BAB
7
7.1.
jumlah
penumpang
yang
digunakan
adalah
jumlah
Penumpang Tahunan
Phase
Phase
Phase
I
II
III
2014
2022
2028
20907
22964
0
1
231620
20907
22964
0
1
231620
41814
45928 463240
VII 1
LAPORAN AKHIR
1
Sumber : Hasil analisis
7.2.
VII 2
LAPORAN AKHIR
VII 3
LAPORAN AKHIR
PESAWAT
PESAWAT
PADA TERMINAL
TRANSIT PENUMPANG
ANGKUTAN
(JALAN KAKI)
KONTROL
KESEHATAN
TRANSIT
PENUMPANG
TRANSFER
PENUMPANG
KONTROL PASPOR
KONTROL MASUK
PENGELUARAN BARANG
RUANG KEDATANGAN
TERBUKA
BARANG BAWAAN
PENUMPANG
JALAN
Gambar 7.2.
Lalu Lintas Penumpang setelah Arrival
VII 4
LAPORAN AKHIR
aktivitas
yang
masing-masing
unit
aktivitas
saling
berhubungan.
Untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diinginkan, maka dalam
perencanaan
besaran
dan
jenis
Kenyamanan ruang
Keamanan
Kesehatan
wadah
aktivitas
perlu
VII 5
LAPORAN AKHIR
terminal
penumpang/barang
merupakan
wadah
VII 6
LAPORAN AKHIR
Jalan
Lobby/hall
Tiket counter
Informasi
Telepon umum
b. Kelompok keberangkatan
Hall keberangkatan
Security
Security
d. Kelompok penunjang
Kantor airline
Ruang jaga
Ruang kesehatan
Ruang Toilet
Locker
Gudang
Anjungan
pengantar/penjemput
Restoran
Kios souvenir
VII 7
LAPORAN AKHIR
Bank (ATM)
b. Dasar Perencanaan
Dasar perencanaan kompleks terminal adalah jumlah penumpang
pada waktu puncak. Untuk perencanaan jam puncak yang
digunakan adalah pada tahun 2014 untuk Phase I (2008 2014),
tahun 2022 untuk Phase II (2015 - 2022) dan tahun 2028 untuk
Phase III (2023 2028).
Penentuan luas terminal didasarkan atas jumlah penumpang pada
jam sibuk dikalikan dengan jumlah kebutuhan luas per orang
minimal sebesar 10 m untuk jumlah penumpang tahunan kurang
dari atau sama dengan 150.000 orang per tahun, 12 m untuk
jumlah penumpang tahunan kurang dari atau sama dengan
500.000 orang per tahun, dan 14 m untuk jumlah penumpang
tahunan di bawah atau sama dengan 1000.000 orang per tahun
(SKEP/347/XII/1999).
Setelah dikalikan dengan kebutuhan luas per orang, hasilnya
ditambahkan dengan 15% luasnya. Hasil ini merupakan luasan
total terminal penumpang.
Phase I
419 x 12
= 5030 m
5030 x 15%
= 754 m
5030 + 754
= 5784 m
VII 8
LAPORAN AKHIR
Phase II
488 x 12
= 5854 m
5854 x 15%
= 878 m
5854 + 878
= 6732 m
Phase III
620 x 12
= 7434 m
7434 x 15%
= 1115 m
7434 + 1115
= 8545 m
Pada
Phase
III,
dengan
terbatasnya
lahan
MOU,
luasan
Luasan
Terminal
No
Tahapan
1
2
Phase I
Phase II
Luasan
Bangunan (m)
6000
6750
Phase III
8500
Penumoang
dan
Ukuran
Bangunan
50 x 120 m2
50 x 135 m2
50 x 170 m2
tertentu
seperti
pejabat
tinggi
negara,
pejabat
VII 9
LAPORAN AKHIR
Ruang rapat
Pantry/minibar
Ruang protokoler
Musholla
Toilet
Gudang
Karena merupakan kebijakan dari pemerintah, kebutuhan luasannya diasumsikan yang dapat menampung 20 orang untuk Phase-I.
kendaraan
penumpang
keberangkatan
&
pengantar.
Asumsi yang digunakan antara lain :
Semua
kendaraan
penjemput
penumpang
menggunakan
lahan
parkir
untuk
mengentar
penumpang
VII 10
LAPORAN AKHIR
Pengguna
parkir
kendaraan
roda
diperkirakan
10%
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
tentang
Standar Ruang Parkir (SRP) Roda-4 adalah (2,3 s/d 3,0) x 3,0 m 2.
Luas lahan = Jumlah parkir x 15 m2, untuk parkir tegak lurus.
2. Kebutuhan
luas
parkir
taksi
penjemput
dihitung
dengan
menggunakan rumus :
Jumlah parkir = 0,05 x Penumpang kedatangan pada jam sibuk
Luas lahan = Jumlah parkir x 15 m2, untuk parkir tegak lurus.
3. Kebutuhan luas parkir roda dua penjemput dihitung dengan
menggunakan rumus :
Jumlah parkir = 0,1 x Penumpang kedatangan pada jam sibuk x 2
Asumsi yang digunakan tetap tiap penumpang dijemput oleh 2
orang.
Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Parkir Departemen
Perhubungan
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
tentang
luas
parkir
bus
penjemput
dihitung
dengan
menggunakan rumus :
Diasumsikan menggunakan bus ukuran kecil dengan kapasitas
penumpang 25 orang.
Jumlah parkir = (0,05 x Penumpang kedatangan pada jam sibuk)/25
Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Parkir Departemen
Perhubungan
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
2
tentang
VII 11
LAPORAN AKHIR
Luas lahan = Jumlah parkir x 42,5 m2, untuk parkir tegak lurus.
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
tentang
Standar Ruang Parkir (SRP) Roda-4 adalah (2,3 s/d 3,0) x 3,0 m 2.
Luas lahan = Jumlah parkir x 15 m2, untuk parkir tegak lurus.
6. Kebutuhan
luas
parkir
taksi
pengantar
dihitung
dengan
menggunakan rumus :
Jumlah parkir = 0,05 x Penumpang keberangkatan pada jam sibuk
x 70%.
Luas lahan = Jumlah parkir x 15 m2, untuk parkir tegak lurus.
7. Kebutuhan luas parkir roda dua pengantar dihitung dengan
menggunakan rumus :
Jumlah parkir = 0,1 x Penumpang keberangkatan pada jam sibuk x
2
Asumsi yang digunakan tetap tiap penumpang diantar oleh 2
orang.
Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Parkir Departemen
Perhubungan
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
tentang
luas
parkir
bus
pengantar
dihitung
dengan
menggunakan rumus :
Diasumsikan menggunakan bus ukuran kecil dengan kapasitas
penumpang 25 orang.
Jumlah parkir = (0,05 x Penumpang keberangkatan pada jam
sibuk)/25
VII 12
LAPORAN AKHIR
Direktorat
Jenderal
Perhubungan
Darat
tentang
dan
menurunkan
penumpang
atau
barang,
serta
VII 13
LAPORAN AKHIR
standard
persyaratan
teknis
peralatan
yang
digunakan.
b. Karakteristik peralatan yang akan ditempatkan dalam bangunan.
c.
Ruang Komunikasi
Ruang Meteorologi
Ruang Briefing
Ruang Mekanikal
Ruang Elektrikal
Ruang Arsip
Ruang Komputer
Ruang Rapat
Ruang Istirahat
Ruang ATC
Ruang Peralatan
Toilet
Gudang
Pantry
Hall
VII 14
LAPORAN AKHIR
Ruang Resepsionis
Ruang Administrasi
Ruang Akuntansi
Ruang Staff
Ruang Komputer
Ruang Rapat
Toilet
Pantry
Hall
ruang
dalam
gedung
administrasi
ditentukan
dengan
luasan
bangunan
administrasi
ditentukan
berdasarkan
Udara,
Final
Report
Volume
III/1992.
Sedang
untuk
Udara
No.
SKEP/347/XII/1999
mengenai
Standar
VII 15
LAPORAN AKHIR
1) Bangunan
Administasi
&
Operasional
Phase-I
yang
Administrasi
&
Operasional
Phase-II
yang
Administrasi
&
Operasional
Phase-III
yang
Airport Maintenance
Bangunan ini diperuntukkan melayani kegiatan perawatan dan
perbaikan seluruh kawasan bandara secara umum.
Perawatan rutin tahunan maupun 5 tahunan meliputi fasilitas sisi
udara, sisi darat, jalan lingkungan, peralatan umum yang berkaitan
dengan operasi kebandarudaraan secara umum.
Untuk
memperlancar
kegiatan
di
dalam
perbengkelan
maka
Workshop
Kantor
Ruang Supervisor
Ruang Peralatan
Ruang Istirahat
Pantry
Toilet
Locker
Mushala
Garasi
Tahapan
Luasan
yang
direncanakan
untuk
bangunan
Airport
VII 16
LAPORAN AKHIR
wokshop
teknik/bengkel
diperlukan
untuk
perbaikan-
memperlancar
kegiatan
di
dalam
perbengkelan
maka
Workshop
Kantor
Ruang Supervisor
Ruang Peralatan
Ruang Baterai
Ruang Istirahat
Pantry
Toilet
Locker
Mushala
Garasi
VII 17
LAPORAN AKHIR
VII 18
LAPORAN AKHIR
di
area
bahan
bakar
(tank
farm)
dapat
Biaya instalasi
Pilihan sistem pasokan bahan bakar dari depo bahan bakar adalah
dengan :
VII 19
LAPORAN AKHIR
Tangki dibawah tanah, untuk jumlah yang tidak terlalu besar (per
unit sekitar 30 m3 atau kurang).
Area pengaman
Tangki-tangki darurat
Gudang peralatan
Kantor
pula
pada
besaran
dan
karakteristik
pelayanan
VII 20
LAPORAN AKHIR
Pengaman
Pengaman yang harus ada pada tank farm adalah :
-
Pemadam kebakaran
VII 21
LAPORAN AKHIR
VII 22
A = Frekuensi Penerbangan
(Landing & Take-Off) tiap pesawat
saat Peak-day
b = Jumlah konsumsi bahan
bakar
Jarak
Terbang
(km)
Landing
& TakeOff
MLG-JAK
704
MLG-BPP
873
MLG-DPS
297
MLG-MKS
834
Sumber : Hasil Analisis
Direncanakan
10
2
2
2
Konsumsi Bahan
Bakar
Y = 0,0076X +
3,2
85.504
19.6696
10.9144
19.0768
Konsumsi +
Cadangan
Bahan Bakar
Jumlah Bahan
Bakar
7 Hari
Penyimpanan
270.3296
1892.3072
Incinerator
Bangunan ini berfungsi untuk membakar sisa-sisa sampah yang tidak
dapat diolah Sewage Treatment Plant, sehingga sampah sisa catering,
LAPORAN AKHIR
harus
dibakar
di
Incineartor,
sehingga
sampah
padat
Luasan
yang
direncanakan
untuk
bangunan
Sewage
Sewage
Treatment
Plant
(STP)
Phase-III
Waste
Water
Treatment
Plant
(WTP)
Phase-I
Treatment
Plant
(STP)
Phase-II
Waste
Water
VII 23
LAPORAN AKHIR
3) Bangunan
Waste
Water
Treatment
Plant
(STP)
Phase-III
Gardu Telkom
Bangunan ini berupa panil kabel Saluran telekomunikasi yang
memiliki fungsi untuk pengaturan sambungan telepon yang diterima
dari Telkon.
Tahapan Luasan yang direncanakan untuk bangunan Gardu Telkom ini
untuk tiap phase adalah :
1) Bangunan Gardu Telkom Phase-I direncanakan seluas 40 m 2.
2) Bangunan Gardu Telkom Phase-II direncanakan seluas 40 m 2.
3) Bangunan Gardu Telkom Phase-III direncanakan seluas 40 m 2.
Gardu Listrik
Bangunan ini berupa trafo tegangan tinggi yang memiliki fungsi untuk
pengaturan daya yang diterima dari PLN. Daya listrik yang disalurkan
dari PLN harus melalui Gardu ini sebelum dialirkan ke seluruh bandara
untuk
menunjang
pengoperasian
peralatan
teknis
bandara,
Rumah Genset
Bangunan ini berfungsi untuk melindungi peralatan pembangkit
tenaga listrik dan peralatannya dalam mengcover energi listrik bila
hubungan dari PLN terputus atau padam.
Jadi
apabila
listrik
dari
PLN
(Power
Generation)
mengalami
VII 24
LAPORAN AKHIR
switch ke listrik yang diperoleh dari genset yang ada di Rumah Genset
(Standby Generator).
Rumah Genset diusahakan ditempatkan sedemikian rupa sehingga
tidak ada jalur kabel pelayanan yang terlalu panjang. Selain itu agar
apabila sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik dari PLN, lokasi
Rumah Genset tersebut dapat dengan mudah dicapai oleh teknisi
listrik sehingga aktivitas bandar udara yang dilayani tidak sampai
terganggu.
Kebutuhan ruang dalam perencanaan rumah Genset adalah :
Ruang Genset
Ruang PLN
Ruang Kontrol
Ruang CCR
Ruang Tekisi
Ruang Istirahat
Toilet
Pantry
13.
Tower)
Menara Kontrol adalah bangunan bersusun yang memiliki sifat private
(restricted)
dan
berfungsi
sebagai
sarana
pengawasan
dan
VII 25
LAPORAN AKHIR
area
bandar
udara
dimana
pesawat
melakukan
pergerakan.
Menentukan ketinggian kabin menara kontrol, dengan syarat
ketinggian menara bukan merupakan halangan (obstacle) bagi
operasi penerbangan di bandar udara tersebut.
Letak
area
kerja
memperhatikan
di
arah
dalam
kabin
approach
menara
(pendekatan)
kontrol
harus
yang
biasa
kabin
kerja
menara
yang
berkaitan
dengan
luasan
Menara
Pengawas
ditujukan
hingga
tahap
VII 26
LAPORAN AKHIR
Room
untuk
menampung
peralatan navigasi
Ruang istirahat
Ruang peturasan
Untuk
menara
pengawas
dibutuhkan
ruang
kerja
dan
personil
sebanyak 12 orang
Technical room untuk menampung peralatan navigasi
Kebutuhan ruang istirahat per orang = 3,2 m + 20%
Ruang peturasan
= (1,4 x 1,8) m
Technical room
= 32 m
= 46,08 m
= 12,25 m
1,2 m.
Total luas ruang yang direncanakan adalah 96 m (tidak termasuk
area sirkulasi vertikal dan M & E Shaft.
Total luasan bangunan Menara Kengawas yang direncanakan
dibangun pada Phase-I perencanaan adalah 96 m 2 dengan lahan
403 m.
Bangunan PKP-PK
VII 27
LAPORAN AKHIR
tambahan.
penghubung
sebesar
Dengan
40
kecepatan
km/jam
maka
rencana
jarak
pada
maksimum
jalan
dari
Panjang Pesawat
Keseluruhan
0 m sampai < 9 m
9 m sampai < 12 m
12 m sampai < 18 m
18 m sampai < 24 m
24 m sampai < 28 m
Lebar Badan
pesawat
2m
2m
3m
4m
4m
VII 28
LAPORAN AKHIR
6
7
8
9
28
39
49
61
m
m
m
m
sampai
sampai
sampai
sampai
<
<
<
<
39
49
61
76
m
m
m
m
5
5
7
7
m
m
m
m
Phase
Jumlah
Mobil PK
(min)
2 Mobil
2 Mobil
2 Mobil
Gudang
Kantor
Ruang Rapat/Pelatihan
VII 29
LAPORAN AKHIR
Ruang staff
Workshop
Ruang Istirahat
Toilet
Locker
Musholla
Pantry
Tempat parkir
untuk
menghitung
luasan
ditentukan
berdasarkan
Tipe Airplane
: B 737-200/400
: Cat.6
Tipe Airplane
: B 737-900ER
: Cat.7
: 2 Mobil
Commando Car
: 1 Mobil
Ambulance
Perletakan
satu
: 1 Mobil
stasiun
penanggulangan
kebakaran
dan
sehingga
dengan
demikian
diharapkan
waktu
VII 30
LAPORAN AKHIR
tunggu, ruang staf/kantor, gudang alat, toilet dan garasi mobil PK.
Tahapan Luasan yang direncanakan untuk Bangunan PKP-PK pada tiap
phase adalah :
1) Pada Phase-I direncanakan menggunakan fasilitas PKP-PK
eksisting dengan luas bangunan PKP-PK termasuk garasi
sebesar 218 m2.
2) Pada Phase-II direncanakan pengembangan fasilitas PKP-PK
eksisting sehingga total luas bangunan PKP-PK menjadi 252 m 2.
3) Pada Phase-III direncanakan pengembangan fasilitas PKP-PK
menjadi Cat.7 sehingga total luas bangunan PKP-PK menjadi
340 m2.
Stasium Meteorologi
Stasiun meteorologi berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan
kegiatan pengamatan terhadap : cuaca, angin, temperatur, curah
hujan dan kelembaban di wilayah lokasi bandar udara.
Kebutuhan ruang pada stasiun meteorologi pada prinsipnya dapat
dibagi menjadi tiga kelompok :
1) Pusat meteorologi
Ruang
Unit
Teknis,
untuk
Ruang
peralatan
2) Stasiun observasi
Toilet
penyimpanan
VII 31
LAPORAN AKHIR
Taman meteo
Stasiun
Pump sheed
meteorologi
dapat
ditempatkan
pada
zona
operasi
bangunan
meteorologi
bandara
abdulrachman
saleh
ini
Gedung VOR/DME
Fungsi VOR (Very High Frequency Omni Range) adalah memancarkan
sinyal radio yang memberikan informasi mengenai titik lokasi
pesawat.
Fungsi DME (Distance Measuring Equipment) adalah alat bantu
navigasi udara yang secara terus menerus dan akurat memberikan
informasi jarak bandara dengan pesawat udara.
Ruang-ruang yang ada dalam gedung ini, antara lain :
Ruang Peralatan
Ruang Genset
Ruang Baterai
Ruang Teknisi
Toilet
Gudang
VII 32
LAPORAN AKHIR
Dapur
Gedung NDB
Fungsi
NDB
(Non
Directional
Beacon)
adalah
memancarkan
Ruang Peralatan
Ruang Genset
Ruang Baterai
Ruang Teknisi
Toilet
Gudang
Dapur
VII 33
LAPORAN AKHIR
Penerimaan kargo
b. Pemeriksaan kargo
c. Penggabungan
kargo
menjadi
unit
yang
lebih
besar
atau
yang
akan
terjadi
peningkatan
jumlah
kargo
angkutan
menempatkan
penumpang,
terminal
kargo
sehingga
di
dekat
penting
apron
untuk
terminal
VII 34
LAPORAN AKHIR
SKEP/347/XII/1999
Konsep
Rancangan
Standart
Nasional
Indonesia
Badan
Standarisasi Nasional.
Phase I
Belum ada pembangunan Fasilitas Kargo.
Phase II
= 147 m
= 293 m+ 147 m
= 440 m
Area perkantoran = 20% x 440 m
= 88 m.
pada
Phase
II
luas
bangunan
Phase III
terminal
kargo
VII 35
LAPORAN AKHIR
= 4477,93/15 = 299 m
Luas gudang agen kargo
= 150 m
= 299 m+ 150 m
= 449 m
Area perkantoran = 20% x 449 m
= 90 m.
terminal
kargo
direncanakan
sebesar 540 m.
2. Gedung Catering
Peletakan gedung catering ini sebaiknya sedekat mungkin dengan
apron,
karena
berhubungan
langsung
kegiatannya
dengan
3. Pos Jaga
Perletakan bangunan pos jaga 1 ditempatkan pada posisi gerbang
pintu masuk ke wilayah area operasional & teknis sisi darat bandar
udara dan bangunan pos jaga 2 ditempatkan pada posisi pintu
gerbang masuk ke daerah zone operasi penerbangan sisi udara, pada
bangunan pos jaga dilengkapi dengan portal yang dapat dibuka dan
ditutup secara manual.
Untuk Phase I-III direncanakan 2 unit bangunan pos jaga, total
luasan bangunan adalah = 18 m.
VII 36
LAPORAN AKHIR
4. Gedung Serbaguna
Gedung ini diposisikan sebagai hall, yang memiliki berbagai macam
fungsi, antara lain sebagai tempat rapat yang berkaitan dengan
pengoperasian bandar udara.
Dapat pula menjadi tempat diklat karyawan bandara, acara maskapai
penerbangan,
acara
resmi
untuk
menerima
undangan
diskusi
5. Kantin Karyawan
Sesuai
dengan
fungsinya,
perencanaan
letak
kantin
karyawan
Ruang Makan
Dapur/Pantry
Counter Makanan
Kasir
Gudang
Toilet
VII 37
LAPORAN AKHIR
6. Poliklinik
Ada beberapa acuan standar bangunan fasilitas kesehatan yang
dipadukan ke dalam bangunan poliklinik pada bandara ini, yaitu :
1) Tempat
penyembuhan
tanpa
perawatan/berobat
dan
pada
8. Masjid
VII 38
LAPORAN AKHIR
memeriksa
para
penumpang
yang
akan
masuk
untuk
dan
pembayaran
saat
meninggalkan
bandara.
Pada
7.3.
VII 39
LAPORAN AKHIR
Bak
penampung
(reservoir)
merupakan
bangunan
yang
air
pada
saat
pemakaian
jam
puncak
dan
dan
beban
puncak.
Beban
normal
adalah
beban
atau
kegiatan
lain
sehingga
air
dalam
bak
digunakan
jika
terjadi
bencana
kebakaran
atau
kecelakaan pesawat.
Jaringan distribusi air bersih direncanakan berdasarkan lokasi
supply air terhadap lokasi yang membutuhkan air. Air dari PDAM
maupun
dari
penampungan
pompa
sumuir
(reservoir)
dan
dalam
ditampung
didistribusikan
ke
di
bak
seluruh
VII 40
LAPORAN AKHIR
parameter
yang
menggunakan
air.
Dasar
= 20 L/pnp/hari
= 100 L/kry/hari
= 400 L/mobil/hari
e.
= 20 L/pnp/hari
VII 41
LAPORAN AKHIR
f.
= 4 m3/unit/jam
Perawatan pesawat
g. Water/Sewage Treatment
= 2 m3/unit
Kebutuhan
(Liter/hari)
Penumpang
1636
20
Total
Kebutuhan
(m3/hari)
32.71
Pengantar
2781
20
55.61
Karyawan
209
100
20.91
20
80.00
Pengguna
Pesawat
4 m /hari
0,02 m /hari
0.08
157
60
9.41
3312
20
66.25
318.0
AC Sentral
Kantin / Restoran
Karyawan
Pembeli
Jumlah
Pengguna
Kebutuhan
(Liter/hari)
Penumpang
1797
20
Total
Kebutuhan
(m3/hari)
35.93
Pengantar
3054
20
61.09
Karyawan
230
100
22.96
16
64.00
Pesawat
AC Sentral
4 m /hari
3
0,02 m /hari
0.10
Karyawan
172
60
10.33
Pembeli
3638
20
72.76
320.6
Restoran
Tabel 7.11. Kebutuhan Air Bersih Bandara Abd. Saleh Phase III
VII 42
LAPORAN AKHIR
Pengguna
Jumlah
Pengguna
Kebutuhan
(Liter/hari)
Penumpang
1969
20
Total
Kebutuhan
(m3/hari)
39.38
Pengantar
3347
20
66.94
Karyawan
232
100
23.16
14
56.00
Pesawat
AC Sentral
4 m /hari
3
0,02 m /hari
0.12
Karyawan
174
60
10.42
Pembeli
3987
20
79.73
330.9
Restoran
kebutuhan
air
serta
cadangan
air
dalam
bak
dalam
tampungan
air
dengan
sistem
pompa
VII 43
LAPORAN AKHIR
dengan
melakukan
pengujian
BOD,
COD,
TOC
dan
domestik
yang
dihasilkan
akan
dialirkan
ke
Instalasi
Pengolahan air Limbah (IPAL) untuk diolah lebih lanjut agar tidak
membahayakan lingkungan jika dibuang ke badan air. Limbah non
domestik yang mengandung lemak, minyak dan zat cair yang sulit
diolah harus dilakukan pengolahan pendahuluan untuk memisahkan
VII 44
LAPORAN AKHIR
lemak dan minyak dari air limbah dengan dialirkan ke bak kontrol (oil
and grease trap).
