TUGAS AKHIR
ANDRY KURNIANTO
NIT.C.III / 1.12.02.155
TUGAS AKHIR
ANDRY KURNIANTO
NIT.C.III / 1.12.02.155
ii
PERSETUJUAN PENGUJI
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam atas rahmat dan karunianya
penulisan Tugas Akhir dengan judul KAJIAN KONDISI COMMAND CAR PADA
UNIT PKP-PK DI BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR,
dapat terwujud sesuai kehendak penulis. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa keterbatasan penulis menyebabkan hasil penelitian ini masih jauh dari
sempurna dan belum memiliki bobot ilmiah yang memadai., oleh karena itu
dengan lapang dada penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna penyempurnaan penulisan ini. Ucapan terima kasih penulis
sampaikan kepada
1. Ibu Ir. Yudhi Sari S., MM. selaku Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia.
2. Bapak Djoko Jatmoko, S.SiT, selaku Ketua Jurusan Keselamatan
Penerbangan.
3. Bapak Rusdi Abdullah, SE., M.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pertolongan Kecelakaan Penerbangan.
4. Ibu Endang Sugih Arti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan dan
pembimbing I.
5. Bapak Fandhy Gunawan, S. AP., selaku pembimbing II.
6. Seluruh Dosen dan Instruktur pada Prodi PKP dan Jurusan Keselamatan
Penerbangan.
7. Seluruh jajaran unit Airport Fire Fighting and Rescue Bandar Udara
Sultan Hasanuddin Makassar, terutama kepada Team Charlie.
8. Saudara-saudara seperguruan D III PKP 7 yang telah memberikan
bantuan moril spiritual.
9. Istriku dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan semangat
maupun pengertian yang mendalam.
Semoga tulisan yang masih sederhana ini bermanfaat.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan Masalah 7
D. Perumusan Masalah 7
A. Pelayanan PKP-PK 9
A. Metode Penelitian 29
v
B. Teknik Pengumpulan Data 29
D. Pemecahan Masalah 53
A. Kesimpulan 55
B. Saran 56
DAFTAR PUSTAKA 58
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I (Wawancara) 59
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara No: KP. 420 Tahun 2011
yang cepat, dan melakukan aksi yang efektif dan efisien, agar risiko
korban yang berlanjut. Hal ini dapat dilakukan melalui proses belajar
berarti bahwa Command Car, pada saat itu, tidak dapat bergerak
lebih cepat daripada Foam Tender. Pada saat itu pula, monitor dan
Kesulitan muncul pada saat Kepala Operasi atau Team Leader harus
berpikir untuk keadaan selanjutnya (size up), karena semua hal ini
B. IDENTIFIKASI MASALAH
berikut:
C. PEMBATASAN MASALAH
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Tujuan
Selatan.
2. Kegunaan
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
dan efisien.
2) Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. PELAYANAN PKP-PK
pada point 9.2.1. Annex 14, yang menyatakan bahwa: Rescue and
harta benda dalam sebuah insiden atau kecelakaan. Hal ini tertuang
pada point 9.2 Rescue and Fire Fighting, Annex 14, Aerodrome;
9
10
Hal ini juga diperkuat oleh Peraturan Menteri No. KM. 24 Tahun
Time.
12
Program Studi PKP, yang disusun oleh Sri Mulyono, S. Sos., (2012),
menerangkan:
Program Studi PKP, yang disusun oleh Sri Mulyono, S. Sos., (2012)
disebutkan bahwa:
bahwa:
The operational objective of the rescue and fire fighting service shall
conditions.
time seharusnya dicapai tidak lebih dari tiga menit di setiap wilayah
recommendation, bahwa:
surface conditions.
surface conditions.
optimum.
Menurut Doc. 9137, pada point 2.7.1, response time dapat dijelaskan
sebagai berikut:
agents specified, should arrive no more than one minute after the
application.
2011, merupakan;
3. Rescue Boat
Tabel 2.2.
Tabel 2.3.
PK kategori 6 ke atas.
kecepatan 32 km/jam.
pelaksana.
Disebutkan dalam KP 420 Tahun 2011 pada Bab I point 14, bahwa;
utama yang digunakan oleh unit PKP-PK antara lain mobil komando
Tender, namun mampu bergerak di segala medan (on the road and
24
rodanya, atau disebut four wheel drive (4WD). Kendaraan ini mampu
dua arah dan radio komunikasi satu arah. Radio komunikasi dua
station with the control tower, any other fire station on the airport and
percakapan antara ATC atau Tower dengan pilot. Hal ini sebagai
dalam penyelamatan.
26
Pada buku Aircraft Rescue and Fire Fighting oleh Sneed, Marsha,
instruksi dan koordinasi kepada personel. Hal ini didukung oleh Doc.
seperti kondisi ekonomi, yang berarti keadan baik atau lancar dan
Car sebagai suatu keadaan yang terjadi pada Command Car pada
saat tertentu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
2. Sifat Penelitian
diteliti.
29
30
1. Lokasi
2. Waktu
tugas akhir, dan tahap III adalah sidang tugas akhir. Penelitian
tabel berikut:
31
Tabel 3.1.
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
1. Tahap I:
Penyusunan proposal
penelitian:
a. Menyusun Proposal
Penelitian
b. Bimbingan proposal
penelitian
c. Seminar proposal penelitian
2. Tahap II:
HASIL PENELITIAN
baru.
32
33
Hasanuddin.
Jeddah.
Memiliki luas terminal 5 kali lebih besar dari yang lama dan
Counter.
(satu) unit Foam Tender Sides tipe I (F-3), 1 (satu) unit Foam
2 (dua) unit RIV Toyota (R-1 dan R-2), 3 (tiga) unit Ambulance
(A-1, A-2 dan A-3) dan 1 (satu) unit Command Car (C-1). Satu
37
Rifai Afin dengan 21 (dua puluh satu) personel, dan grup Delta
Hasanuddin
resistant all steel body with defined crumple zones for the front
and rear section, stable passenger safety cell with side impact
Teknologi remote free wheel hub locking system dan limited slip
dari dua roda menjadi empat roda atau sebaliknya, pada saat
pada sisi pintu sebelah kanan dan sebelah kiri. Memiliki 4 pintu
3. Lampu Sorot
Ada 3 fungsi utama yang harus dijalankan oleh komando car, yaitu
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Dalam hal ini antara
terkait dalam frekuensi radio yang sama. Hal ini juga diperkuat oleh
fungsi lain. Jika diperbantukan untuk tugas-tugas yang lain pun, itu
Pura I. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Section Head AFFR,
Bapak H. Kamaluddin:
operasi. Tidak ada selain itu. Tapi jika ada permintaan dari Tower
Desember 2014)
komando, pada setiap hari sebanyak dua kali, yaitu jam 6 pagi dan
47
desember 2014)
mengatakan:
Desember 2014)
48
Desember 2014)
Banyak juga parit di sini walaupun jalan mulus, Itu juga merupakan
2014)
atas:
itu sendiri.
2014)
belakang, sehingga tidak dapat dibuka dari luar. Hal ini dirasakan
Senior:
ada HT untuk memonitor, tapi lebih baik lagi jika radio itu berfungsi,
jadi bisa dengar percakapan antar ATC dan penerbang. Jadi apabila
Desember 2014)
Pernyataan ini juga didukung oleh Bapak Rifai Afin, Team Leader
group Charlie:
52
berpendapat:
3. Bersifat administratif;
D. PEMECAHAN MASALAH
pintu.
penunjangnya.
BAB V
A. KESIMPULAN
dengan mesin turbo diesel segaris 2.499cc, perakitan tahun 2008 ini
(tiga), yaitu:
3. Bersifat administratif;
55
56
penunjangnya.
B. SARAN
pintu.
penunjangnya.
DAFTAR PUSTAKA
Doc 9137-AN/ 898 Part 1, Airport Services Manual Part 1 Rescue and Fire
Fighting, Third Edition, ICAO, 1990
National Fire Protection Association, NFPA 402, Aircraft Rescue and Fire-
Fighting Operations, 2002 Edition, Massachusetts: NFPA, Inc., 2002
National Fire Protection Association, NFPA 403, Aircraft Rescue and Fire-
Fighting Services at Airports, 2003 Edition, Massachusetts: NFPA, Inc.,
2003
National Fire Protection Association, NFPA 414, Aircraft Rescue and Fire-
Fighting Vehicles, 2007 Edition, Massachusetts: NFPA, Inc., 2007
Sneed, Marsha, and Friends, Aircraft Rescue and Fire Fighting, Fourth
Edition, Oklahoma: Oklahoma State University, 2001
http://hasanuddin-airport.co.id/
http://www.dresden-airport.de/company/safety/airport-fire-brigade.html
http://www.indianafiretrucks.com/pages/marion/airport/station_1.html
http://www.kbbi.web.id
http://www.sides.fr/index.php/en/fast-response-vehicle/
58
LAMPIRAN I
Wawancara dengan Team Leader grup Charlie, Rifai Afin (Y), pada
tanggal 2 Desember 2014.
X: Apa kegunaan dari Commando Car, jika buat proses pemadaman?
Y: Commander atau C1, menurut ketentuan AEP, keberadaan C1
harus ada alat komunikasi, sebagai monitor dari berbagai arah.
Sehingga posisi sebaik-baiknyanya di dalam kendaraan itu adalah
komandan operasi atau team leader.
X: Apa peranan kerja dari Command Car?
Y: Menurut aturan Direksi AP I, sebagai kendaraan operasi kendali
operasional, team leader mengendarai kendaraan. Mengambil posisi
lebih dahulu dari kendaraan lain dan tidak bersama kendaraan
operasi yang lain untuk mengetahui keadaan sebenarnya di
lapangan, posisi strategis yang kemudian mengarahkan kendaraan
lain pada posisi sebaik-baiknya. Idealnya terdapat alat pengeras
suara untuk mengarahkan personel di lapangan.
X: Apa kegunaan dari alat komunikasi?
Y: Alat komunikasi bisa digunakan dalam kendaraan, namun jika kepala
operasi keluar dari kendaraan harus ada pengeras suara untuk
daerah yang lebih luas, memberikan komando di lapangan.
X: Bagaimana kondisi alat komunikasi yang ada di mobil?
Y: Perlu penambahan alat komunikasi, Alat komunikasi sebatas HT
untuk Tower dan kendaraan lain dan Fire Station.
X: Apa ada kendala di kendaraan?
Y: Alat komunikasinya hampir sama dengan F4. Harus ada Radio
monitor untuk mendengarkan percakapan Tower, Radio monitor
sedang mengalami perbaikan.
X: Apa kegunaan lampu sorot?.
Y: Lampu sorot untuk melakukan kegiatan operasi di malam hari karena
bandar udara juga beraktifitas di malam hari, 24 jam penerbangan
bisaanya sampai dinihari jam 2 jam 3.
59
60
H: Tidak ada, hanya penyergapan, tapi jika ada permintaan dari ATC
untuk survey runway, atau hal-hal lain yang terjadi di runway maka
diperbantukan untuk itu
X: Bagaimana dengan bahan pemadamnya? Apabila terjadi kebakaran
di gedung atau terminal?
H: Bahan pemadam APAR, yang bisa digunakan sebagai langkah awal
survey, harus ada, untuk melakukan pengecekan survey apabila
terjadi kebakaran, dan apabila tidak dapat ditangani, bisa memanggil
kendaraan lain yang lebih lengkap.
X: Bagaimana jika ada driver di kendaraan komando?
H: Sebenarnya jika kita sendiri yang operator, kita komunikasi lewat
radio, kita yang menyupir, tidak bisa kita konsen, malah bisa
menabrak. Ya harus ada, memang harus agar tidak konsentrasi,
supir harus senior, komandan lapangan bisa fokus terhadap
komando dan kordinasi tidak terganggu dengan mengendarai
kendaraan, karena dia juga membantu komandan lapangan dalam
pertimbangan rencana, size up, komunikasi
X: Apakah mobil komando yang ada sudah ideal?
H: Cukup, untuk kategori 8.
X: Apa ada penambahan peralatan yang bisa lebih mendukung
fungsinya?
H: Radio komunikasi, pengeras suara harus optimal, agar penyampaian
juga menjadi jelas dalam jarak tertentu. Apabila ada penambahan
juga harus sesuai dengan kondisi di lapangan, misal jika ada bird
strike, bisa difungsikan, disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
LAMPIRAN II
Gambar Lampiran 2.8. Persiapan Apel pada Hot Drill 15 Mei 2014
71
LAMPIRAN III
TUGAS AKHIR
ANDRY KURNIANTO
NtT.C.ilt I1i2.A2.1s5
Pembimbing ll,
Mengetahui,
ilr