Anda di halaman 1dari 15

EKSPRESI KINERJA LALU

LINTAS
Mata Kuliah Dasar-dasar Rekayasa Transportasi
By :Ferry Juniardi
ARUS
Arus adalah jumlah kendaraan dalam satuan mobil
penumpang (smp) yang melalui suatu potongan
melintang jalan dalam satuan waktu tertentu
Arus lalu lintas yang melewati suatu ruas jalan ataupun
persimpangan terdiri dari campuran berbagai jenis
kendaraan seperti kendaraan ringan (LV), kendaraan
berat(HV), sepeda motor (MC) dan kendaraan tidak
bermotor (UM)
nilai arus lalu lintas ( Q ) mencerminkan komposisi lalu
lintas dengan menyatakan arus dalam satuan mobil
penumpang (smp).
SATUAN MOBIL PENUMPANG (smp)
Adalah ukuran yang menunjukkan ruang jalan yang
dipergunakan oleh suatu jenis kendaraan serta manuver
kendaraan tersebut.
Smp mobil penumpang adalah 1, nilai smp sepeda motor
<1, dan nilai smp kendaraan berat >1.
Ekivalensi penumpang adalah faktor yang menunjukkan
pengaruh berbagai tipe kendaraan dibandingkan
kendaraan ringan dalam arus lalu lintas.
Ekivalensi mobil penumpang untuk masing – masing tipe
kendaraan tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas
total yang dinyatakan dalam kendaraan perjam
Tabel Ekivalensi Mobil Penumpang untuk Jalan
Perkotaan Tak Terbagi
EMP
MC
Arus Lalu Lintas Lebar jalur Lalu Lintas
Tipe Jalan:
Total Dua Arah (m)
Jalan Tak Terbagi HV
(kend/jam)
6 >6

0 1.3 0.50 0.40


Dua Lajur tak Terbagi
 1800 1.2 0.35 0.25
0 1.3 0.40
Empat Lajur Tak Terbagi
 3700 1.2 0.25
Konfigurasi Lajur
2/2 UD 4/2 UD 4/2 D

2/1 UD
UD : Undivided (tak terbagi)
D : Divided (terbagi)
Arus Lalu lintas berdasarkan Satuan Waktu
Istilah volume lalu lintas biasanya untuk menyatakan arus dalam
smp/jam
Untuk Peak Hour Factor (PHF) atau faktor jam sibuk biasanya
menggunakan satuan waktu kurang dari 1 jam, misalnya per 5
menit atau 15 menit.
Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan (LHRT) adalah arus lalu
lintas dalam setahun dibagi dalam jumlah hari dalam setahun
(365 hari) dan dinyatakan dalam smp/hari.
Design Hourly Volume (DHV) atau volume jam perencanaan(VJP)
adalah besaran yang digunakan dalam perancangan bagian-bagian
dalam jaringan jalan. Satuannya smp/jam. Menurut MKJI 97, VJP
untuk Jalan kota = 9%LHRT, untuk jalan antar kota = 11%LHRT.
Headway
Headway adalah selang waktu antara melintasnya
bagian depan suatu kendaraan di titik pengamatan
dengan melintasnya bagian depan suatu kendaraan
lain dibelakangnya. (Time-headway)
Space-headway adalah jarak antara bagian depan
suatu kendaraan di titik pengamatan dengan bagian
depan suatu kendaraan lain dibelakangnya.
Kecepatan
Adalah jarak yang ditempuh kendaraan per satuan
waktu. (m/dtk atau km/jam).
Spot speed (kecepatan sesaat atau setempat) adalah
ukuran kecepatan sesaat dilokasi tertentu pada suatu
ruas jalan./
Kepadatan
Kepadatan adalah jumlah kendaraan(atau smp) yang
berada di lokasi jalan pada jarak tertentu pada saat
tertentu dalam kendaraan/km atau smp/km.
Istilah lainnya adalah kerapatan, konsentrasi dan
density.
Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum
melalui suatu titik dijalan yang dapat dipertahankan
per satuan jam pada kondisi tertentu.
Untuk jalan dua jalur dua arah, kapasitas ditentukan
untuk arus dua arah ( Kombinasi dua arah ), tetapi
untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per
arah dan kapasitas ditentukan per lajur.
Kapasitas ( C ) dinyatakan dalam satuan mobil
penumpang (smp/jam)
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi
kapasitas ruas jalan
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas
ruas jalan adalah :
Kondisi geometrik seperti lebar jalan, jumlah lajur dan
tipe median.
Kondisi lingkungan seperti kelas ukuran kota,
lingkungan jalan dan hambatan samping.
Kondisi sistem pengendalian lalu lintas.
Umumnya kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil
penumpang / jam ( smp/jam ) atau kendaraan / jam
( vehicle/ hour ).
Kinerja Jalan
Kinerja jalan ditunjukan oleh tingkat pelayanan (LOS)
yaitu ukuran kuantatif yang mencerminkan persepsi
pengemudi tentang kualitas mengendarai kendaraan.
LOS tidak berlaku secara langsung di Indonesia
namun derajat kejenuhan oleh MKJI digunakan
sebagai indikator untuk tingkat kinerja.
Tingkat kinerja didefinisikan sehingga ukuran
kuantatif yang menerangkan kondisi operasional dari
suatu fasilitas lalu lintas.
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan ( DS / Degree of Saturation ) didefinisikan
sebagai rasio arus terhadap kapasitas, digunakan sebagai faktor
utama dalam penentuan tingkat kinerja simpang dan segmen jalan.
Nilai DS menunjukan apakah segmen jalan mempunyai masalah
kapasitas atau tidak.
DS = Q / C
Dimana:
DS : Derajat Kejenuhan
Q : Arus Lalu Lintas
C : Kapasitas
Derajat kejenuhan DS dihitung dengan menggunakan arus dan
kapasitas dinyatakan dalam smp / jam.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai