Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN ON THE JOB TRAINING

PERUM LPPNPI AIRNAV INDONESIA


UNIT PIA WILAYAH BALI

DISUSUN OLEH :
ANDHITA PURNOMO PUTRI
NIT. 64222010004

PRODI MANAJEMEN LALU LINTAS UDARA PROGRAM DIPLOMA III


POLITEKNIK PENERBANGAN JAYAPURA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN ON THE JOB TRAINING


PERUM LPPNPI AIRNAV INDONESIA
UNIT PIA WILAYAH BALI

Oleh

ANDHITA PURNOMO PUTRI


NIT. 64222010004

Laporan On The Job Training telah diterima dan disahkan sebagai salah satu
syarat penilaian On The Job Training

Disetujui oleh:

OJT Instructor Dosen Pembimbing

MELISA ARIA YUNITA, S.E. AXEL FRANCE FELICIANO, A.Md


NIK. 10010796 NIP. 980522

Mengetahui,
General Manager Pusat Informasi Aeronautika

ULUL AZMI, M.S.


NIP. 10010241
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkatnya sehingga penulis dapat menyusun laporan On The Job Training
sekaligus menyelesaikan pelaksanaan On The Job Training di Perum LPPNPI
(Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia) dengan baik
dan tepat pada waktunya.

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas bagi setiap Taruna/i Politeknik
Penerbangan Jayapura yang melaksanakan kegiatan On The Job Training di Bandar
udara atau lokasi masing-masing serta sebagai hasil pelaksanaan kegiatan On The
Job Training. Dalam penulisan laporan ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan
semua pihak yang telah membantu memberikan pemikiran serta saran yang sangat
bermanfaat bagi tersusunnya laporan ini.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-


besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa karena atas tuntunannya penulis dapat menyelesaikan
laporan ini;

2. Kedua orang tua penulis;

3. Ibu Rettyna Wirdiyanti, S.E., selaku Kepala unit PIA Wilayah Denpasar;
4. Bapak Musri Kona, S. T., M. M. Tr. Direktur Politeknik Penerbangan
Jayapura;
5. Ibu Melisa Aria Yunita, S.E., selaku On The Job Training Instructor (OJTI).
6. Seluruh senior di unit PIA Wilayah Denpasar;
7. Axel France Feliciano, A.Md selaku Dosen Pembimbing On the Job Training PIA
Wilayah Denpasar;

iii
8. Serta semua pihak yang turut membantu, membimbing, dan mengarahkan
penulis selama pelaksanaan On the Job Training dan pembuatan buku laporan
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari di dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan.


Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan sumbangan pikiran yang
sifatnya membangun agar di kemudian hari penulis dapat mengembangkan segala
aspek ilmu pengetahuan lebih dalam lagi. Penulis berharap semoga laporan ini dapat
berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi PIA Wilayah
Denpasar di masa yang akan datang serta bagi pembaca yang ingin mengetahui
mengenai PIA Wilayah Denpasar.

Denpasar, April 2023

ANDHITA PURNOMO PUTRI


NIT. 64222010004

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii


KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Maksud dan Manfaat ..................................................................... 2
BAB II PROFIL LOKASI On The Job Training........................................... 3
A. Sejarah Singkat ............................................................................. 3
B. Data Umum ................................................................................... 5
C. Struktur Organisasi ........................................................................9
BAB III PELAKSANAAN On The Job Training ......................................... 10
A. Lingkup Pelaksanaan On The Job Training ................................. 10
1. Ruang Lingkup On The Job Training...................................... 10
2. Standar Prosedur Pelayanan (SOP) .......................................... 13
3. Deskripsi Jurnal Aktivitas On The Job Training ..................... 35
B. Jadwal ........................................................................................... 37
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 38
A. Kesimpulan ................................................................................... 38
B. Saran ............................................................................................. 38
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 39
LAMPIRAN .................................................................................................. 40

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusat Informasi Aeronautika ..................... 9

Gambar 3.1. Flow Chart Drafting dan Penyampaian NOTAM ................... 33

Gambar 3.2. Flow Chart Drafting dan Penyampaian SNOWTAM.............. 33

Gambar 3.3. Flow Chart Pembuatan dan Distribusi Pre-flight .................... 34

Gambar 3.4. Flow Chart Pembuatan dan Distribusi Pre-flight Information


Bulletin (PIB) ................................................................................................ 34
Gambar 3.5. Flow Chart Pembuatan dan Distribusi Post Flight
Information ................................................................................................... 34

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Bandara Tanggung Jawab PIA Wilayah Denpasar ............... 8

Tabel 2.2 Kepala Unit PIA LPPNPI Cabang Madya Denpasar ....................... 8

Tabel 2.3. Personel Unit PIA LPPNPI Cabang Denpasar ................................ 8

Tabel 3.1. Pembagian Negara berdasarkan Database PIA Wilayah .............. 30

Tabel 3.2. Kegiatan Pelaksanaan OJT ........................................................... 35

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Dinas Taruna On The Job Training ....................................41

Lampiran 2 FORM 01 Amendement 3 .............................................................. 41

Lampiran 3 FORM 16 Monitoring Penanganan Post-Flight Information ......... 42

Lampiran 4 FORM 07 Monitoring proses request NOTAM ............................. 42

Lampiran 5 FORM 29 Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan..................... 43

Lampiran 6 FORM 15 Lembar Kerja Proses PIB .............................................. 44

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagaimana tercantum dalam peraturan silabus prodi MLLU bahwa


Taruna wajib melaksanakan On The Job Training II pada semester VI di unit
Approach Control Procedural, BAF, NOTAM, dan Publikasi Informasi
Aeronautika & Kartografi.
Pelaksanaan On The Job Training (OJT) adalah kewajiban bagi Taruna
Program Studi Manajemen Lalu Lintas Udara, sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Nomor
SK.176/BPSDMP-2020 tentang Kurikulum Program Studi Manajemen Lalu
Lintas Udara Program Diploma Tiga. On The Job Training merupakan suatu
kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
kepada Masyarakat untuk lebih mengenal dan menambah wawasan dan ruang
Iingkup pekerjaan sesuai bidangnya, di samping itu On the Job Training
mendorong taruna untuk menjadi individual kompeten dari berbagai
pengalaman baik pekerjaan maupun bermasyarakat.

Disebutkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 14 Tahun


2019 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 69 (CASR
Part 69) tentang Lisensi, Rating, Pelatihan dan Kecakapan Personel Navigasi
Penerbangan, Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP
166 Tahun 2020 tentang Penetapan Standar Teknis Dan Operasional Bagian
69-01 (Manual Of Standard part 69-01) Lisensi, Rating, Pelatihan dan
Kecakapan Personel Pemandu lalu Lintas Penerbangan dan Peraturan Direktur
Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 287 Tahun 2015 tentang Pedoman
Teknis Operasional Bagian 69-01 (Advisory Circular Partr 69-01) tentang
Lisensi, Rating, Pelatihan, dan Kecakapan Personel Pemandu Lalu Lintas
Penerbangan, Peserta didik kompetensi di bidang pemanduan lalu lintas
penerbangan dan personel yang akan memperoleh rating untuk pertama kali

1
pada suatu unit pelayanan lalu lintas penerbangan wajib melaksanakan

2
praktek kerja lapangan/On The Job Training (OJT) di bawah pengawasan On
The Job Training Instructor (OJTI) sesuai dengan waktu yang sudah di
tentukan dan dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki sertifikat kesehatan
kelas 3 yang masih berlaku.

B. Maksud dan Tujuan Pelaksanaan On The Job Training

On The Job Training merupakan suatu kegiatan Tridarma PerguruanTinggi


(Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian) yang di maksudkan dengan tujuan :

1. Dapat mengaplikasikan ilmu (Teori serta praktek simulasi di


Laboratorium) yang telah didapatkan selama mengikuti pendidikan di
Poltekbang Jayapura secara nyata di lapangan.
2. Memperoleh pengalaman bekerja yang sebenarnya di lokasi On The Job
Training.
3. Memperluas wawasan sebagai calon tenaga kerja industri penerbangan
4. Mengembangkan diri dalam hal inisiatif dan disiplin kerja yang baik
dengan penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan semua pekerjaan.
5. Mendapat pembinaan hubungan bermasyarakat, baik antar senior junior
maupun di sekitar lingkungan kerja.
6. Mendorong taruna untuk menjadi individual kompeten dari berbagai
pengalaman baik pekerjaan maupun bermasyarakat.
7. Mengetahui perbedaan antara teori pembelajaran di lembaga pendidikan
dengan yang diterjadi dilapangan pada saat melaksanakan On The Job
Training disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur yang berlaku.

3
BAB II
PROFIL LOKASI ON THE JOB TRAINING (OJT)

A. Sejarah Singkat

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah salah satu


bandar udara yang bertaraf internasional di Indonesia yang pengelolaannya
dilakukan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero). Oleh karena kontribusinya
yang sangat vital dan menjadi tulang punggung PT. Angkasa Pura I
(Persero), maka Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai mendapat
sebutan sebagai Cabang Bandar Udara Kelas Utama. Berdasarkan Notam
No.A0479/14.1403180530-PERM Bandar Udara Ngurah Rai berubah
nama menjadi Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Bandar
Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai ini terletak di Desa Tuban,
Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, yang jaraknya 13Km atau 7,1 NM
daerah Barat Daya dari Kota Denpasar.
Bandar Udara Internasional I gusti Ngurah Rai telah mengarungi
sejarah panjang. Semula hanyalah sebuah lapangan terbang darurat yang
digunakan untuk kepentingan militer dan mobilitas tentara Belanda. Cikal
bakal lapangan terbang merupakan airstrip sepanjang 700 meter yang
dibangun pada tahun 1930 dan selesai pada tahun 1931 oleh Departemen
Voor Verkeer en Waterstaats (semacam Departemen Pekerjaan Umum),
Pemerintahan Hindia Belanda yang saat itu menguasai Indonesia termasuk
Sunda kecil. Seiring berkembangnya teknologi dan pengetahuan, bandar
udara ini diperluan dengan berbagai renovasi hingga saat ini.
Sesuai dengan amanah UU No.1 Tahun 2009 pasal 271 dan PP 7
tahun 2012 bahwa pengelolaan navigasi diselenggarakan oleh pemerintah
dan dipisahkan dari operasi bandar udara. Oleh karena itu, sejak tahun 2013
telah berdiri Lembaga Penyelenggara Navigasi Penerbangan Indonesia
(LPPNPI) atau AirNav Indonesia cabang Denpasar. AirNav ini menangani
pengelolaan lalu lintas udara diruang udara Bali yang terdiri dari UNIT
ADC, APP/TMA, ARO, CNS, dan PIA. Gedung Operasi AirNav terdapat
di dua lokasi, yaitu :

4
A. Tower. Berkedudukan di kawasan airside Bandar Udara
Internasional I Gusti Ngurah Rai yang bertugas untuk melayani lalu
lintas udara yang berada di sekitar bandar udara.
B. Operational Building. Berkedudukan disekitar kawasan Bandar
Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang bertugas untuk
melayani lalu lintas udara di ruang udara Bali sekaligus kantor
administrasi.
Pada 16 Januari 2013 Perum LPPNPI ini resmi beroperasi dan
menjadi single provider dengan tujuan tidak boleh mencari keuntungan
tetapi menerapkan prinsip cost recovery (pengembalian biaya operasi)
namun tetap mengutamakan servicedan safety dalam melayani navigasi
penerbangan. Perum LPPNPI ini juga mempunyai nilai perusahaan
(AKHLAK) yaitu :
1. Amanah : Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
2. Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
3. Harmonis : Saling peduli dan menghargai perbedaan.
4. Loyal : Berdedikasi mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara.
5. Adaptif : Terus berinovasi dan antusias dalam menghadapi
perubahan.
6. Kolaboratif : Membangun kerjasama yang sinergi.

Jenis pelayanan navigasi penerbangan yang menjadi kewajiban Perum


LPPNPI di antaranya Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan (ATS),
Pelayanan Telekomunikasi Penerbangan (COM), Pelayanan Informasi
Aeronautika (AIS), Pelayanan Informasi Meteorologi Penerbangan
(MET), dan Pelayanan Informasi Pencarian dan Pertolongan (SAR).
Adanya Perum LPPNPI maka hanya ada satu lembaga navigasi di
Indonesia yang mengambil alih empat instansi yaitu :
- Unit Pelaksana Teknis (UPT)
- Ditjen Perhubungan Udara
- PT Angkasa Pura I dan II
- Bandara Khusus

5
Airnav Indonesia mengelola seluruh ruang udara Indonesia yang dibagi
menjadi 2 Flight Information Region (FIR) dan jasa yangdiberikan oleh Airnav
Indonesia meliputi, pelayanan lalu lintas penerbangan, informasi, aeronautika,
telekomunikasi, penerbangan, infor masi meteorologi penerbangan dan
informasi SAR. Sebagai Bandar Udara yang berada di pulau tempat wisata yang
paling banyak dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan lokal maupun
wisatawan internasional Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai
menerima beberapa penghargaan di antaranya :
1. Di tahun 2015 Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai dinobatkan
sebagai “The most Improved Airport”
2. Tahun 2017 Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai mendapat 3
penghargaan, yaitu The 1st World Best Airport by Size 15- 25 million
(Peringkat Pertama Bandar Udara Terbaik di Dunia kategoriBandar Udara
berpenumpang 15-25 juta orang per tahun), The 2nd Asia - Pacific Best
Airport (over 2 million passengers per year)” (Peringkat Kedua Bandar
Udara Terbaik di Asia-Pasifik berpenumpang di atas 2 juta orang per tahun)
dan “Best Airport bySize and Region in Asia-Pacific (15-25 million
passengers per year)” (Bandar Udara Terbaik di Asia-Pasifik (kategori
Bandar Udara berpenumpang 15-25 juta orang per tahun)

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero)
meraih penghargaan sebagai "The Best Airport of The Year" dalam ajang Bandara
Awards 2019.

B. Data Umum

1. Aerodrome Data
Berikut adalah data umum bandara tempat penyelanggaraan On the Job Training :

Name of aerodrome/city : I Gusti Ngurah Rai International

Location Indicator ICAO : WADD

Geograpichal Location : 08° 44’ 51”S 115° 10’09” E


AD Operator : PT Angkasa Pura I (Persero)
Address Kuta, Badung, bali 80361 (86554)

6
Telephone : (+62361) 9351011
Telefax : (+62361) 9351011
E-mail : dps.cl@ap1.co.id
AFTN : WADDYOYE
Operation Hours : H24
Type of Traffic Permit : IFR/VFR

2. Sarana dan Prasarana Unit PIA Wilayah Denpasar

Sarana dan prasarana Unit PIA Wilayah Denpasar terdiri dari 5 (lima)
komputer operasional yang berfungsi dalam proses publikasi dan kartografi, dan
proses pertukaran data melalui aplikasi AFTN. Proses operasional juga didukung
dengan keberadaan handphone operasional dan tablet untuk berkomunikasi
dengan sumber data maupun adjacent unit.

3. Wilayah Tanggung Jawab Pelayanan PIA Wilayah Denpasar

UNIT PIA Cabang Denpasar memberikan pelayanan mencakup pengelolaan


produk informasi aeronautika berupa publikasi Informasi Aeronautika (AIP)
Amandement, AIP Supplement, NOTAM, ASHTAM, AIC (Aeronautical
information Circular) dan Peta Penerbangan, penerbitan dan penyebarluasan
NOTAM dan ASHTAM, serta rancangan prosedure penerbangan. Pelayan
informasi aeronautika Unit PIA Cabang Denpasar memberikan pelayan sebagai
berikut :
1) Pelayanan informasi aeronautika bandar udara meliputi :
a) Pengolahan data aeronautika dan informasi aeronautika serta
peta navigasi penerbangan sesuai dengan wilayah kerjanya.
b) Pengajuan publikasi informasi aeronautika dan peta navigasi
penerbangan.
c) Pemberian pelayanan preflight dan post flight information (PIB).
d) Pengumpulan dan pengolahan electronic terrain and obstacle
(ETOD) area 3 dan area 4 sesuai wilayah kerjanya.
2) Pelayanan NOTAM meliputi :
a) Penerbitan NOTAM/ ASHTAM
b) Penerimaan dan pendistribusian NOTAM / ASHTAM/ SNOWTAM
c) Pengolahan dan sinkronisasi database NOTAM/ ASHTAM/
SNOWTAM.
7
Jam operasi pelayanan lalu lintas penerbangan dipublikasi dalam Informasi
Aeronautika. Pelayanan lalu lintas penerbangan pada Unit PIA LPPNPI Cabang
Denpasar harus diselenggarakan sesuai dengan jam operasi H-24 yang dibagi
menjadi 3 (tiga) shift per hari yaitu :

1.)Shift pagi : 07.30 - 13.30 WITA (23.30 – 05.30 UTC)

2.)Shift siang : 13.30 - 19.30 WITA (05.30 – 11.30 UTC)

3.)Shift malam : 19.30 - 07.30 WITA (11.30 – 23.30 UTC)

PIA Wilayah Denpasar bertanggung jawab atas pelayanan informasi


aeronautika pada bandara yang berada di bawahnya, yaitu sebagai berikut:

NO LOCATION NAMA BANDARA LOKASI


INDICATOR
1 WADD I GUSTI NGURAH RAI BALI
2 WATT EL TARI KUPANG
3 WADL PRAYA LOMBOK
4 WATO KOMODO LABUAN BAJO
5 WATC FRANSISKUS XAVERIUS MAUMERE
SEDA
6 WADB SULTAN MUHAMMAD BIMA
SALAHUDDIN
7 WATA A.A BERE TALLO ATAMBUA
8 WADA SELPARANG MATARAM
9 WATM MALGEWAYANTANAI ALOR
10 WATL FRANS SALES LGA LARANTUKA
11 WATG BAJAWA RUTENG
12 WATB SULTAN MUHAMMAD SOA
KHAERUDDIN
13 WADS WAIKABUBAK SUMBAWA BESAR
14 WATK UMBU MEHANG KUNDA TAMBOLAKA
15 WATU LETKOL WISNU WAINGAPU
16 WADE LUNYUK BULELENG
17 WADU WUNOPITO SUMBAWA
18 WATW MASKOLEN LEWOLEBA
19 WATF FLORES MASKOLEN
20 WATI KABIR FLORES
21 DAVID CONSTANTIJN PANTAR
SAUDALE
22 WATR MINIA ROTE
23 WATS TARDAMU SABU
24 WATE HAJI HASAN ENDE
AEROBUSMAN
25 VICEROY BALI BALI
8
26 Seluruh heliport yang berada dalam wilayah tanggun jawab Kantor
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Denpasar.

Tabel 2.1. Daftar Bandara Tanggung Jawab PIA Wilayah Denpasar

4. Data Personel PIA Wilayah Denpasar

NO NAMA KETERANGAN
Kepala unit pelayanan informasi
1. RETTYNA WIRDIYANTI aeronautika wilayah denpasar

Tabel 2.2. Kepala Unit PIA LPPNPI Cabang Madya Denpasar

NO NAMA KETERANGAN
PERSONEL
1 Thenly Octaviansa
2 PERSONEL
Melisa Aria Yunita
3 PERSONEL
M. Yoga Purnama
4 PERSONEL
Tusdy
5 PERSONEL
M. Wahyu Wicaksono
6 PERSONEL
Syahril Sidik
7 PERSONEL
Klaudia Yuniasty
8 PERSONEL
Asbila Tanjung
9 PERSONEL
Giannofa Arita Sari
10 PERSONEL
Misbakhul Munir MZ
11 PERSONEL
Eka Putra Wiharsyah
12 PERSONEL
Derri Ramaputra
13 PERSONEL
Khairul Anam
14 PERSONEL
Stefany Jolanda
15 PERSONEL
Aisyah Fauziah
16 PERSONEL
Bryan Sau Palayukan
17 PERSONEL
Hadi Permana
Tabel 2.3. Personel Unit PIA LPPNPI Cabang Denpasar

9
C. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Direksi Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan


Navigasi Penerbangan Navigasi Penerbangan Indonesia Nomor :
PER.041/LPPNPI/X/2017 tanggal 9 Oktober 2017 tentang Organisasi dan Tata
Laksana Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia Pusat Informasi Aeronautika (Lampiran 3). Struktur
Organisasi Pusat Informasi Aeronautika sebagai berikut :

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pusat Informasi Aeronautika

10
BAB III
PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING

A. Lingkup Pelaksanaan On the Job Training

1. Ruang lingkup On the Job Training Perum LPPNPI NOTAM Office

Pelayan Informasi Aeronautika Unit PIA Cabang Denpasar


memberikan Pelayan Informasi Aeronautika bandar udara yaitu,
pengolahan data aeronautika dan informasi aeronautika serta peta
navigasi penerbangan sesuai dengan wilayah kerjanya, pengajuan
publikasi informasi aeronautika dan peta navigasi penerbangan,
pemberian pelayanan preflight dan post flight information,
pengumpulan dan pengolahan electronic terrain and obstacle (ETOD)
area 3 dan area 4 sesuai wilayah kerjanya dan NOTAM meliputi
penerbitan NOTAM/ASHTAM, penerimaan dan pendistribusian
NOTAM / ASHTAM /SNOWTAM, pengolahan dan sinkronisasi
database NOTAM/ASHTAM/ SNOWTAM di Perum LPPNPI Kantor
Cabang Denpasar.

Tugas penulis sebagai peserta OJT di unit tersebut adalah


sebagai personil Aeronautical Information Service (AIS). Kemudian
dalam menjalankan tugasnya sebagai personel operasional, tugas
penulis sebagai personil AIS juga tidak terlepas dari Standard
Operational Procedures (SOP) dan Letter of Operational Coordination
Agreement (LOCA) yang sudah dibuat oleh Perum LPPNPI Cabang
Pembantu Denpasar.

Pelayanan Informasi Aeronautika (PIA) adalah Pelayanan yang


dibentuk pada suatu area yang telah ditetapkan dan bertanggung jawab
atas penyediaan data penerbangan dan informasi aeronautika yang
diperlukan untuk keselamatan, keteraturan dan efisiensi navigasi
penerbangan.

11
a. Tujuan Pelayanan Informasi Aeronautika
a) Pemberian pelayanan informasi aeronautika bertujuan menjamin
alur data aeronautika dan informasi aeronautika yang dibutuhkan
untuk keselamatan, keteraturan, ekonomis dan efisiensi sistem
global Air Traffic Management (ATM) dengan cara yang ramah
lingkungan.
b) Peran dan pentingnya data aeronautika dan informasi aeronautika
berubah secara signifikan dengan penerapan Area Navigation
(RNAV),Performance Based Navigation (PBN), sistem navigasi
berbasis komputer udara, Airbome Computer-Based Navigation
Systems, Performance Based Communication (PBC),
Performance Based Surveillance (PBS), Data Link System and
Satelite Voice Comimunication (SATVOICE) kerusakan atau
kesalahan terhadap data aeronautika dan informasi aeronautika
dapat berpotensi mempengaruhi keselamatan navigasi
penerbangan.

b. Cakupan Wilayah
Penyelenggaraan Pelayanan Informasi Aeronautika harus
menjamin ketersediaan data aeronautika dan informasi aeronautika
yang mencakup,seluruh wilayah teritorial Indonesia;
ruang udara yang dilayani termasuk wilayah-wilayah di atas
laut lepas,dimana Indonesia bertanggung jawab atas penyediaan
pelayanan lalu lintas penerbangan
a. Shift I (dinas pagi)
Dimulai pada saat 30 menit sebelum waktu dinas yaitu
23:30UTC dan berlangsung hingga pukul 05:30 UTC.
b. Shift II (dinas siang)
Dimulai pada saat 30 menit sebelum waktu dinas yaitu
05:30UTC dan berlangsung hingga pukul 11:30 UTC.
c. Shift III (dinas malam)
Dimulai pada saat 30 menit sebelum waktu dinas yaitu
11:30UTC dan berlangsung hingga pukul 23:30 UTC.

12
c. Proses dan Informasi
a) Pelayanan informasi aeronautika memuat informasi tentang
fasilitas, prosedur, pelayanan di bandar udara dan ruang udara;
b) Proses pelayanan informasi aeronautika meliputi kegiatan
menerima, mengumpulkan, menyusun, mengedit, memformat,
mempublikasikan, menyimpan dan mendistribusikan data
aeronautika dan informasi aeronautika sesuai cakupan wilayah
pelayanan informasi aeronautika.
c) Data aeronautika dan informasi aeronautika disediakan sebagai
Paket Informasi Aeronautika Terpadu dan Peta Navigasi
Penerbangan.
d. Jenis Pelayanan

1) Pelayanan Informasi Aeronautika diberikan oleh LPPNPI Cabang


Denpasar terdiri atas:
a) Pelayanan pusat informasi aeronautika, meliputi:

1) pengelolaan dan pengajuan Publikasi Informasi


Aeronautika (AIP Amendment, AIP Supplement, AIC dan
Peta Navigasi Penerbangan) untuk dilakukan pengesahan;
2) pengelolaan database data aeronautika, databaseinformasi
aeronautika dan database publikasi informasi aeronautika
negara lain yang melakukan pertukaran.
b) Pelayanan Informasi Aeronautika Bandar Udara, meliputi:

1) pengolahan data aeronautika dan informasi aeronautika


serta Peta Navigasi Penerbangan sesuai dengan wilayah
kerjanya;
2) pengajuan Publikasi Informasi Aeronautika dan Peta
Navigasi Penerbangan;
3) pemberian pelayanan pre-flight information dan post-
flight information, pengumpulan dan pengelolaan
Electronic Terrain and Obstacle Data (ETOD) Area 3 dan
Area 4sesuai wilayah kerjanya. (Untuk pengumpulan dan
pengelolaan Electronic Terrain and Obstacle Data

13
(ETOD) Area 1 dan Area 2 dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pelayanan NOTAM, meliputi penerbitan
NOTAM/ASHTAM; penerimaan, pendistribusian,
NOTAM/ASHTAM/ SNOWTAM; pengolahan dan
sinkronisasi database NOTAM/ ASHTAM/SNOWTAM,
Pelayanan Informasi Pelayanan Pre-flight
Information dan Penanganan Post-flight Information.
2. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

A. Drafting AIP dan AIC

a) Pengumpulan Data dan atau Informasi Publikasi:

1) Personil mengumpulkan data dan/atau informasi publikasi


yang dapat menjadi input publikasi AIP atau AIC.
2) Data dan atau informasi yang menjadi input publikasi AIP
dapat mencakup :
a) Raw data publikasi yang dinyatakan lolos proses
verifikasi atau yang dinyatakan proses lanjut sesuai
Disposisi General Manager;
b) NOTAM permanen untuk publikasi AIRAC AIP
Amendment;
c) NOTAM sementara untuk publikasi AIRAC AIP
Supplement.
d) Draft peta prosedur penerbangan yang diterima dari
Manager Perancang Prosedur Penerbangan;
e) Perbaikan data tindak lanjut ketidaksesuaian melalui
Disposisi Kepala Unit PIA Wilayah; Data dan atau
informasi yang menjadi input publikasiAIC yaitu raw
data yang dinyatakan lolos proses verifikasi atau
yang dinyatakan proses lanjut sesuai Disposisi
General Manager;
3) Data dan informasi yang dikumpulkan untuk publikasi AIP
dan AIC dicatat pada FRM.03 Daftar
Perubahan/Penambahan Data AIP dan AIC.
4) NOTAM permanen harus di inkorporasi ke dalam

14
publikasi AIRAC AIP Amendment atau AIP Amendment
maksimal 3 bulan sejak diterbitkan. NOTAM permanen
yang dimaksud adalah seluruh NOTAM yang diterbitkan
setelah tanggal 15 Agustus 2019. Untuk NOTAMPermanen
yang terbit sebelum tanggal 15 Agustus 2019, akan
dilanjutkan untuk inkorposi berdasarkan analisa ke sesuai
informasi pada NOTAM dengan kondisi eksisting di
lapangan, kelengkapan histori penerbitan NOTAMdan
kesesuaian resolusi data.
5) Setelah proses ini selesai maka personil membuat Lembar
Kerja Proses Publikasi AIP Dan AIC dan diupload pada one
drive Data Center Pusat Informasi Aeronautika.
6) Nomor Surat permohonan dan/atau nomor NOTAM
dan/atau nomor registrasi yang menjadi referensi
dicantumkan pada Lembar Kerja Proses Publikasi AIP dan
AIC.
7) Setelah proses pengumpulan data dan/atau informasi
publikasi selesai maka dilanjutkan kepada proses drafting.
Selanjutnya personil membuat draft teks sesuai proses
drafting pada Pembuatan Draft Teks Menerima Draft Peta
Prosedur Penerbangan
Kepala Unit PIA Wilayah menerima draft peta prosedur
penerbangan dari Manager Perancang Prosedur
Penerbangan.Personil mengidentifikasi kebutuhan draftteks
sebagai tindak lanjut draft peta prosedur penerbangan yang
diterima.

b) Proses drafting

1) Personil membuat draft sesuai klasifikasi publikasi yang


telah ditentukan.
2) Personil membuat draft berdasarkan Daftar
Perubahan/Penambahan Data Publikasi.
3) Proses drafting meliputi pembuatan draft teks dan draft
chart.

15
4) Proses drafting teks dan chart dilakukan secara bersamaan
atau paralel.
5) Proses drafting dicatat pada formulir Lembar Kerja Proses
Publikasi AIP dan AIC.
6) Setelah proses drafting selesai dilanjutkan pada proses QC.
c) Pembuatan Draft Teks

1) Tahapan pembuatan draft teks sesuai dokumen JKS.01


Format Penulisan Teks AIP dan AIC dan STD.34 Standar
Pembuatan Draft Teks AIP dan AIC.
2) Format draft teks AIP Amendment bandar udara sesuai
dengan dokumen STD.15 Format AIP Bandar udara.
3) Format draft teks AIP Amendment Heliport sesuai dengan
dokumen STD.16 Format AIP Heliport.
4) Format draft text AIP supplement sesuai dengan dokumen
STD.21 Standar Format AIP Supplement.
5) Format draft AIC sesuai dengan dokumen STD.22
Standar Format AIC.

6) Pembuatan draft teks subsection AD 2.24 yang terkait


dengan chart prosedur, disesuaikan dengan chart prosedur
yang telah diterima dari kartografer PIA pusat.

d) Pembuatan Draft Chart

1) Personil membuat draft chart sesuai dokumen JKS.02


Petunjuk Teknis Pembuatan Chart dan STD.12 Standar
Chart Di PIA Wilayah. Draft chart untuk AIC yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan publikasi.
2) Draft chart yang dibuat adalah draft chart yang menjadi
tanggung jawab PIA Wilayah sebagaimana diatur dalam
standar Pembagian Tanggung Jawab Publikasi AIP Dan
AIC.
3) Penamaan file draft chart sebagai berikut :
a) AIRAC AIP Supplement : ARCSUP_draft_xxxx
page_chart_revnn_bbtt.

16
b) AIP Supplement : SUP_ draft_xxxx page_chart
_revnn_bbtt.
c) AIRAC AIP Amendment : ARCAMD_ draft_xxxx
page_chart _revnn_bbtt.
d) AIP Amendment : AMD_ draft_xxxx page_chart
_revnn_bbtt
e) AIC : AIC_draft_ draft_xxxx page_chart _revnn_bbtt.
Dimana :
xxxx : kode bandara
page : nomor halaman AIP
nn : nomor revisi draft AIP atau AIC, saat draft
pertama dibuat no revisi diawali dengan 00
dan apabila terdapat perubahan berdasarkan
hasil QC atau validasi, maka no ini terus
dilanjutkan menjadi 01, 02, 03,…..dst
bb : nomor urut bulan saat draft dibuat,
tt : dua digit terakhir tahun saat draft dibuat.

e) Perbaikan Draft
Perbaikan draft terhadap ketidaksesuaian catatan hasil
validasi atau hasil evaluasi DNP yang memuat draft text
dan/atau draft chart tidak dilakukan QC secara terisah tetapi
langsung dilakukan QC Kompilasi.
f) QC

1) Setelah draft teks dan draft chart selesai maka personil


independen melakukan QC terhadap draft dalam format file
PDF. Proses QC dilakukan secara terpisah untuk masing- masing
draft.
2) Proses QC draft teks dilakukan sesuai dengan STD.32 Checklist
QC Draft Teks AIP, AIC dan Preface.
3) Tahapan proses QC draft teks sesuai dengan JKS.09 Panduan
Verifikasi, QC dan Validasi.
4) Proses QC draft chart dilakukan sesuai dengan standar sebagai
berikut :

17
1) STD.24 Standar QC Draft Chart ADC
2) STD.25 Standar QC Draft Chart APDC
3) STD.26 Standar QC Draft Chart GMC
4) STD.27 Standar QC Draft Chart AOC Type A
5) QC dilakukan terhadap draft softcopy PDF dan ketidaksesuaian
yang ditemukan atau catatan pada proses QC dilakukan dengan
memberi marking pada draft berupa textbox +arrow pada draft.
6) File hasil QC terhadap draft yang terdapat ketidaksesuaian atau
catatan disimpan dengan nama file menggunakan namafile draft
tersebut ditambah tanda _QC1 (untuk proses QC pertama).

contoh : ARCAMD_draft_WILL_text_rev00_0819_QC1

ARCAMD_draft_WILLAD2.24 1_chart_rev00_0819_QC1

7) Jika hasil QC dinyatakan tidak sesuai, maka dilakukanperbaikan


sesuai proses drafting.

8) QC ke dua dan seterusnya dilakukan dengan memeriksa


kesesuaian perbaikan draft teks dan/atau draft chart dengan
marking hasil QC pertama.

9) Hasil perbaikan draft dilakukan QC kembali sebelum diteruskan


ke proses berikutnya. Nama file untuk QC yang ke dua di beri
tambahan tanda _QC2, dan seterusnya sesuaidengan jumlah QC
yang dilakukan.
Contoh :
ARCAMD_draft_WILL_text_rev01_0819_QC2
ARCAMD_draft_WILLAD2.24-1_chart_rev01_0819_QC2
10)Jika draft hasil QC sudah dinyatakan sesuai, maka penamaan file
tetap dengan nama file hasil proses drafting.
11)Draft AIP yang memuat draft text dan draft chart yang
dinyatakan sesuai pada proses QC, maka dilanjutkan ke proses
kompilasi.
12)Draft AIP yang hanya memuat draft text yang dinyatakan sesuai
pada proses QC, maka dilanjutkan prosespenyampaian ke PIA
Pusat.

18
g) Kompilasi
1) Untuk draft text dan draft chart yang telah lolos QC
selanjutnya dilakukan proses kompilasi.
2) Kompilasi dilakukan jika terdapat draft text dan draft chart
yang saling terkait.
3) Penamaan file hasil kompilasi sebagai berikut :
• AIRAC AIP Supplement :
ARCSUP_draft_xxxx_subjectpublikasi_revnn_bbtt
• AIP Supplement : SUP_draft_ xxxx subjectpublikasi_
revnn_bbtt
• AIRAC AIP Amendment : ARCAMD_draft_ xxxx _
revnn_bbtt

• AIP Amendment : AMD_draft_xxxx _ revnn_bbtt


• AIC : AIC_draft_xxxx subjectpublikasi_revnn_bbtt
Dimana :
nn : no revisi draft AIP atau AIC, saat draft kompilasi
pertamadilakukan no revisi diawali dengan 00 dan
apabila terdapat perubahan berdasarkan hasil QC
atau validasi, maka no ini terusdilanjutkanmenjadi
01, 02, 03,…..dst
bb : no urut bulan saat draft dibuat,
tt : dua digit terakhir tahun saat draft dibuat.
4) Proses kompilasi dicatat pada formulir Lembar Kerja Proses
Publikasi AIP Dan AIC.
5) Setelah proses kompilasi selesai, dilanjutkan pada proses QC
kompilasi.
h) QC Kompilasi
1) Personil independen melakukan QC kompilasi terhadap draft
kompilasi awal atau draft perbaikan hasil validasi atau evaluasi
DNP.
2) QC terhadap draft kompilasi dilakukan dengan memeriksa
kesesuaian informasi pada draft teks dengan draft chart.

19
3) Perbaikan hasil QC draft kompilasi tidak dilakukan QC terpisah
untuk masing-masing draft tetapi langsung dilakukan QC
kompilasi.
4) QC terhadap draft perbaikan dilakukan dengan memeriksa
kesesuaian perbaikan draft teks dan/atau draft chart dengan
marking validasi/evaluasi DNP.
5) QC dilakukan terhadap draft softcopy PDF dan ketidaksesuaian
yang ditemukanatau catatan pada proses QCdilakukan dengan
memberi marking pada draft berupa textbox +arrow pada draft.
6) File hasil QC terhadap draft yang terdapat ketidaksesuaian atau
catatan disimpan dengan namafile menggunakan nama filedraft
tersebut ditambah tanda _QCFD1 (untuk proses QC pertama).
Contoh : RCAMD_draft_WILL_rev00_0819_QCFD1
ARCSUP_draft_WILL-APRON_rev00_0819_QCFD1
7) Jika hasil QC dinyatakan tidak sesuai, maka dilakukan
perbaikan sesuai proses drafting.
8) Hasil perbaikan draft dilakukan QC kembali. Nama file untuk
QC yang ke dua di beri tambahan tanda _QCFD2, dan
seterusnya sesuai dengan jumlah QC yang dilakukan. Contoh :
ARCAMD_draft_WILL_rev00_0819_QCFD2ARCSUP_draft_
WILLAPRON_rev00_0819_QCFD2
9) Jika hasil QC dinyatakan sesuai, maka dilanjutkan ke proses
penyampaian ke PIA Pusat dengan tidak merubah nama file hasil
proses kompilasi.
10) Hasil QC final dicatat pada formulir Lembar Kerja Proses
Publikasi AIP Dan AIC.
i) Penyampaian Draft ke PIA Pusat
1) Jika hasil QC kompilasi dinyatakan sesuai, maka dilanjutkan
penyampaian ke PIA pusat.

2) Kepala Unit PIA Wilayah membuat Nota Dinas melalui


ARSIPKU yang ditujukan ke Manager Publikasi Informasi
Aeronautika & QMS untuk penyampaian draft awal AIP dan

20
AIC, disertai pengiriman draft melalui email ke alamat
pubpia@airnavindonesia.co.id. Untuk penyampaian draft
perbaikan dilakukan hanya melalui email ke alamat sesuai butir
b diatas.
3) Jika terdapat permintaan pembatalan atau pemunduranpublikasi
dari sumber data pada saat draft dari PIA Wilayah sudah
disampaikan ke PIA Pusat, maka Kepala Unit PIA Wilayah
harus menyampaikan hal tersebut melalui Nota Dinas kepada
Manager Publikasi Informasi Aeronautika & QMS sebelum
tanggal publikasi.
4) Waktu penyampaian draft AIP atau AIC yaitu mulai dari harike
28 (dua puluh delapan) sampai dengan hari ke 18 (delapanbelas)
sebelum tanggal publikasi. Jika penyampaian draftkurang dari
18 (delapan belas) hari sebelum tanggal publikasimaka harus
mendapatkan persetujuan dari General Manager.
a. Personil menyampaikan draft AIP atau AIC kepada PIA Pusat
menggunakan email korporat PIA Wilayah.
b. Email untuk penyampaian draft awal memuat Nota Dinas
Kepala Unit PIA Wilayah dan link one drive folder (nama
folder sesuai nama file draft kompilasi/file draft text) yang berisi
:
Folder Data Dukung yang diberi nama ‘Data
Dukung_Location Indikator' yang berisi :
a) Surat permohonan dari sumber data yang menjadiinput
dalam draft AIP beserta dokumen pendukung publikasi
yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
b) Disposisi General Manager terkait keputusan proses
lanjut untuk permohonan yang tidak lolos verifikasi.
c) NOTAM yang menjadi input dalam draft AIP, dalam
format PDF, Dokumen AIP eksisting (Amendment atau
Supplement) halaman text dan chart yang terkaityang
diambil dari Data Center Pusat Informasi Aeronautika.
d) Dokumen AIC eksisting yang terkait untuk
penyampaian draft AIC yang diambil dari Data Center

21
Pusat Informasi Aeronautika.

e) Folder draft yang diberi nama sesuai dengan namafile


draft kompilasi/file draft text yang berisi :Draft teks
dalam format file PDF dan DOCX:Draft chart dalam
format file PDF

f) Draft kompilasi dalam format file PDF


g) Form daftar Perubahan/Penambahan Data Publikasi
dalam format file PDF
5) Email untuk penyampaian draft perbaikan memuat link onedrive
folder (nama folder sesuai nama file draft kompilasi/file draft
text) yang berisi :
a. Folder Data Dukung yang diberi nama ‘Data Dukung
Location Indicator' berisi data dukung tambahan dari
penyampaian sebelumnya. Folder ini tidak perlu dibuat
jika tidak ada penambahan data dukung.
b. Folder draft yang diberi nama sesuai dengan nama file
draft kompilasi/file draft text, yang berisi :
1. Draft teks dalam format file PDF dan DOCX
2. Draft peta dalam format file PDF
3. Draft kompilasi dalam format file PDF
c. Form daftar Perubahan/Penambahan Data Publikasi
dalam format file PDF diperbaharui jika terdapat
perubahan dari file penyampaian sebelumnya.
6) Personil melakukan konfirmasi ke publikasi PIA Pusat via
telepon atau Whatsapp setelah email disampaikan.

7) Personil melakukan pengarsipan semua dokumen yangdikirim


ke PIA Pusat, Proses Penyampaian draft ke PIAPusat dicatat
pada Lembar Kerja Proses Publikasi dan progress status AIP
pada formulir Monitoring Publikasi AIP Di PIA Wilayah.
8) Selanjutnya bagian publikasi PIA pusat melakukan proses sesuai
dengan prosedur yang tercantum pada SOP Validasi Publikasi
AIP dan AIC.

22
B. Drafting dan Penyampaian Request NOTAM dan SNOWTAM
a) Drafting request NOTAM
1) Personil melakukan proses drafting request NOTAM
untuk informasi yang telah lolos verifikasi.
2) Drafting request NOTAM dilakukan sesuai klasifikasijenis
NOTAM yang telah ditentukan.
3) Personil membuat header request NOTAM yang terdiri dari
nomor request NOTAM dan jenis request NOTAM.
4) Nomor request NOTAM yaitu nomor urut (4 digit angka)
kemudian tanda slash “/” kemudian tahun (2 digit tahun).
Contoh : 0001/19
5) Jenis request NOTAM terdiri dari RQNTMN, RQNTMR
atau RQNTMC.
6) Personil mencantumkan nomor NOTAM yang akan
direplace atau dicancel untuk jenis request NOTAM
RQNTMR dan RQNTMC.
Contoh : RQNTMR A0121/19
RQNTMC A0364/19
7) Isi request NOTAM yang dibuat harus mengikutiketentuan
pada dokumen standar Drafting NOTAM.
8) Draft request NOTAM selanjutnya dilakukan pengecekan
oleh personil independen.
9) Untuk request NOTAM yang berisi informasi yang bersifat
permanen harus diketahui oleh pimpinan unitkerja masing
– masing (Manager Perancang Prosedur Penerbangan,
Manager Publikasi Informasi Aeronautika dan QMS atau
Kepala Unit PIA Wilayah) sebelum disampaikan ke
NOTAM Office.
10) Untuk requiest NOTAM yang berisi informasi
penggunaan ruang udara harus dikoordinasikan dengan unit
ATS terkait sebagaimana diatur di dalam LOCA PIA
Wilayah dan unit ATS.

23
11) Proses drafting dicatat pada formulir Monitoring Proses
Request NOTAM dan SNOWTAM.

b) Drafting request SNOWTAM


1) Personil melakukan proses drafting request SNOWTAM
untuk informasi yang telah lolos verifikasi raw data.
2) Personil membuat header request SNOWTAM yang terdiri
dari nomor request SNOWTAM dan kode request
SNOWTAM yaitu “ RQSW ”
3) Nomor request SNOWTAM yaitu nomor urut (4 digit
angka) kemudian tanda slash “/” kemudian tahun (2 digit
tahun).
Contoh : 0001/21
4) Isi request SNOWTAM yang dibuat harus mengikuti
ketentuan pada Dokumen Standar NOTAM dan
SNOWTAM.
5) Draft request SNOWTAM selanjutnya dilakukan
pengecekan oleh personil independen.
6) Draft request SNOWTAM yang telah dinyatakan sesuai
pada proses pengecekan selanjutnya disampaikan ke
NOTAM Office.
7) Proses drafting dicatat pada formulir Monitoring Proses
Request NOTAM dan SNOWTAM.
c) Penyampaian request NOTAM dan SNOWTAM
1) Personel menyampaikan request NOTAM dan
SNOWTAM melalui fasilitas AFTN Teleprinter,
ATS message, Web-based, FPL
(www.efpl.airnavindonesia.co.id), email atau Whatsapp
sesuai dengan format dibawah ini.
2) Format request NOTAM terdiri dari :
1) Priority yaitu GG
2) Address yaitu WRRRYNYX
3) Tanggal dan waktu pengiriman berita yaitu 2 digit
tanggal, 2 digit jam, 2 digit menit

24
4) Identitas AFTN PIA Wilayah, contoh WIIIYOYW
(PIA Wilayah Jakarta)
5) Tanda kurung buka “(“ 6)
Header request NOTAM
7) Isi request NOTAM
8) Tanda kurung tutup “)”
Contoh :
GG WRRRYNYX
200100 WIIIYOYW
(0001/19 RQNTMN
A) WIII
B) 1907200110
C) 1907200300
E) TWY S4 CLOSED DUE TO MAINT)
3) Format request SNOWTAM terdiri dari :
a) Priority yaitu GG
b) Address yaitu WRRRYNYX
c) Tanggal dan waktu pengiriman berita yaitu 2 digit
tanggal, 2 digit jam, 2 digit menit
d) Identitas AFTN PIA Wilayah, contoh WAAAYOYE
(PIA Wilayah
Makassar)
e) Tanda kurung buka “(“
f) Header request SNOWTAM
g) Isi request SNOWTAM
h) Tanda kurung tutup “)”

Contoh :
GG WRRRYNYX
111045 WAAAYOYE
(0001/21 RQSW
WAAA
01111035033/2/225/NR/25 NR/04/05
WET/STANDING WATER/STANDING WATER)
Request untuk 2 runway

25
GG WRRRYNYX
111045 WAAAYOYE
(0001/21 RQSW WAAA
01111235036/6/6 NR/NR/NR NR/NR/NR
DRY/DRY/DRY 01111035133/2/2NR/25/50
NR/04/06
WET/STANDING WATER/STANDING WATER)
4) Penyampaian request NOTAM yang berisi informasi yang
bersifat permanen maka dilengkapi dengan dokumen
pendukung permohonan NOTAM dari sumber data dan dalam
format pdf dikirimkan alamat email NOTAM Office
notamoffice@airnavindonesia.co.id atau melalui Whatsapp
NOTAM Office.
5) Penyampaian request NOTAM yang berisi informasi
penggunaan ruang udara maka dilengkapi dengan hasil
plotting menggunakan NavEarth atau Google Earth
dikirimkan alamat email NOTAM Office
notamoffice@airnavindonesia.co.id,dan/atau melalui
Whatsapp NOTAM Office
6) Jika terjadi kegagalan pada jaringan AFTN Teleprinter
maka request NOTAM dan SNOWTAM
disampaikan,melalui ATS Message Web-based FPL atau
email ke notamoffice@airnavindonesia.co.id ataumelalui
Whatsapp NOTAM Office. Request NOTAM dan
SNOWTAM yang disampaikan kepada NOTAM Office
dicatat pada FRM.07 Monitoring request NOTAM dan
SNOWTAM.

C. Pelayanan Pre-Flight Information dan Penanganan Post Flight


Information di PIA Wilayah

Pelayanan Pre-Flight Information


1) Prosedur
Pengumpulan Bahan Pre-flight Information
a) Personil melakukan pengumpulan bahan pre-flight

26
information terdiri dari :
1) NOTAM;
2) AIP;
3) AIP Supplement;
4) AIC;
5) Peta Penerbangan; dan
6) Peraturan Perundang-undangan dan Dokumen ICAO
(jikadiperlukan).
b) Bahan pre-flight information service berupa NOTAM
diakses pada fasilitas yang terkoneksi AFTN dan/atau
Aplikasi NavGATE.
c) Bahan pre-flight information berupa AIP, AIP Supplement
dan AIC diakses pada website aimindonesia.dephub.go.id.
d) Bahan pre-flight information service berupa peta penerbangan
diakses pada aplikasi NavGate dan website
aimindonesia.dephub.go.id.
e) Bahan pre-flight information berupa peraturan perundang -
undangan dan dokumen ICAO diakses
pada websitesword.airnavindonesia.co.id.
f) Bahan pre-flight information yang disiapkan harus
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Masa berlakunya masih valid;
2. Sesuai dengan wilayah tanggung jawab masing-
masingUnit PIA Wilayah;
3. Sesuai dengan rute penerbangan yang dilayani.
2) Penyajian Pre-flight Information
a) Pre-flight information disajikan melalui metode verbal briefing
dan self briefing.
b) Metode verbal briefing yaitu :
1) Face to face briefing
Materi Pre-flight Information disampaikan dengan cara
langsung (face to face) kepada pilot atau Flight
Operation Officer (FOO) yang datang ke kantor Unit
PIA Wilayah,Telephone briefing Materi Pre-flight
Information diberikan menggunakan media telepon

27
kepada Pilot atau Flight Operation Officer (FOO) yang
menghubungi Unit PIA Wilayah.
c) Penyajian verbal briefing dicatat pada FRM.14 - Checklist
Verbal Briefing.
d) Self briefing disajikan dalam bentuk Pre-flight Information
Bulletin
e) PIB disediakan secara otomotis pada aplikasi NavGATE yang
dapat diakses secara langsung oleh user.
PIB disediakan dalam format tipe sebagai berikut :
1) Tipe Aerodrome.
2) Tipe Area.
3) Tipe Route.
4) Tipe Administrative
5) Tipe Navigation Warning
f) Untuk melengkapi penyajian Pre-flight Information
service, personil dapatmembuat grafis (visualisasi)
NOTAM.
g) Grafis dibuat untuk NOTAM yang berisi informasi mengenai
:
1) Penggunaan ruang udara;
2) Penutupan fasilitas yang termasuk movement area di
bandar udara;
3) Kegiatan atau pekerjaan di sekitar movement area di
bandara udara;
4) Keberadaan obstacle di sekitar movement area atau di
sekitar bandar udara.
3) Grafis NOTAM dibuat menggunakan Electronic Charting,
Google Earth, Adobe Illustrator atau aplikasi terkait lainnya.
4) Pembuatan dan distribusi PIB secara manual.

a. Pembuatan PIB secara manual dilakukan jika :


1) Adanya permintaan dari user pada saat terjadi gangguan aplikasi
NavGate.
2) Terjadinya gangguan aplikasi Navgate melebihi 24 Jam
b. PIB dibuat sesuai tipe PIB yang diminta oleh user. Jika tidak
ada permintaan spesifik tipe PIB dari user, maka PIB dibuat

28
adalah tipe area
c. Ketika terjadinya gangguan aplikasi Navgate melebihi 24 Jam,
maka PIB yangdibuat adalah tipe area.
d. PIB dibuat sesuai ketentuan pada STD.05 Format PIB Area,
STD.06 Format PIB Aerodrome, STD.07 Format PIB Rute,
STD.38 Format PIB Administrative dan STD.39 Format PIB
Navigation Warning.
e. Sumber pembuatan PIB secara manual diambil dari Notam -
notam yang diterima oleh fasilitas yang tersambung jaringan
AFTN atau fasilitas Web- based FPL.
f. PIB yang telah dibuat kemudian dilakukan proses pengecekan
oleh personil independen dalam pembuatan PIB sebelum
didistribukan kepada user.
g. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam proses pengecekan yaitu :
1) Waktu pembuatan PIB;
2) Periode masa berlaku PIB;
3) Daftar FIR atau aerodrome yang menjadi cakupan PIB;
4) NOTAM yang menjadi isi PIB.
h. Pengecekan NOTAM yang menjadi isi PIB dilakukan dengan
metode sampling. Objek sampling sekurang – kurangnya 30%
dari keseluruhan NOTAM.
i. PIB didistribusikan melalui email dan/atau Whatsapp Grup
dalam formatdokumen PDF.
j. Pendistribusian melalui email sesuai FRM.63 Daftar Penerima
PIB.
k. Proses pembuatan dan pendistribusian PIB secara manual
dicatat padaFRM.15 - Lembar Kerja Proses PIB.

5) Pengelolaan NOTAM untuk penyediaan PIB menggunakan Aplikasi


NavGATE

a. Pengelolaan database NOTAM domestik dilakukan setiap


ada publikasiNOTAM oleh NOF.

b. Pengelolaan dilakukan oleh PIA Pusat dan setiap PIA Wilayah


sesuai wilayahtanggung jawabnya.

29
c. NOF mendistribusikan berita NOTAM melalui jaringan AFTN
ke LOMAN dengan address WRRRZPZX atau WRRRZEZX.
d. Setiap berita NOTAM yang diterima oleh LOMAN maka akan
masuk secara otomatis ke database NavGATE.
e. Untuk memastikan NOTAM yang didistribukan oleh NOFtelah
masuk ke database, maka personel PIA Pusat/PIA Wilayah
yang mengirimkan request Notam tersebut harus melakukan
pengecekan pada aplikasi NavGATE setelahberita NOTAM
diterima melalui fasilitas yang tersambung dengan jaringan
AFTN atau setelah menerima konfirmasi dari NOF.
f. Jika NOTAM tersebut tersedia pada aplikasi NavGATE maka
proses pengecekan selesai.
g. Jika NOTAM tersebut tidak tersedia pada aplikasi NavGATE
maka personel PIA Pusat/PIA Wilayah melaporkan ke PIA
Wilayah Jakarta untuk tindak lanjut berikutnya.
h. Personel PIA Wilayah Jakarta menindaklanjuti laporan tersebut
dan mengidentifikasinya sebagai missing NOTAM dan dicatat
pada FRM.70 Form Monitoring Missing NOTAM pada
Aplikasi NavGATE.
i. Personel PIA Wilayah Jakarta menindaklanjuti missing NOTAM
untuk melengkapi data NOTAM pada database aplikasi
NavGATE sesuai tahapan pada JKS.12 Petunjuk Teknis
Pengelolaan NOTAM dan Charts pada AplikasiNavGATE.
j. Jika permasalahan missing NOTAM tidak dapat diselesaikan,
maka personel PIA Wilayah Jakarta melaporkan kepada Junior
Manager Perencanaan dan Pengembangan AIM.
k. Jika laporan missing NOTAM dapat diselesaikan, maka
personel PIA WilayahJakarta menginformasikan kepada PIA
Wilayah yang menyampaikan laporan.
l. Personel PIA Wilayah yang menyampaikan laporan melakukan
pengecekan kembali ketersediaan NOTAM tersebut.

m. Personel PIA Wilayah Jakarta melakukan pengecekan secara


berurutan setiapNOTAM yang didistribusikan oleh NOF

30
setiap 6 jam.
6) Pengelolaan Database NOTAM Internasional
a. Database NOTAM Internasional berisi sejumlah NOTAM yang
diterima dari Notam Office negara lain (incoming NOTAM).
b. Pengelolaan database NOTAM Internasional dilakukan oleh
PIA Wilayah sesuai dengan pembagian negara sebagaimana
berikut dibawah ini :

No PIA NOTAM Office


Wilayah

1 PIA Wilayah a. Japan (RJAA)


Jakarta b. Brunei Darusssalam (WBSB)
c. Italy (LIIA)
d. Switzerland (LSSN)
e. Latvia (EVRA)
f. Mauritius (FIMP)
g. Afghanistan (OAKB)
h. Russia (UUUU)
i. Romania (LRBB)
j. United Kingdom (EGGN)
2 PIA Wilayah a. Malaysia (WMKK)
Palembang b. Singapore (WSSS)
c. United Arab Emirates
(OMAE)
d. Oman (OOMS)
e. Pakistan (OPKC)
3 PIA Wilayah a. Vietnam (VVVV)
Medan b. Sri Lanka (VCBI)
c. Netherland (EHAM)
d. Germany (EDDU)
e. Austria (LOVV)
f. Qatar (OTNO)
4 PIA Wilayah a. Saudi Arabia (OEJD)
Surabaya b. Thailand (VTBD)
c. Bahrain (OBBB)
d. Bangladesh (VGHS)
e. Iraq (ORBS)
f. Kuwait (OKNO)
5 PIA Wilayah a. China, Beijing (ZBBB)
Makassar b. China, Hongkong (VHHH)
c. China, Taipei (RCTP)
d. Serbia (LZIB)
e. Slovakia (EVRA)
f. Belgium (EBBU)
Tabel 3.1. Pembagian Negara berdasarkan Database PIA Wilayah

31
c. Aplikasi NavGATE secara otomatis akan mengidentifikasi
kelengkapan NOTAM pada database dan memberikan
informasi jika terdapat missing notam.
d. Personil secara periodik (sekurang – kurangnya setiap 6 jam)
melakukan pengecekan data missing NOTAM pada aplikasi
NavGATE.
e. Jika tidak terdapat missing NOTAM maka proses pengecekan
selesai.
f. Jika terdapat missing NOTAM maka personil mencatat pada
FRM.70 Form Monitoring Missing Notam pada Aplikasi
NavGATE.
g. Personel melakukan pengecekan missing NOTAM, yang
teridentifikasi tersebut, pada fasilitas yang tersambung jaringan
AFTN.
h. Jika missing NOTAM yang teridentifikasi tidak ditemukan,
maka personel melaporkan permasalahan ini kepada Junior
Manager Perencanaan dan Pengembangan AIM.
i. Jika missing NOTAM yang teridentifikasi ditemukan, maka
personel menindaklanjuti sesuai JKS.12 Petunjuk Teknis
Pengelolaan NOTAM dan Charts Pada Aplikasi NavGATE.
j. Jika proses tindaklanjut missing NOTAM yang teridentifikasi
dapat diselesaikan, maka proses pengecekan selesai.
k. Jika proses tindaklanjut missing NOTAM yang teridentifikasi
tidak dapat diselesaikan, maka personel melaporkan
permasalahan ini kepada Junior Manager Perencanaan dan
Pengembangan AIM.
l. Personil PIA Wilayah melakukan pemeriksaan validitas
NOTAM setiap tanggal 1 menggunakan fitur Checklist
NOTAM pada Aplikasi NavGATE sesuai dengan JKS.12
Petunjuk Teknis Pengelolaan NOTAM dan Charts Pada
Aplikasi NavGATE.
Penanganan Post-Flight Information
a. Personil menerima post-flight information dari pilot atau FOO
atau personil yangditunjuk oleh operator penerbangan melalui
aplikasi NavGate
b. Personel mengecek penerimaan Post-flight report pada menu View Report -
Inbox.
c. Pengecekan secara berkala harus dilakukan untuk mengetahui
apakah terdapat Post-flight report yang diterima.
d. Personil juga dapat menerima post-flight information yang diisi
langsung oleh pilotatau FOO pada form yang tersedia di kantor Unit

32
PIA Wilayah
e. Personel melakukan verifikasi pada post flight report meliputi
informasi sekurang-kurangnya sebagai berikut:
1) Aircraft registration;
2) Flight number;
3) Departure Aerodrome
4) Arrival Aerodrome
5) Date of flight
6) Actual Time Arrival dan Actual Time Departure
7) Time of Observation
8) Nama pilot atau FOO
9) Nomor lisensi pilot atau FOO
10) Isi report yang berisi informasi mengenai :
▪ Adanya penurunan kemampuan fasilitas, prosedur dan
pelayanan ATSdisepanjang rute penerbangan, dan/atau;
▪ Adanya penurunan kemampuan fasilitas dibandar udara
yang mempengaruhioperasi penerbangan, dan/atau;
▪ Keberadaan burung di bandar udara atau sekitar bandar udara
yang mengganguoperasi penerbangan, dan/atau;

▪ Potensi bahaya lainnya yang menggangu operasi


penerbangan seperti bird strike, laser, balon udara atau
layang – layang.
f. Jika hasil verifikasi dinyatakan tidak sesuai maka personel melakukan
koordinasi dengan flight operation dari operator penerbangan terkait
melalui email, telepon atau instant message. Personel
menginformasikan item yang tidak sesuai dan selanjutnya membuat
laporan baru. Selanjutnya personel mengupdate status menjadi
“reject” untuk post-flight information yang diterima melalui aplikasi
NavGate.
g. Jika hasil verifikasi dinyatakan sesuai maka personel
mengidentifikasi unit kerja atauinstansi yang memiliki kewenangan
untuk menindaklanjuti Post-flight report dimaksud.
h. Personel melakukan export data Post-flight report dalam format .pdf.

33
i. Post-flight report dalam format pdf atau copy form yang diisi kantor
Unit PIA Wilayah, disampaikan kepada unit kerja atau instansi terkait
melalui penyerahan hardcopy atau email atau instant message pada
kesempatan pertama.
j. Personel melakukan update tindak lanjut pada aplikasi menjadi
“closed” untuk post- flight information yang diterima melalui aplikasi
NavGate.
k. Post-flight information yang diisi kantor Unit PIA Wilayah dicatat
pada FRM 16. Monitoring Penanganan Post-flight Information

D. Flow Chart

Gambar 3.1. Flow Chart Drafting dan Penyampaian NOTAM

Gambar 3.2. Flow Chart Drafting dan Penyampaian SNOWTAM

34
Gambar 3.3.Flow Chart Pembuatan dan Distribusi Pre-flight

Gambar 3.4. Flow Chart Pembuatan dan Distribusi Pre-flight


Information Bulletin (PIB)

Gambar 3.5. Flow Chart Pembuatan dan Distribusi Post Flight


Information

35
3. Deskripsi Jurnal Aktivitas OJT

Tanggal Kegiatan Keterangan


25 Maret Tiba di bandar udara
Taruna mempersiapkan
2023 internasional Ngurah Rai
Bali kebutuhan tempat tinggal
27 Maret Penyerahan Taruna OJT Penyerahan Taruna
2023 kepada pihak Airnav
kepada pihak Airnav
Denpasar
Denpasar
28 Maret 2023 – Dinas sesuai jadwal Taruna melaksanakan
25 April 2023
dinas di kantor Unit PIA
Wilayah
Tabel 3.2. Kegiatan Pelaksanaan OJT

Pada tanggal 27 Maret 2023 penulis melakukan observasi pelayanan Unit PIA.
Hasil dari observasi, PIA Cabang Denpasar yaitu Pelayanan NOTAM, pengelolaan
dan pengajuan Publikasi Informasi Aeronautika (AIP Amendment, AIPSupplement,
AIC dan Peta Navigasi Penerbangan), Pelayanan Pre-flight Information dan
Penanganan Post- flight Information, dan Pelayanan Informasi Aeronautika Bandar
Udara yang meliputi 20

Bandar Udara aktif 3 Bandar udara non-aktif 4 Heliport di sekitar wilayah Bali
dan Kupang. Dalam melaksanakan OJT Publikasi pada PIA Wilayah Denpasar yang
mencakup daerah dibawah wilayah Otoritas bandar udara IV penulis diberi beberapa
tugas yang dilaksanakan dalam dinas ialah mengajukan NOTAM kepada notam
office, membuat draft AIC, AIPSUPLEMENT dan AIP AMENDMENT,begitupula
penggambaran Aeronautical chart.

Pengalaman yang sangat berharga yang penulis rasakan adalah proses


verifikasi raw data dan proses pen-drafting-an, dalam hal ini, Bandar Udara Rote.
Banyak hal yang penulis temukan ketidaksesuaian antara data yang ada dan data di
lapangan, ketidak konsistenan data yang ada, serta tidak memenuhinya raw data
untuk menjadi bahan minimum publikasi. Dalam menangani kasus ini, penulis
dengan supervisi personel AIS, melakukan koordinasi dan verifikasi secara terus
menerus sehingga mendapatkan raw data yang sesuai dengan standar publikasi.

Penerimaan raw data yang akhirnya disaring menjadi produk yang dapat

36
dipublikasikan memerlukan ketelitian dalam pengerjaannya. SOP dan standartwajib
di ikuti karena mempunyai manfaat dalam mempermudah proses pencarian dan
pendataan file, serta dalam proses publikasi memiliki kesamaan satu dengan yang
lain. Dalam dinas sehari-hari kemampuan komunikasi yang baik diperlukan untuk
berkoordinasi dengan pihak terkait agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan
data yang mau diproses.

Selama berdinas di PIA Wilayah Denpasar yang paling sering dikerjakan ialah
request NOTAM, diantaranya VIP MOV RI 1 – WATO, VIP MOV Presiden Timor
Leste-WATT, Avoid Area – WAFF, Airspace Reservation AWR Rambang Area –
WAAF, Unmanned Aerial Vehicle (UAV) – WAAF, dan Paragliding ACT B1212-
22 – WAAF. Ketika NOTAMsudah dirilis oleh pihak NOTAM Office, PIA Wilayah
wajib mempublikasikan melalui media Whatsapp kepada stakeholder yang
membutuhkan NOTAM tersebut. Sesuai dengan uraian-uraian tugas maupun
pekerjaan yangtelah ada dan ditetapkan oleh Unit Pelayanan Informasi Aeronautika
(PIA) Wilayah Denpasar,maka tugas yang harus dikerjakan oleh petugas AIS itu
sendiri antara lain :
1.)Mengumpulkan (collect), menganalisa(analyze) dan memperagakan (to showoff)
seluruh data teknis operasional penerbangan sesuai dengan prosedure
keselamatan penerbangan yang telah ada demi tercapainya suatu pelayanan yang
optimal yang ada di Unit Pelayanan Informasi Aeronautika (PIA) Wilayah
Denpasar

2.)Menyimpan (storage) menjaga (preserve) dan mengirim (send) NOTAM yang


ada kaitanya langsung dengan Unit Pelayanan Informasi Aeronautika (PIA)
wilayah Denpasar

3.) Memberikan pelayanan Pre Flight Information & Post Flight Information

B. Jadwal Pelaksanaan OJT

Pelaksanaan On the Job Training (OJT) taruna Program studi ManajemenLalu


Lintas Udara Diploma III Angkatan II di Politeknik Penerbangan Jayapura.Penulis
Bersama rekan-rekan diantar menuju lokasi OJT pada tanggal 25 Maret 2023 dan

37
melaksanakan kegiatan tersebut selama 1 (satu) bulan terhitung mulaitanggal 27 Maret
2023 – 27 April 2022 (Lampiran A) di PIA wilayah DenpasarPerum LPPNPI, sebelum
melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan atau On the Job Training, para taruna/i
wajib melakukan pengenalan terlebih dahulu berupa pemberian pembekalan materi
Standart Operation Procedure (SOP) yang selanjutnya para taruna/i diberikan
kepercayaan untuk melakukankoordinasi dan publikasi informasi aeronautika tetap
dibawah pengawasan supervisor/ On the Job Training Instructor (OJTI), jadwal
pelaksanaan On the Job Training (OJT) penulis sampaikan pada lampiran laporan ini
sebagaimana tidak terpisah.

38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Selama melaksanakan On The Job Training NOTAM di Perusahaan Umum


Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum
LPPNPI) Unit NOTAM Office dalam kurun waktu 1 (satu) bulan, penulis
mengambil kesimpulan bahwa:

1. On The Job Training merupakan salah satu program wajib yang harus
dilaksanakan oleh Taruna/Taruni Manajemen Lalu Lintas Udara, baik untuk
memenuhi syarat kurikulum, maupun untuk memenuhi syarat mendapatkan
lisensi dan rating. Dengan adanya On The Job Training ini, Penulis dapat
menambah pengetahuan dan mengetahui bagaimana penerapan pemrosesan
NOTAM, baik dari luar negeri maupun domestik di kehidupan nyata. Sehingga,
terwujudlah penerbangan yang efektif dan efisien. Dengan dilaksanakannya On
The Job Training ini, penulis diharapkan dapat menjadi personel penerbangan
yang kompeten di bidangnya.

2. Pada pelaksanaan On The Job Training di Perum LPPNPI unit NOTAM Office
ini, penulis merasakan pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga, baik
secara akademik, maupun nonakademik. Secara akademik, penulis dapat
mempraktikkan secara nyata pembelajaran yang didapatkan di Laboratorium AIS.
Secara nonakademik, penulis dapat mengetahui kehidupan pekerjaan secara nyata,
bekerjasama, bersosialisasi, serta menghormati dan menghargai orang lain.

B. Saran

Saran terhadap pelaksanaan On The Job Training:


1. Menambah waktu pelaksanaan On The Job Training;
2. Menambah pembelajaran praktikum sebelum melaksanakan On The Job
Training;

39
3. Pelaksanaan On The Job Training antara NOTAM Office dan PIA Wilayah
hendaknya dilaksanakan On The Job Training di PIA Wilayah terlebih dahulu
dan dilanjutkan ke NOTAM Office sehingga alur pembelajaran lebih optimal.

40
DAFTAR PUSTAKA

Perum LPPNPI Cabang Denpasar. (2021) STANDAR OPERASIONAL


PROSEDUR(002 AMDT 02) PUSAT INFORMASI
AERONAUTIKA.REGISTRASI DAN VERIFIKASI PERMOHONAN PERUBAHAN
PENAMBAHAN INFORMASI AERONAUTIKA DI PIA WILAYAH.

Perum. LPPNPI Cabang Denpasar. (2019).STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE


(001 AMDT 02) PUSAT INFORMASI AERONAUTIKA REGISTRASI DAN
VERIFIKASI PERMOHONAN PROSEDURE DRAFTING DAN PENYAMPAIAN
REQUEST NOTAM DAN SNOWTAM.

Perum. LPPNPI Cabang Denpasar. (2019). STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE


(013 AMDT 02) PUSAT INFORMASI AERONAUTIKA PROSEDURE
PENYAMPAIAN DOKUMEN NOTAM, ASHTAM DAN SNOWTAM OLEH PIA
WILAYAH.

ICAO (International Civil Aviation Organization). (2021).Doc 8126 Aeronutical


Information Services Manual SeventhEdition.Montreal.

Perhubungan, K.(2022). Buku Pedoman Pelaksanaan On The Job Training (OJT)


Program Studi Manajemen Lalu Lintas Udara. Indonesia.

41
LAMPIRAN
Lampiran 1

Lampiran 2

42
Lampiran 3

Lampiran 4

43
Lampiran 5

44
Lampiran 6

45

Anda mungkin juga menyukai