TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat lulus
Program Diploma III Operasi Bandar Udara Angkatan Ke-XIII
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN PENGUJI
Tim Penguji
Ketua Sekretaris
Anggota
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir yang berjudul “KAJIAN INTEGRASI SISTEM
BARCODE PADA PELAYANAN PEMERIKSAAN INCOMING KARGO
BANDAR UDARA INTERNATIONAL SULTAN SYARIF KASIM II
PEKANBARU RIAU”. Penulisan tugas akhir ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Diploma III Operasi Bandar
Udara angkatan XIII, Jurusan Manajemen Penerbangan Politeknik Penerbangan
Indonesia Curug
Penulis menyadari adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang turut
membantu memberikan informasi, saran dan kritik sehingga penyusunan tugas
akhir ini dapat terselesaikan, untuk itu pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. ALLAH SWT
2. Bapak Drs, Boedi Prihandono, M.Si Plt Direktur Politeknik Penerbangan
Indonesia Curug
3. General Manager PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau beserta Staff.
4. Bapak Hemi Pamuharjo.SH, DESS Ketua Program Studi Operasi Bandar Udara
5. Drs. Sundoro, ST, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Ilyas, SH, MH
selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktu dan pikiran untuk
mengarahkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.
6. Segenap Dosen pengajar di program studi Operasi Bandar Udara Angkatan
XIII.
7. Ayah dan Mamah terima kasih buat segala bantuannya baik dari doa,
penyemangat,dan motivasi dari awal saya kuliah, membuat Tugas Akhir ini
hingga in sya Allah menjadi orang sukses.
v
8. Alumni Politekni Penerbangan Indonesia Curug yang turut membantu dalam
pengumpulan data di Bandar Udara Sultan Syahrir Kasim II
9. Kepada teman-teman terbaik Operasi Bandar Udara Angkatan XIII serta adik-
adik Operasi Bandar Udara Angkatan XIV dan XV atas kebersamaan dan
dukungannya
10. Kepada teman-teman Politeknik Penerbangan Indonesia Curug Angkatan 2017
11. My Quienz
12. Adik-adik asuhku,.Tofan, Adjie, Ellena, Ibnu zombie
13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis untuk kelancaran penyusunan
Tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang dapat menyempurnakan Tugas
Akhir ini. Akhir kata, semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap tugas akhir ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
PENGESAHAN PENGUJI............................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
vii
B. Kondisi Saat Ini .................................................................................... 34
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Masalah ................................................................................... 39
B. Saran ..................................................................................................... 53
LAMPIRAN - LAMPIRAN............................................................................. 55
viii
DAFTAR GAMBAR
1. Foto Terminal Kargo Bandar Udara Internasional Sultan Sultan Syahrir Kasim
II ................................................................................................................. 32
7. Barcode ....................................................................................................... 46
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari pulau-pulau yang terpisahkan oleh perairan, dan setiap daerah memiliki
meningkat, hal ini akan menyangkut sarana dan prasarana untuk menunjang
dan aman maka dibuatlah bandar udara yang letaknya tersebar di seluruh
1
2
Simpang Tiga. Bandara ini memiliki luas 321,21 ha. Bandara ini juga
menjadi home-base bagi Skuadron Udara 12 TNI AU. Nama bandara ini
diambil dari seorang pahlawan Nasional Indonesia dari Riau. Pada 1 April
angkasa pura kargo (APK). Usaha pelayanan kargo dimulai pada tahun 2007
keselamatan atas pengiriman dan pengelolaan kargo, maka di tahun 2016 PT.
Angkasa Pura Kargo dengan fokus layanan di bidang jasa operator terminal
3
kargo, pelayanan kargo dan pos udara serta pengembangan prasarana dan
orang sebagai checker yang bertugas untuk memastikan barang barang yang
masuk itu sampai di terminal kargo dengan mengecek SMU ( Surat Muatan
checklist manual. Apabila manifest dari suatu airlaine tidak masuk ke data
checker maka manifast akan di tulis manual oleh checker. Dan itu sangat
memakan waktu yang banyak karena harus satu persatu pengecekan barang
dan juga harus teliti. Setalah pengecekan selesai maka checker harus
bahwa barang tersebut sampai dan ada wujudnya. Lalu konfirmasi barang ini
data belum di masukan maka para ekspedisi dan penerima barang tidak bisa
melakukan pembayaran. Dan juga petugas checker setiap shiift hanya 2 orang.
Sedangkan kebiasaan para ekspedisi dan penerima itu biasanya sudah stanby
untuk mengambil barang. dan rata-rata maskapai Garuda airline yang sering
tidak muncul data manifestnya. Dan juga sering terjadi pada jam jam sibuk di
siang hari sehingga barang barang yang datang menumpuk mennunggu untuk
di check dan barang barang yang di cek menjadi terlambat diambil oleh
4
pemiliknya.
