Kereb
Kereb
Kereb
Kereb
6m
2/2 UD 6 4/2 D
Kapasitas
Ruas Jalan
Volume Lalu
lintas
Hambatan Samping
100 m 100 m
Analisis Perencanaan:
Untuk jalan tak terbagi: analisa dilakukan untuk kedua arah dan volume
lalu lintas dihitung untuk kedua arah.
Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan pada masing-masing arah lalu
lintas, seolah-olah masing-masing arah merupakan jalan satu arah yang
terpisah
Median
Jalan
Untuk jalan dua-lajur dua-arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah
(kombinasi dua arah).
Untuk jalan yang banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas
ditentukan per lajur
Kondisi lingkungan
Tentukan kapasitas dasar (Co ) dari Tabel C-1:1 dan masukkan nilainya
ke dalam Formulir UR-3, Kolom 11.
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS UNTUK LEBAR JALUR
LALU-LINTAS (FCw)
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS UNTUK PEMISAHAN ARAH (FCSP)
Tabel C-3:1 memberikan faktor penyesuaian pemisahan arah untuk jalan dua-
lajur dua-arah (2/2) dan empat-lajur dua-arah (4/2) tak terbagi.
Volume 50%
Volume 30%
Pemisah
arah : 70-30
Volume 70%
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS UNTUK HAMBATAN
SAMPING (FCSF)
Jalan dengan kereb
Faktor penyesuaian FCSF) jalan perkotaan dengan kereb untuk jalan
enam-lajur
FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS UNTUK UKURAN
KOTA (FCCS)
DS = Q/C
dimana:
DS : derajat kejenuhan
Q : besar arus lalu lintas (smp/jam)
C : kapasitas ruas jalan (smp/jam)
Arus dan Komposisi Lalu lintas
Menentukan arus jam rencana dalam kendaraan/jam dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu
Data tersedia adalah arus lalu lintas per jenis per arah
pergerakan
Bila yang tersedia adalah data LHRT maka arus jam rencana
dapat dihitung dengan rumus
dimana:
QDH = arus jam perencanaan (kendaraan/jam)
k = rasio arus jam rencana dengan LHRT
SP = pemisah arah, normal SP = 50/50 %.
Karena satuan QDH adalah kendaran per jam maka
dalam merubah ke dalam satuan smp/jam perlu
dikalikan dengan proporsi masing-masing tipe
kendaraan. Nilai normal komposisi lalu lintas
tergantung ukuran kota yang diperlihatkan pada Tabel
4.1 berikut
emp
Sepeda Motor
Arus lalu-lintas total
Tipe jalan Kendaraan Lebar jalur lalu
dua rah (kend./jam
Berat (HV) lintas
6m >6m
Dua lajur tak terbagi 0 1,3 0,5 0,4
(2/2/UD) 1800 1,2 0,35 0,25
Empat lajur tak terbagi 0 1,3 0,4
(4/2/UD) 3700 1,2 0,25
Tabel 4.3. Nilai emp Untuk Jalan Perkotaan terbagi dan satu arah
Arus lalu-lintas emp
Tipe jalan total dua rah
HV Sepeda Motor
(kend./jam
Dua lajur satu arah (2/1) 0 1,3 0,4
dan 1050 1,2 0,25
Empat lajur terbagi (4/2/D)
Tiga lajur satu arah (3/1) 0 1,3 0,4
dan 1100 1,2 0,25
Enam lajur terbagi (6/2/D)
PERILAKU LALU-LINTAS
DERAJAT KEJENUHAN
DS=0.55
FVLV=40
km/jam
Kec rata-
rata …..?
Dengan
menggunakan grafik
didapat Kec rata-
rata 32 km/jam
Suatu ruas jalan perkotaan dengan jumlah penduduk kota sebesar 700.000
jiwa. Lebar ruas jalan adalah 7 meter. Ruas jalan menggunakan kereb dengan
lebar 1.5 meter.
Hasil survey volume lalau lintas didapatkan sebagai berikut:
Volume lalu lintas pada dua arah
Interval Waktu Kendaraan Ringan (LV) Kendaraan Berat (HV) Sepeda Motor (MC)
06.00-06.15 125 35 180
06.15-06.30 130 40 170
06.30-06.45 120 35 150
06.45-07.00 98 20 185
07.00-07.15 120 45 150
07.15-07.30 127 45 180
07.30-07.45 100 35 190
07.45-08.00 120 25 185