Laporan On The Job Training (OJT) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Lulus
Program Diploma III Teknik Mekanikal Bandar Udara Angkatan Ke-10
i
PT. ANGKASA PURA I (Persero)
KANTOR CABANG
BANDAR UDARA INTERNASIONAL EL-TARI
KUPANG
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Mengetahui Mengetahui
Airport Equipment Manager Pembimbing On Job
Training
ii
KATA PENGANTAR
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf sebesar-
besarnya.
iii
Muhammad Rommy Novandri
DAFTAR ISI NIT. 25317014
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ viii
iv
3. Permasalahan........................................................................................ 28
2.1 Pokok Permasalahan...................................................................... 28
2.2 Pembatasan Permasalahan............................................................. 29
2.3 Landasan Teori.............................................................................. 29
2.3.1 Air Conditioning................................................................... 29
2.3.2 SNI 03-6572-2011................................................................ 36
2.3.3 ASHRAE.............................................................................. 44
4. Penyelesaian Masalah........................................................................... 54
1. Perhitungan Cooling Load.............................................................. 54
2. Menentukan Spesifikasi Alat Pendingin......................................... 67
3. Menentukan Ukuran Ducting ........................................................ 68
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 75
1. Kesimpulan........................................................................................... 75
1.1 Kesimpulan Terhadap BAB III....................................................... 75
1.2 Kesimpulan Terhadap OJT............................................................. 76
2. Saran..................................................................................................... 76
2.1 Saran Terhadap BAB III................................................................. 76
2.2 Saran Terhadap OJT....................................................................... 77
LAMPIRAN..................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 98
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 3.27 Expansion Valve AC
Gambar 3.28 Evaporator AC
Gambar 3.29 Strainer
Gambar 3.30 Accumulator AC
Gambar 3.31 Blower dan Fan AC
Gambar 3.32 Thermistor AC
Gambar 3.33 Refrigerant AC
Gambar 3.34 Kebutuhan peningkatan kecepatan udara untuk mengkompensas
Gambar 3.35 Beban pendingin luar & beban pendingin dalam
Gambar 3.36 Koefisien Kalor Dinding
Gambar 3.37 Konstruksi Atap
Gambar 3.38 Radiasi Matahari Melalui Kaca
Gambar 3.39 Beban pendinginan oleh kaca
Gambar 3.40 Chart kerugian gesek
Gambar 3.41 Desain Perancangan supply ducting
vii
DAFTAR TABEL
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
2
Dari penjelasan tersebut munculah suatu pemikiran untuk menganalisa
beban pendingin yang dibutuhkan sehingga mencapai titik kenyamanan dan
menjadi dasar dalam pemilihan AC (Air Conditioning). Pemikiran tersebut
dituangkan dalam sebuah tulisan yang berjudul
1.2 Dasar
Pembuatan laporan ini dibuat agar lebih tahu dan paham tentang
pemeliharaan, pengoperasian, dan perawatan pada fasilitas dan peralatan
mekanikal di Bandar Udara Internasional El-Tari Kupang
3
1.3.2 Tujuan pelaksanaan On the Job training
1. Mengetahui prosedur pemeliharan peralatan mekanikal yang baik
dan benar
2. Dapat menjelaskan setiap komponen dan fungsi dari masing-
masing peralatan mekanikal yang terdapat pada bandara lokasi On
the Job Training
3. Mampu menganalisa setiap permasalahan yang terjadi pada
peralatan mekanikal
4. Menjelaskan spesifikasi dari peralatan mekanikal yang berada pada
bandara lokasi On the Job Training
4
BAB II
PROFIL TEMPAT OJT
5
bahasa Timor yakni “pena” yang berarti “jagung” dan “fui” yang artinya
“hutan”. Sebutan itu tidak lepas dari kondisi geografis daerah ini yang dahulu
merupakan hutan jagung atau banyak ditanami jagung oleh penduduk sekitar.
Sampai saat ini produk jagung ini masih merupakan kebanggaan dari
masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mulai tahun 1966 Pelabuhan Udara Penfui mulai dikelola oleh kepala pelabuhan
udara dengan dibantu bendaharawan dari Dinas Meteorologi Departemen Perhubungan
Udara. Pada tahun 1967 pelabuhan udara ini ditetapkan sebagai pelabuhan
udara kelas III. Dengan semakin meningkatnya arus lalu lintas melalui
pelabuhan udara ini, maka untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan
meningkatkan fungsi pelabuhan udara ini, maka sejak tanggal 1 september
1985 istilah Pelabuhan Udara diganti Bandar Udara, pada tanggal 20 Juni
1988 ditanda tangani naskah persetujuan bersama antara kepala staf TNI-AU
dengan Direktorat Jendral Perhubungan Udara nomor: SEPERJA/01/V/1988
dan DU/1861/KUM.060.SS tentang penggunaan sebagai Area Tanah
Pangkalan TNI-AU El Tari Kupang untuk pengembangan Bandar Udara
Internasional El Tari Kupang beserta fasilitasnya.
6
Citilink, Wings Air hingga Susi Air. Sementara untuk rute internasional,
pesawat yang beroperasi di antaranya Silk Air dan Trans Nusa.
Fasilitas sisi udara adalah bagian yang sangat penting pada bandar
udara karena fasilitas airside sangat menentukan untuk pesawat dapat
landing dan take off dengan lancar. Fasilitas airside pada Bandar Udara
Internasional El Tari adalah sebagai berikut :
7
h. Kekuatan Landasan Pacu : 62 F/B/X/T
i. Taxiway A : 202,5 m x 23 m
j. Taxiway B : 202,5 m x 23 m
k. Apron : 45.525 m2
l. Alat Bantu Pendaratan : PAPI, PALS CAT 1, Runway
Enge Light, RTIL, SQFL (RWY
25), Taxiway Edge Light, Apron
Flood Light, Tower Rotary Beacon
m.Telekomunikasi Penerbangan : VHF, HF SSB, VSAT, MM,
GP, Localizer, DVOR
n. Navigasi Penerbangan : NDB, DVOR / DME, ILS
o. Kategori PKP-PK : VII
a. Fasilitas Publik
Fasilitas publik yang terdapat di Bandar Udara Internasional El
Tari adalah sebagai berikut:
1) Terminal Penumpang : 7.642 m2
2) Terminal VIP : 300 m2
3) Kantin : 255 m2
8
b. Fasilitas Penunjang
c. Fasilitas Teknis
Fasilitas teknik yang terdapat di Bandar Udara Internasional El
Tari adalah sebagai berikut:
a. Bangunan Administrasi : 360 m2
b. Bangunan Operasi : 350 m2
c. Menara Pengawas (Tower) : 144 m2
d. Power House : 40 m2
e. Bangunan PKP-PK : 390 m2
f. BMKG : 400 m2
g. Rumah Pompa : 50 m2
h. Airport Maintenance : 400 m2
i. Kantor Keamanan : 117 m2
9
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar
Udara El-Tari Kupang
10
5. Penyelenggaraan tata usaha keuangan, pengadaan barang,
perlengkapanserta pembinaan kepegawaian;
6. Penyediaan sarana dan prasarana bagi pesawat-pesawat terbang.
11
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pada pelayanan terhadap
pengguna jasa transportasi pesawat udara maka Bandar Udara Internasional
El Tari mempunyai visi dan misi yang mendorong tercapainya pelayanan
yang terpadu dan berkualias.
2.5.1 Visi
12
c. Terpercaya
Memiliki integritas dan kejujuran dalam menjalankan tugas.
d. Unggul
Antusias dalam belajar dan meningkatkan daya saing untuk kemajuan
perusahaan.
Dengan ada nya Visi Misi dan juga nilai dapat menjadi ciri khas dan
juga semangat para pegawai Bandar Udara Internasional El Tari dalam
memberikan pelayanan yang maksimal, terpadu dan berkualitas.
BAB III
13
PELAKSANAAN KEGIATAN OJT
14
b) Elevator/Lift
Elevator/lift adalah alat transportasi vertical yang digunakan
untuk mengangkut orang atau barang.
c) Conveyor
Conveyor adalah alat transportasi yang digunakan untuk
memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Di
Bandar Udara Internasional El Tari terdapat 2 conveyor pallet
diterminal kedatangan. Conveyor tipe O merk Ansir dengan
kapasitas 2,2 KW tahun 2017. Sedangkan conveyor tipe L merk
Glide Pat dengan kapasitas 1,5 KW tahun 2014.
15
Gambar 3.3 Conveyor
d) Aviobridge/Garbarata
Aviobridge adalah jembatan penghubung antara pesawat udara
ke gedung terminal. Aviobridge yang digunakan dengan merk
Bukaka. Penambahan aviobridge di bandara El Tari sebanyak dua
unit.
16
e) Sliding Door
Sliding door adalah pintu yang dapat bergeser baik secara
manual ataupun otomatis. Saat ini pada proyek perluasan bandara
baru ditambah sliding door sebanyak enam unit yang terletak dua
dipintu check in, satu di pintu keluar kedatangan, satu di koridor
menuju ruangan ADM (Airport Duty Manager), dua di bagian
landside.
17
Gambar 3.6 Conveyor Weighing Scale existing
g) Gravity Roller
Gravity roller adalah susunan dari beberapa roller yang
dipasang horizontal dan mempunyai sudut elevasi yang berbeda
yang bekerja memanfaatkan roller dan gravitasi.
18
2. Water Pump System
a) Water Supply
Water Supply merupakan tempat pendistribusian air bersih yang
digunakan sebagai pemasok air bersih di terminal, gedung pk, dan
area perkantoran. Bandar Udara Internasional El Tari menggunakan
air bersih yang berasal dari air tanah dan PDAM. Pompa sumur yang
digunakan berjenis submersible merk Groundfos dengan kapasitas
7,5 KW dan 1,1 KW. Selanjutnya air didistribusikan menuju GWT
(Ground Water Tank), setelah dari GWT akan didistribusikan
menuju area bandara menggunakan pompa booster (supply terminal)
merk Ebara 50 x 40 FSHA dan pompa booster (supply taman) merk
Ebara CDX/E 90/10.
19
Gambar 3.9 Gedung Water Supply Baru
c) Sistem Hydrant
Sistem proteksi kebakaran yang menggunakan air bertekanan
sebagai medianya dalam memadamkan api. Sebuah sistem hydrant
harus memiliki tandon air (reservoir) sebagai tempat menyimpan air
yang nantinya akan dialirkan menuju jaringan output yaitu hydrant
pillar, sprinkler dan hydrant box.
20
1. Hyrdrant box adalah box yang digunakan untuk
menyimpan fire hydrant equipment (alat pemadam
kebakaran).
21
3. Sprinkler adalah alat yang berguna untuk
memadamkan api secara otomatis dan alar ini merupakan
bagian dari fire sprinkler system yang akan
mengeluarkan debit air ketika terdeteksi ada api, atau
ketika telah melampaui suhu yang telah ditentukan.
22
Gambar 3.14 Chiller
b) Air handling unit
23
Gambar 3.16 FCU (Fan Coil Unit)
c) AC Split
AC yang berfugsi untuk mengatur temperature pada ruangan
menjadi lebih rendah dari temperature yang ada diluar ruangan.
Bandar Udara El Tari memiliki AC split kapasitas 1 PK dengan merk
Panasonic sebanyak 28 unit, merk National sebanyak 4 unit, merk
York 16 unit. Sedangkan kapasitas 1,5 PK dengan merk York
sebanyak 3 unit, merk Panasonic sebanyak 2 unit, merk Daikin
sebanyak 2 unit. Dan kapasitas 2 PK dengan merk Panasonic
sebanyak 29 unit, merk National sebanyak 2 unit, merk LG sebanyak
2 unit, merk Changhong sebanyak 2 unit, merk Samsung sebanyak 1
unit.
24
d) AC VRV (Variable Refrigerant Volume)
Memiliki fungsi yang sama seperti AC central dimana satu
outdoor bisa digunakan untuk beberapa indoor.
e) AC Ceiling
Sama halnya dengan AC split, jika di bandar udara tipe AC ini
sering digunakan di dalam aviobridge atau garbarata tetapi di Bandar
Udara Internasional El Tari diletakkan di ruang check in. Merk
Daikin dengan kapasitas 5 PK sebanyak 2 unit, sedangkan merk
National dengan kapasitas 5 PK sebanyak 1 unit.
25
f) Air Curtain
Tirai udara atau penghalang/pemisah antara udara dalam suatu
ruangan. Biasanya dipasang di pintu masuk, dimana didalam
ruangan sudah ada AC tetapi pintu masuk sering terbuka atau bisa
juga untuk penghalang debu dan sebagai pembatas antara udara
didalam ruangan dengan udara luar ruangan.
g) Exhaust Fan
Alat yang berfungsi untuk mempercepat sirkulasi di dalam
ruangan dengan cara menghisap udara yang ada di dalam ruangan.
26
4. Heavy Equipment
a) Runway Sweeper
Runway sweeper merupakan kendaraan yang berfungsi untuk
membersihkan debu, kotoran atau FOD (Foreign Object Damage)
yang berada di runway, taxiway atau apron. Dan juga sebagai
peralatan penunjang operasional kebandar udaraan.
27
c) Tractor Mower
Tractor mower merupakan sebuah alat bermesin yang memiliki
kemampuan untuk memotong rumput
3.3 Permasalahan
3.3.1 Pokok Permasalahan
Menghitung cooling load ruangan Lobi keberangkatan.
Menentukan spesifikasi yang sesuai dengan cooling load
ruangan
Menghitung ukuran ducting yang akan dipakai.
28
3.3.2 Pembatasan Masalah
Pengambilan data dan studi analisi dilakukan di Lobi
Keberangkatan Bandar Udara Internasional El-Tari Kupang.
Data yang digunakan untuk menghitung merupakan data hasil
survey yang dilakukan di lapangan.
Analisa perhitungan besar beban kalor ruangan menggunakan
metode pendinginan beban perubahan suhu/ Cooling Load
Temperature Different (CLTD).
Analisa ini membahas kapasitas beban pendingin dan
perhitungan instalasi ducting pada Lobi keberangkatan Bandar
Udara Internasional El-Tari Kupang.
29
Adapun komponen-komponen yang terdapat pada AC beserta
fungsinya sebagai berikut :
Kompresor
Kompresor AC merupakan alat yang berfungsi
sebagai pusat sirkulasi (memompa dan mengedarkan)
bahan pendigin atau refrigerant ke seluruh bagian AC.
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.25 kompresor AC
Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang berfungi sebagai
penukar kalor, menurunkan temperature refrigerant, dan
mengubah wujud refrigerant dari bentuk gas menjadi cair.
Pada kondensor AC biasanya menggunakan udara sebagai
media pendinginnya. Sejumlah kalor yang terdapat pada
refrigerant dilepaskan ke dara bebas dengan bantuan fan
motor. Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa
kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip,
maka dari itu pembersihan sirip-sirip pipa kondensor
sangat penting agar perpindahan kalor refrigerant tidak
terganggu. Jika sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam
30
kondisi kotor, akan mengakibatkan turunnya peforma
kinerja AC yang membuat AC menjadi kurang dingin.
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.26 Kondensor AC
Expansion Valve/ Pipa Kapiler
Katup ekspansi adalah komponen yang berfungsi
untuk menghambat aliran fluida sehingga tekanan sebelum
katup ekspansi menjadi tinggi dan setelah katup ekspansi
menjadi rendah.
31
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.27 Expansion Valve AC
Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas
dari udara dari dalam ruanagan ke refrigerant. Dan wujud
cair refrigerant akan berubah wujud menjadi gas setelah
melewati pipa kapiler. Bisa dikatakan bahwa evaporator
adalah komponen yang berfungsi untuk penukar panas.
Pada prinsipnya udara yang berada pada ruangan ber-AC
diserap oleh evaporator dan masuk melewati sirip-sirip
pipa sehingga suhu udara yang keluar dari sirip-sirip
menjadi lebih rendah dari kondisi semula atau dingin.
Proses sirkulasi udara di dalam ruangan ini diatur oleh
blower indoor.
32
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.28 Evaporator AC
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.29 Strainer AC
33
Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara
refrigerant cair bertemperatur rendah dan campuran
minyak pelumas evaporator. Selain itu accumulator
juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan
refrigerant agar bisa keluar-masuk melalui saluran
yang terdapat pada bagian atas accumulator menuju ke
saluran isap kompresor.
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.30 Accumulator AC
34
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.31 Blower dan Fan AC
Thermistor
Thermistor adalah alat pengatur temperature. Dengan
adanya thermistor, kinerja kompresor dapat diatur
secara otomatis melalui perubahan temperature yang
di baca oleh thermistor. Thermistor terletak pada
bagian evaporator.
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split)
Gambar 3.32 Thermistor AC
Refrigerant
Refrigerant adalah suatu jenis zat yang mudah di ubah
wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya.
35
Dalam sistem AC, refrigerant bekerja untuk menyerap
panas dari ruangan sehingga udara yang berada pada
ruangan tersebut menjadi dingin.
(https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/)
Gambar 3.33 Refrigerant AC
36
b. Penyegaran udara untuk industri
Menyegarkan udara dari ruangan karena diperlukan
oleh proses, bahan, peralatan atau barang yang ada di
dalamnya.
2. Kemampuan penyesuaian
3. Kenyamanan
37
Rasa nyaman sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara di
dalam ruangan. Rasa nyaman dapat diperoleh apabila suhu berkisar
antara 75o F atau sekitar 23o C pada kelembaban 50% sampai 78o F atau
sekitar 26o C pada kelembaban 70%, nilai diatas merupakan
rekomendasi dari ASHRAE Handbook og Fundamentals.
Rekomendasi dari Standar Nasional (SNI) 03-6572-2001
menyebutkan bahwa daerah kenyamanan suhu untuk daerah tropis
dapat dibagi menjadi :
4. Sejuk, antara temperatur efektif 20,5oC-22,8oC dan RH 40%-60%
5. Nyaman, antara temperatur efektif 22,8oC-25,8oC dan RH 40%-
60%
6. Hangat, antara temperatur efektif 25,8oC-27,1oC dan RH 40%-
60%
terkena radiasi
1
Wiranto Arismunandar & Heizo Saito, judul : Penyegaran Udara, Pradnya Paramita 1986, hal.6
38
(Sumber : Penyegaran Udara hal.6)
39
(ºC)
40
Untuk perhitungan sistem pengkondisian udara, orang
lebih tertarik terhadap besarnya kalor yang dihasilkan dari
seseorang pada suatu aktivitas tertentu.
Pakaian Yang Dipakai
41
perancangan diambil 25oC ± 1oC dan kelembaban udara relatif 55% ±
10%.2
6. Jenis Kalor
Kalor Sensibel
2
Badan Standar Nasional, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada
bangunan gedung, 2001, h.18.
42
Gambar 3.35 Beban pendingin luar & beban pendingin dalam (Sumber
SNI 03-6572-2001)
adalah:
dan lantai.
dikondisikan.
43
e) Ventilasi udara luar yang masuk ke dalam ruangan
yang dikondisikan.
dikondisikan.
44
yang cermat akan dapat menjamin diperhatikannya sebanyak mungkin
c. Metoda CLTD/CLF
konduksi dan radiasi melalui dinding, kaca, serta atap yang disinari
terkena sinar matahari melalui kaca dan beban yang berasal dari dalam
45
metode lainnya. Berikut tatanan perhitungan metode CLTD menurut
SNI 03-6572-2001:
dimana :
penghunian (lampiran 2)
Catatan :
ql=Wl x N....................(2)
3
Badan Standar Nasional, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada
bangunan gedung, 2001
46
2) Beban Pendinginan lampu penerangan
q=W x Fu x Fs x CLF................(3)
dimana :
penghunian (lampiran 5)
Catatan :
Fs,Fu = 1
dimana :
4
Badan Standar Nasional, Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada
bangunan gedung, 2001
47
W = Watt dari peralatan digunakan
Catatan 1 :
libur.
qs=1,23 x Q x ∆ T..............(5)
ql=Q x ∆ W x 3010..............(6)
dimana :
dalam ruangan.
48
Dalam menentukan beban radiasi dinding maka harus
dan U :
U = 1 / Rtotal5 ....................................(8)
dimana,
49
R1,...Rn = Tahanan kalor dari setiap lapisan dinding/atap
qs=U x A x CLTD........................(9)
dinding
(lampiran 8)
nilai R dan U :
50
Dari gambar 3.37 dapat nilai R konstruksi atap. Nilai R
qs=U x A x CLTD.......................(10)
atap
(lampiran 9)
51
Gambar 3.38 Radiasi matahari melalui kaca.(Sumber : Refrigerasi
permukaan tersebut naik dengan laju yang ditentukan oleh sifat – sifat
maka hal ini juga menjadi suatu faktor beban pendinginan (CLF)
koefisien peneduhan SC, SHGF dan CLF untuk beberapa jenis kaca
dengan atau tanpa peneduh dalam dimuat dalam lampiran 10,11, dan
12.
52
dimana:
q=U x A x CLTD......................(12)
dimana:
(lampiran 13)
53
ruangan yang dapat digunakan dalam perancangan sistem
1. Data Ruangan
jam 10.00, jam 12.00, jam 14.00 sedangkan suhu udara luar
Kelembaban : 63 %
54
Kandungan Uap Air : 0.009 kg/kg
5.) Kondisi Rancangan Temperature : 23oC
Kelembaban : 55%
m
7.) Volume Ruangan 256,932 m3
Tabel 3.4 Data Ruangan
ruanga
55
karena dilepaskannya kalor sensible maupun kalor laten dari
56
b. Beban Laten
Ql=Wl x N
Wl = 95 Watt
N = 52 orang
Ql=Wl x N
Ql=95 x 52
Ql=4.940 Watt
57
Beban pendinginan ventilasi
ventilasi :
Q=N x Qr
Q=52 orang x 0,15m3/min
Q=7,8 m3/min
Q=130 l/ s
a. Beban Sensibel
Q=Q x ΔT x 1,23
ΔT =35−34,7=0,3 ⁰ C
Qs=130 x 0,3 x 1,23
Qs=47,97 Watt
b. Beban Laten
Ql=Q x ΔW x 3010
ΔW =0,022−0,009=0,013 kg/kg
Ql=130 x 0,013 x 3.010
Ql=5.086,9Watt
dalam ruangan yang dikondisikan karena sumber kalor dari luar yang
58
masuk melalui selubung bangunan atau kerangka bangunan dan
dinding partisi.
Code
Material Material R
A0 Outside Surface Resistance (Ro) 0,059
A1 Stucco / 25 mm Plaster (R2,plaster) 0,034
A6 Finishing (R3) 0,031
Low density concrete 200 mm
C7 (R1,hebel) 0,352
E0 Inside Surface Resistance (Ri) 0,121
Total 0,597
U Thermal Conductivity 2,7
Q=U x A x CLTD
59
U = 1 / Rtotal
Rplaster = 0.034 m2 K / W
Rtotal = 0.597 m2 K / W
U = 1/0.597
Autara = 47,58 m2
a. Dinding utara
CLTD ditentukan pada waktu jam 9, jam
14 dan jam 17 dimana ruangan akan digunakan
untuk kegiatan makan taruna. Berdasarkan Lampiran
8 maka CLTD dinding lobi keberangkatan adalah :
CLTD10 = 3,3
CLTD12 = 3,8
CLTD14 = 5,5
a) Pukul 10.00 WITA
Q=262,2Watt
b) Pukul 12.00 WITA
60
Q=437,02Watt
Atap
adalah:
Q=U x A x CLTD
U = 1 / Rtotal
Rtotal = Ro + Ri + Rseng + Rbaja + Rudara + Rgypsum
= 0,059 + 0,121 + 0,12 + 0,25 + 0,176 + 0,026
= 0,752 m2K/W
U = 1/ 0,752
= 1,329 W/m2K
A = 84,786 m2
CLTD = 32
Q=1,329 x 84,786 x 32
Q=3.605,77 Watt
Kaca
adalah konveksi.
61
Gambar 3.39 Beban Pendinginan oleh Kaca
(Sumber: http://www.greenspec.co.uk/images/web/refurb/windows/)
Aselatan = 30,95 m2
Atimur = 7,92 m2
1) Secara Radiasi
keberangkatan:
62
SC = 0,83
a. Kaca timur
a) Pukul 10.00 WITA
CLF10 = 0,51
Q=0,83 x 107,270 x 0,51 x7,92
Q=359,62 Watt
b) Pukul 12.00 WITA
CLF12 = 0,39
Q=275Watt
c) Pukul 14.00 WITA
CLF14 = 0,31
Q=0,83 x 107,270 x 0,31 x 7,92
Q=275,22Watt
3. Kaca selatan
a) Pukul 10.00 WITA
CLF10 = 0,31
Q=955,661Watt
63
CLF12 = 0,52
Q=0,83 x 119,89 x 0,52 x 30,95
Q=1.601,49 Watt
CLF14 = 0,58
Q=0,83 x 119,89 x 0,58 x 30,95
Q=1.786,280 Watt
2) Secara Konveksi
Qs=U x A x CLTD
U = 3,3 W/m2K
a. Kaca timur
a) Pukul 10.00 WITA
CLTD10 = 2,2
Q=3,3 x 7,92 x (2,2)
Q=57,49 Watt
64
Q=3,3 x 7,92 x 5
Q=130,68 Watt
Q=1.494,97 Watt
b. Kaca selatan
a) Pukul 10.00 WITA
CLTD10 = 2,2
Q=224,697Watt
Q=3,3 x 30,95 x 5
Q=510,675 Watt
Q=735,372 Watt
65
Ringkasan beban pendinginan pada lobi keberangkatan
Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat diringkas
dan diketahui nilai beban pendinginan terbesar pada ruangan.
Dari hasil perhitungan dan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa beban
pendinginan yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan jenis
alat pendingin udara yang akan digunakan adalah yang paling besar, yaitu
20.718,54 Watt atau 70.694 BTU/h.
66
3.3.4.3 Menentukan Ukuran Ducting
= 2.280,74 CFM
Dan dalam proses menentukan ukuran ducting digunakan
rumus untuk menentukan kerugian gesekan adalah sebagai
berikut:
Q=AxV
Dimana : Q = banyaknya udara [CFM]
A = luas ducting [ft2]
67
V = Kecepatan Udara[FPM]
Untuk kecepatan udara [FPM] penulis memilih nilai 1350
CFM berdasarkan dengan tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Klasifikasi kecepatan udara (FPM)
Q=V x A
2.280,74 = 1350 x A
A = 2.280,74 : 1350
= 1,6 ft2
68
Q=V x A
1.520 = 1350 x A
A = 1.520 : 1350
= 1,1ft2
Dengan melihat pada tabel ukuran ducting maka
didapatkanlah ukuran ducting utama dengan kapasitas 1.520 CFM
adalah 30” x 6”. Berikut adalah tabel untuk menentukan ducting :
69
Q=V x A
1.520 = 1350 x A
A = 760 : 1350
= 0,5 ft2
Dengan melihat pada tabel ukuran ducting maka
didapatkanlah ukuran ducting utama dengan kapasitas 760 CFM
adalah 14” x 6”. Berikut adalah tabel untuk menentukan ducting :
Tabel 3.10 Ukuran ducting 14” x 6”
Q=V x A
1.520 = 1350 x A
A = 380 : 1350
= 0,2 ft2
70
Dengan melihat pada tabel ukuran ducting maka
didapatkanlah ukuran ducting utama dengan kapasitas 380 CFM
adalah 10” x 6”. Berikut adalah tabel untuk menentukan ducting :
Tabel 3.11 Ukuran ducting 10” x 6”
71
Gambar 3.40 Chart kerugian gesek
72
sebesar 380 CFM. Desain perancangan dari sistem ducting pada
lobi keberangkatan dan ukurannya dilihat seperti gambar berikut :
73
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Kesimpulan terhadap BAB III
Dari pembahasan rancangan dan uji rancangan pada bab III dapat
sebesar 2.280,74 CFM dan kecepatan udara sebesar 1350 CFM adalah
sebagai berikut :
74
Terhitung sudah 6 bulan penulis melakukan kegiatan On the Job
Training di Bandar Udara Internasional EL-Tari Kupang, yang
pastinya banyak pengalaman dan pelajaran yang didapatkan pada
pelaksanaan kegiatan On the Job Training ini.
Pelajaran yang sebelumnya belum didapatkan ketika di
pendidikan dan pastinya pelajaran tentang unit mekanikal, bukan
hanya teori tetapi pelajaran praktik yang langsung diperoleh dari
kerja lapangan. Mempelajari berbagai alat, terutama cara
pengoperasian dan perawatan yang harus dilakukan dengan baik
pada alat tersebut.
Kegiatan On the Job Training ini bukan semata-mata hanya
untuk menambah wawasan dalam masalah pendidikan, tetapi banyak
diluar itu semua yang didapatkan oleh penulis selama kegiatan On
the Job Training ini berlangsung. Teutama banyak pengalaman
didapatkan dari senior yang memberikan dorongan motivasi kepada
penulis untuk selalu bekerja keras dalam melakukan segala hal.
4.2 Saran
4.2.1 Saran terhadap BAB III
75
4.2.2 Saran terhadap On the Job Training
Kegiatan On the Job Training yang dilakukan oleh penulis selama
6 bulan terhitung dilaksanakan pada tanggal 16 September 2019
sampai 28 Februari 2020. Tentunya banyak pengalaman serta ilmu yang
diterima dalam kegiatan tersebut. Ilmu dalam dunia kerja maupun ilmu
diluar dunia kerja, yang pastinya sangat bermanfaat bagi penulis untuk
diaplikasikan dimasa yang akan mendatang.
Untuk saran yang ingin penulis sampaikan dalam laporan ini
mengenai kegiatan On the Job Training selama 6 bulan ini adalah saran
yang ditujukan kepada peserta kegiatan On the Job Training, yaitu
tingkatkan keaktifan dalam mempelajari sebuah ilmu salah satunya
adalah dengan cara belajar kepada senior/kepada orang yang lebih
paham tentang materi yang dan kita sebagai pemuda didalam era 4.0 ini
harus terus menggali potensi yang ada, dalam mengembangkan sebuah
inovasi dimasa yang akan mendatang.
76
77
Lampiran 1
Nilai W Sensible Orang
78
Lampiran 2
Nilai CLF (Cooling Load Factor) Sensibel Orang
Sumber :
Wilbert F. Stocker & Jerold W.J, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Alih bahasa
oleh Supratman Hara, Jakarta, PT.Gelora Aksara Pratama, 1982, hal 68.
79
Lampiran 3
Klasifikasi “a” Cooling Load Factor Pencahayaan
80
Lampiran 4
Klasifikasi “b” Cooling Load Factor Pencahayaan
81
Lampiran 5
Tabel Nilai Cooling Load Factor Pencahayaan
82
Lampiran 6
Tabel Kebutuhan Laju Udara Ventilasi
83
84
Lampiran 7
Tabel Nilai U Material Bangunan
85
86
Lampiran 8
o
Tabel CLTD Dinding ( F)
87
Lampiran 9
Tabel CLTD Atap
88
Lampiran 10
Koefisien Peneduh Radiasi Permukaan Kaca
Sumber :
Wilbert F. Stocker & Jerold W.J, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Alih bahasa
oleh Supratman Hara, Jakarta, PT.Gelora Aksara Pratama, 1982, hal 68.
89
Lampiran 11
Faktor Perolehan Kalor Matahari (SHGF)
Sumber :
McQuiston, F, C. Parker, J, D, Heating Ventilating, and Air Conditioing Analysis
and Design, USA : John Wiley and Sons, Inc, 1982
90
Lampiran 12
Tabel Nilai Cooling Load Factor Kaca
91
Lampiran 13
Nilai Koefisien Kaca
MMMMMMMMLLLLLLLLLLLLL,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.,
Sumber :
Wilbert F. Stocker & Jerold W.J, Refrigerasi dan Pengkondisian Udara, Alih
bahasa oleh Supratman Hara, Jakarta, PT.Gelora Aksara Pratama, 1982, hal 64.
92
Lampiran 14
CLTD Kaca
Sumber :
McQuiston, F, C. Parker, J, D, Heating Ventilating, and Air Conditioing Analysis
and Design, USA : John Wiley and Sons, Inc, 1982
93
Lampiran 15
Chart friction lost
( http://energy-models.com/duct-sizing-charts-tables )
94
Lampiran 16
Tabel Cooling load check figure
Sumber : ASHRAE_POCKET_GUIDE_for_Air_Conditioning.pdf
95
Lampiran 17
Tabel ukuran ducting
Sumber : http://energy-models.com/duct-sizing-charts-tables
Lampiran 18
Ringkasan perhitungan cooling load
96
DAFTAR PUSTAKA
1. https://egsean.com/fungsi-dan-pengertian-ac-split/
2. https://docplayer.info/37845075-Universitas-indonesia-perhitungan-cooling-
load-dan-distribusi-udara-pada-rumah-sakit-menggunakan-software-elite-chvac-
skripsi.html
3. https://egsean.com/fungsi-masing-masing-komponen-pada-ac-split/
4. ASHRAE Pocket Guide for Air Conditioning, Heating, Ventilation,
Refrigeration
5. https://www.energyvanguard.com/blog/duct-design-5-sizing-ducts
6. https://www.scribd.com/doc/250664005/SNI-03-6390-Sistem-Tata-Udara
7. SNI-03-6390-SISTEM TATA UDARA
8. 2016-9_20248657-S50992-Prasetyo(1).pdf
9. How to Size and Design Ducts.pdf
90