LANDASAN TEORI
6
7
2. Landasan pacu (runway) yang meliputi prinsip pengaturan tata letak runway yang
dapat dibagi jadi 3 bagian, yakni: single runway, paralel runway dan divergent
runway. Pengaturan ini dapat dikembangkan lebih lanjut yang dipengaruhi oleh
kebutuhan panjangnya, jumlah dan arah runway.
Bandar udara atau bandar udara menurut UU no.1 tahun 2009 tentang
Penerbangan, bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan
batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan
lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan
intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan,serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Semua bentuk bangunan yang menjadi sistem transportasi darat dan sistem
transportasi udara yang menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses dari darat
ke pesawat udara atau sebaliknya, pemprosesan penumpang datang, berangkat
maupun transit dan transfer serta pemindahan penumpang dan bagasidari dan ke
pesawat udara. Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan oprasional,
8
Gambar 2.1 Tata Letak Terminal Penumpang Luas 120 m2 (SNI, 03-7046-2004)
Gambar 2.2 Tata Letak Terminal Penumpang Luas 240 m2 (SNI, 03-7046-2004)
Gambar 2.3 Tata Letak Terminal Penumpang Luas 600 m2 (SNI, 03-7046-2004)
Tabel 2.3 Kelengkapan ruang dan fasilitas terminal penumpang standar (domestik
dan internasional)
Fasilitas Kelengkapan Ruang dan Fasilitas
a Teras Kedatangan dan Keberangkatan (Curb Side)
b Ruang Lapor Diri (Checkin Area)
c Ruang Tunggu Keberangkatan (Departure Lounge)
d Ruang Pengambilan Bagasi (Banggage Claim)
Terminal
e Toilet Pria dan Wanita (Toilet)
Standar 120 m2
f Ruang Administrasi (Administration)
(Domestik)
g Telepon Umum (Public Telephone)
h Fasilitas Pemadam Api Ringan
i Peralatan Pengambilan Bagasi – Tipe Meja
j Kursi Tunggu
Terminal a Teras Kedatangan dan Keberangkatan (Curb Side)
Standar 240 m2 b Ruang Lapor Diri (Checkin Area)
15
3. Penumpang berdiri 50% sampai dengan 65% maka tingkat pelayanan (Level
ofservice) berada pada tingkat C yaitu tingkat layanan dan kenyamanan
baik;pergerakan atau arus stabil; keterlambatan dapat diterima.
4. Penumpang berdiri 65% sampai dengan 80% maka tingkat pelayanan (Level
ofservice) berada pada tingkat D yaitu tingkat layanan dan kenyamanan
cukup;pergerakan/arus tidak stabil; keterlambatan dapat diterima.
5. Penumpang berdiri 80% sampai dengan 95% maka tingkat pelayanan (Level
ofservice)berada pada tingkat Eyaitu tingkat layanan dan kenyamanan tidakcukup;
pergerakan/arus tidak stabil; keterlambatan tak dapat diterima.
6. Penumpang berdiri 95% sampai dengan 100% maka tingkat pelayanan (Level
ofservice) berada pada tingkat F yaitu tingkat layanan, kenyamanan,
danketerlambatan tak dapat diterima; pergerakan/arus bersilang, sistem terganggu.