Anda di halaman 1dari 49

Mata Kuliah : PSIKOLOGI

Kode Mata Kuliah : WAT 2.03


Beban Studi : 2 SKS (T=1, P=1)
Penempatan : Semester 1
Deskripsi Mata Kuliah Psikologi :
Mata kuliah ini menguraikan tentang :
- Perilaku manusia,
- Pertumbuhan dan perkembangan manusia
ditinjau dari aspek psikologis, dan
- Faktor yang mempengaruhi perilaku manusia.

Kegiatan belajar dilakukan melalui :


Kuliah, Penugasan, Penelaahan Kasus,
Simulasi dan Praktika.
Tujuan Mata Kuliah Psikologi
Pada akhir mata kuliah ini mahasiswa diharapkan
mampu :
1. Memahami konsep psikologi dasar manusia yang
dihubungkan dengan berbagai perilaku manusia
2. Mengaplikasikan konsep dan prinsip psikologi
dasar dalam asuhan keperawatan
Garis Besar Mata Kuliah Psikologi :
1. Konsep perilaku manusia
2. Perkembangan kepribadian dan perilaku manusia
3. Biopsikologi dan proses sensor motorik
4. Tingkat kesadaran dan ketidaksadaran manusia
5. Persepsi dan motivasi
6. Emosi dan stress adaptasi
7. Proses berfikir dan pemecahan masalah secara kreatif
8. Konsep belajar
9. Intelejensi dan kreativitas
10.Pengukuran dan uji psikologis
11.Perilaku abnormal
12.Hubungan individu dalam keperawatan
13.Pembentukan sikap :
a. Attention and performace
b. Therapeutic approachs (terapi psikodinamika dan terapi
behavioristik) dalam asuhan keperawatan.
Gunarsa D. (1995), Psikologi Keperawatan, Jakarta, P.T. BPK
Gunung Agung

Hall Calvin S & Gardner Lindzey (2000), Psikologi


Kepribadian (teori Holistik), Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Kartini Kartono (1989), Psikologi Abnormal dan


Abnormalitas Sexual, CV. Mandar Maju

Mc. Ghie. A (1997), Penerapan Psikologi Dalam Keperawatan.

Saifuddin Azwar (2000), Penyusunan Skala Psikologi, Pustaka


Pelajar Yogyakarta

Widayatun T.R. (1996), Psikologi : Perilaku Manusia Untuk


Perawat, Jakarta. Candra Pratama.
Disampaikan Oleh :
Rubino Sriadji, S. Psi. M.Psi.

Pada Kuliah Psikologi


Mahasiswa Diploma Tiga Keperawatan
STIKES SERULINGMAS
MAOS - CILACAP
2022
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI

1. Tinjauan Secara Etimologis


PSYCHOLOGIA
(bahasa Latin)

PSYCHOLOGY
PSYCHE (bahasa Inggris)
+ ILMU JIWA
LOGOS
PSYCHOLOGIE
(bahasa Belanda)

PSIKOLOGI
(bhs. Indonesia)
PSIKOLOGI = ILMU JIWA
Dapatkah jiwa dipelajari secara Ilmiah?
Jiwa tidak dapat dipelajari secara ilmiah.
Sesuatu dapat dipelajari secara ilmiah jika
keberadaannya dapat diobservasi.
Yang dipelajari psikologi bukan jiwa manusia
secara langsung tetapi manifestasi dari
keberadaan jiwa berupa perilaku dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan perilaku.
Definisi Psychology menurut WOODWORTH &
MARQUIS
Psychology can be difined as the science of the
activities of the individual.
The word activity is used here in very broad
sense. It includes not only motor activities like
walking and speaking, but also cognitive
(knowledge getting) activities like seeing,
hearing, remembering, and thinking, and
emotional activities like laughing and crying and
feeling or sad.
Definisi Psikologi menurut WADE dan TARVIS
Psychology is the scientific study of behavior and
mental processes and how they are affected by
organism’s physical state, mental state, and
environment.
Definisi Psikologi menurut SUTARLINAH
SUKADJI
Psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku
manusia dan proses-proses yang berkaitan
dengan proses tersebut.
KESIMPULAN
Psikologi merupakan ilmu, karena telah
memenuhi syarat sebagai ilmu yaitu memiliki
objek yang dapat diobservasi, memiliki metoda
ilmiah, dan tersusun secara sistematis.
Objek yang dipelajari psikologi adalah perilaku
(baik perilaku kognitif, afektif, maupun
psikomotorik) dan proses-proses mental
manusia.
Psikologi dibangun dengan menggunakan
metoda ilmiah.
B. OBJEK PSIKOLOGI

1.Objek material : objek material ilmu adalah


objek yang bersifat umum, dilihat dari
wujudnya. Objek material psikologi adalah
manusia.
2.Objek formal : objek yang bersifat spesifik, dari
segi tertentu objek material dibahas. Objek
formal psikologi adalah perilaku manusia dan
hal-hal yang berkaitan dengan proses tersebut.
C. FUNGSI PSIKOLOGI
1. Fungsi deskriptif : fungsi psikologi dalam
menggambarkan objek formalnya secara lengkap,
benar, dan jelas.
2. Fungsi prediktif : fungsi psikologi dalam membuat
perkiraan yang dapat terjadi di kemudian hari
berkenaan dengan perilaku manusia.
3. Fungsi pengendalian : psikologi untuk
mengarahkan perilaku-perilaku manusia pada hal-hal
yang diharapkan dan meng-hindari hal-hal yang tidak
diharapkan
E. MANFAAT MEMPELAJARI
PSIKOLOGI
DIRI
SENDIRI

BERUSAHA MEMPERLAKUKAN
BERHASIL
MEMPELAJARI MEMAHAMI MANUSIA
DALAM
PSIKOLOGI PERILAKU DENGAN
PENYESUAIAN
MANUSIA SEBAIK-BAIKNYA

ORANG
LAIN
KONSEP PERILAKU MANUSIA
Pengertian :
Dari Sudut Biologis, perilaku adalah suatu
kegiatan atau aktivitas organisme yang
bersangkutan, yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung.
Menurut Soekidjo, N, (1993:55), Perilaku
Manusia adalah suatu aktivitas manusia itu
sendiri
Secara Operasional, perilaku dapat diartikan
suatu respons organisme atau seseornag
terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut
(soekidjo, N, 1993:58)
Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan sebagai
suatu aksi-reaksi organisme terhadap
lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila
ada sesuatu yang diperlukan unutk
menimbulkan reaksi, yakni yang disebut
rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu
(Notoatmodjo, S., 1997:60)
Robert Kwick (1974), sebagaimana dikutip oleh
Notoatmodjo, S., (1997), perilaku adalah
tindakan atau perilaku suatu organisme yang
dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari.
Umum, perilaku manusia pada hakekatnya
adalah proses interaksi individu dengan
lingkungannya sebagai manifestasi hayati
bahwa dia adalah makhluk hidup (Sri
Kusmiyati dan Desminiarti, 1990:1)
Dapat diartikan pula perilaku individu/manusia
timbul sebagai akibat adanan interaksi antara
rangsangan dan organisme (individu)
Interaksi Behavior-Person-Environment

Keterangan :
B = Perilaku (Behavior)
E = Lingkungan (Environment)
P = Person
Ciri-Ciri Perilaku Manusia yang
Membedakan dari Makhluk Lain
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam
bukunya Pengantar Umum Psikologi, ciri-ciri
perilaku manusia yang membedakan dari
makhluk lain adalah :
1. Kepekaan Sosial
2. Kelangsungan Perilaku
3. Orientasi Pada Tugas
4. Usaha dan Perjuangan
5. Tiap Individu adalah unik
KEPEKAAN SOSIAL,
Artinya kemampuan
manusia untuk dapat
menyesuaikan perilakunya
sesuai pandangan dan
harapan orang lain.

Contoh : Perilaku manusia


pada saat membesuk
orang yang sedang sakit di
rumah sakit, berbeda
dengan perilaku orang
pada saat menghadiri
resepsi.
KELANGSUNGAN PERILAKU,
Artinya antara perilaku yang satu
ada kaitannya dengan perilaku
yang lain, perilaku sekarang
adalah kelanjutan perilaku yang
baru lalu, dan seterusnya.
Contoh :
Seorang mahasiswa Akper yg
setiap hari mengikuti kuliah,
akhirnya lulus dan memiliki
kepandaian serta keterampilan
dibidang keperawatan,
kemudian mendapat
pekerjaan, memperolah
penghasilan, berumah tangga,
memiliki keturunan,
mendapatkan cucu, dan
seterusnya…
ORIENTASI PADA TUGAS,
Artinya bahwa setiap
perilaku manusia selalu
memiliki orientasi pada
suatu tugas tertentu.
Contoh :
Seorang mahasiswa yg
rajin belajar menuntut
ilmu, orientasinya adlh
utk dpt menguasai ilmu
pengetahuan tertentu.
USAHA dan PERJUANGAN,
Usaha dan perjuangan pd
manusia telah dipilih dan
ditentukan sendiri, serta tdk
akn memperjuangkan sstu yg
memang tidk ingin
diperjuangankan.
Contoh :
Mahasiswa yg akn pergi kuliah ke
kampus dg bus. Walaupun byk
bus yg tersedia, mahasiswa
tersebut hanya akan berusaha
naik bus ke jurusan kampus
tempat ia kuliah, sedangkan
bus-bus ke jurusan lainnya
akan dibiarkan saja, walaupun
bus tersebut penumpangnya
tidak sepenuh bus yang akan
ditumpangi.
TIAP-TIAP INDIVIDU MANUSIA
ADALAH UNIK
Artinya bahwa manusia yg satu
berbeda dg manusia yg lain
dan tidak ada dua manusia
yang sama persis di muka
bumi ini, walaupun dia
diciptakan kembar.
Manusia mempunyai ciri-ciri,
sifat, watak, tabiat,
kepribadian, motivasi
tersendiri yang
membedakannya dari
manusia lainnya. Perbedaan
pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan
cita-citanya kelak dikemudian
hari, menentukan perilaku
individu di masa kini yang
berbeda-beda pula.
Proses Pembentukan Perilaku
Perilaku manusia terbentuk karena adanya
kebutuhan.
Menurut Abraham Harold Maslow, manusia
memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis/Biologis
2. Kebutuhan Rasa Aman
3. Kebutuhan mencintai dan dicintai
4. Kebutuhan harga diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Tingkat dan jenis kebutuhan menurut Abraham
Maslow (Kebutuhan Fisiologis/Biologis,rasa aman,
mencintai dan dicintai, harga diri dan aktualisasi
diri) satu dan lainnya tidak dapat dipisahkan karena
merupakan satu kesatuan atau rangkaian
walaupunpada hakekatnya kebutuhan fisiologis
merupakan faktor yang dominan untuk
kelangsungan hidup manusia. Dalam memenuhi
kebutuhan, tidak dapat dipisah-pisahkan antara
satu dan yang lain, misalnya memenuhi
kebuhtuhan fisiologis dulu, kemudian kebutuhan
rasa aman dan seterusnya. Perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan adalah secara simultan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU SESEORANG
1. Faktor Genetik atau faktor Endogen
Faktor genetik atau endogen berasal dari dalam diri
individu (endogen) itu sendiri, antara lain :
a. Jenis Ras
b. Jenis Kelamin
c. Sifat Fisik
d. Sifat Kepribadian
e. Bakat Bawaan
f. Inteligensia
a. Jenis Ras
Jenis Ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbda
satu dengan lainnya.
Tiga kelompok ras terbesar, yaitu :
 Ras kulit putih atau ras Kaukasia. Ciri-ciri fisik : warna kulit
putih, bermata biru, berambut pirang. Perilaku yang
dominan : terbuka, senang akan kemajuan, dan menjunjung
tinggi hak asasi manusia.
 Ras kulit hitam atau ras Negroid. Ciri-ciri fisik : berkulit
hitam, berambut keriting, dan bermata hitam. Perilaku yang
dominan : tabiatnya keras, tahan menderita, dan menonjol
dalam kegiatan olah raga keras.
 Ras kulit kuning atau ras Mongoloid. Ciri-ciri fisik : berkulit
kuning, berambut lurus, dan bermata coklat. Perilaku yang
dominan : keramahtamahan, suka bergotongroyong,
tertutup, dan senang dengan upacara spiritual.
b. Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku pria dan wanita dapat dilihat dari cara
berpakaian dan melakukan pekerjaan sehari-hari. Pria
berperilaku atas dasar pertimbangan rasional atau akal,
sedangkan wanita atas dasar pertimbangan emosional atau
perasaan. (Perilaku pada pria disebut Maskulin, sedangkan
perilaku wanita disebut Feminin)
c. Sifat Fisik
Kalau kita amati perilaku individu akan berbeda-beda
karena sifat fisiknya, misalnya perilaku individu yang pendek
dan gemuk berbeda dengan individu yang memiliki fisik
tinggi kurus.
Contoh dari Tipologi Kretchmer :
 Tipe Piknis/stenis, ciri fisik : badan agak pendek, perut
membesar, bahu tdk lebar, leher pendek dan bulat, wajah
bundah, banyak lemak, dan lengan kaki agak lemah. Ciri-ciri
perilaku bertipe Cyclothym, cenderung : mudah bergaul,
humoris, ramah, banyak teman, mudah menyesuaikan diri
dengan orang lain, mudah turut merasa akan suka dan duka,
dan berjiwa terbuka.
 Tipe Atletis, ciri fisik : tulang dan otot kuat, badan kokoh dan
tegap, dada, panggul, tengkorak dan bahu kuat, tubuh tinggi.
Ciri perilaku bertipe Schizothym, cenderung : sulit kontak
dengan dunia sekitar, suka menyendiri, menutup diri dam
sedikit bicara.
d. Sifat Kepribadian
Salah satu pengertian kepribadian yang dikemukakan oleh
Maramis (1999) adalah : “Keseluruhan pola pikiran,
perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh
seseorang dalam usaha adaptasi yang terus menerus
terhadap hidupnya”. Sedangkan Kepribadian menurut
masyarakat awam adalah bagiamana individu tampil dan
menimbulkan kesan bagi individu lainnya.
Contoh : Pemalu, Pemarah, Peramah, Pengecut, dan
sebagainya.
Jadi perilaku individu adalah menifestasi dari kepribadian
yang dimilikinya sebagai perpaduan antara faktor genetik
dan lingkungan. Perilaku individu tidak ada yang sama
karena adanya perbedaan kepribadian yang dimiliki individu,
yang dipengaruhi oleh aspek kehidupan, seperti
pengalaman, usia, watak, tabit, sistem norma, nilai, dan
kepercayaan yang dianutnya.
e. Bakat Pembawaan
Bakat menurut Notoatmodjo (1997) yang mengutip
pendapat Eillian B. Micheel (1960) adalah “Kemampuan
individu untuk melakukan sesuatu yang sedikit sekali
bergantung pada latihan mengani hal tersebut.”
Bakat merupakan interaksi dari faktor genetik dan
lingkungan serta bergantung pada adanya kesempatan
untuk pengembangan.

