034)
Laporan On The Job Training
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan On The Job Training
Dewasa ini, Perkembangan Industri Penerbangan Indonesia mengalami
peningkatan dalam berbagai bidang. Hal tersebut menyesuaikan dengan laporan
International Air Transport Association (IATA) yang menyebutkan jumlah
penumpang udara nasional akan mencapai 270 juta penumpang pada tahun 2034
atau naik lebih dari 300% dibanding pada tahun 2014 dengan 90 juta penumpang.
Hal tersebut pula dilakukan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh
ICAO (International Civil Aviation Organization). Salah satunya yakni dalam
bidang keselamatan dan keamanan penerbangan.
Untuk meningkatkan standar keselamatan dan keamanan penerbangan
seperti apa yang telah ditetapkan oleh ICAO, maka salah satu faktor yang
berperan penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM) perhubungan itu sendiri.
Faktor ini tidak hanya dari segi kualitas, namun juga kuantitasnya terlebih lagi
sebagai operator yang memiliki kaitan langsung dengan aspek keamanan dan
keselamatan penerbangan. Salah satu profesi yang berperan penting di bidang
keselamatan dan keamanan penerbangan ini adalah Pemandu Lalu Lintas Udara
yang lebih dikenal dengan sebutan Air Traffic Controller (ATC).
Pemandu Lalu Lintas Udara/Air Traffic Controller berperan penting dalam
hal terciptanya suatu lalu lintas udara yang tertib, teratur, lancar dan aman di
dunia penerbangan. Dalam menjalankan profesinya, seorang Pemandu Lalu Lintas
Udara akan melakukan komunikasi dengan Pilot mengenai instruksi, izin dan
1
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
informasi yang lebih dikenal dengan sebutan clearance yang berkaitan dengan
kondisi pesawat saat itu. Kesalahan instruksi sedikit saja akan berpengaruh
terhadap semua aktifitas penerbangan yang sedang berlangsung, yang berarti
ratusan nyawa dalam sejumlah pesawat yang tengah beroperasi saat itu akan
terancam. Oleh karena itu, dalam menghasilkan seorang Pemandu Lalu Lintas
Udara (PLLU), diperlukan suatu tenaga ahli dibidang ini. Dalam memenuhi
kebutuhan Pemandu Lalu Lintas Udara, pemerintah telah bekerjasama dengan
Departemen Perhubungan untuk membangun instansi pendidikan yang mampu
mencetak Pemandu Lalu Lintas Udara yang berkompeten. Salah satu instansi
pendidikan yang berperan dalam hal ini adalah Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan (ATKP) Surabaya.
Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya
merupakan badan pendidikan dan pelatihan dibawah Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Republik Indonesia yang menyediakan berbagai macam
jurusan pendidikan. Salah satunya adalah jurusan keselamatan penerbangan.
Jurusan ini terbagi menjadi dua program studi yakni Pemandu Lalu Lintas Udara
(PLLU) dan Komunikasi Penerbangan (KP). Dalam program studi PLLU, peserta
didik atau yang lebih dikenal dengan sebutan Taruna/i dibekali dengan berbagai
materi dan sejumlah praktek simulasi di dalam laboratorium khusus guna
meningkatkan kualitas kinerja para Taruna/i kelak. Salah satu program kegiatan
pendidikan yang tercantum didalamnya adalah pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan / OJT (On The Job Training).
OJT merupakan salah satu kurikulum dari kelompok pendidikan PLLU
baik JATC maupun SATC. Untuk pendidikan Diploma III PLLU yang terdiri dari
2
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Mampu mengatur lalu lintas penerbangan secara aman, tertib dan efisien
sesuai dengan Five Objectives of ATS.
3
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
2.
3.
4.
5.
6.
4
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
1.
Perum LPPNPI Distrik Bandar Udara Int. Depati Amir - Pangkal Pinang
2.
3.
4.
5.
6.
Perum LPPNPI Distrik. Bandara Udara Bandar Haji Fisabilillah Tanjung Pinang
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
pengendalian lalu lintas udara di Aerodrome Control Tower Bandar Udara Sultan
Mahmud Badaruddin II Palembang serta koordinasi dengan unit lain yang terkait
dengan pelayanan lalu lintas udara.
Yang menjadi ruang lingkup dalam pelaksanaan OJT adalah:
5
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
1. Unit ADC service beserta unit ATS pendukung lainnya yang berkaitan
dengan tugas seorang Aerodrome Control Tower;
2. Fasilitas peralatan pendukung operasi yang ada di Bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II beserta spesifikasi bandara tersebut.
3. Local Procedure yang berlaku di Aerodrome Control Tower yang ada di
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II tersebut.
1.4 Sistematika Laporan
Sistematika laporan On the Job Training berpedoman pada buku
pedoman Praktek Kerja Lapangan yang sudah baku untuk keseragaman laporan.
Adapun sistematika laporan On the Job Training sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan On The Job Training
1.2 Tujuan Pelaksanaan On The Job Training
1.3 Ruang Lingkup Laporan
1.4 Sistematika Laporan
6
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
BAB II
PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING
2.1 Gambaran Umum Lokasi On The Job Training
7
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
: 025401 S-1044200 E
Transition Level
: 13,000 feet
Transition Altitude
: 11,000 feet
Runway Designation
: Runway 11/29
Direction
: 113/293
8
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Tower Frequency
: 118,1 Mhz
Airspace Classification
:C
Elevation
: 49 Feet
Reference Temperature
: 27 C
Operating Hours
b. Runway
- Runway 11
True Bearing
: 113
Nomor Runway
: 11
Panjang Landasan
: 3000 M
Lebar Runway
: 45 M
Strenght
: PCN 68 FCXT
THR Coordinates
THR Elevation
: 49 Feet
Slope or RWY-NR
: 0,3 %
SWY Dimension
: 60 X 45 M
CWY Dimension
: 150 X 150 M
Strip Dimension
: 3300 X 300 M
Surface
: Asphalt Concrete
9
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Square Metres
: 112.500 M2
: NIL
Remarks
: NIL
- Runway 29
True Bearing
: 293
Nomor Runway
: 29
Panjang Landasan
: 3000 M
Lebar Runway
: 45 M
Strenght
: PCN 68 FCXT
THR Coordinates
THR Elevation
: 39 Feet
Slope or RWY-NR
: 0,3 %
SWY Dimension
: 60 X 45 M
CWY Dimension
: 150 X 150 M
Strip Dimension
: 3300 X 300 M
Surface
: Asphalt Concrete
Square Metres
: 112.500 M2
: NIL
10
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Remarks
: NIL:
RWY
TORA
TODA
ASDA
LDA
11
3000 M
3150 M
3060 M
3000 M
29
3000 M
3150 M
3060 M
3000 M
: 90 X 122,5 M
Square Metres
: 11.025 M2
Surface
: Asphalt Concreate
Strength
: PCN.39 FXCT
: 410 X 132,5 M
Square Metres
: 54.325 M2
Surface
: Concreate
Strength
: PCN.68 FXCT
11
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Name of
Stand Number
WGS-84 Coordinate
Latitude
Longitude
Aircraft Stand
NO
1
South Apron
North Apron
S1
0254'01.8"S
10442'03.4"E
S2
0254'03.3"S
10442'03.5"E
S3
0254'04.9"S
10442'03.6"E
N1
0253'43"S
10442'11"E
N2
0253'4.4"S
10442'12"E
N3
0253'4.4"S
10442'14"E
N3A
0253'45"S
10442'13"E
N3B
0253'45"S
10442'14"E
N4
0253'45"S
10442'16"E
N4A
0253'46"S
10442'15"E
N4B
0253'46"S
10442'16"E
N5
0253'46"S
10442'18"E
N5A
0253'47"S
10442'17"E
N5B
0253'46"S
10442'18"E
N6
0253'47"S
10442'20"E
N7
0253'48"S
10442'20"E
N8
0253'48"S
10442'22"E
d. Taxiway
- Taxiway parallel
Surface
: Asphalt Concrete
Strength
: 43 FXCT
12
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Dimension
: 2500 X 30 M
Square Metres
: 75.000 M2
- Taxiway A
Surface
: Asphalt Concreate
Strength
: 68 FXCT
Dimension
: 127,5 X 23 M
Square Metres
: 2932,5 M2
- Taxiway B
Surface
: Asphalt Concrete
Strength
: 68 FXCT
Dimension
: 127,5 X 23 M
Square Metres
: 2932,5 M2
- Taxiway C
Surface
: Asphalt Concrete
Strength
: 63 FXCT
Dimension
: 127,5 X 23 M
Square Metres
: 2932,5 M2
- Taxiway D
Surface
: Asphalt Concrete
13
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Strength
: 68 FXCT
Dimension
: 87,5 X 23 M
Square Metres
: 2012,5 M2
- Taxiway E
Surface
: Asphalt Concrete
Strength
: 68 FXCT
Dimension
: 280 X 23 M
Square Metres
: 6440 M2
- Taxiway F
Surface
: Asphalt Concrete
Strength
: 68 FXCT
Dimension
: 127,5 X 23 M
Square Metres
: 2932,5 M2
- Taxiway G
Surface
: Asphalt Concrete
Strength
: 39 FXCT
Dimension
: 75 X 23 M
Square Metres
: 1725 M2
NO
FACILITY
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Latitude
Longitude
Taxiway A
0253'35.6"S
10441'23.7"E
Taxiway B
0253'39.3"S
10441'32.7"E
Taxiway C
0253'50.7"S
10441'59.8"E
Taxiway D
Taxiway E
0253'58.8"S
10442'17.8"E
Taxiway F
0254'06"S
10442'37.8"E
Taxiway G
Taxiway Paralel
PLB
Frequency
115.5 Mhz/CH-102x
Position
025242.92 S
1043911.39E
Hours of Operation
H 24
Remarks
Coverage 150 NM
15
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
OW
Frequency
395 KHz
Position
025438.38S
1044035.23E
Hours of Operating
H-24
Remarks
Coverage 150 NM
WW
Frequency
380 KHz
Position
025419.02S
1044256.40E
Hours of Operation
23.00-14.00
Remarks
Coverage 150 NM
Tabel 2.1.3.3 Locator
Frequency
Position
Hours of
Remarks
Operation
Localizer
110.5 Mhz
22.00-
CAT. I
16
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
17.00
(Rwy 29)
Angle 3
Glide Path
329.6 Mhz
22.0017.00
Outer Marker
75 Mhz
025540.79S
1044614.01E
Middle Marker
75 Mhz
025423.76S
1044307.57E
Approach Head
025345.89S
1044223.58E
ATIS
127.2 Mhz
22.0017.00
22.0017.00
22.0017.00
22.0017.00
THR
VASIS
RWY
LIGHT
LIGHT
(MEHT)
Designator
Type LEN
WBAR
PAPI
RWY
edge
RWY end
LGT
LGT LEN
Color
WBAR
Spacing
Color
11
REIL
Green
3 Bars
White
Red
29
High
Green
3 Bars
White
Red
Intensity
Tabel 2.1.4.1 Approach and Runway Lighting
- Other Lighting Secondary Power Supply
17
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
: ABN Available
LDI Location
: LDI Available
: Available
: Standby Gen
: 7-10 second
Call Sign
Frequency
Designator
APP
Hours of
Remarks
Operation
PALEMBANG
119.2 Mhz
23.00-17.00
RADAR
23.00-17.00
Coordinate
TWR
TWR
MAHMUD
118.1 Mhz
025403,35S
TOWER
1044157,98E
(Garmin Coord)
FSS
PALEMBANG
3416,5631,
INFORMATION
6595,
23.00-17.00
8957,11309,
18
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
1136
1 Khz
Tabel 2.1.5.1 ATS Communication Fasilities
Jalur penerbangan yang dilayani oleh Bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang meliputi Jalur Penerbangan Domestik dan Internasional.
Yang sangat berpengaruh penting dalam perkembangan Bandara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dalam meningkatkan Pelayanan
Operasi Lalu Lintas Udara.
