Anda di halaman 1dari 41

MEMPROMOSIKAN PARIWISATA SEMARANG

BERSAMA DUTA BANDARA

Disusun Oleh :

NOVIAREZKI LUTHFIYAHNINGRUM

150109100

D-IV MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN

YOGYAKARTA

2015-2016
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan magang ini telah disetujui oleh

pembimbing lapangan

program magang mahasiswa Jurusan DIV Manajemen Transportasi Udara

Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Semarang, 25 Agustus 2016

Pembimbing Lapangan

PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

Allan Pusung Dian Anggraeni

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-

Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan On The Job Training tepat pada waktunya. Laporan

ini berdasarkan pengalaman yang diperoleh penulis dalam melaksanakan kegiatan training

selama 1 bulan dari tanggal 25 Juli 2016 sampai 25 Agustus 2016 di Duta Bandara PT Angkasa

Pura I (persero) Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Dlam menyelesaikan laporan

ini, penulis berusaha mengumpulkan data-data secara cermat dan menyajikan dalam bentuk

laporan, namun masih dalam tahap belajar.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan. Penulis berharap laporan ini dapat

membantu para pembaca khususnya bagi siswa dan siswi selanjutnya. Penulis menyadari

bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

II
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ I

KATA PENGANTAR .................................................................................... II

DAFTAR ISI ................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1

1.2 Tujuan Dan Manfaat OJT ................................................................. 2

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................... 2

1.4 Ruang Lingkup ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat PT Angkasa Pura I (persero) ................................. 3

2.2 Sejarah Singkat Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang ...... 5

2.3 Mempromosikan Pariwisata Semarang Bersama Duta Bandara ...... 7

2.4 Tempat Wisata Yang Menarik di Kota Semarang ............................ 9

2.5 Makanan dan Oleh-oleh Khas Semarang ......................................... 16

BAB III PENUTU

3.1 Simpulan ........................................................................................... 22

3.2 Saran ................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23

Lampiran-Lampiran ........................................................................................ 24

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor migas yang

sangat potensial dan mempunyai andil besar dalam membangun perekonomian yang saat ini

pertumbuhannya masih sangat lambat. Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan

dengan baik akan mampu menarik wisatawan domestik maupun wisatawan asing untuk datang

dan membelanjakan uangnya dalam kegiatan berwisatanya. Dari transaksi itulah masyarakat

daerah wisata akan terangkat taraf hidupnya serta negara akan mendapat devisa dari wisatawan

asing yang menukar uang negaranya dengan rupiah.

Pariwisata Indonesia apabila mampu dikemas dan dikelola dengan baik akan menjadi

aset negara yang menguntungkan. Terlebih lagi apabila transportasi suatu daerah dikelola

dengan baik maka akan semakin mudah suatu daerah untuk mengembangkan potensi

pariwisatanya.

Transportasi merupakan salah satu gerbang untuk menyukseskan pariwisata di

Indonesia khususnya transportasi udara yang dapat dengan mudah menghubungkan suatu

daerah dengan daerah lain. Berkaitan dengan kepariwisataan di Semarang, Bandara

Internasional Ahmad Yani Semarang adalah bandara yang terletak di pusat provinsi Jawa

Tengah yang sangat membantu para wisatawan dari berbagai penjuru daerah bahkan dari

berbagai penjuru dunia untuk datang ke Semarang dan sekitarnya.

Dengan adanya pemilihan Duta Bandara 2016 yang diadakan oleh PT Angkasa Pura I

(persero) di berbagai bandara di Indonesia ini dapat membantu dalam mempresentasikan dan

mempromosikan pariwisata serta kebudayaan di daerahnya maasing-masing khususnya di

1
daerah Semarang. Serta dengan adanya duta bandara ini dapat membantu pelayanan dari pihak

bandara kepada para penumpang mengenai informasi pariwisata, transportasi, serta informasi

mengenai harga travel, taxi serta bus di daerah semarang dan sekitarnya.

1.2 Tujuan Dan Manfaat On The Job Training

1. Menerapkan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang dunia penerbangan yang telah

dimiliki ke dalam dunia penerbangan.

2. Mengetahui perbedaan antara teori yang diberikan oleh kampus dengan tempat kita

melakukan on the job training.

3. Mengetahui suasana bekerja di Bandara Ahmad Yani Semarang

4. Mengetahui ruang lingkup, tugas dan tanggungjawab Duta Bandara di tempat kita

melakukan on the job training.

5. Mengetahui cara mempresentasikan dan mempromosikan pariwisata di Semarang

dan sekitarnya.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara duta bandara mempromosikan pariwisata di Semarang dan

sekitarnya?

2. Apa saja tempat wisata dan kuliner yang menarik di Semarang?

1.4 Ruang Lingkup

Untuk menghindari bahasan laporan yang terlalu luas dan mengingat keterbatasan

kemampuan, pengetahuan dan waktu yang dimiliki, maka ruang lingkup ini terbatas

pada mempromosikan wisata Semarang dan sekitarnya. Adapun yang dipaparkan

dalam laporan ini meliputi segala kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan

kegiatan on the job training.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah singkat PT Angkasa Pura I (persero)

PT Angkasa Pura I (Persero) yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports bertekad

mewujudkan perusahaan berkelas dunia yang profesional. Angkasa Pura Airports yakin dapat

melakukan yang terbaik dengan memberikan pelayanan keamanan, keselamatan, dan

kenyamanan berstandar internasional bagi para pelanggan.

Sejarah Angkasa Pura Airports sebagai pelopor pengusahaan kebandarudaraan secara

komersial di Indonesia bermula dari kunjungan kenegaraan Presiden Soekarno ke Amerika

Serikat untuk bertemu dengan Presiden John F Kennedy. Setibanya di tanah air, Presiden

Soekarno menegaskan keinginannya kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan

Umum agar lapangan terbang di Indonesia dapat setara dengan lapangan terbang di negara

maju.

Tak lama kemudian, pada tanggal 15 November 1962 terbitlah Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 33 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura

Kemayoran. Tugas pokoknya adalah untuk mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara

Kemayoran di Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang

melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain penerbangan domestik.

Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, terhitung sejak 20 Februari 1964 PN

Angkasa Pura Kemayoran resmi mengambil alih secara penuh aset dan operasional Pelabuhan

Udara Kemayoran Jakarta dari Pemerintah. Tanggal 20 Februari 1964 itulah yang kemudian

ditetapkan sebagai hari jadi Angkasa Pura Airports.

3
Pada tanggal 17 Mei 1965, berdasarkan PP Nomor 21 tahun 1965 tentang Perubahan dan

Tambahan PP Nomor 33 Tahun 1962, PN Angkasa Pura Kemayoran berubah nama menjadi

PN Angkasa Pura, dengan maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandar

udara lain di wilayah Indonesia.

Secara bertahap, Pelabuhan Udara Ngurah Rai - Bali, Halim Perdanakusumah - Jakarta,

Polonia - Medan, Juanda - Surabaya, Sepinggan - Balikpapan, dan Sultan Hasanuddin -

Ujungpandang, kemudian bergabung dalam pengelolaan PN Angkasa Pura.

Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 37 tahun 1974, status badan hukum perusahaan

diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum).

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandar udara, berdasarkan PP Nomor 25

Tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987, nama Perum Angkasa Pura diubah menjadi Perusahaan

Umum Angkasa Pura I, hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang secara

khusus diberi tugas untuk mengelola Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim

Perdanakusuma.

Selanjutnya, berdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah menjadi

Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh Negara Republik Indonesia

sehingga namanya menjadi PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim,

SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan

keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan

Berita Negara Republik Indonesia Nomor2914/1993.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir adalah berdasarkan keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris Imas

Fatimah, SH Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah

4
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: C2-

25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara

Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

Hingga saat ini, Angkasa Pura Airports mengelola 13 (tiga belas) bandara di kawasan

tengah dan timur Indonesia, yaitu:

1. Bandara Ngurah Rai - Denpasar

2. Bandara Juanda - Surabaya

3. Bandara Hasanuddin - Makassar

4. Bandara Sepinggan - Balikpapan

5. Bandara Frans Kaisiepo - Biak

6. Bandara Sam Ratulangi - Manado

7. Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin

8. Bandara Ahmad Yani - Semarang

9. Bandara Adisutjipto - Yogyakarta

10. Bandara Adisumarmo - Surakarta

11. Bandara Internasional Lombok - Lombok Tengah

12. Bandara Pattimura - Ambon

13. Bandara El Tari - Kupang

2.2 Sejarah Singkat Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

Tahun 1995 pada awalnya Bandara Ahmad Yani adalah pangkalan udara TNI Angkatan

Darat, lalu dibentuk Perwakilan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Puad Ahmad Yani

Semarang sebagai realisai atas perubahan status pelabuhan udara Kalibanteng dengan Surat

Keputusan Bersama Panglima Angkatan Udara, Menteri Perhubungan dan Menteri Angkatan

5
Darat Nomor: KEP-932/9/1966.83/1966 dan S2/1/-PHB tanggal 31 Agustus 1966 tentang

status Pelabuhan Udara Bersama Kalibanteng Semarang. Namun karena peningkatan frekuensi

penerbangan sipil, maka untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pengelola Bandar Udara

Ahmad Yani diserahkan kepada PT Angkasa Pura I (Persero) terhitung tanggal 1 Oktober 1995,

kepemilikan dan pengoperasian Bandar Udara Achmad Yani Semarang diserahkan pada PT

Angkasa Pura I (Persero) dengan pembinaan teknis tetap dilakukan oleh Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara.

Tahun 2004 seiring dengan perkembangan arus global, pengguna jasa menghendaki

adanya penerbangan Internasional. Dengan demikian, tanggal 10 Agustus 2004 dikeluarkan

Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 64 Tahun 2004 yang mengatur pelayanan

Angkatan Udara ke atau dari Luar Negeri melalui Bandar Udara Achmad Yani Semarang. Dan

telah diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah pada hari selasa tanggal 31

Agustus 2004.

Bandar Udara Ahmad Yani merupakan salah satu bandar udara yang dikelola oleh PT

Angkasa Pura I (Persero), sebagai pintu gerbang dan ujung tombak lalu lintas udara yang

berlokasi di bagian barat kota Semarang.

Posisi Bandara Ahmad Yani terletak antara garis 06.05-07.10 LS dan garis 109.35-

110.50 BT, berbatasan dengan :Kabupaten Kendal disebelah Barat Kabupaten Demak

disebelah Timur Kabupaten Semarang disebelah Selatan Laut Jawa disebelah Utara Secara

geografis letak kota Semarang memiliki potensi yang sangat strategis, antara lain: Semarang

sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah merupakan pusat pemerintahan, perekonomian, politik,

sosial, budaya. Semarang yang berseberangan dengan pulau Kalimantan menyimpan potensi

adanya hubungan transpotasi udara antara Pulau Jawa dengan sentra-sentra ekonomi di Pulau

6
Kalimantan.Semarang merupakan titik persinggahan dari jalur penerbangan yang padat antara

Jakarta dengan Surabaya.

2.3 Mempromosikan Pariwisata Semarang Bersama Duta Bandara

Duta bandara bertugas untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan daerah serta

meningkatkan pelayanan di bandara-bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) untuk

memberikan informasi kepada penumpang terkait kebudayaan dan pariwisata di daerahnya.

Indonesia memiliki banyak sekali destinasi (tujuan) wisata yang menarik dan indah di pandang

mata, seperti misalnya Kota Semarang dan sekitarnya.

Banyak sekali destinasi wisata yang dapat dikunjungi di kota Semarang ini seperti Sam

Poo Kong, Simpang Lima, Lawang Sewu, Kota Lama, Puri Maerokoco, Museum

Ranggawarsita, Pagoda Avalokitesvara, Masjid Agung, Goa Kreo, Umbul Sidomukti, serta

masih banyak destinasi wisata lain yang dapat dikunjungi. Selain tempat wisata, di semarang

juga terdapat banyak destinasi kuliner seperti di wilayah Simpang Lima, Waroeng Semawis,

Taman KB, Rumah Makan Kampung Laut, Restoran Pesta Keboen, Angkringan Gaul Ampiran

3, Batan Miroto dan masih banyak lagi.

Cara yang dilakukan apabila ada penumpang yang bertanya mengenai destinasi wisata di

Semarang dan sekitarnya yaitu dengan menjelaskan tempat pariwisata, transportasi menuju

tempat wisata, serta kisaran harga yang tepat sesuai tempat tujuan. Tidak jarang wisatawan

menanyakan daerah-daerah selain Semarang seperti Kota Yogyakarta, Magelang, Solo, Jepara,

Kendal, serta Karimun Jawa.

Disinilah tugas duta bandara untuk mempresentasikan dan mempromosikan tempat

wisata yang akan dituju oleh para wisatawan. Tidak hanya wisatawan domestik saja yang

bertanya, namun banyak juga wisatawan asing yang berasal dari berbagai negara di dunia.

7
Sehingga seorang duta bandara juga harus menguasai serta memahami bahasa inggris untuk

bisa menjelaskan kepada wisatawan asing.

Hal yang paling menyenangkan saat duta bandara menjelaskan kepada wisatawan adalah

ketika wisatawan tersebut sangat puas dan paham dengan apa yang telah dijelaskan oleh duta

bandara sehingga wisatawan tidak bingung lagi mengenai destinasi wisata, transportasi yang

digunakan serta biaya yang harus dikeluarkan. Cara lain yang dilakukan duta bandara dalam

mempromosikan destinasi wisata adalah dengan cara memberikan brosur kepada para

wisatawan. Di dalam brosur itu terdapat peta lokasi daerah Semarang, destinasi wisata yang

sering dikunjungi, penjelasan mengenai destinasi wisatanya serta jadwal transportasi kapal, dan

pesawat menuju Karimun Jawa, brosur juga dilengkapi dengan gambar destinasi wisata

unggulan di Semarang sehingga mempermudah wisatawan untuk memahami dan memilih

destinasi wisata mana yang akan dituju.

Duta Bandara juga akan memberikan pilihan-pilihan transportasi kepada wisatawan

untuk mencapai tempat tujuannya. Disini ada berbagai pilihan apabila wisatawan ingin menuju

daerah seperti Yogyakarta, Magelang, Solo, Jepara, Kendal, serta Karimun Jawa yaitu dengan

menawarkan pilihan menggunakan suttle bus, taxi bandara, car rental atau menggunakan bus

dari terminal. Berbagai jenis merk suttle bus dipaparkan dengan jelas kepada wisatawan seperti

Joglo Semar, Central Java, Day Trans dan yang lainnya. Serta perbandingan biaya antara suttle

bus, car rental, taxi serta bus juga dijelaskan secara terperinci sehingga wisatawan dapat

membandingkan transportasi apa yang akan digunakan untuk menuju tempat wisatanya.

8
2.4 Tempat Wisata Yang Menarik di Semarang

Beberapa tempat wisata unggulan yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestik

maupun wisatawan asing saat berada di Semarang yaitu sebagai berikut:

1. Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid ini terletak di Jalan Gajah Raya Semarang, Jawa Tengah Masjid Agung Jawa
Tengah Semarang ini dibangun pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan
pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil
Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto,
akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah Ini diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006.

Di kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini terdapat Museum


Perkembangan Islam Jawa Tengah di Tower Asmaul Husna Lantai 2 dan 3, Hotel Graha Agung
di sisi Utara dan resto yang memiliki view terbaik di Kota Semarang ini di Tower Asmaul
Husna Lantai 18.

2. Lawang Sewu

Lawang Sewu adalah nama sebuah gedung kuno di kota Semarang. Dibangun pada tahun

1904 oleh Belanda, Lawang Sewu dulunya berfungsi sebagai kantor perusahaan kereta api

Belanda. Nama Lawang Sewu yang berarti seribu pintu berasal dari bentuk bangunannya yang

mempunyai banyak pintu dan jendela.

9
Yang menarik dari Lawang Sewu adalah suasana mistisnya yang dilengkapi dengan

arsitektur megah khas jaman dahulu. Gedung Lawang Sewu juga mempunyai lantai bawah

tanah yang dulunya difungsikan sebagai penjara. Harga tiket masuk Lawang Sewu adalah

10,000 Rupiah. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.

Pagoda Avalokitesvara

Vihara Buddhagaya Watugong atau Pagoda Avalokitesvara adalah sebuah Vihara yang

diresmikan pada 2006 lalu dan dinyatakan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Vihara

Buddhagaya Watugong terletak 45 menit dari pusat Kota Semarang. Vihara ini memiliki

banyak bangunan dan berada di area yang luas.

Ikon paling terkenal dari Vihara Buddhagaya ini adalah Pagoda Avalokitesvara atau

biasa disebut Pagoda Metakaruna yang berarti pagoda cinta dan kasih sayang. Pagoda ini

didirikan untuk menghormati Dewi Kwan Sie Im Po Sat yang dipercaya oleh umat Buddha

sebagai dewi kasih sayang. Pagoda Avalokitesvara mempunyai tinggi 45 meter dan terdiri dari

7 tingkat yang menyempit ke atasujuh tingkat ini dimaknakan sebagai kesucian yang akan

dicapai oleh pertapa setelah mencapai tingkat ke tujuh. Pagoda Avalokitesvara yang identik

dengan perpaduan warna merah dan kuning khas bangunan Tiongkok ini diresmikan oleh

MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia pada tahun 2006.

10
3. Klenteng Sam Poo Kong

Seperti umumnya bangunan kelenteng, Kuil Sam Poo Kong yang terletak di Simongan,

Semarang, ini juga didominasi warna merah. Sejumlah lampion merah tidak saja menghiasi

kelentengnya, tetapi juga pohon pohon menuju pintu masuk.

Bangunan inti dari kelenteng adalah sebuah Goa Batu yang dipercaya sebagai tempat

awal mendarat dan markas Laksamana Cheng Ho beserta anak buahnya ketika mengunjungi

Pulau Jawa di tahun 1400-an. Goa Aslinya tertutup longsor pada tahun 1700-an, kemudian

dibangun kembali oleh penduduk setempat sebagai penghormatan kepada Cheng Ho.

11
4. Museum Ranggawarsita

Museum yang terletak di jalan Abdurrahman Saleh ini merupakan museum terlengkap di

Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan

wawasan nusantara. Dengan nama yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia,

Ranggawarsita, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan,

museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00

sampai 16.00 wib. Berjarak kurang lebih 3 Km dari tugumuda. Dan dapat dijangkau dengan

transportasi umum maupun pribadi.

5. Kota Lama

Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat

perdagangan pada abad 19-20. Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya,

maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur

perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan,

dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah

satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De

Zuider Por. Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt

12
6. Simpang Lima

Salah satu land mark kota Semarang adalah kawasan Simpang Lima. Lapangan ini

memang terletak di jantung kota. Disebut Simpang Lima karena berada di tengah-tengah

persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Dahlan, dan

Jalan Pahlawan.

Berkembangnya fungsi Simpang Lima menjadi alun-alun merupakan saran Presiden

pertama Republik Indonesia yang menyarankan pengadaan alun-alun di Semarang sebagai

ganti dari Kanjengan. Alun-alun yang dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati

Semarang yang pertama itu telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan.

13
7. Puri Maerokoco

Puri Maerokoco atau sering disebut Taman Mini Jawa Tengah Indah adalah sebuah objek wisata

yang berada di Jalan Yos Sudarso Semarang kurang lebih 5 Km dari Tugu Muda, adalah salah satu

bagian taman dari kawasan PRPP (Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan) Jawa Tengah.

8. Kawasan Wisata Goa Kreo

Gua Kreo adalah objek wisata yang terdapat di Kota Semarang. Gua Kreo merupakan

Gua yang terbentuk oleh alam, bukan hasil buatan oleh manusia. Kini, 2014, Goa Kreo berada

di tengah tengah waduk Jatibarang, sebuah bendungan yang membendung sungai kreo, yang

selain untuk mengatasi masalah banjir juga menjadi destinasi wisata baru di Kota Semarang.

14
9. Umbul Sidomukti

Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di

Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan

wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman

Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.

15
2.5 Makanan dan Oleh-Oleh Khas Semarang

1. Es Conglik

Es puter khas Semarang ini terkenal karena cita rasa buah yang segar. Tersedia 10 varian

rasa hasil olahan buah tanpa bahan pengawet. Antara lain kacang hijau, cokelat, blewah, sirsak,

kopyor, leci, kelengkeng dan yang populer adalah durian dan alpukat. Cong Lik berasal dari

kata “Kacung Cilik” yang berarti pembantu kecil.

2. Pisang Plenet

Pisang plenet, plenet berarti dipenyet, dipipih, sebelum akhirnya dibakar di atas arang

yang membara. Pisang Plenet ini disajikan dengan ditaburi gula putih halus dan diolesi selai

nanas, namun hingga sekarang berbagai macam varian rasa dengan tambahan keju, coklat, atau

selai jenis lainnya. Jajanan khas Semarang yang konon sudah banyak beredar sejak tahun 1960

ini bisa didapati di Waroeng Semawis, dengan kisaran harga Rp 10.000,- per porsinya.

16
3. Wedang Tahu

Minuman yang beraromakan jahe dan berisi kembang tahu yang terbuat dari sari kedelai.

Minuman ini berkhasiat sebagai penghangat tubuh dan sangat cocok apabila dinikmati pada

musim hujan. Wedang tahu terbuat dari susu kedelai yang dicampur dengan air garam dan

bubuk agar-agar yang dimasak sehingga menjadi kembang tahu atau tahu sutera yang akan

dijadikan sebagai isi dari wedang tahu tersebut.

4. Roti Ganjel Rel

Roti ganjel rel atau roti gambang adalah roti khas Semarang. Meskipun berasal dari

Semarang, roti ini jarang ditemui dan harus blusukan di Pasar Johar. Roti ini berbentuk kotak

dan berwarna cokelat bertabur wijen, rasa roti ini bercita rasa kayu manis. Teksturnya ulet dan

padat dipadu dengan aroma cokelat dan kayu manis yang nendang di lidah.

17
5. Mie Kopyok Semarang

Mie kopyok adalah hidangan berbahan dasar mie yang dari Semarang. Dengan ciri khas

irisan tetelan daging dan tambahan tahu serta kerupuk gendar di atasnya.

6. Tahu Gimbal

Tahu gimbal terdiri dari tahu goreng, irisan kol mentah, lontong, tauge, telur dan gimbal

(udang yang digoreng dengan tepung) dan dicampur dengan bumbu kacang yang khas karena

menggunakan petis udang. Saus bumbu kacang untuk tahu gimbal agak sedikit encer.

18
7. Tahu Pong

Tahu pong adalah salah satu jenis jajanan atau makanan yang dibuat dari tahu yang

digoreng tetapi di dalamnya kosong atau kopong. Maka dari itulah disebut dengan tahu pong.

8. Moachi Gemini

Terbuat dari tepung ketan dan santan, bentuknya bulat dan bagian dalamnya diselubungi

tepung tau wijen. Isinya bermacam-macam mulai dari kacang tanah, strawberry, durian,

cokelat, pandan dan talas.

9. Wingko Babat

Wingko babat terbuat dari tepung ketan, kelapa, santan dan gula.wingko babat ini

sejatinya berasal dari babat, yakni sebuah daerah kecil di Lamongan, Jawa Timur. Meski

demikian, wingko babat tetap menjadi jajanan idola dan banyak dicari wisatawan yang

berkunjung ke Semarang.

19
10. Tahu Bakso

Tahu bakso yaitu makanan ringan berupa tahu yang bagian tengahnya berisi adonan

bakso.

11. Bandeng Presto

Bandeng presto sebenarnya bukan asli Semarang, banyak daerah yang memiliki makanan

bandeng presto. Meski demikian bandeng presto Semarang harus dicoba dan layak untuk jadi

buah tangan.

20
12. Lumpia

Lumpia terdiri dari lembaran tipis tepung gandum yang dijadikan sebagai pembungkus

isian yang umumnya adalah rebung, telur, sayuran segar, daging atau makanan laut.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Transportasi merupakan gerbang untuk menyukseskan pariwisata di Indonesia

khususnya transportasi udara yang dapat dengan mudah menghubungkan suatu daerah dengan

daerah lain. Berkaitan dengan kepariwisataan di Semarang, Bandara Internasional Ahmad Yani

Semarang adalah bandara yang terletak di pusat Provinsi Jawa Tengah yang sangat membantu

para wisatawan dari berbagai penjuru daerah bahkan dari berbagai penjuru dunia untuk datang

ke Semarang dan sekitarnya.

Dengan adanya pemilihan Duta Bandara 2016 dapat membantu pelayanan di bandara-

bandara yang ada di Indonesia. Lalu dengan berkembangnya transportasi serta destinasi wisata

di suatu daerah maka dapat menjadi keuntungan bagi daerah tersebut untuk mengangkat taraf

hidupnya serta negara akan mendapat devisa dari wisatawan asing yang menukar uang

negaranya dengan rupiah.

3.2 Saran

Cara duta bandara melayani penumpang sudah sangat baik dan jelas, tetapi apabila ada

tamu penting atau kunjungan-kunjungan yang mengharuskan duta bandara hadir ketiganya

sebaiknya ada seragam atau baju yang sama sehingga dari segi estetika terlihat lebih rapi.

22
LAMPIRAN

1. Masjid Agung Jawa Tengah


Masjid ini terletak di Jalan Gajah Raya Semarang, Jawa Tengah Masjid Agung Jawa
Tengah Semarang ini dibangun pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan
pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil
Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto,
akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah Ini diresmikan oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006.

Masjid Agung Jawa Tengah dikunjungi bukan hanya untuk beribadah saja, melainkan
untuk kegiatan wisata juga. Masjid Agung Jawa Tengah yang memiliki luas lebih dari 7,500
meter persegi ini mampu menampung sekitar 16,000 jamaah. Selain bangunan utama masjid,
di Masjid Agung Jawa Tengah juga terdapat berbagai fasilitas lain seperti ruang akad nikah,
auditorium, perpustakaan, penginapan, museum budaya Islam, kafe, toko cenderamata, kereta
kelinci, tempat bermain anak-anak, dan lain-lain.

24
2. Lawang Sewu
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan
bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Kenyataannya, pintu yang ada
tidak sampai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar,
sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai
sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT
Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana
Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil)
Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki
catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di
Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran
yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai
dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat
Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah
satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

25
3. Vihara Buddhagaya Watugong
Vihara Buddhagaya Watugong adalah sebuah Vihara yang diresmikan pada
2006 lalu dan dinyatakan MURI sebagai pagoda tertinggi di Indonesia. Vihara
Buddhagaya Watugong terletak 45 menit dari pusat Kota Semarang. Vihara ini
memiliki banyak bangunan dan berada di area yang luas.
Di dalam Pagoda Avalokitesvara yang berukuran 15 x 15 meter dan berbentuk
segi delapan ini terdapat patung Dewi Kwan Im berukuran 5,1 meter, serta patung
Panglima We Do di sisinya. Di tingkat kedua hingga keenam, ada patung Dewi Kwan
Im yang menghadap ke empat penjuru mata angin. Ini dimaksudkan supaya sang dewi
dapat memancarkan welas asih ke empat penjuru. Sedangkan di bagian puncak pagoda
terdapat patung Amitabha, yaitu guru besar para dewa dan manusia. Di puncak ini juga
terdapat stupa untuk menyimpan relik, yaitu mutiara Buddha. Namun, Anda tidak dapat
ke puncak pagoda, karena di pagoda ini tidak disediakan tangga untuk mengakses
puncaknya. Total patung yang ada di Pagoda Avalokitesvara berjumlah 30 buah.

26
4. Klenteng Sam Poo Kong

Seperti umumnya bangunan kelenteng, Kuil Sam Poo Kong yang terletak di Simongan,
Semarang, ini juga didominasi warna merah. Sejumlah lampion merah tidak saja menghiasi
kelentengnya, tetapi juga pohon pohon menuju pintu masuk.

Kini di dalam goa tersebut terdapat Patung Cheng Ho yang dilapisi emas dan digunakan
untuk ruang sembahyang dalam memohon doa restu keselamatan, kesehatan dan rejeki. Selain
bangunan inti goa batu tersebut, yang dindingnya dihiasi relief tentang perjalanan Cheng Ho
dari daratan China sampa ke Jawa, di area ini juga terdapat satu kelenteng besar dan dua tempat
sembahyang yang lebih kecil.

Tempat tempat sembahyang tersebut dinamai sesuai dengan peruntukannya, yaitu


kelenteng Thao Tee Kong yang merupakan tempat pemujaan Dewa Bumi untuk memohon
berkah dan keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam
juru mudi kapal yang ditumpangi Laksamana Cheng Ho.

27
5. Museum Ranggawarsita

Museum Ranggawarsita mempunyai koleksi yang berjumlah 59.802 buah yang terbagi
dalam 10 jenis, yaitu geologi, biologi, arkeologi, historika, filologi, numismatic, heraldika,
kramologika, teknologika, ethnografika dan seni rupa. Museum Jawa Tengah Ranggawarsita
merupakan sebuah aset pelayanan publik di bidang pelestarian budaya, wahana pendidikan dan
rekreasi. Pendirian museum pertama kali dirintis oleh proyek rehabilitasi dan permuseuman
Jawa Tengah pada tahun 1975 dan secara resmi dibuka oleh Prof Dr Fuad Hasan pada tanggal
Juli 1989. Bangunan musium terdiri dari 4 gedung yang masing masing menceritakan sejarah
yang berbeda.

 Gedung A:
Lantai satu gedung A menyimpan wahana Geologi dan Geografi. Diwahana ini
menampilkan beberapa jenis bebatuan yang terdapat dibumi, juga batu meteorit yang
ditemukan di daerah Mojogedang, Karangayar pada tahun 1984.

Lantai dua gedung A, menyajikan wahana tentang Paleontologi (tentang zaman purba),
beberapa koleksi yang ada seperti fosil kayu kuno, bebatuan dan masyarakat kuno juga tulang
dan bagian-bagian hewan masa silam. Ada juga binatang langka yang diawetkan seperti bajing
peluncur, babi hutan, kancil dan burung rajawali.

 Gedung B:
Lantai satu berisikan peninggalan budaya dan kerajinan dari peradaban Hindu Budha,
beberapa yang dipamerkan seperti Lingga dan Yoni, arca-arca, Ketongan, kendhi, cermin
perunggu, patung dewa, candi-candi yang ada di Jawa Tengah. Juga menampilkan kebudayaan
yang bercorak islam dari miniatur masjid Agung Demak dan Menara Masjid Kudus, fragmen
seni hias, bahan terakota, replika kaligrafi, ornamen masjid Mantingan Jepara, Mustaka masjid
Mayong Jepara, salinan Alquran yang ditulis dengan tangan serta cerobong sumur dari Caruban
Lasem yang sangat menarik.
Lantai dua menyajikan wahana keramik dan batik. Dipamerkan berbagai jenis dan
model keramik baik lokal maupun yang berasal dari cina dan Eropa. Tak lupa, macam-macam
kerajinan gerabah dan cara pembuatannya diperlihatkan dengan model diorama atau patung.
Dibagian batik, dipajang berbagai motif batik yang ada di Jawa Tengah seperti Surakarta,
Pekalongan, Lasem dan Banyumasan.

28
 Gedung C:
Lantai satu terbagi atas ruang bersejarah perjuangan bersenjata yang terbagi lagi atas
koleksi benda-benda yang dipakai ketika zaman pertempuran dan Diorama pernjuangan bangsa
Indonesia merebut kemerdekaan. Selain itu, ditampilkan pula diorama pertempuran-
pertempuran yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan Jogjakarta seperti Pertempuran Lima Hari
Semarang, Peristiwa Palagan Ambarawa, Pemberontakan PKI di Cepu, Serangan Umum 1
maret dan Gerakan Tritura.
Lantai dua terdapat ruang koleksi teknologi dan kerajinan tradisional, teknologi industri
dan transportasi, dan beragam model kerajian rumahan.
 Gedung D:
Lantai satu memamerkan tentang pembangunan, numismatik, heraldik, tradisi nusantara,
ruang intisari dan hibah.
Lantai dua terbagi atas ruang kesenian yang menampilkan koleksi benda dan peralatan
kesenian yang dipisahkan menjadi seni pergelaran (berbagai pengetahuan yang menarik
tentang wayang), seni pertunjukan (berbagai kesenian khas Jawa kuda lumping, barongan), dan
seni musik

6. Kota Lama
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31
hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah
sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little
Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia

29
masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan
ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan
mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.

7. Simpang Lima
Salah satu land mark kota Semarang adalah kawasan Simpang Lima. Lapangan ini
memang terletak di jantung kota. Disebut Simpang Lima karena berada di tengah-tengah
persimpangan Jl Pandanaran, Jl Gajah Mada, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ahmad Dahlan, dan
Jalan Pahlawan.
Berfungsi sebagai tempat upacara, Simpang Lima juga menjadi tempat berlangsungnya
pertunjukan, tempat rekreasi, bahkan sebagai pasar tiban pada waktu-waktu tertentu. Berbagai
jenis makanan baik makanan berat maupun makanan ringan dijual dengan gaya lesehan
mengambil tempat sekitar trotoar dan sekeliling alun-alun.

30
8. Puri Maerokoco
Puri Maerokoco atau sering disebut Taman Mini Jawa Tengah Indah adalah sebuah objek
wisata yang berada di Jalan Yos Sudarso Semarang kurang lebih 5 Km dari Tugu Muda, adalah
salah satu bagian taman dari kawasan PRPP (Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan) Jawa
Tengah. Sebagai taman mini Jawa Tengah yang merangkum semua rumah adat yang disebut
dengan anjungan dari 35 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Tengah.
Di dalam rumah-rumah tersebut digelar hasil–hasil industri dan kerajinan yang
diproduksi oleh masing–masing daerah. Selain menampilkan rumah– rumah adat, objek wisata
ini dilengkapi dengan fasilitas rekreasi air seperti, sepeda air, perahu, juga kereta bagi
pengunjung. Dibuka untuk umum dari jam 08.00 sampai 18.00. Dapat dijangkau dengan
kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.

31
9. Kawasan Wisata Goa Kreo

Goa Kreo Semarang merupakan sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan
Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Mesjid Agung Demak . Ketika itu menurut
legenda Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu
jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah.
Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak itu kawanan kera
yang menghuni kawasan ini dianggap sebagai penunggu.

Untuk mencapai mulut Goa, pengunjung harus melewati anak tangga yang cukup banyak
dan curam. Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber
mata air yang jernih dan tidak kering meski musim kemarau panjang. Kawasan Wisata Goa
Kreo Semarang ini berada di Dukuh Talun Kacang, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati,
Semarang. Monyet monyet yang ada di Goa Kreo ini adalah monyet ekor panjang (Macaca
fascicularis), monyet yang ada di sini termasuk monyet yang cukup jinak, dan bisa bergaul

dengan warga di sekitar Goa Kreo.

32
10. Umbul Sidomukti

Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di
Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan
wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman
Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.

Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan
pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di
Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan
menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman
Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.

 Dokumentasi On The Job Training

Gambar 1. Gambar 2.
Sedang duduk di Co-Pilot Garuda Indonesia Foto bersama Dosen Kampus STTKD

33
Gambar 3 Gambar 4
Foto di samping Pesawat NAM Air Foto Bersama Bule asal Netherlands

Gambar 5 Gambar 6
Foto Bersama Pak Bir Ali Di Garuda Indonesia Foto bersama Duta Bandara

Gambar 7 Gambar 8
Foto bersama pihak dari Pariwisata Foto bersama Duta Bandara

34
Gambar 9 Gambar 10
Hari pertama mendapat Pass Bandara Foto di apron bersama Pak Bir Ali

Gambar 11 Foto 12
Foto di Kedatangan Bandara A. Yani Foto dengan Duta Bandara Gracia Elora

Gambar 13 Gambar 14
Foto bersama Duta Bandara Niken D. Hapsari Foto di Toilet Kedatangan

35
DAFTAR PUSTAKA

http://achmadyani-airport.com/sejarah
http://www.angkasapura1.co.id/sejarah
http://www.anekawisata.com/33-tempat-wisata-kuliner-di-semarang-yang-enak-dan-
murah.html
http://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-kuliner-di-semarang-yang-wajib-dikunjungi/
http://www.cakrawalatour.com/2015/01/30-tempat-wisata-di-semarang-yang-harus_2.html
http://www.cakrawalatour.com/2015/01/30-tempat-wisata-di-semarang-yang-harus.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Puri_Maerokoco
https://id.wikipedia.org/wiki/Goa_Kreo
http://seputarsemarang.com/kawasan-wisata-goa-kreo-3221/

23
Gambar 15 Gambar 16

Foto Bersama Petugas AMC Perpisahan Bersama Duta Bandara

Gambar 17 Gambar 18
Foto Bersama Petugas Administrasi Foto Bersama Teman Magang
Airport Service Section Dan Mba Amel

Gambar 19 Gambar 20
Di depan Bandara Ahmad Yani Bersama Tiga Duta Bandara
SEMARANG Ahmad Yani Semarang

36
Gambar 21 Gambar 22
Foto Bersama Pak Allan Foto Bersama Keluarga CS, SMS
Dan Mba Dian QM, DH

37

Anda mungkin juga menyukai