Anda di halaman 1dari 25

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN SBNP LINTAS PENYEBERANGAN


TANJUNG API API – TANJUNG KALIAN
LOKASI : TANJUNG API API
KABUPATEN : BANYUASIN
T.A : 2019

1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi pekerjaan pembuatan papan nama proyek,
pembuatan gudang dan barak kerja, penerangan lokasi kerja dan keamanan,
pengukuran dan pemasangan titik tetap, mobilisasi alat dan personil, dan
penyediaan air kerja. Dalam pekerjaan persiapan ini harus dipersiapkan segala
sesuatu terutama peralatan yang berhubungan dengan perairan/ laut karena
pekerjaan ini sebagian besar berada di daerah laut.

b. Pekerjaan Konstruksi Anjungan


Pekerjaan konstruksi anjungan disini adalah pekerjaan anjungan beton yang
terdiri dari pekerjaan beton dan pekerjaan tiang pancang baja. Tiang pancang
untuk konstruksi anjungan ini terdiri dari 3 titik tiang pancang vertical.
Pemancangan menggunakan tiang pancang pipa baja dengan diameter 12 inch
tebal 9 mm. Pekerjaan tiang pancang ini meliputi pekerjaan pengadaan dan
pengangkutan tiang pancang ke lokasi, pengangkutan tiang pancang ke titik
pancang, pekerjaan pemancangan tiang pancang, penyambungan tiang
pancang, dan pemotongan tiang pancang. Pekerjaan beton pada konstruksi
anjungan ini adalah untuk pekerjaan beton lantai anjungan SBNP tebal 50 cm,
 1

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
pile cap beton (65x65x50), dan pagar pengaman keliling anjungan dari pipa
diameter 2”.

c. Pekerjaan Konstruksi Menara


Pekerjaan konstruksi menara disini adalah pekerjaan konstruksi Menara yang
terdiri Menara tunggal dari tiang pipa baja. Tiang pipa baja untuk konstruksi
menara ini terdiri pengadaan tiang pipa baja, pengangkutan tiang pipa baja ke
lokasi pemasangan dan pemasangan pipa baja pada konstruksi Menara. Pipa
untuk tiang Menara yang digunakan adalah tiang pipa baja dia. 12 inch tebal 9
mm dan tiang pipa baja dia. 8 inch tebal 8.18 mm.
Untuk konstruksi Menara ini pada bagian atas ada anjungan dari plat besi
sebagai tempat diletakkannya Lampu SBNP dan aksesorisnya.

d. Pekerjaan Peralatan SBNP


Pekerjaan ini meliputi :
1. Pengadaan dan pemasangan Lampu Suar
2. Pengadaan dan pemasangan Radar reflektor
3. Pengadaan dan pemasangan penangkal petir
4. Pengadaan dan pemasangan tanda puncak

e. Pekerjaan Lain - Lain


Pekerjaan ini meliputi :
1. Pembersihan akhir dan finishing
2. Asuransi tenaga kerja
3. Dokumentasi dan administrasi pelaporan
4. Tes beton material

 2

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
2. MEKANISME PEKERJAAN DILAPANGAN
Tahap pelaksanaan konstruksi bertujuan untuk mewujudkan bangunan yang
telah direncanakan sesuai, sehingga diperlukan adanya pengendalian terhadap
pelaksanaan pekerjaan sehingga tercapai semua persyaratan yang telah
ditetapkan mengenai biaya, mutu dan waktu yang meliputi :
a. Pengendalian organisasi lapangan dan tenaga kerja
b. Pengendalian peralatan dan material
c. Pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan

a. Pengendalian organisasi lapangan dan tenaga kerja


Untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan tersebut diatas diperlukan
pengendalian organisasi lapangan dan tenaga kerja, sehingga perlu dibentuk
team kerja dengan menempatkan personil lapangan yang sesuai dengan
lingkup pekerjaan serta keahliannya.
Tim kerja dilapangan ini meliputi :

 Pelaksana
Pelaksana lapangan bertugas untuk membantu site manager dalam
mengendalikan, mengawasi dan mengarahkan tenaga kerja di lapangan.
Pelaksana dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh beberapa teknisi
dan mandor kerja. Pelaksana yang akan ditempatkan adalah seorang
sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman minimal 3 tahun .

 Bagian Logistik
Bagian logistic bertugas membantu site manager untuk mengurus
urusan material dan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Bagian logistic ini harus mampu mengetahui kapan material
maupun peralatan harus didatangkan dan kapan harus dikeluarkan.

 3

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
Bagian logistic juga harus memeriksa jumlah bahan/material yang akan
digunakan serta mencatat keluar masuk material.

Untuk berhasilnya pelaksanaan pekerjaan, tim work yang ditunjuk harus dapat
bekerja sama dengan baik dan penuh tanggung jawab sesuai dengan alur
tanggung jawab yang ada dalam struktur organisasi pelaksanaan di bawah ini,
disamping pelaksana harus selektif dalam merekrut tenaga kerja untuk
menjamin tercapainya kualitas pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan dan
segera mengganti pekerja yang malas dan tidak dapat bekerja dengan trampil.

STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN


PENGADAAN DAN PEMASANGAN SBNP
DI TANJUNG API API

PELAKSANA
LAPANGAN

BAGIAN BAGIAN JURU UKUR,


ADM & KEU LOGISTIK JURU GAMBAR

STAFF STAFF TUKANG TEKNISI


UMUM LOGISTIK MANDOR
PEKERJA

 4

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
b. Pengendalian peralatan dan material

 Pengendalian Peralatan
Peralatan memegang peranan penting dalam suatu pelaksanaan
pembangunan. Penggunaan peralatan yang salah atau tidak sempurna
akan menghambat pelaksanaan pekerjaan nantinya. Dalam pekerjaan
pembangunan ini pengendalian peralatan khusus digunakan untuk
pekerjaan diatas air.

Adapun jenis peralatan yang digunakan antara lain :


- Concrate Mixer
- Vibrator
- Mesin Las
- Bar Cutter
- Genset
- Crane 25 ton
- Tongkang
- Ponton pancang + alat pancang diesel hammer K.35
- Tug Boat
- dan alat Bantu lainnya

 Pengendalian Material
Untuk pengendalian material pelaksana harus mengetahui material
mana yang akan digunakan, bagaimana persedian/ stock material, dari
mana didatangkan, bagaimana kualitas material yang didatangkan
apakah diterima atau ditolak. Khusus material ex pabrik yang akan
digunakan sesegera mungkin menyampaikan contoh material tersebut
kepada pemberi tugas atau direksi lapangan untuk diminta
persetujuannya.
 5

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
c. Pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan
Untuk melaksanakan pekerjaan tepat waktu dan biaya sesuai dengan yang
telah ditetapkan diperlukan suatu pengendalian. Pengendalian biaya dan
waktu merupakan integrasi antara jadwal waktu pelaksanaan dan anggaran
biaya pelaksanaan, hasil dari integrasi ini berupa kurva prestasi ( kurva S )
sebagai acuan untuk mengontrol progress pekerjaan. Dari kurva S ini dapat
diketahui prestasi pekerjaan tersebut lebih cepat atau lebih lambat dari rencana
pekerjaan yang penilaiannya dilakukan per minggu. Keterlambatan pekerjaan
dapat dipantau lebih awal dengan demikian penanganan keterlambatan
tersebut dapat di antisipasi lebih awal.

3. METODHE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Tahap pelaksanaan pekerjaan bertujuan untuk mewujudkan bangunan yang
telah dirancang dan dibutuhkan oleh pemilik atau pengguna bangunan.
Tahapan pelaksanaan ini dikelompokkan dalam beberapa kegiatan :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1.3 Pembuatan Los Kerja / Gudang


 Pembuatan Los Kerja / Gudang sangat diperlukan untuk menunjang
aktifitas pelaksanakaan pekerjaan dilapangan, dalam pelaksanaan item
pekerjaan ini kontraktor pelaksana akan mengusulkan tempat yang baik
untuk didirikannya Los Kerja/Gudang ini.
 Pembuatan Los Kerja/Gudang ini harus sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan didalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat).

 6

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
1.3 Air Kerja dan Penerangan Proyek.
 Air untuk keperluan kegiatan proyek, seperti pengecoran dan
pemeliharaan beton , adukan, pembersihan dan sebagainya, disediakan
oleh kontraktor, air tersebut harus tawar dan bersih, tidak mengandung
minyak, asam garam, alkalis serta bahan organis lainnya.

1.3 Pengadaan material tiang pancang.


 Setelah dilaksanakan penandatanganan kontrak untuk pekerjaan ini,
pihak kontraktor dapat langsung memproses untuk pengadaan material
tiang pancang dengan spesifikasi teknis yang sesuai dengan rencana
kerja dan syarat-syarat (RKS), contoh material terlebih dahulu harus
disetuji oleh pihak direksi ataun pengguna barang dan jasa.

2. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN BOUWPLANK


 Kontraktor Pelaksana akan berkoordinasi dengan Konsultan Supervisi
dan Direksi sebelum melaksanan Pengukuran Lokasi pekerjaan dan
penentuan titik Nol.
 Kontraktor bersama direksi dan konsultan Supervisi, melaksanakan
pengukuran di lokasi yang telah ditetapkan.
 Setelah pekerjaan selesai segera dilaporkan untuk diperiksa oleh direksi
bersama dengan tim teknis yang telah dibentuk.
 Setelah dilaksanakan pengukuran dan pemasangan patok dilokasi
pekerjaan, Kontraktor akan melaksanakan pekerjaan pemasangan
Bowplank.
 Bersama-sama dengan Direksi dan tim teknis lokasi pemasangan
bouwplank ditentukan sesuai dengan titik nol yang telah disepakati
sebagai acuan.
 Dalam melaksanakan pekerjaan bouwplank, harus sesuai dengan syarat-
syarat yang tercantum dalam RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) .

 7

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
3. PEKERJAAN PEMANCANGAN
 Sebelum pekerjaan pemancangan dimulai kontraktor harus
memberitahukan kepada direksi bahwa akan segera melaksanakan
pekerjaan pemancangan sesuai dengan spesifikasi teknis.
 Sebelum pemancangan dilakukan peralatan pancang harus
dipersiapkan terlebih dahulu dan segera dilakukan penentuan lokasi
titik pancang yang bersama sama disetujui oleh pihak direksi.
 Pemancangan menggunakan alat diesel hammer K.25 untuk pekerjaan
pemancangan pipa baja dia. 12 inch t = 9 mm yang digunakan pada
pekerjaan anjungan beton dan harus dapat melakukan pemancangan
secara kontinyu sampai kedalaman yang direncanakan. Alat pancang
harus dilengkapi dengan ladder yang cukup panjang dapat digerakkan
secara hidrolik atau mekanik.
 Hasil pemancangan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
teknis. Penghentian pemancangan sebelum mencapai setting atau
kedalaman rencana harus mendapatkan persetujuan dari Direksi,
bila hasil pemancangan tidak memenuhi batas-batas toleransi yang
diperkenankan, maka kontraktor harus memperbaiki, memperkuat,
menambah tiang dan lain-lain atas biaya kontraktor.
 Kalendering tiang pancang percobaan (driving record) akan dipakai
sebagai dasar penentuan daya dukung tiang pancang berdasarkan
dynamic formula (mis. Hiley Formula) dan juga kedalaman pancang
selanjutnya. Kalendering tiang pancang harus dicatat dengan teliti.
 Kontraktor harus melaporkan hasil pemancangan tiang pertama
kepada Pengawas secara tertulis dilengkapi dengan keterangan
mengenai metode pelaksanaan, hasil final set, dan lain-lain yang
ditemui dalam pelaksanaannya.
 Hasil pemancangan tiang pertama akan dievaluasi oleh Pengawas
guna menentukan dan meninjau daya dukung lapangan yang

 8

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
diperoleh atas dasar hasil tersebut, Pengawas akan mengambil
keputusan perlu tidaknya diadakan perubahan dari rencana semula.
 Semua biaya akibat perubahan rencana pekerjaan pancang akan
diperhitungkan kemudian oleh Pengawas bersama dengan kontraktor
berdasarkan bertambah kurangnya volume, harga satuan bahan dan
upah yang telah disampaikan dalam surat penawaran.
 Selama pemancangan, kontraktor harus melakukan pencatatan
pemancangan untuk masing-masing tiang yang disampaikan kepada
Pengawas untuk dievaluasi. Pencatatan tersebut meliputi :
a. Nomor tiang
b. Panjang tiang (meter)
c. Ukuran penampang
d. Tiang masuk tanpa dipukul
e. Penyimpangan posisi dan kemiringan tiang pancang terhadap
rencana.
 Kontraktor harus melakukan pemancangan dengan teliti sesuai
persyaratan dalam gambar rencana dengan toleransi sebagai berikut :
o Ukuran panjang dan penampang tiang pancang yang digunakan
tidak boleh kurang dari yang ditetapkan dan sesuai dengan gambar
rencana. Pemberi Tugas akan menolak hasil ukuran yang berada di
luar ketentuan.
o Penyimpangan kepala tiang pancang maksimum 10 cm dari pusat
ke segala arah sebagaimana ditunjukkan dalam gambar kerja.
o Inklinasi terhadap sumbu rencana ke segala arah adalah 1 : 100.
o Bilamana terdapat penyimpangan yang melebihi ketentuan diatas,
kontraktor harus mengajukan rencana perbaikan kepada Pemberi
Tugas dan melaksanakannya atas biaya kontraktor.
o Kontraktor harus melakukan pemancangan pada titik sesuai dengan
gambar rencana dan dihindarkan adanya penyimpangan-
penyimpangan terhadap rencana yang ditetapkan. Apabila terjadi
 9

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
penyimpangan dari titik rencana, rotasi dan lain-lain, kontraktor
harus melakukan koreksi.

4. PEKERJAAN PENGELASAN
- Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Penyambungan tiang pancang dan
Pagar pengaman.
- Alat digunakan : Mesin las, dan alat lain yang di perlukan
- Tenaga Kerja : Tukang las, Pekerja , mandor
- Bahan : Kawat las, oksigen

- Cara Pelaksanaan :
 Pengelasan baja konstruksi harus dilakukan dengan las busur listrik dan
harus memenuhi persyaratan JIS Z 3810 dan Z 3841
 Semua pekerjaan las hanya boleh dilakukan oleh tukang las yang
berpengalaman dan bersertifikat juru las.
 Sebelum pekerjaan pengelasan konstruksi baja, pemborong harus
menyerahkan prosedur untuk sambungan sesuai dengan AWS DI. 179
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bila diminta oleh
Direksi untuk melaksanakan percobaan pengelasan, elektrode yang
digunakan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
 Bahan baja yang akan disambung harus dipegang erat-erat selama
pengelasan dan harus dipastikan rangka tersebut tersambung lurus.
 Panjang netto las tidak boleh lebih dari 40 kali tebal las. Apabila ternyata
diperlukan panjang netto las yang lebih dari 40 kali tebal las, sebaiknya
dibuat las yang terputus-putus (las terputus).
 Mengelas dalam sikap-sikap yang sukar, sedapat mungkin harus
dihindarkan.
 Bertemunya kampuh-kampuh las sedapat mungkin harus dihindarkan.
 Bagian yang telah selesai dilas harus bersih dari goresan, lekukan, sisa
sisa bahan las dan cacat-cacat lain selama pelaksanaan.
 10

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
 Pekerjaan las harus diperiksa atau disaksikan oleh pemberi tugas/
pengawas lapangan agar sesuai dengan persyaratan dalam JIS Z 3146
dan harus mencakup pemeriksaan visual atau test ultra sonic.

5. PEKERJAAN BETON
Pekerjaan ini terdiri atas Pekerjaan Struktur yang meliputi pekerjaan pile cap,
dan lantai beton.
- Alat yg digunakan : Concrete mixer , concrete vibrator, cangkul,
sendok Spesi , waterpass , palu , gerobak dorong,
dan alat lain yang di perlukan
- Tenaga Kerja : Tukang batu, Pekerja, tukang kayu, tukang besi
- Bahan : Batu Split, Besi Beton, Kayu Perancah, Pasir Beton,
semen PC, dan air (sesuai spesifikasi teknis)
- Cara Pelaksanaan :
 Mengidentifikasikan bagian-bagian mana yang akan di cor , dimensi ,
panjang ,dan lebar, dan ketebalan disesuai dengan ukuran yang ada
pada gambar kerja.
 Pelaksanaan pekerjaan pengecoran dilakukan mengunakan komposisi
adukan yang ditentukan pada gambar kerja dan spesifikasi teknik.
 Sebelum pekerjaan pengecoran dilaksanakan pasangan besi dan
formwork harus sudah benar-benar sesuai dengan gambar kerja dan
spesifikasi
 Kontraktor memberitahukan direksi akan melaksanakan pembuatan
bekisting, dan perangkaian besi.
 Direksi dapat memeriksa bahan-bahan apakah telah sesuai dengan RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat), apabila telah diijinkan barulah
kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan.
 Kontraktor membuat Cetakan beton dan peranah sesuai dengan gambar
dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) atau menurut petunjuk
direksi.
 11

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
 Kontraktor membuat pembesian sesuai dengan gambar dan RKS
(Rencana Kerja dan Syarat-syarat) atau menurut petunjuk direksi.
 Setelah selesai pekerjaan harus selalu diperiksa oleh direksi.
 Kontraktor memberitahukan direksi akan melaksanakan pengecoran
dan menyiapkan peralatan pengecoran untuk pengecoran beton.
 Beton tidak boleh dituang sebelum dilakukan pemeriksaan dan
mendapat persetujuan mengenai bekisting dan pembesiannya. Untuk
itu Kontraktor harus memberitahukan sedikit-dikitnya 24 jam
sebelumnya, apabila 3 x 24 jam sesudah Kontraktor memberitahukan
kepada Direksi setempat secara tertulis belum juga diperiksa maka
Kontraktor berhak melaporkan Direksi tingkat atasnya.
 Direksi memeriksa perancah, pembesian dan bahan-bahan untuk
pengecoran beton apakah telah sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat-syarat), apabila sudah diperbolehkan kontraktor baru dapat
mengecor beton.
 Kontraktor dan direksi bersama-sama mengawasi pengecoran beton dan
pemadatan adukan beton dengan vibrator yang sesuai dengan gambar
dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) atau menurut petunjuk
direksi.
 Bilamana pengecoran bagin kontruksi harus dihentikan maka
tempatnya harus ditentukan dengan permufakatan Direksi, dan bila
dilanjutkan, bidang akhiran harus dibersihkan dengan baik sebelah
mana bagian-bagian itu disapu dengan bubuk semen.
 Setelah selesai pekerjaan harus selalu diperiksa oleh direksi.
 Memperbaiki hasil pengecoran beton yang kurang sempurna.
 Semua pekerjaan beton yang keropos dan terlihat mata / tidak tertutup
material harus diperbaiki dengan plesteran ad. 1 : 2 sehingga sempurna.
 Kontraktor melaksanakan perawatan beton sesuai dengan petunjuk
direksi.

 12

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
Pada pelaksanaan pekerjaan ini berlaku AV. 1941 pasal 139 dan Peraturan
Beton Bertulang untuk Indonesia (PBI) tahun 1971 yang disusun oleh
Dewan Normalisasi, berlaku pula selanjutnya tambahan-tambahan pada
PBI tahun 1971

Pekerjaan Perancah
o Sebelum pemasangan bekisting/ mal. Perancah harus dibuat
sedemikian rupa, dirancang dan direncanakan agar dapat memikul
beban-beban yang ada diatasnya dengan syarat kuat dan praktis.
Dengan menggunakan bahan/ material yang disetujui oleh pihak
pengawas lapangan. Pekerjaan perancah ini harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk dan cukup
kuat untuk menampung beban-beban sementara maupun tetap
sesuai dengan jalan„nya pengecoran beton.

o Semua perancah harus harus diatur sedemikian rupa agar


memungkinkan bagi konsultan untuk melakukan inspeksi sebelum
pengecoran dan memudahkan dalam pembongkaran nantinya.

Pekerjaan Bekisting/Mal

o Mal dibuat dari Multiplex dengan tebal 12 mm agar mendapatkan


permukaan beton yang halus dan licin. Mal dibuat sesuai dengan
ukuran pada gambar rencana, dan dibuat sedemikinan rupa agar
dapat menghasilkan dimensi sesuai dengan rencana kerja. Mal dapat
dibuat diluar lokasi atau sebelum penyetelan mal ditempat.

o Penyetelan bekisting diletakkan dengan posisi mantap, kaku dan


simetris sesuai dengan rencana kerja / gambar kerja dengan dibantu
oleh paku dan skoer-skoer.

o Penyetelan/pemasangan mal balok.

 13

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
Pemasangan balok diusahakan posisinya satu garis lurus/ sejajar
baik balok melintang maupun memanjang berdasarkan hasil
pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya.

Mal yang dipasang harus rapat/ kedap, kuat, simetris dan sesuai
ukuran balok yang sesuai dengan gambar kerja/ gambar rencana
dengan dibantu skoer-skoer yang dianggap perlu.

o Mal lantai
Sebelum pemasangan mal lantai perancah pendukung untuk mal
lantai harus dipasang sekuat mungkin untuk memikul beban yang
ada diatasnya.Mal lantai dipasang harus sesuai dengan ketebalan
yang direncanakan.

Mal yang dipasang harus rapat dan kedap agar air semen tidak
keluar kalau perlu diberi plastik tambahan.

Bekisting lantai harus dipasang sesuai dengan ukuran gambar kerja,


kemudian tebal lantai yang dibentuk harus sesuai dengan gambar
kerja/ rencana kerja.

Mal lantai diskoer tambahan agar kuat dan tidak mengalami


perubahan pada waktu pengecoran.

Pada penyetelan mal lantai jangan lupa dipersiapkan untuk lobang


pipa untuk pipa pengeluaran sesuai dengan tempat yang telah
direncanakan.

Pelaksanaan Pengecoran

o Sebelum Pelaksanaan Pengecoran pihak kontraktor akan membuat


job mix desain (beton rencana) yang dibuat paling tidak 14 hari
sebelum pengecoran.

 14

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
o Kontraktor akan meminta persetujuan dari konsultan pengawas atau
direksi, secara tertulis mengenai campuran percobaan yang dibuat
untuk pelaksanaan pengecoran dilapangan.

o Pemeriksaan perancah kalau perlu diberi tambahan untuk


meyakinkan bahwa perancah benar-benar kuat dan kaku untuk
memikul beban.
o Bekisting diperiksa agar benar-benar kuat, kedap dan sesuai dengan
gambar kerja dan bersih dari kotoran dengan disemprot dengan
compresor agar benar-benar bersih.
o Pembersihan harus diperiksa kembali ikatannya, jarak dan
kebersihan dari karat/ kotoran lain.
o Kemudian besi-besi yang dirasa akan muncul/ kepanjangan harus
segera dipotong atas persetujuan dari pihak pengawas.

o Steak harus segera dipasang sebelum pengecoran dan diikat dengan


kuat sesuai dengan gambar untuk kontruksi penunjang atau
pekerjaan selanjutnya yang tidak dapat dilakukan pengerjaannya
sekaligus.
o Beton tidak boleh dituang sebelum dilakukan pemeriksaan dan
mendapat persetujuan mengenai bekisting dan pembesiannya.
Untuk itu Kontraktor harus memberitahukan sedikit-dikitnya 24 jam
sebelumnya, apabila 3 x 24 jam sesudah Kontraktor memberitahukan
kepada Direksi setempat secara tertulis belum juga diperiksa maka
Kontraktor berhak melaporkan Direksi tingkat atasnya.
o Bilamana pengecoran bagin kontruksi harus dihentikan maka
tempatnya harus ditentukan dengan permufakatan Direksi, dan bila
dilanjutkan, bidang akhiran harus dibersihkan dengan baik sebelah
mana bagian-bagian itu disapu dengan bubuk semen.
o Pemadatan pada waktu pelaksanaan harus benar-benar diperhatikan
dan terus menerus untuk mendapat mutu yang baik.

 15

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
o Pemberian bahan admixture pada beton harus mendapat persetujuan
dari pihak konsultan.
o Mutu beton harus benar-benar dijaga dengan memperhatikan
campuran, harus sesuai dengan campuran beton yang disetujui (dari
mix desain).
o Beton dicor secara kontinue sampai pada siar delatasi harus sesuai
dengan gambar.
o Permukaan beton yang dicor dengan penyelesaian kasar harus
teratur, bebas dari tonjolan, besi yang keluar/muncul dan tetap agak
kasar.
o Untuk permukaan lantai, tebal lantai harus tetap sesuai dengan
gambar permukaan yang agak cembung dan kedap air dengan kata
lain air dapat mengalir menuju lobang-lobang drainase, dengan cara
dan teknik sedemikian rupa.

o Pihak kontraktor akan mengambil sample beton lapangan pada


waktu pengecoran untuk dilakukan pengetesan atas/sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
o Selama menunggu proses pengeringan kontraktor akan melakukan
perawatan beton dengan penyiraman ataupun dengan metoda-
metoda perawatan beton yang disetujui oleh pihak Pengawas
Lapangan.

Pembongkaran Mal dan Perancah

o Pembongkaran mal harus mendapat persetujuan dari pihak


pengawas lapangan. Untuk mal samping dapat dibongkar setelah
beton mencapai umur beton 28 hari.
o Pada waktu pembukaan mal, apabila ada permukaan yang hasilnya
kurang baik, kontraktor akan melakukan perbaikan dengan
persetujuan dari pihak direksi/ pengawas lapangan.

 16

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
o Sebelum serah terima kedua pihak kontraktor harus melakukan
pemeliharaan terhadap hasil pekerjaan.

6. PEKERJAAN KONSTRUKSI MENARA


Lingkup pekerjaan adalah meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan
konstruksi menara seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja.
- Alat yang digunakan : Mesin Las, Bar Cutter, Bar Bender, Mesin
genset dan alat lain yang di perlukan
- Tenaga Kerja : Tukang Las, Pekerja, mandor
- Bahan : Pipa besi, plat besi, pipa railing, siku, kawat las
/ elektrode (Sesuai dengan spesifikasi)

- Cara Pelaksanaan :

1. Engineering
Sebelum melakukan pekerjaan pabrikasi, tentunya kita sudah harus
mengetahui material-material yang akan digunakan. Material ini
didapat dari hasil analisa desain struktrur baja oleh engineer. Out put
yang dihasilkan pada Engineering adalah Gambar pelaksanaan/Shop
Drawing

2. Pengadaan dan Pre-Pabrikasi

PENGADAAN MATERIAL

Data material Bill Of Material menjadi dasar pengadaan material.


Pengadaan material dilaksanakan oleh pelaksana setelah mendapat
persetujuan dari direksi.

 17

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
PRE-PABRIKASI

Yang dimaksud pre-pabrikasi adalah pekerjaan pemotongan,


pelubangan, pembengkokan/bending. Dalam konstruksi struktur baja
biasa dibagi menjadi:
a. Cut to Shape, istilah untuk pekerjaan pemotongan dan
pelubangan pada material plate.

b. Cut to Length istilah untuk pekerjaan pemotongan pada


material profilan seperti WF/H-Beam, siku dan lainnya.

c. Drilling istilah untuk pekerjaan pelubangan bisa dengan


pengeboran yang disebut drilling dan menusuk yang biasa
disebut punching.

d. Bevelling istilah yang masih dalam kategori pekerjaan


pemotongan pada material plate dan profilan. Bevel adalah
pemotongan menjadi sudut pada ujung-ujung atau pinggiran
suatu material yang biasanya untuk jointing atau sambungan ke
material lainnya dengan pengelasan. Dengan dilakukan bevel
maka pengelasan menjadi lebih kuat.

e. Notching atau pencoakan juga sebenarnya masih masuk dalam


kategori pekerjaan pemotongan namun umumnya dipakai pada
material WF/H-Beam, siku dan material profilan lainnya.

3. Pabrikasi
Pekerjaa pabrikasi adalah pengelasan material yang sudah pre-fabrikasi
menjadi satu komponen, seperti komponen kolom pipa, komponen
rafter, komponen bracing dan lain nya. Komponen kolom terdiri dari
satu base plate, profile WF/H-Beam dan beberapa plate stiffener dan
jika ada beberap rib base plate yang di las menjadi satu komponen
kolom. Komponen Rafter terdiri dari profile WF, hounch yang biasanya
sama dengan profile rafter yang dibagi dua, end plate dan beberapa
 18

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
plate stiffener yang semua nya itu disassembly menjadi satu komponen
rafter.
Pekerjaan pabrikasi ada beberapa tahapan sbb:

a. Pengecekan material
Pengecekan material dilakukan oleh Quality Control. Pengecekan yang
dilakukan adalah mengukur dimensi dengan toleransi yang biasanya
2mm, jumlah lubang, diameter lubang dan lainnya yang semuanya
harus terkontrol sama dengan material sesuai cutting drawing. Jika
tidak sesuai maka wajib diganti atau perbaikan jika itu memungkinkan.

b. Pembersihan/finishing
Ini adalah tahap sebelum dilakukan pengelasan. Semisal material plate
yang sudah cut to shape pastinya ada bekas potong api yang tidak rata
maka harus diratakan, begitu juga bekas lubang drilling yang harus
dibersihkan agar tidak tajam. Pembersihan dilaukan dengan grenda,
sikat. Dan untuk membersihak karat atau sisa minyak biasa digunakan
solfent.

c. Tack Weld
Atau las titik yang dilakukan untuk tujuan setting sebelum dilakukan
las permanen. Satu komponen lengkap yang sudah di tack weld,
quality control harus mengecek komponen tersebut. Pengecekan yang
dilakukan adalah dimensi panjang komponen assembly harus sesui
dengan assembly drawing, dan posisi-posisi part-part kecil pembentuk
komponen tersebut. Jika ada yang salah maka harus di lepas dan
dilakukan kembali tag weld sampai pada sesuainya komponen tersebut
dengan assembly drawing nya.

 19

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
d. Finishing Welding
Dilakukan setelah komponen tack weld sesuai dengan assembly
drawing. selesai dilakukan finishing welding ini dilakukan pengecekan
kembali jika kemungkinan terjadi perubahan bentuk seperti bending
yang bisa diakibatkan panas saat pengelasan.

4. Ereksi

Erection struktur baja sebuah konstruksi baja merupakan tahapan


paling akhir dalam rangkaian pembangunan sebuah bangunan struktur
konstruksi baja.

Persiapan dan peralatan :


1. Box
2. Tali tambang
3. Tali baja
4. Liyer
5. Takel
6. Peralatan Las
7. Blander
8. Kunci / Kunci momen
9. Alat Bantu (balok-balok kayu, dll)

Man Power untuk Erection :


Untuk Erection baja harus dipersiapkan tenaga kerja yang memadai.
Tenaga kerja ini dapat dibagi menurut pekerjaannnya :
- Langsiran baja yang telah difabrikasi ditempatkan di lokasi menurut
kode-kode yang ada.
- Tenaga penarik Liyer dan tali baja.
- Tenaga yang menempat baja pada posisi untuk dipasang baut-baut.
- Tenaga pemasangan tali baja / tali tambang
 20

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
- Tenaga pengelasan, pasang gording dan pasang mur baut, serta
supervisi.

Langkah-langkah Erection Kolom Pipa :


1. Menyesuaikan Schedule fabrikasi dan erection.
2. Perencanaan arah erection, dan penempatan bahan hasil fabrikasi
sesuai dengan kode-kode yang terdapat pada Shop drawing.
3. Erection kolom pipa dengan box pipa atau tripod
4. Pemasangan Regel / koker antar kolom
5. Pada erection awal koordinator harus berada di lapangan untuk
supervisi langsung.
6. Selama erection berlangsung, pelaksana lapangan harus mengikuti
jalannya erection serta berfungsi sebagai supervisi.

7. PEKERJAAN CAT
Lingkup pekerjaan adalah meliputi pekerjaan cat besi seperti yang ditunjukkan
pada gambar kerja yaitu pengecatan cat besi untuk pipa, plat, dan pagar
pengaman.
- Alat yang digunakan : Kuas , kompresor dan alat lain yang di
perlukan
- Tenaga Kerja : Tukang Cat , Pekerja, mandor
- Bahan : Cat Besi, dan cat anti karat (Sesuai dengan
spesifikasi)
- Cara Pelaksanaan :
 Mengidentifikasikan ukuran yang akan dicat , disesuai dengan ukuran
yang ada pada gambar kerja.
 Pelaksanaan pekerjaan cat dilakukan mengunakan bahan / ukuran
yang ditentukan pada gambar kerja dan spesifikasi teknik.
 Sebelum melakukan pekerjaan Pengecatan maka harus terlebih dahulu
menggosok /meratakan bidang-bidang yang tidak rata.
 21

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
 Mengecat dasar pada bidang yang telah rata harus diamplas terlebih
dahulu untuk menghilangkan karat pada besi yang akan dicat
 Mengecat warna seluruh bidang-bidang yang telah dicat dasar.
 Membersihkan sisa-sisa cat pada bidang pekerjaan.
 Semua hasil finishing pekerjaan harus rata.

Pengecatan Anti Karat


 Lingkup pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan tiang pancang
pipa baja sampai – 1.5 LWS, dan pagar pengaman, yang menggunakan
jenis cat yang harus sesuai dengan gambar dan RKS, yaitu jenis cat yang
berfungsi untuk melindungi dari korosi air laut.
 Sebelum melakukan pekerjaan Pengecatan maka pelaksana harus
terlebih dahulu mendapatkan ijin dan persetujuan dari pemberi tugas/
pengawas lapangan.
 Cara pelaksanaan pengecatan harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat.
 Sebelum dilakukan pengecatan terlebih dahulu dibersihkan dari karat
dengan sikat kawat, dan pekerjaan las harus dibersihkan dari sisa-sisa
las dan percikan las
 Pengecatan dilakukan 3 kali dan tebal lapisan cat setelah kering
minimum 0.3 mm.
 Semua hasil finishing pekerjaan harus rata, bagus dan tidak berbayang.

8. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

(1) Kontraktor harus menyediakan peralatan penangkal petir yang memenuhi


ketentuan dan persyaratan yang berlaku untuk penangkal petir. Untuk
penangkal petir tersebut terdiri dari :
 Batang tembaga (puncak)
 Tiang besi

 22

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
 Kabel tembaga
 Batang tembaga (ditanam)
 Isolator
(2) Tiang dan kabel penangkal petir harus menggunakan isolator terhadap
badan menara.Tidak diperbolehkan ada bagian penangkal petir yang
bersentuhan langsung dengan bagian menara dan anjungan tanpa melalui
isolator.
(3) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan penangkal petir ini dengan baik
dan aman sesuai persyaratan pemasangan penangkal petir.

9. PEKERJAAN SUMBER TENAGA SURYA

(1) Kontraktor harus mengadakan sistem sumber tenaga surya yang sesuai
dengan kebutuhan tenaga listrik dari lampu suar yang dipasang.
(2) Sistem sumber tenaga surya terdiri atas :
 Solar panel
 Batteray penyimpan
 Kabel penghubung

Sumber tenaga surya ini harus memenuhi persyaratan minimal General


Marine Use (GMU).
(3) Solar panel harus dipasang pada dudukannya di lantai puncak menara dan
mempunyai kemiringan 5 derajat. Solar panel harus menghadap ke equator
(khatulistiwa) dan harus dihindarkan dari adanya bayangan.
(4) Batteray harus ditempatkan dalam kotak batteray yang disediakan
kontraktor.
(5) Kontraktor harus memasang sistem sumber tenaga surya dengan baik dan
aman serta menghubungkan kabel daya ke sistem lampu suar, sehingga
lampu suar dapat menyala dengan baik. Jika terdapat ketidak cocokan atau
ketidak serasian antara lampu suar dengan tenaga surya, kontraktor harus

 23

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
mengganti dan memasang kembali sampai di dapat sistem yang baik dan
sesuai.
(6) Tegangan nominal untuk sistem tenaga surya dan lampu suar adalah 12 volt.

10. PEKERJAAN RADAR REFLEKTOR

(1) Kontraktor harus mengadakan dan memasang Radar Reflektor type


Trihedral dari alumunium 3 (tiga) buah sesuai denah gambar rencana.
(2) Dalam pemasangan Radar Reflektor tersebut kontraktor harus mengikuti
petunjuk dari pengawas / pemberi tugas.

11. SISTIM LAMPU SUAR

(1) Lampu Suar yang digunakan adalah Jenis LED Marine Lantern tahan air dan
anti korosi serta memenuhi standar GMU (General Marine Use).
(2) Lampu Suar :
a. Rambu Suar 10 M Laut Kardinal.
1. Warna Putih.
2. Mempunyai jarak tampak cahaya (Luminous Range) minimal 10-12
mil laut ( Nautical mile) pada factor transmisivitas, T = 0,85 untuk
warna cahaya.
3. Karakter : …(akan ditentukan selanjutnya oleh pengguna jasa
/Owner)…
b. Rambu Suar 10 M Laut Alur Masuk.
1. Warna Merah.
2. Mempunyai jarak tampak cahaya (Luminous Range) minimal 10-12
mil laut ( Nautical mile) pada factor transmisivitas, T = 0,85 untuk
warna cahaya.
3. Karakter : …(akan ditentukan selanjutnya oleh pengguna jasa
/Owner)…
c. Rambu Suar 10 M Laut Alur Masuk.
1. Warna Hijau.
 24

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api
2. Mempunyai jarak tampak cahaya (Luminous Range) minimal 10-12
mil laut ( Nautical mile) pada factor transmisivitas, T = 0,85 untuk
warna cahaya.
3. Karakter : …(akan ditentukan selanjutnya oleh pengguna jasa
/Owner)…
(3) Lampu Suar dilengkapi dengan Flaser Lamp Changer Electronic.
Flasher terdiri dari jenis “Solid State Pre Programble” dan dapat diatur
(distel) untuk minimal 240 jenis pilihan periode (karakter) suar secara
manual denga mikroswitch atau DIPSWITCH.
(4) Lampu suar bekerja pada tegangan minimal 12 V DC.
(5) Lensa yang digunakan adalah lensa Fresnel yang terbuat dari acrylic
bermutu tinggi : Warna Lensa adalah Putih untuk 1,00 unit Ramsu 10 M
Laut.
(6) Kabel penghubung antara lampu suar dengan baterray dan panel surya harus
termasuk dalam pengadaan peralatan ini. Kabel dan koneksinya
(sambungan) harus terbuat dari material berkualitas tinggi sesuai dengan
standar yang berlaku.

Palembang, 30 Mei 2019


Dibuat oleh,
CV. INTI NUSA

MURZI EFFENDI, ST
Direktur

 25

Pengadaan dan Pemasangan SBNP Tanjung Api Api

Anda mungkin juga menyukai