Anda di halaman 1dari 13

GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

PENERAPAN ARSITEKTUR NEOVERNAKULAR TOLAKI PADA TERMINAL PENUMPANG BANDAR


UDARA HALU OLEO BERTARAF INTERNASIONAL DI KOTA KENDARI

¹*Ishak, ²Sachrul Ramadan, ³Sitti Rosyidah


123
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo
¹izhakganteng@gmail.com: ²Sachrul.ramdan_ft@uho.ac.id;3sitti_rosyidah@yahoo.com

ABSTRAK

Salah satu faktor untuk memperlancar dan membangun perekonomian suatu wilayah adalah baik buruknya sarana
transportasi, dalam hal ini transportasi udara. Transportasi udara sebagai fasilitas pendukung dalam mendukung potensi-
potensi suatu daerah khusus dari segi pariwisata dan industri, sehingga transportasi udara adalah moda yang penting dalam
menunjang mobilitas masyarakat. Upaya memaksimalkan pelayanan jasa penerbangan bagi masyarakat di Sulawesi
Tenggara khususnya pada daerah 100 Km dari lokasi Terminal, maka tercipta ide serta gagasan untuk merencanakan
fasilitas dalam kawasan bandar udara khususnya terminal penumpang. Perencanaan bandar udara di Kabupaten Konawe
Selatan sebagai jalan keluar pemecahan masalah dalam upaya peningkatan kualitas serta kuantitas pelayanan bandar udara.
Konsep Neovernakular merupakan strategi yang dilakukan agar budaya daerah dapat di kenal oleh pendatang , tidak
terlupakan, dan tetap di ingat oleh masyakat Indonesia.

Kata Kunci: Bandar Udara, Terminal penumpang, Konawe Selatan, Arsitektur Neovernakular Tolaki

ABSTRACT

One of the factors to facilitate and develop the economy of a region is the good or bad transportation facilities, in this
case air transportation. Air transportation as a supporting facility in supporting the potentials of a special area in terms of
tourism and industry, so that air transportation is an important mode in supporting community mobility. Efforts to
maximize flight services for people in Southeast Sulawesi, especially in the area 100 km from the Terminal location,
created ideas and ideas to plan facilities in the airport area, especially the passenger terminal. Airport planning in South
Konawe Regency as a way out of solving problems in an effort to improve the quality and quantity of airport services. The
Neovernacular concept is a strategy carried out so that local culture can be recognized by immigrants, not forgotten, and
still remembered by the Indonesian people.

Keywords: Airport, Passenger Terminal, South Konawe, Tolaki Neovernacular Architecture

PENDAHULUAN beroperasi di wilayah Asia terutama di Indonesia.(Dadan


A. Latar Belakang K.A, 2010).
Dunia penerbangan berkembang pesat sejak Kebutuhan masyarakat akan transportasi udara di
ditemukannya pesawat terbang oleh Wright bersaudara Indonesia tetap tinggi meskipun perkembangan
pada tahun 1904. Pesawat terbang sebagai salah satu ekonomi masih berjalan stagnan. Data Badan Pusat
kendaraan modern diciptakan untuk mempermudah Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang moda
mengangkut orang maupun barang menuju tempat yang transportasi yang bagi sebagian besar masyarakat
diinginkan.(Anang S, 2018) Indonesia adalah barang mewah ini justru terus
Kegiatan penerbangan di Indonesia sendiri meningkat. Pada Desember 2018, jumlah penumpang
sebenarnya dimulai pada tahun 1905, setahun setelah angkutan udara domestik mencapai 9 juta penumpang
ditemukan pesawat oleh Wright bersaudara. Pada tahun atau meningkat 18,98% dibanding November 2018,
pertengahan tahun 1905 Ir. Onnen seorang Belanda sedangkan jumlah penumpang internasional naik
memulai percobaan untuk membuat pesawat terbang 24,11% menjadi 1,5 juta penumpang. Secara
dengan menggunakan bahan bambu dan kulit kerbau di keseluruhan, jumlah penumpang sepanjang Januari-
daerah Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahun 1914 Desember 2018 mencapai 95,2 juta penumpang. Terdiri
dibentuklah Proef Vlieg Afdeling oleh VOC dimana dari penumpang domestik sebanyak 80,4 juta orang atau
memang lembaga ini memiliki tujuan untuk naik 16,97 persen dan jumlah penumpang internasional
memproduksi pesawat terbang yang nantinya sebanyak 14,8 juta orang atau naik 8,16 persen dibanding
periode yang sama tahun 2015.
Volume 6 No. 2 | Desember 2021 237
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

Kebutuhan masyarakat terhadap Sarana dan menjadi Emberkasi haji, salah satunya adalah infrastruktr
prasarana transportasi udara di Sulawesi Tenggara dibidang transportasi udara yang memadai dalam hal ini
memiliki intensitas perkembangan yang sangat pesat Bandar Udara, dalam peraturan ini juga mengatur bahwa
setiap tahunnya, baik dari skala kedatangan penumpang jenis standar Bandar Udara yang mampu menunjang
maupun dari skala keberangkatan penumpang. Tercatat kegiatan tersebut adalah Bandar Udara yang mampu
pada badan pusat statisitik Provinsi Sulawesi Tenggara mawadahi jenis pesawat minimal Boing 737. Selain
Tahun 2020, bahwa jumlah penumpang pesawat persayaratan jenis pesawat, jenis persyaratan lain adalah
(Kedatangan) di Bandar Udara Haluoleo berturut-turut penggunaan bandara yang masuk dalam Kategori Bandar
sebagai berikut: Tahun 2011: 325. 771 orang, Tahun Udara Penggunaan Internasional.
2012: 426.837 orang, Tahun 2013: 435.527 orang, Tahun Robert Horonjeff dalam bukunya perencanaan dan
2014 : 404.721 orang, Tahun 2015: 465.843 orang, perancangan Bandara jilid 2, menjelaskan bahwa Bandar
Tahun 2016 :617.161 orang, Tahun 2017: 709.845 orang, Udara yang baik adalah bandar udara yang tidak
tahun 2018: 783.028 orang, Tahun 2019: 618.759 orang. menghilangkan ciri khas suatu daerah atau wilayah
Sedangkan pada keberangkatan berturut-turut jumlah dengan kata lain setiap bandara harus menononjolkan
penumpang tiap tahunya: Tahun 2011: 336.697 orang, kekayaan Budaya yang ada pada wilayah bandara yang
Tahun 2012: 429.707 orang, Tahun 2013: 453.527 orang, akan dirancang baik dari segi bentuk, material ataupun
Tahun 2014 : 429.737 orang, Tahun 2015: 478.692 segi pelayanan pada Bandara nantinya. Dalam peraturan
orang, Tahun 2016: 635.558 orang, Tahun 2017: 744.432 menteri menggambarkan bahwa Terminal bandar udara
orang, Tahun 2018: 786.981 orang, Tahun 2019: 622.759 merupakan pintu gerbang atau portal untuk memasuki
orang. suatu daerah. Dalam hal ini, Bandar Udara Halu Oleo
Berdasarkan data penumpang selama kurun waktu Sekarang ini adalah bandara yang tidak mencerminkan
10 tahun terakhir, kenaikan jumlah penumpang tiap budaya-budaya khas daerah yang dapat dilihat dari
tahunnya mencapai 10%-25% dan ini akan terus bentuk dan citra bandara. Idealnya suatu bandara yang
berkembang dalam beberapa kurun waktu kedepan. memiliki peran lain menjadi gerbang atau portal
Bandara ini masih kurang mampu untuk menampung memasuki daerah dalam hal ini Wilayah provinsi
orang/penumpang yang terus meningkat setiap tahunnya Sulawesi Tenggara khususnya daerah Kota kendari,
sehingga muncul permasalahan yaitu jumlah penumpang Kabupaten Konawe selatan, dan Kabupaten Konawe.
yang terus meningkat dari tahun ketahun akan tetapi Untuk itu, Pemilihan Tema Arsitektur Neovernakular
untuk pengembangan Bandar udara Haluoleo itu sendiri Tolaki pada perancangan dilakukan untuk tetap
dibatasi oleh kepemilikan lahan dan posisi Bandara yang mempertahankan citra budaya beberapa daerah Provinsi
berada pada pangkalan Tentara Nasional Indonesia Sulawesi Tenggara khusunya 2 wilayah yang berada
Angkatan Udara. Selain permasalahn proyeksi pada daerah Ibu Kota Provinsi yaitu Kota Kendari.
penumpang untuk beberapa tahun kedepan, Dalam buku Perencanaan baru Bandar Udara Halu Oleo
Cetak biru Transportasi Udara 2005-2024 menjelaskan disamping untuk meningkatkan pelayanan terhadap
bahwa, untuk memaksimalkan fungsi dan pelayan masyarakat dalam mempermudah aksesbilitas dari dan
Bandar udara terhadap konsemen atau pengguna bandar ke Provinsi Sulawesi Tenggara, Selain itu Perencanaan
udara, pemisahan antara Bandar Udara militer dan Sipil baru ini juga dapat menarik Investor dan Wisatawan
akan maksimal dilakukan pada tahun 2024. Hal ini domestik maupun Internasional yang di harapkan dapat
menuntut daerah Sulawesi Tenggara khususnya kota memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Kendari harus memiliki Terminal Bandar udara Umum Dengan kemajuan Provinsi Sulawesi Tenggara
terpisah dari pangkalan udara milik Tentara Nasional Kedepanya, menuntut transpotasi udara dalam hal ini
Indonesia yang memadai dan memliki potensi Bandar Udara yang berstandar international di daerah ini
pengembangan untuk dapat menampung penumpang sangat diperlukan diadakan, yaitu dengan penyediaan
yang terus meningkat setiap tahunnya. Selain Terminal Bandar Udara bertaraf international seusai
permasalahan pada pengembangan lokasi dan daya dengan peraturan dan standar yang berlaku dan
tampung, bandara udara Halu Oleo saat ini juga memiliki kemudian dapat melayani penerbangan internasional
potensi untuk menjadi Sub bagian Emberkasi haji selain dengan fasilitas, sarana dan prasarana yang baik serta
Emberkasi Haji yang di Kota Makassar. Berdasarkan tidak melupakan budaya yang ada pada Provinsi
cetak biru transportasi udara tahun 2005-2024, Jumlah Sulawesi Tenggara Khususya Kota kendari dan wilayah
Kloter yang berangkat dari Makassar memiliki selisih sekitarnya.
hampir 10 kloter saja dengan ibu Kota Negara Indonesia
yaitu Jakarta. Secara geografis letak Provinsi Sulawesi Adapun yang menjadi tujuan dalam proses
Tenggara sangat startegis untuk menjadi Emberkasi Haji perancangan adalah sebagai berikut:
kedua setelah Emberkasi Haji yang ada pada Kota 1. Untuk menentukan lokasi Terminal bandar udara
Makkassar. Dalam Peraturan Menteri No.39 tahun 2019, Halu Oleo sesuai dengan standar Kawasan
menjelaskan bahwa persyaratan suatu wilayah untuk Keselamatan Operasional Penerbangan
Volume 6 No. 2 | Desember 2021 238
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

2. Untuk merancang Terminal Penumpang bandar mencerminkan kondisi material dan spiritual
udara Halu Oleo dalam lingkup penggunaan skala bangunan serta penghuni didalamnya.
internasional Arsitektur vernakular adalah arsitektur yang
3. Untuk menerapakn pendekatan Arsitektur terbentuk dari proses yang berangsur lama dan
neovernakular Tolaki pada rancangan Terminal berulang-ulang sesuai dengan perilaku, kebiasaan,
Penumpang Bandar udara Halu Oleom dan kebudayaan di tempat asalnya. Vernakular,
berasal dari vernacullus yang berarti lokal atau
KAJIAN LITERATUR pribumi. Pembentukan arsitektur berangsur dengan
A. Pengertian Terminal Penumpang sangat lama sehingga sikap bentuknya akan
Sesuai dengan Peraturan Menteri No.39 mengakar. Latar belakang indonesia yang amat luas
Tahun 2019 Terminal penumpang adalah semua dan memiliki banyak pulau menyebabkan perbedaan
bentuk bangunan yang menjadi penghubung sistem budaya yang cukup banyak dan arsitektur merupakan
transportasi darat dan sistem transportasi udara yang salah satu parameter kebudayaan yang ada di
menampung kegiatan – kegiatan transisi antar akses Indonesia karena biasanya arsitektur terkait dengan
dari darat ke pesawat udara atau sebaliknya. sistem sosial, keluarga, sampai ritual
Pemrosesan penumpang datang, berangkat maupun keagamaan.(Furuhitho dalam Asri Andrias H.B,
transit dan transfer serta pemidahan penumpang dan 2018: 80)
bagasi dari dan ke pesawat udara. 2. Etnis Tolaki
Terminal penumpang harus mampu Etnis Tolaki adalah salah satu dari tiga etnis
menampung kegiatan operasional, administrasi, dan besar di wilayah Sulawesi Tenggara yang
komersil serta memnuhi persyaratan keamanan dan mempunyai bentuk dan corak kehidupan budaya
keselamatan opearsi penerbangan, di samping yang spesifik. Makna kehidupan yang spesifik
persyaratan lainnya berkaitan dengan masalah tertuang dalam benda yang menjadi simbol budaya
bangunan. disebut Kalo Sara. Kalo Sara tersusun atas tiga
Selain itu, terminal penumpang difungsikan unsur benda atau bahan yaitu Anyaman Rotan,
untuk memenuhi berbagai keperluan penumpang dan Kain Putih dan Lingkaran (terbuat dari Rotan)
barang, mulai dari tempat penjualan tiket, pelaporan yang syarat akan makna baik dalam susunan dan
tiket, ruang tunggu serta berbagai fasilitas pada area bahannya. Kalo adalah bahasa simbolik yang
terminal.Terminal penumpang merupakan semua menyimbolkan segala aspek dari hakikat kehidupan
bentuk bangunan yang menjadi penghubung sistem sosial masyarakat tolaki.(Sachrul Ramadan, 2018:
transportasi darat dan sistem transportasi udara yang 145)
menampung kegiatan-kegiatan transisi antara akses 3. Definisi Arsitektur Neovernakular Tolaki
dari darat ke pesawat udara atau sebaliknya, Arsitektur vernakular Tolaki merupakan
pemrosesan penumpang datang, berangkat, maupun transformasi dari situasi kultur homogen ke situasi
transit dan transfer serta pemindahan penumpang dan yang lebih heterogen dan berusaha sebisa mungkin
bagasi dari dan ke pesawat udara. Terminal menghadirkan citra, bayang-bayang realitas
penumpang yang baik harus dapat menampung arsitektur tradisional, arsitektur rakyat yang secara
kegiatan operasional, administrasi dan komersial fungsional sudah beradaptasi jitu,teruji terhadap
serta harus memenuhi persyaratan keamanan dan alam tempatnya berada dan biasanya lebih
keselamatan operasi penerbangan memiliki kepekaan baik secara teknis, sosial dan
kultur. (Asri Andrias H.B, 2018: 83)
B. Arsitektur Neovernakular Tolaki
1. Definisi Vernakular METODE PEMBAHASAN
Kata vernakular berasal dari bahasa Metode pembahasan yang digunakan dalam
latin”vernaculus”, yang berarti asli kemudian kata penyusunan acuan perancangan ini adalah metode
ini berkembang dan memiliki arti lebih ke ‘gaya’ atau deskriptif, yaitu dengan menguraikan semua masalah dan
‘cara expresi’ atau ‘bentuk arsitektur’. Vernakular keadaan, kemudian dianalisis secara sistematis sesuai
adalah dialek atau gaya bangunan yang secara lokal ilmu arsitektur untuk memperoleh pemecahan yang
ataupun regional.(Rapoport dalam Noor Cholis, sesuai dengan perencanaan dan perancangan
2016). Arsitektur vernakular umumnya mewujudkan “Perancangan Terminal Penumpang Bandar Udara
nilai-nilai masyarakat, dan juga mungkin juga Haluoleo bertaraf internasional di Kota Kendari”.
melambangkan konsep lokal, juga bertindak sebagai
simbol kepercayaan dan keyakinan. Jadi, sebuah PEMBAHASAN DAN HASIL RANCANGAN
tempat tinggal yang sederhana juga dapat A. Lokasi Proyek
Gambaran umum tapak
Peruntukan : Pusat Pelayanan Kawasan
Volume 6 No. 2 | Desember 2021 239
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

Luas Tapak : 887 Ha Panas matahari secara normal bisa memiliki


KDB : 40% dampak positif dan negatif terhadap keberlangsungan
kegiatan dalam bangunan. Pemanfaatan dan
pengendalian panas matahari yang masuk dalam
bangunan secara benar bisa bermanfaat terhadap
bangunan itu sendiri. Adapun pengolahan tapak
terhadap sinar matahari yaitu.
a. Pengaturan Orientasi dan bentuk Bangunan

Gambar 1 Lokasi Site


1. Rekomendasi dari Dinas Perhubungan Sulawesi
Tenggara
2. Lokasi site berada pada Kawasan PPK pada Kab.
Konawe Selatan
3. Berada pada area strategis yang dapat menjadi faktor
pendukung penempatan Terminal Penumpang Bandar
Udara
4. Salah satu Area yang memilki Banyak potensi terkait Gambar 4 Bentuk Bangunan
dengan KKOP Bandar Udara. b. Menanggulangi sinar matahari Berlebih
5. Dapat diakses dari berbagai arah sehingga mudah
dalam pencapaian.
6. Luasan yang cukup untuk perencanaan Terminal
Penumpang Bandar Udara.

Gambar 5 Sun shading

c. Penggunaan vegetasi dan Pergola

Gambar 2 Eksisting Tapak


7. Batas-batas Tapak
Timur : Sawah
Barat : Sawah
Utara : Jln. Poros Andolo-Kendari
Selatan : Sawah
B. KONSEP PENGOLAHAN TAPAK
1. Orientasi Matahari terhadap Tapak
Gambar 6 Vegetasi dan Pergola

Gambar 3 Orientasi iklim terhadap Tapak

Volume 6 No. 2 | Desember 2021 240


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

2. Orientasi dominan Angin dan kebisingan

Gambar 9 Angin Terhadap Orientasi


c. Penyediaan Saluran Angin
Penggunaan dinding dengan tambahan
roster dapat memasukan udara pada ruang
sehingga ruang tidak perlu untuk menggunakan
penghawaan buatan yang dapat menambah
beban energi pada bangunan.
Gambar 7 Angin dan Kebisingan
Pada suatu waktu kecepatan hembusan angin bisa
menyebabkan kerusakan baik pada properti kawasan
dan bangunan, namun hembusan angin juga dapat
dimanfaatkan untuk penghawaan alami pada
bangunan sehingga mengurangi penggunaan energi
pada bangunan.
a. Orientasi Bangunan
Hal utama yang mempengaruhi Orientasi
Dominan bangunan adalah Arah angin Gambar 10 Tanggapan Angin
dominan serta kecepatan angin Dominan. Arah Kebisingan pada tapak tidaklah begitu besar.
angin pada tapak sangat mempengaruhi Kebisingan bersumber dari lalulintas kendaraan pada
orientasi runway, dan kemudian dari orientasi jalan utama. Untuk mengurangi pengaruh kebisingan
runway, orientasi dominan Bangunan Dapat ke dalam tapak hal yang dapat dilakukan yaitu:
ditentukan. a. Penarikan massa bangunan
Penarikan massa bangunan sedikit
menjauhi area bising dapat mengurangi
gangguan bising dari luar tapak maupun dalam
tapak.

Gambar 8 Angin Terhadap Orientasi


b. Bentuk facade Gambar 11 Tanggapan Kebisingan
Pemilihan bentuk fasad yang tidak menjadi
perangkap angin sehingga hembusan angin b. Penempatan area transisi
tidak merusak fasad bangunan. Penempatan area transisi berupa area hijau
dan parkir di area tapak yang berada pada sumber
kebisingan dilakukan agar dapat menjadi barrier
dari kebisingan dari luar tapak dan Dalam tapak.

Volume 6 No. 2 | Desember 2021 241


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

3. Topografi

Gambar 12 Topografi

Pada Existing Tapak, tapak merupakan Gambar 14 Pencapaian Pada Tapak


Daerah persawahan. Berdasarkan hal
Berdasarkan Pencapain menuju Tapak maka
tersebut tapak memiliki karakteristik tanah dapat dialakukan penentuan jalur masuk dan keluar
tapak dan juga dibuatlah jalur sirkulasi di dalam
yang lembek dan memiliki potensi untuk tapak dengan mempertimbangkan beberapa zona
mengalami banjir. Gambar dibawah yang telah dibagi. Sirkulasi pada tapak dibuat linear
dan memutar agar sirkulasi dapat berjalan dengan
merupakan tanggapan yang di berikan: lancar dan menghindari adanya hambatan pada
sirkulasi. Terdapat beberapa jalur sirkulasi pada
tapak yaitu sirkulasi kendaraan pengguna dan
kendaraan pengelola, dan sirkulasi servis (bongkar
muat dan jalur darurat). Sirkulasi pada tapak
dibedakan berdasarkan peruntukaannya untuk
memberi kenyamanan pada pengguna. Sirkulasi
terbagi atas sirkulasi kendaraan pengguna dan
pengelola, sirkulasi pejalan kaki dan disabilitas
Gambar 13 Tanggapan Topografi ,juga sirkulasi kendaraan servis.
4. Pencapaian
Tapak terdapat pada jalan utama lintas
kabupaten kota sehingga tapak memiliki potensi
dilalui kendaraan setiap saat. Untuk mendapatkan
pencapaian terbaik menuju tapak beberapa hal yang
diperhatikan yaitu pencapaian yang terdapat pada
jalur utama, mudah dicapai dan tidak memiliki
potensi kemacetan. Maka pencapaian menuju tapak
yang memungkinkan terletak pada sisi jalan utama
yaitu pada sisi Utara tapak tepatnya pada jalan poros Gambar 15 Tanggapan Pencapaian Pada Tapak
Kendari-Andoolo. Pencapaian terbaik menuju tapak
dijadikan jalur masuk utama menuju tapak. Berdasarkan Pencapain menuju Tapak maka
dapat dialakukan penentuan jalur masuk dan keluar
tapak dan juga dibuatlah jalur sirkulasi di dalam
tapak dengan mempertimbangkan beberapa zona
yang telah dibagi. Sirkulasi pada tapak dibuat linear
dan memutar agar sirkulasi dapat berjalan dengan
lancar dan menghindari adanya hambatan pada
sirkulasi. Terdapat beberapa jalur sirkulasi pada
tapak yaitu sirkulasi kendaraan pengguna dan
kendaraan pengelola, dan sirkulasi servis (bongkar
Volume 6 No. 2 | Desember 2021 242
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

muat dan jalur darurat). Sirkulasi pada tapak


dibedakan berdasarkan peruntukaannya untuk
memberi kenyamanan pada pengguna. Sirkulasi
terbagi atas sirkulasi kendaraan pengguna dan
pengelola, sirkulasi pejalan kaki dan disabilitas
,juga sirkulasi kendaraan servis.

5. View

Gambar 18 View Keluar Tapak

Untuk view terbaik keluar tapak berada pada


sisi timur, barat, dan selatan tapak mana dapat
menjadi area pandang pada ruang terbuka yang
dapat menjadi area Menunggu bagi pengguna
Bangunan.
Gambar 16 View Kedalam Tapak

View terbaik kedalam tapak berada pada sisi


Utara tapak yang mana menjadi jalur masuk dan jalur
utama menuju tapak. Berdasarkan hal tersebut
pengolahan tampilan bngunan yang menggambarkan
fungsi bangunan serta pendekatan bangun dominan di
tempatkan pada area depan bangunan,. Untuk akses
visual ke bangunan terdapat beberapa sisi yang dapat
menghadirkan visual bangunan yang menarik yaitu
terletak pada sisi utara dan timur karena pada area ini
memiliki fungsi sebagai jalur kendaraan.

Gambar 19 TanggapanView Keluar Tapak

6. Penzoningan
Untuk pembagian zonasi pada tapak Terminal
penumpang didasarkan atas pertimbangan kondisi
lingkungan di sekitar tapak juga pencapaian menuju
tapak. Penzoningan tapak yang terjadi yaitu:

Gambar 17 Tanggapan View Kedalam Tapak

Volume 6 No. 2 | Desember 2021 243


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

Tabel 3.1 Kebutuhan & Besaran Ruang parkir bus dan kendaraan online, dan juga parkir
VVIP. Setiap parkiran terdiri dari 2 lantai.
LUAS TOTAL BESARAN RUANG
AKTIVITAS ACUAN LAPORAN
Aktivtas Utama 14.089 m2 15.095 m2
2
Aktivtas Pengelola 2.625 m 2.812 m2
2
Aktivitas Konsesi 4.405 m 5.599 m2
Aktivitas Petugas Air Side - 634 m2
2
Aktivitas Pendukung 7.003 m 7.350 m2
2
Aktifitas utilitas Bangunan 652 m 689 m2
2
Parkir Pengunjung 32.225 m 40.608 m2
2
Air SIde 682.970 m 729.970 m2
TOTAL BESARAN
RUANG 743.969 m2 802. 757 m2

Gambar 21 Parkiran

C. Besaran Ruang
1. Analisa Besaran dan Perubahan Ruang
2. Deviasi Perancangan
Selisih (deviasi) besaran ruang :
= Sesudah Perancangan – Sebelum Perancangan x
100%
Sebelum Perancangan
= 802,757 – 743,969 x 100%
743,969
=7.9 %
3. Perbandingan Open Space (OS) dengan Building
Coverage (BC)
Lantai Dasar = 787.576 m²
Luas lahan = 8.870.000 m² (887 ha)
Gambar 20 Penzoningan Luas Os = Luas Site – Luas Lantai Dasar
= 8.870.000– 787.576
a. Zona publik terletak pada sisi Utara yang = 8.082.424 m²
berbatasan langsung dengan jalan utama yang KBC = Luas Lantai Dasar x 100%
dimana berfungsi sebagai fasilitas parkir di sekitar Luas Site
bangunan dan ruang transisi pada tapak berupa = 787,576 x 100%
ruang terbuka hijau. 8,870,000
b. Zona semi publik terletak di bagian tengah tapak = 8,87 %
yang merupakan area dengan fungsi kegatan KOS = Luas OS x 100
Pengantaran Luas Site
c. Zona Privat pada area tengah hingga area barat dan = 8,082,424 x 100%
selatan tapak yang berfungsi sebagai kegiatan 8,870,000
utama penerbangan. = 91,13 %
d. Zona servis terletak pada sisi timur tapak yang KBC : KOS = 8,87 : 91,13
memiliki fungsi sebagai area pengelola serta Deviasi pada ruang terjadi karena adanya beberapa
aktivitas bongkar muat barang. besaran ruang tambahan yang tidak di rencanakan
7. Parkir sebelumnya. Penambahan tingkatan pada bangunan di
8. Berdasarkan analisa sirkulasi dalam tapak, sesuaikan dengan fungsi pada ruang bangunan.
dapat ditentukan beberapa area yang akan dijadikan
sebagai fasilitas parkir. Terdapat 7 area yang akan
menjadi fasilitas parkir. Parkir sekitar bangunan D. Implementasi Arsitektur Neovernakular Tolaki
untuk pengguna dengan waktu kunjung tidak lama, Pada bangunan

Volume 6 No. 2 | Desember 2021 244


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

Penerapan Konsep Arsitektur Neovernakular


Tolaki Pada Bangunan Terminal Penumpang Bandar
Udara ini, akan Diterapkan pada tiga hal yang erat
kaitanya dengan Tampilan Bangunan(Laksito B,
2014) :

1. Citra bangunan
Citra bangunan yang dimaksud adalah sifat
penampilan bangunan dan expresi bangunan yang
ditentukan oleh perancang. Uraian dari bentuk
Luar bangunan dinyatakan lebih rinci dan nyata,
misalnya bentuk bangunan, kesan, dan karakter
penampilan yang mencitrakan arsitektur Gambar 23 Bentuk Dasar Bangunan
Neovernakular tolaki. 2. Tampilan Bangunan
2. Nuansa Bangunan
Nuansa merupakan Keadaan Lingkungan di
sekitar bangunan, sebagai unsur penunjang dari
citra banguna, dan disesuaikan dengan prinsip-
prinsip neovernakular. Nuansa bangunan ikut
memperkuat dan menentukan keberhasilan
penampilan fungsi yang diharapkan, sehingga
tipologi bangunan tercermin, secara urut dari
kesan, karakter, penampilan dan expresi citra
bangunan.
3. Suasana bangunan
Susana merupakan keadaan yang terjadi
didalam ruang yang menunjukan sifat keadaan,
Gambar 24 Bentuk Tampilan
karakter, dan kesan Neovernakular didalamnya,
dimulai dari penggunaan motiv-motiv bangunan. Dengan penggabungan 2 bentuk yakni bentuk
kepala Kerbau dan Bentuk Khas Atap Melengkung
E. Bentuk dan Tampilan Bangunan rumah tolaki, citra dan nuansa Neovernakular dapat
1. Bentuk Dasar Bangunan dicapai pada fungsi Banguna Ternminal Penumpang
Bandar Udara Halu Oleo.
3
2
4
5 1
Gambar 22 Konsep Bentuk Dasar

Bentuk dasar bangunan diambil dari Simbol


Kepala kerbau yang menjadi simbol Kebesaran suku
Tolaki(1). Kepala Kerbau sebagai simbol
kebesaran(2). Kemudian, Simbol kepala Kerbau
Tersebut di rotasi 1800 dan kemudian dibagi menjadi
2 bentuk(3). Selain pertimbangan Pendekatan Gambar 25 Bentuk Tampilan samping
perancangan, Hal lain yang menjadi pertimbangan Pada Tampilan Samping Bangunan dapat
Bentuk dasar terminal penumpang ini dalah bentuk dilihat dengan jelas, citra neoevarnakular terdapat
tapak yang memanjang(4). Penggabungan 2 sumber pada Terminal belakang, dengan menggunakan
bentuk dasar yang berdasar pada pendekatan dan model rumah panggung, sedangkan pada terminal
bentuk tapak(5). depan merupakan bentuk Neo atau keterbaruan
dengan menggunakan atap spaceframe dengan
bentangan kurang lebih 200 meter, sedangkan pada
Volume 6 No. 2 | Desember 2021 245
GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

area Bridge(Jembatan) merupakan nuansa rumah Sistem Upper Struktur yang digunakan yaitu
tolaki yang terlihat pada Gambar. sistem Rangka Batang adalah struktur Space frame
dan suspended struktur dengan bantuan tiang penarik
F. Struktur dan Konstruksi Bangunan untuk menarik space frame pada area depan dan
1. Sub Struktur menarik Bridge pada pada bagian belakang
bangunan.
4. Dilatasi
Sistem dilatasi yang digunakan yaitu sistem
dilatasi dengan pemisah antar kolom dan dilatasi
dengan balok untuk mendapatkan pembagian beban
yang merata pada setiap ujung yang diberi pemisah.
Gambar 26 Sub Struktur

Karena kondisi tanah pada tergolong tanah


yang memiliki kontur lembek, maka perlu
diterapkan struktur yang dapat menjangkau tanah
keras pada tapak. Jenis struktur yang
memungkinkan digunakan yaitu pondasi tapak
yang dikombinasikan dengan tiang pancang. c
2. Super struktur

c
c
Gambar 29 Dilatasi terminal Depan

Ket : c
: Kolom
: Balok
Gambar 27 Super Struktur
Sistem Super Struktur yang digunakan yaitu
sistem sistem double waffle slab dengan kombinasi c
Joist, Beam, dan Girder hal ini berdasarkan pada
bentangan kolom pada bangunan terminal ini terdiri
dari 15 m- 30 m.
3. Upper Struktur
Gambar 30 Dilatasi terminal Belakang
5. Modul

Gambar 28 Super Struktur


Gambar 31 Modul Grid

Volume 6 No. 2 | Desember 2021 246


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

Sistem modul yang digunakan yaitu sistem


modul Grid dan modul Radial untuk menyesuaikan
terhadap bentuk dasar bangunan dengan ukuran
kolom utama 110 cm x 110 cm dan jarang bentangan
terjauh 30 m.

G. Ruang Luar
1. Area Depan Bangunan
Pada area depan bangun terdapat 4 jalur, yakni
2 jalur masuk dan 2 jalur keluar. 2 jalur masuk terdiri
dari masuk pada area keberangkatan yang terdapata
pada lantai 3 di akses melalui Ramp dan jalur masuk
Gambar 34 Bagian Kiri
pada area kedatangan yang langsung pada lantai
pertama. Pada 2 jalur keluar terdiri dari dari lantai 3 4. Area Belakang Bangunan
Pada area belakang bangunan difungsikan
diakses melalui ramp sedangkan jalur keluar dari
sebagai Pesawat untuk menurunkan dan
kedatangan langsung dari lantai pertama. Pada area
menjemput penumpang.
depan bangunan juga terdapat area taman pasif.
H. Ruang Dalam
1. Check in

Gambar 32 Bagian Depan

2. Area Samping Kanan Bangunan


Gambar 35 Ruang Chechk in
Pada area kanan merupakan area untuk salah
satu parkiran, yaitu parkiran Bus dan angkutan Pada Area ini Suasana Neovernakular Tolaki
umum. ditambahkan melalui ukiran- ukiran kayau dan
beberpa langgam-langgam.
2. Bridge

Gambar 33 Bagian Kanan

3. Area Samping Kiri Bangunan Gambar 36 Bridge Penghubung


Pada area samping kiri bangunan difungsikan
sebagai area servis berupa bongkar muat barang.
Selain itu pada sisi kiri tapak juga terdapat fasilitas
parkir kendaraan bagi pengelola.

Volume 6 No. 2 | Desember 2021 247


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

3. Area pemeriksaan 6. Area pengambilan Bagasi

Gambar 37 Area Pemeriksaan Gambar 40 Area Pengambilan Bagasi


4. Ruang Tunggu
I. Sistem distribusi Penumpang
Pada area tunggu, dengan pertimbangan 1. Keberangkatan
merupakan bagian ruangan dengan pemakaian
terlama, maka pengoptimalan bukaan pada Pada area keberangkatan, Penumpang yang
bangunan dilakukan pada area ini datang akan langsung Kelantai 3 melalui ramp, dan
kemudian penumpang akan memasuki area
bangunan dari area parkiran. Pada area bangunan,
Penumpang akan langsung menuju Curb
keberangkatan dan kemudian melakukan security
check point pertama, kemudian melakukan check
in. setelah melakukan check in, penumpang akan
memasuki area konsesi dan menuju pada area
security check point ke 2 dan langsung menuju
pada area ruang tunggu.

Gambar 38 Ruang Tunggu


5. Area transit

Gambar 41 Distribusi keberangkatan


2. Kedatangan

Pada area kedatangan, penumpang yang


datang akan langsung memasuki area koridor
Gambar 39 Area Transit kedatangan dan difasilitasi Moving walk .
Penumpang yang melakukan transit akan menuju
area transit untuk melakukan boarding pas ulang
dan langsung menuju pada lantai 3 terminal
belakang untuk melakukakn security check point.
Untuk penumpang internasional, mereka akan
melakukan pemeriksaan imigrasi terlebih dahulu.
Penumpang yang berasal dari terminal belakang

Volume 6 No. 2 | Desember 2021 248


GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

akan langsung turun ke lantai 1 melalui tangga,lift, Document 4444 air traffic management
dan travelator. Selannjutnya penumpang akan ICAO(international civil aviation organization)
melakukan bagasi claim dan melakukan pelaporan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, 2020. Statistik
jika terjadi kehilangan barang. Sebelum penumpang bandara. Jakarta: Direktorat Perhubungan Udara
memasuki area konsesi, penumpang terlebih dahulu Laksito B, 2014. Metode Perencanaan dan Perancangan
melakukan securyti check poin. Setelah itu, Arsitektur. Jakarta: Griya Kreasi
penumpang memsuki ruang konsesi dan bisa Ramadan S, 2018. Interpretasi Kalosara Dalam Rumah
langsung menuju curb atau parkiran. Adat Tolaki. Kendari: Jurusan S1 Arsitektur
Universitas Haluoleo
Syaifulloh Anang, 2019. Perancangan Bandar Udara
internasional di Kabupaten Kediri. Universitas
Muhammadiya Malang: Malang

Gambar 42 Distribusi Kedatangan

KESIMPULAN
Karya perancangan ini berpacu pada 3 aspek, yaitu
Penentuan lokasi Sesuai dengan standar Kawasan
Keselamatan Oprasi Penerbangan (KKOP), perancangan
Terminal penumpang Bandar Udara Halu Oleo dalam
lingkup penggunaan internasioanl, dan penerapan
pendekatan Neovernakular Tolaki pada terminal
penumpang. Dalam penentuan lokasi yang sesuai dengan
standar Kawasan Keselamatan Oprasi Penerbangan
(KKOP), merupakan suatu standar yang merujuk pada
keselamatan dan keamanan kawasan area terminal
penumpang bandar udara Halu Oleo. Perancangan
bangunan Terminal penumpang bandar udara Halu Oleo
dengan skala pengguna Bertaraf internasional Secara
umum memiliki kesamaan standar dengan bandar udara
yang hanya memfasilitasi rute - rute domestik, namun
terdapat beberapa perbedaan mendasar pada beberapa
bagian fasilitas penunjang di dalam bandar udara. Bandar
udara dengan operasi-operasi penerbangan internasional
membutuhkan ruangan untuk memeriksa penumpang,
awak pesawat, dan kargo (bagasi dan barang angkutan
lainnya). Penerapan Pirinsip arsitektur Neovernakular
pada perencangan bangunan ini akan lebih ditunjukkan
pada tampilan visual luar dan dalam banguan.

DAFTAR REFERENSI
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2004. SNI 03-7046-
2004 Terminal Penumpang Bandar Udara. Jakarta.
Bandara Juanda, 2014. Surabaya : Tersedia:
http://achmadyani-airport.com. Diakses: 28 Mei 2020
Balo A.A.H, 2018. Arsitektur Vernakular Tolaki.
Kendari: Jurusan Arsitektur, Jurusan S1 Arsitektur
Universitas Haluoleo
D.K. Chingg, francis, 2000. Arsitektur : bentuk ruang
dan tatanan edisi ke dua Jakarta : Erlangga.
Volume 6 No. 2 | Desember 2021 249

Anda mungkin juga menyukai