Anda di halaman 1dari 41

METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.

P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

No. MOWP : ........... II / 19


Tanggal Terbit ; 18 / 02 / 2019
No. Edisi : 001
Masa Berlaku : 18 / 02 / 2020

No. Dokumen : ..........


No. Referensi : JAKARTA / Soekarno – Hatta INTL/......./CKG/19/....

METHOD OF WORKING PLAN


(SOEKARNO - HATTA INTERNATIONAL AIRPORT)
REVITALISASI TERMINAL 2F

1
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................ 2-3

1. INFORMASI PEKERJAAN ............................................................ 4

1. 1. Penjelasan Pekerjaan ...............................................................................4


1. 2. Lingkup Pekerjaan ...............................................................................5
1.2.1 Pekerjaan Soil Investigasi ............................................................... 5
1.2.2 Luas Area Pekerjaan ................................................................. 5
1.2.3 Pembuatan Pagar Proyek .................................................... 5
1.2.4 Pekerjaan Site Clearing ................................................................. 5
2. PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................................... 6
2. 1 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan .................................................................... 6
2. 2 Jam Kerja ..................................................................................................... 6
2. 3 Pekerjaan Tanah Berpasir ........................................................................... 6
2. 4 Pekerjaan Struktur ....................................................................................... 7
2. 5 Pekerjaan Beton ......................................................................................... 7-9
2. 6 Pengecoran Beton ....................................................................................... 10
2. 7 Pekerjaan Besi Beton .................................................................................... 10
2. 8 Pekerjaan Bekisting dan Acuan .................................................................... 11
2. 9 Pekerjaan Kuda-kuda dan Atap .................................................................... 11
2. 10 Pekerjaan Lantai ........................................................................................... 12-13
2. 11 Rambu dan Aerodrome Lighting ................................................................... 13
2. 12 Rambu dan Marka pada unserviceable area ................................................ 13

3. BATASAN TERHADAP ORGANISASI KERJA ............ 14

3. 1. Pengawasan Personil Pekerjaan dan Keamanan ....................................... 14


3. 2. Pagar Kerja ............................................................................................. 14

2
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

3. 3. Akses .......................................................................................................... 14
3. 4. Ketentuan-ketentuan kendaraan di airside ........................................ 15
3. 5. Batas Waktu Penyelesaian Pekerjaan ...................................................... 16
3. 6. Perlindungan Pada Layanan Kelistrikan ..................................................... 16

4. ADMINISTRASI ................................................................... 16

4. 1. PT ANGKASA PURA II – Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta .... 16-19


4. 2. PEMBATASAN LAINNYA .................................................................... 19
4. 3. AIRNAV – JATSC ( Jakarta Air Trafic Services Centre ) ............................... 19
4. 4. PT.ANGKASA PURA II – ACD ( Airport Construction Division ) .................... 20-22
4. 5. WORK SAFETY OFFICER (WSO) ....................................................... 22-24
4. 6. Standar Prosedur Keamanan Proyek ………………………………………. 24-32

5. KEWENANGAN..................................................................... 32

5. 1. Issued OF MOWP .................................................................................. 32


5. 2. Perubahan Dokumen Methode of Working Plan ( MOWP Amendement ) .... 32
5. 3. Tanggal Kadaluarsa .................................................................................. 33
5. 4. Pengesahan ............................................................................................... 33

6. GAMBAR .................................................................................. 34
6. 1. Lay out Area Pekerjaan .................................................................................. 34
6. 2. Prosedur Medikal,Emergency dan Evakuasi ........................................... 35
6. 3. Prosedur Penanganan Kebakaran di Lokasi Kerja .............................. 36
6. 4. Spanduk K3, Washing By, Tong sampah dan lain-lain .............................. 37-38

7. DAFTAR DISTRIBUSI ..................................................................... 38-40

3
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

1. INFORMASI PEKERJAAN

1. 1. Penjelasan Pekerjaan
Pekerjaan ini merupakan rangkaian pekerjaan Proyek Revitalisasi area Terminal 2F dan Boarding
Lounge, pembangunan Main Building Terminal Umroh Lantai Dasar, Lantai 1, & Masjid, Pembangunan
Linking Bridge area Boarding Lounge Bandara Soekarno – Hatta. Dimana nantinya semua kegiatan
bongkar muat barang akan berlangsung disini, termasuk aktivitas pesawat pengangkut barang pun akan
berlangsung disini.

TERMINAL E

GWT
TERMINAL D
TERMINAL F

Area Proyek Revitalisasi Terminal 2F

4
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

1. 2. Lingkup Pekerjaan
1.2.1 Pekerjaan Soil Investigasi
Pekerjaan ini terdiri dari sampling tanah dan standard Penetration Test ( SPT ) dilokasi titik
bor pada area Terminal Umroh, Linking Bridge Boarding Lounge, dan GWT

1.2.2 Luas Area Pekerjaan


Proyek Revitalisasi Terminal 2F yang akan dibangun :
Gedung baru dengan luas 30.00m2
Revitalisasi dengan luas 32.00m2

1.2.3 Pembuatan Pagar Proyek Airside :


Pagar pembatas fisik proyek dengan tinggi minimal 240 cm, dipasang mengikuti peraturan
KKOP, KP 262 Tahun 2017 dan PM 33 tahun 2015 dengan warna putih orange motif kotak-kotak
dengan kemiringan 1 : 7 (14.3%) dengan diberi tanda (signage) “NO ENTRY” yang tidak mudah
disusupi pekerja proyek untuk memasuki Daerah Keamanan Terbatas sehingga pagar proyek
dapat dipasang pada posisi nyaman.

1.2.4 Pekerjaan Site Clearing


Pekerjaan ini termasuk cleaning,removal, dan disposal pada lapisan permukaan tanah dan
juga pembersihan bangunan-bangunan eksisting yang berada di areal proyek

Metode kerja pembersihan lahan , yaitu :


Mempersiapkan lahan atau lokasi yang akan dibersihkan dari aktifitas pekerjaan sebelumnya atau
benda-benda yang menganggu pekerjaan Konstruksi

a. Melakukan survey ulang area lahan yang akan dikerjakan


b. Pembersihan area lahan proyek menggunakan bulldozer, dan alat berat lainnya dibantu oleh
pekerja harian Proyek

5
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

2 PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. 1 Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Proyek Revitalisasi Terminal 2 Bandara
Internasional Soekarno – Hatta adalah 365 ( tiga ratus enam puluh lima ) Hari kalender,
Terhitung dari diterbitkannya Surat Perjanjian

2. 2 Jam Kerja
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kegiatan akan dibagi menjadi 2 (dua) shift yaitu
shift pagi dan shift malam

Shift Pagi : Pukul 08.00 Wib s/d Pukul 19.00 Wib


Shift Malam : Pukul 19.00 Wib s/d Pukul 07.00 Wib

2. 3 Pekerjaan Tanah dan Pasir


1. Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan penggalian (cut) dan penimbunan (fill)
2. Ruang Lingkup
bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga sesuai gambar rencana .

3. Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan suatu pekerjaan seperti yang dijelaskan


sebagai berikut :
a. Galian Tanah
 Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam
gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Pengawas lapangan
 Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-
patok bouwplank disetujui Pengawas Lapangan
 Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-akar
kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka

6
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan
pasir urug
 Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap
segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong
b. U r u g a n
 Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan
kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja

2. 4. PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pekerjaan Pondasi
a. Penjelasan Umum
Meliputi pemasangan pondasi bangunan dan entrance yang dicantumkan dalam
gambar diikuti berdasarkan tinggi peil dan dimensi ukuran yang berdasarkan gambar
b. Lingkup
Pondasi yang dipasang berasal dari material batu gunung yang bermutu baik dan
tidak mengandung unsur lumpur

Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai


berikut :
Pasangan pondasi batu kosong tebalnya dibuat minimum 20cm atau sesuai gambar
rencana

Untuk pondasi batu gunung dipakai batu yang berkualitas baik, keras, tidak polos, dan
permukaannya tajam. Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga
dimeternya antara 30cm dan minimum 10cm. Dengan adukan 1 PC : 5 pasir yang
diaduk sampai matang

2. 5. PEKERJAAN BETON
 Penjelasan Umum

7
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan beton tidak bertulang dan
pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.Untuk
mendukung pekerjaan tersebut menghasilkan hasil yang maksimal, maka dibutuhkan
penyediaan tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai fungsinya
dan material/bahan berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971
SK.SKNI.T-15.1991-03
 Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, sloef, kolom,
kolom praktis, bore pile , pile cap dan semua komponen-komponennya yang ditunjuk
oleh gambar rencana
 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan
o Bahan
 Portland Cement
Portland semen yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam N1-1 atau menurut standard cement yang digariskan
oleh Asosiasi Cement Indonesia
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada
Saat digunakan semen harus dalam keadaan fresh ( tidak bergumpal-gumpal atau
mengeras )
Penyimpanan sement yang baik, pada lapisan bawah diberi lapisan
kayu/material lainnya yang sifatnya menghindari semen menjadi lembab,
tumpukkan semen tidak boleh melebihi peraturan yang disarankan, tidak boleh
terkena percikan air baik dari sisi samping ataupun dari atas
 Air
Air yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971, air
tawar yang dipakai harus bersih , tidak mengandung

unsur minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain


yang dapat menurunkan mutu beton
 Kerikil/Batu Pecah

8
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat PBI 1971,


mempunyai gradasi yang baik, tidak porus, memenuhi syarat
kekerasannya, tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan
terhadap berat kering. Apabila kadar lumpur melampaui 1% maka kerikil
harus dicuci
 Pasir
Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971, pasir
yang digunakan dapat berupa pasir alam, atau pasir buatan yang
dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri dari butir-butir
yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya, pasir tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%
ditentukan terhadap berat kering
 Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya
sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71

Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih dan sebagainya, dan berpenampang bulat,
memenuhi batas toleransi minimal seperti yang disyaratkan dalam PBI 71,
besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera
dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Pengawas Lapangan

Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter


minimal 1mm dan tidak bersepuh seng, dan material yang digunakan
diutamakan produksi dalam negeri
 Kayu

9
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Kayu yang digunakan harus bersiaft baik dengan ketentuan


bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan
dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi

Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar


yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila
tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat & ketentuan-
ketentuan dalam PPKI NI – 5

Dihindari adanya cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-
pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat kelembaban dan
toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan
ketentuan dalam PPKI.

2. 6. PENGECORAN BETON
 Beton tidak bertulang/beton tumbuk rabat beton dibuat dengan adukan dengan
perbandingan 1PC : 3Psr : 5 Krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas
keramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik, neut kusen dan rabat beton, ukuran
disesuaikan dengan gambar
 Pekerjaan konstruksi besi pada bangunan diantaranya dikerjakan dengan mutu
beton fc 35 atau K-420 untuk pile cap, semua pekerjaan konstruksi beton harus
memenuhi syarat-syarat PBI 1971
 Adukan beton harus benar-benar rata dan matang, dengan menggunakan ready
mix terutama pada beton fc35

 Untuk beton konstruksi bermutu K175 dapat dilakukan dengan cara manual
 Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui
Pengawas Lapangan, dan ketersediaan cukup bahan, peralatan, serta tenaga
kerja

10
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

2. 7. PEKERJAAN BESI BETON


 Besi beton yang dipakai bermutu U-24 (SI.1) ukuran-ukuran diameter besi beton
yang terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan perubahan
diameter tulangan harus dengan persetujuan Pengawas Lapangan. Penggantian
diameter tulangan tidak diperkenankan
 Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam
Konstruksi. Besi beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang
dapat mengurangi daya lekatnya pada beton
 Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat beton
dengan diameter minimum 1mm
 Untuk mendapat jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka disamping
adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari laboratorium
2. 8. BEKISTING dan ACUAN
 Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekisting ataupun
acuan yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor
 Bekisting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan
 Bahan bekisting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2cm atau multiplex
 Pembukaan bekisting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal
14 (empat belas) hari

2. 9. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP


 Penjelasan Umum
o Pekerjaan konstruksi rangka atap harus dari bahan/material yang bermutu baik,
pekerja yang terampil dan berpengalaman untuk mendapatkan hasil yang baik
 Ruang Lingkup
o Pekerjaan ini meliputi pekerjaan kuda-kuda, gording, atap penutup dan seluruh detail
yang disebutkan/ditunjuk dalam gambar rencana untuk mendapatkan hasil yang baik (
sesuai gambar )
 Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

11
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Bahan atap yang dipakai adalah atap genteng keramik, kecuali di area Linking Bridge
menggunakan matal roof dengan kualitas baik standard SNI atau sesuai petunjuk
Pengawas Lapangan. Aturan pemasangan atap harus sesuai dengan petunjuk teknis
pemakaian bahan tersebut yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya

 Untuk rangka atap menggunakan kayu kls 1 sesuai dengan syarat-syarat, sambungan
dilengkapi dengan : beugel, mur, baut, plat penyambung sesuai gambar rencana

 Balok gording menggunakan kayu kls 1

 Lisplank kayu harus memakai bahan papan kayu kelas 1 dengan ukuran 2/25 cm

2. 10. PEKERJAAN LANTAI


1 Penjelasan Umum
o Pemasangan Lantai diantaranya menggunakan keramik HT ukuran 60x60
area Central Koridoor lantai dasar dan lantai-I, baggage cleam, HT ukuran
30x60 dan 40x60 area Boarding Lounge Lantai-I, tera kota

lantai dasar ( Terminal Haji baru/lama ) dan area LCCT lantai dasar
menggunakan karpet
2 Ruang Lingkup
o Lantai yang dipergunakan berkualitas baik sesuai gambar rencana atau
petunjuk Pengawas Lapangan

3 Ketentuan2 dalam melaksanakan pekerjaan seperti yangg dijelaskan sebagai berikut:


o Pemasangan Lantai sesuai dengan gambar yang telah disepakati bersama
o Pekerjaan pemasangan keramik lantai diperkenankan untuk dipasang setelah
semua pekerjaan-pekerjaan dinding/plasteran dan plafond telah selesai
dikerjakan, sebelum pemasangan keramik , material keramik harus direndam
dalam air sampai jenuh, setelah direndam sampai jenuh baru bias dipasang

12
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

o Lantai keramik yang dipasang tidak boleh ada cacat berupa retak-retak,
gelombang-gelombang, berlubang, noda, permukaan cembung atau cekung.
Sisi keramik harus siku, penyimpangan kesikuan tidak boleh besar dari 0.5 cm
setiap jarak 10 cm ke kanan dan ke kiri
o Pemasangan keramik harus dikerjakan oleh tukang keramik yang benar-benar
ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan nat lurus, nat harus
diisi dengan bahan grouting/pasta semen/oker yang warnanya disesuaikan
dengan warna keramik yang dipakai. Pengisian nat dilakukan paling cepat 24
jam setelah keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain
harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang menghambat masuknya
cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian nat dengan semen,
permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak terdapat noda bekas
semen

o Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, nat tidak lurus dan
sebagainya akibat dan pemasangan yang tidak baik harus dibongkar/diganti
2. 11. Rambu dan Aerodrome Lighting
 Rambu

Penempatan pemasangan rambu-rambu pengaman baik dilokasi pekerjaan maupun pada


alat

2. 12. Rambu dan Marka pada unserviceable area


Rambu-rambu kotak-kotak berwarna orange putih dengan panjang 0.90m dan
lebar kotak berwarna orange/putih per 1 unit lebarnya 0.30m dipasang pada kendaraan
dan alat berat, traffic cone untuk mengamankan lampu-lampu, trafo ,jalur kabel dan jalur-
jalur lainnya yang dianggap perlu

13
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Gambar Rambu bendera Airside ( kotak-kotak orange – putih )

Penandaan untuk daerah pekerjaan yang telah ditentukan terdiri dari penempatan
sign “ NO ENTRY” lampu-lampu merah stabil ( steady red ) dan penempatan kerucut
merah ( safety cone ) dengan pita kuning untuk menjelaskan batas-batas daerah
pekerjaan

3. BATASAN TERHADAP ORGANISASI KERJA

3. 1. Pengawasan Personil Pekerjaan dan Keamanan


 3.1 Umum
Merokok tidak diizinkan, dilarang keras ( smoking is not permitted ) di daerah sisi udara
(airside) Bandar Udara Internasional Soekarno _ Hatta

3. 2. Pagar Kerja
Pembatas berikut ini akan berlaku untuk operasi kendaraan dan peralatan kerja disetiap
tahapan pekerjaan
a. Pembuatan Pagar Proyek Airside
Pagar pembatas fisik proyek dengan tinggi minimal 240 cm, dipasang mengikuti peraturan
KKOP, KP 262 Tahun 2017 dan PM 33 tahun 2015 yang tidak mudah disusupi pekerja
proyek untuk memasuki Daerah Keamanan Terbatas.

3. 3. Akses
Prosedur untuk memasuki lokasi kerja
1. Berkoordinasi dengan unit kerja ( Avsec, ATC,PIU )

14
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

2. Pekerja akan diperiksa kelengkapan identitas seperti PAS Bandara yang masih
berlaku dan sesuai areanya, serta kelengkapan APD oleh Petugas Pos ke Daerah
Keamanan Terbatas
3. Kelengkapan kendaraan diwilayah sisi udara :
a. Bendera
b. Radio Komunikasi/HT
c. Lampu Rotary
d. Apar
e. Platform
f. Flam Trap untuk berbahan bakar bensin
Setiap ada kegiatan, tim K3 akan membersih kan area pekerjaan

4. Kendaraan akan diperiksa terkait kelengkapan dokumen, serta dilakukan


pembersihan agar bebas dari FOD (foreign Object Debris)
5. Kendaraan tersebut akan mengikuti petunjuk berupa rambu yang diatur oleh
petugas tim K3

3. 4. Ketentuan-ketentuan kendaraan di airside


Kendaraan pribadi milik para personil pekerja proyek, diizinkan untuk parkir hanya di daerah parkir
umum atau di lokasi lain yang disediakan.

Kendaraan dan peralatan proyek harus dioperasikan dengan tepat dan benar sesuai dengan
SKEP/140/VI/1999 tentang persyaratan dan prosedur pengoperasian kendaraan di sisi udara,
yang antara lain mensyaratkan bahwa :
 Semua peralatan kerja tidak boleh memantulkan sinar, sehingga akan membuat
pandangan pilot menjadi terganggu ( silau )

 Pengemudi kendaraan harus mematuhi semua batas kecepatan

15
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Pengemudi kendaraan harus mengikuti rute yang telah ditetapkan

 Perusahaan Pelaksana Pekerjaan (Kontraktor) harus memastikan bahwa eksisting


yang bersinggungan dengan lokasi pekerjaan tetap bersih dan bebas dari kotoran
yang dapat berpotensi menjadi FOD (Foreign Object Debris). Work Safety Officer
(WSO) akan menilai dan menentukan kondisi kebersihan dalam rangka
keselamatan operasional .

3. 5. Batas Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Tiga puluh menit sebelum batas waktu kerja berakhir, Perusahaan Pelaksana
Pekerjaan harus :

 Memastikan semua area pekerjaan bersih dan dalam kondisi yang dinilai berguna dan aman
bagi keselamatan bersama

 Mengembalikan setiap kawasan yang rusak pada kondisi semula menurut penilaian Work
Safety Officer (WSO)

3. 6. Perlindungan Pada Layanan Kelistrikan


Perusahaan Pelaksana Pekerjaan harus bekerja sama dengan Manager Project untuk memastikan
keamanan semua fasilitas instalasi listrik dan layanan, agar tidak mengganggu pelayanan operasi
penerbangan

4 ADMINISTRASI
Penanggung jawab dalam MOWP ini terdiri dari penanggung jawab operasional Bandar Udara
Internasional dan penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan

4. 1. PT ANGKASA PURA II – Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno - Hatta

16
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Penanggung jawab operasional Bandara adalah MUH. SURIAWAN WAKAN, selaku Executive
General Manager Bandara Internasional Soekarno – Hatta, dengan nomor telepon yang dapat dihubungi
adalah :

Mobile Phone : 0812-9437-209/0812-8089-5666


Telepon : (021) 550-73000
Faksimili : (021) 550-73000
Email : ms.wakan@gmail.com

 Pengemudi kendaraan harus menyalakan lampu jarak dekat pada kendaraan


 Pengemudi harus memastikan kendaraanya dilengkapi identitas dan bendera kotak –
kotak orange putih atau lampu steady warna merah ditempatkan di bagian paling atas
kendaraan
 Seluruh bagian kendaraan atau seluruh peralatan pada kendaraan dalam kondisi dan
berfungsi dengan baik.
 Tidak ada kebocoran pada tempat penampungan dan/atau pada saluran bahan bakar atau
oli
 Tidak ada kebocoran pada bagian pengapian
 Dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR) yang dipasang/diletakkan dengan
aman pada tempat yang mudah dijangkau
 Dilengkapi dengan sabuk keselamatan ( safety belt ) sesuai peraturan dan ketentuan yang
berlaku
 Memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan ( STNK ) yang sah dan masih berlaku, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
 Memiliki Sertifikasi Uji Laik Kendaraan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang
 Pada sisi kiri dan kanan badan kendaraan terdapat tulisan nama/identitas perusahaan
pemilik atau operator beserta logo yang dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter
 Menempatkan/memasang lampu berwarna merah ( steady red light ) pada bagian paling
tinggi dari kendaraan, yang bila dinyalakan dapat terlihat dari segala arah (360) derajat

17
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Dipasang flame trap pada knalpot bagi kendaraan yang menggunakan bahan bakar selain
solar

Executive General Manager sehari-hari dibantu oleh Petugas Bandara Internasional Soekarno –
Hatta, dengan nomor telepon yang dapat dihubungi sebagai berikut :

Nama : Sugan
Unit : Safety & Risk Management
Mobile Radio call sign : Bandara 2
Mobile Phone : 0812-1828-4734
Telepon : (021) 550-7292

Nama : Didik Subiantoro


Unit : Airside Operation
Mobile Phone : 0813-1141-9539
Telepon : (021) 550-5360
Email : didieksubiantoro71@gmail.com

Nama : Anton Saryono


Unit : Airport Safety Inspector
Mobile Phone : 0812-839-5790
Email : anton.saryono@angkasapura2.co.id

Nama : Ajun Subagyo


Unit : Airside Infrastructure
Mobile Phone : 0821-1160-8181
Email : ajun.subagyo@angkasapura2.co.id

Nama : Soemantr Widodo


Unit : Energy & Power Supply

18
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Mobile Phone : 0812-8345-6088


Email : sumantri.widodo@angkasapura2.co.id

Nama : Endah Retnowati


Unit : Accessibility & Environment
Mobile Phone : 0811-849-303
Email : endah.retnowati@angksapura2.co.id

Nama : Hastanto Yuli Setiawan


Unit : Public Security
Mobile Phone : 0821-7171-5026
Email : hastanto.setiawan@angksapura2.co.id

Nama : Arwita Sulistya


Unit : Perimeter & Vital Object
Mobile Phone : 0812-8481-6111
Email : arwita.sulistya@angkasapura2.co.id

Semua kendaraan yang digunakan untuk operasional di daerah sisi udara (airside) harus
berada dalam lingkup pengawasan penuh Perusahaan Pelaksana Pekerjaan yang diasuransikan,
termasuk asuransi dengan pihak ketiga

4. 2. PEMBATASAN LAINNYA
Bila terdapat hal-hal lain yang perlu dan belum diatur dalam MOWP ini, akan ditetapkan
kemudian oleh Works Safety Officers. Penimbunan dan penempatan peralatan kerja harus berada
di wilayah yang telah ditetapkan oleh Works Safety Officers (WSO). Lampu sorot yang
ditempatkan di daerah pekerjaan harus terlindung di atas horizontal dan tidak diarahkan langsung
pada daerah pendekatan ( approach area) pesawat udara. Tidak ada tiang lampu yang
ditempatkan di luar batas area pekerjaan kecuali diizinkan oleh Works Safety Officer ( WSO ).

19
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

4. 3. AIRNAV – JATSC ( Jakarta Air Trafic Services Centre )


Penanggung jawab operasional Navigasi Penerbangan adalah Bambang Riyanto, selaku
General Manager JATSC – Perum LPPNPI, dengan nomor telepon yang dapat dihubungi adalah
:

Mobile Phone : 0813 5513 9111 / 0815 2402 2111


Telepon : -
Faksimili : -
Email : brats111@yahoo.co.id

General Manager JATSC sehari-hari dibantu oleh Petugas, dengan nomor telepon yang dapat
dihubungi sebagai berikut :

Nama : Tory Tri Rukmono


Mobile Radio call sign : JATSC
Mobile Phone : 0812-1292-8867
Telepon : (021) 550-6132
Email : papa_tory@yahoo.com

Nama : Titan Widyaksono


Mobile Radio call sign : JATSC
Mobile Phone : 0818-402-371
Telepon : (021) 550-6135
Email : twidyaksono@yahoo.com

Nama : Vega Lesmana


Mobile Radio call sign : JATSC
Mobile Phone : 0812-9211-720
Telepon : (021) 550-6132

20
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Email : vegalesmanay@yahoo.com

4. 4. PT.ANGKASA PURA II – ACD ( Airport Construction Division )


Penanggung jawab pelaksanaan pekerjaan adalah AGUNG SEDAYU, selaku Executive
General Manager Airport Construction Division–Proyek Pembangunan dan Pengembangan
Bandara Internsional Soekarno-Hatta, dengan nomor telepon yang dapat dihubungi adalah:
Mobile Phone : 0813-8730-0729
Telepon : (021) 5591-3950
Faksimili : (021) 5591-3951
Email : agungsedayu.ap@gmail.com

Project Manager sehari-hari dibantu oleh Project Implementation Unit (PIU) selaku Work
Safety Officer (WSO), dengan nomor telepon yg dapat dihubungi sebagai berikut :

Nama : Harry Glenardie


Mobile Phone : 0812-8250-481
Telepon : (021) 5591-3950
Faksimili : (021) 5591-3951
Email : -

Nama : Muhammad Sobirin


Mobile Phone : 0812-8859-388
Telepon : (021) 5591-3950
Faksimili : (021) 5591-3951
Email : -

21
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Nama : Prijo Handito


Mobile Phone : 0816-4822-321
Email : -

Pelaksanaan Pekerjaan di lapangan adalah PT. Adhi Karya (Persero)Tbk Departemen


Gedung selaku Work Safety Officer (WSO) , adapun nomor telepon yang dapat dihubungi sebagai
berikut :

Nama : Akhmad Bashori


Mobile Phone : 0813-3941-6463
Jabatan : Project Manager

Nama : Lericta F
Mobile Phone : 0813-3384-6900
Jabatan : Project Engineer Manager

Pelaksanaan K3 dari Kontraktor adalah PT.Adhi Karya (Persero)Tbk selaku Work Safety
Officer (WSO), adapun nomor telepon yg dapat dihubungi sebagai berikut :

Nama : Bangun Karya Mas’ud


Mobile Phone : 0813-3145-1967
Unit : QHSE Manager

Bila terdapat perubahan personil, maka tim pelaksana K3 akan segera memberikan
informasi kepada pihak ACD.

4. 5. WORK SAFETY OFFICER (WSO)

22
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

Works Safety Officers (WSO) adalah seorang Supervisor dan Personil terkait yang
diusulkan oleh Pimpinan unit terkait untuk pengawasan terhadap aspek keselamatan di area
lapangan secara full time. WSO sebagai perpanjangan tangan dari pemberi tugas bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa pekerjaan yang dapat mempengaruhi keselamatan , dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam dokumen Civil Aviation Safety Regulation (CASR)
Part 139 Aerodromes/Manual of Standard (MOS) Part 139 Aerodromes, serta petunjuk dan
arahan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang berkaitan dengan Keselamatan
Pekerjaan di Bandar Udara Internasional dan dokumen MOWP ini
Secara khusus, WSO harus :
 Berkoordinasi dengan Penanggung Jawab Pelaksanaan Pekerjaan atau yang diwakilkan
untuk memastikan keselamatan operasional

 Memastikan NOTAM diterbitkan sesuai dengan data yang tercantum dalam dokumen
MOWP ini :
 Bekerjasama dengan Manajer Operasi Perusahaan Pelaksana Pekerjaan untuk
memastikan keselamatan operasional
 Memastikan kepatuhan terhadap dokumen MOWP ini :
 Memastikan bahwa jalur akses kendaraan dan personil telah jelas diidentifikasi dengan
akses terkendali:
 Memastikan bahwa jalur instalasi listrik bawah tanah dan kabel control dilindungi, terutama
terhadap alat bantu penerbangan
 Segera melaporkan kepada unit kerja terkait yang mempunyai otoritas untuk setiap
kejadian, kecelakaan dan/atau kerusakan yang terjadi yang dapat mempengaruhi
keselamatan operasional
 Bertugas di daerah pekerjaan sementara pekerjaan sedang berlangsung
 Memastikan bahwa radio komunikasi dua arah ditempatkan pada kendaraan
 Memindahkan kendaraan/peralatan kerja dengan segera jika dianggap perlu
 Bertanggung jawab atas aspek keselamatan di daerah sisi udara proyek sesuai Manual of
Standard (MOS) Part 139 Aerodromes

23
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Memastikan pekerjaan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak ada potensi bahaya
setiap saat
 Memberikan pengarahan kepada Perusahaan Pelaksana Pekerjaan terkait tindakan untuk
pencegah keselamatan yang diperlukan selama bekerja, termasuk diskusi dengan
Manajer Operasi, atau wakil Manajer Operasi untuk memastikan Keselamatan dan
ketepatan waktu dari Proges pekerjaan, dan..
 Works Safety Officers (WSO) bertanggung jawab untuk menyediakan penghubung (liason)
antara Perusahaan Pelaksanaan Pekerjaan dan Otoritas Bandar Udara
Internasional Soekarno-Hatta, termasuk dengan Air Traffic Services, dan untuk
menegakkan persyaratan keselamatan dari dokumen ini.
Works Safety Officers (WSO) dapat dihubungi di nomor telepon/HP masing-masing
sebagaimana tercantum pada ( Bab 5.4 tentang pengesahan dan Bab.7 daftar distribusi )

4. 6. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR KEAMANAN PROYEK

24
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

1. Struktur Organisasi Proyek

2. Peran dan Tanggung Jawab Proyek


A. Project Manager
 Menetapkan Kebijakan Khusus K3L Proyek.
 Menetapkan sasaran dan program kegiatan K3L Proyek.
 Mengatur dan memimpin implementasi SMK3L melalui P2K3.
 Memimpin rapat-rapat yang terkait dengan K3L.
 Memastikan semua jajaran di bawahnya menerapkan secara efektif SMK3L.
 Mempromosikan K3L ke seluruh lokasi kerja dengan cara mendemonstrasikan sikap
nyata yang positif terhadap K3L dalam setiap rapat, kunjungan lapangan dan lain-
lain.
 Menetapkan dan menempatkan tugas dan tanggung jawab perorangan dalam
penerapan K3L.
 Melakukan tindakan terhadap personil yang melakukan pelanggaran sangat serius
atau mengulangi perbuatan kesalahan yang melanggar peraturan K3L dengan jalan
mengeluarkan surat teguran, surat peringatan atau mengeluarkan dari Proyek.

25
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Memonitor dan mengevaluasi status pelaksanaan dan penerapan manajemen K3L


di proyek.
B. Project Engineering Manager
 Memberi masukan terhadap pembuatan dan penetapan Kebijakan Khusus K3L
Proyek.
 Memberi dukungan dan kepercayaan pada program K3L Proyek.
 Berpartisipasi dalam investigasi kecelakaan serta memastikan penataan ulang yang
tepat, yang digunakan sebagai pencegahan kecelakaan agar tidak terulang lagi.
 Memastikan agar metode kerja dan prosedur kerja yang dibuat dapat dilaksanakan
dan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan.
 Memberi masukan dalam pembuatan/penyusunan HIRADC.

C. Project Production Manager / Project Construction Manager


 Memberi masukan terhadap pembuatan dan penetapan Kebijakan Khusus K3L
Proyek.
 Memonitor pelaksanaan K3L di lapangan bersama dengan PQHSE Manager.
 Berkoordinasi secara langsung dengan para manajer lainnya dalam rangka
menegakkan peraturan maupun tanggung jawab terhadap pelaksanaan program
K3L.
 Memberikan keputusan pada kondisi darurat dengan jalan menghentikan pekerjaan
untuk sementara maupun larangan penggunaan fasilitas tertentu sampai keadaan
dinyatakan aman kembali.
 Memprakarsai dan memimpin pelaksanaan housekeeping sesuai program yang
dibuat.
 Memberikan pengarahan kepada para supervisor, mandor dan sub kontraktor terkait
mengenai tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan K3L.
 Memastikan supervisor dan sub kontraktor terkait telah mengidentifikasi bahaya
pekerjaan dan menganalisa resikonya serta memasukkan dalam pengajuan
persetujuan Ijin Kerjanya.
 Melakukan inspeksi harian lapangan untuk memastikan bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan K3L.

D. Project Finance Manager


 Memberi dukungan dan kepercayaan pada program K3L Proyek.
 Memastikan bahwa seluruh karyawan proyek telah mendapatkan penjelasan dan
pengarahan mengenai Kebiijakan K3L di proyek dan memahami aspek keselamatan
dan kesehatan kerja dan lingkungan.
 Memastikan bahwa seluruh karyawan dan pekerja telah dijamin asuransi
ketenagakerjaan.

26
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Melakukan kerja sama dengan rumah sakit terdekat dalam rangka pemenuhan
fasilitas pelayanan kesehatan karyawan dan pekerja.
 Memberikan teguran/peringatan dan melakukan pembinaan terhadap personil yang
melakukan pelanggaran peraturan K3L.

E. Project QHSE Manager


 Menyiapkan Rencana K3L Proyek bersama-sama dengan manager terkait untuk
ditetapkan oleh Project Manager.
 Menyiapkan Rencana Pelatihan K3L, jadwal sosialisasi K3L ( safety talk, dll) sebagai
tindak lanjut pelaksanaan kegiatan program K3L.
 Menyiapkan Prosedur Tanggap Darurat.
 Menyusun jadwal pertemuan P2K3, membuat notulen rapat P2K3 dan
mendistribusikannya.
 Mengkoordinir pelaksanaan patroli K3L dan/atau Management Walk-Through.
 Memberi masukan terhadap peraturan maupun prosedur K3L yang ada.
 Memberikan informasi kepada PPM dan para sub kontraktor untuk dilakukannya
tindak lanjut atas perbaikan dari kesalahan atau kondisi/tindakan tidak aman.
 Memberi rekomendasi untuk menghentikan pekerjaan sementara atau pelarangan
terhadap penggunaan peralatan sampai kondisi dinyatakan aman.
 Membantu tim investigasi kecelakaan untuk menyelidiki keadaan serta penyebab
terjadinya kecelakaan serta menentukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian
serupa tidak terulang.
 Membantu pelaksanaan audit yang dilakukan oleh auditor serta memprakarsai tindak
lanjut hasil audit K3L.
 Memprakarsai dan mengatur pertemuan bulanan K3L yang dihadiri oleh manajemen
proyek, staf, mandor dan wakil sub kontraktor.
 Membuat penilaian dan evaluasi vendor/subkontraktor terkait penerapan K3L.
 Membuat Laporan K3L Proyek dan mengajukan ke PM untuk persetujuan.
 Memberikan persetujuan Ijin Kerja terhadap pekerjaan tertentu yang berpotensi resiko
bahaya tinggi seperti bekerja pada mesin yang berjalan, pengangkatan dengan beban
20 ton atau lebih, bekerja pada ketinggian, bekerja pada ruang terbatas, bekerja di
bawah permukaan air, bekerja dengan bahan peledak dan lain-lain.
 Melakukan monitoring atas pencapaian sasaran dan program K3L Proyek.

F. HSE Inspector
 Melaksanakan pemeriksaan/inspeksi persiapan perlengkapan K3L sebelum
dimulainya pekerjaan (rambu-rambu, railing, barikade, APAR, APD dll).
 Melakukan inspeksi dan pemantauan terhadap pengelolaan bahan kimia berbahaya,
pengelolaan sampah dan limbah.

27
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Melaksanakan inspeksi K3 terhadap peralatan, kendaraan dan sarana produksi.


 Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi lingkungan kerja dan kesehatan kerja
(ambang batas kebisingan, pencahayaan, ambien udara, baku mutu air dll).
 Bertanggung jawab atas pelaksanaan inspeksi harian K3L.
 Membuat laporan tertulis hasil pemeriksaan/inspeksi K3L.

G. Supervisor dan Mandor


 Menginstruksikan semua personil yang berada di bawah pengawasannya untuk
melakukan budaya kerja aman.
 Memastikan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan telah mengikuti prosedur/petunjuk
kerja maupun ijin kerja yang telah ditetapkan.
 Memastikan bahwa alat dan peralatan yang digunakan oleh pekerja telah lulus
pemerikasaan/inspeksi sesuai dengan persyaratan K3L.
 Memastikan bahwa semua pekerja di bawah pengawasannya memakai APD dan
perlengkapan keselamatan kerja sesuai dengan persyaratan.
 Memastikan pelaksanaan housekeeping telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku serta mengatur tempat pembuangan sampah dan sisa material.
 Ikut berperan di dalam pertemuan K3L.
 Melaporkan kepada PPM setiap langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan
timbulnya bahaya.

H. Seluruh Staf, Karyawan dan Pekerja


 Mengikuti prosedur yang berlaku serta berperan aktif di dalam menjaga diri sendiri
maupun kelompok kerjanya.
 Melaporkan kepada supervisor/mandor atau atasannya masing-masing atau petugas
K3L yang berwenang apabila melihat kondisi, cara kerja dan perilaku yang tidak aman
di area kerjanya.
 Menghadiri orientasi K3L, safety talk, tool box meeting dan training-training K3L yang
diselenggarakan oleh proyek.
 Mengikuti instruksi dan pengarahan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan dan
atau petugas K3L.
 Memakai APD dan peralatan keselamatan kerja yang sesuai, peralatan kerja dan
pakaian kerja dalam kondisi layak dan aman dipakai.
 Segera melaporkan apabila ada kerusakan pada alat dan peralatan konstruksi yang
akan digunakan.
 Selalu menjaga tempat kerja dalam kondisi memenuhi 5R.
 Mengetahui sistem alarm dan semua tindakan yang diperlukan pada keadaan darurat.

28
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

3. Struktur Organisasi Keamanan Proyek

4. Penanggung Jawab Keamanan Proyek


Chief Security adalah orang yang diusulkan oleh Pimpinan sebagai penanggung jawab
terhadap aspek keamanan di area proyek secara full time.
Secara khusus, Chief Security bertugas:
 Mengkoordinasikan pelaksanaan langkah-langkah perlindungan keamanan area
proyek;
 Berkoordinasi dengan unit Airport Security bandar udara internasional Soekarno-
Hatta dalam mendukung keamanan penerbangan;

29
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Memastikan pekerja proyek tidak menyalahi ketentuan memasuki daerah keamanan


terbatas.
5. Prosedur Pengendalian Izin Masuk Proyek
 Seluruh Pekerja yang memasuki area proyek diwajibkan Mengikuti Safety
Induction dan dikendalikan izin masuknya.
 Diwajibkan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) dan ID Card/ Tanda
Pengenal Proyek pada seluruh lingkungan proyek (jika tidak menggunakan dan
dibuktikan dengan dokumentasi foto/teguran dari K3, maka akan dikenakan
sanksi sesuai dengan kesepakatan pada safety induction).
 Dilarang merokok di area proyek kecuali di area merokok (smoking area) yang
sudah disediakan (Jika melanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan
kesepakatan safety induction dan pencabutan ID Card/Tanda Pengenal Proyek
& pass bandara).
 Untuk pekerjaan di sisi Airside (Connecting Boarding Lounge, Boarding
Lounge, Main Corridor, Linking Bridge, Chiller, Cooling Tower, Trafo, dll)
diwajibkan menggunakan pas bandara (jika tidak memiliki pass bandara tidak
diperbolehkan masuk).
 Melakukan pemeriksaan Pas Bandara secara teliti yang dikeluarkan oleh
Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta bagi karyawan
dan kendaraan yang akan masuk ke daerah keamanan terbatas sesuai dengan
identitas serta kode wilayah kerja dan masa berlaku pas tersebut serta
kelengkapan lain yang disyaratkan.
 Melakukan patroli kombinasi dan patroli bersama secara rutin serta berkala dan jangka
waktu tertentu ke seluruh lingkungan proyek yang berbatasan langsung dengan area
keamanan terbatas maupun area publik
 Untuk mobilisasi alat, perpindahan dan keluar masuk kendaraan di sisi Airside
wajib berkoordinasi dengan Tim K3.
 Selalu menjaga kebersihan di area kerja masing – masing.
 Setiap pekerja baru yang masuk diwajibkan melakukan safety induction pada
Tim K3 PT. Adhi Karya (Persero) Tbk.
 Selalu bekerja dengan aman, selamat serta tidak membahayakan orang lain.
 Untuk pekerjaan pengelasan, pemotongan besi atau kegiatan yang
menimbulkan peranan api wajib menempatkan APAR.
 Kordinasi perizinan eksternal proyek di unit-unit bandara soekarno hatta
a. Alur Perizinan Eksternal Airside

30
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

b. Alur Perizinan Eksternal Landside

31
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

c. Contoh Perizinan

6. Prosedur Pengawasan Keamanan Proyek


 Pengamanan Personil Terhadap Pejabat,Pimpinan,Karyawan,Tamu Proyek PT Adhi
Karya
 Pengamanan Fisik Bangunan dan material serta aset
 Pemeliharaan Ketertiban dan mengawasi berjalanya pekerjaan serta keamanan proyek
 Melakukan pemeriksaan terhadap badan (Body search) terhadap personil yang
mencurigakan termasuk kepada para karyawan dan pekerja
 Mengawasi dan memberi pengarahan kepada para tamu
 Mengawasi akses-akses di seluruh area proyek terutama yang berbatasan langsung
dengan Daerah Keamanan Terbatas
 Mengawasi penggunaan alat-alat termasuk kunci-kunci yang mungkin dapat merugikan
pihak perusahaan.
 Melakukan Patroli kombinasi dan patroli bersama secara rutin serta berkala dan jangka
waktu tertentu ke seluruh lingkungan proyek yang berbatasan langsung dengan Daerah
Keamanan Terbatas maupun Daerah Publik
 Melakukan pengawasan keamanan ke seluruh area proyek yang berbatasan langsung
dengan Daerah Keamanan Terbatas maupun Daerah Publik
 Pengecekan terhadap surat jalan dan surat barang-barang masuk / keluar dan
mencatat buku jurnal

32
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Membuat laporan Kerja


 Bersikap Tegas menegur karyawan yang tidak sesuai ketentuan yang ada di
lingkungan proyek
 Menjaga Keselamatan Pimpinan Proyek, Staf dan Pekerja di lingkungan Proyek
 Mengatur Parkir Kendaraan Para karyawan, Pekerja dan Tamu
 Membuat Laporan Kerja setiap Shift nya
 Pemeriksaan dan pengecekan terhadap pagar proyek dan batasan proyek dengan
Daerah Keamanan Terbatas
 Berkordinasi dengan pihak keamanan bandara soekarno hatta terkait batasan –
batasan proyek dengan Daerah Keamanan Terbatas
 Mengendalikan mobilisasi material maupun pekerja di lingkungan proyek

5. KEWENANGAN

5. 1. Issued OF MOWP
Metode Rencana Kerja (Method Of Working Plan) ini disusun sesuai dengan bagian 10.11, Manual
Of Standard (MOS) Part 139 Aerodromes. Operasional pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan
dokumen MOWP ini
5. 2. Perubahan Dokumen Method Of Working Plan (MOWP Amandemen)
Setiap perubahan isi dokumen MOWP ini harus melalui persetujuan penanggung jawab
Operasional Bandar Udara Internasional dan penangung jawab pelaksanaan pekerjaan kemudian
diajukan sebagai amandemen
5. 3. Tanggal Kadaluarsa
Metode Perencanaan Pekerjaan (Method Of Working Plan) ini berlaku sampai dengan selesainya
pekerjaan tersebut, kecuali terdapat perubahan yang akan dilakukan dengan mengamandemen
MOWP ini.

5. 4. Pengesahan
Penaggung Jawab Operasional Penanggung Jawab Pelaksanaan Pekerja
Executive General Manager Executive General Manager
Of Soekarno-Hatta Int’L Airport Of Airport Construction Division

33
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

MUH.SURIAWAN WAKAN ( AGUNG SEDAYU )

6. GAMBAR

6. 1. Gambar Lay out Area Pekerjaan Terminal 2f

34
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

6. 2. Gambar Prosedur Medikal, Emergency dan Evakuasi

JIKA TERJADI KECELAKAAN

RINGAN BERAT MENINGAL

35
CIPUTRA HOSPITAL
JL Boulevard Blok G01 No 01 Citra 5
Citra Garden City Prepedan,Kalideres LAPORAN K3L
Jakarta Barat POS P3K
RUMAH
PT.22557777
Telp: 021 SAKIT
ADHI KARYA
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

KEPOLISIAN
RUMAH SAKIT
Polres Bandara SoeTa
CIPUTRA HOSPITAL
JL Boulevard Blok G01 No 01 Citra 5
Jl. C2 Gedung 641
Citra Garden City Prepedan,Kalideres Bandara Int Soekarno – Hatta
Jakarta Barat Telp : 021 – 550 7393
Telp: 021 22557777

RUMAH SAKIT
CIPUTRA HOSPITAL
DEPNAKER JL Boulevard Blok G01 No 01 Citra 5
Citra Garden City Prepedan,Kalideres
Disnaker Kota Tangerang Jakarta Barat
Telp: 021 22557777
Jl. Perintis Kemerdekaan II
No.1, Cikokol – Tangerang
Telp; 021- 5579 8228
DEPNAKER
Disnaker Kota Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan II
No.1, Cikokol – Tangerang
Telp: 021- 5579 8228
JAMSOSTEK
Kantor Cabang Tangerang - 2
Jl. Gatot Subroto KM 4,5
Cimone – Tangerang
JAMSOSTEK
Telp : 021 – 5971 0400 Kantor Cabang Tangerang - 2
Jl. Gatot Subroto KM 4,5
Cimone – Tangerang
Telp : 021 – 5971 0400

Keluarga Korban

6. 3. Gambar Prosedur Penanganan Kebakaran di Lokasi Kerja

36
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

API
TINDAKAN YANG
HARUS DIAMBIL

- Fire Estinguisher
- Air
- Pasir
- Karung Basah

KONDISI API Tidak Padam

Padam / Tidak

SUDIN
KEBAKARAN
Padam SETEMPAT

PENGAWAS K-3

Investigasi dan Membuat


laporan

PROJECT SEKSI
MANAGER ASURANSI Ya
ADMINISTRASI

Tidak

ARSIP
PEMBERI TUGAS

ASURANSI

POLISI

6. 4. Gambar Rambu-Rambu
 Spanduk K3 ( Penggunaan APD )

37
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

 Rambu Larangan
 Tong Sampah
 Kegiatan Rutinitas K3 (Penyemprotan Disinfektan)
 Kegiatan Rutinitas K3 (Pembersihan Jalan)
 Washing By
 Pagar Pembatas Proyek

38
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

7 DAFTAR DISTRIBUSI

INSTANSI/JABATAN TANDA KETERANGAN


NO
TANGAN

1. Direktur Jenderal Perhubungan Udara

2. Kepala Otoritas Bandara Wilayah I

3. General Manager JATSC

4. Executive General Manager of Bandara


Soekarno- Hatta

39
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

5. Executive General Manager of Airport


Construction Division

6. Vice President of Airport Operation Policy

7. Vice President of Airport Quality Assurance

8. Senior Vice President of Corporate Safety &


Risk

9. Senior Manager of safety Risk & Quality


Control

10. Manager of PIU Airside ACD-SHIA

11. Konsultan - PT Prosys

12. Kontraktor Pelaksana-PT.Adhi Karya


(Persero)Tbk

13. Work Safety Officers

40
METHOD OF WORKING PLANT (M.O.W.P)
PROYEK REVITALISASI TERMINAL 2F
BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO – HATTA

41

Anda mungkin juga menyukai