Disusun Oleh :
Achmad Syahrul/180209088
Disusun oleh :
Achmad Syahrul
180209088
Menyetujui Mengetahui
PT.GapuraAngkasa
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayahnya diberikan kesehatan akal dan fisik sehingga penulis dapat
menuntaskan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan di Bandar Udara Internasional
Yogyakarta. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan penyelesaian on
the job training di PT Gapura Angkasa.
Dalam menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan, penulis banyak mendapat
bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Kuswoyo selaku General Manager yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan on the job training di PT. Gapura Angkasa Cabang Bandara
Internasional Yogyakarta
2. Bapak Mahardika Yudha selaku Koordinator PKL PT. Gapura Angkasa Cabang
Bandar Udara Internasional Yogyakarta
3. Bapak/Ibu beserta senior-senior yang telah memberikan ilmu dan bimbingan
dengan baik selama on the job training berlangsung,
4. Seluruh jajaran staff dan karyawan di Bandar Udara Internasional Yogyakarta
5. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan dorongan dan doa sehingga
penulis dapat melaksanakan on the job training dengan lancar
6. Rekan satu tim yang senantiasa saling mengingatkan
7. Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis
Kesan penulis selama menjalani on the job training ini sangatlah berkesan bagi
penulis karena merupakan pertama kalinya penulis terjun langsung ke lapangan
menangani dan melayani penumpang setelah sekian lama mempelajari materi tentang
aktivitas apa saja yang dilakukan petugas bandar udara. Penulis menyadari bahwa
penyusunan laporan ini memiliki banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki laporan ini.
Yogyakarta, 02 Oktober 2021
Achmad Syahrul
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
1
Pada mulanya PT Garuda Indonesia melaksanakan kegiatan secara keseluruhan
mulai dari tiket, pelayanan penumpang, pelayanan pesawat serta penanganan
kargo.Namun setelah dirasakan perlu adanya profesionalisme dalam pelayanan
Ground Handling maka PT Angkasa Pura I dan II memutuskan mendirikan
perusahaan baru. Dengan menempatkan beberapa tim kerja dari PT Garuda Indonesia
untuk berkarir di PT Gapura Angkasa ini merupakan salah satu cara untuk menjaga
kepercayaan publik bahwa PT Gapura Angkasa dipegang oleh tim yang profesional
dibidangnya.
2
Silk Air, Royal Brunei, Bouraq, dan Trans Nusantara, giliran Qantas Airways
menandatangani kerjasama dengan PT Gapura Angkasa.
Sampai saat ini PT Gapura Angkasa telah mempunyai 51 klien yaitu Air China,
Aeroflot Russian Airlines, Aviastar, China Airlines, China Southern Airlines,
Continental Airlines, Air Asia, Japan Airlines, Air North, Korean Air, Airfast
Indonesia, Airfrance KLM, Asialink Cargo Airlines, Malaysian Airlines, Batavia Air,
Cardigair, Pacific Royale, Cathay Pacific, Qantas, Royal Brunei, Silk Air, Thai
Airways, Lion Air, Vietnam Airlines, Wings Air, Citilink, Expressair, Firefly, Air
New Zealand, Hainan Airlines, Kalstar Aviation, Hongkong Airlines, Skywest,
Nordwind Airlines, MAI, Garuda Indonesia, Nusantara, Qatar Airways, RPX One
Stop Logistics, Shanghai Airlines, Shenzhen Airlines, Sky Aviation, Sichuan Airlines
Co. Ltd., Sriwijaya Air, Transmile, Travira Air, Tri-M.G. Airlines, Jetstar,
Eastindo.com, dan Chartered, VVIP, Military Flights. Khusus untuk PT Gapura
Angkasa cabang Denpasar di tahun 2013 ini memiliki 15 klien baik airlines
internasional ataupun domestik, yaitu : Garuda Indonesia, Malaysia Airlines, Thai
Airways, China Airlines, Korean Air, Air France KLM, Qatar Airways, Hong Kong
Airlines, Skywest Airlines, Cathay Pacific, Nord Wind, Jetstar, Batavia Air, Air New
Zealand, dan Citilink.
Sebagai perusahaan yang berdiri sendiri yang diakui oleh pemerintah Indonesia
dan IATA, PT Gapura Angkasa bertujuan untuk menjaga industri pasar dalam negeri
yang tidak menunjukkan keadaan yang berat sebelah dalam peralatan dan kerahasiaan
yang tinggi untuk semua pelanggan dan menjamin mereka untuk mendapatkan
pelayanan yang terbaik dengan harga yang sesuai.
3
1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
Menjadi Mitra Strategis Terdepan bagi Industri Penerbangan dalam Jasa Ground
Handling dan jasa terkait lainnya.
b. Misi
Menyediakan Jasa Ground Handling dan Jasa Lain Terkait yang Terpercaya yang
Menciptakan Nilai Tambah bagi Pelanggan dan Stakeholders Lain.
GENERAL MANAGER
(GM)
1.5
4
1.4 Ruang lingkup perusahaan
5
BAB II
1. Boarding Gate
Boarding Gate adalah tempat dimana terjadinya proses naiknya penumpang ke
dalam pesawat dengan menunjukan boarding pass kepada petugas gate. Petugas
memeriksa boarding pass penumpang agar tidak terjadi beberapa kejadian yang tidak
diharapkan seperti adanya penumpang gelap dan agar tidak ada penumpang yang salah
dalam menaiki pesawat. Terdapat istilah boarding itu sendiri yaitu kegiatan para
penumpang naik ke pesawat udara di bandara, sedangkan arti dari boarding pass adalah
tanda bukti yang sah untuk naik ke pesawat yang diterbitkan/diberikan pada saat check-
in.
a. Bagasi Tercatat
Bagasi tercatat adalah barang penumpang yang diserahkan oleh penumpang kepada
pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama. b. Bagasi Kabin
Bagasi kabin adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan berada dalam
pengawasan penumpang sendiri. Menurut Suharto A.M (2009:68) bagasi merupakan
suatu harta benda berharga atau barang – barang pribadi milik penumpang yang di
izinkan oleh maskapai penerbangan untuk diangkut ke dalam pesawat dan
merupakan kebutuhan penumpang selama melakukan perjalanan. 5 Menurut Suharto
A.M (2009:69) bagasi dapat di golongkan menjadi tiga golongan utama, yaitu :
6
1. Checked Baggage
Checked baggage merupakan jenis bagasi tamu yang terdaftar dan termuat
ditempat khusus di dalam pesawat yang disebut cargo compartment. Sebelum
dimasukkan ke dalam pesawat, bagasi tersebut harus melalui proses
penimbangan untuk mengetahui berapa berat barang tersebut. Setelah ditimbang,
bagasi tersebut akan di beri label atau baggage claim tag sebagai tanda terima
saat check in. Baggage claim tag digunakan sebagai tanda bukti kepemilikan
bagasi ketika terjadi kehilangan atau kerusakan bagasi di bandar udara
tujuan/kedatangan.
2. Unchecked Baggage
Unchecked Baggage merupakan barang bawaan penumpang yang dibawa sendiri
oleh penumpang atau biasa diletakkan di cabin pesawat. Unchecked Baggage ini
berada di dalam pengawasan dan tanggung jawab penumpamng itu sendiri.
3. Unaccompained Baggage/Luggage
Unaccompained Baggage adalah barang bawaan penumpang yang
dikirim atau diangkut sebagai cargo. Barang bawaan tersebut diangkut terlebih
dahulu atau diangkut belakangan pada penerbangan selanjutnya. Biaya
angkutnya pun diberlakukan sebagai layaknya kargo (berat, minimal
perkilogram, jarak dan rute yang ditempu, jenis barang, media pembungkus,
dokumen yang digunakan). Menurut Suharto (2009:68) prosedur penanganaan
bagasi (baggage handling) merupakan suatu kegiatan menangani barang bawaan
penumpang dari bandar udara keberangkatan hingga sampai tujuan. Dari
beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
bagasi adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan diperbolehkan di bawa
saat melakukan penerbangan dengan syarat ketentuan yang telah ditentukan oleh
perusahaan penerbangan yang terdiri dari bagasi tercatat (checked baggage),
bagasi tidak tercatat (unchecked baggage) dan bagasi yang dikirim sebagai kargo
(unaccompained baggage).
3. Check-In Counter
Alur kerja proses unit check in counter adalah dimana petugas
melakukan laporan atau mendata kode booking milik penumpang untuk mencetak
boarding pass dan baggage label tag (ketika penumpang membawa bagasi).
Sebelum mencetak boarding pass dan label bagasi penumpang petugas check-in
meminta identitas dari penumpang berupa KTP, SIM maupun paspor atau dapat
7
di artikan check-in counter adalah tempat proses pelaporan dan penerimaan calon
penumpang dan bagasinya. Ada beberapa jenis penumpang pesawat seperti:
1. VVIP (Very-Very Important Persons)
Penumpang VVIP adalah penumpang yang kedudukannya atau jabatanya
dalam suatu pemerintahan menyebabkan penumpang tersebut harus mendapat
penanganan secara khusus (dalam hal ini sangat di prioritaskan/istimewa).
Contohnya : Presiden, Raja, Ratu.
2. VIP (Very Important Person)
Penumpang VIP adalah penumpang yang mendapat penanganan khusus
dan harus di prioritaskan.
3. CIP (Comercial Important Persons)
Penumpang CIP adalah penumpang pejabat penting dalam suatu
perusahaan besar dan terkenal seperti direktur utama atau para direksi lainnya.
4. Infant & Children
Infant adalah penumpang bayi yang berusia sampai 2 tahun atau 24
bulan. Tempat duduk bayi biasanya satu kursi dengan ibunya dan pembayaran
tikeet pesawat 10% dari tarif normal penumpang dewasa.
Children adalah penumpang anak-anak yang berusia dari 2 tahun sampai 10
tahun. Penumpang anak-anak mendapat kusi dengan membayar tiket sebesar
50% fari tarif normal penumpang biasa.
5. Unaccompained Minor (UM)
Unccompained Minor (UM) adalah penumpang anak-anak yang pada bepergian
tidak ditemani oleh orang tuanya/ saudaranya yang lainnya yang berusia 18 tahun.
Biasanya penumpang UM ini berusia 7 tahun – 12 tahun.
6. Wheel Chair Passenger
Wheel chair passenger adalah penumpang yang memerlukan kursi roda karena
suatu kondisi kesehatan/keadaan fisiiknya memerlukan kursi roda untuk menuju ke
pesawat dan sebaliknya.
7. Stretcher Case Passenger
Stretcher Case Passenger atau penumpang yang yang kondisi fiiknya memerlukan
tandu alat bantu untuk memudahkan penumpang tersebut naik pesawat/berada di
dalam pesawat
8. Pregnant Woman
8
Pregnant woman adalah penumpang wanita hamil yang usianya kehamilannya
tidak sampai sekitar 32 minggu atau 8 bulan kecuali jika ada keadaan memkasa dan
pregnant woman ini biasanya terbang menggunakan surat keterangan dokter yang
,erawatnya dan diketahui oleh dokter perusahaan dan mendandatangani form of
identity.
9. Blind Passenger
Blind passenger adalah penumpang buta yang harus diserahkan oleh pengantar
kepada petugas airline di check in counter airport. Jika pengantar tidak ikut serta
makan petugas stasiun harus mendampingi penumpang buta tersebut sampai naik ke
pesawat.
10. Obestitas Passenger
Penumpang obesitas passenger adalah penumpang gemuk atau penumpang
dengan ukuran badannya besar, seperti atlet gulat tradisional jepang, Sumo dan lain –
lain.
11. Inadmissible Passenger
Inadmissible passenger adalah penumpang yang ditolak masuk ke suatu negara
karena tidak memenuhi persyaratan negara tersebut. Beberapa penyebab mengapa di
tolak masuk ke suatu negara antara lain:
a. Dokumen perjalanan tidak lengkap (paspor habis masa berlakunya, tidak ada
visa, paspor palsu dan lain-lain)
b. Terkena daftar hitam/ black list seperti teroris,criminal, pembawa penyakit
berbahaya dan menular. 8 Penumpang ini akan ditolak ketika mendarat pada
airport tujuan dan harus meninggalkan negara tersebut dan Kembali ke
negara dari mana ia berangkat terakhir.
12. Deportee Passenger
Penumpang deportee passenger adalah penumpang yang telah diizinkan masuk suatu
negara, tetapi karena perbuatannya dan tingkah lakunya yang dianggap criminal maka
di keluarkan atau dikembalikan ke negara asalnya.
9
a. Mempersiapkan perlengkapan peralatan boarding gate
b. Memastikan letak pesawat agar bisa mengendalikan penumpang pada saat
boading dan landing (Melakukan greeting service)
c. Menginformasikan ke unit ramp handling tentang special passanger.
d. Memeriksa boarding pass penumpang untuk melihat rute, jam penerbangan,
ruang tunggu.
e. Apabila terdapat penumpang yang belum melakukan boarding (last minuted
call) maka petugas wajib memberikan panggilan terakhir melalui
pengumuman.
f. Menyerahkan passanger manifest kepada ramp
g. Memberikan flight document kepada awak kabin.
2.PelaksanaanTugasdiLostAndFound
10
memproses bagasi,mesin cetak boarding pass dan baggage label tag.
b. Mempersiapkan dan memastikan keakuratan timbangan Yang digunakan
untuk menimbang bagasi.
c. Memastikan persediaan kertas boarding pass dan baggage tag.
d. Mempertanyakan kepada penumpang tentang barang bawaan yang
dibawa adakah barang-barang yang dilarang atau berbahaya yang
dimasukan kedalam bagasi tercatat.
e. Mempersiapkan peralatan seperti karpet, pengukur bagasi dan lain-lain.
a. BoardingGate
11
b. Lost And Found
4. Selalu melakukan tracking dan bertanggung jawab atas bagasi milik penumpang
yang hilang atau mengalami kerusakan.
5. Selalu teliti dalam mencocokan bagasi dengan label bagasi milik penumpang dan
jumlah bagasi yang dibawa oleh masing-masing penumpang.
c. Check-In Counter
12
3. Perangkat Lunak/Keras di Check-In Counter
1. BoardingGate
BoardingPassmilikpenumpang, PassangerNameList,
KTP,Suratvaksinpenumpang, Hasilantigen/PCRpenumpang
2.LostAndFound
Labelbaggagetagclaim, Cargo/baggagedeliveryorder.
3.Check-In
13
C. Dokumen Yang Dihasilkan di Check-In Counter
14
2.8 Hal – Hal Yang Dianggap Perlu
15
BAB III
16
penumpang mengambil bagasi, dan memasukan data tersebut ke
komputer.
17
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Kritik dan Saran penulis setelah melakukan kegiatan OJT ini adalah penulis
berharap pelayanan maskapai citilink lebih ditingkatkan lagi, keramahannya
dipertahankan agar memberi kesan yang baik kepada penumpang agar mucul keinginan
untuk menggunakan jasa citilink kembali suatu saat nanti, serta lebih mematuhi protokol
kesehatan yang ada dan mengingatkan penumpang maupun antar petugas agar selalu
menerapkan 5M, dan lebih teliti lagi dalam pelaksanaannya dilapangan agar tidak
terjadi masalah masalah yang tidak diinginkan
18
4.3 Lampiran
19
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gapura.id/wpcontent/uploads/2016/03/Annual-Report- GP-2015.
https://kumpulankaryasiswa.wordpress.com/
http://kadekagusparsuta.blogspot.com/2013/07/gambaran-umum-perusahaan-pt-gapura.html
20