Pengelolaan limbah cair dilakukan dengan membuat jaringan dari
lokasi sumber limbah cair. Fasilitas yang harus disiapkan adalah
meliputi
jaringan
pengumpul
dan
perpipaan,
bangunan
bak
kontrol
pengolah
(manhole),
limbah
serta
bangunan
bangunan
pelengkap lainnya.
VII 45
LAPORAN AKHIR
VII 46
dimana :
V = Volume Penampungan Limbah Cair
m = Prediksi Jumlah Manusia Yang Membuang Air Limbah
rn = Angka Keamanan (Diambil = 2)
Hasil Perhitungan kebutuhan Instalasi pengolahan limbah cair adalah
sebagai berikut :
No
JUMLAH ORANG
JUMLAH ORANG
MEMBUANG
PER HARI
URAIAN
Phase
1
Phase
2
Phase
3
1636
1797
1969
327
359
394
39236
43097
2781
3054
3347
741
814
892
88967
97720
209
230
232
56
61
62
6689
13489
2
135
7347
14816
4
148
sampah
yang
dihasilkan
berdasarkan
standarisasi
47225
10708
2
7411
16171
8
162
LAPORAN AKHIR
VII 47
No
JUMLAH ORANG
LIMBAH PER
ORANG/HARI
PER HARI
(Kg)
URAIAN
1636
1797
1969
2781
3054
3347
209
230
232
TOTAL (Kg/Hari)
TOTAL (Ton/Hari)
Sumber : Hasil Analisis
VOLUME LIMBAH
PADAT
YANG DIHASILKAN
(Kg/Hari)
Phase Phase Phase
1
2
3
368.0 404.2 442.9
3
4
7
625.6 687.2 753.0
6
1
5
47.04 51.67 52.11
1040. 1143. 1248.
73
13
14
1.04
1.14
1.25
Udara
Abdulrachman
Saleh
dalam
mengantisipasi
LAPORAN AKHIR
Selain syarat-syarat umum tersebut di atas, fasilitas elektrik masingmasing dalam pelaksanaannya harus pula mengikuti peraturanperaturan atau mengacu pada standart-standart berikut :
1. International Standart and Practices ICAO, khususnya Annex 14.
2. PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) untuk Installasi Listrik.
3. SP PLN/LMK, SS untuk komponen-komponen listrik.
4. Standart IES (Illumination Engineering Society) untuk instalasi
penerangan.
Sumber daya listrik utama tetap menggunakan daya istrik komersial
yang disediakan oleh PLN. Hanya untuk meningkatkan keandalan
karena kapasitas beban yang meningkat, maka kapasitas daya dari
PLN harus dinaikkan. Selain itu untuk mengurangi kemungkinan
munculnya gangguan, maka harus diupayakan agar bandara disuplai
dari dua feeder yang berbeda dan kalau dimungkinkan, gardu
bandara mendapat suplai dari feeder khusus.
Besar tegangan distribusi diusahakan yaitu tegangan menengah (TM),
20 KV 3 fase 4 kawat, 50 Hz dengan netral ditanahkan. Untuk
tegangan rendah (TR) adalah 380/220 volt, 3 fase 4 kawat, 50 Hz.
Sebelum tegangan 380 V didistribusikan ke masing-masing gardu
terlebih dahulu tegangan dinaikkan menjadi 6 KV untuk menghindari
terjadinya jatuh tegangan yang berlebihan karena jarak antara gardu
utama dengan titik beban terlalu jauh. Untuk menigkatkan keandalan
dalam pensuplaian pada masing-masing gardu, sehingga tidak terjadi
pemadaman pada saat dilakukan maintenance pada trao gardu yang
bersangkutan,
maka
perlu
dibuat
sistem
loopdalam
sistem
(ACOS).
maksimum
trafo
Namun
dalam
demikian,
mensuplai
perlu
diperhatikan
beban
tambahan
kapasitas
tersebut
VII 48
LAPORAN AKHIR
daya
cadangan
yang
didukung
pula
oleh
UPS
VII 49
LAPORAN AKHIR
petir,
yang
dilaksanakan
sesuai
dengan
ketentuan-
VII 50
LAPORAN AKHIR
Tabel 7.14.
No
.
I
1
2
1
2
3
4
5
6
7
1
3
5
4
VII 51
Uraian
Kebutuhan Daya
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Listrik (VA)
Taha Tahap Tahap
Tahap I
Tahap II
Tahap III
pI
II
III
Daya
Daya
Daya
Daya
Daya
Daya
Total Total
Total
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Daya Daya
Daya
Listri Listri
Non
Non
Non
Listrik Prioritas
Prioritas
Prioritas
k
k
Prioritas
Prioritas
Prioritas
PERALATAN
AEROMATICAL
Airside Lighting
Navigation Aids
30000 40000
10000 10000
50000
15000
PUBLIC AREA
Terminal Penumpang
Domestik
Terminal Penumpang VIP
Parkir VIP
Parkir Kendaraan Umum
Parkir Bus
Parkir Taxi
Parkir Roda Dua
22950 25818
0
8
15185 29070
440
4620
5280
234
234
314
462
198
198
32512
5
42725
440
6600
281
611
264
TECHNICAL AREA
Area GSE
Bangunan Adm &
Operasional
Airport Maintenance
M/E Workshop
413
660
21354 42709
4050
4320
5400
4320
30000
10000
40000
10000
50000
15000
153000
76500
172125
86063
216750
108375
10124
5062
1540
78
105
66
3080
156
209
132
19380
147
1760
78
154
66
9690
293
3520
156
308
132
28484
147
2200
94
204
88
14242
293
4400
187
407
176
660
275
138
440
220
440
220
85404
14236
7118
28473
14236
56936
28468
6750
6480
1350
2880
2700
1440
1800
2880
3600
1440
2250
4320
4500
2160
LAPORAN AKHIR
No
.
2
6
9
8
7
12
11
10
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
Uraian
VII 52
Kebutuhan Daya
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Listrik (VA)
Taha Tahap Tahap
Tahap I
Tahap II
Tahap III
pI
II
III
Daya
Daya
Daya
Daya
Daya
Daya
Total Total
Total
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Daya Daya
Daya
Listri Listri
Non
Non
Non
Listrik Prioritas
Prioritas
Prioritas
k
k
Prioritas
Prioritas
Prioritas
4320
6480
6480
2880
1440
4320
2160
4320
2160
34650 34650 34650
23100
11550
23100
11550
23100
11550
1728
1728
1728
576
1152
576
1152
576
1152
3402
3402
3402
1134
2268
1134
2268
1134
2268
3402
3402
3402
1134
2268
1134
2268
1134
2268
44
44
165
18192
2398
17056
2352
5740
1661
12813
13500
44
44
165
18192
2772
17056
2352
5740
1661
12813
13500
44
44
330
18192
3740
17056
2352
5740
1661
12813
13500
29
29
110
12128
1599
11371
1568
3827
1107
6406
9000
15
15
55
6064
799
5685
784
1913
554
6406
4500
29
29
110
12128
1848
11371
1568
3827
1107
6406
9000
15
15
55
6064
924
5685
784
1913
554
6406
4500
29
29
220
12128
2493
11371
1568
3827
1107
6406
9000
15
15
110
6064
1247
5685
784
1913
554
6406
4500
4650
99
4050
4650
99
4050
4650
99
2325
66
1350
2325
33
2700
2325
66
1350
2325
33
2700
2325
66
2325
33
LAPORAN AKHIR
No
.
Uraian
4
5
6
8
7
9
10
11
Gedung Serbaguna
Kantin Karyawan
Poliklinik
Pos Keamanan Bandara
Rumah Istirahat Sopir
Masjid
Pos Pintu Gerbang Bandara
Jalan Lingkungan
Sub Total Masingmasing Beban
Coincidence Factor
Sub Total Beban
Total Beban
DAYA PLN
Generating Set
Sumber : Hasil Analisis
VII 53
Kebutuhan Daya
Kebutuhan Daya Listrik (VA)
Listrik (VA)
Taha Tahap Tahap
Tahap I
Tahap II
Tahap III
pI
II
III
Daya
Daya
Daya
Daya
Daya
Daya
Total Total
Total
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Listrik
Daya Daya
Daya
Listri Listri
Non
Non
Non
Listrik Prioritas
Prioritas
Prioritas
k
k
Prioritas
Prioritas
Prioritas
6956
6956
6956
3478
3478
3478
3478
3478
3478
4725
4725
7088
1575
3150
1575
3150
2363
4725
7603
7603
11405
5069
2534
5069
2534
7603
3802
528
176
352
770
1320
257
513
440
880
4158
4158
4158
1386
2772
1386
2772
1386
2772
248
248
248
165
83
165
83
165
83
9519
9519
9519
3173
6346
3173
6346
3173
6346
316855
162756
373800
189938
477845
237646
0.9
0.85
285169
138343
423512
0.9
0.85
336420
161447
497867
0.9
0.85
430061
201999
632060
430 KVA
287 KVA
500 KVA
336 KVA
640 KVA
431 KVA
LAPORAN AKHIR
= 300 lux
Check in counter
= 500 lux
Toko, restauran
= 300 lux
= 200 lux
= 150 lux
= 200 lux
2. Penangkal petir
Sistem penangkal petir akan mengikuti standar dan peraturan
yang ada di dalam PUIL 1987. Seluruh bangunan yang ada di
bandar udara ini akan dipersiapkan suatu sistem penangkal petir.
Sistem proteksi penangkal petir ini untuk melindungi :
F.
VII 54
LAPORAN AKHIR
Temperatur udara di sekitar Bandar Udara Abdulrachman Saleh ratarata 25,2oC dengan temperatur tersebut pada ruangan-ruangan
tertentu direncana-kan akan dipasang sistem pendinginan udara.
Temperatur ruangan yang akan dicapai antara 24C-26C dengan
tingkat
kelembaban
40-60%,
khusus
untuk
ruangan
peralatan
angkutan
menghubungkannya
darat
ke
dan
kota
kebutuhan-kebutuhan
juga
harus
untuk
dipertimbangkan.
VII 55
LAPORAN AKHIR
7.4.
Analisa
Kapasitas
dan
Kebutuhan
Fasilitas
Navigasi
Udara
Abdulrachman
Saleh
harus
disesuaikan
dengan
: Boeing 737-200
: 2350 meter
: Domestik
: Aerodrome Control
: B 737 - 400
: 2700 meter
: Domestik
: Aerodrome Control
: B 737 900ER
: 2900 meter
: Domestik
: Aerodrome Control
VII 56
LAPORAN AKHIR
VII 57
LAPORAN AKHIR
lighting
adalah
sistem
perlampuan
untuk
cahaya
yang
dapat
diatur
sehingga
menjamin
Runway marking
Warna marka pada runway adalah warna putih. Runway
marking untuk Precision Approach Category I Code Number 4
sebagai berikut :
1) Nomor landasan (runway designation marking)
Marka runway designation, terdiri dari :
a) Dua nomor yang merupakan orientasi dari runway
tersebut.
VII 58
LAPORAN AKHIR
VII 59
LAPORAN AKHIR
pasangan
marka
tergantung
dari
panjang
runway, untuk runway dengan panjang antara 1500 m2100 m banyaknya pasangan marka adalah 4 buah.
c) Ukuran panjang marka tidak kurang dari 22,5 m dan
lebar 3 m untuk pattern A dan pattern B panjang tidak
kurang dari 22,5 m dan lebar 1,8 m serta jarak antara
marka 1,5 m.
d) Jarak antara marka sebelah dalam antara 18 m dan
22,5 m tetapi sebaiknya 18 m. Jarak longitudinal antara
pasangan marka adalah 150 m dimulai dari threshold.
VII 60
LAPORAN AKHIR
marking
adalah
garis
marka
berwarna
kuning,
terdiri :
1) Taxiway center line marking
a) Marka
center
line
ini
merupakan
petunjuk
bagi
Apron marking
Apron marking ini terdiri dari aircraft stand taxi line marking
dan aircraft stand marking. Warna dari apron marking adalah
kuning. Apron marking terdiri atas :
1) Aircraft stand taxi line marking
a) Marka ini memberi petunjuk kepada penerbang untuk
taxi setelah keluar dari taxiway center line menuju
aircraft stand di apron atau sebaliknya.
b) Lebar garis marka tersebut sedikitnya 15 cm.
2) Aircraft stand marking
VII 61
LAPORAN AKHIR
lebih
lanjut
dapat
dilihat
pada
pelaksanaan
pendaratan
dengan
VII 62
LAPORAN AKHIR
melakukan
pendaratan
(landing)
pada
saat
approach.
d) Runway Edge Light
Lampu Runway Edge Light (REIL) diusulkan agar yang
high intensity termasuk Threshold Light dan Runway
End Light.
e) Taxiway Light
Lampu taxiway dipasang dengan interval 60 meter
pada bagian yang lurus dan kurang dari 60 meter pada
bagian yang lengkung dengan mengikuti standart ICAO.
f) Apron Flood Light
Lampu Apron diperlukan pada saat pilot akan memarkir
pesawatnya atau pada saat akan menuju landasan pacu
dan dirancang sesuai dengan standart yang ditetapkan
oleh ICAO baik pemasangan maupun intensitas cahaya
yang dibutuhkan.
g) Signal Area, dilengkapi dengan landing T yang dapat
dikendalikan dari tower dan wind sock.
h) Rotating beacon
Rotating Beacon dipasang untuk melengkapi identifikasi
lokasi
bandar
memancarkan
udara
signal
secara
berupa
visual
berkas
dengan
cahaya
dan
VII 63
LAPORAN AKHIR
Aeronautical
Fixed
Services
(AFS)
untuk
melakukan
Console/Control Desk
Jam
Barometric pressure
Signal Lamp
Interphone/telepon extension
VII 64
LAPORAN AKHIR
AFTN
Jaringan AFTN : Abdulrachman Saleh dengan ACC Surabaya
menggunakan Single Side Band (SSB).
4. Fasilitas Meteorologi
Fasilitas meteorologi yang dibutuhkan adalah untuk memenuhi
persyaratan operasional yang telah ditetapkan dalam :
Fasilitas/peralatan
meteorologi
observasi
rangka
dalam
adalah
pengadaan
untuk
data
mendukung
atau
informasi
Metar.
Speci.
Visibility
Keadaan cuaca
Suhu udara
Dew point
VII 65
LAPORAN AKHIR
Anemometer
Thermometer max
Barograph
Barometer
Rain Gauge
Ceilo meter
Wind Cone
B. Phase II (2015-2022)
Berdasarkan asumsi dan pengembangan bandara udara untuk Phase
II, maka rencana fasilitas navigasi, komunikasi dan meteorologi
penerbangan sebagai berikut :
1. Fasilitas Navigasi Udara
DVOR/DME dipertahankan hingga tahun 2019, sesuai dengan
jadwal yang direkomendasikan oleh International Civil Aviation
Organisation (ICAO) di mana setelah tahun 2020 navigasi
penerbangan diganti dengan sistem GNSS (Global Navigation
Satellite System) yang mana untuk :
Enroute
Navigation
akan
mempergunakan
Global
System
(LAAS)
atau
Wide
Area
VII 66
LAPORAN AKHIR
A. Marking
Baik runway, taxiway maupun apron sama seperti pada
Phase-I.
B. Lighting
Berdasarkan asumsi Phase II, maka rencana untuk alat bantu
penerangan pada landasan sama seperti pada Phase I,
dengan beberapa tambahan lighting sebagai berikut :
a)
malam
hari
atau
visibility
rendah,
dimana
Stopway Light
3. Fasilitas Komunikasi
VII 67
LAPORAN AKHIR
4. Fasilitas Meteorologi
Sama seperti pada Phase I, ditambah dengan pemasangan :
Enroute
Navigation
akan
mempergunakan
Global
System
(LAAS)
atau
Wide
Area
Direncanakan
(ILS)
untuk
dipertahankan.
3. Fasilitas komunikasi
penggunaan
pesawat
ketika
Instrument
landing
Landing
juga
tetap
VII 68
LAPORAN AKHIR
Fasilitas komunikasi AMS dan ADC pada Phase III sama dengan
sistem peralatan pada tahap II.
4. Fasilitas meteorologi
Fasilitas Meteorologi pada Phase III sama dengan fasilitas
meteorologi pada Phase II.
7.5.
telekomunikasi
adalah
suatu
peralatan
untuk
dengan
menggunakan
frekuensi
VHF
dan
pada
Flight
Information
Services).
A/G
umum
dimana
pengirim
dan
penerima
berita,
VII 69
LAPORAN AKHIR
Control desk
peralatan
VHF
ini
harus
dapat
mendukung
direncanakan
penerima,
penempatannya
remote
di
tower
dan
UPS
lantai
III.
Peralatan
transmitter,
ini
dipasang
receiver
dan
untuk
menghubungkan
remote
control
sehingga
penempatan
peralatan
ini
tidak
memerlukan
suatu
pesyaratan khusus.
Jenis peralatan yang akan dipasang antara lain :
a.
Telepon
1) Telepon lokal bandara
Menggunakan PABX 1 buah dan 75 extension, PABX
direncanakan
di
gedung
tower
lantai
3.
Untuk
VII 70
LAPORAN AKHIR
menghubungkan
sentral
telepon
dengan
telepon
3) Telepon umum
Berfungsi
untuk
keperluan
pelayanan
umum,
maka
b. Handy talky
Kegunaan peralatan ini untuk :
c.
7.6.
10
2719
302
20
3198
355
302
355
3324
3908
VII 71
LAPORAN AKHIR
Jenis
As Depan
Mobil 2ton
0.0002
Bus 8 ton
0.0183
Truk 2 as-13
0.1410
ton
Sumber : Hasil Analisis
As Belakang
0.0002
0.1410
Total
0.0004
0.1593
0.9238
1.0648
LHR
1956
217
Angka E
0.0004
0.1593
LEP
2 Jalur
0.5000
0.5000
Angka LEP
0.391
17.310
217
1.0648
0.5000
115.702
Total LEP
Sumber : Hasil Analisis
133.402
Dari Angka Ekivalen yang ada, dihitung juga Lalu Lintas Ekivalen
Akhir (LEA), pada umur rencana 10 tahun (LEA 10) jalan bandara dan
umur rencana 20 tahun (LEA20) jalan bandara :
Tabel 7.18. Lalu Lintas Ekivalen Akhir Jalan Bandara 10 tahun
Jenis
Mobil 2ton
Bus 8 ton
Truk 2 as-13
ton
LHR
2719
302
LEA 10 th
Angka E
2 Jalur
0.0004
0.5000
0.1593
0.5000
1.0648
302
Total LEA
Sumber : Hasil Analisis
0.5000
Angka LEA
0.544
24.066
160.861
185.470
VII 72
LAPORAN AKHIR
LHR
Mobil 2ton
Bus 8 ton
Truk 2 as-13
ton
3198
355
LEA 20 th
Angka E
2 Jalur
0.0004
0.5000
0.1593
0.5000
1.0648
355
Total LEP
Sumber : Hasil Analisis
0.5000
Angka LEA
0.640
28.301
189.169
218.110
LET=
LEP+ LEA
2
Rumus
Perhitungan
LET 10
0.5x(LEP+LEA10)
LET 20 0.5x(LEP+LEA20)
Sumber : Hasil Analisis
Hasil
159.436
25
175.755
98
Rumus
Perhitungan
LER 10
LET10 x UR/10
LER 20
LET20 x UR/10
Hasil
159.436
25
351.511
97
VII 73
LAPORAN AKHIR
LER 20
351.5
ITP 10
8.1
ITP 20
9
(cm)
a3
D3
0.12
25
0.12
25
VII 74
LAPORAN AKHIR
Tack Coat
Lapisan Perekat
Prime Coat
Lapisan Pengikat
Ketebalan
25 cm
20 cm
6 cm
2 cm
53 cm
Menyesuaik
an
Menyesuaik
an
Tack Coat
Lapisan Perekat
Prime Coat
Lapisan Pengikat
Ketebalan
25 cm
20 cm
6 cm
2 cm
53 cm
Menyesuaik
an
Menyesuaik
an
7.8.
VII 75
LAPORAN AKHIR
Eksist
ing
N
o.
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
2
3
4
5
Uraian
PUBLIC AREA
Terminal Penumpang
Domestik
Terminal Penumpang VIP
Parkir VIP
Parkir Kendaraan Umum
Parkir Bus
Parkir Taxi
Parkir Roda Dua
TECHNICAL AREA
Area GSE
Bangunan Adm &
Operasional
Airport Maintenance
M/E Workshop
Apron Service Building
DPPU
Incinerator
Sewage Treatment Plant
(STP)
Water Treatment Plant
(WTP)
Gardu Telkom
Gardu PLN
Rumah Genset
Menara Kontrol
Bangunan PKP-PK
Stasiun Meteorologi
Taman Meteo
Bangunan VOR / DME
Gedung NDB
Area BMG
Rumah Pompa
SUPPORTING AREA
Gedung Kargo
Gedung Katering
Pos Jaga
Gedung Serbaguna
Kantin Karyawan
VII 76
Phase I
(20082014)
Phase II
(20152022)
Phase III
(20232028)
Luas
m2
Luas
m2
Luas
m2
Ada
Ada
Ada
6000
397
4200
213
285
180
6750
760
400
4800
213
420
180
8500
1117
400
6000
255
555
240
Ada
375
600
600
Ada
331
662
1324
Ada
150
160
160
6300
64
200
160
240
6300
64
250
240
240
6300
64
126
126
126
126
126
126
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
40
40
150
403
218
208
2138
280
81
625
600
40
40
150
403
252
208
2138
280
81
625
600
40
40
300
403
340
208
2138
280
81
625
600
300
18
700
150
540
300
18
700
150
540
300
18
700
225
2007
Milik
AU
m2
Ada
LAPORAN AKHIR
Eksist
ing
N
o.
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
Uraian
Poliklinik
Pos Keamanan Bandara
Rumah Istirahat Sopir
Masjid
Pos Pintu Gerbang
Bandara
UTILITAS
Kebutuhan Daya Listrik
PLN
Genset
Kebutuhan Air
2007
Milik
AU
m2
Ada
Ada
125
KVA
80 KVA
-
Air Bersih
Ada
Fire Hydrant
PKP-PK
Ada
Ada
VII 77
Phase I
(20082014)
Phase II
(20152022)
Phase III
(20232028)
Luas
m2
160
Luas
m2
160
140
231
140
231
Luas
m2
240
96
240
231
45
45
45
430 KVA
500 KVA
640 KVA
287 KVA
336 KVA
431 KVA
318
m3/hari
120 m3
16 m3
135
m3/hari
1,04
ton/hari
50 SST
320,6
m3/hari
120 m3
16 m3
148
m3/hari
1,14
ton/hari
70 SST
330,9
m3/hari
120 m3
16 m3
162
m3/hari
1,25
ton/hari
100 SST