TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
RIYAN PRAYOGA
051001700113
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
bagi wisatawan mancanegara dan juga Bandara Kualanamu diharapkan dapat
menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatra dan
sekitarnya. (BPODT, 2023).
2
1.2 Rumusan Masalah
3
1.4 Maanfaat Penelitian
4
1.6 Sistematika Laporan
Dalam melakukan penulisan tugas akhir ini terdiri dari 5 (lima) bab,
diantaranya adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai tinjauan pustaka atau dasar – dasar teori
yang dapat mendukung penelitian tugas akhir ini.
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode serta tahapan yang akan dilakukan
dalam penelitian.
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi pengolahan data yang didapatkan dari bandar udara
tersebut
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran serta perencanaan solusi yang
didasari oleh hasil penelitian tugas akhir
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bandar udara dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu sisi darat (land
side) dan sisi udara (air side) dimana pada sisi darat (land side) bandar
udara, prasarana tersebut mencakup dari bangunan terminal penumpang dan
kargo, menara pengawas, bangunan oprasional, bangunan genset,
6
perkantoran, hanggar, tempat parkir, dan jalan masuk (access road).
Prasarana yang mencakup sisi udara (air side) bandar udara antara lain
landas pacu (runway), runway strip, runway end safty area (RESA),
stopway, clearway, landas hubung (taxiway), dan landas parker (apron).
(ICAO, 2018)
(Sumber: http://www.ilmutekniksipil.com/)
7
2.2 Pengertian Terminal Penumpang Bandar Udara
1. Public area adalah wilayah dari bandar udara yang dapat digunakna
untuk umum. Pada area ini terdarap loket informasi bandar udara
restoran ATM, toilet dan lainnya.
2. Restricted area adalah wilayah bandar udara yang dapat dipergunakan
untuk umum dengan syarat tertentu. Wilayah ini berada dibagian dalam
terminal dan dimanfaatkan untuk pelayanan penumpang yang akan
berangkat maupun penumpang dating. Selain penumpang yang
diizinkan untuk memasuki area ini adalah seorang petugas yang
memiliki dan menggunakan pas bandar udara atau telah mendapatkan
izin dari administrator ataupun petugas di tempat.
3. NonPublic area adalah wilayah bandar udara yang tidak boleh dimasuki
oleh orang umum kecuali penumpang yang menunggu keberangkatan
atau menunggu proses memasuki pesawat udara atau penumpang yang
baru tiba dan harus menyelesaikan check-in dan pengambilan bagasi.
Fasilitas pelayanan yang tersedia diantara counter CIQ (Custom
Imigration Quarantine) ruang tunggu keberangkatan dan kedatangan,
kantor kesehatan bandar udara dan lainnya.
8
Gambar 2. 2 Blok tata Ruang Terminal
9
v = Rata- rata waktu menunggu tercepat (20 menit).
k = Proporsi penumpang menunggu tercepat (0,4)
2. Gate Hold Room
𝑨 = (𝒎. 𝒔) 𝒎𝟐
Dimana:
A = Luas gate hold room (m²),
m = maks jumlah kursi pesawat terbesar yang dilayani,
s = kebutuhan ruang per penumpang (m²).
3. Gate
𝑽 ×𝑻
𝑮=
𝑼
Dimana:
G = Jumlah gate.
T = Waktu pemakaian gate.
U = Faktor pemakaian gate rata-rata (0,5 – 0,8)
V = Volume rencana untuk kedatangan dan keberangkatan
(gerakan/jam).
Landas Parkir atau apron yaitu tempat pesawat udara parkir, mempunyai
syarat teknis tanpa syarat operasional, dimensi apron disesuaikan dengan ukuran
pesawat udara kritis serta sistem parkirnya, lebar shoulder paling kecil 10 m pada
satu sisi, air hujan yang jatuh di atas apron dibuang ke drainase tepi apron dan
punggung apron sejajar dengan runway. (Lukysurachman, 2014)
10
2.5 Jenis-jenis Apron
Jenis jenis apron yaitu apron kargo, apron terminal atau penumpang, apron
parkir atau holding, apron hangar dan service, serta apron isolasi atau isolated.
Untuk penjelasan lebih detailnya adalah sebagai berikut:
11
2.6 Ukuran Kapasitas Apron
𝐶ℎ𝑎 = 𝐺 ∗ 𝑥 𝑆 𝑥 𝑁
Dimana:
N = Number of Gate
12
Dimana untuk dapat menghitung 𝐺 ∗ diperlukan waktu tambat dari pesawat
udara wide body dan narrow body, dengan menggunakan rumus:
Ketika suatu apron tidak tersedia untuk pesawat udara wide body maka R=1,
setelah mendapatkan R maka G* dapat ditentukan menggunakan grafik Hourly,
grafik tersebut yaitu seperti gambar berikut:
Gate Capacity Base yang dijelaskan pada buku Airport Capacity and Delay,
jika R yang didapatkan tidak tersedia pada grafik tersebut, maka harus dilakukan
interpolasi. Sedangkan untuk nilai S diperlukan persentase pesawat udara wide body
dan narrow body, dan nilai S akan didapatkan menggunakan grafik Gate Size
Factor yang telah dijelaskan pada buku Airport Capacity and Delay.
13
2.7 Metode Peramalan (Forecasting)
14
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu
Nama Judul
No Penelitian / Penelitian Metode Hasil
Tahun
Amiwarti, Evaluasi ACN-PCN Pada kondisi eksisting
Purwanto H., kekuatan sisi udara masih
Sulaiman A. perkerasan sisi mampu melayani
1 (2020) udara permintaan
(Runway, penerbangan dengan
Taxiway, jenis pesawat Boeing
Apron) 747-400ER
15
parking time
maksimal 45 menit
makan dibutuhkan
penambahan parking
stand dari 16 parking
stand menjadi 43
parking stand untuk
skenario pertama, 35
parking stand untuk
skenario kedua, dan
24 parking stand
untuk skenario ketiga.
Farhan A. Perbandingan Empiris dan Kedua metode
(2023) Evaluasi tebal Mekanistik tersebut memiliki
lapis berdasarkan hasil yang berbeda,
perkerasan sisi FAA dimana metode
udara empiris lebih tebal
dari pada metode
mekanistik. Ada
faktor - faktor yang
menyebabkan
perbedaaan hasil dari
5 kedua metode tersebut
yaitu, parameter input
untuk metode
mekanistik berupa
data CBR subgrade
dan data lalu lintas
pesawat, sedangkan
untuk metode empiris
berupa data CBR
Subgrade, data CBR
Subbase
Penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini memiliki beberapa perbedaan
dengan penelitian sebelumnya, yaitu untuk studi kasus penelitian adalah Bandar
Udara Internasional Kualanamu yang akan dilakukan pengembangan dan analisi
mengacu pada pedoman FAA (Federal Aviation Administration).
16
2.9 Kerangka Berfikir
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
18
7. Luas Lahan 1.650 Ha
8. Pengelola Angkasa Pura Aviasi
9. Pemilik PT. Angkasa Pura II
10. Rute Bandar Udara Domestik dan Internsional
11. Situs Web www.kualanamu-airport.co.id
(Sumber: www.skyscrapercity.com)
19
3.2 Metode Penelitian
Data dalam penelitian ini merupakan segala keterangan dan informasi yang
berhubungan dengan penelitian berasal dari PT. Angkasa Pura II, yaitu:
1. Gambar peta atau layout Bandar Udara & bagian apron yang akan di
evaluasi.
2. Data pergerakan pesawat udara 5 tahun terakhir.
3. Jumlah parking stand untuk pesawat udara yang singgah pada apron dan
luas apron.
4. Data pergerakan penumpang 5 tahun terakhir.
5. Data tipe pesawat udara (Wide Body,Narrow Body, & small body) yang
beroperasi.
20
3.4 Bagan Alir Penelitian
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Selesai
21
JADWAL RENCANA KEGIATAN TUGAS AKHIR
22
DAFTAR PUSTAKA
Amiwarti, H, P., & A, S. (2020). Evaluasi kekuatan perkerasan sisi udara (Runway,
Taxiway, Apron). Evaluasi Kekuatan Perkerasan Sisi Udara (Runway,
Taxiway dan Apron) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
Dengan Metode Perbandingan ACN-PCN.
Anwar, F. M., Sandhyavitri, A., & Malik, A. (2021). EVALUASI KAPASITAS
DAN OPTIMALISASI APRON PADA BANDAR UDARA (STUDI
KASUS : BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II KOTA
PEKANBARU, RIAU). Jom FTEKNIK Volume 8 - Edisi 2.
Citra, I., Utami, A., & Widyatmoko, I. (2021). Analisis dan Peningkatan Kapasitas
Apron di Bandara Halim Perdanakusuma. Analisis dan Peningkatan
Kapasitas Apron di Bandara Halim Perdanakusuma.
Farhan, A. M. (2023). PERBANDINGAN EVALUASI TEBAL LAPIS
PERKERASAN RUNWAY, TAXIWAY DAN APRON PADA BANDAR
UDARA HALIM PERDANAKUSUMA MENGGUNAKAN METODE
EMPIRIS DAN METODE MEKANISTIK BERDASARKAN FEDERAL
AVIATION ADMINISTRATION (FAA).
Setiawan, D. (2019). Analisis Kapasitas Apron dan Ruang Tunggu Keberangkatan
Penumpang Pesawat pada New Yogyakarta International Airport. SEMESTA
TEKNIKA.
Federal Aviation Administration (FAA). (2001). Forecasting Aviation Activity by
Airport. Washington, DC.
23