Anda di halaman 1dari 19

MODUL PERKULIAHAN

Rekayasa
Transportasi
Survey Lalu-Lintas

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Sipil
05 11020 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T

Abstract Kompetensi
Modul ini berisi mengenai survey lalu- Mahasiswa memahami konsep survey
lintas, mulai dari perencanaan dan lalu-lintas dan mampu menerapkannya
jenis-jenisnya
Pendahuluan
Survey lapangan bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai karakteristik lalu-lintas dan
geometric yang ada. Data-data ini digunakan untuk mengetahui kecenderungan pada masa
yang akan dating, mengantisipasi masalah yang akan terjadi pada masa depan, serta
merekomendasikan usulan-usulan pemecahan masalah secara lebih awal.

Jenis – jenis survey adalah:

a. Inventarisasi jaringan jalan dan fasilitas jalan yang ada;


b. Survey geometric jalan dan persimpangan;
c. Survey arus lalu lintas (volume, komposisi);
d. Survey kecepatan, tundaan, jarak kepala, dan gap;
e. Survey pejalan kaki;
f. Survey area parkir;
g. Survey terminal;
h. Survey asal tujuan;
i. Survey kecelakaan;
j. Survey polusi udara akibat kendaraan (tingkat kebisingan & pencemaran udara);
Pada modul ini akan dibahas dengan rinci beberapa survey dari 10 jenis survey yang
disebutkan di atas.

SATUAN MOBIL PENUMPANG


PENGERTIAN
Satuan mobil penumpang disingkat SMP adalah satuan kendaraan di dalam arus lalu lintas
yang disetarakan dengan kendaraan ringan/mobil penumpang, dengan menggunakan
ekivalensi mobil penumpang (emp) atau faktor pengali berbagai jenis kendaraan menjadi
satu satuan yaitu SMP.

Besaran SMP dipengaruhi oleh tipe/jenis kendaraan, dimensi kendaraan, dan kemampuan
olah gerak. SMP digunakan dalam melakukan rekayasa lalu lintas terutama dalam desain

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


2 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
persimpangan, perhitungan waktu alat pengatur isyarat lalu lintas (APILL), ataupun dalam
menentukan nisbah volume per kapasitas jalan (V/C) atau sering juga disebut dengan
derajat kejenuhan suatu ruas jalan. Di Amerika dan Eropa, satuan mobil penumpang dikenal
dengan istilah passenger car unit atau PCU atau passenger car equivalent (PCE).

BESARAN SMP

Besaran SMP berbeda-beda tergantung dari lokasi apakah di perkotaan/semi perkotaan, di


luar kota ataupun di persimpangan. Kendaraan di kelompokkan ke dalam beberapa kategori
yaitu:

 Kendaraan Ringan (Light Vehicle/LV): Mobil Penumpang, Oplet, Mikrobis, Pick up,
sedan dan kendaraan bermotor ber as 2 dengan jarak antar as 2-3m

 Kendaraan Berat (Heavy Vehicle/HV) : Bis, Truk 2 As, Truk 3 As, dan kendaraan
bermotor lebih dari 4 roda

 Sepeda Motor (Motorcycles/MC) : kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda.

 Kendaraan tak Bermotor (Unmotorized/UM) : segala jenis kendaraan yang digerakan


oleh orang atau hewan seperti becak, sepeda, kereta kuda dan sebagainya.

Berikut ini terdapat nilai emp alias faktor pengali beberapa jenis kendaraan menjadi satu
satuan mobil penumpang yang disadur dari MKJI 1997

Pada Persimpangan Bersignal

Pada persimpangan bersignal (terdapat lampu pengaturan lalu lintas) nilai faktor pengali
SMP (emp) suatu kendaraan tergantung dari tipe pendekat jalan. yaitu pendekat terlindung
(pergerakan kendaraan tidak ada gangguan dari arah pendekat/jalan yang lain) dan
pendekat terlawan (pergerakan kendaraan yang mendapat gangguan dari arah pendekat
lain).

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


3 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Emp
Jenis
Kendaraan
Terlidung Terlawan

LV 1,0 1,0

HV 1,3 1,3

MC 0,2 0,4

Pada Persimpangan Tak Bersignal


 Kendaraan Ringan (Light Vehicles - LV) = 1,0
 Kendaraan Berat (Heavy Vehicles - HV) = 1,3
 Sepeda Motor (Motorcycle - MC) = 0,5

Pada Jalinan Jalan


Bagian jalinan berfungsi untuk memberikan ruang gerak lebih pada sisi kiri jalan, bagian
jalinan jalan terdiri dari dua tipe yaitu jalinan tunggal dan jalinan bundaran. Nilai faktor
pengali (emp) pada jalinan jalan sama seperti pada persimpangan tak bersignal yaitu :
 Kendaraan Ringan (LV) = 1,0
 Kendaraan Berat (HV) = 1,3
 Sepeda Motor (MC) = 0,5

Jalan Perkotaan

Pada jalan perkotaan faktor pengali tergantung dari fungsi dan kondisi jalan serta jumlah
kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan pada satu satuan periode waktu (jam)
yaitu :

A. Jalan perkotaan yang tidak terbagi (tidak mempunyai median jalan)

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


4 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Emp

MC
Arus lalu lintas
Tipe Jalan
LV HV Lebar Jalur Lalu Lintas
total 2 arah (kend/jam)

≤6m >6m

Dua Lajur tak terbagi 0 1,3 0,5 0,4

(2/2) UD ≥ 1800 1,2 0,35 0,25


1,0
Empat Lajur tak terbagi 0 1,3 0,4

(4/2) UD ≥ 1800 1,2 0,25

B. Jalan Perkotaan terbagi atau jalur satu arah/jalan satu arah.

Emp
Arus lalu lintas per jalur
Tipe Jalan
LV HV MC
(kend/jam)

Dua Lajur satu arah (2/1)


0 1,3 0,4
dan
≥ 1050 1,2 0,25
Empat Lajur dua arah (4/2) D
1,0
Tiga Lajur satu arah (3/1)
0 1,3 0,4
dan
≥ 1100 1,2 0,25
Enam Lajur dua arah (6/2) D

Pada Jalan perkotaan Penentuan faktor pengali menggunakan cara interpolasi nilai, sebagai
contoh untuk tipe jalan 2/2 UD dan lebar jalur lalu lintas kurang dari 6 meter serta jumlah
kendaraan yang melintas pada satu titik pengamatan selama satu jam yaitu 900 kendaraan

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


5 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
maka faktor pengali yang didapat berturut-turut untuk LV, HV dan MC yaitu 1,0, 1,25 dan
0,425.

Jalan Luar Kota

Pada jalan luar kota pembagian jenis kendaraan yaitu :

1. Kendaraan Ringan (LV)


2. Kendaraan Berat Menengah (MHV)
3. Truk Besar (LT)
4. Bis Besar (BT)
5. Sepeda Motor (MC)
6. Kendaraan tak Bermotor (UM)

Penentuan faktor pengali pada jalan luar kota tergatung dari jenis jalan, tipe alinyemen
(datar, bukit, gunung), arus kendaraan dan lebar lalu lintas.

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


6 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Survey Inventarisasi Prasarana Jalan
Survei ini mengumpulkan data mengenai geometric dan dimensi jalan, data yang diambil
adalah:
 panjang ruas jalan;
 lebar jalan;
 jumlah lajur lalu lintas;
 lebar bahu jalan;
 lebar median;
 lebar trotoar;
 lebar drainase,
 alinyemen horisontal;
 alinyemen vertikal.
Hasil survey digambarkan sebagai penampang melintang jalan

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


7 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Survey Arus Lalu-Lintas
Informasi yang dikumpulkan meliputi:

 Arus pada ruas


 Pergerakan dipersimpangan
 Arus lalu lintas
 Komposisi kendaraan
 Volume jam puncak (VJP)
 Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)

Metoda pelaksanaan survei


Ada beberapa metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu
1. Survei manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas
yang melalui suatu potong jalan. Pengamat mencatat pada lembar formulir survey setiap
kendaraan yang melalui titik pengamatan pada suatu ruas jalan. Kelebihan metoda ini
adalah:

 Murah biayanya,
 Tidak memerlukan keahlian tinggi,
 Sederhana dalam mengorganisasikannya,
 Dapat mengklasifikasi kendaraan secara rinci dan tepat.
Kelemahan :
 Keakuratan data sepenuhnya tergantung kepada si pengamat,
 Sangat mahal untuk waktu yang panjang,
 Kondisinya sulit untuk cuaca yang jelek.

2. Survei mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan peralatan mekanis


ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong
jalan ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa:

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


8 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
a. Tabung pneumatik, merupakan perangkat mekanis pengukur arus lalu lintas
dengan menempatkan suatu pipa pneumatik ditempatkan memotong jalan,
pengukuran dilakukan bila roda kendaraan yang menginjak tabung yang
kemudian direkam,
b. Loop induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas dasar induksi
dari mesin mobil pada saat melewati loop. Loop ditanam dibawah permukaan
jalan,
c. Gelombang infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat elektronis yang
bekerja dengan memancarkan gelombang infra merah ataupun ultrasonik ke
kendaraan yang lewat. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat
diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas,
d. Kamera video, yang digunakan dengan mengubah data menjadi terukur dalam
prosesor. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta
kecepatan lalu lintas
Kelebihan :
 Akurat, jika diperiksa dan dipelihara secara berkala,
 Murah untuk periode yang panjang.
Kelemahan :
 Harga mahal,
 Memakan waktu untuk pemasangan,
 Tidak dapat mengklasifikasi kendaraan.

3. Video Kamera
Survey menggunakan kamera (handy cam) biasanya digunakan di lokasilokasi
persimpangan, dan ruas jalan dengan arus lalu lintas yang sangat padat, dan dalam
jangka waktu yang tidak terlalu lama (1 jam, atau 2 jam) tergantung dari tujuan survey.
Kaset video yang telah berisi rekaman arus lalu lintas selanjutnya di putar ulang di
laboratorium/kantor menggunakan layar TV

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


9 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
4. Floating Car
Merupakan metoda pengambilan sample berdasarkan ruang, yaitu volume pada suatu
tempat tertentu tidak perlu sama dengan volume pada tempat lain di jalan yang sama.
Teknik ini dibuat oleh Wardrop dan Charlesworth. Volume lalu lintas dalam satu arah
untuk setiap bagian rute dan untuk setiap kelas kendaraan didapat dengan rumus sbb. :
q = (x + y) / (ta + tw)
Di mana:
q = Jumlah kend. (kelas tertentu) per-menit dalam arah arus yang ditentukan.
x = Jumlah kend. (kelas sama), yang dijumpai bergerak melawan arus LL.
y = Jumlah kend. (kelas sama), yang mendahului kendaraan penguji dikurangi dengan
jumlah kendaraan yang didahului oleh kendaraan penguji searah arus Lalulintas.
ta = Waktu perjalanan (menit), kend. penguji yang bergerak melawan arus.
tw = Waktu perjalanan (menit), dari kendaraan penguji yang bergerak searah arus lalu
lintas.
Waktu perjalanan rata-rata (menit), untuk kelas kendaraan tertentu dalam arus LL
dihitung dengan rumus : t = tw – (y/q)

Metoda Survey Floating Car :


 Anggota tim berjumlah 4 (empat) orang terdiri dari atas : seorang pengamat
perjalanan, seorang pencatat kendaraan searah mobil pengamat (tally counter),
seorang pencatat kendaraan berlawanan arah dengan mobil pengamat (opposing
counter), dan seorang sopir.
 Pengamat perjalanan bertugas mencatat waktu-waktu kendaraan pengamat
berhenti dan mulai berjalan lagi disepanjang perjalanan, waktu – waktu melewati
titik kontrol, dan pada akhir setiap bagian mencatat rincian yang diberikan
kepadanya oleh para pencatat kendaraan.
 Pencatat kendaraan berlawanan arah bertugas mencatat jumlah kendaraan menurut
klasifikasi yang diperlukan, yang bergerak melewati mobil pengamat dalam arah
yang berlawanan dan memberikan jumlah catatan total pada pengamat perjalanan
pada akhir setiap bagian rute. Jumlah total disebut jumlah x.

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


10 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
 Pencatat kendaraan searah mobil pengamat bertugas mencatat jumlah kendaraan
yang mengejar dan yang terkejar kendaraan pengamat, disebut jumlah Y. selisih ini
dapat positif atau negatif dan dicatat oleh pengamat perjalanan.
 Alat penghitung sederhana dapat berupa tally counter atau cara manual. Sedangkan
alat pencatat waktu dapat berupa stopwatch. Namun dapat juga menggunakan tape
recorder.
 Kendaraan pengamat melakukan beberapa kali putaran melalui serangkaian rute
perjalanan yang dipilih, yang dipecah menjadi bagianbagian yang ditentukan untuk
diamati. Setiap bagian rute harus dalam kondisi yang konsisten dan stabil, dan
biasanya dimulai dari persimpangan yang besar.
 Jumlah putaran biasanya sekitar 6 sampai 16 kali tergantung pada stabilitas arus lalu
lintas yang diukur

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


11 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
FORMULIR SURVEY FLOATING CAR

Rute : Ps. Raya - Tabing Tanggal : 12 Juli 2010 Pengamat I : Ahmad


Lokasi : Jl. Dr. Hamka Jam : 08.00 wib Pengamat II : Bimo
Arah : Tabing Cuaca : Baik Pengamat III : Sultan
Hari : Senin Kendaraan : BA 5978 AN Sopir : Alan

Berlawanan Arah ( X ) Searah (Y)


Bus
No. Bus ta tw
Mobil Truk Total Mobil Kota Truk Total
Kota
+ - + - + - + -
1 77 3 8 88 2 2 1.73 2.5
2 82 4 10 96 2 2 3.38 3.45
3 60 6 6 72 3 3 2.3 2.92
4 56 6 3 65 2 2 2.6 2.71
Ʃf 275 19 27 321 1 0 0 1 10.01 11.58
Ʃf/n 68.75 4.75 6.75 80.25 0.25 0 0 0.25 2.503 2.895

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


12 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning
13 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Survey Kecepatan
Ada beberapa jenis kecepatan yang dikumpulkan dalam studi lalu lintas diantaranya:
kecepatan sesaat, kecepatan perjalanan, kecepatan ruang waktu. Survei kecepatan biasanya
digunakan untuk mengukur kecepatan lalu lintas yang menjadi indikator utam kinerja lalu
lintas, tapi disamping itu digunakan untuk analisis potensi kecelakaan, dan digunakan juga
untuk analisis kecelakaan.

Kecepatan Sesaat

Gambar Radar Microdigicam yang digunakan di Brazil

Salah satu indikator kinerja lalu lintas yang penting dalam rekayasa lalu lintas adalah
kecepatan sesaat atau sering juga disebut spot speed, oleh karena itu pengukuran
kecepatan sesaat merupakan satu yang diukur. Kecepatan sesaat biasanya digunakan untuk
analisis perilaku masyarakat dalam berlalu-lintas didaerah rawan kecelakaan, tetapi juga
digunakan dalam perencanaan perilaku masyarakat dalam penggunaan persimpangan.
Tetapi juga digunakan untuk melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran
kecepatan, untuk itu biasanya digunakan radar speed gun ataupun perangkat yang lebih
canggih lagi dengan menggunakan perangkat elektronik yang dilengkapi dengan camera.

Beberapa satuan kecepatan lainnya adalah:

 meter per detik dengan simbol m/detik

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


14 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
 kilometer per jam dengan simbol km/jam atau kph
 mil per jam dengan simbol mil/jam atau mph

Metode pengukuran kecepatan sesaat


Ada beberapa cara yang digunakan dalam pengukuran kecepatan sesaat, diantaranya:

1. Secara manual dilakukan dengan mengukur waktu tempuh jarak tertentu yang
dilakukan berkali-kali untuk mendapatkan gambaran kecepatan rata-ratanya
dan simpangan bakunya serta percentil ke 85 nya. Semakin banyak contoh yang
diambil semakin baik, biasanya digunakan sekurang-kurangnya 30 contoh.
Permasalahan dalam pengukuran seperti ini adalah akurasi pengukuran. Dua
pengamat ditempatkan terpisah pada jarak tertentu, misalnya 50 m mengapit
simeteris titik pengamatan. Pengamat pertama memberi tanda kepada
pengamat kedua untuk mengaktifkan stop watch saat kendaraan melewati
pengamat pertama. Pengamat kedua mematikan stop watch saat kendaraan
melewati pengamat kedua. Kecepatan dihitung dengan membagi jarak (50 m)
dibagi waktu tempuh antara posisi pengamat pertama dan kedua dianggap
sebagai kecepatan sesaat. Pengamat pertama atau kedua bisa digantikan cermin
yang ditempatkan serong dengan sudut 45 derajat.
2. Secara mekanis dilalukan dengan menggunakan perangkat mekanis seperti dua
pipa pneumatik yang dipasang pada jarak tertentu kemudian jeda waktunya
diukur antara kedua pipa dilewati oleh roda kendaraan,
3. Secara elektronik yang dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik
seperti speed radar gun ataupun dengan menggunakan ultrasonic ataupun infra
merah.