- Jalur Penerbangan Domestik
DESTINATION
LOCATION INDICATOR
ROUTE
Jakarta (Soekarno
WIII
W12E, W12
WIHH
W12E, W12
WIRR
W12E,W12
Bengkulu
WIGG
W23
Jambi
WIJJ
W12
Padang
WIEE
W25,W21
Padang (Tabing)
WIMG
W25,W21
Tanjung Karang
WILL
W21
Pekanbaru
WIBB
W12
Pangkal Pinang
WIKK
W23
Hatta)
Jakarta (Halim
Peradana Kusuma)
Tangerang
(Budiarto)
(Minangkabau)
19
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Medan
WIMM
W12
Medan (Suondo)
WIMK
W12
Batam
WIDD
G579, W24
Tanjung Pinang
WIDN
W24
Tanjung Pandan
WIKT
W25
Sekayu
WIPS
DCT
Bandung
WICC
W12E, W12
Jogjakarta
WAHH
W12E, W12
Bali
WADD
W45
Pontianak
WIOO
W23
Surabaya (Juanda)
WARR
W12E,W12
(Kualanamu)
LOCATION INDICATOR
WSSS
ROUTE
G579, W24, B470
Malaysia
WMKK
W12, A585
Jeddah
OEJN
A585
Madinah
OEMA
A585
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
c. A320
d. B734
e. B733
f. B732
g. B739ER / B738NG
h. CRJX
i. FK 27
j. BE1900
k. TBM700
l. C212
m.C208
n. C130
o. TB10
p. PA28
q. BAE146
r. ATR72
S330
g. SA332
21
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
h. B407
i.
AS350
j.
HI20
k. S76
l.
M18
m. M17
Lateral Limit
PLB VOR/DME
22
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Upper Limit
: 3000 feet.
Lower Limit
PALEMBANG CTR
Lateral limit
-
Lower limit
Upper limit
: Surface
: 12000 feet
052105S
031200S
1041705E;
1010000E;
040209S
004300S
1020000E;
1033300E;
011300S
1040005E;
005400S
1042500E;
021000S
1054203E;
025905S
1060602E;
Upper Limit
: FL 245
Lower Limit
23
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
005000
S1600000E
034500S
1060000E
050000S
1040000E
050000S
0962500E
034500S
: FL245
- Lower limit
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
25
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Setiap shift terdiri dari 24 orang petugas yang dibawahi oleh seorang PTO
(Pelaksana Tugas Operasi), setiap petugas secara bergiliran bertanggung jawab
menduduki posisi controller dan assistant, pergiliran ini tergantung pada
kesepakatan bersama yang bertugas pada shift tersebut. (Ref: SOP)
- Fungsi dan Tanggung Jawab
PTO LLU adalah ATC Supervisor yang memiliki kewenangan dan
tanggung jawab dalam melakukan pengawasan, pengarahan dan bantuan terhadap
shift / Controller yang bertugas serta mengambil keputusan untuk kelancaran shift
operasional. (Ref: SOP)
Radar Controller adalah Controller (Pemandu Lalu Lintas Udara) yang
bertanggung jawab melakukan Pelayanan Lalu Lintas Udara (Air Traffic Services)
dengan memberikan Radar Control Services di wilayah Palembang Terminal
Control Area yang menjadi tanggung jawabnya. (Ref: SOP)
Assistant Radar Controller adalah controller (Pemandu Lalu Lintas
Udara) yang bertanggung jawab membantu Radar Controller dalam melaksanakan
pelayanan Pemanduan Lalu Lintas Udara pada suatu posisi kerja atau workstation.
(Ref: SOP)
Aerodrome Controller adalah Pemandu Lalu Lintas Udara yang
bertanggung jawab memberikan pelayanan Pemandu Lalu Lintas Udara (Air
Traffic Services) terhadap Aerodrome Traffic di wilayah Bandar Udara Sultan
Mahmud Badaruddin II. (Ref: SOP)
Assistant Aerodrome Controller adalah Pemandu Lalu Lintas Udara yang
bertanggung jawab membantu tugas Aerodrome Controller dalam melaksanakan
26
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Sultan Mahmud
terkait
dengan
pesawat
udara
yang
dalam
27
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
terkait
dengan
pesawat
udara
yang
dalam
melakukan
penyampaian/pengiriman
estimate
time
over
28
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
29
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
wajib
melaksanakan
atasannya.
tugas-tugas
yang
diberikan
oleh
(Ref: SOP)
30
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
wajib
melaksanakan
tugas-tugas
yang
diberikan
oleh
31
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
33
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
sebelum
dilakukan
pengecasan
(charger)
peralatan
34
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Tower
harus
meminta
clearance
kepada
Tower
harus
meminta
clearance
kepada
Tower
harus
meminta
clearance
kepada
Tower
harus
meminta
clearance
kepada
35
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Koordinasi
antara
Mahmud
Tower
dengan
Apron
kepada
AMC
secepatnya
setelah
mendapat
36
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
dengan flight plan, kecuali terdapat perbedaan yang signifikan (contoh: perbedaan
Type of Aircraft) pada data Flight Plan di Flight Progress Strip. (Ref: SOP)
Apabila terdapat perbedaan yang significant pada data Flight Plan di Flight
Progress Strip, maka Sultan Mahmud Badaruddin II Aerodrome Controller segera
melakukan konfirmasi perbedaan tersebut ke Unit Briefing Office. (Ref: SOP)
Apabila diperkirakan terjadi penundaan penerbangan yang mengakibatkan
ATC Clearance
Phraseology :
A/C
TWR
[gate.taxiway]
Sultan Mahmud Badaruddin II Aerodrome Controller harus memberikan taxi
clearance secara singkat, informatif, lengkap dan jelas sehingga penerbang dapat
mengikuti taxi route tersebut dengan benar. (Ref: SOP)
38
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Palembang Radar apabila terdapat pesawat udara yang telah memperoleh release,
namun mengalami masalah/gangguan. (Ref: SOP)
Sultan Mahmud Badaruddin II Aerodrome Controller wajib memberitahu
Unit Briefing Office apabila terdapat pesawat udara yang kembali ke Apron
(RTA) atau RTB dan berdampak pada ETD pada FPL. (Ref: SOP)
Palembang
Radar
Controller
dapat
melakukan
perubahan
39
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
40
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Apabila ada pesawat udara yang meminta izin untuk start engine
pada bay yang ditempati (start at present position) maka Mahmud
Tower dapat memberi izin
B. Pushback Clearence
Semua pesawat di Apron bila akan taxi harus mundur (push back)
Apabila ada 2 (dua) pesawat udara akan start engine dan ready
pushback dalam waktu bersamaan, maka boleh diizinkan pushback
dengan syarat kedua pesawat udara tersebut paling tidak 3 bay, dan
terpisah 3 bay setelah pushback dilakukan
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
C. Taxi Procedure
Runway In Use 29
Bagi pesawat udara yang berada di apron South maka taxi menuju
runway
29
melalui
taxiway
Golf
lalu
enter
backtrack
Runway In Use 11
42
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
kelancaran penerbangan. Jika kondisi traffic pada saat itu memungkinkan maka
normal circuit dan right hand circuit bisa digunakan.
- Traffic Pattern untuk Rotary Wing
Spot yang digunakan untuk pesawat rotary wing adalah beginning runway
35, landing atau take off direction disesuaikan dengan wind condition dengan
menggunakan 11/29 tetapi jika kondisi traffic tidak memungkinkan maka take
off/landing direction 17/35 bisa digunakan.
- Taxi Pattern
Untuk pesawat yang sedang melakukan taxi baik yang akan berangkat
maupun setelah mendarat, diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan tingkat
efisiensi, keselamatan dan kelancaran traffic.
Untuk pesawat yang melakukan taxi, mengikuti taxi guidance line yang
telah
tersedia
dan
mengikuti
instruksi
yang
diberikan
oleh
master/marshalling.
D. Pemberian Clearance
- Dalam pemberian ATC Clearance terdapat unsur-unsur :
a. Aircraft Identification (ACID)
b.
Clearance Limit
c.
Route of Flight
d.
Level
e.
Other Instruction
43
parking
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
44
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Established ILS.
45
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Mahmud
Badaruddin
II
Aerodrome
Controller
harus
Pesawat udara yang datang memiliki prioritas yang lebih tinggi dari pada
pesawat udara yang take off tergantung pada posisi pesawat udara yang
sedang melakukan pendekatan (approach)
Sebuah pesawat udara dapat diberikan clearance untuk mendarat bila ada
jaminan dimana separasi pesawat udara yang datang dan pesawat udara
46
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
yang berangkat dapat diterapkan atau pesawat udara yang telah mendarat
terlebih dahulu telah keluar dari landasan (Clear of Runway)
Info tentang perubahan yang significant pada kondisi cuaca di final area
harus disampaikan pada pesawat udara yang sedang melakukan
pendekatan (Approach).
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Ketika pesawat udara sudah berada pada point atau level yang
telah ditentukan (LOA)
Ketika pesawat udara sudah berada pada point atau level yang
telah ditentukan ( LOA )
kepentingan
keamanan
dan
sepanjang
tidak
mengurangi
48
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
sahabat
yang
terbilang
lintas/overflying
diwilayah
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
c. Genangan air atau permukaan yang licin pada runway, landing area
atau taxiway
d. Rintangan (obstruction) pada atau disekitar runway, landing area atau
taxiway
e. Kerusakan atau gangguan operasional dari sebagian lampu alat bantu
pendaratan penerbangan
f. Kondisi penting yang mendukung keselamatan penerbangan lainnya
yang perlu disampaikan ( Ref : SOP)
Contoh :
50
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Night
Visibility Condition
Intensity Setting
1/VL
1-3 Miles
2/I
53
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Day
3/M-4H
4/H
Aircraft Request
5/VH
3/M
1-2 Miles
4/H
5/VH
54
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Mencoba
berhubungan
komunikasi
radio
dengan
Segera
menginformasikan
kepada
semua
working
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
B. Emergency
Keadaan yang dikategorikan sebagai emergency dapat ditentukan dalam
beberapa phase, yaitu :
a)
b)
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
57
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
-GIA980/A2363-IN
-B773/H-SDRWXY/C
-WIII0100 VCCC0206 VOMF0400 OOMM673
-N0510F420 G462 DCT
-OEJN0957 OETF OEMA
-REG/PKGPE SEL/HMFG OPR/GARUDA INDONESIA
-RMK/NO POSITION REPORT SINCE PAGAI AT 0211
-FUEL/1200 POB/321 RDO/121.5
DINGHIES ORANGE)
e) Ending line
Satu pesawat udara dapat diduga atau dianggap mengalami emergency
apabila
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
59
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Jika
diketahui
suatu
pesawat
udara
sedang
mengalami
situasi
diterima
laporan
dari
penerbangan
yang
telah
Type of emergency
60
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
C. Ancaman Bom
Setiap ancaman bom yang ditujukan kepada pesawat udara yang beroperasi
di wilayah Palembang Sector, Palembang Terminal Control Area dan wilayah
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II harus ditanggapi dengan serius, tenang,
wajar dan jangan panik, serta :
Mengikuti
setiap
perkembangan
yang
berhubungan
dengan
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
62
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Operasional
atau
atasan
langsung
dengan
memperhatikan
63
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
dan
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Catatan :
Selain dengan squawking 7500, pesawat udara yang dibajak akan
melakukan sandi komunikasi sesuai instruksi Dirjen Hubud No.
INST/VII/74 tanggal 15 juli 1974 adalah sebagai berikut
MAYDAY
HI..[callsign]...[destination]..[ETA]..NUMBER..[of
hijacker][code].(*) ACTION..(**)
(*)
64
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
FOLLOW
ALPHA
= melawan pembajak
lanjut (dari
pemerintah/juru runding).
Contoh:
JAKARTA RADAR MAYDAY HI GIA 117 PALEMBANG 0246
NUMBER THREE, CODE ONE AND TWO ACTION FOLLOW.
Artinya :
GIA 117 tujuan Palembang ETA 0246 dibajak oleh tiga orang
bersenjatakan bahan peledak dan pistol serta mengikuti kehendak
pembajak
Bila diyakini terjadi pembajakan pesawat udara, segera memperhatikan
permintaan pesawat udara ataupun mengantisipasi terhadap keperluan pesawat
udara yang dibajak, misalnya fasilitas navigasi, prosedur, pelayanan disepanjang
route yang akan dilalui dan bandara yang akan didarati serta mengambil tindakan
lain yang diperlukan demi keselamatan pesawat udara tersebut. (Ref: SOP)
Sehubungan dengan adanya pesawat udara yang dibajak, tindakan harus
dilakukan oleh petugas Pemandu Lalu Lintas Udara antara lain :
65
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Senantiasa
menyampaikan
informasi
yang
diperlukan
bagi
66
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Memberitahu
perusahaan
penerbangan/perwakilan
Telephone/Direct Speech
67
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
FDPS
SLI
Telex
PABX
Aiphone
CCTV
Telephone/Direct Speech
Binocular
Gunlight/Signal Lamp
Telex
HT Motorola
Motorolla Portable
Radar Monitor
ATIS
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Service
Call Sign
Frequency
Hour of Operation
Designator
APP
Palembang Radar
119.2 MHz
23.00-17.00UTC
23.00-17.00UTC
Tower
FSS
Mahmud Tower
118.1 MHz
Palembang Radio
23.00-17.00UTC
8957 Khz
ID
Frequency
Nav Aid
Coordinate
Hours of
Operation
69
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
VOR/DME
NDB
LOCATOR
ILS/LLZ
PLB
OW
WW
IPLB
115.5 Mhz/
025242.92S
23.00-17.00
Ch-102x
104 3911.39E
23.00-17.00
396 Khz
02 5438.38S
23.00-17.00
104 4035.23E
23.00-17.00
02 5419.02S
23.00-17.00
104 4256.40E
23.00-17.00
02 5338.90S
23.00-17.00
380 Khz
110.5 Mhz
104 4124.33E
GP
329.6 Mhz
02 5403.07S
104 4228.09E
MM
75 Mhz
02 5540.79S
104 4614.01E
OM
75 Mhz
02 5423.76S
104 4307.57E
True &
RWY
Magnetic
Dimension
Strength
THR
THR elev.
(PCN)
70
And
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Number
Bearing
of RWY
and
Coordinates
Highest
Surface
Elev. Of
of RWY
TDZ of
and
Precision
SWY
APP
RWY
11
113
29
3000X45
PCN 68
02
49 ft
FCXU
5337.95S
104
293
39 ft
4122.3E
02
5409.45S
104
4236.98E
Slope
SWY
CWY
Strip
OFZ
Remark
of
Dimension
Dimension
Dimension
SWY
0.3%
Nil
150X150M
3300X300M
0.3%
60MX45M
150X150M
3300X300M
RWY-
- Decleared Distance
RWY
TORA
TODA
ASDA
LDA
Designator
11
3000 M
3150 M
3060 M
3000 M
71
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
29
3000 M
3150 M
3060 M
3000 M
APP
THR LGT
VASIS
RWY
RWY END
Designator
LIGHT
Colour
(MEHT)
edge
LGT
Type LEN
WBAR
PAPI
LGT
Colour
LEN
WBAR
Spacing
11
REIL
GREEN
3 BARS
Colour
WHITE
RED
29
HIGH
GREEN
3 BARS
WHITE
RED
INTENSITY
Tabel 2.4.1.5 Approach and Runway Lighting
Runway Edge Light atau Runway Light (REH)
Pengoperasian runway light apabila runway tersebut akan digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Between sunset dan sunrise atau malam hari, runway light harus dihidupkan
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Siang hari, APH dihidupkan apabila ceiling kurang dari 1000 feet dan
visibility kurang dari 5 miles
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
sitpoty lighting maka ATC SMB II harus segera melapoorkan pada unit terkait
untuk tidak lebih lanjut atau untuk perbaikan.
2.4.2 Handling Services and Facilities
A. Cargo Handling Facilities
-
Pick up
Wagon
Weighter
Man Power
Forklit available
B. Fuelling facilities/Capacity
-
2 Refueller cars
1 Refueller car
1 Refueller car
1 Refueller car
Fuel/oil/Type
BAB III
PERMASALAHAN
3.1 Kendala Dalam Pemberian Pelayanan Lalu Lintas Udara
75
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
ini harus
sangat
diperhatikan
karena
dapat
membahayakan
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
ataupun malam hari untuk jalur operasi kendaraan baik dari pihak Aviation
Security, teknisi, pihak AURI ataupun pihak Pertamina.
