Anda di halaman 1dari 22

STATIC PORT AND TOTAL AIR PRESSURE SYSTEM

PADA BOEING 737/800/900-ER

LAPORAN PKL

IMRON WAHYUDI

NBPT 171618

KOMPETENSI KEAHLIAN PPIE PESAWAT UDARA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA

SMKS PENERBANGAN NUSANTARA KETAPING

PADANG PARIAMAN

2019
STATIC PORT AND TOTAL AIR PRESSURE SYSTEM

PADA BOENIG 737/800/900-ER

LAPORAN PKL

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir PKL

dan syarat memperoleh sertifikat PKL

IMRON WAHYUDI

NBPT 171618

KOMPETENSI KEAHLIAN PPIE PESAWAT UDARA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNOLOGI PESAWAT UDARA

SMKS PENERBANGAN NUSANTARA KETAPING

PADANG PARIAMAN

2019
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN

STATIC PORT AND TOTAL PRESSURE SYSTEM

NAMA : IMRON WAHYUDI


NBPT : 171618
Program Studi Keahlian : Teknologi Pesawat Udara
Kompetensi Keahlian : PPIE PESAWAT UDARA
Sekolah : SMKS Penerbangan NUSANTARA KETAPING

Surabaya, November 2019

Diketahui, oleh ;

PEMBIMBING CHIEF

M. FAJAR DONI NURYASIN

ID. 53127142 ID. 53127124

MANAGER

ISHWAHYUDI

ID. 5304183
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PKL

Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan penguji laporan PKL

Program Studi Keahlian Teknologi Pesawat Udara

SMKS Penerbangan Nusantara Ketaping

STATIC AND TOTAL AIR PRESSURE SYSTEM

Nama : IMRON WAHYUDI


NBPT : 171618
Kompetensi keahlian: PPIE PESAWAT UDARA
Program studi : Teknologi pesawat udara
Sekolah : SMKS Penerbangan Nusantara Ketaping

Padang Pariaman, November 2019

Diketahui oleh: Disejutui Oleh:

Kepala Sekolah SPN Ketaping GuruPembimbing

Makmur T,M Pd Novita Sari S.Pd

NRG 1003009 NRK 8901019


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan PKL yang berjudul “static port and total
pressure system“. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bimbingan dan bantuan, antara lain :

(1) Novita sari sebagai guru pembimbing,

(2) Iswahyudi sebagai Mananger Batam Aero Teknik,

(3) Nuryasin seabagai Chief,

(4) Fajar Doni sebagai pembimbing instansi,

(5) Makmur T,M Pd, sebagai kepala sekolah SPN Ketaping,

(6) Eddy Suryadi, S.T sebagai wakil ketarunaan,

(7) Almunir Chantes, dipl, AME sebagai wakil mutu dan kompetensi ,

(8) Afrilola, S.Pd sebagai wakil kurikulum,

(9) Majelis guru SPN Ketaping,

(10) Orang tua dan keluarga yang selalu memberi motivasi ,dan

(11) Semua pihak yang berpatisipasi dalam menyusun laporan PKL ini.

Penulis menyadari laporan PKL ini masih terdapat kesalahan. Oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan pkl ini.
Aras kritik dan sarannya, penulis mengucapkan terima kasih.

Padang Pariaman, November 2019

Imron Wahyudi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah ..................................................................1
1.2Tujuan Penelitian .............................................................................2
1.3Manfaat Penelitian ..........................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 Kajian Masalah................................................................................3
2.2 Pembahasan ....................................................................................4

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan....................................................................................11
3.2 Saran..............................................................................................11
KEPUSTAKAAN..........................................................................................12
LAMPIRAN...................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap komponen pada pesawat memiliki fungsi masing-masing
contohnya pada static port merupakan komponen yang sangat penting
dikarenakan static port memberi informasi tentang keadaan pesawat di
udara
Komponen-komponen dari pesawat terbang merupakan bagian
kritikal dan sangat membutuhkan ketahanan kerja yang baik untuk
menjaga keamanan (safety) dari pesawat terbang atau media tranfortasi
udara lainnya. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu proses perawatan yang
teliti secara periodik dengan inspeksi atau pengujian tidak merusak (non-
destructive testing ) terhadap berbagai macam komponen dari pesawat
tersebut.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah
penelitian ini yaitu tentang penggunaan dan system “STATIC PORT AND
TOTAL PRESSURE SYSTEM pada pesawat boeing 800/900”ER.

C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu
mengenalkan dan bagaimana system pada “STATIC PORT AND TOTAL
PRESSURE SYSTEM” beserta komponen-komponennya.
D. Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
sebagai berikut:
(1) Taruna/i SMKS Penerbangan Nusantara Ketaping sebagai masukan
untuk dapat menambah wawasan dan penguasaan materi mengenai
aerodunamika pesawat udara.
(2) Bagi peneliti lain, sebagai rujukan dan perbandingan dalam penelitian
selanjutnya. dan,
(3) Penulis sendiri, sebagai bahan kajian akademik dan sebagai bekal
pengetahuan di dunia kerja, khususnya bidang penerbangan.

E. Sejarah B.A.T
Siapa yang tidak kenal dengan perusahaan Lion Air. Yaitu sebuah
maskapai dengan identitas yang berupa Singa. Lion Air ialah salah satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi udara ( pesawat terbang )
mampu memberikan pelayanan penerbangan dedang baik. Dan sekarang ini
berkembang pesat dengan hangarnya batam Aero Technic.

Sejarah berdirinya tidak terlepas dari perkembangan Lion Air yang


sangat pesat, awalnya Lion Air devinisi perawatan pesawat yang di sebut
Lion Technic, di mana tugasnya meliputi perawatan pesawat di Line
Maintenance (perawatan kecil ) meliputi preflight check, transit check,
service check, daily check, sampai ‘A’ check dan heavy maintenance
( perawatan besar) yang meliputi ‘C’ check dan seterusnya yang dikerjakan di
hangar.

Pertama kali Lion Air menggunakan perawatan besarnya


menggunakan pihak ketiga seperti GMF, ST Aero dan sebagainya, hal ini
dilakukan lebih dikarenakan Lion Technic belum mempunyai fasilitas standar
(hangar) untuk perawatan pesawat.

Hingga pada pertengahan November 2004 Lion Technic menyewa


hangar TNI-AU Depo X SatHar 15 Pangkalan Udara Husein Sastranegara di
Bandung untuk melaksanakan perawatan besarnya secara mandiri, hingga
kemudian pada bulan Maret 2005 Lion Technic memperoleh sertifikasi
perawatan pesawat Aircraft Maintenance Organization(AMO) dari Dirjen
Perhubungan Udara yang artinya Lion Technic tidak hanya bias
melaksanankan perawatan pesawat Lion Air / Wings Air saja tetapi juga bias
merawat pesawat milik siapapun.

Seiring dengan perkembangan Lion Air ( Lion Group) yang kian


pesat, Lion Technic perlu memiliki hangar yang lebih representative sehingga
di buatlah rencana membangun hangar yang berlokasi di Bandara Juanda.
Dan untuk mempermudah proses pemindahan, pada bulan Juni 2009 hanggar
bandung pindah ke hangar TNI-AL Juanda Surabaya ( LANUDAL )
Sayangnya proses pembangunan hanggar tidak sesuai rencana.
Sedangkan penambahan pesawat Lion Group terus berjalan. Sehingga Lion
Technic mengalihkan pembangunan hanggar ke Batam tanpa menghilangkan
hanggar yang sudah ada di LANUDAL.

Pada tanggal 11 Oktober 2011 di lakukan pemancangan awal hanggar


Batam yang merupakan cikal bakal pembentukan Batam Aero Technic.
Dengan tekad dan niat yang kuat, serta setelah berhasil mengatasi beberapa
masalah dan kendala , pada tanggal 20 November 2013 terbitlah SIUP PT.
Batam Teknik dengan mengusung brand BATAM AERO TECHNIC.

Dengan semangat melakukan perbaikan dan peningkatan kwalitas,


kedepan Batam Aero Technic bertekad menjadi pusat perawatan pesawat
AMO yang terpilih di kawasan region , seiring dengan semakin pesatnya
perkembangan penerbangan khususnya di kawasan Asia.

BAB II
KAJIAN TEORI

1. Diskripsi Dynamic And Pitot

Pitot static pressure adalah udara yang bertekanan yang tidak bergerak /sisi
pesawat, sedangkan dynamic adalah udara yang bertekanan yang bergerak /sisi
pesawat.
Static dan total air pressure system adalah untuk mengukur tekanan dan
static air pressure. Tekanan di gunakan untuk menghitung parameters kecepatan
dan ketinggian pada saat di udara.

Pitot- static pesawat terbang terdiri dari sejumlah sensor yang mendeteksi
tekanan udara yang terpengaruh ( tekanan pitot ). Dan kesalahan dalam
pembacaan sistem pitot-static bisa sangat berbahaya karena informasi yang
diperoleh dari sistem static pitot, seperti ketinggian, berpotensi kritis terhadap
keselamatan.

gambar 1.1 static and total air pressure total

2. lokasi ( component ) dan tekanan dynamic atau pitot

Static dan total air pressure system pesawat boeing 737-800/900-ER


mendapatkan masukan tekanan udara dari 3 pitot dan 6 static ports yang terletak
pada fuselage, seterusnya dengan satu tabung pitot dan dua static port untuk
instrumen copilot, satu tabung pitot dan dua static port kopilot, serta satu tabung
pitot dan dua static port auxiliary buat standby.
Dua jenis tekanan udara :

 Tekanan udara statis adalah tekanan di sekitar pesawat.

 Tekanan udara pitot adalah tekanan udara pada tabung probe pitot sebagai
hasil dari gerakan maju pesawat.

Sistem tekanan udara statis dan total memiliki komponen komponen ini:

 Tiga probe pitot.

 Enam port.

 Lima fitting drain.

Flexible dan tubing pneumatic keras digunakan untuk menghubungkan


konponen pitot – statis. Saluran pembuangan (fitting drain) system digunakan
untuk menghilangkan condensation dijalur pitot- statis.

Primary static and total air pressure system

Dua probe pitot primer terhubung ke dua modul data pitot air (ADMS).
Dua pasang port static primer terhubung ke dua ADM statis. ADMS mengubah
tekanan udara menjadi sinyal listrik dan mengirimkan ke unit referensi inersia
data udara (ADIRU) pada bus data ARINC 429. ADIRUS menggunakan sinyal
untuk menghitung parameter penerbangan seperti kecepatan udara dan
ketinggian. Setiap pitot line dan setiap jalur statis memiliki fitting saluran.

System tekanan statis dan total udara

Probe pitot tambahan menghubngkan ke layar pertarungan siangan


terinteriasi. Port static alternative menyambungkan dari layar pertarungan siaga
alternative. Dan ke indicator tekanan diffensial kabin. Saluran statis memiliki
saluran pembuangan.
gambar 1.2 system pada pitot

3 pitot static Component location- forward equipment compartment

Pitot drain fitting kelengkapan drainase untuk capten dan lubang


masuk petugas pertama berada di kompartemen eaupment dengan pintu akses
kompartemen, dan capt kiri atas dan kanan atas. Alternative satu kedua sisi.

Gambar 1.3 pintu akses pitot drain


4.SYSTEM TEKANAN UDARA STATISTIC DAN TOTAL – LOKASI KOMPONEN –
KOMPONEN PERALATAN ELEKTRONIK

Pemasangan saluran statis alternate dan line di dalam statis dan


mengingput equipment elektronik di bawah rak E-5.

Gambar 1.4 lokasi komponen elektronika

Pitot probe lokasi

Lokasi pelabuhan static pesawat itu memiliki enam pot static terdapat
petugas static captan dan atemate static apot di setiap sisi the plane.

Altenate static ports location

Lokasi pesawat memiliki dua port static altenatif. Ada satu port di setiap
sisi pesawat.
Gambar 1.6 lokasi static port

5.SYSTEM TEKANAN UDARA STATIC DAN TOTAL PROBE PITOT

Pitot probe mengukur tekanan udara pitot.

Deskripi fisik

Mengarah ke depan untuk mengukur tekanan pitot. Sebuah struktur


menggerakan probe beberapa inci dari kulit pesawat yang mengurangi efek
fubufensi arlow. Gasket pada pangkalan probe dan struktur pesawat . pemanas
terpasang ke konektor listrik di pelat dasar.
Gambar 1.7 bagian-bagian pitot

6.SYSTEM TEKANAN UDARA STATIC DAN TOTAL – DRAIN FITTING

Umum

Saluran pembuangan air menghilangkan kondensasi yang terkumpul dan


saluran pitol – statis. Fitting saluran pembuangan memiliki bagian transparan
yang memperkuat dari tabung dengan pelampung yang menderet. Ini
membentuk pengukuran penglihatan untuk menunjukkan tingkat cairan yang
terkumpul dalam bak. Operasi bagian bawah saluran berisi katup yang tertutup
oleh penutup bayonet Untuk mengalirkan ine pilots – statis lepaskan katup
dan masukan penekan katup pada tutup ke dalam katup.

system tekanan static dan pitot

a. Arinc 429 data

Data tekanan serid ini melalui pneumatic ires ke probe pitot adm :

 Captain probe pitot


 Petugas pertama penyelidiki pitot
 Kapten port statis
 Petugas statis port pertama
Pajang garis tekanan dan jumlah konektor adalah mirimum port statis kiri
dan malam di hubungkan bersama .ini memberikan tekanan udara ambient
rata rata adms

B. pressure lines

Rata saluran tekanan dari probe pitot tambahan dan port statis
alternative pergi ke tampilan penerbangan siaga terintegrasi garis tekanan dari
port statis alternative juga menuju ke indicator tekanan diferensial kabin. Port
statis alternative di hubungkan bersama untuk memberikan tekanan sekitar
rata.

C. Drain fittings

Setiap garis statis memiliki fitting drain. Kapten dan saluran pitot petugas
pertama juga memiliki alat kelengkapan saluran pembuangan. Saluran pitot
tambahan tidak memiliki fitting drain. Probe berada di bagian bawah garis
sehingga uap air dapat mengalir dari probe.

Gambar 1.8 diagram static port


7. STATIC DAN TOTAL PRESSURE SYSTEM-STATIC PORT

Port statis mengukur tekanan udara statis ( sekitar ) atau juga berfungsi
sebgai untuk mengukur tekanan udara pada saat pesawat sedang terbang, pada
beberapa pesawat, sensor pitot dan atau satatic poet di gabung menjadi satu
atau pitot static.

keterangan fisik
Port statis terpasang rata pada badan pesawat ada lingkaran di sekitar
pelabuhan dengan catatan hati-hati daerah indikasi harus halus dan bersih port
statis tidak memiliki pemanas anti icing IMLI 101-131, 134-141,143-180 port
statis primer memiliki wajah yang datar dan port statis alternative memiliki
wajah yang cekung. Desain pitot dan static system meliputi pemilihan lokasi yang
optimal pada badan pesawat ( fuselage ) untuk mendapat kan tekanan yang
sama dengan tekanan udara luar yang tidak terganggu ( freestream condition ).

Gambar 1.9 static and total pressure system-static port

8. PITOT- STATIC INSTRUMENT


Pitot - static instrument ialah instrument dengan mengukur tekanan
udara yaitu ,static pressure dan, dynamic pressure ( ram air ).Instrument
tersebut ialah:

Gambar 2.0 diagram cara kerja static port

 Airspeed indicator ( ASI )

Gambar 2.1 cara kerja airspeed indicator

Cara kerja ASI ialah dengan mengukur perbedaan tekanan antara static
pressure dan dynamic pressure, Ram Air/ dynamic pressure masuk ke dalam
diaphragm melalui pitot tube, yang mana pitot tube yang terletak pada left
wing dan static port yang terletak di posisi fuselage yang mana static poert ini
berfungfi untuk mengukur tekanan static di sekitar pesawat.

 Altimeter

Gambar 2.2 cara kerja altimeter

Cara kerja dari altimeter ialah mengukur dengan mengukur tekanan


atmosfer berdasarkan ketinggian pesawat dan membandingkan terhadap
tekanan yang telah ditetapkan ( kolsman window )

 Vertical speed indicator

Gambar 2.3 cara kerja vertical speed indicator


Vertical speed indicator ialah alat mengukur kecepatan pada saat
descend dan climb, di dalam case dri vsi terdapat dipghram yang terkoneksi
ke static port untuk mengukur tekanan static di luar ( static pressure )
sementara ada calibrated leak ialah lubang yang terkoneksi ke ruang case dari
VSI sehingga membatasi aliran udara yang masuk .
Semua intrumen tersebut sumbernya berasal dari pitot tube yang
searah dengan aliran udara dan juga berasal dari static port yang mengukur
tekanan static di sekitar pesawat .sistem instrument pitot static mengunakan
prinsip gradient tekanan udara bekerja dengan mengukur tekanan atau
perbedaan tekanan dan mengunakan nilai-nilai ini untuk menilai kecepatan
dan ketinggian, tekanan diukur baik dari port statis ( tekanan pitot ).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan praktek kerja lapangan maka penulis menyimpulkan
bahwa.

1. Kegiatan ini sangat berguna bagi taruna taruni, dengan adanya kegiatan pkl
taruna taruni bisa mengetahui dunia pekerjaan dan bisa berinteraksi dengan
orang lain dan bisa mengasah ilmu yang sudah di dapat di sekolah.
2. Pkl dapat menunjang taruna taruni untuk menjadi tenaga kerja menengah
yang ahli dan profesional atau bahkan internasional dan pkl ini bisa menjadi
bekal daar pengembang diri secara berkelanjutan.
3. Taruna taruni bisa terlatih kedisiplinan yangmerupakan kunci utama untuk
dapat melakukan suatu pekerjaan agar mendapat hasil yang baik dan benar
4. Mewujudkan keharmonisan kerja sama diantara unit-unit pemilaharaan baik
mekanik, pilot, enginer,suporting dan operator agar berjalan lancar.
5. Dan juga agar taruna taruni bisa berinteraksi secara langsung dengan
pesawatnya.

B. SARAN

1. Sekolah harus meningkatkan prajaran kejuruan karna di lapangan penulis


mendapatkanplajaran kejuruan bukan umum.
2. Sekolah harus pokus ke plajaran kejuruan karna penulis sendiri merasakan
kekurangan ilmu tentang kejuruan.
3. Menjalin lebih banyak lagi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan agar
memudahkan taruna taruni untuk pkl.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aircraft Maintenance Manual (AMM rev 54 )


737-678_MLI_SDS_D633A101-MLI_TD
Section 34-00- novigation.
2. Personal Daily Activity Handbook
3. Http:// www.avitionclass.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai