Anda di halaman 1dari 62

Karakteristik Arus lalu-lintas.

Pengenalan karakteristik arus lalu lintas


diperlukan dalam upaya penaggulangan
masalah lalu lintas

Karakteristik arus lalu lintas di jalan raya


dipengaruhi :
(1) karakteristik perjalanan,
(2) kepemilikan kendaraan,
(3) Kondisi jam-jam sibuk
Karakteristik Perjalanan (Travel Characteristics)

Perkembangan ekonomi atau meningkatnya


kemakmuran akan mengakibatkan bertambahnya
kebutuhan perjalanan.

Negara-negara yang sedang berkembang


mengalami peningkatan kebutuhan akan perjalanan,
yang disebabkan oleh pertambahan jumlah
penduduk yang cepat dan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi.
Pemilikan Kendaraan
Peningkatan populasi kendaraan menimbulkan masalah-
masalah lalu lintas, dan secara otomatis akan
mempengaruhi karakteristik arus lalu lintas di jalan raya
Pada negara sedang berkembang tingkat kepemilikan
kendaraan masih rendah dan cenderung mengalami
pertumbuhan kendaraan yang tinggi ketika tingkat
pendapatan mulai membaik (kemakmuran meningkat).

Permasalah lalu lintas terjadi ketika tingkat pertumbuhan


kendaraan tinggi tidak diimbangi dengan pertumbuhan
parasarana jalan yang memadai.
Kondisi Jam Sibuk
Jam sibuk biasanya terjadi pada saat masyarakat
berangkat ke tempat beraktivitas (tempat kerja) dan saat
pulang dari tempat kerja ke rumah.

Jam puncak pada jaringan jalan sangat tergantung


kepada aktivitas mayoritas masyarakatnya
SIMPANG PLAZA DIENG
SIMPANG JALAN RAYA LANGSEP-JL GALUNGGUNG-
JL TERUSAN DIENG, JL RAYA DIENG
12
11 4
10
3
9
2

6 13
7 14
15
8 16
Volume Lalu lintas (smp/jam)

1000

600

0
800
1200
1400

200
400
07.00-08.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40

Interval Waktu
08.50-09.50
09.00-10.00
Sucipto (Timur ke Barat)

09.10-10.10
09.20-10.20
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi

Proporsi (%) 09.30-10.30


09.40-10.40
09.50-10.50

10.00
20.00
30.00
40.00
70.00

0.00
50.00
90.00
100.00

60.00
80.00

10.00-11.00
07.00-08.00
07.15-08.15
07.30-08.30
07.45-08.45
08.00-09.00
08.15-09.15
08.30-09.30
08.45-09.45
Interval Waktu
09.00-10.00
09.15-10.15
09.30-10.30
09.45-10.45
10.00-11.00
Laksda Adi Sucipto (Timur ke Barat)
Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl

% Spd. Motor
% Kend. Berat
% Kend. Ringan
Volume Lalu lintas (smp/jam)

1000

600

0
800
1200
1400

200
400
07.00-08.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
Interval Waktu 08.40-09.40
08.50-09.50
09.00-10.00
Sucipto (Selatan ke Utara)

09.10-10.10
09.20-10.20
Proporsi (%)
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi

09.30-10.30
09.40-10.40

50.00
90.00

60.00
80.00

10.00
20.00
30.00
40.00
70.00

0.00
09.50-10.50
07.00-08.00
10.00-11.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40
08.50-09.50
Interval Waktu 09.00-10.00
09.10-10.10
09.20-10.20
09.30-10.30
09.40-10.40
09.50-10.50
10.00-11.00
Laksda Adi Sucipto (Selatan ke Utara)
Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl

% Spd. Motor
% Kend. Berat
% Kend. Ringan
Volume Lalu lintas (smp/jam)

500
600

0
100
200
300
400
700
07.00-08.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40
Interval Waktu

08.50-09.50
09.00-10.00
Sucipto (Barat ke Timur)

09.10-10.10

Proporsi (%) 09.20-10.20


Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi

09.30-10.30
09.40-10.40

50.00
90.00

60.00
80.00

10.00
20.00
30.00
40.00
70.00

0.00
07.00-08.00 09.50-10.50
07.10-08.10 10.00-11.00
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40
08.50-09.50
Interval Waktu 09.00-10.00
09.10-10.10
09.20-10.20
09.30-10.30
09.40-10.40
09.50-10.50
10.00-11.00
Laksda Adi Sucipto (Barat ke Timur)
Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl

% Spd. Motor
% Kend. Berat
% Kend. Ringan
Volume Lalu lintas (smp/jam)

1000
1600

600

0
800
1200
1400

200
400
07.00-08.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40
(Utara ke Selatan)

Interval Waktu

08.50-09.50
09.00-10.00
09.10-10.10
09.20-10.20
Proporsi (%) 09.30-10.30
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto

09.40-10.40
50.00
60.00
80.00

10.00
20.00
30.00
40.00
70.00

0.00
09.50-10.50
07.00-08.00
10.00-11.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40
08.50-09.50
Interval Waktu 09.00-10.00
09.10-10.10
09.20-10.20
09.30-10.30
09.40-10.40
09.50-10.50
10.00-11.00
Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji
Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto (Utara ke Selatan)

% Spd. Motor
% Kend. Berat
% Kend. Ringan
Volume Lalu lintas (smp/jam)

500

0
150
250
450

50
350

100
200
300
400
07.00-08.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40

Interval Waktu
08.50-09.50
Sucipto (Utara ke Barat)

09.00-10.00
09.10-10.10
09.20-10.20
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi

09.30-10.30
09.40-10.40
Proporsi (%) 09.50-10.50
10.00-11.00
50.00
60.00
80.00

10.00
20.00
30.00
40.00
70.00

0.00
07.00-08.00
07.15-08.15
07.30-08.30
07.45-08.45
08.00-09.00
08.15-09.15
08.30-09.30
08.45-09.45
Interval Waktu
09.00-10.00
09.15-10.15
09.30-10.30
09.45-10.45
10.00-11.00
Laksda Adi Sucipto (Utara ke Barat)
Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl

% Spd. Motor
% Kend. Berat
% Kend. Ringan
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto
(Timur ke Utara)
250
Volume Lalu lintas (smp/jam)

200

150

100

50

Interval Waktu

Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda


Adi Sucipto (Timur ke Utara)
80.00
70.00
60.00
Proporsi (%)

50.00
40.00
30.00 % Kend. Ringan
20.00 % Kend. Berat
10.00 % Spd. Motor
0.00
08.00-09.00
08.10-09.10

08.30-09.30
08.40-09.40
07.00-08.00

08.20-09.20
07.10-08.10

07.30-08.30

08.50-09.50
07.40-08.40

10.00-11.00
07.20-08.20

09.00-10.00
09.10-10.10

09.30-10.30
07.50-08.50

09.40-10.40
09.20-10.20

09.50-10.50
Interval Waktu
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto
(Timur ke Selatan)
300
Volume Lalu lintas (smp/jam)

250

200

150

100

50

Interval Waktu Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda


Adi Sucipto (Timur ke Selatan)
100.00
90.00
80.00
70.00
Proporsi (%)

60.00
50.00
40.00
% Kend. Ringan
30.00
20.00 % Kend. Berat
10.00 % Spd. Motor
0.00
08.00-09.00
08.10-09.10

08.30-09.30
08.40-09.40
07.00-08.00

08.20-09.20
07.10-08.10

07.30-08.30

08.50-09.50
07.40-08.40

10.00-11.00
07.20-08.20

09.00-10.00
09.10-10.10

09.30-10.30
07.50-08.50

09.40-10.40
09.20-10.20

09.50-10.50
Interval Waktu
Volume Lalu lintas (smp/jam)

0
150
250

50
100
200
300
07.00-08.00
07.10-08.10
07.20-08.20
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40
Interval Waktu
(Selatan ke Barat)

08.50-09.50
09.00-10.00
09.10-10.10
Proporsi (5)
09.20-10.20
09.30-10.30
50.00
60.00

10.00
20.00
30.00
40.00
70.00

0.00
09.40-10.40
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto

07.00-08.00
07.10-08.10 09.50-10.50
07.20-08.20 10.00-11.00
07.30-08.30
07.40-08.40
07.50-08.50
08.00-09.00
08.10-09.10
08.20-09.20
08.30-09.30
08.40-09.40
08.50-09.50

Interval Waktu
09.00-10.00
09.10-10.10
09.20-10.20
09.30-10.30
09.40-10.40
Adi Sucipto (Selatan ke Barat)

09.50-10.50
10.00-11.00
Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda

% Spd. Motor
% Kend. Berat
% Kend. Ringan
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto
(Utara ke Timur)
350
Volume Lalu lintas (smp/jam)

300
250
200
150
100
50
0

Interval Waktu Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda


Adi Sucipto (Utara ke Timur)

70.00
60.00
50.00
Proporsi (%)

40.00
30.00
% Kend. Ringan
20.00
% Kend. Berat
10.00
% Spd. Motor
0.00
07.00-08.00
07.10-08.10

07.30-08.30
07.40-08.40

10.00-11.00
07.20-08.20

09.00-10.00
08.00-09.00

09.10-10.10

09.30-10.30
07.50-08.50

09.40-10.40
08.10-09.10

08.30-09.30

09.20-10.20
08.40-09.40
08.20-09.20

09.50-10.50
08.50-09.50
Interval Waktu
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto
(Barat ke Selatan)
450
Volume Lalu lintas (smp/jam)

400
350
300
250
200
150
100
50
0

Interval Waktu
Proporsi Kendaraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl
Laksda Adi Sucipto (Barat ke Selatan)
80.00
70.00
60.00
Proporsi (%)

50.00
40.00
30.00
% Kend. Ringan
20.00
% Kend. Berat
10.00
% Spd. Motor
0.00 08.00-09.00
08.10-09.10

08.30-09.30
08.40-09.40
07.00-08.00

08.20-09.20
07.10-08.10

07.30-08.30

08.50-09.50
07.40-08.40

10.00-11.00
07.20-08.20

09.00-10.00
09.10-10.10

09.30-10.30
07.50-08.50

09.40-10.40
09.20-10.20

09.50-10.50
Interval Waktu
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto
(Barat ke Utara)
400
Volume Lalu lintas (smp/jam)

350
300
250
200
150
100
50
0

Interval Waktu

Proporsi Ken daraan Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl


Laksda Adi Sucipto (Barat ke Utara)
80.00
70.00
60.00
Proporsi (%)

50.00
40.00
30.00 % Kend. Ringan
20.00 % Kend. Berat
10.00 % Spd. Motor
0.00
07.00-08.00
07.10-08.10

07.30-08.30
07.40-08.40

10.00-11.00
07.20-08.20

09.00-10.00
08.00-09.00

09.10-10.10

09.30-10.30
07.50-08.50

09.40-10.40
08.10-09.10

08.30-09.30

09.20-10.20
08.40-09.40
08.20-09.20

09.50-10.50
08.50-09.50
Interval Waktu
Simpang Jl Panji Suroso-Jl Laksda Adi Sucipto
(Selatan ke Timur)
180
Volume Lalu lintas (smp/jam)

160
140
120
100
80
60
40
20
0

Interval Waktu

Proporsi Kendaran Pada Simpang Jl Panji Suroso-Jl


Laksda Adi Sucipto (Selatan ke Timur)
80.00
70.00
60.00
Proporsi (%)

50.00
40.00
30.00
20.00 % Kend. Ringan
10.00 % Kend. Berat
0.00 % Spd. Motor
07.00-08.00
07.15-08.15
07.30-08.30
07.45-08.45

10.00-11.00
09.00-10.00
08.00-09.00

09.15-10.15
09.30-10.30
09.45-10.45
08.15-09.15
08.30-09.30
08.45-09.45
Interval Waktu
Konsep Tingkat Pelayanan Jalan/Kinerja
Tujuan pembangunan prasarana : untuk melayani seluruh
kebutuhan lalu-lintas (demand) dengan sebaik mungkin
Baik tidaknya pelayanan, dinyatakan dalam tingkat
pelayanan (level of service/ LOS).
Konsep tingkat pelayanan biasanya diterapkan dalam
perancangan dan juga dalam analisa operasional jalan
Manual kapasitas jalan Amerika Serikat (HCM)
merumuskan kriteria penilaian suatu jaringan jalan
dengan konsep tingkat pelayanan ( A s/d F)
Manual Kapasitas Jalan Indonesia, yang mana penilaian
kinerja suatu ruas jalan tidak berdasarkan kepada
tingkat pelayanan, tetapi berdasarkan derajat kejenuhan.
Klasifikasi tingkat pelayanan (LOS)

Batas lingkup
Tingkat Karakteristik
DS=V/C
Pelayanan
Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi
A dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan 0,00 -0,20

Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh


kondisi lalu-lintas.
B 0,20-0,44
Pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih
kecepatan
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan
C dikendalikan. 0,45-0,74
Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan
D 0,75-0,84
V/C masih dapat ditolerir
Volume lalu-lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus
E 0,85-1,00
tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti
Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume
F diatas kapasitas. >1
Antrian panjang dan terjadi hambatan-hambatan yang besar
Indikator tingkat pelayanan

a. kecepatan lalu lintas (untuk jalan luar kota);


b. kecepatan rata-rata (untuk jalan perkotaan);
c. nisbah volume/kapasitas (V/C ratio);
d. kepadatan lalu lintas;
e. kecelakaan lalu lintas;
Tingkat pelayanan pada ruas jalan diklasifikasikan
atas:
Tingkat pelayanan A, dengan kondisi:
1) arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi;
2) kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang dapat
dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batasan kecepatan
maksimum/minimum dan kondisi fisik jalan;
3) pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkannya
tanpa atau dengan sedikit tundaan

Tingkat pelayanan B, dengan kondisi:


1) arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan
mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas;
2) kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas
belum mempengaruhi kecepatan;
3) pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih
kecepatannya dan lajur jalan yang digunakan.
Tingkat pelayanan C, dengan kondisi:

1) arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan


kendaraan dikendalikan oleh volume lalu lintas
yang lebih tinggi;
2) kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan
internal lalu lintas meningkat;
3) pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih
kecepatan, pindah lajur atau mendahului.
Tingkat pelayanan D, dengan kondisi:

1) arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu


lintas tinggi dan kecepatan masih ditolerir namun
sangat terpengaruh oleh perubahan kondisi
arus;
2) kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi
volume lalu lintas dan hambatan temporer dapat
menyebabkan penurunan kecepatan yang besar;
3) pengemudi memiliki kebebasan yang sangat
terbatas dalam menjalankan
kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini
masih dapat ditolerir untuk waktu yang singkat.
Tingkat pelayanan E, dengan kondisi:

1) arus lebih rendah daripada tingkat pelayanan D


dengan volume lalu lintas mendekati kapasitas
jalan dan kecepatan sangat rendah;
2) kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan
internal lalu lintas tinggi;
3) pengemudi mulai merasakan kemacetan-
kemacetan durasi pendek
Tingkat pelayanan F, dengan kondisi:

1) arus tertahan dan terjadi antrian kendaraan yang


panjang;
2) kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume
rendah serta terjadi kemacetan untuk durasi yang
cukup lama;
3) dalam keadaan antrian, kecepatan maupun volume
turun sampai 0
Tingkat pelayanan yang diinginkan pada ruas jalan
pada sistem jaringan
jalan primer sesuai fungsinya, untuk:

a. jalan arteri primer, tingkat pelayanan sekurang-


kurangnya B;
b. jalan kolektor primer, tingkat pelayanan sekurang-
kurangnya B;
c. jalan lokal primer, tingkat pelayanan sekurang-
kurangnya C;
d. jalan tol, tingkat pelayanan sekurang-kurangnya
B.
Tingkat pelayanan yang diinginkan pada ruas jalan
pada sistem jaringan jalan sekunder sesuai
fungsinya untuk:

a. jalan arteri sekunder, tingkat pelayanan


sekurang-kurangnya C;

b. jalan kolektor sekunder, tingkat pelayanan


sekurang-kurangnya C;

c. jalan lokal sekunder, tingkat pelayanan


sekurang-kurangnya D;

d. jalan lingkungan, tingkat pelayanan sekurang-


kurangnya D
Teori Arus Lalu-lintas
Karakteristik arus lalau-lintas pada jaringan jalan dibedakan atas dua
bagian yaitu:
• Arus lalu lintas melalui di ruas
• Arus lalu lintas melalui simpang

Arus Lalu lintas Melalui Ruas Jalan


Arus lalu lintas dapat dilukiskan secara makroskopik dengan
tiga parameter:
• Volume (besar arus), V
• Speed (kecepatan), S
• Density (kepadatan), D

Arus lalu lintas akan mengikuti karakteristik lalu lintas pada ruas
jalan apabila panjang ruas minimal 1 km. Apabila panjang ruas
(lebih dari 1 km) maka hubungan antara tiga parameter
makroskopik tersebut di atas adalah:

V=SxD
SIMPANG

RUAS
JALAN
dimana :
V = Besar arus lalu lintas dengan satuan kendaraan/jam
atau satuan mobil penumpang penumpang per jam
(smp/jam)
S = kecepatan dengan satuan kilometer/jam.
D = kepadatan dengan satuan kendaraan/kilometer

Volume Lalu-lintas

Jumlah kenderaan yang melintasi suatu titik tertentu


pada jalan raya atau suatu jalur atau arah, selama
interval waktu tertentu. Satuan: kenderaan/satuan
waktu (smp/jam)
Grafik Hubungan Volume – Kecepatan – Kepadatan Lalu lintas

S S

S2

S1
0
D 0
V
V1

Keterangan:
S = Kecepatan
D = kepadatan
V = besar arus
0
D
VOLUME LALU LINTAS
Average annual daily traffic (AADT)
adalah volume lalu lintas rata-rata selama 24-
jam pada suatu lokasi yang diberikan terhadap
penuh 365 hari setahun - adalah total jumlah
kenderaan yang melintasi lokasi dalam setahun
dibagi dengan 365

Average annual weekday traffic (AAWT)


adalah volume lalu lintas rata-rata 24-jam yang
terjadi dalam weekday (hari kerja) dalam
setahun.. AAWT adalah dihitung dengan membagi
terhadap total weekday 260 hari
Average daily traffic (ADT)
adalah volume lalu lintas rata-rata selama 24-jam
pada lokasi yang diberikan untuk beberapa
periode waktu yang kurang dari satu tahun. ADT
boleh diukur untuk enam bulan, suatu musim,
satu bulan, satu minggu atau sesedikit dua hari.

Average weekday traffic (AWT)


adalah volume lalu lintas rata-rata selama 24 jam
yang terjadi pada hari kerja (weekday) untuk
beberapa periode waktu yang lebih kecil dari satu
tahun, seperti satu bulan atau satu musim.
Hubungan antara AAWT dengan AWT adalah analog
dengan AADT dengan ADT.
1 2 3 4 5 6 7
Month No. of Total Total Total AWT ADT
weekdays of Days Montly Weekday 5/2 4/3
in Month In Month Volume Volume (vpd) (vpd)
(days) (veh) (veh) (veh)
Jan. 22 31 425000 208000 9455 13710
Feb. 20 28 410000 220000 11000 14643
Mar. 22 31 385000 185000 8409 12419
Apr. 22 30 400000 200000 9091 13333
May 21 31 450000 215000 10238 14516
Jun. 22 30 500000 230000 10455 16667
Jul. 23 31 580000 260000 11304 18710
Aug. 21 31 570000 260000 12381 18387
Sep. 22 30 490000 205000 9318 16333
Oct. 22 31 420000 190000 8636 13548
Nov. 21 30 415000 200000 9523 13833
Dec. 22 31 400000 210000 9545 12903
Year 260 365 5445000 2583000 - -

AAWT = 2583000/260 = 9935 vpd


AADT = 5445000/365 = 14918 vpd
Volume Jam-jaman dan Penggunaanya

Volume lalu lintas maksimum jam-jam-an dalam satu hari


disebut “peak hour”. Volume puncak biasanya
diperlukan dalam design atau analisis operasi. Dalam
perancangan, volume jam puncak (peak hourly volume)
kadang-kadang diestimasi dari proyeksi volume harian,
dengan menggunakan hubungan sebagai berikut:

DDHV = AADT x K x D …
dimana :
DDHV = directional design hour volume (vph)
AADT = Average annual daily traffic
K = Proporsi dari lalu lintas harian yang terjadi selama
periode puncak yang dinyatakan dalam bentuk
desimal.
D = Proporsi lalu lintas jam puncak bergerak dalam
arah puncak dinyatakan dalam bentuk desimal.

Untuk tujuan perancangan, K sering mewakili proporsi


AADT yang terjadi dalam jam puncak ketigapuluh
terbesar dalam satu tahun. Jam puncak bervariasi
untuk setiap hari dan dapat diranking dari terbesar
hingga ke terkecil. Volume jam puncak terbesar ke
tiga puluh biasanya digunakan untuk jalan di luar
kota (rural design)
Tabel 3.3. Nilai faktor K dan faktor D
Normal Range of Factor
Facility Type K Factor D Factor
Rural 0.15-0.25 0.65 - 0.80
Suburban 0.12-0.15 0.55 - 0.65
Urban: 0.07-0.12 0.55 - 0.60
Radial route 0.07-0.12 0.50 - 0.65
Circumferential route

Volumes Lalu-lintas untuk waktu yang pendek


(< 1 jam)
Kualitas aliran lalu lintas sering dihubungkan
dengan fluktuasi dalam waktu yang
pendek.Suatu fasilitas mungkin mempunyai
kapasitas yang memadai untuk melayani
kebutuhan peak-hour, tetapi peak-hour dalam
waktu yang pendek mungkin melampoi
kapasitas, sehingga menimbulkan kemacetan.
Observasi volume untuk periode waktu yang
kurang dari satu jam adalah umumnya
dinyatakan sebagai besar arus ekivalen
perjam
Tabel 3.3. Besar arus ekivalen

2 Rate of Flow for


1 Volume for Time Time Interval
Time Interval Interval (vph)
(veh)
5:00-5:15 P.M 1000 4000
5:15-5:30 P.M 1100 4400
5:30-5:45 P.M 1200 4800
5:45-6:00 P.M 900 3600
5:00-6:00 P.M 4200 vph = hourly volume
Hubungan antara volume per jam dan maksimum rate
of flow dalam jam adalah didefenisikan sebagai peak-
hour factor (PHF), adalah sebagai berikut

h o u rly . v o lu m e
PHF =
m a x im u m . ra te . o f . flo w

Untuk flow periode 15-minute, persamaan menjadi


H V
PHF = 4 x V
15
dimana:
HV = hourly volume (vph)
V15 = volume maksimum 15-minute dalam jam (veh)
Untuk contoh yang diberikan pada tabel diatas
peak-hour factor dapat dihitung sebagai
berikut:
4200
PHF = = 0,875
4 x 1200
Nilai PHF minimal 0,25 dan maksimum 1 (satu).
Biasanya PHF berkisar antar 0,7 dan 0,98.
PHF dapat digunakan untuk mengconversi peak-hour
volume untuk mengestimasi peak rate of flow dalam
jam:
dimana :
HV F = peak rate of flow within hour (vph)
F= HV = peak hourly volume (vph)
PHF PHF = peak-hour factor
Kecepatan dan waktu Perjalanan (Speed and
Travel Time)
d
S=
t
Speed didefinisikan sebagai tingkat gerakan dinyatakan
dalan jarak per satuan waktu.
S = speed (mph or fps, km/jam)
d = jarak berpindah (mi or ft, km)
t = waktu untuk berpindah sejauh d (hr or sec)

Kecepatan arus lalu lintas pada ruas jalan dapat


dinyatakan dengan dua cara yaitu kecepatan rata-rata
ruang (Space mean speed) dan kecepatan rata-rata
waktu (Time mean speed).
Time mean speed (TMS) yaitu rata-rata kecepatan
untuk semua kenderaan yang melalui suatu titik pada
jalan raya pada periode waktu tertentu

Space mean speed (SMS) adalah rata-raat kecepatan


untuk semua kenderaan yang menempati bagian yang
diberikan pada jalan raya pada periode waktu tertentu.

d
TMS =  t
n
t1 t2

t = t2 -t1 Diamati sejumlah kendaraan yang


melintasi ruas jalan, dan di hitung
kecepatan rata-rata kendaraan yang
s = d/t melintas tersebut
d nd
SMS = =

ti
 n ti
1 2 3 (2/3)
Vehicle No. Distance Travel Time Speed
(ft) (sec) (fps)
1 1000 18,0 1000/18
2 1000 20,0 1000/20
3 1000 22,0 1000/22
4 1000 19,0 1000/19
5 1000 20,0 1000/20
6 1000 20,0 1000/20
Totals 6000 119 303,7
Average 119/6 = 19,8 303,7/6 = 50,6
t1 t2

SMS: dihitung rata rata waktu tempuh kendaraan yang


melintas, selajutnya kecepata dihitung dengan membagi
jarak terhadap rata-rata waktu tempuh tersebut.
Average Travel Speed and Average Running speed

Travel time didefinisikan sebagai total waktu


perjalanan pada suatu segmen jalan raya.

Running speed didefinisikan sebagai total waktu selama


kenderaan bergerak pada suatu segmen yang diberikan.

Perbedaan antara keduanya bahwa dalam running


speed tidak diikutkan stopped delay, sementara pada
travel time diikutkan.
Operating Speed and Percentile Speed

Operating speed adalah didefenisikan sebagai kecepatan


maksimum yang aman dimana kenderaan dapat dikendalikan
dalam suatu arus lalu lintas, tanpa melampoi kecepatan rencana
pada segmen jalan

Pecentile speeds adalah juga biasa digunakan untuk


melukiskan arus perjalanan lalu lintas 85th-percentile speed
berarti 85 % kenderaan dalam arus perjalanan pada atau
dibawah kecepatan ini

85-th-percentile speed sering digunakan sebagai suatu ukuran


kecepatan maksimum yang layak untuk arus lalu lintas, sementara
15 % adalah ukuran minimu kecepatan yang tidak layak
Pengunaan Kecepatan dan Waktu Tempuh

Kecepatan adalah sering diukur pada suatu titik (spot


speed study).

Kepadatan lalu lintas (density) adalah ukuran yang


didefenisikan sebagai jumlah kenderaan yang
menempati sepanjang tertentu yang diberikan pada
jalan raya

Kecepatan dan waktu tempuh sering digunakan


sebagai ukuran kualitas peleyanan lalu lintas
Kepadatan lalu-lintas (Density)
Travel time studies biasanya dilakukan secara
khusus untuk mengevaluasi secara luas dan
penyebab dari kemacetan dan keterlambatan
sepanjang suatu rute
V
D=
S
dimana :
V = rate of flow (vph)
S = space mean speed (mph)
D = density (vph)
Spacing and Headway

Spacing dan headway adalah pengukuran mikroskopik


Spasi didefenisikan sebagai jarak antara bumpers
depan kenderaan dalam suatu jalur lalau lintas

Nilai rata-rata dari spasi dan headway adalah


dihubungkan dengan parameter makroskopik sebagai
berikut

Spacing (m)
Headway (detik)
5280
D=
da dimana :
D = density
V=
3600 S = average
ha F = rate of flow (vphv)
da = average spasing
da ha = average headway
S =
ha

Anda mungkin juga menyukai