MODUL
i
MODUL
2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmatnya modul ini bisa tersusun sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini.
Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, kami menyusun buku modul
“Reservation and Ticketing” untuk mahasiswa Program Studi Usaha Perjalanan Wisata
(UPW). Diharapkan dengan pendekatan pembelajaran melalui modul ini dapat memberikan
kesempatan kepada Mahasiswa untuk belajar sesuai dengan percepatan pembelajaran masing-
masing.
Modul ini kami susun sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi. Sebagai alat atau
sarana pembelajaran, modul ini berisi materi, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang
dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Modul
ini juga dilengkapi dengan tugas-tugas individu dan kelompok, serta evaluasi yang bisa
dijadikan sebagai alat penilaian kompetensi mahasiswa.
Kami berharap modul ini bermanfaat bagi MahaMahasiswa dan teman-teman Dosen
yang mengajar di Program Studi keahlian Pariwisata, sehingga dapat tercipta Pembelajaran
yang Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot.
Terimakasih yang setinggi-tingginya kami haturkan kepada semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya modul ini. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan kearah sempurnanya modul ini
Hormat kami,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Deskripsi ............................................................................................................ 1
B. Prasyarat ............................................................................................................. 1
C. Petunjuk Penggunaan Modul ............................................................................. 1
D. Strategi Pembelajaran ....................................................................................... 3
E. Tujuan ............................................................................................................... 3
Bab II Pembelajaran
iv
B. Reservation And Ticketing.............................................................................. 27
1. Pengertian dan Macam-macam Reservasi ................................................... 27
2. Tugas dan Fungsi Bagian Reservasi ............................................................ 29
3. Therminologi................................................................................................ 30
4. Sumber-Sumber Informasi ........................................................................... 33
5. Bentuk-Bentuk Perjalanan ........................................................................... 34
6. Kode Etik Reservasi ..................................................................................... 35
7. Data-Data Reservasi..................................................................................... 35
8. Langkah-Langkah Memproses Reservasi .................................................... 36
9. Membaca Jadwal Penerbangan (Schedules) ................................................ 38
10. Reservation Card .......................................................................................... 42
11. Rangkuman .................................................................................................. 43
12. Tugas ........................................................................................................... 44
Penutup ............................................................................................................................... 57
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
PETA KEDUDUKAN MODUL
MODUL MODUL
viii
GLOSARIUM
ix
PNR : Passanger Name Record, suatu kode yang muncul setelah proses reservasi
selesai. Sering juga disebut dengan kode booking.
Passenger : Istilah untuk penumpang pesawat udara.
PAT : Passanger Air Tariff, sebuah buku yang berisi daftar harga
penerbangan internasional.
Reservation : Sebuah proses pemesanan tempat duduk di pesawat untuk
penumpang dan barangnya dalam suatu penerbangan. Reservation juga
diartikan sebagai suatu proses pemesanan untuk layanan-layanan tertentu
seperti kamar hotel, pertunjukkan dan lain-lain.
Return : Bentuk perjalanan pergi pulang dengan rute yang sama.
Schedule : Jadwal penerbangan.
SSR : Special Service Requirement, yaitu permintaan pelayanan khusus dalam
suatu penerbangan. Contohnya: WCHC, MOML, NSST dan lain-lain.
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul ini berjudul “Reservation and Ticketing”, merupakan salah satu modul
Keahlian UPW sesuai dengan kurikulum. Modul ini hanya berisi 2 (dua) uraian pokok
bahasan, yaitu identifikasikan geografi penerbangan dan reservation and ticketing.
Geografi penerbangan dalam dunia pariwisata sedikit berbeda dengan geografi secara
umum. Organisasi yang mengatur geografi penerbangan ini adalah IATA (International of Air
Transport Association) yaitu suatu organisasi yang berdiri pada tanggal 19 April 1945 di
Havana, Cuba dengan beranggotakan lebih dari 240 perusahaan penerbangan di dunia atau
lebih dari 84% dari jumlah lalu lintas penerbangan. IATA mendukung aktivitas penerbangan
dan membantu merumuskan kebijakan dan standard bisnis penerbanagan. Kantor pusat IATA
berada di Montreal-Canada dengan kantor eksekutif di Genewa, Swisserland.
Untuk dapat melakukan pelayanan menerima Reservation and Ticketing jasa
penerbangan udara dan up date data, Mahasiswa terlebih dahulu harus menguasai informasi
geografi penerbangan udara baik wilayah domestic maupun internasional. Dan dalam
melakukan pelayanan, Mahasiswa harus menguasai prosedur operasional standar yang berlaku
di masing- masing perusahaan penerbangan.
Dalam modul ini akan dijelaskan secara detail tentang informasi geografi penerbangan
dan tata cara (Standart operational Procedure) menerima pemesanan tempat jasa
penerbangan udara dan up date data. Untuk mendukung kegiatan praktek Mahasiswa,
diharapkan Dosen dan Mahasiswa memanfaatkan media CRS online atau media alternative
EDU-CRS bagi kampus-kampus yang belum mempunyai fasilitas CRS online dan belum
terpasang jaringan internet.
B. Prasyarat
Untuk mempelajari materi reservation and ticketing diharapkan Mahasiswa telah
mampu dan kompeten pada mata kuliah yang telah diajarkan pada semester sebelumnya.
D. Strategi Pembelajaran
Pada dasarnya, strategi pembelajaran yang diterapkan dalam proses belajar mengajar
harus disesuaikan dengan kondisi Mahasiswa, lingkungan kampus dan waktu pembelajaran.
Untuk Mata Pelajaran “Reservation and Ticketing” beberapa Strategi yang bisa dijadikan
sebagai acuan adalah Pembelajaran Langsung (Direct Learning) dan Pembelajaran Konstektual
(Contextual Learning). Sedangkan metode pembelajaran yang akan diterapkan disarankan
untuk menggunakan metode Simulasi.
Untuk lebih menarik dan menciptakan pembelajaran yang yang Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efisien, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot hendaknya Dosen pengampu menyiapkan
beberapa media yang menarik sehingga dapat memudahkan Mahasiswa dalam menghafal
wilayah geografi penerbangan udara dan mampu melakukan praktek menerima permintaan
tempat jasa penerbangan udara. Beberapa media yang disarankan antara lain sebagai berikut:
1. IATA Simulator, yaitu media pembelajaran dari IATA yang berisi pembagian wilayah
dunia beserta kode-kode nya.
2. Peta Dunia, jika kampus belum mempunyai IATA Simulator.
3. CRS, yaitu sebuah system pemesanan tiket secara online.
4. EDU-CRS, jika kampus belum menyediakan koneksi internet.
5. Beberapa video tentang proses pelayanan pelanggan yang melakukan Reservation and
Ticketing pada suatu perusahaan penerbangan.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari setiap KD dalam modul ini, diharapkan Mahasiswa
mampu memberikan pelayanan kepada pelanggan yang melakukan Reservation and
2. Tujuan Khusus
Tujuan pembelajaran khusus yang diharapkan setelah proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Mahasiswa dapat mendiskripsikan informasi geografi penerbangan
termasuk konsep freedom of air, Airlines Name, Airlines Code dan Airlines
Number.
b. Mahasiswa mampu menerima Reservation and Ticketing
c. Mahasiswa dapat menjelaskan data Reservation and Ticketing
I) Peranan IATA
1.1. Bagi Perusahaan Penerbangan
Menyiapkan perangkat kerja sama untuk mencari solusi atas permasalahan
yang bersumber dari eksternal suatu perusahaan penerbangan atau
permasalahan antar beberapa penerbangan.
1.2. Pemerintah
Merupakan forum pengembangan standar industry penerbangan udara dan
pusat koordinasi tarif perjalanan internasional.
2) Aktivitas IATA
2.1. Menjaga keselamatan penerbangan, menerbitkan jadwal dan
menentukan tariff penerbangan internasional yang wajar bagi masyarakat
dunia serta membantu anggotanya untuk menemukan solusi atas
permasalahan penerbangan.
2.2. Menjalin kerja sama dengan ICAO (Internasional Civil Aviation
Organisastion), organisasi milik PBB bergerak dalam bidang
penerbangan yang didirikan tahun
1944.
2.3. Memfasilitasi kerja sama antara beberapa perusahaan penerbangan yang
menjadi anggotanya baik secara langsung maupun tidak langsung.
3) Anggota IATA
3.1. Anggota aktif (Active Members)
Perusahaan penerbanga anggota IATA yang melakukan pelayanan udara
antar Negara.
3.2. Anggota Assosiasi (Association Members)
Perusahaan penerbangan anggota IATA yang melakukan pelayanan
udara antar kota di dalam satu Negara.
Organisasi perusahaan penerbangan dan industri perjalanan yang lain adalah:
1. UFTA (Universal Federation of Travel Agent’s Association)
2. INACA (Indonesian Air Civil Association)
3. ASITA (Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies)
Gambar 2
1. AREA 1 (TC 1)
Area 1 atau TC 1 disebut juga sebagai wilayah Western Hemisphere. TC 1
diklasifikasikan dalam bebarapa sub-area namun untuk kepentingan perhitungan
harga, area ini diklasifikasikan dalam dua sub-area.
2. AREA 2 (TC 2)
Area 2 atau TC 2 disebut juga sebagai wilayah Eastern Hemisphere. TC 2
diklasifikasikan dalam tiga sub-area, yaitu:
2.1. EROPA
Albania Canary Italia Malta Rusia (Eropa)
Austria Cyprus Inggris Madeira Slovakia
Algeria Czehnya Kroasia Maroco Serbia
Andorra Denmark Latvia Montenegro Slovenia
Armenia Estonia Libraltar Norwegia Spanyol
Azerbaijan Francis Lithuania Netherland San Marino
Bulgaria Finlandia Liechtenstein Portugis Tunisia
Belarus Germany Luxembourg P. Foroe Turki
Belgia Hungaria Macedonia Polandia United Kingdom
Bosnia H. Iceland Mordova Pulau Ukraina
Belanda Irlandia Monaco Rumania Yunani
3. AREA 3 (TC 3)
Area 3 terdiri dari keseluruhan wilayah Asia kecuali yang termasuk Area
2, Timur India, Australia, Selandia Baru dan kepulauan-kepulauan kecil di laut
pasifik kecuali yang berada di TC 1. Area 3 terbagi dalam 4 sub area, yaitu:
3.1. Asia Tenggara (South East Asia)
Meliputi Negara-negara berikut ini: Brunei Darussalam, Kamboja, China
termasuk Hongkong dan Macau, China, Taipei, Kepulaua Kristmas,
Kepulauan Cocos, Guam, Wilayah Khusu, Hongkong, Indonesia,
Kazakhstan, Kyrgystan, Laos, Macau, Malaysia, Kepulauan Marshall,
Micronesia, Mongolia, Myanmar, Kepulauan Utara Mariana, Pulau,
Philipina, Rusia (Asia), Singapore Tajikistan, Thailand, Timur Leste,
Turkmenistan, Uzbekistan, Vietnam.
3.2. Asia Selatan Subcontinental Area (South East Asia Sub Continent)
Meliputi negara-negara berikut ini: Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India,
Maldives, Nepal, Pakistan, Sri Lanka.
3.3. Jepang dan Korea (Japkor)
Meliputi negara Jepang, Korea Selatan dan Korea Utara
3.4. Tenggara Pasifik (South West Pacific)
Meliputi negara-negara berikut ini: Amerika Samoa, Australia, Kepulauan
Cook, Fiji, French Polynesia, Kiribati, Nauru, New Caledonia termasuk
Gambar 7. Wilayah TC 3
Gambar 9
4. Freedom of Air
Freedom of Air diartikan sebagai kebebasan udara adalah seperangkat hak
penerbangan komersial yang diberikan oleh suatu Negara termasuk hak untuk masuk di
wilayah udara negara lain. Freedom of air ini dirumuskan sebagai akibat dari adanya
perselisihan tingkat liberalisasi penerbangan di Konvensi Penerbangan Sipil
Internasional 1944, yang dikenal sebagai konvensi Chicago. Amerika Serikat telah
menyerukan satu set standar hak udara terpisah yang akan dinegosiasikan antara negara-
negara, tetapi sebagian besar negara-negara lain khawatir bahwa ukuran perusahaan
penerbangan AS akan mendominasi perjalanan udara jika tidak ada aturan ketat.
Kebebasan udara adalah blok bangunan dasar dari jaringan internasional rute
penerbangan komersial. Penggunaan 'kebebasan' syarat dan 'benar' memberi hak untuk
mengoperasikan layanan penerbangan internasional hanya dalam lingkup perjanjian
multilateral dan bilateral (perjanjian layanan udara) yang memungkinkan mereka.
Dua freedom yang pertama menyangkut kebebasan melintasnya pesawat
komersial melalui wilayah udara asing dan bandara, kebebasan lainnya adalah tentang
membawa orang, surat atau dokumen dan kargo internasional. Yang pertama melalui
kebebasan kelima secara resmi disebutkan oleh perjanjian internasional, khususnya
Konvensi Chicago. Beberapa kebebasan lain telah ditambahkan, dan meskipun sebagian
Berikut ini adalah diagram yang menunjukkan Freedom Penerbangan. Lingkaran warna
biru menunjukkan pasar wilayah operasi domestik perusahaan penerbangan dan
lingkaran warna merah atau kuning menunjukkan pasar wilayah operasi luar negeri.
5. Airlines
Airlines dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu maskapi penerbangan.
Tetapi tidak semua maskapai penerbangan bisa diartikan sebagai Airlines. Sebelum
Berikut ini adalah contoh logo maskapai penerbangan yang beroperasi di wilayah
Indonesia:
Untuk kepentingan penerbangan, selain menentukan city codes, IATA juga menentukan
Airlines Codes yang terdiri dari 2 digit huruf atau gabungan huruf dan angka. Berikut ini
tabel beberapa contoh airlines code yang ada di dunia:
6. Rangkuman
IATA (International Air Transport Association)
adalah organisasi perkumpulan perusahaan-perusahaan penerbangan seluruh dunia
yang bersifat sosial dengan sumber dana berasal dari para anggotanya. Untuk
kepentingan penerbangan, IATA membagi wilayah dunia kedalam tiga Traffic
Conference (TC) yaitu:
TC 1: untuk wilayah keseluruah benua America
TC 2: untuk wilayah Eropa, Africa dan Middle East.
TC 3: untuk wilayah Asia dan South West Pacific
Freedom of Air
adalah seperangkat hak penerbangan komersial yang diberikan oleh suatu
Negara termasuk hak untuk masuk di wilayah udara negara lain. Fungsi
diberlakukannya freedom of air ini adalah untuk mengatur dan mengatasi adanya
perselisihan antar negara atas lalu lintas penerbangan udara.
7. Tugas
a. Individu
Carilah informasi tentang kota-kota di Indonesia dan dunia berdasarkan
geografi penerbangan IATA selain kota yang telah tampil dalam daftar tabel 3
dan 4. Susunlah sebuah laporan dari hasil pengamatan tersebut dalam bentuk
tabel dan kumpulkan kepada Dosen pengampu anda.
8. Tes Formatif
1) Anda Diminta Untuk Melengkapi Tabel Berikut (SCORE:60)
No City Code Airport Province Time Zone
1 Banda Aceh BTJ St. Iskandar angbintang
2 Medan MES Polonia
3 Palembang PLM St. Mahmud Badarudin
4 Bengkulu BKS Fatmawati Soekarno
5 Padang PDG Minangkabau / Tabing
6 Pekanbaru PKU St. Syarif Kasim
7 Dumai DUM Pinang Kapai
8 Batam BTH Hang Nadim
9 Tanjung Pin TNJ Raja Haji Fisabilillah
10 Jambi DJB St. Tauddinha Syaif
11 Bandar lapun TKG Raden Inten II
12 Bandung BDO Husein Sastranegara
13 Bogor BGX Atang Sanjaya
14 Semarang SRG Ahmad Yani
15 Solo SOC Adi Sumarmo
16 Cirebon CBN Penggung
17 Cilacap CXP Tunggul Wulung
18 Jogjakarta JOG Adi Sucipto
19 Surabaya SUB Ir. Juanda
3. Terminologi
3.1. Umum
ARNK Arrival Unknown (kedatangan penumpang menggunakan
transportasi selain pesawat udara)
Arrival Point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan tiba.
Booking Code Kode yang digunakan sebagai indikasi proses reservasi
telah dilakukan.
Carrier Maskapai penerbangan yang mengangkut penumpang
Connecting Carrier Maskapai penerbangan yang memberikan pelayanan
kepada penumpang dan barangnya yang akan ditransfer ke
transportasi penghubungnya.
Confirmation Proses penegasan reservasi
Departure point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan untuk
berangkat memulai rangkaian perjalanannya
Deplaning Point Kota atau airport dimana penumpang dijadwalkan untuk
turun dari pesawat yang mengangkutnya.
Destination Point Kota atau airport pemberhentian atau tujuan akhir
DOI Date of Issued (tanggal penerbitan tiket)
DOT Date of Travel (tanggal perjalanan)
Domestic fare Suatu harga yang digunakan dari satu kota ke kota yang
lain dalam satu negara yang sama.
ETA Estimated Time of Arrival (Perkiraan waktu tiba)
ETD Estimated Time of Departure (Perkiraan waktu berangkat)
Gap Jarak dari satu kota ke kota lain yang tidak menggunakan
transportasi udara
Perjalanan pulang pergi atau Round Trip atau return trip RT)
7. Data-data Reservasi
Dalam memproses layanan data reservasi baik di maskapai penerbangan maupun di
agen perjalanan dapat dilakukan dengan manual mapun komputerisasi. Proses manual
dilakukan ketika terjadi kondisi yang darurat, seperti aliran listrik padam, terjadi
Gambar 17. Contoh Jadwal Citilink Gambar 18. Contoh Jadwal Air Asia
A B C D E F G
Keterangan:
A Validity Periode masa berlaku suatu penerbangan.
B Days of Service Hari Pelayanan penerbangan
C DEP Waktu dan airport keberangkatan
D ARR Waktu dan airport tiba atau transit
E Flight Number Nomer Penerbangan
F A/C Jenis pesawat yang digunakan
G Classes Macam-macam kelas yang tersedia dalam suatu penerbangan
Kode-kode dan singkatan yang ada dalam time table pada umumnya dibuat dengan
mengacu pada standar baku yang berlaku secara internasional yang diatur oleh IATA. Hal
tersebut perlu dilakukan untuk keseragaman secara internasional agar petugas atau staff
lebih mudah memahaminya, menghindarkan terjadinya salah pengertian dalam
penyampaian informasi-informasi di dalamnya, serta pertimbangan efisiensi dan efektifitas
dari time table tersebut. Berikut ini beberapa tabel singkatan yang ada dalam time table
11. Rangkuman
Reservation diartikan sebagai penyediaan tempat duduk bagi penumpang pesawat dan
ruangan untuk bagasinya. Sistem reservasi yang berlaku saat ini adalah sistem
komputerisasi walaupun cara pelayanannya masih ada yang manual. Macam-macam
reservasi bisa ditinjau dari segi pengerjaannya, pengorganisasiannya, jumlah penumpang,
dan salurannya.
12. Tugas
a. Individu
Carilah informasi tentang:
a. Satu maskapai penerbangan (sesuai daftar maskapai yang diberikan Dosen)
b. Rute penerbangan yang diterbangi oleh maskapai tersebut.
c. Jadwal penerbangan dari beberapa kota terkenal dengan maskapai tersebut.
d. Fasilitas-fasilitas yang ditawarkan dan Harga tiket (sesuai option c.)
Susunlah informasi yang telah anda dapatkan dalam sebuah portofolio.
b. Kelompok
Masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang yang akan melakukan praktek
memberikan pelayanan pemesanan tiket penerbangan udara melalui: Walking guest
dan Telepon. Masing-masing kelompok melakukan praktek reservasi dengan metode
simulasi secara bergantian peran (staff dan tamu)
Bukti hasil praktek adalah kartu reservasi.
TES KOGNITIF
SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar
1. Apa yang anda ketahui tentang IATA!
2. Jelaskan pembagian geografi penerbangan menurut IATA!
3. Sebutkan Sub Area pada masing-masing traffic conference dan berikan
contoh negaranya!
4. Sebutkan 8 freedom of Air!
5. Berikan contoh satu rute perjalanan untuk masing-masing freedom
6. Jelaskan perbedaan perusahaan penerbangan yang bersifat komersial dan
non komersial!
7. Apa ciri-ciri dari Airlines?
8. Berikan contoh airlines yang beroperasi di wilayah domestic Indonesia!
9. Apa yang dimaksud dengan National Flaq Carrier?
10. Sebutkan airlines yang merupakan National Flaq Carrier dari Negara berikut:
a. Indonesia
b. Singapore
c. Malaysia
d. Thailand
e. Japan
11. Apa yang anda ketahui tentang reservasi?
12. Sebutkan macam-macam reservasi!
13. Jelaskan perbedaan antara reservation dan booking!
14. Apakah tugas dan fungsi bagian reservasi?
15. Jelaskan manfaat reservasi bagi maskapai penerbangan dan bagi penumpang
16. Data-data apa saja yang diperlukan dalam memproses reservasi penumpang?
17. Jelaskan prosedur operasional standar melayani pelanggan reservasi yang
datang langsung ke kantor penjualan?
TES PSIKOMOTORIK
TES AFEKTIF
TES KOGNITIF
Soal Essay
1 – 10 halaman 5 – 23
11 – 20 halaman 27 – 44
TES PSIKOMOTORIK
1). Langkah-langkah penanganan untuk walking guest:
a) Mengucapkan salam sesuai standar perusahaan (greeting).
b) Mengucapkan selamat datang dan mempersilahkan duduk (welcoming).
c) Menawarkan bantuan dan menanyakan nama tamu, agar terlihat lebih sopan
dan akrab.
d) Menanyakan: rute, tanggal, kelas dan jumlah penumpang serta maskapai
yang diinginkan.
e) Meminta tamu untuk menunggu sebentar sementara anda mengecek
ketersediaan tempat duduk.
f) Memberikan informasi tentang ketersediaan tempat duduk dan meminta
tamu untuk memilih atau menentukan penerbangan yang diinginkan.
g) Setelah tamu memilih, kemudian meminta data penumpang sesuai identitas
dan nomer telepon yang bisa dihubungi.
TES AFEKTIF
Sikap yang baik menghadapi pelanggan yang temperamen adalah dengan tetap bersikap ramah,
sopan dan sabar serta tetap mengikuti ketentuan yang berlaku.
-----, 2012, BAHAN AJAR Manajemen Perhotelan & Pariwisata SMK (Untuk PLPG Rayon
110 UPI), Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
-----, 2003, Time Table Garuda, PT. Garuda Indoesia, Jakarta.
Irianto, Agus, 1999, Pengantar Airlines Reservation, Grasindo, Jakarta.
Priyadi, Joko, 2004, Bahan Ajar Penataran UJP untuk Dosen SMK: Reservasi
Penerbangan manual, P4TK Sawangan, Jakarta.
U.E. Wardhani dkk, 2008, BSE Usaha Perjalanan Wisata, Direktorat Pembinaan
Kampus Menengah Kejuruan, Jakarta.
Tim UPW SMKN2 Mataram, 2007, Memproses Reservasi Jasa Penerbangan Udara,
Mataram: SMK Negeri 2 Mataram.
Tim UPW SMKN2 Mataram, 2007, Mengoperasikan Sistem Reservasi Komputer,
Mataram: SMK Negeri 2 Mataram
Setelah mempelajari seluruh materi “Reservation and Ticketing” ini, Mahasiswa harus
menyelesaikan serangkaian tugas dan ujian akhir semester. Mahasiswa dianggap telah
mencapai tingkat penguasaan materi (kompeten) dengan batasan minimal/Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) 90%. Jika belum mampu mencapai batas minimal tersebut, maka
Mahasiswa harus melakukan kegiatan REMEDIAL
Setelah rangkaian proses di atas selesai dikerjakan, diharapkan Mahasiswa dapat:
1. Mengetahui seluk-beluk IATA sebagai salah satu organisasi maskapai penerbangan
seluruh dunia.
2. Memahami pembagian wilayah dunia berdasarkan IATA.
3. Memahami kode-kode kota, negara, dan airline
4. Memproses layanan pemesanan tempat untuk jasa penerbangan udara sesuai dengan
Prosedur Operasional Standar (POS).