KALIMANTAN BARAT
ABSTRAK
Pelabuhan Dwikora Pontianak menjadi salah satu bentuk jasa transportasi yang sering digunakan bagi manusia.
Penelitian ini mengkaji analisis kapasitas Terminal Penumpang Pelabuhan Dwikora. Metode survei yang
dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan , dengan mencatat jumlah penumpang embarkasi
di terminal penumpang, memberikan kuisioner terkait penggunaan transportasi kapal dan mengutip data dari
instansi yang bersangkutan. Ada pun hasil survey yang telah dilakukan didapat total kebutuhan Terminal
Penumpang adalah 642,34 m² , maka itu akan dilakukan pengembangan rute pada kegiatan di terminal penumpang.
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan didapat bahwa pergerakan aktifitas penumpang cenderung terjadi
penurunan tiap tahunnya , penurunan tersebut dipengaruhi akibat penggunaan transportasi udara yang cenderung
meningkat tiap tahunnya yang akan dihitung dari hasil kusioner terhadap penumpang menggunakkan logit biner
selisih. Dari hasil pengembangan rute di dapat 4 rute baru yang diharapkan bisa meningkatkan jumlah penumpang
kapal. Setelah dilakukan pengembangan rute maka level of service pada terminal penumpang akan berubah. Hasil
analisis level of service sebelum rute pengembangan di dapat nilai “A” dari tahun 2020 -2030 , dan setelah ada
rute pengembangan maka level of service dari tahun 2020-2030 mendapat nilai dibawah “A”. Terdapat perbedaan
antara kapasitas terminal pada saat rute existing dan rute pengembangan
ABSTRACK
Pontianak Dwikora Port is a form of transportation service that is often used by humans. This study examines the
capacity analysis of the Dwikora Port Passenger Terminal. The survey method is carried out by making direct
observations in the field, by recording the number of embarkation passengers at the passenger terminal, giving
questionnaires related to the use of ship transportation and quoting data from the relevant agencies. However, the
results of the survey that have been conducted show that the total demand for the Passenger Terminal is 642.34
m². Therefore, route development will be carried out for activities at the passenger terminal. Based on the data
analysis that has been done, it is found that the movement of passenger activities tends to decrease every year, this
decrease is influenced by the use of air transportation which tends to increase every year which will be calculated
from the results of questionnaires for passengers using the difference binary logit. From the route development
results, there are 4 new routes which are expected to increase the number of ship passengers. After developing the
route, the level of service at the passenger terminal will change. The results of the analysis of the level of service
before the development route get an "A" value from 2020-2030, and after a development route exists, the level of
service from 2020-2030 gets a value below "A". There is a difference between the terminal capacity during the
existing route and the development route.
1
Pelabuhan Dwikora sering terjadi desak-desakan sirkulasi sehingga memungkinkan ada
antara penumpang yang akan berangkat dan gangguan antrian satu sama lain, namun
penumpang yang datang. Hal tersebut membuat area fatktor kenyamanan masih ada.
yang seharusnya hanya untuk penumpang dapat 4. Level of Service D dengan :
dimasuki oleh pengantar atau penjemput. Masalah • Luas ruang untuk pejalan kaki rata-rata :
lain yang sering terjadi saat ini di terminal 0,3 – 0,7 m2 tiap orang
penumpang Pelabuhan Dwikora yaitu belum ada • Ruang antar orang rata-rata : 0,6 – 0,9 m
fasilitas pendukung seperti konter hotel atau • Deskripsi : Berdiri tanpa ada sentuhan antar
penginapan, konter agen travel, taksi atau ojek serta
orang , sirkulasi sangat terbatas dengan
konter jasa penyewaan porter, sehingga saat kapal
datang para porter sering berdesak-desakan untuk antrian dan pergerakan dalam sekelompok
memasuki kapal saat para penumpang akan turun orang, dan kondisi ini sudah mulai tidak
dari kapal. Begitu pula hal nya dengan para penyedia nyaman.
jasa taksi atau ojek, mereka dapat dengan leluasa 5. Level of Service E dengan :
memasuki area lapangan dermaga yang seharusnya • Luas ruang untuk pejalan kaki rata-rata :
hanya boleh diakses oleh petugas yang 0,2 – 0,3 m2 tiap orang
berkepentingan dan para penumpang. • Ruang antar orang rata-rata : < 0,6 m
• Deskripsi : Berdiri denga nada kontak fisik
2. STUDI PUSTAKA DAN antar orang, sirkulasi dalam antrian tidak
METODOLOGI dimungkinkan, dan antrian dalam kondisi
Terminal penumpang ini dapat berlangsung dalam waktu singkat
Terminal penumpang (Triatmodjo, B, dengan ketidaknyamanan yang tinggi dan
1996) yaitu digunakan oleh orang-orang yang serius
bepergian menggunakan kapal penumpang. Terminal 6. Level of Service E dengan :
penumpang dilengkapi dengan stasiun penumpang • Luas ruang untuk pejalan kaki rata-rata : ≤
yang melayani segala kegiatan yang berhubungan 0,2 m2 tiap orang
dengan kebutuhan orang yang bepergian, seperti • Ruang antar orang rata-rata : kontakk yang
ruang tunggu, tempat penjualan tiket, mushalla, berdekatan
toilet, keamanan dan sebagainya. Untuk perhitungan • Deskripsi : Semua orang antri dalam
luas terminal penumpang didasarkan pada gerakan keadaan berdiri dengan kontak fisik
pada jam sibuk dengan mengasumsikan kebutuhan langsung antar orang , kerapatan sangat
ruang untuk setiap penumpang dengan barang tidak nyaman, tidak ada pergerakan dalam
bawaan sebesar 1,2 m2 (SNI 10-4838-1998 , antrian, dan ada potensi jalur keluar dengan
“Persyaratan Terminal Penumpang di Pelabuhan kondisi kepanikan.
Laut”).
Level of service untuk ruang tunggu Populasi dan Sampel
1. Level of Service A dengan : Beaton at al. (1996) menemukan sampel
• Luas ruang untuk pejalan kaki rata-rata : sebesar 100 sampai 200 responden sudah mampu
≥ 1,2 m2 tiap orang untuk menghasilkan parameter yang stabil. Untuk
• Ruang antar orang rata-rata : ≥ 1,2 m kebutuhan survei pendahuluan, paling tidak 15 sampai
• Deskripsi : berdiri dan sirkulasi bebas 20 wawancara diperkirakan cukup untuk menyediakan
dalam antrian tanpa ada gangguan satu informasi statistik untuk menemukan masalah yang
potensial dalam analisis. Namun demikian, pada
sama lain .
akhirnya jumlah sampel data yang harus dikumpulkan
2. Level of Service B dengan :
sangat bergantung pada karakteristik data di lapangan.
• Luas ruang untuk pejalan kaki rata-rata : Selain itu, faktor sumberdaya dan waktu yang tersedia
0,9 – 1,2 m2 tiap orang juga berpengaruh terhadap jumlah sampel responden.
• Ruang antar orang rata-rata : 1,1 – 1,2 m Pada penelitian ini jumlah sampel minimal yang harus
• Deskripsi : Berdiri dan Sebagian ada dipenuhi didasarkan pada rumus Slovin dengan
pembatasan sirkulasi namun perhitungannya :
𝑁
mengkungkan tidak ada gangguan antrian n = (1+𝑁𝑒 2 ) (1)
satu sama lain. N = Jumlah orang dalam populasi
3. Level of Service C dengan : e = Margin of error yang ditetapkan adalah 5% atau
• Luas ruang untuk pejalan kaki rata-rata : 0,05
0,7 – 0,9 m2 tiap orang
• Ruang antar orang rata-rata : 0,9 – 1,1 m
• Deskripsi : Berdiri dan ada pembatasan
2
Analisis Regresi
Metode ini dianalisis dengan menggunakan Perumusan Masalah
program Microsoft Excel dengan memproyeksikan
arus penumpang dari data pada tahun-tahun
sebelumnya untuk memprediksi jumlah penumpang
pada tahun tahun yang akan datang (Chrisnawati, Y, Studi Literatur
2016) Adapun model-model regresi yang di gunakan
adalah sebagai berikut:
a. Model regresi linier
Persamaan umum : Y = a + bx (2) Identifikasi Masalah
Dimana:
Y : Hasil ramalan (variable tak bebas)
a,b : Koefisien regresi
X : Tahun peninjauan (variable bebas) Pengumpulan Data
b. Ekponensial
Persamaan umum : Y = A x BX (3)
Bentuk ini dapat ditransfer ke regresi linier sebagai
berikut:
Data Sekunder:
Log Y = Log A + x Log B Data Primer : - Data arus penumpang per
Jika : Log Y = Y Log A = a - Pengamatan langsung ke lapangan tahun.
dengan melihat kondisi terminal - Data fisik pelabuhan.
X=X Log B = b penumpang - Data pertumbuhan
- Survey jumlah penumpang terkait
Maka : A = 10a B = 10b penggunaan transportasi kapal di
penumpang.
- Data keberangkatan &
Pelabuhan Dwikora Pontianak kedatangan kapal.
- Memberikan kuisioner terkait fakor - Data kapal yang melayani
c. Logaritma pemiihan moda kapal
angkutan penumpang
Persamaan umum: Y = a + bLnX (4) Pelabuhan Dwikora.
- Rute Pelayanan kapal
Dimana: penumpang
Y = Hasil ramalan (variabel tak bebas)
a,b = Koefisien regresi
X = Tahun peninjauan (variabel bebas)
Waktu Survey
Survey yang dilakukan pada keberangkatan
Kapal Dharma Kencana dengan jadwal keberangkatan
kapal dari Pelabuhan Dwikora Pontianak menuju
3
Pelabuhan Semarang pada hari Kamis 19 Maret 2020 Pertumbuhan Penumpang Pelabuhan
jam 18.00 WIB dengan mulai mencatat jumlah Dwikora Pontianak
pengguna terminal dimulai dari jam 15.00 WIB Tabel 1. Data Pertumbuhan Penumpang Pelabuhan
sampai dengan jam 18.15 WIB dan Survey Kedua Dwikora Pontianak (Sumber: PT Pelindo II,
(Tabel 5.2) yang dilakukan pada keberangkatan 2019)
Kapal Lawit dengan jadwal keberangkatan kapal dari Arus Penumpang
TAHUN TOTAL
Pelabuhan Dwikora Pontianak menuju Pelabuhan Naik/Embarkasi (orang) Turun/Debarkasi (orang)
Tanjung Priok pada hari Kamis , 26 Maret 2020 pada 2009 195.466 205.139 400.605
2010 187.435 183.211 370.646
jam 15.00 WIB dengan mulai mencatat jumlah 2011 180.658 181.967 362.625
pengguna terminal dimulai dari jam 12.00 WIB 2012 151.121 150.034 301.155
2013 173.833 186.472 360.305
sampai dengan jam 15.15 WIB. 2014 109.934 112.473 222.407
2015 81.894 75.330 157.224
2016 68.190 69.675 137.865
Analisis Data 2017 46.291 57.705 103.996
Data yang didapat dari survei dikumpulkan 2018 45.666 72.389 118.055
2019 76.483 71.398 147.881
dan selanjutnya di analisa untuk mendapatkan JUMLAH 2.282.159
kebutuhan kapasitas Terminal Penumpang
Pelabuhan Dwikora Pontianak , Kalimantan Barat.
Analisis Forecasting Penumpang Naik dan
3. PENGOLAHAN DAN ANALISIS Turun
DATA Data arus penumpang naik dan turun dari
Gambaran Umum Penelitian tahun 2009 - 2019 dianalisis dengan menggunakan
Lokasi penelitian pada penulisan skripsi ini regresi polinominal
dilakukan di Pelabuhan Dwikora. Letak lokasi Tabel 2. Ramalan Arus Penumpang Turun dengan
penelitian ini berada di wilayah Kota Pontianak atau Metode Trend Polinominal (Sumber:
tepatnya terletak di Jalan Pak Kasih No. 11, Analisis Data, 2019)
Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak,
Provinsi Kalimantan Barat. TAHUN X Y'
2009 1 215.248
Lokasi Penelitian 2010 2 192.537
2011 3 171.323
Lokasi penelitian ditunjukkan pada gambar 2012 4 151.609
2. 2013 5 133.392
2014 6 116.674
2015 7 101.454
2016 8 87.732
2017 9 75.509
2018 10 64.784
2019 11 55.557
2020 12 47.829
2021 13 41.599
2022 14 36.867
2023 15 33.634
2024 16 31.899
2025 17 31.662
2026 18 32.924
2027 19 35.684
2028 20 39.942
2029 21 45.699
2030 22 52.953
4
Tabel 3. Ramalan Arus Penumpang Naik dengan Jika sirkulasi 30% maka = 30% x 266,4 = 79,92 m²
