1 PADA TERMINAL
INTERNASIONAL BANDARA I GUSTI NGURAH RAI BALI
Disusun Oleh:
COURSE : TMB 13
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
Laporan On The Job Training telah diterima dan disetujui sebagai salah
satu syarat penilaian On the Job Training
Disetujui
DADE MULYANA
NIP. 9573404 - D HARI KURNIAWANTO,
S.S.,SiT.,M.M. NIP. 19710101 199403 1
002
Mengetahui,
NOVEL
NIP. 1774302 -
N
LEMBAR PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Ketua
Sekretaris Anggota
Mengetahui,
KETUA PROGRAM
STUDI
D-III TEKNIK MEKANIKAL BANDAR UDARA
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah agar para Taruna PPI Curug
dapat menambah wawasan pengetahuan, dan terlibat secara langsung dengan
permasalahan yang timbul di lapangan, serta mempraktikkan ilmu yang
selama inidiperoleh di kampus PPI Curug, Tangerang.
2. Kedua orang tua saya, Ajik Dewa Putu Adiwijaya.dan Ibu Luh
Gede Setiyani. Serta kedua adik saya, Ratih dan Candra yang
telah memberikan doa, dukungan, dan kekuatan kepada sehingga
penulis mamapu menyelesaikan laporan On the Job Training
dengan tepat waktu;
Terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan
naamanya satu per satu yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan dan
penulisan selama kegiatan OJT berlangsung. Maka dari itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat melengkapi kekurangan
dan menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap nantinya laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARiv
DAFTAR ISIvi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................ix
DAFTAR TABEL.....................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
vi
Visi dan Misi Bandara I Gusti Ngurah Rai.....................23
Teori AHU........................................................................................38
Jadwal Pelaksanaan...........................................................................50
Permasalahan.....................................................................................52
vii
Tahapan-tahapan Pelaksanaan61
Perhitungan Efisiensi67
Perhitungan Efisiensi67
Data Perbandingan Sebelum dan Sesudah Pergantian Coil AHU67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN71
Kesimpulan71
Saran71
DAFTAR PUSTAKA................................................................................72
LAMPIRAN...............................................................................................73
viii
DAFTAR GAMBAR
AHU3
AC Split3
Logo Angkasa Pura Logistics8
Logo Angkasa Pura Property8
Logo Angkasa Pura Supports9
Logo Angkasa Pura Hotels10
Logo Angkasa pura Rentail10
P.T. Gapura Angkasa11
Logo AP Sebelum Perubahaan13
Logo AP Sesudah Perubahan13
Layout Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai15
Layout Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai24
AC Split31
AC Standing Floor31
AC Cassete32
Cheiller33
AHU34
i
FCU...................................................................................................34
Dffuser...............................................................................................34
Pompa Kondensor.............................................................................35
Pompa Distribusi...............................................................................36
Pompa Cooler....................................................................................36
Cooling Tower..................................................................................37
AC Split Duck...................................................................................37
AHU..................................................................................................38
Filter AHU........................................................................................40
Coil AHU..........................................................................................40
Ducting..............................................................................................41
Motor AHU.......................................................................................42
Stainer...............................................................................................43
Air Fresh............................................................................................43
FRS....................................................................................................44
Dumper..............................................................................................44
Pressure Gauge..................................................................................44
Thermometer.....................................................................................45
V-Belt................................................................................................45
x
Ruang Lingkup Mekanikal Section49
Skema Titik A AHU 1-157
Kondisi Coil AHU 1-159
Alur Pelaksanaan Pergantian Coil61
Jacketing Pipa Air Yang Dilepas61
Lepas 4 Sisi Unit AHU61
Buka Mur Baut62
Sisa Air Dari Coil AHU62
Lepas Semua Coil Lama AHU62
Lepas Coil Lama62
Pasang Coil Baru AHU63
Pemasangan 4 Sisi AHU64
Penyambungan Isolasi Pipa CWS dan CWR64
Pengujian Alat dan Lapangan64
x
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUA
1
OJT yang pertama dilaksanakan oleh penulis di Bandar Udara
Internasional Ngurah Rai Bali dengan harapan taruna/i memiliki kesempatan
untuk merealisasikan ilmu yang sudah mereka dapatkan selama berada di
dalam kampus. Mereka juga diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan di mana mereka melakukan OJT dengan tetap mengikuti protokol
kesehatan yaitu, memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan dan
selalu mencuci tangan.
2
Gambar 1.1 AHU
Sumber : Dokumentasi Penulis 2022
3
1.2. Dasar Pelaksanaan On The job Training
4
1.3.2. Tujuan Pelaksanaan On The Job Training
a. Menerapkan teori dan keterampilan yang telah di peroleh dari
Pendidikan terhadap situasi di lapangan kerja;
b. Mengetahui prosedur pemeliharaan peralatan bidang Teknik
Mekanikal Bandar Udara secara langsung;
c. Melatih peserta didik untuk menjadi seorang ahli di bidang Mekanikal
Bandar Udara dengan segala teknologi dan inovasi terbaru;
d. Memahami peralatan mekanikal bandara secara lebih detail dan
mampu menganalisa dan memecahkan permasalahan yang ada pada
mekanikal bandara.
e. Meningkatkan rasa kerja sama dengan personel-personel yang ada di
bandar udara
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah PT Angkasa Pura I (Persero) atau dikenal juga dengan Angkasa Pura
Airports sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara komersial di
Indonesia bermula sejak tahun 1962. Ketika itu Presiden RI Soekarno baru
kembali dari Amerika Serikat. Beliau menegaskan keinginannya kepada Menteri
Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang di Indonesia
dapat setara dengan lapangan terbang di negara maju.
6
Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP
Nomor 25 tahun 1986, nama Perum Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan
Umum Angkasa Pura I. Hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa II
yang sebelumnya bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, secara
khusus bertugas untuk mengelola Bandara Soekarno – Hatta Jakarta. Kemudian,
berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah menjadi Perseroan
Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik
Indonesia sehingga Namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero). Saat ini,
Angkasa Pura Airports mengelola 15 (lima belas) bandara di Indonesia, yaitu :
7
Selain itu, Angkasa Pura Airport saat ini memiliki enam anak perusahaan,
yaitu,
( Sumber : https://ap1.co.id/id/about/subsidiary-and-join-venture )
8
Anak usaha Angkasa Pura Airports ini bergerak di bidang usaha
pembangunan, perdagangan dan jasa khususnya real estate,
pengembangan, jasa keagenan, distribusi dan bidang konstruksi serta
bidang lainnya. Angkasa Pura Airports sebagai perusahaan induk
memercayakan Angkasa Pura Property untuk mengembangkan lahan-
lahan milik Angkasa Pura Airports yang masih belum produktif, baik di
dalam dan atau di luar area bandara serta untuk dapat meningkatkan
pendapatan non-aero dan mencapai realisasi “airport city”.
9
4. PT. Angkasa Pura Hotel
1
6. PT. Gapura Angkasa
PT. Angkasa Pura I (Persero) mempunyai visi, misi dan nilai yang
ditujukan untuk memberikan layanan global baik dalam standar
keselamatan, keanaman, dan kenyamanan terbaik, meningkatkan nilai
pemangku kepentingan, menjadi mitra pemerintah dan penggerak
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan daya saing perusahaan melalui
kreatifitas dan inovasi.
2. Misi
3. Nilai
1
2.1.2 Logo Perusahaan
PT. Angkasa Pura I (Persero) pernah melakukan perubahan pada
logo perusahaannya. Sebelumnya, logo perusahaan di dominasi dengan warna
merah dan biru, namun kini warna tersebut berganti menjadi hijau dan biru.
13
Sedangkan warna biru melambangkan langit atau angkasa. Kedua
warna tersebut bersanding dengan simbol yang melambangkankan ‘give and
take’ yang merupakan prinsip kemuliaan pelayanan dan profesionalisme dan
kebersamaan ‘together stronger’. Simbol tersebut adalah ‘senyuman’ yang
melambangkan citra pelayanan yang ramah dan manusiawi sebagai
kebanggaan perusahaan. Simbol tersebut juga melambangkan ‘inter-locking’
yang mencerminkan ‘safety and security concept’ yang merupakan unsur
terpenting di bandara. Penerapan simbol dengan sudut aerodinamis
mencerminkan teladan dan semangat transformasi yang diupayakan demi
kemajuan perusahaan.
