Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Transportasi udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat
udara untuk mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos untuk satu
perjalanan bandar udara atau lebih. Pesawat dalam beroperasi dan menjelajah
membutuhkan pelayanan navigasi udara. Fungsi dari alat bantu navigasi
sebagai penunjuk arah dan membantu pesawat saat lepas landas, terbang, dan
mendarat. Dengan itu dibutuhkan pelayanan navigasi dan untuk keselamatan
penerbangan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan menegaskan perlunya untuk membentuk pengelola tunggal
pelayanan navigasi penerbangan. Perlunya standarisasi pelayanan navigasi
penerbangan, Maka dibentuklah Perusahaan Umum (PERUM) Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau
biasa dikenal dengan AirNav Indonesia sesuai dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2012.
Harapannya, dengan adanya operator tunggal navigasi penerbangan,
pelayanan navigasi akan lebih fokus sehingga dapat meningkatkan
keselematan penerbangan. Maka pelayanan navigasi penerbangan diperlukan
tenaga-tenaga yang profesional, terampil, serta ahli dalam bidangnya.
Untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan
unggul. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Perhubungan melalui Politeknik Penerbangan
(Poltekbang) Makassar bekerjasama dengan Perum LPPNPI atau AirNav
Indonesia yang salah satunya di cabang Jakarta Air Traffic Services Center
(JATSC) untuk melaksanakan kegiatan On The Job Training sesuai kurikulum
progam studi D-III Teknik Navigasi Udara. On the Job Training merupakan
kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan memperkenalkan peralatan
navigasi penerbangan kepada taruna secara langsung di lapangan.

1
AirNav cabang Jakarta Air Traffic Services (JATSC) khususnya di
bidang teknik memiliki empat divisi, setiap divisi memiliki 2 unit. Salah
satunya yaitu Divisi Fasilitas Pendaratan Presisi, Alat Bantu Navigasi dan
Pengamatan yang membawahi Unit Pendaratan Presisi , Alat Bantu Navigasi
dan Unit Fasilitas Pengamatan. Unit Fasilitas Pengamatan menangani
peralatan Primary Surveillance Radar (PSR), Monopulse Secondary
Surveillance Radar (MSSR), Surface Movement Radar (SMR),
MultiLateration (MLAT), Surface Monitoring System (SMS), dan Automatic
Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B).
Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) adalah sebuah
teknologi surveillance menggunakan informasi posisi dari satelit yang
dipancarkan (broadcast) secara terus-menerus, pada alat ADS-B posisi
ditentukan oleh pesawat yang memanfaatkan Satelit Global Navigation Satelit
System (GNSS), kemudian dipancarkan melalui transponder pesawat untuk
diterima oleh ADS-B Receiver di darat.
Pada alat Ground Station (GS) Receiver ADS-B ada saat tertentu
dimana peralatan dapat mengalami permasalahan atau gangguan. Contohnya
Unit Radar Data Processing System – Flight Data Processing System (RDPS-
FDPS) melaporkan kepada Manager Teknik bahwa Ground Station (GS)
Receiver ADS-B yang berada di MATAK tidak dapat bekerja secara normal,
menyebabkan Ground Station (GS) Receiver ADS-B hanya dapat mendeteksi
sedikit target, Selanjutnya Manager Teknik memberikan informasi kepada unit
fasilitas pengamatan. Dari latar belakang tersebut maka penulis mengangkat
permasalahan yang berjudul
“Analisa Perbaikan Pada Ground Station (GS) Receiver Automatic
Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B) MATAK di Jakarta Air
Traffic Service Center (JATSC)”.

2
1.2 Maksud dan Tujuan Pelaksanaan On The Job Training
Maksud dan Tujuan OJT (On The Job Training) di Politeknik
Penerbangan (Poltekbang) Makassar pada pendidikan Diploma III Teknik
Telekomunikasi dan Navigasi Udara adalah sebagai berikut:
1. Sebagai syarat kelulusan taruna Diploma III Teknik Telekomuniksi Navigasi
Udara Poltekbang Makassar.
2. Mengetahui dan memahami budaya kerja di Perum LPPNPI atau Airnav
Indonesia khususnya di kantor cabang Jakarta Air Traffic Service Center
(JATSC).
3. Mengetahui penggunaan dan pengoperasian peralatan CNS-A yang ada di
Kantor Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP).
4. Mengaplikasikan teori yang didapat di Poltekbang Makassar terhadap praktik di
lingkungan kerja Perum LPPNPI atau Airnav Indonesia khususnya di kantor
cabang Jakarta Air Traffic Service Center.
5. Terwujudnya lulusan yang mempunyai keahlian untuk memiliki kompetensi
sesuai standar nasional maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai