Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PADA

BENDAHARA SATUAN BIRO OPERASI POLDA NTT

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Jurusan Akuntansi


Politeknik Negeri Kupang
Oleh

Maria lusitania nolasko papeden

NIM : 1923755453

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2023
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Laporan Praktek Kerja Lapangan Pada

Bendahara Satuan Biro Operasi POLDA NTT

Nama : Maria Lusitania Nolasko Papeden

NIM : 1923755453

Kupang, Mei 2023

Menyetujui: Menyetujui:

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing


An. KARO OPS POLDA NTT

Boeing D.J. Djahamouw Deetje W. Manuain, SE., M.Si


AIPTU NRP: 79110756 NIP: 19690108 200003 2 001

Mengetahui:

Ketua Program Studi ASP Ketua Jurusan Akuntansi

Fransiscus N. Naiola, SE., M.Acc Deetje W. Manuain, SE., M.Si


NIP: 19920206 201903 1 017 NIP: 19690108 200003 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyusun dan
menyelesaikan laporan ini hingga selesai, selama dua bulan dengan baik.

Laporan hasil kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan


informasi tentang pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta merupakan
pertanggungjawaban atas tugas yang telah diberikan kepada penulis sebagai
salah satu persyaratan untuk menyusun tugas akhir pada jurusan akuntansi.

Tempat penulis melaksanakan praktek kerja lapangan pada Bendahara Satuan


Biro Operasi Polda NTT, yang dilaksanakan selama dua bulan terhitung mulai
tanggal 6 Maret 2023 sampai dengan 5 Mei 2023.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini


tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Frans Mangngi, ST., M.Eng, selaku Direktur Politeknik Negeri


Kupang.
2. Ibu Deetje W. Manuain, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Kupang.
3. Bapak Fransiscus N. Naiola, SE.,M.Acc, selaku Ketua Program Studi S1
Terapan Akuntansi Sektor Publik Politeknik Negeri Kupang.
4. Ibu Eugenia H. P. Tanan, SE., MM, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.
5. Ibu Deetje W. Manuain, SE., M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Praktek
Kerja Lapangan yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
penulisan laporan.
6. Bapak Kombes POL Widoni Fedri, S.I.K., S.H selaku Kepala BIRO
OPERASI Polda NTT yang telah menerima dan mengizinkan penulis
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.

iii
7. Bapak Boeing D.J. Djahamouw, selaku Pembimbing Lapangan yang telah
menerima, membimbing dan membantu penulis daam melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan.
8. Bapak Ipda Edmon E. Naioes, SP, selaku Kaur Keuangan beserta para
Jajaran, Bapak Kompol Karel Leokuna, S.Kom, selaku Kabagbin Ops
beserta para Jajaran, Bapak AKBP Pribadi Sembiring, S.I.K, selaku
Kabagdal Ops, Bapak Kompol Mulyono, S.H, selaku Kabagkema Ops
beserta para Jajaran yang senang hati membantu dan membimbing penulis
selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
9. Bapak Penata Imanuel Tefa, selaku Kasubagrenmin Ops yang sudah
membantu kami melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Satuan Kerja
Bensat Biro Operasi Polda NTT.
10. Rasa terima kasih yang besar untuk keluarga tercinta yang dengan kasih
sayang telah menolong dan mendoakan penulis.
11. Teman-teman terkasih Jurusan Akuntansi angkatan 2019, khususnya kelas
VIII E Prodi Akuntansi Sektor Publik yang selalu ada untuk memberikan
semangat, pengetahuan, dan saling berbagi pengalaman.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kesempurnaan laporan ini, dan kiranya laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, Mei 2023

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ................................................1
1.2. Tujuan Praktik Kerja Lapangan..............................................................1
1.3. Kegunaan Praktek Kerja Lapangan ........................................................2
1.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................................3
BAB II ..............................................................................................................4
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN .............................................4
2.1 Sejarah Polda NTT ..................................................................................4
2.2. Visi dan Misi Polda NTT .......................................................................8
2.3. Satuan Kerja Biro Operasi Polda NTT ...................................................9
2.3.1 VISI DAN MISI BIRO OPERASI POLDA NTT ............................ 11
2.3.2 Ruang Lingkup ................................................................................. 13
2.3.3. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan....................................... 13
2.3.4 Bidang-bidang Kerja ....................................................................... 14
BAB III ............................................................................................................. 17
PEMBAHASAN .............................................................................................. 17
3.1. Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan.......................................... 17
3.2. Aktivitas dan uraian Praktek Kerja Lapangan ........................................ 17
3.3. Kendala yang Dihadapi ......................................................................... 20
3.4. Cara Mengatasi ....................................................................................... 20
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 21
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 21
4.2 Saran ........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Lambang Biro Operasi ................................................................. 9


Gambar 2.2 Sturktur Organisasi Biro Operasi .................................................. 14

vi
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Daftar Nama – Nama Kapolda NTT ............................................... ... 6

vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1 Kartu Monitoring Laporan Praktek Kerja Lapangan ................... 25

Lampiran 2 Surat Penempatan Praktek Kerja Lapangan ................................ 26

Lampiran 3 Lembar Disposisi Bendahara Satuan Biro OPS Polda ................ 28

Lampiran 4 Surat Penarikan Kembali Mahasiwa Praktek Kerja

Lapangan ........................................................................................................ 30

Lampiran 5 Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan ......................................... 31

Lampiran 6 Daftar Nilai Praktek Kerja Lapangan dari Pembimbing

Lapangan .......................................................................................................... 37

Lampiran 7 Surat Perintah Membayar ............................................................ 38

Lampiran 8 Daftar Perhitungan Uang Makan ................................................. 39

Lampiran 9 Surat Setoran Pajak ...................................................................... 42

Lampiran 10 Daftar Absensi OPS Ketupat Turangga 2023 ............................ 43

Lampiran 11 Daftar Pembayaran Dana OPS Ketupat Turangga 2023 ........... 44

Lampiran 12 Dokumentasi .............................................................................. 45

Lampiran 13 Daftar Nilai Praktek Kerja Lapangan dari Dosen

Pembimbing .................................................................................................... 48

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Kemajuan pada abad modern saat ini yang serba kompleks dan dinamis, sangat
berpengaruh pada kehidupan masyarakat baik dalam bidang, pendidikan, sosial,
ekonomi, politik, hukum, dan pada kesejahteraan masyarakat. Dampak secara
langsung yang terjadi dari gaya hidup dunia yang modern dan semakin maju
seperti sekarang, sangat nampak bagi tatanan kehidupan masyarakat yang saat ini
seharusnya memiliki kualitas untuk bersaing dengan kehidupan dunia yang
modern. Demikian juga dengan seorang mahasiswa yang sebagaimana dalam
perkuliahan mempelajari teori-teori akademis, diharapkan mampu
mengaplikasikannya dalam dunia kerja yang nanti akan dihadapi. Maka dari itu,
sebelumnya mahasiswa harus dipersiapkan melalui kerja praktik dan melalui
kegiatan ini mahasiswa dapat meningkatkan kualitas dan keterampilan yang baik,
untuk kedepan nya akan memasuki dunia kerja dan juga untuk menambah
pengalaman-pengalaman mahasiswa agar lebih matang ketika terjun ke dunia
kerja.

Kegiatan PKL di Bendahara Satuan Operasi Polda dapat melatih setiap


mahasiswa/i untuk lebih dekat dan mengetahui serta merasakan secara langsung
keadaan di dalam dunia kerja.Kegiatan PKL juga tentunya menjadikan setiap
mahasiswa/i untuk memperlengkapi diri dengan baik dan benar yang didapat
dalam lapangan sebagai pegangan untuk menuju ke dalam dunia kerja yang
sesungguhnya. Bendahara Satuan Biro Operasi Polda NTT adalah salah satu
entitas akuntansi di bawah Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan yang
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun maksud dan tujuan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL)
antara lain adalah :

1
1. Memperoleh pengalaman baru dalam dunia kerja selama praktek kerja
lapangan;
2. Menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan
membandingkannya pada kenyataan pada dunia kerja.
3. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab mahasiawa praktek dalam
melaksanakan tugas sehingga diharapkan dapat menjadi lulusan
profesional yang siap terjun di dunia kerja;
4. Membiasakan mahasiswa terhadap dunia kerja yang berbeda dengan
budaya pembelajaran di kelas, dari segi manajemen waktu, kemampuan
komunikas, kerja sama tim dan tekanan yang lebih tinggi untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

1.3. Kegunaan Praktek Kerja Lapangan


Setelah melaksanakan PKL dalam kurun 2 bulan tentu ada banyak hal yang
diperoleh oleh penulis, tidak hanya bagi pribadi namun ada kegunaan yang dapat
diperoleh juga bagi pihak lain yang terlibat didalamnya, antara lain:

1. Bagi Mahasiswa (penulis)


a. Mahasiswa dapat mengimplikasikan dan meningkatkan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan.
b. Menambah wawasan dunia kerja khususnya di bidang akuntansi
pemerintahan, sehingga memiliki keterampilan sesuai tuntutan
lapangan kerja.
2. Bagi Instansi Pemerintah
a. Adanya mahasiswa yang melakukan kegiatan PKL dapat membantu
pekerjaan operasional pegawai yang terkait, serta penulis dapat
membantu merekap hasil data yang diperlukan.
b. Menumbuhkan kerjasama yang saling menguntungkan bagi kedua
belah pihak.
3. Bagi Jurusan Akuntansi Sektor Publik di Politeknik Negeri Kupang
a. Memberikan gambaran bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia
kerja sebenarnya;

2
b. Menciptakan relasi yang baik dengan instansi terkait agar lulusan
menjadi lebih dikenal dalam dunia kerja
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan laporan ini digunakan dua metode, yaitu:
1. Wawancara :
Data diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan pembimbing
lapangan ataupun staf Biro OPS dan Bendahara Satuan yang berada di
tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
2. Observasi :
Data diperoleh melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap
proses kerja yang berlangsung selama PKL.
3. Dukumentasi :
Pada metode ini penulis mengambil langsung dokumentasi yang
diperlukan untuk menyusun laporan ini.

3
BAB II

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Polda NTT


SEJARAH TERBENTUKNYA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA
TIMUR (POLDA NTT)

“Jangan jadikan senjata sebagai wibawa, tapi gunakan wibawa sebagai


senjata”.Kalimat bijak ini merupakan semboyan dari seluruh anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Polri). Kalimat ini tercipta agar untuk menjadi polisi
harus memiliki wibawa yang dapat digunakan sebagai senjata dalam
melaksanakan tugas-tugas kepolisian. Kewibawaan dengan sendirinya akan
melekat di dalam diri seorang polisi, bila ia berperilaku sebagai polisi dan sebagai
anggota masyarakat yang baik.

Pada Era Reformasi membawa perubahan hampir pada segala bidang kehidupan
manusia. Pada masa globalisasi ini perbubahan pada satu sektor akan berdampak
pada sektor yang lainnya. Perbubahan yang terjadi pada satu tempat membawa
dampak di tempat lain termasuk di Nusa Tenggara Timur (NTT). Perubahan
pertumbuhan penduduk dan perkembangan pembangunan di NTT akan diikuti
dengan meningkatnya ancaman dan gangguan pada masyarakat. Untuk itu,
Kepolisian Daerah NTT (Polda NTT), sebagai institusi pemerintah yang
bertanggung-jawab terhadap berbagai permasahalan yang ada di masyarakat harus
pula mengikuti perubahan yang terjadi.

Berbicara tentang perubahan, instutusi Kepolisian di NTT yang sekarang yang


tingkatannya adalah Polda Tipe “B” tidak serta-merta ada, tetapi melalui proses
sejarah yang panjang. Untuk menelusuri sejarahnya terbentuknya Polda NTT
adalah tidak mudah.

Pada tahun 1996, tepatnya tanggal 26 September Polda Nusra dilkuidasi


menjadi empat (4) Polda, yaitu Polda Bali, Polda NTB, Polda NTT, dan Polda
Tim-Tim (yang sekarang adalah Timor Leste). Dengan adanya likuidasi Polda
Nusra, maka lembaga Kepolisian di NTT mengalami perubahan status dari Polwil

4
menjadi Polda Tipe “C”. Kapolda pertama yang menjabat sebagai mantan
Kapolwil NTT, yaitu Kol Pol. Drs. Trimada Dhani.

Trimada Dhani menjabat sebagai Kapolda NTT selama satu tahun, yakni dari
bulan September 1996-Agustus 1997. Selanjutnya, tongkat kepemimpinan Polda
dilanjutkan oleh Kol Pol. Drs. Sawal Haryadi pada bulan Agustus 1997-April
1998, dilanjutkan oleh Kol Pol. Drs. Engkesman R. Hilep dari bulan April 1998-
Februari 1999, diteruskan oleh Kol Pol. Jusuf Sudradjat S.Sos dari bulan Februari
1998-Juni 2000.

Setahun setelah Timor Timur lepas dari NKRI (Agustus 1999), tepatnya pada
bulan Oktober tahun 2000 Polda yang pada saat itu bertipe “C” dinaikkan
statusnya menjadi tipe “B”. Sejalan dengan peningkatan status ini kepangkatan
Kapolda dari Kolonel Polisi menjadi Brigadir Jenderal Polisi. Dengan demikian
Kapolda pada saat itu Kolonel Polisi Yusuf Sudradjat yang berpangkat Kolonel
Polisi dinaikkan pangkatnya menjadi satu tingkat yaitu Brigadir Jenderal Polisi.

Belum sampai satu tahun menjabat sebagai Kapolda bertipe “B”, posisi dari
Jusuf Sudradjat digantikkan oleh Brigjen Pol. Drs. John Lalo, M. Sc dari bulan
Juni 2000-Oktober 2000. Selanjtnya, dilanjutkan oleh Brigjen Pol. Drs. Made
Mangku Pastika dari Oktober 2000-Januari 2001. Kemudian dari bulan Januari
2001, pada tanggal 23 Januari 2001 sampai sekarang kepemimpinan Polda NTT
dijabat oleh Brigjen Pol. Drs. Y. Jacki Uly.

Satuan Brimob juga mengalami kemajuan status menjadi Satuan Brimob yang
membawahi (4) Kompi. Sebagai Komandan yang satunya dijabat oleh Mayor Pol.
Drs. Budi Astomo pada tahun 1997-1998. Pada tahun 1998-1999, Satuan Brimob
dikomandani oleh PLH yakni Letnan Kolonel Polisi Drs. Ismail Ernawi (Kadit
Samapta). Selanjutnya Wadansat Brimob saat itu, Mayor Pol. Drs. Moch Badrun
naik menggantikan Ernawi. Setelah itu Moch Badrun, jabatan Dansat Brimob
dipegang oleh Mayor Pol. Bimo Geru Dhahono pada 1999-2000.

Berkaitan dengan perubahan status Polda NTT dari tipe “C” ke tipe “B”, maka
pada tahun 2000 Sat Brimob dikembangkan menjadi dua (2) Batalyon
(membawahi 10 kompi), yaitu Batalyon A berkedudukan di Kupang dan Batalyon

5
B berkedudukan di Maumere. Dansatnya adalah AKBP Pol. Drs. Abdul Rakhman
Baso, Letkol Polisi Drs. Rudi Kristianto, Letkol Polisi Kamaruddin, SIK, AKBP
Ajuk Wibowo, SIK, AKBP Abdulah Tertusik, SIK, dan pada tahun 2011 terjadi
perubahan struktur organisasi Polri, sehingga Kasat Brimob yang dijabat oleh
Perwira Menengah berpangkat AKBP, ditingkatkan menjadi pangkat Kombes Pol,
sehingga Kasat Brimob AKBP Abdul Tertusik, SIK digantikan oleh Kombes Pol
Norman Widjadjadi, SIK. Perubahan status lembaga Kepolisian NTT dari Polwil
menjadi Polda tipe “C” kemudian berkembangan lagi menjadi tipe “B” didasarkan
pada pertimbangan atas meningkatnya ancaman dan gangguan pada masyarakat
sebagai dampak ikutan dari laju pembangunan.

Untuk mengantisipasi permasalahan di wilayah perariran Polda NTT,


dibentuklah Sat Poairud pada bulan September 1997. Pada saat itu, Satpolairud
berada di bawah Direktorat Samapta Polda NTT. Sebagai Kepada Kesatuannya
(Kasat) adalah Kapten Pol. Simon Pais. Kapolda NTT saat itu, yakni Brigjen Pol.
Yusuf Sudradjat, S.Sos meremiskan Markas Komando Sat Pol Air di Pasir
Panjang (di depan Mako Brimob) yang sekarang menjadi kantor Unit Gegana Sat
Brimob Polda NTT. Polariud yang terletak di Pasir Panjang mempunyai Dansat,
yaitu Letnan Kolonel Polisi E. D. Kalumbag pad bulan Maret 2000-Desember
2000. Kemudian sejak bulan April 2001 sampai saat ini dijabat oleh AKBP
Oktovianus Pah.

Daftar Nama Pejabat Yang Pernah Menjabat Sebagai Pimpinan Polri Di


NTT :
NO NAMA PANGKAT KETERANGAN PERIODE
1. Titus Uly Kompol Tk. II Kepala Polisi 1951-1952
Daerah Timor
2. Drs. Moerhadi Kompol Tk. I Kepala Polisi 1952-1955
Danowilogo Komisariat NTT
3. Ida Bagus Kompol Tk. II Pj. Kepala Polisi 1955-1957
Mahadewa Komisariat NTT
4. W. Roesman Kombes Pol Pj. Kepala Polisi 1957-1961
Komisariat NTT
5. Drs. R. Oostenrijk Kombes Pol Pangdak XVII 1961-1963
Tjitro Soenarjo NTT
6. Drs. Goerbada Kombes Pol Pangdak XVII 1963-1965

6
NTT
7. Drs.R. Hardono Kombes Pol Pangdak XVII 1965-1969
NTT
8. Drs. R. Soeharsono Kombes Pol Kadapol XVII 1969-1972
NTT
9. Drs. Husein Ganda Kolonel Pol Kadapol XVII 1972-1974
Subrata NTT
10. I.J.N. Leatemia Kolonel Pol Dantares NTT 1974-1976
11. Drs. F.X. Judhono Kolonel Pol Danwil NTT 1976-1978
12. Drs. Soejoedono Kolonel Pol Danwil NTT 1978-1981
13. Soeherman Kolonel Pol Kapolwil NTT 1981-1985
14. Drs. Mumamad Zein Kolonel Pol Kapolwil NTT 1985-1986
15. Drs. Yusak Hasan Kolonel Pol Kapolwil NTT 1986-1988
16. Drs. F.X. Soetopo Kolonel PoL Kapolwil NTT 1988-1990
17. Drs. I Made Dartha Kolonel Pol Kapolwil NTT 1990-1992
18. Drs. F. Mailesun Kolonel Pol Kapolwil NTT 1992-1994
19. Drs. F.X. Luntungan Kolonel Pol Kapolwil NTT 1994-1995
20. Drs. Tri Mada Dani Kolonel Pol Kapolwil / 1995-1997
Kapolda NTT
21. Drs. Syawal Hariadi Kolonel Pol Kapolda NTT 1997-1998
22. Drs. Engkesman H. Kolonel Pol Kapolda NTT 1998-1999
Tilep
23. Jusuf Sudradjat, Kolonel Kapolda NTT 1999-2000
S.Sos Pol/Brigjen Pol
24. Drs. Jhon Lalo, Brigjen Pol Kapolda NTT 2000-2000
M.Sc.
25. Drs. Made M. Brigjen Pol Kapolda NTT 2000-2001
Pastika
26. Drs. Jacky Y. Uly Brigjen Pol Kapolda NTT 2001-2002
27. Drs. Edward Brigjen pol Kapolda NTT 2002-2005
Aritonang, M.M.
28. Drs. R.B. Sadarum, Brigjen Pol Kapolda NTT 2005-2008
S.H.
29. Drs. A. bambang Brigjen Pol Kapolda NTT 2008-2010
Suedi, MM,MH.
30. Drs. Yorry Yance Brigjen Pol Kapolda NTT 2010-2011
Worang
31. Ricky H.P. Sitohang, Brigjen Pol Kapolda NTT 2011-
S.H. 2013
32 I Ketut Untung Yoga Brigjen Pol Kapolda NTT 2013-2014

7
33 Endang Sunjaya Brigjen Pol Kapolwil / 2014-2016
Kapolda NTT

34 E.Widyo Sunaryo Brigjen Pol Kapolda NTT 2016-2017

35 Drs. Agung Sabar Brigjen Pol Kapolda NTT 2017-2018


Sentoso, S.H.,M.H.

36 Drs. Raja Erizman Brigjen Pol Kapolda NTT 2018-2019

37 Drs. H. Hamidin Brigjen Pol Kapolda NTT 2019-2020

38 Drs. H. Lotharia Brigjen Pol Kapolda NTT 2020-2021


Latif, S.H., M.Hum.

39 Drs. Setyo Irjen Pol Kapolda NTT 2021-


Budiyanto S.H., 2021
M.H.
40 Drs. Johanis Irjen pol Kapolda NTT 2021-
Asadoma, Sekarang
S.I.K.,M.Hum.

Tabel 2. 1 Daftar Nama - Nama Kapolda NTT

2.2. Visi dan Misi Polda NTT


Visi Polda NTT

“Terwujudnya Nusa Tenggara Timur yang Aman dan Tertib”


Penjelasan kata-kata kunci dari kalimat visi tersebut mengandung beberapa
makna, yakni: Terwujudnyaa Nusa Tenggara Timur menjadi Provinsi yang
aman, tertib, bebas dari segala bentuk ancaman maupun gangguan.

Misi Polda NTT

“Melindungi, melayani dan Mengayomi Masyarakat Nusa Tenggara


Timur”

Dalam mewujudkan visi Polda NTT, maka 3 (tiga)hal inilah yang harus
dilakukan. Oleh Karen itu, Misi Polda NTT tersebut memiliki makna
sebagai berikut :

8
Melindungi. Dalam hal melindungi banyak hal yang memerlukan
perlindungan. Tetapi Polri bertugas melindungi keselamatan jiwa raga,
harta benda masyarakat Nusa Tenggara Timur, dan lingkungan hidup dari
gangggan ketertiban dan/atau bencana termasuk memberikan bantuan dan
pertolongan dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
Melayani. Melayani kepentingan masyarakat Nusa Tenggara Timur,
memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat sesuai
kepentingannya dalam lingkuo tugas kepolisian.
Mengayomi. Polisi selalu berusaha untuk memberikan contoh yang
terbaik pada masyarakat Nusa Tenggara Timur agar masyarakat bisa
menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Jika apa yang sudah dilakukan
oleh seorang polisi semaksimal mungkin tetapi kalau dari kemauan
masyarakat itu sendiri kurang, maka akan percuma saja apa yang sudah
dilakukan oleh seorang polisi. Dan masyarakat akan terus berfikir bahwa
seorang polisi tidak bisa mengayomi masyarakat.

2.3. Satuan Kerja Biro Operasi Polda NTT

Gambar 2. 1 Lambang Biro Operasi

Biro Operasi Polda NTT dipimpin oleh Karo Ops yang berada di bawah
struktur organisasi Polda NTT dan bertanggungjawab kepada Kapolda NTT.
Berkedudukan di Jalan Soeharto Nomor 3 Kupang, mempunyai tugas dan fungsi
Merencanakan dan mengendalikan administrasi operasi kepolisian, pengamanan
kegiatan masyarakat dan/atau instansi pemerintah, menyajikan informasi dan

9
dokumentasi kegiatan Polres serta mengendalikan pengamanan markas.
Diselenggarakan secara terkoordinasi, terintegrasi dan efektif selaras dengan
kewenangan yang telah ditetapkan baik sebagaimana tertuang dalam konsep
Standar Operasional Prosedur (SOP) Bagian Operasional. Melalui peran Biro
Operasi Polda NTT diharapkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan
tingkat Polda NTT yang pada akhirnya Laporan Keuangan Polri dapat disajikan
dengan akuntabel, akurat dan transparan.

Untuk mewujudkan tujuan diatas Kantor Biro Operasi Polda NTT berkomitmen
dengan visi “terwujudnya pelayanan kamtibmas prima, tegaknya hukum dan
kamdagri mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif.”

Untuk mewujudkan visi tersebut Kantor Biro Operasi Polda NTT melakukan
beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut :

1. melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui kegiatan/operasi


penyelidikan, pengamanan dan penggalangan;

2. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah,


responsif, dan tidak diskriminatif;

3. menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas untuk menjamin


keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang;

4. menjamin keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan dalam negeri;

5. mengembangkan Perpolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat patuh


hukum;

6. menegakkan hukum secara profesional, objektif, proporsional, transparan dan


akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan;

7. mengelola secara profesional, transparan akuntabel dan modern seluruh sumber


daya Biro Operasi Polda NTT guna mendukung operasional tugas Biro Operasi
Polda NTT;

8. Membangun sistem sinergi polisional interdepartemen dan lembaga


internasional maupun komponen masyarakat dalam rangka membangun
kemitraan dan jejaring kerja (partnership building / networking).

10
2.3.1 VISI DAN MISI BIRO OPERASI POLDA NTT

VISI

Visi Biro Operasi Polda NTT 2020 – 2025 dijabarkan dari visi pembangunan
nasional jangka panjang dan visi Indonesia 2021 dengan memposisikan Biro
Operasi Polda NTT sebagai sub sistem keamanan dari sistem nasional. Dengan visi
pembangunan nasional adalah Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur
sejak visi Indonesia 2014 adalah terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokrasi
dan berkeadilan penjabaran terhadap visi Indonesia tersebut maka dapat
dirumuskan visi Biro Ops Polda NTT 2020 – 2025 sebagai berikut :

“Terwujudnya pelayanan kamtibmas prima, tegaknya hukum dan kamdagri


mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif”

Dari rumusan visi tersebut dapat diadakan penekanan substansinya pada pelayanan
masyarakat sebagai implementasi dari Quick Wins yang telah ditetapkan pada
strategi tingkat nasional. Namun substansi pelayanan masyarakat tersebut tidak
dapat terlepas dari keseluruhan tugas pokok Biro Operasi Polda NTT yang lainnya
yaitu tegaknya hukum keamanan dalam negeri mantap dan sinergi polisional.
Keempat substansi yang terdapat dalam visi Biro Operasi Polda NTT tersebut
merupakan satu kesatuan sehingga dapat dirangkum dalam pengertian secara
umum sebagai pelayanan masyarakat. Hal ini berarti bahwa penegakan hukum dan
penciptaan kamdagri yang mantap dilakukan melalui metode pelayanan. Begitu
pula pengembangan sinergi polisional sebagai sistem kerja sama interdep dan
masyarakat di lakukan melalui prinsip - prinsip layanan.

Dengan penataan substansi visi tersebut di atas dapat diberikan penjelasan satu
persatu substansi sebagai berikut :

1. Terwujudnya pelayanan kamtibmas prima.

adalah keadaan dalam masyarakat yang tumbuh rasa bebas dari gangguan dan
ketakutan karena Polisi dapat membantu secepatnya bila terjadi gangguan pada
masyarakat dengan standar etika yang tinggi;

2. Tegaknya hukum

adalah suatu keadaan dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat yang

11
teratur, tertib dan adil dalam lindungan payung hukum yang berwibawa, tegas,
humanis dan tidak diskriminatif;

3. Kamdagri mantap
adalah suatu keadaan di wilayah hukum NKRI yang bebas dari konflik sosial
baik vertikal maupun horizontal dan bebas dari gangguan keamanan dan
ketertiban umum serta bebas dari perbuatan yang mengganggu jalannya
pemerintahan maupun persatuan bangsa. Di samping itu dalam hal terjadi
bahaya-bahaya dari bencana alam dan kecelakaan besar (mass disaster) dapat
direspon secara efektif;
4. Sinergi polisional yang proaktif

adalah kebersamaan antar unsur dan komponen Negara dan masyarakat dalam
mengambil langkah mendahului berprosesnya potensi gangguan keamanan
dengan menyusun pemecahan masalah sebagai eliminasi terhadap potensi
gangguan yang mengendap di berbagai permasalahan pada bidang
pemerintahan dan kehidupan sosial maupun ekonomi.

Dengan susunan substansi yang menyatu menjadi visi Biro Operasi Polda NTT
2020 – 2025 tersebut maka rute pelayanan kinerja lima tahun kedepan telah
mempunyai arah yang sejalan dengan arah perjuangan bangsa dan pemerintah
Indonesia lima tahun mendatang.

MISI
1. melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui kegiatan/operasi
penyelidikan, pengamanan dan penggalangan;
2. memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan secara mudah,
responsif, dan tidak diskriminatif;
3. menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas untuk menjamin
keselamatan dan kelancaran arus orang dan barang;
4. menjamin keberhasilan penanggulangan gangguan keamanan dalam negeri;
5. mengembangkan Perpolisian masyarakat yang berbasis pada masyarakat patuh
hukum;
6. menegakkan hukum secara profesional, objektif, proporsional, transparan dan
akuntabel untuk menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan;

12
7. mengelola secara profesional, transparan akuntabel dan modern seluruh
sumber daya Biro Operasi Polda NTT guna mendukung operasional tugas Biro
Operasi Polda NTT.

8. membangun sistem sinergi polisional interdepartemen dan lembaga


internasional maupun komponen masyarakat dalam rangka membangun
kemitraan dan jejaring kerja (partnership building / networking).

2.3.2 Ruang Lingkup


Ruang lingkup instansi menjalankan dan juga mengorganisir setiap
kegiatan operasi kepolisian sesuai dengan yang telah direncanakanan dan
dijadwalkan oleh Mabes Polri baik untuk tingkat Polda ataupun Polres sehingga
kemudian merekap hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan tersebut. Biro
Operasi menjalankan Tanggung jawab :

1. penyiapan dan/atau perumusan kebijakan pimpinan dan rencana strategis


bidang operasi;
2. pembinaan manajemen operasi kepolisian, yang meliputi perencanaan,
administrasi, dan pengendalian operasi kepolisian, serta tindakan
kontijensi;
3. pembinaan manajemen pelatihan pra operasi termasuk kerja sama dan
pelatihan dalam rangka operasi kepolisian; dan
4. pengkoordinasian, pengadministrasian, dan pengendalian operasi termasuk
pengumpulan, pengolahan, penyajian data operasi, serta pelaporan pada
pimpinan.

2.3.3. Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan


Berikut ini adalah struktur organisasi dari Biro Operasi Polda NTT :

1. Kepala Biro Operasi : Kombespol Widoni Fedri, S.I.K., S.H.

2. Subagrenmin Ops : Penata Imanuel Tefa

3. Kaur Keuangan : Ipda Edmon E. Naioes, SP

4. Bagbin Ops : Kompol Karel Leokuna, S.Kom.

13
5. Bagdal Ops : AKBP Pribadi Sembiring, S.I.K

6. Bagkerma Ops : Kompol Mulyono, S.H

STRUKTUR ORGANISASI BIRO OPERASI POLDA NTT

KAROOPS
KOMBESPOL WIDONI FEDRI,
S.I.K., S.H.

SUBAGRENMIN OPS
PENATA IMANUEL TEFA

KAUR KEUANGAN
IPDA EDMON E. NAIOES,
SP

BAGBIN OPS
BAGDALOPS BAGKERMA OPS
KOMPOL KAREL LEOKUNA,
AKBP PRIBADI SEMBIRING, S.I.K. KOMPOL MULYONO, S.H
S.KOM.

Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Biro Operasi

2.3.4 Bidang-bidang Kerja


Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai
berikut :

1. Karoops
Karoops menyelenggarakan dan bertanggung jawab :
a. Bertanggung jawab kepada Kapolda, dan dalam pelaksanaan tugas
sehari-hari di bawah kendali Wakapolda.
b. Menandatangani dan memaraf surat dan dokumen sesuai ketentuan;
c. Menolak hasil kerja bawahan yang tidak relevan.
d. Bertanggung jawab kerahasiaan surat, dokumen, data dan informasi;

14
e. Bertanggung jawab kebenaran dan kelengkapan laporan pelaksanaan
tugas;
f. Bertanggung jawab kedisiplinan bawahan;
g. Bertanggung jawab ketepatan pendayagunaan alat tulis kantor (ATK)
dan alat perlengkapan kantor (APK).
2. Subbagrenmin

Subbagrenmin menyelenggarakan dan bertanggung jawab:

a. penyusunan perencanaan jangka sedang dan jangka pendek, antara lain

b. Renstra, Rancangan Renja, Renja, kebutuhan sarana prasarana,


personel, dan anggaran;

c. pemeliharaan perawatan dan administrasi personel;

d. pengelolaan Sarpras dan penyusunan laporan SIMAK-BMN;

e. pelayanan fungsi keuangan yang meliputi pembiayaan, pengendalian,


pembukuan, akuntansi, dan penyusunan laporan SAI serta
pertanggung- jawaban keuangan;

f. pengelolaan dan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam; dan

g. penyusunan LRA (Laporan Realisasi Anggaran) dan pembuatan


laporan akuntabilitas kinerja Satker dalam bentuk LAKIP (Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) meliputi analisis target
pencapaian kinerja, program, dan anggaran.
3. Kaur Keuangan
Kaur Keuangan menyelenggarakan dan bertanggung jawab :
a. Pengurusan administrasi keuangan;
b. Administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran;
c. Verifikasi administrasi keuangan Biro OPS.
4. Bagbin OPS
Bagbin Ops menyelenggarakan dan bertanggung jawab :

a. penyiapan dan perumusan rencana operasi;

b. pembinaan manajemen operasi kepolisian;

15
c. pelaksanaan kegiatan koordinasi lintas sektoral dan tindakan kontijensi;
dan

d. pelaksanaan kerja sama dengan antar fungsi dan instansi/lembaga,


terkait kegiatan operasi.
5. Bagdal OPS
Bagdal Ops menyelenggarakan dan bertanggungjawab :
a. pembinaan, pengkoordinasian, pengadministrasian, dan pengendalian
operasi;
b. pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi dan
dokumentasi kegiatan operasi; dan
c. penerimaan data laporan kejadian, laporan kegiatan operasi, dan
penyusunan laporannya.
6. Bagkerma OPS
Bagkerma Ops menyelenggarakan dan bertanggungjawab :

a. pelaksanaan kerja sama dan koordinasi dengan lembaga


pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi;

b. monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerja sama dengan lembaga


pemerintah/lembaga nonpemerintah tingkat Provinsi; dan

c. pengelolaan informasi dan dokumentasi kerja sama yang dijalin antara


Polda dengan lembaga pemerintah/lembaga nonpemerintah.

16
BAB III

PEMBAHASAN
3.1. Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Tempat PKL

Praktikan melaksanakan praktik kerja lapangan di Instansi Pemerintah yakni


Satuan Kerja (Satker) Bendahara Satuan Biro Operasi Polda Nusa Tenggara
Timur. Praktikan memilih Satuan Bendahara Satuan Biro Operasi Polda
Nusa Tenggara Timur karena Praktikan ingin mengetahui lebih banyak lagi
mengenai akuntansi pemerintahan terutama pada tahapan pembuatan
laporan keuangan. Berikut data instansi pemerintah yang di maksud :
Nama instansi : Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur
Satuan Kerja : Bendahara Satuan Biro Operasi
Alamat : Jalan Soeharto 3 Kupang
Telepon : 0380-821202

Waktu PKL

Magang dilaksankan selama 8 minggu (2 bulan), dengan waktu kerja selama


8 jam 7 per hari di Bendahara Satuan Biro Operasi Polda NTT. Terhitung
mulai tanggal 6 Maret sampai 5 Mei 2023.

3.2. Aktivitas dan uraian Praktek Kerja Lapangan


Aktivitas Praktek Kerja Lapangan
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan di Bensat OPS. Selain itu penulis juga dilatih
untuk meningkatkan kedisiplinan serta tanggung jawab dalam melakukan
pekerjaan yang diberikan. Penulis melakukan praktek kerja lapangan di
Satuan Kerja Bidang Keuangan Polda NTT. Adapun tugas yang dilakukan
oleh penulis sebagai berikut :
1. Membuat surat pengantar pengguna anggaran “Gaji POLRI” ke
Bendahara Umum KKPN Kupang;
2. Membuat surat pengantar pengguna anggaran “Gaji PNS” ke
Bendahara Umum KKPN Kupang;

17
3. Membuat Daftar perhitungan Uang Makan;
4. Mengarsipkan SPM Gaji;
5. Mengarsipkan SPM Uang Makan;
6. Membuat surat TUP SAMANASANTA;
7. Membuat daftar Absensi Operasi SAMANASANTA;
8. Membuat daftar uang saku Operasi SAMANASANTA;
9. Membuat Surat Pendebetan Rekening;
10. Membuat Daftar nominatif giat mabes POLRI;
11. Mengupload gaji PNS dan POLRI Biro OPS;
12. Mengisi Formulir pendaftaran User sakti untuk kepala Biro OPS;
13. Membuat daftar perubahan data pegawai PNS dan POLRI Biro OPS;
14. Membuat daftar Absensi Operasi KETUPAT dan Membuat daftar uang
saku Operasi KETUPAT;
15. Membuat Rekapan Pajak SPM untuk kantor KPPN;
16. Mengisi SSP online di Aplikasi Sakti;
17. Membuat surat permohonan Tunjangan Kinerja.

Uraian Praktek Kerja Lapangan

1. Membuat surat pengantar pengguna anggaran “Gaji POLRI” ke Bendahara


Umum KKPN Kupang

Membuka aplikasi Sakti lalu login menggunakan username dan password


yang sudah diberikan pembimbing lapangan, setelah sudah masuk dalam
aplikasi pilih pembayaran setelah itu pastikan nomor satker, KKPN, dan
tahun anggaran sudah benar, lalu pilih jenis SPP, lalu tambah masukan
jenis pegawai di isi “PNS pusat” lalu masukan bulan, tahun, No.Gaji lalu
centang nomornya pilih rekam SPP lalu masukan akun belanja gaji pokok
POLRI lalu isi uraiannya pembayaran gaji POLRI 76 pegawai/jiwa pilih
simpan lalu keluar. Mencetak SPP pilih pembayaran setelah itu pilih
mencetak SPP pilih gaji yang dicetak lalu di unduh setelah itu dibuka hasil
unduh lalu print. Surat pengantar pengguna anggaran sudah selesai dibuat
lalu di berikan kepada pimpinan dan di tanda tangani. (Lampiran 7, hal
38);

18
2. Membuat Daftar perhitungan Uang Makan

Membuka aplikasi Sakti lalu login menggunakan username dan password


pilih Komitmen lalu ADK pilih cari lalu masukan ADKnya lalu upload
akan muncul jumlah pegawai, setelah itu untuk melihat ADKnya sudah
masuk pilih mentoring ADK GPP pilih bulan dan tahunnya kalau sudah
masuk ADKnya pilih keluar, pilih pembayaran setelah itu pastikan nomor
satker, KKPN, dan tahun anggaran sudah benar, lalu pilih jenis SPP, lalu
tambah masukan jenis pegawai di isi “PNS pusat” lalu masukan bulan,
tahun, No.Gaji lalu centang nomornya pilih rekam SPP lalu masukan akun
uang makan PNS lalu isi uraiannya pembayaran uang makan PNS 7
pegawai/jiwa pilih simpan lalu keluar, Membuka aplikasi GPP pilih
tambahan lalu pilih uang makan lalu pilih cetak pilihan cetak di centang
detail dan rekapitulasi lalu cetak (Lampiran 8, hal 39-41);

3. Mengisi SSP online di Aplikasi Sakti

Membuka aplikasi Sakti lalu login menggunakan username dan password,


setelah sudah masuk dalam aplikasi pilih pembayaran setelah itu pastikan
nomor satker, KKPN, dan tahun anggaran sudah benar, lalu pilih jenis
SPP, lalu tambah masukan jenis pegawai di isi “PNS pusat” lalu masukan
bulan, tahun, No.Gaji lalu centang nomornya pilih tambah lalu pilih akun
potongan “pph 22” setelah itu simpan, pilih menu cetak pilih file yang
ingin dicetak lalu pilih SSP akan muncul file tersebut dan cetak (Lampiran
9, hal 42);

4. Membuat daftar Absensi Operasi KETUPAT dan daftar uang saku Operasi
KETUPAT

Buka aplikasi Excel penulis membuat tabel lalu masukan nama, nominal
uang/tanggal absensi dan tanda tangan. Setelah itu masukan nama yang
ada pada daftar giat nominatif yang sudah diberikan oleh masing – masing
Divisi POLRI, lalu cetak (Lampiran 10 dan 11 hal 43 dan 44).

19
3.3. Kendala yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi penulis saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
di Satuan Kerja Bidang Keuangan Polda NTT :
1. Saat mendaftar User Sakti untuk kepala Biro penulis mengalami
kesulitan karena belum mengerti cara penggunaan aplikasi Sakti;
2. Saat mengisi SPM gaji dan uang makan di Aplikasi Sakti penulis
mengalami kesulitan karena belum mengetahui nomor dan nama
akun.

3.4. Cara Mengatasi


1. Menanyakan cara menggunakan Aplikasi Sakti dan pembimbing
lapangan mengajarkan cara menggunakan aplikasi;
2. Pembimbing lapangan mengajarkan cara mengisi nomor dan nama
akun yang ada pada Aplikasi Sakti.

20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan kerja praktik pada Biro Operasi Polda NTT dari
tanggal 6 Maret 2023 sampai dengan tanggal 5 Mei 2023, penulis memberikan
kesimpulan sebagai berikut:

1. Penulis mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja selama praktek


kerja lapangan;
2. Penulis mendapatkan ilmu, penulis diberikan tugas sudah sesuai dengan
bidang ilmu ditempat kuliah seperti surat pengguna anggaran, pajak (pph
21 dan pph 22), dan penggunaan rumus di excel umtuk membuat
perhitungan dan absen otomatis;
3. Penulis menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab terutama dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan, penulis menjadi lebih paham tentang
pentingnya bersikap demikian agar bisa menjadi lulusan profesional yang
siap terjun di dunia kerja;
4. Penulis menjadi lebih mengerti mengenai bagaimana mengatur waktu,
kerja sama tim, dan tekanan yang akan didapatkan ketika akan
menyelesaikan suatu pekerjaan di dalam dunia kerja.

4.2 Saran
Adapun saran –saran yang penulis dapat bagikan sehubungan dengan pengalaman
penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk mahasiswa yang akan mengikuti dan melaksanan praktek kerja


lapangan pada tahun-tahun mendatang sebelum turun mengikuti praktek
kerja lapangan terlebih dahulu mencari-tahu keadaan tempat praktek,
sehingga saat mengikuti masa praktek dapat meningkatkan ilmu yang di
peroleh dalam perkuliahan;

b. Tetap melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh pegawai dalam


instansi/kantor dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab agar

21
menambah wawasan dunia kerja khususnya dibidang akuntansi
pemerintahan;

2. Bagi instansi pemerintahan

a. Penulis berharap Kiranya lebih memberikan bimbingan atau pekerjaan


yang lebih sehingga mahasiwa aktif dalam melaksanakan praktek kerja
lapangan agar mahasiswa dapat membantu menyelesaikan pekerjaan
yang dijalankan pada kantor;

b. Penulis berharap dengan adanya praktek kerja lapangan ini dapat


menumbuhkan kerja sama yang saling menguntungkan dan bermanfaat
bagi kedua bela pihak.

3. Bagi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Kupang

a. Penulis berharap mendapat pengarahan dalam mengahadapi dumia


kerja yang sebenarnya

b. Penulis berharap dengan adanya Praktek kerja lapangan ini jurusan


akuntansi politeknik negeri kupang dapat menciptakan relasi yang baik
dan menjadi sarana untuk terus mempersiapkan lulusan yang mampu
bersaing dengan konsidi dunia kerja.

22
DAFTAR PUSTAKA

POLDA NTT – DIVISI HUMAS POLRI. Diakses Pada Tanggal 19 April 2023
dari https://humas.polri.go.id/category/satwil/polda-ntt/
LOGO BIRO OPERASI. Diakses Pada Tanggal 19 April 2023 dari
https://images.app.goo.gl/URymDSMu9kw2JAvo8
Pedoman PKL – S1

23
LAMPIRAN – LAMPIRAN

24

Anda mungkin juga menyukai