Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK

BANDAR UDARA NGURAH RAI BALI

Putu Yudhya Pratama1, I Gusti Raka Purbanto2, I Wayan Suweda2


1
Alumni Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
E-mail: yudhyapratama@yahoo.co.id

Abstrak: Dalam beberapa tahun ini jumlah kebutuhan masyarakat akan transportasi penerbangan semakin hari
semakin meningkat. Hal ini dapat terlihat pada jumlah frekuensi penerbangan yang semakin meningkat seperti
yang terjadi pada Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali yang secara langsung berkaitan dengan tingkat
pertumbuhan penumpang atau pengguna jasa transportasi udara. Menurut data historis dari tahun 2005 sampai
tahun 2012 pada terminal penumpang domestik terjadi pertumbuhan penumpang berangkat rata-rata pada
jam sibuk setiap tahunnya mencapai 4,69% dan 5,51% untuk penumpang datang. Dalam melayani kegiatan
penumpang baik pemrosesan serta kegiatan menampung penumpang terminal bandar udara diharapkan dapat
melayani dengan baik, nyaman serta esien, hal tersebut harus mengacu dengan standar pelayanan yang ada.
Kegiatan pada terminal sangat berkaitan dengan aktivitas lain dalam sistem bandar udara seperti pada area parkir
dan fasilitas sisi airside. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan fasilitas terminal domestik
baik terminal keberangkatan dan kedatangan menurut standar perhitungan pelayanan penumpang baik dalam
dimensi luas serta jumlah fasilitas, mengingat dengan pertumbuhan jumlah penumpang setiap tahunnya maka perlu
adanya penyesuaian terhadap permintaan fasilitas terminal penumpang. Dalam penelitian ini digunakan metode
analisis berdasarkan data historis peningkatan penumpang dan dilengkapi dengan dua metode pengumpulan data.
Metode pengumpulan data primer dengan melakukan survei lapangan untuk mengetahui proporsi penumpang
pengguna kerb, survei panjang acsess interface yaitu area pelataran/kerb dan survei jumlah penumpang waktu
sibuk. Metode pengumpulan data sekunder berupa pengumpulan data penumpang, data fasilitas eksisting tahun
2011 dan data pengembangan fasilitas tahun 2013. Berdasarkan hasil analisis, pengembangan tahap III terminal
keberangkatan dalam umur rencana 10 tahun sudah mengalami titik jenuh seperti pada hall dan check-in sehingga
perlu adanya penyesuaian tata ruang maupun teknis lapangan dengan perbandingan jumlah luasan pengembangan
9.341,5 m2 dan permintaan pada tahun 2023 mencapai 8.972,37 m2 . Sedangkan fasilitas lain menurut perhitungan
standar pelayanan masih dapat melayani pertumbuhan penumpang hingga tahun 2028 seperti pada ruang tunggu
keberangkatan dengan okupensi titik jenuh 95.53% dengan perlu adanya penyesuaian lapangan baik untuk teknis
maupun pengaturan tata ruang. Untuk terminal kedatangan, fasilitas pengembangan tahun 2013 sudah mengalami
titik jenuh pada tahun 2017.

Kata kunci: Check-in area, Baggage Claim Area, Kerb/area pelataran

THE ANALYSIS OF FACILITIES DEMAND IN DOMESTIC PASSENGER TERMINAL


AT NGURAH RAI AIRPORT BALI

Abstract: Recently, the people’s need of air transportation is rising. This can be seen from the increase number
of ight at Ngurah Rai Airport, which is in correlation with the growth of air transport passenger. From the
historic data of year 2005 to 2012, there is a growth number of departure passenger, which is 4.69% and 5.51%
for arrival passenger in domestic terminal. To fulll the passengers need, the airport terminal is expected to serve
well, comfort and efcient. Those must be proceed with the standard operational procedure. The activities in the
terminal is in correlation with other activities in the airport system like parking area and side facilities airside.The
purpose of this research is to afford the facilities necessity along the domestic terminals in both departure terminal
and arrival terminal in accordance on passenger service calculation standards of large dimension as well as with
the facilities numbers. Referring to the yearly growth on passenger numbers, it requires penetration on facilities
inquiry of passengers’ terminal. In this research, analysis method is obtained based on passenger increase historical
data and equipped with two methods in collecting data. The primary data passengers methods which are supported
by doing on location survey. This is intended to have passenger proportion that uses kerb, long timing survey
access interface which is the kerb areas and survey of number on passengers in rush hours. The secondary data
collecting method is resulted in passengers’ data acquaintance, the existing facilities data in 2011, and facilities
developing data in 2013. Referring to analysis result, the enlargement phase III of departure terminal in 10 year
plan is already reaching the surfeit point which occur at hall and check-in data, hence, it needs adjustment of layout
and on location technical by comparison of development on area sum at 9.341,5 m2 and demand in 2023 reaching
8,972,37 m2. Meanwhile, other facilities in accordance with service standard calculation still meet the passenger
growth until 2028, as at departure waiting chamber by surfeit occupancy at 95.53% in adjustment on location, both
on technical and layout adjustment. For arrival terminal, the developing facilities in 2013 are already on surfeit
point in 2017.

Keyword: Check–in area, Baggage Claim Area, Kerb/area pelataran.

Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 45
• • Vol. 19 No. 1 • Januari 2015

PENDAHULUAN dicoba menghitung kebutuhan fasilitas terminal


penumpang domestik untuk mengantisipasi dan
Pulau Bali merupakan daerah tujuan menyesuaikan terhadap pertumbuhan pengguna
pariwisata dunia. Dalam melayani pergerakan jasa transportasi udara tahun 2011 sampai
wisatawan, Bandar Udara Internasional Ngurah 2013 terkait dengan pengembangan udara yang
Rai merupakan pintu gerbang utama Provinsi memiliki luas standar seperti pada Bandar Udara
Bali. Dengan demikian Bandar Udara Ngurah Ngurah Rai. Sehingga perlu adanya perhitungan
Rai mempunyai peranan sangat penting dengan menggunakan standar kebutuhan fasilitas
untuk menunjang program pemerintah dalam dalam menentukan baik dimensi maupun jumlah
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan fasilitas. Dengan tujuan mengetahui kondisi tingkat
domestik maupun internasional ke Bali. Bandar pelayanan dengan data fasilitas eksisting menurut
Udara Ngurah Rai juga melayani lalu lintas standar untuk penyesuaian tingkat pelayanan. Hal
penerbangan bagian timur dan basis utama untuk ini diharapkan memberikan gambaran tentang
jalur penerbangan domestik ke pulau-pulau kebutuhan fasilitas untuk 10 tahun mendatang.
bagian timur Indonesia. Selain itu juga untuk mengetahui kondisi jenuh
Kunjungan wisatawan ke Bali setiap dari pengembangan tahap III sehingga dapat
tahunnya mengalami peningkatan hal ini dengan segera dilakukan penyesuaian dengan
berkaitan dengan wisatawan yang menggunakan kondisi lapangan.
moda transportasi udara dimana setiap tahun
mengalami peningkatan jumlah penumpang MATERI DAN METODE
pada tahun 2011 yang mencapai 1,6 juta dan 1,4
Bandar udara menurut Annex 14 dari ICAO
juta pada tahun 2012 (Angkasa Pura I, 2013).
(International Civil Aviation Organization)
Dengan peningkatan pengguna jasa transportasi
didenisikan sebagai suatu daratan atau peraiaran
udara tersebut maka perlu adanya penyesuaian
yang disediakan untuk kedatangan, keberangkatan
akan kebutuhan fasilitas sisi landside yang
dan pergerakan pesawat terbang, termasuk
terdapat di Bandar Udara Internasional Ngurah
bangunan-bangunan dan instalansi dan alat-alat
Rai agar dapat melayani jumlah penumpang
yang melayaninya. Jadi bandar udara merupakan
yang terus meningkat. Fasilitas sisi landside
suatu sistem yang saling berhubungan satu sama
yang memiliki kaitan dalam menampung jumlah
lainnya sehingga dapat menciptakan suatu fungsi
penumpang yaitu bagian terminal. Mengingat yang aman, nyaman dan efektif.
kondisi eksisting terminal yang ada saat ini Untuk menyelengarakan pelayanan bagi
merupakan hasil pengembangan pada tahap I pesawat udara, penumpang dan barang/kargo,
dimana pengerjaannya selesai pada tahun 1992. sebuah Bandar udara harus dilengkapi dengan
Dalam upaya menyesuaikan tingkat pertumbuhan fasilitas-fasilitas seperti:
penumpang dengan standar pelayanan yang telah
ditetapkan maka PT.Angkasa Pura I melakukan 1. Fasilitas pokok Bandar Udara
pengembangan. Pengembangan pada tahap III Fasilitas sisi udara (airside facility) antara
dilakukan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 lain:
yang meliputi perluasan terminal penumpang, a. Landasan pacu (runway)
gedung parkir kendaraan, gedung operasional b. Penghubung landasan pacu (taxiway)
penerbangan, berikut fasilitas pelayanan c. Tempat parkir pesawat (apron)
penerbangan. Pengembangan pada terminal d. Runway strip/Runway end safety area
internasional dengan luas awal 65.800 m2 menjadi e. Fasilitas pertolongan kecelakaan
129.000 meter persegi, sedangkan terminal penerbangan dan pemadam kebakaran
domestik dengan luas awal 13.300 m2 pindah (PKPPK)
menggunakan eksisting terminal internasional. f. Marka dan rambu
Pengembangan ini dalam upaya penyesuaian Fasilitas sisi darat (landside facility) antara
tingkat kebutuhan fasilitas Bandar Udara Ngurah lain:
Rai yang mengalami peningkatan jumlah a. Bangunan terminal penumpang dan
penumpang setiap tahunnya. Pada tulisan ini akan kargo

46 • Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali
Analisis Kebutuhan Fasilitas Terminal Penumpang Domestik .......................Putu Yudhya Pratama, I Gusti Raka Purbanto, I Wayan Suweda

b. Bangunan operasi digunakan adalah metode analisis rata-rata dan


c. Menara pengawas lalu-lintas udara metode trend linier. Dengan membandingkan
d. Bangunan VIP dua metode ini dicari metode yang memiliki
e. Bangunan meteorology MSE (mean square error) atau tingkat kesalahan
f. Bangunan SAR prediksi terendah atau mendekati data sampel
g. Jalan masuk (access road) prediksi maka digunakan metode tersebut.
i. Bangunan administrasi dan perkantoran
2. Fasilitas Penunjang Bandar Udara Terminal Penumpang Bandar Udara
1. Penginapan/hotel Suatu terminal Bandar udara didenisikan
2. Penyediaan toko dan restoran sebuah bangunan di bandar udara dimana
3. Fasilitas parkir kendaraan bermotor penumpang berpindah antara transportasi
4. Fasilitas pergudangan darat dan yang membolehkan mereka menaiki
5. Fasilitas perbengkelan pesawat udara dan meninggalkan pesawat. Fungsi terminal
6. Fasilitas hangar penumpang adalah sebagai berikut:
7. Fasilitas pengolahan limbah 1. Perubahan moda
8. Fasilitas lainnya yang menunjang 2. Pemrosesan penumpang
secara langsung maupun tidak langsung 3. Pengaturan pergerakan penumpang
kegiatan Bandar udara 4. Perlindungan dari cuaca

Dalam perencanaan dasar Bandar Udara Sistem Terminal Penumpang


harus memperhatikan beberapa pertimbangan Diperlukan suatu pengaturan untuk
seperti koordinasi, inventarisasi dan perkiraan. mendapatkan fungsi yang maksimal dari terminal
Dimana koordinasi tidak hanya memperhitungkan bandara. Pengaturan ini nantinya adalah suatu
teknis saja tetapi juga mempertimbangkan alur proses yang terangkai dalam satu sistem yang
kondisi sekitar daerah pengembangan, karena mengatur daerah suatu pemrosesan penumpang
terkait dengan berbagai bidang seperti ekonomi, yang akan memulai ataupun mengakhiri
keuangan, sosial dan lingkungan hidup. perjalanan udara dan untuk mengangkut bagasi
Inventarisasi merencanakan dengan data eksisting serta penumpang dari dan ke pesawat. Bagian-
yang sudah ada dengan membandingkan terhadap bagian dan kegiatan-kegiatan yang terjadi di
perencanaan. Perkiraan dibutuhkan dalam dalamnya adalah sebagai berikut:
perhitungan peramalan sehingga dapat diketahui 1. Jalur masuk/Landing Interface
kebutuhan untuk beberapa tahun mendatang. Landing Interace adalah area dimana
Sebelum menghitung kebutuhan fasilitas dalam penumpang berpindah menuju jalan
prediksi beberapa tahun mendatang perlu adanya masuk ke bagian pemrosesan penumpang.
peramalan pertumbuhan jumlah penumpang Sirkulasi, parkir, dan naik turunnya
yang disiapkan sebagai dasar acuan perhitungan penumpang.
pelayanan. 2. Bagian Pemrosesan
Untuk mendapatkan perkiraan jumlah Area dimana penumpang diproses, baik
penumpang dalam perencanaan dasar bandar udara yang akan berangkat maupun yang tiba.
dilakukan dengan beberapa metode seperti: Kegiatan utama dalam bagian ini adalah
1. Metode analisis rata-rata penjualan tiket, lapor-masuk bagasi,
2. Peramalan dengan pertimbangan pemesanan tempat duduk, pengambilan
3. Peramalan kecenderungan bagasi.
4. Analisis pasar 3. Daerah pertemuan dengan pesawat
5. Pemodelan ekonometrik Area dimana penumpang berpindah dari
6. Analisis tren linier bagian pemrosesan ke pesawat. Kegiatan-
kegiatan meliputi pemindahan muatan
Mengingat data yang diperlukan dalam dari dan kepesawat serta naik turunnya
perencanaan terminal berupa data pertumbuhan penumpang dan barang dari dan ke
penumpang, maka metode peramalan yang dapat pesawat.

Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 47
• • Vol. 19 No. 1 • Januari 2015

Standar Ruang
Fasilitas terminal dibedakan menjadi dua (3)
yaitu terminal pemberangkatan dan kedatangan Kebutuhan jumlah X-ray machine pada
dimana dalam perencanaan dapat dihitung dengan pemeriksaan security gate hold room:
perhitungan standar ruang yang diatur dalam SNI-
03-7046-2004.
Fasilitas Terminal Pemberangkatan Penumpang
1. Kerb/Area pelataran Keterangan:
Kerb adalah panjang bagian depan yang a = Jumlah penumpang berangkat pada
bersisian dengan jalan dari bangunan waktu sibuk
terminal tersebut. b = Jumlah penumpang transfer
Menurut SNI-03-7046-2004 rumusan m = Maksimal jumlah kursi pesawat terbesar
panjang kerb/area pelataran keberangkatan yang dilayani
dapat dihitung dengan rumus sebagai g = Waktu kedatangan pertama
berikut: h = Waktu kedatangan terakhir
L = 1,1 [ 0,095 a.p ] meter (1)
Keterangan : 4. Ruang tunggu keberangkatan
L = Panjang kerb/area pelataran Ruang tunggu kebeangkatan harus cukup
P = Proporsi penumpang yang menggunakan untuk menampung penumpang pada waktu
mobil/taksi sibuk selama menunggu waktu check-
a = Jumlah penumpang berangkat pada in, dan selama penumpang menunggu
waktu sibuk boarding setelah check-in. Dalam Peraturan
Dirjen Perhubungan Udara (SKEP/77/
2. Hall keberangkatan VI/2005) luas ruang tunggu keberangkatan
Hall keberangkatan harus cukup luas untuk dirumuskan dengan:
menampung penumpang datang pada waktu
sibuk. kebutuhan luas hall keberangkatan (4)
juga menggunakan rumusan ditambahkan
pada jumlah penumpang transfer dan Keterangan:
jumlah pengantar/penumpang yang A = luas ruang tunggu keberangkatan
diasumsikan 2 orang (Dirjen Perhubungan C = jumlah penumpang datang pada waktu
Udara SKEP/77/VI/2005) maka dapat sibuk
dirumuskan: u = rata-rata waktu menunggu terlama (60
A = 1,1 [ 0,75 { a(1 + f) + b}] (2) menit)
Keterangan: i = proporsi menunggu penumpang terlama
A = Luas hall keberangkatan (m2) (0,6)
a = Jumlah penumpang berangkat pada v = rata- rata waktu menunggu tercepat (20
waktu sibuk menit)
b = Jumlah penumpang transfer k = proporsi penumpang menunggu tercepat
f = Jumlah penumpang/pengantar (2 orang) (0,4)

3. Security gate 5. Check-in Area


Jumlah security gate disesuaikan dengan Check-in area adalah area atau kawasan
banyaknya pintu masuk menuju area steril. yang digunakan untuk menampung
Jenis yang digunakan dapat berupa walk penumpang pada jam sibuk selama
trough metal detector, hand held metal mengantri dalam proses check-in.
detector, serta baggage x-ray machine. Luas area check-in dirumuskan:
Kebutuhan jumlah X-ray machine pada A = 1,1 [ 0,25 (a + b) ] m2 (5)
pemeriksaan security terpusat dirumuskan: Keterangan:
A = Luas area check-in (m2)

48 • Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali
Analisis Kebutuhan Fasilitas Terminal Penumpang Domestik .......................Putu Yudhya Pratama, I Gusti Raka Purbanto, I Wayan Suweda

a = jumlah penumpang berangkat pada 2. Hall Kedatangan


waktu sibuk Hall kedatangan harus cukup luas untuk
b = jumlah penumpang transfer menampung penumpang serta penjemput
penumpang pada waktu sibuk. Untuk luasan
6. Check-in counter hall kedatangan penumpang yang melayani
Check-in counter merupakan tempat kedatangan serta merupakan areal menunggu
penumpang untuk melakukan check-in. untuk penjemput penumpang dapat dihitung
(6) dengan rumus:
A = 1,1 [ 0,375 (b + c + (2.c.f)) ] (10)
Keterangan: Keterangan:
N = Jumlah meja A = Luas area hall kedatangan (m2)
a = Jumlah penumpang berangkat b = Jumlah penumpang transfer
b = Jumlah penumpang transfer (20%) c = Jumlah penumpang datang waktu sibuk
t1 = Waktu pemrosesan check-in per- f = Jumlah pengunjung per penumpang (2
penumpang (2menit/penumpang) orang)

7. Tempat Duduk 3. Kerb kedatangan


Kebutuhan tempat duduk diperkirakan Menurut SNI-03-7046-2004 rumusan
sebesar 1/3 penumpang pada waktu sibuk. panjang kerb/area pelataran kedatangan dapat
N = 1/3 x a (7) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
N = jumlah tempat duduk dibutuhkan L = 1,1 [ 0,095 a.p ] meter (11)
a = jumlah penumpang waktu sibuk
Keterangan:
8. Fasilitas Umum L = Panjang kerb/area pelataran
Fasilitas umum yang dimaksud berupa p = Proporsi penumpang yang menggunakan
toilet. Penempatan toilet pada ruang tunggu, mobil/taksi
hall keberangkatan dan hall kedatangan. a = Jumlah penumpang berangkat pada
Untuk toilet para penyandang cacat besar waktu sibuk
pintu mempertimbangkan lebar kursi roda.
N = 1,1 (a x 0,2 x 1 m2) (8) Pembagian Ruangan Terminal
Dalam menerapkan persyaratan keselamatan
Keterangan: operasi penerbangan, bangunan terminal dibagi
N = Luas toilet dalam tiga kelompok ruangan, yaitu:
a = jumlah penumpang waktu sibuk
Ruangan Umum
Fasilitas Terminal Kedatangan Penumpang Ruangan yang befungsi untuk menampung
1. Baggage Claim Area kegiatan umum, baik penumpang, pengunjung,
Baggage Claim Area merupakan area atau maupun karyawan (petugas) bandara.
tempat untuk menampung penumpang dalam
proses pengambilan barang bawaan atau bagasi. Ruangan Semi Steril
Luas baggage claim area dapat dihitung dengan Ruangan yang digunakan untuk pelayanan
rumus: penumpang seperti pendaftaran penumpang dan
A = 1,1 (0 ,9 x c) (9) bagasi atau check-in, proses pengambilan bagasi
bagi penumpang datang dan proses penumpang
Keterangan: transit atau transfer.
A = Luas baggage claim area (m2)
c = Jumlah penumpang datangwaktu sibuk Ruangan Steril
Ruangan yang disediakan bagi penumpang
yang akan naik ke pesawat udara. Untuk

Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 49
• • Vol. 19 No. 1 • Januari 2015

memasuki ruangan ini penumpang harus melalui Tabel 2. Perhitungan dan perbandingan
pemeriksaan yang cermat dari petugas keselamatan kebutuhan fasilitas terminal tahun 2013
operasi penerbangan. Di dalam ruangan ini tidak terhadap data fasilitas eksisting tahun
diperbolehkan ada ruang konsesi. 2011
Analisis kebutuhan terminal tahun 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN Fasilitas Fasilitas


Kebutuhan Eksisting
Jenis Satuan
Tahun Tahun
Analisis Pengembangan Fasilitas Terminal 2013 2011

Penumpang Domestik Kerb/Area


m' 198 117
Pelataran
Hall
m2 5.180 1.395
1. Pemilihan Metode Peramalan keberangkatan
Peramalan pertumbuhan jumlah penumpang security gate Unit 8 4
x-ray machine Unit 8 4
menggunakan metode analisis rata-rata geometrik Keberang-
katan chek-in area m2 647 389,54
dan trend linear metode setengah rata-rata yang
chek-in counter Unit 43 35
didasarkan pada pertumbuhan jumlah penumpang Ruang tunggu
m2 2.373 2.567
pada jam sibuk tahun 2005 hingga tahun 2012. keberangkatan

Peramalan dengan menggunakan Metode yang Tempat duduk Unit 654 580
2
Toilet m 431 255,90
perbandingan tingkat kesalahan terendah atau
baggage claim
MSE (mean square error). Peramalan dilakukan area
m 2
1.756,26 745,34

untuk mengetahui pergerakan penumpang tahun hall kedatangan m 2


3.805,23 777,06

2013 dengan tujuan dapat melakukan perhitungan Kedatangan Kerb/Area


m' 147 179,4
Pelataran
kebutuhan fasilitas dengan membandingkan data Fasilitas umum
m2 390 102,00
fasilitas eksisting sebelum pengembangan yang (toilet)

dilakukan pada Bandar Udara Ngurah Rai. Dengan


metode analisis rata-rata geometrik didapat: Dari tabel di atas dapat dilakukan
pembandingan untuk mengetahui seberapa besar
Tabel 1. Jumlah keberangkatan dan kedatangan tingkat kebutuhan fasilitas dalam melayani
penumpang pada waktu sibuk tahun pergerakan penumpang tahun 2013 mengingat
2013 fasilitas dengan menggunakan data eksisting
Jumlah Wisatawan Domestik pada tahun 2011 menurut perhitungan sudah tidak
Tahun
Ke
Tahun Keberangkatan Kedatangan memenuhi dalam standar pelayanan penumpang
(org) (org)
di terminal bandar udara.
0 2005 1.423 1.186
1 2006 1.509 1.350
Perencanaan Fasilitas Terminal Bandar
2 2007 1.478 1.369
Udara
3 2008 1.435 1.545
4 2009 1.551 1.381
Dalam perencanaan dasar bandar udara ada
5 2010 2.183 1.597
3 jenis perkiraan yang digunakan menurut jangka
6 2011 2.027 1.718 waktu. Akan tetapi semakin panjang jangka
7 2012 1.825 1.681 waktu peramalan, keakuratan dari hasil perkiraan
8 2013 1.962 1.774 tersebut semakin berkurang maka dalam tulisan
ini digunakan peramalan 10 tahun sebagai
Dari tabel diketahui penumpang pendekat keakuratan peramalan pertumbuhan
keberangkatan pada tahun 2013 mencapai 1.962 jumlah penumpang dalam perencanaan terminal.
dan 1.774 pada terminal kedatangan. Jadi, dengan
perhitungan standar penyediaan fasilitas tahun Peramalan Pertumbuhan Jumlah Penumpang
2013 didapat jumlah maupun dimensi fasilitas 10 Tahun Mendatang
terminal baik keberangkatan maupun kedatangan Analisis pergerakan pertumbuhan
pada tabel berikut: penumpang transportasi udara pada terminal
domestik Bandar Udara International Ngurah
Rai dengan menggunakan metode analisa rata-

50 • Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali
Analisis Kebutuhan Fasilitas Terminal Penumpang Domestik .......................Putu Yudhya Pratama, I Gusti Raka Purbanto, I Wayan Suweda

rata geometrik berdasarkan data pergerakan penumpang memiliki kaitan dengan fasilitas
penumpang per jam sibuk. Perhitungan ini lainnya seperti pada area parkir kendaraan maupun
menggunakan data pada tahun 2005 sampai tahun sistem penerbangan pada fasilitas sisi udara.
2012 dengan tujuan untuk mendapatkan perkiraan Untuk itu dengan peningkatan penumpang
pertumbuhan jumlah penumpang untuk jangka yang diperkirakan dalam perhitungan pada tabel 3
10 tahun mendatang, sehingga dapat melakukan dapat dilanjutkan dengan perhitungan kebutuhan
estimasi tentang kebutuhan fasilitas terminal fasilitas tahun 2023 yaitu 10 tahun mendatang
domestik. Dengan mengetahui data historis dengan berpedoman pada peramalan perencanaan
serta pertumbuhan rata-rata (r%), maka didapat Bandar udara dengan jangka waktu menengah.
perhitungan pertumbuhan jumlah penumpang Adapun tingkat kebutuhan dapat ditunjukkan
pada tabel berikut. dalam Tabel 4.

Tabel 3 Perhitungan peramalan pertumbuhan Tabel 4 Perhitungan kebutuhan fasilitas terminal


jumlah penumpang tahun 2023
Jumlah Wisatawan Domestik Analisis kebutuhan terminal tahun 2023
Tahun ke Tahun Fasilitas
Keberangkatan Kedatangan
Jenis Satuan Rencana
(org) (org)
tahun 2023
0 2012 1.825 1.681
Kerb/Area Pelataran m' 304
1 2013 1.962 1.774
Hall keberangkatan m2 7.977
2 2014 2.000 1.871
security gate 12
3 2015 2.094 1.974 unit
x-ray machine 12
4 2016 2.192 2.083 chek-in area m2 997
Keberangkatan
5 2017 2.295 2.198 chek-in counter unit 66
6 2018 2.403 2.319 Ruangtunggu
m2 3.321
keberangkatan
7 2019 2.515 2.447
Tempat duduk unit 1.007
8 2020 2.633 2.582
Toilet m2 664
9 2021 2.757 2.724
2
baggage claim area m 3.002
10 2022 2.886 2.874
kedatangan hall kedatangan m2 6.504
11 2023 3.021 3.032
Kerb/Area Pelataran m' 249
Toilet m2 667
Hasil peramalan pertumbuhan jumlah
penumpang pada jam sibuk dengan metode
analisis geometrik rata-rata pada tahun 2023 Berdasarkan hasil perhitungan dapat
dengan tingkat pertumbuhan rata-rata untuk diketahui seberapa besar tingkat penyediaan
penumpang berangkat 4,69% mencapai 3.021 fasilitas yang dibutuhkan penumpang setiap
orang pada jam sibuk dan penumpang datang tahunnya, menuntut adanya penyesuaian
mencapai 3.023 orang dengan pertumbuhan fasilitas penunjang pada terminal penumpang
rata-rata 5,51%.Dengan kondisi ini ketersediaan domestik yang dapat dihitung dengan presentase
fasilitas penunjang terminal domestik bandar pertumbuhannya dari tahun 2013 sampai 2023
udara perlu adanya evaluasi fasilitas eksisting dengan rata-rata peningkatan kebutuhan mencapai
setelah pengembangan dalam upaya mendukung 64,96% fasilitas setiap jenisnya baik berupa luasan
pelayanan pergerakan penumpang baik yang maupun jumlah dari masing-masing fasilitas
datang maupun akan berangkat. penunjang kegiatan operasional penumpang.

Perhitungan Kebutuhan Fasilitas Terminal Evaluasi Pengembangan Fasilitas terhadap


Domestik Tahun 2023 Data Dasar Perencanaan Bandar Udara
Terminal bandar udara merupakan fasilitas Dari pembahasan pengembangan dan
sisi darat yang memiliki fungsi dan sistem yang penyesuaian teknis diatas, berikut ditunjukkan
sangat penting untuk melayani penumpang, kondisi tahun rencana serta tahun dimana
karena dalam hal pemrosesan serta pengaturan kapasitas jenuh pengembangan terjadi.

Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 51
• • Vol. 19 No. 1 • Januari 2015

Tabel 5. Prediksi kebutuhan pengembangan tingkat kebutuhan fasilitas tahun 2023 pada
fasilitas rentang waktu 20 tahun terminal kedatangan sesuai dengan standar
perhitungan, sudah dalam kondisi jenuh
terhadap pengembangan tahap III.
3. Menurut perhitungan standar fasilitas
terminal penumpang domestik
(keberangkatan) pada tahun 2023
masih dapat menampung dan melayani
penumpang. Dari pembahasan dapat
disimpulkan bahwa titik jenuh area terminal
keberangkatan domestik terjadi pada tahun
2028. Sedangkan titik jenuh untuk terminal
kedatangan terjadi pada tahun 2016
sehingga perlu dilakukan kajian kembali
mengingat area pengembangan tahap III
ini merupakan lahan terakhir yang dimiliki
oleh PT.Angkasa Pura I.

Dari tabel di atas dijelaskan pengembangan Saran


yang dilakukan Bandar Udara Internasional Untuk memenuhi kebutuhan fasilitas
Ngurah Rai tahun 2013 terkait dengan penyediaan terminal dibutuhkan penyesuaian dan ada
lahan atau luas fasilitasnya rata-rata hanya dapat beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan
melayani pertumbuhan penumpang hingga tahun yaitu:
2028, dimana perencanaan 20 tahun sebagai 1. Berdasarkan kondisi pengembangan
dasar perencanaan dasar tidak dapat memenuhi terakhir, Bandar Udara Internasional
dikarenakan titik jenuh kapasitas terjadi pada Ngurah Rai Bali perlu adanya penyesuaian
rentang waktu 15 tahun dari tahap pengembangan lapangan baik dalam perencanaan tata
III (tahun 2013). ruang maupun dalam pengaturan teknis
lapangan.
SIMPULAN DAN SARAN 2. Apabila dilihat dari sistem proses pelayanan
penumpang (Passenger handling system),
Simpulan sistem dibagi menjadi 3 sub sistem yaitu
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat sub sistem accses interface, sub sistem
disimpulkan hal sebagai berikut: pemrosesan dan daerah pertemuan dengan
1. Pengembangan tahap III memang sudah pesawat. Dimana demi mencapai standar
perlu dilakukan karena fasilitas eksisting tingkat pelayanan diharapkan ketiga sub
tahun 2011 sudah tidak dapat melayani sistem ini dapat terkoordinasi dengan baik.
dan menampung kegiatan pemrosesan 3. Pada penelitian ini tidak memperhitungkan
penumpang. area komersil, hal ini dikarenakan area
2. Pada evaluasi ini digunakan perbandingan komersil bukan merupakan fasilitas dari
kebutuhan tahun 2023 dengan dasar data terminal dalam melayani standar pelayanan.
fasilitas pengembangan tahun 2013. Menurut Apabila dilihat dari penempatan posisinya
hasil perhitungan kebutuhan fasilitas pada area komersil yang berada didalam
pembahasan dijelaskan beberapa fasilitas terminal memiliki kaitan dengan luas
terminal keberangkatan sudah mencapai terminal. Sehingga perlu adanya tetapan
titik jenuh seperti kerb/area pelataran, untuk penyediaan area komersil agar dapat
hall keberangkatan, baggage claim area, diketahui keseimbangan luas terminal
akan tetapi penyesuaian kondisi tata ruang dalam upaya pelayanan penumpang dan
masih dapat dilakukan dalam mendukung area komersil untuk bisnis.
pelayanan kegiatan penumpang. Sedangkan 4. Dengan dasar perhitungan ini perlu adanya

52 • Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali
Analisis Kebutuhan Fasilitas Terminal Penumpang Domestik .......................Putu Yudhya Pratama, I Gusti Raka Purbanto, I Wayan Suweda

kajian kembali dari pihak PT.Angkasa Direktur Jenderal Perhubungan Udara. 2005.
Pura I karena adanya perubahan maupun Persyaratan Teknis Pengoperasian
peningkatan penumpang dengan Fasilitas Teknik Bandar Udara no SKEP
menyesuaikan kondisi lapangan sebelum 77/VI/2005.
terminal tersebut mengalami titik Horonjeff, R. and McKelvey F.X. 1993.
jenuh agar tidak menghambat maupun Perencanaan dan Perancangan Bandar
mengurangi tingkat kenyaman pelayanan Udara (Terjemahan). Edisi ke tiga, Jilid I.
penumpang dan terjadi keterlambatan Erlangga, Jakarta.
maupun gangguan dari setiap kegiatan International Civil Aviation Organization.
maupun pemrosesan penumpang. Aerodrome Design Manual, Annex 14
to the Convention on International Civil
DAFTAR PUSTAKA Aviation. 1976. Montreal. Canada.
Irianto, A. 2004. Statistik Konsep Dasar, Aplikasi
Agustini, N.W.S. 2001. Evaluasi Perencamaam dan Pengembangan. Prenada Media,
Dasar Pengembangan Airrside Bandar Jakarta.
Udara Internasional Ngurah Rai Tahap Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
III. (Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Udayana. 2009. Manual Prosedur
Universitas Udayana. Pelaksanaan Kerja Praktek (KP) dan
Airport Coorporative Research Program. Airport Tugas Akhir (TA)
Passenger Terminal Planning Design. Makridaris, S. and Wheelwright, S.C. 1999.
2010. Washington. D.C. Metode dan Aplikasi Peramalan. Binarupa
Arisandhy, N.G. 2013. Analisis Kapasitas Runway Aksara. Jakarta.
Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Sunyoto, D. 2012. Dasar-dasar Statistika untuk
Bali. Fakultas Teknik Jurusan Teknik sipil Ekonomi. CAPS, Yogyakarta.
Universitas Udayana.
Badan Standarisasi Nasional. 2004. Terminal
Penumpang Bandar Udara. SNI 03- 7046-
2004

Jurusan Teknik Sipil • Fakultas Teknik • Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran – Bali • 53

Anda mungkin juga menyukai