Analisis data kecepatan sesaat

Setelah data dikumpulkan maka langkah selanjutnya diklasifikasikan ke dalam tabel


distribusi deskriptif seperti berikut:

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


15 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning
16 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Kecepatan perjalanan (Travel Speed)

Kecepatan perjalanan adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang dalam


perjalanan antara dua simpul yang dihitung dari dengan menghitung dari jarak antara
kedua simpul dibagi dengan waktu tempuh antara kedua simpul tersebut. Di dalam
perhitungan waktu tempuh tersebut sudah termasuk waktu tundaan/delay yang terjadi
selama menempuh antara kedua simpul tersebut. Perhitungan kecepatan perjalanan
merupakan informasi yang digunakan dalam perencanaan perjalanan, termasuk dalam
membuat jadwal perjalanan angkutan umum. Oleh karena itu survei kecepatan
merupakan perangkat yang diperlukan oleh para perencana dalam merencanakan
sistem transportasi, khususnya dalam penyusunan jadwal angkutan umum.

Rumus yang digunakan dalam menghitung kecepatan perjalanan sama seperti pada
perhitungan kecepatan sesaat hanya saja jarak dan waktu yang digunakan lebih jauh
dan lebih lama, berikut ditunjukkan rumus yang digunakan untuk mengukur kecepatan:

Metode yang digunakan dalam mengukur kecepatan perjalanan:

Kendaraan contoh

Dalam metode ini surveyor dengan menggunakan kendaraan berjalan dengan kecepatan
yang sama dengan lalu lintas lainnya, dan diusahakan agar jumlah kendaraan yang
menyalip dan disalip sama, untuk mendapatkan kecepatan rata-rata pada ruas yang di
survei. Waktu dicatat pada formulir setiap simpul yang dilewati termasuk di mana
hambatan dan penyebab hambatan. Contoh formulir bisa dilihat dalam tabel berikut ini.

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


17 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
Untuk mendapatkan nilai yang bisa diterima secara statistik maka data perlu dikumpulkan
beberapa kali, angka yang biasanya digunakan adalah paling sedikit 6 (enam) sampel.

Pelacakan kendaraan

Perangkat pelacakan kendaraan berbasis GPS kendaraan sekarang ini banyak dipasarkan,
dan bisa digunakan untuk mengukur kecepatan perjalanan. Untuk mendapatkan gambaran
kecepatan perjalanan di wilayah perkotaan dapat dilakukan kerjasama dengan perusahaan-
perusahaan yang menggunakan sistem pelacakan kendaraan seperti yang banyak digunakan
pada perusahaan taksi kota. Data pelacakan kemudian diolah untuk mendapatkan berbagai
informasi perjalanan, diantaranya kecepatan perjalanan, asal tujuan perjalanan, kecepatan
sesaat, dan sebagainya.

Pelaksanaan survei dapat dilakukan dengan cara yang lebih mudah lagi, yaitu dengan
menggunakan perangkat GPS yang biasa digunakan untuk navigasi kendaraan sehingga
diperoleh data jarak tempuh, waktu perjalanan, kecepatan kendaraan, kecepatan tertinggi.

Penyajian Data Arus Lalu – Lintas

Penyajian data terdiri dari beberapa komponen, antara lain:

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


18 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id
1. LHRT/AADT
2. LHR/ADT
Berfungsi untuk menentukan tingkat kepentingan atau kelas jalan dan tahapan SMP
pengembangannya
KELAS I : > 20.000 SMP
KELAS II : 6.000 – 20.000 SMP
KELAS II B : 1.500 – 8.000 SMP
KELAS II C : < 2.000 SMP
KELAS III B : 200 – 500; 50 – 200 SMP
KELAS III C : <50 SMP
3. Diagram ramal/prakiraan
Berfungsi untuk melihat variasi dan fluktuasi jam, harian, dan musiman
4. Peta arus lalu – lintas
Berfungsi untuk melihat rute dan arah lalu-lintas yang padat secara berskala. Peta ini
untuk membantu mendapatkan pembagian kepadatan lalu-lintas pada suatu
jaringan secara cepat dan tepat.
5. Diagram arus volume lalu-lintas
Berfungsi untuk melihat pembagian dan arah arus
6. Volume jam perencanaan (VJP)

Daftar Pustaka
Khisty, J & Lall, K. 2003. Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, 3rd Edition. Prentice Hall.
Susilo, B. 2011. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta. Penerbit Universitas Trisakti. Jakarta
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta.

2018 Rekayasa Transportasi PusatBahan Ajar dan eLearning


19 Reni Karno Kinasih, S.T.,M.T. http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai