Anda di halaman 1dari 5

Satuan Mobil Penumpang Dalam Satuan Lalu Lintas

Satuan mobil penumpang disingkat SMP adalah satuan


kendaraan di dalam arus lalu lintas yang disetarakan dengan
kendaraan ringan/mobil penumpang, dengan menggunakan
ekivalensi mobil penumpang (emp) atau faktor pengali
berbagai jenis kendaraan menjadi satu satuan yaitu
SMP, dimana besaran SMP dipengaruhi oleh
tipe/jenis kendaraan, dimensi kendaraan, dan kemampuan
olah gerak. SMP digunakan dalam melakukan rekayasa lalu
lintas terutama dalam desain persimpangan, perhitungan
waktu alat pengatur isyarat lalu lintas (APILL), ataupun dalam
menentukan nisbah volume per kapasitas jalan (V/C) suatu
ruas jalan. Di Amerika dan Eropa, satuan mobil penumpang
dikenal dengan istilah passenger car unit atau PCU
atau passenger car equivalent (PCE).

Besaran SMP]
Besaran satuan mobil penumpang bervariasi menurut lokasi
apakah itu di perkotaan atau di jalan raya, ataupun di
persimpangan. Jenis kendaraan dibagi atas beberapa kategori
yaitu

 Kendaraan Ringan (LV): Mobil Penumpang, Oplet,


Mikrobis, Pick up, sedan dan kendaraan bermotor ber as 2
dengan jarak antar as 2-3m
 Kendaraan Berat (HV) : Bis, Truk 2 As, Truk 3 As, dan
kendaraan bermotor lebih dari 4 roda
 Sepeda Motor (MC) : kendaraan bermotor dengan 2
atau 3 roda.
 Kendaraan tak Bermotor (UM) : segala jenis kendaraan
yang digerakan oleh orang atau hewan seperti becak,
sepeda, kereta kuda dan sebagainya.
Pada Persimpangan Bersignal
pada persimpangan bersignal (terdapat lampu pengaturan
lalu lintas) nilai faktor pengali SMP (emp) suatu kendaraan
tergantung dari tipe pendekat jalan. yaitu pendekat
terlindung (pergerakan kendaraan tidak ada gangguan dari
arah pendekat/jalan yang lain) dan pendekat terlawan
(pergerakan kendaraan yang mendapat gangguan dari arah
pendekat lain).[1]

Jenis Emp
Kendaraa
n Terlidung Terlawan

LV 1,0 1,0

HV 1,3 1,3

MC 0,2 0,4

Pada Persimpangan Tak Bersignal


pada persimpangan tak bersignal (tidak terdapat lampu
pengaturan lalu lintas) nilai faktor pengali SMP (emp) suatu
kendaraan untuk semua pendekat sama.[2]

 Kendaraan Ringan (Light Vehicles - LV) = 1,0


 Kendaraan Berat (Heavy Vehicles - HV) = 1,3
 Sepeda Motor (Motorcycle - MC) = 0,5
Pada Jalinan Jalan
Bagian jalinan berfungsi untuk memberikan ruang gerak lebih
pada sisi kiri jalan, bagian jalinan jalan terdiri dari dua tipe
yaitu jalinan tunggal dan jalinan bundaran. nilai faktor
pengali (emp) pada jalinan jalan sama seperti pada
persimpangan tak bersignal yaitu :[3]

 Kendaraan Ringan (LV) = 1,0


 Kendaraan Berat (HV) = 1,3
 Sepeda Motor (MC) = 0,5
Jalan Perkotaan
Pada jalan perkotaan faktor pengali tergantung dari fungsi
dan kondisi jalan serta jumlah kendaraan yang melintasi satu
titik pengamatan pada satu satuan periode waktu (jam)
yaitu :[4]
A. Jalan perkotaan yang tidak terbagi (tidak
mempunyai median jalan)
emp
Arus lalu lintas MC
Tipe Jalan Lebar Jalur Lalu
total 2 arah LV HV
(kend/jam) Lintas
≤6m >6m
Dua Lajur tak 1, 1,
terbagi 0 0 3 0,5 0,4
≥ 1800 1, 0,35 0,25
(2/2) UD
2
Empat Lajur tak 0 1, 0,4
terbagi 3
≥ 1800 1, 0,25
(4/2) UD
2
B. Jalan Perkotaan terbagi atau jalur satu arah/jalan satu
arah.
emp
Arus lalu lintas per
Tipe Jalan jalur
LV HV MC
(kend/jam)
Dua Lajur satu arah
(2/1) 1,
dan 0 3 0,4
≥ 1050 1, 0,25
Empat Lajur dua arah 2
(4/2) D 1,
Tiga Lajur satu arah 0
(3/1) 1,
dan 0 3 0,4
≥ 1100 1, 0,25
Enam Lajur dua arah 2
(6/2) D

Pada Jalan perkotaan Penentuan faktor pengali


menggunakan cara interpolasi nilai, sebagai contoh untuk
tipe jalan 2/2 UD dan lebar jalur lalu lintas kurang dari 6
meter serta jumlah kendaraan yang melintas pada satu titik
pengamatan selama satu jam yaitu 900 kendaraan maka
faktor pengali yang didapat berturut-turut untuk LV, HV dan
MC yaitu 1,0, 1,25 dan 0,425.
Jalan Luar Kota
Jalan luar kota adalah suatu segmen jalan yang
menghubungkan antara dua kabupaten/kota dimana pada
sisi jalan tanpa perkembangan atau perkembangan
permanen yang sebentar-sebentar terjadi seperti rumah
makan, pabrik atau perkampungan. pada jalan luar kota
pembagian jenis kendaraan yaitu : [5]

1. Kendaraan Ringan (LV)


2. Kendaraan Berat Menengah (MHV)
3. Truk Besar (LT)
4. Bis Besar (BT)
5. Sepeda Motor (MC)
6. Kendaraan tak Bermotor (UM)
Penentuan faktor pengali pada jalan luar kota tergatung dari
jenis jalan, tipe alinyemen (datar, bukit, gunung), arus
kendaraan dan lebar lalu lintas.[6]

Anda mungkin juga menyukai