Anda di halaman 1dari 400

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


NOMOR : KP 220 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL


BAGIAN 139-01, SERTIFIKASI DAN REGISTRASI SERTA PENGAWASAN
KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA
(STAFF INSTRUCTION 139-01).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa dalam Sub Bagian 139 B dan C Peraturan


Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun 2015
tentang Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part
139) tentang bandar udara (Aerodrome), mengatur
mengenai sertifikat dan register bandar udara;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Petunjuk
Teknis Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139-05, Sertifikasi Dan Registrasi Bandar Udara
serta Pengawasan Keselamatan Operasi Bandar Udara
(Staff Instruction 139 – 01);

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun


2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
-2-

2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang


Keamanan dan Keselamatan Penerbangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4075);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4146);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup
Bandar Udara (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5295);
5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
6. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 48 Tahun
2002 tentang Penyelenggaraaan Bandar Udara Umum;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 20 Tahun
2009 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
Penerbangan (Safety Management System);
9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun
2015 tentang Peraturan Keselamatn Penerbangan Sipil
Bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulation part 139)
tentang Bandar Udara (Aerodrome) (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 407);
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 1844) sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 44
Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 816);
-3-

11. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara


Nomor : SKEP/223/X/2009 tentang Petunjuk dan Tata
Cara Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan
(Safety Management Safety) Operasi Bandar Udara
Bagian 139-01, (Advisory Circular 139-01, Airport Safety
Management System).
12. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor: SKEP/227/VIII/2010 tentang Persyaratan
Standar Teknis dan Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard
CASR Part 139) Volume III Bandar Udara Perairan
(Waterbase);
13. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 39 Tahun 2015 tentang Standar Teknis dan
Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil –
Bagian 139 (Manual Of Standard CASR – 139) Volume I
Bandar Udara (Aerodromes);
14. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 40 Tahun 2015 tentang Standar Teknis dan
Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil –
Bagian 139 (Manual Of Standard CASR – 139) Volume II
Tempat Pendaratan Dan Lepas Landas Helikopter
(Heliports);
15. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 14 Tahun 2015 Tentang Standar Teknis Dan
Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139 (Manual Of Standard CASR Part 139) Volume
IV Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan
Pemadam Kebakaran (PKP-PK);
-4-

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


TENTANG PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI DAN
REGISTRASI BANDAR UDARA SERTA PENGAWASAN
KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA BAGIAN 139-01
(STAFF INSTRUCTION 139-01).

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan
sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan
tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi,
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas
penunjang lainnya.
2. Bandar udara umum adalah bandar udara yang
digunakan untuk melayani kepetingan umum.
3. Bandar udara khusus adalah bandar udara yang hanya
digunakan untuk melayani kepentingan sendiri untuk
menunjang kegiatan usaha pokoknya.
4. Angkutan Udara Niaga adalah angkutan udara untuk
umum dengan memungut pembayaran;
5. Angkutan Udara Bukan Niaga adalah angkutan udara
yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri yang
dilakukan untuk mendukung kegiatan yang usaha
pokoknya selain di bidang angkutan udara;
6. Inspektur Penerbangan adalah personel yang diberi tugas,
tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang
berwenang untuk melakukan kegiatan pengawasan
keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan.
-5-

7. Penyelenggara bandar udara adalah unit penyelenggara


bandar udara, badan usaha bandar udara, dan/atau
badan hukum Indonesia yang mengoperasikan bandar
udara khusus
8. Daerah Lingkungan Kerja Bandar Udara adalah wilayah
daratan dan/atau perairan yang digunakan secara
langsung untuk kegaiatan bandar udara.
9. Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan adalah
wilayah daratan dan/atau perairan serta ruang udara di
sekitar bandar udara yang digunakan untuk kegiatan
operasi penerbangan dalam rangka menjamin
keselamatan penerbangan.
10. Keselamatan Penerbangan adalah suatu keadaan
terpenuhinya persyaratan keselamatan dan pemanfaatan
wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan
udara, navigasi penerbangan serta fasilitas penunjang
dan fasilitas umum lainnya.
11. Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang
yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk
melakukan pekerjaan di bidangya dalam jangka waktu
tertentu.
12. Sertifikat Bandar Udara (Airport Certificate) adalah tanda
bukti terpenuhinya persyaratan keselamatan
penerbangan dalam pengoperasian bandar udara yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara
untuk bandar udara yang melayani pesawat udara
dengan kapasitas lebih dari 30 (tiga puluh) tempat duduk.
13. Register Bandar Udara (Airport Register) adalah tanda
bukti terpenuhinya persyaratan keselamatan
penerbangan dalam pengoperasian bandar udara yang
diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara
untuk bandar udara yang melayani pesawat udara
dengan kapasitas maksimum 30 (tiga puluh) tempat
duduk.
14. Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara adalah semua
fasilitas dan peralatan baik di dalam maupun di luar
-6-

daerah lingkungan kerja bandar udara, yang dibangun


atau dipasang (diinstalasi) dan dipelihara untuk tujuan
melayani kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
permukaan pesawat udara, termasuk pelayanan darat
pesawat udara.
15. Personel Bandar Udara adalah personel yang
terkait langsung dengan pelaksanaan pengoperasian
dan/atau pemeliharaan fasilitas dan peralatan bandar
udara;
16. Sertifikat kompetensi adalah tanda bukti seseorang telah
memenuhi persyaratan pengetahuan, keahlian dan
kualifikasi di bidangnya.
17. Pengelolaan keselamatan (Safety Plan) adalah
dokumentasi identifikasi hazard, penilaian resiko dan
mitigasi terhadap penyimpangan atau tidak terpenuhinya
standar teknis pengoperasian bandar udara (Manual of
Standard/MOS) atau perubahan fasilitas dan prosedur
pengoperasian bandar udara.
18. Manual of Standard (MOS) adalah suatu dokumen yang
dinamakan “Standar Teknis dan Operasi (Manual of
Standard/MOS) Bagian 139” Volume I Bandar Udara
(Aerodrome), Volume II Tempat Pendaratan dan Lepas
Landas Helikopter (Heliport), Volume III Bandar Udara
Perairan (Water Aerodrome), Volume IV Pertolongan
Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-
PK) yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan
Udara, dan sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan.
19. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan
Udara.
20. Direktur adalah Direktur Bandar Udara.
21. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar
Udara.
-7-

BAB II
SERTIFIKASI ATAU REGISTRASI BANDAR UDARA

Pasal 2
(1) Setiap bandar udara yang dioperasikan wajib memenuhi
ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan,
serta ketentuan pelayanan jasa bandar udara.
(2) Bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. Bandar Udara (Aerodrome);
b. Tempat pendaratan dan lepas landas helikopter
(heliport); dan
c. Bandar udara perairan (water aerodrome).
(3) Bandar udara yang telah memenuhi keselamatan operasi
bandar udara diberikan sertifikat atau register bandar
udara.

Pasal 3
(1) Untuk mendapatkan sertifikat atau register bandar
udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3),
pemohon wajib mengajukan permohonan penerbitan
atau perpanjangan sertifikat atau register bandar udara.
(2) Setelah penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan pemeriksaan berupa :
a. pemeriksaan persyaratan dokumen administrasi, dan
b. audit penerbitan atau perpanjangan sertifikat atau
register bandar udara.
(3) Apabila hasil pemeriksaan dokumen administrasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dinyatakan
telah lengkap serta sesuai dengan ketentuan, dituangkan
dalam surat pemberitahuan audit dengan lampiran
checklist pemeriksaan dokumen persyaratan administrasi
dan dilanjutkan dengan audit penerbitan atau
perpanjangan sertifikat bandar udara.
(4) Audit penerbitan atau perpanjangan sertifikat atau
register bandar udara sebagaimana dimaksud pada
-8-

ayat (2) huruf b dilaksanakan berdasarkan Manual Of


Standard (MOS) dan peraturan terkait lainnya, buku
pedoman pengoperasian bandar udara (aerodrome
manual) dan Pelaksanaan Sistem Manajemen
Keselamatan Operasi Bandar Udara (Safety Management
System Manual) serta dituangkan dalam berita acara
audit penerbitan atau perpanjangan sertifikat atau
register bandar udara.

Pasal 4
(1) Direktur Jenderal menerbitkan sertifikat Bandar Udara,
penerimaan (acceptance) buku pedoman pengoperasian
bandar udara (aerodrome manual) dan Buku Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan Operasi Bandar Udara
(Aerodrome SMS Manual) dan SMS implementation plan
apabila berdasarkan hasil audit penerbitan atau
perpanjangan sertifikat bandar udara telah memenuhi
ketentuan CASR 139 dan Manual of Standard (MOS) 139
serta peraturan terkait lainnya yang kemudian
dituangkan dalam laporan akhir.
(2) Direktur Jenderal menerbitkan perpanjangan sertifikat
Bandar udara, penerimaan (acceptance) buku pedoman
pengoperasian bandar udara (aerodrome manual) dan
penerimaan (acceptance) pelaksanaan sistem manajemen
keselamatan operasi bandar udara (System Management
System) yang mencantumkan safety performance
indicator dan target untuk bandar udara yang telah
beroperasi apabila berdasarkan hasil audit perpanjangan
sertifikat bandar udara telah memenuhi ketentuan CASR
139 dan Manual of Standard (MOS) 139 serta peraturan
terkait lainnya yang kemudian dituangkan dalam
laporan akhir.
(3) Sertifikat bandar udara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) diterbitkan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja sejak bandar udara dinyatakan
-9-

memenuhi ketentuan CASR 139 dan Manual of Standard


(MOS) 139 serta peraturan terkait lainnya.

Pasal 5
(1) Apabila hasil pemeriksaan dokumen administrasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a
dinyatakan belum lengkap dan belum sesuai dengan
ketentuan,Direktur akan menyampaikan pemberitahuan
kepada pemohon guna perbaikan.
(2) Perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
diterima oleh Direktur paling lambat 3 (tiga) bulan sejak
pemberitahuan diterima oleh pemohon.
(3) Pemohon yang tidak melakukan perbaikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), maka permohonan penerbitan
atau perpanjangan sertifikat atau register bandar
udara dinyatakan gugur dan harus diulang kembali.

Pasal 6
(1) Apabila hasil audit penerbitan atau perpanjangan
sertifikat atau register bandar udara sebagaimana
dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b ditemukan
ketidaksesuaian (non-compliance) dengan Manual
of Standard (MOS), pemohon harus membuat dan
menyampaikan pengelolaan keselamatan (safety plan)
kepada Direktur.
(2) Pengelolaan keselamatan (Safety Plan) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), harus disampaikan
pemohon kepada Direktur paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak pemberitahuan diterima oleh pemohon.
(3) Pemohon yang tidak membuat pengelolaan
keselamatan (Safety Plan) sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), maka permohonan penerbitan atau
perpanjangan sertifikat atau register bandar udara
dinyatakan gugur.
-10-

Pasal 7
Pelaksanaan audit penerbitan atau perpanjangan sertifikasi
dan registrasi bandar udara sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (1) dilakukan oleh tim yang ditugaskan dengan
surat perintah Direktur Jenderal.

BAB III
PENGAWASAN KESELAMATAN OPERASI
BANDAR UDARA
Pasal 8
(1) Guna menjamin keselamatan operasi bandar udara serta
pemenuhan standar dan ketentuan secara berkelanjutan,
maka setelah diberikan sertifikat atau register bandar
udara, Direktur dan/atau Kepala Kantor melakukan
pengawasan keselamatan operasi bandar udara.
(2) Pada Bandar Udara yang telah diterbitkan sertifikat atau
register bandar udara, Kepala Kantor melakukan
pengawasan terhadap temuan yang belum dapat
ditindaklanjuti oleh Penyelenggara Bandar Udara serta
pemenuhan standar dan ketentuan operasi bandar udara
secara berkelanjutan sebagaimana pada formulir II.2.
(3) Pengawasan keselamatan operasi bandar udara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat juga
dilaksanakan berdasarkan laporan dari masyarakat
mengenai terganggunya keselamatan dan keamanan
penerbangan dalam pengoperasian bandar udara.
(4) Untuk pengawasan keselamatan operasi bandar udara
sebagaimana pada ayat (3) Direktur dan/atau Kepala
Kantor dapat memerintahkan dilaksanakan pengawasan
keselamatan pengoperasian bandar udara yang bersifat
khusus dan/atau mendadak.

Pasal 9
(1) Pelaksanaan pengawasan keselamatan pengoperasian
bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dilakukan oleh tim yang ditugaskan dengan surat
perintah Direktur dan/atau Kepala Kantor.
-11-

(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam


melaksanakan tugas pengawasan tidak boleh
mengganggu pengoperasian bandar udara.

Pasal 10
(1) Ruang lingkup pengawasan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 terdiri dari:
a. audit;
b. inspeksi;
c. pengamatan (surveillance); dan
d. pemantauan (monitoring).
(2) Dasar pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sebagai berikut :
a. Audit dilaksanakan sebagai kegiatan pengawasan
yang bersifat rutin, terjadwal dan menyeluruh;
b. Inspeksi dilaksanakan apabila ditemukenali adanya
indikasi penyimpangan terhadap ketentuan
perundang-undangan atau yang akan berdampak
pada keselamapatan operasi bandar udara;
c. Pengamatan (surveillance) dilaksanakan sebagai
lanjutan evaluasi terhadap pemenuhan rencana
tindak lanjut hasil audit oleh penyelenggara bandar
udara; dan
d. Pemantauan (monitoring) dilaksanakan untuk
mengevaluasi data, laporan, dan informasi yang
terkait dengan keselamatan operasi bandar udara
(3) Kegiatan audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab
Direktorat.
(4) Kegiatan inspeksi, pengamatan dan pemantauan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, c dan d
dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab Kantor
Otoritas.
(5) Direktorat dapat melimpahkan pelaksanaan audit
kepada Kepala Kantor Otoritas yang terkait dalam
program pengawasan keselamatan operasi Bandar Udara.
-12-

(6) Direktorat dapat melaksanakan inspeksi, pengamatan


dan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b, c dan d apabila terjadi kondisi sebagai berikut :
a. keterbatasan kemampuan Kantor Otoritas Untuk
melaksanakan inspeksi, pengamatan dan
pemantauan; dan
b. kepentingan keselamatan penerbangan yang bersifat
prioritas dan strategis.

Pasal 11
Dalam melaksanakan pengawasan, harus memenuhi prinsip –
prinsip pengawasan sebagai berikut :
a. melaksanakan kegiatan pengawasan secara berkala dengan
bagian fungsi pembinaan dan manajemen keselamatan;
b. melakukan pengawasan pada sistem keselamatan
penerbangan yang disebut sebagai pengawasan “eksternal
sedangkan penyelenggara bandar udara melakukan
pengawasan “internal”;
c. apabila diperlukan inspektur bandar udara dapat meminta
hasil pengawasan internal sebagai bagian pengawasan
eksternal;
d. memastikan bahwa standard dan prosedur telah
diimplementasikan sesuai dengan peraturan perundang –
undangan; dan
e. menyediakan waktu bagi penyelenggara bandar udara
untuk mereview, memberikan tanggapan dan tindak lanjut
terhadap temuan eksternal.

Pasal 12
(1) Kepala Kantor melaporkan pelaksanaan kegiatan audit,
inspeksi, pengamatan dan pemantauan kepada Direktur
Jenderal Up. Direktur sebagai hubungan fungsional paling
lama 7 (tujuh) hari setelah menemukan pelanggaran
peraturan perundang-undangan atau minimal 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan untuk kegiatan pengawasan rutin.
-13-

(2) Koordinasi pelaksanaan pengawasan, pelaporan hasil


pengawasan dan pengelolaan data keselamatan antara
Direktorat dan Kantor Otoritas dilakukan secara harmonis
dan berjenjang sesuai dengan kewenangannya melalui
sistem database pengawasan keselamatan operasi Bandar
Udara.
(3) Sistem database pengawasan keselamatan operasi bandar
udara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terintregrasi
dengan sistem program keselamatan dan keamanan
penerbangan nasional.

BAB IV
INSPEKTUR BANDAR UDARA

Pasal 13
(1) Sertifikasi atau registrasi bandar udara serta pengawasan
keselamatan operasi bandar udara dilaksanakan oleh
Inspektur Bandar Udara.
(2) Inspektur Bandar Udara sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai bidang sebagai berikut :
a. operasi; dan
b. kelayakan fasilitas.
(3) Kriteria, tugas, wewenang, tingkatan, penetapan dan
pengembangan inspektur bandar udara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) mengacu pada peraturan
perundang – undangan yang berlaku.

Pasal 14
Dalam melaksanakan kegiatan sertifikasi dan registrasi, serta
pengawasan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 dan Pasal 8,
harus menghindari hal-hal :
a. penafsiran pribadi;
b. pengaruh individu;
c. perbedaan budaya; dan/atau
d. tindakan penyimpangan.

Pasal 15
-14-

(1) Dalam melaksanakan audit penerbitan atau perpanjangan


sertifikat atau register Bandar udara dan pengawasan
keselamatan operasi Bandar udara, temuan
diklasifikasikan berdasarkan metode safety risk
assessment.
(2) Metode safety risk assessment sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari penilaian risk severity dan risk
probability sebagaimana pada lampiran I peraturan ini.

Pasal 16
Direktur menyampaikan data bandar udara yang sudah
bersertifikat dan beregister beserta hasil audit penerbitan atau
perpanjangan sertifikat dan/atau register kepada Kepala
Kantor untuk ditindaklanjuti pengawasannya terhadap temuan
yang belum dapat dipenuhi karena memerlukan biaya besar
atau waktu yang lama.

Pasal 17
Sertifikasi dan registrasi bandar udara untuk penerbitan
maupun perpanjangan serta pengawasan keselamatan operasi
bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal
8 dilakukan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan sertifikasi
dan registrasi bandar udara serta pengawasan keselamatan
operasi bandar udara sebagaimana tercantum dalam lampiran
II dan lampiran III Peraturan ini.

Pasal 18
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, maka Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Udara Nomor : KP 580
Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139-01, Sertifikasi dan Registrasi
Serta Pengawasan Keselamatan Operasi Bandar Udara (Staff
Instruction 139-01) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
15-

Pasal 19

Direktur Bandar Udara mengawasi pelaksanaan


peraturan ini.

Pasal 20

Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Disahkan di JAKARTA

Pada tanggal 28 AGUSTUS 2017

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

SALINAN Peraturan ini disampaikan, kepada:


1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
5. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
6. Para Kepala Otoritas Bandar Udara;
7. Para Kepala Bandar Udara dan Heliport.

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM

ENDAH PURNAMA SARI


Pembina / (IV/a)
. 19680704 199503 2 001
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 220 TAHUN 2017
Tanggal : 28 AGUSTUS 2017
____________________________________________________________

PETUNJUK TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN


PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 139-01,
SERTIFIKASI DAN REGISTRASI SERTA
PENGAWASAN KESELAMATAN OPERASI
BANDAR UDARA
(STAFF INSTRUCTION 139-01).
SAFETY RISK ASSESMENT

Penentuan kategori temuan dilakukan dengan menggunakan penilaian risiko


(risk assessment) kondisi fasilitas yang ada terhadap keselamatan
pengoperasian pesawat udara seperti pada tabel di bawah.

TABEL MATRIK RISIKO

RISK SEVERITY
RISK RENDAH
TINGGI MENENGAH
PROBABILITY C
A B

SERING
3
JARANG
2
MUNGKIN
1

Risk severity ditentukan dengan tingkat keparahan dampak operasional


keselamatan pesawat udara, sebagai berikut:
- TINGGI apabila temuan yang ada dapat secara langsung berdampak
terhadap keselamatan pesawat udara pada saat beroperasi di fasilitas
tersebut.
- MENENGAH apabila temuan yang ada tidak secara langsung
berdampak terhadap keselamatan pesawat udara pada saat beroperasi
di fasilitas tersebut.
- RENDAH apabila temuan yang ada bersifat minor, tidak secara
langsung berdampak terhadap operasi pesawat udara tetapi apabila
dibiarkan tidak dilakukan perbaikan lanjut dapat menimbulkan risk
severity di tingkat yang lebih tinggi, menengah atau tinggi.

Risk Probability ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:


- SERING apabila temuan yang pernah terjadi > 3 kali pada fasilitas
tersebut.
- JARANG apabila temuan yang pernah terjadi < 3 kali pada fasilitas
tersebut.
- MUNGKIN apabila temuan tersebut belum pernah terjadi.

Setelah diperoleh indeks dari matriks penilaian risiko, hasilnya


dimasukkan dalam matrik toleransi sebagai berikut:
INDEKS PENILAIAN RISIKO KRITERIA

3A, 2A, 1A Safety Alerts


Pemberitahuan Tidak
3B, 2B, 3C
terpenuhinya Peraturan (PTP)

2C, 1B, 1C Observasi

Contoh:
a. Ditemukan adanya pothole di taxiway A
Risk Probability : Jarang
Risk Severity : Tinggi, karena bisa ada FOD yang masuk
ke dalam mesin pesawat udara.
Indeks Penilaian Resiko : 2 A
Kategori : Safety Alerts (SA)

b. Tidak ada Tanda/signage di holding position


Risk Probability : Jarang
Risk Severity : Menengah, karena ada marka holding
Position dan alat komunikasi dengan
ATC.
Indeks Penilaian Resiko : 2 B
Kategori : Pemberitahuan Tidak terpenuhinya
Peraturan (PTP).

c. Adanya kejadian tumpahan bahan bakar (fuel spillage) tidak


didokumentasikan dalam log book.
Risk Probability : Sering
Risk Severity : Rendah, karena ada tumpahan bahan
bakar sudah dibersihkan, hanya tidak di
dokumentasikan.
Indeks Penilaian Resiko : 3 C
Kategori : Observasi.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

No. Proses Nama Jabatan Tanggal Paraf


1 Dikonsep Sri Murani Ariningsih Plt. Kasubdit Standarisasi
Bandar Udara
2 Disempurnakan Gideon PM. Butarbutar PH. Kepala Bagian Hukum

3 Diperiksa Bintang Hidayat Direktur Bandar Udara

4 Disetujui Ir. M. Pramintohadi Sesditjen Perhubungan


Sukarno, M.Sc. Udara
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 220 TAHUN 2017
Tanggal : 28 AGUSTUS 2017
____________________________________________________________

PETUNJUK TEKNIS PERATURAN KESELAMATAN


PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 139-01, SERTIFIKASI
DAN REGISTRASI SERTA PENGAWASAN
KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA
(STAFF INSTRUCTION 139-01).
DAFTAR ISI

1. UMUM

1.1 REFERENSI ........................................................................................ 1


1.2 TUJUAN .............................................................................................. 1
1.3 RUANG LINGKUP ................................................................................ 2
1.4 PERUBAHAN AMANDEMEN ................................................................ 2

2. SERTIFIKASI DAN REGISTRASI BANDAR UDARA


2.1 JENIS DAN PENGERTIAN SERTIFIKASI DAN REGISTRASI BANDAR UDARA 3
2.2 UNSUR DAN JENIS KEGIATAN SERTIFIKASI DAN
REGISTRASI BANDAR UDARA .............................................................. 4
2.3 PERSONEL DAN TIM SERTIFIKASI DAN REGISTRASI ....................... 5

3. PENGAWASAN KESELAMATAN

3.1 JENIS DAN PENGERTIAN PENGAWASAN ........................................... 6


3.2 UNSUR PENGAWASAN DAN JENIS KEGIATAN PENGAWASAN ........... 7
3.3 KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DALAM
PENGAWASAN .................................................................................... 7
3.4 PENDEKATAN PENGAWASAN ............................................................. 8
3.5 PERSONEL DAN TIM PENGAWASAN .................................................. 8

4. TAHAPAN DAN PROSEDUR PELAKSANAAN

4.1 PERENCANAAN .................................................................................. 9


4.2 PERSIAPAN ......................................................................................... 9
4.3 PELAKSANAAN ................................................................................... 10
4.4 HASIL SERTIFIKASI DAN REGISTRASI PENGAWASAN………………….. 12
4.5 PELAPORAN ....................................................................................... 14
4.6 MONITORING ..................................................................................... 15

5. STANDAR UMUM PELAKSANAAN PENGAWASAN

5.1 AUDIT KESELAMATAN ....................................................................... 15


5.2 INSPEKSI KESELAMATAN .................................................................. 16
5.3 PENGAMATAN KESELAMATAN ........................................................... 17
5.4 PEMANTAUAN KESELAMATAN ........................................................... 17
5.5 VERIFIKASI KESELAMATAN ............................................................... 18

6. PEMBIAYAAN ............................................................................................ 18

7. TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN .................................................... 19

8. PENUTUP .................................................................................................. 19
1. UMUM
1.1 Referensi
a. Undang-Undang No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan;
b. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 Tahun 2015
tentang Peraturan Keselamatn Penerbangan Sipil Bagian 139 (Civil
Aviation Safety Regulation part 139) tentang Bandar Udara
(Aerodrome);
c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 20 tahun 2009
tentang Safety Management System (SMS);
d. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor :
SKEP/223/X/2009 Tentang Petunjuk Dan Tata Cara Pelaksanaan
Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System)
Operasi Bandar Udara, Bagian 139-01 (Advisory Circular 139-01,
Airport Safety Management System).
e. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor :
SKEP/227/VIII/2010 tentang Persyartan Standar Teknis dan
Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139
(Manual Of Standard CASR Part 139) Volume III Bandar Udara
Perairan (Waterbase).
f. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 39
Tahun 2015 tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil – Bagian 139 (Manual Of Standard
CASR Part 139) Volume I Bandar Udara (Aerodromes);
g. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 40
Tahun 2015 tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil – Bagian 139 (Manual Of Standard
CASR Part 139) Volume II Tempat Pendaratan Dan Lepas Landas
Helikopter (Heliports);
h. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 36
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor : KP 40 Tahun 2015 tentang Standar
Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil –
Bagian 139 (Manual Of Standard CASR Part 139) Volume II Tempat
Pendaratan Dan Lepas Landas Helikopter (Heliports);
i. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 14
Tahun 2015 Tentang Standar Teknis Dan Operasi Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard
CASR Part 139) Volume IV Pelayanan Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK).
j. Annex 14 Aerodrome Volume I dan Volume II.

1.2 Tujuan
a. Sebagai upaya standardisasi pelaksanaan sertifikasi dan registrasi
bandar udara serta pengawasan keselamatan bandar udara.
b. Sebagai acuan pedoman dalam pelaksanaan sertifikasi dan
registrasi bandar udara serta perencanaan, pelaksanaan dan
tindak lanjut hasil pengawasan keselamatan operasi bandar udara
oleh Direktorat Bandar Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara

1
c. Dalam rangka pemenuhan regulasi terkait keselamatan bandar
udara.
d. Sebagai referensi penyelenggara bandar udara dalam pelaksanaan
pengawasan internal keselamatan bandar udara.

1.3 Ruang Lingkup


a. Petunjuk sertifikasi dan registrasi bandar udara dipergunakan
untuk pelaksanaan penerbitan dan perpanjangan sertifikasi dan
registrasi bandar udara oleh Direktorat Bandar Udara.
b. Petunjuk ini diberlakukan untuk pelaksanaan sertifikasi dan
registrasi bandar udara oleh Direktorat Bandar serta pengawasan
keselamatan operasi bandar udara oleh Direktorat Bandar Udara
dan Kantor Otoritas Bandar Udara, namun dapat juga
dipergunakan sebagai referensi bagi penyelenggara bandar udara
dalam melaksanakan kewajiban pengawasan internal.
c. Petunjuk pengawasan keselamatan operasi bandar udara ini
diprioritaskan pada bandar udara bersertifikat dan dapat juga
dilaksanakan untuk pengawasan keselamatan bandar udara
register.
d. Unsur sertifikasi dan registrasi bandar udara dan pengawasan
keselamatan terdiri atas personel, fasilitas, dan prosedur.

1.4 Perubahan/Amendemen
a. Penanggung jawab
Tanggung jawab terhadap setiap perubahan yang diperlukan untuk
pembaharuan pedoman ini, maupun kebutuhan terhadap adanya
perubahan berada pada Kepala Subdirektorat Standardisasi
Bandar Udara. Kepala Kantor dapat mengajukan usulan
perubahan terhadap pedoman ini kepada Kepala Subdirektorat
Standardisasi Bandar Udara melalui Direktur.
b. Jenis Perubahan
1) Perubahan sementara, yaitu perubahan yang bersifat sementara
dengan batasan waktu dan/atau tujuan yang jelas, yang antara
lain untuk menguji suatu hal sebelum diberlakukan permanen,
ataupun adanya hal-hal yang bersifat khusus.
2) Perubahan periodik, yaitu perubahan yang bersifat mengikat
dan permanen karena perubahan standar, ketentuan atau hasil
dari pengembangan kegiatan pengawasan sebelumnya.
c. Proses dan Pengesahan
1) Konsep perubahan disiapkan oleh Kepala Subdirektorat
Standardisasi Bandar Udara, dengan disertai kajian/telaah
perlunya perubahan, yang dilengkapi dengan data
dukung/referensi terkait.
2) Konsep perubahan diajukan oleh Kepala Subdirektorat
Standardisasi Bandar Udara kepada Direktur, untuk dievaluasi
sebelum diteruskan kepada Direktur Jenderal.
3) Pengesahan usulan perubahan oleh Direktur Jenderal, sebelum
dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan sertifikasi,

2
registrasi maupun pengawasan keselamatan operasi bandar
udara dan tempat pendaratan dan lepas landas helikopter, baik
bersifat sementara maupun tetap.

2. SERTIFIKASI DAN REGISTRASI BANDAR UDARA


2.1 Jenis dan Pengertian Sertifikasi dan Registrasi Bandar Udara
a. Sertifikasi atau registrasi adalah suatu system yang jelas dan
terukur dalam menilai pemenuhan keselamatan, terkait
kepatuhan terhadap standar, kecukupan prosedur, jumlah dan
kompetensi personel serta keakuratan data.
b. Sertifikasi dan registrasi bandar udara (termasuk heliport dan
water aerodrome) merupakan kegiatan berkelanjutan yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara c.q
Direktorat Bandar Udara melalui inspektur bandar udara atau
personel yang ditugaskan untuk itu, guna melihat pemenuhan
peraturan dan ketentuan standar keselamatan penerbangan oleh
penyelenggara bandar udara.
c. Sertifikasi dan registrasi meliputi kegiatan penerbitan atau
perpanjangan sertifikat atau register bandar udara.
d. Bandar udara wajib memiliki sertifikat bilamana digunakan oleh
pesawat udara yang melayani angkutan udara niaga dengan rute
penerbangan dari dan ke luar negeri atau mempunyai runway
yang melayani pesawat udara yang memiliki kapasitas lebih dari
30 (tiga puluh) tempat duduk.
e. Register bandar udara terdiri dari :
- Register Bandar Udara, yaitu bandar udara yang mempunyai
runway yang dapat melayani pesawat udara dengan kapasitas
maksimum 30 (tiga puluh) tempat duduk untuk angkutan
udara niaga dan angkutan udara bukan niaga;
- Register Khusus Bandar Udara non penumpang, yaitu bandar
udara yang mempunyai runway yang dapat melayani pesawat
udara dengan kapasitas maksimum 30 (tiga puluh) tempat
duduk untuk kegiatan pemupukan, perikanan, dan kehutanan
termasuk flying school;
- Register Heliport, yaitu tempat pendaratan dan lepas landas
helikopter yang memiliki final approach and take off area (FATO)
dan touch down lift off area (TLOF) yang melayani pesawat
udara yang memiliki kapasitas masimum 30 (tiga puluh)
tempat duduk untuk angkutan udara bukan niaga; dan
- Register Bandar Udara Perairan (Water Aerodrome), yaitu
bandar udara yang mempunyai water operating area yang
dapat melayani pesawat udara dengan kapasitas maksimum 30
(tiga puluh) tempat duduk untuk angkutan udara bukan niaga
f. Register tempat pendaratan dan lepas landas helikopter dibedakan
menjadi 4 (empat) yang terdiri dari : surface level heliport, helideck,
elevated heliport dan shipboard heliport.
g. Inspektur bandar udara adalah staf atau pejabat di lingkungan
Direktorat Bandar Udara yang ditunjuk dan diberi tugas serta

3
kewenangan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara atau
Direktur Bandar Udara untuk melaksanakan Sertifikasi dan
Registrasi Bandar Udara setelah memenuhi persyaratan dan
tingkat kompetensi tertentu.

2.2 Unsur dan Jenis Kegiatan Sertifikasi dan Registrasi Bandar Udara
a. Unsur Sertifikasi dan Registrasi Bandar Udara :
- Pemeriksaan dalam pelaksanaan sertifikasi dan registrasi
bandar udara yang tercantum dalam pedoman pengoperasian
bandar udara (aerodrome manual) meliputi unsur personel,
fasilitas, dan prosedur operasi bandar udara, sedangkan untuk
bandar udara bersertifikat ditambah sistem manajemen
keselamatan serta prosedur, fasilitas, dan personel terkait
pengoperasian tempat pendaratan dan lepas landas helikopter
jika tersedia.
- Unsur personel mencakup personel bandar udara yang terkait
langsung dengan pengoperasian dan pemeliharaan bandar
udara serta personel untuk pendaratan helicopter helikopter
jika melayan.
- Unsur fasilitas mencakup prasarana dan peralatan bandar
udara yang terdiri atas fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok
bandar udara serta prasarana dan fasilitas tempat pendaratan
dan lepas landas helikopter.
- Unsur prosedur mencakup prosedur pengoperasian bandar
udara sebagaimana dalam pedoman pengoperasian bandar
udara (aerodrome manual), standard operating procedure (SOP)
untuk di bandar udara maupun tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter jika melayani.
b. Kegiatan Sertifikasi dan Registrasi Bandar Udara meliputi :
- Kegiatan sertifikasi dan registrasi bandar udara meliputi
kegiatan audit penerbitan/perpanjangan sertifikat dan register
bandar udara.
- Pemeriksaan administrasi untuk audit penerbitan atau
perpanjangan sertifikat bandar udara adalah pemeriksaan
terkait keberadan, kelengkapan dan kesesuaian dokumen
berupa :
a. akte pendirian perusahaan atau lembaga instansi;
b. Buku pedoman pengoperasian bandar udara (Aerodrome
manual);
c. Dokumen pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan
Operasi Bandar Udara :
1. Buku Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Operasi
Bandar Udara (Aerodrome SMS Manual) dan SMS
implementation plan untuk bandar udara baru; atau
2. Buku pedoman sistem manajemen keselamatan operasi
bandar udara (Aerodrome SMS Manual) yang
mencantumkan safety performance indicator dan target
untuk bandar udara yang telah beroperasi.

4
d. tersedia bukti dokumen persyaratan kelestarian lingkungan,
untuk bandar udara yang melayani rute penerbangan dari
dan ke luar negeri;
e. Untuk bandar udara umum telah memiliki dokumen
penetapan lokasi (Bandar Udara baru) atau Rencana Induk
Bandar Udara (Bandar Udara Eksisting);
f. Untuk bandar udara khusus harus melengkapi dokumen
perencanaan pembangunan antara lain :
1) rekomendasi yang diberikan oleh pemerintah daerah
setempat; dan
2) rancangan teknik terinci fasilitas pokok.
g. Airport Emergency Plan (AEP) ;
h. Bukti Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
sesuai peraturan yang berlaku;
i. Sertifikat bandar udara yang akan berakhir masa berlakunya
(bagi proses perpanjangan); dan
j. hasil pemeriksaan teknis operasional berkala tahunan dan
atau hasil pengawasan keselamatan operasi bandar udara
(audit, inspeksi, pengamatan) bagi proses perpanjangan.
- Pemeriksaan administrasi untuk audit penerbitan atau
perpanjangan register bandar udara adalah pemeriksaan terkait
keberadan, kelengkapan dan kesesuaian dokumen berupa :
a. Akte pendirian perusahaan atau lembaga/ instansi;
b. Buku pedoman pengoperasian bandar udara (aerodrome
manual), untuk bandar udara; atau
c. Buku Pedoman Pengoperasian Tempat Pendaratan dan Lepas
Landas Helikopter (Heliport Manual), untuk tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter; atau
d. Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara perairan (Water
Aerodrome Manual) untuk bandar udara perairan; dan
e. Bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan
Pajak untuk penerbitan atau perpanjangan register
bandar udara;
f. register bandar udara yang akan berakhir masa berlakunya
(bagi proses perpanjangan); dan
g. hasil pemeriksaan teknis operasional berkala tahunan dan
atau hasil pengawasan keselamatan operasi bandar udara
(audit, inspeksi, pengamatan) bagi proses perpanjangan.
c. Audit merupakan pemeriksaan yang terjadwal, sistematis, dan
mendalam terhadap prosedur, fasilitas, personel, dan dokumentasi
organisasi penyedia jasa penerbangan untuk melihat tingkat
kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku.
d. Contoh kegiatan pemeriksaan terhadap unsur Sertifikasi,
Registrasi dan jenis kegiatan Sertifikasi, Registrasi seperti pada
Formulir I dengan contoh checklist pemeriksaan seperti Formulir II

2.3 Personel dan Tim Sertifikasi dan Registrasi Bandar Udara


a. Pelaksanaan sertifikasi dan registrasi bandar udara dilaksanakan
oleh personel sertifikasi dan registrasi bandar udara atau Tim
sertifikasi dan registrasi bandar udara yang khusus ditugaskan
untuk melaksanakan sertifikasi dan registrasi bandar udara.
b. Personel sertifikasi dan registrasi bandar udara merupakan
Inspektur Bandar Udara atau pegawai Direktorat Bandar Udara

5
atau personel lain yang telah mempunyai kompetensi tertentu
dan/atau lisensi.
c. Tim sertifikasi dan registrasi bandar udara dari Inspektur Bandar
Udara atau pegawai Direktorat Bandar Udara atau personel lain
yang mempunyai kompetensi tertentu dan/atau lisensi, dan
dibentuk oleh Direktur Bandar Udara.
d. Susunan Tim sertifikasi dan registrasi terdiri atas ketua tim dan
anggota tim, dengan seorang pengendali sertifikasi/registrasi
bandar udara.
e. Pengendali sertifikasi dan registrasi bandar udara minimal
Inspektur Bandar Udara level 4 atau pejabat Eselon IV Direktorat
Bandar Udara.
f. Ketua Tim Pelaksana minimal inspektur bandar udara level 2.
g. Anggota Tim Pelaksana minimal inspektur level 1 atau pegawai
Direktorat Bandar Udara yang mempunyai kompetensi di bidang
operasi/kelayakan bandar udara dan tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter

3. PENGAWASAN KESELAMATAN

3.1 Jenis dan Pengertian Pengawasan


a. Pengawasan keselamatan operasi bandar udara yang selanjutnya
disebut sebagai pengawasan merupakan kegiatan pengawasan
berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara c.q Direktorat Bandar Udara dan Kantor
Otoritas Bandar Udara melalui Inspektur Bandar Udara atau
personel yang ditugaskan untuk itu, guna melihat pemenuhan
peraturan dan ketentuan standar keselamatan penerbangan pada
umumnya dan keselamatan operasi bandar udara pada khususnya
yang dilaksanakan oleh penyelenggara bandar udara dan
pemangku kepentingan lainnya yang meliputi audit, inspeksi,
pengamatan dan pemantauan, khusus tempat pendaratan dan
lepas landas helikopter maka audit dan pengamatan tidak
dilakukan.
b. Audit adalah pemeriksaan yang terjadwal, sistematis, dan
mendalam terhadap prosedur, fasilitas, personel, dan dokumentasi
organisasi penyedia jasa penerbangan untuk melihat tingkat
kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku.
c. Inspeksi adalah pemeriksaan sederhana terhadap pemenuhan
standar suatu produk akhir objek tertentu.
d. Pengamatan adalah kegiatan penelusuran yang mendalam atas
bagian tertentu dari prosedur, fasilitas, personel, dan dokumentasi
organisasi penyedia jasa penerbangan dan pemangku kepentingan
lainnya untuk melihat tingkat kepatuhan terhadap ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
e. Pemantauan adalah kegiatan evaluasi terhadap data, informasi
dan laporan bandar udara untuk mengetahui kecenderungan
kinerja keselamatan penerbangan di tiap-tiap bandar udara.

6
3.2 Unsur Pengawasan dan Jenis Kegiatan Pengawasan
a. Pemeriksaan dalam pelaksanaan pengawasan yang tercantum
dalam pedoman pengoperasian bandar udara (aerodrome manual)
meliputi unsur personel, fasilitas, dan prosedur objek pengawasan
operasi bandar udara, sedangkan untuk bandar udara bersertifikat
ditambah sistem manajemen keselamatan serta prosedur, fasilitas,
dan personel terkait pengoperasian tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter jika melayani helikopter.
b. Unsur personel mencakup personel bandar udara yang terkait
langsung dengan pengoperasian dan pemeliharaan bandar udara
serta personel untuk pendaratan helikopter.
c. Unsur fasilitas mencakup prasarana dan peralatan bandar udara
yang terdiri atas fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandar
udara serta prasarana dan fasilitas tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter.
d. Unsur prosedur mencakup prosedur pengoperasian bandar udara
sebagaimana dalam pedoman pengoperasian bandar udara
(aerodrome manual), standard operating procedure (SOP) untuk di
bandar udara maupun tempat pendaratan dan lepas landas
helikopter.
e. Contoh kegiatan pemeriksaan terhadap unsur pengawasan dan
jenis kegiatan pengawasan seperti pada Formulir I dengan contoh
checklist pemeriksaan seperti Formulir II.

3.3 Kewajiban dan Tanggung Jawab Pemerintah Dalam Pengawasan


a. Memastikan terpenuhinya regulasi penerbangan nasional
Standards and Recommended Practices (SARPs) ICAO dalam rangka
menjaga dan meningkatkan keselamatan operasi bandar udara.
b. Berdasarkan Undang-Undang nomor : 1 tahun 2009 tentang
Penerbangan, tanggung jawab keselamatan bandar udara yang
mencakup tanggung jawab regulasi dan tanggung jawab
pengawasan keselamatan berada pada Menteri Perhubungan, dan
sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 189
tahun 2015 dan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 22
tahun 2015, tanggung jawab tersebut diamanahkan kepada
Direktur Bandar Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara, sebagai
bagian unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara yang bertanggung jawab di bidang bandar udara.
c. Untuk memenuhi tanggung jawab terhadap keselamatan bandar
udara, maka Direktorat Bandar Udara dan Kantor Otoritas Bandar
Udara wajib melaksanakan pengawasan keselamatan bandar
udara, termasuk dalam hal ketersediaan program pengawasan dan
sumber daya untuk pelaksanaan program pengawasan
keselamatan bandar udara.
d. Tanggung jawab pengawasan keselamatan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara juga berlaku untuk bandar udara yang masih
diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah, dalam

7
rangka untuk menjaga ketegasan dan kejelasan fungsi regulasi
sebagai kewajiban Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan
fungsi operasi sebagai kewajiban operator dalam penyelenggaraan
bandar udara.
e. Tanggung jawab dan kewajiban Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara dalam bidang pengawasan keselamatan tidak
menghilangkan atau mengurangi tanggung jawab dan kewajiban
penyelenggara bandar udara untuk tetap melaksanakan
pengawasan keselamatan internal sesuai peraturan dan ketentuan
di bidang penerbangan pada umumnya dan bidang bandar udara
pada khususnya.

3.4 Pendekatan Pengawasan


a. Pengawasan keselamatan dilandasi prinsip pencegahan terhadap
timbulnya risiko keselamatan yang melampaui batas-batas risiko
yang dapat diterima.
b. Pelaksanaan pengawasan menganut sistem check and balance,
sebagai pendekatan terhadap asas keadilan dan keterbukaan.
c. Pelaksanaan pengawasan menggunakan pendekatan sistem (system
approach) untuk mengetahui apakah sistem yang berjalan di
penyelenggara bandar udara sudah dapat menjamin keselamatan
operasi bandar udara secara berkesinambungan.
d. Pelaksanaan pengawasan dilakukan dengan mempergunakan
standar yang jelas, terencana, terkontrol, dapat
dipertanggungjawabkan dan berkesinambungan.
e. Hasil pelaksanaan pengawasan dipergunakan untuk bahan
penyempunaan standar dan regulasi keselamatan bandar udara.

3.5 Personel dan Tim Pengawasan


a. Pelaksanaan pengawasan dilaksanakan oleh personel pengawasan
atau Tim Pengawasan Keselamatan yang khusus ditugaskan untuk
melaksanakan pengawasan keselamatan operasi bandar udara.
b. Personel Pengawasan Keselamatan merupakan Inspektur Bandar
Udara atau personel Direktorat Bandar Udara atau Personel Kantor
Otoritas Bandar Udara atau personel lain yang telah mempunyai
kompetensi tertentu dan/atau lisensi.
c. Tim Pengawasan Keselamatan terdiri atas Inspektur Bandar Udara
atau pegawai Direktorat Bandar Udara atau personel lain yang
mempunyai kompetensi tertentu dan/atau lisensi, dan
dibentuk/ditugaskan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
d. Susunan Tim Pengawasan terdiri atas ketua tim dan anggota tim,
dengan seorang pengendali pengawasan.
e. Pengendali pengawasan minimal pejabat Eselon IV Direktorat
Bandar Udara atau pejabat Eselon IV Kantor Otoritas Bandar Udara
f. Ketua Tim Pengawasan minimal inspektur bandar udara level 2 dan
merupakan inspektur dengan level tertinggi pada tim tersebut.
g. Anggota Tim Pengawasan minimal inspektur bandar udara level 1
atau pegawai Direktorat Bandar Udara atau pegawai Kantor

8
Otoritas Bandar Udara yang mempunyai kompetensi di bidang
teknis operasi bandar udara dan tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter.

4 TAHAPAN DAN PROSEDUR PELAKSANAAN


4.1 Perencanaan
4.1.1 Perencanaan sertifikasi dan registrasi
Direktur Bandar udara wajib membuat alokasi ketersediaan
anggaran (DIPA) tahunan guna mengantisipasi permohonan
sertifikasi dan atau registrasi bandar udara.
4.1.2 Perencanaan pengawasan
a. Direktur Bandar udara wajib membuat rencana pengawasan
untuk periode 5 (lima) tahun ke depan (rencana pengawasan 5
tahunan) dan rencana tahunan.
b. Rencana 5 tahunan disusun sesuai periode Rencana Strategik
(RENSTRA) dan rencana tahunan disusun berdasarkan rencana
5 tahunan dan ketersediaan anggaran (DIPA) tahun
bersangkutan maupun sumber dana lain sesuai peraturan
perundang-undangan.
c. Perencanaan pengawasan 5 tahunan mencakup rencana lokasi
bandar udara atau tempat pendaratan dan lepas landas
helikopter serta alokasi dana yang diperlukan, sedang untuk
rencana tahunan harus mencakup pula rencana jadwal waktu
pelaksanaan sertifikasi, registrasi dan pengawasan dan rencana
Tim sertifikasi, registrasi dan pengawasan yang akan melakukan
sertifikasi, registrasi dan pengawasan.
d. Hasil perencanaan pengawasan dituangkan dalam ketetapan
tersendiri yang berupa program pengawasan keselamatan
bandar udara, dan merupakan satu kesatuan acuan dengan
petunjuk pelaksanaan pengawasan ini.
e. Perencanaan yang disusun oleh Direktur Bandar Udara sehingga
pengawasan keselamatan operasi bandar udara dapat berjalan
efektif.

4.2 Persiapan
a. Tim yang ditugaskan untuk melakukan sertifikasi, registrasi dan
pengawasan harus melaksanakan persiapan pelaksanaan
sertifikasi, registrasi dan pengawasan dengan mengisi format-
format seperti pada Formulir III.
b. Formulir III.1 merupakan format perencanaan ruang lingkup
pengawasan yang diisi berdasarkan data/catatan pengawasan
sebelumnya, perubahan organisasi, informasi lain terkait
operasional Objek Pengawasan/OP (bandar udara atau tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter) yang berasal dari airline
atau pihak lain (laporan adanya foreign object damage/debris
(FOD), bird strike, dll) maupun data laporan kejadian
(accident/incident). Format Formulir III.1 disusun oleh Tim
sertifikasi, registrasi dan pengawasann dan diketahui/disahkan

9
oleh Pengendali Tim atau Ketua Tim. Hasil perencanaan ruang
lingkup sertifikasi, registrasi dan pengawasan tersebut dituangkan
dalam Formulir III.2 yang merupakan ruang lingkup dan jenis
pengawasan yang akan dilakukan. Tiap elemen dalam sistem ruang
lingkup pengawasan dijabarkan dalam tiap lembar kerja seperti
dalam Formulir III.3 dengan pengisian data diambil dari Formulir
III.1 (data-data foreign object damage/debris (FOD), bird strike,
kejadian, dll) maupun dari checklist Formulir II yang dianggap
penting untuk diperiksa pada Objek sertifikasi, registrasi dan
pengawasan.
c. Setelah Formulir III.1, III.2, dan III.3 diselesaikan, untuk
pelaksanaan audit, rencana kegiatan sertifikasi, registrasi dan
pengawasan keselamatan tersebut harus disampaikan dahulu
secara tertulis kepada penyelenggara bandar udara Objek
sertifikasi, registrasi dan pengawasan, meliputi maksud, tujuan,
lingkup, jenis pengawasan, beserta Tim Pengawasan dalam jangka
waktu paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan
pengawasan. Contoh surat pemberitahuan pelaksanaan sertifikasi,
registrasi dan pengawasan seperti pada Formulir III.4 – III.6.
d. Direktur Jenderal Perhubungan Udara atau Direktur Bandar Udara
atau Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara dapat memerintahkan
dilaksanakannya pengawasan keselamatan operasi bandar udara
yang bersifat insidentil atau khusus.

4.3 Pelaksanaan
4.3.1 Pelaksanaan sertifikasi dan registrasi
a. Sertifikasi dan registrasi dilaksanakan oleh Tim sertifikasi dan
registrasi yang namanya tercantum dalam Surat Perintah Tugas
Direktur Jenderal Perhubungan Udara atau Direktur Bandar
Udara dan disampaikan melalui surat pemberitahuan sertifikasi
dan registrasi kepada bandar udara terkait Objek sertifikasi /
registrasi seperti pada Formulir III.4 – III.6.
b. Jadwal pelaksanaan sertifikasi dan registrasi berlaku pada
seluruh Objek sertifikasi dan registrasi.
c. Susunan/rangkaian kegiatan pelaksanaan sertifikasi dan
registrasi dapat dilihat pada Formulir IV yang secara prinsip,
meliputi :
1) Rapat pembukaan, dengan menjelaskan dasar hukum
pelaksanaan sertifikasi dan registrasi, perkenalan Tim
sertifikasi dan registrasi, penjelasan maksud, tujuan,
lingkup, dan jangka waktu serta jenis sertifikasi dan
registrasi (penerbitan/perpanjangan) yang akan
dilaksanakan, mengkaji ulang (review) terhadap temuan
pengawasan sebelumnya (untuk perpanjangan), penjelasan
lingkup pelaksanaan sertifikasi dan registrasi, diskusi isu
terkait lingkup sertifikasi dan registrasi jika ada, klarifikasi
dokumen-dokumen untuk pelaksanaan sertifikasi dan
registrasi serta penjelasan proses laporan hasil pelaksanaan

10
sertifikasi dan registrasi dan temuannya. Lihat Formulir
IV.1 Checklist Agenda Rapat Pembukaan.
2) Kegiatan pemeriksaan dokumentasi terhadap sistem untuk
pengoperasian Objek sertifikasi dan registrasi yang meliputi
buku pedoman pengoperasian bandar udara (aerodrome
manual), sms manual (untuk sertifikat bandara), standard
operating procedure (SOP), logbook, dan catatan-catatan lain
yang diperlukan.
3) Kegiatan pengecekan dan/atau pengujian terhadap sampel
pelaksanaan sistem pengoperasian Objek sertifikasi dan
registrasi yang meliputi proses pelaksanaan prosedur dan
hasil (output)nya.
4) Klarifikasi dan/atau konfirmasi atas draft hasil pemeriksaan,
guna memberi kesempatan kepada penyelenggara Objek
sertifikasi dan registrasi untuk menanggapi dan/atau
menjelaskan setiap temuan yang dihasilkan.
5) Berita Acara sertifikasi dan registrasi seperti Formulir IV.4,
merupakan draft laporan hasil sertifikasi dan registrasi serta
ringkasan temuan. Berita Acara sertifikasi dan registrasi
ditandatangani oleh seluruh Tim sertifikasi dan registrasi
dan pihak bandar udara Objek sertifikasi dan registrasi.
6) Rapat penutupan, dengan menjelaskan proses untuk
merespon temuan pengawasan, pengisian Pemberitahuan
Tidak Terpenuhinya Peraturan/PTP (Non Compliance
Notification/NCN) serta kapan hasil akhir laporan
pengawasan akan dikirim. Lihat Formulir IV.2 Checklist
Agenda Rapat Penutupan.

4.3.2 Pelaksanaan pengawasan


a. Pengawasan dilaksanakan oleh pengawasan yang namanya
tercantum dalam Surat Perintah Tugas Direktur Jenderal
Perhubungan Udara atau Direktur Bandar Udara atau Kepala
Kantor Otoritas Bandar Udara dan disampaikan melalui surat
pemberitahuan pengawasan keselamatan kepada bandar udara
Objek Pengawasan (OP) seperti pada Formulir III.4 – III.6.
b. Jadwal pelaksanaan pengawasan keselamatan pada satu Objek
Pengawasan (OP) tertentu harus diupayakan tidak tumpang
tindih dengan jadwal pelaksanaan pengawasan bidang lainnya
terkait pengoperasian Objek Pengawasan (OP).
c. Susunan/rangkaian kegiatan pelaksanaan pengawasan dapat
dilihat pada Formulir IV yang secara prinsip, meliputi:
1) Rapat pembukaan, dengan menjelaskan dasar hukum
pelaksanaan pengawasan, perkenalan Tim Pengawasan,
penjelasan maksud, tujuan, lingkup, dan jangka waktu serta
jenis pengawasan yang akan dilaksanakan, mengkaji ulang
(review) terhadap temuan pengawasan sebelumnya,
penjelasan lingkup pelaksanaan pengawasan, diskusi isu
terkait lingkup pengawasan jika ada, klarifikasi dokumen-

11
dokumen untuk pelaksanaan pengawasan serta penjelasan
proses laporan hasil pelaksanaan pengawasan dan
temuannya. Lihat Formulir IV.1 Checklist Agenda Rapat
Pembukaan.
2) Kegiatan pemeriksaan dokumentasi terhadap sistem untuk
pengoperasian Objek Pengawasan (OP) yang meliputi buku
pedoman pengoperasian bandar udara (aerodrome manual),
standard operating procedure (SOP), logbook, dan catatan-
catatan lain yang diperlukan.
3) Kegiatan pengecekan dan/atau pengujian terhadap sampel
pelaksanaan sistem pengoperasian Objek Pengawasan (OP)
yang meliputi proses pelaksanaan prosedur dan hasil
(output)nya. Untuk pelaksanaan inspeksi, kegiatan
pengecekan menggunakan checklist seperti yang tercantum
dalam Formulir II.3 untuk bandar udara dan seperti pada
Formulir II.4 untuk inspeksi tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter.
4) Klarifikasi dan/atau konfirmasi atas draft hasil pemeriksaan,
guna memberi kesempatan kepada penyelenggara Objek
Pengawasan (OP) untuk menanggapi dan/atau menjelaskan
setiap temuan yang dihasilkan.
5) Berita Acara Pengawasan seperti Formulir IV.5, merupakan
draft laporan hasil pengawasan keselamatan dan ringkasan
temuan. Berita Acara Pengawasan ditandatangani oleh
seluruh Tim Pengawasan dan pihak bandar udara Objek
Pengawasan.
6) Rapat penutupan, dengan menjelaskan proses untuk
merespon temuan pengawasan, pengisian Pemberitahuan
Tidak Terpenuhinya Peraturan/PTP (Non Compliance
Notification/NCN) serta kapan hasil akhir laporan
pengawasan akan dikirim. Lihat Formulir IV.2 Checklist
Agenda Rapat Penutupan.

4.4 Hasil Sertifikasi dan registrasi serta Pengawasan


a. Hasil sertifikasi dan registrasi serta pengawasan berupa temuan
audit bukan merupakan hasil opini tetapi harus didasarkan
kepada fakta yang ada serta dasar regulasinya.
b. Temuan hasil checklist inspeksi dikategorikan sebagai satisfactory
(S) yang berarti memenuhi standar, dan unsatisfactory (U) untuk
temuan yang tidak memenuhi standar.
c. Temuan hasil audit bandar udara dikategorikan menjadi Observasi,
Pemberitahuan Tidak terpenuhinya Peraturan/PTP (Non Compliance
Notification/NCN), atau Safety Alerts (SA).
1) Observasi merupakan temuan yang bersifat minor tetapi dapat
berkontribusi terhadap tidak terpenuhinya ketentuan
peraturan. Walaupun begitu, perhatian tetap diperlukan untuk
tindakan perbaikan dan menghindari terulang lagi di kemudian
hari. Penyelenggara bandar udara diminta untuk mengambil

12
langkah peningkatan/ perbaikan sistem secara berkelanjutan.
Tindakan tersebut dilaporkan kepada Direktorat Bandar Udara
dan Kantor Otoritas Bandar Udara seperti pada Formulir V.4
Tindak Lanjut Temuan, dan menjadi perhatian dalam
pelaksanaan pengawasan di kemudian hari.
2) Pemberitahuan tidak terpenuhinya Peraturan/PTP (Non
Compliance Notification/NCN) merupakan temuan tidak
dipenuhinya (non compliance) ketentuan peraturan (Formulir
V.2). Formulir PTP tersebut disampaikan kepada penyelenggara
bandar udara untuk dilengkapi dengan penjelasan tindakan
perbaikan selengkap mungkin, seperti berikut:
a) Tindakan pemulihan (remedial action), merupakan tindakan
yang diambil untuk memulihkan keadaan untuk
terpenuhinya ketentuan peraturan sehingga terwujud
keselamatan operasi bandar udara.
b) Langkah identifikasi (root causes identification), merupakan
tindakan investigasi untuk mengetahui penyebab utama
tidak terpenuhinya peraturan. Jika penyelenggara bandar
udara sudah menerapkan Safety Management System
(SMS), tindakan identifikasi ini merupakan bagian dari
Safety Management System (SMS).
c) Tindakan perbaikan (corrective action) merupakan tindakan
perbaikan yang diambil terhadap penyebab utama tidak
terpenuhinya peraturan untuk memastikan hal tersebut
tidak terulang kembali. Corrective action merupakan suatu
sistem untuk menjamin personel memahami ketentuan
peraturan dan adanya monitoring pemenuhan ketentuan
peraturan secara berkelanjutan.
Penyelenggara bandar udara harus mencatat tindakan
pemulihan (remedial action) maupun tindakan perbaikan
(corrective action) dalam formulir tanggapan PTP dan dikirim
kembali ke Direktorat Bandar Udara – Ditjen Perhubungan
Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara sebelum 28 hari
kerja sejak Formulir PTP tersebut diterbitkan. Kalau tindakan
perbaikan (corrective action) tidak bisa diselesaikan pada waktu
yang ditentukan, penyelenggara bandar udara harus
mencantumkan tanggal dimana tindakan perbaikan (corrective
action) diselesaikan. Misalnya jika tindakan perbaikan
(corrective action) merupakan pelaksanaan sistem untuk
training dengan jangka waktu tertentu, maka tindakan
perbaikan (corrective action) – nya merupakan adanya program
training, lengkap dengan waktu dan pesertanya.
3) Safety Alerts (SA) merupakan tipe khusus dari PTP yang
bersifat SEGERA. Penyelenggara bandar udara harus
mengambil tindakan pemulihan segera terhadap langkah butir
2) a) di atas serta membuat kajian sementara terhadap langkah
butir 2) b) dan butir 2) c) di atas sebelum operasi di fasilitas
terkait dilanjutkan.

13
d. Temuan sertifikasi dan registrasi serta pengawasan, dapat
menghasilkan kategori Safety Alerts (SA) jika membahayakan
pengoperasian pesawat udara. Penyelenggara bandar udara harus
menghentikan operasional di fasilitas tersebut atau menurunkan
kemampuan operasi pada fasilitas tersebut setelah melakukan risk
assessment. Penyelenggara bandar udara harus mengambil
tindakan pemulihan segera terhadap langkah butir 2) a) di atas
serta membuat kajian sementara terhadap langkah butir 2) b) dan
butir 2) c) di atas sebelum operasi di fasilitas terkait dilanjutkan.

4.5 Pelaporan
a. Ketua Tim Sertifikasi atau registrasi atau Pengawasan yang
ditugaskan wajib melaporkan secara tertulis hasil Sertifikasi atau
registrasi kepada Direktur Bandar Udara serta pengawasan kepada
Direktur Bandar Udara dan/atau Kepala Kantor Otoritas Bandar
Udara guna mendapat persetujuan atau pengesahan. Format
laporan secara lengkap seperti pada Formulir V.1. Jika ada temuan
yang termasuk kategori Safety Alerts atau PTP maka Tim harus
mengisi format PTP seperti pada lampiran V.2 diketahui/disahkan
oleh Pengendali Tim. Seluruh temuan hasil pemeriksaan harus
ditindaklanjuti oleh penyelenggara bandar udara seperti pada
Formulir V.4 Tindak Lanjut Temuan. Laporan sertifikasi atau
registrasi atau pengawasan, formulir Safety Alerts, PTP, dan Tindak
Lanjut Temuan, beserta bukti-bukti temuan dikirim ke
penyelenggara bandar udara atau tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter Objek Sertifikasi atau Registrasi atau Pengawasan
(OP) paling lambat 15 hari kerja setelah dilaksanakannya kegiatan
sertifikasi atau registrasi atau pengawasan dengan contoh surat
pengantar seperti pada Formulir V.3.
b. Hasil sertifikasi atau registrasi atau pengawasan yang telah
mendapat persetujuan atau pengesahan Direktur Bandar Udara
atau Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara dilaporkan kepada
Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
c. Dalam hal pengawasan keselamatan operasi bandar udara
dilaksanakan secara bersama antara Direktorat Bandar Udara dan
Kantor Otoritas Bandar Udara, penyusunan laporan hasil
pengawasan dibuat oleh Kantor Otoritas Bandar Udara.
d. Setiap hasil sertifikasi atau registrasi atau pengawasan harus
dicatat dan disimpan dalam suatu sistem database hasil sertifikasi
atau registrasi atau pengawasan untuk monitoring keselamatan
serta wajib dijaga kerahasiaannya baik oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara maupun oleh penyelenggara Objek
Pengawasan, kecuali diperlukan sesuai dengan hukum peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Database hasil sertifikasi atau registrasi atau pengawasan
diberlakukan sebagai database bersama antara Direktorat Bandar
Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara untuk menjamin
kesinambungan pengawasan dan perbaikan di kemudian hari.

14
4.6 Monitoring
a. Direktur Bandar Udara dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara
wajib melaksanakan monitoring terhadap tindak lanjut hasil
sertifikasi atau registrasi atau pengawasan keselamatan operasi
bandar udara dan tempat pendaratan dan lepas landas helicopter.
b. Terhadap temuan sertifikasi atau registrasi atau pengawasan
dengan kategori safety alerts (SA) dan PTP, monitoring dilakukan
secara intensif sampai dilakukan tindakan pemulihan dan
termasuk pernyataan langkah identifikasi dan tindakan
pencegahan. Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan
seperti tersebut pada butir 3.4 di atas, atau sampai waktu yang
ditentukan oleh Tim sertifikasi atau registrasi atau Pengawasan
tidak dipenuhi oleh penyelenggara bandar udara, maka Direktur
Bandar udara atau Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara dapat
memberikan sanksi.
c. Direktur Bandar Udara atau Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara
dapat memberikan sanksi administratif sesuai ketentuan, apabila
diperlukan, berupa:
- peringatan tertulis
- pembatasan kemampuan operasional Bandar udara
- pembekuan sertifikat/register Bandar udara
- pencabutan sertifikat register Bandar udara
d. Monitoring dan evaluasi terhadap tindak lanjut hasil sertifikasi atau
registrasi atau pengawasan harus berkesinambungan dan
berkelanjutan.
e. Hasil monitoring dan evaluasi harus menjadi acuan utama dalam
perencanaan dan pelaksanaan sertifikasi atau registrasi atau
pengawasan keselamatan selanjutnya.

5 STANDAR UMUM PELAKSANAAN


5.1 Audit Keselamatan
a. Audit sertifikasi atau registrasi dilaksankan berdasaan
permohonan dari penyelenggara bandar udara, berdasarkan
tingkat kepatuhan penyelenggara bandar udara tersebut
b. Audit keselamatan dilaksanakan secara reguler setiap 2 (dua)
tahun, kecuali diperintahkan lain oleh Direktur Jenderal
Pehubungan Udara atau Direktur Bandar Udara atau Kepala
Kantor Otoritas Bandar Udara berdasarkan tingkat kepatuhan
penyelenggara bandar udara tersebut. Audit keselamatan tidak
dilaksanakan pada tempat pendaratan dan lepas landas helikopter.
c. Audit keselamatan diprioritaskan untuk dilaksanakan pada bandar
udara internasional dan bandar udara bersertifikat dengan
hierarkhi sebagai bandar udara pengumpul.
d. Audit sertifikasi atau registrasi atau keselamatan dilaksanakan
terhadap Pedoman Pengoperasian Bandar Udara (Aerodrome
Manual) termasuk kelengkapan, kebenaran, kesesuaian, dan
pelaksanaannya.

15
e. Audit dilakukan dengan metodologi sampling untuk memverifikasi
efektifitas sistem yang sudah berjalan. Sampling dilakukan
terhadap hal-hal krusial/penting dalam sistem dan/atau
defisiensi/kekurangan yang dideteksi merupakan problem sistemik
yang memerlukan review sistem secara keseluruhan oleh
penyelenggara bandar udara.
f. Tim sertifikasi atau registrasi untuk audit
penerbitan/perpanjangan sertikat atau register atau pengawasan
untuk audit keselamatan operasi bandar udara paling banyak
terdiri atas 6 (enam) inspektur bandar udara.
g. Tim sertifikasi atau registrasi atau pengawasan yang akan
melaksanakan audit sertifikasi atau registrasi atau keselamatan
operasi bandar udara dapat melakukan persiapan audit
keselamatan dengan melengkapi format pada Formulir III (checklist
audit keselamatan dapat dilihat pada Formulir II), melaksanakan
audit keselamatan seperti pada format Formulir IV, dan membuat
laporan seperti pada Formulir V.
h. Audit keselamatan operasi bandar udara dapat dilaksanakan oleh
Inspektur bandar udara yang berada di kantor otoritas bandar
udara sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Hasil
audit dilaporkan ke Direktur Jenderal Perhubungan Udara Cq.
Direktur Bandar Udara untuk di evaluasi dan acceptance.

5.2 Inspeksi Keselamatan


a. Inspeksi keselamatan dilaksanakan dapat secara acak dan rutin
berdasarkan perkembangan tingkat kepatuhan penyelenggara
bandar udara dan/atau tingkat risiko keselamatan yang ada pada
setiap bandar udara, yang dihasilkan dari kegiatan pengamatan
dan/atau pemantauan. Inspeksi keselamatan ini juga dilakukan
pada tempat pendaratan dan lepas landas helikopter.
b. Pemeriksaan pada inspeksi keselamatan dilaksanakan terhadap
unsur tertentu pengawasan dan/atau pada output atau kondisi
nyata yang ada terhadap standar dan ketentuan, termasuk
pemeriksaan terhadap tindak lanjut hasil audit.
c. Inspeksi keselamatan secara rutin yang dilaksanakan oleh Kantor
Otoritas Bandar Udara.
d. Inspeksi keselamatan secara acak yang dilaksanakan oleh
Direktorat Bandar Udara dan/atau Kantor Otoritas Bandar Udara
disesuaikan dengan perkembangan isu keselamatan yang ada pada
setiap bandar udara termasuk kegiatan kesiapan angkutan haji,
angkutan lebaran, angkutan natal dan tahun baru serta kegiatan
VVIP.
e. Inspeksi keselamatan bandar udara secara acak dilaksanakan
dengan prioritas untuk bandar udara yang mempunyai risiko
keselamatan tinggi, serta untuk bandar udara yang telah
dilakukan audit keselamatan guna melihat perkembangan tindak
lanjut hasil audit.

16
f. Tim Pengawasan untuk inspeksi keselamatan paling banyak terdiri
dari 6 (enam) orang Inspektur Bandar Udara.
g. Tim Pengawasan yang akan melaksanakan inspeksi keselamatan
operasi bandar udara melakukan persiapan inspeksi keselamatan
dengan melengkapi format pada Formulir III (checklist inspeksi
keselamatan seperti pada Formulir II), melaksanakan inspeksi
keselamatan seperti pada format Formulir IV, dan membuat
laporan seperti pada Formulir V.1, V.3, V.4.

5.3 Pengamatan (Monitoring) keselamatan


a. Pengamatan (monitoring) keselamatan dilakukan secara acak dan
akan dilakukan pemeriksaan apabila terdapat indikasi
meningkatnya risiko keselamatan dan/atau berkurangnya tingkat
kepatuhan penyelenggara bandar udara terhadap peraturan dan
ketentuan keselamatan, berdasarkan hasil pemantauan
keselamatan dan/ atau laporan suka rela dari pihak-pihak lain.
Pengamatan keselamatan tidak dilaksanakan pada tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter.
b. Pemeriksaan pada pengamatan (monitoring) keselamatan
dilakukan terhadap unsur dan/atau output yang diindikasikan
risiko keselamatannya meningkat tinggi.
c. Tim Pengawasan Keselamatan untuk pengamatan (monitoring)
keselamatan terdiri dari 2 (dua) sampai 3 (tiga) orang Inspektur
Bandar Udara.
d. Tim Pengawasan Keselamatan yang akan melaksanakan
pengamatan (monitoring) keselamatan operasi bandar udara dapat
melakukan persiapan pengamatan keselamatan dengan
melengkapi format pada Formulir III (checklist pengamatan
keselamatan dapat dilihat pada Formulir II), melaksanakan
pengamatan keselamatan seperti pada format Formulir IV, dan
membuat laporan seperti pada Formulir V.1, V.3, V.4.

5.4 Pemantauan (Surveillance) Keselamatan


a. Pemantauan (Surveillance) keselamatan dilakukan secara rutin
melalui penyusunan dan pengembangan database keselamatan
bandar udara oleh petugas yang ditunjuk pada Direktorat Bandar
Udara.
b. Petugas pemantauan (Surveillance) keselamatan harus secara aktif
melakukan pengumpulan data termasuk data hasil pengawasan
keselamatan (observasi atau PTP/NCN), dan/atau mengembangkan
sistem pelaporan operasi bandar udara, maupun sistem pelaporan
kejadian dan kecelakaan di bandar udara.
c. Laporan kejadian dan kecelakaan di bandar udara bersifat rahasia
dan tidak dapat dijadikan alat bukti di pengadilan.
d. Petugas pemantauan (Surveillance) wajib menjaga kerahasiaan
database keselamatan, termasuk data dan pelapor adanya kejadian
dan kecelakaan di bandar udara.

17
e. Berdasarkan database keselamatan, petugas pemantauan
(Surveillance) wajib melakukan evaluasi dan analisa keselamatan,
serta secara berkala paling lama setiap 6 (enam) bulan wajib
memberikan laporan kecenderungan tingat keselamatan pada
setiap bandar udara maupun secara nasional, kepada Direktur
Bandar Udara dan kepala kantor otoritas bandar udara.
f. Direktur Bandar Udara dan kepala kantor otoritas bandar udara di
wilayah kerjanya bertanggung jawab atas keberhasilan tugas
pemantauan (Surveillance) keselamatan bandar udara, melalui
program pengembangan sumber daya manusia, pemenuhan
prasarana dan sarana pemantauan, serta promosi keselamatan
yang antara lain melalui sosialisasi dan kemudahan
menyampaikan pelaporan.

5.5 Verifikasi Keselamatan


a. Verifikasi keselamatan operasi bandar udara pada prinsipnya
dilakukan atas permintaan penyelenggara bandar udara, dalam
rangka akan dioperasikannya suatu prasarana pokok bandar
udara hasil pembangunan atau pengembangan maupun akan
dioperasikannya tipe pesawat yang lebih besar.
b. Program verifikasi keselamatan operasi bandar udara disusun
berdasarkan data rencana pengembangan dan/atau pembangunan
prasarana bandar udara maupun rencana operasi badan usaha
angkutan udara (airline).
c. Pelaksanaan verifikasi keselamatan dilaksanakan bersama Kantor
Otoritas Bandar Udara.
d. Format laporan hasil verifikasi bidang operasi dapat dilihat pada
Lampiran III Formulir II.

6 PEMBIAYAAN
6.1 Nilai manfaat skala ekonomi yang didapat dari terselenggaranya
pengoperasian bandar udara yang menjamin keselamatan
penerbangan jauh lebih besar daripada biaya rutin pengawasan yang
dikeluarkan.
6.2 Pelaksanaan kegiatan pengawasan keselamatan bandar udara harus
dilakukan secara berkelanjutan dan terprogram.
6.3 Direktorat Bandar Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara
menyusun program pengawasan keselamatan bandar udara yang
merupakan kegiatan rutin dalam bentuk:
a. Program pengawasan tahunan;
b. Program kerja pengawasan 5 (lima) tahunan.
6.4 Sumber biaya pengawasan keselamatan bandar udara oleh Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara dibebankan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun berdasarkan
program dan kebutuhan tahunan.
6.5 Bila sumber pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) terbatas, dapat dimungkinkan menggunakan sumber dana lain
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

18
7 TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN
7.1 Direktur Bandar Udara Dan Kantor Otoritas Bandar Udara secara
berkala wajib melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan
keselamatan operasi bandar udara guna perbaikan pelaksanaan
pengawasan.
7.2 Tindak lanjut hasil pengawasan keselamatan operasi bandar udara
harus senantiasa dimonitor dan dievaluasi perkembangannya dalam
rangka menjaga dan meningkatkan kepatuhan penyelenggara bandar
udara terhadap peraturan dan ketentuan keselamatan bandar udara
pada khususnya dan penerbangan pada umumnya.
7.3 Hasil monitoring dan evaluasi terhadap tindak lanjut hasil
pengawasan keselamatan harus dilaporkan kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Udara.
7.4 Direktur Jenderal Perhubungan Udara dapat memberikan sanksi
administratif dan/atau dilaporkan kepada pihak atau unit kerja
pembina penyelenggara bandar udara tersebut penyelenggara bandar
udara yang tidak dapat menindaklanjuti hasil pengawasan dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan.

8 PENUTUP
8.1 Penyempurnaan atas Petunjuk Pelaksanaan Sertifikasi atau Registrasi
atau Pengawasan Keselamatan Operasi Bandar Udara akan ditampung
dan dituangkan dalam penyempurnaan Pedoman Petunjuk ini
dan/atau dalam dokumen tersendiri.
8.2 Petunjuk ini hanya sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi atau
registrasi atau pengawasan dan dapat ditambah maupun dikurangi
sesuai kondisi Objek Sertifikasi atau Registrasi atau Pengawasan
berdasarkan peraturan dan ketentuan keselamatan penerbangan,
khususnya keselamatan operasi bandar udara.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

No. Proses Nama Jabatan Tanggal Paraf


1 Dikonsep Sri Murani Ariningsih Plt. Kasubdit Standarisasi
Bandar Udara
2 Disempurnakan Gideon PM. Butarbutar PH. Kepala Bagian Hukum

3 Diperiksa Bintang Hidayat Direktur Bandar Udara

4 Disetujui Ir. M. Pramintohadi Sesditjen Perhubungan


Sukarno, M.Sc. Udara

19
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 220 TAHUN 2017
Tanggal : 28 AGUSTUS 2017
____________________________________________________________

CONTOH DAN FORMULIR PETUNJUK TEKNIS


PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL
BAGIAN 139-01, SERTIFIKASI DAN REGISTRASI
SERTA PENGAWASAN KESELAMATAN OPERASI
BANDAR UDARA
(STAFF INSTRUCTION 139-01)
DAFTAR ISI

FORMULIR I : Kegiatan Pemeriksaan Terhadap Unsur Sertifikasi,


Registrasi Serta Pengawasan Bandar Udara serta Jenis
Kegiatan Sertifikasi, Registrasi Bandar Udara dan
Pengawasan Bandar Udara :
Ia. Contoh Kegiatan Pemeriksaan Terhadap Unsur
Sertifikasi Dan Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Sertifikasi Dan Pengawasan Bandar Udara
Ib. Contoh Kegiatan Pemeriksaan Terhadap Unsur
Registrasi Dan Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Registrasi Dan Pengawasan Bandar Udara
Ic Contoh Kegiatan Pemeriksaan Terhadap Unsur
Registrasi Dan Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Registrasi Dan Pengawasan Tempat Pendaratan
Dan Lepas Landas Helikopter(Heliport)
Id. Contoh Kegiatan Pemeriksaan Terhadap Unsur
Registrasi Dan Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Registrasi Dan Pengawasan Bandara Perairan
(Water Aerodrome)

FORMULIR II : Checklist Pelaksanaan Sertifikasi, Registrasi dan


Pengawasan
II.1 : Ruang Lingkup Sertifikasi, Registrasi, dan
Pengawasan Keselamatan Operasi Bandar
Udara:
II.1a Ruang Lingkup Sertifikasi dan
Pengawasan Keselamatan Operasi Bandar
Udara
II.1b Ruang Lingkup Registrasi dan
Pengawasan Keselamatan Operasi Bandar
Udara
II.1c Ruang Lingkup Registrasi dan
Pengawasan Keselamatan Operasi Tempat
Pendaratan Dan Lepas Landas Helikopter
(Heliport)
II.1d Ruang Lingkup Registrasi dan Pengawasan
Keselamatan Operasi Bandara perairan
(Water Aerodrome)

II.2 : Checklist Audit Sertifikasi, Registrasi serta Audit


Keselamatan Operasi Bandar Udara :
II.2a Checklist Audit Sertifikasi Dan Audit
Keselamatan Operasi Bandar Udara
II.2b Checklist Audit Registrasi Dan Audit
Keselamatan Operasi Bandar Udara
II.2c Checklist Audit Registrasi Dan Audit
Keselamatan Operasi Tempat pendaratan dan
lepas landas helikopter (heliport)
II.2d Checklist Audit Registrasi Dan Audit
Keselamatan Operasi Bandar Udara perairan
(Water Aerodrome)
II.3 : Checklist Inspeksi Keselamatan Operasi Bandar
Udara:
II.3a Checklist Inspeksi Keselamatan Operasi Bandar
Udara
II.3b Checklist Inspeksi Keselamatan Operasi Tempat
pendaratan Dan Lepas Landas Helikopter
(Heliport)
II.3c Checklist Inspeksi Keselamatan Operasi Bandara
Perairan (Water Aerodrome)
II.4 : Checklist Pemeriksaan Dokumen Rencana
Pembangunan Tempat Pendaratan Dan Lepas Landas
Helikopter (Heliport) Dalam Rangka Penerbitan
Rekomendasi Teknis Pembangunan Heliport

FORMULIR III :Format Persiapan Pelaksanaan Sertifikasi, Registrasi dan


Pengawasan
III.1 : Format Perencanaan Ruang Lingkup Sertifikasi,
Registrasi dan Pengawasan
III.2 : Format Ruang Lingkup Sertifikasi, Registrasi dan
Pengawasan:
III.2a Format Ruang Lingkup Sertifikasi dan
Pengawasan Bandar Udara
III.2b Format Ruang Lingkup Registrasi dan
Pengawasan Bandar Udara
III.2c Format Ruang Lingkup Registrasi dan
Pengawasan Tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter (heliport)
III.2d Format Ruang Lingkup Registrasi dan
Pengawasan Bandara Perairan (water aerodrome)
III.3 : Format Lembar Kerja Sertifikasi, Registrasi dan
Pengawasan Bandara Udara, Tempat pendaratan dan
lepas landas helikopter dan bandara perairan (water
aerodrome)
III.4 : Contoh Surat Pemberitahuan Audit Sertifikasi,
Registrasi dan Audit Keselamatan Bandara Udara,
Tempat pendaratan dan lepas landas helikopter dan
bandara perairan (water aerodrome) :
III.4a Contoh Surat Pemberitahuan Audit Sertifikasi
dan Registrasi Bandara Udara, Bandara
Perairan
III.4b Contoh Surat Pemberitahuan Audit Registrasi
Tempat pendaratan dan lepas landas helikopter
(heliport)
III.4c Contoh Surat Pemberitahuan Audit Keselamatan
Bandara Udara, Tempat pendaratan dan lepas
landas helicopter dan bandara perairan (water
aerodrome)
III.5 : Contoh Surat Pemberitahuan Inspeksi Keselamatan
Operasi Bandar Udara
III.6 : Contoh Surat Pemberitahuan Pengamatan
Keselamatan Operasi Bandar Udara
III.7 : Contoh Surat Jawaban Permintaan Rekomendasi
Teknis Heliport

FORMULIR IV : Format Pelaksanaan Sertifikasi, Registrasi dan


Pengawasan
IV.1 : Contoh Format Checklist Agenda Rapat Pembukaan
Sertifikasi, Registrasi dan Pengawasan
IV.2 : Contoh Format Checklist Agenda Rapat Penutupan
Sertifikasi, Registrasi dan Pengawasan
IV.3 : Contoh Daftar Hadir Rapat Pembukaan/Penutupan
Sertifikasi, Registrasi dan Pengawasan
IV.4 : Contoh Format Berita Acara Audit Sertifikasi,
Registrasi dan Pengawasan :
IV.4a Format Berita Acara Audit Sertifikasi,
Registrasi dan PengawasanBandar Udara
IV.4b Format Berita Acara Audit Registrasi dan
Pengawasan Tempat Pendaratan Dan Lepas
Landas Helikopter (Heliport)
IV.4c Format Berita Acara Audit Registrasi dan
Pengawasan Bandara Perairan

FORMULIR V : Format Pelaporan Hasil Sertifikasi, Registrasi dan


Pengawasan
V.1 : Format Laporan Sertifikasi, Registrasi dan
Pengawasan :
V.1a Format Laporan Sertifikasi, Registrasi dan
Pengawasan Bandar Udara dan Bandara Perairan
V.1bFormat Laporan Registrasi Heliport
V.2 : Format Pemberitahuan Tidak Terpenuhinya
Peraturan/PTP (Non Compliance Notification/NCN)
V.3 : Format Tindak Lanjut Sertifikasi, Registrasi dan
Pengawasan Bandar udara
V.4 : Contoh Surat Tindak Lanjut Sertifikasi, Registrasi dan
Pengawasan Bandar udara, tempat pendaratan lepas
landas helikopter dan bandara perairan
V.5 : Format Laporan Akhir Sertifikasi dan Registrasi
V.6 : Format Checklist Proses Penerbitan & Perpanjangan
Sertifikat Bandar Udara (SBU) & Register Bandar
Udara (RBU)
V.7 : Format Laporan Hasil Verifikasi Bidang Operasi
FORMULIR VI : Format penerimaan (acceptance) Aerodrome Manual,
SMS Manual, Heliport Manual, Water Aerodrome
manual
VI.aFormat penerimaan (acceptance) Aerodrome
Manual
VI.bFormat penerimaan (acceptance) SMS Manual
VI.cFormat penerimaan (acceptance) Heliport Manual
VI.dFormat penerimaan (acceptance) Water Aerodrome
manual
FORMULIR VII : Format Sertifikat dan Register Bandar Udara, Tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter (heliport) dan
bandara perairan (water aerodrome):
VII.a Format Sertifikat Bandar Udara
VII.b Format Register Bandar Udara
VII.c Format Register Registrasi Tempat pendaratan
dan lepas landas helikopter (heliport)
VII.d Format Register Bandara Perairan (water
aerodrome)

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

No. Proses Nama Jabatan Tanggal Paraf


1 Dikonsep Sri Murani Ariningsih Plt. Kasubdit Standarisasi
Bandar Udara
2 Disempurnakan Gideon PM. Butarbutar PH. Kepala Bagian Hukum

3 Diperiksa Bintang Hidayat Direktur Bandar Udara

4 Disetujui Ir. M. Pramintohadi Sesditjen Perhubungan


Sukarno, M.Sc. Udara
FORMULIR I
CONTOH
KEGIATAN PEMERIKSAAN TERHADAP UNSUR SERTIFIKASI ,
REGISTRASI SERTA PENGAWASAN BANDAR UDARA SERTA JENIS
KEGIATAN SERTIFIKASI, REGISTRASI BANDAR UDARA DAN
PENGAWASAN BANDAR UDARA
Formulir Ia Contoh Kegiatan Pemeriksaan
Terhadap Unsur Sertifikasi dan
Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Sertifikasi dan Pengawasan Bandar
Udara

NO UNSUR JENIS KEGIATAN

1 2 3
1 PERSONEL 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap
dokumen personel bandar udara (personel teknik
bandar udara, elektronika listrik, mekanikal, AMC
(Apron Movement Control / AMC), helicopter landing
officer) jika melayani helikopter.

2 Melakukan pemeriksaan keabsahan dan masa


berlaku lisensi bagi personel bandar udara

3 Melakukan pemeriksaan penyalahgunaan


kewenangan/kecakapan lisensi bagi personel bandar .
udara

2 FASILITAS 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap


fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandar
udara (runway, taxiway, visual aids, penunjang
pelayanan darat pesawat udara, Pertolongan
Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
(PKP-PK), fuel system, dll) serta prasarana dan
fasilitas helicopter stand jika tersedia.

2 Melakukan pemeriksaan kelaikan dan kecukupan


fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandar
udara (runway, taxiway, visual aids, penunjang
pelayanan darat pesawat udara, Pertolongan
Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
(PKP-PK), fuel system, dll) serta prasarana dan
fasilitas helicopter stand jika tersedia.

3 Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan


pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas
keselamatan dan fasilitas pokok bandar udara
(runway, taxiway, visual aids, penunjang pelayanan
darat pesawat udara, Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK),
fuel system, dll) serta prasarana dan fasilitas
helicopter stand jika tersedia.

3 PROSEDUR 1 Melakukan pemeriksaan dan review aerodrome


(AERODROME manual, standard operating procedure (SOP) dan
MANUAL & record pengawasan sebelumnya (audit/inspeksi)
STANDARD serta data kejadian (occurrence) selama
OPERATING pengoperasian bandar udara.
PROCEDURE/SOP)
2 Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
aerodrome manual, standard operating procedure
(SOP) yang terdiri atas: aerodrome data, aerodrome
reporting, access to movement area, aerodrome

FORMULIR I I-1
NO UNSUR JENIS KEGIATAN

1 2 3
inspection, visual aids & aerodrome electrical,
maintenance of the movement area, aerodrome
works safety, apron management, apron safety
management, airside vehicle control, wildlife hazard
management, obstacle control and safety
management system (SMS), maupun
prosedur/manual pengoperasian helicopter stand jika
melayani.

3 Melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran data


dan informasi dalam aerodrome manual, peng-
update-an beserta pendistribusian aerodrome
manual, standard operating procedure (SOP), serta
prosedur/manual pengoperasian helicopter stand jika
melayani.

4 Melakukan pemeriksaan terhadap pemenuhan


prosedur dalam aerodrome manual, standard
operating procedure (SOP) dengan pengoperasian
bandar udara maupun helicopter stand jika melayani.

FORMULIR I I-2
Formulir Ib Contoh Kegiatan Pemeriksaan
Terhadap Unsur Registrasi dan
Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Registrasi dan Pengawasan Bandar
Udara

NO UNSUR JENIS KEGIATAN

1 2 3
1 PERSONEL 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap
dokumen personel bandar udara (personel teknik
bandar udara, elektronika listrik, mekanikal, (Apron
Movement Control / AMC), helicopter landing officer
jika melayani helikopter.

2 Melakukan pemeriksaan keabsahan dan masa


berlaku lisensi bagi personel bandar udara

3 Melakukan pemeriksaan penyalahgunaan


kewenangan/kecakapan lisensi bagi personel bandar
udara.

2 FASILITAS 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap fasilitas


keselamatan dan fasilitas pokok bandar udara
(runway, taxiway, visual aids, penunjang pelayanan
darat pesawat udara, Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK),
fuel system, dll) serta prasarana dan fasilitas
helicopter stand jika tersedia.

2 Melakukan pemeriksaan kelaikan dan kecukupan


fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandar
udara (runway, taxiway, visual aids, penunjang
pelayanan darat pesawat udara, Pertolongan
Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
(PKP-PK), fuel system, dll) serta prasarana dan
fasilitas helicopter stand jika tersedia.

3 Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan


pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas
keselamatan dan fasilitas pokok bandar udara
(runway, taxiway, visual aids, penunjang pelayanan
darat pesawat udara, Pertolongan Kecelakaan
Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK),
fuel system, dll) serta prasarana dan fasilitas
helicopter stand jika tersedia.

3 PROSEDUR 1 Melakukan pemeriksaan dan review aerodrome


(AERODROME manual, standard operating procedure (SOP) dan
MANUAL & record pengawasan sebelumnya (audit/inspeksi) serta
STANDARD data kejadian (occurrence) selama pengoperasian
OPERATING bandar udara atau helicopter stand jika melayani.
PROCEDURE/SOP)
2 Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
aerodrome manual, standard operating procedure
(SOP) yang terdiri atas: aerodrome reporting,
aerodrome inspection, maintenance of the movement

FORMULIR I I-3
NO UNSUR JENIS KEGIATAN

1 2 3
area, maupun prosedur/manual pengoperasian
helicopter stand jika melayani.

3 Melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran data


dan informasi dalam aerodrome manual, peng-
update-an beserta pendistribusian aerodrome
manual, standard operating procedure (SOP), serta
prosedur/manual pengoperasian helicopter stand jika
melayani.

4 Melakukan pemeriksaan terhadap pemenuhan


prosedur dalam aerodrome manual, standard
operating procedure (SOP) dengan pengoperasian
bandar udara maupun helicopter stand jika melayani.

FORMULIR I I-4
Formulir Ic Contoh Kegiatan Pemeriksaan
Terhadap Unsur Registrasi dan
Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Sertifikasi dan Pengawasan Tempat
Pendaratan Dan Lepas Landas
Helikopter (Heliport)

NO UNSUR JENIS KEGIATAN

1 2 3
1 PERSONEL 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap
dokumen personel tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter (personel helicopter landing
officer/HLO, personel radio komunikasi/AGGGR dll).

2 Melakukan pemeriksaan keabsahan dan masa


berlaku lisensi dan rating bagi personel tempat
pendaratan dan lepas landas helikopter personel
helicopter landing officer/HLO, personel radio
komunikasi/AGGGR dll).

3 Melakukan pemeriksaan penyalahgunaan


kewenangan/kecakapan lisensi dan rating bagi
personel tempat pendaratan dan lepas landas
helikopter personel helicopter landing officer/HLO,
personel radio komunikasi/AGGGR dll).

2 FASILITAS 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap


prasarana dan fasilitas tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter.

2 Melakukan pemeriksaan kelaikan dan kecukupan


prasarana dan fasilitas tempat pendaratan dan lepas
landas helikopter.

3 Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan


pemeliharaan dan pengoperasian prasarana dan
fasilitas tempat pendaratan dan lepas landas
helikopter.

3 PROSEDUR 1 Melakukan pemeriksaan dan review Heliport manual,


(AERODROME standard operating procedure (SOP) dan record
MANUAL & pengawasan sebelumnya (audit/inspeksi) serta data
STANDARD kejadian (occurrence) selama pengoperasian heliport.
OPERATING
PROCEDURE/SOP) 2 Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
Heliport manual, standard operating procedure (SOP)
yang terdiri atas: Standar Take Off and Landing
Procedure, Standard Inspection Procedure, Standard
Obstacle Monitoring & Control Procedure, Standard
Movement Area Maintenance Procedure, Standar
Emergency Procedure, Standar reporting Procedure.

3 Melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran data


dan informasi dalam Heliport Manual, peng-update-an
beserta pendistribusian Heliport Manual, standard
operating procedure (SOP)

FORMULIR I I-5
NO UNSUR JENIS KEGIATAN

1 2 3
4 Melakukan pemeriksaan terhadap pemenuhan
prosedur dalam Heliport manual, standard operating
procedure (SOP) dengan pengoperasian heliport.

FORMULIR I I-6
Formulir Id Contoh Kegiatan Pemeriksaan
Terhadap Unsur Registrasi dan
Pengawasan Serta Jenis Kegiatan
Registrasi dan Pengawasan
Bandara Perairan

NO UNSUR JENIS KEGIATAN

1 2 3
1 PERSONEL 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap
dokumen personel bandar udara (personel radio
komunikasi/AGGGR dan PK-PPK)

2 Melakukan pemeriksaan keabsahan dan masa


berlaku lisensi bagi personel bandara perairan

3 Melakukan pemeriksaan penyalahgunaan


kewenangan/kecakapan lisensi bagi personel
bandara perairan.

2 FASILITAS 1 Melakukan pemeriksaan dan review terhadap fasilitas


keselamatan dan fasilitas pokok bandara perairan.

2 Melakukan pemeriksaan kelaikan dan kecukupan


fasilitas keselamatan dan fasilitas pokok bandara
perairan.

3
Melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
pemeliharaan dan pengoperasian fasilitas
keselamatan dan fasilitas pokok bandara perairan.

3 PROSEDUR 1 Melakukan pemeriksaan dan review aerodrome


(AERODROME manual, standard operating procedure (SOP) dan
MANUAL & record pengawasan sebelumnya (audit/inspeksi) serta
STANDARD data kejadian (occurrence) selama pengoperasian
OPERATING bandara perairan
PROCEDURE/SOP)
2 Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan
aerodrome manual, standard operating procedure
(SOP) yang terdiri atas: aerodrome data, aerodrome
reporting, aerodrome inspection, maintenance of the
movement area,

3 Melakukan pemeriksaan terhadap kebenaran data


dan informasi dalam water aerodrome manual, peng-
update-an beserta pendistribusian aerodrome water
manual, standard operating procedure (SOP).

4 Melakukan pemeriksaan terhadap pemenuhan


prosedur dalam aerodrome water manual, standard
operating procedure (SOP) dengan pengoperasian
bandara perairan.

FORMULIR I I-7
FORMULIR II

CHECKLIST PELAKSANAAN SERTIFIKASI, REGISTRASI DAN


PENGAWASAN OPERASI BANDAR UDARA

II.1 RUANG LINGKUP SERTIFIKASI, REGISTRASI, DAN PENGAWASAN


KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA :

II. 1a Ruang Lingkup Sertifikasi dan Pengawasan Keselamatan


Operasi Bandar Udara
1b Ruang Lingkup Registrasi dan Pengawasan Keselamatan
Operasi Bandar Udara
1c Ruang Lingkup Registrasi dan Pengawasan Keselamatan
Operasi Tempat Pendaratan Dan Lepas Landas Helikopter
(Heliport)
1d Ruang Lingkup Registrasi dan Pengawasan Keselamatan
Operasi Bandara Perairan (Water Aerodrome)

II.2 CHECKLIST AUDIT SERTIFIKASI, REGISTRASI SERTA AUDIT


KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA :

II. 2a Checklist Audit Sertifikasi Dan Audit Keselamatan Operasi


Bandar Udara
A. MANAJEMEN BANDAR UDARA
1. INFORMASI UMUM BUKU PEDOMAN
PENGOPERASIAN BANDAR UDARA (AERODROME
MANUAL)
2. DATA ATAU INFORMASI LOKASI BANDAR UDARA
3. DATA ATAU INFORMASI YANG DILAPORKAN
KEPADA AERONAUTICAL INFORMATION SERVICE
(AIS)
4. PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI BANDAR
UDARA
5. AIRPORT EMERGENCY PLAN (AEP)

B. KONTROL SISI UDARA


1. MANAJEMEN OPERASI APRON
2. MANAJEMEN KESELAMATAN APRON
3. AKSES KE DALAM DAERAH PERGERAKAN
4. PEMELIHARAAN DAERAH PERGERAKAN
5. PENGAWASAN/PENGATURAN KENDARAAN DI SISI
UDARA
6. OPERASI VISIBILITY RENDAH
7. PERTOLONGAN KECELAKAAN PESAWAT UDARA
DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK)
8. PENYELENGGARAAN KESELAMATAN KERJA
(AERODROME WORKS SAFETY)
9. PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK

C. LINGKUNGAN BANDAR UDARA


1. MANAJEMEN BAHAYA HEWAN LIAR (WILDLIFE
HAZARD MANAGEMENT)
2. ALAT BANTU VISUAL DAN SISTEM KELISTRIKAN
3. PENGAWASAN TERHADAP OBSTACLE
4. PENANGANAN BARANG/BAHAN BERBAHAYA
5. PERLINDUNGAN TERHADAP LOKASI RADAR &
ALAT BANTU NAVIGASI

D. PEMERIKSAAN DAN SISTEM PELAPORAN


1. PEMERIKSAAN DI DAERAH PERGERAKAN DAN
OBSTACLE LIMITATION SURFACE
2. INSPEKSI TEKNIS KESELAMATAN BANDAR UDARA
3. SISTEM PELAPORAN

E. SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (SMS)


1. INFORMASI UMUM MANUAL MANAJEMEN
KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA (SMS
MANUAL)
2. KEBIJAKAN DAN SASARAN KESELAMATAN
3. STRUKTUR ORGANISASI DAN TANGGUNG JAWAB
4. MANAJEMEN RESIKO
5. SISTEM PELAPORAN, DOKUMENTASI, DAN
KONTROL DATA
6. PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN (DIKLAT)
7. PENILAIAN DAN AUDIT
8. EVALUASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
9. EVALUASI TAHAPAN PELAKSANAAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN

F. CHECKLIST - KARAKTERISTISK FASILITAS BANDAR


UDARA

G. CHECKLIST - MARKA, RAMBU DAN TANDA

H. CHECKLIST - OBSTACLE

I. CHECKLIST - AERODROME LIGHTING

J. CHECKLIST - SERIES LINE CURRENTS FOR


VARIOUS STAGE OF INTENSITY

K. CHECKLIST DOKUMEN MANAJEMEN GANGGUAN


BINATANG LIAR

L. CHECKLIST PERTOLONGAN KECELAKAAN


PENERBANGAN DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-
PK)

M. CHECKLIST – PERSONNEL
M.1. CHECKLIST KUALIFIKASI KEPALA BANDAR
UDARA
M.2. CHECKLIST KUALIFIKASI PEJABAT BIDANG
KESELAMATAN BANDAR UDARA
M.3 CHECKLIST PENILAIAN KOMPETENSI
ORGANISASI PENYELENGGARA BANDAR UDARA
M.4 CHECKLIST PERSONIL

N. CHECKLIST INSPEKSI APRON MANAGEMENT


SERVICES
O. CHECK LIST PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
DOKUMEN METODE PERENCANAAN PEKERJAAN
(METHODE OF WORKING PLAN/MOWP)

P. CHECK LIST PEMERIKSAAN ADMINISTRASI


DOKUMEN PEMERIKSAAN KONDISI FASILITAS
SEBELUM SUATU FASILITAS DIKEMBALIKAN KE
STATUS PENGOPERASIAN NORMAL

2b Checklist Audit Registrasi Dan Audit Keselamatan Operasi


Bandar Udara
2c Checklist Audit Registrasi Dan Audit Keselamatan Operasi
Tempat pendaratan dan lepas landas helicopter (Heliport)
2d Checklist Audit Registrasi Dan Audit Keselamatan Operasi
Bandara Perairan (Water Aerodrome)

II.3 CHECKLIST INSPEKSI KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA :

II. 3a Checklist Inspeksi Keselamatan Operasi Bandar Udara

3b Checklist Inspeksi Keselamatan Operasi Tempat


pendaratan Dan Lepas Landas Helikopter (Heliport)
3c Checklist Inspeksi Keselamatan Operasi Bandara Perairan
(Water Aerodrome)

II.4 CHECKLIST PEMERIKSAAN DOKUMEN RENCANA PEMBANGUNAN


TEMPAT PENDARATAN DAN LEPAS LANDAS HELIKOPTER
(HELIPORT) DALAM RANGKA PENERBITAN REKOMENDASI TEKNIS
PEMBANGUNAN
Formulir II.1a Ruang Lingkup Sertifikasi Dan
Pengawasan Keselamatan
Operasi Bandar Udara

SISTEM & ELEMEN


KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA

No. SISTEM ELEMEN


A Manajemen Bandar Udara 1. Informasi umum buku pedoman pengoperasian
bandar udara (aerodrome manual)
2. Data atau informasi lokasi bandar udara
3. Data atau informasi yang dilaporkan kepada
Aeronautical Information Service (AIS)
4. Penyelenggaraan administrasi bandar udara
5. Airport Emergency Plan (AEP)
B Kontrol Sisi Udara 1. Manajemen operasi apron
2. Manajemen keselamatan apron
3. Akses ke dalam daerah pergerakan
4. Pemeliharaan daerah pergerakan
5. Pengawasan/pengaturan kendaraan di sisi udara
6. Operasi visibility rendah
7. Pertolongan Kecelakaan Pesawat Udara dan
Pemadam Kebakaran (PKP-PK)
8. Penyelenggaraan keselamatan kerja (aerodrome
works safety)
9. Pemindahan pesawat udara yang rusak

C Lingkungan Bandar Udara 1. Manajemen bahaya hewan liar (wildlife hazard


management)
2. Alat bantu visual dan sistem kelistrikan
3. Pengawasan terhadap obstacle
4. Penanganan barang/bahan berbahaya
5. Perlindungan terhadap lokasi radar & alat bantu
navigasi

D Pemeriksaan dan Sistem 1. Pemeriksaan di daerah pergerakan dan obstacle


Pelaporan limitation surface
2. Inspeksi teknis keselamatan bandar udara
3. Sistem Pelaporan

E Sistem Manajemen 1. Informasi Umum Manual Manajemen Keselamatan


Keselamatan Operasi Bandar Udara (SMS Manual)
2. Kebijakan Dan Sasaran Keselamatan
3. Struktur Organisasi Dan Tanggung Jawab
4. Manajemen Resiko
5. Sistem Pelaporan, Dokumentasi, Dan Kontrol Data
6. Pendidikan Dan/Atau Pelatihan (Diklat)
7. Penilaian Dan Audit
8. Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan
9. Evaluasi Tahapan Pelaksanaan Sistem Manajemen
Keselamatan

FORMULIR II II - 0
Formulir II.1b Ruang Lingkup Registrasi Dan
Pengawasan Keselamatan
Operasi Bandar Udara

SISTEM & ELEMEN


KESELAMATAN OPERASI BANDAR UDARA

No. SISTEM ELEMEN


A Manajemen Bandar Udara 1. Informasi umum buku pedoman pengoperasian
bandar udara (aerodrome manual)
2. Data atau informasi lokasi bandar udara
3. Data atau informasi yang dilaporkan kepada
Aeronautical Information Service (AIS)
4. Penyelenggaraan administrasi bandar udara

B Kontrol Sisi Udara 1. Pemeliharaan daerah pergerakan

C Pemeriksaan dan Sistem 1. Pemeriksaan di daerah pergerakan dan obstacle


Pelaporan limitation surface
2. Inspeksi fasilitas bandar udara
3. Sistem Pelaporan

FORMULIR II II - 1
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Formulir II.1c Ruang Lingkup Registrasi Dan
Pengawasan Keselamatan
Operasi Tempat Pendaratan
Dan Lepas landas Helikopter

ELEMEN
KESELAMATAN OPERASI TEMPAT PENDARATAN DAN
LEPAS LANDAS HELIKOPTER (HELIPORT)

No. ELEMEN
A Data dan Informasi Umum (General Information), termasuk Struktur Organisasi
Penyelenggara Heliport

B Data dan Informasi Lokasi dan Fasilitas Tempat Pendaratan dan Lepas Landas
Helikopter (Heliport Data and Facilities)

C Standar Prosedur Pengoperasian Tempat Pendaratan dan Lepas Landas Helikopter


(Heliport Standard Operating Procedures)

D Sistem Pelaporan (Reporting System)

FORMULIR II II - 2
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Formulir II.1d Ruang Lingkup Registrasi Dan
Pengawasan Keselamatan
Operasi Bandara Perairan

ELEMEN
KESELAMATAN OPERASI BANDARA PERAIRAN (WATER AERODROME)

No. ELEMEN
A Data dan Informasi Umum (General Information), termasuk Struktur Organisasi
Penyelenggara bandar udara perairan (Water Aerodrome)

B Data dan Fasilitas Bandar Udara Perairan (Water Aerodrome Data and Facilities))

C Prosedur Pengoperasian Bandar Udara Perairan (Water Aerodrome Operating


Procedures)

D Sistem Pelaporan (Reporting System)

FORMULIR II II - 3
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Formulir II.2a Checklist Audit Sertifikasi Dan
Pengawasan Keselamatan
Operasi Bandar Udara
Nama Bandar Udara : Jenis Pesawat Udara Terbesar :
Tipe Runway : Aerodrome Ref. Code :

A. MANAJEMEN BANDAR UDARA


A.1 INFORMASI UMUM BUKU PEDOMAN PENGOPERASIAN BANDAR UDARA
(AERODROME MANUAL)

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi


Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM

1. Apakah penyelenggara bandar udara memiliki CASR 139.123 (1)


copy yang lengkap dan terbaru yang disimpan di
bandar udara (aerodrome)?
a. Apakah dalam bentuk cetak ? CASR 139.117
b. Apakah di setiap lembar telah disediakan (1b)
tempat untuk paraf sebagai persetujuan CASR 139.117
(approve) ? (1c)
c. Apakah penyelenggara bandar udara
memberikan copy yang lengkap dan terbaru CASR 139.119 (2)
kepada Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara ?
d. Apakah copy milik penyelenggara bandar CASR 139.119 (3)
udara dapat dilihat oleh orang yang diberi
kewenangan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara (inspektur) pada saat
jam kerja normal?

2. Apakah buku pedoman (manual) berisikan lebih CASR 139.117 (2)


dari 1 dokumen ?
a. Jika ya, apakah ada referensi terhadap CASR 139.117 (2)
dokumen-dokumen lain tersebut secara
tepat ?
b. Apakah copy lainnya disimpan dalam CASR 139.117 (3)
bentuk elektronik ?
3. Apakah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara CASR 139.127
menerima buku pedoman (manual) tersebut ?
4. Apakah informasi tidak tersedia atau tidak CASR 139.121 (2)
berlaku disertai dengan alasan mengapa tidak
dapat diterapkan ?
5. Apakah rincian hal-hal yang menjadi CASR 139.121 (3)
perkecualian (exemption) dimasukkan?
6. Apakah rincian kondisi-kondisi tersebut CASR139.121 (3.c)
(exemption) juga dimasukkan ?
7. Apakah buku pedoman (manual) sudah memuat CASR 139.123(1)
prosedur yang memastikan bahwa manual akan
diamandemen kapan pun dibutuhkan untuk
memastikan keakuratannya ?
8. Dan sudah memuat prosedur yang memastikan CASR 139.123 (2)
bahwa buku pedoman (manual) sesuai dengan
arahan yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara untuk meng-amandemen
buku pedoman (manual)?
9. Serta memuat prosedur yang memastikan CASR 139.123 (3)
bahwa penyelenggara bandar udara akan
memberitahukan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara dalam bentuk tertulis
dalam tempo 14 hari jika ada amandemen ?
10. Apakah ada satu orang tertentu yang ditunjuk CASR 139.125 (1)
sebagai pengawas/pengontrol buku pedoman ?

11. Apakah dalam buku pedoman (manual) memuat CASR139.125 (2)


rincian personel/personel yang memegang
copy? Adakah prosedur yang memastikan
bahwa buku pedoman yang telah dimutakhirkan
dan telah disampaikan/didistribusikan ke
seluruh pemegang ?
12. Dapatkah orang yang membaca buku pedoman CASR
(manual) tahu kapan perubahan pada buku 139.117(1d)
FORMULIR II II - 4
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi
Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
pedoman telah dilakukan?
13. Dan tahu bahwa buku pedoman sudah CASR139.117 (1d)
dimutakhirkan?
14. Adakah prosedur yang memastikan bahwa jika CASR 139.041(2)
ada penyimpangan dari buku pedoman (manual)
yang dibuat untuk memastikan keselamatan
pesawat udara akan dilaporkan ke Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara dalam tempo 30
hari?

Catatan : Rincian pertanyaan pada daftar di atas menyajikan isi minimum buku pedoman pengoperasian bandar
udara. Masing-masing operator harus menyesuaikan isi buku pedoman mereka untuk mencerminkan
tingkat pelayanan dan lingkungan operasional bandar udara (aerodrome).

A.2 DATA ATAU INFORMASI LOKASI BANDAR UDARA

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi


Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
1. Apakah buku pedoman (manual) memuat CASR139.121 (1.b)
informasi yang relevan di bagian 2 tentang data
atau informasi lokasi bandar udara (aerodrome)
?
2. Apakah Bagian 2 dari buku pedoman berisikan : CASR139 App1
a. gambar lokasi bandar udara yang Bab 2
menunjukkan fasilitas utama termasuk MOS 2.1.2
penunjuk arah angin (wind direction
indicator) ?
b. gambar yang menunjukkan batas-batas
daerah lingkungan kerja?
c. Gambar lokasi yang memperlihatkan jarak
bandar udara (aerodrome) dari kota atau
daerah berpenduduk padat terdekat dan
posisi bandar udara (aerodrome) ?
d. lokasi fasilitas dan peralatan bandar udara
di luar daerah lingkungan kerja bandar
udara (aerodrome) ?
3. Apakah bagian 2 dari bandar udara berisikan : CASR139 App1
a. Rincian sertifikat tanah dari lokasi bandar Bab 2 (d)
udara (aerodrome) atau
b. Rincian pemindahan kuasa (misal:
perjanjian leasing) properti tempat bandar
udara (aerodrome) berlokasi

A.3 DATA ATAU INFORMASI YANG DILAPORKAN KEPADA AERONAUTICAL


INFORMATION SERVICE (AIS)

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi


Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Informasi Umum : CASR 139 Apendiks 1, Bab 3 Bagian 3.1
1. Indikator lokasi bandar udara Butir 3.1 Huruf
(a)
2. Nama bandar udara Butir 3.1 Huruf
(b)
3. Nama kota dimana pelayanan bandar udara Butir 3.1 Huruf (c)
diberikan
4. Lokasi bandar udara berupa Koordinat titik Butir 3.1 Huruf
referensi bandar udara (ARP) dalam sistem (d)
koordinat WGS 84
5. Arah dan jarak ke kota Butir 3.1 Huruf
(e)
6. Elevasi bandar udara dalam MSL dan geoid Butir 3.1 Huruf (f)
undulation
7. Elevasi dari masing-masing threshold dalam Butir 3.1 Huruf
MSL dan geoid undulation (g)
8. Elevasi tertinggi dari zona touch down pada Butir 3.1 Huruf
precision approach runway (g)
9. Referensi temperatur bandar udara (aerodrome) Butir 3.1 Huruf
(h)
10. Rincian aerodrome beacon Butir 3.1 Huruf (i)
FORMULIR II II - 5
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi
Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
11. Nama penyelenggara bandar udara beserta Butir 3.1 Huruf (j)
alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi
setiap saat
12. Informasi setempat : Butir 3.1 Huruf (k)
a. Jam operasi bandar udara
b. Pelayanan darat yang tersedia
c. PKP-PK
d. Prosedur khusus (bila ada); dan
e. Informasi local atau peringatan dini (bila
ada).
Dimensi bandar udara (Aerodrome) dan informasi terkait: CASR 139 Apendiks 1, Bab 3
1. Arah runway sebenarnya (true Bearing) dan Butir 3.2 Huruf
nomor runway (a)
2. Panjang, lebar dan kemiringan memanjang Butir 3.2 Huruf
runway (a)
3. Lokasi dari displaced threshold jika ada Butir 3.2 Huruf
(a)
4. Koordinat geografis dari masing-masing Butir 3.2 Huruf (i)
threshold
5. Jenis permukaan runway Butir 3.2 Huruf
(a)
6. Jenis runway (instrument, non-instrument) Butir 3.2 Huruf
(a)
7. Zona bebas obstacle yang tersedia (runway Butir 3.2 Huruf
instrumen yang dapat diterapkan) (a)
8. Dimensi dan jenis permukaan untuk RESA dan Butir 3.2 Huruf
stopway (b)
9. Panjang,lebar &jenis permukaan runway strip Butir 3.2 Huruf
(b)
10. Dimensi, profil dan jenis permukaan dari Butir 3.2 Huruf
clearway jika ada (e)
11. Jenis perkerasan dan kekuatan runway dalam Butir 3.2 Huruf
sistem Aircraft Classification Number – (m)
Pavement Classification Number (ACN-PCN)
12. Declared distance runway untuk setiap runway Butir 3.2 Huruf
(n)
13. Panjang, lebar dan jenis permukaan taxiway Butir 3.2 Huruf (c)
14. Lokasi dan penetapan rute standar taxi Butir 3.2 Huruf
(h)
15. Koordinat geografis dari masing-masing garis Butir 3.2 Huruf (j)
titik tengah taxiway
16. Jenis permukaan dan kekuatan perkerasan Butir 3.2 Huruf
apron serta nomor parking stand (d)
17. Koordinat geografis parking stand Butir 3.2 Huruf (k)
18. Aerodrome Obstacle Chart Type A MOS 4.1
19. Kategori PKP-PK bandar udara (aerodrome) Butir 3.2 Huruf
(p)
20. Lokasi dan frekuensi dari VOR Butir 3.2 Huruf
(g)
21. Koordinat geografis dan elevasi tertinggi untuk Butir 3.2 Huruf (l)
setiap obstacle yang signifikan di approach dan
take-off climb area, circling area dan di sekitar
bandar udara (vicinity of the aerodrome).
22. Informasi contact person (Koordinator) yang Butir 3.2 Huruf
bertanggung jawab terhadap pemindahan (o)
pesawat yang rusak dan pernyataan
kemampuan untuk memindahkan pesawat
udara besar yang rusak dengan menggunakan
peralatan yang ada di bandar udara.
Informasi tentang Sistem Visual Aid CASR 139 Appendix 1
1. Tipe runway lighting, jika ada, untuk setiap Butir 3.2 Huruf (f)
runway
2. Tipe approach lighting Butir 3.2 Huruf (f)
3. visual approach slope indicator untuk setiap Butir 3.2 Huruf (f)
runway, jika ada
4. Apakah portabel lighting tersedia? Butir 3.2 Huruf (f)
5. Tipe taxiway lighting Butir 3.2 Huruf (f)
6. Tipe Apron Lighting Butir 3.2 Huruf (f)
7. Alat bantu visual lain untuk runway, taxiway dan Butir 3.2 Huruf (f)
apron, jika ada
8. Rincian marka untuk runway, taxiway dan apron Butir 3.2 Huruf (f)

FORMULIR II II - 6
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi
Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
9. Ketersediaan standby power, switching Butir 3.2 Huruf (f)
arrangements and changeover times
10. Penjabaran visual docking guidance systems di Butir 3.2 Huruf (f)
apron yang digunakan untuk penerbangan
internasional, dan posisi parkir pesawat udara
Catatan : Lihat ICAO Annex 15 untuk spesifikasi elemen data dan tingkat akurasi yang disyaratkan untuk elemen
data aeronautika.

A.4 PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI BANDAR UDARA


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi
Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara (Aerodrome Manual)
1. Apakah buku pedoman (manual) sudah dirubah CASR 139.123
sesuai dengan kondisi saat ini agar (1)
keakuratannya tetap terpelihara?
2. Apakah penyelenggara bandar udara sudah CASR 139.123
menjalankan arahan yang diberikan oleh (2)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk
melakukan perubahan buku pedoman (manual)
sesuai MoS?
3. Apakah penyelenggara bandar udara sudah CASR 139.123
memberitahu Direktorat Jenderal Perhubungan (3)
Udara secara tertulis dalam tempo 14 hari atas
dirubahnya buku pedoman?
4. Apakah copy buku pedoman (manual) masih CASR 139.125
disimpan/dipegang oleh orang yang sesuai (2b, 2c)
dalam daftar distribusi pedoman ?
5. Apakah personel yang ditunjuk sebagai CASR 139.125
pengontrol buku pedoman (manual) telah (2b, 2c)
melakukan tugasnya? CASR 139.App 1
, 5.1(d)
6. Apakah buku pedoman (manual) terus menerus CASR 139.123
dimutakhirkan? (1)
7. Apakah ada struktur organisasi dan manajemen CASR 139 App1,
yang bertanggung jawab terhadap operasional 5.1(a) (b)
dan pemeliharaan di bandar udara?
8. Apakah ada kualifikasi/kompetensi dan CASR 139.031
pengalaman untuk posisi kepala bandar
udara/general manager dan pejabat bidang
keselmatan/operasi/teknik dalam struktur
organisasi penyelenggara bandar udara?
9. Apakah struktur organisasi berada pada section CASR 139.App1,
yang sesuai dengan buku pedoman (manual)? 5.1 (a)
10. Apakah ada rincian tanggung jawab manajemen CASR 139.App1,
di setiap prosedur pengoperasian bandar 5.1(c)
udara?
11. Apakah manajemen memiliki suatu proses untuk
memastikan bahwa bandar udara dioperasikan Inspektur Cek
sesuai dengan buku pedoman (manual)?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah ada daftar personel yang
CASR 139.App 1
bertanggungjawab atas operasional dan
, 5.1(c)
pemeliharaan bandar udara (aerodrome) ?
3. Apakah rincian kontak personel mereka benar? Inspektur Cek
Fasilitas
Apakah sudah tersedia fasilitas pelatihan untuk CASR 139.037
peningkatan pengetahuan personel terhadap (1)
persyaratan teknis bandar udara yang terus
diperbaharui sesuai dengan standar kebutuhan?
Prosedur
1. Apakah personel terkait telah dapat memahami Inspektur Cek
bahwa kondisi yang ada dalam pengecualian CASR 139.177
(exemption) telah sesuai program pengelolaan
keselamatan (safety plan)?
2. Apakah kondisi-kondisi dalam pengecualian Inspektur Cek
yang tercantum pada sertifikat juga sesuai? CASR 139.177
3. Jika terdapat pengecualian (exemption), apakah Inspektur Cek
mitigasi yang tercantum dalam safety plan telah CASR 139.177
dilaksanakan? (3)
4. Apakah exemption masih berlaku dan sesuai Inspektur Cek

FORMULIR II II - 7
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 – Memenuhi Referensi
Penjelasan
MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
dengan kondisi di bandar udara? CASR 139.177

5. Apakah telah dilakukan evaluasi untuk Inspektur Cek


memastikan bahwa mitigasi yang tercantum CASR 139.177
dalam safety plan masih sesuai dengan kondisi (5)
saat ini?
Cek Produk
1. Apakah catatan pelatihan personel Inspektur Cek
mengindikasikan adanya komitmen
manajemen?
2. Apakah para personel memahami akan Inspektur Cek
persyaratan dan tanggung jawab masing-
masing?
Umpan Balik
1. Apakah personel didorong untuk melaporkan Inspektur Cek
adanya masalah berkaitan dengan
Administrasi?
2. Dan apakah laporan tersebut ditindaklajuti? Inspektur Cek

A.5 AIRPORT EMERGENCY PLAN (AEP)

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi


Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah sumber daya berisikan daftar anggota CASR 139.057
komite gawat darurat di bandar udara dan
rincian Kontak Personel?
2. Apakah komite juga memasukkan perwakilan CASR 139.059
dari semua instansi untuk layanan gawat darurat (2)
dapat dihubungi untuk bantuannya dalam suatu
keadaan gawat darurat?
3. Apakah AEP berisikan rincian tugas dari setiap CASR 139.057
organisasi yang terlibat dalam keadaan gawat (2)
darurat?
4. Dan rincian dari aktivasi, kontrol dan koordinasi CASR 139.057
semua instansi yang terlibat selama keadaan (2)
darurat? CASR 139 App
1 , 4.3 (d)

5. Dan fasilitas untuk keadaan gawat darurat? CASR 139.061


CASR 139 App
1, 4.3 (b)
6. Dan respon operasional terhadap suatu CASR 139.061
keadaan darurat termasuk pengaturan akses ke CASR 139
bandar udara dan lokasi-lokasi tempat App1, 4.3 (e.3)
berkumpul (assembly areas)?
7. Dan tanggap terhadap panggilan lokal? CASR 139.061
CASR 139 App
1, 4.3 (e.4)
8. Dan respon terhadap panggilan kondisi darurat CASR 139.203
? CASR 139 App
1 , 4.3 (e.5)
9. Dan pengaturan (plan) untuk mengembalikan CASR 139.057
bandar udara ke status operasional setelah CASR 139 App
keadaan darurat? 1 , 4.3 (e.6)
10. Bagaimanakah sistem review terhadap AEP? CASR 139.057
Apakah review secara periodik (paling tidak (3)
sekali setahun) setelah berkonsultasi dengan
semua organisasi terkait ?
11. Dan review sesegera mungkin terhadap CASR 139.057
pengaturan (plan) setelah keadaan darurat (5)
sebenarnya atau setelah latihan? CASR 139 App
1 Bag4 Butir 4.3
(c)
12. Dan menyimpan catatan dari setiap review CASR
paling tidak selama 3 tahun? 139.057(6.c)
13. Apakah buku pedoman (manual) memasukkan CASR
pengaturan untuk menguji pengaturan keadaan 139.061(2.a)
darurat di bandar udara dengan uji coba skala
penuh paling tidak setiap 2 tahun sekali?
14. Apakah pengaturan tersebut telah cukup CASR 139.061

FORMULIR II II - 8
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
memadai untuk memastikan terpenuhinya (1)
koordinasi, komunikasi, komando antar unit
kerja terkait serta kecukupan terhadap
personel, fasilitas dan prosedur?
15. Apakah buku pedoman (manual) memasukkan CASR 139.061
pengaturan untuk menunda uji coba jika terjadi (3)
keadaan gawat darurat yang sebenarnya ?
16. Apakah buku pedoman (manual) CASR 139.061
memperhatikan prinsip faktor kemanusiaan (6)
(human factor) ?
17. Apakah buku pedoman (manual) memasukkan CASR 139.061
pengaturan untuk uji coba secara parsial pada (2.a)
tahun di antara dua tahun uji coba skala
penuh?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dichek Inspektur cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur cek
menyimpan catatan tentang AEP sesuai dengan
buku pedoman (manual)?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya CASR 139.061
yang cukup dan memadai? (1b)

2.Termasuk Persyaratan EOC, Command CASR 139.061


Post dan peralatan komuikasi? (2c)
Prosedur
1. Apakah keanggotaan saat ini dan kontak CASR 139.059
personel dari Aerodrome Emergency Committee (2)
sesuai dengan buku pedoman? Inspektur cek
2. Apakah frekuensi pertemuan telah sesuai Inspektur cek
dengan buku pedoman? AC 139-10
3. Apakah semua organisasi penting yang CASR 139.061
berpartisipasi/merespon cukup terwakili? Inspektur cek
4. Apakah AEP telah direview dengan mengacu CASR 139.057
pada buku pedoman (manual) ? (3)
Inspektur cek
5. Apakah AEP diuji dengan mengacu pada buku CASR 139.061
pedoman (manual) ? (5)
Inspektur cek
6. Apakah copy dari AEP didistribusikan dengan Inspektur cek
mengacu pada buku pedoman (manual) ?
7. Apakah para personel telah paham persyaratan Inspektur cek
keselamatan pada Rencana Penanggulangan
gawat darurat?
8. Apakah ada kondisi atau perkecualian yang CASR 139.177
harus diikuti?
Chek Produk
1. Jika personel DGCA hadir pada uji coba AEP, Inspektur cek
pemeriksaan yang dilakukan hanya berupa
pengamatan (observasi). Inspektur cek
2. Dalam kasus lain, chek produk berikutnya
dilakukan dengan mengacu pada catatan yang
disimpan penyelenggara bandar udara.
3. Apakah uji coba direncanakan sesuai dengan Inspektur cek
buku pedoman (manual) ?
4. Kapan latihan terakhir dilakukan ? Inspektur cek
5. Apakah organisasi-organisasi yang berkaitan
Inspektur cek
hadir?
6. Apakah sasaran yang dituju sudah tepat dan
Inspektur cek
teruji?
7. Apakah kegiatan tanya jawab dilakukan sesuai
Inspektur cek
dengan buku pedoman (manual) ?
8. Apakah amandemen yang tepat dilakukan
Inspektur cek
terhadap AEP?
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan keadaan gawat Inspektur cek
darurat di bandar udara (aerodrome) diketahui,
dilaporkan dan ditindaklanjuti?

FORMULIR II II - 9
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
B. KONTROL SISI UDARA

B.1 MANAJEMEN OPERASI APRON

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi


Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139 App1
prosedur untuk pengaturan parkir pesawat , 4.9
udara?
2. Apakah termasuk Pengaturan antara pemandu CASR 139
lalu lintas penerbangan dan manajemen apron App1, 4.9(a)
berupa Letter of Agreement (LOA) atau
sejenisnya dengan unit pelayanan informasi
aeronautika di unit ATS bandar udara masing –
masing atau di unit ATS bandar udara yang
melayaninya untuk memastikan mekanisme dan
koordinasi pengaturan parkir pesawat udara ?

3. Dan pengaturan untuk alokasi posisi parkir CASR 139


pesawat udara? App1, 4.9(b)
4. Dan pengaturan untuk mulai menghidupkan CASR 139
mesin serta memastikan clearance bagi App1, 4.9(c)
pesawat udara untuk push back?
5. Dan inventarisasi serta prosedur penggunaan CASR 139
(aktivasi dan deaktivasi) peralatan Docking App1, 4.9(d)
Guidance System (VDGS/ADGS) yang
digunakan di bandar udara?
6. Dan rincian prosedur pelayanan marshalling? CASR 139
App1, 4.9(e)
7. Dan prosedur pelayanan follow me car? CASR 139
App1, 4.9 (f)
8. Dan nama, nomor telepon serta peran dari CASR 139
personel yang bertanggung jawab dalam App1, 4.9(g)
perencanaan dan pelaksanaan pengaturan
parkir pesawat udara?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek CASR 139.125
2. Apakah personel yang menyimpan catatan CASR 139.125
sesuai dengan buku pedoman (manual)?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan peralatan (antara CASR 139.035
lain : radio komunikasi untuk unit manajemen MOS 9.5
apron, monitoring visual untuk memastikan Inspektur Cek
aircraft stand cleareances dan pergerakan
kendaraan di apron ) yang laik untuk mengontrol
pemarkiran pesawat udara?

2. Apakah tersedia personel yang dapat CASR 139.035


memberikan layanan follow me car jika Inspektur Cek
diperlukan?
Prosedur
1. Apakah personel memahami persyaratan MOS 9.6.4
keselamatan berkaitan dengan clearance dan
dorongan mesin (Jet Blast)?
2. Apakah tanggung jawab organisasi serta MOS 9.6
pengaturanya sesuai dengan buku pedoman
(manual)?
3. Apakah posisi parkir pesawat udara CASR 139.App
dialokasikan sesuai dengan buku pedoman 1 , 4.9(b)
(manual)? MOS 10.15.1
4. Apakah cara menghidupkan mesin (engine start) CASR 139.
dan push back dilakukan sesuai dengan buku App1 , 4.9(c)
pedoman (manual)? MOS 9.6.3
5. Apakah ada kondisi dan pengecualian yang CASR 139.177
harus diikuti?
Cek Produk
1. Apakah docking guidance system sesuai CASR 139. App
dengan buku pedoman (manual)? 1, 4.9(d)
MOS 5.3.24
Inspektur Cek
2. Apakah marka parkir pesawat udara sesuai CASR 139.045
dengan buku pedoman (manual)? MOS 5.2.16
Inspektur Cek

FORMULIR II II - 10
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan pengoperasian Inspektur Cek
apron dan parkir pesawat udara diketahui, dilaporkan
dan ditindaklanjuti?

B.2 MANAJEMEN KESELAMATAN APRON

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi


Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR App1 ,
prosedur manajemen operasional apron yang 4.10
sesuai dengan peraturan keselamatan (safe for
aircraft)?
2. Apakah memuat pengaturan pengamanan dari CASR App1 ,
jet blast dan baling-baling? 4.10 (a)
3. Termasuk di dalamnya pengaturan desain posisi MOS 3.13
parkir? MOS 9.6.6
4. Dan penyediaan struktur pengaman dari jet CASR 139 App1
blast? , 4.10(a)
Inspektur Cek
5. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139
prosedur tindakan pengamanan pada saat App1, 4.10(b)
pengisian bahan bakar ke pesawat udara?
6. Apakah buku pedoman berisikan prosedur untuk CASR 139
memastikan bahwa apron dibersihkan untuk App1, 4.10(e)
menghilangkan sampah (penyapuan) ?
7. Apakah buku pedoman berisikan prosedur untuk CASR 139
memastikan bahwa apron bersih dari App1, 4.10(f)
kontaminasi benda berbahaya (misal: tumpahan
bahan bakar)?
8. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139
prosedur berkaitan dengan pelaporan insiden App1, 4.10(g)
dan kecelakaan di apron?
9. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139 App1
bahwa Pengawasan kebakaran dan prosedur Bag 4.10 (c)
penanganan kebakaran (fire extingusiher) di
apron pada saat pelayanan darat pesawat udara
termasuk persyaratan adanya alat pemadam
kebakaran dan personilnya telah terlatih?
10. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139 App1
koordinasi dan prosedur penyampaian informasi Bag 4.10 (d)
adanya kebakaran di apron, jika diperlukan,
dengan unit PKP-PK.
11. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139 App1
bahwa Penyelenggaraan audit melalui Bag 4.10 (h)
pelaksanaan Safety Management System
(SMS), terhadap pemenuhan keselamatan
kepada semua badan hukum Indonesia yang
bergerak di kegiatan penunjang bandar udara
(ground handling servicing) ?
12. Dan nama, nomor telepon dan peran/tanggung Inspektur Cek
jawab dari personel yang terkait manajemen CASR 139
apron? App1, 4.9(g)
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah personel yang menyimpan catatan CASR 139.125
sesuai dengan yang tertera dalam buku
pedoman (manual)?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel yang tepat untuk CASR 139.035
mengontrol, memantau dan/atau mensupervisi MOS 9.6.5
kegiatan keselamatan apron?
2. Apakah tersedia personel dan fasilitas/peralatan MOS 9.6.5
untuk mendesain tata letak parkir, pemarkaan,
dan fasilitas pelindung dari jet blast?

Prosedur
1. Apakah personel memahami persyaratan MOS 9.6.4
keselamatan berkaitan dengan clearances dan
FORMULIR II II - 11
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
jet blast?
2. Apakah tanggung jawab organisasi dan MOS 9.6.7
pengaturan manajemen keselamatan apron di
lapangan sesuai dengan buku pedoman
(manual) ?
3. Apakah tindakan pembersihan dan penyapuan CASR 139
yang dilakukan sesuai dengan buku pedoman App1, 4.10 (e,f)
(manual) ?
4. Apakah kegiatan pengisian bahan bakar diawali CASR 139
dan dilakukan sesuai dengan buku pedoman App1, 4.10(b)
(manual) ?
5. Apakah ada kondisi dan pengecualian yang CASR 139.177
harus diikuti?
Cek Produk
1. Apakah sistem automatic docking guiadance MOS 5.3.25
sistem dan/atau visual docking guiadance Inspektur Cek
sistem l sesuai dengan buku pedoman (manual)
?

2. Apakah pembuatan marka untuk parkir pesawat CASR 139.045


udara sesuai dengan buku pedoman (manual) ? MOS 5.2.16
3. Apakah permukaan apron dalam kondisi yang Inspektur Cek
mememuhi persyaratan keselamatan?
4. Apakah penerapan audit terhadap, semua Inspektur Cek
badan hukum Indonesia yang bergerak di CASR 139 App1
kegiatan penunjang bandar udara (ground Bag 4.10 (h)
handling servicing) termasuk menyasyaratkan
adanya alat pemadam kebakaran dan
personilnya telah terlatih
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan keselamatan apron CASR 139.4.10
diketahui, dilaporkan dan ditindaklanjuti? (g)

B.3 AKSES KE DALAM DAERAH PERGERAKAN


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139
informasi-informasi tentang pencegahan masuk App1, 4.2
ke dalam daerah pergerakan tanpa otorisasi
terhadap orang, kendaraan, peralatan,
tumbuhan atau binatang, ataupun sesuatu yang
lain yang dapat membahayakan keselamatan
pesawat udara?
2. Apakah juga memasukkan rincian dari prosedur CASR 139
pengontrolan akses ke sisi udara? App1,4.2
3. Dan nama serta peran/tanggung jawab personel CASR 139
yang bertanggungjawab untuk mengontrol akses App1, 4.2(b)
ke area pergerakan dan nomor telepon untuk
menghubungi mereka selama dan setelah jam
kerja?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Chek
2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Chek
melakukan pencatatan sesuai dengan buku
pedoman pengoperasian bandar udara
(aerodrome manual)?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya CASR 139.037
yang cukup dan memadai? (1)
2. Apakah sarana pengontrolan fisik di lokasi
sesuai dengan buku pedoman (manual)?, MOS 9.10
termasuk ketersediaan pagar atau penghalang
yang sesuai dengan standar, guna menghalangi
masuknya orang melalui selokan air (sewers)
atau gorong-gorong
3. Apakah juga telah tersedia lampu pagar
keamanan (lighting of security fences) yang MOS 9.11
memadai pada pagar atau pelindung lainnya
FORMULIR II II - 12
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
(barriers) untuk bandar udara internasional ?
Prosedur
1. Apakah pengaturan akses ke sisi udara sesuai Inspektur Chek
dengan buku pedoman?
2. Apakah personel yang menjalankan tugas dan Inspektur Chek
fungsi ini sesuai dengan buku pedoman?
3. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Chek
keselamatan berkaitan dengan masuk tanpa ijin
ke dalam area pergerakan?
4. Apakah ada kondisi atau pengecualian yang CASR 139.177
harus diikuti?
Cek Produk
Apakah kontrol sisi udara yang telah diobservasi Inspektur Chek
menunjukkan hal yang efektif dan sesuai dengan
buku pedoman ?
Umpan Balik
Apakah kejadian masuk tanpa ijin selalu diketahui, Inspektur Chek
dilaporkan dan ditindaklanjuti?

B.4 PEMELIHARAAN DAERAH PERGERAKAN


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah dalam buku pedoman (manual) CASR 139
berisikan prosedur untuk pemeliharaan rutin App1, 4.7
permukaan area pergerakan dan sistem
drainase untuk memastikan bahwa kinerja
(performance) area pergerakan tidak
berkurang?
2. Apakah termasuk di dalamnya pengaturan CASR 139
pemeliharaan runway yang diaspal dan/atau App1,4.7 (a,b,c)
tidak diaspal, serta bahu landas pacu (shoulder)
dan safety area?
3. Apakah didalam pengaturan pemeliharaan MOS.9.18
runway yang dilapis ulang (overlay) telah
dituangkan ke dalam MOWP (method of working
plan) termasuk prosedur pengembalian kondisi
runway ke status kondisi normal untuk operasi
pesawat udara?
4. Apakah termasuk di dalamnya pengaturan CASR 139 App1
pemeliharan taxiway yang diaspal atau tidak ,4.7 (a.b,c)
diaspal serta bahu landas pacu (shoulder)?
5. Apakah termasuk di dalamnya pengaturan untuk CASR 139 App1
pemeliharaannrunway strip dan taxiway strip , 4.7 (c)
yang berhubungan?
6. Apakah telah tersedia Program Pemeliharaan CASR 139.073
Perkerasan (Pavement Management System)
yang merupakan prosedur sistematis untuk
mengetahui perencanaan pemeliharaan (kapan
dan bagaimana) untuk memperoleh hasil yang
maksimal dengan biaya yang se-efisien
mungkin, termasuk tindakan pencegahan
adanya FOD (foreign object damage/debries)
maupun ketidakteraturan permukaan pada
runway, taxiway, apron dan taxiway shoulder?

7. Apakah telah tersedia Program Pemeliharaan Alat CASR 139.073


Bantu Visual merupakan prosedur sistematis (4)
untuk mengetahui perencanaan pemeliharaan
(kapan dan bagaimana) untuk menjamin
keandalan operasional peralatan/fasilitas dan
mencegah terjadinya kegagalan operasi alat
bantu visual, termasuk penentuan tujuan setiap
tingkatan pemeliharaan?

Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dichek Inspektur Cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara yang Inspektur Cek
menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?

FORMULIR II II - 13
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya CASR 139.035
yang cukup dan memadai?
2. Sudahkah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
menyediakan peralatan yang cukup dan tepat?

Prosedur
1. Apakah kegiatan pemeliharaan di atau dekat CASR 139 App1
area pergerakan dikontrol sesuai dengan buku , 4.7
pedoman (manual)?
2. Apakah pemeliharaan area pergerakan MOS 10.1.1
dilakukan sesuai dengan jadwal atau rutinitas MOS 10.2.1
yang tercantum dalam buku pedoman (manual)
?
3. Dapatkah hasil uji kekesatan landas pacu MOS.10.2
(runway) dikaitkan dengan serviceability dan
batas-batas keselamatan?
4. Apakah personel memahami akan persyaratan CASR.139.035(
keselamatan berkaitan dengan area 1)
pergerakan?
5. Apakah ada kondisi atau pengecualian yang CASR 139.077
harus diikuti?
6. Apakah ada prosedur yang memastikan CASR 139.069
pelaksanaan dan output pihak ke 3 sesuai
dengan standard dan ketentuan, jika dalam
pengoperasian dan pemeliharaan ada yang
dipihak ketigakan ?
Cek Produk
1. Apakah prosedur dilakukan sesuai dengan CASR 139 App1
pengaturan keselamatan kerja (work safety)? ,4.8
Inspektur Cek
2. Apakah bantuan visual dan pemarkaan MOS 7.4
permukaan dalam kondisi seperti yang CASR 139.045
seharusnya? Inspektur Cek
3. Apakah pengaspalan permukaan terbebas dari MOS 10.2.16
masalah permukaan (pantulan, genangan air, Inspektur Cek
dsb)
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan pemeliharaan Inspektur Cek
diketahui, dilaporkan dan ditindaklanjuti?

B.5 PENGAWASAN/PENGATURAN KENDARAAN DI SISI UDARA


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) sudah CASR 139 App1
menetapkan suatu prosedur di bandar udara 4.11
untuk pengontrolan kendaraan yang beroperasi AC 139-08
di atau sekitar area pergerakan? 4.11.4.1
2. Jika telah ditetapkan, apakah buku pedoman CASR 139 App1
(manual) tersebut memasukkan rincian aturan- 4.11(a)
aturan lalu lintas termasuk pembatasan AC 139-08
kecepatan? 4.11.4.2
3. Dan metoda untuk memberikan instruksi dan CASR 139 App1
pengujian bagi pengemudi sisi udara terkait ,4.11(b)
aturan lalu lintas yang diterapkan? AC 139-08
4.11.4.3
4. Dan metode untuk menerbitkan izin kendaraan CASR 139 App1
& pengemudi untuk operasi sisi udara , 4.11(c)
AC 139-08
4.11.4.4
5. Dan langkah-langkah pelaksanaan aturan CASR 139 App1
tersebut (enforcement)? , 4.11(d)
AC 139-08
4.11.4.5
6. Dan nama, nomor telepon dan peran/tanggung CASR 139 App1
jawab dari personel yang bertanggungjawab , 4.11(e)
atas kontrol kendaraan sisi udara? AC 139-08
4.11.5
Penyimpanan Catatan
1. Daftar cek dokumen Inspektur Cek
FORMULIR II II - 14
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM

2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek


menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumberdaya yang Inspektur Cek
cukup untuk menguji pengemudi, menerbitkan
ijin mengemudi dan mengawasi para pengemudi
pada saat mengemudi?
2. Apakah copy dari aturan-aturan mengemudi Inspektur Cek
tersedia dan sesuai dengan buku pedoman
(manual)?
Prosedur
1. Apakah pelaksanaan sesuai dengan buku Inspektur Cek
pedoman (manual)?
2. Apakah pengujian pengemudi sesuai dengan Inspektur Cek
buku pedoman (manual)?
3. Apakah pengawasan dilakukan sesuai dengan Inspektur Cek
buku pedoman (manual)?
4. Apakah hukuman diterapkan sesuai dengan Inspektur Cek
buku pedoman (manual)?
5. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek
keselamatan berkaitan dengan kendaraan sisi
udara?
6. Apakah ada kondisi dan pengecualian yang Inspektur Cek
harus diikuti?
Cek Produk
1. Apakah ijin/lisensi diberikan sesuai dengan buku Inspektur Cek
pedoman (manual)?
2. Apakah aturan mengemudi selalu diawasi? Inspektur Cek
3. Apakah kendaraan sudah mempunyai stiker sisi Inspektur Cek
udara yang diberikan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
4. Apakah prosedur radio yang benar/sesuai Inspektur Cek
digunakan?
Umpan Balik
Apakah insiden kendaraan di sisi udara diketahui, Inspektur Cek
dilaporkan dan ditindaklanjuti?

B.6 OPERASI VISIBILITY RENDAH


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) yang berisikan CASR 139 App1
prosedur bagi personel penyelenggara bandar 4.16a
udara (aerodrome) yang terlibat dalam aktivitas AC 139-08
di darat (ground activities) pada saat operasi 4.16.4.2
dalam kondisi daya pandang rendah (low
visibility)?
2. Apakah prosedur pada saat low visibility sudah CASR 139 App1
menjabarkan prosedur pemberitahuan serta 4.16b
rincian yang melibatkan manusia, kendaraan, AC 139-08
pengosongan manusia yang tidak 4.16.4.3
berkepentingan pada daerah airside,
pemeriksaan fisik instalasi lampu dan alat
peringatan seperti rambu rambu ?
3. Jika pengukuran low visibility ditentukan dengan CASR 139 App1
Runway Visual Range (RVR) secara manual, , 4.16c
apakah prosedur yang dilakukan sudah memuat AC 139-08
metoda pengukuran, pelaporan yang tepat 4.16.4.4
waktu, lokasi dan posisi observasi serta syarat-
syarat personel termasuk pelatihan yang harus
dilakukan?
4. Apakah dalam manual sudah terdapat nama CASR 139 App1
serta nomor telepon dari pejabat/personel yang , 4.16d
bertanggung jawab pada saat low visibility? AC 139-08
4.16.4.5
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
menyimpan catatan sesuai dengan buku
FORMULIR II II - 15
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
pedoman (manual)?
Fasilitas
Apakah tersedia personel dan sumber daya yang Inspektur Cek
cukup dan memadai?
Prosedur
1. Apakah pelaksanaan pengukuran visibilitas di MOS 9.19
sepanjang runway sesuai dengan buku Inspektur Cek
pedoman (manual)?
2. Apakah prosedur untuk meminimalkan lalulintas MOS 9.19
kendaraan yang bergerak didaerah Inspektur Cek
pergerakansesuai dengan buku pedoman
(manual)?
3. Apakah inspeksi runway selama periode MOS 9.19
pandangan terbatas sesuai dengan buku Inspektur Cek
pedoman (manual)?
4. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek
keselamatan berkaitan dengan operasi pada
pandangan terbatas?
Cek Produk
Apakah rambu, pintu dan tanda-tanda peringatan Inspektur Cek
untuk operasi pada pandangan terbatas berada di
tempat sesuai dengan buku pedoman (manual)?
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan operasional pada Inspektur Cek
pandangan terbatas diketahui, dilaporkan dan
ditindaklanjuti?

Catatan : Section pada manual ini diterapkan pada proses yang terkait dengan operasional di ground (ground
operation), pada kondisi pandangan terbatas (low visibility). Prosedur ini tidak ditujukan untuk meniru
pengaturan prosedure untuk Air traffic Services and Meteorological Officers. Sebagai informasi, pada
umumnya operasi dalam pandangan terbatas berlaku pada bandar udara yang memiliki ILS (instrument
precision) Category II atau III.

B.7 PERTOLONGAN KECELAKAAN PESAWAT UDARA DAN PEMADAM KEBAKARAN


(PKP-PK)
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah dalam buku pedoman (manual) terdapat  CASR 139
prosedur pemenuhan kebutuhan PKP-PK, App-1 4.4;
termasuk informasi tentang fasilitas, peralatan,  AC 139-08
personel dan kendaraan? 4.4.4.1
 MoS 139 Vol.
IV
2. Apakah dalam buku pedoman (manual) juga  CASR 139
terdapat prosedur penanggulangan kebakaran App-1 4.4;
pada gedung di bandara ?  AC 139-08
4.4.4.2
 MoS 139 Vol.
IV
3. Apakah dalam buku pedoman (manual) kategori  CASR 139
PKP-PK tercantum dengan jelas? App-1 4.4
 AC 139-08
4.4.4.3
 MoS 139
Vol. IV
4. Apakah dalam buku pedoman (manual) ada  CASR 139
ketentuan yang dibuat untuk penanggulangan App-1 4.4;
lingkungan permukaan yang sulit?  AC 139-08
4.4.4.4
 MoS 139 Vol.
IV
5. Apakah dalam buku pedoman (manual) ada  CASR 139
ketentuan mengenai kategori PKP-PK selama App-1 4.4;
terjadi pengurangan frekuensi operasional  AC 139-08
pesawat udara, serta pemberitahuan kepada 4.4.4.5
Unit Pelayanan informasi aeronaituka di unit  MoS 139 Vol.
ATS bandar udara masing – masing untuk IV
memastikan mekanisme dan koordinasi
FORMULIR II II - 16
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
penerbitan NOTAM)
6. Apakah dalam buku pedoman (manual)  CASR 139
terdapat informasi tentang bahan pelengkap dan App-1 4.4;
jumlah air yang tersedia untuk produksi foam.  AC 139-08
4.4.4.6
 MoS 139 Vol.
IV
7. Apakah dalam buku pedoman (manual) jumlah  CASR 139
foam yang tersedia pada kendaraan sebanding App-1 4.4;
(proporsional) dengan jumlah air yang tersedia.  AC 139-08
4.4.4.7
 MoS 139 Vol.
IV
8. Apakah dalam buku pedoman (manual) MoS 139 Vol. IV
terdapat informasi tentang tujuan operasional
PKP-PK
9. Apakah dalam buku pedoman (manual )  CASR 139
terdapat informasi tentang persyaratan App-1 4.4;
pelatihan:  AC 139-08
a. Initial personel PKP-PK; 4.4.4.8
b. Tahapan training;  MoS 139 Vol.
c. Latihan pemadaman api secara nyata (Live IV
Fire Drill);
d. Pressure fed fuel fires, jika ada?.
10. Apakah dalam buku pedoman (manual) terdapat  CASR 139
program pelatihan meliputi komponen App-1 4.4;
kerjasama tim dan kinerja personel.  AC 139-08
4.4.4.9
 MoS 139 Vol.
IV
11. Apakah dalam buku pedoman (manual)  CASR 139
terdapat informasi mengenai kelengkapan App-1 4.4;
pakaian pelindung dan alat bantu pernapasan  AC 139-08
untuk personel PKP-PK. 4.4.4.10
 MoS 139 Vol.
IV
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspector Check
2. Apakah personel yang menyimpan catatan Inspector Check
sesuai sebagaimana tercantum dalam buku
pedoman (manual) dan/atau Fire Service
Manual SOP?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya  Inspector
yang cukup dan memadai? Check
 MoS 139 Vol.
IV

2. Apakah Fire Station cukup menampung semua Inspector Check


kendaraan dan peralatan?

3. Apakah akses dari Fire Station menuju area Inspector Check


pergerakan bebas hambatan dan langsung?
4. Apakah bak penampungan air ditempatkan pada Inspector Check
lokasi yang strategis (yang mudah dijangkau)?
5. Apakah apabila tersedia lahan yang memadai  Inspector
telah tersedia Emergency acces road ? Check
6. Apabila tersedia Emergency Acces road apakah  MoS 139 Vol.
telah memenuhi rapid response area (RAA), jika IV
sebagian RAA berada diluar pagar bandar udara
maka wajib dilengkapi pintu darurat atau bagian
pagar yang mudah patah untuk jalan keluar
kendaraan PKP-PK jika terjadi incident/accident
?
7. Apakah tersedia fasilitas untuk penanggulangan  Inspector
wilayah yang sulit? Check
 CASR 139.213
 MoS 139 Vol.
IV

8. Apakah tersedia sistem komunikasi yang sesuai Inspector Check


dan efektif?
FORMULIR II II - 17
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
9. Apakah sistem alarm kebakaran sesuai dan Inspector Check
bekerja baik?
10. Apakah jumlah kendaraan PKP-PK sesuai Inspector Check
dengan Kategori PKP-PK bandar Udara?
11. Apakah tersedia personel dan sumber daya Inspector Check
yang cukup dan memadai?
Prosedur
1. Apakah prosedur saat ini yang dirinci di buku Inspektur cek
pedoman dapat diverifikasi?
2. Apakah prosedur untuk pelatihan personel PKP-  Inspektur
PK telah mencukupi? cek
 CASR
139.223
 MoS 139
Vol. IV

3. Apakah terdapat prosedur untuk pengujian  Inspektur


peralatan PKP-PK? cek
 CASR
139.215
 MoS 139
Vol. IV

4. Apakah waktu bereaksi aktual (response time)  Inspektur


dapat diverifikasi dari tes aktual? cek
 CASR
139.203
 MoS 139
Vol. IV

5. Apakah sistem komunikasi diuji sesuai  Inspektur


sebagaimana dalam buku pedoman? cek
 CASR
139.217
 MoS 139
Vol. IV

6. Apakah sistem alarm selalu diuji for kesiapan  Inspektur cek


operasionalnya/pelayanannya?  MoS 139 Vol.
IV

7. Apakah prosedur perawatan sudah sesuai untuk  Inspektur


kendaraan, peralatan dan fasilitas bangunan.? cek
 CASR
139.225
 MoS 139
Vol. IV

Cek Produk
Apakah inspeksi lapangan terhadap fas. PKP-PK dan  Inspektur cek
catatan yang ada sudah sesuai sebagaimana
prosedur yang berlaku.
Umpan Balik
Apakah pelayanan PKP-PK terkait dengan kejadian  Inspektur cek
(incident) dan kecelakaan (accident) dicatat,  CASR 139.229
dilaporkan dan ditindaklanjuti.  MoS 139 Vol.
IV

B.8 PENYELENGGARAAN KESELAMATAN KERJA (AERODROME WORKS SAFETY)


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah dalam buku pedoman (manual) CASR 139
berisikan prosedur-prosedur untuk perencanaan App1Butir 4.8
dan pelaksanaan kerja di bandar udara MOS.9.18
(aerodrome) secara aman (termasuk pekerjaan
yang harus dilaksanakan setelah pemberitahuan
mendadak)?
2. Apakah dalam buku pedoman (manual) sudah CASR 139.071

FORMULIR II II - 18
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut tidak MOS.9.18
menciptakan bahaya bagi pesawat udara atau AC 139-08
kebingungan pilot? 4.8.4.2
3. Apakah di dalamnya juga sudah memuat rincian CASR 139 App1
persiapan suatu rencana metoda kerja? Bag4 Butir 4.8
MOS.9.18
AC 139-08
4.8.4.3
4. Apakah sudah ada pengindentifikasian pada CASR 139 App1
daerah/area bandar udara (aerodrome) yang Bag4 Butir 4.8
terpengaruh pada setiap tahapan pekerjaan AC 139-08
yang berpengaruh pada penutupan 4.8.4.4
sementatara atau permanen dengan pemberian
marka ?
5. Apakah langkah-langkah yang diambil untuk CASR 139 App1
memastikan standar keselamatan telah Bag4 Butir 4.8
dipenuhi? AC 139-08
4.8.4.5.
6. Apakah termasuk di dalamnya daftar CASR 139 App1
pendistribusian untuk rencana metoda kerja Bag4 Butir 4.8
(method-of-working plan)? AC 139-08
4.8.4.7.
7. Apakah mengatur tentang pemberitahuan CASR 139 App1
kepada penyelenggara bandar udara pesawat Bag4 Butir 4.8
udara dan pengguna bandar udara (aerodrome) AC 139-08
lainnya tentang rencana metoda kerja (method- 4.8.4.8.
of-working plan) serta nomor telepon untuk
menghubungi penyelenggara bandar udara
pesawat udara dan pengguna bandar udara
selama dan sesudah jam kerja?
8. Apakah ada proses agar sesuai dengan CASR 139 App1
persyaratan Manual of Standard (MOS) Bag4 Butir 4.8
sehubungan dengan tenggang waktu MOS 9.18
pemberitahuan adanya pekerjaan? AC 139-08
4.8.4.9.

9. Apakah pengaturan untuk berkomunikasi CASR 139 App1


dengan pelayanan lalu lintas penerbangan Bag4 Butir 4.8
(ATC) serta pesawat udara pada saat pekerjaan AC 139-08
tersebut dilaksanakan? 4.8.4.10.

10. Apakah ada prosedur untuk menjalankan MOS 9.18


pekerjaan dengan batasan waktu? AC 139-08
4.8.4.11.

11. Apakah dalam manual telah memuat nama, CASR 139 App1
nomor telepon serta peran dari personel dan Bag4 Butir 4.8
organisasi yang bertanggungjawab untuk AC 139-08
merencanakan dan melaksanakan pekerjaan, 4.8.4.11.
serta pengaturan untuk menghubungi personel
dan organisasi setiap saat?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspector Check
2. Apakah penyelenggara bandar udara yang Inspector Check
menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya Inspector Check
yang cukup dan memadai?
2. Apakah tersedia alat bantu visual yang tepat Inspector Check
untuk pemarkaan lokasi kerja dan area
unserviceable?
Prosedur
1. Apakah pekerjaan direncanakan dan Inspector Check
didokumentasikan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
2. Apakah konsultasi untuk perencanaan kerja dan Inspector Check
pembuatan Method of Working Plan (MOWP)
sudah dilakukan dan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
3. Apakah pemberitahuan kerja diberikan sesuai Inspector Check
dengan buku pedoman (manual)?
4. Apakah personel memahami persyaratan Inspector Check

FORMULIR II II - 19
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
keselamatan selama pekerjaan?
5. Apakah tersedia prosedur untuk membuat Inspector Check
bantuan penglihatan (lampu penerangan) untuk
kerja?
6. Apakah ada kondisi atau pengecualian yang Inspector Check
harus diikuti?
Cek Produk
1. Apakah komunikasi work safety officer dengan Inspector Check
pelayanan lalu lintas penerbangan (ATC) sudah
sesuai dengan buku pedoman (manual)?

2. Apakah isi dan format Method of Working Plan Inspector Check


(MOWP) benar?
3. Apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan Inspector Check
Method of Working Plan (MOWP)?

4. Apakah pekerjaan di dalam runway strip Inspector Check


dilakukan sesuai dengan buku pedoman
(manual)?
5. Apakah pekerjaan lain termasuk pekerjaan Inspector Check
dibatasi waktu dilakukan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
6. Apakah pekerjaan dibatasi waktu dilakukan Inspector Check
dibawah pantauan seorang Works Safety Officer
(WSO)?
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan pekerjaan Inspektur Cek
diketahui, dilaporkan dan ditindaklanjuti?

B.9 PEMINDAHAN PESAWAT UDARA YANG RUSAK


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139 App1
prosedur-prosedur untuk pemindahan pesawat Bag4 Butir 4.14
udara pada atau dekat daerah pergerakan? AC 139-08
4.14.4.1
KP 116 2013
2. Apakah termasuk rincian peranan dari CASR 139 App1
penyelenggara bandar udara (aerodrome) dan Bag4 Butir 4.14
pemegang sertifikat registrasi pesawat udara? AC 139-08
4.14.4.2
KP 116 2013
3. Apakah ada pengaturan untuk pemberitahuan CASR 139 App1
pada pemegang sertifikat registrasi? Bag4 Butir 4.14
AC 139-08
4.14.4.2
KP 116 2013
4. Apakah sudah mengatur tentang CASR 139 App1
hubungan/koordinasi dengan pemandu lalu Bag4 Butir 4.14
lintas udara dan Komite Nasional Kecelakaan AC 139-08
Transportasi (KNKT)? 4.14.4.3
KP 116 2013
5. Apakah ada pengaturan untuk mendapatkan CASR 139 App1
peralatan dan personel yang akan dipergunakan Bag4 Butir 4.14
untuk memindahkan pesawat udara?, AC 139-08
4.14.4.4
KP 116 2013
6. Apakah peralatan dan personel yang CASR 139 App1
dipergunakan untuk memindahkan pesawat Bag4 Butir 4.14
udara tersebut telah dipublikasi dalam AIP? AC 139-08
4.14.4.5
KP 116 2013
7. Apakah buku pedoman (manual) sudah memuat CASR 139 App1
nama nama dan peranan dari personel/pejabat Bag4 Butir 4.14
yang bertanggungjawab terhadap AC 139-08
penyelenggaraan pemindahan pesawat udara 4.14.5
yang rusak beserta nomor telepon yang KP 116 2013
bersangkutan agar dapat dihubungi selama dan
di luar jam kerja?

FORMULIR II II - 20
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
Fasilitas
Apakah tersedia personel dan sumber daya yang Inspektur Cek
cukup dan memadai? MOS 139 Vol IV
Prosedur
1. Apakah pengaturan/ pemberitahuan pemegang Inspektur Cek
sertifikat registrasi sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
2. Apakah pengaturan untuk berkoordinasi dengan Inspektur Cek
pemandu lalu lintas udara dan Komite Nasional
Kecelakaan Trasportasi (KNKT) sesuai dengan
buku pedoman (manual)?
3. Apakah pengaturan untuk mendapatkan Inspektur Cek
peralatan dan personel untuk memindahkan
pesawat udara sesuai dengan buku pedoman
(manual)?

4. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek


keselamatan pada saat pemindahan pesawat
udara?
5. Apakah ada kondisi atau pengecualian yang Inspektur Cek
harus diikuti?
Cek Produk
Jika diobservasi, apakah pemindahan sesuai dengan Inspektur Cek
buku pedoman (manual)?
Umpan Balik
Apakah insiden pemindahan pesawat rusak diketahui, Inspektur Cek
dilaporkan dan ditindaklanjuti?

C. LINGKUNGAN BANDAR UDARA


C.1 MANAJEMEN BAHAYA HEWAN LIAR (WILDLIFE HAZARD MANAGEMENT)
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139 App
prosedur-prosedur berkaitan dengan bahaya 1 butir 4.12
terhadap operasi pesawat terbang yang AC 139-08
disebabkan oleh adanya burung atau binatang 4.12.4.1
di atau di sekitar bandar udara (aerodrome)?
2. Apakah berisikan rincian dari rancangan untuk CASR 139 App
pengukuran gangguan burung atau binatang? 1 butir 4.12
AC 139-08
4.12.4.3
3. Dan rancangan/mekanisme untuk peniadaan CASR 139 App
gangguan dari burung atau binatang? 1 butir 4.12
AC 139-08
4.12.4.4
4. Apakah ada upaya koordinasi dengan CASR 139 App
unit/instansi lain yang terkait dengan itu? 1 butir 4.12
AC 139-08
4.12.4.5
5. Apakah didalam buku pedomanan CASR 139 App
pengoperasian bandar udara dijelaskan pula 1 butir 4.12
kotegori serangan burung atau hewan liar? AC 139-08
4.12.4.2
6. Dan nama dan peran dari petugas yang CASR 139 App
bertanggungjawab dalam menghadapi 1 butir 4.12
gangguan burung atau binatang, serta nomor AC 139-08
telepon untuk menghubungi mereka selama dan 4.12.5
setelah jam kerja?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah operator menyimpan catatan sesuai Inspektur Cek
dengan buku pedoman pengoperasian bandar
udara (aerodrome manual) ?

FORMULIR II II - 21
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
3. Apakah pecatatan pelaporan meliputi :wilayah Inspektur Cek
bandar udara yang menjadi area pengendalian
dan pengawasan terhadap hewan liar dan atau
burung, jumlah lokasi dan jenis hewan liar dan
atau burung terlihat, tindakan yang diambil untuk
membubarkan hewan liar dan atau burung, hasil
dan tindakan yang diambil?
Fasilitas
1. Apakah didalam bandara terdapat fasilitas atau Inspektur Cek
bangunan yang sudah tidak dipergunakan untuk
mendukung pengoperasian bandar udara?
2. Maupun di sekitar bandar udara? Inspektur Cek
3. Apakah sudah ada upaya penilaian dan mitigasi Inspektur Cek
resiko?
4. Apakah didalam bandara terdapat fasilitas atau Inspektur Cek
bangunan yang dikembangkan untuk
mendukung pengoperasian bandar udara telah
dilakukan upaya penilaian terhadap resiko dan
mitigasi yang harus dilakukan terhadap
gangguan binatang liar dan serangan burung?
5. Apakah pagar disekeliling bandar udara dalam Inspektur Cek
kondisi baik?
6. Apakah tersedia petugas dan sumberdaya yang Inspektur Cek
cukup dan memadai?
7. Apakah tersedia perlengkapan dan peralatan Inspektur Cek
sesuai dengan buku pedoman (manual)?
8. Apakah personil atau unit sudah terlatih Inspektur Cek
9. Berikut penggunaan pelengkapan? Inspektur Cek
10. Apakah personil atau unit sudah terlatih ? Inspektur Cek
Prosedur
1. Apakah pemantauan dilakukan sesuai dengan Inspektur Cek
buku pedoman dan peraturan yang berlaku
(manual)?
2. Apakah penggangguan dilakukan sesuai Inspektur Cek
dengan buku pedoman (manual) ?
3. Apakah manajemen lingkungan yang dijalankan Inspektur Cek
sesuai dengan buku pedoman (manual)?
4. Apakah semua kejadian burung dan hewan liar Inspektur Cek
dilaporkan ke kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara untuk disampaikan ke
ICAO Bird Strike Information System (IBIS)?
5. Apakah petugas sadar akan persyaratan Inspektur Cek
keselamatan berkaitan dengan gangguan
burung dan hewan liar?
6. Apakah ada penilaian gangguan burung dan Inspektur Cek
binatang ?
7. Apakah ada kondisi dan pengecualian yang Inspektur Cek
harus dituruti?
Cek Produk
1. Apakah situasi di lapangan dan data dari airline Inspektur Cek
maupun dari pihak lain mengenai ganguan
burung dan binatang liar dimasukan di
logbook?
2. Apakah manajemen lingkungan sesuai dengan Inspektur Cek
buku pedoman (manual)?
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan gangguan burung Inspektur Cek
dan binatang diketahui, dilaporkan dan
ditindaklanjuti?

C.2 ALAT BANTU VISUAL DAN SISTEM KELISTRIKAN


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah dalam buku pedoman (manual)  CASR 139.073;
berisikan prosedur untuk memastikan bahwa  CASR 139
sistem penerangan lampu (lighting system) dan App.1, 4.6
VASIS direncanakan, dipasang dan dipelihara  AC 139-08
sesuai dengan Manual of standard (MOS)? 4.6.4.1

FORMULIR II II - 22
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
 MOS 139 Bag.
10.5
2. Apakah ada pengaturan untuk memastikan  CASR 139.055;
bahwa ada penerangan tertentu yang tidak  CASR 139
diaktifkan kecuali telah dilakukan flight cheked, App.1, 4.6
diperiksa oleh personel kelistrikan yang terlatih  AC 139-08
dan disurvei oleh personel yang tepat? 4.6.4.2

3. Apakah dalam buku pedoman (manual)  CASR 139


berisikan rincian dari pengaturan untuk App.1, 4.6
melakukan inspeksi penerangan lampu (lighting  AC 139-08
system) serta daftar cek untuk pelaksanaan 4.6.4.3
inspeksi?
4. Apakah dalam buku pedoman sudah terdapat MOS 139 Vol I
prosedur untuk menyatakan kondisi laik dari
sistem kelistrikan dan penerangan (kondisi
serviceavle (s) atau unserviceable (us))?
5. Apakah termasuk di dalamnya penerangan  CASR 139
lampu obstacle (obstacle light)? App.1, 4.6
 AC 139-08
4.6.4.3
 MOS 139 Vol
IV
6. Apakah termasuk didalamnya upaya untuk  CASR 139
melakukan pemeriksaan terhadap penerangan App.1, 4.6
non-aeronautika (non-aeronautical ground light)
di sekitar bandar udara yang dapat
membahayakan keselamatan pengoperasian
pesawat udara (Misal : laser emitter, konfigurasi
lampu jalan yang dapat membingungkan pilot
atau menyerupai konfigurasi sistem penerangan
bandar udara).
7. Apabila terdapat penerangan non-aeronautika  CASR 139
sebagaimana butir 3 (tiga), penyelenggara App.1, 4.6
bandar udara sudah berkoordinasi dengan
pemerintah daerah untuk menghilangkan atau
menutup atau memadamkan penerangan
dimaksud ?
8. Apakah termasuk di dalamnya pengaturan untuk  CASR 139
mencatat hasil inspeksi? App.1, 4.6
 AC 139-08
4.6.4.4
9. Apakah ada pengaturan untuk melakukan tindak  CASR 139
lanjut untuk memperbaiki kekurangan? App.1, 4.6
 AC 139-08
4.6.4.5
10. Apakah ada pengaturan untuk menyala matikan  CASR 139
penerangan, pengaturan intensitas cahaya, App.1, 4.6
termasuk pengaturan sumber daya cadangan?  AC 139-08
4.6.4.6
11. Apakah ada pengaturan untuk melakukan  CASR 139
pemeliharaan rutin dan pemeliharaan gawat App.1, 4.6
darurat?  AC 139-08
4.6.4.7
12. Apakah ada pengaturan untuk sumber daya  CASR 139
cadangan jika ada? App.1, 4.6
 AC 139-08
4.6.4.8
13. Apakah penyelenggara bandar udara sudah  CASR 139
mempunyai metode untuk memonitor App.1, 4.6
kehandalan system penerangan dan indikasi  AC 139-08
kegagalan penerangan, sesuai dengan type dan 4.6.4.10
tingkat operasi bandar udara ?
14. Apakah ada metoda lain yang tersedia untuk  CASR 139
menghadapi kegagalan sistem baik sebagian App.1, 4.6
atau seluruhnya?  AC 139-08
4.6.4.9
15. Apakah memuat prosedur SMGCS (dapat  CASR 139
mengacu pada prosedur bagian lain) yaitu : App.1, 4.6
a. Penamaan taxiway  AC 139-08
b. Inspeksi area pergerakan 4.6.4.11
c. Regulasi tata tertib personel darat di area
FORMULIR II II - 23
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
pergerakan  MOS 139 bab
d. Regulasi prosedur radiotelephony personel 9.8
darat
e. Monitoring alat bantu kelistrikan SMGCS
secara periodic
f. Inisiasi perubahan aerodrome chart jika
diperlukan
g. Manajemen Apron
16. Dan nama serta peran dari personel yang  CASR 139
bertanggungjawab untuk inspeksi dan App.1, 4.6
pemeliharaan penerangan, serta nomor telepon  AC 139-08
yang dapat dihubungi selama dan setelah jam 4.6.5
kerja?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara yang Inspektur Cek
menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
3. Apakah laporan inspeksi teknis disimpan dan Inspektur Cek
apakah ada bukti bahwa rekomendasi dan
temuan telah ditindaklanjuti?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya Inspektur Cek
yang cukup dan memadai?
2. Apakah penyelenggara bandar udara sudah Inspektur Cek
mematuhi persyaratan terkait frangibility dan MOS 139 Vol I
pembatasan ketinggian untuk peralatan atau 9.11
instalasi yang berada di runway atau di dekat
runway, di non graded runway strip, pada
precision approach runway atau pada obstacle
yang mempengaruhi operasional penerbangan
3. Apakah tersedia suku cadang seperti yang Inspektur Cek
dirinci di buku pedoman pengoperasian bandar MOS 139 Vol I
udara (aerodrome manual)? 9.11
4. Apakah SMGCS sudah sesuai dengan tingkat Inspektur Cek
kepadatan dan visibilitas bandar udara? MOS 139 Vol I
9.8
5. Apakah pemasangan & penempatan peralatan Inspektur Cek
SMGCS (Marka, Lampu, Rambu) sesuai dengan MOS 139 Vol I
standard? 9.8
6. Apakah SMGCS dirancang agar dapat Inspektur Cek
membantu pencegahan runway incursion untuk MOS 139 Vol I
pesawat udara dan kendaraan dengan 9.8
memperhatikan Human Factor?
7. Untuk bandar udara dengan traffic medium dan Inspektur Cek
visibilitas 3 (tiga) atau traffic heavy visibiltas MOS 139 Vol I
2(dua) atau 3(tiga), apakah SMGCS dirancang 9.8
agar dapat membantu pencegahan tabrakan
antara pesawat udara, dan antara pesawat
udara dengan kendaraan atau benda, pada
setiap bagian dari movement area dengan
memperhatikan Human Factor?
Prosedur
1. Apakah inspeksi lampu penerangan dilakukan KP. 197 tahun
sesuai dengan buku pedoman (manual)? 2017
Inspektur Cek
2. Apakah daftar cek yang digunakan sesuai KP. 197 tahun
dengan buku pedoman (manual)? 2015 app. 1
4.6.4.3
Inspektur Cek
3. Apakah kekurangan yang terjadi ditindaklanjuti KP. 197 tahun
sesuai dengan buku pedoman (manual)? 2015 app. 1
4.6.4.5
Inspektur Cek
4. Apakah pemeliharaan rutin dan darurat KP. 197 tahun
dilakukan seperti pada buku pedoman 2017 app. 1
(manual)? 4.6.4.7

5. Apakah pengaturan untuk menyala matikan KP. 197 tahun


lampu dan pengaturan instensitasnya sesuai 2017 app. 1
dengan buku pedoman (manual)? 4.6.4.6
Inspektur Cek
6. Apakah pengaturan untuk sumberdaya siap KP. 197 tahun

FORMULIR II II - 24
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
pakai sesuai dengan buku pedoman (manual)? 2017 app. 1
4.6.4.8
Inspektur Cek
7. Apakah pengaturan lain berkenaan dengan KP. 197 tahun
kegagalan sistem sebagian atau seluruhnya 2017 app. 1
sesuai dengan buku pedoman? 4.6.4.9
Inspektur Cek
8. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek
keselamatan berkaitan dengan lampu
penerangan?
9. Apakah ada kondisi atau pengecualian yang Inspektur Cek
harus jalankan?
10. Sudahkan elemen baru dalam sistem Inspektur Cek
penerangan dicek seperti yang disyaratkan?
Cek Produk
1. Apakah contoh penerangan bandar udara Inspektur Cek
(aerodrome) dicek pada saat audit sesuai
dengan Manual of Standard (MOS)?
2. Apakah PAPI/VASI akan dipasang jika Inspektur Cek
diperlukan?
3. Apakah elemen penting dalam sistem Inspektur Cek
penerangan dipasang?
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan penerangan Inspektur Cek
diketahui, dilaporkan dan ditindaklanjuti?

C.3 PENGAWASAN TERHADAP OBSTACLE

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi


Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) yang berisikan CASR 139.F
prosedur-prosedur untuk penetapan Obstacle butir 139.173
Limitation Surface (OLS) bagi bandar udara dan 139.174
(aerodrome) sesuai dengan Manual Of Standard KP. 197 tahun
(MOS)? 2017 app. 1
4.13.4.1

2. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139.F


prosedur untuk mengambil semua langkah yang butir 139.173
dapat dilakukan untuk memantau Obstacle dan 139.174
Limitation Surface (OLS)? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.4.2
3. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139.F
prosedur untuk mendeteksi obstacle sesegera butir 139.173
mungkin? dan 139.174
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.4.3
4. Termasuk objek, bangunan dan struktur? CASR 139.F
butir 139.173
dan 139.174
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.4.3
5. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139.F
prosedur untuk memantau permukaan take off butir 139.173
Type A chart dari obstacle? dan 139.174
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.4.4
6. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139.F
prosedur untuk memantau pendirian bangunan butir 139.173
(dalam kaitan dengan ketinggian bangunan dan dan 139.174
struktur lainnya) dalam batas horizontal dari KP. 197 tahun
batas hambatan permukaan? 2017 app. 1
4.13.4.5
7. jika bandar udara (aerodrome) memiliki CASR 139.F
prosedur pendekatan instrumen, apakah butir 139.173
prosedur untuk memantau objek atau bangunan dan 139.174

FORMULIR II II - 25
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
baru di area bandara sudah sesuai dengan KP. 197 tahun
pengaturan prosedur instrumen? 2017 app. 1
4.13.4.6
8. Apakah pengaturan prosedur pemberian CASR 139.F
rekomendasi ketinggian bangunan atau obyek butir 139.173
lainnya di sekitar bandara sudah sesuai dengan dan 139.174
Obstacle Limitation Surface (OLS)? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.4.7
9. Termasuk proses untuk meminta Direktorat CASR 139.F
Jenderal Perhubungan Udara untuk mengukur butir 139.173
gangguan-gangguan yang diajukan? dan 139.174
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.4.8
10. Dan untuk melaporkan gangguan melalui CASR 139.F
NOTAM termasuk declared distance yang telah butir 139.173
dirubah? dan 139.174
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.4.9
11. Dan nama, nomor telepon dan peran dari CASR 139.F
personel yang bertanggungjawab dalam butir 139.173
perencanaan dan penerapan kontrol gangguan? dan 139.174
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.13.5
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
(cheklist teknis
obstacle)
2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya CASR 139.
yang cukup dan memadai? App1 , 4.13.(g)
2. Apakah survei Obstacle Limitation Surface CASR 139.035
(OLS) dilakukan oleh personel yang Inspektur Cek
berkualifikasi dan dilatih dengan benar?
Prosedur
1. Apakah Obstacle Limitation Surface (OLS) Inspektur Cek
dimonitor sesuai dengan buku pedoman (cheklist teknis
(manual)? obstacle)
2. Apakah permukaan type A dimonitor sesuai Inspektur Cek
dengan buku pedoman (manual)? (cheklist teknis
obstacle)
3. Apakah Non Public Area (NPA) dimonitor sesuai Inspektur Cek
dengan buku pedoman (manual)? (cheklist teknis
obstacle)
4. Apakah pemantauan dilakukan terhadap Inspektur Cek
bangunan temporer dan permanen? (cheklist teknis
obstacle)
5. Dan pemantauan terhadap kegiatan atau Inspektur Cek
bangunan yang mengeluarkan asap yang dapat (cheklist teknis
membahayakan keselamatan operasi pesawat obstacle)
udara (gaseous effluxes)?
6. Apakah prosedur untuk berkoordinasi dengan Inspektur Cek
otoritas lain telah diikuti?
7. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek
keselamatan berkaitan dengan obstacle?
8. Apakah ada kondisi dan pengecualian yang CASR 139.171
harus diikuti?
Cek Produk
1. Apakah pengaturan Obstacle Limitation Surface Inspektur Cek
(OLS) disiapkan sesuai dengan Manual of
standard (MOS)?
2. Apakah catatan survei sejalan dengan informasi Inspektur Cek
yang dipublikasikan?
3. Apakah kondisi lapangan mencerminkan data Inspektur Cek
survei dan informasi yang dipublikasikan?
4. Apakah NOTAM berkaitan dengan obstacle Inspektur Cek
mencerminkan kondisi lapangan?

FORMULIR II II - 26
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan kontrol obstacle Inspektur Cek
diketahui, dilaporkan dan ditindaklanjuti?

C.4 PENANGANAN BARANG/BAHAN BERBAHAYA


Catatan :
1. Termasuk barang/bahan berbahaya adalah benda-benda peledak, cairan dan benda padat yang mudah terbakar,
cairan korosif, gas tekanan tinggi, dan barang-barang bersifat magnetik atau radio aktif material radioaktif / yang
dimagnetisasi. Barang/bahan berbahaya tidak termasuk material yang diklasifikasi oleh ICAO/IATA sebagai
barang-barang berbahaya, dimana freight forwarder dan maskapai penerbangan bertanggungjawab untuk
prosedur pengemasan dan penanganan yang aman.
2. Penanganan untuk menghadapi kejadian tumpahnya barang/bahan berbahaya harus ditetapkan dalam Airport
Emergency Plan.

Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi


Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139
prosedur-prosedur untuk penanganan yang App1, 4.15
aman terhadap barang/bahan berbahaya di KP. 197 tahun
bandar udara (aerodrome)? 2017 app. 1
4.15.4.1
2. Apakah tercantum nama, nomor telepon dan CASR 139
peran dari pejabat/personel yang menerima dan App1, 4.15(a)
menangani barang/bahan berbahaya? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.15.5
3. Apakah pengaturan untuk lokasi khusus di CASR 139
bandara yang disiapkan untuk menyimpan App1, 4.15(b)
bahan cair mudah terbakar (termasuk bahan KP. 197 tahun
bakar pesawat) semua barang/bahan berbahaya 2017 app. 1
lainnya? 4.15.4.2
4. Apakah metode yang harus diikuti untuk CASR 139
penyerahan, penyimpanan, pembagian dan App1,4.15(c)
penanganan barang/bahan tersebut sesuai KP. 197 tahun
dengan buku pedoman (manual)? 2017 app. 1
4.15.4.3
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
Fasilitas
Apakah tersedia personel dan sumber daya yang Inspektur Cek
cukup dan memadai?
Prosedur
1. Apakah personel yang menerima dan Inspektur Cek
menangani barang/bahan berbahaya sama
seperti yang telah disebutkan di buku pedoman
(manual)?
2. Apakah prosedur untuk mengirim, menyimpan, Inspektur Cek
menuang dan menangani material tersebut
sesuai dengan buku pedoman (manual)?
3. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek
keselamatan berkaitan dengan material
berbahaya?
4. Apakah ada kondisi atau pengecualian yang Inspektur Cek
harus diikuti?
Cek Produk
Apakah pengaturan area khusus untuk penyimpanan Inspektur Cek
barang/bahan berbahaya sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
Apakah material disimpan dengan benar? Inspektur Cek
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan material berbahaya Inspektur Cek
diketahui, dilaporkan dan ditindaklanjuti?

FORMULIR II II - 27
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
C.5 PERLINDUNGAN LOKASI RADAR & ALAT BANTU NAVIGASI
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar UdaraCASR 139 App1, 4.17
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139
prosedur-prosedur untuk perlindungan lokasi App1, 4.17
radar dan alat bantu navigasi yang terletak di KP. 197 tahun
bandar udara (aerodrome), untuk menjamin 2017 app. 1
agar kinerjanya tidak menurun? 4.17.4.1
2. Apakah juga berisikan pengaturan untuk CASR 139
mengontrol aktifitas di sekitar lokasi radar dan App1, 4.17(a)
alat bantu navigasi? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.17.4.2
3. Apakah pengaturan, yang dibuat berdasarkan CASR 139
konsultasi dengan penyedia instalasi navaid, App1, 4.17(b)
untuk pasokan dan instalasi rambu peringatan KP. 197 tahun
akan adanya radiasi gelombang pendek yang 2017 app. 1
berbahaya? 4.17.4.3
4. Dan pengaturan untuk pemeliharaan CASR 139
tanah/lingkungan disekitar instalasi? App1, 4.17(c)
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.17.4.3
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah personel yang memelihara catatan Inspektur Cek
sesuai dengan buku pedoman (manual)?
Fasilitas
Apakah tersedia personel dan sumber daya yang Inspektur Cek
cukup dan memadai?
Prosedur
1. Apakah kegiatan di dekat radar dan navaid Inspektur Cek
dikontrol sesuai dengan buku pedoman
(manual)?
2. Apakah pemeliharaan ground di dekat fasilitas Inspektur Cek
dilakukan sesuai dengan buku pedoman
(manual)?

3. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek


keselamatan berkaitan dengan radar dan alat
bantu navigasi?
4. Apakah ada kondisi dan pengecualian yang Inspektur Cek
harus diikuti?
Cek Produk
Apakah tanda peringatan adanya bahaya radiasi Inspektur Cek
gelombang mikro yang tepat dipasok dan dipasang
sesuai dengan buku pedoman (manual)?
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan radar dan alat Inspektur Cek
bantu navigasi diketahui, dilaporkan dan
ditindaklanjuti?

D. PEMERIKSAAN DAN SISTEM PELAPORAN


D.1 PEMERIKSAAN DI DAERAH PERGERAKAN DAN OBSTACLE LIMITATION SURFACE
(OLS)
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah dalam buku pedoman (manual) terdapat  CASR 139
prosedur untuk inspeksi kelayakan App1, 4.5
(serviceability) area pergerakan dan KKOP?  KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.1
2. Apakah dalam buku pedoman (manual) juga  CASR 139
terdapat rancangan pelaksanaan inspeksi App1 ,4.5
Servicebility selama atau setelah jam kerja  KP. 197 tahun
operasional. 2017 app. 1
4.5.4.2

FORMULIR II II - 28
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
3. Apakah termasuk di dalamnya rancangan untuk  CASR 139
mengukur kekesatan landas pacu (runway)? App1 ,4.5(b)
 KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.3
4. Apakah dalam buku pedoman (manual)  CASR 139
menyediakan hal-hal tentang uji regular App1, 4.5(b)
kekesatan runway (friction test)? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.4
5. Apakah dalam buku pedoman (manual) terdapat  CASR 139
prosedur pengukuran kedalaman air yang ada di App1 ,4.5(b)
permukaan runway berupa kedalaman  KP. 197 tahun
genangan , luasan genangan, jarak genangan 2017 app. 1
ke threshold serta penyampaian pelaporan ke 4.5.4.5
Personel Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan
(Air Traffic Controller) sesuai terminology (damp,
wet, standing water)
6. Apakah di dalamnya juga terdapat rincian  CASR 139
interval/tenggang waktu pelaksanaan inspeksi? App1, 4.5(c)
 KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.6
7. Apakah di dalamnya juga terdapat rincian untuk  KP. 197 tahun
pemeriksaan terkait dengan FOD? 2017 app. 1
4.5.4.7
8. Apakah di dalamnya dicantumkan waktu  CASR 139
pelaksanaan inspeksi? App1, 4.5(c)
 KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.8
9. Apakah di dalamnya ada aturan penyimpanan  CASR 139
logbook inspeksi? App1 ,4.5(d)
 KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.9
10. Apakah memuat informasi tempat dimana  CASR 139
logbook disimpan? App1 ,4.5(d)
 KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.10
11. Apakah terdapat checklist inspeksi serviceability  CASR 139
yang rinci, sesuai dengan Mos 139 butir 10.2 App1 ,4.5(e)
termasuk inspeksi runway strip harus bebas dari  KP. 197 tahun
obyek selain alat bantu navigasi dan alat bantu 2017 app. 1
keselamatan pesawat udara serta persyaratan 4.5.4.11
frangibility?
12. Apakah interval/tenggang waktu, waktu dan KP. 197 tahun
materi inspeksi sudah sesuai dengan CASR 139 2017 app. 1
dan MOS 139? 4.5.4.12
Interval :
a) Sekurang – kurangnya 1 (satu) kali sehari
untuk runway kode nomor 1;
b) Sekurang – kurangnya 2 (dua) kali sehari
untuk runway kode lainnya dan
c) Frekuensi lebih dari tersebut diatas jika
diperlukan, atau
d) Tergantung kebutuhan operasional terkait
keselamatan :
(1) Permintaan ATC ( at request of ATC);
(2) Setelah terjadi fenomena cuaca yan
buruk.

Materi Inspreksi :
a) Kondisi permukaan pada area pergerakan
(Movement Area),
termasuk keberadaan air seperti : Air di
permukaan, retak atau pecah; rubber deposit);
ketidakteraturan permukaan; tumpahan cairan
korosif; kebocoran pipa pembuangan
khususnya yang mengandung butiran halus
non kohesif sub-grade didaerah curah hujan
tinggi; gerusan atau erosi saluran air;

FORMULIR II II - 29
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
gundukan rayap atau gundukan lain yang
terhalang oleh rerumputan yang panjang;
tanah lunak, dan tanda-tanda lainnya dari
kerusakan perkerasan aspal (pavement
distress) yaitu berpotensi manjadi hazard
serta Inspeksi juga harus memeriksa bagian
runway yang mungkin licin saat basah.
Terutama pada daerah perkerasan runway
yang tidak memenuhi ketentuan
kekesatan/gesekan runway yang ditetapkan
oleh Ditjen Hubud.
b) Marka, Penerangan, Indikator Arah angin dan
ground signal seperti visibilitas marka dan
rambu; penggunaan marka dan rambu yang
tepat; adanya gangguan terhadap level dan
alignment cahaya; pemeriksaan intensitas
cahaya; berubah warna atau lensa kotor; bola
lampu yang putus, pemasangan bola lampu
yang salah, atau cara pemasangan bola
lampu salah; kondisi pondasi lampu yang
mudah rapuh; tepian pondasi kaki dan
instalasi aerodrome lighting yang rapuh dan
kerusakan terhadap pemasangan petunjuk
arah angin serta kerusakan kain petunjuk arah
angin atau warna pudar.
c) Kebersihan Area Pergerakan meliputi :benda
asing (foreign object), seperti komponen
pesawat udara atau komponen lainnya;
perkakas mesin seperti peralatan kecil dan
peralatankhusus; puing-puing (debris), seperti
pasir, bebatuan lepas, beton, kayu, plastik,
potongan ban dan lumpur; dan perhatian
khusus selama dan setelah kegiatan
konstruksi, dimana kendaraan dan peralatan
berjalan melalui area tanpa perkerasan dalam
kondisi basah.
d) Obstacles yang mengganggu permukaan
Take-off, Approach dan Transisi. Operator
bandar udara harus memiliki prosedur dan
peralatan untuk petugas dalam melaksanakan
inspeksi terhadap objek-objek yang
ketinggiannya melebihi Obstacle Limitation
Surface(OLS).
e) Burung atau binatang lain yang berada pada
area pergerakan (Movement Area) atau di
sekitar aerodrome. Pemeriksaan harus
meliputi: Kondisi pagar bandara, khususnya
didaerah kritis; Memperhatikan iklim atau
musim, seperti pada kehadiran burung di
waktu-waktu tertentu setiap tahunnya, atau
kedalaman genangan air; kemungkinan
dijadikannyya sarang oleh burung/binatang
pada infrastruktur aerodrome seperti, gedung,
peralatan, dan gable markers; prosedur
mitigasi bahaya burung, harus dimasukkan ke
dalam prosedur manajemen lingkungan
Bandar Udara; penarik perhatian burung dari
luar Bandar udara seperti tempat
penggembalaan hewan, area piknik, fasilitas
aerasi dan pembuangan limbah dan daerah
tempat pembuangan akhir, tempat pelelangan
ikan; serta penggunaaan prosedur
penanganan gangguan (harassement
procedure) burung/binatang jika dibutuhkan.
f) Penilaian Empiris terhadap daya dukung pada
unrated runway pavements dan runway strips
g) Masa berlaku NOTAM
h) Pagar Bandar Udara, Pelaksanaan inspeksi
harus memeriksa pagar yang rusak, gerbang
yang terbuka dan tanda-tanda percobaan
masuknya bintang atau orang.
13. Apakah inspeksi dilakukan oleh personel yang  CASR 139.035
dilatih dengan baik?  KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.14
FORMULIR II II - 30
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
14. Apakah terdapat rancangan komunikasi dengan CASR 139
personel lalu lintas udara selama inspeksi App1,4.5(f)
berlangsung (jika memungkinkan)? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.15
15. Apakah terdapat rancangan pelaporan hasil dari CASR 139 App1
inspeksi? ,4.5(g)
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.16
16. Apakah terdapat rancangan untuk melakukan CASR 139 App1
tindakan segera untuk memastikan perbaikan Bag4 Butir
kondisi yang aman? 4.5(g)
KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.17
17. Apakah terdapat rancangan untuk memastikan KP. 197 tahun
dilakukan inspeksi teknis terhadap fasilitas jika 2017 app. 1
dianggap perlu? 4.5.4.18
18. Dan nama serta peran dari personel yang CASR 139 App1
bertanggungjawab melakukan inspeksi dan , 4.5(h)
nomor telepon untuk menghubungi mereka KP. 197 tahun
selama dan setelah jam kerja? 2017 app. 1
4.5.5
19. Apakah dalam buku pedoman (manual) terdapat  CASR 139
prosedur untuk inspeksi keselamatan area App1, 4.5
pergerakan dan KKOP?  KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.1
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara meyimpan Inspektur Cek
catatan sesuai dengan buku pedoman  CASR 139
(manual)? App1, 4.5
3. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
menyimpan catatan pelatihan personel?  CASR 139.033
dan 139.171

Fasilitas
1. Apakah tersedia personel dan sumber daya Inspektur Cek
yang cukup dan memadai?  CASR 139.033
2. Apakah inspeksi dilakukan oleh personel yang  Inspektur Cek
disebutkan dalam buku pedoman?
3. Apakah orang tersebut dilatih dengan benar Inspektur Cek
sesuai dengan Manual of standard (MOS)?  CASR 139.033
dan 139.171

Prosedur
1. Apakah inspeksi serviceability dilakukan pada Inspektur Cek
saat dan setelah jam kerja sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
2. Apakah waktu dan frekuensi inspeksi sesuai Inspektur Cek
dengan buku pedoman (manual)? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.12

3. Apakah logbook disimpan sesuai dengan buku Inspektur Cek


pedoman (manual)? (cek lokasi dan format). KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.9
4. Apakah cheklist digunakan sesuai dengan buku Inspektur Cek
pedoman (manual)? KP. 197 tahun
2017 app. 1
4.5.4.11
5. Apakah metoda berkomunikasi dengan Air Inspektur Cek
Traffic Controller (ATC) pada saat inspeksi KP. 197 tahun
sesuai dengan buku pedoman (manual)? 2017 app. 1
4.5.4.15

6. Apakah upaya tindak lanjut dengan segera Inspektur Cek


sudah dilakukan untuk memperbaiki kondisi KP. 197 tahun
tidak aman (unsafe) sesuai dengan buku 2017 app. 1

FORMULIR II II - 31
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
pedoman (manual)? 4.5.4.17
7. Apakah personel memahami persyaratan Inspektur Cek
keselamatan berkaitan dengan inspeksi?
8. Apakah ada kondisi atau pengecualian yang Inspektur Cek
harus dituruti?
Cek Produk
Apakah kondisi lapangan dari salah satu contoh Inspektur Cek
fasilitas bandar udara (aerodrome) sesuai dengan
hasil dari inspeksi serviceability?
Umpan Balik
Apakah insiden berkaitan dengan inspeksi diketahui, Inspektur Cek
dilaporkan dan ditindaklanjuti?

D.2 INSPEKSI TEKNIS KESELAMATAN BANDAR UDARA


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139.067
prosedur-prosedur untuk menjalankan inspeksi CASR 139 App
fasilitas, jasa dan peralatan? 4 , 3(h)
MOS 9.20
2. Apakah juga berisikan rincian dari produk yang  MoS 139 Bag.
membutuhkan inspeksi khusus? 9.20.2

3. Dan kapan inspeksi harus dilakukan?  MoS 139


Bag.10.21.4.1
(a)
 MoS 139
Bag.10.21.4.3

4. Termasuk proses untuk memastikan bahwa  MoS 139


inspeksi dilakukan dalam interval tidak lebih dari Bag.9.20.4.1
12 (dua belas) bulan? b)

5. Apakah pengaturan memastikan bahwa MoS 139


personel yang cukup secara kualifikasi teknis Bag.10.20.5.1
dan berpengalaman yang melakukan inspeksi
teknis?
6. Dan pengaturan untuk mencatat hasil dari  MoS 139
inspeksi? Bag.10.20.4.4

7. Dan tetap menyimpan catatan untuk paling  MoS 139


sedikit 3 tahun? Bag.10.20.4.4

8. Apakah manual memiliki proses untuk meninjau CASR 139.077


ulang data yang dipublikasikan dalam
Aeronautical Information Publication (AIP) dan
NOTAM?
9. Dan pengaturan untuk melakukan aksi tindak  MoS 139
lanjut dengan cepat untuk memastikan Bag.9.20.6
perbaikan kerusakan?
10. Apakah buku pedoman (manual) memiliki suatu  CASR 139.123
proses untuk memastikan bahwa prosedur yang
ada di dalamnya tetap relevan, mutakhir dan
akurat?
Penyimpanan Catatan
1. Daftar dokumen yang dicek Inspektur Cek
2. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
menyimpan catatan sesuai dengan buku
pedoman (manual)?
3. Apakah catatan disimpan paling tidak selama 3  MoS 139
(tiga) tahun? Bag.9.20.4.4.(
b)
Inspektur Cek
4. Apakah penyelenggara bandar udara memiliki  MoS 139
catatan kualifikasi dan pengalaman dari Bag.10.20.5.1
personel yang melakukan inspeksi teknis?  Inspektur Cek

Fasilitas
Apakah tersedia personel dan sumber daya yang Inspektur Cek

FORMULIR II II - 32
Nama Inspektur :
Tanggal :
Paraf :
Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
cukup dan memadai?
Prosedur
1. Apakah dalam inspeksi teknis juga termasuk Inspektur Cek
semua hal-hal yang mengacu pada buku
pedoman (manual)?
2. Apakah saat inspeksi dilakukan sesuai dengan Inspektur Cek
buku pedoman (manual)?
3. Apakah suatu inspeksi lengkap dilakukan dalam  MoS 139
satu periode 12 (dua belas) bulan? Bag.9.20.4.1
(a)
 Inspektur Cek
4. Apakah setiap hal yang diinspeksi tidak lebih  MoS 139
dari 12 (dua belas) bulan setelah inspeksi Bag.9.20.4.1
sebelumnya? (b)
 Inspektur Cek
5. Apakah inspeksi dilakukan oleh personel yang  MoS 139
berkualifikasi dan berpengalaman serta sesuai Bag.10.20.5.1
dengan buku pedoman (manual)?  Inspektur Cek

6. Apakah tindaklanjut yang segera dilakukan  MoS 139


untuk memastikan perbaikan atas Bag.9.13.8.7
penyimpangan dilakukan sesuai dengan buku  MoS 139
pedoman (manual)? Bag.9.20.8
 Inspektur Cek

7. Pada saat inspeksi serviceability  MoS 139


mengindikasikan adanya kebutuhan untuk suatu Bag.9.20.4.3
inspeksi teknis, apakah hal tersebut dilakukan  Inspektur Cek
sesegera mungkin?
8. Apakah personel memahami persyaratan  MoS 139
keselamatan berkaitan dengan inspeksi? Bag.10.20.5.1

9. Apakah ada kondisi dan pengecualian yang CASR 139.177


perlu diikuti?
Cek Produk
1. Apakah penyelenggara bandar udara Inspektur Cek
mengindikasikan bagaimana mereka dapat
memastikan bahwa fasilitas aerodrome sesuai
dengan Manual of Standard (MOS)?
2. Apakah pendokumentasian mencakup Inspektur Cek
pengadaan fasilitas baru?
3. Dan pemeliharaan/penggantian fasilitas yang Inspektur Cek
ada?
4. Apakah karakteristik fisik area pergerakan Inspektur Cek
sesuai dengan Manual of Standard (MOS)?
5. Apakah perambuan aerodrome sesuai dengan Inspektur Cek
standard Manual of Standard (MOS)?
6. Apakah area sinyal sesuai dengan Manual of Inspektur Cek
Standard (MOS)?
7. Apakah indikator angin sesuai dengan Manual Inspektur Cek
of Standard (MOS)?
8. Apakah PAPI/VASI sesuai dengan Manual of Inspektur Cek
Standard (MOS)?
9. Apakah penerangan area pergerakan sesuai Inspektur Cek
dengan Manual of Standard (MOS)?
Umpan Balik
Apakah kerusakan berkaitan dengan inspeksi atau Inspektur Cek
isu-isu kesesuaian diketahui, dilaporkan dan
ditindaklanjuti?

D.3 SISTEM PELAPORAN


Aktivitas dan Tujuan Ref. CASR139 Memenuhi Referensi
Penjelasan
– MOS 139 (Ya/Tidak) dalam AM
Buku Pedoman Pengoperasian Bandar Udara
1. Apakah buku pedoman (manual) berisikan CASR 139.077
rincian pengaturan untuk pelaporan tentang CASR 139 App1
adanya perubahan yang dapat mempengaruhi ,4.1(a)
operasi pesawat udara kepada Aeronautical
Information Services (AIS) dan air traffic

FORMU