Anda di halaman 1dari 8

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP JASA ANGKUTAN UMUM ILEGAL

DI KAWASAN BANDAR UDARA TJILIK RIWUT

OLEH :

NAMA : REINANDO ARDIAN SESARO

NIM : EAA 117 185

KONSENTRASI : HUKUM TATA NEGARA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS HUKUM

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang menempati urutan keempat

dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia, yang luas wilayahnya

mencapai 5.193.250 Km2 , dengan jumlah penduduk yang mencapai

260 Juta jiwa. Tanpa transportasi yang memadai, maka akan sulit

untuk menghubungkan seluruh daerah di kepulauan ini. Transportasi

atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting

dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Menyadari pentingnya

peranan transportasi nasional secara terpadu dan mampu

mewujudkan ketersediaan jasa transportasi yang sesuai dengan

tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan yang tertib,

nyaman, cepat, lancar, dan biaya yang murah. 1

Sektor transportasi memang memiliki peranan yang cukup

penting dalam meningkatkan mobilitas masyarakat, baik dari segi

kepentingan umum maupun pelayanan perdagangan dan jasa, karena

pengangkutan dengan menggunakan transportasi adalah perpindahan

tempat, baik mengenai benda maupun orang, karena perpindahan itu

muthlak diperlukan untuk mencapai dan meninggikan manfaat serta

efisiensi.2

1
Abdulkhadir Muhammad, Hukum Pengangkutan Niaga, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, hlm 7
2
Sution Usman Adji dkk, Hukum Pengangkutan di Indonesia, Rinka Cipta, Jakarta, 1991, hlm 1

1
Pembangunan suatu negara maupun suatu daerah membutuhkan jasa

angkutan yang harus memadai, karena tanpa adanya transportasi sebagai

sarana yang menunjang mobilisasi penumpang dan barang maka sulit

2
3

mengharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha

pengembangan ekonomi bagi sebuah daerah.

Mengingat bahwa wilayah Negara Republik Indonesia di

dominasi oleh wilayah kepulauan yang dibatasi oleh perairan yang

sangat luas, sehingga dalam mendukung kelancaran pembangunan

daerah maupun nasional, sektor perhubungan udara dan

perhubungan laut menjadi pemegang peranan penting dalam

melancarkan akomodasi dari satu wilayah ke wilayah lain.

Dalam sektor perhubungan udara , di Provinsi Kalimatan Tengah

khususnya Kota Palangka Raya terdapat satu Bandar Udara yang

memiliki peran penting dalam membantu perkembangan daerah.

Bandara terserbut bernama Bandar Udara Tjilik Riwut.

Sebelumnya, Bandar Udara Tjilik Riwut mempunyai nama Pelabuhan

Udara Panarung berdiri pada tanggal 1 Mei 1958 yang peresmiannya

dilaksanakan oleh Residen Kalimantan Tengah yaitu Bapak Tjilik

Riwut. Pada saat itu dapat difungsikan dan didarati Pesawat Terbang

jenis Twin Otter (dari TNI-AU) Pada Tanggal 24 September 1973

Pelabuhan Udara Panarung oleh Pemerintah Daerah Kalimantan

Tengah di serah terimakan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara Departemen Perhubungan RI. Sejak itu tanggung jawab

Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah beralih sepenuhnya kepada

pemerintah pusat, sebagai tindak lanjut dari serah terima tersebut oleh

Menteri Perhubungan Bapak Prof. Dr. Emil Salim dinyatakan


4

Pelabuhan Udara Panarung Palangka Raya sebagai Pelabuhan

Udara untuk lalu lintas udara dalam negeri (Domestik) dengan

menggunakan pesawat jenis Fokker 27.

Pelabuhan Udara Panarung Menjadi Bandar Udara Tjilik

Riwut Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional tanggal

10 Nopember 1988 nama Tjilik Riwut (Mantan Gubernur Kalimantan

Tengah), diabadikan untuk nama Bandar Udara Ibu Kota Provinsi

Kalimantan Tengah Palangka Raya yang sebelumnya bernama

Pelabuhan Udara Panarung. Penggantian nama menjadi Bandar

Udara Tjilik Riwut serta penandatanganan prasastinya dilakukan

oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Ir. Azwar Anas.

Penggantian nama tersebut sesuai dengan usul Gubernur Kalimantan

Tengah, DPRD Kalimantan Tengah dan

rekomendasi/tanggapan Menteri Dalam Negeri. Pengabadian nama

tersebut karena Tjilik Riwut adalah seorang Pahlawan Nasional

(Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 6 November 1988

No.108/TK/1988). Pada tanggal 28 Maret 2019 terminal baru bandara

ini mulai dioperasikan, semua aktivitas penerbangan di terminal lama

bandara dipindahkan ke terminal baru bandara. Lalu pada tanggal

8 April 2019 terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut diresmikan

penggunaannya oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.3

Untuk mencapai Bandar Udara Tjilik Riwut, bisa ditempuh

melalui jalur darat dengan waktu tempuh ± 20 Menit dari Pusat Kota
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Tjilik_Riwut. Diakses 01 Mei 2021
5

(Bundaran Besar). Karakteristik transpotasi yang dapat digunakan

dibedakan menjadi angkutan umum dan angkutan pribadi. Angkutan

umum adalah angkutan yang disediakan untuk dipergunakan oleh

umum dengan memungut biaya, sedangkan angkutan pribadi

merupakan angkutan yang hanya diberikan kepada orang yang

memiliki kendaraan tersebut. Kendaraan umum dapat juga

dikategorikan menjadi kendaraan yang disewakan (paratrasit) dan

kendaraan umum biasa (transit).

Bandar Udara Tjilik Riwut di kelola oleh PT Angkasa Pura II

(Persero), yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara

yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan

dan pelayanan jasa terkait bandar udara,4 bersama-sama dengan

Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan untuk masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Walikota Palangka Raya Nomor 42

Tahun 2019 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi

dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Dinas

Perhubungan Kota Palangka Raya memiliki tugas dan fungsi

membantu Walikota melaksanakan urusan Pemerintahan bidang

Perhubungan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Pembantuan yang diberikan kepada Kota Palangka Raya dan

melakukan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

pelaksanaan evaluasi, pelaksanaan administrasi dan pelaksanaan

fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan
4
https://angkasapura2.co.id/id/about?activeTab=history. DIakses 01 Mei 2021
6

fungsinya dalam lingkup bidang lalu lintas, angkutan dan sarana,

prasarana dan pengembangan dan keselamatan.

Dalam hal penyediaan jasa angkutan umum untuk mengantarkan

atau menjemput seseorang atau lebih ke kawasan Bandar Udara Tjilik

Riwut harus memiliki Izin dari Dinas Perhubungan dan Manajemen

Angkasa Pura II Bandar Udara Tjilik Riwut. Hal ini ditegaskan didalam

Pasal 106 Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Nomor: SKEP/100/XI/1985 Tentang Peraturan dan Tata Tertib Bandar

Udara. Dalam Pasal ini, disebutkan bahwa taksi, sedan, bus, sedan

penjemputan atau pelayanan perusahaan dan kendaraan sewa

apabila tidak ada Izin Trayek Angkutan Umum serta mengantongi izin

dari pihak Bandar Udara dilarang keras melakukan aktivitasnya di

kawasan tersebut. Izin bisa dalam bentuk kontrak bahkan izin sewa

dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Penguasa (dalam

hal ini Walikota Palangka Raya melalui Dinas Perhubungan Kota

Palangka Raya) atau Kepala Bandara. Meskipun adanya kepastian

mengenai perizinan jasa angkutan umum, masih terdapat oknum-

oknum jasa angkutan umum ilegal yang beroperasi di kawasan

Bandar Udara Tjilik Riwut.5

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, maka

dapat dilihat bahwa masih terdapat pelanggaran-pelanggaran yang di

lakukan oleh jasa angkutan umum ilegal di Kawasan Bandar Udara

5
https://kalteng.antaranews.com/berita/468498/transportasi-ilegal-dilarang-mengangkut-
penumpang-di-bandara-tjilik-riwut. Diakses 01 Mei 2021
7

Tjilik Riwut Kota Palangka Raya, maka dari itu peneliti tertarik untuk

mengangkat Skripsi dengan judul “PENEGAKAN HUKUM

TERHADAP JASA ANGKUTAN UMUM ILEGAL DI KAWASAN

BANDAR UDARA TJILIK RIWUT”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana Penegakan Hukum Terhadap Jasa Angkutan Umum

Ilegal di Kawasan Bandar Udara Tjilik Riwut?

2. Bagaimana Faktor-faktor Penghambat Dinas Perhubungan Kota

Palangka Raya dalam Penegakan Hukum Terhadap Jasa Angkutan

Umum Ilegal di Kawasan Bandar Udara Tjilik Riwut?

Anda mungkin juga menyukai