Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Etik UMB

Etika Manusia Profesional

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

08
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 900004 Abdul Rahmat, SE., MM

Abstract Kompetensi
Penilaian manusia terhadap suatu tingkah Setelah membaca modul ini, mahasiswa
laku berupa etis atau tidak etis ini diharapkan mampu memahami dan
bersumber pada hati nurani manusia itu menjelaskan tentang :
sendiri dan ditambah dengan adanya nilai-
nilai lain yang berkembang di lingkungan Hakikat manusia secara individual dan
tersebut seperti nilai-nilai adat sosial, ciri-ciri profesionalisme dalam
pekerjaan dan Mahasiswa memiliki
kecakapan dalam mengimplementasikan
profesionalisme pada dunia kerja
Etika Manusia Profesional
1.1 Pendahuluan

Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah, tetapi kenyataannya setelah 72 tahun
merdeka jumlah penduduk miskin nya 27,77 juta orang (10,64% dari jumlah total penduduk).
Kemiskinan tersebut sangat terkait dengan tingkat kompetensi sumber daya manusia nya.
Tingkat yang telah dicapai belum sampai pada tingkat yang mendukung tercapainya tujuan
pembangunan bangsa dan negara ini. Jepang dan Singapura tidak memiliki Sumber Daya
Alam sama sekali tetapi berhasil mengembangkan sumber daya manusia mereka menjadi
kompeten, kreatif, gigih, dan mempunyai motivasi tinggi untuk berprestasi.

Tantangan dan persaingan saat ini sangat ketat, makanya diperlukan pembangunan
manusia Indonesia yang profesional yang memiliki skill, knowledge dan attitude yang
mumpunin. Dari ketiga unsur tersebut yang paling utama adalah manusia yang berkarakter
baik, apalah artinya profesional dalam bekerja tetapi tidak berkarakter baik. Kepribadian
dalam diri individu, baik ataupun buruk dibentuk oleh beberapa faktor. Menurut Roucek dan
Warren, sosiolog Amerika, ada tiga faktor mempengaruhi kepribadian sesorang individu
yaitu faktor bilogis/fisik, psikologi/kejiwaan, dan sosiologi/lingkungan.

Faktor biologis/fisik adalah suatu faktor yang timbul secara lahiriah di dalam diri seorang
individu, contoh seseorang yang dilahirkan dengan cacat fisik tau penampilannya kurang
ideal, pasti ia akan rendah diri, pemalu, sukar bergaul, dan sifat minder lainnya, ataupun
sebaliknya.

Faktor psikologi/kejiwaan, adalah suatu faktor yang membentuk suatu kepribadian yang
ditunjang dari berbagai watak, seperti pemarah, pemalu, agresif dan lain-lain. Contoh
temperamen pemarah jika dipaksa atau didesak untuk melakukan sesuatu yang tidak ia
sukai, maka akan memeuncak amarahnya.

Faktor sosiologi/lingkungan, adalah suatu faktor yang membentuk kepribadian seorang


individu sesuai dengan kenyataan yang nampak pada kehidupan kelompok atau lingkungan
masyarakat sekitarnya tempat ia berpijak. Contoh, seseorang yang lahir di lingkungan yang
penuh solidaritas, apsti orang tersebut akan mempunyai kepribadian solider atau sikap
pengertian terhadap sesama.

Ketiga faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap etika manusia profesional dalam
bersosialisasi dengan masyarakat banyak. Dalam kehidupan bermasyarakat kita semua
hidup berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, kita juga sering
mendengar istilah kata etis dan tidak etis. Baik istilah kata etis maupun tidak etis keduanya
digunakan oleh manusia untuk menggambarkan dan menilai sutau bentuk perilaku yang

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
dianggap bai atau buruk dan pantas atau tidak pantas. Penilaian manusia terhadap suatu
tingkah laku berupa etis atau tidak etis ini berdasarkan atau bersumber pada hati nurani
manusia itu sendiri dan ditambah dengan adanya nilai-nilai lain yang berkembang di
lingkungan tersebut, seperti nilai-nilai adat.

1.2 Pengertian manusia secara individual dan sosial

Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (sansekerta), mens (latin), ynag berarti
berpikir, berakal budi atau mahluk yang berakal budi (mampu menguasai mahluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan
tau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia adalah makhluk yang
luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spritual.
Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivasikan dirinya.

Beberapa pendapat ahli mengenai definisi kata manusia sebagai berikut :

Paula J.C & Janet W.K

Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi,
mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta
turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai
kemungkinan.

Omar Mohamad Al – Toumi Al – Syaibany

Manusia adalah makhluk yang mulia. Manusia merupakan makhluk yang mampu berpikir,
dan manusia merupakan makhluk tiga dimensi yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan
berpikir/akal. Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor
utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.

Kees Bertens

Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang
satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.

Upanisads

Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan
seperti roh (atman), pikiran, jiwa dan prana (tubuh/fisik)

Nicolaus D dan A Sudiarja

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Nicolaus D dan A Sudiarja, manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal. Manusia
disebut bhineka karena isa mempunyai jasmani dan rohani, sedangkan disebut tunggal
karena hanya berupa satu benda/barang saja.

Abineno J.I

Menurut Abineno J.I, manusia adalah tubuh yang dielngkapi dengan jiwa/berjiwa dan bukan
“jia abadi yang berada atau pun yang terbungkus di dalam sebuah tubuh/badan yang
fana/tidak nyata

Socrates

Menurut Socrates, pengertian manusia adalah makhluk hidup yang memiliki dua kaki, yang
tidak berbulu, dan memiliki kuku datar berukuran lebar.

I Wayan Watra

Menurut I Wayan Warta, manusia merupakan makhluk yang dinamis yang menganut trias
dinamika yaitu cipta, karsa dan rasa.

Erbe Sentanu

Menurut Erbe Sentanu, manusia merupakan sebaik-baiknya diciptakan oleh Tuhan. Bahkan
dapat dikatakan manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika
dibandingkan dengan makhluk ciptaan yang lain.

Agung P P

Menurut Agung, manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh/jiwa, dan akal pikiran yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan lingkungannya.

1.3 Manusia sebagai makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Menurut pendapat Dr A
Lysen individu berasal dari bahasa latin individum, yang artinya tak terbagi. Kata individu
merupakan sebutan yang dipakai untuk menyatakan satu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas. Kata individu bukan berarti manusia secara keseluruhan yang tidak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan terbatas, yaitu perseorangan manusia. Individu menekaknkan
penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa
mempengaruhi kehidupan manusia individu bukan berarti manusia sebagai suatu

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
keseluruhan yang tidak dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai
manusia perorangan sehingga sering disebut orang seorang atau manusia perseorangan.

Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan
yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Akan tetapi dalam banyak hak banyak pula persamaan
disamping hal-hal yang spesifik tentang dirinya dengan orang lain.

Disini jelas bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas
didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah
laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan
segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek
yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek
sosial. Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu aspek, maka akan membawa akibat
pada aspek lainnya. Kata individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan. Individu berasal
dari bahasa latin kata individium (tidak terbagi). Manusia sebagai makhluk individu
mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi individu hanya sebutan yang tepat bagi manusia yang
memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan
jiwanya. Sebagai makhluk individu manusia sangat unik dan berbeda satu dengan yang
lainnya. Setiap individu akan sangat ekspresif tentang dirinya. Hal ini yang dikategorikan
oleh para ahli dengan sifat, kepribadian, dan banyak istilah lain. Ekspresi manusia dapat
melalui penampilan fisik, tingkah laku, nilai-nilai yang diyakini, dan setiap media dalam
hidupnya adalah bentuk ekspresi individu. Ciri-ciri watak seorang individu yang kosisten,
yang memberikan kepadanya identitas khusus disebut sebagai kepribadian.Banyak pakar
yang memberikan pengertian tentang kepribadian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kepribadian adalah ciri-ciri/karakteristik watak individu yang konsisten yang berkenaan
dengan sikap, keinginan, pola pikiran dan tingkah laku untuk berbuat, berpikir dan
merasakan khusunya apabila individu itu berhubungan dengan orang lain atau menanggapi
suatu keadaan di lingkungannya. Kepribadian mempunyai karakteristik yang konsisten dan
mencirikan kepribadian secara norma budaya. Karakteristik kepribadian tersebut merupakan
perpaduan antara bawaan atau warisan yang dibawa sejak lahir dengan faktor lingkungan.

1.4 Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia
lain(masyarakat). Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri.

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
Manusia akan membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut, termasuk dalam mencukupi
kebutuhannya.

Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya, manusia akan senantiasa dan
selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Fakta ini memberikan kesadaran akan ketidakberdayaan manusia dalam
memenuhi kebutuhannya sendiri. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai
makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan
masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai
bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam
kehidupannnya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia
ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia
juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Ketika manusia sebagai makhluk individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. Pada usia
bayi, ia sudah menjalin hubungan terutama dengan ayah dan ibu, dalam bentuk gerakan,
senyuman, dan kata-kata. Pada usia 4 tahun, ia mulai berhubungan dengan teman-teman
sebaya dan melakukan kontak sosial. Pada usia-usia selanjutnya, ia terikat dengan norma
budaya-norma budaya pergaulan dengan lingkungan yang semakin luas. Manusia dalam
menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya.
Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lainnya. Hal ini
disebakan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat mememnuhinya
sendiri.Ia akan bergabung dengan manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam
rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup. Dalam hal ini, manusia sebagai individu
memeasuki kehidupan bersama dengan individu lainnya. Berdasarkan proses diatas,
manusia lahir dengan keterbatasan, dan secara naluriah manusia membutuhkan hidup
dengan manusia lainnya. Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam sesuatu
masyarakat terkecil, yaitu keluarga. Keluarga terbentuk karena adanya pergaulan antar
anggota sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga merupakan kebutuhan manusia.
Esensinya, manusia memerlukan orang lain atau hidup hidup dalam kelompoknya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan sebagai berikut :
- Manusia tunduk pada aturan, norma budaya sosial
- Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
- Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
- Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. Artinya manusia akan senantiasa dan
selalu berhubungan dengan orang lain. Manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Fakta ini memberikan kesadaran akan ketidakberdayaan manusia dalma
memenuhi kebutuhannya sendiri. Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial
membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Berbagai kelompok sosial tumbuh
seiring dengan kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi. Dalam berbagai kelompok
sosial ini, manusia membutuhkan norma norma budaya – norma budaya pengaturannya.
Terdapat norma-norma budaya sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia
di kelompoknya. Norma budaya – norma budaya tersebut ialah :
- Norma budaya agama atau religi, yaitu norma budaya yang bersumber dari Tuhan
yang diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma budaya agama berisi perintah agar
dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma budaya agama ada dalam
ajaran-ajaran agama
- Norma budaya kesusilaan atau moral, yaitu norma budaya yang ersumber dari hati
nurani manusia untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma
budaya moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang berkelakuan
baik adalah orang yang bermoral, sedangkan orang yang berkelakuan buruk adalah
orang tidak bermoral atau amoral.
- Norma budaya kesopnanan atau adat adalah norma budaya yang bersumber dari
masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
Norma budaya ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antar
sesama.
Norma budaya hukum, yaitu norma budaya yang dibuat masyarakat secara resmi (negara)
yang pemberlakukannya dapat dipaksanakan. Norma budaya hukum yang bersifat tertulis.

1.5 Implementasi profesionalisme dalam dunia kerja

Profesionalisme dalam suatu pekerjaan atau profesi telah lama mendapatkan perhatian dari
para ilmuwan dan praktisi. Seseorang yang mempunyai tingkat profesionalitas yang tinggi
akan tercermin dari kinerjanya. Kinerja berkaitan erat dengan tujuan sebagai suatu hasil
perilaku seseorang yang mempunyai profesi. Kinerja disini dapat diartikan bahwa dalam
menjalankan pekerjaan sangat mengutamakan kualitas hasil kerja tampa cacat, berusaha
maksimal untuk memuaskan konsumen atau klien yang dihadapi, empati terhadap
konsumen mampu memehami konsumen dan berkomunikasi dengan gaya bahasa yang
menyenangkan kedua belah pihak, serta mampu memenuhi harapan konsumen.
Profesionalisme secara umum dapat dikatakan sebagai tanggung jawab individu untuk
berperilaku yang lebih baik dari sekedar mematuhi undang-undang dan peraturan
masyarakat yang ada. Profesionalisme merupakan elemen dari motivasi yang memberikan

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
sumbangan pada seseorang agar mempunyai kinerja tugas yang tinggi. Profesionalisme
juga merupakan suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus. Sedangkan yang dimaksud dengan profesi adalah
suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.

Menurut Sumardi (2001), penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada derajat


penampilan seseorang sebagai profesional atau penampilan suatu pekerjaan sebagai
sebuah profesi. Seseorang yang mempunyai tingkat profesionalitas tinggi harus melakukan
pembelajaran secara teratur dan sistematik, mencakup teori, keterampilan dan metode
untuk kemudian menjaga prestasi dan perilaku kerjanya dengan standar yang tinggi.
Dengan kata lain, seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi dicirikan dengan :

- Mengetahui dan menyadari akan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang


dimiliki
- Meluangkan seluruh waktunya pada profesi yang ditekuninya
- Segala perolehan finasial bersumber dari profesinya
- Memiliki tingkat kebanggaan yang tinggi akan profesinya
- Mengabdi pada kepentingan masyarakat artinya setiap pelaku profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat
- Memiliki izin khusus untuk menjalankan profesi, khususny bagi profesi-profesi
tertentu yang sifatnya resmi dan memerlukan pengetahuan dan kompetensi yang
tidak terdapat pada profesi lainnya, misalnya dokter umum atau dokter spesialis
- Mampu mengenali dengan jelas hakekat profesi yang dimiliki dengan profesi lain
- Memiliki organisasi profesi yang kuat
- Setiap profesi memiliki klien (konsumen) yang jelas. Klien disini bermakna sebagai
pihak pemakai jasa profesi. Misalnya dokter mempunyai klien seorang pasien yang
menderita sakit.

Brooks (1995) menyatakan bahwa profesi berbeda dengan profesionalisme, namun


keduanya tidak dapat dipisahkan sebagai sebuah kesatuan. Profesi adalah sebutan atau
jabatan dimana orang yang menyandangnya mempunyai pengetahuan khusus yang
diperoleh melalui pelatihan atau pengalaman lain, atau bahkan diperoleh dari kedua-duanya,
memberikan jasa dengan mengutamakan mutu pelayanan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya dan memerlukan kebebasan dalam menjalankan profesi, dan oleh karenanya
harus ada kode etik profesi. Amstrong (1991) menyatakan kriteria profesi sebagai berikut :

- Skills based on theretical knowledge; the provision of training and education

- A test of competence of mebers administered by a profesional body

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
- A formal professional organization which has the power to regulate entry to the profession

- A professional code of conduct

Konsep profesionalisme yang berkembang selama ini secara rinci dikemukakan oleh
Hall(1968), Morrow dan Goetz (1988). Profesinalisme disini adalah profesional pada level
individual. Menurut Morrow dan Goetz (1988), profesionalisme mengandung lima elemen :

- Pengabdian pada profesi (dedication) yang tercermin dalam dedikasi profesional


melalui penggunaan pengetahuan dan nkecakapan yang dimiliki. Sikap ini adalah
ekspresi dari pencerahan diri secara total terhadap pekerjaan. Pekerjaan
didefinisikan sebagai tujuan bukan sekedar alat untuk mencapai tujuan. Sdangkan
totalitas adalah merupakan komitmen pribadi sehingga kompensasi utama yang
diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani dan kepuasan material
- Kewajiban sosial(social obligation) yaitu pandangan tentang pentingnya peran
profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat maupun profesionalisme
itu sendiri, karena adanya pekerjaan etrsebut
- Kemandirian (autonomy demands) yaitu suatu pandangan bahwa seorang
profesionalisme harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak
lain
- Keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self-regulation), yaitu suatu
keyakinan bahwa yang paling berwenang dalam menilai pekerjaan profesional
adalah rekan sesama profesi bukan pihak luar ynag tidak mempunyai kompetensi
dalam bidang ilmu dan pekerjaannya
- Hubungan dengan sesama profesi (profesional community affiliation), yaitu
penggunaan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk organisasi formal dan
kelompok-kelompok kolega informal sebagai sumber ide utama pekerjaan ini. Melaui
ikatan profesi ini, profesional membangun kesadaran profesinya.
1.6 Sikap Profesional yang penting diterapkan di kantor

Profesionalisme dapat membawa anda meraih kesuksesan di tempat kerja. Tak hanya itu
saja, anda juga bisa mendapatkan respect dari atasan dan rekan kerja lainnya. Sebaliknya,
kurang sikap profesional justru dapat membahaykan karir anda. Dikutip dari situs Mag for
Women, berikut ini sembilan sikap profesional yang penting diterapkan di kantor.

- Tepat waktu justru dapat membahayakan karir anda.


Ketepatan waktu adalah elemen penting dari profesionalisme. Jadi pastikan anda
bukan orang terakhir yang datang ke kantor dan menghabiskan waktu sekitar satu

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
jam untuk menjelaskan kepada bos mengapa anda datang terlambat. Menjadi orang
yang tepat waktu tak akan merugikan anda
- Kompeten
Menjadi karyawan yang kompeten di tempat kerja tidak hanya akan emmbantu anda
dalam penilaian kinerja selanjutnya. Tetapi hal itu juga untuk menyampaikan citra
anda yang baik kepada atasan dan rekan kerja lainnya. Sikap profesional seperti ini
patut anda terapkan
- Menghargai deadline
Ketika nada diberikan tugas oleh atasan dengan batasan waktu tertentu, sebaliknya
kerjakanlah dengan baik. Usahakan anda bisa menyelesaikannya sebelum deadline
yang telah ditentukan. Hal ini akan menunjukkan bahwa anda merupakan karyawan
yang rajin dan menghargai tenggat waktu yang diberikan.
- Mengembangkan integritas
Kejujuran dan integritas merupakan keunggulan dari seorang profesional. Bagiaman
bisa anda mengharpkan atasan untuk mempercayai anda dengan sesuatu yang
penting, jika nada tidak memiliki integritas ?
- Bersikap sopan
Ini adalah hal yang sangat penting jika anda ingin tetap profesional di tempat kerja.
Ketika berbicara di telpon dengan rekan kerja atau bos, pastikan bahwa suara anda
tidak terlalu keras dan tidak terlalu kecil.
- Menghormati rekan kerja
Jangan berharap dihromati di akntor, jika anda tidak menghormati rekan kerja
lainnya. Jika memeang jabatan anda lebih tinggi ketimbang rekan di kantor, maka
jangan sampai anda memandang rendah mereka. Hormatilah rekan kerja, dengan
begitu mereka akan melakukan hal yang sama kepada anda.
- Jangan bergosip
Kantor merupakan tempat dimana anda harus bekerja bukan bergosip. Jadi jangan
sampai anda malah bergosip di kantor dengan rekan kerja lainnya. Manfaatkanlah
waktu anda dengan baik di tempat kerja, janganlah disia-siakan dengan hal tak
penting.
- Jangan membawa pekerjaan pribadi ke kantor
Jika memang anda memiliki tugas di luar pekerjaan kantor, sebaiknya jangan di
bawa-bawa ke tempat kerja. Jika membawanya, itu hanya akan membuat anda
terkesan tidak profesional
- Perhatikan penampilan
Anda tidak perlu terlihat seperti supermodel di kantor, tetapi setidaknya anda
berpakaian rapi dan sopan. Jadi sebaiknya perhatikan kembali penampilan anda,

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
jangan sampai anda memakai rok mini atau baju yang transparan dan super ketat
saat ke kantor.

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Artiningrum, Prim i, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013, Etika


dan Perilaku Profesional Sarjana, Graha Ilm u, Yogyakarta

Ruky,Achmad, 2003, SDM Berkualitas, Gramedia, Jakarta

Sumber Internet :
http://denmiracle.blogspot.co.id/2011/11/profesionalisme-kerja.html
http://profesionalismedalambekerja.blogspot.co.id/

2018 ETIK UMB Pusat Bahan Ajar dan eLearning


12 Abdul Rahmat, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai