Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PRASARANA DAN SARANA TRANSPORTASI

DISUSUN OLEH:
NAMA : TAUFIK MULYAWAN
NIM : 1722302042
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
PRODI : TRKJJ / DIV
KELAS : IID

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I .......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................................... 3
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 4
BAB II ......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 5
2.1 PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI ........................................ 5
2.2 TRANSPORTASI UDARA ............................................................................................. 6
2.2.2 Prasarana .......................................................................................................... 6
2.2.3 Pengelolaan infrastruktur dan transportasi Bandar udara ............................... 7
2.3 TRANSPORTASI DARAT.............................................................................................. 9
2.3.1 Sarana Angkutan Jalan Raya : ........................................................................... 9
2.3.2 Sarana Angkutan Kereta Api : ......................................................................... 10
2.3.3 Prasarana Transportasi Darat : ....................................................................... 11
2.4 TRANSPORTASI LAUT .............................................................................................. 13
2.4.1 Sarana ............................................................................................................. 13
2.4.2 Prasarana Transportasi Laut : ......................................................................... 14
2.5 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI ......................................... 16
BAB III ...................................................................................................................................... 18
PENUTUP ................................................................................................................................. 18
3.1 KESIMPULAN ........................................................................................................... 18
3.2 SARAN........................................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiki lebih dari 17.000 pulau

dengan total wilayah 735.355 mil persegi. Indonesia dan menempati peringkat

keempat dari 10 negara berpopulasi terbesar di dunia (sekitar 220 juta jiwa). Tanpa

sarana transportasi yang memadai maka akan sulit untuk menghubungkan seluruh

daerah di kepulauan ini.

Dalam hidup ini, manusia akan sering mengalami perpindahan tempat dari

satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan wahana atau digerakkan oleh mesin,

yang disebut dengan transportasi. Semua manusia melakukan kegiatan perjalanan.

Perjalanan tersebut bisa dilakukan berbabagai cara ternasuk juga melalui jalur darat,

laut dan udara.

Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan

vital dalam berbagai aspek termasuk sosial dan ekonomi melalui fungsi distribusi

antara daerah satu dengan daerah yang lain. Distribusi barang, manusia, dll. akan

menjadi lebih mudah dan cepat bila sarana transportasi yang ada berfungsi

sebagaimana mestinya sehingga transportasi dapat menjadi salah satu sarana untuk

mengintegrasikan berbagai wilayah di Indonesia. Melalui transportasi penduduk

antara wilayah satu dengan wilayah lainya dapat ikut merasakan hasil produksi yang

rata maupun hasil pembangunan yang ada.

3
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan

sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan

Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing

negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Arti dan Makna dari Prasarana dan Sarana Transportasi khususnya untuk

bidang Teknik Sipil dan Transportasi ?

2. Apa yang menjadi sarana dan prasarana dari transportasi?

3. Bagaimana pengaruh sarana dan prasarana dari transportasi tersebut?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI


Sarana Transportasi adalah alat transportasi yang digunakan baik di darat, laut

maupun udara. Contoh sarana transportasi adalah motor, mobil, kereta api, perahu,

pesawat, helicopter, dll. Sedangkan, Prasarana Transportasi adalah segala sesuatu

yang digunakan untuk menunjang sarana transportasi. Contohnya jalan raya, terminal,

jalan tol, stasiun, pelabuhan, bandara dan rambu lalu lintas.(Rohwati dkk:2007)

Transportasi adalah alat yang digunakan untuk memindahkan manusia atau

berbagai jenis barang dari satu tempat ke tempat yang lain dengan bantuan mesin

yang digerakkan oleh manusia atau mesin itu sendiri.

Perbedaan anatara sarana dan prasarana tidaklah terlalu signifikan karena

hanya terletak pada manfaat penggunaannya. Sarana dan prasarana unsurnya tidak

dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainya karena memiliki keterkaitan

yang sangat penting untuk mencapai suatu keberhasilan yang diinginkan. Dapat

dikatakan suatu proses tidak akan dapat berhasil seperti yang diharapkan apabila

fasilitas penunjang yang digunakan tidak memadai atau tidak tersedia.Manfaat yang

bisa didapatkan dari pengunaan sarana dan prasarana anatara lain :

1. Menciptakan kenyamanan dalam kehidupan sehari – hari.

5
2. Memberikan kemudahan akses dalam bekerja untuk mencapai apa yang

diinginkan.

3. Menciptakan kepuasan.

4. Mempercepat proses kerja yang akan dilakukan.

5. Dapat meningkatkan produktivitas jika sarana dan prasarana yang diperlukan

memadai atau tersedia.

6. Hasil yang akan dicapai akan lebih baik dan kualitasnya yang bagus.

2.2 TRANSPORTASI UDARA


2.2.1 Sarana

Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat

saja adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfir atau udara

2.2.2 Prasarana
Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang

dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki

sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai

fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

Menurut ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara

adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan

peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk

kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

6
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah

“lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan

kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk

masyarakat”.

2.2.3 Pengelolaan infrastruktur dan transportasi Bandar udara


Bandar udara atau Bandara pada zaman sekarang tidak saja sebagai tempat

berangkat dan mendaratnya pesawat, naik turunnya penumpang, barang (kargo) dan

pos, namun bandara telah menjadi suatu kawasan yang begitu penting dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah disekitar, karena itu

penataan ruang dan kawasan menjadi sangat penting bagi daerah-daerah disekitar

bandara.

Pengelolaan bandara merupakan salah satu unsur yang menarik dan perlu

diperhatikan. Bandara sebagai penghubung antara dunia internasional dengan dalam

negeri merupakan hal yang wajib dikelola secara professional. Bandara / bandar

udara mencakup suatu kumpulan aneka kegiatan yang luas dengan berbagai

kebutuhan yang berbeda dan sering bertentangan. Bandara merupakan terminal

tentunya. Definisi terminal adalah suatu simpul dalam sistem jaringan perangkutan.

Oleh karena itu bandara dapat kita samakan dengan terminal, yang mempunyai fungsi

pokok sebagai tempat :

1. Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini

adalah pesawat.

7
2. Sebagai tempat pergantian moda bagi penumpang.

3. Sebagai tempat naik atau turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan

4. Sebagai tempat operasi berbagai jasa seperti: perdagangan, fasilitas umum,

fasilitas sosial, fasilitas transit, promosi, dan lain-lain.

5. Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh dalam perkembangan

wilayah.

Dalam melakukan pengelolaan bandara yang baik tentunya harus didasarkan

pada usaha yang efektif dan efisien.

Bandara sebagai suatu simpul dari suatu sistem transportasi udara dewasa ini

memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu pintu gerbang negara dari

negara lain. Selain itu juga bandara merupakan salah satu infrastruktur transportasi

yang wajib ada dalam setiap negara ini sangat berperan dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi karena setiap waktu terjadi pergerakan lalu-lintas pesawat

yang datang dan pergi ke atau dari sebuah bandar udara baik dari dalam maupun luar

negeri, yang meliputi data pesawat, data penumpang, data barang angkutan berupa

cargo, pos dan bagasi penumpang yang tentunya hal ini berarti terjadi aktivitas

ekonomi.

Pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur bandara tentunya hal yang mutlak

dan wajib dilakukan oleh operator bandara agar terjadi kelancaran dalam kegiatan

yang berlangsung dibandara tersebut. Hal yang perlu dicermati adalah cara

pengelolaan bandara tersebut harus sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen dalam

8
pengelolaan dan pemeliharaan yaitu efektifitas, efisien, dan andal. Dimana dengan

menerapkan hal tersebut, maka bandara tersebut agar sesuai kualitasnya dengan

standar internasional.

Bandara dewasa ini memiliki peran sebagai front input dari suatu rantai nilai

transportasi udara, dituntut adanya suatu manajemen pengelolaan barang maupun

manusia yang aman, efektif, dan efisien sesuai standar yang berlaku secara

internasional. Oleh karena itu sangat dituntut adanya kebijakan umum yang sanggup

menjamin terwujudnya tata manajemen bandara yang paling efisien, efektif dan andal

dalam pengelolaannya.

2.3 TRANSPORTASI DARAT


2.3.1 Sarana Angkutan Jalan Raya :
Angkutan Jalan adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk menggunakan

jalan. Angkutan jalan ini diantaranya adalah :

1. Sepeda Motor, adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga) tanpa

atap baik dengan atau tanpa kereta di samping.

2. Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi

sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk

pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

9
3. Mobil Bus, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8

(delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan

maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.

4. Mobil Barang, adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang termasuk

dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.

Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan

oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana

sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa. Diantaranya adalah : sepeda,

becak, bajaj, bemo dan delman.

2.3.2 Sarana Angkutan Kereta Api :


Kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak,

baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan

ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang

umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan

sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya).

Rangkaian kereta atau gerbong tersebut berukuran relatif besar sehingga mampu

memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai

angkutan massal efektif, beberapa negara berusaha memanfaatkannya secara

maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota,

antarkota, maupun antar negara.

10
2.3.3 Prasarana Transportasi Darat :
Jalan dan Jembatan, adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala

bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan

tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali

jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

Rel Kereta, digunakan pada jalur kereta api. Rel mengarahkan/memandu

kereta api tanpa memerlukan pengendalian. Rel merupakan dua batang rel kaku yang

sama panjang dipasang pada bantalan sebagai dasar landasan. Rel-rel tersebut diikat

pada bantalan dengan menggunakan paku rel, sekrup, penambat, atau penambat e

(seperti penambat Pandrol).

Jenis penambat yang digunakan bergantung kepada jenis bantalan yang

digunakan. Puku ulir atau paku penambat digunakan pada bantalan kayu, sedangkan

penambat e digunakan untuk bantalan beton atau semen.

Rel biasanya dipasang di atas badan jalan yang dilapis dengan batu kericak

atau dikenal sebagai Balast. Balast berfungsi pada rel kereta api untuk meredam

getaran dan lenturan rel akibat beratnya kereta api. Untuk menyeberangi jembatan,

digunakan bantalan kayu yang lebih elastis ketimbang bantalan beton.

Stasiun Kereta Api, adalah tempat di mana para penumpang dan barang dapat

naik-turun dalam memakai sarana transportasi kereta api. Selain stasiun, pada masa

11
lalu dikenal juga dengan halte kereta api yang memiliki fungsi nyaris sama dengan

stasiun kereta api.

Stasiun kereta api umumnya terdiri atas tempat penjualan tiket, peron atau

ruang tunggu, ruang kepala stasiun, dan ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta

Api) beserta peralatannya, seperti sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon,

telegraf, dan lain sebagainya. Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih

banyak daripada stasiun kecil untuk menunjang kenyamanan penumpang maupun

calon penumpang kereta api, seperti ruang tunggu, restoran, toilet, mushalla, area

parkir, sarana keamanan (polisi khusus kereta api), sarana komunikasi, depo

lokomotif, dan sarana pengisian bahan bakar. Pada papan nama stasiun yang

dibangun pada zaman Belanda, umumnya dilengkapi dengan ukuran ketinggian rata-

rata wilayah itu dari permukaan laut, misalnya Stasiun Bandung di bawahnya ada

tulisan plus-minus 709 meter.

Pada umumnya, stasiun kecil memiliki tiga jalur rel kereta api yang menyatu

pada ujung-ujungnya. Penyatuan jalur-jalur tersebut diatur dengan alat pemindah

jalur yang dikendalikan dari ruang PPKA. Selain sebagai tempat pemberhentian

kereta api, stasiun juga berfungsi bila terjadi persimpangan antar kereta api sementara

jalur lainnya digunakan untuk keperluan cadangan dan langsir.

Pada stasiun besar, umumnya memiliki lebih dari 4 jalur yang juga berguna

untuk keperluan langsir. Pada halte umumnya tidak diberi jalur tambahan serta

percabangan. Pada masa lalu, setiap stasiun memiliki pompa dan tangki air serta

12
jembatan putar yang dibutuhkan pada masa kereta api masih ditarik oleh lokomotif

uap.Karena keberadaan stasiun kereta api umumnya bersamaan dengan keberadaan

sarana kereta api di Indonesia yang dibangun pada masa zaman Belanda, maka

kebanyakan stasiun kereta api merupakan bangunan lama yang dibangun pada masa

itu. Sebagian direstorasi dan diperluas, sedangkan sebagian yang lain ditetapkan

sebagai bangunan cagar budaya. Kebanyakan kota besar, kota kabupaten, dan bahkan

kecamatan di Jawa dihubungkan dengan jalur kereta api sehingga di kota-kota

tersebut selalu dilengkapi dengan stasiun kereta api.

Halte, adalah tempat pemberhentian sementara untuk menaikkan dan

menurunkan penumpang. Sekarang ini sering dikenal halte bus dan angkutan kota,

dahulu ada juga halte kereta api.

ATCS, Sistem Kendali Lalu lintas Kendaraan atau Auto Traffic Control

System (ATCS) adalah pengendalian lalu lintas dengan menyelaraskan waktu lampu

merah pada jaringan jalan raya.

2.4 TRANSPORTASI LAUT


2.4.1 Sarana
Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai

dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar

untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris,

dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Berabad-abad

lamanya kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan.

13
Feri, adalah sebuah sebuah kapal transportasi jarak dekat.Feri mempunyai

peranan penting dalam sistem pengangkutan bagi banyak kota pesisir pantai,

membuat transit langsung antar kedua tujuan dengan biaya lebih kecil dibandingkan

jembatan atau terowong.

Sampan (bahasa Tionghoa) adalah sebuah perahu kayu tiongkok yang

memiliki dasar yang relatif datar, dengan ukuran sekitar 3,5 hingga 4,5 meter yang

digunakan sebagai alat transportasi sungai dan danau atau menangkap ikan. Sampan

dapat mengangkut penumpang 2 – 8 orang, tergantung ukuran sampan. Sampan ada

kalanya memiliki atap kecil dan dapat digunakan sebagai tempat tinggal permanen di

perairan dekat darat. Sampan biasanya tidak digunakan untuk berlayar jauh dari

daratan karena jenis perahu ini tidak memiliki perlengkapan untuk menghadapi cuaca

yang buruk.

Kata “sampan” secara harafiah berarti “tiga lembar papan” dalam bahasa

Kanton, dari kata Sam (tiga) dan pan (papan). Kata ini digunakan untuk merujuk pada

rancangan perahu ini, yang terdiri dari sebuah dasar yang datar (dibuat dari selembar

papan); dua lembar papan lainnya dipasang di kedua belah sisinya. Sampan

digerakkan dengan sepotong galah, dayung atau dapat pula dipasangi motor di

bagian belakangnya.

2.4.2 Prasarana Transportasi Laut :


Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai atau danau untuk

menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.

14
Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan

membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin

juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang berkepentingan.

Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan dan

pemrosesan barang.

Kata pelabuhan laut digunakan untuk pelabuhan yang menangani kapal-kapal

laut. Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang digunakan untuk berlabuhnya

kapal-kapal penangkap ikan serta menjadi tempat distribusi maupun pasar ikan.

Klasifikasi pelabuhan perikanan ada 3, yaitu: Pelabuhan Perikanan Pantai,

Pelabuhan Perikanan Nusantara, dan Pelabuhan Perikanan Samudera.Di bawah ini

hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi :

1. Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)

2. Perlindungan dari angin, ombak, dan petir

3. Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk

Galangan kapal adalah sebuah tempat yang dirancang untuk memperbaiki dan

membuat kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa yacht, armada militer, cruisine line,

pesawat barang atau penumpang.

15
2.5 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI
Transportasi yaitu perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan

menggunakan alat pengangkutan. Kelancaran proses transportasi dipengaruhi oleh

kondisi ketersediaan sarana dan prasarana transportasi. Jalan dan jembatan termasuk

sebagai suatu prasarana pasif yang yang mendukung lancarnya transportasi di suatu

daerah. Daerah pedesaan, masih sangat terbatas dalam ketersediaan maupun

kelancaran sarana dan prasarana transportasinya. Pada dasarnya, transportasi

merupakan suatu tolak ukur interaksi keruangan antar wilayah dan sangat penting

peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatu wilayah. Selain itu,

transportasi juga berperan menunjang keberhasilan pembangunan terutama dalam

mendukung kegiatan perekonomian masyarakat, tak terkecuali di daerah pedesaan.

Sarana dan prasarana transportasi memiliki beberapa dampak yang secara

langsung maupun tidak langsung dalam masyarakat. Ketersediaan dan lancarnya

sarana dan prasarana transportasi menghapuskan perisolasian suatu daerah serta

aksesibilitas pun semakin meningkat. Peningkatan ini membuka suatu peradaban baru

bagi daerah pedesaan tersebut. Sehingga kemajuan dan modernisasi yang berasal dari

daerah pusat pemerintahan dapat dengan mudah masuk.

Hal ini dapat dilihat dari segi ekonomi, yang mana dengan lancarnya sarana

transportasi, pemasaran hasil usaha pun semakin mudah. Selain dipermudah dalam

hal pengangkutannya juga dipermudah dalam menciptakan pasar dan penyediaan

sarana produksi pertanian atau sarana produksi suatu usaha.

16
Selain dari segi ekonomi, dapat juga dilihat dari segi pendidikan. Keterbukaan

suatu daerah membuat mudahnya masuk tenaga pengajar ataupun sarana untuk

peningkatan pendidikan. Sedangkan dalam bidang kesehatan, seperti yang terlihat

pada masyarakat menjadi semakin cepat dalam mencapai rumah sakit atau tenaga

medis, sehingga pertolonganpun dapat segera didapatkan. Hal–hal di atas

membuktikan bahwa dengan lancarnya sarana dan prasarana transportasi dapat

meningkatkan pembangunan suatu desa, baik itu dari beberapa dan termasuk juga

kedalam segi fisik maupun dari segi manusianya.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat

aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya.

2. Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan

vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan

daerah yang lain.

3. Kebanyakan dari negara maju menganggap pembangunan transportasi

merupakan bagian yang integral dari pembangunan perekonomian. Ada baiknya

pemerintah memperhatikan hal tersebut.

3.2 SARAN
1. Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia, pemerintah harus

menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan,

dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus berupaya

meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur tersebut.

2. Selain membangun berbagai infrastruktur trasnportasi, pemerintah kiranya perlu

untuk selalu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau bagi masyarakat di

daerah terpencil/pinffiran, misalnya dengan kebijakan-kabijakan untuk menurunkan

harga BBM, memberikan subsidi, melakukan pengawasan ketat terhadap tata niaga

dan distribusinya dan sebagainya.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://areaperbedaan.blogspot.com/2015/01/perbedaan-sarana-dan-prasarana.html
http://teknik-sipilblog.blogspot.com/2015/02/prasarana-transportasi.html
https://pengertianmenurutparaahli.org/pengertian-sarana-dan-prasarana-
transportasi/
https://www.mikirbae.com/2015/12/sarana-dan-prasarana-transportasi-di.html
https://istanamakalah.blogspot.com/2017/06/contoh-makalah-transportasi.html

19

Anda mungkin juga menyukai