Metode Trend Polinominal (Sumber: Total = 266,4 m² + 79,92 m²
Analisis Data, 2019) = 346,32 m²
Tahun X Y'
Tabel 5. Tabel rekapan kebutuhan ruang Pelabuhan
2009 1 211.922 Penumpang Dwikora (Sumber: Analisis
2010 2 189.747 Data, 2019)
2011 3 168.818
2012 4 149.134 NO. KEBUTUHAN RUANG PELABUHAN 2009 - 2019 2020 2030
2013 5 130.695 1 Terminal Keberangkatan / Ruang Tunggu 2113,69 346,32 513,12
2014 6 113.500 2 Ruang VIP 47,5 31,5 31,5
2015 7 97.551 3 Toilet VIP 17,98 17,98 17,98
2016 8 82.848 4 Toilet Terminal Keberangkatan Jalur kiri bawah 28,98 28,98 28,98
2017 9 69.389 5 Toilet Terminal Keberangkatan Jalur kiri atas 28,98 28,98 28,98
2018 10 57.175 6 Mushola 60 60 60
2019 11 46.206 7 Ruang Kesehatan 9 9 9
2020 12 36.483 8 Ruang Laktasi 9 9 9
2021 13 28.004 9 Toilet Terminal Kedatangan 28,98 28,98 28,98
2022 14 20.771 10 Ruang Informasi / Loket Tiket 9,6 9,6 9,6
2023 15 14.783 11 Kantin 72 72 72
2024 16 10.039 TOTAL 2425,71 642,34 809,14
2025 17 6.541
2026 18 4.288
2027 19 3.280
Dengan ini kapasitas Pelabuhan Dwikora
2028 20 3.517
2029 21 4.999 Pontianak terbilang sangat melebihi kapasitas yang
2030 22 7.726 diperlukan untuk tahun 2020 hingga tahun 2030 , hal
ini terjadi setelah dianalisa bahwa penumpang untuk
Kebutuhan Terminal Penumpang Untuk tiap tahunnya semakin menurun. Hal ini bisa
Saat Ini disebabkan oleh beberapa faktor menurunnya peminat
Dari hasil pengamatan dan survey pengguna transportasi laut yaitu :
dilapangan akan didapatkan jumlah penumpang pada 1. Faktor waktu
Terminal Pelabuhan dwikora. Pada survey tersebut Faktor waktu menjadi hal yang paling di
akan diambil jumlah penumpang yang tertinggi yaitu pertimbangkan untuk menggunakkan transportasi
pada rute Pontianak – Jakarta pada tujuan KM. Lawit kapal. Karena rata-rata pengguna lebih memilih
(Wolagole, J. U. K, 2015). menggunakkan transportasi udara karena waktu yang
Tabel 4. Data penumpang embarkasi tujuan Tanjung dibutuhkan lebih cepat untuk tiap perjalanan.
2. Biaya
Priok dengan Kapal (Sumber: Survey,
Biaya menggunakkan transportasi laut
2019)
tergolong lebih murah dari pada transportasi udara,
KM. DHARMA KENCANA KEBRANGKATAN
PONTIANAK - TJ. PRIOK
tapi perbedaan selisih tidak jauh beda dan tidak lebih
NO WAKTU MASUK KELUAR VOLUME baik dengan pelayanan menggunakkan transportasi
1 12.00 - 12.15 8 0 8
2 12.15 - 12.30 11 3 19 udara.
3 12.30 - 12.45 5 3 24
4 12.45 - 13.00 10 1 34
5 13.00 - 13.15 9 8 43 3. Rute pelayaran
6
7
13.15 - 13.30
13.30 - 13.45
13
15
4
1
56
71
Pada transportasi laut untuk jalur pelayarannya
8 13.45 - 14.00 18 4 89 sangat terbatas , oleh karena itu jalur pelayaran
9 14.00 - 14.15 28 8 117
10 14.15 - 14.30 47 12 164
transportasi laut lebih sedikit dibandingkan dengan
11 14.30 - 14.45 41 17 205 trasportasi udara. Hal ini akan mempengaruhi minat
12 14.45 - 15.00 17 12 222
13 15.00 - 15.15 0 14 222 orang selaku pengguna transportasi dan frekuensi
TOTAL
JUMAH PENUMPANG
222
135
87 keberangkatan untuk transportasi laut lebih sedikit
JUMLAH PENGANTAR 87 dibandingkan dengan trasnportasi udara.
