Anda di halaman 1dari 12

AIRPORT OPERATION & SERVICES No.

Dokumen PM/YIA-OP/PR-02
DEPARTMENT
PROSEDUR MUTU Berlaku Efektif 01 Mei 2019

PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK

JABATAN TANDA TANGAN

AIRPORT RESCUE & FIRE


DIBUAT OLEH
FIGHTING MANAGER

AIRPORT OPERATION &


SERVICES SENIOR MANAGER
DIPERIKSA
OLEH
AIRPORT SAFETY & QUALITY
MANAGEMENT SENIOR
MANAGER

DISETUJUI OLEH GENERAL MANAGER

STATUS

NO. SALINAN

Revisi : 00 Halaman : 1-12


1. TUJUAN

2. RUANG LINGKUP

3. REFERENSI

4. DEFINISI

5. URAIAN PROSEDUR

6. CATATAN TERDOKUMENTASI YANG DISIMPAN

7. RIWAYAT PERUBAHAN
AIRPORT OPERATION & SERVICES No. Dokumen PM/YIA-OP/PR-02
DEPARTMENT
PROSEDUR MUTU Berlaku Efektif 01 Mei 2019

PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK

1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menjamin pelaksanaan pemindahan pesawat udara
yang rusak guna kelancaran operasional Yogyakarta International Airport.

2. RUANG LINGKUP
Mencakup fungsi komando, koordinasi dan komunikasi antara pihak-pihak terkait
dalam operasi pemindahan pesawat udara yang rusak di Yogyakarta International
Airport.

3. DEFINISI
3.1 Pesawat Udara adalah Setiap mesin atau alat yang dapat terbang di
atmosfer karena daya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi
udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan;
3.2 Bandar Udara adalah kawasan daratan di daratan dan / atau perairan
dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara
mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang,
dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan serta fasilitas pokok
dan fasilitas penunjang lainnya;
3.3 Penyelenggara Bandar Udara adalah Unit Penyelenggara Bandara Udara,
Dan Badan Hukum Indonesia yang mengoperasikan bandar udara khusus;
3.4 Angkutan Udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat
udara untuk mengangkut penumpang, kargo dan/atau pos untuk satu
perjalanan atau lebih dari satu bandar udara ke bandar udara yang lain atau
beberapa Bandar udara;
3.5 Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, atau badan hokum Indonesia berbentuk perseroan
terbatas atau koperasi, yang kegiatan utamanya mengoperasikan pesawat

Revisi : 00 Halaman : 3-12


udara untuk digunakan mengangkut penumpang, kargo, dan/atau pos dengan
memungut pembayaran;
3.6 Pemindahan Pesawat Udara adalah pemindahan pesawat udara yang
mengalami gangguan kerusakan di daerah pergerakan bandar udara dan
sekitarnya akibat kejadian (incident) / kecelakaan (accident) sehingga
mengganggu kelancaran, kelangsungan pengoperasian bandar udara dan
keselamatan penerbangan;
3.7 Kecelakaan Pesawat Udara adalah suatu peristiwa yang berhubungan
dengan operasi pesawat udara yang berlangsung antara saat orang memasuki
pesawat udara dengan maksud melakukan penerbangan sampai saat orang
tersebut debarkasi yang menyebabkan kematian atau luka parah karena
berada dalam pesawat udara atau tersentuh pesawat udara;
3.8 Daerah Pergerakan adalah bagian dari bandar udara yang dipergunakan
lepas landas, pendaratan dan taxiing pergerakan pesawat udara di darat
termasuk apron;
3.9 Peralatan Pemindah Pesawat Udara (Salvage) adalah peralatan untuk
pemindahan pesawat udara yang rusak;
3.10 Pesawat Udara Rusak adalah pesawat udara yang tidak dapat bergerak
dan berada pada daerah pergerakan pesawat udara dan sekitarnya akibat
kejadian (incident) / kecelakaan (accident) sehingga mengganggu kelancaran,
kelangsungan pengoperasian bandar udara dan keselamatan penerbangan;
3.11 Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang yang telah
memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di bidangnya
dalam jangka waktu tertentu;
3.12 Sertifikat Kompetensi adalah tanda bukti seseorang telah memenuhi
persyaratan pengetahuan, keahlian dan kualifikasi di bidangnya;
3.13 Personel Salvage adalah personel yang bertugas dan bertanggung jawab
mengoperasikan dan memelihara peralatan pemindah pesawat udara;
3.14 Komite Nasional Keselamatan Transportasi, yang untuk selanjutnya
disebut KNKT adalah organisasi yang melaksanakan tugas dan fungsi
investigasi kecelakaan transportasi di Indonesia.
AIRPORT OPERATION & SERVICES No. Dokumen PM/YIA-OP/PR-02
DEPARTMENT
PROSEDUR MUTU Berlaku Efektif 01 Mei 2019

PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK

4. REFERENSI
4.1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4956;
4.2 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 83 Tahun 2017 tentang
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 ( Civil Aviation Safety
Regulations Part 139) tentang Bandar Udara (Aerodrome);
4.3 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 479 Tahun 2015
tentang Petunjuk dan Tata Cara Peraturan Keselamatan Pernerbangan Sipil
Bagian 139-10 (Advisory Circular CASR Part 139-10) Rencana
Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara;
4.4 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP. 14 Tahun
2015 tentang Standar Teknis Dan Operasi Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard CASR Part 139) Volume
IV, Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadam
Kebakaran (PKP-PK), BAB XI tentang Pemeliharaan Kendaraan Dan
Peralatan Penunjang Operasi Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan
Pemadam Kebakaran (PKP-PK);
4.5 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 90 Tahun 2016
tentang Petunjuk dan Tata Cara Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-
16 (Advisory Circular CASR Part 139-16 ), Tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara;
4.6 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP.018 Tahun 2012
tentang Petunjuk dan Tata Cara Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-
13 (Advisory Circular CASR Part 139-130), Lisensi dan Standar Kompetensi
Personel Salvage;
4.7 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 128 Tahun 2015
tentang Pemindahan Pesawat Udara Yang Rusak Di Bandar Udara;
4.8 Keputusan Direksi PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor : Kep.18/PL.05/2012
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemindahan Pesawat Udara Yang Rusak Di

Revisi : 00 Halaman : 5-12


Daerah Pergerakan Pesawat Udara Di Bandar Udara Yang Dikelola PT
Angkasa Pura I (Persero);
4.9 ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu.

5. URAIAN PROSEDUR
Tanggung jawab pemindahan pesawat udara yang mengalami kejadian
(incident)/kecelakaan (accident) di daerah pergerakan bandar udara dan sekitarnya
menjadi tanggung jawab badan usaha angkutan udara atau perusahaan angkutan
udara asing yang mengoperasikan pesawat udara.
Badan usaha angkutan udara atau perusahaan angkutan udara asing yang tidak
dapat melaksanakan pemindahan pesawat udara dapat meminta penyelenggara
bandar udara untuk melakukan pemindahan dengan mengajukan permohonan.
Penyelenggara bandar udara dan badan usaha angkutan udara atau perusahaan
angkutan udara asing membuat kesepakatan bersama tentang pemindahan pesawat
udara yang rusak akibat kejadian (incident)/kecelakaan (accident).

5.1 Kelompok Perencana (General Manager) Pesawat Sipil


5.1.1 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan operasi pemindahan
pesawat udara;
5.1.2 Berkoordinasi dengan instansi terkait (KNKT, LPPNPI, TNI/POLRI,
Otoritas Bandara/Dishub, Perusahaan Angkutan Udara, Pertamina,
Dinas Pekerjaan Umum) dalam operasi pemindahan pesawat udara;
5.1.3 Membuat laporan pelaksanaan pemindahan pesawat udara;
5.1.4 Mengevaluasi dan merevisi standard operation procedure pemindahan
pesawat udara yang rusak berdasarkan masukan, temuan, dan
pengalaman selama operasi pemindahan pesawat udara di lapangan;
5.1.5 Melaksanakan tindakan-tindakan lainnya untuk mempercepat
normalisasi operasional bandar udara;
AIRPORT OPERATION & SERVICES No. Dokumen PM/YIA-OP/PR-02
DEPARTMENT
PROSEDUR MUTU Berlaku Efektif 01 Mei 2019

PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK

5.2 Koordinator Umum ( Airport Operasi & Services Departemen Head)


5.2.1 Membuat perencanaan pelaksanaan pemindahan pesawat udara
dengan mempertimbangkan karakteristik pesawat udara yang akan
dipindahkan dan karakteristik lokasi pemindahan pesawat udara;
5.2.2 Mengkoordinir pelaksanaan dan tindakan unit-unit terkait pada saat
operasi pemindahan pesawat udara di lapangan;
5.2.3 Berkoordinasi dengan penanggung jawab atas kebutuhan sumber daya
di lapangan;
5.2.4 Berkoordinasi dengan para tenaga ahli di bidang struktur/konstruksi
pesawat udara, refueling/defueling, dan operator alat-alat berat;
5.2.5 Melaporkan kepada penanggung jawab atas proses operasi
pemindahan pesawat udara;

5.3 Koordinator (Airport Rescue & Fire Fighting Section Head)


5.3.1 Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sesuai
bidangnya;
5.3.2 Berkoordinasi dengan koordinator umum atas tindakan-tindakan yang
akan/telah dilakukan;

5.4 Pelaksana (Team Leader Salvage)


5.4.1 Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai bidangnya;
5.4.2 Membantu tim lain jika diperlukan;

5.5 Kelompok Pendukung (Operator Pesawat Udara yang Rusak )


5.5.1 Menyiapkan tangga pesawat yang mudah dibawa dan
memindahkan/mengamankan surat-surat, bagasi dan barang muatan
lainnya di pesawat dengan persetujuan dari pejabat yang berwenang;

Revisi : 00 Halaman : 7-12


5.5.2 Menunjuk seorang perwakilan yang diberi wewenang untuk mengambil
keputusan dalam segi teknis dan keuangan yang diperlukan dalam
operasi pemindahan pesawat udara;
5.5.3 Menyiapkan dukungan logistik dan konsumsi selama operasi
pemindahan pesawat udara;
5.5.4 Membuat dokumentasi yang diperlukan;
5.5.5 Melaksanakan perbaikan darurat pada pesawat udara yang akan
dipindahkan jika diperlukan;
5.5.6 Memberikan data-data teknis pesawat udara yang akan dipindahkan
terutama yang diperlukan dalam operasi pemindahan;
5.5.7 Senantiasa terlibat dan mengawasi perkembangan operasi
pengangkatan dan pemindahan;
5.5.8 Menentukan kebutuhan untuk konsultasi dengan industri pesawat
udara yang bersangkutan atau operator pesawat udara yang lain dan
berpengalaman menangani kecelakaan seperti itu;

5.6 Sumber Daya Pemindahan Pesawat Udara Rusak


5.6.1 PERSONIL
5.6.1.1 Jumlah personel yang mempunyai lisensi Salvage;
5.6.1.2 Dukungan personel dari bandara yang mempunyai lisensi
Salvage;
(Catatan : Untuk bandar udara yang belum memiliki fasilitas
dan personil yang berkompeten dapat mencantumkan
personil bandar udara terdekat atau bandara udara yang
memiliki peralatan salvage);
5.6.1.3 Untuk mempertahankan kompetensi personel, dilakukan
latihan dengan menggunakan peralatan pemindahan
pesawat udara (Salvage) setiap 6 (enam) bulan sekali;
5.6.2 FASILITAS
Bandar udara menyiapkan fasilitas dan peralatan pemindahan pesawat
udara disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan jenis pesawat udara
yang beroperasi
AIRPORT OPERATION & SERVICES No. Dokumen PM/YIA-OP/PR-02
DEPARTMENT
PROSEDUR MUTU Berlaku Efektif 01 Mei 2019

PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK

5.6.2.1 Peralatan untuk pemindahan pesawat udara disesuaikan


dengan kondisi dan jenis pesawat udara yang dipindahkan.
Fasilitas pemindahan pesawat udara yang disediakan oleh
bandar udara adalah sebagai berikut :
5.6.2.2 Peralatan pengangkat dan perata ( lifting and leveling)
1) Jacks
2) Pneumatic lifting device
3) Cranes
5.6.2.3 Peralatan pemindah pesawat udara (moving the aircraft
1) Temporary road way system
2) Aircraft mover with serviceable landing gear
3) Aircraft mover with unserviceable landing gear

5.7 Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :


5.7.1 Merekam/mencatat terkait
1) Keutuhan struktur, sayap, mesin, dan roda pesawat.
2) Pengecekan kondisi tanah
3) Kondisi cuaca saat itu dan prakiraan cuaca mendatang
4) Masalah kesehatan dan keselamatan dari personel pelaksana
pemindahan pesawat udara dan masalah lingkungan
5.7.2 Pemotretan empat arah secara detail sesuai prosedur penelitian;
5.7.3 Lokasi dan posisi dari semua komponen di atas tanah diberi tanda;
5.7.4 Diagram kecelakaan termasuk goresan-goresan pada landasan/tanah
dibuat gambar sketsanya;
5.7.5 Cockpit instrument serta lampu indikasi dan posisi saklar tidak boleh
diubah dan dilakukan pemotretan.

Revisi : 00 Halaman : 9-12


5.8 Dalam pelaksanaan pemindahan pesawat udara yang rusak harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
5.8.1 Keselamatan para petugas dengan melengkapi pakaian dan peralatan
keselamatan kerja;
5.8.2 Pengamanan area di lokasi kejadian;
5.8.3 Penutupan landasan pacu (Runway Block), diupayakan dalam jangka
waktu yang sesingkat mungkin dan dinyatakan dengan NOTAM;
5.8.4 Tidak terjadi kerusakan pesawat udara yang lebih parah, sebagai
dampak dari operasi pemindahan;
5.8.5 Hubungan listrik/battery pesawat udara harus diputuskan;
5.8.6 Kondisi pesawat udara yang akan dipindahkan harus diketahui dengan
cermat dan pasti;
5.8.7 Mengurangi berat keseluruhan pesawat udara sampai seringan
mungkin, seperti mengeluarkan bahan bakar, muatan air, dan
komponen-komponen pesawat udara;
5.8.8 Pengosongan tangki bahan bakar harus dilakukan sesuai prosedur yang
berlaku;
5.8.9 Setelah penumpang selesai dipindahkan agar terlebih dahulu
memasukkan udara segar ke dalam pesawat udara;
5.8.10 Segala tumpahan cairan yang mudah terbakar di sekitar pesawat
udara harus dibersihkan, baik sebelum operasi maupun sesudahnya;
5.8.11 Penelitian terhadap roda pesawat harus dilaksanakan secepat
dan secermat mungkin;
5.8.12 Memindahkan pesawat udara yang rusak sedapat mungkin
dilaksanakan dengan bertahan di atas roda-rodanya sendiri;
5.8.13 Selama operasi pemindahan berlangsung harus selalu disiapkan
1 (satu) unit kendaraan PKP-PK;
5.8.14 Menghindari dari hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya
kebakaran dengan memasang rambu “Dilarang Merokok” di lokasi
kecelakaan dan sekitarnya yang harus selalu dipatuhi;
5.8.15 Hubungan komunikasi dengan unit pemandu lalu lintas
penerbangan dan unit lain harus selalu tersedia;
AIRPORT OPERATION & SERVICES No. Dokumen PM/YIA-OP/PR-02
DEPARTMENT
PROSEDUR MUTU Berlaku Efektif 01 Mei 2019

PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK

5.8.16 Setelah operasi pemindahan selesai, maka sebelum membuka


kembali operasional bandar udara, dilaksanakan pemeriksaan wilayah
secara seksama untuk keselamatan penerbangan.
5.9 Pemindahan pesawat udara tipe kecil dapat diselesaikan dengan aman dan
efesien tanpa memerlukan peralatan yang rumit, kendaraan derek maupun
truk penarik dapat dipergunakan secara efektif. Hal-hal pokok yang perlu
dipertimbangkan adalah memperingan berat pesawat dan tersedianya
peralatan pengangkat barang, dongkrak elevator, gerobak besar serta
pengawasan dari petugas yang berpengalaman;
5.10 Pemindahan pesawat udara tipe besar dapat dilaksanakan dalam 4 tahap
sebagai berikut :
5.10.1 Tahap Pertama, apabila pesawat udara terhenti di luar
permukaan yang beraspal maka diperlukan pembuatan jalan darurat
sehingga peralatan pengangkat yang berat dapat ditempatkan pada
posisi yang diinginkan dan pesawat udara dapat ditarik kepermukaan
yang beraspal;
5.10.2 Tahap Kedua, memperingan pesawat udara dengan
mengeluarkan bahan bakar, barang muatan dan benda-benda lainnya,
dan jika perlu dapat disiapkan untuk perbaikan;
5.10.3 Tahap Ketiga, mengangkat dan persiapan untuk menarik
pesawat udara, yang diupayakan ditarik di atas roda-rodanya, sehingga
jika ada bagian-bagian yang rusak harus diperbaiki;
5.10.4 Tahap keempat, menarik/memindahkan pesawat udara dari
lokasi kecelakaan ke tempat yang telah disiapkan;

6. CATATAN TERDOKUMENTASI YANG DISIMPAN


6.1 Laporan/check list;
6.2 Logbook pemindahan;

Revisi : 00 Halaman : 11-12


7. RIWAYAT PERUBAHAN

NO. REVISI NO. TANGGAL ISI PERUBAHAN


1. 00 01 Mei 2019 Terbitan Pertama
2. 01

Anda mungkin juga menyukai