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
5
hingga barang keluar tergolong cukup lama. yaitu belum ada fasilitas untuk
1. Maksud Penelitian
penerapan teori yang telah didapat dari mata kuliah yang telah
2. Tujuan Penelitian
Indonesia
3. Metode penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Kepustakaan
landasan teori penilitian dan berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam
A. Landasan Teori
1. Pengertian Kajian
memperlajari, belajar.”
2. Pengertian Pelayanan
sebagai suatu usaha untuk membantu meyiapkan atau mengurus apa yang
8
9
atau cepat hilang, lebih dapat dirasakan dari pada dimiliiki, serta
jasa tersebut.
Suatu jasa memiliki sifat tidak terwujud, tidak dapat dirasakan dan
3. Variability (bervariasi)
diberikan.
10
Daya tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh
orang lain sesuai dengan prosedur dan sistem yang telah ditetapkan
sebelumnya.
c. Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau
kerusakan.
kepada kelompok yang lain nya, merupakan hal penting dan tidak
memperoleh imbalan.”
kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa atau pelayanan yang diterima
12
dan memuaskan.
4. Waktu Pelayanan
5. Pengguna Jasa
“jasa” (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari pelayanan
pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Sejauh ini
14
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak
6. Bandar Udara
penunjang lainnya.
movement of aircraft”
sebagai suatu tempat atau daerah di darat atau di perairan dengan batas-
7. Terminal kargo
pasal 1.2, dimana pengangkuta kargo yang merupkan daerah dengan batas-
angkutan penumpang, kargo dan pos. Selanjutnya pada Bab VI, Pasal 27,
8. Kargo
diangkut oleh pesawat udara termasuk hewan dan tumbuhan selain pos,
diangkut atau yang akan diangkut dengan pesawat udara dan dikirimkan
Surat Muatan Udara (Airway Bill) tetapi tidak termasuk surat-surat pos,
9. Incoming Kargo
consignee.
10. Fasilitas
jasa, terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan oleh
2004; 43). Oleh karena jasa merupakan kinerja dan tidak dapat dirasakan
menjadi tanda dari segmen pasar yang dituju (Yazid, 1999:151). Fasilitas
fisik merupakan salah satu indikator mengenai baik tidaknya kualitas suatu
adanya fasilitas yang baik maka konsumen akan tertarik dengan jasa yang
11. Manifast
tujuan.
surat tanda terima barang, berisi spesifikasi dan jumlah muatan, dan
selundupan, dan tidak ada barang lain (ilegal) yang dimuat dalam
jasa asuransi.
13. Efektif
Efektif adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
14. Efesien
15. Kinerja
hasil kerja.
Munandar (2001)
(tension).
merugikan.
24
status kerja.
terus-menerus.
dengan diri pekerja. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar, karena
Barcode adalah kode-kode untuk angka dan huruf yang terdiri dari
kombinasi bar (garis) dengan berbagai jarak. Hal ini merupakan salah
Dalam barcode tidak berisi data deskriptif dari suatu barang, tetapi
hanya enkripsi dari sejumlah digit angka. Ketika angka tersebut di scan
data-data dari berbagai produk seperti nama vendor, nama produk, harga
B. Kerangka Berfikir
Pekanbaru cukup lama. Dikernakan Manifast airline yang tidak terbaca oleh
manual.
diselesaikan.
28
Kondisi Sekarang :
Lamanya waktu pelayanan proses pemerikasaan verifikasi barang
Incoming kargo ,sehingga menimbulkan komplain dari pengguna jasa
Faktor Penyebab
Manifest salah satu airline tidak terbaca/eror membuat petugas
checker harus menulis secara manual semua data manifest, terkadang
ada juga barang yang tidak terbaca oleh system atau tidak sesuai
dengan manifest awal. Dani itu sangat membutuhkan waktu yang
banyak karena harus menulis satu persatu barang barang yang datang.
Setelah di tulis data di manifest akan di input ke system untuk bisa
melakukan pengambilan barang oleh pihak consigne/penerima barang
Landasan Teori :
1. Undang-undang N 1 tahun 2019
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 82 tahun 2012
Pemecahan Masalah :
Menggunakan system barcode sebagai media pengecekan dan
penginputan data manifes barang, dapat membuat pergerakan barang
keluar menjadi cepat dan efektif
A. Gambaran Umum
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau. Unit Kargo ini terdiri dari dua
II,
Kapasitas
Produksi 68 Ton/Hari
31
32
organisasi. Dengan jumlah sumber daya yang cukup, serta kualitas sumber
daya yang baik, akan menghasilkan output pelayanan yang baik juga.
33
Domestik dan
6 Administarsi 6
Internasional
Domestik dan
7 Supervisi Terminal Kargo 5
Internasional
Domestik dan
8 Kasir 9
Iternasional
Domestik dan
9 Checker 18
Internasional
Domestik dan
10 Porter 3
Internasional
34
11 Pos Tolgate -
3
siang) dan 4 bagian (pagi incoming, pagi outgoing, siang incoming, siang
outgouing). Untuk shift pagi incoming dimulai pukul 04:30 WIB – 13:30
WIB sedangkan pagi outgoing dimulai pukul 06:00 WIB-15:00 WIB dan
Syarif Kasim II memiliki tugas dan wilayah kerja masing masing. Petugas
barang kargo yang akan dikirim dan barang kargo yang akan datang. Selain
itu tugas checker adalah menginput data hasil verifikasi ke system, untuk
barang2 yang datang atau keluar dan data cargo chelist tersebut diambil dari
manifest airline.
lain yaitu seringnya tidak terbacanya manifest barang yang di buat oleh
airline untuk petugas checker melakukan verifikasi barang kargo. Dan yang
manifest yang ada. Setelah itu masih ada penginputan data ke system untuk
domestik.
38
dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Sehingga complain dari pengguna
A. Analisis Masalah
Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II. Untuk itu penulis
consignee
39
40
Keterangan Gambar :
1. Pesawat datang. waktu pelayanan Ground Support Equipment (GSE)
dimulai setelah pesawat telah terpasangnya wheel chock atau pada saat
3. Barang kargo yang sampai akan dilakukan verifikasi barang oleh petugas
checker
5. Penginputan data hasil verifikasi barang kargo pada system oleh petugas
melakukan pembayaran
pada system sehingga salah satu manifest yang di keluarkan airline tidak
petugas checker harus menulis secara manual checklist kargo dari data
beberapa barang yang tidak terdaftar manifest airline. Pada proses ini di
tersebut . dan itu sangat membutuhkan waktu yang sangat banyak dan
sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar
berarti rasio antara input dan output atau biaya dan keuntungan
Dengan beban kerja seperti itu petugas checker ini juga menerima
Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II. Komplain ini bisa
45
menurun kan hasil kinerja para petugas checker apa bila tidak dilakukan
penyelesaiain masalah.
Ekspedisi / Pengguna
No Keluhan
Jasa
lebih diperhatikan
B. Pemecahan Masalah
checker.
bisa memindai barcode itu sendiri. Sensor yang terdapat pada scanner
tersebut mendeteksi struktur, tulisan, dan gambar dari objek yang discan
operator.
Setelah barcode tercsan, data barang tersebut akan teriput secara otomatis
Penerima
Nomor Partai Total
NO / KET KODE
SMU/AWB (koil) (KG)
Pengirim
888-
1 JNE 123321 15 137 GENCO
penerima, nomor surat muatan udara (SMU) atau airwaybill , berapa banyak
koli, berat total barang tersebut dan keterangan jenis barang tersebut .
Penerbangan disebutkan secara rinci pada pasal 1 ayat 28, disebutkan SMU
barang.
on arrival, delivery order dan delivery bill. dan barang bisa diserahkan ke
kode sumber perangkat lunak yang digunakan” dan pasal 15 ayat 1 yang
Keterangan Gambar:
1. Shipper mengirim yang akan mengirim barang via pesawat udara datang
menginput data barang tersebut dari jenis barang, berat barang, nama
sesuai dengan manifest dari airline. dan setelah terscan data akan
permasalahan yang telah terjadi pada sistem yang lama, sehingga dapat
A. Kesimpulan
karena belum efetif dan efesienya proses verifikasi barang yang dilakukan
checker.
B. Saran
kargo Bandar Udara International Sultan Syahrir Kasim II menajadi efektif dan
efesien, diperlukan kerja sama antar pengelola gudang (warehouse) dan airline
53
DAFTAR PUSTAKA
A.S, Munandar, 2001. Psikologi Industri Dan Organisasi. Jakarta : PT Raja Grafindo
Empat.
Risa Agustin, 1997. Kamus Ilmiah Populer Lengkap, Surabaya : Serba Jaya Surabaya
Vincent Gaspez, 2003. Manajemen Bisnis Total – Total Quality Management, Jakarta :
54
Lampiran 1 : Layout Bandar Udara International Sultan Syahrir Kasim II
54
Lampiran 2 : Struktur Organisasi Bandar Udara Internasional Sultan Syahrir Kasim II
55
Lampiran 3 : Layout Terminal Kargo Bandar Udara Sultan Syahrir Kasim II
56
Lampiran 4 : Daftar Dinas Personil Terminal Kargo Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II
57