5
Tabel 6. Tabel perhitungan level of service Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan alasan
keberangkatan/ruang tunggu (Sumber: pemilihan transportasi kapal (Sumber:
Analisis Data, 2019) Survey, 2019)
2009 2010 2011 2012 2013 Satuan KINERJA
NO ALASAN
Jumlah penumpang 400605 370646 362625 301155 360305 Orang JUMLAH PRESENTASE
Jumlah penumpang pada bulan tersibuk 66767,5 61774,33 60437,5 50192,5 60050,83 Orang Apakah anda menggunakan kapal karena alasan penghasilan anda
Jumlah penumpang pada hari tersibuk 4451,167 4118,289 4029,167 3346,167 4003,389 Orang Sangat Setuju 20 20
Jumlah penumpang pada jam tersibuk 1483,722 1372,763 1343,056 1115,389 1334,463 Orang Setuju 51 51
M 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 - 1
Netral 16 16
D 0,066667 0,066667 0,066667 0,066667 0,066667 - Tidak Setuju 3 3
H 0,333333 0,333333 0,333333 0,333333 0,333333 -
Sangat Tidak Setuju 10 10
Q 0,003704 0,003704 0,003704 0,003704 0,003704 -
Dengan menggunakan kapal laut dapat membawa barang yang lebih banyak dari pada pesawat.
G 1483,722 1372,763 1343,056 1115,389 1334,463 -
Sangat Setuju 46 46
Δ 593,4889 549,1052 537,2222 446,1556 533,7852 m²
Gerakan penumpang jam sibuk 741,8611 686,3815 671,5278 557,6944 667,2315 Orang Setuju 36 36
2
Hall/lobby 890,2333 823,6578 805,8333 669,2333 800,6778 m² Netral 14 14
Sirkulasi 30 % 267,07 247,0973 241,75 200,77 240,2033 m² Tidak Setuju 4 4
Total Terminal Keberangkatan/R.tunggu 1157,303 1070,755 1047,583 870,0033 1040,881 m² Sangat Tidak Setuju 0 0
Kapasitas Terminal 1000 1000 1000 1000 1000 m² Keamanan menggunakan kapal lebih tinggi daripada menggunakan pesawat.
Level Of Service E E E E E Sangat Setuju 6 6
Setuju 4 4
3
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Satuan Netral 16 16
Jumlah penumpang 222407 157224 137865 103996 118055 147881 Orang Tidak Setuju 44 44
Jumlah penumpang pada bulan tersibuk 37067,83 26204 22977,5 17332,67 19675,83 24646,83 Orang Sangat Tidak Setuju 30 30
Jumlah penumpang pada hari tersibuk 2471,189 1746,933 1531,833 1155,511 1311,722 1643,122 Orang Dengan menggunakan Kapal dapat lebih menghemat biaya perjalanan dari pada menggunakkan pesawat
Jumlah penumpang pada jam tersibuk 823,7296 582,3111 510,6111 385,1704 437,2407 547,7074 Orang
Sangat Setuju 28 28
M 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 0,166667 -
Setuju 44 44
D 0,066667 0,066667 0,066667 0,066667 0,066667 0,066667 - 4
H 0,333333 0,333333 0,333333 0,333333 0,333333 0,333333 - Netral 14 14
Q 0,003704 0,003704 0,003704 0,003704 0,003704 0,003704 - Tidak Setuju 8 8
G 823,7296 582,3111 510,6111 385,1704 437,2407 547,7074 - Sangat Tidak Setuju 6 6
Δ 494,2378 349,3867 459,55 577,7556 655,8611 657,2489 m²
Gerakan penumpang jam sibuk 411,8648 291,1556 255,3056 192,5852 218,6204 273,8537 Orang
Hall/lobby 741,3567 524,08 689,325 866,6333 983,7917 985,8733 m²
Sirkulasi 30 % 222,407 157,224 206,7975 259,99 295,1375 295,762 m²
Total Terminal Keberangkatan/R.tunggu 963,7637 681,304 896,1225 1126,623 1278,929 1281,635 m²
Kapasitas Terminal 1000 1000 1000 1345,8 1345,8 1345,8 m²
Level Of Service D C C A A B Pengaruh Jumlah Penumpang Kapal
Dengan Jumlah Penumpang Pesawat
Perbedaan atribut transportasi laut dan udara
Dengan analisis level of service pada ruang bisa dijadikan alasan peminat penumpang
tunggu di dapat bahwa untuk tahun 2009 – 2016 menggunakkan transportasi tersebut. Penumpang
mendapat nilai level of service dibawah A , maka kapal yang tiap tahun menurun ada kaitannya dengan
dari itu dilakukan pengembangan terminal meningkatnya pengguna pesawat. Pada dasarnya
keberangkatan/ruang tunggu pada 2017 . Setelah perilaku individu dalam memilih jasa transportasi
dilakukan pengembangan terminal keberangkatan / merupakan keputusan dari setiap individu itu sendiri.
