Anda di halaman 1dari 53

Company

LOGO

Dinamika Fluia
Konsep Aliran Fluida
 Masalah aliran fluida dalam PIPA :
Sistem Terbuka (Open channel)
Sistem Tertutup
Sistem Seri
Sistem Parlel

 Hal-hal yang diperhatikan :


Sifat Fisis Fluida : Tekanan, Temperatur,
Masa Jenis dan Viskositas.
Konsep Aliran Fluida
 Viskositas suatu fluida bergantung
pada harga TEKANAN dan
TEMPERATUR.

Untuk fluida cair, tekanan dapat diabaikan.


Viskositas cairan akan turun dengan cepat
bila temperaturnya dinaikkan.
Konsep Aliran Fluida
 Hal-hal yang diperhatikan :
Faktor Geometrik : Diameter Pipa dan
Kekasaran Permukaan Pipa.

Sifat Mekanis : Aliran Laminar, Aliran Transisi,


dan Aliran Turbulen.
Konsep Aliran Fluida

Aliran Laminar

Bilangan
Aliran Transisi
REYNOLDS

DV
Aliran Turbulen Re 

Konsep Aliran Fluida
 Arti fisis Bilangan REYNOLDS :

Menunjukkan kepentingan Relatif antara


EFEK INERSIA dan EFEK VISKOS dalam
GERAKAN FLUIDA.
Konsep Aliran Melalui Pipa
Ada tiga persamaan dasar dalam Mekanika Fluida dan
Hidrolika yang berkaitan dengan pengaliran air dalam
pipa yaitu persamaan Kontinuitas, Momentum dan pers.
Energi. Untuk aliran mantap dan satu dimensi
persamaan energi dapat disederhanakan menjadi
persamaan Bernoulli. Ketiga bentuk persamaan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Pers. Konstinuitas Q  A1.V1  A2 .V2  konstn
Dengan :
Q : debit aliran
A : luas tampang aliran
V : kecepatan rerata aliran pada tampang tersebut.
Indeks 1 dan 2 menunjukan nomor tampang aliran yang ditinjau

2. Pers. Momentum 
F  .Q(V2  V1 )
Dengan :
F : gaya yang ditimbulkan oleh aliran zat cair
 : rapat massa aliran
Konsep Aliran Fluida
Konsep Aliran Fluida
 Parameter yang berpengaruh dalam
aliran :

Diameter Pipa (D)


Kecepatan (V)
Viskositas Fluida (µ)
Masa Jenis Fluida ()
Laju Aliran Massa (ṁ)
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Persamaan
Prinsip Kekekalan Massa
KONTINUITAS

Q  AV
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Suatu dasar untuk


Prinsip Energi Kinetik penurunan
persamaan

Seperti :
1. Persamaan Energi  Persamaan BERNAULI
2. Persamaan Energi Kinetik  HEAD KECEPATAN
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Menentukan
Prinsip Momentum gaya-gaya
Dinamik Fluida

Banyak dipergunakan pada perencanaan : POMPA,


TURBIN, PESAWAT TERBANG, ROKET, BALING-
BALING, KAPAL, BANGUNAN, dll
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Contoh :
1
2

Jika pada kondisi 1 Re sebesar 1200, fluida yang mengalir adalah MINYAK.
Tentukan Re pada kondisi 2, bila diketahui D1 = 25 mm dan D2 = 15 mm.
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Solusi :

V1 D1 Re1 1
Re1   V1 
1 D1
Q1  Q2
V1 A1
V1 A1  V2 A2  V2 
A2
V2 D2
Re 2 
2
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Contoh :

m
0m
150
mm
1000

m
m
0
18

Sebuah system pemanas udara dengan menggunakan matahari, udara dingin


masuk kedalam pemanas melalui saluran rectangular dengan ukuran 300 mm x
150 mm, kemudian pada sisi keluarnya dengan menggunakan pipa berdiameter
250 mm. Rapat massa udara pada sisi masuk 1.17 kg/m 3 dan pada sisi keluarnya
1.2 kg/m3. Jika kecepatan aliran udara pada sisi masuk pemanas sebesar 0.1
m/s, Hitung: Laju aliran massa udara dan kecepatan udara pada sisi keluar.
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Solusi :
Diketahui :
Fluida = Udara
A1 = 0.3 x 0.15 = 0.045 m2 (sisi masuk)
A2 = /4 x (0.25 m)2 = 0.0491 m2 (sisi keluar)
1 = 1.17 kg/m3
2 = 1.2 kg/m3
V1 = 0.1 m/s

ṁ1 = 1 x A1 x V1
= 1.17 kg/m3 x 0.045 m2 x 0.1 m/s
= 5.27 x 10-3 kg/s
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Solusi :
Dengan persamaan KONTINUITAS :
1 x A1 x V1 = 2 x A2 x V2
5.27 x 10-3 kg/s = 1.2 kg/m3 x 0.0491 m2 x V2
V2 = 0.09 m/s

Sehingga :
ṁ2 = 1.2 kg/m3 x 0.0491 m2 x 0.09 m/s
= 5.30 x 10-3 kg/s
Persamaan Dalam Aliran Fluida
 Persamaan-Persamaan Dasar :

Persamaan Kontinuitas (Hk. Kekekalan


Massa)
Persamaan Gerak/Momentum (Hk. Newton II)
Persamaan Energi (Hk. Termodinamika)
Persamaan Bernaulli
Persamaan Dalam Aliran Fluida
 Hukum Kekekalan Massa :

Laju aliran massa neto didalam elemen


adalah sama dengan laju perubahan massa
tiap satuan waktu.
Persamaan Dalam Aliran Fluida

2
V2

dA2

1
dA1

V1

Massa yang masuk melalui titik 1 = V1 . 1 . dA1


Massa yang masuk melalui titik 2 = V2 . 2 . dA2
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Oleh karena tidak ada massa yang hilang :


V1 . 1 . dA1 = V2 . 2 . dA2

Pengintegralan persamaan tersebut meliputi seluruh


luas permukaan saluran akan menghasilkan massa
yang melalui medan aliran :
V1 . 1 . A 1 = V 2 .  2 . A 2

1 = 2  Fluida Incompressible.

V 1 . A1 = V 2 . A2
Atau :
Q = A .V = Konstan
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Persamaan kontinuitas berlaku untuk :

1. Untuk semua fluida (gas atau cairan).


2. Untuk semua jenis aliran (laminer atau
turbulen).
3. Untuk semua keadaan (steady dan unsteady)
4. Dengan atau tanpa adanya reaksi kimia di
dalam aliran tersebut.
Persamaan Dalam Aliran Fluida
 Persamaan Momentum :
Momentum suatu partikel atau benda : perkalian massa
(m) dengan kecepatan (v).
Partikel-partikel aliran fluida mempunyai momentum.
Oleh karena kecepatan aliran berubah baik dalam
besarannya maupun arahnya, maka momentum partikel-
partikel fluida juga akan berubah.
Menurut hukum Newton II, diperlukan gaya untuk
menghasilkan perubahan tersebut yang sebanding
dengan besarnya kecepatan perubahan momentum.
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Untuk menentukan besarnya kecepatan perubahan


momentum di dalam aliran fluida, dipandang tabung
aliran dengan luas permukaan dA seperti pada gambar
berikut :
Y
V2

V1
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Dalam hal ini dianggap bahwa aliran melalui tabung


arus adalah permanen. Momentum melalui tabung
aliran dalam waktu dt adalah :

dm.v =  . v . dt . v . dA
Momentum =  . V2 . dA =  . A . V2 =  . Q . V

Berdasarkan hukum Newton II :


F = m.a
F =  . Q (V2 – V1)
F  Fx 2
 Fy 2  Fz 2 

Persamaan Dalam Aliran Fluida

Untuk masing-masing komponen (x, y, z) :

FX = P . Q (VX2 . VX1)
FY = P . Q (VY2 . VY1)
FZ = P . Q (VZ2 . VZ1)
Resultan komponen gaya yang bekerja pada fluida :

F F
x
2
F F
y
2
z
2

Persamaan Dalam Aliran Fluida
 Persamaan Energi (EULER) :

ds
 dP 
P ds  dA
 ds 
dA
dA dA

PdA

G ds dA

Unsur fluida yang bergerak sepanjang garis aliran


Persamaan Dalam Aliran Fluida

Asumsi :

1. Fluida ideal
2. Fluida homogen dan incompressible
3. Pengaliran bersifat kontiniu dan sepanjang garis arus
4. Kecepatan aliran bersifat merata dalam suatu
penampang
5. Gaya yang bersifat hanya gaya berat dan tekanan.
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan Dalam Aliran Fluida
3. Pers. Bernoulli :

2 2
p1 V p2 V
Z1    Z2  1
   h f   he 2
 2g  2g
Dengan :
p
Z : tinggi _ elevasi : tinggi _ tekanan
V2 
: tinggi _ kecepatn
2g
 h f : jumlah _ kehilangan _ tenaga _ primer
( krn  gesekan ) sepanjang _ pengaliran

 h e : jumlah _ kehilangan _ tenaga _ sekunder


( perubahan  tampang  aliran ) sepanjang _ pengaliran
Persamaan Dalam Aliran Fluida

Contoh :
Tentukan Laju aliran massa air jika diketahui : volume
tanki = 10 galon dan waktu yang diperlukan untuk
memenuhi tanki = 50 s.
Solusi:
v 10 gal  3.7854 L 
Q     0.757 L/s
t 50 s  1 gal 
   1000 kg/m 3  1 kg/L
o
m  Q  (1 kg/L)(0.757 L/s)  0.757 kg/L
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Aliran pada Nozel :

RX

P1 A1 P2 A2

V1 V2

P2 = 0  debit menuju udara


P1
luar
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Tekanan Hidrostatis :
Persamaan Dalam Aliran Fluida
Aliran Dalam Pipa
PEMBENTUKAN ALIRAN

 Fluida, setelah mengalir masuk ke dalam pipa


akan membentuk LAPIS BATAS dan tebalnya
akan bertambah besar sepanjang pipa. Pada
suatu titik sepanjang garis tengah pipa, lapisan
akan bertemu dan membentuk daerah yang
terbentuk penuh di mana kecepatannya tidak
berubah setelah melintasi titik tersebut. Jarak
dari ujung masuk pipa ke titik pertemuan lapis
batas tsb dinamakan PANJANG KEMASUKAN.
Aliran Dalam Pipa
Aliran Dalam Pipa
PERSAMAAN UMUM

Llaminar = 0.05 Re D (1)


(Dengan kondisi batas Re = 2300), sehingga
Pers.1 menjadi :
Llaminar = 115D
Aliran Dalam Pipa
PERSAMAAN UMUM

Lturbulen = 1.395 D Re1/4


atau
Lturbulen = 10D
Aliran Dalam Pipa
POLA ALIRAN

Aliran Laminar

Aliran Transisi REYNOLD


NUMBER

Aliran Turbulen
Aliran Dalam Pipa
Experimental REYNOLD
Aliran Dalam Pipa

SERING DIGUNAKAN

Laminar
Re < 2300 Re < 2300 Re = 2100

Transisi Re = 2300 2300<Re<4000 2100<Re<4000

Re > 2300 Re >= 4000 Re >> 2100


Turbulen

KONDISI BATAS
Aliran Dalam Pipa
PERSAMAAN UMUM

 .V .D V .D
D Re  atau Re 
 

a Dh = a
a

a b Dh = 2ab/(a + b)
Aliran Dalam Pipa
Diagram MOODY
Problema Aliran Zat Cair Dalam Pipa
1. Air mengalir melalui pipa dengan diameter mengecil secara
berangsur-angsur dari 15 cm menjadi 10 cm. Kecepatan
aliran pada tampang pipa dengan diameter besar adala 1,5
m/d. Hitung debit aliran. Hitung pula kecepatan aliran pada
tampang dengan diameter kecil.
2. Air mengalir melalui pipa 1 dengan diameter 15 cm yang
kemudian bercabang menjadi dua pipa yaitu pipa 2 dan 3, yang
masing-masing berdiameter 10 cm dan 5 cm. Kecepatan di pipa 2
adalah 0,5 kali kecepatan pipa 1. Hitung debit aliran apabila
kecepatan maksimu di semua pipa tidak boleh lebih dari 3 m/d.
3. Hitung energi total air yang mengalir melalui pipa dengan tekanan
2,0 kgf/cm2 dan kecepatan 6 m/d. sumbu pipa berada 10 m di
atas garis referensi.
4. Pipa horisontal dengan panjang 50 m mempunyai diameter yang
mengecil dari 50 cm menjadi 25 cm. Debit aliran adalah 0,05
m3/d. tekanan pada pipa dengan diameter besar adalah 100 kPa.
Hitung tekanan pada tampang dengan diameter kecil.
5. Air mengalir melalui pipa horisontal sepanjang 100 m dan
mempunyai diameter yang mengecil dari 20 cm menjadi 10 cm.
perbedaan tekanan pada kedua ujung pipa adalah 1 kgf/cm2.
Hitung debit aliran.
6. Pipa dengan diameter mengecil dari 10 cm di A menjadi 5 cm di B.
Titik A adalah 5 m di atas titik B. Kecepatan aliran di A adalah 2 m/d.
Hitung tekanan di B apabila tekanan di A adalah 100 kPa.
7. Air mengalir melalui pipa sepanjang 100 m dan diameter 10 cm di titik
A menuju titik B. Koefisien gesek ƒ =0,015. Perbedaan tekanan di titik
A dan B adalah 1 kgf/cm2 Hitung debit aliran.
8. Air mengalir dari kolam A menuju kolam B melalui pipa sepanjang
100 m dan mempunyai diameter 10 cm. perbedaan elevasi muka air
kedua kolam adalah 5 cm. Koefesien gesekan pada pipa ƒ =0,015;
sedang koefisien kehilangan tenaga karena perbedaan penampang
pada sambungan antara pipa dan kolam A dan B adalah kA =0,5 dan
kB =1. Hitung debit aliran.
9. Saluran pipa yang digunakan untuk mengalirkan minyak dengan
rapat relatif 0,8 dan pipa tersebut berubah ukuran dari 25 cm di
tampang P menjadi 60 cm pada tampang Q. Tampang P berbeda 4,0
m di bawah tampang Q dan tekanannya berturut-turut adalah 1,0
kgf/cm2 dan 0,7 kgf/cm2. Apabila debit aliran adalah 0,2 m3/det.
Hitung kehilangan tenaga dan arah aliran.
10. Pipa CD sepanjang 30 m disambungkan pada saluran pipa dengan
membentuk 60o terhadap horisontal. Di C yang elevasinya lebih
tinggi, diameter pipa adalah 15 cm. di D yang diameternya 30 cm
tekanannya adalah 4,5 kgf/cm2 dan kecepatannya 2,5 m/d.
Kehilangan tenaga diabaikan. Hitung tekanan di C. Apabila air
mengalir dari elevasi rendah ke elevasi tinggi dan kehilangan tenaga
gesekan adalah 4 m air, Hitung perbedaan tekanan di C dan D.
11. Pipa vertikal AB mengalirkan air. Diameter A dan B adalah 10 cm
dan 5 cm. Titik B berada 4 m di bawah A dan apabila debit aliran ke
arah bawah adalah 0,013 m3/d, tekanan di B adalah 0,14 kgf/cm2
lebih besar dari tekanan di A. dianggap bahwa kehilangan tenaga
antara A dan B dapat diberikan oleh bentuk k.V2A/2g doimana VA
adalah kecepatan di A. Hitung koefisien k.
12. Pipa vertikal AB dengan elevasi tampang A lebih tinggi dari
tampang B digunakan untuk mengalirkan air. Diameter tampang A
adalah 10 cm dan kemudian berangsur-angsur mengecil sehingga
diameter tampang B menjadi 5 cm. Pada tampang A dan B dipasang
alat pengukur tekanan. Apabila debit aliran menuju ke atas adalah
1,0 m3 tiap menit, perbedaan tekanan di A dan B adalah 0,3 kgf/cm2.
Dianggap bahwa kehilangan tenaga karena gesekan merupakan
fungsi dari kuadrat kecepatan. Tentukan Debit aliran apabila tidak
ada perbedaan tekanan pada kedua alat pengukur tekanan dan air
mengalir ke bawah.
13. Venturimeter horisontal dengan diameter pipa masuk dan leher
adalah 16 cm dan 8 cm digunakan untuk mengukur aliran minyak
dengan rapat relatif 0,8. Debit aliran adalah 0,05 m3/det. Apabila
koefisien dari venturimeter adalah satu, tentukan perbedaan elevasi
permukaan air raksa di dalam manometer
14. Venturimeter mempunyai diameter 100cm pada pipa masuk dan 60
cm pada leher melewatkan air. Perbedaan tekanan antara pipa dan
leher diukur dengan manometer berisi air raksa yang menunjukan
perbedaan permukaan sebesar 5 cm. Hitung debit melalui
venturimeter dan kecepatan pada leher. Koefisien alat adalah 0,98.
15. Suatu pancaran air menghantam plat datar. Luas tampang dan
kecepatan pancaran adalah ᾱ dan V. Rapat massa air adalah .
Hitung gaya yang ditimbulkan oleh pancaran air pada plat,
apabila:
a. Plat vertikal dan tetap
b. Plat miring dengan membentuk sudut  terhadap horisontal
c. Plat vertikal dan bergerak dengan kecepatan v.
d. Terdapat satu seri (sejumlah) plat yang bergerak dengan kecepatan
v.
16. Pancaran air dari suatu curat mengenai plat vertikal. Debit aliran
adalah 0,025 m3/det dan diameter curat adalah 5 cm. Hitung gaya
yang diperlukan untuk menahan plat.
17. Lubang berdiameter 5 cm yang berada pada dinding tangki yang
berisi air memancarkan air dan menghantam benda seperti
terlihat dalam gambar. Berat benda 175 N dan koefisien gesekan
antara benda dan lantai adalah ƒ=0,6. Koefisien kontraksi dan
debit adalah Cc=0,62 dan Cd=0,6. Hitung kedalaman air terhadap
pusat lobang sedemikian sehingga benda mulai bergerak.
18. Curat berdiameter 5 cm memancarkan air dalam arah horisontal
dengan debit aliran 0,045 m3/det. Pancaran tersebut
menghantam plat vertikal yang bergerak searah dengan
pancaran dengan kecepatan 10 m/det. Hitung gaya yang
ditimbulkan oleh pancaran pada plat.
19. Pancaran air dengan luas tampang pancaran ᾱ dan kecepatan V
menghantam plat lengkung dengan membentuk sudut  terhadap
horisontal seperti terlihat dalam gambar. Setelah menghantam plat
pancaran tersebut meninggalkan plat dengan lintasan yang
membentuk sudut  terhadap horisontal. Berapakah gaya yang
ditimbulkan oleh pancaran pada plat lengkung?
20. Pancaran air berdiameter 5 cm dan kecepatan 10 m/d menghantam
plat lengkung seperti terlihat dalam gambar. Berapakah gaya yang
diperlukan untuk menahan plat supaya tidak bergerak?
21. Pancaran air berdiameter 5 cm menghantam plat lengkung dengan
kecepatan 30 m/d. Apabila ujung plat lengkung di mana pancaran
air masuk dan keluar membentuk sudut 150 dan 300 terhadap
horisontal, hitung gaya yang ditimbulkan oleh pancaran air pada
plat.
22. Air mengalir melalui pipa yang membelok dengan sudut 60 0 dan
mengecil diameternya 15 cm menjadi 10 cm. Hitung gaaya yang
diperlukan untuk menahan pipa, jika kecepatan air melalui pipa
yang besar 1m/d dan tekanannya 3 kgf/cm2.
23. Pancaran air horisontal dengan luas tampang pancaran ᾱ dan
kecepatan V menghantam plat lengkung yang bergerak searah
pancaran dengan kecepatan v seperti terlihat dalam gambar.
Setelah menghantam plat, pancaran tersebut meninggalkan plat
dengan lintasan yang membentuk sudut  terhadap horisontal.
Hitung gaya pancaran pada plat apabila hanya ada satu plat dan
satu seri plat yang dipasang pada roda turbin.
24. Pancaran air dengan diameter 4 cm mempunyai kecepatan V=10
m/d menghantam plat lengkung yang bergerak dengan kecepatan
3 m/d seperti ditunjukan dalam gambar soal 23. Sudut
kelengkungan plat terhadap horisontal adalah =300. Hitung gaya
yang ditimbulkan oleh pancaran pada plat.
25. Tentukan kecepatan kritis untuk (a) minyak bakar menengah
pada 15,60C yang mengalir melalui sebuah pipa 152,4 mm dan
(b) air pada 15,60C yang mengalir dalam pipa 152,4 mm itu.
26. Tentukan jenis aliran yang terjadi dalam sebuah pipa 305 mm bila
(a) air 15,60C mengalir pada suatu kecepatan sebesar 1067
m/det dan (b) minyak bakar berat pada 15,60C yang mengalir
pada kecepatan yang sama.
27. Untuk syarat-syarat aliran laminer, berapakah ukuran pipa yang
akan mengalirkan 5,67x10-3 m3/det minyak bakar menengah pada
4,40C? (=6,08x10-6m2/det)
28. Tentukan sifat distribusi tegangan geser pada suatu irisan
penampang dalam sebuah pipa bundar, mendatar di bawah
syarat-syarat aliran mantap.
29. Kembangkan pernyataan untuk tegangan geser pada suatu
dinding pipa?
30. Untuk aliran laminer, mantap (a) bagaimanakah hubungan yang
ada antara kecepatan di suatu titik dalam irisan penampang dan
kecepatan ditengah pipa tersebut, dan (b) bagaimanakah
persamaan untuk distribusi kecepatannya.
31. Kembangkan pernyataan untuk penurunan head dalam sebuah pipa
untuk aliran laminer, mantap dari suatu fluida tak kompresibel.
32. Tentukan (a) tegangan geser di dinding-dinding sebuah pipa
bergaris tengah 305 mm bila air yang mengalir menyebabkan suatu
head turun terukur sebesar 15 m dalam 300m panjang pipa, (b)
tegangan geser 51 mm dari garis tengah-tengah pipa, (c ) kecepatan
gesernya, (d) kecepatan rata-ratanya untuk suatu harga ƒ sebesar
0,050, (e) perbandingan /*?
33. Jika dalam soal 32 airnya mengalir melalui sebuah saluran segi
empat 915 mm x 1219 mm yang panjangnya sama, dengan head
turun yang sama, berapakah tegangan geser antar air dan dinding
pipa tersebut?
34. Minyak pelumas menengah rapat relatif 0,86, dipompa melalui 304,8
m dari pipa mendatar 51 mm pada laju 1,23x10-3 m3/det. Jika
penurunan tekanannya 207 kPa, Berapakah kekentalan mutlak
minyak tersebut.
35. Minyak dengan kekentalan mutlak 0,1 Pa det dan rapat relatif 0,85
mengalir melalui 3048 m dari pipa besi tuang 305 mm pada laju
sebesar 44,4x10-3 m3/det. Berapakah head turun dalam pipa itu?
36. Minyak bakar berat mengalir dari A ke B melalui 104,4 m pipa baja
mendatar 153 mm. Tekanan di A adalah 1,069 MPa dan di B adalah
34,48 kPa. Kekentalan kinematiknya 412,5x10-6m2/det dan rapat
relatifnya 0,918. Berapakah alirannya dalam m3/det?
37. Berapakah ukuran pipa yang harus dipasang untuk mengalirkan
0,0222 m3/det minyak bakar berat pada 15,60C jika head turun yang
ada dalam 1000 m panjang dari pipa mendatarnya sebesar 22,0 m?
38. Tentukan head turun di 350 m dari pipa besi tuang baru bergaris
tengah sebelah dalam 305 mm tanpa selubung, bila (a) air pada
15,60C mengalir pada 1525 mm/det, dan (b) minyak bakar menengah
pada 15,60C mengalir pada kecepatan yang sama?
39. Titik A dan titik B terpisah 1224 m disepanjang sebuah pipa baja
baru bergaris tengah sebelah dalam 153 mm. Titik B lebih tinggi
15,39 m dari A dan tekanan di A dan B masing-masing 848 kPa dan
335 kPa. Berapakah banyak minyak bakar menengah pada 21,10C
akan mengalir dari A ke B ( =0,061 mm)
40. Berapakah laju aliran udara pada 200C, yang akan dialirkan oleh
sebuah pipa baja baru mendatar bergaris tengah sebelah dalam 51
mm, pada tekanan mutlak 3 bar dan dengan penurunan 3395 Pa
dalam 100 m panjang pipa. Gunakan  =0,076 mm

Anda mungkin juga menyukai