PRAKTIKUM PEMBUATAN
AKTE PENDIRIAN PERUSAHAAN
A. Judul Percobaan
B. Keselamatan Kerja
C. Tujuan Percobaan
Badan usaha, suatu usaha memiliki wadah resmi dan legal untuk memudahkan
pergerakan badan usaha itu sendiri. Suatu usaha perlu sarana melakukan
kerjasama dengan suatu instansi pemerintah atau pihak lainnya maka dilakukan
D. Dasar Teori
1. Pendiri PT
sebagai Komisaris.
2. Nama PT
oleh pemerintah.
b. Nama Perseroan tidak boleh sama atau mirip dengan nama “PT” yang
sudah ada dan berdiri di wilayah Republik Indonesia seperti yang diatur
PP No 26 Tahun 1998.
6. Modal PT
Komputer/ Laptop
NPWP Pribadi
Nama Lengkap para pendiri sesuai dengan KTP, pendiri perseroan harus
melakukan kegiatan.
pergerakan badan usaha itu sendiri. Ada beberapa syarat dalam mendirikan
suatu perusahaan, dan pembuatan akte merupakan salah satu syarat dalam
I. Dokumentasi
Informasi dan Data yang diperlukan untuk pembuatan akta badan usaha
5. Tujuan Usaha ;
pembangunan bangsa.
6. Pengurus Perusahaan ;
7. KOP perusahaan
9. KOP perusahaan
KTP Pengurus
NPWP Perseroan Aktif
- Dilembar PEMERINTAH
Selanjutnya KOTA MAKASSAR
KECAMATAN BIRINGKANAYA
KELURAHAN DAYA
Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 12 Kode Pos 90241
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Kelurahan Daya Kecamatan Birirngkanaya Kota
Makassar dengan ini menerangkan bahwa:
Demikianlah surat keterangan domisili perusahaan ini, dibuat dengan sebenarnya agar dapat
dipergunakan sebagai persyaratan membuka rekening bank dan membuat NPWP perusahaan.
Kantor
Jl. S.Saddang No.53 Makassar, 93113 Telp.(3411) 2308900
TLP/FAX 0411-5393313.
KOTA MAKASSAR
Nomor : 1.
Pasal 4
- Dalam hal demikian maka buku-buku perseroan harus
dengan segera-ditutup dan selambat-lambatnya dalam 3
(tiga) bulan harus dibuat neraca dan perhitungan laba
rugi guna menetapkan bagian mereka dalam modal
perseroan serta keuntungan/kerugian atas mana pesero
yang hendak keluar berhak.
M O D A L
Pasal 4
- Modal perseroan tidak ditentukan besarnya dan sewaktu-
waktu akan ternyata dari buku-buku perseroan dari buku-
buku mana akan ternyata pula jumlah bagian masing-
masing pesero dalam modal perseroan.
- Penambahan dan pengurangan modal perseroan serta
pemasukan persero yang baru hanya dapat dilakukan
dengan persetujuan para persero bersama.
- Untuk tiap-tiap pemasukann modal, persero yang
memasukkan modal itu,penerimaannya yang ditandan-
tangani oleh para persero.
- Dalam lingkungan para persero sendiri, maka jumlah
pemasukan yang dicatat seperti tersebut diatas, satu
terhadap yang lainnya, dipandang sebagai hutang dari
Perseroan kepada persero yang bersangkutan.
- Selama Perseroan ini berdiri atau pada waktu
pembuatannya, maka tiap-tiap persero mempunyai hak dan
kewajiban atas harta benda perseroan, hutang-hutang dan
beban masing-masing menurut perbandingan pemasukannya
dengan mengingat apa yang ditentukan dalam pasal 9 aktA
ini.
Pasal 5
- Dalam perseroan ini penghadap Tuan Ahmad,tuan
Irgayanto,Tuan Apriyanto dan tuan Fatur tersebut
bertindak selaku persero pengurus bertanggung jawab
sepenuhnya atas usaha-usaha mengenai perseroan dan
akibatnya sedangkan penghadap Nona Zalina dan Nona
Deaghata lola, yang tersebut dalam perseroan ini masuk
sebagai persero diam (komanditer) menurut pasal 19 dari
kitab undang-undang Hukum Perniagaan.
Pasal 6
- Perseroan ini diurus dan dipimpin oleh persero tuan
Ahmad Muhadi,tersebut diatas dengan sebutan “DIREKTUR”,
Sedangkan apabila tidak hadir atau tidak ada ditempat
hal mana tidak perlu diberitahukan kepada pihak ketiga,
maka diwakili oleh tuan Irgayanto Pasinggi, dengan
sebutan “WAKIL DIREKTUR” demikian mereka sebagai para
persero pengurus berhak bertindak baik bersama-sama
maupun masing-masing,menandatangani untuk dan atas nama
perseroan,menghubungkan perseroan dangan pihak luaran
dan pihak luaran dengan perseroan, mewakili perseroan
baik dimuka umum maupun diluar pengadilan, baik
mengenai tindakan-tindakan tentang pemilikan maupun
mengenai tindakan-tindakan pengurusan,demikian dengan
pengecualian untuk :
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
- Untuk keperluan rumah tangga, para persero dapat
mengambil uang muka dari keuntungan yang besarnya
ditetapkan atas dasar persetujuan bersama dengan
mengingat keuangan perseroan dan keadaan zaman.
Pasal 11
- Apabila salah seorang pesero dinyatakan pailit,
diperkenankan menunda pembayaran atau ditaruh dibawah
pengampuan (curatele) maka ia dianggap telah keluar
dari perseroan seperti termasuk dalam pasal 3, maka
persero-persero yang lain berhak atas kekayaan
perseroan dan meneruskan pekerjaan dengan memakai nama-
nama perseroan dengan kewajiban menanggung dan membayar
:
a. Segala hutang dan beban perseroan
b. Hak bahagian persero yang keluar itu dalam tempo
enam (6) BULAN terhitung mulai tanggal persero
keluar dari perseroan.
Pasal 12
- Apabila salah seorang pesero meninggal dunia, maka
perseroan ini tidak dibubarkan, tapi perseroan ini
diteruskan oleh persero-persero yang masih ada dengan
para ahli waris dari persero yang meninggal dunia itu
sebagai persero komanditer, yaitu buat sebesar
bagiannya persero yang meninggal dunia dalam modal
perseroan.
- Dalam hal demikian, para ahli waris tersebut harus
menunjuk salah seorang dari pada mereka untuk mewakili
mereka terhadap perseroan.
- Ahli waris tersebut sudah cukup umur dengan persetujuan
para persero yang masih ada dapat masuk menjadi persero
pengurus, dengan turut serta bertanggung jawab penuh
secara tanggung renteng.
Pasal 13
- Hal-hal yang diatur dalam akta ini, akan ditetapkan
oleh para persero dengan persetujuan bersama.
Pasal 14
- Akhirnya untuk segala urusan mengenai perjanjian ini
dengan segala akibat-akibatnya para pesero telah
memilih tempat tinggal umum dan tetap pada Kantor
Pengadilan Negeri Makassar.
NOTARIS