Anda di halaman 1dari 4

Perancangan Struktur Baja

Program ETABS akan menghitung dan melaporkan rasio tegangan kekuatan


profil baja dalam menahan beban rencana. Rasio tegangan tersebut
berdasarkan harga momen dan geser maksimum dari kombinasi beban dan
juga kriteria-kriteria perencanaan lain yang ditetapkan untuk setiap Code
yang diikuti. Untuk struktur baja program ETABS tidak dapat mengeluarkan
sambungan yang terjadi di tiap-tiap joint. Akan tetapi program ETABS akan
mengeluarkan gaya-gaya dalam yang dapat digunakan untuk perencanaan
secara manual. Untuk profil baja semua balok hanya dirancang terhadap
momen lentur dan geser pada sumbu mayor saja, sedangkan dalam arah
minor balok dianggap menyatu dengan lantai sehingga tidak dihitung. Jika
dalam kenyataannya perlu perancangan lentur dalam arah minor
(penampang bi-aksial) maka perencana harus menghitung tersendiri,
termasuk jika timbul torsi.

Perhitungan :
a) Menentukan besar geometrik kelompok las
Asumsi tebal efektif las (tt = 1 mm)
Aw

= (2xB) + [ 2 x (B - tw)] + [ 2 x (d - 2tf)]


= (2x175) + [ 2 x (175 - 7)] + [ 2 x (350-22)]
= 1342 mm2

b) Menentukan modulus penampang


S

= B.d +
= 175.350 +

= 102083,33 mm3
c) Menentukan komponen tegangan
d) Menentukan kuat rencana geser las
Rnw = 0,75 tt 0,6 fuw
= 0,75 . tt . 0,6 . 500
= 225 tt N/mm
= 0,225 tt KN/mm
e) Kriteria perencanaan
Rnw
0,73.1
tt

0,225 tt KN/mm

3,24 mm
tw

3,24 / 0,707

tw

4,59 mm

Diambil tebal las (tw) = 5 mm


Maka pada perencanaan sambungan pada titik yang mempertemukan balok
B11 A/B dan kolom K1A base/1 direncanakan sambungan las sudut dengan
tebal las 5 mm.
1.

Sambungan Antar Balok


Sambungan antar balok ini terjadi karena keterbatasan panjang balok yang
terdapat di pasaran dan juga karena efisiensi pemakaian profil baja. Efisiensi ini
terjadi bila ada profil baja yang telah digunakan pada suatu bentang lalu dpotong
dan digunakan pada bentang yang lain namun tidak mencukupi bila dipasang di
bentang yang baru. Sambungan antar balok ini harus memperhatikan besarnya
gaya dalam, karena apabila sambungan ini terjadi pada titik yang momennya
maksimum akan sangat membahayakan. Oleh karena itu, sambungan sebaiknya
terletak pada titik yang momennya minimum.
Misalkan

sambungan

antar

balok

ini

terjadi adalah

balok

IWF

600.300.12.20 dengan panjang bentang 8 m.


Dari ETABS dapat diketahui bahwa nilai momen yang minimum adalah pada jarak
2,47 m dengan besar momen sebesar 110701,31 Nm.
Data penampang balok (balok IWF 600.300.12.20):

B = 300 mm

b = 150 mm

Ixb = 118000 x 104 mm4

d = 600 mm

fy= 240 Mpa

Iyb = 9020 x 104 mm4

tf = 12 mm

E = 2 x 105 Mpa

tw= 20 mm

r = 28 mm

ix = 248 mm
iy = 68,5 mm

Gaya-gaya dalam yang bekerja (dari ETABS):


Mu = 110701,31 KNmm
Vu = 86,7 KN
Perhitugan :
a) Menentukan besar geometrik kelompok las
Asumsi tebal efektif las (tt = 1 mm)
Aw

= (2xB) + [ 2 x (B - tw)] + [ 2 x (d - 2tf)]


= (2x300) + [ 2 x (300 - 12)] + [ 2 x (700-40)]
= 2496 mm2

b) Menentukan modulus penampang


S

= B.d +
= 300.600 +
= 300000 mm3

c) Menentukan komponen tegangan


d) Menentukan kuat rencana geser las
Rnw = 0,8 tt 0,6 fuw
= 0,8. tt . 0,6 . 500

= 240 tt N/mm
= 0,24 tt KN/mm
e) Kriteria perencanaan
Rnw
0,37.1

0,24 tt KN/mm

tt

1,55 mm

tw

1,55 / 0,707

tw

2,19 mm

Diambil tebal las (tw) = 4 mm


Maka pada perencanaan antar balok direncanakan sambungan las
tumpul dengan tebal las 4 mm.

Anda mungkin juga menyukai