Apron

PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.
DEPARTEMEN INFRASTRUKTUR I I
II. METODE PELAKSANAAN KHUSUS

1 PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN APRON
PEKERJAAN DESIGN & BUILD PENGEMBANGAN BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN, MAKASSAR SULAWESI SELATAN
TAHAP 1 - STAGE 1 - PAKET 2 (PEMBANGUNAN APRON SELATAN DAN TIMUR BESERTA INFRASTRUKTUR PENUNJANGNYA)
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
METODE INDONESIA IV (Persero) PEKERJAAN
PELAKSANAAN DESIGN & BUILD PENGEMBANGAN BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN, MAKASSAR SULAWESI
PEMBANGUNAN
STAGE 1 - PAKET 2 (PEMBANGUNAN APRON SELATAN DAN TIMUR BESERTA INFRASTRUKTUR MAKASSAR
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
NEWPORT 1- 1B DAN 1C
DEPARTEMEN INFRASTRUKTUR I I PEKERJAAN APRON
FLOWCHART PERENCANAAN PEKERJAAN APRON
MULAI
PEKERJAAN PERSIAPAN BASIC DESIGN
• SITE VISIT • KRITERIA DESAIN

• PENGUMPULAN DATA • LAYOUT
• IDENTIFIKASI DAERAH SEKITAR • SISTEM STRUKTUR
PEKERJAAN SURVEY SOIL INVESTIGATION
• TOPOGRAFI ANALISA HASIL SURVEY • SURVEY INVESTIGATION

• HIDROLOGI • TEST LABORATORIUM
DETAIL DESAIN
• DESAIN STRUKTUR
• DESAIN PONDASI
• DESAIN MEKANIKAL &
ELEKTRIKAL
• GAMBAR DESAIN
• BoQ & RAB
• SPESIFIKASI TEKNIS
SELESAI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
KURVA S PERENCANAAN PEKERJAAN APRON
Pekerjaan Design & Build Pengembangan Bandar Udara Sultan Hasanuddin
Makassar Sulawesi Selatan Tahap 1 - Stage 1 - Paket 2
(Pembangunan Apron Selatan Dan Timur Beserta Infrastruktur Penunjangnya)
JADWAL PELAKSANAAN DESAIN
DUR. BULAN KE-1 BULAN KE-2 BULAN KE-3 BULAN KE-4 BULAN KE-5
No. URAIAN PEKERJAAN
(Minggu) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I MEETING KOORDINASI & PERIZINAN 1 x
II MOBILISASI & DEMOBILISASI SURVEY 5 x x x x x
III PEKERJAAN SURVEY TOPOGRAHY

1 Pemasangan Benchmark 1 x
2 Pengukuran Topografi 2 x x
3 Laporan 1 x
IV PEKERJAAN SURVEY PENYELIDIKAN TANAH

1 Pemasangan peralatan 5 x x x x x
2 Pengeboran 5 x x x x x
3 Uji Laboratorium & Laporan 5 x x x x x
V PEKERJAAN SURVEY HIDROLOGI

1 Pengumpulan data 2 x x
2 Pengolahan data 2 x x
3 Laporan 1 x
VI DETAIL ENGINEERING DESIGN

1 Laporan Pendahuluan 4 x x x x
2 Laporan Antara 4 x x x x
3 Laporan Perhitungan Kebutuhan Ruang 4 x x x x
4 Laporan Perhitungan Struktur 4 x x x x
5 Laporan Perhitungan MEP 4 x x x x
6 Dokumen DED
Gambar 8 x x x x x x x x
RKS 4 x x x x
BOQ 4 x x x x
RAB 4 x x x x
7 Laporan Final 4 x x x x
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
FLOW CHART PELAKSANAAN PEKERJAAN
APRON A MULAI
APPRON A
ZONA 1
ZONA 3 ZONA 2
PEKERJAAN GALIAN TANAH

PEKERJAAN GALIAN TANAH PEKERJAAN GALIAN TANAH
TIMBUNAN PILIHAN
TIMBUNAN PILIHAN TIMBUNAN PILIHAN
TIMBUNAN SUB BASE

TIMBUNAN SUB BASE TIMBUNAN SUB BASE
LEAN CONCRETE K 125

LEAN CONCRETE K 125 LEAN CONCRETE K 125
PERKERASAN BETON K 400

PERKERASAN BETON K 400 PERKERASAN BETON K 400
DRAINASE
DRAINASE DRAINASE
PEK. MEEP
PEK. MEEP PEK. MEEP
PEMBERSIHAN
PEMBERSIHAN PEMBERSIHAN
PEK. MARKA
PEK. MARKA PEK. MARKA
PENGUJIAN HWD & KEKESATAN
PENGUJIAN HWD & KEKESATAN PENGUJIAN HWD & KEKESATAN
Tidak Tidak
Setuju
Ya
SELESAI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
FLOW CHART PELAKSANAAN PEKERJAAN
APRON B MULAI
APPRON B
ZONA 1
ZONA 3 ZONA 2

PEKERJAAN GALIAN TANAH PEKERJAAN GALIAN TANAH
TIMBUNAN PILIHAN
TIMBUNAN PILIHAN TIMBUNAN PILIHAN
TIMBUNAN SUB BASE

TIMBUNAN SUB BASE TIMBUNAN SUB BASE
LEAN CONCRETE K 125

LEAN CONCRETE K 125 LEAN CONCRETE K 125
PERKERASAN BETON K 400

PERKERASAN BETON K 400 PERKERASAN BETON K 400
DRAINASE
DRAINASE DRAINASE
PEK. MEEP
PEK. MEEP PEK. MEEP
PEMBERSIHAN
PEMBERSIHAN PEMBERSIHAN
PEK. MARKA
PEK. MARKA PEK. MARKA
PENGUJIAN HWD & KEKESATAN
PENGUJIAN HWD & KEKESATAN PENGUJIAN HWD & KEKESATAN
Tidak Tidak
Setuju
Ya
SELESAI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
FLOW CHART PELAKSANAAN PEKERJAAN MULAI
APRON C
PERKERASAN APPRON C
TIMBUNAN PILIHAN
GEBALAN RUMPUT
TIMBUNAN SUB BASE
PERKERASAN BETON PERKERASAN TROTOAR
LEAN CONCRETE K 125 PASIR URUG
PLASTIC SHEET PAVING BLOCK K 300
PERKERASAN BETON K 400 PEK. PAGAR
PENGUJIAN HWD & COMMINSIONING PEMBERSIHAN
PEMBERSIHAN PEK. MARKA
PEK. MARKA
Tidak
Setuju Setuju Tidak
Ya
SELESAI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
TATA KELOLA PERENCANAAN TAHAP AWAL SAMPAI PENUNTASAN DED
DAN PENGENDALIAN DESAINSELAMA MASA PELAKSANAAN
MULAI
PEKERJAAN PERSIAPAN BASIC DESIGN

•Site Visit •Kriteria Desain
•Pengumpulan Data •Layout
•Identifikasi Daerah Sekitar •Sistem Struktur
PEKERJAAN SURVEY SOIL INVESTIGATION

ANALISA HASIL SURVEY •Survey Investigation
•Topografi
•Hidrologi •Test Laboratorium
DETAIL DESAIN
•Desain Struktur
•Desain Pondasi
•Desain Mekanikal & Elektrikal
•Gambar Desain
•BoQ & RAB
•Spesifikasi Teknis
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
TATA KELOLA PERENCANAAN TAHAP AWAL SAMPAI PENUNTASAN DED
DAN PENGENDALIAN DESAINSELAMA MASA PELAKSANAAN
PERSIAPAN DATA
•Jadwal Waktu Pelaksanaan
•Organisasi Lapangan
•Tenaga Kerja
•Peralatan dan Material
KOORDINASI PERENCANAAN DAN

•Kegiatan Pembangunan PENGENDALIAN
•Koor Sub-Kontraktor
•Penyeliaan Umum
MASA KEGIATAN KONSTRUKSI

•Pemeriksaan Lab/ Testing
PENGAWASAN PELAKSANAAN •Quality Control
•Selesai Dengan Mutu Sesuai Spesifikasi

•Selesai dengan Waktu Kurang / Sama
dengan Perencanaan
•Selesai dengan biaya yang sesuai
•Selesai dengan tidak menimbulkan
dampak buruk pada lingkungan
SELESAI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
TATA KELOLA PERENCANAAN DARI TAHAP AWAL SAMPAI PENUNTASAN DED, DAN PENGENDALIAN
DESAIN SELAMA MASA PELAKSANAAN
DESAIN STRUKTUR PERKERASAN BETON
I. Kegiatan desain struktur perkerasan suatu fasilitas bandar udara biasanya mencakup dua hal, yaitu:
‒ Evaluasi terhadap kecukupan kapasitas daya dukung perkerasan dari desain yang diusulkan terhadap
beban yang bekerja
‒ Menyatakan kecukupan kapasitas daya dukung perkerasan dari desain yang diusulkan tersebut dalam
bentuk Pavement Classification Number (PCN)
II. Untuk kegiatan desain struktur perkerasan fasilitas bandar udara, terdapat dua standar Federal Aviation
Administration (FAA) yang digunakan, yaitu:
‒ FAA AC 150/5320-6F tentang Airport Pavement Design and Evaluation
‒ FAA AC 150/5335-5C tentang Standardized Method of Reporting Airport Pavement Strength – PCN
III. Data-data yang diperlukan untuk keperluan desain, yaitu:

‒ Data lalu lintas pesawat (baik untuk pesawat reguler ataupun non-reguler), dalam bentuk jenis
pesawat, annual departure, maximum take-off weigth (MTOW). Apabila memungkinkan, dibutuhkan
data historis untuk waktu 5 tahun agar dapat ditentukan tingkat pertumbuhan lalu lintas
‒ Umur rencana (design life), FAA biasanya mengambil nilai default = 20 tahun.
IV. Data-data yang diperlukan untuk keperluan desain, yaitu (lanjutan):

‒ Struktur perkerasan yang didesain, meliputi jenis lapisan, material penyusun setiap lapisan, tebal
lapisan, dan karakteristik daya dukung setiap material penyusun (sebagai contoh: material
berpengikat semen dalam nilai flexural strength/compressive strength, material berbutir dalam nilai
CBR, material tanah dalam nilai CBR (yang akan dikonversi ke nilai k pada saat perhitungan)
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
V. Data-data yang diperlukan untuk keperluan desain, yaitu (lanjutan):
‒ Konfigurasi taxiway dan kebiasaan setiap pesawat apakah mengisi bahan bakar pada saat sebelum
terbang atau tidak. Informasi ini penting untuk menentukan nilai dari parameter pass to traffic cycle
(P/TC) pada saat menghitung nilai PCN.
VI. Evaluasi terhadap desain yang diusulkan menggunakan program FAA Rigid and Flexible Iterative Elastic
Layer Design (FAARFIELD). Untuk perkerasan kaku, perhitungan dalam FAARFIELD berdasarkan 3D
finite element model.
VII. Tahap pertama penggunaan FAARFIELD adalah penentuan input data, yang terdiri dari data airplane
dan pavement structure.
VIII. Untuk desain struktur perkerasan apron, data lalu lintas yang digunakan adalah data annual departure
pada tahun 2017 dari 11 jenis pesawat. Tingkat pertumbuhan lalu lintas bervariasi antara 0,5% s/d 2%.
IX. Desain apron adalah pada titik yang dianggap menahan beban tertinggi, yaitu pada apron taxiway yang
berada di dekat salah satu taxiway dari tiga taxiway yang ada yaitu taxiway India, sehingga lalu lintas
yang diambil sebagai beban adalah sepertiga dari total lalu lintas di Bandar Udara Hasanuddin.
X. Diasumsikan tidak ada lalu lintas pesawat wide body pada titik tersebut dikarenakan posisi parking stand
pesawat tersebut tidak berada di dekat taxiway India.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
XI. Struktur perkerasan apron yang diusulkan XII. Tebal slab beton untuk menahan beban selama 20
adalah sebagai berikut. tahun pada kondisi optimum hanya diperlukan
Slab beton, K-400, tebal 45 cm tebal 15,96 in. (dari 18 in. yang direncanakan).
Sehingga struktur perkerasan dianggap mampu
Lean concrete, K-125, tebal 10 cm menahan beban selama umur rencana.
Sub base course, CBR = 30%, tebal 20 cm

18,00 in DARI YANG TEBAL SLAB BETON YANG
Sub grade, CBR = 8% DIRENCANAKAN DIPERLUKAN 15,96 in
DATA HASIL PROGRAM FAARFIELD

ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
XIII. Penentuan nilai Pavement Classification Number (PCN) dilakukan dengan menggunakan:
‒ COMFAA support spreadsheet, yaitu spreadsheet yang disediakan oleh FAA untuk menentukan
evaluation thickness dan k value sebagai input untuk program COMFAA
‒ COMFAA, merupakan aplikasi untuk menghitung nilai PCN pesawat berdasarkan input data yang
berupa data lalu lintas pesawat dan data struktural perkerasan
XIV. Ada sedikit perbedaan dalam input data yang dibutuhkan oleh program COMFAA dan COMFAA support
spreadsheet dengan program FAARFIELD, yaitu:
‒ Tebal lapisan di dalam program COMFAA, terutama perkerasan kaku, hanyalah tebal slab beton
‒ Tebal lapisan yang lain, bersama-sama dengan nilai subgrade k-value, akan digunakan untuk
menentukan composite k value
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
COMFAA
support
spreadsheet
DATA HASIL PROGRAM COMFAA
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PCN =
82/R/B/W/T
Nilai PCN > ACN

pesawat terbesar
82 > 58
CDF masih < 1

ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
CARA PELAKSANAAN, TERMASUK PEMETAAN ALUR DAN ZONA KERJA
APPRON A
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DENAH
SPLIT GULLY
DATA APRON A
Luasan = 48.913 m2
Volume Beton = 22.010,8 m3
Panjang Split Gully = 997,17 m1
Modul Appron 600 cm x 600 cm
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
RENCANA PENGECORAN APRON A
AREA 1
AREA 2
Pekerjaan Pengecoran Rigid Apron A akan dibagi dalam 2 Area :

Area 1 :
Luasan = 24.456,5 m2
Area 2 :
Luasan = 24.456,5 m2
Alat pengecoran dengan menggunakan 2 alat concrete paver masing-masing 1 unit Area 1 dan Area 2
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DETAIL
URUTAN
Arah COR
cor Beton
Arah Pekerjaan Rigid
Arah
cor Beton
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DETAIL URUTAN COR
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 AREA 1
2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1
JALAN KERJA TRUCK MIXER

SPLIT GULLY
Pekerjaan pengecoran pada Appron A Area 1 dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengecoran dilakukan di lokasi 1 dilanjutkan dengan lokasi 2 sd lokasi 10 (pada 7 hari pertama)
2. Pengecoran lokasi 11 sd 19 (pada 7 hari kedua)
3. Jalan kerja truck mixer dengan menyisakan 1 modul sepanjang Split Gully
4. Begitu seterusnya sd selesai pengecoran Appron
5. Sama seperti Area 1 , Area 2 dengan metode seperti di atas
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
APRON B
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
APPRON B
SPLIT GULLY
DATA APRON B
Luasan = 59.327 m2
Panjang Split Gully = 1.175,89 m1
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
RENCANA PENGECORAN APRON B
AREA 1
AREA 2
Pekerjaan Pengecoran Rigid Apron A akan dibagi dalam 2 Area :

Area 1 :
Luasan = 29.663,5 m2
Area 2 :
Luasan = 29.663,5 m2
Alat pengecoran dengan menggunakan 2 alat concrete paver masing-masing 1 unit Area 1 dan Area 2
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DETAIL
URUTAN
Arah COR
cor Beton
Arah
cor Beton
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DETAIL URUTAN COR
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 AREA 1
2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1
JALAN KERJA TRUCK MIXER

SPLIT GULLY
Pekerjaan pengecoran pada Apron A Area 1 dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengecoran dilakukan di lokasi 1 dilanjutkan dengan lokasi 2 sd lokasi 10 (pada 7 hari pertama)
2. Pengecoran lokasi 11 sd 19 (pada 7 hari kedua)
3. Jalan kerja truck mixer dengan menyisakan 1 modul sepanjang Split Gully
4. Begitu seterusnya sd selesai pengecoran Apron
5. Sama seperti Area 1 , Area 2 dengan metode eperti di atas
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
APRON C
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
APPRON C
DATA APPRON C
Luasan = 47.120 m2
Volume Beton = 21.204 m3 SPLIT GULLY
Panjang Split Gully = 354,42 m1
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
APRON C
AREA 3
AREA 2
AREA 1
DATA APRON C
Dalam Pelaksanaanya dibagi dalam 3 Area :

Area1, Area 2 dan Area 3 SPLIT GULLY
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Arah
Pekerjaan Rigid
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan

Arah
1 Concrete Paver dengan urutan Area 1 - Area cor Beton
2 – Area 3
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Pekerjaan pengecoran pada Apron

C Area 1 dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pengecoran dilakukan di lokasi
warna biru (pada 7 hari
pertama)
2. Pengecoran lokasi warna hijau
(pada 7 hari kedua)
Jalan kerja truck mixer

3. Jalan kerja truck mixer dengan
menyisakan 1 modul sepanjang
Split Gully
4. Begitu seterusnya sd selesai
pengecoran Appron
5. Sama seperti Area 1 , Area 2
dan 3 dengan metode seperti di
atas
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
LEAN CONCRETE K-125 TEBAL 10 cm 4. Pekerjaan penghamparan lean concrete
Tahap Pelaksanaan: menggunakan Concrete Paver Machine
1. Pekerjaan penentuan elevasi lean concrete oleh tim 5. Pekerjaan finishing permukaan lean concrete
surveyor
2. Pembersihan lokasi lean concrete menggunakan compresor
3. Pekerjaan pemasangan bekisting lean concrete
6. Pekerjaan Perawatan Beton
Peralatan yang digunakan:

- Concrete Paver - Vibrator
- Batching Plant - Peralatan Pengukuran
- Dump Truck - Peralatan Lab
- Water Tank - Penerangan Lokasi Kerja (Tower Lamp)
Tenaga yang digunakan: Material yang digunakan:
- Mandor - Ready Mix
- Pekerja
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
BEKISTING SLAB BETON K-400
Peralatan yang digunakan: Material yang digunakan:
- Peralatan Las - Plat
- Palu - Besi Siku
- Penerangan Lokasi Kerja - Paku
(Tower Lamp)
Tenaga yang digunakan:
- Mandor
45 cm Paku - Pekerja
Besi Siku 50.50.5
Plat Metal mm
45 cm
Lean Concrete t= 10 cm
TAMPAK SAMPING MELINTANG
75 cm 75 cm 75 cm 75 cm
41 cm
TAMPAK SAMPING MEMANJANG
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PENGECORAN SLAB BETON K-400
1. Pekerjaan persiapan (pengukuran, marking, dsb)
2. Pekerjaan pembersihan, pekerjaan lean concrete;
dan proses pembuatan trial mix di lakukan sebelum
pekerjaan Pengecoran
3. Pekerjaan formwork slab beton, pembesian dowel, tie bar & wiremesh.
4. Pekerjaan pengecoran beton
dengan menggunakan Concrete
Pever Machine dan trowelling finish
5. Grooving
6. Perawatan Beton (Curing)
7. Pembongkaran bekisting, cutting,
dan joint sealant Concrete Paver Machine
Material yang digunakan: Peralatan yang digunakan:

- Ready Mix - Concrete Paver - Vibrator
- Besi Baja - Batching Plant - Peralatan Pengukuran
- Dump Truck - Peralatan Lab
- Water Tank - Penerangan Lokasi Kerja (Tower Lamp)
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PEMBUATAN CELAH & JOINT SEALANT

Urutan Pekerjaan Pembuatan Celah & Joint Sealant
2. Pemanasan bahan joint sealent
1. Cutting Beton dengan Alat “Concrete Cutter” setiap jarak 6 m, sedalam 4

cm dan lebar 1,5 cm, dilakukan 4 s/d 10 jam setelah pengecoran berakhir,
perawatan beton tetap dilakukan secara berkala.
Peralatan yang digunakan:

- Peralatan Pengukuran
- Pemotong Beton
- Compresor
3. Pembersihan celah dengan compressor
- Peralatan Joint Sealent
- Penerangan Lokasi Kerja
Material yang digunakan:
- Joint Sealant
4. Pengisian joint sealent
Tenaga yang digunakan:
- Mandor
- Pekerja
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ESTIMASI KAPASITAS PRODUKSI DAN JANGKA WAKTU PER SUB KELOMPOK PEKERJAAN
PERKERASAN
RIGID PAVEMENT
APRON A
VOLUME = 22,010.85 m3
AREA = 48,913.00 m2
PEKERJAAN RIGID PAVEMENT (T = 45 CM)

KAPASITAS PRODUKSI PER HARI / PAVER
BETON K -400 = 175.00 m3
JUMLAH PERALATAN :
- CONCRETE PAVER = 2.00 unit
- TRUCK MIXER = 13.00 unit PERKERASAN
- CRONCRETE VIBRATOR = 6.00 unit
RIGID PAVEMENT
APRON B
- TOWER LAMP = 10.00 unit
VOLUME = 26,697.15 m3
AREA = 59,327.00 m2
WAKTU PELAKSANAAN : PERKERASAN
- Jumlah Hari = 63.00 hari
RIGID PAVEMENT
APRON C PEKERJAAN RIGID PAVEMENT (T = 45 CM)
VOLUME = 21,204.00 m3 KAPASITAS PRODUKSI PER HARI / PAVER
AREA = 47,120.00 m2 BETON K -400 = 175.00 m3
PEKERJAAN RIGID PAVEMENT (T = 45 CM) JUMLAH PERALATAN :

KAPASITAS PRODUKSI PER HARI / PAVER - CONCRETE PAVER = 2.00 unit
BETON K -400 = 250.00 m3 - TRUCK MIXER = 13.00 unit
- CRONCRETE VIBRATOR = 6.00 unit
JUMLAH PERALATAN : - TOWER LAMP = 10.00 unit
- CONCRETE PAVER = 1.00 unit
- TRUCK MIXER = 13.00 unit WAKTU PELAKSANAAN :
- CRONCRETE VIBRATOR = 3.00 unit - Jumlah Hari = 76.00 hari
WAKTU PELAKSANAAN :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
SISTEM MONITORING KUALITAS PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENGUJIAN BESI TULANGAN
Pemeriksaan tulangan dimaksudkan untuk mengetahui mutu tulangan yang dipakai. Tulangan diambil sampel pada tiap jenis diameter tulangan sepanjang 1
meter. Setiap 1 meter besi mewakili 1000 ton material besi yang datang. Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian kuat tarik
dan lengkung statis baja. Pemeriksaan tulangan yang dilakukan antara lain adalah :
1. Pemeriksaan Visual Tulangan
2. Pengujian Tarik Tulangan
3. Pengujian Lengkung Statis Tulangan

Yaitu meliputi pemeriksaan diameter tulangan yang dipakai dengan jangka sorong
dan pemeriksaan tulangan terhadap adanya cacat luar.
Pengukurаn Diameter Besi

Pengujian tarik dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan menggunakan mesin uji tarik sehingga didapatkan data regangan,
tegangan leleh maupun kuat tarik baja.
Pengujian mutu besi tulangan ini dilakukan oleh Laboratorium Uji Independent yang sudah bersertifikasi atau badan uji / dinas-dinas uji yang ditunjuk oleh
owner.
Diameter Ao Fe Fm σy σu ε Kode
Keterangan
(mm) (mm2) (kN) (kN) (N/mm2) (N/mm2) (%)
10 78,5 34,0 48,0 433 611 21 Ex. KS BjTS 40 sirip
13 132,7 64,0 89,0 482 671 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
16 201,0 98,0 135,0 488 672 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
19 283,4 127,5 175,0 450 618 22 Ex. KS BjTS 40 sirip
22 379,9 175,0 242,0 461 638 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
25 490,6 205,0 300,0 418 611 28 Ex. KS BjTS 40 sirip
Contoh Tabel Hasil Pengujian Kuat Tarik Statis Tulangan Pengujian Kuat Tarik Tulangan
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Pengujian lengkung statis dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan menggunakan mesin uji lengkung statis sehingga
didapatkan data gaya maksimum yang dapat ditahan oleh tulangan sampai tulangan mengalami sudut lengkung 180º. Pengujian ini dilakukan oleh
Laboratorium Uji Independent yang sudah berser.tifikasi atau badan uji / dinas-dinas uji yang ditunjuk oleh owner.
Diameter Jarak Tumpuan Diameter Penekan Gaya Maksimum Sudut Lengkung

Kode Penampilan Keterangan
(mm) (mm) (mm) (KN) (derajat)
10 80 50 5,1 180 Ex. KS Tidak Retak BjTS 40 sirip
Contoh Tabel Hasil Pengujian Lengkung Statis Tulangan
Pengujian Lengkung Statis Tulangan Hasil Pengujian Kuat Tarik Statis dan Tulangan Lengkung Statis Tulangan
Pemilihan mutu baja tulangan seperti dalam spesifikasi yang ada yaitu disesuaikan dengan pembebanan yang ada sehingga konstruksi kuat karena memenuhi
spesifikasi pembebanan yang ada dan diameter yang sesuai sehingga tidak terjadi pemborosan biaya. Mutu baja tulangan disesuaikan dengan yang diinginkan
oleh pemilik proyek serta tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
METODE PEMERIKSAAN SLUMP BETON
I. TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan konsistensi suatu campuran beton berdasarkan satuan SLUMP. Suatu campuran beton memiliki konsistensi yang
berbeda – beda sesuai kebutuhan suatu bangunan yang akan di beton. Konsistensi itu dapat sangat kering, kering, plastis, plastis cair, cair, dan sebagainya.
II. PERALATAN
1. Peralatan bagi pemeriksaan SLUMP yang terdiri dari :
 Cetakan
 Timbangan
 Alat ukur
2. Tongkat pemadat dengan diameter 10mm, panjang Ø)cm.
Ujung dibulatkan dan sebaiknya dari bahan baja anti karat.
3. Pelat logam dengan permukaan rata dan kedap air.
4. Sendok cekung Kerucut Abrahm
Stik Besi
III. BAHAN – BAHAN Tinggi Slump
Contoh beton segar sesuai dengan isi cetakan. Peralatan Slump Test
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Cetakan dan pelat dibasahi dengan kain basah. Plat
2. Letakkan cetakan diatas pelat.
3. Isi cetakan dengan beton segar sampai penuh dalam tiga lapis. Tiap kira- kira 1/3 isi cetakan. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak
25 kali tusukan secara merata. Tongkat pemadat harus masuk tepat sampai lapisan bagian bawah tiap – tiap lapisan. Pada bagian bawah atau lapisan
pertama, penusukan bagian tepi dilakukan dengan tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan dinding cetakan.
4. Setelah selesai pemadatan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat, tunggu selama ½ menit dan dalam jangka waktu ini, semua lapisan kelebihan
beton segar disekitar cetakan harus dibersihkan.
5. Cetakan diangkat perlahan – lahan tegak lurus keatas.
6. Balikkan cetakan dan letakkan disamping benda uji.
7. Ukur SLUMP yang terjadi dengan menggunakan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata – rata dari benda uji.
V. PERHITUNGAN
Nilai SLUMP = Tinggi cetakan – Tinggi rata rata benda uji.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
 ILUSTRASI PEMERIKSAAN SLUMP BETON
Slump test dilakukan dengan menggunakan kerucut Abrams dengan dimensi kerucut : 10 cm diameter atas dan diameter bawah 20 cm, tinggi 30 cm dan
tongkat baja bulat dengan diameter 16 mm panjang 60 cm . Pengujian dilakukan di atas area rata dan tidak menyerap air.
1. Isi cetakan dengan beton segar sampai penuh 3. Setelah selesai pemadatan, ratakan 5. Angkat perlahan – lahan tegak
dalam tiga lapis. permukaan benda uji, tunggu selama ½ lurus keatas.
menit
2. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat 4. lapisan kelebihan beton segar disekitar 6. Balikkan cetakan dan letakkan
sebanyak 25 kali tusukan secara merata cetakan harus dibersihkan disamping benda uji. Ukur nilai
Slumpnya
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN
START PENGUJIAN KARAKTERISTIK/KUAT TEKAN BETON
Tes kuat tekan beton dilakukan untuk mengetahui mutu beton apakah sesuai dengan kualitas yang
CAMPURAN BETON SESUAI DENGAN JOB MIX dibutuhkan. Test dilakukan di laboratorium sipil. Sampel uji berupa silinder (diameter 150 mm,
DESIGN
tinggi 300 mm) atau kubus (15x15x15 cm). Dibuat 9 sample dimana 3 digunakan untuk test pada
BETON TERSEDIA DILOKASI saat umur beton 7hari (kekuatan beton 70 % dari fc'), 3 pada saat umur beton 14 hari (kekuatan
beton 85-90 % dari fc') dan sisanya untuk 28 hari (kekuatan beton 100 % dari fc').
TES: Metode Kerja:

