Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN ASSESSMENT SISTEM OPERASI BANDARA

“PERENCANAAN BANDARA INTERNASIONAL


MINANGKABAU”
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Operasi Bandara)
Program Studi S1 Manajemen Transportasi

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5
Annisa Aulia Rahma 13121004

Firyal Wan Azizah 13121009

Jihan Salmaa Badriah 13121011

Zahira Ramadanti 13121028

PROGRAM STUDI MANAJEMEN TRANSPORTASI

FAKULTAS LOGISTIK, TEKNOLOGI, DAN BISNIS

UNIVERSITAS LOGISTIK DAN BISNIS INTERNASIONAL

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, Sehingga kami dapat mengerjakan Laporan Sistem Operasi Bandar
Udara dengan topik “Perencanaan Bandara Internasional Minangkabau” secara
tuntas, dan tepat waktu. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk melengkapi
Assessment dari mata kuliah Sistem Operasi Bandar Udara, sebagai persyaratan lulus
Semester IV.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Assessment ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Pradhana Wahyu Nariendra S.T., M.T selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Operasi Bandara Udara.
2. Orang tua serta teman-teman Prodi Manajemen Transportasi angkatan 2021, atas
bantuan dalam penyusunan laporan serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.

Kami kelompok 5 sebagai penyusun menyadari sepenuhnya, bahwa


didalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami terbuka selebar-lebarnya untuk menerima kritik
saran yang positif dan membangun agar menjadi pembelajaran kepada kami
kedepannya.

Bandung, 05 Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 5

DAFTAR TABEL.................................................................................................. 6

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 7

1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 7

1.2. Rumusan Masalah .............................................................................................. 8

1.3. Tujuan Masalah.................................................................................................. 8

1.4. Manfaat Laporan ................................................................................................ 8

1.5. Batasan Masalah ................................................................................................ 9

1.6. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 9

BAB II STUDI PUSTAKA ................................................................................. 11

2.1. Bandar Udara ................................................................................................... 11

2.1.1. Fungsi Bandar Udara ............................................................................................... 12

2.1.2. Klasifikasi Bandar Udara Berdasarkan Peran .......................................................... 12

2.2. Hirarki Bandar Udara ....................................................................................... 13

2.3. Bandara Internasional Minangkabau ............................................................... 14

2.3.1. Spesifikasi Bandara Internasional Minangkabau ............................................. 15

2.4. Peramalan atau Forecasting ............................................................................. 16

2.4.1. Jenis-Jenis Forecasting ............................................................................................ 16

2.4.2. Manfaat Peramalan atau Forecasting ...................................................................... 17

2.4.3. Fungsi Peramalan atau Forecasting ......................................................................... 18

2.3.4 Model dan Rumus Peramalan atau Forecasting ...................................................... 19

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS ..................................... 20

3.1. Pengumpulan Data ........................................................................................... 20

3.1.1. Spesifikasi Bandara Minangkabau ........................................................................... 20


3.1.2. Jumlah Penumpang Dan Kargo Eksisting ............................................................... 21

3.1.3. Forecasting Jumlah Penumpang Dan Kargo ........................................................... 22

3.1.4. Spesifikasi Runway .................................................................................................. 23

3.1.6. Luas Terminal Kargo Bandara Minangkabau .......................................................... 24

3.2. Analisis Data .................................................................................................... 26

3.2.1. Analisis Pemangku Kepentingan (Stakeholder) ...................................................... 26

3.2.2. Analisis Fasilitas Runway ........................................................................................ 27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 28

4.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 28

4.2. Saran ................................................................................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 30


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bandara Internasional Minangkabau (Sumber: Website).................. 11


Gambar 3.2 Boeing 747 – 400 .............................................................................. 23
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Spesifikasi Bandara Minangkabau ........................................................ 20


Tabel 3.2 Pesawat Yang Mendarat Di Bandara Internasional Minangkabau........ 20
Tabel 3.3 Spesifikasi Bandara ............................................................................... 21
Tabel 3.4 Data Penumpang & Kargo .................................................................... 21
Tabel 3.5 Data Forecasting Jumlah Penumpang & KargoTtahun 2019 – 2043 .... 22
Tabel 3.6 Spesifikasi Pesawat ............................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Transportasi merupakan kegiatan manusia untuk melakukan suatu


perjalanan dengan jarak tertentu, dari tempat yang satu ke tempat yang lain
dengan menggunakan, alat transportasi. Meningkatkan pergerakan
penumpang dan barang diharapkan dapat menciptakan peningkatan
perekonomian. Pertumbuhan lalu-lintas udara secara langsung berpengaruh
menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya
kebutuhan akan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah
yang jauh atau sulit terjangkau oleh transportasi darat. Transportasi terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu transportasi darat, laut dan udara. Keunggulan alat
transportasi udara terletak pada kecepatan yang tinggi dan kemampuanya untuk
menembus daerah yang terisolasi, serta tingkat kecelakaan yang rendah
dibandingkan dengan transportasi darat dan laut. Tetapi ada juga kelemahanya,
antara lain kemampuan angkut terbatas, sarana dan prasarananya mahal, serta
biaya operasinya juga mahal.
Bandar udara (bandara) memegang peranan penting bagi suatu negara
maupun daerah. Peran bandara menurut Dirjen Perhubungan Udara
diantaranya, sebagai simpul dalam jaringan transportasi udara sesuai hierarki
bandar udara, pintu gerbang kegiatan perekonomian, tempat kegiatan alih
moda transportasi, pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan
dan/atau pariwisata, pembuka isolasi daerah, serta prasarana memperkokoh
wawasan nusantara dan kedaulatan negara.
Saat ini Sumatera Barat hanya mempunyai satu Bandar Udara yaitu
Bandar Udara Internasional Minangkabau. Bandar Udara Internasional
Minangkabau dibangun pada tahun 2001 dan di operasikan penuh pada 22 Juli
2005, menggantikan Bandar Udara Tabing. Dengan luas terminal 20.580 m2,
bandara ini dapat menampung sebanyak 2.5 juta penumpang setiap tahunnya.
Sedangkan untuk fasilitas sisi udara Bandara Internasional memiliki ukuran
runway 2750 x 45 m, taxiway terdiri dari tiga Jalur dan apron seluas 37.800
m2. Bandara ini termasuk dalam kategori kelas 4D yang berarti dimaksudkan
untuk menampung pesawat dengan Aeroplane Reference Field Length (ARFL)
kurang dari 1800 m.
Adanya Bandar Udara Internasional Minangkabau menggantikan
Bandar Udara Tabing dan menjadi bandara satu-satunya di dunia dengan
nama etnis. Di tahun 2006, bandara ini secara resmi ditetapkan Kementerian
Agama untuk menjadi embarkasi serta debarkasi haji. Bandara Internasional
Minangkabau merupakan bandara pertama dan satu-satunya di negara ini
bahkan di dunia yang menggunakan nama etnik sebagai nama bandaranya.
Fasilitas pendukungnya yang semuanya menggunakan nama dan istilah
Minang dan gedung terminal penumpangnya merupakan gedung terbesar di
Indonesia dengan arsitektur Minangkabau. Sejak tanggal 1 Januari 2012,
Bandar Udara Internasional Minangkabau jam operasionalnya diperpanjang
atas kebijakan PT Angkasa Pura II dari pukul 21.00 menjadi 00.00 WIB.
Bandar Udara Tabing sendiri digantikan karena tidak mampu lagi memenuhi
seluruh persyaratan keselamatan penerbangan setelah beroperasi selama 34
tahun.
Jumlah penerbangan yang melayani rute dari dan ke Bandara
Internasional Minangkabau seperti di Bandara Tabing menghubungkan
Padang dengan Jakarta, Medan, Batam dan Pekanbaru untuk domestik,
sedangkan untuk pelayanan transportasi udara ke luar negeri (internasional)
yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Hingga saat ini tercatat sebanyak sepuluh
maskapai penerbangan nasional dan dua maskapai penerbangan asing
beroperasi di Bandara Internasional Minangkabau. Bandara Internasional
Minangkabau dapat menampung pesawat udara berbadan lebar seperti A 330
atau MD 11 dan kelengkapan fasilitas yang jauh berbeda dengan Bandara
Tabing dapat lebih menggairahkan aktifitas penerbangan di bandara ini.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh rumusan masalah,


yaitu :
1. Siapakah stakeholder Bandara Internasional Minangkabau?

2. Bagaimana hierarki Bandara Internasional Minangkabau?

3. Berapakah jumlah penumpang dan kargo eksisting Bandara Internasional


Minangkabau?
4. Berapakah kebutuhan panjang runway berdasarkan pesawat terbesar pada
Bandara Internasional Minangkabau?
5. Berapakah luas taxiway dan apron eksisting Bandara Internasional
Minangkabau?
6. Berapa permintaan dan kebutuhan pelayanan penumpang dan kargo dari
tahun 2023 – 2043?
7. Berapa luas terminal kargo yang dibutuhkan pada tahun 2023 dan 2043?

1.3. Tujuan Masalah

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Menganalisis pemangku kepentingan (stakeholder), hierarki bandar udara,
serta jumlah penumpang dan kargo eksisting.
2. Menganalisis berbagai fasilitas runway dan perhitungan kebutuhan panjang
runway eksisting berdasarkan pesawat terbesar.
3. Menganalisis berbagai fasilitas taxiway dan apron eksisting.
4. Menganalisis prediksi permintaan dan kebutuhan pelayanan penumpang
dan kargo dari tahun 2023 – 2043.
5. Menganalisis kebutuhan terminal kargo (airside dan landside) berdasarkan
SNI 03-7047-2004 pada tahun 2023 dan 2043.

1.4. Manfaat Laporan

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :


1. Bagi penulis
Laporan penelitian ini akan berguna sebagai acuan bagi pelajar agar
lebih memahami dan mengetahui mengenai :
a. Stakeholder dan hierarki Bandara Internasional Minangkabau.
b. Peramalan jumlah penumpang dan kargo eksisting tahun 2023 – 2043.
c. Mengetahui perencanaan fasilitas Bandara Internasional Miangkabau
tahun 2023 – 2043.

2. Bagi pembaca

Diharapkan dengan adanya laporan penelitian ini akan menjadi


sebuah informasi dan ilmu tambahan yang bisa dikembangkan lagi untuk
melengkapi informasi lainnya.

1.5. Batasan Masalah

Dalam pengerjaan laporan akhir ini, kami membatasi pengambilan data


sebagai berikut :
1. Pengambilan data pada Bandara Internasional Minangkabau.
2. Pengambilan data yang akan digunakan yaitu jumlah penumpang tahun
2014 – 2018 Bandara Internasional Minangkabau.
3. Pengambilan data jumlah cargo domestik dan internasional tahun 2014 –
2018 Bandara Internasional Minangkabau.

1.6. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan perencanaan Bandara


Internasional Minangkabau adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Studi Pustaka


Bab ini berisi tentang landasan teori yang digunakan mengenai bandar udara,
fasilitas bandar udara, pesawat terbang, terminal penumpang, terminal kargo,
dan forecasting.
Bab III Pengumpulan data dan Analisis
Bab ini berisi tentang pengumpulan data dan cara pengolahan data tersebut.

Bab IV Kesimpulan dan Saran


Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang dapat diambil dari
pengolahan data yang didapatkan oleh penulis.
BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1. Bandar Udara

Gambar 2.1 Bandara Internasional Minangkabau (Sumber: Website)

Menurut UU Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, bandar udara


adalah kawasan di daratan dan atau perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Sedangkan menurut International Civil Aviation Organization (ICAO),
Bandara didefinisikan sebagai sebuah wilayah darat atau perairan yang
digunakan untuk pendaratan dan lepas landas pesawat terbang, termasuk
bangunan dan fasilitas pendukung seperti landasan pacu, taxiway, apron,
terminal penumpang, dan fasilitas dukungan lainnya. Secara umum, bandara
adalah suatu fasilitas yang dirancang dan digunakan untuk kegiatan
penerbangan. Bandara berfungsi sebagai tempat pendaratan dan lepas landas
pesawat udara serta sebagai pusat transportasi udara yang menghubungkan
berbagai kota dan negara. Bandara berperan penting dalam menghubungkan
berbagai destinasi, memfasilitasi perjalanan udara, mendukung pariwisata dan
perdagangan, serta memainkan peran strategis dalam konektivitas global.
2.1.1. Fungsi Bandar Udara
Secara umum, bandar udara memiliki beberapa fungsi utama
yaitu :
1. Tempat keberangkatan dan kedatangan
Bandara adalah tempat dimana penumpang naik pesawat dari
tempat asal untuk melakukan perjalanan udara ke tempat tujuan.

2. Memberikan fasilitas penerbangan dan operasi pesawat


Bandara memiliki fasilitas dan layanan yang diperlukan untuk
operasi pesawat seperti taxiway, landasan pacu, dan apron pesawat.
Fasilitas ini dapat digunakan untuk pesawat mendarat, lepas landas,
dan beroperasi dengan aman saat bandara tersebut.

3. Tempat pemberian keamanan dan pemeriksaan


Pada setiap bandara memiliki sistem keamanan serta
pemeriksaan yang ketat, hal tersebut untuk memastikan keselamatan
penumpang dan pesawat saat terbang di udara. Pemeriksaan
keamanan ini diantaranya adalah pengecekan imigrasi dan bea cukai
untuk memverifikasi identitas penumpang, memeriksa barang apa
saja yang dibawa oleh penumpang, dan memberitahu peraturan
keamanan dalam perjalanan saat di pesawat tersebut.

