Anda di halaman 1dari 12

BAB I

KRITERIA DESAIN

1.1 Deskripsi Proyek

Nama Proyek : Pembangunan Sekolah Danau Teluk


Lokasi Proyek : Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi
Sebelum melakukan perencanaan pada suatu gedung, diperlukan data
jumlah dan fungsi gedung sebagai berikut:
Tabel 1.1 Data Jumlah dan Fungsi Lantai
Lantai Tinggi Lantai(m) Elevasi(m) Fungsi Lantai
Rooftop +23,05 Rooftop
Lt.7 2,75 +20,30 Ruang Pertemuan
Lt.6 2,75 +17,55 Ruang Kelas
Lt.5 2,75 +14,80 Ruang Kelas
Lt.4 2,75 +12,05 Ruang Kelas
Lt.3 2,75 +9,30 Perpustakaan
Lt.2 2,75 +6,55 Ruang Kantor
Lt.1 2,75 +3,80 Ruang Kantor
Base 3,85 -0,05

1.2 Data Material Struktur


Data kete struktur bangunan gedung yang akan direncanakan adalah
sebagai berikut:
1. Mutu baja tulangan, fy : 420 Mpa
2. Modulus Elastis baja : 200.000 MPa
3. Mutu Beton, fc’ : 35 Mpa
4. Mutu baja struktural, fy : ASTM A992
5. Modulus elastisitas : 4700√35 Mpa
: 27805,58 Mpa
1.3 Dimensi Struktur
Preliminary design adalah desain awal atau estimasi jenis material, mutu
material, serta dimensi material sebagai berikut:
1.3.1 Pelat
Berdasarkan denah perencanaan, dapat diketahui bahwa pelat yang akan
direncanakan berupa pelat yang akan direncanakan berupa pelat dua arah.
Ketebalan minimum pelat lantai dapat ditentukan dengan berdasarkan pada SNI
2847:2019 yang telah disajikan pada Tabel 1.2 yang berlaku untuk beton berat
normal dan fy= 420 Mpa

1
TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
Tabel 1.2 Ketebalan Minimum Pelat Dua Arah Nonprategang tanpa Balok Interior
Tanpa Drop Panel Dengan Drop Panel
fy
(MPa) Panel Eksterior Panel Panel eksterior Panel
interior interior
Tanpa balok Dengan Tanpa Dengan
tepi balok tepi balok tepi balok tepi
280 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄40 𝑃n⁄40
33 36 36 36
420 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄
30 33 33 33 36 36
520 𝑃n⁄28 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄ 𝑃n⁄
31 31 31 34 34

(Sumber: SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung)


Berdasarkan tabel diatas, maka untuk pelat lantai dua arah dapat dihitung
seperti berikut:
h = 𝑙𝑛⁄36
keterangan:
h = tebal atau tinggi pelat
ln = panjang pelat

1. Pelat dengan tumpuan menerus satu sisi (l = 6,2m)


hmin = l/36
= 6,2/36
= 172mm ≈ 200mm
2. Pelat dengan tumpuan menerus satu sisi (l = 4,5m)
hmin = l/36
= 4,5/36
= 125mm ≈ 150mm
3. Pelat dengan tumpuan menerus satu sisi (l = 2,9m)
hmin = l/36
= 2,9/36
= 80mm ≈ 100mm
Hasil yang diperoleh adalah 200mm,150mm dan 100mm, untuk tebal pelat
minimum yang dibutuhkan. Tabel pelat yang direncanakan harus lebih atau sama
dengan tebal minimum, maka direncanakan tabel pelat yang digunakan yaitu 200
mm.
1.3.2 Balok
Balok merupakan bagian dari struktur sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung dan melanjutkan beban menuju elemen-elemen
kolom penopang.
a. Penentuan tinggi dan lebar balok
Lebar balok dapat ditentukan dengan menentukan tinggiminimum balok
terlebih dahulu berdasarkan SNI 2847:2019 yang telah disajikan pada Tabel 1.3

Emi Seftiana – M1C120011 2


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
yang berlaku untuk beton berat fy= 420 Mpa.
Tabel 1.3 Tinggi Minimum Balok Nonprategang
Kondisi Perletakan h minimum
Perletakan sederhana l/16
Menerus satu sisi l/18,5
Menerus dua sisi l/21
kantilever l/8
(Sumber: SNI 2847:2019 Tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan
Penjelasan)

1. Tinggi minimum balok dengan panjang 6,2 m (hmin)


hmin = l/18,5
= 6,2/18,5
= 0,335 m
= 335 mm ≈ 500 mm
2. Tinggi minimum balok dengan panjang 4,8 m (hmin)
hmin = l/21
= 4,8/21
= 0,22 m
= 220 mm
3. Tinggi minimum balok dengan panjang 2,6 m (hmin)
hmin = l/21
= 2,6/21
= 0,12 m
= 120 mm
Untuk memudah pekerjaan konstruksi, digunakan tinggi balok yang seragam,
yaitu 500 mm.
b. Lebar balok
Penentuan lebar balok dilakukan dengan memperhatikan tinggi balok yang
didapatkan.

1) Balok I
b=½h
= ½ 500
= 250 mm
= digunakan 300 mm
2) Balok II
b=½h

Emi Seftiana – M1C120011 3


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
= ½ 500
= 250 mm
= digunakan 300 mm
3) Balok III
b =½h
= ½ 500
= 250 mm
= digunakan 300 mm

Lebar balok yang didapatkan dari perhitungan adalah lebar balok


minimum untuk tinggi (h) 500 mm. Dalam tugas besar ini, direncanakan lebar
balok desain lebih besar dari lebar minimum, yaitu dengan lebar balok desain
(b) yaitu 300 mm. bentuk penampang balok berdasarkan perhitungan tinggi dan
lebar balok dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut:

Gambar 1.1 Dimensi Balok


c. Penentuan lebar sayap efektif
Posisi pelat di daerah tekan di samping balok yang di cor monolit dapat
memberikan kontribusi pada balok dalam menahan tekan. Berdasarkan SNI 2847:2019
pasal 6.3.2.1, untuk balok-T non-prategang yang dibuat menyatu (monolit) atau pelat
komposit, lebar efektif sayap (bf) harus mencakup lebar badan balok (bw) ditambah
lebar efektif sayap yang menjorok, dimana h adalahketebalan pelat dan sw adalah jarak
bersih antara balok-balok yang bersebelahan.

Emi Seftiana – M1C120011 4


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
Tabel 1.4 Batasan Dimensi Lebar Sayap Efektif untuk Balok-T
Lokasi Sayap Lebar Sayap Efektif diluar Penampang Balok
8h
Kedua sisi balok Sekurangnya Sw/2
ln/8
6h
Satu sisi balok Sekurangnya Sw/2
ln/12
(Sumber: SNI 2847:2019 Tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung dan
Penjelasan)

1. Lokasi sayap pada kedua sisi balok (balok interior)


Sekurangnya yaitu:
8hpelat = 8 x hpelat lantai
= 8 x 200 mm
= 1600 mm
Untuk pelat panjang dengan panjang 6,2m dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat / 2
= 6,2 / 2
= 3,1 m
ln /8 = (panjang pelat – lebar balok)/8
= (6,2 – 0,3)/8
= 0,7375 = 737,500 mm
Untuk pelat dengan panjang 4,5 m dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat / 2
= 4,5 / 2
= 2,25 m
ln /8 = (panjang pelat – lebar balok)/8
= (4,5 – 0,3)/8
= 0,525 = 525 mm
Untuk pelat dengan panjang 2,9 m dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat / 2
= 2,9 / 2
= 1,45 m
ln /8 = (panjang pelat – lebar balok)/8
= (2,9 – 0,3)/8
= 0,325 = 325 mm
Kemudian diambil nilai terkecil yaitu untuk pelat 6,2 m nilai sebesar
737,500mm dan untuk pelat 2,9 diambil nilai sebesar 325 mm. maka untuk lebar
sayap efektif dapat dihitung sebagai berikut:
a. Lebar sayap efektif balok 6,2 m
bf – ln+ln/8
= 737,500 mm + 300 mm +737,500

Emi Seftiana – M1C120011 5


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
= 1775 mm ≈ 2000mm

b. Lebar sayap efektif balok 4,5 m


bf – ln+ln/8
= 525 mm + 300 mm +525
= 1350 mm
c. Lebar sayap efektif balok 2,9 m
bf – ln+ln/8
= 325 mm + 300 mm +325
= 950 mm
Setelah dihitung lebar sayap efektif untuk balok 6,2 m, balok 4,2m dan
balok 2,6 m, maka dapat dilihat pada Gambar 1.3 dan Gambar 1.4 sebagai berikut:

Gambar 1.2 Lebar Sayap Efektif Balok Interior 6,2 m

Gambar 1.3 Lebar Sayap Efektif Balok Interior 4,5 m


2. Lokasi sayap pada satu sisi balok (balok eksterior)
Sekurangnya yaitu:
6hpelat = 6x hpelat lantai
= 6 x 200 mm

Emi Seftiana – M1C120011 6


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
= 1200 mm
Untuk pelat dengan panjang 6200 mm dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat/2
= 6200/2
= 3100 mm
Ln/8 = (panjang pelat – lebar balok)/ 12
= (6200 – 300)/12
= 491,667 mm ≈ 500 mm
Untuk pelat dengan panjang 4500 mm dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat/2
= 4500/2
= 2250 mm
Ln/8 = (panjang pelat – lebar balok)/ 12
= (4500 – 300)/12
= 350 mm ≈ 400 mm
Untuk pelat dengan panjang 2900 mm dapat dihitung sebagai berikut:
sw = panjang pelat/2
= 2900/2
= 1450 mm
Ln/8 = (panjang pelat – lebar balok)/ 12
= (2900 – 300)/12
= 216,881 mm ≈ 250 mm
Kemudian diambil nilai terkecil yaitu untuk pelat 6,2 m diambil nilai ln/12
sebesar 500 mm dan untuk pelat 2,6 m diambil nilai ln/12 sebesar 250 mm. Maka
untuk lebar sayap efektif dapat dihitung sebagai berikut:
a. Lebar sayap efektif balok 6,2 m
bf = ln/12 +bw
= 500 mm +300mm
= 800 mm
b. Lebar sayap efektif balok 4,5 m
bf = ln/12 +bw
= 400 mm +300mm
= 700 mm
c. Lebar sayap efektif balok 2,9 m
bf= ln/12 +bw
= 250 mm +300mm
= 550 mm

Setelah dihitung lebar sayap efektif untuk balok 6,2 meter, balok 4,2 meter
dan balok 2,9 meter, maka dapat dilihat pada Gambar 1.7 dan Gambar 1.8 sebagai
berikut:
Emi Seftiana – M1C120011 7
TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161

Gambar 1.4 Lebar Sayap Efektif Balok Eksterior pelat 6,2 m

Gambar 1.5 Lebar Sayap Efektif Balok Eksterior pelat 4,5 m

Emi Seftiana – M1C120011 8


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
1.3.3 Perencanaan dimensi kolom
Kolom merupakan elemen struktur utama yang memikul beban kombinasi
aksial tekan dan momen lentur. Pada prakteknya, sangat jarang menemukan kolom
memikul murni gaya tekan. Kolom juga merupakan elemen struktur utama yang
berperan paling penting dalam memilkul beban lateral (khususnya gempa) pada
struktur gedung. Untuk desain kolom, seluruh penampang kolom diseragamkan
dengan mengacu bentang terbesar yaitu 6,2 meter.
1. ρbeton : 2400 kg/m3 = 24 kN/m3
2. fc’ : 35 MPa
3. SIDL Pelat : PPURG1987

a. Keramik : 24 kg/m2 = 0,24 kg/m2


b. Spesi : 21 kg/m2 = 0,21 x 2 = 0,42 kN/m2
c. Plafond : 18 kg/m2 = 0,18 kN/m2

4. SIDL balok akibat partisi : 2,48 kN/m2


5. LL (Live Load) : SNI 1727:2020
a. Lantai 1 dan 2 : 4,79 kN/m2
b. Lantai 3 – 5 : 6,00 kN/m2
c. Lantai 6 : 3,59 kN/m2
d. Lantai 7
1) Fungsi Lantai : 4,79 kN/m2
2) Atap : 0,96 kN/m2
e. Rooftop
1) Fungsi Lantai : 4,79 kN/m2
2) Atap : 0,96 kN/m2

Gambar 1.6 Denah Tributary Kolom

Menghitung preliminary design kolom yang mana Tributary kolon yang


digunakan adalah kolom yang menahan aksial paling banyak yaitu kolom B (3,7 m
Emi Seftiana – M1C120011 9
TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
x 6,2 m), berdasarkan data dan standar yang digunakan maka didapatkan nilai-nilai
antara lain sebagai berikut:
Tabel 1.5 Perhitungan Preliminary Kolom
1,2DL + Dimensi
Luas DL LL Kumulatif
Lantai 1,6 LL S Kolom
Tributary
kN kN kN kN (mm)
7 171,84 131,91 417,26 417,26 218,37 400 x 400
6 182,40 109,88 394,69 811,95 304,62 400 x 400
5 182,40 82,35 350,65 1162,60 364,51 500 x 500
4 188,34 137,64 446,23 1608,84 428,80 500 x 500
A 22,94
3 188,34 137,64 446,23 2055,07 484,63 600 x 600
2 195,60 137,64 454,95 2510,02 535,59 600 x 600
1 195,60 109,88 410,53 2920,55 577,73 650 x 650
Base 202,33 109,88 418,61 3339,16 617,75 650 x 650
7 133,27 96,26 313,94 313,94 189,42 400 x 400
6 143,83 80,18 300,90 614,83 265,08 400 x 400
5 143,83 60,10 268,75 883,59 317,78 500 x 500
4 149,77 100,44 340,43 1224,02 374,02 500 x 500
B 16,74
3 149,77 100,44 340,43 1564,45 422,84 600 x 600
2 157,03 100,44 349,14 1913,60 467,65 600 x 600
1 157,03 80,18 316,74 2230,33 504,87 650 x 650
Base 161,16 80,18 321,69 2552,02 540,05 650 x 650
7 100,88 70,21 233,39 233,39 163,32 400 x 400
6 111,44 58,49 227,31 460,70 229,46 400 x 400
5 111,44 43,83 203,87 664,57 275,59 500 x 500
4 117,38 73,26 258,08 922,65 324,72 500 x 500
C 12,21
3 117,38 73,26 258,08 1180,73 367,34 600 x 600
2 100,88 73,26 238,28 1419,00 402,71 600 x 600
1 124,64 58,49 243,15 1662,15 435,84 650 x 650
Base 128,77 58,49 248,10 1910,25 467,24 650 x 650
7 78,67 51,23 176,38 176,38 141,98 400 x 400
6 89,23 42,68 175,37 351,74 200,50 400 x 400
5 89,23 31,99 158,26 510,00 241,42 500 x 500
4 95,17 53,46 199,74 709,74 284,80 500 x 500
D 8,91
3 95,17 53,46 199,74 909,49 322,40 600 x 600
2 78,67 53,46 179,94 1089,43 352,85 600 x 600
1 102,43 42,68 191,21 1280,64 382,57 650 x 650
Base 106,56 42,68 196,16 1476,79 410,82 650 x 650
Berdasarkan perhitungan beban yang dipikul oleh setiap kolom dengan luas
tributary yang berbeda didapatkan beban terbesar yaitu pada tributary kolom A.
Tributary kolom A memikul beban terbesar dibandingkan tributary kolom yang

Emi Seftiana – M1C120011 10


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
lainnya sehingga dalam perancangan kolom, penentuan dimensi kolom ditinjau dari
kolom A.
Tabel 1.6 Hasil Perhitungan Preliminary Dimensi Kolom
Lantai Kolom Dimensi (mm)
Base 650 x 650
K1
1 650 x 650
2 600 x 600
K2
3 600 x 600
4 500 x 500
K3
5 500 x 500
6 400 x 400
K4
7 400 x 400
Setelah didapatkan dimensi kolom pada setiap lantai, selanjutnya meninjau
kembali kolom tersebut terhadap pengaruh tekuk. Rumus yang digunakan untuk
menghitung pengaruh tekuk pada kolom tak bergoyang berdasarkan SNI 2847:2019;
Pasal 6.2.5; Persamaan (6.2.5b); Hal-91, yaitu:
𝑘×𝑙
λ= ≤ 40
𝐼

𝐴

Tabel 1.7 Pengecekan Faktor Kelangsingan Kolom


Cek
Kolom b h k l λ
Kelangsingan
K1 Base 650 650 0,5 3850 10,259 Aman
K1 650 650 0,5 2750 7,328 Aman
K2 600 600 0,5 2750 7,939 Aman
K3 500 500 0,5 2750 9,526 Aman
K4 400 400 0,5 2750 11,908 Aman

1.3.4 Preliminary struktur dinding geser


Didapatkan nilai tebal shaerwall yang digunakan untuk perencanaan
bangunan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.8 Tabel minimum dinding h
Tipe Dinding Ketebalan minimum h
100 mm (a)
Tumpu 1 Terbesar dari 1/25 nilai terkecil dan panjang dan tinggi tidak
tertumpu (b)
100 mm
Bukan Tumpu Terbesar dari 1/30 nilai terkecil dan panjang dan tinggi tidak
tertumpu (c)
Basemen dan fondasi 190 mm (d)
eksterior1
(Sumber: SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung)

Emi Seftiana – M1C120011 11


TUGAS BESAR
DINAMIKA STRUKTUR DAN BANGUNAN TINGGI PTS 467 & ESS 161
Tabel 1.9 Penentuan Tebal Shearwall
idh = fy x Tebal Shearwall
fy db fc √𝒇𝒄
No. Lantai db/(5,4√𝒇𝒄) yang digunakan
(MPa) (mm) (MPa) (MPa) (MPa) (mm)
1 Rooftop 420 22 35 5,92 289,23 300
2 Lantai 7 420 22 35 5,92 289,23 300
3 Lantai 6 420 22 35 5,92 289,23 300
4 Lantai 5 420 22 35 5,92 289,23 300
5 Lantai 4 420 22 35 5,92 289,23 300
6 Lantai 3 420 22 35 5,92 289,23 300
7 Lantai 2 420 22 35 5,92 289,23 300
8 Lantai 1 420 22 35 5,92 289,23 300
9 Base 420 22 35 5,92 289,23 300
Ketebalan dinding geser yang digunakan dalam Tugas Besar Dinamika
Struktur dan Struktur Bangunan Tinggi mengikuti dimensi yang umum digunakan,
yaitu 300 mm.

1.4 Metode Analisis dan Desain Struktur


Struktur dianalisis secara dinamis elastis. Dalam hal ini analisisnya adalah
analisis ragam spektrum respons. Sistem yang dipilih adalah Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus. Di mana semua langkah yang dilakukan mengikuti
peraturan SNI 1726:2019. Sedangkan desain dilakukan sesuai dengan SNI
2847:2019. Di mana desain penampang beton dilakukan sesuai dengan Kategori
Desain Seismik yang ditentukan. Pada laporan ini gedung termasuk Kategori
Desain Seismik D.

1.5 Peraturan yang Dipakai


Peraturan – peraturan yang dipakai dalam pengerjaan tugas besar
bangunan gedung adalah sebagai berikut:
1. SNI 726:2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan
Gedung.
2. SNI 1727:2020 Beban Minimum untuk perancangan Bangunan Gedung dan
Struktur Lain.
3. SNI 2847:2019 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.

Emi Seftiana – M1C120011 12

Anda mungkin juga menyukai