Anda di halaman 1dari 7

II.

PLAT SATU ARAH


2.1. Jenis-jenis Plat
Palat merupakan elemen struktur yang mempunyai ketebalan relatif kecil bila
dibandingkan dengan panjang dan lebarnya. Plat dibuat untuk mendapatkan
bidang rata sebagai lantai atau atap.
Tumpuan plat umumnya berupa balok beton bertulang, dinding, kolom (lantai
cendawan dan juga tumpuan berupa tanah. Perhatikan gambar-gambar di
bawah ini :

Plat Satu rah Plat Satu rah Plat !ua rah


"antai #endawan Plat $erusuk
"antai #endawan dgn
!rop Panel dan %epala
%olom
!ari kedua gambar plat satu arah di atas bisa didefinisikan bahwa, Plat satu
arah adalah plat yang ditumpu hanya pada dua sisi yang berhadapan atau kalau
ditumpu pada empat sisinya maka perbandingan Panjang dan lebarnya lebih
dari dua. !engan demikian dapat dikatakan bahwa plat satu arah hanya
menghasilkan momen dan gaya hanya dari satu arah saja.
2.2. Metode Perencanaan
Pada perhitungan perencanaan plat satu arah, untuk menghitung gaya dan
momen digunakan metode #ross, Slope !eflection (Teori &lastis' serta
metode pendekatan (%oefisien (omen'.
Penggunaan Teori &lastis menghasilkan gaya dan momen yang lebih realistis
untuk berbagai tipe struktur dan pola beban, tetapi cara ini memerlukan
pengetahuan khusus dan waktu yang lama.
#ara pendekatan atau koefisien momen, telah direkomendasikan pemakaiannya
oleh beberapa peraturan yaitu #)-*+, #)-,+, #&$--)P./,, P$)./0, S%S1)
T-02, serta banyak digunakan oleh para desainer. #ara ini dapat digunakan,
bila beberapa syarat dipenuhi terlebih dahulu.
(enurut S%S1) T-02-0330, syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
menggunakan metode koefisien momen adalah :
.a (imimum terdapat dua bentang
.b Panjang bentang kurang kebih sama, dengan ketentuan bahwa bentang
yang lebih besar dari dua bentang yang bersebelahan perbedaannya tidak
melebihi 45 6 dari bentang yang pendek
.c $eban yang bekerja merupakan beban terbagi rata
.d $eban hidup persatuan luas tidak melebihi + kali beban mati dan
komponen strukturnya prismatis
.e Panjang bentang untuk koefisien momen diatur sebagai berikut :
7ntuk momen lapangan : $entang bersih l antara dua tumpuan
7ntuk momen tumpuan : bentang bersih rata-rata l
kiri
dan l
kanan
Simbol tumpuan pada metode ini berarti :
Tumpuan ujung tetap
Tumpuan ujung sederhana
(enerus di atas tumpuan
dapun koefisien momen yang dipakai untuk menentukan momen tumpuan dan
lapangan dapat dilihat pada gambar berikut :
16
1

9
1

16
1

14
1

14
1

24
1

9
1

24
1

11
1

11
1

16
1

10
1

10
1

16
1
14
1
16
1

14
1

24
1

10
1
10
1
24
1

11
1

16
1

11
1

16
1

10
1

11
1
10
1

16
1

14
1

16
1

16
1

14
1

24
1
10
1
11
1
10
1
24
1
11
1

16
1

16
1

11
1
2.3. Teal Plat !eton
Perencanaan plat satu arah sebenarnya sama saja dengan merencanakan balok
dengan lebar satu meter.
Penentuan tebal plat lantai tergantung pada syarat-syarat :
"endutan
"entur dan
8eser
!ari ketiga syarat tersebut, maka syarat yang paling dominan digunakan
adalah persyaratan lendutan, hal ini dimaksudkan untuk mencegah deformasi
plat yang berlebihan yang dapat mengurangi tingkat kinerja struktur lantai.
Mo"en # $oe%isien & '
u
& l
n
2
Tabel berikut menunjukan penentuan tebal plat lantai menurut tiga peraturan,
yaitu : )S) ()ndia', S%S1) ()ndonesia', dan #&$--)P (&ropa'.
Pada tumpuan sederhana kelihatannya, penentuan tebal plat menurut S%S1)
lebih tebal dari dua peraturan lainnya. Tetapi sebenarnya hampir sama saja
karena dalam S%S1) ditetapkan bahwa nilai yang terdapat pada tabel
tersebut hanya berlaku untuk besi dengan f
y
9 :55 (Pa (:555 %g;cm
4
'. 7ntuk
f
y
yang lain, nilai pada tabel tersebut harus dikalikan dengan

+
700
4 , 0
y
f
.
Sistem Struktur %eterangan
Peraturan
)S)
)ndia
S%S1)
)ndonesia
#&$--)P
&ropa
Tumpuan Sederhana
Satu ujung menerus
!ua ujung menerus
%antile<er
30
l
35
l
35
l
12
l
20
l
24
l
28
l
10
l
30
l
30
85 , 0 l
30
75 , 0 l
30
4 , 2 l
2.(. )etail Penulan*an
khir dari langkah-langkah perencanaan struktur beton adalah penggambaran
detail tulangan hasil desain. Penggambaran harus dilakukan sejelas mungkin
sehingga tukang besi dapat memahami gambar tersebut.
Perhatikan gambar-gambar berikut :
5,42 "
h
Selimut beton Tulangan susut; bagi
Semua tulangan bawah diteruskan Tulangan utama
=arak tulangan utama
Plat Sederhana Potongan
5,42 " 5,+ " 5,+ "
5,42 " min 02 cm
"
$entang "uar, Tumpuan Sederhana
5,+ " 5,+ "
5,42 "
$entang !alam, menerus
5,45 "
5,05 "
Potongan >->
sti
sl;4 Pias 0 meter
? sl;4 >
!enah
Pla t Sederhana
5,42 "0 5,45 "4
5,05 "0 5,05 "0 5,05 "4
"
0
"
4
Potongan @-@
sti st
sl;4
0 meter
@ sl;4 @

!enah
Pla t (enerus, bentang luar dan dalam
=aringan tulangan harus diupayakan tetap kaku, sehingga disarankan tidak
menggunakan baja tulangan polos A , mm, baik untuk tulangan utama maupun,
dan * mm untuk tulangan sebelah bawah. 7ntuk baja ulir (!eform' dapat
menggunakan !-* mm untuk tulangan bagi sebelah atas dan bawah, dengan
jarak tulangan bagi 425 mm dianggap wajar.
7ntuk menjamin distribusi gaya yang efektif, maka dianjurkan agar tebal plat
35 mm, sedangkan untuk plat yang tebal (> 425 mm' harus diberi tulangan
jaringan atas dan bawah untuk memikul teganan susut (karena penyusutan
beton'.
7ntuk menunjukan bahwa sebuah batang berada paBda lapisan paling luar
(dilihat dari sisi atas dan bawah plat', setiap batang ditandai dengan segi tiga
kecil yang mengarah ke dalam plat. $ila tulangan diletakan pada lapisan kedua,
maka tandanya adalah dua buah segi tiga kecil.
7ntuk pertimbangan ekonomis dan praktis berikut diberikan penulangan plat
sebagai berikut :
$atasi jenis diameter tulangan yang berbeda.
Sedapat mungkin gunakan diameter berikut : 2, *, ,, 05, 04, 0*, 45, 42 dan
+4.
8unakan jumlah tulangan sesedikit mungkin, yaitu dengan jalan mengambil
jarak yang maksimal antara tulanga, tetapi dalam batas yang masih
diijinkan.
Sebaiknya digunakan jarak tulangan dengan kelipatan 42 mm.
8unakan panjang tulangan yang ada di pasaran. 7ntuk jenis baja yang
sering digunakan, panjang batang di pasaran adalah 04 m, dengan demikian
potongan +, : dan * m dapat diperoleh dari batang semula, tanpa adanya
baja yang terbuang.
Cencanakan bentuk batang yang sesederhana mungkin, untuk menghindari
kesulitan dalam membengkokan baja.
!idalam memilih tulangan digunakan tabel yang memberikan hubungan antara
diameter dan jarak antar tulangan dengan luas tulangan permeterlebar pias
plat.
Tabel Luas Penampang Tulangan Baja Per Meter lebar Plat
Diameter
Tulangan
(mm)
Luas Penampang (mm
2
)
Jarak Spasi p.k.p (mm)
50 75 00 25 50 75 200 225 250

! 565.71 377.14 282.86 226.29 188.57 161.63 141.43 125.71 113.14
" 1005.71 670.48 502.86 402.29 335.24 287.35 251.43 223.49 201.14
# 1272.86 848.57 636.43 509.14 424.29 363.67 318.21 282.86 254.57
0 1571.43 1047.62 785.71 628.57 523.81 448.98 392.86 349.21 314.29
2 2262.86 1508.57 1131.43 905.14 754.29 646.53 565.71 502.86 452.57
$ 2655.71 1770.48 1327.86 1062.29 885.24 758.78 663.93 590.16 531.14
% 3080.00 2053.33 1540.00 1232.00 1026.67 880.00 770.00 684.44 616.00
! 4022.86 2681.90 2011.43 1609.14 1340.95 1149.39 1005.71 893.97 804.57
" 5091.43 3394.29 2545.71 2036.57 1697.14 1454.69 1272.86 1131.43 1018.29
# 5672.86 3781.90 2836.43 2269.14 1890.95 1620.82 1418.21 1260.63 1134.57
20 6285.71 4190.48 3142.86 2514.29 2095.24 1795.92 1571.43 1396.83 1257.14
22 5070.48 3802.86 3042.29 2535.24 2173.06 1901.43 1690.16 1521.14
25 6547.62 4910.71 3928.57 3273.81 2806.12 2455.36 2182.54 1964.29
2" 8213.33 6160.00 4928.00 4106.67 3520.00 3080.00 2737.78 2464.00
2# 8810.48 6607.86 5286.29 4405.24 3775.92 3303.93 2936.83 2643.14
$2 10727.62 8045.71 6436.57 5363.81 4597.55 4022.86 3575.87 3218.29
$! 10182.86 8146.29 6788.57 5818.78 5091.43 4525.71 4073.14
%0 12571.43 10057.14 8380.95 7183.67 6285.71 5587.30 5028.57
50 19642.86 15714.29 13095.24 11224.49 9821.43 8730.16 7857.14

Anda mungkin juga menyukai