• Perlu diingat bahwa secara umum, ketebalan pelat lantai suatu gedung adalah
100 mm (untuk atap) atau 120 mm (untuk lantai). Berapapun nilai ketebalan
diijinkan asal memenuhi syarat ijin ketebalan minimum dan memenuhi
persyaratan kekuatan desain.
Step-4. Beban Rencana
• Perhitungan beban rencana (wu) yang akan digunakan untuk menghitung
momen ultimate dari pelat satu arah.
• Beban rencana (wu) ini akan dinyatakan dalam satuan gaya per satuan
meter panjang, kg/m atau N/mm.
• Nilai beban rencana (wu) diambil dari kombinasi beban mati dan beban
hidup, dengan faktor kombinasi sebagai berikut : wu = 1,2D + 1,6L.
𝟎, 𝟎𝟎𝟏𝟖 × 𝟒𝟐𝟎
Batang ulir atau 𝑨𝒈
≥ 𝟒𝟐𝟎 𝒇𝒚
kawat las
0,0014Ag
• Dipastikan jarak atau spasi tulangan tidak lebih besar dari jarak
maksimum dan tidak lebih kecil dari jarak minimum yang telah
disyaratkan dalam SNI 2847-2019; Pasal 7.7.2.3; Hal-126.
* Jarak maksimum
tulangan lentur pelat,
yaitu harus kurang dari 3 h
dan 450 mm.
Step-7. Tulangan Susut
• Perhitungan tulangan susut relatif lebih mudah karena hanya mengikuti
ketetapan rasio tulangan yang telah ditetapkan dalam SNI 2847-2019; Tabel
24.4.3.2; Hal-553.
• Luasan yang digunakan boleh melebihi dari ketentuan tersebut, namun tidak
boleh kurang dari rasio tulangan minimumnya.
Step-8. Kuat Geser
• Pengecekan terhadap kebutuhan geser pada struktur pelat lantai satu arah.
• Hitung nilai geser ultimate (Vu) maksimum yang mungkin terjadi dengan
rumus pendekatan yang diatur dalam SNI 2847-2019; Tabel 6.5.4; Hal-100.
- Gaya geser pada muka eksterior dari pendukung muka interior pertama :
1,15𝑤𝑢 𝑙𝑛
𝑉𝑢 =
2
𝑤𝑢 𝑙𝑛
- Gaya geser pada muka pendukung lainnya : 𝑉𝑢 =
2
dimana:
𝑤𝑢 = Beban terfaktor per satuan panjang pelat satu arah (N/mm).
𝑙𝑛 = Panjang bentang bersih yang diukur muka ke muka tumpuan (mm).
• Hitung nilai geser dari material penampang beton (ϕVc). bila nilai ϕVc lebih
besar dari Vu, itu menandakan bahwa beton mampu memikul beban geser
tanpa tulangan. Dengan kata lain, tulangan geser tidak diperlukan.
Contoh 1. Perhitungan Tulangan Pelat Satu Arah
Formasi struktur pelat, seperti yang terlihat pada Gambar di bawah
ini, direncanakan sebagai pelat lantai untuk tingkat 2 dari sebuah
gedung bertingkat. Beban yang direncanakan adalah beban hidup
250 𝒌𝒈/𝒎𝟐 dan beban mati 392 𝒌𝒈/𝒎𝟐 . Mutu material yang
digunakan adalah beton 𝒇𝒄 ′ = 28 MPa dan baja tulangan 𝒇𝒚 = 320
𝑴𝑷𝒂.
Rencanakan penulangan pada struktur pelat-A, dimana pelat
tersebut memiliki balok utama 𝑩𝟏 (𝟑𝟎𝟎 × 𝟔𝟎𝟎) dan 𝑩𝟐 (𝟒𝟎𝟎 ×
𝟔𝟎𝟎) pada keempat sisinya serta balok anak 𝑩𝟑 (𝟐𝟓𝟎 × 𝟓𝟎𝟎)
pada bagian tengah bentangnya. Ketebalan pelat yang digunakan
adalah 𝟏𝟐𝟎 𝒎𝒎.
Gambar Formasi struktur pelat dari gedung bertingkat
Step-1. Parameter pendukung
* Parameter Material
𝑓𝑐′ = 28 𝑀𝑃𝑎
𝑓𝑦 = 320 𝑀𝑃𝑎 (Tulangan lentur dan tulangan susut)
𝐸𝑐 = 4.700 𝑓𝑐 ′ = 4.700 × 28 = 24.870 𝑀𝑃𝑎
𝐸𝑠 = 200.000 𝑀𝑃𝑎
* Jadi tebal pelat yang digunakan telah memenuhi persyaratan (ℎ > ℎ𝑚𝑖𝑛 )
Step-4. Beban Rencana
* Cek syarat 𝑳 < 𝟑𝑫
𝐿 < 3𝐷
250 𝑘𝑔/𝑚2 < 3 × 392 𝑘𝑔/𝑚2
250 𝑘𝑔/𝑚2 < 1.176 𝑘𝑔/𝑚2 (Memenuhi syarat)
• Momen ultimate
* Pelat 𝑨𝟏 :
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛1 2 8,704 × 1.7252
𝑀1 (−) = = = 2.589.984 𝑁. 𝑚𝑚
10 10
2
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛1 8,704 × 1.7252
𝑀2 (+) = = = 1.849.989 𝑁. 𝑚𝑚
14 14
2
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛1 8,704 × 1.7252
𝑀3 (−) = = = 1.079.160 𝑁. 𝑚𝑚
24 24
* Pelat 𝑨𝟐 :
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛2 2 8,704 × 1.7502
𝑀3 (−) = = = 1.110.667 𝑁. 𝑚𝑚
24 24
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛2 2 8,704 × 1.7502
𝑀4 (+) = = = 1.666.000 𝑁. 𝑚𝑚
16 16
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛2 2 8,704 × 1.7502
𝑀5 (−) = = = 2.423.273 𝑁. 𝑚𝑚
11 11
* Pelat 𝑨𝟑 :
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛3 2 8,704 × 1.7252
𝑀5 (−) = = = 2.354.531 𝑁. 𝑚𝑚
11 11
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛3 2 8,704 × 1.7252
𝑀6 (+) = = = 1.618.740 𝑁. 𝑚𝑚
16 16
𝑤𝑢 × 𝑙𝑛3 2 8,704 × 1.7252
𝑀7 (−) = = = 2.354.531 𝑁. 𝑚𝑚
11 11
Momen yang diambil adalah yang terbesar, yaitu:
𝑀𝑢 (−) = 2.589.984 𝑁. 𝑚𝑚
𝑀𝑢 (+) = 1.849.989 𝑁. 𝑚𝑚
“Bila tulangan tumpuan dan lapangan didesain sama, baik jarak dan
diameter tulangan, maka cukup ambil momen yang terbesar
𝑴𝒖 = 𝟐. 𝟓𝟖𝟗. 𝟗𝟖𝟒 𝑵. 𝒎𝒎”
1 2 × 𝑚 × 𝑅𝑛
* Rasio tulangan 𝝆 : 𝜌 = 1− 1−
𝑚 𝑓𝑦
1 2 × 13,445 × 0,34
𝜌 = × 1− 1− = 0,001
13,445 320
• Luas tulangan lentur pelat lantai
Dikarenakan nilai mutu baja 𝑓𝑦 < 420 𝑀𝑃𝑎, maka nilai 𝑨𝒔𝒎𝒊𝒏 = 𝟎, 𝟎𝟎𝟐 𝑨𝒈
(𝑨𝒔𝒎𝒊𝒏 = 0,002 dari luasan bruto penampang)
𝐴𝑠 𝑚𝑖𝑛 = 0,002 × 𝑏 × ℎ = 0,002 × 1.000 × 120 = 𝟐𝟒𝟎 𝒎𝒎𝟐
𝐴𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌 × 𝑏 × 𝑑 = 0,001 × 1.000 × 92 = 𝟗𝟐 𝒎𝒎𝟐
𝑻𝒆𝒓𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂 ∶ 𝑨𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 < 𝑨𝒔 𝒎𝒊𝒏
𝑫𝒊𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 ∶ 𝑨𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 = 𝑨𝒔 𝒎𝒊𝒏 = 𝟐𝟒𝟎 𝒎𝒎𝟐
* Nilai maksimal spasi pelat adalah harus kurang dari 𝟑𝒉 atau 𝟒𝟓𝟎 𝒎𝒎
𝑠 = 3 × ℎ = 3 × 120 = 360 𝑚𝑚 (𝒎𝒆𝒏𝒆𝒏𝒕𝒖𝒌𝒂𝒏)
𝑎𝑡𝑎𝑢
𝑠 = 450 𝑚𝑚
Digunakan spasi tulangan lentur s sebesar 𝟑𝟓𝟎 𝒎𝒎
(selama spasi yang digunakan lebih kecil dari yang ditentukan maka diperbolehkan)
* Luasan tulangan lentur yang terpasang adalah :
1.000 1
𝐴𝑠 = × × 𝜋 × 𝐷2
𝑠 4
1.000 1 2
1.000 1
𝐴𝑠 = × ×𝜋×𝐷 = × × 𝜋 × 162 = 𝟓𝟕𝟒 𝒎𝒎𝟐
𝑠 4 350 4