Anda di halaman 1dari 16

RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi

Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo


VOLUME 3 NO. 1

PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA di


PROVINSI GORONTALO

Disusun Oleh :

Irwan Mapisamang
Mahasiswa Program Studi Arsitektur
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
INDONESIA
bukustitek@yahoo.com

ABSTRAK

Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sedang berkembang pesat
sehingga menuntut terciptanya percepatan terhadap kebutuhan pada berbagai bidang khususnya
di bidang transportasi udara. Oleh karena itu, diperlukan suatu Perancangan Terminal Penumpang
Bandara di Provinsi Gorontalo yang menjadi ciri khas sesuai dengan fungsi dan penekanan
akustik arsitektur dengan harapan penerapan arsitektur yang ramah lingkungan yang dicerminkan
dari jenis material bangunan maupun penggunaan elemen ruang luar serta menjadi landmark bagi
Provinsi Gorontalo.
Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo berlokasi di Desa Tolotio, Kecamatan
Tibawa, Kabupaten Gorontalo yang direncanakan di atas lahan seluas 2,2 Ha. Terminal
Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo ini memiliki ruangan bagian pengaturan penumpang
dan operasi perusahaan Penerbangan, fasilitas penumpang, fasilitas VIP, ruang-ruang yang
disewakan (Konsensi), ruang utilitas dan fasilitas parker.
Terminal Penumpang Bandar Udara di Provinsi Gorontalo menggunakan konsep Akustik
arsitektur dimana penggunaan material dan fasade bangunan akan berperan penting dalam
mereduksi kebisingan dari air side maupun land side. Selain itu dalam penataan sitenya, juga
mengadopsi bentuk hutan kota untuk mereduksi kebisingan yang akan terjadi di area site dan lebih
menguatkan konsep Akustik arsitektur yang digunakan pada bangunan terminal.

Kata Kunci : Terminal Penumpang, Bandar Udara dan Akustik Arsitektur.

PENDAHULUAN Dalam perkembangannya bandara kini


bukan hanya dinilai sebagai fasilitas bagi
Pada masa globalisasi ini, dimana transportasi udara. Keberadaan suatu
manusia dituntut untuk dapat berpindah bandara yang melayani kebutuhan akan
tempat beberapa mil jauhnya dalam waktu moda transportasi udara akan memberi efek
yang cepat guna menyelesaikan berbagai lanjutan bandara sebagai penggerak dan
aktivitasnya, memunculkan fenomena akan penggiat dan mendorong pertumbuhan
manusia dengan mobilitas tinggi. Mobilitas kehidupan ekonomi, sosial-budaya, politik,
ke berbagai penjuru dunia yang tentunya dan hamkam daerah, sehingga bandara
kini tidak cukup lagi jika dilayani kini ditempatkan sebagai salah satu
melalui moda trasnportasi darat maupun bagian penting dalam pembangunan suatu
laut karena akan memakan waktu yang daerah.
cukup lama. Mobilitas tinggi ini lebih dapat
Indonesia merupakan sebuah negara
terlayani dengan mudah oleh moda
kepulauan yang memiliki 17.504 pulau
transportasi udara, dengan cara bepergian
dalam berbagai jenis dan ukuran (Hidayat,
terbang dengan melalui bandar udara atau
2009), luas wilayahnya membentang
bandara untuk bermobilitas dengan
sepanjang khatulistiwa dari 95º bujur timur
menggunakan pesawat terbang.
sampai dengan 141º bujur timur dan dari 6º
lintang utara sampai dengan 11º lintang

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 35


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

selatan. Kondisi geografi Indonesia yang arsitektur dengan harapan penerapan


berupa negara kepulauan membuatnya arsitektur yang ramah lingkungan yang
memiliki wilayah kedaulatan udara yang dicerminkan dari jenis material bangunan
sangat luas, yakni 5.193.252 km2 dan maupun penggunaan elemen ruang luar serta
membentang sepanjang 5.110 km2 di menjadi landmark bagi Provinsi Gorontalo.
khatulistiwa (Sutarno, 2001). Posisi
Indonesia yang terletak di antara dua benua
dan dua samudera membuat negara ini RUMUSAN
menjadi jalur perlintasan transportasi udara PERMASALAHAN
Internasional (Murni, 2007).
1. Bagaimana menentukan lokasi dan
Laporan Perencanaan Penerbangan tapak yang strategis untuk
Indonesia menyebutkan bahwa terdapat 16 memudahkan jalur pencapaian ke
jalur penerbangan Internasional yang bangunan terminal penumpang bandara
melintasi wilayah udara Indonesia (Dirjen di Provinsi Gorontalo ?
Perhubungan Udara Indonesia dan ICAO, 2. Bagaimana menata program ruang
2007). Jumlah ini belum seberapa jika sesuai dengan aktivitas yang
dibandingkan dengan jumlah jalur berlangsung pada bangunan terminal
penerbangan domestik yang mencapai 209 penumpang bandara di Provinsi
rute dengan menghubungkan 99 kota. Gorontalo ?
Dirjen Perhubungan Udara Indonesia dalam 3. Bagaimana memberikan tampilan
Cetak Biru Transportasi Udara 2005-2024 bangunan yang memadukan unsur
menyebutkan bahwa angka ini akan terus akustik arsitektur dengan lingkungan
bertambah seiring dengan perkembangan sekitarnya ?
wilayah di Indonesia yang semakin pesat. 4. Bagaimana menetapkan sistem struktur
dan utilitas bangunan sebagai
Transportasi udara sangat penting bagi penunjang kekuatan dan ketahanan
mobilisasi Indonesia yang diharapkan dapat bangunan ?
mempercepat pertumbuhan ekonomi
masyarakat dan berfungsi sebagai simpul
pergerakan penumpang atau barang dari
transportasi udara ke transportasi darat atau
KAJIAN PUSTAKA
sebaliknya. Terminal bandar udara
merupakan titik pergerakan transportasi A. Tuinjauan Umum
udara dan transportasi darat sehingga dapat 1. Sejarah dan Perkembangan
dikatakan bahwa bandara merupakan Transportasi Udara di Indonesia
elemen infrastruktur dari daerah itu sendiri. Sebagaimana transportasi pada
umumnya, transportasi udara mempunyai
Fungsi sistem transportasi sendiri yaitu fungsi ganda, yaitu sebagai unsur
mampu menghasilkan jasa yang lancar, penunjang (servicing sector) dan unsur
aman, nyaman, handal dan berkemampuan pendorong (promoting sector). Transportasi
tinggi serta diselenggarakan secara terpadu, udara memiliki peran penting dalam
tertib, efektif dan efisien. Sedangkan pemenuhan kebutuhan manusia akan
peranannya adalah menunjang dalam mobilitas yang cepat, transportasi udara
menggerakkan dinamika pembangunan, sebagai unsur penunjang kebutuhan dan
memperlancar mobilitas manusia, barang kegiatan tersebut, sehingga keberadaanya
dan jasa serta mendukung peningkatan harus dapat menyediakan jasa
hubungan secara nasional. transportasi yang efektif dan efisien.
Dengan adanya saranan dan prasaranan
Gorontalo merupakan salah satu provinsi yang baik, maka secara tidak langsung
di Indonesia yang sedang berkembang pesat transportasi udara menjadi salah satu
sehingga menuntut terciptanya percepatan terwujudnya pembangunan nasional yang
terhadap kebutuhan pada berbagai bidang merata.
khususnya di bidang transportasi udara.
Oleh karena itu, diperlukan suatu Adapun peran langsung transportasi
Perancangan Terminal Penumpang Bandara udara dalam masalah pertahanan dan
di Provinsi Gorontalo yang menjadi ciri khas keamanan juga sangat banyak. Salah
sesuai dengan fungsi dan penekanan akustik satunya adalah digunakannya radar

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 36


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

penerbangan sipil untuk membantu radar 2) Fasilitas Bandar udara yang


militer yang saat ini belum mampu direncanakan untuk dibangun
mengawasi seluruh wilayah udara dan dikembangkan sesuai
Indonesia. Selain itu, walaupun masih dengan lahan yang telah ada.
diperdebatkan tetapi secara teori 3) Rencana pembangunan dan
memungkinkan pesawat sipil untuk pengembangan sebagaimana
memiliki fungsi ganda sebagai alat di maksud dalam ayat (1) dan
transportasi biasa dan sekaligus sebagai (2) dapat di tinjau kembali
pesawat pengintai atau patroli tidak setiap 5 (lima) tahun oleh
tetap. Frekuensi penerbangan pesawat Direktur Jenderal sesuai
sipil yang sangat tinggi dapat peraturan perundang-
dimanfaatkan untuk melaporkan keadaan undangan yang berlaku
udara, bahkan darat dan laut. (Rencana Induk Bandar
Udara, 2009).
Menurut beberapa pengamatan, c. Fungsi
perkembangan transportasi udara di Adapun fungsi Bandar udara
Indonesia kini masih belum maksimal, menurut Keputusan menteri
terutama dalam menjaga dan mengawasi perhubungan, Nomor KM 44,
wilayah perbatasan. Transportasi udara Tahun 2002 Adalah :
sebenarnya sudah terbukti mampu menjadi
jasa transportasi yang efektif untuk 1) Simpul dalam jaringan
membuka daerah terisolasi dan juga transportasi udara.
melayani daerah-daerah dan pulau-pulau 2) Pintu gerbang kegiatan
terpencil serta daerah perbatasan. perekonomian nasional dan
Tersedianya transportasi yang dapat internasional.
menjangkau daerah pelosok termasuk yang 3) Tempat peralihan moda
ada di perbatasan sudah pasti dapat memicu transportasi.
produktivitas penduduk setempat, sehingga Sedangkan fungsi bandar udara
akhirnya akan meningkatkan penghasilan adalah melayani penumpang
seluruh rakyat dan menjaga stabilitas angkutan udara. Waktu relatif
wilayah Indonesia.. singkat, telah bertumbuh dengan
cepatnya baik dalam segi pelayanan
2. Tinjauan Bandar Udara sesuai dengan teknologi
penerbangan.
a. Pengertian
1) Bandar udara adalah
3. Fasilitas Bandara
pelabuhan udara : tempat
a. Sisi Udara (Air Side)
bersandarnya pesawat
1) Landas pacu yang mutlak
(Poerwadarminata, 1991).
diperlukan pesawat.
2) Bandar udara adalah lapangan
Panjangnya landas pacu
terbang yang dipergunakan
biasanya tergantung dari
untuk mendaratkan dan lepas
besarnya pesawat yang
landas pesawat udara, naik
dilayani. Untuk bandara
turunya penumpang dan
perintis yang melayani pesawat
bongkar muat kargo, serta
kecil, landasan cukup dari
dilengkapi dengan fasilitas
rumput ataupun tanah
keselamatan penerbangan dan
diperkeras (stabilisasi).
sebagai tempat perpindahan
Panjang landasan perintis
antar moda transportasi (Kep.
umumnya 1.200 meter dengan
Men.Hub, 2002).
lebar 15 meter, misal melayani
b. Latar Belakang
Twin Otter, Cessna, dan lain-
1) Rencana pembangunan dan
lain. Pesawat kecil berbaling-
pengembangan fasilitas
baling dua (umumnya cukup
bandar udara untuk memenuhi
600-800 meter). Sedangkan
kebutuhan operasi dan
untuk bandara yang agak
pelayanan bandar udara
ramai dipakai konstruksi aspal,
dilakukan terutama
dengan panjang 1.800 meter
berdasarkan perkembangan
dan lebar 20 meter. Pesawat
lalu lintas angkutan udara.

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 37


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

yang dilayani adalah jenis ke pesawat melalui tangga


turbo-prop atau jet kecil seperti yang bisa dipindah-pindah.
Fokker-27, Tetuko 234, 2) Curb, adalah tempat
Fokker-28, dan lain penumpang naik-turun dari
sebagainya. Pada bandara yang kendaraan darat ke dalam
ramai, umumnya dengan bangunan terminal.
konstruksi beton dengan Parkir kendaraan, untuk parker
panjang 3.600 meter dan lebar para penumpang dan
30 meter. Pesawat yang pengantar/penjemput, termasuk taksi.
dilayani adalah jet sedang
seperti Fokker-100, DC-10, B- 4. Tinjauan Terminal Penumpang
747, Hercules, dan lainnya. Bandara
2) Bandara international terdapat a. Pengertian
lebih dari satu landasan untuk Menurut (Perancangan dan
antisipasi ramainya lalu lintas. Perencanaan Bandar Udara, Robert
3) Apron adalah tempat parkir Horonjef, 1993) terminal penumpang
pesawat yang dekat dengan bandar udara adalah daerah
bangunan terminal, sedangkan pertemuan utama antara lapangan
taxiway menghubungkan udara (air field) dan bagian bandar
apron dan run-way. udara lainnya.
Konstruksi apron umumnya
beton bertulang, karena Daerah ini meliputi fasilitas-
memikul beban besar yang fasilitas untuk pemrosesan
statis dari pesawat. penumpang dan bagasi, penanganan
4) Untuk keamanan dan barang angkut, kegiatan administrasi
pengaturan, Air Traffic serta operasi dan pemeliharaan
Controller, berupa menara bandar udara. Sedangkan menurut
khusus pemantau yang Badan Standar Nasional dalam
dilengkapi radio kontrol dan terminal penumpang bandar udara
radar. (2004), terminal penumpang bandar
5) Karena dalam bandara sering udara adalah semua bentuk bangunan
terjadi kecelakaan, maka yang menjadi penghubung sistem
diseduiakan unit transportasi udara yang menampung
penanggulangan kecelakaan kegiatan-kegiatan transisi antara
(air rescue service) berupa akses dari darat ke pesawat udara
peleton penolong dan pemadan ataupun sebaliknya.
kebakaran, mobil pemadam
kebakaran, tabung pemadam b. Fungsi
kebakaran, ambulance, dan Fungsi terminal penumpang
lain-lain, peralatan penolong bandar udara dapat ditinjau dari 5
dan pemadam kebakaran. unsur, yaitu :
6) Juga ada fuel service untuk
mengisi bahan bakar avtur. 1) Fungsi terminal penumpang
b. Sisi Darat (Land Side) bandar udara bagi penumpang
1) Terminal atau concourse adalah untuk kenyamanan
adalah pusat urusan menunggu baik yang akan
penumpang yang datang atau berangkat maupun yang tiba.
pergi. Di dalamnya terdapat 2) Fungsi terminal penumpang
counter check-in, (CIQ, bandar udara bagi perusahaan
Carantine - Inmigration - penerbangan adalah dari segi
Custom) untuk bandara penjualan dan pelayanan tiket,
internasional, dan ruang informasi, check-in pada
tunggu serta berbagai fasilitas penumpang administrasi dan
untuk kenyamanan teknis serta pemuatan dan
penumpang. Di bandara besar, penurunan penumpang dari
penumpang masuk ke pesawat pesawat udara.
melalui belalai atau selasar. Di 3) Fungsi terminal penumpang
bandara kecil, penumpang naik bandar udara bagi pemerintah

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 38


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

adalah dari segi perencanaan 2) Wadah kegiatan


dan manajemen lalu lintas udara a) Wadah untuk kegiatan
serta pungutan retribusi. penumpang yaitu ruang
4) Fungsi terminal penumpang tunggu, ruang keberangkatan,
bandar udara bagi otoritas ruang kedatangan, ruang
bandar udara pengeolaan bandar pengambilan barang restoran,
udara yang bersifat administratif cafe, money changer dan lain-
operasional. lain.
5) Fungsi terminal penumpang b) Wadah untuk kegiatan
bandar udara bagi usaha-usaha pengelola yaitu ruang
komersial adalah tempat manager, ruang pimpinan staf
memberikan pelayanan dalam pengelola, ruang administrasi
bentuk penjualan barang, umum, ruang informasi dan
souvenir, money changer, bank lain-lain.
dan travel agent. (Departemen c) Wadah untuk kegiatan
Perhubungan Direktorat Jendral pengunjung yaitu ruang
Perhubungan Udara, 2002). tunggu dan kamar mandi/wc.
c. Pelaku Kegiatan d) Wadah untuk kegiatan
1) Penumpang perusahaan penerbangan yaitu
Secara aktif menentukan arah ruang lapor (Check in area)
tujuan penerbangan, terbimbing ruang staf perusahaan
oleh tabel jadwal penerbangan penerbangan dan kamar
(time table flight). mandi/wc.
e) Wadah untuk kegiatan
2) Pengunjung komersial lainnya yaitu ruang
Mengantar atau menjemput manager, ruang pimpinan staf
penumpang yang berangkat dan pengelola, ruang karyawan,
datang. ruang staf administrasi, km/wc
dan lain-lain.
3) Staf dan karyawan pengelola
bandar udara
Staf dan karyawan suatu bandar
udara merupakan personal yang METODE PERANCANGAN
mengatur segala kegiatan dan
mekanisme bandar udara, yang A. Pendekatan Perancangan dan
terdiri dari kegiatan administrasi Penekanan Desain
intern dan ekstern. Suatu perancangan/desain memiliki
filosofi/latar belakang dalam
4) Staf penerbangan perancangannya, yang biasanya digali dari
Staf penerbangan terdiri dari suatu teori. Suatu teori dalam arsitektur
staf karyawan, pramugari pilot digunakan untuk mencari yang sebenarnya
dan kopilot. harus dicapai dalam arsitektur dalam
perancangan yang baik, oleh karena itu suatu
d. Pola dan Wadah Kegiatan pendekatan sangat penting dilakukan.
1) Pola kegiatan dapat digolongkan Berdasarkan judul yang akan dirancang
: yaitu suatu bangunan yang memiliki fungsi
a) Kegiatan private yaitu akomodasi bagi penumpang transportasi
kegiatan khusus para aktifis. udara untuk berangkat maupun tiba dengan
b) Kegiatan publik yaitu pesawat yang memiliki karakteristik ramah
kegiatan penumpang, staf lingkungan, dinamis dan menarik, maka
otoritas, bandar udara, pendekatan perancangan yang digunakan
perusahaan penerbangan, ialah “science of architecture”.
dan usaha komersial lainnya.
c) Kegiatan service yaitu Perancangan Terminal Penumpang
kegiatan staf dan karyawan Bandara di provinsi Gorontalo merupakan
yang mengelola serta suatu wadah akomodasi kegiatan dari
menyediakan segala pesawat udara bagi penumpang yang
kebutuhan penumpang. diperuntukkan bagi seluruh lapisan

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 39


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

masyarakat Gorontalo baik yang ingin udara bagi penumpang yang diperuntukkan
berangkat maupun yang datang ke bagi seluruh lapisan masyarakat Gorontalo
Gorontalo, oleh karena itu penekanan desain yang berlokasi di Kabupaten Gorontalo
yang akan digunakan ialah Akustik dikarenakan masih banyaknya lahan kosong
Arsitektur yang dititik beratkan kepada yang memiliki luasan yang memadai.
penggunaan material redam suara baik Alternatif tapak/site merupakan sekitaran
material bangunan dan elemen ruang luar. bandara Djalaluddin yang telah ada yakni di
Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa,
B. Objek Rancangan Kabupaten Gorontalo, berikut merupakan
Objek yang ingin dirancang pada studi sketsa dari dua alternatif site tersebut :
kasus ini adalah bangunan dengan fungsi
wadah akomodasi kegiatan dari pesawat

Gambar 3.1. Alternatif Pertama Site Objek Perancangan


Desa Tolotio Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo

Gambar 3.2. Alternatif Pertama Site Objek Perancangan


Desa Tolotio Kec. Tibawa, Kab. Gorontalo

C. Pengumpulan Data dan Pengolahan earth yang penulis peroleh dari


Data internet.
1. Pengumpulan Data a. Data Primer
Data yang dikumpulkan dari survey 1) Mengukur luas lahan yang
lapangan dapat berupa : data primer tersedia, mengambil
(luas lahan/site, sirkulasi kendaraan dokumentasi mengenai
dan peruntukan kawasan lokasi, sirkulasi dan kondisi
kondisi topografi dan data-data lingkungan, mengetahui
mengenai profil lokasi). Sedangkan kondisi topografi,
data sekunder yakni dari google pengumpulan data mengenai
profil lokasi.

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 40


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

2) Mengetahui area pembagian yang ada pada kondisi


kawasan peruntukan sebenarnya) dan dapat berupa
(RTRW) terutama kawasan data sekunder.
peruntukan moda 2. Pengumpulan data dan
transportasi udara Provinsi informasi, dengan melakukan
Gorontalo. survey (observasi) lapangan,
b. Data Sekunder studi literatur, peta bahkan
1) Studi Literatur wawancara dengan pihak-pihak
Mengkaji skripsi sejenis, yang berkompeten.
buku maupun literatur 3. Analisa data, dengan
lainnya yang berkaitan mengidentifikasi masalah
dengan perancangan dengan mengelompokan dan
bangunan akomodasi mengkaitkan masalah yang satu
penumpang bandar udara dengan yang lain serta analisa
dan diharapkan menjadi mengenai visual, bentuk dan
suatu acuan kepada pihak struktur terhadap penekanan
yang berkepentingan. desain yakni arsitektur tropis.
4. Sintesa, hasil analisa
2) Penggunaan Peta disimpulkan untuk memperoleh
Diperoleh google earth persyaratan tertentu dalam
berupa peta makro (peta penentuan acuan perancangan
Kabupaten Gorontalo) dan arsitektur.
peta mikro (peta site/tapak). 5. Transformasi, menguraikan
konsep atau acuan perancangan
menjadi suatu produk desain
yakni Terminal Penumpang
2. Pengolahan Data Bandara di provinsi Gorontalo.
1. Data yang dikumpulkan dari
survey lapangan dapat berupa : D. Sistematika Perancangan (Flow
data primer (luas Chart)
lahan/identifikasi masalah,
menguasai masalah-masalah

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 41


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Mulai / Start

Rumusan Masalah
dan
Tujuan / Manfaat

Tinjauan Pustaka

Kompilasi dan
Interpretasi Data
Penekanan Desain

Pengambilan Data
/
Observasi
Lapangan

Skripsi Arsitektur : Produk Desain :


Acuan Perancangan Terminal
Laporan Perancangan penumpang
Bandara di Provinsi
Gorontalo

Selesai /
Finish

Laporan Perancangan Kabupaten


Gorontalo.
1. Data Fisik
Nama Proyek : Terminal Luas Tapak :  2,2 Ha
Penumpang
Bandara di 2. Pelaku dan Jenis Kegiatan
Provinsi a. Pelaku Kegiatan
Gorontalo 1) Penumpang : Secara aktif
menentukan arah tujuan
Lokasi Proyek : Desa Tolotio, penerbangan, terbimbing oleh
Kecamatan tabel jadwal penerbangan (time
Tibawa, table flight).

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 42


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

2) Pengunjung : Mengantar atau e) Kelompok fasilitas utilitas


menjemput penumpang yang f) Kelompok fasilitas parker
berangkat dan datang. 4. Perancangan Ruang Makro
3) Staf dan karyawan pengelola a. Penentuan Lokasi dan Tapak
bandar udara : Staf dan Berdasarkan hasil rancangan, lokasi
karyawan suatu bandar udara dan site Terminal Penumpang Bandara
merupakan personal yang di Provinsi Gorontalo dipilih dari
mengatur segala kegiatan dan beberapa alternatif berdasarkan
mekanisme bandar udara, yang kriteria, yaitu :
terdiri dari kegiatan administrasi
intern dan ekstern. 1) Sesuai dengan peruntukan RTRW
4) Staf penerbangan : Staf Provinsi Gorontalo yakni moda
penerbangan terdiri dari staf transportasi udara
karyawan, pramugari pilot dan 2) Pencapaian yang relatif mudah
kopilot. sehingga memperlancar sirkulasi
b. Jenis Kegiatan calon penumpang dalam
Jenis kegiatan pada terminal pencapaian ke bangunan
penumpang bandar udara adalah 3) Tersedianya area / lahan terbuka
kegiatan pelayanan yang (open space) yang cukup luas
bersifat komersial dimana untuk perancangan terminal
kegiatan yang berorientasi pada penumpang bandara di Provinsi
perolehan keuntungan / Gorontalo
finansial. Dasar kegiatan ini 4) Ketersediaan sarana dan
merupakan prinsip ekonomi prasarana utilitas kota
yaitu dengan modal kecil untuk 5) Area pembangunan bebas dari
mendapatkan keuntungan yang gangguan bahaya banjir serta
besar. daya dukung tanah yang baik
6) Merupakan area yang menjadi
3. Pengelompokan Ruang pendukung dari fungsi kawasan
a) Kelompok fasilitas Pengaturan sebelahnya.
penumpang dan operasi perusahaan Jadi site perancangan terminal
penerbangan penumpang bandara di Provinsi
b) Kelompok fasilitas penumpang Gorontalo yaitu di Desa Tolotio,
c) Kelompok fasilitas VIP Kecamatan Tibawa, Kabupaten
d) Kelompok fasilitas ruang yang Gorontalo (Sebelah kanan
disewakan (Konsensi) bandara Djalaluddin).

Gambar 4.34. Site Objek Perancangan


Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo
Sumber : Dokumentasi Penulis, 2013

b. Pengolahan Tapak 2. Area tertutup yang


1) Penerapan penzoningan diarahkan secara
1. Area terbuka meliputi horizontal di dalam
apron, area parkir mobil, bangunan terminal
motor, sirkulasi, dan jalur penumpang meliputi area
hijau. pelayanan, pengaturan

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 43


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

penumpang pesawat menghindari terjadinya crossing


terbang, jasa, fasilitas sirkulasi, sehingga untuk jalur
pelayanan dan lain-lain. keluarnya kendaraan dari site
2. Perletakan bangunan diarahkan ke jalan akses
Bangunan terletak di bagian bandara. Sedangkan sirkulasi
dalam dari site yang telah ada, untuk pejalan kaki disediakan
sebelah utara terdapat area jalan penghubung berupa paving
parkir bandar udara, sebelah block dan rabat beton.
timur berbatasan dengan gedung
pemeliharaan bandar udara dan c. Sirkulasi
terminal kargo, dan sebelah Sistem sirkulasi dalam site
selatan berbatasan dengan apron didasarkan pada pertimbangan
pesawat terbang. tingkat kemudahan dan keamanan
sehingga disediakan area masuk yang
3. Perletakan entrance berbeda dengan area keluar. Hal ini
Entrance site berada pada jalan agar tidak terjadi kekacauan sirkulasi
entrance terminal. dalam tapak yang nantinya akan
mempengaruhi kualitas pelayanan
4. Sirkulasi kendaraan dan tempat Hotel ini. Sirkulasi yang terdapat
parkir dalam tapak yakni:
Pola sirkulasi yang digunakan 1. Sirkulasi pejalan kaki
adalah sirkulasi satu arah dan 2. Sirkulasi kendaraan
parkir 45 derajat, untuk 3. Sirkulasi barang

Gambar 4.35. Sirkulasi pada tapak


Sumber : Dokumentasi Penulis

d. Landscape Adapun material pembentuk


Konsep pertamanan dibuat ruang luar adalah:
dengan memadukan unsur
tanaman dan air. Hal ini 1) Soft material
dimaksudkan agar Soft material berupa
menciptakan suasana nyaman tanaman yang digunakan
dan sejuk bagi pengunjung. adalah :

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 44


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

Gambar 4.36. Soft Material


Sumber : Dokumentasi Penulis

2) Hard material  Aspal hotmix digunakan sebagai


Hard material yang digunakan adalah: penutup pada jalan.
 Lampu, berupa penerangan pada
 Paving blok, digunakan pada area parkiran, pedestrian way dan area
parkir dan pedestrian. terbuka lainnya seperti taman.

Gambar 4.37. Hard Material


Sumber : Dokumentasi Penulis

e. Bentuk dan Penampilan Bangunan  Penyesuaian terhadap bentuk tapak


1) Bentuk dan lingkungan.
Pendekatan bentuk bangunan  Penyesuaian terhadap fungsi dan
merupakan suatu ungkapan bentuk ekspresi tampilan sebuah
yang dapat mencerminkan kegiatan bangunan terminal penumpang
yang berlangsung di dalamnya dengan bandar udara.
pertimbangan sebagai berikut :  Memberikan kemungkinan
fleksibilitas ruang terhadap
penggunaan perabot dalam ruang.

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 45


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

2) Penampilan bangunan  penggunaan material peredam


 Menggunakan konsep akustik suara
arsitektur.  Memperhatikan aspek proporsi
 Bentuk bangunan yang dan keseimbangan untuk
ditampilkan. mendapatkan penampilan yang
 Mempertimbangkan unsur memadai.
estetika, warna, dan karakter.

Gambar 4.38. Tampak Depan


Sumber : Dokumentasi Penulis

5. Perancangan Ruang Mikro 8) Pos keamanan


1. Pengaturan Penumpang dan Operasi = 15 m²
Perusahaan Penerbangan: 9) ATM
1) Ruang pelayanan tiket = 26 m²
= 1.200 m²
2) Ruang pengaturan bagasi
= 213 m² 10) Lavatory
3) Kantor perusahaan penerbangan
dan peralatan : = 460 m²
 Kantor 11) Ruang Pengamanan
= 30 m²
 Peralatan = 20 m²
= 90 m²
 Ruang penerbangan 3. Fasilitas VIP :
= 20 m² 1) Ruang tunggu
 Lavatory keberangkatan
= 17 m² = 500 m²
2) Ruang kedatangan
= 375 m²
3) =1.570
Ruang konferensi

2. Fasilitas Penumpang : = 108 m²
1) Ruang tunggu 4) Lavatory
keberangkatan = 104 m²
= 442 m²
2) Ruang kedatangan 4. Ruang-ruang Yang Disewakan
= 442 m² (Konsensi) :
3) Boarding lounge 1) Restoran/Cafe
= 28 m² = 200 m²
4) Ruang ibu menyusui 2) Toko buku dan majalah
= 15 m² = 70 m²
5) Ruang merokok 3) Toko souvenir
= 15 m² = 70 m²
6) Ruang P3K 4) Toko umum
= 20 m² = 112 m²
7) Mushollah 5) Ruang agen asuransi
= 30 m² = 35 m²

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 46


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

6) Agen perhotelan Jumlah total area terbangun


= 35 m² Untuk mencari open space
7) Couter pelayanan tiket digunakan perbandingan 40 :
= 175 m² 60.
8) Couter mobil 40 % = 8.952 m2
= 35 m² 60 % = 60/40 x 8.952 =
13.428 m2m²
= 732
5. Ruang Utilitas : Jadi luas keseluruhan site
1) Ruang mekanikal dan adalah :
elektrikal = 8.952 + 13.428 = 22.380 m2
= 130 m² Berdasarkan program perancangan,
2) Ruang sound system total luas bangunan adalah 22.570 m2,
= 20 m² sedangkan pada desain fisik berkurang
3) Ruang telepon sentral menjadi 22.380 m2. Maka selisih luas
= 20 m² bangunan adalah 22.570 - 22.380 = 190 m2.
4) Gudang Jadi pengurangan luas bangunan adalah:
= 40 m² (190 : 22.380) 100% = 0.84 %.
= 210 m²
6. Fasilitas Parkir :
1) Parkir kendaraan umum 6. Sistem Struktur dan Material
= 2.160 m2 Bangunan
2) Parkir kendaraan pegawai Adapun spesifikasi sistem struktur yang
= 1.680 m² digunakan, yaitu:
= 3.840 m2
Rekapitulasi : a. Sub struktur
Untuk sub struktur bangunan ini
a) Pengaturan Penumpang dan menggunakan pondasi sumuran yang
Operasi relatif stabil.
Perusahaan Penerbangan b. Main struktur= 1.570 m²
b) Fasilitas Penumpang Rancangan menggunakan struktur
= 1.513 m² rangka sebagai struktur utama.
c) Fasilitas VIP 1) Kolom, menggunakan kolom
= 1.087 utama 100/100 dan kolom praktis,
m² sedangkan untuk balok,
d) Ruang-ruang yang disewakan digunakan balok beton dengan
(Konsensi) = 732 m² balok induk 40/60 dan balok anak
e) Ruang Utilitas 25/30.
= 210 2) Lantai, digunakan plat beton
m² dengan ketebalan 12 cm.
Total c. Upper struktur
= 5.112 m²
f) Fasilitas Parkir Untuk struktur penutup menggunakan
= 3.840 rangka baja serta kubah beton.
m2

Gambar 4.39. Potongan Struktur


Sumber : Rancangan Penulis

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 47


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

7. Tata Ruang Dalam d) Fire hydrant, berupa box


1. Dinding berisi kapak dan selan air
Dinding umumnya menggunakan sepanjang 25 meter yang
material kaca agar view ke luar diletakkan pada tempat –
dapat optimal, begitupun view tempat strategis, dengan
dari luar ke dalam. standar pelayanan 800 m2 /
unit.
Warna yang digunakan pada e) Smoke detector, diletakkan di
interior merupakan warna dari setiap ruangan.
material itu sendiri seperti kaca e. Sistem penangkal petir
serta baja. Sistem penangkal petir yang
digunakan adalah sistem tongkat
2. Lantai franklin yang dipasang pada
Lantai yang digunakan umumnya bidang atap yang tertinggi.
yakni lantai keramik dan karpet
pada ruang VIP. f. Sistem sirkulasi bangunan
Sirkulasi horizontal dalam
3. Plafond bangunan menggunakan selasar,
Plafond yang digunakan sedangkan sirkulasi vertikal
umumnya menggunakan gypsum. menggunakan tangga biasa dan
eskalator.
8. Sistem Utilitas
a. Sistem jaringan air bersih g. Sistem pembuangan sampah
Penggunaan air bersih untuk Pada setiap ruang disediakan
dalam bangunan menggunakan air tempat sampah kemudian
dari PAM. Air tersebut ditampung diangkut ke tempat penampungan
dulu dalam bak penampungan sampah sementara oleh petugas
kemudian dialirkan ke masing- cleaning service untuk
masing unit menggunakan pompa. selanjutnya dibawa ke tempat
Hal ini agar saat listrik padam, penampungan akhir yang
kebutuhan air dapat tetap terjaga. diangkut dengan mobil sampah.
b. Sistem jaringan air kotor h. Sistem environment
Pembuangan air hujan yang a) Sistem pencahayaan
tertampung pada plat beton segera Pencahayaan alami bersumber
dialirkan menggunakan pipa yang pada sinar matahari pada siang
ditanam pada kolom utama hari yang diterima melalui
menuju ke saluran pembuangan jendela. Sedangkan pencahayaan
air kotor . buatan dengan menggunakan
lampu.
c. Sistem jaringan listrik
Sumber utama berasal dari PLN b) Sistem penghawaan
dan pada saat listrik padam dapat Penghawaan dalam ruangan
menggunakan Genset. Mengingat dengan memanfaatkan angin
bangunan ini banyak dengan menggunakan sistem
menggunakan perangkat ventilasi silang, yaitu pengaliran
elektronik. udara dari satu sisi ke sisi lain
serta penghawaan buatan
d. Sistem penanggulangan menggunakan AC.
kebakaran
a) Tabung CO2 ditempatkan c) Sistem akustik
ruang-ruang publik. Adapun alternative yang biasa
b) Sprinkler dengan detector dilakukan adalah sebagai berikut :
system yang dihubungkan 1) Penggunaan bahan – bahan yang
dengan alarm. mampu menyerap suara baik
c) Pilar hydrant, diletakkan pada dinding, plafond maupun lantai
halaman dengan jarak antar 2) Penataan ruang pada bangunan
hydrant 9 – 150 meter sesuai dengan karakteristik
penggunaan ruangan

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 48


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

bangunannya dan penggunaan hutan kota untuk mereduksi


unsur lansekap (jenis tanaman kebisingan yang akan terjadi di area
pereduksi bunyi) sebagai akustik site dan lebih menguatkan konsep
alami. Acoustical Architecture yang
digunakan pada bangunan terminal.
Kesimpulan 4. Sistem struktur yang digunakan
Terminal penumpang bandara di Provinsi adalah :
Gorontalo ini dirancang dengan konsep dan a. Sub struktur
acuan perancangan seperti yang telah Untuk sub struktur bangunan
diuraikan pada bab sebelumnya. Adapun ini menggunakan pondasi
kesimpulan yang bisa didapatkan adalah : sumuran yang relatif stabil.
b. Main struktur
1. Lokasi dan tapak terpilih yakni Rancangan menggunakan
berada pada area kawasan moda struktur rangka sebagai
transportasi udara Provinsi struktur utama.
Gorontalo yaitu di Kabupaten 1) Kolom, menggunakan
Gorontalo tepatnya berada pada kolom utama 100/100 dan
Desa Tolitio, Kecamatan Tibawa. kolom praktis, sedangkan
2. Tata ruang yang terbentuk sesuai untuk balok, digunakan
dengan fungsi bangunan yakni balok beton dengan balok
terminal penumpang bandar udara induk 40/60 dan balok
dengan besaran ruang sbb : anak 25/30.
a. Pengaturan Penumpang dan 2) Lantai, digunakan plat
Operasi beton dengan ketebalan 12
Perusahaan Penerbangan cm.= 1.570 m²
b. Fasilitas Penumpang c. Upper struktur
= 1.513 m² Untuk struktur penutup
c. Fasilitas VIP menggunakan rangka baja
= 1.087 serta kubah beton.

d. Ruang-ruang yang disewakan
(Konsensi) = 732 m² Saran
e. Ruang Utilitas
= 210 Selama melakukan suvey ataupun proses
m² penyusunan dan perampungan studio akhir,
Total penulis menyadari= 5.112
bahwa
m² masih terdapat
f. Fasilitas Parkir sejumlah faktor yang perlu dikembangkan
= 3.840 atau diperluas. Oleh karena itu penulis
m2 memberikan saran ataupun masukan :
Jumlah total area terbangun = 8.952 m2
Untuk mencari open space 1. Pengembangan tugas akhir/skripsi
digunakan perbandingan 40 : untuk kasus sejenis (oleh saudara
60. Moh. Zainal Cono, yang lulus pada
40 % = 8.952 m2 tahun 2010) namun dengan judul
60 % = 60/40 x 8.952 = yang berbeda dan penggunaan
13.428 m2 konsep penekanan desain agar lebih
Jadi luas keseluruhan site banyak variasinya
adalah : 2. Dengan skripsi ini, dapat dijadikan
= 8.952 + 13.428 = 22.380 m2 sebagai acuan atau contoh dalam
3. Terminal Penumpang Bandar Udara pembangunan terminal penumpang
di Provinsi Gorontalo bandara di Provinsi Gorontalo
menggunakan konsep Acoustical maupun di tempat lainnya.
Architecture dimana penggunaan Seyogyanya pemerintah Provinsi
material dan fasade bangunan akan Gorontalo dapat melirik
berperan penting dalam mereduksi perkembangan moda transportasi
kebisingan dari air side maupun udara yang ada dengan tujuan
land side. Selain itu dalam penataan untuk mempublikasi Provinsi
sitenya, juga mengadopsi bentuk Gorontalo ke dunia nasional dan

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 49


RADIAL – juRnal perADaban saIns, rekayAsa dan teknoLogi
Sekolah Tinggi Teknik (STITEK) Bina Taruna Gorontalo
VOLUME 3 NO. 1

internasional. Peraturan Direktur Jendral Perhubungan


Udara Nomor : SKEP/77/VI/2005
DAFTAR PUSTAKA
Robert Horonjeff/Francis X. McKelvey,
1993, Perencanaan Dan
Badan Meteorologi dan Geofisika Perancangan Bandar Udara,
Gorontalo, 2012 Erlangga, Jakarta
Badan Pusat Statistik, 2012, Gorontalo Satwiko, Prasasto. 2008. Fisika Bangunan.
Dalam Angka. Andi. Yogyakarta
Badan Standar Nasional, 2002, Terminal Winter, George dan Nilson, H. Arthur, 1993,
Penumpang Bandar udara Perencanaan Struktur Beton
Bertulang. PT. Pradnya Paramita,
Departemen Pendidikan & Kebudayaan RI, Jakarta
1988, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi Pertama, Perum http://www.hasanuddin-airport.com
Balai Pustaka, Jakarta
http://www.samratulangi-airport.com
Departemen Perhubungan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara, 2002

Dirjen Perhubungan Udara Indonesia dan


ICAO, 2007

Egan M. David , 2007. Architektural


Acoustics

Francis D.K. Cuing,1996, Arsitektur :


Bentuk, Ruang dan Susunannya,
Erlangga, Jakarta

Hasim, Kholif, Nur, 1994, Kamus Lengkap


Bahasa Indonesia, Balai Pustaka,
Jakarta

Hartono Poerbo, M.Arch, 1988, Utilitas


Bangunan, Djambatan, Jakarta

Hakim, Rustam, 2002. Arsitektur Lansekap,


Bumi Aksara, Jakarta

Heri Basuki,1986, Merancang, Merencana


Lapangan terbang, Alumni,
Bandung

L. Taulu dkk, 1988, Mekanika Tanah dan


Teknik Pondasi, PT. Pranadnya
Paramita, Jakarta

Keputusan Menteri Perhubungan, 2002,


Tatanan Kebandarudaraan
Nasional, Jakarta

Keputusan Menteri Negara Lingkungan


Hidup Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996

Neufert, Erns, 1996, Data Arsitek Jilid I,


edisi kedua, Erlangga, Jakarta

[Perancangan Terminal Penumpang Bandara di Provinsi Gorontalo :Irwan Mapisamang] 50

Anda mungkin juga menyukai