Anda di halaman 1dari 52

MAKALAH PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

BANDAR UDARA INTERNASIONAL NINOY AQUINO


FILIPINA

DISUSUN
OLEH :
DWIKY ANNAS URBA NINGRUM
201810340311080

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan keridhoan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Perencanaan Lapangan Terbang ini dengan baik, walaupun mungkin dalam bentuk ataupun
sistematika penulisannya, belum sepenuhnya benar.
Makalah ini, di buat atas dasar untuk kepentingan penulis yang dimana sebagai
penunjang nilai dalam mata kuliah Perencanaan Lapangan Terbang, dan sebagai bahan
pembelajaran demi kelangsungan proses belajar mengajar di kelas. Sehingga kritik dan saran
dari Dosen Pengajar dan pembaca, sangatlah diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Untuk itu, penulis mengemukakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang turut membantu penulis, dalam
menyelesaikan makalah ini.

Malang, Januari 2022

Dwiky Annas Urba Ningrum

2|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI .............................................................................................................................2
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah ..................................................................................................5
BAB II ........................................................................................................................................6
LADASAN TEORI....................................................................................................................6
2.1 Pengertian dan Peran Bandar Udara ...............................................................6
2.2 Sistem Bandar udara ........................................................................................6
2.3 Fungsi Bandar Udara .......................................................................................9
2.4 Jenis Bandar Udara........................................................................................ 10
2.5 Konfigurasi Landasan Pacu .......................................................................... 11
BAB III .................................................................................................................................... 13
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 13
3.1. Bandar Udara Ninoy Aquino ............................................................................. 13
3.1.1 Profil Umum Bandar udara ...................................................................... 13
3.1.2 Sejarah Bandar udara............................................................................... 14
3.1.3 Fasilitas Bandar udara .............................................................................. 20
3.1.3.1 Runway Bandar udara .................................................................. 31
3.1.4 Maskapai .................................................................................................. 34
3.1.5 Akses Transportasi Darat menuju ke Bandar Udara .............................. 36
5 3.1.6 Dokumentasi............................................................................................. 37
BAB IV .................................................................................................................................... 51
PENUTUP ............................................................................................................................... 51
4.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 51
4.2. Saran ................................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 52

3|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sepanjang dekade pertama abad kedua puluh, terjadi beberapa kemajuan
pentingdalam teknologi yang nantinya berdampak besar terhadap peradaban kita. Pada
awal abad kedua puluh, para inventor dan insinyur berlomba-lomba mencari cara untuk
membuat mesin terbang yang lebih berat dari udara. Sukses pertama terjadi pada 1903
ketika Wilbur dan Orville Wright berhasil menerbangkan pesawat udara mereka selama 12
detik dan mencapai jarak sejauh 120 kaki (37 m). Sejak penerbangan pertama ini,
transportasi udara telah berkembang dan menjadi sarana angkutan utama bagi mereka yang
ingin menempuh perjalanan panjang, di mana pada tahun 1998 tercatat 91 persen dari jarak
yang ditempuh dalam perjalanan antar kota di Amerika Serikat adalah lewat udara.
Sekarang, pesawat penumpang komersial mampu terbang dengan kecepatan 550 mil (880
km) per jam, dan perjalanan udara lintas-samudera dengan pesawat supersonik dapat
ditempuh pada kecepatanhingga 1450 mil (2320 km) per jam. Lebih dari 3000 bandara
telah dibangun di Amerika Serikat, mencakup sekitar 2200 bandara penerbangan umum
yang melayani pesawat-pesawat kecil milik pribadi. Bandara tersibuk pada tahun 1999,
Atlanta Hartsfield, melayani lebih dari78 juta penumpang yang tiba dan berangkat.
Lapangan terbang adalah suatu hal yang sangat bermanfaat dalam hal transportasi
udara. Semua transportasi memerlukan jarak yang jauh dan waktu yang lama, dengan
transportasi udara (pesawat terbang) waktu tempuh yang lama dapat dipersingkat. Semua
orang sudah bisa menikmati kenyamanan saat menggunakan transportasi udara (pesawat).
Dengan demikian transportasi udara (pesawat) mempunyai fasilitas penunjang yang sangat
penting. Fasilitasfasilitas penunjangnya adalah Apron, Runaway, Taxiway, dan fasilitas
penunjang teknis lainnya yang menjadi pelengkap bagi bandara itu sendiri seperti drainase
yang bagus, serta jalan untuk mengakses ke bandara tersebut. Dalam merencanakan
Lapangan Terbang tidak bisa dilakukan oleh satu disiplin ilmu Teknik Sipil saja karena
hal-hal lain yang ada dalam merencanakan lapangan terbang juga membutuhkan bantuan-

4|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


bantuan dari disiplin ilmu seperti elektrifikasi bandara, dan juga desain bandara agar
terlihat bagus bentuknya.
Lapangan terbang sebagai suatu simpul dari suatu sistem transportasi udara dengan
memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu pintu gerbang negara satu ke negara
lain. Selain itu bandara juga merupakan salah satu infrastruktur transportasi yang wajib ada
dalam setiap negara, karena bandara sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi karena setiap waktu terjadi pergerakan lalu-lintas pesawat yang datang dan pergi
ke atau dari sebuah bandar udara baik dari dalam neegri maupun luar negeri, tentunya hal
ini berarti terjadi aktivitas ekonomi.
Saat ini manusia sudah mulai mengutamakan mobilitas yang cepat dalam
melakukan setiap aktivitasnya, baik dalam urusan pekerjaan ataupun urusan berpergian
untuk berwisata, mengunjungi keluarga, teman dan kerabat. Karena kebutuhan mobilitas
yang tinggi tersebut, maka diperlukan jenis transportasi, penyedia transportasi dan fasilitas
yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan manusia saat ini. Transportasi yang cocok
untuk kebutuhan tersebut adalah Pesawat terbang karena hemat waktu dalam
memindahkan manusia dari suatu tempat ke tempat lain. Karena banyaknya pengunaan
Pesawat terbang maka harus diperhatikan pula mengenai Bandar Udara sebagai tempat
fasilitas pesawat terbang dan fasilitas penunjang lainnya.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengetahuan Dasar Mengenai Bandar Udara?
2. Bagaimana Spesifikasi Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino?

I.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengetahuan Dasar Mengenai Bandar Udara.
2. Untuk Mengetahui Spesifikasi Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino.

5|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bandar Udara


Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batasbatas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik
turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan,
serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya (Dephub,2017).
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah
lapangan udara termasuk semua peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk
menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat. Jadi bandar udara
merupakan suatu sistem yang saling berhubungan satu sama lainnya yang bertujuan
sebagai fasilitas pokok dari transportasi udara sehingga dapat menciptakan suatu fungsi
yang aman, nyaman dan efektif.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization) Bandar
udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan
peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan,
keberangkatan dan pergerakan pesawat.

2.2 Sistem Bandar Udara


Sistem bandar udara dibagi menjadi 2 bagian utama, yaitu: sisi darat (land side)
dan sisi udara (air side). Sistem bandara pada sisi darat terdiri atas sistem jalan
penghubung kendaraan (jalan masuk ke bandara), lapangan parkir kendaraan dan
terminal penumpang. Sedangkan sistem bandara pada sisi udara meliputi runway, apron,
taxiway.

2.2.1 Sisi Darat (Land Side)


 Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang
datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter
check-in, (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara

6|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas
untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke
pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang
naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindahpindah.
 Curb adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam
bangunan terminal
 Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput,
termasuk taksi

➢ Fungsi dan Tugas Pokok Sisi Darat (Land Side)


 Pelayanan Pelataran Parkir Terminal
 Pelayanan Fasilitas Terminal, pengecekan dilakukan berkala oleh
Terminal Inspektur
 Pelayanan Penerangan Bandar Udara yang meliputi:
- Penerangan Langsung / Tatap Muka
- Penjualan Pas Harian Bandara
- Telepon Informasi Penerbangan
- Operator Sentral Telepon Bandara
- Flight Information Display System (FIDS) dan Public Address
System (PAS) serta Public Information System (PIS)
- Penerangan Situasi Khusus (VVIP / Emergency)
 Pelayanan Customers Service Centre (CSC), sebagai frontliner yang
menerima komplain dan menindaklanjutinya ke unit relevan.

2.2.2 Sisi Udara (Air Side)


 Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya
landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk
bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari
rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis
umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter,
Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800

7|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai
konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat
yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko
234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan
konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat
yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules,
dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk
antisipasi ramainya lalu lintas.
 Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building,
sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron
umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari
pesawat.
 Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa
menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
 Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit
penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan
pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam
kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
 Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.

➢ Fungsi dan Tugas Pokok Sisi Udara (Air Side)


 Mengatur pergerakan pesawat udara dengan tujuan untuk menghindari
adanya tabrakan antara pesawat udara dan pesawat udara dengan obstacle
 Mengatur masuknya pesawat udara ke apron dan mengkoordinasikan pesawat
udara yang keluar dari apron dengan dinas ADC (aerodrome control)
 Menjamin keselamatan dan kecepatan serta kelancaran pergerakan kendaraan
dan pengaturan yang tepat dan baik bagi kegiatan di sisi udara
 Menyiapkan aircraft parking standard allocation terlebih dahulu, untuk
memudahkan parking dan handling pesawat udara yang bersangkutan

8|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


 Mengadakan pengaturan terhadap engine run-up, aircraft towing, memonitor
start-up clearence yang diberikan control tower untuk meningkatkan
keselamatan dan kelancaran lalu lintas di apron
 Menyediakan marshaller dan follow me service
 Memberikan / menyebarkan informasi kepada operator mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan adanya suatu kegiatan yang sedang berlangsung yang
berpengaruh terhadap kegatan operasi lalu lintas di apron
 Menjamin kebersihan apron dengan melaksanakan dan menetapkan suatu
program inspeksi dan standard pencemaran yang ketat
 Menyediakan dukungan dan bantuan pesawat udara yang sedang dalam
keadaan emergency

2.3 Fungsi Bandar Udara


Bandar Udara memiliki fungsi antara lain;
1. Sebagai pengendali dan mengatur lalu lintas angkutan udara dalam hal ini adalah pesawat.
2. Sebagai tempat pergantian moda bagi penumpang.
3. Sebagai tempat naik atau turun penumpang dan bongkar muat barang/muatan.
4. Sebagai tempat operasi berbagai jasa seperti: perdagangan, fasilitas umum, dll.
5. Sebagai elemen tata ruang wilayah, yakni titik tumbuh dalam perkembangan wilayah.

9|P ERENCANAAN LAPAN GAN TE RBAN G


2.4 Jenis- Jenis Bandar Udara
2.4.1 Bandar Udara Domestik
Merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani penerbangan domestik
atau penerbangan di negarayang sama. Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea
cukai dan imigrasi dan tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari bandara
luar negeri.
Bandara tersebut umumnya memiliki landasan pendek yang hanya dapat
menangani pesawat jarak pendek/menengah dan lalu lintas regional. Di beberapa
negara, bandar udara sejenis itu tidak memiliki pemeriksaan keamanan atau detektor
logam, tetapi pemeriksaan seperti itu telah diadakan beberapa tahun belakangan ini.
Kebanyakan bandara kotamadya di Kanada dan Amerika Serikat masuk dalam
kelompok ini. Di bandara internasional di Kanada, terdapat terminal domestik yang
menangani penerbangan di Kanada (terbang dari satu kota Kanada ke kota lainnya).
Beberapa negara kecil tidak memiliki bandar udara domestik umum, atau bahkan
penerbangan domestik umum, contohnya Belgia.

2.4.2 Bandar Udara Regional


Merupakan sebuah bandar udara yang melayani lalu lintas di daerah geografi
berpopulasi relatif kecil. Sebuah bandara regional umumnya tidak memiliki fasilitas
bea cukai dan imigrasi untuk memproses lalu lintas antarnegara. Di Kanada bandara
regional umumnya melayani penerbangan di Kanada dan beberapa penerbangan
menuju Amerika Serikat. Beberapa bandar udara regional AS, dianataranya menyebut
dirinya bandar udara internasional, memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi yang
beroperasi bila diminta, tetapi kebanyakan melayani lalu lintas domestik.

Pesawat yang menggunakan bandara tersebut merupakan jet bisnis kecil,


pesawat pribadi, dan jet regional.

10 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
2.4.3 Bandar udara internasional
Merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi dengan fasilitas Bea dan Cukai
dan imigrasi untuk menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara
lainnya. Bandara sejenis itu umumnya lebih besar, dan sering memiliki landasan lebih
panjang dan fasilitas untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk
perjalanan internasional atau antarbenua.
Bandara internasional sering menangani penerbangan domestik (penerbangan
yang terjadi di satu negara) juga penerbangan internasional. Di beberapa negara kecil
kebanyakan bandar udara merupakan internasional, sehingga konsep suatu "Bandara
Internasional" memiliki makna kecil. Di negara-negara tersebut, terdapat sebuah
subkategori bandar udara internasional terbatas yang menangani penerbangan
internasional, tetapi terbatas pada tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor
geografi) atau campuran bandara sipil/militer.

2.5 Konfigurasi Dasar Landas Pacu


2.5.1 Landas Pacu Tunggal (Single Runway)
Konfigurasi landas pacu ini merupakan jenis paling sederhana, sebagian besar
lapangan terbang di Indonesia adalah landasan tunggal. Kapasitas landasan pacu
tunggal dalam kondisi Visual Flight Rule (VFR) antara 45-100 gerakan tiap jam,
sedangkan dalam kondisi IFR (Instrument Flight Rule) kapasitasnya berkurang menjadi
40-50 gerakan tergantung kepada komposisi pesawat campuran dan tersedianya alat
bantu
Navigasi.

2.5.2 Landas Pacu Parallel (Parallel Runways)


Konfigurasi landas pacu ini memungkinkan peningkatan kapasitas; semakin
banyak jumlah landas pacu semakin besar kapasitas bandar udara yang bersangkutan.
Kapasitas landasn sejajar terutama tergantung kepada jumlah landasan dan
pemisahan/penjarakan antara dua landasan. Penjarakan landasan dibagi menjadi tiga:
1. Berdekatan (close) mempunyai jarak sumbu ke sumbu 213 m (untuk lapangan
terbang pesawat transport), minimum 1067 dalam kondisi IFR.
2. Landasan sejajar menengah (intermediate) dipisahkan dngan jarak 107 m – 1524 m.

11 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
3. Landasan sejajar jauh (Far) dipisahkan dengan jarak 1310m atau lebih.

2.5.3 Landas Pacu Jalur Garda (Dual Lane Runway)


Konfigurasi landas pacu ini merupakan dua landas pacu parallel yang saling
berdekatan dengan landas hubung keluar masing-masing. satu landas pacu untuk
kedatangan yaitu yang terjauh dari bangunan terminal dan yang terdekat dengan
bangunan terminal untuk pemberangkatan.

2.5.4 Landas Pacu Silang (Intersecting Runways)


Konfigurasi landas pacu ini terdiri dari dua atau lebih landas pacu yang berbeda
arah satu dari yang lainnya. Hal ini didasarkan atas kebutuhan untuk mengatasi arah
angin yang bertiup lebih dari satu arah dan berdampak pada angin samping (cross
winds) yang kuat jika menghandalkan satu.

2.5.5 Landas Pacu V-Terbuka (Open-V Runways)


Konfigurasi landas pacu memberi manfaat hampir sama dengan jenis
intersecting runways (jika angin bertiup kuat dari satu arah) hanya saja jika tiupan angin
tidak terlalu kuat, kedua landas pacu dapat digunakan bersama-sama.

12 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino


3.1.1 Profil Umum Bandar udara
Nama Bandara : Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino
Jenis : Publik dan Militer
Pemilik : Pemerintah Filipina
Pengelol : Manila International Airport Authority
Melayani : Greater Manila Area
Lokasi : Parañaque dan Pasay, Metro Manila, Filipina
Dibuka : 17 Agustus 1987
Maskapai Penghubung : Cebgo, Cebu Pacific, PAL Express, Philippine Airlines,
Philippines Air Asia
Ketinggian : 23 m / 75 kaki
Koordinat : 14°30′30″ N - 121°01′11″ E
Runway : luas 3.737 m dan 2.258 m
Apron : luas total 347.400 meter persegi
Situs : www.miaa.gov.ph

Bandara Internasional Ninoy Aquino (Filipino: Paliparang Pandaigdig ng


Ninoy Aquino) atau NAIA (/ˈnaɪə/, secara lokal /nɑː.ˈsaya.jə/), sebelumnya dikenal
dan masih sering disebut sebagai Bandara Internasional Manila (IATA: MNL,
ICAO: RPLL) serta menurut nama kodenya Nichols Field (Nichols), adalah
Bandara porsi Manila dan sekitarnya daerah metropolitan. Terletak di sepanjang
perbatasan antara kota-kota Pasay dan Parañaque, sekitar 7 kilometer (4.3 mil)
selatan Manila dan barat daya Makati. NAIA adalah gerbang internasional utama
bagi wisatawan ke Filipina dan berfungsi sebagai penghubung AirAsia Filipina,
Cebgo, Cebu Pacific, PAL Express, dan Philippine Airlines. Dikelola oleh Otoritas

13 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
Bandara Internasional Manila (MIAA), badan terlampir dari Departemen
Perhubungan (DOTr).
Secara resmi, NAIA adalah satu-satunya bandara yang melayani Manila
daerah. Namun, dalam praktiknya, baik NAIA maupun Bandara Internasional
Clark, terletak di Clark Freeport Zone di Pampanga, melayani wilayah Manila,
dengan Clark sebagian besar melayani maskapai bertarif rendah karena biaya
pendaratan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang dikenakan di NAIA. Di
masa lalu ada seruan untuk Clark untuk menggantikan NAIA akhirnya sebagai
bandara utama Filipina. Bandara ini dinamai mendiang Senator Benigno "Ninoy"
Aquino Jr., siapa dibunuh di bandara pada tahun 1983. Pada tahun 2018, semua
terminal di NAIA menangani lalu lintas penumpang tahunan yang memecahkan
rekor sebanyak 45.082.544, meningkat 6,79% dari tahun sebelumnya. Itu akan
dilengkapi dengan dua bandara baru, yaitu Bandara Internasional Manila Baru,
yang terletak di Bulacán, untuk melayani baik Metro Manila maupun Central
Luzon, dan Bandara Sangley Point, yang terletak di tanah reklamasi di Kota Cavite,
Cavite. Setelah selesainya dua bandara baru yang akan melayani Metro Manila dan
wilayah sekitarnya, NAIA akan dijadikan bandara domestik yang juga melayani
Penerbangan umum, pemeliharaan, kargo, taksi udara, bisnis penerbangan, dan
kunjungan kenegaraan / diplomatik.

3.1.2 Sejarah
➢ Menara Terminal Lapangan Nielson Tua
Bandara asli yang melayani Manila, Grace Park Airfield, juga dikenal
sebagai Manila North, dibuka pada tahun 1935 di Grace Park, Caloocan. Itu
adalah bandara komersial pertama di kota itu, dan digunakan oleh Perusahaan
Taksi Udara Filipina (kemudian Philippine Airlines) untuk rute domestik
pertamanya. Pada bulan Juli 1937, Terminal Udara Internasional Manila
terletak di area seluas 45 hektar (4.800.000 kaki persegi) Bandara Nielson
diresmikan dan menjadi pintu gerbang ke Manila. Landasan pacu yang
sekarang terbentuk Ayala Avenue dan Paseo de Roxas di Makati. Pada tahun
1948, setelah kemerdekaan Filipina, bandara dipindahkan ke lokasi saat ini

14 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
yang berdekatan dengan Pangkalan Udara Villamor, yang kemudian disebut
Nichols Field karena alasan kemiringan medan yang kurang, luas lahan di
lokasi baru, dan landasan pacu USAF (Runway 13/31) yang dapat digunakan
untuk bandara. Struktur aslinya dibangun di tempat yang sekarang menjadi
situs Terminal 2.
Pada tahun 1954, landasan pacu internasional bandara dan jalur taksi
terkait dibangun, dan pada tahun 1956, konstruksi dimulai pada menara kontrol
dan gedung terminal untuk penumpang internasional. Terminal baru
diresmikan pada 22 September 1961. Pada tanggal 22 Januari 1972, kebakaran
menyebabkan kerusakan besar pada bangunan terminal aslinya, yang juga
mengakibatkan enam korban jiwa, dan terminal yang sedikit lebih kecil
dibangun kembali pada tempatnya pada tahun berikutnya. Terminal kedua ini
akan berfungsi sebagai terminal internasional negara sampai tahun 1981 ketika
diubah menjadi bandara domestik setelah penyelesaian dan pembukaan
terminal baru yang berkapasitas lebih tinggi, yang sekarang dikenal sebagai
Terminal 1. Terminal internasional lama kemudian rusak oleh kebakaran lain
pada Mei 1985.
Satu tahun setelah pembukaannya, Terminal 1 saat ini menjadi tempat
peristiwa kontroversial dalam sejarah Filipina pada 21 Agustus 1983. Benigno
"Ninoy" Aquino Jr. dulu dibunuh di Gerbang 8 terminal (sekarang Gerbang 11)
setelah kembali ke Filipina dari pengasingannya di Amerika Serikat. Ironisnya,
nomor penerbangannya, China Airlines 811, adalah nomor penerbangan yang
sama dengan yang terlibat dalam kecelakaan tiga tahun lalu di bandara yang
sama, padahal pesawat yang terlibat dalam pembunuhan tahun 1983 adalah
Boeing 767-200. Empat tahun setelah kejadian itu, selama masa kepresidenan
istri Ninoy Corazon Aquino pada tahun 1987, Undang-undang Republik No.
6639 diberlakukan tanpa persetujuan eksekutif, mengganti nama bandara untuk
menghormati Ninoy.
Rencana pembangunan terminal baru dibuat pada tahun 1989, ketika
Departemen Perhubungan dan Komunikasi ditugaskan Aéroports de Paris
untuk melakukan studi kelayakan untuk meningkatkan kapasitas.
15 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
Rekomendasinya adalah membangun dua terminal baru, dan pada tahun 1998
Terminal 2 selesai dibangun. Terminal 2 dijuluki Terminal Centennial karena
penyelesaiannya bertepatan dengan ulang tahun ke-100 Deklarasi
Kemerdekaan Filipina dari Spanyol. Pada tahun 1997 pemerintah menyetujui
pembangunan Terminal 3 yang semula dijadwalkan selesai pada tahun 2002.
Setelah banyak penundaan yang disebabkan oleh masalah teknis dan hukum,
terminal tersebut mulai beroperasi sebagian pada pertengahan 2008 dan
beroperasi penuh pada Agustus 2014. Pemerintah bermaksud untuk
mengembalikan layanan dari banyak maskapai penerbangan yang
membatalkan layanan ke Manila karena masalah Terminal 1.
➢ 1990-an (Aula keberangkatan Terminal 3 NAIA)
Proposal asli untuk pembangunan terminal ketiga diusulkan oleh
Emerging Dragon Corporation (AEDP) Asia. AEDP akhirnya kehilangan
tawaran untuk PairCargo dan mitranya Fraport AG Jerman, yang kemudian
memulai pembangunan terminal di bawah administrasi Joseph Estrada. Pada
Agustus 1997, Presiden Fidel V. Ramos memimpin upacara peletakan batu
pertama Terminal 3. Sebagian besar strukturnya selesai beberapa tahun yang
lalu dan awalnya dijadwalkan untuk dibuka pada tahun 2002. Fasilitas ultra-
modern senilai US $ 640 juta, 189.000 meter persegi (2.030.000 kaki persegi)
dirancang oleh Skidmore, Owings dan Merrill (SOM) berkapasitas 13 juta
penumpang per tahun. Namun, sengketa hukum antara pemerintah Filipina dan
kontraktor utama proyek, Philippine International Air Terminals Co. Inc.
(Piatco), atas kontrak Build-Operate-Transfer (BOT), menunda penyelesaian
akhir dan pembukaan terminal.
Meskipun perjanjian aslinya adalah perjanjian di mana PairCargo dan
Fraport AG akan mengoperasikan bandara selama beberapa tahun setelah
pembangunannya, diikuti dengan penyerahan terminal kepada pemerintah
Filipina, pemerintah menawarkan untuk membeli Fraport AG seharga $ 400
juta, yang mana Fraport setuju. Namun, sebelum terminal tersebut dapat
diselesaikan sepenuhnya, Presiden Gloria Macapagal-Arroyo, menyebut
kontrak tersebut "berat" dan oleh karena itu membentuk komite untuk
16 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
mengevaluasi kesepakatan untuk membeli Fraport AG. Tindakan inilah yang
memicu paling kontroversi. Mahkamah Agung Filipina akhirnya memutuskan
kontrak Piatco "batal demi hukum" dengan alasan berbagai anomali.
Pemerintahan Presiden Gloria Macapagal-Arroyo akhirnya mencabut
Kontrak BOT Piatco karena diduga melakukan anomali dalam beberapa hal
penting. Dalam keputusan berikutnya, Mahkamah Agung Filipina menguatkan
posisi Pemerintah Filipina tentang masalah tersebut dan menyatakan kontrak
BOT "batal demi hukum", antara lain, pelanggaran ketentuan tertentu dalam
undang-undang BOT. Lebih khusus lagi, Pengadilan menemukan bahwa
kontrak asli direvisi untuk memungkinkan jaminan pemerintah Filipina atas
kewajiban Piatco kepada kreditor, kontraktor, dan pemasoknya. Undang-
undang BOT melarang pemberian jaminan kedaulatan tersebut. Piatco tidak
setuju dan terus mempertahankan bahwa ketentuan yang dikutip oleh
Mahkamah Agung tidak berarti jaminan kedaulatan yang dilarang oleh
Pemerintah Filipina.
➢ 2000-an
Pada bulan Desember 2004, pemerintah Filipina mengambil alih proyek
terminal dari Piatco melalui perintah Pengadilan Regional Kota Pasay. Namun,
pengadilan hanya mengizinkan pemerintah Filipina untuk mengambil alih
terminal setelah pembayaran sejumlah awal 3 miliar (sekitar US $ 64 juta) ke
Piatco. Pemerintah Filipina membayar Piatco jumlah ini selama minggu kedua
September 2006. Menurut pemerintah Filipina, NAIA-3 sudah 98% selesai
(sebelum tahun 2006) dan membutuhkan setidaknya tambahan US $ 6 juta
untuk menyelesaikannya. Pemerintah saat itu sedang dalam proses
merundingkan kontrak dengan pembangun terminal, Takenaka Corporation,
karena faktor lain yang menunda pembukaan terminal adalah penyelidikan
yang sedang berlangsung terhadap runtuhnya area seluas 100 meter persegi
(1.100 kaki persegi) dari langit-langit terminal.
Piatco (dan mitranya di Jerman, Fraport) telah melakukan proses
arbitrase di hadapan berbagai badan internasional untuk memulihkan
penyelesaian yang adil. Piatco menggugat pemerintah sebelum Kamar Dagang
17 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
Internasional (ICC) di Singapura. Fraport secara terpisah menggugat
pemerintah Filipina di Pusat Internasional untuk Penyelesaian Sengketa
Investasi (ICSID) di Washington. Pada tahun 2007, kasus ICSID diputuskan
memenangkan pemerintah Filipina karena melanggar hukum Filipina oleh
Fraport. Namun keputusan ini dibatalkan pada tahun 2010 karena melanggar
hak Fraport untuk bersidang. Proses baru sebelum ICSID sedang berlangsung.
Piatco secara resmi mencabut permohonan keduanya untuk mengesampingkan
putusan ICC sebelumnya yang membatalkan klaimnya terhadap pemerintah
Filipina pada Desember 2011. Putusan ICC yang mendukung pemerintah
Filipina menjadi final dan eksekutori pada 2012.
Melalui Perintah Eksekutif No. 732, dibentuk Satgas Terminal 3 NAIA
dan Michael Defensor diangkat pada 19 Juni 2008 sebagai kepala, membentuk
Satuan Tugas Kepresidenan di NAIA-3 yang "diberi mandat untuk memastikan
pembukaan dan pengoperasian Terminal 3." Perintah tersebut mengatur
pembukaan NAIA-3 berdasarkan keputusan Mahkamah Agung dan hukum
yang berlaku.
Terminal 3 mulai beroperasi sebagian pada pukul 05:15 pada 22 Juli
2008 dengan 16 penerbangan domestik masuk dan keluar dari Cebu Pacific.
Philippine Airlinesanak perusahaan PAL Express (kemudian dikenal sebagai
Air Philippines dan AirPhil Express) memindahkan operasi mereka ke terminal
ini dua hari kemudian. Cebu Pacific memindahkan semua operasi domestik dan
internasionalnya ke terminal pada 1 Agustus 2008.
➢ 2010-an (diparkir Air China Boeing 737-800 di gerbang)
Pada 1 Agustus 2010, presiden saat itu Benigno Aquino III
mengumumkan rencana untuk memanfaatkan Terminal 3 hingga kapasitas
maksimumnya pada musim Natal, yang mungkin berarti memindahkan
operator internasional ke Terminal 3, tetapi tujuannya tidak pernah tercapai.
Pemerintah Filipina telah membuat rencana baru di mana Terminal 3
akan beroperasi penuh pada akhir tahun 2011, tetapi tujuan mereka diturunkan
menjadi 55% setelah studi lebih lanjut. Perpindahan operator internasional
dimulai pada Februari 2011 dengan All Nippon Airways (ANA) memulai
18 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
layanan baru ke Manila dari Terminal 3, bukan Terminal 1 dengan maskapai
internasional lainnya. Pada tanggal 31 Juli 2014, Terminal 3 mulai beroperasi
penuh. ANA adalah satu-satunya maskapai asing di Terminal 3 hingga 1
Oktober 2014, ketika sembilan maskapai penerbangan internasional yaitu
Maskapai Penerbangan Delta, KLM, Emirates, penerbangan Singapura, dan
Cathay Pacific, Qantas, United Airlines, Qatar Airways dan Turkish Airlines,
mengalihkan operasi dari Terminal 1.
Pada bulan Oktober 2015, laporan dari sebuah pemerasan scam tentang
peluru ditanam oleh keamanan bandara pejabat di penumpang maskapai bagasi
(dijuluki di media lokal sebagai "penipuan tanim-bala") menyebar,
menimbulkan ketakutan di antara para pelancong. bekas Kota Davao walikota
Rodrigo Duterte, kemudian calon presiden praduga di Pemilihan presiden
Filipina 2016, lebih lanjut diduga bahwa sindikat berada di balik serangkaian
insiden tersebut. Duterte mengatakan operasi tersebut telah berlangsung selama
lebih dari dua tahun. Itu Istana Malacañang dan Senat Filipina sejak melakukan
investigasi atas insiden tersebut. Jose Angel Aquino Honrado, ketua MIAA,
yang mengelola bandara, adalah sepupu pertama Presiden Benigno Aquino III.
Pada April 2016, insiden laglag-bala kembali terjadi.
Pada 12 Februari 2018, sebuah konsorsium tujuh konglomerat yang
terdiri dari Aboitiz InfraCapital Incorporated, AC Infrastructure Holdings
Corporation, Alliance Global Group Incorporated, Asia's Emerging Dragon
Corporation, Perusahaan Pengembangan Filinvest, JG Summit Holdings, dan
Metro Pacific Investments Corporation, menyerahkan 350 miliar, atau US $
6,75 miliar, 35 tahun proposal yang tidak diminta untuk merehabilitasi,
memperluas, mengoperasikan, dan memelihara Bandara Internasional Ninoy
Aquino. Proposal rehabilitasi dan perluasan bandara konsorsium akan dibagi
menjadi dua tahap yaitu peningkatan dan perluasan terminal di lahan NAIA
saat ini, dan pengembangan landasan pacu tambahan, jalur taksi, terminal
penumpang, dan infrastruktur pendukung terkait. Changi Airport Consultants
Pte. Ltd., anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Changi Airports
International Pte. Ltd., akan memberikan dukungan teknis terkait dengan
19 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
proposal yang tidak diminta. Singapura Grup Bandara Changi juga mengincar
30 persen saham dalam usaha ini. DOTr evaluasi proposal tersebut diharapkan
selesai pada April 2017. Pada tanggal 28 Februari 2018, Pembicara Pantaleon
Alvarez dari Dewan Perwakilan Rakyat pada Rabu mengumumkan
perpanjangan dari empat puluh lima hari menjadi enam bulan dari tenggat
waktu bagi maskapai penerbangan untuk mentransfer beberapa penerbangan
mereka ke Bandara Internasional Clark ke dekong bandara.
Pada tanggal 1 Maret 2018, Perusahaan Konstruksi Megawide dan
mitra konsorsiumnya yang berbasis di India GMR Infrastructure, konsorsium
yang mengubah Bandara Internasional Mactan – Cebu, telah mengajukan
proposal senilai $ 150 miliar, atau US $ 3 miliar untuk membongkar dan
membangun kembali bandara. GMR-Megawide, tidak seperti konsorsium
tersebut di atas, tidak mendorong pembangunan landasan pacu baru. Menurut
kepala penasihat eksekutif GMR Megawide Mactan-Cebu International
Airport Corp. Andrew Harrison, struktur seperti itu tidak akan meningkatkan
kapasitas secara signifikan.
Pada tanggal 3 Maret 2018, Otoritas Bandara Internasional Manila
mengumumkan penghentian kontrak sewa dan konsesi MIASCOR yang
diperpanjang pada 21 April 2018, yang akan diambil alih oleh lima penyedia
layanan penanganan lapangan. Konsorsium NAIA menarik diri dari proyek
rehabilitasi karena beberapa masalah yang dirahasiakan, dan dengan demikian
Megawide-GMR mengambil alih sebagai status pendukung asli proyek
tersebut. Megawide-GMR juga mengoperasikan Bandara Internasional Mactan
– Cebu.

3.1.3 Fasilitas
Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino memiliki kapasitas untuk
menangani hingga 45 juta penumpang per tahun, sementara pusat kargo dapat
menangani 460,135 ton kargo dalam periode tahunan yang sama. Kedua landasan
pacu memiliki panjang sekitar 3,737 m dan 2,258 m. Total penerbangan

20 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
inrternasional 108,99 dengan kenaikan 19,60% dan jumalah penerbangan domestic
149,371 dengan penurunan -3,76%.
➢ Terminal 1

Terminal 1 atau NAIA 1, memiliki luas 73.000 meter persegi (790.000


kaki persegi) dan telah selesai pada tahun 1981 adalah terminal tertua kedua di
NAIA (setelah Terminal Domestik Lama, sekarang disebut Terminal 4) dengan
kapasitas desain 4,5 juta penumpang per tahun tetapi kemudian diperluas untuk
menampung 6 juta penumpang. Terminal saat ini melayani operator asing yang
beroperasi di Manila, kecuali yang ada di Terminal 3 termasuk All Nippon
Airways, Cathay Pacific, Maskapai Penerbangan Delta, Emirates, KLM, Qantas,
Qatar Airways, penerbangan Singapura, Turkish Airlines dan United Airlines. Ini
juga berfungsi Philippine Airlines penerbangan ke dan dari Kanada (Toronto dan
Vancouver) dan Timur Tengah, kecuali Dubai penerbangan. Desain rinci diadopsi
oleh Pemerintah Filipina pada tahun 1974 dan kemudian disetujui oleh Bank
Pembangunan Asia pada tanggal 18 September 1975. Pekerjaan aktual di terminal
dimulai pada kuartal kedua tahun 1978. Pada tahun 1989, Tinjauan Rencana Induk
merekomendasikan pembangunan dua terminal baru (NAIA 2 dan NAIA 3), serta
banyak peningkatan fasilitas lainnya.
Pembangunan Bandara Internasional Manila akhirnya disetujui melalui
diundangkan Perintah eksekutif No. 381, yang mengesahkan pengembangan
bandara. Pada tahun 1973, dilakukan studi kelayakan / masterplan bandara oleh
Airways Engineering Corporation melalui pinjaman sebesar US $ 29,6 juta dari
21 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
PT Bank Pembangunan Asia. Rancangan Teknik Terperinci dari Proyek
Pengembangan Bandara Internasional New Manila dilakukan oleh Renardet-Sauti
/ Transplan / F.F. Cruz Consultant sementara Rancangan Arsitektur Terperinci
terminal disiapkan oleh Leandro LocsinL.V. Locsin dan Associates. Kapasitas
terminal mencapai tahun 1991, ketika mencatat total volume penumpang 4,53
juta. Sejak 1991, terminal telah melebihi kapasitas dan telah mencatat tingkat
pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 11%, tetapi peningkatan bandara
meningkatkan kapasitasnya menjadi 6 juta penumpang setiap tahun.
Dibandingkan dengan terminal internasional di negara-negara Asia lainnya,
Terminal 1 secara konsisten menduduki peringkat terbawah karena fasilitas yang
terbatas dan ketinggalan zaman, kenyamanan penumpang yang buruk, dan
kepadatan (Terminal telah beroperasi di atas kapasitas yang dirancang selama
beberapa dekade sekarang). Dari 2011 hingga 2013, Terminal 1 masuk dalam
daftar bandara terburuk di Asia dan dunia oleh situs perjalanan "The Guide to
Sleeping In Airports", peringkat nomor satu. Dalam hal ini, otoritas transportasi
berencana untuk mengubah Terminal 1; rencana tersebut disetujui oleh Presiden
Benigno Aquino III. Makeover dan upgrade meliputi perluasan area kedatangan,
penambahan tempat parkir, dan peningkatan fasilitas terminal lainnya.
Departemen Perhubungan dan Komunikasi sebelumnya mengumumkan
bahwa begitu Terminal 3 beroperasi penuh, Terminal 1 diawasi Cebu Pacific
dengan maksud merehabilitasi terminal menjadi "Kota Bandara" dan berfungsi
sebagai terminal eksklusif untuk pesawat mereka.
Terminal 1 mulai renovasi pada 23 Januari 2014 untuk meningkatkan dan
memodernisasi bangunan terminal penumpang berusia 32 tahun dan akan
diselesaikan serta beroperasi pada Mei 2015. Dibagi menjadi enam fase dengan
penyelesaian 40% pada 16 Desember 2014, renovasi meliputi pemasangan tekuk
kawat gigi tertahan untuk memperkuat integritas struktural bangunan, dan facelift
yang sangat dibutuhkan dalam desain interior terminal. Lima maskapai
penerbangan internasional, yaitu Delta Air Lines, KLM, Emirates, Singapore
Airlines, dan Cathay Pacific, telah dialihkan ke Terminal 3 mulai 1 Agustus
hingga 1 Oktober 2014 dan empat maskapai internasional, yaitu Qantas, Qatar
22 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
Airways, United Airlines, dan Turkish Airlines telah pindah ke Terminal 3 mulai
28 Oktober 2018 hingga 1 Januari 2019 dalam upaya untuk melakukan dekongasi
terminal.
• Sejarah
Setelah struktur asli Bandara Internasional Manila dihancurkan oleh
kebakaran pada 22 Januari 1972, terminal yang sedikit lebih kecil, dirancang
oleh Artis Arsitektur Nasional Filipina, Leandro Locsin, Sr. dan
perusahaannya LV Locsin and Associates, dibangun untuk menggantikannya.
Terminal bandara ini akan berfungsi sebagai terminal utama Bandara
Internasional Manila dari tahun itu hingga 1981.
• Konsepsi
Pengembangan Bandara Internasional Manila telah disetujui melalui
pengumuman Executive Order No. 381. Pada tahun 1973, studi kelayakan
dan rencana induk bandara diselesaikan oleh Airways Engineering
Corporation melalui pinjaman US$29,6 juta dari Asian Development Bank.
Detailed Engineering Design dari New Manila International Airport
Development Project dikerjakan oleh Renardet-Sauti, Transplan, dan
Konsultan FF Cruz sedangkan Detailed Brutalist Architectural Design
terminal disiapkan oleh LV Locsin and Associates dari Leandro Locsin. Pada
tahun 1974, desain rinci diadopsi oleh Pemerintah Filipina. Rancangan
tersebut kemudian disetujui oleh Bank Pembangunan Asia pada tanggal 18
September 1975. Pemerintah memilih daerah yang dekat dengan lokasi asli
bekas Bandar Udara Manila, dengan memutuskan area tanah yang diatur oleh
Parañaque, yang pada saat itu merupakan kotamadya Metro Manila.
Pekerjaan aktual di terminal dimulai pada kuartal kedua tahun 1978.

23 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
• Maskapai dan Tujuan

• Pembukaan
Terminal selesai dibangun pada tahun 1981 dan mulai beroperasi pada tahun
1982. Pada tanggal 2 April 1982, PAL Boeing 747-200B yang tiba dari San
Francisco melalui Honolulu menjadi pesawat pertama yang berlabuh di
terminal. Selama pembukaannya, NAIA Terminal 1 dipandang sebagai salah
satu bandara paling modern di dunia.
• Penerimaan dan renovasi
Dibandingkan dengan terminal internasional di negara-negara Asia lainnya,
NAIA 1 secara konsisten berada di peringkat terbawah karena fasilitas yang
terbatas dan ketinggalan zaman, kenyamanan penumpang yang buruk, dan
kepadatan karena beroperasi di atas kapasitas yang dirancang. Dari 2011

24 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
hingga 2013, NAIA 1 menduduki peringkat pertama dalam daftar bandara
terburuk dan terburuk di Asia oleh situs web perjalanan "The Guide to
Sleeping In Airports". Otoritas transportasi berencana memberi NAIA 1
perubahan; rencana tersebut disetujui oleh Presiden Benigno Aquino III .
Makeover dan upgrade tersebut meliputi perluasan area kedatangan,
penambahan ruang parkir, dan peningkatan fasilitas terminal lainnya.
Departemen Transportasi dan Komunikasi sebelumnya mengumumkan
bahwa segera setelah Terminal 3 beroperasi penuh, NAIA 1 diincar oleh Cebu
Pacific dengan maksud merehabilitasi terminal menjadi "Kota Bandara" dan
berfungsi sebagai terminal eksklusif untuk pesawat mereka. Pada 23 Januari
2014, NAIA 1 memulai proses peningkatan dan modernisasi bangunan
terminal penumpang berusia 32 tahun, yang direncanakan akan selesai dan
beroperasi pada Mei 2015. Proyek renovasi dibagi menjadi enam tahap dan
telah 40 persen selesai pada 16 Desember 2014. Proyek tersebut termasuk
pemasangan bresing penahan tekuk untuk memperkuat integritas struktural
bangunan, serta facelift dalam desain interior terminal. Dari 1 Agustus hingga
1 Oktober 2014, lima maskapai internasional— Delta Air Lines , KLM ,
Emirates , Singapore Airlines , dan Cathay Pacific—dipindahkan ke Terminal
3 dalam upaya mengurangi kemacetan terminal. Pada 28 Oktober 2018,
United Airlines dan Qantas juga dipindahkan ke Terminal 3. Qatar Airways
juga dipindahkan ke Terminal 3 pada 1 Desember 2018, sedangkan Turkish
Airlines dipindahkan ke Terminal 3 pada 1 Januari 2019. Etihad Airways juga
dialihkan ke Terminal 3 pada tanggal 25 Oktober 2020.
• Operasi
NAIA 1 adalah terminal maskapai asing termasuk Philippine Airlines, China
Airlines , China Southern Airlines , Malaysia Airlines , Vietnam Airlines ,
Japan Airlines , Korean Air , Royal Brunei Airlines dan Saudia. Ini juga
merupakan terminal dari Philippine Airlines untuk penerbangan
internasional: Asia Tenggara (Phnom Penh dan Hanoi), Selandia Baru
(Auckland), Amerika Serikat (New York City), Kanada (Toronto
danVancouver), dan Timur Tengah (Dammam , Doha , dan Riyadh)
25 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
➢ Terminal 2

Terminal 2 (NAIA-2), juga dikenal sebagai Terminal Centennial, memiliki


luas 75.000 meter persegi (810.000 kaki persegi), dan terletak di Jalan MIA Lama.
Mulai dibangun pada Desember 1995 dan diresmikan pada 1 Mei 1999 dan mulai
beroperasi pada tahun 1999. Dinamai Terminal Seratus untuk memperingati
seratus tahun deklarasi kemerdekaan Filipina. Terminal ini awalnya dirancang
oleh Aéroports de Paris untuk menjadi terminal domestik, tetapi desain tersebut
kemudian dimodifikasi untuk mengakomodasi penerbangan internasional. Ini
memiliki kapasitas 2,5 juta penumpang per tahun di sayap internasional dan lima
juta di sayap domestik. Ia dapat dimodifikasi untuk menampung sembilan juta
penumpang per tahun jika diperlukan.
Terminal 2 secara eksklusif digunakan oleh Philippine Airlines dan PAL
Express untuk penerbangan domestik dan internasionalnya. Ini dibagi menjadi dua
sayap: Sayap Utara, untuk penerbangan internasional, dan Sayap Selatan, yang
menangani operasi domestik. Saat ini memiliki 12 jembatan jet. Ada beberapa
kafe dan restoran di pos pengamanan Terminal. Ada juga bagian kecil bebas bea
di sayap utara. Kebutuhan akan dua terminal lagi diusulkan oleh Tinjauan
26 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
Rencana Induk Bandara yang dilakukan pada tahun 1989 oleh Aéroports de Paris
(ADP). Studi ini difasilitasi dengan dana hibah dari Pemerintah Prancis. Review
tersebut menelan biaya 2,9 juta Franc Prancis dan diserahkan kepada Pemerintah
Filipina untuk evaluasi pada tahun 1990.
Pada tahun 1991, pemerintah Prancis memberikan pinjaman lunak senilai
30 juta franc kepada pemerintah Filipina, yang akan digunakan untuk menutupi
Desain Arsitektur dan Teknik Terperinci dari Terminal 2 NAIA. ADP
menyelesaikan desain pada tahun 1992 dan pada tahun 1994, Pemerintah Jepang
memberikan 18,12 miliar-yen pinjaman lunak kepada Pemerintah Filipina untuk
membiayai 75% biaya konstruksi terminal dan 100% biaya pengawasan.
Pembangunan Terminal Centennial dimulai pada 11 Desember 1995, dan secara
resmi diserahkan kepada pemerintah Filipina pada 28 Desember 1998. Terminal
mulai beroperasi penuh pada 1999.
Pada Agustus 2014, DOTC secara resmi mengumumkan rencana
perluasan Terminal 2. Rencana tersebut juga mempertimbangkan untuk
membangun struktur Terminal 1 dan 2 interkoneksi. Ini juga termasuk
pembongkaran kompleks Hotel Desa Filipina yang tidak digunakan di samping
terminal menunggu penyelesaian masalah tertentu. Sebuah depo bahan bakar yang
terletak di antara terminal akan dipindahkan ke area yang dibongkar untuk
memberi jalan bagi perluasan. 26 kamar nyaman sedang direnovasi, 16 di
antaranya terletak di area pergerakan penumpang. Empat dari 7 unit penanganan
udara sedang diperbaiki dan 21 unit tambahan diharapkan akan dipasang untuk
meningkatkan suhu di terminal.
Pada 16 Februari 2021, Terminal 2 diresmikan setelah dilakukan pekerjaan
perluasan ke terminal penumpang. Area yang digunakan untuk perluasan adalah
2.800 meter persegi (30.000 kaki persegi). Terminal yang baru diperluas, bersama
dengan landasan pacu yang diperpanjang dan ditingkatkan, diresmikan pada hari
yang sama.
• Operasi
Terminal 2 secara eksklusif digunakan oleh Philippine Airlines dan PAL
Express untuk penerbangan domestik dan internasionalnya. Ini dibagi
27 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
menjadi dua sayap: Sayap Utara, untuk penerbangan internasional, dan Sayap
Selatan, yang menangani operasi domestik. Saat ini memiliki total 12
jembatan jet. Ada beberapa kafe dan restoran di pos keamanan Terminal, yang
terletak di area pra-keberangkatan. Ada juga bagian kecil bebas bea di sayap
utara.
• Maskapai dan Tujuan

➢ Terminal 3

Terminal 3 (NAIA-3) adalah terminal terbaru dan terbesar di kompleks


NAIA. Konstruksi dimulai pada tahun 1997. Sejak konstruksi, terminal telah
menjadi pusat pertempuran hukum, birokrasi, dan kasus arbitrase di Amerika
Serikat dan Singapura, serta masalah teknis dan keselamatan yang menunda
pembukaannya beberapa kali. Terminal 3 dibangun di atas tanah seluas 63,5
hektar (157 acre) Pangkalan Udara Villamour. Bangunan terminal memiliki total
luas lantai 182.500 meter persegi (1.964.000 kaki persegi) dan memiliki total
panjang 1,2 kilometer (0,75 mil). Sebuah pusat perbelanjaan empat tingkat
menghubungkan terminal dan gedung parkir. Gedung parkir berkapasitas 2.000
mobil dan area parkir luar ruang berkapasitas 1.200 mobil. Terminal ini mampu

28 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
melayani 33.000 penumpang setiap hari pada saat puncak atau 6.000 penumpang
per jam. Panjang 220 meter (720 kaki) titian yang dibuka pada April 2017, dikenal
sebagai Runway Manila, menghubungkan terminal dengan Kota Newport.
Jembatan itu berisi jalan setapak yang bergerak dan dapat menampung sekitar
2.000 orang pada waktu tertentu.
Area apronnya memiliki ukuran 147.400 meter persegi (1.587.000 kaki
persegi). Terminal ini memiliki 34 jembatan jet dan 20 gerbang kontak dengan
kemampuan melayani 28 pesawat sekaligus. Terminal ini memiliki 70 terminal
informasi penerbangan, 314 monitor layar, dan 300 kilometer (190 mil) serat optik
I.T. pemasangan kabel. Ini juga memiliki 29 blok kamar kecil. Area
keberangkatan memiliki lima pintu masuk yang semuanya dilengkapi dengan
mesin sinar-X dengan pemeriksaan keamanan akhir yang memiliki 18 mesin
sinar-X. Klaim bagasinya memiliki 7 carousel bagasi besar, masing-masing
dengan monitor tampilan penerbangannya sendiri.
Terminal secara resmi dibuka untuk penerbangan domestik tertentu mulai
22 Juli 2008 (awalnya hanya Cebu Pacific, kemudian anak perusahaan Philippine
Airlines Air Philippines dan PAL Express), dengan penerbangan internasional
Cebu Pacific menggunakannya mulai 1 Agustus 2008. Semua operasi
internasional, kecuali yang dari PAL, dimaksudkan untuk beroperasi dari
Terminal 3 di masa mendatang, awalnya diusulkan untuk dipindahkan pada
kuartal keempat tahun 2010; Namun, operator domestik Cebu Pacific dan PAL
Express (kemudian Air Philippines dan menjadi Airphil Express) tetap menjadi
satu-satunya penyewa selama dua tahun pertama operasinya. Sebagian besar
penerbangan internasional masih beroperasi dari Terminal 1, tapi All Nippon
Airways menjadi maskapai penerbangan asing pertama yang beroperasi dari
Terminal 3 mulai 27 Februari 2011.

29 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
Terminal menjalani rehabilitasi di bawah kontraktor Takenaka Corp. dari Jepang
untuk meningkatkan fasilitasnya dan memanfaatkan seluruh terminal.
Sebelumnya, hanya beroperasi setengah dari kapasitasnya menunggu selesainya
pekerjaan sistem yang tersisa. Terminal mulai beroperasi penuh pada 1 Agustus
2014, yang mengarah pada pengalihan lima maskapai penerbangan internasional
ke Terminal 3 untuk mengurangi kemacetan di Terminal 1 dimulai dengan
Maskapai Penerbangan Delta pada hari itu, diikuti oleh KLM pada 4 Agustus,
Emirates pada tanggal 15 Agustus, penerbangan Singapura pada tanggal 1
September, dan Cathay Pacific pada 1 Oktober. Kedua United Airlines dan Qantas
direlokasi ke Terminal 3 dari Terminal 1 pada 28 Oktober 2018. Operator Timur
Tengah Qatar Airways dan Turkish Airlines ditransfer ke Terminal 3 masing-
masing pada 1 Desember 2018 dan 1 Januari 2019.
• Operasi
Cebu Pacific adalah pengguna utama Terminal 3 dan maskapai asing lainnya
seperti All Nippon Airways , Cathay Pacific , dan Delta Air Lines adalah salah
satu maskapai asing yang beroperasi di terminal tersebut.
• Maskapai dan Tujuan

30 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
3.1.3.1 Runway
Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya
landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk
bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari
rumputataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Runway Pada Bandar Udara
Memiliki Spesifikasi Sebagai Berikut :

Metode yang digunakan untuk merencanakan Runway digunakan


Metode FAA
➢ Menggunakan Pesawat Rencana B 737-900ER, Pesawat B 737-900ER
Mempunyai Sepesifikasi Sebagai Berikut :

➢ Menghitung Beban Roda Setiap Pesawat (Wheel Load = W2)


Pendaratan (landing) maupun lepas landas (take off) pesawat sangat
bertumpu pada roda pendaratan belakang sehingga roda belakang benar-benar
direncanakan harus mampu mendukung seluruh beban pesawat saat beroperasi.
Dengan demikian dapat di hitung wheel load gear dari setiap jenis pesawat
yang direncanakan.
W2 = P x MTOW x 1/ n ;
Dimana : W2 = Beban roda pendaratan dari masing-masing jenis pesawat (lbs)
MTOW = Berat kotor pesawat saat lepas landas

31 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
n = Jumlah roda pendaratan pesawat
P = Persentase beban yang diterima roda pendaratan utama (0,95)
Berikut Perhitungan W2 untuk Annual Depature Pesawat B 737-900ER :
• Pesawat ATR 42 ; W2 = 0,95 x 35.573 x 1/2 =16.897,02643 lbs
• Pesawat B 737-400 ; W2 = 0,95 x 149.866 x 1/4 = 35.593,08921 lbs
• Pesawat B 737-800 ; W2 = 0,95 x 174.044 x 1/4 = 41.335,46256 lbs
• Pesawat B 737-900ER ; W2 = 0,95 x 187.700 x 1/4 = 44.578,75 lbs
• Pesawat C 208 ; W2 = 0,95 x 7.291 x 1/4 = 1.731,55286 lbs
• Pesawat DHC 6 ; W2 = 0,95 x 12.489 x 1/2 = 5.932, 26872 lbs
• Pesawat B 767-300ER ; W2 = 0,95 x 300.000 x 1/8 = 35.625 lbs
➢ Menghitung Beban Roda Pesawat Rencana (Wheel Load Design, W1)
W1 = 0,95 x 187.700 x ¼ = 44.578,75 lbs]
➢ Menghitung Equivalent Annual Depature Tahunan Rencana (R1)
Menguhitung R1 Menggunakan Persamaan :
𝑊2
𝐿𝑜𝑔 𝑅1 = 𝐿𝑜𝑔 𝑅2[𝑊1]1/2

R1 = Kedatangan Tahunan Ekivalen oleh pesawat rencan (pound)


R2 = Jumlah Kedatangan Tahunan Oleh Pesawat Berkenan dengan
konfigurasi Roda rencana
W1 = Beban Roda Pesawat
W2 = Beban Roda Pesawat yang harus diubah
Berikut Perhitungan Equivalent Annual Depatuer (R1)
16.897,02
• Pesawat ATR 42 ; 𝐿𝑜𝑔 𝑅1 = 𝐿𝑜𝑔 (676,8) [44.578,75 ]1/2

Log R1 = 1,743 ; R1 = (10) 1,1743 = 55,384


35593.08921 1/2
• Pesawat B 737-400 ; 𝐿𝑜𝑔 𝑅1 = 𝐿𝑜𝑔 (1540) [ ]
44.578,75

Log R1 = 2,849 ; R1 = (10) 2,849 = 707,121


41.335,46256 1/2
• Pesawat ATR 42 ; 𝐿𝑜𝑔 𝑅1 = 𝐿𝑜𝑔 (2975) [ ]
44.578,75

Log R1 = 3,346 ; R1 = (10) 3,346 = 2.219,495


44.578,75
• Pesawat ATR 42 ; 𝐿𝑜𝑔 𝑅1 = 𝐿𝑜𝑔 (3889) [44.578,75 ]1/2

Log R1 = 0,585 ; R1 = (10) 0,585 = 3,847

32 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
➢ Menentukan Tabel Perkerasan

Grafik. Hasil Desain Tebal Total Perkerasan Lentur (Flexibel Pavement)


Metode FAA dengan Roda Pendaratan Utama Rencana Dual Wheel Gear
Berdasarkan Hasil Plot Grafik, didapatkan tebal total perkerasan lentur dengan CBR
subgrade 8,6% , dihasilkan tebal total perkerasan 27 inchi, Tebal aspal beton 3 inchi
ekivalen = (1,7/0,95) x 3 inchi = 5,368 inchi = 5 inchi, Tebal base course (1,4/0,95)
x 6 inchi = 8,842 inchi tebal lapisan agregat alam = 9 inchi, Tebal lapisan sub base
course = tebal perkerasan total – (surface – base) = 27 inchi – ( 5,368 – 8,842) =
12,789 inchi = 13 inchi.

33 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
Hasil desain Rencana Tebal Perkesan Lentur Runway dengan Metode FAA :
CBR Subgrade = 8,6%
Surface Course (Aspal Beton) = 5 inchi = 13 cm
Base Course ( Batu Pecah) = 9 inchi = 23 cm
Subbase Course ( Agregat Alam) = 13 inchi = 33 cm

3.1.4 Makapai
➢ Penumpang

34 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
➢ Kargo

35 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
3.1.5 Akses Transportasi Darat Meuju ke Bandara Ninoy Aquino
➢ Antar-terminal
Otoritas Bandara Internasional Manila menjalankan sistem bus antar-jemput
yang menghubungkan keempat terminal untuk kenyamanan penumpang yang
memiliki koneksi lanjutan pada penerbangan yang berangkat dari terminal lain.
Bus antar-jemput beroperasi setiap lima belas menit pada siang hari, tetapi
penumpang harus melewati imigrasi dan bea cukai untuk menggunakan sistem
ini. Philippine Airlines mengoperasikan layanan antar-jemput sisi udara antara
Terminal 2 dan 3 untuk penumpang yang terhubung ke penerbangan lanjutan
PAL Express dan sebaliknya.
➢ Koneksi Eksternal
• Bus dan jeepney
Sembilan rute bus melayani bandara dari berbagai titik di Metro Manila,
delapan melalui Epifanio de los Santos Avenue (EDSA), dan satu melalui
Circumferential Road 5 (C-5):
• Mobil
Bandara ini terhubung, meskipun secara tidak langsung, dengan kereta api:
Stasiun Baclaran dari Sistem Transit Kereta Ringan Manila dan stasiun
Kereta Api Nasional Filipina Nichols keduanya melayani kompleks
bandara. Bus antar-jemput yang dioperasikan MIAA juga menghubungkan
Terminal 3 ke Stasiun MRT Taft Avenue.
Di masa depan, dengan perpanjangan Jalur Kuning yang ada , stasiun baru,
stasiun Bandara Internasional Manila , akan menghubungkan bandara,
meskipun masih secara tidak langsung, ke LRT. Perpanjangan taji empat
stasiun Jalur Kuning, yang menghubungkan langsung Terminal 3 ke
Baclaran, juga diusulkan.
• Jalan
The NAIA Expressway atau NAIA Skyway menghubungkan NAIA /
Nichols Keluar dari Metro Manila Skyway dan Andrews Road di depan
Terminal 3. Ini akan segera diperluas ke Jalan Domestik , menghubungkan

36 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
dengan Terminal 4 (Terminal Domestik), dan NAIA Jalan ,
menghubungkan dengan Terminal 2 , sebelum mencapai Roxas Boulevard
dan Coastal Road . Terminal 3 dilayani oleh Nichols Exit dari South Luzon
Expressway , sedangkan Terminal 1 dilayani oleh Ninoy Aquino Avenue
dari Roxas Boulevard-NAIA Road.
3.2 Dokumentasi

37 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
38 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
39 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
40 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
41 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
42 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
43 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
44 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
45 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
46 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
47 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
48 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
49 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
50 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bandar Udara Ninoy Aquino dengan sistem Transportasi udara memiliki peran
penting dalam kehidupan di Flipina, khususnya Manila. Bandara ini memiliki fasilitas
yang cukup baik dan memenuhi standar internasional di Dunia.

Bandara Ninoy Aquino ini melayani rute penerbangan dari Manila ke Seluruh
Penjuru Dunia dengan bergabung nya bebrapa maskapai membuat Bandar Udara Ninoy
Aquino menjadi gerbang bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Filipina.

4.2 Saran

Sebaiknya pengelolaan bandar udara dilakukan dengan tujuan yang sama yaitu
untuk memajukan bandar udara tersebut dengan memberikan pelayanan yang maksimal
pada pelanggannya bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan individu di
dalamnya.
Maka sudah sepantasnya pemerintah ikut serta dalam mengontrol pergerakan
semua bandar udara yang ada di indonesia dengan cara memberikan arahan pada semua
otoritas pengelola bandar udara dan memberikan jaminan yang maksimal dalam
pergerakan ke depannya.

51 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Internasional_Ninoy_Aquino
https://en.wikipedia.org/wiki/Ninoy_Aquino_International_Airport_Terminal_1
https://en.wikipedia.org/wiki/Ninoy_Aquino_International_Airport_Terminal_2
https://en.wikipedia.org/wiki/Ninoy_Aquino_International_Airport_Terminal_3
https://dreamtravelonpoints.com/manilas-naia-airport-terminal-2-renovation/
https://travelingpersecond.com/tag/ninoy-aquino-international-airport-terminal-1/
https://www.airport-technology.com/projects/ninoaquino/
https://sites.google.com/site/atsys2ay1617te02team1/technical-specifications
https://id.depositphotos.com/stock-photos/ninoy-aquino.html
https://skybrary.aero/articles/pavement-classification-number-pcn

52 | P E R E N C A N A A N L A P A N G A N T E R B A N G

Anda mungkin juga menyukai