Tetapi dalam kenyataannya, penulis sering mendengar komplain dari
sebagian personil ATC khusunya ADC Controller bahwa pada malam hari lampulampu jalan pada Inspection Road seperti mengelabuhi dan menyerupai lampu
taxiway ataupun runway dan pada akhirnya sulit untuk membedakan dari
ketiganya. Oleh karena itu, penggunaan Inspection Road pada malam hari yang
telah dilengkapi dengan lampu-lampu jalan tersebut pada akhirnya dapat menjadi
hazard atau membahayakan bagi aktivitas penerbangan di Bandara Sultan
Mahmud Badruddin II Palembang. Hal tersebut diakibatkan karena lokasi lampulampu jalan tersebut yang sejajar serta berdektan dengan Runway dan Taxiway.
Selain itu, karena jarak setiap lampu-lampu pada Inspection Road tersebut
hampir sama dengan jarak lampu-lampu yang terdapat pada Runway dan Taxiway
maka hal tersebut dapat menjadi hal yang membingungkan. Tidak hanya itu, pihak
terkait seperti pilot juga ditakutkan akan sulit membedakan antara lampu-lampu
jalan pada Inspection Road dengan lampu pada Runway dan Taxiway apabila
keadaan ketiganya menyala apalagi dalam kondisi cuaca buruk yang disertai
dengan jarak pandang dibawah normal.
Artinya, pada saat ini Inspection Road di Bandar Udara Internasional
Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang malah menjadi masalah dan belum
sesuai dengan Undang-Undang Penerbangan No. 1 tahun 2009, Pasal 217 ayat 1,
yaitu Setiap Bandar udara yang dioperasikan wajib memenuhi ketentuan
78
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
2
4
Gambar 3.1 Kondisi lampu Inspection Road, runway dan taxiway Pada
Malam Hari
Keterangan Gambar:
1. Lampu inspection road (sejajar dan dekat dengan runway)
2. Lampu inspection road (sejajar dan dekat dengan taxiway North Parallel)
3. Lampu runway
4. Lampu taxiway
79
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
1
3
Gambar 3.2 Kondisi lampu Inspection Road, runway dan taxiway Pada Siang
Hari
Keterangan Gambar:
1. Lampu inspection road (sejajar dan dekat dengan runway)
2. Lampu inspection road (sejajar dan dekat dengan taxiway North Parallel)
3. Runway
4. Taxiway
Dalam Annex 14 Aerodromes Volume 1 Aerodrome Design and Operations:
CHAPTER 7 VISUAL AIDS FOR DENOTING RESTRICTED USE AREAS
7.1 Closed runways and taxiways, or parts thereof
7.1.6 Lighting on a closed runway or taxiway or portion thereof shall not be
operated, except as required for maintenance purposes.
Terjemahan:
BAB 7 VISUAL AIDS UNTUK MENANDAKAN BATAS AREA YANG
DIGUNAKAN
80
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
81
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
BAB IV
82
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
4.2 Saran
Penerbangan yang aman dan nyaman serta efisien adalah hal yang harus
diciptakan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Oleh karena itu,
kiranya harus ada perhatian khusus dari pihak Bandara itu sendiri untuk sesegera
mungkin menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungannya.
Seperti permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, yang dalam hal ini
berkenaan dengan keberadaan lampu-lampu jalan pada Inspection Road yang
dapat mengganggu aktivitas Penerbangan maka diharapkan setiap pemacahan
masalah yang telah ditawarkan agar dapat segera dipertimbangkan dan
diaplikasikan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
AIP (Aeronautical Information Publication) Indonesia
84
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
LAMPIRAN
85
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
86
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Struktur Organisasi
87
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
Aerodrome Chart
MARKING AIDS RUNWAY 11/29 AND EXIT TWY
88
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
90
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
91
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
92
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
93
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
94
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
VOR RUNWAY 29
95
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
96
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
97
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
98
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
99
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang
HARIONO (G.III.11.14.034)
Laporan On The Job Training
100
Perum Lembaga Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Cabang
Palembang