4. Menyediakan fasilitas penunjang


Setiap bandara juga pasti memiliki dan menyediakan berbagai
fasilitas penunjang seperti area parkir untuk mobil, motor, dan
kendaraan lainnya, terdapat juga transportasi umum, layanan
pengangkutan barang atau kargo, restoran, cafe, minimarket, ATM,
dan fasilitas kesehatan. Fasilitas penunjang ini dibangun untuk
mempermudah orang-orang saat berada di bandara tersebut.

2.1.2. Klasifikasi Bandar Udara Berdasarkan Peran


1. Bandar Udara Internasional
Bandar udara internasional memiliki fasilitas dan kapasitas
yang menangani penerbangan domestik dan internasional dan
melayani rute dengan penerbangan jarak jauh dan memiliki fasilitas
yang lengkap.

2. Bandar Udara Regional


Bandar udara regional menangani penerbangan di wilayah
regional dan domestik di suatu wilayah tertentu. Biasanya, bandara
ini memiliki landasan pacu yang lebih pendek dan terminal
penumpang yang lebih sedikit.

3. Bandar Udara Domestik


Bandar udara domestik melayani penerbangan dalam negeri.
Ukurannya lebih kecil daripada bandar udara internasional dan
regional, dengan jumlah penerbangan dan penumpang yang lebih
terbatas.

4. Bandar Udara Lokal


Bandar udara lokal adalah bandar udara yang melayani
penerbangan lokal atau regional yang kapasitasnya lebih kecil
daripada bandar udara domestik. Bandar udara ini umumnya
memiliki landasan pacu yang pendek dan terminal penumpang yang
sederhana.

2.2. Hirarki Bandar Udara


1. Bandar Udara Pengumpul (Hub)
Merupakan bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang
luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/atau kargo
dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara
nasional atau berbagai provinsi. Macam-macam bandar udara pengumpul :
a. Bandar Udara Pengumpul dengan Skala Primer
Bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah
lebih besar atau sama dengan 5.000.000 (lima juta) orang pertahun.
b. Bandar Udara Pengumpul dengan Skala Sekunder
Bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah
lebih besar dari atau sama dengan 1.000.000 (satu juta) dan lebih kecil
dari 5.000.000 (lima juta) orang pertahun.
c. Bandar Udara Pengumpul dengan Skala Tersier
Bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat
yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sama
dengan 500.000 (lima ratus ribu) dan lebih kecil dari 1.000.000 (satu
juta) orang pertahun.

2. Bandar Udara Pengumpan (Spoke)


Bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan
mempengaruhi perkembangan ekonomi lokal, sebagai bandar udara tujuan
atau bandar udara penunjang dari bandar udara pengumpul, dan bandar
udara yang digunakan sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan
kegiatan lokal.

2.3. Bandara Internasional Minangkabau


Bandar Udara Internasional Minangkabau (bahasa Inggris:
Minangkabau International Airport, bahasa Minang: Bandar Udaro
Internasional Minangkabau) (IATA: PDG, ICAO: WIPT) atau biasa disingkat
BIM adalah bandar udara bertaraf internasional utama di provinsi Sumatra
Barat yang melayani penerbangan untuk Kota Padang. Bandara ini berjarak
sekitar 23 km dari pusat Kota Padang dan terletak di wilayah Ketaping,
Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Bandar Udara
Internasional Minangkabau mulai dibangun pada tahun 2002 dan dioperasikan
secara penuh pada 22 Juli 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing. BIM
merupakan bandara satu-satunya di dunia yang memakai nama etnis.
Jumlah penerbangan yang melayani rute dari dan ke Bandara
Internasional Minangkabau menghubungkan Padang dengan Jakarta, Medan,
Batam dan Pekanbaru untuk domestik, sedangkan untuk pelayanan transportasi
udara ke luar negeri (internasional) yaitu Singapura dan Kuala Lumpur. Hingga
saat ini tercatat sebanyak sepuluh maskapai penerbangan nasional dan dua
maskapai penerbangan asing beroperasi di Bandara Internasional
Minangkabau. Bandara Internasional Minangkabau dapat menampung pesawat
udara berbadan lebar seperti A 330 atau MD 11 dan kelengkapan fasilitas yang
jauh berbeda dengan Bandara Tabing dapat lebih menggairahkan aktifitas
penerbangan di bandara ini.
2.3.1. Spesifikasi Bandara Internasional Minangkabau
1. Landasan Pacu :
a. Arah = (15-33)
b. Panjang = 3.000 m
c. Lebar = 45 m
2. Taxiway :
a. N1 Partial 13,440 m2
b. N2 Partial 7,015 m2
3. Apron :
a. 37,800 m2
b. 13, 420 m2
4. Dapat menampung tipe pesawat seperti : Airbus A300, Airbus
A319, Airbus A320, Airbus A330, Airbus A340, Airbus A350,
ATR 72, Boeing 747, Boeing 777, dan McDonnell Douglas MD-
11.
5. Terminal penumpang/luas kapasitas : 12.570 m2/ 1.752.961
orang per tahun.
6. Terminal kargo/luas kapasitas : 1.360 m2/ 10.118.922 kg per
tahun.
7. Fasilitas Penerbangan :
a. Telekomunikasi : VHF/HF, Radio Link, Speech Plus, AMSC
b. Navigasi Udara : ILS, DVOR/DME, NDB
c. PKP-PK : CAT.IX
d. Air field Lightening PALS/PAPI
8. Fasilitas Bandara :
a. Power supply : PLN, MPS/Genset.
b. Water supply : PDAM.
c. Peralatan Mekanikal : Timbangan, conveyor belt, trolley,
garbarata, escalator, air conditioner.
d. Keamanan : X-Ray Screening system, walk through metal
detector, hand held metal detector, security, cctv.
e. Luas kapasitas parkir kendaraan : 10,850 m2 / 350 kendaraan.
f. Pelataran GSE : 621 m2.
g. Meteo pengamatan : tersedia.
h. Custom, immigration, quarantine (CIQ) : tersedia
i. Pelayanan umum : Bank, ATM, restoran, kafetaria
j. Penunjang lain : Perkantoran/Administrasi, IPAL, GSE,
Gedung VIP/VVIP, Gedung Operasi, dan Gedung lainnya.

2.4. Peramalan atau Forecasting


Menurut Rita Ambarwati dan Supardi dalam buku Manajemen
Operasional dan Implementasi dalam Industri, pengertian forecasting adalah
suatu perkiraan atau prediksi untuk masa depan dalam jangka waktu tertentu.
Hasil dari metode peramalan dapat digunakan untuk membantu suatu
perusahaan dalam membuat tujuan dan pengambilan keputusan. Cara kerja
forecasting adalah memprediksi masa depan berdasarkan data-data yang
diperoleh dari masa lalu. Kemudian, hasil dari analisis tersebut akan digunakan
sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
2.4.1. Jenis-Jenis Forecasting
1. Economics Forecasting atau Peramalan Ekonomi
Peramalan ekonomi adalah jenis metode peramalan yang
digunakan untuk memperkirakan tingkat inflasi, ketersediaan uang,
dana yang dibutuhkan untuk menjalankan produksi, dan indikator
perencanaan lainnya.
2. Technological Forecasting atau Peramalan Tekonologi
Peramalan teknologi adalah jenis metode peramalan yang
bertujuan untuk melihat kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik dan yang membutuhkan
pabrik dan peralatan baru.
3. Demand Forecasting atau Peramalan Permintaan
Peramalan permintaan adalah jenis metode peramalan
untuk memprediksi proyeksi permintaan untuk produk atau
layanan suatu perusahaan.
4. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas
data kualitatif pada masa lalu, hasil ramalan yang dibuat sangat
tergantung pada orang yang menyusunnya, hal ini penting karena
peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat
intuisi, pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari
penyusunnya, biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan
atas hasil penyelidikan, seperti pendapat salesmen, pendapat sales
manajer pendapat para ahli dan survey konsumen.
5. Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan
atas data penjualan pada masa lalu, hasil peramalan yang dibuat
sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam
peramalan tersebut. penggunaan metode yang berbeda akan
diperoleh hasil yang berbeda pula.

Selain itu, forecasting juga dapat dikelompokkan berdasarkan


jangka waktu prediksinya, seperti forecasting jangka pendek (1-5
minggu ke depan), jangka menengah (1-24 bulan), dan jangka panjang
(2-10 tahun).

2.4.2. Manfaat Peramalan atau Forecasting


1. Meningkatkan pengawasan
Adanya metode peramalan dapat membuat suatu
perusahaan dapat meningkatkan pengawasan terhadap seluruh
kegiatan di perusahaan termasuk dalam mengontrol dan
mengambil keputusan yang tepat dalam segala aktivitas bisnis yang
dilakukan dalam perusahaannya.
2. Menjadi pedoman bagi perusahaan
Dengan adanya metode peramalan, suatu perusahaan dapat
membuat rencana-rencana bisnis yang berpedoman dengan
peramalan ini. Sehingga perusahaan memiliki dasar atau alat yang
dapat digunakan dalam mengambil keputusan yang tepat pada
rencananya serta dapat meningkatkan efektifitas dalam suatu
rencana bisnis tersebut.
3. Sebagai dasar kajian dalam kebijakan perusahaan
Metode peramalan dapat digunakan sebagai dasar untuk
perusahaan agar bisa mengkaji setiap kebijakan apa saja yang harus
diputuskan baik yang berlaku pada saat ini dan di masa lalu yang
digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruhnya saat di masa
depan nanti.

2.4.3. Fungsi Peramalan atau Forecasting


1. Sebagai alat bantu dalam perencanaan perusahaan
Adanya metode peramalan dalam perusahaan sangat
membantu, karena dalam suatu perusahaan saat merencanakan
bisnis-bisnis untuk dimasa yang akan datang akan diperlukan
metode peramalan ini, sehingga dalam perencanaan tersebut akan
berjalan efektif dan efisien karena sudah adanya hasil dari
peramalan tersebut.
2. Untuk menetapkan sebuah kebutuhan di masa yang akan
datang
Dengan adanya metode peramalan, suatu perusahaan dapat
memutuskan dalam penetapan kebutuhan seperti sumber daya yang
dibutuhkan di masa mendatang nanti.
3. Sebagai pengambilan keputusan
Keputusan yang baik adalah keputusan yang didasarkan atas
pertimbangan apa yang akan terjadi pada waktu keputusan itu
dilaksanakan. Apabila kurang tepat ramalan yang kita susun, maka
masalah peramalan juga merupakan masalah yang selalu kita
hadapi (Ginting, 2007).

2.3.4 Model dan Rumus Peramalan atau Forecasting


1. Model rata-rata bergerak (Moving averages model)
Model data yang menggunakan data permintaan baru untuk
melakukan forecasting di masa depan. Rumusnya adalah :

Rata – rata bergerak n Periode =


(∑(permintaan dalam n-periode terdahulu)) / n

2. Model rata-rata bergerak berbobot (Weighted moving averages


model)
Model data yang lebih responsif karena menggunakan data
yang diberi bobot di periode waktu selanjutnya.
Rumus forecasting model weighted moving averages :

Weighted MA (n) =
(∑(pembobot untuk periode permintaan aktual periode n)) /
(∑(pembobot))

3. Model pemulusan eksponensial (Exponential smoothing model)


Rumus forecasting model exponential smoothing :

Ft = Ft-1 + α (At-1 – Ft-1)

Penjelasan :
Ft : nilai forecasting selama untuk periode waktu tertentu
Ft-1 : nilai forecasting untuk satu periode waktu yang lalu
At-1 : nilai aktual satu periode yang lalu
ɑ : merupakan konstanta pemulusan (smoothing constant)
BAB III
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS

3.1. Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, dilakukan pencarian pada
internet melalui media website mengenai informasi yang kita butuhkan.
Adapun data yang diperoleh yaitu :
3.1.1. Spesifikasi Bandara Minangkabau

Tabel 3.1 Spesifikasi Bandara Minangkabau


Informasi Keterangan
Jenis Publik
Pemilik PT. Avaziasi Pariwisata Indonesia
(Persero)
Pengelola PT. Angkasa Pura II
Melayani Palapa
Lokasi Kabupaten Padang Pariaman,
Sumatera Barat, Indonesia
Dibuka 22 Agustus 2005 (Operasional)
Maskapai Utama Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air

Tabel 3.2 Pesawat Yang Mendarat Di Bandara Internasional Minangkabau


Ada tiga pesawat terbesar yang pernah mendarat di
Bandara Internasional Minangkabau, yaitu :
Airbus A330 Neo - Maskapai Lion Air
Boeing 777 -300ER - Madakapai Garuda
Boeing 747 – 400 - Maskapai Lion Air
Tabel 3.3 Spesifikasi Bandara

Keterangan Saat ini Pengembangan

Area 400,46 Ha 438,48 Ha

Runway 3.000 m X 45 m 3.000 m X 45 m

Parallel Taxiway - 2.500 m X 23 m

Apron Area 37.800 m² 80.520 m²

Terminal Area 20.568 m² 9.950 m²

Terminal Capacity 2.300.000 Pax/ Year 5.700.000 Pax/ Year

Cargo 1.583 m² 3.677 m²

Parking Area 27.840 m² 49.115 m²

3.1.2. Jumlah Penumpang Dan Kargo Eksisting

Tabel 3.4 Data Penumpang & Kargo


Jenis Data Penumpang & Kargo Bandara Internasional Minangkabau
Pergerakan 2014 2015 2016 2017 2018
Penumpang 2.791.411 3.169.122 3.600.150 3.955.644 4.139.952
Kargo 11.567.012 9.518.317 15.349.706 16.571.313 18.833.972
Tahun 1 2 3 4 5
3.1.3. Forecasting Jumlah Penumpang Dan Kargo

Tabel 3.5 Data Forecasting Jumlah Penumpang & KargoTtahun 2019 – 2043

Jenis 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028
Pergerakan
Penumpang 4.090.160 4.438.520 4.786.880 5.135.240 5.483.600 5.831.960 6.180.320 6.528.680 6.877.040 7.225.400
Kargo 22.952.164 27.117.324 31.855.760 37.167.472 43.052.460 49.510.724 56.542.264 64.147.080 72.325.172 81.076.540
Tahun 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Jenis 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038
Pergerakan
Penumpang 7.573.760 7.922.120 8.270.480 8.618.840 8.967.200 9.315.560 9.663.920 10.012.280 10.360.640 10.709.000
Kargo 90.401.184 100.299.104 110.770.300 121.814.772 133.432.520 145.623.544 158.387.844 171.725.420 185.636.272 200.120.400
Tahun 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Jenis 2039 2040 2041 2042 2043


Pergerakan
Penumpang 11.057.360 11.405.720 11.754.080 12.102.440 12.450.800
Kargo 215.177.804 230.808.484 247.012.440 263.789.672 281.140.180
Tahun 26 27 28 29 30
3.1.4. Spesifikasi Runway
Runway yang berada di Bandara Internasional Minangkabau
memiliki tipe runway tunggal. Dengan panjang runway 3.000 m x 45 m
(135.000 m²) yang mampu menampung Pesawat Airbus A300, Airbus
A319, Airbus A320, Airbus A330, Airbus A340, Airbus A350, ATR
72, Boeing 747, Boeing 777, dan McDonnell Douglas MD-11.

Gambar 3.2 Boeing 747 – 400

Tabel 3.6 Spesifikasi Pesawat


Pesawat rencana terbesar Boeing 747 – 400
ARFL (aircraft reference field length) 3.185
Maximum take off weight 875.000 Ibs (396.893 kg)
Landing weight 640.000 lbs (290.299 kg)
Temperatur maximum 26,8 C
Elevasi 3,75 m

3.1.5. Runway Aktual


a. Koleksi Terhadap Elevasi
Fe = 1+ (0,07 x h/300)
Fe = 1+ (0,07 x 5,5/300) = 1,0012833333
b. Koreksi Terhadap Temperatur
Ft = 1 + 0,01 (T – (15-0,0065 x h)
= 1 + 0,01 (26,8 – (15 – 0,0065 x 5,5))
= 1 + 0,01 (26,8 – (15 – 0,03575))
= 1 + 0,01 (26,8 – 14,96425)
= 1 + 0,01 (11.83575)
= 1 + 0,1183575
= 1, 1183575
c. Koreksi Terhadap Slope
Fs = 1 + 0,10 S
Fs = 1 + 0,10 x 0,3%
Fs = 1,0003

Maka Panjang Runway Aktual :


ARFL x Fe x Ft x Fs
= 3.185 x 1,0012833333 x 1, 1183575 x 1,0003
= 3.567,6097924 ≈ 3.568 m.

3.1.6. Luas Terminal Kargo Bandara Minangkabau


1. Luas terminal kargo tahun 2023
2023 = 10.000 (a) → 11,5 (x)
22.000 (b) → ? (y)
50.000 (c) → 15,0 (z)

y = 𝑥 + $(𝑏#𝑎)% (𝑧 − 𝑥)
(𝑐#𝑎)

y = 11,5 + $(22.)))#*).))))% (15,0 − 11,5)


(+).)))#*).))))

y = 12,55

2. Volume kargo tahunan pada tahun 2023 yaitu 22.000 ton


dengan nilai P 12,55 ton/m²
2043 = 10.000 (a) → 11,5 (x)
38.000 (b) → ? (y)
50.000 (c) → 15,0 (z)
y = 𝑥 + $(𝑏#𝑎)% (𝑧 − 𝑥)
(𝑐#𝑎)

y = 11,5 + $(3-.)))#*).))))% (15,0 − 11,5)


(+).)))#*).))))

y = 13,95

3. Volume kargo tahunan pada tahun 2043 yaitu 38.000 ton


dengan nilai P 13,95 ton/m²
Tahun 2023 =
a. Luas Gudang Airlines
Q = N/p
= 22.000 / 12,55
= 1.752,98 m²
b. Luas Gudang Agen Kargo
S=Qxr
= 1.752,98 x 0,5
= 876,49 m
c. Lebar Terminal Kargo
U = (Q+S) / t
= (1.752,98 + 876,49) / 20
= 131,47 m
d. Luas Area Sisi Udara
Y=Uxw
= 131,47 x 10
= 1.314,7 m²
e. Luas Area Sisi Darat
X=Uxv
= 131,98 x 20
= 2.629,4 m²
Maka,
Z=Q+S+X+Y
= 1.752,98 + 876,49 + 2.629,4 + 1.314,7
= 6.573,57 ≈ 6.574 m²
Tahun 2043 :
a. Luas Gudang Airlines
Q = N/p
= 38.000 / 13,95
= 2.724,01 m²
b. Luas Gudang Agen Kargo
S=Qxr
= 2.724,01 x 0,5
= 1.362,005 m²
c. Lebar Terminal Kargo
U = (Q+S) / t
= (2.724,01 + 1.362,005) / 20
= 204,30 m
d. Luas Area Sisi Udara
Y=Uxw
= 204,30 x 10
= 2.043 m²
e. Luas Area Sisi Darat
X=Uxv
= 204,30 x 20
= 4.086 m²
Maka,
Z=Q+S+X+Y
= 2.724,01 + 1.362,005 + 4.086 + 2.043
= 10.215,015 ≈ 10.215 m²

3.2. Analisis Data


3.2.1. Analisis Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
Bandara memiliki banyak stakeholder yaitu, Operator bandara
dalam hal ini adalah PT Angkasa Pura II; Otoritas Bandara; Imigrasi;
Bea dan Cukai; Balai Karantina; Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kemenkes; TNI/Polri; maskapai dan sebagainya. Seluruh stakeholder
di bandara PT Angkasa Pura II bersinergi untuk mengawal prosedur
berjalan ketat dan lancar.
3.2.2. Analisis Fasilitas Runway

Shoulder
Pavement

Stopway

Clearway

Runway and Safety Area


BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Hasil analisis mengenai perencanaan terminal kargo Bandara
Minangkabau dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Stakeholder Bandar Udara Minangkabau adalah Otoritas Bandara
Kementerian Perhubungan; operator bandara (PT. Angkasa Pura II);
TNI/Polri; maskapai; AirNav Indonesia; penumpang pesawat; Balai
Karantina; Bea dan Cukai; Imigrasi; Kantor Kesehatan Pelabuhan; Ground
Handling; lalu ditambah lagi dengan operator transportasi darat; operator
kereta api; operator Gudang kargo; penyewa tenant dan sebagainya.
2. Hierarki Bandara Minangkabau 2023 adalah sebagai bandara pengumpul
dengan pelayanan primer yang melayani penumpang dengan jumlah
diatas 5.000.000 (lima juta) orang pertahun.
3. Berdasarkan data yang didapatkan, jumlah kargo Bandara Minangkabau
pada eksisting tahun 2023 43.052. 460 (Ton/ Tahun). Untuk data jumlah
penumpang pada eksisting tahun 2023 dengan nilai 5.483.600
(penumpang/tahun).
4. Kebutuhan panjang runway berdasarkan pesawat terbesar pada Bandara
Minangkabau yaitu pesawat B747-400 adalah 3.658 m.
5. Berdasarkan prediksi hasil forecasting, jumlah kargo Bandara Minangkabau
pada tahun 2043 adalah 281.140.180 (Ton/tahun) Untuk prediksi jumlah
penumpang pada tahun 2043 adalah 12.450.800 (penumpang/tahun).
6. Untuk luas terminal kargo didapatkan perbedaan yang sangat signifikan
pada hasil data dan perhitungan dari seluruh sisi terminal kargo tahun 2023
yaitu 6.574 m² pada tahun 2043 yaitu 10.215 m², maka perlu dilakukan
perlusan terminal kargo seluas 3641 m² untuk menampung jumlah kargo
pada tahun 2043.
4.2. Saran
Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan saran untuk
Bandara Minangkabau adalah untuk pelayanan, fasilitas, dan kapasitas
Bandara Minangkabau baik penumpang maupun kargo untuk 20 tahun kedepan
perlu ditingkatkan dan perlu adanya perluasan terminal kargo serta
perpanjangan runway untuk memenuhi permintaan jumlah penumpang dan
kargo.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai