Anda di halaman 1dari 13

Laporan Kerja Proyek

Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

BAB III
PERENCANAAN PLAT LANTAI
3.1. Dasar Perencanaan
Plat beton bertulang adalah struktur yang dibuat dari beton bertulang
dengan bidang yang arahnya horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus
pada bidang struktur tersebut.
Sistem perencanaan tulangan plat pada dasarnya dibagi menjadi 2
macam yaitu plat satu arah (one way slab) dan plat dua arah (two way slab).
Peraturan-peraturan yang digunakan dalam perhitungan plat lantai
adalah sebagai berikut.
1. Standar tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung
(SNI 03-2847-2002).
2. Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung (PPURG
18,787).
3. Buku “Grafik dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang” yang disusun
oleh Ir. W.C. Vis dan Ir. Gideon Kusuma M.Eng.
Pada perencanaan plat beton bertulang, perlu diperhatikan beberapa
persyaratan/ketentuan sebagai berikut :
1. Pada perhitungan plat, lebar plat diambil 1 meter (b=1000 mm)
2. Panjang bentang (L) (Pasal 10.7 SNI 03-2847-2002)
a. Plat yang tidak menyatu dengan struktur pendukung
L = Ln+ h dan L ≤ Las-as
b. Plat yang menyatu dengan struktur pendukung
Jika Ln ≤ 3,0 m, maka L = Ln
Jika Ln > 3,0 m, maka L = Ln + (2 x 50 mm). (PBI-1971)
h

50 mm Ln 50 mm
Ln
L -
as as

Pelat tidak menyatu Pelat tidak menyatu


dengan pendukung dengan pendukung

Gambar 3.1 Penentuan panjang bentang (L)

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 40


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

3. Tebal minimum plat (h) (Pasal 11.5 SNI 03-2847-2002)


a. Untuk Plat satu arah (Pasal 11.5.2.3 SNI 03-2847-2002), tebal
minimal dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 tebal minimum plat satu arah
Tinggi Minimal (h)
Dua Satu ujung Kedua ujung
Komponen Kantilever
Tumpuan Menerus menerus
Struktur
Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan partisi
atau konstruksi lain yang akan rusak karena lendutan yang besar
Plat Solid satu
L/20 L/24 L/28 L/10
arah
Balok atau plat
L/16 L/18,5 L/21 L/8
jalur satu arah

b. Untuk plat dua arah (Pasal 11.5.3 SNI 03-2847-2002), tebal


minimal plat bergantung pada αm = α rata-rata, α adalah rasio
kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan lentur plat
dengan rumus berikut :
α = Ecb/Ib
Ecp/Ip
1) Jika αm < 0,2, maka
h ≥ 120 mm
2) Jika 0,2 ≤ αm < 2 maka
𝑓𝑦
𝐿𝑛 (0,8+ )
ℎ = 36+5.𝛽.(𝛼 1500
dan ≥ 120 mm
𝑚 −0,2)

3) Jika αm > 2, maka


𝑓𝑦
𝐿𝑛 (0,8− )
ℎ= 1500
dan ≥ 90 mm
36−9.𝛽

dengan β = rasio bentang bersih plat dalam arah memanjang dan


memendek.
4. Tebal selimut beton minimal (Pasal 9.7.1 SNI 03-2847-2002)
a. Untuk baja tulangan D ≤ 36

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 41


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Tebal selimut beton ≥ 20 mm


b. Untuk baja tulangan D44-D56
Tebal selimut beton ≥ 20 mm 40 mm
5. Jarak bersih antar tulangan s (Pasal 9.6.1 SNI 03-2847-2002)
S ≥ D dan s ≥ 25 mm
6. Jarak maksimal antar tulangan (as ke as)
a. Tulangan Pokok :
Plat 1 arah : s ≤ 3.h dan s ≤ 450 mm (pasal 12.5.4)
Plat 2 arah : s ≤ 2.h dan s ≤ 450 mm (pasal 15.3.2)
b. Tulangan Bagi
s ≤ 5.h dan s ≤ 450 mm (Pasal 9.12.2.2)
7. Luas Tulangan minimal Plat
Untuk fy = 240 Mpa, Maka As ≥ 0,0025.b.h
Untuk fy = 320 Mpa, Maka As ≥ 0,0020.b.h
Untuk fy = 400 Mpa, Maka As ≥ 0,0018.b.h
Untuk fy ≥ 400 Mpa, Maka As ≥ 0,0014.b.h
3.2.Estimasi Pembebanan
Berdasarkan pedoman Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung, maka beban yang diperhitungkan adalah:
a. Beban mati diperhitungkan dengan faktor 1,2.
b. Beban hidup diperhitungkan dengan faktor1,6.
3.3.Analisa Statika
Tumpuan plat dianggap jepit - jepit dan besarnya harga momen ditentukan
berdasarkan tabel 4.2b pada buku “Grafik dan Tabel Perhitungan Beton
Bertulang” yang disusun oleh Ir. W.C. Vis dan Ir. Gideon KusumaM.Eng.
pada tabel 4.2b menunjukan momen lentur yang bekerja pada jalur sebesar
1,00 m, masing-masing pada arah x dan arah y dengan ketentuan :
Mlx = momen lapangan maksimum per meter lebar arah x
Mly = momen lapangan maksimum per meter lebar arah y
Mtx = momen tumpuan maksimum per meter lebar arah x
Mty = momen tumpuan maksimum per meter lebar arah y

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 42


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Gambar 3.1 Denah Plat Lantai 2 dan 3


3.4. Perencanaan Plat Lantai
Lx Utama (Bentang Pendek) = 3 m
Ly Utama (Bentang Panjang) = 3,5 m
Lx/Ly = 1,17
Balok Terbesar (BI)
b = 0,30 m
h = 0,50 m
Mutu Beton (fc') = 25 MPa
Mutu Baja (fy) = 240 MPa
BJ Beton = 24 KN/m3
3.4.1. Penentuan Tebal Plat

Gambar 3.2 Penampang Plat Lantai Type A

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 43


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Pasal 10.7 SNI 03-2847-2002


Karena Pelat menyatu dengan struktur pendukung Balok Induk
b = 0,30 m
h = 0,50 m
Untuk mempermudah dalam perhitungan dan desain yang lebih kuat
maka Ln = Lx = 3 m
Pasal 11.5.3 SNI 03-2847-2002
h Rencana (Tebal Pelat Rencana) = 120 mm
α min adalah α rata-rata sesuai ukuran balok yang mengelilingi pelat
α min = 1/12 𝑥 𝑏 𝑥 ℎ3
1/12 𝑥 𝐿 𝑥 ℎ 𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎3
1
(12 𝑥 300 𝑥 5003 )
α min =
(1/12 𝑥 3000 𝑥 120³)

= 7,23
Karena α min > 2
h min = Ln
Ln (0,8
(0,8++fy/1500)
fy/1500) ≥ 90 mm
36 + 9.β

= 3700 (0,8
2200 (0,8 +
+ 240
240 /1500)
/1500) ≥ 90 mm
36 + 9x1,666667

= 61,935 mm ≥ 90 mm
Karena, h min < 90 mm
61,935 mm < 90 mm
Maka tebal pelat yang akan digunakan adalah 120 mm
3.4.2. Analisa Beban (Mekanika Rekayasa)
Beban Mati (qD)
Berat Sendiri = 0,12 m x 24 KN/m3 = 2,88 KN/m2
qD = 2,88 KN/m2
BebanHidup qL = 4,00 KN/m2
Pasal 11.2-1 SNI 03-2847-2002
Kombinasi beban
qu = 1,2.D +1,6.L

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 44


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

qu = ( 1,2 x 2,88 ) + (1,6 x 4,00 ) = 9,856 KN/m


3.4.3. Menghitung Momen
Karena Ly/Lx = 1,17
Tabel Beton Bertulang Gideon (Termasuk Kasus Vb)
Clx = 32,7
Cly = 22,5
Ctx = 61,2
Cty = 53,6
Maka Momen Perlu (Mu) :
Mlx = 0,001 x qu x Ln2 x Clx
= 0,001 x 9,856x 32 x 32,7
= 2,901 KNm
Mly = 0,001 x qu x Ln2 x Cly .
= 0,001 x 9,856x 32 x 22,5
= 1,996 KNm
Mtx = - 0,001 x qu x Ln2 x Ctx .
= - 0,001 x 9,856 x 32 x 61,2
= -5,429 KNm
Mty = - 0,001 x qu x Ln2 x Cty .
= - 0,001 x 9,856 x 32 x 53,6
= -4,755 KNm
3.4.4. Menghitung Kebutuhan Tulangan
Tulangan Lapangan Arah -X
Mlx = 2,901 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕx) = 10 mm
Panjang efektif (dx)
= h - Decking - 1/2 x ϕx
= 120 - 20 - ( 0,5 x 10 ) = 95 mm
Rn = Mu = 2,901 x 106 = 0,402 MPa
ϕ. b. d2 0,8 x 1000 x 952

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 45


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

m = Fy = 240 = 11,294
0,85 . Fc' 0,85 x 25
Karena Mutu Baja = 240 MPa
Maka:
ρ min = 0,0025
ρ perlu = 1
(1 − √1 −
2𝑅𝑛. 𝑚
𝑚 𝐹𝑦

= 1 2 𝑥 0,402 𝑥 11,294
(1 − √1 −
11,294 240

= 0,00169
ρb = 0,85. 𝑓𝑐′ 600
𝛽1. .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦

0,85 𝑥 25 600
= 0,85 x x 600+ 240
240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,040
Karena,
ρ min < ρ perlu < ρ max
0,0025 < 0,00169 < 0,040 Maka Pakai ρ min
As = ρ min x b x d
= 0,0025 x 1000 x 95
= 237,5 mm
S ada = 0,25 x π x 82 x 1000 = 330,694 mm
238
Spakai = 200 mm
As ada = 0,25 x π x 102 x 1000 = 392,699 mm OK
200
Maka digunakan tulangan ϕ 10 - 200
Tulangan Lapangan Arah -Y
Mly = 1,996 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕy) = 10 mm

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 46


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Panjang efektif (dy)


= h - Decking - 1/2 x ϕy - ϕ x
= 120 - 20 - ( 0,5 x 10 ) - 10 = 85 mm
Rn = Mu = 1,996 x 102 = 0,345 mpa
ϕ. b. d2 0,8 x 1000 x 852
m = Fy = 240 = 11,294
0,85 . Fc' 0,85 x 25
Karena Mutu Baja = 240 MPa
Maka :
ρ min = 0,0025
1 2𝑅𝑛. 𝑚
ρ perlu = (1 − √1 −
𝑚 𝐹𝑦

1 2 𝑥 0,345𝑥 11,294
(1 − √1 −
= 1 ( 1 -√ 1 - 2 x 0,144
11,294 240 x 9,41

= 0,00100
VVVV
0,85. 𝑓𝑐′ 600
ρb = 𝛽1. 𝑓𝑦
.
600 + 𝑓𝑦

0,85 𝑋 25 600
= 0,85 . .
240 600+240

= 0,0538
ρ max = 0,75. Ρb =0,75 x 0,0538 = 0,040
Karena,
ρ min < ρ perlu < ρ max
0,0025 < 0,00100< 0,048 Maka Pakai ρ min
As = ρ min x b x d
= 0,0025 x 1000 x 85
` = 212,500 mm
S ada = 0,25 x π x 82 x 1000 = 369,599 mm
212,500
Spakai = 200 mm
As ada = 0,25 x π x 82 x 1000 = 392,699 mm OK

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 47


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

200
Maka digunakan tulangan ϕ 10 - 200
Tulangan Tumpuan Arah -X
Mtx = 5,429 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕx) = 10 mm
Panjang efektif (dx)
= h - selimut beton - 1/2 x ϕx
= 120 - 20 - ( 0,5 x 10 ) = 95 mm
Rn = Mu = 5,429 x 106 = 0,752 mpa
ϕ. b. d2 0,8 x 1000 x 952
m = Fy = 240 = 11,294
0,85 . Fc' 0,85 x 25
Karena Mutu Baja = 240 MPa
Maka:
ρ min = 0,0025
ρ perlu = 1 2𝑅𝑛. 𝑚
(1 − √1 −
𝑚 𝐹𝑦

1 2 𝑥 0,752 𝑥 11,294
= (1 − √1 −
11,294 240

= 0,0032
ρb = 𝛽1.
0,85. 𝑓𝑐′
.
600
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦

0,85 𝑥 25 600
= 0,85 . .
240 600+240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,040
Karena,
ρ min < ρ perlu < ρ max
0,0025 < 0,0032 < 0,040 Maka Pakai ρ perlu
As = ρ perlu x b x d
= 0,0032 x 1000 x 95
= 303,086 mm

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 48


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Sada = 0,25 x π x 102 x 1000 = 259,134 mm


303,086
Spakai = 200 mm
As ada =0,25 x π x 102 x 1000 = 392,699 mm OK
200
Maka digunakan tulangan (ϕ) 10 - 200
Tulangan Tumpuan Arah -Y
Mty = 4,755 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕ) = 10 mm
Panjang efektif (dy)
= h - decking - 1/2 x ϕy - ϕ x
= 120- 20 - ( 0,5 x 10 ) - 10 = 85 mm
Rn = Mu = 4,755 x 106 = 0,82 MPa
ϕ. b. d2 0,8 x 1000 x 852
m = Fy = 240 = 11,294
0,85 . Fc' 0,85 x 25

Karena Mutu Baja = 240 MPa


Maka:
ρ min = 0,0025
ρ perlu = 1 2𝑅𝑛. 𝑚
(1 − √1 −
𝑚 𝐹𝑦

1 2 𝑥 0,82𝑥 11,294
= (1 − √1 −
11,294 240

= 0,003
ρb = 0,85. 𝑓𝑐′ 600
𝛽1. .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦

0,85 𝑥 25 600
= 0,85 . .
240 600+240

= 0,0538

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 49


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

ρ max = 0,75. ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,040


Karena,
ρ min < ρ perlu < ρ max
0,0025 < 0,003 < 0,040 Maka Pakai ρ perlu
As = ρ perlu x b x d
= 0,003 x 1000 x 85
= 297,2 mm
Sada = 0,25 x π x 82 x 1000 = 264,27 mm
297,2
Spakai = 200 mm
As ada =0,25 x π x 82 x 1000 = 392,699 mm OK
200

Maka digunakan tulangan (ϕ)10 – 200


Untuk mempermudah pemasangan di lapangan serta efisiensi waktu maka
pemasangan penulangan dilakukan dengan memasang jarak antar tulangan
(s) sama yaitu ø 10- 200.

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 50


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

3.1. Tabel Penulangan Plat Lantai


qu = 9,856 kN/m2 fc' = 25 MPa fy = 240 MPa ρ maks = 0,0403 ρ min= 0,0025
Ln=
Mu h dk ϕ tul b def ly lx Rn As S. Ada S. Pakai As ada Penulangan
Tipe Tulangan Arah - Koef. c Lx ly / lx m ρ perlu ρ pakai CEK
(mm ) ϕ (mm) S (mm)
2 2
(KNm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) m m m mpa (mm ) (mm) (mm)
A Tump- x 61,2 5,429 120 20 10 1000 95 3,5 3 3,00 1,17 0,752 11,294 0,0032 0,0032 303,086 259,134 200 392,699 10 200 Aman

Tump- y 53,6 4,755 120 20 10 1000 85 3,5 3 3,00 1,17 0,823 11,294 0,0035 0,0035 297,200 264,266 200 392,699 10 200 Aman

Lap- x 32,7 2,901 120 20 10 1000 95 3,5 3 3,00 1,17 0,402 11,294 0,0017 0,0025 237,500 330,694 200 392,699 10 200 Aman

Lap- y 22,5 1,996 120 20 10 1000 85 3,5 3 3,00 1,17 0,345 11,294 0,0015 0,0025 212,500 369,599 200 392,699 10 200 Aman

B Tump- x 51 4,524 120 20 10 1000 95 3 3 3,00 1,00 0,627 11,294 0,0027 0,0027 251,790 311,926 200 392,699 10 200 Aman

Tump- y 51 4,524 120 20 10 1000 85 3 3 3,00 1,00 0,783 11,294 0,0033 0,0033 282,502 278,015 200 392,699 10 200 Aman

Lap- x 25 2,218 120 20 10 1000 95 3 3 3,00 1,00 0,307 11,294 0,0013 0,0025 237,500 330,694 200 392,699 10 200 Aman

Lap- y 25 2,218 120 20 10 1000 85 3 3 3,00 1,00 0,384 11,294 0,0016 0,0025 212,500 369,599 200 392,699 10 200 Aman

Tump- x 75 2,957 120 20 10 1000 95 3 2 2,00 1,50 0,410 11,294 0,0017 0,0025 237,500 330,694 200 392,699 10 200 Aman
C
Tump- y 54,5 2,149 120 20 10 1000 85 3 2 2,00 1,50 0,372 11,294 0,0016 0,0025 212,500 369,599 200 392,699 10 200 Aman

Lap- x 45,5 1,794 120 20 10 1000 95 3 2 2,00 1,50 0,248 11,294 0,0010 0,0025 237,500 330,694 200 392,699 10 200 Aman

Lap- y 16,5 0,650 120 20 10 1000 85 3 2 2,00 1,50 0,113 11,294 0,0005 0,0025 212,500 369,599 200 392,699 10 200 Aman

3.2 Tabel Interpolasi Gideon

1 1,2 1,01 1,02 1,03 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09 1,1 1,11 1,12 1,13 1,14 1,15 1,16 1,17 1,18 1,19 1,2
mtx 51 63 51,6 52,2 52,8 53,4 54 54,6 55,2 55,8 56,4 57 57,6 58,2 58,8 59,4 60 60,6 61,2 61,8 62,4 63
mlx 25 34 25,5 25,9 26,4 26,8 27,3 27,7 28,2 28,6 29,1 29,5 30 30,4 30,9 31,3 31,8 32,2 32,7 33,1 33,6 34
mly 25 22 24,9 24,7 24,6 24,4 24,3 24,1 24 23,8 23,7 23,5 23,4 23,2 23,1 22,9 22,8 22,6 22,5 22,3 22,2 22
mty 51 54 51,2 51,3 51,5 51,6 51,8 51,9 52,1 52,2 52,4 52,5 52,7 52,8 53 53,1 53,3 53,4 53,6 53,7 53,9 54

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 51


Laporan Kerja Proyek
Proyek Pembangunan Gedung Parkir Universitas Dian Nuswantoro Semarang

1,4 1,6 1,41 1,42 1,43 1,44 1,45 1,46 1,47 1,48 1,49 1,5 1,51 1,52 1,53 1,54 1,55 1,56 1,57 1,58 1,59 1,6
mtx 72 78 72,3 72,6 72,9 73,2 73,5 73,8 74,1 74,4 74,7 75 75,3 75,6 75,9 76,2 76,5 76,8 77,1 77,4 77,7 78
mlx 42 49 42,4 42,7 43,1 43,4 43,8 44,1 44,5 44,8 45,2 45,5 45,9 46,2 46,6 46,9 47,3 47,6 48 48,3 48,7 49
mly 18 15 17,9 17,7 17,6 17,4 17,3 17,1 17 16,8 16,7 16,5 16,4 16,2 16,1 15,9 15,8 15,6 15,5 15,3 15,2 15
mty 55 54 55 54,9 54,9 54,8 54,8 54,7 54,7 54,6 54,6 54,5 54,5 54,4 54,4 54,3 54,3 54,2 54,2 54,1 54,1 54

Gambar 3.3 Penulangan Pelat Lantai

BAB III PERENCANAAN PELAT LANTAI 52

Anda mungkin juga menyukai