ruang tunggu pada tahun 2017 – 2030 nilai level of Logit biner digunakan untuk memperkirakan modus
service adalah A . Maka desain terminal penumpang pilihan trasnportasi dengan variabel dependen
tidak perlu dilakukan pengembangan untuk 10 tahun transportasi. Model logit biner selisih yaitu perpaduan
kedepan. antara persebaran perjalanan dengan pemilihan moda
(Dewi, D. K, 2017) .
1
Karakteristik Responden Berdasarkan 0,9
0,8
Pemilihan Moda
PROBABILITAS KAPAL
0,7
pemilihan transportasi dari segi waktu SELISIH WAKTU TEMPUH PESAWAT DAN KAPAL
6
PROBABILITAS Jadi total perkiraan penumpang akibat rute
1
0,9
pengembangan adalah 76.800 per tahun
PROBABILITAS KAPAL
0,8
0,7
Untuk meramalkan total penumpang dengan rute
0,6 pengembangan maka digunakan metode rasio
0,5
0,4 pertumbuhan penduduk Kalimantan Barat dari
0,3
0,2 tahun 2015 – 2019
-500,0 -480,0
0,1
-460,0
Tabel 11. Rekapan hasil bangkitan penumpang
SELISIH HARGA
rute pengembangan (Sumber: Analisis
Data, 2019)
Gambar 4. Grafik model logit biner selisih terhadap
TAHUN Jumlah Penumpang Ramalan Jumlah Penumpang Rute Pengembangan Total (orang)
variable selisih harga tiket (Sumber: 2020 84.312 76.800 161.112
2021 69.603 77.676 147.279
Analisis Data, 2019) 2022 57.638 78.561 136.199
2023 48.417 79.457 127.873
Level Of Service Akibat Rute Dengan analisi level of service pada ruang
Pengembangan tunggu didapat perbedaan ada rute existing dan rute
pengembangan pada tahun 2020-2030 karena
Dengan ini akan di asumsikan bahwa hasil
bertambahnya jumlah penumpang akiat penambahan
penumpang ramalan dari tahun 2020 – 2030 (BPS
rute baru unutk terminal penumpang Pelabuhan
Provinsi Kalimantan Barat, 2018) . akan
Dwikora.
ditambahkan dengan penumpang yang
menggunakkan rute pengembangan dengan
perkiraan :
1.Jumlah Rute Yang akan dikembangkan = 4
Rute baru
2.Di asumsikan bahwa dalam 1 rute = 200
penumpang/hari
3.Di asumsikan bahwa dalam 1 rute = 2x
seminggu
7
4. KESIMPULAN & SARAN level of service pada ruang tunggu didapat
Kesimpulan : perbedaan kebutuhan terminal pada rute
1.Aktivitas penumpang Pelabuhan Dwikora existing yang awalnya mendapat nilai A
Pontianak, berdasarkan data PT. dan setelah dilakukan pengembangan rute
(Persero) PELINDO II Cabang pada tahun 2020-2030 maka level of
Pontianak, Tahun 2020 bahwa total service tersebut dibawah A karena
penumpang berangkat (embarkasi) dan bertambahnya jumlah penumpang akibat
penumpang yang datang (debarkasi) dari penambahan rute baru untuk terminal
tahun 2009 – 2019 adalah pada tahun penumpang Pelabuhan Dwikora
2009 hingga 2012 terjadi penurunan ,
pada tahun 2013 terjadi peningkatan Saran :
jumlah penumpang dan pada tahun 2014- 1. Disarankan untuk Terminal Penumpang
2017 terjadi penurunan drastis akan tetapi Pelabuhan Dwikora untuk menambah rute
pada tahun 2018-2019 sudah mulai pelayaran agar meningkatkan demand dan
terjadi peningkatan jumlah penumpang. supply kebutuhan di masa yang akan
2. Pada penelitian ini dilakukan 3 jam datang.
sebelum keberangkatan kapal selama 2 2. Mengusulkan untuk membuat fasilitas
hari. Penelitian ini dilakukan dihari , tempat pengambilan bagasi agar tidak
tujuan dan kapal yang berbeda, dengan menghambat akses naik turunnya kapal.
total jumlah penumpang 135 orang dan 3. Mengusulkan mengintegrasikan dua
pengantar 87 orang , dengan total semua sarana transportasi (darat dan laut) yang
222 orang . Kebutuhan terminal berbeda tapi dapat saling berintegrasi
penumpang kapal untuk saat ini terbilang dengan baik di dalam kawasan pelabuhan.
memenuhi . Untuk hasil analisis 4. Mengalokasikan lokasi lahan yang telah
kebutuhan kapasitas Terminal ada untuk dapat mewujudkan rancangan
Penumpang Pelabuhan Dwikora untuk bangunan yang memuat kegiatan-kegiatan
saat ini adalah 642,34 m2 . Sedangkan yang diinginkan.
kebutuhan terminal penumpang yang 5. Disarankan terhadap pemerintah agar
sudah dibangun sekarang adalah 1506,6 menaikkan tarif pesawat agar menjaga
m² . Dengan ini kapasitas Pelabuhan persaingan antara jasa transportasi kapal
Dwikora Pontianak terbilang sangat dan pesawat.
melebihi kapasitas yang diperlukan untuk
tahun 2020 . 5. UCAPAN TERIMA KASIH
3. Pada penelitian ini di dapat perbedaan Ucapan terima kasih kepada Bapak Dr.-Ing. Ir.
atribut transportasi laut dan udara bisa Slamet Widodo, M.T., IPM dan Bapak Heri
dijadikan alasan peminat penumpang Azwansyah S.T., M.T., selaku dosen pembimbing
menggunakkan transportasi kapal , yang yang telah membimbing dan memberikan arahan serta
telah di analisis dengan logit biner selisih. Bapak Ir. Akhmadali, M.Sc. dan Ibu Sumiyattinah,
Pada hasil logit biner selisih dengan S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah
perbedaan atribut waktu dan biaya di memberikan kritik, dan saran sehingga dapat
dapat kesimpulan bahwa pemilihan moda menyempurnakan penelitian ini.
transportasi kapal dipengaruhi karena
selisih biaya dengan transportasi pesawat 6. DAFTAR PUSTAKA
yang jauh lebih mahal , akan tetapi
responden lebih memilih menggunakkan BPS Provinsi Kalimantan Barat. (2018). Kota
transportasi pesawat karena lebih cepat Pontianak dalam angka. BPS Provinsi
waktu tempuhnya. Kalimantan Barat.
4. Pada penelitian ini setelah dilakukan Chrisnawati, Y. (2016). MODEL REGRESI
analisis kebutuhan kapasitas terminal BANGKITAN DAN TARIKAN
yang terbilang masih memadai sampai PENUMPANG KAPAL Study kasus: PT.
2030 maka dilakukan pengembangan Pelni (Persero). Menara: Jurnal Teknik
rute baru yang di dapat dari hasil Sipil, 11(1), 14-14.
responden agar diharapkan menambah Dewi, D. K. (2017). Analisis Pemilihan Moda
minat penduduk kota Pontianak untuk Transportasi Di Pasar Hewan Menggunakan
menggunakkan transportasi kapal. Hasil Model Logit Biner.
pengembangan tersebut mempengaruhi Google Earth. (2019). Lokasi Pelabuhan Dwikora
level of service terminal penumpang di Pontianak. https://earth.google.com/web/ (di
masa yang akan datang. Dengan analisis akses Desember 2019)
8
Sari, E. P. (2015). Terminal Penumpang Kapal Laut
Pada Kawasan Pelabuhan Internasional
Pantai Kijing Di Kecamatan Sungai Kunyit
Kabupaten Pontianak. Jurnal Online
Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN, 3(2).
Tobing, A. N. L., Sarjono, A. B., & Roesmanto, T.
(2017). TERMINAL PENUMPANG
PELABUHAN FERRY AMBARITA,
SAMOSIR (Doctoral dissertation,
Universitas Diponegoro)
Triatmodjo, B. (1996). Perencanaan Pelabuhan.
Yogyakarta: Beta Offset.
Wolagole, J. U. K. (2015). Terminal Pelabuhan
Penumpang di Kota Kupang Tema
ArsitekturHigh-Tech (Doctoral dissertation,
ITN Malang).