Contoh : Individu yang berbakat seni lukis, perilaku seni


lukisnya akan cepat menonjol apabila mendapat latihan dan
kesempatan dibandingkan individu lain yang tidak berbakat.
e. Inteligensi
Menurut Terman inteligensi adalah “kemampuan untuk
berpikir abstrak” (Sukardi, 1997). Sedangkan Ebbinghaus
mendefinisikan inteligensi adalah “Kemampuan untuk
membuat kombinasi” (Notoatmodjo, 1997).
Dari batasan tersebut dapat dikatakan bahwa inteligensi
sangat berpengaruh terhadap perilaku individu. Oleh
karena itu, kita kenal ada individu yang inteligen, yaitu
individu yang dalam mengambil keputusan dapat bertindak
tepat, cepat dan mudah. Sebaliknya bagi individu yang
memiliki inteligensi rendah dalam mengambil keputusan
akan bertindak lambat.
2. Faktor Eksogen atau faktor dari luar individu
Meliputi :
a. Faktor Lingkungan
b. Faktor Pendidikan
c. Faktor Agama
d. Faktor Sosial Ekonomi
e. Faktor Kebudayaan
f. Faktor-faktor lainnya : susunan saraf pusat, persepsi dan
emosi.
3. Proses Belajar
Proses belajar adalah bentuk mekanisme sinergi antara
faktor hereditas dan lingkungan dalam rangka terbentuknya
perilaku.
Prosedur Pembentukan Perilaku
Menurut Skinner, perilaku merupakan interaksi antara perangsang dengan tanggapan.

 Responden respons (refleksif atau perilaku responden)


Responden respons merupakan tanggapan yang disebabkan
oleh adanya rangsangan (stimulus) tertentu atau electing
stimuli yang menimbulkan tanggapan yang relatif tetap.
Contoh :
a. Melihat orang makan es krim menimbulkan keluarnya air liur
b. Cahaya kilat halilintar menimbulkan refleks menutup mata.
c. Muka pucat karena ketakutan,
d. Muka merah karena marah
e. Wajah berseri karena gembira
 Operant response atau intrumental behavior
Tanggapan ini timbul dan diikuti oleh perangsang tertentu
atau penguat dan memperkuat tanggapan atau perilaku
tertentu yang telah dilakukan

Contoh :
Seorang mahasiswa Akper karena ketekunannya dalam
belajar memperolah IP di atas 3, kemudian diberi hadiah oleh
orang tuanya karena prestasinya baik , maka ia akan lebih giat
lagi belajar agar kelak memperolah hadiah lagi.
Bentuk Perilaku
Perilaku dapat diberi batasan sebagai suatu tanggapan individu
terhadap rangsangan yang berasal dari dalam maupun luar
diri individu tersebut.
Secara garis besar bentuk perilaku ada dua macam, yaitu :
1. Perilaku Pasif (respons internal)
Perilaku yang sifatnya masih tertutup, terjadi dalam diri
individu dan tidak dapat diamati secara langsung. Perilaku ini
sebatas sikap belum ada tindakan yang nyata.
Contoh : Berpikir, Berfantasi, Berangan-angan, Seseorang
menganjurkan orang untuk tidak patah hati jika ditolak
cintanya, akan tetapi malah dirinya yang patah hati.
2. Perilaku Aktif (respons eksternal)
Perilaku yang sifatnya terbuka. Perilaku aktif adalah perilaku
yang dapat diamati langsung, berupa tindakan yang nyata.
Contoh :
a. Seseorang menganjurkan orang lain cepat berobat bila
sakit, seperti yang ia lakukan selama ini.
b. Mengerjakan soal ulangan
c. Membaca buku pelajaran
Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang
terhadap rangsangan yang berkaitan dengan sakit
dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan
dan lingkungan
Menurut Notoatmodjo (1997) rangsangan yang terkait
dengan perilaku kesehatan terdiri dari empat unsur,
yaitu :
(1)Sakit dan penyakit
(2)Sistem pelayanan kesehatan
(3)Makanan
(4)Lingkungan
Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit
Perilaku tentang bagaimana seseorang menanggapi rasa sakit
dan penyakit yang bersifat respons internal (berasal dari
dalam dirinya) maupun eksternal (dari luar dirinya) baik
respon pasif (pengetahuan, persepsi dan sikap), maupun aktif
(praktik) yang dilakukan sehubungan dengan sakit dan
penyakit.

Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit sesuai dengan


tingkat-tingkat pemberian pelayanan kesehatan yang
menyeluruh atau sesuai dengan tingkat pencegahan penyakit,
yaitu :
a. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan (health
promotion behavior)
contoh : ibu-ibu memasak makanan yang bervitamin dan
bergizi untuk keluarganya.
b. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior)
Contoh : Melaksanakan 3M (menimbun, membakar dan
menguras)

c. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)


Contoh : Berobat ke Puskesmas, Rumah Sakit maupun dokter
praktek

d. Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation


behavior)
Contoh : Seorang penderita patah tulang seminggu sekali ke
fisioterapi sesuai anjuran dokter.
Perilaku Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan

Perilaku ini adalah respons individu terhadap


sistem pelayanan kesehatan modern maupun
tradisional, meliputi :
a. Respons terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan
b.Respons terhadap cara pelayanan kesehatan
c. Respons terhadap petugas kesehatan
d.Respons terhadap pemberian obat-obatan
Perilaku Terhadap Makanan (Nutrition Behavior)

Perilaku ini adalah respons individu terhadap


makanan. Perilaku ini meliputi pengetahuan,
persepsi, sikap dan praktik terhadap makanan
serta unsur-unsur yang terkandung di
dalamnya (gizi, vitamin), dan pengelolaan
makanan sehubungan kebutuhan tubuh kita.
Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan
(environmental bahavior)

Perilaku ini adalah respons individu terhadap lingkungan sebagai


determinant (faktor penentu) kesehatan manusia. Lingkup
perilaku ini sesuai lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :
a. Perilaku terhadap air bersih, meliputi manfaat dan
penggunaan air bersih untuk kepentingan kesehatan
b. Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor atau
kotoran. Menyangkut higiene, pemeliharaan, teknik, dan
penggunaannya.
c. Perilaku sehubungan dengan pembuangan limbah
d. Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat. Rumah
sehat menyangkut ventilasi, pencahayaan, lantai, dan
sebagainya.
Klasifikasi Perilaku Kesehatan
Menurut Becker (1979) sebagaimana dikutip oleh Notoatmodjo (1997).

Perilaku Kesehatan (health behavior) yaitu perilaku individu yang


ada kaitannya dengan health promotion, health preention, personal
hygiene, memilih makanan dan sanitasi.

Perilaku Sakit (ilness behavior), yaitu semua aktivitas yang


dilakukan oleh individu yang merasa sakit untuk mengenal keadaan
kesehatan atau rasa sakitnya, pengetahuan dan kemampuan
inidividu untuk mengenal penyakit, pengetahuan dan kemampuan
individu tentang penyebab penyakit, dan usaha-usaha untuk
mencegah penyakit.

Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yaitu segala aktivitas individu
yg sedang menderita sakit untuk memperoleh kesembuhan.
Perilaku Orang Sakit & Perilaku Orang Sehat
Perilaku Sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan
(Solita Sarwono, 1993)

Perilaku Sakit menurut Suchman adalah tindakan untuk


menghilangkan rasa tidak enak atau rasa sakit sebagai akibat
dari timbulnya gejala tertentu.

Perilaku Sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk


memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk
mencegah penyakit, perawatan kebersihan diri, dan
penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.
Menurut Sri Kusmiyati dan Desmaniarti (1990), terdapat 7
perilaku orang sakit yang dapat diamati, sbb. :

1. Fearfullness (merasa ketakutan)


2. Regresi
3. Egosentris
4. Terlalu memperhatikan persoalan kecil
5. Reaksi emosional tinggi
6. Perubahan Persepsi terhadap orang lain
7. Berkurangnya minat
Sampai disini dulu yaa……
Bersambung, di kesempatan yang lebih baikz.. Oke?..

SUKSES selalu, dan tetap SEMANGAT….

Anda mungkin juga menyukai