Dibuat oleh:
Yudika Gultom
M1C120006
Dosen Pembimbing:
M. Nuklirullah, S.T., M.Eng.
Asisten Dosen:
Wahyu Ashari, S.T.
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
KRITERIA DESAIN
1
Tugas Besar Dinamika Struktur dan Struktur Bangunan Tinggi PTS 467 & ESS161
Berdasarkan Tabel 1.2 dimana tumpuan yang digunakan pada denah yaitu
satu ujung menerus dan dua ujung menerus, maka untuk ketebalan minimum pelat
dapat dihitung sebagai berikut :
1. Pelat dengan tumpuan menerus satu sisi (l = 6,2 m)
hmin = l/36
= 6,2/36
= 0,172 m = 172 mm ≈ 200 mm
2. Pelat dengan tumpuan menerus dua sisi (l= 4,8 m)
hmin = l/36
= 4,8/36
= 0.13 m = 130 mm ≈ 150 mm
3. Pelat dengan tumpuan menerus dua sisi (l= 2,6 m)
hmin = l/36
= 2,6/36
= 0.072 m = 72 mm ≈ 100 mm
Hasil yang didapatkan yaitu 200 mm, 150 mm, dan 100 mm untuk tebal
pelat minimum yang dibutuhkan. Tebal pelat yang direncanakan harus lebih atau
sama dengan tebal minimum, maka direncanakan tebal pelat yang digunakan yaitu
200 mm.
= 250 mm
Berdasarkan perhitungan diatas makan didapatlah lebar balok minimum dari
tinggi balok (h) 500 mm adalah 250 mm. Tinggi balok yang direncanakan
harus lebih tinggu dari balok minimum, maka lebar balok yang direncanakan
(b) adalah 300 mm.
Bentuk penampang balok berdasarkan perhitungan tinggi dan lebar balok apat
dilihat pada Gambar 1.4 berikut ini:
Gambar 1.4 Penampang Balok Rencana
Berdasarkan Tabel 1.3 tentang dimensi lebar sayap efektif untuk balok-T
nonprategang yang dibuat monolit dengan pelat yang kedua sisinya terdapat sayap
dan pelat yang hanya pada satu sisinya terdapat sayap. Lebar sayap efektif untuk
balok-T nonprategang yang dibuat monolit dapat dihitung seperti yang diuraikan
sebagai berikut:
1. Lokasi sayap pada kedua sisi balok (balok interior)
Sekurangnya yaitu:
8hpelat = 8 x hpelat lantai
= 8 x 200 mm
= 1600 mm
Untuk pelat dengan Panjang 6200 mm dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat/2
= 6200 mm/2
= 3100 mm
ln/8 = (Panjang pelat – lebar balok)/8
= (6200 mm-300 mm)/8
= 737,500 mm
Untuk pelat dengan Panjang 4500 mm dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat/2
= 4500 mm/2
= 2250 mm
ln/8 = (Panjang pelat – lebar balok)/8
= (4500 mm-300 mm)/8
= 525 mm
Untuk pelat dengan Panjang 2900 mm dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat/2
= 2900 mm/2
= 1450 mm
ln/8 = (Panjang pelat – lebar balok)/8
= (2900 mm-300 mm)/8
= 325 mm
Dari hasil perhitungan diatas diambil nilai terkecil pada setiap ukuran pelat.
Dan dapat dihitung lebar sayap efektif, yaitu sebagai berikut:
a. Lebar sayap efektif unntuk balok 6200 mm
bf = ln/8 + bw + ln/8
sw = panjang pelat/2
= 2900 mm/2
= 1450 mm
ln/12 = (Panjang pelat – lebar balok)/12
= (2900 mm-300 mm)/12
= 216,667 mm
Dari hasil perhitungan diatas diambil nilai terkecil pada setiap ukuran pelat.
Dan dapat dihitung lebar sayap efektif, yaitu sebagai berikut:
a. Lebar sayap efektif unntuk balok 6200 mm
bf = ln/12 + bw
= 491,667 mm + 300 mm
= 791,667 mm
b. Lebar sayap efektif unntuk balok 4500 mm
bf = ln/12 + bw
= 350 mm + 300 mm +
= 650 mm
c. Lebar sayap efektif unntuk balok 2900 mm
bf = ln/8 + bw
= 216,667 mm + 300 mm
= 516,667 mm
Setelah didapat nilai lebar sayap efektif untuk balok 6,2 m, 4,5 m dan 2,9 m
maka dapat dilihat gambar pada gambar dibawah.
1.3.3 Perencanaan dimensi kolom
Kolom merupakan elemen struktur utama yang memikul beban kombinasi
aksial tekan dan momen lentur. Pada prakteknya, sangat jarang menemukan kolom
memikul murni gaya tekan. Kolom juga merupakan elemen struktur utama yang
berperan paling penting dalam memilkul beban lateral (khususnya gempa) pada
struktur gedung. Untuk desain kolom, seluruh penampang kolom diseragamkan
dengan mengacu bentang terbesar yaitu 6,2 meter.
1. ρbeton : 2400 kg/m3 = 24 kN/m3
2. fc’ : 35 MPa
3. SIDL Pelat : PPURG 1987
16
Tugas Besar Dinamika Struktur dan Struktur Bangunan Tinggi PTS 467 & ESS161
sebagai Response Spectrum (RS). Metode Response Spectrum (RS) diatur dalam
SNI 1726-2019; Pasal 7.9.1;Hal-77.
2.3.1 Kategori Risiko
Kategori risiko pada Gedung ini berdasarkan tabel 3 SNI 1726:2019
adalah kategori resiko III.
a. Untuk periode yang lebih kecil dari T0, spektrum respon percepatan desain
diambil dari persamaan;
𝑇
Sa = SDS (0,4 + 0,6 )
𝑇0
b. Untuk periode lebih besar dari atau sama dengan T0 dan lebih kecil dari atau
sama dengan Ts
Sa = SDS
c. Untuk periode lebih besar dari Ts tetapi lebih kecil dari atau sama dengan TL,
respons spektral percepatan desain, Sa, diambil berdasarkan persamaan:
𝑠𝐷1
Sa = 𝑇
d. Untuk periode lebih besar dari TL, respons spektral percepatan desain, Sa,
diambil berdasarkan persamaan:
𝑠𝐷1 𝑇𝐿
Sa = 𝑇2
Keterangan:
SDS = parameter respons spektral percepatan desain pada periode pendek;
SD1 = parameter respons spektral percepatan desain pada periode 1 detik;
T = periode getar fundamental struktur.
Sehingga didapat spectrum respon kecepatan desain yang dapat dilihat pada
tabel berikut dan kurva spectrum respon desainnya dilihat pada gambar berikut,
Tabel 2.4 Parameter Grafik Respon Spectral
T T T
Sa Sa Sa
(detik) (detik) (detik)
0,140 0 0,04 8,5 0,02 17,5
0,35 0,5 0,04 9 0,02 18
0,35 1 0,04 9,5 0,02 18,5
0,345 Ts 0,04 10 0,02 19
0,25 1,5 0,04 10,5 0,02 19,5
0,18 2 0,03 11 0,02 20
0,15 2,5 0,03 11,5 0,02 20,5
0,12 3 0,03 12 0,02 21
0,11 3,5 0,03 12,5 0,02 21,5
0,09 4 0,03 13 0,02 22
0,08 4,5 0,03 13,5 0,01 22,5
0,07 5 0,03 14 0,01 23
0,07 5,5 0,03 14,5 0,01 23,5
0,06 6 0,02 15 0,01 24
0,06 6,5 0,02 15,5 0,01 24,5
0,05 7 0,02 16 0,01 25
0,05 7,5 0,02 16,5
0,05 8 0,02 17
Spectrum Respon
Tanah Lunak (SE)
0.400
0.350
0.300
0.250
Sa (g)
0.200
0.150
0.100
0.050
0.000
0.000 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000
T (detik)
3.1 Material
Langkah pertama sebelum melakukan pemodelan struktur adalah
mendefinisikan material-material dan penampang-penampang yang digunakan sebagai
berikut:
1. Material beton mutu fc’ 35 MPa. Klik define, pilih material properties, pilih Add
new material (concrete), masukkan data, klik OK.
20
Tugas Besar Dinamika Struktur dan Struktur Bangunan Tinggi PTS 467 & ESS161
3.2.1 Balok
Mendefinisikan dimensi penampang berupa balok yang akan digunakan.
Dimensi balok yang akan digunakan adalah balok rencana yang telah dihitung
sebelumnya. Dimensi balok ini adalah 250 mm x 600 mm yang diseragamkan untuk
semua lantai. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Klik Define > Klik Section Properties > Pilih Frame Sections > Pilih Add New
Property > Pilih Section Shape.
2. Kemudian muncul Gambar 3.4 > Ubah ukuran dan material yang sesuai dengan
data perencanaan yang telah dilakukan.
3.3.1 Balok
Balok Langkah-langkah yang dilakukan pada property modifier balok adalah
sebagai berikut:
1. Klik Select > Klik Properties > Klik Frame Sections > Pilih Balok yang digunakan
> Pilih Select.
2. Klik Assign > Klik Frame > Klik Property modifier > Isilah data seperti pada
Gambar 3.8 dibawah ini.
3.3.2 Kolom
Langkah-langkah yang dilakukan pada property modifier balok adalah
sebagai berikut:
1. Klik Select > Klik Properties > Klik Frame Sections > Pilih kolom yang digunakan
> Pilih Select.
2. Klik Assign > Klik Frame > Klik Property modifier > Isilah data seperti pada
Gambar 3.9 dibawah ini.
3.5 Beban
3.5.1 Beban Mati
3.5.2 Beban Hidup
Lantai 8 = 0,96 Kn/m2 (Beban hidup pada pelat atap)
2. Berat seismik
Perhitungan berat seismic sesuai SNI 1726:2019 pasal 7.7.2
Arah sumbu-Y