Anda di halaman 1dari 71

SPESIFIKASI TEKNIS

Proyek Rumah Tinggal Ibu Melani

PEKERJAAN STRUKTUR

AR 9 - 1
BAB 1
KONSEP DASAR PERENCANAAN
KONSEP DASAR PERENCANAAN

MUTU BAHAN
1 . Model Struktur
Bangunan yang di analisa adalah rumah hunian dengan jumlah lantau rencana adalah 2 lantai.

Data Strukutur : Panjang = 13 m Mutu Beton = 20,75 Mpa


Lebar = 9m Mutu Baja BJTD = 320 Mpa
Tinggi = 8,85 m Mutu Baha BJTP 2 = 240 Mpa

Tabel Tipe Kolom Tabel Tipe Balok


No Type Dimensi h dipakai b dipakai
Tipe
1 Kolom K1 15 x 30 (m) (m)
2 Kolom K2 15 x 20 S1 0,2 0,3
S2 0,15 0,2
Tabel Tebal Pelat B1 0,15 0,3
No Type Dimensi B2 0,15 0,25
1 Pelat Lantai 12 RB 0,15 0,25

PEMBEBANAN
Beban Mati (DL)
Sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan berat jenis bahan yang dipakai.

Beban Hidup (LL)


Beban hidup yang dipakai adalah sebagai LOBBY

Kombinasi Pembebanan

Beban Tetap : U - 1.4 DL :


U - 1.2 DL + 1.6 LL
Beban Angin : U - 1.2 DL + 1.0 W + LL
Beban Gempa : U - 1.2 DL + 0.5 LL + 1.0 E U - 0.9 DL + 1.0 E

ANALISA STRUKTUR

- Bangunan diidealisasikan dengan analisa 3 dimensi dengan elemen struktur balok dan kolom beton.
- Analisa struktur direncanakan terhadap beban vertikal berupa beban yang terbagi rata dalam tiap tiap lantai
- yang didistribusikan dalam balok - balok. Sedangkan beban merata terpusat yang bekerja langsung pada
- balok diterima oleh balok
- Analisa struktur memakai program bantu ETABS 2016
- Analisa perhitungan pelat memakai koefisien seperti yang dinyatakan pada PBI '71

PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR


- Perhitungan elemen struktur berdasarkan pada peraturan yang berlaku
BAB II
PEMBEBANAN
PEMBEBANAN
1. Beban mati pada plat

Beban mati yang bekerja pada plat lantai 2 meliputi :


berat pasir tebal 1 cm = 0.01 x 16 = 0.16 kN/m3
berat spesi tebal 3 cm = 0.03 x 22 = 0.66 kN/m3
berat keramik tebal 1 cm = 0.01 x 24 = 0.24 kN/m3
plafond & penggantung = 0.2 kN/m3
plumbing = 0.25 kN/m3
Intalasi ME = 0.19 kN/m3
1.7 kN/m3

2. Beban mati pada balok


Beban mati yang bekerja pada balok meliputi :
Berat Beban Tinggi Q
Jenis Beban
(kN/m2) (m) (kN/m)
Pasangan Dinding 1/2 bata Ringan 1 2.5 4.2 10.5
Pasangan Dinding 1/2 bata Ringan 2 2.5 4.1 10.25
Railing 0.1 1.1 0.11

4. Beban hidup (live load)


Beban hidup yang bekerja pada gedung Kantor adalah sebagai berikut
-RUMAH LANTAI 2 = 2.40 kN/m2

4.5.1. Kombinasi Pembebanan


1.Kombinasi beban untuk metode ultimit struktur atas Komponen struktur atas harus
dirancang sedemikian rupa hingga kuat rencana nya sama atau melebihi pengaruh beban
terfaktor. Berdasrkan SNI 2847:2019 pasal 5.3.1 Kombinasi pembebanan terfaktor, yaitu
sebagai berikut :

1. 1,4D
2. 1,2D + 1,6L + 0,5(Lr atau R)

1 COMB 1 1.400 DL
2 COMB 2A 1.200 DL + 1.600 LL
4 COMB 3A 1.200 DL + 1.000 LL
PERMODELAN STRUKTUR

Gambar 1.1 Permodelan 3D Struktu

Gambar 1.2 Beban Mati Pada Plat


Gambar 1.3 Beban Hidup pada Plat

Gambar 1.4 Beban Mati pada frame


BAB 3
PERHITUNGAN STRUKTUR
perencanaan dimensi plat

Pelat Atap

data perencanaan
Mutu Beton : : fc' 20.75 MPa
Mutu Baja : fy 240 mPa
rencana tebal plat : 12 cm 120 mm
bentang pelat sumbu panjang (Ly) : 350 cm 3500 mm
bentang pelat sumbu pendek (Lx) : 250 cm 2500 mm
Balok yang tertumpu : B1 150 x 300 mm
: B1 150 x 250 mm
perhitungan perencanaan dimensi
Sket perencanaan :
= 3.5 = 1.4 <2 , digunakan pelat 2 arah
2.5
Perhitungan balok interior (RB2 25x40)
menentukan lebar efektif sayap
𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 2ℎ𝑏 ≤bw+8hf

𝑏𝑒1 = 𝑏𝑤 + 2(ℎ − ℎ𝑓)


= 150 + 2 ( 250 - 120 )
= 410 mm
𝑏𝑒2 = 𝑏𝑤 + 8ℎ𝑓
= 150 + ( 8x 120 )
= 1110 mm

be = 2.733
𝑏𝑤

= 0.480

dipakai nilai terkecil, be1 =860mm
Faktor modifikasi
𝑏 ℎ ℎ ℎ 𝑏 ℎ
1+ −1 𝑥 𝑥 4−6 +4 + 𝑥
𝑏 ℎ ℎ ℎ 𝑏𝑤 ℎ
𝑘=
𝑏 ℎ
1+ −1 𝑥
𝑏 ℎ
= 1.654
momen inersia lajur penampang
I balok = k x ⁄ . 𝑏𝑤. ℎ
= 323126910.48 mm⁴

Momen inersia lajur pelat


I Pelat = k x ⁄ . 𝑙𝑏. ℎ𝑓
= 833822530 mm⁴

rasio kekakuan balok terhadap pelat


Ec = 4700. f
= 21410

𝐸𝑐 . 𝐼𝑏
𝑎1 =
𝐸𝑐 . 𝑖𝑝
= 0.387525
perhitungan balok eksterior (RB2 30x40)
𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 2ℎ𝑏 ≤bw+8hf

𝑏𝑒1 = 𝑏𝑤 + 2(ℎ − ℎ𝑓)


= 150 + 2 ( 300 - 120 )
= 510 mm

𝑏𝑒2 = 𝑏𝑤 + 8ℎ𝑓
= 150 + ( 8x 120 )
= 1110 mm

be = 3.400
𝑏𝑤

= 0.400

dipakai nilai terkecil, be1 =810mm


Faktor modifikasi
𝑏 ℎ ℎ ℎ 𝑏 ℎ
1+ −1 𝑥 𝑥 4−6 +4 + 𝑥
𝑏 ℎ ℎ ℎ 𝑏𝑤 ℎ
𝑘=
𝑏 ℎ
1+ −1 𝑥
𝑏 ℎ
= 1.795

momen inersia lajur penampang


I balok = k x ⁄ . 𝑏𝑤. ℎ
= 605957142.86 mm⁴ 5.413E+09
1.048E+09
Momen inersia lajur pelat
I Pelat = k x ⁄ . 𝑙𝑏. ℎ𝑓
= 646354286 mm⁴

rasio kekakuan balok terhadap pelat


Ec = 4700. f
= 21410

𝐸𝑐 . 𝐼𝑏
𝑎2 =
𝐸𝑐 . 𝑖𝑝
= 0.9375

dengan balok tumpu pada seluruh bentang sama maka,

𝑎1 + 𝑎2 + 𝑎3 + 𝑎4
𝑎𝑚 =
4
= 2.65005
4
= 0.662512

Koefisien dari bagian yang menerus b s :


Lx + Ly
b =
2.(Lx + Ly)
6000
b =
12000
b = 0.50

𝑓𝑦
h = 0,8 +
Ln 1400
36 + 9 𝛽
h = 52.769

tebal pelat atap tidak boleh kurang dari 50 cm maka pelat Lantai yang direncanakan dengan tebal 12 cm.
PERHITUNGAN PLAT ATAP
A. DATA BAHAN STRUKTUR

- Kuat tekan beton, f c' = 20.75 Mpa


- Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 240 MPa

B. DATA PERANCANGAN STRUKTUR

Panjang bentang plat arah X Lx = 3.5 m


Panjang bentang plat arah Y Ly = 2.5 m

Tebal plat atap h = 120 mm


Diameter Tulangan & = 10 mm
Tebal bersih Selimut beton ts = 20 mm
Koefisien momen plat untuk :
Lx / Ly < 0,4 Satu Arah
Lx / Ly < 2 Dua Arah
Maka, koefisien momen Dua Arah karena Lx / Ly = 1.400

Dari tabel 13.3.1 PBI-1971 tentang pelat dengan balok penumpu dan dilihat dari
koefisien, maka :
Lapangan x Clx = 34.00
Lapangan y Cly = 18.00
Tumpuan x Ctx = 74.00
Tumpuan y Cty = 60.00

Gambar Momen pada pelat

C. PERHITUNGAN BEBAN PELAT ATAP

1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )


No Jenis beban mati Berat Satuan Tebal (m) Q (kN/m2)
1 Berat sendiri plat (kN/m3) 24.00 0.12 2.880
2 Berat adukan tebal 3 cm 22.00 0.03 0.660
3 berat pasir tebal 1 cm 16.00 0.01 0.160
4 berat keramik tebal 24.00 0.01 0.240
5 Berat plafon dan rangka (kN/m2) 0.20 - 0.200
6 Berat Plumbing (kN/m2) 0.25 - 0.250
2
7 Berat inst. Mekanikal Elektrikal (kN/m ) 0.19 - 0.190
Total beban mati QD = 4.580
2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )
Beban hidup pada R. serba guna = 240 kg/m2
 QL = 2.4 kN/m2
3. BEBAN RENCANA
Beban rencana terfaktor 1.2 * QD + 1.6 * QL Qu = 9.336 kN/m2

4. MOMEN PELAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR


Momen lapangan arah x, Clx * 0.001 * Qu * Lx2 Mulx = 3.888 kNm/m
Momen lapangan arah y, Cly * 0.001 * Qu * Lx2 Muly = 2.059 kNm/m
Momen tumpuan arah x, Ctx * 0.001 * Qu * Lx2 Mutx = 8.463 kNm/m
Momen tumpuan arah y, Cty * 0.001 * Qu * Lx2 Muty = 6.862 kNm/m
 Mu = 8.463 kNm/m

D. PENULANGAN PELAT

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0.85


Untuk : fc' > 30 MPa, 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 b1 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,  b1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance
rb = b1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) rb = 0.0446
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [ 1 – ½* 0.75 * rb * fy / ( 0.85 * fc') ] Rmax = 6.2028

Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80


Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  / 2 ds = 25.0 mm
Tebal efektif plat atap, d = h - ds d = 95.0 mm
Ditinjau plat selebar 1 m, b = 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / f Mn = 10.579 kNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2 ) Rn = 1.172

Kontrol Rn < Rmax  (OK)

Rasio tulangan yang diperlukan :


rperlu = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -  [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] rperlu = 0.0051
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy rmin = 0.0058
Rasio tulangan maksimum, rmax = 0.75 * rb rmax = 0.0335
Syarat : rmin  r  rmax = Not
Rasio tulangan yang digunakan, r = 0.0058
2
Luas tulangan yang diperlukan, As perlu = r * b * d As perlu = 554 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 *  * b / As s = 142 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = smax = 240 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s = 142 mm
Syarat : S < Smax = OK
Diambil jarak sengkang :  s = 140 mm
Digunakan tulangan, D 10 - 140
2 2
Luas tulangan terpakai, As pakai = p / 4 *  * b / s As pakai = 561 mm
E. KONTROL LENDUTAN PLAT
Mpa = N/mm2
Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' Ec = 21410 MPa
Modulus elastis baja tulangan, Es = 200000 MPa
Beban merata (tak terfaktor) padaplat, Q = QD + QL Q = 6.980 N/mm
Panjang bentang plat, Lx = 2500 mm
Batas lendutan maksimum yang diijinkan, Lx / 240 = 10.417 mm
3 3
Momen inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h Ig = 144000000 mm
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' fr = 3.189 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / E c n = 9.342
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b c = 5.241 mm
Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
4
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 Icr = 42270517 mm
yt = h/2 yt = 60.0 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt Mcr = 7652764 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
M a = 1 / 8 * Q * Lx2 Ma = 5453125.0 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
3 3 4
Ie = ( Mcr / Ma ) * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma ) ] * Icr Ie = 323438247 mm
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
de = 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) de = 0.513 mm
Rasio tulangan slab : r = As / ( b * d ) r = 0.0059
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
z = 2.0
l = z / ( 1 + 50 * r ) l = 1.544
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
dg l * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) dg = 0.792 mm
Lendutan total, dtot = de + dg dtot 1.304 mm

Syarat : dtot ≤ Lx / 240 1.304 < 10.417  AMAN (OK)


Perhitungan tangga

Visual Tangga

tegangan tipe 1

MELINTANG
Kontrol kekuatan tangga
Tulangan terpakai : D 10 mm
mutu baja : fy= 340 mPa
mutu beton : fc'= 20.8 mPa
tegangan yang terjadi : 23.77 KN/m
Jarak : 100 mm
Tebal Pelat : 150 mm
Selimut beton : 20 mm

1
luas tulangan yang terpakai 𝑥𝜋𝑥𝑑 𝑥𝑏
𝐴𝑠 = 4
𝑠

As = 0.25 x 3.143 x 100 x 1000


100
As = 785.714

𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦
Tinggi blok regangan 𝑎=
0,85 𝑥 𝑓𝑐 𝑥 𝑏

𝑎= 785.714 x 340
0.85 x 20.75 x 1000

𝑎= 15.146

Tebal efektif pelat 𝑑

= 150 - 20 - 0.5 x 10
= 125 mm
𝑎
Momen nominal 𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 − 𝑥 10
2

= 785.714 X 340 x( 125 - 7.573 )x 10 ^-6


= 31.3697

Syarat
∅ 𝑀𝑛 ≥ 𝑀𝑢

25.0958 ≥ 23.77 Aman

Memanjang
Kontrol kekuatan tangga
Tulangan terpakai : ∅ 8 mm
mutu baja : fy= 240 mPa
mutu beton : fc'= 20.8 mPa
tegangan yang terjadi : 3.2486 KN/m
Jarak : 150 mm
Tebal Pelat : 150 mm
Selimut beton : 20 mm

1
luas tulangan yang terpakai 𝑥𝜋𝑥𝑑 𝑥𝑏
𝐴𝑠 = 4
𝑠

As = 0.25 x 3.143 x 64 x 1000


150
As = 335.238

𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦
Tinggi blok regangan 𝑎=
0,85 𝑥 𝑓𝑐 𝑥 𝑏

𝑎= 335.238 x 240
0.85 x 20.75 x 1000

𝑎= 4.562

Tebal efektif pelat 𝑑

= 150 - 20 - 0.5 x 8
= 126 mm
𝑎
Momen nominal 𝑀𝑛 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦 𝑥 𝑑 − 𝑥 10
2

= 335.238 X 240 x( 126 - 2.281 )x 10 ^-6


= 9.95409

Syarat
∅ 𝑀𝑛 ≥ 𝑀𝑢

7.96327 ≥ 3.25 Aman


Perhitungan Komponen Struktur
Type : S 1 20x30 Output Software
fc : 20.75 Mpa Cover : 30 mm Mu (-) : 34.123
fy : 320 Mpa b : 200 mm Mu(+) : 24.188
fy : 240 Mpa h : 300 mm Vu : 43.912
Tulangan Utama : 16 mm d : 252.0 mm
Sengkang : 10 mm d' : 48 mm

2. Desain Tulangan Lentur


Tulangan Tumpuan
Tinggi efektif balok, d :
d = 300 - ( 30 + 10 + 8 ) = 252 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 34.123 x 10 = 622.2864 mm2
Øfyj 0.8 x 320 x 0.85 x 252

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 16 201 3 603.1858

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 603.19 x 320
a= = = 54.71848 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 200

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 34688029 Nmm
= 34.688 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 200 x 252 = 179.3617 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 200 x 252 = 220.5 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 603.19
ρ= = = 0.011967972
bw.d 50400
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.

d. Cek Kendali Tarik Penampang


a/d = 0.2171 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188

Kondisi 2
Tulangan Lapangan
Tinggi efektif balok, d :
d = 300 - ( 30 + 10 + 8 ) = 252 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 24.188 x 10 = 441.0999 mm2
Øfyj 0.8 x 320 x 0.85 x 252

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 16 201 4 804.2477

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 804.25 x 320
a= = = 72.95798 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 200

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 44373064 Nmm
= 44.373 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 200 x 252 = 179.3617 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 200 x 252 = 220.5 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 804.25
ρ= = = 0.015957296
bw.d 50400
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.
d. Cek Kendali Tarik Penampang
a/d = 0.2895 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188
3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 43.912 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Kuat geser beton, 𝑉𝑐 = 𝑓𝑐 /6𝑥𝑏𝑥𝑑10 = 38.264 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 28.698 kN
 Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 15.214
Kuat geser sengkang, Vs = 20.286
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 10
2
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P = 157.08
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 468.32
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 126.00
Jarak sengkang maksimum, smax = 200.00
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 126.00
Diambil jarak sengkang : s= 120
Digunakan sengkang, 2 P 10 120
Perhitungan Komponen Struktur
Type : S 2 15x20 Output Software
fc : 20.75 Mpa Cover : 30 mm Mu (-) : 11.629
fy : 320 Mpa b : 150 mm Mu(+) : 5.418
fy : 240 Mpa h : 200 mm Vu : 36.11
Tulangan Utama : 13 mm d : 155.5 mm
Sengkang : 8 mm d' : 44.5 mm

2. Desain Tulangan Lentur


Tulangan Tumpuan
Tinggi efektif balok, d :
d = 200 - ( 30 + 8 + 6.5 ) = 156 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 11.629 x 10 = 343.68498 mm2
Øfyj 0.8 x 320 x 0.85 x 156

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 13 133 3 398.1969

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 398.20 x 320
a= = = 48.163666 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 13396557 Nmm
= 13.397 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 156 = 83.00815 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 156 = 102.04688 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 398.20
ρ= = = 0.017071677
bw.d 23325
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.

d. Cek Kendali Tarik Penampang


a/d = 0.3097 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188

Kondisi 2
Tulangan Lapangan
Tinggi efektif balok, d :
d = 200 - ( 30 + 8 + 6.5 ) = 156 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 5.418 x 10 = 160.13039 mm2
Øfyj 0.8 x 320 x 0.85 x 156

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 13 133 3 398.1969

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 398.20 x 320
a= = = 48.163666 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 13396557 Nmm
= 13.397 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 156 = 83.00815 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 156 = 102.04688 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 398.20
ρ= = = 0.017071677
bw.d 23325
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.
d. Cek Kendali Tarik Penampang
a/d = 0.3097 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188
3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 36.107 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0.75
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Kuat geser beton, 𝑉𝑐 = 𝑓𝑐 /6𝑥𝑏𝑥𝑑10 = 17.708 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 13.281 kN
 Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = V u - f * Vc = 22.826
Kuat geser sengkang, Vs = 30.435
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 8
2
Luas tulangan geser sengkang, Av = n s * p / 4 * P = 100.53
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 123.27
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 77.75
Jarak sengkang maksimum, smax = 200.00
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 77.75
Diambil jarak sengkang : s= 100
Digunakan sengkang, 2 P 8 100
Perhitungan Komponen Struktur
Type: B1 25x40 Output Software
fc : 20.75 Mpa Cover : 40 mm Mu (-) : 30.758
fy : 320 Mpa b : 150 mm Mu(+) : 23.590
fy : 240 Mpa h : 300 mm Vu : 48.4037
Tulangan Utama : 16 mm d : 242.0 mm
Sengkang : 10 mm d' : 58 mm

2. Desain Tulangan Lentur


Tulangan Tumpuan
Tinggi efektif balok, d :
d= 300 - ( 40 + 10 + 8 ) = 242 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 30.758 x 10 = 584.097 mm2
Øfyj d 0.8 x 320 x 0.9 x 242

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 16 201 3 603.1858

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 603.19 x 320
a= = = 72.958 mm
β1.fc.b 0.85 x 21 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 31735642.4 Nmm
= 31.736 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 242 = 129.183 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 242 = 158.813 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 603.19
ρ= = = 0.01661669
bw.d 36300
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.85
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.85 x 0.65 = 0.031
320
0,75.ρb = 0.75 0.0306 = 0.02291557

Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.

d. Cek Kendali Tarik Penampang


a/d = 0.3015 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188
Kondisi 2
Tulangan Lapangan
Tinggi efektif balok, d :
d= 300 - ( 40 + 10 + 8 ) = 242 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 23.590 x 10 = 447.981 mm2
Øfyj d 0.8 x 320 x 0.9 x 242

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 16 201 3 603.1858

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 603.19 x 320
a= = = 72.958 mm
β1.fc.b 0.85 x 21 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 31735642.4 Nmm
= 31.736 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 242 = 129.183 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 242 = 158.813 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 603.19
ρ= = = 0.01661669
bw.d 36300
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.85
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.85 x 0.65 = 0.031
320
0,75.ρb = 0.75 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.
d. Cek Kendali Tarik Penampang
a/d = 0.3015 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188
3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 48.404 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Kuat geser beton, 𝑉𝑐 = 𝑓𝑐 /6𝑥𝑏𝑥𝑑10 = 27.559 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 20.669 kN
 Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 27.734
Kuat geser sengkang, Vs = 36.979
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 10
2
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P = 157.08
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 103 ) = 246.71
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 121.00
Jarak sengkang maksimum, smax = 200.00
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 121.00
Diambil jarak sengkang : s= 120
Digunakan sengkang, 2 P 10 120
Perhitungan Komponen Struktur
Type : B2 15x25 Output Software
fc : 20.75 Mpa Cover : 30 mm Mu (-) : 18.5899
fy : 320 Mpa b : 150 mm Mu(+) : 8.931
fy : 240 Mpa h : 250 mm Vu : 30.252
Tulangan Utama : 13 mm d : 205.5 mm
Sengkang : 8 mm d' : 44.5 mm

2. Desain Tulangan Lentur


Tulangan Tumpuan
Tinggi efektif balok, d :
d = 250 - ( 30 + 8 + 6.5 ) = 206 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 18.590 x 10 = 415.7252 mm2
Øfyj 0.8 x 320 x 0.85 x 206

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 13 133 4 530.9292

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 530.93 x 320
a= = = 64.21822 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 23566919 Nmm
= 23.567 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 109.6989 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 134.8594 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 530.93
ρ= = = 0.017223979
bw.d 30825
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.

d. Cek Kendali Tarik Penampang


a/d = 0.3125 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188

Kondisi 2
Tulangan Lapangan
Tinggi efektif balok, d :
d = 250 - ( 30 + 8 + 6.5 ) = 206 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 8.931 x 10 = 199.7191 mm2
Øfyj 0.8 x 320 x 0.85 x 206

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 13 133 2 265.4646

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 265.46 x 320
a= = = 32.10911 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 12874510 Nmm
= 12.875 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 109.6989 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 134.8594 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 265.46
ρ= = = 0.00861199
bw.d 30825
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.
d. Cek Kendali Tarik Penampang
a/d = 0.1562 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188
3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 30.252 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Kuat geser beton, 𝑉𝑐 = 𝑓𝑐 /6𝑥𝑏𝑥𝑑10 = 23.402 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 17.552 kN
 Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 12.700
Kuat geser sengkang, Vs = 16.933
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 8
2
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P = 100.53
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 292.81
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 102.75
Jarak sengkang maksimum, smax = 200.00
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 102.75
Diambil jarak sengkang : s= 100
Digunakan sengkang, 2 P 8 100
Perhitungan Komponen Struktur
Type : RB 20x30 Output Software
fc : 20.75 Mpa Cover : 30 mm Mu (-) : 13.023
fy : 320 Mpa b : 150 mm Mu(+) : 7.511
fy : 240 Mpa h : 250 mm Vu : 23.14
Tulangan Utama : 13 mm d : 205.5 mm
Sengkang : 8 mm d' : 44.5 mm

2. Desain Tulangan Lentur


Tulangan Tumpuan
Tinggi efektif balok, d :
d = 250 - ( 30 + 8 + 6.5 ) = 206 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 13.023 x 10 = 291.2373 mm2
Øfyj d 0.8 x 320 x 0.85 x 206

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 13 133 3 398.1969

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 398.20 x 320
a= = = 48.16367 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 18493477 Nmm
= 18.493 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 109.6989 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 134.8594 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 398.20
ρ= = = 0.012917984
bw.d 30825
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.

d. Cek Kendali Tarik Penampang


a/d = 0.2344 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188

Kondisi 2
Tulangan Lapangan
Tinggi efektif balok, d :
d = 250 - ( 30 + 8 + 6.5 ) = 206 mm
Asumsi awal :
6
As = Mu = 7.511 x 10 = 167.957 mm2
Øfyj d 0.8 x 320 x 0.85 x 206

2
No D Luas Jumlah As (mm )
1 13 133 2 265.4646

Tinggi blok tegangan tekan ekivalen aktual :


As.fy 265.46 x 320
a= = = 32.10911 mm
β1.fc.b 0.85 x 20.8 x 150

Maka, momen nominal actual balok ØMn adalah :


ØMn = Ø As fy (d - a/2)
= 12874510 Nmm
= 12.875 KNm

Kontrol, ØMn > Mu → Oke

b. Cek As minimum
𝑓𝑐 4.5552168
As - min = × 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 109.6989 mm
4 𝑓𝑦 1280
tidak boleh kurang dari:
1,4 1.4
× 𝑏𝑤 × 𝑑 = x 150 x 206 = 134.8594 mm
𝑓𝑦 320
Karena As terpasang lebih besar dari As-min maka persyaratan luas tulangan minimum terpenuhi.

c. Cek Rasio Tulangan


As 265.46
ρ= = = 0.00861199
bw.d 30825
SNI Beton mensyaratkan bahwa rasio tulangan 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 tidak boleh melebihi 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒
atau 0.025 (Pasal 21.5.2.1).
b1 f'c 600
ρb = 0.9
fy 600 + fy
0.85 20.75
= 0.9 x 0.65 = 0.0306
320
0,75.ρb = 0.8 0.0306 = 0.02291557
Karena 𝜌𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 lebih kecil daripada 0.75 𝜌𝑏𝑎𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 dan 0.025, maka persyaratan rasio
tulangan terpenuhi.
d. Cek Kendali Tarik Penampang
a/d = 0.1562 a/d < 0,375.β → Oke
0,375.β = 0.3188
3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 23.140 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Kuat geser beton, 𝑉𝑐 = 𝑓𝑐 /6𝑥𝑏𝑥𝑑10 = 23.402 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 17.552 kN
 Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = 5.588
Kuat geser sengkang, Vs = 7.450
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 8
2
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P = 100.53
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 665.50
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 102.75
Jarak sengkang maksimum, smax = 200.00
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 102.75
Diambil jarak sengkang : s= 100
Digunakan sengkang, 2 P 8 100
ANALISA KOLOM

Type : kolom K1 (15x30)

Fy : 320.00 Mpa Cover : 30.0 mm Output Software


Fy : 240.00 Mpa b : 150.0 mm Mu (-) : 11.58
Fc' : 20.75 Mpa h : 300.0 mm Mu (+) : 4.02
Tul utama : 13 mm d : 253.5 mm Vu : 20.49
Sengkang : 10 mm d' : 46.5 mm Pu : 290.99
Ln : 4200.0 mm
iu : 4350.0 mm

ANALISA TULANGAN LENTUR


Anggapan / asumsi
1. Ec = 21409.52 Mpa 𝛽 = 0.85 Æ= 0.65 bd= 0.50

2. menentukan eksentrisitas
e min = 15 + 0.03 h = 24.00 mm = 0.02 m

3. Kekakuan
Ig = 1/12*b*h³ = 0.00034 𝑚

Kolom : Elk = Ec*ig 7.23


= = 1926.86 kN.m²
2.5*(1+bd) 3.75

Balok : Elb= Ec*ig 9.63


= = 1284.57 kN.m²
5*(1+bd) 7.50

4. Menentukan Kolom Pendek Atau Panjang


ΨA = 0.00
= Elk/Ik 458.775
ΨB = = 1.55
Elb/k 295.304

k = 0,7 + 0,05 (Ψ A+Ψ B) ≤ 1 = 0.78 < 1.00 → OKE


r = 0,3 . h = 90.00 mm
kolom termasuk kolom pendek jika, (k.lu ) / r < 34-12 (M1 / M2)
(k.lu ) / r = 48.33
34-12 (M1 / M2) = 29.84
Kontrol :
48.33 < 29.84 → KOLOM PANJANG

5. Persyaratan Komponen struktur


a. Nilai Pu harus lebih besar dari Ag fc/10
Ag fc/10 = 93375.00 N = 93.38 kN
Pu>Ag Fc/10 → Ok
b. Rasio dimensi penampang terpendek terhadap penampang tegak lurus tidak kurang dari 0.4
b/h = 2.00 = 0.50
b/h>0.4 → Ok

6. Perhitungan Diagram interaksi kolom


𝛽 = 0.85 n= 10 𝜌 = 2.87 %
Luas baja tulangan total As =n * p / 4 * D2 = 1327.32
Jarak antara tulangan, x =( h - 2*ds ) / 2 = 120.00

No Luas masing-masing tulangan Jarak tulangan


1.00 As1 = 210 * As = 265.46 mm2 d1 = 2*x + ds = 270 m
2.00 As2 = 6/10 * As = 796.39 mm2 d2 = 1*x + ds = 150 m
3.00 As3 = 2/10 * As = 265.46 mm2 d3 = d s = 47 m

Kondisi tekan aksial sentris :


Pno = 0.80*[ 0.85*fc' *b*h + As*(fy - 0.85*fc')]*10-3= 956.02 kN
Pada kondisi balance :
c = cb = 600 / (600 + fy) * d1 = 30.33 mm
DIAGRAM INTERAKSI K1

ANALISA TULANGAN GESER

Kuat geser nominal, Vn = Vu / φ = 22.76 kNm


Kuat geser beton, Vc = 1/6 * √f'c * b * d * 10^-3 = 28.87 kNm
Tahanan geser, Vs = Vn - Vc = -6.11 kNm
Digunakan sengkang 2 P 10
Luas tulangan geser, Av = n*π/4*Ø2 = 157.08 mm²
Jarak yang diperlukan, s = Av * fy * d / ( Vs * 10^3 ) = 1565.19 mm
Jarak maksimum, smax d / 2 = 156.75 mm
Jarak maksimum, = 200.00 mm
Jarak yang digunakan, = 156.75 mm

jadi, digunakan 2 P 10 - 150


ANALISA KOLOM

Type : kolom K2 (15x20)

Fy : 320.00 Mpa Cover : 40.0 mm Output Software


Fy : 240.00 Mpa b : 150.0 mm Mu (-) : 6.30
Fc' : 20.75 Mpa h : 200.0 mm Mu (+) : 3.13
Tul utama : 13 mm d : 143.5 mm Vu : 7.94
Sengkang : 10 mm d' : 56.5 mm Pu : 244.82
Ln : 4050.0 mm
iu : 4350.0 mm

ANALISA TULANGAN LENTUR


Anggapan / asumsi
1. Ec = 21409.52 Mpa 𝛽 = 0.85 Æ= 0.65 bd= 0.50

2. menentukan eksentrisitas
e min = 15 + 0.03 h = 21.00 mm = 0.02 m

3. Kekakuan
Ig = 1/12*b*h³ = 0.00010 𝑚

Kolom : Elk = Ec*ig 2.14


= = 570.92 kN.m²
2.5*(1+bd) 3.75

Balok : Elb= Ec*ig 32.52


= = 4335.43 kN.m²
5*(1+bd) 7.50

4. Menentukan Kolom Pendek Atau Panjang


ΨA = 0.00
= Elk/Ik 140.968
ΨB = = 0.14
Elb/k 996.650

k = 0,7 + 0,05 (Ψ A+Ψ B) ≤ 1 = 0.71 < 1.00 → OKE


r = 0,3 . h = 60.00 mm
kolom termasuk kolom pendek jika, (k.lu ) / r < 34-12 (M1 / M2)
(k.lu ) / r = 72.50
34-12 (M1 / M2) = 28.05
Kontrol :
72.50 < 28.05 → KOLOM PANJANG

5. Persyaratan Komponen struktur


a. Nilai Pu harus lebih besar dari Ag fc/10
Ag fc/10 = 62250.00 N = 62.25 kN
Pu>Ag Fc/10 → Ok
b. Rasio dimensi penampang terpendek terhadap penampang tegak lurus tidak kurang dari 0.4
b/h = 2.00 = 0.75
b/h>0.4 → Ok

6. Perhitungan Diagram interaksi kolom


𝛽 = 0.85 n= 6 𝜌 = 2.58 %
Luas baja tulangan total As =n * p / 4 * D2 = 796.39
Jarak antara tulangan, x =( h - 2*ds ) / 2 = 60.00

No Luas masing-masing tulangan Jarak tulangan


1.00 As1 = 2/6 * As = 265.46 mm2 d1 = 2*x + ds = 160 m
2.00 As2 = 2/6 * As = 265.46 mm2 d2 = 1*x + ds = 100 m
3.00 As3 = 2/6 * As = 265.46 mm2 d3 = d s = 57 m

Kondisi tekan aksial sentris :


Pno = 0.80*[ 0.85*fc' *b*h + As*(fy - 0.85*fc')]*10-3= 615.94 kN
Pada kondisi balance :
c = cb = 600 / (600 + fy) * d1 = 36.85 mm
DIAGRAM INTERAKSI K2

ANALISA TULANGAN GESER

Kuat geser nominal, Vn = Vu / φ = 8.82 kNm


Kuat geser beton, Vc = 1/6 * √f'c * b * d * 10^-3 = 16.34 kNm
Tahanan geser, Vs = Vn - Vc = -7.52 kNm
Digunakan sengkang 2 P 10
Luas tulangan geser, Av = n*π/4*Ø2 = 157.08 mm²
Jarak yang diperlukan, s = Av * fy * d / ( Vs * 10^3 ) = 719.40 mm
Jarak maksimum, smax d / 2 = 101.75 mm
Jarak maksimum, = 200.00 mm
Jarak yang digunakan, = 101.75 mm

jadi, digunakan 2 P 10 - 100


Perhitungan Jumlah Tiang Pancang

Data Bahan
Jenis Tiang Pancang = Borepile
Panjang Tiang Pancang = 9 m
Dimensi Tiang Pancang = 25
Kuat Tekan Beton Tiang Pancang = FC 20.75 Mpa
Berat Beton Bertulang = 24 KN/m3

Perencanaan Tiang Pancang


Qc x Ap Jhp x K
Q Tiang = +
SF 1 SF 2

Konus JHP
Titikk
(kg/cm2) (kg/cm2)
S.01 200.74
S.02 202.72

Ket : Qc = Nilai Konus Rata-Rata


Ap = Luas Penampang Tiang
Jhp = Jumlah Hambatan Pelekat
K = Keliling Tiang
SF1 = Safety Faktor 1 ( Nilai yang disarankan 3 )
SF2 = Safety Faktor 2 ( Nilai yang disarankan 5 )

Q Tiang Qc x Ap Jhp x K
= +
SF 1 SF 2

Rekkap daya dukung ijin data Sondir


Dalam S.01 S.02
(m) (kN) (kN)
10 328.59 331.83
PERHITUNGAN KEKUATAN FONDASI

KODE FONDASI : F1

DATA BAHAN PILECAP


Kuat tekan beton, fc' = 20.75 MPa
Kuat leleh baja tulangan deform (  > 12 mm ), fy = 320 MPa
Kuat leleh baja tulangan polos (  ≤ 12 mm ), fy = 240 MPa
3
Berat beton bertulang, wc = 24 kN/m
DATA DIMENSI FONDASI
Lebar kolom arah x, bx = 0.15 m
Lebar kolom arah y, by = 0.30 m
Jarak tiang pancang tepi terhadap sisi luar beton, a= 0.45 m
Tebal pilecap, h= 0.40 m
Tebal tanah di atas pilecap, z= 1.00 m
3
Berat volume tanah di atas pilecap, ws = 18.00 kN/m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
DATA BEBAN FONDASI
Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor, Puk = 290.99 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor. Mux = 4.78 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor. Muy = 8.99 kNm
Tahanan aksial tiang pancang, f * Pn = 328.59 kN
DATA SUSUNAN TIANG PANCANG
Susunan tiang pancang arah x : Susunan tiang pancang arah y :
2
No. Jumlah x n*x No. Jumlah y n * y2
2 2
n (m) (m ) n (m) (m )
1 1 0.00 0.00 1 1 0.00 0.00
2
3
2
n= 1 Sx = 0.00 n= 1 Sy2 = 0.00
Lebar pilecap arah x, Lx = 0.90 m
Lebar pilecap arah y, Ly = 0.90 m

1. GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG

Berat tanah di atas pilecap, W s = Lx * Ly * z * ws = 14.58 kN


Berat pilecap, W c = Lx * Ly * h * wc = 7.78 kN
Total gaya aksial terfaktor, Pu = Puk + 1.2 * W s + 1.2 * W c = 317.81 kN
Lengan maksimum tiang pancang arah x thd. pusat, xmax = 0.00 m
Lengan maksimum tiang pancang arah y thd. pusat, ymax = 0.00 m
Lengan minimum tiang pancang arah x thd. pusat, xmin = 0.00 m
Lengan minimum tiang pancang arah y thd. pusat, ymin = 0.00 m
Gaya aksial maksimum dan minimum pada tiang pancang,
pumax = Pu / n 317.81 kN
pumin = Pu / n 317.81 kN
Syarat : pumax ≤ f * Pn
317.81 < 328.59 → AMAN (OK)
3. TINJAUAN GESER ARAH X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.075 m


Tebal efektif pilecap, d = h - d' = 0.325 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar, cx = ( Lx - bx - d ) / 2 = 0.213 m
Berat beton, W 1 = cx * Ly * h * wc = 1.836 kN
Berat tanah, W 2 = cx * Ly * z * ws = 3.443 kN
Gaya geser arah x, Vux = pumax - W1 - W2 = 312.534 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = Ly = 900 mm
Tebal efektif pilecap, d= 325 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 0.5000
Kuat geser pilecap arah x, diambil nilai terkecil dari V c yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 1110.334 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10-3 = 1825.883 kN
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10-3 = 444.134 kN
Diambil, kuat geser pilecap,  Vc = 444.134 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser pilecap, f*Vc = 333.100 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f*Vc ≥ Vux
333.100 > 312.534  AMAN (OK)
4. TINJAUAN GESER ARAH Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.075 m


Tebal efektif pilecap, d = h - d' = 0.325 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar, cy = ( Ly - by - d ) / 2 = 0.138 m
Berat beton, W 1 = cy * Lx * h * wc = 1.188 kN
Berat tanah, W 2 = cy * Lx * z * ws = 2.228 kN
Gaya geser arah y, Vuy = pumax - W1 - W2 = 314.397 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y, b = Lx = 900 mm
Tebal efektif pilecap, d= 325 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 0.5000
Kuat geser pilecap arah y, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
Vc = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' * b * d / 6 * 10-3 = 1110.334 kN
Vc = [ as * d / b + 2 ] * √ fc' * b * d / 12 * 10-3 = 1825.883 kN
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10-3 = 444.134 kN
Diambil, kuat geser pilecap,  Vc = 444.134 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0.75
Kuat geser pilecap, f*Vc = 333.100 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f*Vc ≥ Vux
333.100 > 314.397  AMAN (OK)
5. TINJAUAN GESER DUA ARAH (PONS)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.075 m


Tebal efektif pilecap, d = h - d' = 0.325 m
Lebar bidang geser pons arah x, Bx = bx + d = 0.475 m
Lebar bidang geser pons arah y, By = by + d = 0.625 m
Gaya geser pons akibat beban terfaktor pada kolom, Puk = 290.986 kN
2
Luas bidang geser pons, Ap = 2 * ( B x + By ) * d = 0.715 m
Lebar bidang geser pons, bp = 2 * ( Bx + By ) = 2.200 m
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 0.5000
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
fp = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' / 6 = 3.796 MPa
fp = [ as * d / bp + 2 ] * √ fc' / 12 = 3.002 MPa
fp = 1 / 3 * √ fc' = 1.518 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan, fp = 1.518 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons, f = 0.75
3
Kuat geser pons, f* Vnp =f * Ap * fp * 10 = 814.25 kN
Syarat : f * Vnp ≥ Puk
814.245 > 290.986  AMAN (OK)
6. PEMBESIAN PILECAP

6.1. TULANGAN LENTUR ARAH X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap, cx = ( Lx - bx ) / 2 = 0.375 m


Jarak tiang thd. sisi kolom, ex = cx - a = -0.075 m
Berat beton, W 1 = cx * Ly * h * wc = 3.240 kN
Berat tanah, W 2 = cx * Ly * z * ws = 6.075 kN
Momen yang terjadi pada pilecap,
Mux = 3 * pumax * ex - W 1 * cx / 2 - W 2 * cx / 2 = -73.254 kNm
Lebar pilecap yang ditinjau, b = Ly = 900 mm
Tebal pilecap, h= 400 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 75 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 325 mm
Kuat tekan beton, fc' = 21 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 320 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03055409
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.809
Mn = Mux / f = -91.568 kNm
6 2
Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = -0.96324
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = -0.0029
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0.0025
2
Luas tulangan yang diperlukan, As = r* b * d = 731.25 mm
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As = 163 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan,  s= 163 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 160
2 2
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D * b / s = 746.62 mm

6.2. TULANGAN LENTUR ARAH Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap, cy = ( Ly - by ) / 2 = 0.300 m


Jarak tiang thd. sisi kolom, ey = cy - a = -0.150 m
Berat beton, W 1 = cy * Lx * h * wc = 2.592 kN
Berat tanah, W 2 = cy * Lx * z * ws = 4.860 kN
Momen yang terjadi pada pilecap,
Muy = 3 * pumax * ey - W 1 * cy / 2 - W 2 * cy / 2 = -144.134 kNm
Lebar pilecap yang ditinjau, b = Lx = 900 mm
Tebal pilecap, h= 400 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton, d' = 75 mm
Tebal efektif plat, d = h - d' = 325 mm
Kuat tekan beton, fc' = 21 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 320 MPa
Modulus elastis baja, Es = 2.00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. beton, b1 = 0.85
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.03055409
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0.80
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1-½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.809
Mn = Muy / f = -180.167 kNm
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = -1.89525
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan,
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  {1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) } ] = -0.0056
Rasio tulangan minimum, rmin = 0.0025
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0.0025
2
Luas tulangan yang diperlukan, As = r* b * d = 731.25 mm
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 * D * b / As = 163 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan,  s= 163 mm
Digunakan tulangan, D 13 - 160
2 2
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 * D * b / s = 746.62 mm

3. TULANGAN SUSUT

Rasio tulangan susut minimum, rsmin = 0.0014


2
Luas tulangan susut arah x, Asx = rsmin* b * d = 410 mm
2
Luas tulangan susut arah y, Asy = rsmin* b * d = 410 mm
Diameter tulangan yang digunakan,  10 mm
2
Jarak tulangan susut arah x, sx = p / 4 *  * b / Asx = 173 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah x, sx,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan,  sx = 173 mm
2
Jarak tulangan susut arah y, sy = p / 4 *  * b / Asy = 173 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y, sy,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan,  sy = 173 mm
Digunakan tulangan susut arah x,  10 - 170
Digunakan tulangan susut arah y,  10 - 170
4. PENULANGAN BOREPILE

Mutu Bahan
Beton K-250 = 20,75 Mpa
Baja Diameter >=13 mm = 320
Diameter <13 mm = 240

Digunakan Diameter Borpile, 25 cm


Digunakan Tulangan Utama 7 D 13
Tulangan Spiral, ø 10 - 150

Rasio didapat 1,84%


LAMPIRAN
ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

Y X
Z

rumah tinggal.EDB 3-D View


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

2 (m) 1.35 (m) 1.15 (m) 1.15 (m) 1.35 (m) 2 (m)
A B C D E F G

S1 20x30 S1 20x30
6
S2 15x20

S2 15x20
2.5 (m)

S1 20x30

S1 20x30
S2 15x20 S1 20x30 S2 15x20
5
S2 15x20

S2 15x20
1 (m)

S1 20x30 S1 20x30
4
S1 20x30

S2 15x20

S1 20x30

S2 15x20

S1 20x30
3.3 (m)

S1 20x30 S1 20x30
3
S1 20x30

S2 15x20

S2 15x20

S1 20x30

S2 15x20

S2 15x20

S1 20x30
2.5 (m)

S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30


2
S2 15x20

S2 15x20

S2 15x20 S2 15x20
Y
S1 20x30

S2 15x20

S1 20x30

S2 15x20

S1 20x30
1.5 (m)

S1 20x30 S1 20x30
1 X

rumah tinggal.EDB Plan View - Lantai 1 - Z = 0 (m)


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

2 (m) 1.35 (m) 1.15 (m) 1.15 (m) 1.35 (m) 2 (m)
A B C D E F G

B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30


6
B2 15x25

B2 15x25
2.5 (m)

B1 15x30
B1 15x30

B2 15x25 B1 15x30 B2 15x25


5
B2 15x25

B2 15x25
1 (m)

B1 15x30 B1 15x30
4

B1 15x30
B1 15x30

B2 15x25

B2 15x25
B1 15x30

B1 15x30

B1 15x30
3.3 (m)

B2 15x25 B2 15x25

B1 15x30 B1 15x30
3
B1 15x30

B2 15x25

B1 15x30

B1 15x30

B2 15x25

B1 15x30
2.5 (m)

B1 15x30

B1 15x30 B1 15x30
2

Y
B1 15x30

B2 15x25

B1 15x30

B1 15x30

B2 15x25

B1 15x30
1.5 (m)

B1 15x30 B1 15x30
1 X

rumah tinggal.EDB Plan View - Lantai 2 - Z = 4.5 (m)


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

2 (m) 1.35 (m) 1.15 (m) 1.15 (m) 1.35 (m) 2 (m)
A B C D E F G

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25


6
2.5 (m)

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25
RB 15x25 RB 15x25
5
1 (m)

RB 15x25 RB 15x25
4
RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25
3.3 (m)

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25


3
RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25
2.5 (m)

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25


2

Y
RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25

RB 15x25
1.5 (m)

RB 15x25 RB 15x25
1 X

rumah tinggal.EDB Plan View - Atap - Z = 8.85 (m)


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 2 3 4 5 6

A A A A A A

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30
B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2
K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30

S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


Y
K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - A


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 2 3 4 5 6

B B B B B B

Atap

K2 150x20
B2 15x25 B2 15x25 B2 15x25 B2 15x25 Lantai 2
K2 150x20

K2 150x20

S2 15x20 S2 15x20 S2 15x20 S2 15x20 S2 15x20 Lantai 1


Y
K2 150x20

K2 150x20

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - B


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 2 3 4 5 6

C C C C C C

RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20

B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2


K2 150x20

K2 150x20

S2 15x20 S2 15x20 Lantai 1


Y
K2 150x20

K2 150x20

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - C


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 2 3 4 5 6

D D D D D D

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 Atap


K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30
B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2
K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


Y
K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - D


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 2 3 4 5 6

E E E E E E

RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20

B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2


K2 150x20

K2 150x20

S2 15x20 S2 15x20 Lantai 1


Y
K2 150x20

K2 150x20

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - E


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 2 3 4 5 6

F F F F F F

Atap

K2 150x20
B2 15x25 B2 15x25 B2 15x25 B2 15x25 Lantai 2
K2 150x20

K2 150x20

S2 15x20 S2 15x20 S2 15x20 S2 15x20 S2 15x20 Lantai 1


Y
K2 150x20

K2 150x20

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - F


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 2 3 4 5 6

G G G G G G

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30
B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2
K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30

S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


Y
K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - G


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

1 1 1 1 1 1 1

A B C D E F G

RB 15x25 RB 15x25 Atap


K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30
B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2
K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


X
K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - 1


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

2 2 2 2 2 2 2

A B C D E F G

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K2 150x20

B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2


K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20

S1 20x30 S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


X
K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - 2


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

3 3 3 3 3 3 3

A B C D E F G

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K2 150x20
K1 15x30

B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2


K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


X
K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - 3


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

4 4 4 4 4 4 4

A B C D E F G

RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2


K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


X
K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - 4


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

5 5 5 5 5 5 5

A B C D E F G

RB 15x25 RB 15x25 Atap

B2 15x25 B2 15x25 Lantai 2


K2 150x20

K2 150x20

S2 15x20 S2 15x20 Lantai 1


X
K2 150x20

K2 150x20

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - 5


ETABS 2016 16.2.1 12/8/2017

6 6 6 6 6 6 6

A B C D E F G

RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 RB 15x25 Atap


K2 150x20

K2 150x20

K1 15x30
K1 15x30

K1 15x30

B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 B1 15x30 Lantai 2


K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

S1 20x30 S1 20x30 Lantai 1


X
K2 150x20

K2 150x20
K1 15x30

K1 15x30

K1 15x30

Base

rumah tinggal.EDB Elevation View - 6

Anda mungkin juga menyukai