Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ON THE JOB TRAINING II

DIPLOMA III TEKNIK LISTRIK BANDAR UDARA


ANGKATAN XVIII
RANCANG BANGUN MODIFIKASI LAMPU RUNWAY
GUARD LIGHT (RGL) BERBASIS ARDUINO DI BANDAR
UDARA INTERNASIONAL HALIM PERDANAKUSUMA
JAKARTA

Disusun Oleh:

TAR. ANDRE TOGI SINURAT


NIT. 35041210074

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK BANDAR UDARA


POLITEKNIK PENERBANGAN MEDAN
2024

i
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANG BANGUN MODIFIKASI LAMPU RUNWAY GUARD LIGHT


(RGL) BERBASIS ARDUINO DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL
HALIM PERDANAKUSUMA JAKARTA

Oleh

TAR. ANDRE TOGI SINURAT


NIT. 35041210074
Laporan On the Job Training II telah diterima dan disahkan sebagai salah satu
syarat penilaian On the Job Training.

Disetujui oleh:
Supervisor Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

KHARASSUDIN BIAS SUKARWOTO, SSi.T., S.T., SUSI DIRIYANTI N., M.Psi,


TRISNADI M.M. Psikolog.
NIP. NIP.198307102005021001 NIP.199012102010122001

Mengetahui

NMNMNMNMN
NIP.197612141998031002

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan On The Job Training telah dilakukan pengujian di depan Tim Penguji
pada tanggal 2024 dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai salah satu
komponen penilaian On The Job Training

Tim Penguji,
Ketua Sekretaris Anggota

KHARASSUDIN BIAS
TRISNADI
NIP. NIP. NIP.

Mengetahui
Sekretaris Program Studi Teknik Listrik Bandara

NIP. 197007201992031002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia Nya, sehingga penulis dapat melaksanakan On the Job Training (OJT) di
Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma di mulai dari tanggal 25
September 2023 sampai dengan 16 Februari 2024. On the Job Training (OJT) ini
adalah gambaran sesungguhnya kondisi kerja lapangan dan pengaplikasian
langsung ilmu pengetahuan khususnya dibidang kelistrikan yang telah didapatkan
dan dipelajari selama mengikuti pendidikan di kelas maupun di laboratorium secara
teori maupun secara praktikum. On the Job Training (OJT) juga dilaksanakan
sebagai bagian dari persyaratan kelulusan semester V pada program pendidikan
Diploma III Teknik Listrik Bandar Udara Angkatan ke-XVIII, penulis juga banyak
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru di dunia penerbangan terutama
dibidang kelistrikan di Bandar Udara.
Manfaat yang penulis dapatkan dari bimbingan dan pengarahan selama
pengerjaan laporan On The Job Training (OJT) merupakan pengalaman yang
sangat berharga bagi penulis, oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis sampaikan
rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran On The
Job Training (OJT) dan penyusunan laporan ini, khususnya kepada:
1. Bapak, Ibu dan Saudara penulis yang selalu memberikan dukungan serta doa
demi kelancaran belajar dalam menempuh pendidikan di Politeknik
Penerbangan Medan.
2. Bapak Sukarwoto, S.Si.T.,S.T., M.M. selaku Direktur Politeknik Penerbangan
Medan dan juga Selaku Dosen Pemimbing I
3. Bapak Rahmat Subhan Fajri, S.Kom., M.M. Selaku kepala UPBU Rembele
4. Bapak Ari Firmana, SE selaku Koordinator Teknis Operasi Keamanan dan
Pelayanan Darurat UPBU Rembele.
5. Bapak Syairi Anwar, S.Si.T., M.T selaku Wakil Direktur 1 Politeknik
Penerbangan Medan.
6. Bapak Yani Yudha Wirawan, S.Si. T., M. T., sselaku Kepala Bagian
Administrasi Akademik dan Ketarunaan Politeknik Penerbangan Medan.

iv
7. Bapak Albert Panjaitan, S.T., M.M. selaku Sekretaris program studi Teknik
Listrik Bandara Politeknik Penerbangan Medan.
8. Bapak Kharassudin Bias Trisnadi selaku Supervisor
9. Ibu Susi Diriyanti N., M.Psi, Psikolog.Selaku Dosen Pembimbing II
10. Seluruh Abang Senior di Unit EME sebagai Teknisi OM TLMP Angkasa Pura
Support PT. Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Halim
Perdanakusuma yang telah membantu dan membimbing kami dalam hal
pembelajaran Sehari hari.
11. Rekan-rekan Teknik Listrik Bandara angkatan XVIII yang ikut
menyumbangkan pikiran dan saran.
12. Serta semua pihak yang telah membantu dan membimbing kami yang tidak bisa
kami sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan On The Job Training
(OJT) ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun bagi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
dapat bermafaat bagi pembaca, khususnya bagi yang melaksanakan On The Job
Trainning (OJT) di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.

Jakarta,……Februari 2023

Penulis
TAR. ANDRE TOGI SINURAT
NIT. 35041210074

v
DAFTAR ISI

vi
DAFTAR GAMBAR

vii
DAFTAR TABEL

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan OJT


Pemanfaatan Teknologi pada saat ini menjadi semakin pesat, demikian juga
dengan berbagai macam kebutuhan akan sarana transportasi yang tidak hanya aman
tetapi juga nyaman untuk kehidupan manusia. Salah satunya adalah kebutuhan di
bidang perhubungan, di mana kebutuhan akan sarana transportasi udara yang
penting dalam menjalankan perekonomian dunia.
Politeknik Penerbangan Medan merupakan suatu Badan Layanan Umum (BLU)
pada Kementrian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Sebagai unit pelayanan teknis, Politeknik Penerbangan Medan memiliki tugas
khusus untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional di
lingkungan Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
Pelaksanaan On The Job Training (OJT) merupakan kewajiban bagi taruna-
taruni Program Studi Teknik Listrik Bandar Udara, sebagaimana tercantum dalam
peraturan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)
Perhubungan Nomor PK.09/BPSDM-2016 dan SK. Direktur Politeknik nomor
SM.106/2/1/POLTEKBANG.MDN-2022. Selain peraturan kepala BPSDM, dasar
hukum pelaksanaan On The Job Training (OJT) taruna Prodi TLB juga mengacu
pada KP 22 tahun 2015 tentang pedoman teknis Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-14, Standar Kompetensi Personel
Bandar Udara.
On The Job Training (OJT) adalah salah satu kurikulum yang wajib
dilaksanakan oleh Taruna-Taruni untuk mengukur tingkat kemampuan dalam
praktek kerja lapangan. Pelaksanaan On The Job Training (OJT) II ini dibatasi
dengan permasalahan di bidang Constant Current Regulator (CCR), Airport
Lighting System (ALS), dan Aircraft Docking Guidance System (ADGS).
Bandar Udara Internassional Halim Perdana Kusuma adalah Bandar Udara yang
diidukung dengan Airport Lighting System (ALS) seperti Runway Edge Light, Thr

9
1.2 Maksud Dan Manfaat Pelaksanaan OJT
On The Job Training (OJT) adalah salah satu kurikulum yang wajib
dilaksanakan oleh Taruna-Taruni untuk mengukur tingkat kemampuan dalam
praktek kerja lapangan. Kegiatan On The Job Training (OJT) memiliki maksud dan
manfaat bagi Taruna yang melaksanakan nya sebagai berikut:
a. Mengembangkan keahlian Taruna-Taruni di Bidang Teknik Listrik Bandar
udara
b. Menyelesaikan Tugas On The Job Training (OJT) sebagai syarat kelulusan
c. Sebagai bekal taruna guna menjadi Teknisi Penerbangan yang operasional dan
bermutu dimasa yang akan datang.
d. Menambah wawasan dan pengetahuan Taruna tentang cara berkoordinasi dan
bekerjasama dengan unit-unit yang lain dalam pelayanan penerbangan.
e. Menambah pengetahuan tentang pembuatan laporan, diharapkan para Taruna
dapat memperoleh berbagai data/literature yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas laporannya sesuai kurikulum dan syarat kelulusannya

10
BAB II
PROFIL LOKASI ON THE JOB TRAINING (OJT)

2.1 Sejarah Singkat


Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta adalah salah satu
Bandara Internasional di Indonesia yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II.
Bandara ini juga digunakan sebagai markas komando operasi Angkatan Udara I
(Koops AU I) TNI-AU. Awalnya bandara ini bernama Lapangan Terbang Cililitan.
Bandar Udara Halim Perdanakusuma beroprasi sementara menjadi Bandara
komersial mulai tanggal 10 Januai 2014 untuk mengalihkan sebagian penerbangan
dari Bandar Udara Soekarno-Hatta yang dinilai terlalu padat.
Pada abad ke-17 daerah cililitan merupakan sebuah tanah partikelir yang
dimiliki oleh Pieter van der Velde. Tanah tersebut dinamakan Tandjoeng Ost.
Kemudian sekitar tahun 1924, sebagian tanah tersebut dijadikan sebuah lapangan
terbang pertama di kota Batavia. Lapangan terbang tersebut dinamakan Vliegveld
Tjililitan (Lapangan Terbang Cililitan). Pada tahun yang sama, lapangan terbang
ini menerima kedatangan pesawat dari Amsterdam yang kemudian menjadi
penerbangan internasional pertama Hindia-Belanda.
Pada tanggal 20 Juni 1950, Belanda sepenuhnya menyerahkan lapangan terbang
ini kepada pemerintah Indonesia. Ketika itu lapangan terbang ini langsung dipegang
oleh AURI dan dijadikan pangkalan militer. Kemudian bertepatan dengan 17
Agutus 1952, lapangan terbang ini berganti nama menjadi Pangkalan Udara Halim
Perdanakusuma untuk mengenang almarhum Abdul Halim Perdanakusuma yang
gugur dalam menjalankan tugasnya.
Bandara Halim Perdanakusuma sempat menjadi bandara yang melayani rute
internasional pada tahun 2013, Halim memberikan 60 slot/jam untuk penerbangan
berjadwal domestik maupun internasional. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
padatnya jadwal penerbangan di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Namun, pada 10
Januari 2014 bandara ini telah diresmikan menjadi bandara domestik yang dapat
melayani 66.789 penerbangan kedatangan dan keberangkatan selama 1 tahun

11
periode 2018. Sementara itu, penerbangan dengan rute internasional hanya
dikhususkan untuk penerbangan pesawat carter.
Bandara Halim Perdanakusuma memliki letak yang strategis yaitu di ibukota
bagian timur. Serta jarak jangkaunya lebih dekat menuju istana negara dan pusat
pemerintahan yang menjadikan bandara ini dianggap sebagai tempat yang paling
cocok dan aman untuk menerima kunjungan tamu-tamu resmi negara. Bandara ini
memiliki kelengkapan untuk protokoler yang lebih siap dibandingkan yang lain.
Tak hanya itu, Bandara Halim Perdanakusuma juga menjadi tempat kedatangan dan
lepas landas Presiden hingga pejabat negara.

Gambar 2. 1 Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma


Sumber: Dokumentasi Bandara

2.2 Data Umum


Berikut data umum yang diperoleh dari Bandar Udara Internasional Halim
Perdanakusuma:
No Parameter Data
Bandar Udara Internasional Halim Perdana
1. Nama
Kusuma
2. Pengelola PT. Angkasa Pura II

3. Telepon/Fax 62 (021) 80899200, 80899258 (BO) /


62 (021) 8093351, 80899327 (BO)
4. Alamat Jl. Halim Perdanakusuma, Kec. Makassar,Kota Jakarta

12
Timur, DKI Jakarta.13610
5. Klasifikasi Bandara Kelas C
060.15’59’ S/1060 .53’28’ E
6. Lokasi Luas Bandara
170 Ha
7. Elevasi 84feet / 320C
KODE HLP / WIHH
8.
ICAO/IATA
9. JAM OPERASI (03.00 – 23.00 WIB)
JARAK DARI 9,5 Km (Kota Jakarta pusat)
10.
KOTA
Arah: 06 – 24
Konfigurasi: RW24 – PALS CAT I
11. Landasan RW06 – NON ILS
Dimensi: 3000 m x 45 m
PCN: 86 /F/C/X/T, Asphalt
Total Luas: 133 m
No. T/W Surface Width (m) PCN
A Concrete 24 82/R/D/X/T
12. Taxyway B Concrete 24 93/R/D/X/T
C Concrete 25 65/R/D/X/T
G Concrete 30 65/R/D/X/T
H Concrete 30 105/R/D/X/T
Apron surface and strength NORTH
APRON
Surface: concrete
Strenght: PCN 82/R/D/X/TDimensi: 710,3 x 125 m
13. Apron SOUTH APRON
surface: concrete
Strenght: PCN 92/R/D/X/Tdimensi: 469,5 x 135 m

13
NORTH APRON:
PARKING LATITUDE LONGTITUDE CAPACITY
STAND
B1 061558.39S 1065308.47E B737-900ER
B2 061559.62S 1065309.66E B737-900ER
B3 061559.62S 1065310.85E B737-900ER
B4 061559.62S 1065312.05E B737-900ER
B5 061559.62S 1065313.25E B737-900ER
B6 061559.62S 1065314.44E B737-900ER
B7 061559.62S 1065315.64E B737-900ER
B8 061559.62S 061559.62S B737-900ER
B9 061559.62S 1065318.03E B737-900ER
B10 061559.62S 1065319.22E B737-900ER
B11 061559.62S 1065320.14E B737-900ER
B12 061559.62S 1065321.62E B737-900ER
B13 061559.62S 1065322.81E B737-900ER
A1 061600.16S 1065304.60E B737-900ER
A2 061559.62S 1065305.79E B737-900ER
A3 061559.06S 1065306.98E B737-900ER

14. TERMINAL Luas terminal: 22.725 m2


15. HANGGAR Tidak Tersedia

16. TELEKOMUNIKASI TWR, GND, ATIS


PENERBANGAN
17. NAVIGASI UDARA VOR/DME, NDB, ILS/LLZ, DME, GP,MM
2 unit Foam Tender type II

18. 1 unit Foam Tender type I


PKP-PK

1 unit Foam Tender type IV

14
4 unit Ambulance
1 unit Multi Purpose Vehicle

1 Unit Commando Car

Approach Light, Runway Light, PAPI, RTIL, SQFL,


19. AIR FIELD Taxiway Light, Apron light,Flood Light, runway end
LIGHTING
light, Turning Area Light, Signal Area
PLN: 3500 KVA
4 penyulang
gardu induk cawang,kramatjati, TMII dan cipinang.
20. POWER SUPPLY Genset: 2 x 1500 kVa
Genset kohler dan perkins

21. Deep Well (sumur bor), Aetra (PAM)


WATER SUPPLY
Timbangan, Conveyor, AC, eskalator, exhaust fan,
22. PERALATAN split wall, split cassete, ACstanding floor, split duck,
MEKANIKAL
AC central, water cooled, sliding door.

23. FASILITAS X-Ray, Walk Trough, Explosive Detector, Handy Metal


PENGAMANAN Detector
25. PARKIR Luas: 26.626 m2
KENDARAAN
Pengamatan: TNI / AU
26. PELAYANAN
METEO Prakiraan: TNI / AU

Land side:
Bea & Cukai: Berseblahan dengan GedungDivisi Teknik
Air side:

27. FASILITAS CIQ Imigrasi: Depan pintu keluar ruangtunggu Batik Air
Karantina I: Hewan (Areakedatangan)

Karantina II: Tumbuhan (SCP I)

28. TRANSPORTASI Taxi dan Taxi online


DARAT

15
PELAYANAN ATM center, information center, airport
29.
UMUM mapping dll

30. FASILITAS Ruang VVIP


PENUNJANGLAIN
Tabel 2. 1 Data Umum Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

2.3 Fasilitas Sisi Udara


2.3.1 Airfield Lighting System
Airfield Lighting System adalah alat bantu pendaratan visual yang
berfungsi membantu dan melayani pesawat terbang selama lepas landas
(take off), mendarat (landing), dan melakukan taxi agar dapat bergerak
secara efisien dan aman.
a. Approach Light

Approach Light adalah konfigurasi susunan lampu- lampu yang


terpasang simetris dari ujung perpanjangan landasan pada approach
area sampai dengan threshold. Bandara Halim Perdanakusuma
Jakarta mempunyai approach light yang berada di area pendekatan
runway 24.

Klasifikasi Data

Merk/Type elevated Merkcrouse hind/EALK

Merk/Type inset Alstom/ ZA 480

Lokasi Runway 24

Kapasitas/ Daya 166 Lampu x 200 watt

Jumlah Lampu 166 Lampu

Pemasangan 2007/2008
Tabel 2. 2 Data Approach Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

16
Gambar 2. 2 Approach Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

b. Sequence Flashing Light (SQFL)

Squence Flashing Light (SQFL) Adalah lampu yang dipasang pada


setiap bar lampu approach yang menyala secara berkedip (flashing)
warna putih untuk menuntun pesawat ke arah landasan pada malam
hari dan atau pada saat cuaca kurang baik.

Klasifikasi Data

Merk/Type elevated IDMAN/ IDMAN 8000

Merk/Type inset IDMAN/ IDMAN 8000

Lokasi Runway 24

Kapasitas/ Daya 120 watt

Jumlah Lampu 30 Lampu


Armature Flash Control IDM
Unit Control
8200
Tabel 2. 3 SQFL

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

17
Gambar 2. 3 SQFL

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

c. Precision Approach Path Indicator (PAPI)

Precision Approach Path Indicator (PAPI) yaitu alat bantu


pendaratan yang memancarkan cahaya warna merah dan putih pada
sudut pandang tertentu untuk member nformasi kepada penerbang
mengenai glide slopeyang tepat untuk pendaratan. PAPI terdiri dari 4
buah boxlampu, yaitu A,B,C,D dan box PAPI mempunyai 4 kaki.

Klasifikasi Data

Merk/Type ADB/PPL400/2

Lokasi Runway 24 dan 06

Kapasitas/ Daya 200 Watt, 6,6A

Jumlah Lampu 16 Lampu


A = 2° 25' ; B = 2° 45' ; C = 3°
Setting angle 24
15'; D = 3° 35'
A = 2° 30' ; B = 2° 50' ; C = 3°
Setting angle 06
10' ; D = 3° 30'
Tabel 2. 4 Precision Approach Path Indicator (PAPI)

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

18
Gambar 2. 4 Precision Approach Path Indicator (PAPI)

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

d. Threshold Light

Threshold Light adalah rambu penerangan yang berfungsi sebagai


petunjuk ambang batas landasan pacu, dipasang pada batas ambang
landasan pacu dengan jarak tertentu, memancarkan cahaya berwarna
hijau.

Klasifikasi Data Threshold Sisi Klasifikasi Data Threshold


Runway 24 Sisi Runway 06

Merk/Type ADB /BPE 2- Merk/Type ADB /BPE


inset 150 inset 2-150

Merk/Type ADB /BPE 2- Merk/Type ADB /BPE


elevated 150 elevated 2-150

Type of bulb Prefocus Kapasitas/ 200 W/6.6


halogen Daya A
OSRAM

Kapasitas/ 200 W/6.6 A Jumlah 14 Lampu


Daya Lampu

Jumlah Lampu 31 Lampu Pemasangan 1992

19
Pemasangan 1992
Tabel 2. 5 Data Threshold Sisi Runway 24 dan 06

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

Gambar 2. 5 Threshold

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

e. Flood light

Flood light adalah penerangan atau pencahayaan yang berada di area


apron (lapangan parkir) pesawat yang ditujukan untuk memudahkan
pilot untuk memarkir pesawat dan membantu segala kegiatan yang
ada di area apron lainnya seperti ground handling, dan maintenance.

Klasifikasi Data

Merk Philips

Type HPIT/Halogen

Kapasitas 400 Watt dan 1000 Watt


Tabel 2. 6 Data Flood Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

20
Gambar 2. 6 Flood Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

f. Taxiway Edge Light

Taxiway edge light adalah rambu penerangan yang terdiri dari lampu
- lampu yang memancarkan cahaya berwarna biru yang dipasang
pada tepi kanan dan kiri taxiway pada jarak-jarak tertentu yang
berfungsi memandu pesawat dari landasan pacu ke tempat parkir
pesawat (apron)dan sebaliknya.

Klasifikasi Data

Merk/Type OCEM

Kapasitas/ Daya 45 Watt, 6.6A

Pemasangan 2009/2010
Tabel 2. 7 Data Taxiway edge light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

21
Gambar 2. 7 Taxiway edge light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

g. Taxiway Guidance Sign

Taxi Guidance Sign adalah sebuah rambu – rambu diarea landasan


pacu yang berfungsi untuk menunjukkan kepada penerbang arah
taxiway yang dituju.

Klasifikasi Data

Merk/Type PHILIPS TL 36 W dan 18 W

Lokasi Taxiway A, B, C, G, H.

Kapasitas/ daya 36 Watt dan 18 Watt

Jumlah Lampu 2 buah

Pemasangan 2012
Tabel 2. 8 Data Taxi Guidance Sign

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

Gambar 2. 8 Taxi Guidance Sign

22
Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

h. Runway Edge Light

Runway Edge Light adalah daerah penerangan tepi atau sisi landasan
pacu, penerangan yang dimaksud terdapat pada tepi kanan dan tepi
kiri landasan sebagai petunjuk lebar landasan pacu

Klasifikasi Data

Merk/Type PHILIPS TL 36 W dan 18 W

Lokasi Taxiway A, B, C, G, H.

Kapasitas/ daya 36 Watt dan 18 Watt

Jumlah Lampu 2 buah

Pemasangan 2012
Tabel 2. 9 Data Runway Edge Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

Gambar 2. 9 Runway Edge Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

i. Runway End Light

Runway End Light adalah daerah penerangan pada ujung – ujung

23
landasan pacu sebagai petunjuk batasan akhir dari suatu landasan
pacu yang dipasang pada akhir landasan.

Klasifikasi Data

Merk/Type ADB BPE 2-150

Lokasi Runway End 06

Kapasitas/ daya 11 Buah x 200 Watt

Jumlah Lampu 11 lampu

Pemasangan 1992
Tabel 2. 10 Data Runway End Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

Gambar 2. 10 Runway End Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

j. Turning Area Light

Turning Area Light yaitu rambu penerangan landasan pacu pada area
turning terdiri dari lampu-lampu yang dipasang pada jarak tertentu di
tepi kiri dan atau kanan turning area untuk memberi tuntunan tentang
area turning kepada pilot pada pendaratan dan tinggal landas pesawat

24
terbang disiang hari pada cuaca buruk, atau pada malam hari.

Klasifikasi Data

Merk/Type IDMAN/LED

Lokasi Ujung Runway 06 dan 24

Kapasitas/ daya 6 Buah x 10 Watt

Jumlah Lampu 16 buah

Pemasangan 2015
Tabel 2. 11 Data Turning Area Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

Gambar 2. 11 Turning Area Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

k. Runway Threshold Identification Light (RTIL)

Runway Threshold Identification Light (RTIL) berupa (dua) unit


lampu yang berkedip (flash) dipasang pada kedua sisi ujung

25
landasan, yang memberikan petunjuk kepada penerbang posisi
ambang batas landas pacu (threshold).

Klasifikasi Data

Merk/Type IDMAN IDMAN 8000

Lokasi Runway 06

Kapasitas/ daya 2 KV

Jumlah Lampu 2 lampu

Pemasangan 2015
Tabel 2. 12 Data Runway Threshold Identification Light (RTIL)

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

Gambar 2. 12 Runway Threshold Identification Light (RTIL)

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma


l. Wind Cone

Wind Cone merupakan alat yang berupa kantong yang dapat berputar dan
dipasang di atas tiang yang dimanfaatkan sebagai alat penunjuk arah angin
di darat dan biasanya dipasang di sekitar landasan (runway).

26
Gambar 2. 13 Wind Cone
Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma
m. Runway guard Light

Runway guard Light adalah lampu yang berfungsi untuk


memberikan peringatan kepada pilot yang beroperasi di Taxiway
bahwa mereka akan memasuki Runway. Dan tujuan utama dari lampu
ini yaitu untuk meningkatkan visibilitas persimpangan landasan pacu
dalam kondisi jarak pandang rendah dan di segala kondisi cuaca.

Runway Guard Light ditempatkan di kedua sisi taxiway. Lampu ini


berkedip serentak antara 30 dan 60 kali per menit, sehingga
menjadikannya peringatan yang efektif.

Gambar 2. 14 Runway guard Light

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

27
2.3.2 Airfield Lighting Control
Airfield Lighting Control yang ada di Bandar Udara Halim
Perdanakusuma yakni sebagai berikut :

a. Remote Control Desk

Remote Control Desk merupakan perangkat yang berkaitan dengan


lampu di Airfield Lightning System, alat ini berfungsi untuk
menyalakan maupun mematikan lampu. Control desk yang berada di
tower dioperasikan oleh Air Traffic Controller.

Gambar 2. 15 Remote Control Desk

Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

b. Constant Current Regulator

Constant Current Regulator adalah supply lampu AFL dengan arus


konstan yang terdapat 5 step dalam pengaturan arusnya. Arus yang
dikeluarkan oleh CCR bervariasi dan dapat dipilih sesuai dengan
kebutuhan. Arus yang dikeluarkan maksimalnya yaitu 6,6 A dan
tingkatan output CCR disebut dengan Brightness. Adapun macam –
macam CCR yang digunakan di Bandar Udara Internasional Halim
Perdanakusuma adalah sebagai berikut :

28
Constant
Current DIAM 4000 PAUR 20009 DIAM 4200
Regulator

Merk OCEM OCEM OCEM

DIAM 4000 PAUR 20009 DIAM 4200


Type
single phase single phase single phase

Runway 1 dan
Taxi 1 dan 2
Kegunaan PAPI 2, Approach 1
dan 2

400KVA, 230Vac ± 10% 400KVA,


Input
50Hz, 44A 50Hz, 29A
20KVA
15KVA, 10KVA,
I : 2.8A;
50Hz, 6.6A 50Hz, 6.6A
2.4A; 4.1A;
Output
5.2A; 6.,6A
Light : 99A
Iscr : 111A

lonwork / 20 lonwork / 20 to lonwork / 20


Control
to 60 Vdc 60 Vdc to 60 Vdc

Max V 2273V 3.48Vac 1515V

Tahun
2019 2019 2019
operasi
Tabel 2. 13 Constant Current Regulator
Sumber: Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma

29

Anda mungkin juga menyukai