Anda di halaman 1dari 30

(Judul)

LAPORAN ON THE JOB TRAINING (OJT)

AERODROME CONTROL TOWER

Tanggal 24 Septembers – 05 Februari 2021

DISUSUN OLEH :

NAMA : ALBERT BUTAR-BUTAR

NIT : 35071190003

PROGRAM STUDI PEMANDUAN LALU LINTAS UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN MEDAN

2020/2021
LEMBAR PERSETUJUAN

(JUDUL)

Oleh

ALBERT BUTAR-BUTAR
NIT : 201920602252

Laporan On The Job Training telah terima dan disahkan sebagai salah satu syarat penilaian On
The Job Training

Disetujui oleh

Supervisor OJTI Dosen Pembimbing

BAGOESPURWONEGORO LISA
NIK. 0000000000 NIK.

Mengetahui,

General Manager AirNav Cabang Balikpapan

SAMSU ERIYANTO,MM
NIK.136702080066S
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar On The Job Training telah dilakukan pengujian di depan Tim Penguji pada
tanggal….bulan Februari tahun 2021 dan dinyatakan memenuhi syarat sebagai salah satu
komponen penilaian On The Job Training

Tim penguji,

Ketua Sekertaris Anggota

__________________ ___________________ _________________

Mengetahui,

Directur Politeknik Penerbangan Medan

ANDRA

NIP.000000000000
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan kasihNya yang
berlimpah penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan atau On The Job
Training (OJT) Politeknik Penerbangan (POLTEKBANG) Medan di Perum LPPNPI Kantor
Cabang Madya Balikpapan dengan baik dan lancar. Tujuan dari penyusunan laporan kegiatan On
The Job Training ini adalah salah satu syarat dan gambaran untuk menyelesaikan pendidikan
pada program Diploma III Angkatan XVIII Jurusan Pemanduan Lalu Lintas Udara di unit
Aerodrome Control Tower Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
International Airport.
Di dalam On The Job Training ini, taruna/i dilatih dan diharapkan dapat menimbah
pengalaman serta mengaplikasikan dasar teori-teori yang telah diterima selama setahun di
bangku pendidikan ke dunia lapangan yang sesungguhnya sehingga memperoleh bayangan
kedepan mengenai bagaimana nantinya bekerja sebagai seorang ATC dan mempersiapkan diri
dengan matang untuk menjadi seorang ATC yang berkualitas dan berpandangan luas
kedepannya.
Dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini, taruna telah banyak menerima dukungan dari
berbagai pihak. oleh karena itu, pada kesempatan ini taruna ingin ucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Mohamad Andra Adityawarman,S.T,M.T, sebagai Direktur Politeknik
Penerbangan Medan.
2. Bapak Samsu Eriyanto, Selaku General Manager perum LPPNI Cabang Madya
Balikpapan.
3. Ibu Tiara Sylvia,S.S,M.Pd sebagai Kepala Program Studi Lalu Lintas Udara Politeknik
Penerbangan Medan.
4. Bapak Liber Tomi sebagai Dosen pembimbing I taruna.
5. Bapak Lisa sebagai Dosen pembimbing II taruna.
6. Bapak Adi Sucipto,Selaku Manager Operasi 1 perum LPPNPI Cabang Madya
Balikpapan.
7. Bapak Agus Mudjiono, Selaku Manager Operasi 2 Perum LPPNPI Cabang Madya
Balikpapan.
8. Bapak Isfanur, Selaku Manager Operasi 3 Perum LPPNPI Cabang Madya Balikpapan
9. Bapak Mat Agus Dwi S, Selaku Manager Operasi 4 Perum LPPNPI Cabang Maya
Balikpapan.
10. Bapak Karno, Selaku Manager Perencanaan dan Evaluasi Perum LPPNPI Cabang Maya
Balikpapan.
11. Bapak Didik Rohman Hadi S, selaku Junior Manager Keselamatan Bidang Operasi dan
Keamanan Perum LPPNPI Cabang Madya Balikpapan,
12. Bapak Adie Setiawan, selaku Junior Manager ATFM & ATS SYSTEM Perum LPPNPI
Cabang Madya Balikpapan.
13. Bapak Achmad Irfan, selaku Junior Manager Perencanaan dan Evaluasi Pelayanan lalu
lintas penerbangan LPPNPI Cabang Madya Balikpapan
14. Bapak Fakhurozi Nusa P, selaku On Job Training Instrucktur (OJTI) LPPNPI Cabang
Madya Balikpapan.
15. Bapak Bagoes Purwonegoro sebagai pembimbing taruna selama taruna melaksanakan
OJT di Balikpapan.
16. Para senior dan pegawai di lingkungan Perum LPPNPI Kantor Cabang Madya
Balikpapan.
17. Kedua Orang tua dan saudara atas segala bantuan, doa dan semangat selama
melaksanakan On the Job Training;
18. Teman-teman course PLLU XVII yang senantiasa memberikan support kepada penulis
selama melaksanakan pendidikan dan pelaksanaan On the Job Training.

Balikpapan, 05 February 2021

Taruna

TAR. ALBERT BUTAR-BUTAR


NIT.20182060172144
Daftar Isi

COVER………………………………………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………………………………………………………….

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………………………………………………………..

REKAPITULASI NILAI ON JOB TRAINING………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………….

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang pelaksanaan On Job Training……………………………………..

1.2 Maksud dan Manfaat pelaksanaan On Job Training…………………………..

1.3 Sistematika laporan…………………………………………………………………………….

BAB 2 PROFIL TEMPAT ON JOB TRAINING……………………..........................................................

2.1 Sejarah Singkat lokasi, On Job Training………………………………………………

2.1.1 Sejarah Perum LPPNPI Airnav Indonesia……………………………..

2.2 Gambaran umum lokasi On Job Training……………………………………………..

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan (Terlampir)…………………………………………

BAB 3 TINJAUAN TEORI………………………………………………………………………………………………………

3.1 Teori pendukung laporan OJT………………………………………………………………

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………………………………………

4.1 Lingkup Pelaksanaan OJT ……………………………………………………………………….

4.2 Jadwal (Terlampir)………………………………………………………………………………….

4.3 Permasalahan………………………………………………………………………………………….
4.3.1 Kendala & Penyebab timbulnya masalah yang dihadapi…

4.4 Pemecahan Masalah……………………………………………………………………………….

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan terhadap BAB IV………………………………………………………………..

5.2 Kesimpulan terhaap pelaksanaan OJT……………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………...

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan On The Job Training


Pesatnya kemajuan pengetahuan dan teknologi diera globalisasi memberikan
banyak kontribusi dan dampak yang besar terhadap dunia transportasi terutama didunia
penerbangan. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang aman dan efisien
menjadikan transportasi udara sebagai transportasi memiliki daya tarik dan lebih diminati
dalam pemenuhan kebutuhan mobilitas masyarakat. Ditunjang oleh kondisi geografis
Indonesia yang merupakan negara kepulauan tropis menjadikan pilihan transportasi
terbatas pada transportasi laut dan udara, untuk menghubungkan pulau satu dengan pulau
lainnya, sehingga kebutuhan terhadap penggunaan sarana transportasi udara di Indonesia
semakin meningkat.
Banyaknya persaingan di bidang penerbangan yang saat ini terus mengalami
kemajuan di bidang Teknologi Penerbangan yang meliputi Teknologi Komputerisasi,
Teknologi Radio Komunikasi, hingga alat Navigasi Udara yang bisa menunjang kegiatan
dalam bidang penerbangan, pemenuhan sumber daya yang telah meningkat pesat
memacu penulis agar terus mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja yang profesional,
terampil dan cekatan dalam bidang pelayanan transportasi sesuai dengan Lima Citra
Manusia Perhubungan.
Politeknik yang berada di bawah naungan Kementrian Perhubungan yang
bertugas menyelenggarakan program pendidikan professional khususnya di bidang
penerbangan salah satunya adalah Politeknik Penerbangan (POLTEKBANG) Medan.
Sesuai dengan visi POLTEKBANG Medan yaitu menghasilkan lulusan yang diakui
secara nasional dan internasional. Serta misi dari POLTEKBANG Medan antara lain
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta penelitian teknologi terapan di bidang
penerbangan dalam rangka mencerdaskan bangsa dengan menciptakan sumber daya
manusia penerbangan yang memiliki iman dan taqwa, berkualitas internasional, mampu,
bersaing, mandiri dan profesional.
Selain diberikannya materi pembelajaran di dalam kelas, taruna dan taruni
melaksanakan program On the Job Training sebagai salah satu program akademik yang
termasuk dalam agenda kurikulum pendidikan sebagai bentuk penerapan teori pendidikan
yang kurang lebih selama 2 semester di POLTEKBANG Medan. On the Job Training
merupakan suatu latihan kerja mengendalikan lalu lintas udara sesuai dengan tingkat
pendidikan masing-masing selama waktu yang ditetapkan. On the Job Training
merupakan salah satu alat pengukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan
penyelenggaraa pendidikan.
Pelaksanaan On The Job Training (OJT) merupakan kewajiban bagi Taruna/i
Program Studi Lalu Lintas Udara, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 1 Tahun 2014 tentang Peraturan Keselamatan Perhubungan
Sipil Bagian 69 (CASR Part 69) tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan
Personel navigasi Penerbangan. Selain itu dalam Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor KP 287 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Operasional
Bagian 69-01 tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personel Lalu Lintas
Udara, Peserta diklat kompetensi di bidang pemanduan lalu lintas penerbangan dan
personel yang akan memperoleh rating untuk pertama kali pada suatu unit pelayanan lalu
lintas penerbangan wajib melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (On the Job Training).
Dasar pelaksanaan OJT juga terdapat dalam Peraturan Kepala Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementrian Perhubungan Udara
No:SM.106/606/VII/PPSDMPU-2016 Tentang Silabus Program Pendidikan dan
Pelatihan Pembentukan di Bidang Perhubungan serta surat Keputusan Direktur nomor
SK.759/ATKP.M-2018. OJT merupakan kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi
(Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian) untuk lebih mengenal dan menambah wawasan
dan ruang lingkup pekerjaan sesuai bidangnya, disamping itu OJT mendorong taruna/i
untuk menjadi individual dan kompeten dari berbagai pengalaman baik pekerjaan
maupun bermasyarakat.
OJT pertama yang dilaksanakan adalah OJT Aerodrome Control Tower. Lokasi
OJT berada di Perum LPPNPI Kantor Cabang Madya Balikpapan yang berada di Jl
Marsma R.Iswahyudi, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sepinggan kota Balikpapan
Kalimantan Timur.
Selama taruna/i melaksanakan On The Job Training di Bandar Udara Sultan Aji
Muhammad Sepinggan Balikpapan selama 5 bulan dimulai dari tanggal 21 September
2020 sampai dengan 5 Februari 2021, taruna/i menemukan masalah yaitu sering melihat
warga memainkan layang-layang di area final runway 04 pada saat jam operasional
bandara sedang berlangsung. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keselamatan
penerbangan dan efesiensi dalam pengaturan lalu lintas udara di Bandar Udara
Cakrabhuwana Cirebon. Oleh karena itu, taruna membuat rumusan permasalahan pada
laporan On The Job Training dengan judul : “Bahaya Layang-Layang Terhadap
Keselamatan Lalu Lintas Udara di Bandar Udara Cakrabhuwana Cirebon”

1.2 Maksud dan Manfaat Pelaksanaan On The Job Training

Praktik kerja lapangan atau On The Job Training (OJT) yang dilakukan para
taruna Diploma III Pemandu Lalu Lintas Udara (PLLU) mempunyai tujuan sebagai berikut:

1.2.1 Maksud Pelaksanaan On The Job Training

OJT (On The Job Training) adalah praktik kerja dilapangan bagi taruna atau peserta didik
Diploma III sebagai sarana penerapan ilmu yang didapatkan selama menempuh pendidikan
akademi di politeknik penerbangan Medan serta mengaplikasikannya dalam bentuk praktik
bekerja agar kelak para taruna yang telah dinyatakan lulus dapat dengan segera menyesuaikan
diri dengan lingkungan kerjanya sebagai Pemandu Lalu Lintas Udara ( Air Trafiic Controller).

OJT merupakan suatu kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian) untuk lebih mengenal dan menambah wawasan dan ruang lingkup pekerjaan sesuai
bidangnya, disamping itu mendorong taruna untuk menjadi individu yang kompeten. Sehingga
mewujudkan Visi dan Misi penyelenggara program pendidikan studi D III Lalu Lintas Udara
khususnyadi Politeknik penerbangan Medan yang berguna bagi kemajuan dunia penerbangan
Indonesia.
1.2.2 Tujuan dan Manfaat Pelaksanaan On The Job Training

Adapun maksud dan manfaat dari pelaksanaan On the Job Training selama empat
bulan adalah sebagai berikut :

a) Terwujudnya lulusan yang mempunyai sertifikat kompetensi sesuai standar nasional


dan International.

b) Taruna dapat menerapkan berbagai pengetahuan baik teori maupun praktik/simulasi


yang telah dipelajari selama di pendidikan

c) Taruna dapat berlatih secara langsung dalam mengontrol pergerakan pesawat secara
aman, tertib, lancar, dan efesien yang mana berada dibawah tanggung jawab
Aerorome Control Tower termasuk di dalamnya movement area sertavicinity of
aerorome.

d) Taruna/i mampu memahami mekanisme kerja di dalam lingkungan


penerbangan khususnya pelayanan lalu lintas udara.

e) Taruna mapu membekali diri untuk melangkah ke jenjang materi yang lebih tinggi

f) Taruna/i mampu mengidentifikasi serta memecahkan masalah-masalah


yang dialami Aerodrome Controller selama menjalani training.

g) Taruna mampu melatih disiplin dan respek dalam lingkungan kerja. Sebagaimana
penerapan ilmu non akademik yang telah didapat selama menempuh pendidikan
diterapkan saat berada di lingkungan kerja.
1.3 Sistematika Laporan

Dalam Laporan ini disertakan pula daftar tabel/gambel layout bandar udara, SID, STAR,
struktur organisasi dan laporan lampiran lain. Berikut ini uraian yang ditulis dalam laporan On
The Job Training :

֎ JUDUL

֍ LEMBAR PERSETUJUAN

1) OJT instructor / Supervisi

2) Pembimbing OJT

3) Ketua program studi/ ketua Jurusan

֎ LEMBAR PENGESAHAN

֍ KATA PENGANTAR

֎ DAFTAR ISI

֍ DAFTAR GAMBAR

֎ BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang pelaksanaan On The Job Training

1.2 Maksud dan manfaat On the Job Training

֍ BAB 2 PROFIL TEMPAT OJT

2.1 Sejarah singkat

2.2 Data Umum


2.3 Struktur Organisasi Perusahaan (Terlampir)

֎ BAB 3 TINJAUAN TEORI

֍ BAB 4 PELAKSANAAN OJT

4.1 Lingkup Pelaksanaan OJT

4.2 Jadwal (Terlampir)

4.3 Permasalahan

4.4 Penyelesaian Masalah

֎ BAB 5 PENUTUP

֍ DAFTAR PUSTAKA

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Kesimpulan terhadap BAB IV

5.1.2 Kesimpulan terhadap Pelaksanaan OJT

֎ LAMPIRAN
BAB II

PROFIL LOKASI ON THE JOB TRAINING

2.1 Sejarah Singkat


Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
(IATA: BPN, ICAO: WALL) (Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan
International Airport) adalah Bandar Udara domestik dan internasional yang berada di
Balikpapan, Kalimantan Timur. Bandar Udara ini memiliki luas 300 ha dan merupakan
Bandar Udara ke-4 terbesar dari 13 Bandar Udara yang dikelola PT. Angkasa Pura I
(Persero). Dengan posisi yang strategis dikawasan Indonesia Bagian Tengah dengan
koordinat 1° 16′ 5″ S 116° 53′ 40″ E / 1.26806° LS 116.89444° BT, maka diharapkan
Bandar Udara ini dapat menjadi penghubung kawasan Indonesia Bagian Barat dengan
kawasan Indonesia Bagian Timur.

Pembangunan Bandar Udara yang awalnya bernama Bandar Udara Sepinggan ini telah
dimulai sejak jaman penjajahan Belanda, sebelum Indonesia merdeka. Awalnya Bandar
Udara ini digunakan terutama untuk kegiatan perusahaan minyak Belanda di daerah
Balikpapan. Bandar Udara ini menjadi Bandar Udara publik dan komersial setelah
pengelolaannya diserahkan kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Republik
Indonesia pada tahun 1960. Bandar Udara ini akhirnya dikelola oleh Perum Angkasa Pura I
yang sekarang menjadi PT. Angkasa Pura I (Persero) sesuai dengan Peraturan Pemerintah
(PP) No.1 pada tanggal 9 Januari 1987.

Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan


telah direnovasi tiga kali selama tahun 1991 sampai 1997. Fase pertama dimulai pada tahun
1991 dan berakhir pada tahun 1994, untuk merenovasi taxiway, terminal penumpang dan
kargo serta memperpanjang landasan pacu. Pada tahun 1995, pemerintah Indonesia
mengumumkan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan yang dahulu bernama Bandar Udara Sepinggan sebagai Bandar Udara kelima di
Indonesia sebagai embarkasi haji untuk wilayah Kalimantan (borneo) yang terdiri dari
Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Fase kedua renovasi dilakukan pada tahun 1996 untuk merenovasi hanggar, depot
bahan bakar dan gedung administrasi. Fase kedua selesai dan Bandar Udara Internasional
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan mulai era baru dalam
operasionalnya dengan bangunan baru dan fasilitas baru pada tanggal 6 Agustus 1997 serta
dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura I yang awalnya dikelola oleh Perum Angkasa Pura.

Bulan juli 2011 dimulai pengembangan Bandar Udara Internasional Sultan Aji
Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, khususnya pembangunan terminal penumpang
yang dapat menampung 10 juta penumpang per tahun dan area parkir yang dapat
menampung 2.752 kendaraan bermotor serta sarana penumpang lainnya.

Tanggal 1 Agustus 2012 kegiatan operasional terminal kargo mulai dipindahkan ke


terminal kargo baru, gedung terminal kargo salah satu sarana penunjang dari rencana proyek
pengembangan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan. Tanggal 26 desember 2012 kantor administrasi, keuangan dan komersial pindah
ke kantor baru di gedung berlantai dua yang telah selesai dibangun sebagai fasilitas
pendukung proyek pengembangan Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad
Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan


Indonesia adalah badan usaha yang menyelenggarakan pelayanan navigasi penerbangan di
Indonesia serta tidak berorientasi mencari keuntungan, berbentuk Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang
dipisahkan dan tidak terbagi atas saham sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Perum LPPNPI adalah realisasi dari wacana
single ATS provider yang diharapkan memiliki standard pelayanan keselamatan yang baik
di seluruh Bandar Udara yang dilayani oleh Perum LPPNPI. Perum LPPNPI selanjutnya
lebih dikenal sebagai brand AirNav Indonesia.

Sejak 2013 pelayanan dan pengelolaan ruang udara diserahkan kepada Perum LPPNPI.
Perum LPPNPI sangat mengutamakan keselamatan dan pelayanan yang baik. Perum
LPPNPI berkomitmen untuk menyelenggarakan keselamatan navigasi penerbangan bagi
seluruh stake holder. Perum LPPNPI memiliki tugas untuk mengatur kedaulatan ruang udara
Indonesia dan mengatur ruang udara.

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI)


berdiri berdasarkan referensi, yaitu: berdasarkan Undang-Undang No.1 Tahun 2009,
Peraturan Pemerintah No.77 tanggal 13 September 2012 tentang Perum Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI), serta berdasarkan
bentuk institusi Perum “No Profit”. Berdirinya Perum LPPNPI juga terdapat peraturan
pelaksana lainnya, yaitu sebagai berikut :
a) Kepmen BUMN No. SK-15/MBU/2013/Tanggal 16 Januari 2013 Tentang
Anggota-Anggota Direksi Perum LPPNPI.
b) Surat Dirjen Perhubungan Udara No. AU.313/I/I/DJPU.DNP.2013, tanggal 25
Januari 2013 Tentang Pengalihan Tarif, ASE (Area Sales Executive), dan SDM
Navigasi Penerbangan.
c) Surat Dirjen Perhubungan Udara No. KU.203/11.DRJU.DNP.2013 tanggal 11
September 2013 tentang Dukungan Penyelenggaraan Perum LPPNPI.

2.1.1 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Perum LPPNPI


a) Visi :
Menjadi partner terpercaya.
b) Misi :
1. Menyediakan layanan lalu lintas penerbangan yang aman, nyaman,
dan ramah lingkungan bersama mitra demi memenuhi ekspektasi pengguna jasa;
2. Memenuhi ekspektasi pemegang saham dan regulator;
3. Meningkatkan mutu, kinerja, dan karir personil.

c) Nilai Perusahaan
 Integrity : Menjunjung keberanian dan etika tinggi
 Solidity : Mengutamakan kebersamaan teamwork
 Accountability : Berani, jujur dan bertanggung jawab
 Focus on Safety : Mengutamakan keselamatan
 Excellent Service : Selalu memberikan pelayanan terbaik
2.2 Gambaran Umum Lokasi On The Job Training

Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan


(location indicator WALL) adalah Bandar Udara Internasional yang dikelola oleh PT.
(Persero) Angkasa Pura I. Bandar Udara ini ditetapkan sebagai Bandar Udara Internasional
sejak musim haji tahun 1955. Bandar Udara ini merupakan pintu gerbang kegiatan
transportasi udara Provinsi Kalimantan Timur.

Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan


mempunyai karakteristik dan keunikan tersendiri. Seperti, Tower Bandar Udara
Internasional Su0ltan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan yang menghadap ke
tenggara, tidak seperti Tower Bandar Udara lain yang menghadap ke utara dan fenomena
cuaca yang tidak menentu di Balikpapan. Bandar Udara ini mempunyai runway 07 dan
runway 25 untuk pesawat sayap tetap dan 4 helipad untuk pesawat sayap putar. Untuk
apron , Bandar Udara ini memiliki 2 apron yaitu apron fix wing, dan apron rotary wing.
Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan juga mempunyai 7
taxiway.

2.2.1 Aerodrome Data Sepinggan Airport

 Aerodrome Location Indicator :WALL – Balikpapan


 ARP Coordinate and Site at AD : 01° 16’ 03”S 116° 53’ 38” E
 Direction and Distance from City : 2,5 NM E
 Elevation / Reference Temperature : 12 ft / 27o C
 Transtition Level : FL 130
 Transtition Altitude : 11,000 Feet
 Designation & Lateral Limits : Vicinity of aerodrome
 Vertical Limits : Ground/ Water up to 2,500ft
 Airspace Classification :C
 Operating Hours : 2200 UTC – 1500 UTC
 Sepinggan Tower Frequency : - 118.1 MHz (Primary)
-118.7 MHz (Secondary)
2.2.2 Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
Balikpapan memiliki 1 runway, 2 apron, 7 taxiway

a) Runway:

 Designations : 07 - 25
 True Bearing : 067.03°-247.03°
 Dimension : 2500 x 45 M
 Strength and Surface : 61 FCXT, Asphalt Concrete
 Slope                    : 0,5 % (RWY 07)
1,5% (RWY 25)
 SWY Dimention : NIL
 CWY Dimention :
o RWY 07 : 196 x 300m Asphalt & Grass
o RWY 25 : 311 x 300 m Asphalt & Grass
 Strip Dimention : 2620 x 300 m Grass
 RESA : 90 x 90 m (both of runway)
 Declared Distance Available

Tabel 2.1 Data panjang TORA, TODA, ASDA,dan LDA


RUNWAY TORA TODA ASDA LDA
07 2500 m 2696 m 2500 m 2500 m
b) Apron : 25 2500 m 2811 m 2500 m 2500 m

i. Apron Fix Wing


 Dimension              : (110 x 769,5 m) + (145 x 131 m)
 Surface : Concrete
 Strength                : PCN 63 RCXT
ii. Apron Rotary Wing
 Dimension                : 138 x 163,5 m
 Surface : Asphalt
 Strength                : Reserved
c) Taxiway:

 TWY A : 268 x 23 m
 TWY B : 221 x 23 m
 TWY C : 153 x 23 m
 TWY D : 153 x 23 m
 TWY E : 200 x 23 m
 TWY F : 66 x 33 m
 TWY NP : 2390 x 23 m
 Surface & Strength : Asphalt & PCN 63 FCX

2.2.3 Aerodrome Chart

Gambar

2.2.4 Alat Bantu Navigasi

ID Frequency Hours of Site of Remarks


Operatio Transmitting
Type of
n Antenna
Aid and Tabel 2.2 Alat Bantu Navigasi
Category Coordinates

VOR/ 117,2 MHz/ CH- 01 14 44.48 S


BPN H24
DME 119X 116 56 25.34 E

01 15 07.42 S
NDB OL 365 KHz H24
116 54 39.73 E

01 16 25.36 S
ILS/ LLZ IBPN 110.9 MHz H24 Slope 3°
116 52 53.90 E

01 15 57.57 S
GP 330.8 MHz H24
116 54 46.27 E

01 15 37.79 S
MM 75 MHz H24
116 54 46.27 E

Radar
01 15 26 S
Head

2300-
ATIS 127.6 MHz
1300

100.7 MHz (TX)


T-DME
107.0 MHz (RX)

2.2.5 SID dan STAR (RNAV-1)

Standart Instrument Departure dan Standart Instrument Arrival RWY 07/25


terdiri dari :

2.2.5.1 Standard Instrument Departure RWY 07/25 :


1. Jidar One Alpha/Bravo Arrival
2. Ajama One Alpha/Bravo Arrival
3. Sipon One Alpha/Bravo Arrival
4. Laksa One Alpha/Bravo Arrival
5. Elapa One Alpha/Bravo Arrival
6. Sipak One Alpha/Bravo Arrival
7. Lasma One Alpha/Bravo Arrival
8. Sonar One Alpha/Bravo Arrival

Note : Alpha digunakan jika Runway yang digunakan adalah Runway


07. Bravo digunakan jika Runway yang digunakan adalah Runway 25.
Untuk lebih jelasnya mengenai SID dapat dilihat di lampiran.

2.2.5.2 Standart Instrument Arrival Sepinggan RWY 07/25 :


1. Opino One Alpha/Bravo Arrival
2. Dirga One Alpha/Bravo Arrival
3. Darba One Alpha/Bravo Arrival
4. Kowas One Alpha/Bravo Arrival
5. Laser One Alpha/Bravo Arrival
6. Kayan One Alpha/Bravo Arrival
7. Silja One Alpha/Bravo Arrival
8. Bahau One Alpha/Bravo Arrival

Note : Alpha digunakan jika Runway yang digunakan adalah Runway 07.
Bravo digunakan jika Runway yang digunakan adalah Runway 25. Untuk
lebih jelasnya mengenai STAR dapat dilihat di lampiran.

2.3 Prosedur Kerja Sepinggan Tower

2.3.1 Sebelum memulai dinas

Ada beberapa hal yang harus dilaksanakan oleh ATC sebelum melakukan kegiatan
kerja :
a) Membaca Log Book shift sebelumnya
b) Memeriksa NOTAM yang berlaku dan berkaitan dengan operasi penerbangan dan
fasilitas-fasilitas yang ada di Bandar Udara.
c) Melakukan pengecekan radio Sepinggan Tower pada frekuensi 118.1 MHz
d) Menyiapkan strip marking, log book, dan perlengkapan yang diperlukan.
e) Mengisi dan melengkapi FPS (Flight Progress Strip ) serta mengisi arrival dan
departure sheet.
f) Menyiapkan alokasi Parking stand.
g) Apabila ada fasilitas operasional yang mengalami masalah selama berjalannya
shift agar segera melaporkan kepada unit-unit terkait.
h) Membuat laporan tentang jalannya operasi penerbangan selama shift dengan
mengisi Log Book.
i) Melakukan Transfer of Control kepada petugas shift selanjutnya ketika pergantian
shift.

2.3.2 Koordinasi

Dengan adanya sistem yang baru di Balikpapan yang disebut dengan


BALIKPAPAN ATC SYSTEM WORKING METHODE, koordinasi ATC Tower
dengan unit - unit terkait seperti APP, BO, PKP PK, AMC dan AOCC dilakukan
dengan fasilitas Direct Speech (VCSS) touchscreen dengan back up telepon intercom.

2.3.3 Sistem Pembagian Tugas Sesuai SOP (Standard Operatingl Procedure)

Jadwal shift pada unit Aerodrome Control Tower, sebagai berikut:

1. Shift Pagi : pukul 22.00 UTC – 05.00 UTC (06.00 - 13.00 WITA)
Tiga orang sebagai pelaksana operasi dan dua orang taruna/i OJT
2. Shift Siang : pukul 05.00 UTC – 12.00 UTC (13.00 – 20.00 WITA)
Tiga orang sebagai pelaksana operasi dan dua orang taruna/i OJT

2.3.3.1 Pembagian Tugas di Aerodrome Control Tower Sepinggan adalah sebagai


berikut :

1) Controller
 Bertanggung jawab kepada Manager Operasi dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan pemanduan LLP di wilayah ATZ agar tercapai
kinerja mutu jasa, produksi jasa dan kepuasan pengguna jasa pelayanan
operasi LLP di wilayah ATZ.
 Melaksanakann pemanduan lalu lintas penerbangan pada suatu posisi
kerja dengan menggunakan peralatan dan prosedur di wilayah ATZ.
 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas pemanduan LLP.
 Membantu pelayanan darurat (alerting service) pesawat terbang serta
pencarian dan pertolongan (SAR) kecelakaan penerbangan.
 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa pemanduan LLP
di wilayah ATZ menurut waktu giliran kerjanya.
 Melaksanakan tugas tambahan dan tugas lain-lain yang diberikan oleh
atasan.
2) Assistant Controller
 Bertanggung jawab kepada Manager Operasi dalam membantu
pelaksanaan kegiatan pelayanan pemanduan lalu lintas penerbangan di
wilayah ATZ agar tercapai kinerja mutu jasa, produksi jasa dan
kepuasan pengguna jasa pelayanan operasi lalu lintas penerbangan di
wilayah ATZ.
 Membantu pelaksanaan pemanduan lalu lintas penerbangan pada suatu
posisi kerja dengan menggunakan peralatan dan prosedur di wilayah
ATZ.
 Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain yang terkait dalam
rangka kelancaran pelaksanaan tugas pemanduan lalu lintas
penerbangan.
 Membantu pelayanan darurat (alerting service) pesawat terbang serta
pencarian dan pertolongan (SAR) kecelakaan penerbangan.
 Membantu pengisian laporan pelaksanaan kegiatan pelayanan jasa
pemanduan lalu lintas penerbangan di wilayah ATZ menurut waktu
giliran kerjanya.
 Melakukan tugas tambahan dan tugas lain-lain yang diberikan oleh
atasan.
2.3.4 Personil Air Traffic Controller

Tabel 2.3 Personil Air Traffic ControllerLICENSE


No NAMA
JATC SATC RADAR ALLU

1 Yusak Dwa Astono 37 47A 75 -

2 M. E. Dewi Cahyani 41 B 47 B 70 B -

3 Erlina Triwidanarti 41 B 48 B 75 -

4 Fakhrurrozi NP - 40 E 78 -

5 Ririn Dialiswati - 40 D 3 (ATKP MKS) -

6 Suryanto - 40 E 78 -

Olivia Mira Awuy


7 - 57 B 7 (ATKP MKS) -
(Sekolah Radar ACC)

8 Artias Widianingrum - 57 B 7 (ATKP MKS) -

9 Faris Hidayatullah - 3(ATKP SBY) 97 -

Elisabeth Octavia 1(ATKP


10 3(ATKP MDN) 6(ATKP MKS) -
Siboro MDN)

Dedien Eko Aswi 9B(ATKP


11 - 1(ATKP SBY) -
Arinanto MKS)

12 SofyanYakuf I - 5(ATKP SBY) - -

13 Devi Laili Nur C - 5(ATKP SBY) - -

14 Adinda Nur Aisyah - 59 C - -

15 Achmad Irfan, S.Mn - 45 A 3 (ATKP MKS) -

16 Sondang Ayu, S.SiT - - - 6

17 Wiku Muhardita, S.SiT - - - 7

18 Linda Chandler M.S - 2 (ATKP MKS) 3 (ATKP MKS) -


19 Annisa Febrianti - 2 (ATKP MKS) 3 (ATKP MKS) -

Bagoes Poerwonegoro,
20 2 2 (ATKP SBY) - -
S.E

Ratih Turisyawati,
21 2 - - -
S.Tp

1(ATKP
22 Diani Aryanti - - -
SBY)

23 Wika Ariwidari, S.T 2 - - -

24 Eryusya Danang R, SE 2 - - -

25 Andini Putri Mahadewi - 59A - -

26 Arfi Galuh Pambudi - 60A - -

27 Diah Ayu Purwati - 60C - -

28 Rida Andyasa - 6(ATKP SBY) - -

29 Tiara Anggraini - 6(ATKP SBY) - -

30 Hanindia Muktamira P. - 60C - -

31 M. Agung Al Ghifarie - 6(ATKP SBY) - -

32 Naufal Haditya Arius - 60B - -

Muhamad Kamil
33 - 60A - -
Mubarok

A. Nurul Mustofa
34 - 60A - -
Nasution

35 Luthfia Izazi Ishmah - 6(ATKP SBY) - -

7(Poltekbang
36 Riza Nor Syamsika - - -
SBY)

7(Poltekbang
37 Aris Rohmadona - - -
SBY)

38 Ni Luh Mei Putri S - 9(ATKP MKS) - -

39 N A Ghany - 7(Poltekbang - -
SBY)

2.4 Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan Balikpapan

2.4.1 Unit Pelaksana Pelayanan

2.4.1.1 Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan di Balikpapan dilaksanakan dan


merupakan tanggung jawab PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA
PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA Kantor
Cabang BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN AJI
MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN.

2.4.1.2 Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan terdiri dari:

a. Aerodrome Control Tower melakukan Aerodrome Control Service.

b. Approach Control Office melakukan pelayanan Approach Control Service.

c. Flight Service melakukan pelayanan informasi dan Komunikasi


Penerbangan.

d. Briefing Office untuk pelayanan Aeronautika.

2.4.2 Fungsi dan Tanggung Jawab

Divisi Operasi Lalu Lintas Penerbangan Balikpapan berkewajiban memberikan


Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan kepada pesawat udara yang terbang didalam ruang
udara Balikpapan dengan tujuan :
a. Mencegah tabrakan antara pesawat udara yang satu dengan pesawat udara lainnya.
b. Mencegah tabrakan antar pesawat udara didaerah pergerakan dan hambatan di
daerah tersebut.
c. Memperlancar dan memelihara keteraturan lalu lintas udara.
d. Memberikan saran dan informasi yang berguna bagi keselamatan dan efisiensi
penerbangan.
e. Memberitahu kepada organisasi terkait tentang adanya sebuah pesawat udara yang
memerlukan bantuan dan pertolongan serta membantu organisasi tertentu bila
diperlukan.
2.4.3 Prosedur Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan

Penerapan prosedur Lalu Lintas Udara diwilayah Operasional Lalu Lintas


Penerbangan Balikpapan adalah mengacu kepada peraturan dan ketentuan yang
dinyatakan dalam dokumen SOP (Standard Operational Procedure) yang mengacu
pada Doc. 4444, Annex dan lain lain.

2.4.4 Daerah Tanggung Jawab

Ruang udara yang menjadi tanggung jawab dari Divisi Operasi Lalu Lintas
Penerbangan Balikpapan adalah:

a. SEPINGGAN Aerodrome Traffic Zone (ATZ).


 Lateral Limit : Vicinity of Aerodrome
 Vertical Limit : Vicinity of Aerodrome
b. BALIKPAPAN Control Zone (CTZ).
 Lateral Limit : Radius 30 NM Center on BPN VOR
 Vertical Limit : Ground/ water up to 10.000 ft (Class B)
c. BALIKPAPAN Terminal Control Area (TMA)
 Lateral Limit : Boundary of Terminal
 Vertical Limit : Lower Limit 4000 ft
Upper Limit FL 245 (Class C)

2.5 Sarana dan Prasarana Pendukung Operasional


2.5.1 Fasilitas Telekomunikasi
a. Sepinggan Tower
 Primary Frequecy : 118.1 Mhz
 Secondary Frequency : 118.7 Mhz
 Facility :
o Radio Trunking, telephone, telex (AFTN), telephone VCSS,
binoculars, radio monitoring APP, administration computer, crash
bell, CCTV, printer fps, AWOS (Automatic Weather Observing
System) display monitor, ASD, FDD dan gunlight.
b. Balikpapan Approach
 Primary Frequency : 120.4 Mhz
 Secondary Frequency : 121.1 Mhz
 Facility VCSS system : - Tarakan APP
- Palu APP
- Sepinggan Tower
- Temindung Tower
- Banjarmasin APP
- Ujungpandang ACC

c. Balikpapan Info
 Frequency : 8882,0 Khz
 Facility : - Radio teleprinter circuit V-SAT
system with Samarinda
- Radio teleprinter circuit V-SAT
system with Makasar
- Radio teleprinter circuit V-SAT
system with Berau
- Radio teleprinter circuit V-SAT
system with Tarakan
- Radio teleprinter circuit V-SAT
system with Datah Dawai
- Telex (AFTN)
-Single side band transceiver dengan frequency
534.0 Khz, 655.4 Khz, 808,25Khz, 905.5 Khz,
AMSC (62 Channel).
2.5.2 Airport Lighting System
a) REDL (Runway Edge Light)
b) PAPI (Precision Approach Path Indicator)
 Runway 07 is get glide slope angel 3 deg found at 3.00 deg
 Runway 25 is get glide slope angel 3 deg found at 3.00 deg
c) TWYL (Taxiway Light)
d) RTHL (Runway Threshold Light)
e) ALS (Approach Light System)
f) SFL (Surveillance Flashing Light)
g) ABN (Aerodrome Beacon)
h) WDIL (Wind Direction Indication Light)
i) LDI (Landing Direction Indicator)
j) RTIL (Runway Threshold Identification Light)
k) REIL (Runway Edge Identification Light)
l) Flood Light System

2.5.3 Light Service Procedure


a) Runway Light
 Departure, dihidupkan sebelum pesawat memasuki runway sampai 5 menit
setelah departure.
 Arrival, dihidupkan 30 menit sebelum ETA sampai pesawat telah clear dari
runway.
b) Taxiway Light
 Departure dihidupkan ketika Pesawat request pushback and start-up engine
sampai pesawat taxi telah memasuki runway. Taxiway Light dapat dinyalakan
bersamaan dengan Runway Light.
 Arrival dihidupkan 30 menit sebelum ETA bersamaan dengan Runway Light
sampai pesawat telah clear dari taxiway.
c) Aerodrome Beacon : Dinyalakan saat malam dan ketika visibility buruk
atau dinyalakan 20 menit sebelum ETA pesawat.
d) Emergency Situation : Dalam situasi emergency saat evakuasi Staff ATC
harus mengatur aerodrome lighting.
e) Hight Intencity Approach and Runway Lighting (HIAL)
 HIAL membantu pilot dalam guidance saat final di saat kondisi buruk.
 Ketersedian HIAL menentukan visibility minima untuk landing, sehingga saat
pesawat sedang melakukan Instrument approach ATC Staff harus meyakinkan
bahwa HIAL menyala.
 Pengoperasian HIAL:
o Dalam keadaan normal Intensitas HIAL diatur seperti dalam tabel;
o Dalam situasi tertentu HIAL diatur berdasarkan permintaan pilot dan
pengoperasian HIAL dinyalakan ketika visibility kurang dari 5000 m atau
kurang.

Tabel 2.4 Tingkat Intensitas HIAL


Tingkat Intensitas
Visibility
Siang Malam

< 2000 m 5 4

2000 m – 4000 m 5 3

4000 m – 5000 m 3 3

> 5000 m - 3

Anda mungkin juga menyukai