14
Penyelesaian pekerjaan ini ditandai dengan sebuah acara peresmian
pada tanggal 1 agustus 1968 oleh Presiden Soeharto dan sekaligus
merubah nama Pelabuhan Udara Tuban menjadi “Pelabuhan Udara
Internasional Ngurah Rai- Bali”. Dalam mgantisipasi lonjakan penumpang
dan kargo pada tahun 1975 hingga tahun 1978 kembali dibangun gedung
terminal internasional yang baru. Sedangkan terminal internasional yang
lama diubah menjadi terminal domestik dan terminal domestik yang lama
digunakan sebagaai gedung kargo dan gedung katering.
15
2.5.2. Aerodrome Data Bandar Udara
Tabel 2.1 Data Aeodrome Bandar Udara
Elevasi 4,3 m
Sebutan 09/27
Dimensi 3000 m x 45 m
3. TAXIWAY
16
4. APRON
WB / A300 6 / 9 Unit
1. TERMINAL DOMESTIK
Luasan 67.844 m2
FIDS 96 unit
2. TERMINAL INTERNASIONAL
Luasan 126.205 m2
Elevator 22 unit
Eskalator 27 unit
Travelator 12 unit
Aviobridge 22 unit
Lounge 4 unit
18
2.3.4 Peralatan Mekanikal
Tabel 2.3 Data Peralatan Mekanikal
1. WATER SUPPLY SYSTEM
2. PENGOLAHAN LIMBAH
AC Presisi 8 Unit
AC Portable 1 Unit
AC Casette 2 Unit
AC Split Duct 8 Unit
AC VRV 3 Unit
6. ESCALATOR
Hyundai 27 Unit
Lines 3 Unit
Mitsubishi 1 Unit
Toshiba 1 Unit
7. ELEVATOR
Hyundai 28 Unit
Kone 8 Unit
Lines 4 Unit
Mitsubishi 1 Unit
Toshiba 1 Unit
Orona 1 Unit
21
8. TRAVELATOR
Hyundai 11 Unit
Thyssenkrupp 6 Unit
9. GARBARATA
Bukaka 33 Unit
Domestik 7 Unit
1. Lantai 1 = 7 Unit
Internasional
2. Lantai 2 = 4 Unit
3. Lantai 3 = 5 Unit
22
12. BAGGAGE HANDLING SYSTEM (BHS) DOMESTIK
Keberangkatan 1. Inter = Roller = 4 Jalur
2. Check-In counter = 62 Unit
3. Carrousel = 3 Unit
2. Misi Perusahaan
a. Menyediakan layanan dengan standar keselamatan, keamanan,
dan kenyamanan terbaik.
b. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan.
c. Menjadi mitra pemerintah dan penggerak pertumbuhan ekonomi.
d. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreativitas dan
inovasi.
e. Memberikan kinerja pelayanan bandar udara yang prima
dalam memenuhi harapan melalui pengelolaan sumber daya
manusia yang unggul.
f. Memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan
hidup.
23
2.3.6. Layout Bandara
Gambar 2.11 Struktur Organisasi AP1 Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai
(Sumber : Data Inventaris Bandar Udara)
24
2.3.8. Struktur Organisasi Unit Mekanikal
Gambar 2.12 Struktur Organisasi Divisi Mekanikal Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai
(Sumber : Data Inventaris Bandar Udara)
25
e. AC Ceiling
f. AC Standing Floor
2. Traction Equipment
Unit Traction Equipment Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai ditangani bertugas melakukan perawatan dan
pemeliharaan fasilitas mekanikal berupa:
a. Elevator
b. Conveyor
c. Garbarata
d. Sliding Door
e. Escalator
2
e. Foreign Object Damage
f. Tractor mower
2
BAB III
TINJAUAN
TEORI
2
PeralatanAir Conditioning System.
2
e. Memahami Fungsi Komponen PeralatanAir Conditioning
System.
f. Menguasai penggunaan tools Mekanis dan Listrik dan alat
ukur Listrik dan mekanis.
e. Memahami Teori Dasar Kelistrikan.
f. Memahami Teori Motor Listrik.
3. Water And Pump System
a. Mengetahui peraturan perundang-undangan terkait.
b. Mengetahui Standar K3 Bidang Mekanikal dan Listrik.
c. Mengetahui Teori Dasar Kelistrikan.
d. Memahami Prosedur Pengoperasian PeralatanWater
and Pump System.
e. Memahami Prosedur Pemeliharaan PeralatanWater and
Pump System.
f. Memahami Fungsi Komponen PeralatanWater and Pump
System.
g. Menguasai penggunaan tools Mekanis dan Listrik dan alat
ukur Listrik dan mekanis.
h. Memahami Teori Motor Listrik. i. MemahamiTeori Pompa
dan Pemipaan.
i. Memahami teori system control elektrik dan elektronik.
j. Memahami konsep desain pemipaan dan gambar instalasi.
3
e. Memahami Prosedur Pemeliharaan Peralatan Alat Alat Besar.
f. Memahami Fungsi Komponen Peralatan Alat Alat Besar.
g. Menguasai penggunaan tools Mekanis dan dan alat ukur dan
mekanis.
h. Memahami Teori Mesin dan Motor Bakar.
i. Memahami Teori Mekanikal.
Merujuk pada buku pedoman pelaksanaan On The Job
Training program studi Teknik Mekanikal Bandar Udara, terdapat
kompetensi sebagai materi ajar pada OJT I yang sesuai dengan
silabus semester IV yaitu
3
orang berada dalam suatu ruangan tertutup dalam jangka waktu yang lama
maka dapat dipastikan orang tersebut akan merasakan kurang nyaman.
Untuk mengatasi ini maka kondisi udara perlu disesuaikan. Kondisi udara
dikatakan nyaman pada temperatur antara 22 sampai 25 derajat Celcius
dengan kelembaban 25 % - 60 %.
3
AC Standing Floor adalah AC yang unit Indoor nya berdiri dan
mudah dipindahkan. Karena kepraktisannya ini, AC ini
mempunyai bagian Indoor dan bagian Outdoor.
3. Air Conditioning Cassette
3
Gambar 3.5 AHU
Sumber : Dokumentasi Penulis 2022
3
d) Diffuser
e) Pompa Sirkulasi
Pada terminal domestic, terdapat 3 pompa yang digunakan yaitu:
1) Pompa Kondensor
35
2) Pompa Distribusi
3) Pompa Cooler
37
3.2. Teori AHU (Air Handling Unit)
Air Handling Unit merupakan perangkat kerja yang berfungsi
untuk mengatur udara bersih untuk ditransfer ke dalam ruangan. Selain
berfungsi sebagai alat transfer udara, AHU juga bekerja secara konstan
untuk melembabkan udara serta mengukur suhu udara. Itulah mengapa,
udara dingin yang didapat dari proses AHU jauh lebih menyehatkan. Jenis
udara yang dihasilkan adalah 20% udara bebas dan 80% udara sirkulasi.
Kedua jenis udara tersebut nantinya akan difilter maupun prefilter di filter
house. Proses penyaringan berlangsung hingga udara sudah cukup bagus
untuk disuplai menuju evaporator.
Gambar 3. 13 AHU
Sumber : Dokumentasi Penulis 2022
38
Gambar 3.14 Alur aliran udara pada AHU
Sumber : https://bilangteknopersada.co.id/air-handling-unit-ahu/
39
3.2.2. Komponen yang Terdapat pada AHU (Air Handling Unit)
a. Filter
40
sebelum disebar ke ruangan. Pada koil pendingin, udara akan
mengalami pendinginan dan pengembunan. Hal ini ditandai dengan
penurunan temperature dan kandungan uap air dari udara campuran
antara fresh air dan return air (udara balik).
c. Fan (Blower)
4
Motor pada AHU berfungsi sebagai penggerak blower. Jika
ada masalah pada bearing baik itu dari faktor kerapatan bearing
dan kurangnya greasing dapat mempengaruhi system kerja motor
yang nantinya bisa berdampak pada kerja AHU
g. Strainer
4
i. FRS
4
Pressure Gauge pada AHU berfungsi untuk menunjukkan
tekanan air yang mengalir ke AHU biasanya letak pressure gauge
ini ada pada pipa CWS dan CWR AHU.
L. Thermometer
45
N. Pipa air CWS dan CWR
46
4. Udara akan di pompa oleh suatu blower yang dikondisikan
dengan saluran suplai dan kemudian udara yang ada di dalam
ruangan akan kembali menjadi return air. Itu akan terjadi secara
berulang-ulang.
4
Tabel 3.1. Maintenance AHU (Air Handling Unit)
Maintenance Uraian Pengerjaan
Bulanan Cek flow udara AHU sebelum servis
Matikan power listrik AHU
Buka pintu panel sisi filter dan lepaskan
filter dari relnya
Bersihkan filter AHU di bak cuci
Sambil menunggu filter kering, lakukan
cleaning pada coil dengan menggunakan
chemical
Lakukan juga cleaning pada blower dan
pastikan pada ruang blower tidak ada air
yang menggenang
Cek kekendoran v belt, bearing motor,
ducting, body AHU, dan pipa CWS
dan CWR
Setelah semua pengecekan dan
cleaning dilakukan, pasang filter
kembali
Cek tegangan dan ampere AHU,
pastikkan AHU dalam kondisi non aktif.
Setelah selesai memeriksa tegangan dan
ampere, hidupkan kembali AHU
Cek flow udara kembali sesudah servis
4
BAB IV
49
Tugas unit yang berdasarkan silabus pada unit mekanikal adalah
merujuk pada buku pedoman pelaksanaan On 1he Job Training program
studi Teknik Mekanikal Bandar Udara, terdapat kompetensi sebagai
materi ajar meliputi WPS, A2B, HVAC, dan Traction. Namun untuk OJT
I, kali ini taruna/i mengacu kepada silabus semester IV yaitu,
- Traction Equiment
- Air Conditioning System
1. Traction Equiment (TQM)
Traction equiment adalah Traction Equiment (TQM) atau
yang biasa disebut sebagai Peralatan Terminal Bandar Udara
merupakan kompetensi yang mempelajari tentang alat-alat
penunjang jalannya sistem operasional yang terdapat dalam suatu
Bandar Udara, seperti Escalator dan Travelator, Automatic Door,
Conveyor,Elevator, dan garbarata.
2. Air Conditioning System
Sistem tata udara (Air Conditioning) merupakan suatu
kelengkapan dalam gedung yang digunakan untuk memberikan
kenyamanan pada penghuni dan pengunjung, selain kenyamanan
air conditioning juga diperlukan berkaitan dengan pengkondisian
ruangan dimana terdapat peralatan yang harus mempunyai kondisi
lingkungan tertentu.
50
Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Taruna/i
51
4.3. Permasalahan
Tabel 4.3 Pengukuran suhu bulan Agustus 2022
52
Tabel 4.4 Diagram Fishbone
53
Tabel 4.5 Tabel Analisa penyebab masalah
54
Tabel 4.6 Kondisi unit
55
penumpang maka akan sulit untuk mematikan AHU karena dapat
mengganggu kenyamanan penumpang. Karena itulah untuk mengetahui
kondisi unit AHU dalam kinerja yang bagus maka penulis melakukan
perhitungan untuk mengetahui besar kapasitas CFM pada AHU 1-1. CFM
adalah singkatan dari Cubic Feet per Minute. Satuan ini digunakan untuk
menunjukkan nilai kecepatan di mana udara mengalir masuk atau keluar
dari sebuah daerah. Pada kasus ini, tujuan penulis mengukur kecepatan
udara pada AHU yaitu untuk mengetahui nilai CFM yang nantinya besar
kapasitas CFM standar dengan kapasitas CFM kondisi sekarang akan
dibandingkan. Untuk mengetahui besar kapasitas standar CFM AHU 1-1
dengan kapasitas CFM AHU 1-1 kondisi sekarang dapat dihitung dengan
perhitungan sebagai berikut.
Dari data spesifikasi di atas diketahui bahwa AHU merk Trane dengan kecepatan
udara 2,55 m/s:
AHU 1-1 dengan merk CLCP-050-4-ROW memiliki CFM sebesar 27.225
56
Q = 12,85 m3/s
Luas penampang AHU merk CLCP-050-4-ROW = 1.240 mm x 775 mm
Titik A
va = 𝑄
𝐴
12,85 𝑚3/𝑠
= 0,961
= 13,371 m/s
Sehingga besar kecepatan udara standar pada AHU 1-1 yaitu 13,371 m/s.
58
Jadi, nilai CFM AHU 1-1 berdasarkan hasil observasi data yaitu 15.343,78
CFM.
59
4.5 Penyelesaian Masalah
Adapun tahapan-tahapan rencana tindakan dalam menyelesaikan masalah ini,
yaitu:
Perencanaan pelaksanaan perbaikan AHU 1-1 dapat ditunjukkan pada tabel jadwal
di atas.
60
4.7 Tahapan-tahapan Pelaksanaan
64
Tabel 4.10 Data hasil observasi setelah penggantian coil baru
6
b. Sebelum penggantian coil :
v : 7,1 m/s
CFM : 15.343,78
c. Setelah penggantian coil :
v : 12,5 m/s
CFM ; 25.452,085
CFM di Titik A :
= 0,438 = 43,8 %
6
25.452,085 −15.343,78
Persentase = 15.343,78
= 0,658 = 65,8 %
3). Setelah penggantian coil
= Standar – setelah
= 25.452,085 -27.322
= - 1.869,9 CFM
25.452,085 −27.322
Persentase = 27.322
= - 0,068 = - 6,8 %
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan udara
AHU 1-1 antara kondisi standar dengan kondisi sebelum penggantian coil
mengalami penurunan sebesar 6,271 m/ s. Nilai CFM juga mengalami
penurunan antara kondisi standar dengan kondisi sebelum penggantian coil
sebesar 43,8%. Setelah penggantian coil dilakukan kecepatan udara meningkat
sebanyak 5,4 m/s dan nilai CFM AHU 1-1 meningkat sebanyak 65,8%.
6
Kalor/Energi yang dikeluarkan sebelum penggantian
6
Dik :
∆T = 4,4˚C
T2 – T1 = 23˚C – 18,6˚C = 4,4˚C
QKalor = 14,415 kg/s x 1004 J/kg˚C x 4,4˚C
= 63.679,7 J/s
Dik :
Qsetelah = 63,7 kJ/s
21.116
Biaya per MJ = Rp.92
= 229,3
QSebelum = 23 kJ/s
maka,
= 229,3 MJ - 82,8 MJ
= 146,5 MJ
= Rp. 13.478
Loss biaya per hari (asumsi operasional sehari 12 jam) = Rp. 13.478 x 12 jam
= Rp 161.736
= Rp 4.852.080
6
Jika dihitung 3 tahun, maka kerugian yang bisa saja terjadi :
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
Biaya Perbaikan = harga coil + (tenaga kerja x )
ℎ𝑎𝑟𝑖
= Rp. 79.222.500 + ( 12 x ) 6 𝑗𝑎𝑚 )
1 ℎ𝑎𝑟𝑖
= Rp. 79.222.572
= Rp 85.396.608
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya jika coil tidak diganti maka
kemungkinan terjadi kerugian penggunaan listrik setiap bulannya sebesar Rp.
4.852.080 dimana jika dihitung keuntungannya antara biaya penggantian coil
dengan banyaknya biaya yang dikeluarkan selam 3 tahun lamanya maka
keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 85.396.608.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
7
LAMPIRAN
1. Lampiran Surat Pengantar On the Job Training
7
74
7
2. Lampiran Log Book Kegiatan Taruna
7
77
7
8
7
9
8
0
8
1
8
2
82
8
8
8
8
8
8
9
9
9
9
3. Lampiran Absensi Taruna
9
9
96
4. Lampiran Lembar Bimbingan Kegiatan On the Job Training
9
5. lampiran Jadwal Dinas OJT Taruna
9
7. Laporan Foto Kegiatan
9
100