Anda di halaman 1dari 14

REDESAIN

TERMINAL 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

CENGKARENG, BANTEN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Strata Satu
Program Studi Desain Interior

Disusun oleh:

Anugrah Dwi Prasetyo

1603154267

Dosen Pembimbing:

Doddy Friestya A., S.T., M.T.

M. Togar Mulyaraja, S.Ds., M.Ds

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS INDUSTRI KREATIF

UNIVERSITAS TELKOM

BANDUNG

2019
ABSTRAK

Kebutuhan akan transportasi semakin meningkat seiring dengan terus


berkembangnya kegiatan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jumlah
pengguna dan intensitas dari penggunaan transportasi pun semakin tinggi. Bandara
Soekarno-Hatta contohnya, bandara yang melayani sebagai pusat transportasi udara
di Jakarta dirancang untuk menggantikan bandara Kemayoran (domestik) dan
bandara Halim Perdanakusuma (internasional) yang merupakan salah satu basis
Angkatan Udara Republik Indonesia dan keduanya berada di titik jenuh dan tidak
memungkinkan untuk ekspansi karena terlalu dekat dengan area permukiman.
Terminal 1 adalah terminal yang direncanakan revitalisasinya terlebih dahulu,
dimulai dari sub-terminal 1C. Dengan luas bangunan terminal ±48.000m², terminal
ini dapat melayani 9 juta penumpang per tahunnya sudah mencapai 7 juta
penumpang.
Dengan adanya masalah terkait kapasitas, dibutuhkan perluasan dan organisasi
ruang guna mengakomodir jumlah penumpang dengan sirkulasi yang ideal, terkait
fasilitas, dibutuhkan sarana dan prasarana pemrosesan digital guna efisiensi waktu,
dan guna meningkatkan pendapatan non-aero bagi pengelola, dibutuhkan upaya
untuk memaksimalkan area komersil.
Adapun tujuan perancangan ini yaitu merancang interior Terminal 1C Bandara
Soekarno-Hatta yang menampung kapasitas penumpang yang meningkat dengan
sirkulasi yang ideal, pengembangan fasilitas digital untuk efisiensi, dan dapat
menghasilkan pendapatan untuk pengelola.

Kata kunci: Bandara Soekarno-Hatta, Kapasitas, Sirkulasi, Fasilitas digital,


Pendapatan non-aero
ABSTRACT

The demand of transportation is increasing as long as the growth of Indonesian


economic activities. The user and its intensity of this mode are also increasing. With
the growth of air transport, airport terminals are shifting from passenger processing
building into a mega building that holds the key of economic growth and attractions
of its environment. Soekarno-Hatta airport for example, the airport that serves the
capital city of Jakarta that replace two main airports in the city, Kemayoran and
Halim Perdanakusuma that were in saturation point which can’t expand anymore
because both of them are too close to the residential areas. Terminal 1 was the first
planned terminal to be revitalized by Angkasa Pura II, starting at 1C sub-terminal,
after its 33 years of service. The airport administrator planned to expand the
terminal from 9 mppa (million passengers per annum) into 18 mppa because of the
growth of the passengers.
The main problem is the airport capacity, its should be expanded with an ideal
circulation to serve more passenger, service and facility improvement by digital
processing for processing time efficiency, and optimizing the concessions to
increase airport operator’s revenues.
The main goal of this redesign is to design Terminal 1C Soekarno-Hatta airport
which holds and accommodates the increasing passengers with an ideal circulation,
digital facilities for efficiency, and to generate more revenues to the airport
operator.

Keywords: Soekarno-Hatta Airport, Capacity, Circulation, Digital Facility,


Non-aero Revenues
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan transportasi udara semakin meningkat seiring dengan
berkembangnya kegiatan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Jumlah
pengguna transportasi udara pun ikut meningkat. Berbagai macam kegiatan
tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya infrastruktur dan fasilitas
transportasi yang mendukung.
Bandara Soekarno-Hatta contohnya, bandara yang melayani sebagai pusat
transportasi udara di Jakarta, dirancang untuk menggantikan bandara
Kemayoran dan bandara Halim Perdanakusuma yang keduanya berada di titik
jenuh dan tidak memungkinkan untuk ekspansi karena terlalu dekat dengan area
permukiman. Bandara yang melayani penerbangan domestik dan internasional
ini tercatat sejumlah 63,015,6201 penumpang dari kapasitas bandara yang hanya
25 juta penumpang per tahunnya, menjadikannya sebagai bandara tersibuk di
Indonesia. Bandara ini terdiri dari 3 terminal, Terminal 1 melayani penerbangan
domestik, Terminal 2 penerbangan internasional, serta Terminal 3 melayani
penerbangan internasional dan domestik.
Terminal 1, mulai beroperasi pada tahun 1985 untuk menggantikan
bandara Kemayoran yang sudah berada di titik jenuh kala itu. Terminal ini
dibangun dengan 3 sub-terminal (1A,1B,1C) yang memiliki 7 boarding gate
pada tiap sub-terminalnya. Setelah 34 tahun lamanya beroperasi, pihak
pengelola, PT. Angkasa Pura II, berencana untuk merevitalisasi terminal
tersebut guna mengantisipasi meningkatnya jumlah penumpang domestik.
Dengan luas bangunan terminal ±48.000m², terminal ini dapat melayani 9 juta
penumpang per tahunnya sudah mencapai 7 juta penumpang.
Sesuai dengan visi pengelola bandara, PT. Angkasa Pura II untuk menjadi
the best smart connected airport in the region, terus mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan penumpang. Peningkatan

1
kualitas pelayanan juga merupakan tujuan utama PT. AP II sebagai pengelola
untuk meningkatkan citra dan pendapatan perusahaan.
Dalam meningkatkan pelayanan dan kepuasan penumpang, PT. AP II
mempunyai rencana jangka panjang berupa pengembangan Bandara Soekarno-
Hatta terminal 1 dan 2 menjadi Low Cost Carrier Terminal (LCCT),
pembangunan runway dan east-cross taxiway, dan pembangunan Terminal 4
pada tahun 2020 dengan integrasi seluruh area Bandara Soekarno-Hatta untuk
melayani 100 juta penumpang dengan visi smart mobility dan smart
environment.
Dari beberapa hal tersebut di atas, sejalan dengan rencana pengelola
bandara untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta, dalam perancangan
redesain ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas pelayanan penumpang
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai respon terhadap
peningkatan jumlah penumpang tiap tahunnya serta meningkatkan revenue bagi
pengelola. Hasil rancangan ini diharapkan dapat digunakan sebagai desain
alternative untuk pengembangan atau pembangunan terminal penumpang serupa
di masa depan.

1 Data Statistik Jumlah Penumpang Bandara Soekarno-Hatta, PT. Angkasa


Pura II, 2017

2
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam proyek redesain Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta ini
difokuskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan penumpang
dengan memanfaatkan perkembangan teknologi sesuai dengan visi misi PT. AP
II sesuai dengan standar yang berlaku. Dari batasan permasalahan terdapat
identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Masalah Teknis
a. Masalah utama yang dialami oleh semua bandara di Indonesia saat ini
adalah kapasitas, dengan predikat bandara tersibuk, Bandara Soekarno-
Hatta membutuhkan perluasan terminal
b. Penumpukan penumpang pada check-in area dan baggage claim karena
padatnya antrian pemrosesan dan jumlah penumpang pada peak season
c. Kapasitas boarding lounge yang statis disebabkan oleh perkembangan
pesawat sejak dibangunnya bandara tersebut, dibutuhkan efisiensi ruang
untuk menampung penumpang yang dilayani
d. Sesuai dengan visi pengelola sebagai smart airport, dibutuhkannya
sarana dan prasarana pemrosesan penumpang secara digital guna
efisiensi waktu pemrosesan

2. Masalah non Teknis


a. Dibutuhkan peningkatan pendapatan non-aero pengelola dengan
memaksimalkan area komersil
b. Media informasi yang kurang strategis dan informatif

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan
masalah dari Terminal 1C ini adalah sebagai berikut:
a. Dengan adanya masalah terkait kapasitas, dibutuhkan perluasan dan
organisasi ruang guna mengakomodir jumlah penumpang dengan
sirkulasi yang ideal

3
b. Terkait fasilitas, dibutuhkan sarana dan prasarana pemrosesan digital
guna efisiensi waktu
c. Guna meningkatkan pendapatan non-aero bagi pengelola, dibutuhkan
upaya untuk memaksimalkan area komersil

1.4 Tujuan dan Sasaran Perancangan


Adapun tujuan perancangan ini yaitu merancang interior Terminal 1C
Bandara Soekarno-Hatta yang menampung kapasitas penumpang yang
meningkat dengan sirkulasi yang ideal, pengembangan fasilitas digital untuk
efisiensi, dan dapat menghasilkan pendapatan untuk pengelola.

Sasaran dari perancangan ini adalah sebagai berikut:


a. Organisasi dan tata ruang yang dapat menampung jumlah penumpang
yang meningkat dengan efisiensi ruang terhadap sirkulasi dan furnitur
b. Sirkulasi ruang yang ideal sesuai dengan ergonomi ruang terminal
penumpang dan barang bawaannya
c. Penerapan fasilitas pemrosesan penumpang digital guna efisiensi
waktu pemrosesan berupa self-check in dan baggage drop
d. Area komersil yang dapat menarik penumpang untuk datang atau
membeli guna meningkatkan pendapatan non-aero
e. Media informasi yang lebih informatif dan dapat meningkatkan
pendapatan pengelola
f. Ruang interior terminal penumpang yang nyaman dan dapat memenuhi
kebutuhan penumpang dan pengelola

1.5 Manfaat Perancangan


a. Bagi pengelola bandara, perancangan ini dapat menjadi referensi
desain pengembangan Terminal 1 atau pembangunan terminal
penumpang serupa di masa depan.

4
b. Bagi penulis, perancangan ini menjadi bahan portfolio penulis sebagai
bekal di dunia profesi serta menambah pengalaman dan ilmu dalam
bidang desain interior dan kebandarudaraan
c. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai referensi perancangan serupa
lebih lanjut serta menambah ilmu dan pengetahuan dalam bidang
desain interior dan kebandarudaraan
d. Bagi institusi, dapat dijadikan sebagai koleksi karya perancangan
interior terminal penumpang bandara.

1.6 Batasan Perancangan


Agar perancangan dapat fokus, maka perlu adanya batasan batasan
perancangan sebagai berikut:

a. Batasan perancangan interior yang akan didesain merupakan ruang


pemrosesan dan holding penumpang yang bersinggungan langsung
dengan penumpang. Area perancangan interior yang akan didesain
meliputi check-in area, area komersil, boarding lounge, dan area
baggage claim. Area perancangan tersebut berada di kedua massa
bangunan yaitu bangunan utama dan bangunan pier.
b. Berdasarkan butir a di atas, maka batasan perancangan adalah sebagai
berikut:
• Nama Perancangan : Redesain Terminal 1C Bandara
Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten
• Objek Perancangan : Terminal Penumpang Bandara
• Lokasi
a. b.

Gambar 1.1 Peta Indonesia


Gambar 1.2 Lokasi Bandara dalam peta Kota
Jakarta

5
c. Cengkareng, Banten

Gambar 1.3 Lokasi Terminal 1 dalam area Bandara Soekarno-Hatta


Sumber: https://www.openstreetmap.org

d. Site Plan

5
2
3

Gambar 1.4 Site Plan Terminal 1C


Sumber: ARCGIS

1. Area parkir
2. Bangunan utama (area keberangkatan dan kedatangan)
3. Central spine (concourse)
4. Pier (boarding lounge)
5. Apron (sisi udara)

6
• Luasan Perancangan : 8.359m²
• Batas Lokasi :
- Utara : Area parkir mobil Terminal 1 Bandara
Soekarno-Hatta
- Timur : Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta
- Selatan : Apron, Taxiway, dan Runway (sisi udara)
- Barat : Apron, dan Taxiway (sisi udara)
• Identifikasi kegiatan :
- Utama yaitu aktifitas operasional penerbangan domestik
meliputi keamanan, pemrosesan penumpang, dan flight
interface
- Pendukung yaitu kegiatan komersil berupa ritel dan
restoran

1.7 Metode Perancangan


Dalam membuat sebuah perancangan, diperlukan data-data dan juga
informasi yang lengkap, relevan, dan jelas. Oleh karena itu, dalam
mengumpulkan bahan-bahan serta mendapatkan data diperlukan sebuah
metodologi pengumpulan data. Adapun metodologi pengumpulan data yang
dilakukan sebagai berikut:
a. Penentuan Objek
Penentuan objek berdasarkan kepada fenomena dan isu yang terjadi di
bidang transportasi udara di Indonesia. Melalui fenomena dan isu
akan menjadi latar belakang penentuan objek. Dari objek yang dipilih
maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang akan menghasilkan
rumusan permasalahan, batasan perancangan yang akan didesain,
tujuan dari perancangan dan sasaran perancangan.

7
b. Pengumpulan Data
Terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
• Data Primer
Data primer diperoleh dari observasi Terminal 1, wawancara
pengelola bandara, dan data hasil analisa studi banding yang
diambil. Studi banding yang diambil adalah Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta Cengkareng.

• Data Sekunder
Data sekunder dilakukan dengan pengumpulan studi literatur
mengenai standarisasi terminal penumpang bandara menurut
Peraturan Menteri dan Surat Keputusan Perhubungan Republik
Indonesia Direktorat Jendral Perhubungan Udara, Standar Nasional
Indonesia, standar operasional terminal penumpang menurut
International Air Transportation Association (IATA) dan
International Civil Aviation Organization (ICAO), referensi dan
studi image Incheon International Airport di Korea, dan Changi
International Airport di Singapura, buku perancangan dan
operasional bandara, jurnal, tugas akhir, serta website terkait
arsitektur interior dan operasional bandara.

c. Analisa Data
Analisa data berupa penggabungan data primer dan sekunder yang akan
menjawab permasalahan dari perancangan. Hasil dari analisa data berupa data
fisik deskripsi bangunan dan lokasi, standar kebutuhan ruang dan fasilitas,
hubungan antar ruang, dan zonasi ruang.

d. Penentuan Tema dan Konsep


Tema dan konsep merupakan jawaban dari permasalahan yang ditemukan.
Melalui pemilihan tema dan konsep akan menggambarkan suasana dan bentuk
ruang yang akan dirancang sesuai standar yang berlaku dan kebutuhannya.

8
e. Proses Implementasi Desain
Menerapkan tema dan konsep yang telah ditentukan dalam bentuk 2D
berupa sketsa dan gambar 3D yang terdiri dari beberapa alternatif. Alternatif
tersebut bertujuan untuk memperlihatkan kekurangan dan kelebihan dari
masing-masing desain untuk memperoleh hasil desain yang lebih layak untuk
digunakan.

f. Hasil Akhir Perancangan


Keluaran (output) dari tahap-tahap perancangan berupa gambar kerja,
maket yang merupakan visualisasi bentuk tiga dimensi dari perancangan, dan
portfolio proyek yang dikerjakan

9
1.8 Kerangka Berpikir

Bagan 1.1 Kerangka Berpikir


Sumber: Analisa pribadi

10
1.9 Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Uraian latar belakang perancangan, identifikasi dan rumusan masalah,
batasan dan ruang lingkup perancangan, metodologi perancangan, kerangka
berpikir dan sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN LITERATUR DAN DATA PERANCANGAN


Berisi teori mengenai bandara secara umum hingga terminal penumpang
bandara, standarisasi mengenai bangunan terminal penumpang, kajian literatur
mengenai pendekatan, analisa studi kasus terminal penumpang sejenis, dan
analisa data proyek.

BAB III: TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN DESAIN INTERIOR


Berisi uraian-uraian tema perancangan, konsep perancangan, organisasi
ruang, layout, bentuk, material, warna, pencahayaan, penghawaan, keamanan
dan akustik beserta pengaplikasiannya pada terminal penumpang bandara.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN VISUAL DENAH KHUSUS


Berisi uraian-uraian mengenai pemilihan denah khusus, konsep tata ruang,
persyaratan teknis ruang dan elemen interior.

BAB V KESIMPULAN
Merupakan bagian akhir dari penulisan laporan yang berisi tentang
kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai