POLITEKNIK PENERBANGAN
MEDAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh
Nama : MULIA SUPIADI SILALAHI
NIT 20181040142177
Program studi : Teknik Listrik Bandar Udara
Mengetahui
Ketua Program Studi
Teknik Listrik Bandara
i
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Mengetahui
Direktur Politeknik Penerbangan Medan
I WAYAN JULIARTA
NIP. 197107151993011003
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Saya dapat melaksanakan On The Job Training II
(OJT) di PT. ANGKASA PURA I (persero) Bandar Udara Internasional Zainuddin
Abdul Madjid dari tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 28 Januari 2021.
Praktek kerja lapangan atau On The Job Training II ini adalah gambaran
sesungguhnya kondisi kerja lapangan dan pengaplikasikan langsung ilmu
pengatahuan khususnya dibidang Teknik Listrik Bandara yang telah didapatkan dan
dipelajari selama mengikuti Pendidikan di kelas maupun di laboratoriumsecara teori
dan praktek.
On The Job Training juga dilaksanakan sebagai bagian dari persyaratan
kelulusan pada program Pendidikan D.III Teknik Listrik Bandara Angkatan XIV
Penulisan juga banyak mendapatkan pengatahuan dan pengalaman baru di dunia
penerbangan terutama dibidang kelistrikan Bandar Udara.
Dalam penyusunan laporan ini Saya banyak mendapat bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Menyadari akan hal itu, maka pada kesempatan ini Saya
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepada Papa dan Mama Saya.
2. Bapak I Wayan Juliarta, selaku Direktur Politeknik Penerbangan Medan
3. Bapak Nugroho Jati, Selaku General Manager PT. Angkasa Pura I Bandar
Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
4. Bapak Albert Panjaitan S.T,MM. selaku Kepala Progam Studi Teknik Listrik
Bandara.
5. Bapak Rossi Peter Simanjuntak, S.Si., S.Pd., M.Si. dan Bapak Parlin H
Simanullang S.T., M.H selaku dosen pembimbing.
6. Bapak Nugroho Setiawan Basuki, Selaku Airport Technical Senior Manager
PT. Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
7. Bapak Jamaluddin,, Selaku Airport Equipment Manager Bandar Udara
Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
iii
8. Mas Fernanda Harpa Feriansen selaku penanggung jawab dan pembimbing
On the Job Training.
9. Mas Arga Satya Budi Nugraha, Mas Ferdi Yudianto dan Mas Anas Sobirin,
selaku Electrical Technician.
10. Ibu Nova Putri, selaku Electrical Officer.
11. Seluruh teknisi Listrik Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid,
yang telah memberikan arahan serta bimbingan pada waktu melaksanakan On
the Job Training.
12. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
mendukung penulisan dalam pelaksanaan On The Job Training (OJT).
Dalam penulisan laporan ini tentunya masih terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat membantu untuk kesempurnaan
laporan On The Job Training ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR TABEL..................................................................................................ix
v
3.2.4 Red Filter PAPI ........................................................................ 40
3.3 Pengertian Kabel ............................................................................... 41
3.3.1 Kabel FL2XCY ....................................................................... 43
3.3.2 Kabel NYY ............................................................................. 43
3.4 Isolated Transformator ..................................................................... 44
3.5 Primary Connector Kit ...................................................................... 45
3.6 Lux Meter .......................................................................................... 47
3.6.1 Fungsi Lux Meter ......................................................................47
3.6.2 Jenis-jenis Lux Meter ................................................................ 48
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 3.9 Kontruksi Kabel FL2XCY ........................................................... 42
Gambar: 3.10 Konstruksi Kabel NYY ................................................................ 43
Gambar 3.11 Isolation Transformator ...............................................................44
Gambar 3.12 Primery Connector Kit .................................................................45
Gambar 3.13 lux meter ....................................................................................... 48
Gambar 3.14 Perbandingan Pengukuran Candela, Lumen, Candela ................. 49
Gambar 4.1 Kondisi PAPI 13 Buram............................................................... 53
Gambar 4.2 Peraturan Intensial Cahaya PAPI ................................................. 54
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Praktek Kerja Lapangan (On The Job Training) dilaksanakan di bandar
udara yang telah ditentukan oleh Diklat Pendidikan Politeknik Penerbangan Medan.
On The Job Training (OJT) adalah salah satu kurikulum yang wajib dilaksanakan
oleh semua taruna untuk mengukur tingkat kemampuan taruna dalam praktek kerja
langsung.
2
Kurikulum yang dimiliki Politeknik Penerbangan Medan ini bekerja sama
dengan beberapa Bandar Udara di seluruh Indonesia, salah satunya yaitu di Bandar
Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid.
3
BAB II
4
atau lingkungan yang tidak dapat memenuhi aspek teknis dan operasional. Sehingga
sesuai dengan program pemerintah dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
sektor non-migas, bisnis dan terutama kepariwisataan, maka Bandara Internasional
Zainuddin Abdul Madjid yang berfungsi sebagai salah satu pintu gerbang wisata di
Nusa Tenggara Barat perlu dibangun.
Fluktuasi politik dan moneter tanah air bahkan pasca reformasi tahun 1998
berdampak terhadap kelangsungan rencana pembangunan, selanjutnya akhir tahun
2006 pekerjaan land clearing dimulai, dilanjutkan dengan pembangunan runway
tahun 2007 menyusul pembangunan gedung terminal dan fasilitas pendukung
lainnya. Pembangunan tahap pertama ini dapat diselesaikan pada awal tahun 2011.
Bandara ini di operasikan PT. Angkasa Pura I (Persero) dan dibuka pertama
kali pada tanggal 1 Oktober 2011 untuk menggantikan peran Bandara Selaparang
Mataram. Peresmian bandara ini dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2011 oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan selesainya pembangunan Bandara Internasional Zainuddin Abdul
Majid yang baru dengan nama Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul
Madjid, maka pada tanggal 30 September 2011 Bandar Udara Selaparang ditutup
dan seluruh operasional bandara dipindahkan ke Bandar Udara Internasional
Zainuddin Abdul Madjid yang mulai beroperasi pada tanggal 1 Oktober 2011 dan
pesawat yang mendarat pertama kali adalah Garuda Indonesia GA 432 jenis Boeing
737-800 NG dari Jakarta.
Sebagai bandara yang melayani rute domestik dan internasional, LIA juga
disinggahi banyak maskapai penerbangan. Untuk rute domestik antara lain Garuda
Indonesia, Lion Air, Batik Air, Citilink, dan Wings Air. Sementara untuk
internasional, pesawat yang beroperasi di antaranya Silk Air, Air Asia, dan Korean
Air.
5
2.2 Data Umum Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Gambar 2.2 Layout Airside Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
6
Fasilitas sisi udara adalah bagian yang sangat penting pada bandara
karena fasilitas airside sangat menentukan untuk pesawat dapat landing dan take
off dengan lancar. Fasilitas airside pada Bandara Internasional Zainuddin Abdul
Madjid adalah sebagai berikut :
a) Kategori landasan pacu : Instrument Precision
b) Arah landasan pacu : 13 – 31
c) Ukuran landasan pacu : 2.750 x 45 m2
d) Strip landasan pacu : 1.650 x 2 m2
e) Kekuatan landasan pacu : 30 F / C / T
f) Kapasitas apron : 22 Pesawat
g) Alat bantu pendaratan : MALS, PALS, PAPI,Marka, dan ILS
h) Telekomunikasi penerbangan : VHF, HF SSB, VSAT
i) Navigasi penerbangan : NDB, DVOR / DME, GP,MM, LOC
j) Kategori PKP-PK : Cat 7
1) Approach Light
Approach Light merupakan salah satu peralatan visual aids yang berfungsi
untuk menuntun pesawat yang akan landing menuju ke landasan. Di Bandara
Zainuddin Abdul Majid Internasional ini approach light menggunakan tipe PALS
(Precission Approach Light) cat 1. Konfigurasi untuk lampu ini terdiri dari 30 bar
lampu, di masing- masing bar terdiri dari 5 lampu.
Di deretan lampu approach juga terdapat Cross Bar yang terletak 300 meter
dari threshold, tepatnya pada bar ke-21. Banyaknya ada 16 buah lampu, yaitu 8 buah
lampu di sebelah kanan approach dan 8 buah di sebelah kiri approach, dengan
keseluruhan lampu berwarna putih.
Precision Approach Lighting System (PALS) CAT I adalah sebuah garis
cahaya pada perpanjangan landas pacu dimana memungkinkan berjarak 900 meter
dari ambang landas pacu (threshold) dengan sebuah garis cahaya melintang (Cross
Bar) sepanjang 30 meter pada jarak 300 meter dari ambang landasan
7
(threshold) jarak antar bar 30 meter.
Saat ini Approach 13 PALS CAT I yang ada di Bandara LOP memiliki 3
circuit, dimana masing-masing bar disuplai oleh 1 circuit. Sebagai Berikut :
Spesifikasi Data
Merk/ Type ADB/UEL
Kapasitas 150 W / 6,6 A
Frequency 50 Hz
Jumlah 166
Tahun 2016
8
2) Sequence Flashing Light (SQFL)
Spesifikasi Data
Merk/ Type ADB/UEL
Kapasitas 120 W / 6,6 A
Frequency 50 Hz
9
Jumlah 30
TaT
hun 2016
T
Tabel 2.2 Spesifikasi Sequence Flashing Light
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Warna lampu PAPI akan terlihat merah jika pesawat terlalu rendah,
berwarna putih jika pesawat terlalu tinggi. Kondisi yang ditunjukkan PAPI yaitu
dua buah lampu terdekat dengan runway berwarna merah dan yang lainnya putih.
10
Spesifikasi Data
Merk/Type OCEM/OSRAM
Daya 200 W / 6,6 A
Frequency 50/60 Hz
Tahun Instalasi 2009
Tabel 2.3 Spesifikasi PAPI
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Merupakan lampu yang mempunyai fungsi sebagai tanda awal dan akhir
landasan. Di Bandara Zainuddin Abdul Madjid Internasional terdapat di masing-
masing ujung runway baik yang berada di 13 maupun 31. Pada runway 31
terdapat terdapat 14 buah lampu inset threshold dan 21 buah lampu inset
threshold di runway 13.
Spesifikasi Data
Merk/Type OCEM/OSRAM
Power 105 W / 6,6 A
Frequency 50 Hz
11
Jumlah 21 Unit (R/W 13)
5) Flood Light
Konstruksi flood light dengan tinggi Flood light 22-24 meter dan masing-
masing flood light terdiri dari 3 buah lampu dan 4 buah lampu. Tiap tiang lampu
terbagi menjadi 2 jenis lampu, yaitu lampu jenis LED dan lampu jenis HPIT.
Di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid terdapat 16 tiang flood
light 8 di sisi apron timur dan 8 di sisi apron barat.
12
Gambar 2.7 Flood Light
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Spesifikasi Data
Merk/Type Local / Tiang Tunggal
Jumlah Tiang 16 unit
Tahun 2016
Penempatan Apron
13
1. Taxiway Alfa dan SP : ADB/OCEM
Spesifikasi Data
Merk/Type ADB & OCEM
Power 100 W
Frequency 50 Hz
Penempatan Taxiway
14
7) Runway Edge Light
Merupakan lampu yang berfungsi sebagai alat bantu navigasi pesawat pada
landasan pacu untuk take off dan landing pesawat terbang. Di Bandara Internasional
Zainuddin Abdul Madjid ini mempunyai panjang landasan 2750 meter dan lebar 45
meter yang membentang dari timur ke barat dengan koordinasi landasan 13-31.
Warna lampu runway adalah clear, sedangkan pada ujung landasan lampu runway
pertama sampai keempat adalah warna kuning (menandakan ujung dari landasan).
Jarak antar lampu runway adalah 60 meter dan dipasang dengan jarak tidak lebih
dari 3 m dari tepi bidang landasan.
Spesifikasi Data
Merk/Type OCEM/OSRAM
Power 200 W / 6,6 A
Frequency 50 Hz
Jumlah 6 Unit
Tahun Instalasi 2016
15
8) Turning Area Light
Spesifikasi Data
Merk/Type ADB / OCEM-OSRAM
Power 45 W / 6,6 A
Jumlah 10 Unit
Tahun 2016
Penempatan R/W
Tabel 2.8 Spesifikasi Turning Area Light
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
9) Rotating Beacon
16
memancarkan cahaya berputar dengan warna hijau dan putih.
17
Gambar 2.12 Accustical Signal
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Spesifikasi Data
Merk/Type SENTRY SIREN / 3V 8 - H
Power 5 HP
Frequency 50 Hz
Jumlah 1 buah
Penempatan Airfield
Tabel 2.10 Spesifikasi Sirine Type 3 V 8
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
18
Gambar 2.13 Wind Cone
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Spesifikasi Data
Merk/Type ADB / MV800-L-B-1R
Power 4 x 10,5 W
Frequency 50 Hz
Jumlah 2 unit
Penempatan SIGNAL AREA/ Runway13&31
Tahun 2009
Tabel 2.11 Wind Direction Indicator
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
19
Gambar 2.14 Uninterruptible Power Supply (UPS)
Sumber : Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Rating 220/380
Frekuensi 50 Hz
Battery
20
Fungsi Utama dari UPS :
a) Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada
listrik utama.
b) Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera menghidupkangenset
sebagai pengganti listrik utama.
c) Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan backup
data dan mengamankan sistem operasi dengan melakukan shutdown sesuai
prosedur ketika listrik utama padam.
d) Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat
mengganggu sistem komputer baik berupa kerusakan software, data, maupun
kerusakan hardware.
e) UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi
perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh
sistem komputer berupa tegangan yang stabil.
f) UPS dapat melakukan diagnosa dan manajemen terhadap diri nya sendiri
sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi
gangguan terhadap sistem.
21
Ruang Area Baggage 946,8 m2
Lantai 1
Ruang Area Waiting 5268,13 m2
Lounge Lantai II
Ruang Area Domestic 996 m2
Boarding Lounge
Lantai II
Ruang Area Intl 566,94 m2
Boarding Lounge
Lantai II
Ruang Area Bridge 273,47 m2
Lantai II
Luas Area Parkir 17500 m2
Tabel 2.13 Data Fasilitas Sisi Darat
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
22
2.4.1 Fasilitas Penunjang
Berikut beberapa data fasilitas teknis yang terdapat pada Bandar Udara
Zainuddin Abdul Madjid :
23
Fasilitas CCR Runway 2 CCT (20 KVA 2 unit)
PAPI 2 CCT (4 KVA 2 unit)
Taxiway 2 CCT
Taxiway A (5 KVA 1 unit)
Taxiway B (4 KVA 1 unit)
Approach 13 3 CCT
PALS (15 KVA 3 unit)
T
a Approach 31 2 CCT
b MALS (7,5 KVA 2 unit)
e
FTasilitas UPS 100 KVA 1 unit
a
Tabel 2.15 Data Fasilitas Power Supply
Sumber: Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
24
Gambar 2.17 Genset Airside
Sumber : Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
25
Gambar 2.19 Constant Current Regulator (CCR)
Sumber : Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
26
Tugas pokok dan fungsi:
1. General Manager
27
m) Selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi.
28
4. Electrical Technician Team Leader
29
k) Melakukan koordinasi dengan unit terkait baik internal maupun
eksternal.
Visi
“Menjadi penghubung dunia yang lebih dari sekadar operator bandar udara
dengan keunggulan layanan yang menampilkan keramahtamahan khas Indonesia.”
Misi
30
c. Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi.
Nilai
a. Sinergis
31
BAB III
TINJAUAN TEORI
32
tergelincir dari landasan. Kecelakaan Garuda Indonesia di Yogyakarta adalah akibat
kondisi ini.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan karena glide slope yang tidak tepat
diciptakan beberapa alat bantu. Alat-alat ini memudahkan pilot dalam menjaga glide
slope pesawatnya. Perangkat yang digunakan antara lain Instrument Landing System
(ILS) dan Precision Approach Path Indicator (PAPI).
Kali ini saya akan berfokus membahas PAPI. Precision Approach Path
Indicator (PAPI) merupakan salah satu alat pendaratan visual yang berfungsi
memandu pesawat udara yang akan mendarat dengan memberikan sudut pendaratan
yang tepat kepada pesawat udara tersebut. Untuk landas pacu yang telah dilengkapi
dengan ILS, maka besarnya sudut pendaratan PAPI harus sama dengan sudut
pendaratan yang diberikan oleh glide slope ILS.1
PAPI dapat dilihat oleh pilot dan jumlah warna yang terlihat menjadi
petunjuk apakah posisi pesawat sudah tepat relatif terhadap runway. Bila dari 4
lampu tersebut tampak merah dan putih masing-masing 2 maka pesawat berada pada
path yang tepat. Bila pesawat terlalu tinggi maka lampu putih lebih banyak.
Sebaliknya bila pesawat terlalu rendah maka lampu merah lebih banyak.
1
KP 2 Tahun 2013 h.18
33
Berdasarkan petunjuk PAPI, bila pesawat terlalu rendah maka pilot harus
menurunkan rate of descent pesawat agar mendarat dengan aman. Sebaliknya, bila
pesawat terlalu tinggi maka pilot harus melakukan go-around.
Ketinggian mata-ke-roda pesawat dalam Jarak aman roda Jarak aman minimum
34
Dalam memilih kelompok mata-ke-roda, maka hanya pesawat-pesawat yang akan
menggunakan sistem ini secara rutin yang perlu dipertimbangkan. Jenis pesawat yang paling
tinggi persyaratannya dari yang ada ini yang akan menentukan kelompok ketinggianmatake-
roda.
Ketika bisa dilakukan, maka jarak aman yang ditunjukkan di Kolom (2) harus disediakan.
Jarak aman roda di Kolom (2) bisa dikurangi tapi tidak boleh kurang dari yang ada di
Kolom (3) ketika kajian aeronautika mengindikasikan bahwa pengurangan jarak aman roda
ini bisa diterima.
Ketika jarak aman roda yang dikurangi ini diberikan pada threshold yang telah dipindahkan
maka harus dipastikan jarak aman yang diinginkan dalam Kolom (2) akan tersedian ketika
sebuah pesawat yang berada pada bagian teratas dari kelompok mata-ke- roda yang dipilih
terbang melebihi batas runway.
Jarak aman roda ini bisa dikurangi hingga 1,5 m untuk runway Jarak yang umumnya
Konfigurasi APAPI sistem terdiri dari 2 (dua) unit lampu dengan jarak
pemasangannya 10 m (± lm) dari sisi landas pacu, selanjutnya jarak antar unit-
unitnya adalah 6 m (± m).
2
Ibid., hlm.24-25
35
RUNWAY
(± 1 m)
Pada landas pacu yang telah dilengkapi dengan alat bantu pendaratan
36
Instrument Landing System (ILS), sudut pendaratan harus sama dengan sudut
pendaratan Glide Path ILS dan letaknya harus diperhitungkan agar keduanya pada
saat digunakan, menunjukan indikasi yang sama (coincide).Dalam menetapkan
sudut pendaratan ini, harus dengan mempertimbangkan saran/ pendapat dari pihak
yang berwenang dalam operasi penerbangan dalam hal ini Direktorat Jendral
Perhubungan Udara. 3
Tanpa ILS :
Dengan ILS :
Untuk menetapkan jarak unit-unit PAPI, sudut yang dijadikan dasar adalah sudut
pancar pada unit PAPI B, karena sudut tersebut adalah batas bawah dari koridor
“ON – SLOPE “. Sudut penyetelan PAPI dijelaskan pada Gambar dibawah ini.
3
Ibid., hlm.24
37
3° PAPI ILUSTRATED
Tinggi mata pilot diatas antena glide path ILS/ MLS pesawat beragam
tergantung tipe pesawat dan atitude pendekatan. Harmonisasi sinyal PAPI dan ILS
glide path dan atau MLS glide path minimum ke suatu titik terdekat dengan
threshold dapat unit lampu papi tunggal terdiri dari satu rakitan kabinet dan tiga
rakitan kaki. Rakitan kabinet terutama terdiri dari penutup atas, lensa kabinet, filter,
lampu dll. rakitan kabinet memberikan posisi yang dapat diandalkan dan melindungi
sistem optik unit lampu.
Rakitan kaki terdiri dari flens pemasangan, kopling frangible, tabung ekstensi,
tiang penyedot, ring dan mur pengunci. rakitan kaki digunakan untuk penyesuaian
penyesuaian ketinggian dan ketinggian unit lampu, dan untuk pemasangan kuat unit.
38
3.2.3 Spesifikasi dan Struktur PAPI/APAPI
39
Gambar 3.8 : Filter PAPI
Sumber: Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid
Oleh karena itu kabel tanah terdiri dari beberapa macam jenis menurut kulit
pelindungnya (armor), konstruksi maupun pemasangnnya, maka dibuat suatu
pengkodean kabel dengan tujuan untuk mempermudah pengenalan jenis kabel.1
4
Adb Manual Book, Airfield Lighting Cable,hlm.10.
40
Pengkodean kabel ini dibuat sesuai dengan standart SPLN yang telah
dibakukan, sebagai berikut :
41
cm Penghantar bulat berkawat banyak dipadatkan
Tabel 3.2 Kode Pengenalan Kabel
Sumber : Adb Manual Book Airfield Lighting Cable
Kabel FL2XCY ini digunakan untuk penghantar arus listrik yang digunakan
pada Jalur listrik penerangan Airfield Lighting System yang memiliki diameter 6mm
dan tegangan yang dialirinya yaitu 6KV dan yang biasanya dihubungkan ke CCR
yang hanya memiliki 1 core saja dan menggunakan PVC sebagai Isolasinya, yang
bertujuan untuk menahan core pada kabel tersebut aman. Untuk jenis kabel ini
adalah kabel tanam.
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya berwarna hitam), ada
yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih
mahal dari NYM).
42
Gambar: 3.10 Konstruksi Kabel NYY
Sumber: Adb Manual Book Airfield Lighting Cable
43
Gambar 3.11 Isolation Transformator
Sumber : Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
Primery Connector Kit adalah sebagai penyambung daya atau power supply.
Dengan konektor AGL adalah paling sensitif dari sirkuit utama dan oleh karena itu,
konektor berkualitas tinggi adalah cara termudah untuk meningkatkan
kehandalahn sirkuit penerangan lapangan terbang. Primery Conector Kit
penginstalan yang tahan dengan air dan tahan lama untuk lingkungan apapun.
Peringkat nominal 5000 V. konektor utama tersedia untuk kabel yang disaring dan
dilindungi dan tidak dilapisi. Instalasi cepat dan sederhana dipandu dengan
manual terlampir dan divisualisasikan. Primery Conector kit ini merupakan
konektor primer harus sepenuhnya sesuai dengan edisi terbaru yang diisi dengan
resin untuk kabel yang tidak disaring ketik CKE 52. Kit konektor ini menawarkan
keunggulan permanen koneksi konektor ke kabel dan dilepas. Dan dirancang
dengan koneksi kedap air yang dapat dilepas antara lapangan udara seri kabel
penerangan dan belitan utama Transformator seri, konektor memungkinkan pemasangan
dengancepat.
44
Gambar : 3.12 Primery Connector Kit
Sumber : Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
a. Kesesuaian Standard :
3) Kit konektor kutub tunggal untuk kabel yang tidak disaring FAA L-823
class B style 3 plug dan stopkontak style 10.
4) Kit konektor tiang tunggal untuk kabel yang disaring FAA L-823 class B
style 3 plug dan stopkontak style 10.
5) Connector kit male : 58 gr dan Connector kit female : 48 gr.
3) Karakteristik keketatan air yang sangat baik di seluruh area kisaran suhu
dari -55 ° hingga + 55 ° C meskipun lebar rentang aplikasi.
4) Resistensi yang sangat baik terhadap sebagian besar berbagai bahan
kimia yang digunakan di udara.
5) Disediakan siap untuk segera digunakan dalam kemasan individu,
termasuk instruksi manual.
45
6) Dapat digunakan dengan apa yang disebut sebagai konektor “Super”.
Spesifikasinya :
1) FAA AC 150 / 5345-26 untuk L 823 tipe I kelas B gaya 3 dan 1 konektor.
2) menggunakan bahan elastomer termoplastik yang sama dengan konektor
berlawanan dari trasnformator seri atau kabel primer.
3) Pin Soket dibuat dari masing-masing berlapis nikel dan timah (5 mikron
menit). Tembaga, dianil sebagai untuk dikerutkan ke kabel konduktor.
4) Kit konektor primer yang diisi resin untuk kabel yang tidak disaring ketik
CKE 52, Kit konektor I ni menawarkan keunggulan permanen kneksi ke
konektor kabel dan dilepas2.
Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas
cahaya di suatu tempat. Lux meter menggunakan sensor cahaya sebagai pendeteksi
cahaya. Sensor diletakkan pada sumber cahaya. Cahaya akan menyinari sel foto
sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak
cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih besar.
5
Manual Book bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
46
Hal tersebut karena mata harus dengan jelas menangkap segala hal dengan
baik yang nantinya digunakan untuk menunjang aktivitas kerja. Akan tetapi berbeda
dengan kamar tidur yang tidak bermasalah meskipun menggunakan pencahayaan
tidak terlalu terang, sebab saat tidur akan lebih baik apabila tubuh tidak menyerap
terlalu banyak cahaya.
47
Gambar 3.13 lux meter
Sumber : Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid
berikut:
Adapun bagian- bagian dari alat luxmeter berdasarkan jenisnya adalah sebagai
6
Miftakur Nur Arifin, Proud To Be Engineer, Universitas Negeri Malang, PP.1-
48
b.Lumen
Lumen dihitung kekuatan dari total sumber cahaya, dan tidak menghitung
intensitas lain, hanya di sumber cahayanya saja dengan arah cahaya yang mengarah
kesatu sisi. Apakah nantinya lampu akan berbentuk spot beam sehingga terlihat
lebih terang, atau menyebar akan terlihat tidak terlalu terang.Tetap angka yang
dipakai adalah Lumen sebagai angka kecerahan cahaya ke satu bidang yang disinari.
c.Lux
49
Tabel 3.3 : Simbol dan Satuan Cahaya
50
BAB IV
4.3 Permasalahan
51
Indicator (PAPI) menggunakan 2 circuit yang terhubung terhadap masing - masing
PAPI yang terdapat pada Runway 13 dan Runway 31. PAPI di Bandara Internasional
Zainuddin Abdul Madjid menggunakan Selector Cabiner yang digunakan untuk
kontrol ON/OFF PAPI antara Runway 13 dan 31. Namun kondisi PAPI yang terletak
pada Runway 13 sudah tidak Standard, dikarenakan Glass pada PAPI tersebut yang
buram sehingga mengakibatkan Intensitas cahaya lampu PAPI berkurang dan juga
kondisi box PAPI yang sudah berkarat yang disebabkan karena umur PAPI yang
sudah 11 Tahun (life time) dan unsur tanah liat yang mengandung garam. Adanya
keluhan dari pilot tentang intensitas cahaya lampu PAPI 13 yang redup (data report
dari Pilot di lampiran). Menurut standard dari peraturan KP 39 Tahun 2015 yaitu
15.000 cd dengan 6,6 A dalam brightness (step) 5 atau maksimal. Berikut kondisi
PAPI 13 :
52
Gambar 4.2 : Peraturan Intensial Cahaya PAPI
Sumber : KP 39 Tahun 2015 hal.9-56
53
Berikut hasil pengukuran lux meter di PAPI 13 dengan brightness 5 (maximal) :
BOX ALFA
BOX BRAVO
BOX CHARLIE
BOX DELTA
54
4.4 Penyelesaian Masalah
Terkait masalah redupnya lampu PAPI ini Penulis membuat masukan berupa,
harus dilakukannya penggantian pada spare part komponen yang ada di unit PAPI,
diantaranya adalah :
b. Penggantian Glass atau reflector pada PAPI, karena saat ini Glass atau
Reflector sudah buram.
Untuk mengetahui arus kabel ada yang bocor atau tidak, maka dilakukan test
tahanan isolasi. Langkah pengetesan tahanan isolasi kabel sebagai berikut :
Jika setelah dilakukan pengukuran tahanan isolasi kabel PAPI dan ditemukan
ada arus bocor maka penulis menyarankan untuk melakukan reinstall kabel PAPI.
55
Tapi jika ditemukan tahanan isolasi kabel masih sesuai standard maka perlu adanya
evaluasi untuk melakukan pegantian unit PAPI dikarenakan PAPI adalah alat bantu
visual yang sangat penting dalam suatu pendaratan pesawat dan demi keselamatan
penerbangan.
56
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kesimpulan Permasalahan
Setelah penulis melaksanakan On The Job Training di Bandar Udara
Internasional Zainuddin Abdul Madjid dan membuat laporan ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Dengan adanya laporan dari Pilot complant terkait PAPI saat melakukan
pendaratan, Penulis dan Teknisi mengetahui kondisi saat PAPI bermasalah.
b. Dengan melakukan pengukuran intensitas cahaya PAPI menggunakan Lux
Meter, dan mengetahui intensitas cahaya PAPI saat ini sudah tidak standar
dengan sesuai peraturan KP 39 Tahun 2015.
c. Maka Penulis Memberi masukan untuk digantinya Glass box lampu PAPI dan
Red Filter di tiap-tiap box PAPI tersebut.
a. Perawatan peralatan yang terdapat pada unit listrik di lakukan secara harian,
mingguan, bulanan, dan tahunan sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan
guna menjaga kondisi peralatan selalu dalam kondisi prima.
b. On The Job Training merupakan kegiatan untuk menambah wawasan
pengetahuan, pengalaman dan mendapat gambaran nyata sebagai Teknisi Listrik
di Bandar Udara.
c. Dalam menangani suatu masalah di lapangan, diperlukan analisis awal terhadap
segala bentuk permasalahan yang terjadi dan teknisi juga bekerja dalam
teamwork sehingga permasalahan dapat selesai dengan cepat dan tetap
57
mengutamakan keselamatan kerja sesuai Standard Operation Procedure
(SOP).
5.1 Saran
a. Pelaksanaan On the Job Training (OJT) ini akan lebih terarah jika mengikuti
jadwal kegiatan dan evaluasi yang telah ditetapkan selama melaksanakan On
the Job Training (OJT).
b. Taruna dapat menjaga sikap serta disiplin tiap indvidu karena seorang teknisi
listrik harus memiliki displin serta meningkatkan kerja tim untuk memecahkan
masalah dengan lebih cepat dan saling berbagi ilmu.
58
DAFTAR PUSTAKA
ADB SAFEGATE. 2020. Manual Book ADB, Airfield Lighting Control & Monitoring
System. Belgia.
Politeknik Penerbangan Medan. 2021. Pedoman On The Job Training Progam Studi
Teknik Listrik Bandar Udara, Medan.
5
LAMPIRAN
Data dari tower lampu PAPI yang burem/redup Data report dari pilot kalibrasi terkait intensitas cahaya
TANGGA
N NAM L
O A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 1 1 1 17 18 1 20 21 22 2 24 25 26 2 2 29 30 31
0 3 4 5 6 9 3 7 8
K JM SB MG S S RB KM J S MG SN SL R K J SB MG SN SL RB KM JM SB MG SN SL RB KM JM SB
M N L M B B M M
1 Angga Sahputra Sirait P P P P P L L P P P P P L L P P P P P L L P P P L P L
2 Nadiza Virza P P P P P L L P P P P P L L P P P P P L L P P P L P L
TANGG
N NAM AL
O A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 13 1 15 16 17 1 1 20 21 22 23 24 25 26 27 2 29 30
0 4 8 9 8
M SN SL R K J SB MG S S RB KM JM S MG SN SL R K JM SB MG SN SL RB KM JM S MG SN
G B M M N L B B M B
2 Nadiza Virza M M LT L P P M M L L PS PS M M LT L PS P M M LT L PS PS M M LT L PS PS
S S T S
TANGG
N NAM AL
O A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 1 1 15 16 17 1 19 20 21 2 2 24 25 26 27 2 29 30 31
2 3 4 8 2 3 8
JM SB MG S S RB KM J S MG SN S R K JM SB MG S SL RB KM J S MG SN SL RB K JM SB MG
N L M B L B M N M B M
2 Nadiza Virza L L L P P P P P L L P P P P P L L P P P P P L L L L
PENDIDIKAN :
SD Negeri 104232 : 2006-2012
SMP Swasta Nur Azizi : 2012-2015SMK Negeri 1 Tanjung Morawa : 2015-
2018
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
ON THE JOB TRAINING
NAMA : MULIA SUPIADI SILALAHI
NIT : 20181040142177
PRODI : D.III TEKNIK LISTRIK BANDARA
WAKTU : OKTOBER 2019 s/d JANUARI 2020
, Mengetahui
Supervisor
FERNANDA HARPA
NIP. 1795136-F