1. SLUMP NO
2. MUTU BETON 1. Campuran beton dimasukkan kedalam cetakan silinder atau persegi, agar rata casing diketok-
(SNI.03-1972-1990) ketok atau dengan menggunakan vibrator.
2. Letakkan cetakan ditempat teduh hingga beton mengeras, jangan terkena matahari langsung
karena kadar air dapat menguap sangat cepat ketika curing dan mengakibatkan crack pada
YES
beton dan tidak boleh diganggu selama 1 hari.
PENGAMBILAN SAMPLE UNTUK BENDA 3. Lepas cetakan dan rendam benda uji ke dalam air untuk proses curing sedikitnya 3 hari.
UJI (SNI.03.6369.2000)
4. Melakukan tes di laboratorium dengan sampel sesuai usia beton yang dibutuhkan
PERAWATAN SAMPEL BENDA UJI
TEST KUAT
TEKAN NO
BETON UMUR
7, 14, 28 HARI
Silinder Beton
BUAT BENDA UJI
YES
PENGARSIPAN HASIL TEST PERBAIKAN PERENCANAAN DILOKASI BENDA UJI BETON TEST UJI KUAT TEKAN
ATAU MENGGUNAKAN HAMMER TEST BETON
FINISH
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
IDENTIFIKASI BAGIAN KRITIS TAHAP PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
SESUAI PAKET
Pekerjaan Apron
Pada pekerjaan Apron tedapat bagian yang kritis
disebabkan oleh :
• Supply beton
• Cuaca Hujan
Solusi :
• Menambah armada Truck mixer untuk meningkatkan supply beton
• Menyiapkan Terpal untuk kondisi cuaca hujan
• Monitor Batching Plant (keberadaan material, alat dan SDM)
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
KOORDINASI DENGAN BIDANG PEK. YANG TERKAIT DALAM PELAKSANAAN
Koordinasi dilakukan kepada :
1. Direksi Pekerjaan adalah Project Management Airport Development di Jakarta dan Pimpinan Satuan
Kerja (Satker) PT Angkasa Pura 1 (Persero) Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Koordinasi yang terkait dengan pihak-pihak lain (pihak ke-3) semua akan melalui Direksi Pekerjaan.
2. Pengawas Lapangan yaitu Airport Facilities Readiness Dept. Head Satker PT Angkasa Pura 1 (Persero),
Konsultan QS Pengawas dan Management Project (PMSC) Bandar Udara Sultan Hasanuddin,
Makassar.
2. Pengawas Harian yaitu Staff Project PT Angkasa Pura 1 (Persero) yang dibantu oleh Konsultan QS
Pengawas dan Management Project (PMSC) Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
RENCANA ANTISIPASI TERTUNDANYA TARGET PENYELESAIAN
Rencana antisipasi tersebut antara lain:

1. Mempercepat proses approval for construction drawing.
2. Mempercepat proses pengurusan izin masuk area proyek untuk alat dan tenaga kerja.
3. Peralatan Concrete Paver sebanyak 5 buah, melebihi jumlah yang disyaratkan yaitu 2. Hal tersebut
termasuk dalam rencana percepatan.
4. Memastikan kesiapan material beton di batching plant dengan beberapa alternatif batching plant lain
diluar rencana batching plan yang telah disebutkan pada bagian “Akses Logistik Material”.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP

2 PEK. PERBAIKAN TANAH DAN PEK. CUT & FILL
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DEPARTEMEN INFRASTRUKTUR I I PEK. PERBAIKAN TANAH DAN PEK. CUT & FILLSECARA KHUSUS
FLOWCHART SEKUEN/ TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN GALIAN
Tahap Pelaksanaan :
Mulai 1. Merelokasi Utilitas MEEP Bandara (yang kena dampak pekerjaan) ketempat yang aman
2. Pekerjaan penyelidikan tanah.
3. Apabila kondisi tanah asli sudah mencapai CBR > 8% maka pekerjaan galian hanya
Relokasi sampai pada di kedalaman pada level dasar Sub Base.
4. Apabila kondisi tanah asli CBR < 8% maka digali mencapai kedalaman 1.75 m dari elevasi
Pengukuran /survey top rencana
lapangan 5. Membuat drainase sementara ke arah drainase exsisting untuk menghindari genangan
pada saat kondisi hujan
Penyelidikan Tanah 6. Material tanah yang tidak memenuhi spesifikasi teknis dibuang ke disposal area, dan
diganti dengan tanah pilihan yang memenuhi spesifikasi
7. Galian dilakukan secara bertahap, kedalaman galian maksimal disesuaikan dengan
Galian
rencana (Slope kemiringan lereng & kedalaman yang diisyaratkan)
8. Penyiraman dengan air untuk menjaga kondisi tanah kering (menghidari debu) dan
Unloading Material ke Dumptruk di tutup menggunakan terpal
disposal area 9. Hasil galian dibuang ke Disposal Area
10. Pembersihan Jalan Akses
Pembersihan Peralatan yang diperlukan
- Excavator
- Dump Truck (Penutup Bak/Terpal)
Selesai - Water Tank
- Peralatan Pengukuran
- Peralatan Komunikasi (HT)
- Peralatan lain yang diperlukan
- Penerangan Lokasi Kerja (Tower Lamp)
PENGENDALIAN MUTU ANALISA PEMAKAIAN PERSONIL & K3
Personil yang dikerahkan :
Mutu yang diharapkan
• Pelaksana • Petugas K3
• Elevasi timbunan sesuai dengan gambar
• Surveyor • Operator Alat Berat
• Permukaan timbunan yang rata
• Staf Proyek • Pekerja Harian
• Kepadatan timbunan sesuai dengan spesifikasi
• Driver Truck ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
FLOWCHART SEKUEN/ TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TIMBUNAN
MULAI
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan timbunan didahului oleh pengkondisian
Pengukuran area (stake out)
lokasi yang akan ditimbun lahan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Penghamparan material Perlayer dengan

Penimbunan dilakukan dengan material yang
ketebalan perlayer 1 ft (lepas).
didatangkan dari luar/dalam yang memenuhi
Pemadatan dengan Vibro roller kap 10 T dengan spesifikasi.
jumlah lintasan sesuai trial yang telah dilakukan
Penimbunan dilakukan dengan mendatangkan
material lalu dihampar, dipadatkan dan dilakukan
Perbaikan
test kepadatan.
Tes Kepadatan 1
Dengan melakukan
pemadatan kembali Tidak
sampel Tiap 500 m2 Derajat kepadatan yang disyaratkan minimal 98%.
Kepadatan min. 98%
dengan alat
Ya
SELESAI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
APRON A APRON B
Taxiway
Akses Keluar/
Taxiway
TAXIWAY 1
Masuk Apron A Taxiway
APRON
EXIXSTING TAXIWAY 2
Akses Keluar/
APRON C Masuk Apron B
TERMINAL
Akses Keluar/
Masuk Apron C
Keterangan :
= Arah Masuk
= Arah Keluar
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ZONA 1 APRON A
ZONA 3 APRON A
Jalan Kerja
ZONA 2 APRON A
Keterangan :
= Arah Masuk
= Arah Keluar
= Alur Galian
= Arah Galian
ENGINEERING
PT. PELABUHAN INDONESIA IV (Persero) PEKERJAAN DESIGN & BUILD PENGEMBANGAN BANDAR UDARA SULTAN HASANUDDIN, MAKASSAR SULAWESI
PEMBANGUNAN MAKASSARSELATAN TAHAPTAHAP
METODE PELAKSANAAN STAGE 1 - PAKET 2 (PEMBANGUNAN APRON SELATAN DAN TIMUR BESERTA INFRASTRUKTUR PENUNJANGNYA)
PEMADATAN TANAH (SUB GRADE) CBR 8
Peralatan yang digunakan: Tenaga yang digunakan:
- Bulldozer - Pelaksana
- Vibro Roller - Surveyor
- Stamper - Staf Proyek
- Water Tank - Petugas K3
- Peralatan Pengukuran - Operator Alat Berat
- Peralatan Komunikasi (HT) - Pekerja
- Peralatan Lab
- Penerangan Lokasi Kerja (Tower Lamp)
VIBRO ROLLER
VIBRO ROLLER
BULLDOZER WATER TANK TRUCK
BULLDOZER
PATOK ELEVASI
1 2
Pemadatan Sub grade harus menggunakan Vibrator Roller/Static Roller dan tempat tertentu menggunakan Stamper sampai
mencapai kepadatan sesuai dengan spesifikasi. Sedangkan untuk leveling digunakan Bulldozer, atau sesuai petunjuk
Pengawas. Kontraktor harus memberi air secukupnya untuk mendapatkan kadar air optimum. Pemadatan dianggap cukup
baik apabila kepadatan Sub grade sudah mencapai minimal 98% dry max dari kepadatan kering maksimum Proctor Modified.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
SUB BASE TEBAL 20 CM, CBR 30%
DUMP TRUCK Material yang digunakan: Peralatan yang digunakan:

- Sub base - Dump Truck
2 1 - Motor Grader
- Vibro Roller
3 Tenaga yang digunakan:
- Stamper
- Pelaksana
MOTOR GRADER - Water Tank
- Surveyor
VIBRO ROLLER - Peralatan Pengukuran
- Staf Proyek
- Peralatan Komunikasi (HT)
- Petugas K3 - Peralatan Lab
WATER TANK TRUCK - Operator Alat Berat - Penerangan Lokasi Kerja
- Pekerja (Tower Lamp)
Tahap Pelaksanaan:
1. Pemasangan Patok sesuai dengan batas dan elevasi yang direncanakan.
2. Pek. pencampuran material base dilakukan di base camp sesuai dengan spesifikasi
berdasarkan Job Mix Formula (JMF)
3. Pekerjaan Base diangkut dari tempat pencampuran menggunakan Dump Truck dan
di hampar dilokasi dengan menggunakan Motor Grader per layer.
4. Pemadatan lapisan base dengan vibro roller dan tempat tertentu menggunakan
Stamper sampai mencapai kepadatan sesuai dengan spesifikasi, untuk menjaga
kadar kelembaban Aggregate diperlukan Water Tank.
5. Dilakukan pengetesan CBR perlayer dengan menggunakan field CBR dan
dilaksanakan setiap 1000 m2.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PEKERJAAN GALIAN APRON A
VOLUME = 85,597.75 m3
AREA = 48,913.00 m2
PEKERJAAN GALIAN
KAPASITAS PRODUKSI PER HARI
Galian Tanah = 2,280.00 m3
JUMLAH ARMADA :
- Excavator = 4.00 unit
- DT Kap. 10 m3 = 20.00 unit
- Water Tank = 1.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN : PEKERJAAN GALIAN APRON B

VOLUME = 103,822.25 m3
AREA = 59,327.00 m2
PEKERJAAN GALIAN
PEKERJAAN GALIAN APRON C Galian Tanah = 2,470.00 m3
VOLUME = 65,496.80 m3
AREA = 47,120.00 m2 JUMLAH ARMADA :
PEKERJAAN GALIAN - Excavator = 5.00 unit
KAPASITAS PRODUKSI PER HARI - DT Kap. 10 m3 = 20.00 unit
Galian Tanah = 1,482.00 m3 - Water Tank = 1.00 unit
JUMLAH ARMADA : WAKTU PELAKSANAAN :

- Excavator = 3.00 unit - Jumlah Hari = 43.00 hari
- DT Kap. 10 m3 = 6.00 unit
- Water Tank = 1.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PEKERJAAN TIMBUNAN APRON A
VOLUME = 36,684.75 m3
AREA = 48,913.00 m2
PEKERJAAN TIMBUNAN
Pek. Timbunan = 825.00 m3
JUMLAH ARMADA :
- BULLDOZER D 65 = 1.00 unit
- DUMP TRUCK = 9.00 unit
- VIBRO ROLLER 10 Ton = 1.00 unit
- WATER TANK = 1.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN :
PEKERJAAN TIMBUNAN APRON B
VOLUME = 44,495.25 m3
AREA = 59,327.00 m2
PEKERJAAN TIMBUNAN APRON C PEKERJAAN TIMBUNAN
VOLUME = 150,784.00 m3 Pek. Timbunan = 825.00 m3
AREA = 47,120.00 m2 JUMLAH ARMADA :
PEKERJAAN TIMBUNAN - BULLDOZER D 65 = 2.00 unit
KAPASITAS PRODUKSI PER HARI - DUMP TRUCK = 20.00 unit
Pek. Timbunan = 3,300.00 m3 - VIBRO ROLLER 10 Ton = 1.00 unit
JUMLAH ARMADA : - WATER TANK = 1.00 unit
- BULLDOZER D 65 = 6.00 unit
- DUMP TRUCK = 24.00 unit WAKTU PELAKSANAAN :
- VIBRO ROLLER 10 Ton = 4.00 unit - Jumlah Hari = 54.00 hari
WAKTU PELAKSANAAN :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PERKERASAN
SUB BASE
APRON A
VOLUME = 9,782.60 m3
AREA = 48,913.00 m2
PEKERJAAN SUB BASE (T = 20 CM)
Pek. Sub Base = 640.00 m3
JUMLAH ARMADA :
- MOTOR GRADER = 1.00 unit
- VIBRO ROLLER 10 Ton = 1.00 unit
- Dump Truck 10 M3 = 15.00 unit
PERKERASAN
WAKTU PELAKSANAAN : SUB BASE
APRON B
VOLUME = 11,865.40 m3
AREA = 59,327.00 m2
PEKERJAAN SUB BASE (T = 20 CM)
PERKERASAN KAPASITAS PRODUKSI PER HARI
SUB BASE
APRON C Pek. Sub Base = 640.00 m3
VOLUME = 9,424.00 m3 JUMLAH ARMADA :
AREA = 47,120.00 m2 - MOTOR GRADER = 1.00 unit
PEKERJAAN SUB BASE (T = 20 CM) - VIBRO ROLLER 10 Ton = 1.00 unit
KAPASITAS PRODUKSI PER HARI - Dump Truck 10 M3 = 14.00 unit
Pek. Sub Base = 640.00 m3 - WATER TANK = 1.00 unit
JUMLAH ARMADA : -
- MOTOR GRADER = 1.00 unit WAKTU PELAKSANAAN :
- VIBRO ROLLER 10 Ton = 1.00 unit - Jumlah Hari = 19.00 hari
- Dump Truck 10 M3 = 13.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
IDENTIFIKASI BAGIAN KRTITIS DARI KELOMPOK PEK. PERBAIKAN TANAH &
PEKERJAAN CUT AND FILL
Pekerjaan Perbaikan Tanah dan Pekerjaan Cut and Fill
Pada pekerjaan Soil Replacement dan Pekerjaan Cut and

Fill bagian yang kritis disebabkan oleh :
• Tergantung pada cuaca
• Kepadatan lalu lintas
• Kondisi Jalan Akses
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
METODE TES SANDCONE
Pengujian Density Lapangan dengan metode Sand Cone (ASTM D 1556)

1. Buat lubang uji dan tanah yang akan diuji hasil dari lubang tersebut dibawa ke laboratorium.
2. Timbang pasir uji untuk mengetahui volume awal, lubang diisi dengan pasir sampai penuh, timbang pasir sisa untuk
mengetahui volume pasir dalam lubang uji.
3. Cari kadar air benda uji dan dry densitynya dengan menimbang sampel tanah waktu basah dan ditimbang lagi setelah
dikeringkan.
4. Kadar air dan volume benda uji diperhitungkan denga rumusan sehingga diketahui kepadatan lapangannya
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
METODE TES CBR
Pengetesan ini dapat dilakukan :

1. Percobaan di Laboratorium
standar yang berlaku :
Bina Marga : PB – 0113 – 76
ASTM : D – 1883 – 73
AASHTO : T - 193 – 81
Tujuan : Untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum
Alat-alat yang digunakan :
Alat yang digunakan sama dengan alat-alat percobaan pemadatan standar
maupun dengan modifikasi dengan spesifikasi seperti table berikut :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
METODE TES CBR
Cara melakukan percobaan :
1. Percobaan C.B.R menggunakan contoh tanah dalam kadar air optimum.
2. Metode yang digunakan dalam metoda 2 atau standar ASTM D – 70 atau D – 1557 – 70. diameter tabung = 6 inci = 15 cm dan tinggi = 5 sampai 7 inci = 12,50 cm
sampai 17,50 cm.
3. Dengan menggunakan dongkrak mekanis sebuah piston penetrasi ditekan supaya masuk ke dalam tanah dengan kecepatan tetap = 1,25 mm/menit dengan beban awal
= 0,05 kN.
4. Pembebanan pada pluyer diamati pada penetrasi berturut-turut : 0.625 ; 1,250 ; 1,875 ; 2,500 ; 3,750 ; 5,000 ; 6,250 dan 7,500 mm hasil perhitungan ini di plot dalam
kertas kurva.
A. percobaan di Lapangan
Tujuan untuk melakukan nilali C.B.R asli di Lapangan sesuai dengan kondisi tanah . digunakan untuk perencanaan tebal lapisan perkerasan yang perkerasan lapisan
tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi.pemeriksaan dilakukan dengan kondisi kadar air tanah tinggi.
Alat-alat yang digunakan:

a. Truk dengan pembebanan
b. Piston penetrasi dari logam
c. Timbangan
d. Dongkrak hidrolisis atau mekanik
e. Arloji beban atau arloji cincin penguji lengkap dengan cincin pengujinya (proving ring)
f. Perlengkapan lainnya : rol meter, kunci dan lain-lain.
Cara melakukan percobaan :

1) Di Lapangan
a. Tanah digali di lokasi yang telah ditentukan dan kemudian dibuat deskripsi secara visual
b. Tabung diletakkan dipermukaan tanah dan kemudian diberi beban melalui truk dengan dibantu dongkrak sebagai alat penekan
c. Cotoh tanah diambil sebanya k 2 tabung
d. Contoh tanah dibersihkan dan tutup rapat dan dibawa ke Laboratorium
e. Satu contoh langsung diuji dan yang lain direndam selama 4 x 24 jam.
2) Di Laboratorium
a. Beban statis diletakkan pada bagian atas tabung untuk mencegah pengembangan tanah dalam tabung
b. Arloji penunjuk beban dan arloji penetrasi dipasang dan angka dinolkan
c. Pembebanan dimulai dengan beraturan sesuai dengan urutan waktu maupun kedalaman yang ada pada forulir data.
d. Catat angka yang dibaca pada arloji pengukur pada formulir.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Makassar.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
1. Mempercepat proses approval for construction drawing yang terkait dengan pekerjaan
tanah.
3. Jumlah excavator sebanyak 23 unit dan dump truck sebanyak 204 unit telah melebihi
dari jumlah excavator yang disarankan yaitu 5 unit dan dump truck sebanyak 50 unit
sebagai rencana percepatan.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP

3 PEKERJAAN AIRFIELD LIGHTING
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DEPARTEMEN INFRASTRUKTUR I I PEKERJAAN PENERANGAN JALAN UMUM
FLOWCHART SEKUEN /TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PEKERJAAN LAMPU JALAN
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pondasi tiang lampu, pemasangan lampu dan kelistrikan.
Tahapan Pelaksanaan :
START 1. Penetapan lokasi pondasi PJU ditetapkan, kemudian dilakukan penggalian untuk
pondasi di lanjutkan dengan pembesian dan pengecoran secara insitu untuk
pondasi.
Persiapan 2. Ditempat lain tiang2 lampu dibuat dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dalam gambar.
3. Pada lokasi2 tertentu dibuat galian kabel untuk pemasangan kabel bawah tanah.
Marking Lokasi PJU Galian kabel tersebut ada yang dibuat langsung dipermukaan tanah, tetapi ada
pula yang di buatkan pipa sparing pada concrete barrier median sebagai penarik
kabel.
4. Setelah semua tiang dan jaringan kabelnya terpasang maka dilakukan
Fabrikasi Tiang PJU pemasangan lampu PJU kemudian di lakukan pengujian.
Peralatan yang digunakan :

Pembuatan Pondasi Tiang Lampu - Alat Ukur
- Alat Bantu
- Tripod + Chainlink Block
Pemasangan Tiang PJU
- Alat penguji
Pemasangan kabel penarik dan

kelengkapan PJU
FINISH
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DEPARTEMEN INFRASTRUKTUR I I PEKERJAAN AIRFIELD LIGHTING
LAYOUT PEKERJAAN AIRFIELD LIGHTING
APRON
TL - CODE C
D
S JI
MA
DCS 1
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Jumlah PJU adalah 17 titik, dengan kapasitas produksi 1 titik PJU lengkap dengan lampu
adalah 2 hari. Sehingga pekerjaan pemasangan PJU akan selesai dalam 34 hari.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Mutu yang diharapkan:

• Pemasangan sistem airfield lighting sesuai dengan spesifikasi
• Hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standart yang diharapkan
• Pekerjaan selesai tepat waktu sesuai dengan schedule kerja .
• Efisiensi biaya tanpa mengurangi kualitas yang diharapkan.
• Tidak mengganggu aktifitas penerbangan selama pekerjaan berlangsung.
• Aspek K3 yang memadai
• Sistem koordinasi pelaporan sesuai dengan standart dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Angkasa Pura II
Kendali Mutu :
 Quality Control adalah proses pengawasan dan pengontrolan kualitas/mutu dari pekerjaan – pekerjaan mulai dari saat proses
pengerjaan instalasi sampai dengan selesainya pekerjaan / tahap testing & commissioning. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kualitas dari hasil pekerjaan agar dapat mencapai standar bakunya dan mencapai tingkat kualitas sesuai dengan yang
direncanakan.
 Quality Qontrol ini dilakukan disetiap tahap pengerjaan pekerjaan – pekerjaan mulai dari awal/tahap pengadaan barang sampai
tahap akhir/finishing harus terus dipantau prosesnya. Upaya – upaya quality control ini dapat diujudkan dengan cara : dalam
proses pengerjaan pekerjaan juga harus selalu mengacu pada aturan/standar baku dari pekerjaan tersebut, selalu
mengindahkan RKS, dan disetiap akhir proses pengerjaan harus selalu diperlakukan adanya Testing & Commissioning.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Kendali Mutu :
 Pengawasan Mutu disetiap tahap/proses pengerjaan pekerjaan-pekerjaan.
 Pada tiap tahap pengerjaan harus selalu berpedoman pada aturan/standar baku dari pekerjaan tersebut.
 Selalu mengindahkan Rancangan Kerja Sistem/RKS yang telah dirancang oleh konsultan dalam setiap tahap
pengerjaan pekerjaan.
 Diakhir tahap proses pengerjaan harus selalu dilakukan perlakuan Testing & Commissioning untuk menguji unjuk
kerja dari sistem tersebut.
Testing & Commissioning :
 Testing & commissioning dilakukan untuk mengetahui apakah instalasi pekerjaan sudah sesuai dengan standart
dan RKS yang sudah ditetapkan, pengetesan dilakukan pada semua pekerjaan dan proses ini harus dengan
sepengetahuan dari pihak-pihak terkait.
 Prosedur pengetesan harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
As Built Drawing :
 Penyerahan as built drawing dilakukan setelah pengetesan selesai dan hasilnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
 As built drawing harus mendapat persetujuan dari pihak-pihak terkait

ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
IDENTIFIKASI BAGIAN KRITIS DARI KEL. PEKERJAAN AIRFIELD LIGHTING
Pekerjaan Air Flight

Pada pekerjaan Air flight tedapat bagian yang kritis disebabkan
oleh :
• Mobilisasi Material
• Pabrikasi
Solusi :
• Monitor pengadaan dan ekspedisi
• Monitor pabrikasi
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Makassar.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
1. Mempercepat proses approval for construction drawing yang terkait dengan pekerjaan
MEP.
3. Mempercepat proses pengadaan besi beton untuk segera dikirimkan ke lokasi proyek
sehingga proses fabrikasi dapat segera dilakukan.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP

4 PEKERJAAN SALURAN DRAINASE
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DEPARTEMEN INFRASTRUKTUR I I PEKERJAAN SALURAN DRAINASE
CARA PELAKSANAAN, TERMASUK PEMETAAN ALUR ZONA KERJA
LAYOUT DRAINASE
: V-DITCH (PAS. BATU)

: SPLIT GULLY
: BOX CULVERT
: SALURAN EXISTING
: NOMOR POINT
: BOX KONTROL + COVER STREET
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
FLOW CHART PEKERJAAN SALURAN SPLIT GULLY
START
PEMASANGAN PAPAN BOUWPLANK

UNTUK DRAINASE DAN SALURAN AIR
SALURAN SPLIT GULLY
SESUAI SPEK
Tidak
Ya
SELESAI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
FLOW CHART PEKERJAAN SALURAN PASANGAN BATU
START
Persiapan :
- Alat, Bahan & Tenaga
- Pengukuran & Bouwplank galian
Galian Tanah Saluran
Cek Elv. & TIDAK
Dimensi
YA
Pasang Profil/Bowplank Pas. Batu kali
Pasangan Batu Kosong
Pasangan Batu Kali Saluran Terbuka
Finishing (Plesteran)
FINISH
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
FLOW CHART PEKERJAAN SALURAN BOX CULVERT
MULAI
Persiapan Alat dan Setting/Marking Lokasi Manajemen

Tenaga Kerja & Profil Pek. Lalu Lintas
N Pengadaan Material
CEK
Box Culvert
Y
Pembuangan Material N
Galian Tanah CEK
Ex-Galian
Y
Finishing Penampang Y N
CEK
Galian
N Y
CEK
Pemasangan
Box Culvert
N Y
CEK Timbunan Kembali
Finishing dan Y N
CEK
Pembersihan Akhir
** :
Y (ya, ke Tahap Selanjutnya)
N (tidak, pekerjaan diulang, reject, SELESAI
remove)
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PEKERJAAN SALURAN SPLIT GULLY
Pekerjaan galian menggunakan excavator sesuai dengan ILUSTRASI
trace dan kondisi yang telah diukur sebelumnya dan dalam ex dt
sr
pelaksanaannya harus hati – hati dan berkoordinasi dengan
instansi terkait dalam hal identifikasi utilitas dan property au as
disekitar lokasi penggalian.
Tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

KOMPONEN :
1. Pasang bouwplank pada rencana galian sesuai gambar
yang telah disetujui Direksi. sr : surveyor
2. Gali dengan excavator seperti ilustrasi. as : ass. Surveyor
3. Hasil galian di tuang ke dump truck. au : alat ukur ( theodolith,
4. Buang tanah hasil galian dengan dump truck ke lokasi waterpas, bak ukur,
rol meter , paku, cat,
buangan yang telah disetujui Direksi.
patok ukur )
5. Perapihan galian.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PEKERJAAN DRAINASE V-DITCH PASANGAN BATU
Tahapan Pelaksanaan :
1. Survey dan pemasangan profil galian tanah.
2. Galian tanah saluran.
DETAIL SALURAN PASANGAN BATU
Profil Galian dari
kayu 5/7
3. Pasang profil/ bowplank pasangan batu

Profil Pas. Batu
kayu 5/7
Pas. Batu
4. Pemasangan podasi batu kosong
5. Pemasangan pasangan batu kali dengan dimensi
Pas. Batu kosong sesuai gambar dan campuran spesi sesuai spek
6. Pemasangan drain pipa PVC
7. Pekerjaan Plesteran
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PEKERJAAN SALURAN BOX CULVERT
TAHAPAN PEKERJAAN :
Tahapan dalam pekerjaan Box Culvert (direncanakan dikerjakan
insitu) adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Pembongkaran Perkerasan Taxiway ,Galian Tanah

dan Lantai kerja
2. Pekerjaan Pengecoran Slab Lantai Box Culvert (Termasuk

pembesian dan Begisting)
Wate
rstop
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
PEKERJAAN SALURAN BOX CULVERT
3. Pekerjaan Pengecoran Dinding Box Culvert (Termasuk pembesian dan Begisting)
Begisting
4. Pekerjaan Pengecoran Slab Atas (Penutup) Box Culvert (Termasuk pembesian dan Begisting)
Begistin
g
5. Pemasangan Water Stop dilakukan pada setiap sambungan pengecoran

ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DRAINASE
SPLIT GULLY
APRON A
PANJANG = 997.17 m'
VOLUME BETON = 2,632.26 M3
KOEFISIEN
- Beton K-250 = 2.640 m3/m'
PEKERJAAN Saluran
Pek. Drainase = 68.63 m3
JUMLAH PERALATAN :
- CONCRETE PAVER = - unit
- TRUCK MIXER = 2.00 unit
- VIBRO = 2.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN :
DRAINASE
DRAINASE
APRON C SPLIT GULLY
APRON B
SPLIT GULLY
PANJANG = 1,175.89 m'
PANJANG = 354.42 m'
VOLUME BETON = 3,104.03 M3
VOLUME BETON = 935.57 M3
KOEFISIEN
KOEFISIEN
- Beton K-250 = 2.640 m3/m'
- Beton K-250 = 2.640 m3/m'
PEKERJAAN Saluran PEKERJAAN Saluran
KAPASITAS PRODUKSI PER HARI KAPASITAS PRODUKSI PER HARI
Pek. Drainase = 68.63 m3 Pek. Drainase = 68.63 m3
JUMLAH PERALATAN : JUMLAH PERALATAN :
Keterangan : - CONCRETE PAVER = - unit - CONCRETE PAVER = - unit
- TRUCK MIXER = 2.00 unit - TRUCK MIXER = 2.00 unit
= Saluran Existing - VIBRO = 2.00 unit - VIBRO = 2.00 unit
= Arah Aliran - TOWER LAMP = 10.00 unit - TOWER LAMP = 10.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN : WAKTU PELAKSANAAN :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DRAINASE
V - DITH
APRON A
PANJANG = 473.25 m'
VOLUME V - DITH = 831.71 M3
KOEFISIEN
- Pek. Pas. Batu = 1.757 m3/m'
PEKERJAAN Saluran
KAPASITAS PRODUKSI PER HARI DRAINASE
V - DITH
APRON B
JUMLAH PERALATAN :
PANJANG = 560.32 m'
VOLUME V - DITH = 984.73 M3
- TRUCK MIXER = - unit
KOEFISIEN
- MOLEN = 5.00 unit
- Pek. Pas. Batu = 1.757 m3/m'
PEKERJAAN Saluran
WAKTU PELAKSANAAN :
JUMLAH PERALATAN :
Keterangan : - TRUCK MIXER = - unit
- MOLEN = 5.00 unit
= Saluran Existing
= Arah Aliran WAKTU PELAKSANAAN :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DRAINASE
BOX CULVERT
APRON A
PANJANG = 96.23 m'
KOEFISIEN
- Beton K-250 = 2.088 m3/m'
PEKERJAAN Saluran
JUMLAH PERALATAN :
- TRUCK MIXER = 1.00 unit
- VIBRO = 2.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN :
- Jumlah Hari = 5.00 hari DRAINASE
BOX CULVERT
APRON B
PANJANG = 80.47 m'
KOEFISIEN
- Beton K-250 = 2.088 m3/m'
PEKERJAAN Saluran
JUMLAH PERALATAN :
Keterangan : - TRUCK MIXER = 1.00 unit
= Saluran Existing - VIBRO = 1.00 unit
WAKTU PELAKSANAAN :
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Pemeriksaan tulangan dimaksudkan untuk mengetahui mutu tulangan yang dipakai. Tulangan diambil sampel pada tiap jenis diameter tulangan sepanjang 1
meter. Setiap 1 meter besi mewakili 1000 ton material besi yang datang. Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian kuat tarik
dan lengkung statis baja. Pemeriksaan tulangan yang dilakukan antara lain adalah :

Yaitu meliputi pemeriksaan diameter tulangan yang dipakai dengan jangka sorong
dan pemeriksaan tulangan terhadap adanya cacat luar.
Pengukurаn Diameter Besi

Pengujian tarik dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan menggunakan mesin uji tarik sehingga didapatkan data regangan,
tegangan leleh maupun kuat tarik baja.
Pengujian mutu besi tulangan ini dilakukan oleh Laboratorium Uji Independent yang sudah bersertifikasi atau badan uji / dinas-dinas uji yang ditunjuk oleh
owner.
Diameter Ao Fe Fm σy σu ε Kode
Keterangan
(mm) (mm2) (kN) (kN) (N/mm2) (N/mm2) (%)
10 78,5 34,0 48,0 433 611 21 Ex. KS BjTS 40 sirip
13 132,7 64,0 89,0 482 671 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
16 201,0 98,0 135,0 488 672 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
19 283,4 127,5 175,0 450 618 22 Ex. KS BjTS 40 sirip
22 379,9 175,0 242,0 461 638 20 Ex. KS BjTS 40 sirip
25 490,6 205,0 300,0 418 611 28 Ex. KS BjTS 40 sirip
Contoh Tabel Hasil Pengujian Kuat Tarik Statis Tulangan Pengujian Kuat Tarik Tulangan
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Pengujian lengkung statis dilakukan terhadap sampel tulangan dengan berbagai diameter dengan menggunakan mesin uji lengkung statis sehingga
didapatkan data gaya maksimum yang dapat ditahan oleh tulangan sampai tulangan mengalami sudut lengkung 180º. Pengujian ini dilakukan oleh
Laboratorium Uji Independent yang sudah berser.tifikasi atau badan uji / dinas-dinas uji yang ditunjuk oleh owner.
Diameter Jarak Tumpuan Diameter Penekan Gaya Maksimum Sudut Lengkung

Kode Penampilan Keterangan
(mm) (mm) (mm) (KN) (derajat)
Contoh Tabel Hasil Pengujian Lengkung Statis Tulangan
Pengujian Lengkung Statis Tulangan Hasil Pengujian Kuat Tarik Statis dan Tulangan Lengkung Statis Tulangan
Pemilihan mutu baja tulangan seperti dalam spesifikasi yang ada yaitu disesuaikan dengan pembebanan yang ada sehingga konstruksi kuat karena memenuhi
spesifikasi pembebanan yang ada dan diameter yang sesuai sehingga tidak terjadi pemborosan biaya. Mutu baja tulangan disesuaikan dengan yang diinginkan
oleh pemilik proyek serta tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat teknis.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
I. TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan konsistensi suatu campuran beton berdasarkan satuan SLUMP. Suatu campuran beton memiliki konsistensi yang
berbeda – beda sesuai kebutuhan suatu bangunan yang akan di beton. Konsistensi itu dapat sangat kering, kering, plastis, plastis cair, cair, dan sebagainya.
II. PERALATAN
1. Peralatan bagi pemeriksaan SLUMP yang terdiri dari :
 Cetakan
 Timbangan
 Alat ukur
2. Tongkat pemadat dengan diameter 10mm, panjang Ø)cm.
Ujung dibulatkan dan sebaiknya dari bahan baja anti karat.
3. Pelat logam dengan permukaan rata dan kedap air.
4. Sendok cekung Kerucut Abrahm
Stik Besi
III. BAHAN – BAHAN Tinggi Slump
Contoh beton segar sesuai dengan isi cetakan. Peralatan Slump Test
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Cetakan dan pelat dibasahi dengan kain basah. Plat
2. Letakkan cetakan diatas pelat.
3. Isi cetakan dengan beton segar sampai penuh dalam tiga lapis. Tiap kira- kira 1/3 isi cetakan. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak
25 kali tusukan secara merata. Tongkat pemadat harus masuk tepat sampai lapisan bagian bawah tiap – tiap lapisan. Pada bagian bawah atau lapisan
pertama, penusukan bagian tepi dilakukan dengan tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan dinding cetakan.
4. Setelah selesai pemadatan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat, tunggu selama ½ menit dan dalam jangka waktu ini, semua lapisan kelebihan
beton segar disekitar cetakan harus dibersihkan.
5. Cetakan diangkat perlahan – lahan tegak lurus keatas.
6. Balikkan cetakan dan letakkan disamping benda uji.
7. Ukur SLUMP yang terjadi dengan menggunakan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata – rata dari benda uji.
V. PERHITUNGAN
Nilai SLUMP = Tinggi cetakan – Tinggi rata rata benda uji.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
 ILUSTRASI PEMERIKSAAN SLUMP BETON
Slump test dilakukan dengan menggunakan kerucut Abrams dengan dimensi kerucut : 10 cm diameter atas dan diameter bawah 20 cm, tinggi 30 cm dan
tongkat baja bulat dengan diameter 16 mm panjang 60 cm . Pengujian dilakukan di atas area rata dan tidak menyerap air.
1. Isi cetakan dengan beton segar sampai penuh 3. Setelah selesai pemadatan, ratakan 5. Angkat perlahan – lahan tegak
dalam tiga lapis. permukaan benda uji, tunggu selama ½ lurus keatas.
menit
2. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat 4. lapisan kelebihan beton segar disekitar 6. Balikkan cetakan dan letakkan
sebanyak 25 kali tusukan secara merata cetakan harus dibersihkan disamping benda uji. Ukur nilai
Slumpnya
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
IDENTIFIKASI BAGIAN KRITIS DARI KELOMPOK PEK. SALURAN DRAINASE
Pekerjaan Saluran Drainase
Pada pekerjaan Drainase tedapat bagian yang kritis yaitu

pada pekerjaan box culvert yang melintasi taxiway :
• Lalulintas penerbangan
Solusi :
• Meyiapkan managemen taffict selama pelaksanaan
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
Makassar.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
1. Mempercepat proses approval for construction drawing yang terkait dengan pekerjaan saluran drainase.
3. Mempercepat proses pengadaan besi beton untuk segera dikirimkan ke lokasi proyek sehingga proses
fabrikasi dapat segera dilakukan.
4. Memastikan kesiapan material beton di batching plant dengan beberapa alternatif batching plant lain
diluar rencana batching plan yang telah disebutkan pada bagian “Akses Logistik Material”.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
I.III. METODE PELAKSANAAN PEMELIHARAAN

1 PEKERJAAN PEMELIHARAAN
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
DEPARTEMEN INFRASTRUKTUR I I PEKERJAAN PEMELIHARAAN
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
FLOWCHART PEKERJAAN PEMELIHARAAN
START
Apabila, setelah dilakukan proses Serah Terima Pertama Pekerjaan
ditemukan adanya penurunan performance atau kerusakan selama
Ditemukan cacat / ketidaksesuaian masa pemeliharaan maka akan dilakukan beberapa tahapan
tindakan sebagaimana flowchart di samping.
Pemberitahuan tertulis kepada Penyedia Jasa

berserta penjelasannya
Pengecekan dan inventarisasi masalah
Perbaikan pada hasil pekerjaan

yang cacat / tidak sesuai
TIDAK
Cek hasil perbaikan pada

hasil pekerjaan yang cacat
/ tidak sesuai
YA
Hasil Perbaikan diterima
FINISH
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
JADWAL MONITORING IDENTIFIKASI DAN EVALUASI
Selama masa pemeliharaan, monitoring identifikasi dan evaluasi dilakukan oleh posisi sesuai
dengan tabel di bawah ini.
Jumlah Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke
No. Posisi
Orang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Project Production Manager 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 Supervisor Sipil 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Supervisor MEP 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Ahli Struktur Transportasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 Ahli Mekanikal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 Ahli Elektrikal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
KOORDINASI DENGAN BIDANG PEKERJAAN YANGTERKAIT DALAM PROSES
PEMELIHARAAN
Terkait dengan koordinasi selama masa pemeliharaan, kami PT.Adhi Karya (Persero),Tbk siap
berkoordinasi dan melakukan monitoring dengan dukungan manajemen melalui kantor PT.Adhi
Karya (Persero),Tbk Divisi Konstruksi VI Jl. Letjend Hertasning B II/No. 2 Makassar, sesuai
flowchart pekerjaan pemeliharaan.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
METODE PEMELIHARAAN FASILITAS (REACTIVE DAN PREVENTIVE)
• Metode reactive maintenance dilakukan saat ditemukan cacat atau ketidaksesuaian

sebagaimana uraian dan flowchart diatas, dimana tim PT. Adhi Karya (Persero),Tbk akan
membentuk Tim Pemeliharaan yang ditetapkan oleh Kepala Divisi Konstrusi di bawah
koordinasi Manajer Pengendalian yang disetujui oleh General Manager Departemen
Infrastruktur, sebagaimana struktur organisasi dibawah ini.
SITE MANAGER
SUPERVISOR SIPIL SUPERVISOR MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
Site Project
Office
AHLI STRUKTUR AHLI MEKANIKAL AHLI ELEKTRIKAL
AHLI TRANSPORTASI
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP
METODE PEMELIHARAAN FASILITAS (REACTIVE DAN PREVENTIVE)
• Metode preventive dilakukan mengacu pada manual book dari manufaktur untuk pekerjaan
Mekanikal dan Elektrikal sedangkan untuk pekerjaan struktur apron dilakukan pengamatan
saat terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi untuk mengetahui kondisi permukaan apron.
ENGINEERING
PT. PELABUHAN
PEMBANGUNAN
PENUNJANGNYA)
SELATAN TAHAPTAHAP

Apron

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Apron

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.

II. METODE PELAKSANAAN KHUSUS

PEKERJAAN PERSIAPAN BASIC DESIGN

• SITE VISIT • KRITERIA DESAIN

PEKERJAAN SURVEY SOIL INVESTIGATION

• TOPOGRAFI ANALISA HASIL SURVEY • SURVEY INVESTIGATION

II MOBILISASI & DEMOBILISASI SURVEY 5 x x x x x

III PEKERJAAN SURVEY TOPOGRAHY

IV PEKERJAAN SURVEY PENYELIDIKAN TANAH

V PEKERJAAN SURVEY HIDROLOGI

VI DETAIL ENGINEERING DESIGN

PEKERJAAN GALIAN TANAH

TIMBUNAN SUB BASE

LEAN CONCRETE K 125

PERKERASAN BETON K 400

PEKERJAAN GALIAN TANAH

TIMBUNAN SUB BASE

LEAN CONCRETE K 125

PERKERASAN BETON K 400

PEKERJAAN GALIAN TANAH

TIMBUNAN SUB BASE

PERKERASAN BETON PERKERASAN TROTOAR

LEAN CONCRETE K 125 PASIR URUG

PLASTIC SHEET PAVING BLOCK K 300

PERKERASAN BETON K 400 PEK. PAGAR

PENGUJIAN HWD & COMMINSIONING PEMBERSIHAN

PEMBERSIHAN PEK. MARKA

PEKERJAAN PERSIAPAN BASIC DESIGN

PEKERJAAN SURVEY SOIL INVESTIGATION

KOORDINASI PERENCANAAN DAN

MASA KEGIATAN KONSTRUKSI

•Selesai Dengan Mutu Sesuai Spesifikasi

III. Data-data yang diperlukan untuk keperluan desain, yaitu:

IV. Data-data yang diperlukan untuk keperluan desain, yaitu (lanjutan):

Sub base course, CBR = 30%, tebal 20 cm

DATA HASIL PROGRAM FAARFIELD

Nilai PCN > ACN

CDF masih < 1

Modul Appron 600 cm x 600 cm

RENCANA PENGECORAN APRON A

Pekerjaan Pengecoran Rigid Apron A akan dibagi dalam 2 Area :

Arah Pekerjaan Rigid

Arah Pekerjaan Rigid

DETAIL URUTAN COR

JALAN KERJA TRUCK MIXER

Pekerjaan pengecoran pada Appron A Area 1 dijelaskan sebagai berikut:

Modul Appron 600 cm x 600 cm

Pekerjaan Pengecoran Rigid Apron A akan dibagi dalam 2 Area :

Arah Pekerjaan Rigid

Arah Pekerjaan Rigid

JALAN KERJA TRUCK MIXER

Pekerjaan pengecoran pada Apron A Area 1 dijelaskan sebagai berikut:

Modul Appron 600 cm x 600 cm

Dalam Pelaksanaanya dibagi dalam 3 Area :

Pengecoran dilakukan dengan menggunakan

Pekerjaan pengecoran pada Apron

Jalan kerja truck mixer

Tahap Pelaksanaan: menggunakan Concrete Paver Machine

6. Pekerjaan Perawatan Beton

Peralatan yang digunakan:

Besi Siku 50.50.5

TAMPAK SAMPING MELINTANG

TAMPAK SAMPING MEMANJANG

Material yang digunakan: Peralatan yang digunakan: