Anda di halaman 1dari 144

PERENCANAAN STRUKTUR BETON ULTIMIT

UNMAS DENPASAR

OLEH :

Nama : Henri Meta Kondamay


NPM : 1805222010042
Semester : VII
Konsentrasi : STRUKTUR

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2021
Perencanaan Struktur Benton Ultimit i

Berikut ini adalah data dan ketentuan Perencanaan Struktur Beton Ultimit
pada Perencanaan HOTEL !

Data Perencanaan Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 1

BAB I
ESTIMASI DIMENSI

1.1. Estimasi Dimensi Balok

1.1.1 Balok Induk

Perkiraan dimensi balok induk dalam perencanaan dimana balok pada bagian
1
ujungnya di tumpu bebas diperkirakan tinggi balok adalah 𝐿 sampai dengan
10

1
𝐿.
15

a. Balok Induk I
1
Balok Induk I menggunakan Rumus 𝐿
12

1 1
ℎ= 𝐿= 600 = 50 𝑐𝑚
12 12

Nilai h = 50 cm
1 2
Pemilihan lebar balok biasanaya diambil antara ℎ sampai dengan ℎ,
2 3

2
digunakan Rumus : 3 ℎ

2 2
𝑏= ℎ = × 50 = 33,3 𝑐𝑚
3 3

Nilai b = 33,3 cm  Digunakan b = 35 cm

Jadi dimensi Balok Induk I yang digunakan adalah 35 cm/50 cm

b. Balok Induk II

(Catatan: karena jarak antara L1 dan L2 = 600 cm, maka dimensi Balok Induk

II adalah 35 cm/50 cm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 2

1.1.2 Balok Anak

Jarak L1 dan L2 adalah 600 cm


1 1
Tinggi balok anak adalah 10 𝐿 sampai dengan 15 𝐿, dipakai :

1 1
ℎ= 𝐿= × 600 = 42,86 𝑐𝑚
15 14

2 2
𝑏 = ℎ = × 40 = 26,6 𝑐𝑚 ≅ 𝟐𝟓 𝒄𝒎
3 3

Dimensi balok anak yang digunakan adalah 25 cm/45 cm.

1.2 Estimasi Dimensi Pelat

1.2.1 Penentuan Tebal Pelat

Data perencanaa, yaitu :

Mutu beton fc' = 25 MPa

Mutu baja fy = 320 MPa

Menurut SNI 2847-2019, pasal 8.3 butir a dan b bahwa tebal pelat

minimum dengan balok yang menghubungkan tumpuan pada semua sisinya

harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

 Pelat tanpa panel drop : 125 mm

 Pelat dengan panel drop : 100 mm

 Table 8.3.1.2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 3

a. Untuk 0,2 ≤ αfm ≤ 2,0

Ketebalan pelat minimum harus memenuhi :

𝑓𝑦
ℓ𝑛 ⋅ (0,8 + 1400)
ℎ=
36 + 5𝛽 ⋅ (𝛼𝑓𝑚 − 0,2)

dan tidak boleh kurang dari 125 mm

b. Untuk αm ≥ 2,0

Ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang dari :

𝑓𝑦
ℓ𝑛 ⋅ (0,8 + 1400)
ℎ=
36 + 9𝛽

dan tidak boleh kurang dari 90 mm

dimana :

h = tebal pelat (mm)

ℓ𝑛 = bentang bersih pelat (mm)

fy = tegangan baja (MPa)

α = perbandingan antara kekakuan lentur balok dengan pelat yang

dibatasi oleh garis tengah panel yang bersebelahan pada masing-

masing sisi balok.

αfm = harga α rata-rata dari semua balok pada tiap-tiap tepi panel.

β = perbandingan antara bentang bersih pada tiap-tiap tepi panel pendek

dari panel dua arah.

1.2.2 Perhitungan Tebal Pelat

Dalam SNI 1729 : 2020, hal.28 yang mengatur tentang kekuatan tarik

desain, t Pn , dan kekuatan tarik izin, Pn⁄𝑡 , komponen struktur terhubung-

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 4

sendi, harus diambil nilai terendah yang ditentukan sesuai dengan keadaan batas

keruntuhan tarik, keruntuhan geser, tumpu, dan leleh. Dan juga pada tabel D3,1

yang membahas tentang Pelat, siku, kanal dengan pengelasan pada heels, T dan

profil W yang elemen-elemennya disambung, dengan beban tarik disalurkan

hanya melalui las longitudinal.

1. Pelat Lantai

SNI 1729 : 2020 pada tabel D3,1 yang membahas tentang Pelat, siku,

kanal dengan pengelasan pada heels, T dan profil W yang elemen-elemennya

disambung, dengan beban tarik disalurkan hanya melalui las longitudinal.

Tebal pelat lantai yang direncanakan adalah 12 cm. sesuai dengan SNI

2847-2013 pasal 8.12 “Konstruksi balok T”, dalam menentukan lebar flens

efektif diatur menurut ketentuan berikut :

a. Balok T

Lebar slab efektif sebagai bagian dari sayap balok T tidak boleh melebihi

seperempat panjang bentang balok.

1
𝑏𝑒 = 𝐿
4

dan lebar efektif sayap yang menggantung pada masing-masing sisi

badan balok tidak boleh melebihi delapan kali tebal slab dan setengah

jarak bersih ke badan di sebelahnya :

1
b1 = 8 t1 atau 𝐿
2 1

1
b2 = 8 t2 atau 𝐿
2 2

be = bw + b1 + b2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 5

b. Balok L

Lebar efektif sebagian dari sayap balok L, tidak boleh melebihi

seperempat bentang balok.

1
be = .𝐿
4

dan lebar efektif sayap dari masing-masing sisi badan balok tidak boleh

melebihi delapan kali tebal pelat dan setengah jarak bersih antara balok-

balok yang bersebelahan :

1
b1 = 6 tl atau .𝐿
2 1

be = bw + 𝑏1

300 300
BALOK I, 1a
35 x 50
BALOK ANAK

BALOK II
25 x 45

35 x 50

600

BALOK I, 1b
35 x 50

300 300
NB : (SKALA 1 : 100) daerah yang diarsir adalah daerah yang akan
ditinjau dalam perhitungan

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 6

keterangan :

be = lebar efektif flens

bw = lebar badan balok dari penampang persegi

L = panjang balok

L1 = L2 = jarak bersih dari badan balok yang bersebelahan

t 1 = t2 = tebal pelat

 Balok Induk I, a (35 cm/50 cm)

Berikut ini adalah gambar potongan pelat dan balok induk I, yaitu :

be

12
50

35
1 1
y1  = 2 ⋅ (ℎ − 𝑡) = 2 ⋅ (50𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) = 19 cm

1 1
y2  = ℎ − 2 𝑡 = 50𝑐𝑚 − 2 ⋅ (12𝑐𝑚) = 44 cm

Lebar efektif balok induk

1 1
𝑏𝑒 = 𝐿 = × 300 = 75 𝑐𝑚
4 4

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝐿𝑛 = 35 𝑐𝑚 + (300 𝑐𝑚 − 35 𝑐𝑚) = 300 𝑐𝑚

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝑏1 + 𝑏2 = 35 + (8 × 12 𝑐𝑚) + (8 × 12 𝑐𝑚) = 227 𝑐𝑚

Dari hasil perhitungan digunakan nilai be terkecil yaitu 75 cm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 7

- Inersia balok induk

[(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) ⋅ 𝑦2 ] + [((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 ) ⋅ 𝑦1 ]
𝑦=
(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) + ((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 )

[(75𝑐𝑚 ⋅ 12𝑐𝑚) ⋅ 44𝑐𝑚] + [((50𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚) ⋅ 19𝑐𝑚]


=
(75𝑐𝑚 ⋅ 12𝑐𝑚) + ((50𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚)

𝑦 = 29,09 𝑐𝑚

Sehingga inersia dari balok induk adalah :

1 1
Ib = [ ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡 3 + (𝑦2 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡] + [12 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ (ℎ − 𝑡)3 + (𝑦1 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅
12

(ℎ − 𝑡)]

1
=[ ⋅ 75 ⋅ 123 + (44 − 29,09)2 ⋅ 75 ⋅ 12]
12
1
+ [12 ⋅ 25 ⋅ (50 − 12)3 + (19 − 29)2 ⋅ 25 ⋅ (50 − 12)]

= 210.885,7 + 295.439,68

= 506.325,3961 cm4

- Inersia pelat dari balok induk (Is)


1 1
𝐼𝑠 = 12 ⋅ 𝐿 ⋅ 𝑡 3 = 12 ⋅ 300 ⋅ 123 = 43.200 𝑐𝑚4

𝐼𝑏 506.325,3961
𝛼1 = = = 11.72
𝐼𝑠 43.200

 Balok Induk I, b (35 cm/50 cm)

NB : Balok Induk I, b Nilai untuk

𝐼𝑏 506.325.3961
𝛼1 = 𝛼2 = = = 11.72
𝐼𝑠 43.200

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 8

 Balok Induk II (35 cm/50 cm)

Berikut ini adalah gambar potongan pelat dan balok induk II, yaitu :

be

12
50

35
1 1
y1  = 2 ⋅ (ℎ − 𝑡) = 2 ⋅ (50𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) = 19 cm
1 1
y2  = ℎ − 2 𝑡 = 50𝑐𝑚 − 2 ⋅ (12𝑐𝑚) = 44 cm

- Lebar efektif balok induk


1 1
be = 4 𝐿 = 4 ⋅ 600𝑐𝑚 = 150 cm

be = bw + Ln = 35 cm + (600 cm – 35 cm) = 600 cm

be = bw + b1 + b2 = 35 + (8 × 12 cm) + (8 × 12 cm) = 227 cm

Dari hasil perhitungan digunakan nilai be terkecil yaitu 150 cm

- Inersia balok induk

[(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) ⋅ 𝑦2 ] + [((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 ) ⋅ 𝑦1 ]
𝑦=
(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) + ((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 )

[(150𝑐𝑚 ⋅ 12𝑐𝑚) ⋅ 44𝑐𝑚] + [((50𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚) ⋅ 19𝑐𝑚]


=
(150𝑐𝑚 ⋅ 12𝑐𝑚) + ((50𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚)

𝑦 = 33,377 𝑐𝑚

- Sehingga inersia dari balok induk adalah :

1
𝐼𝑏 = [ ⋅ 𝑏 ⋅ 𝑡 3 + (𝑦2 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡]
12 𝑒

1
+[ ⋅ 𝑏 ⋅ (ℎ − 𝑡)3 + (𝑦1 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ (ℎ − 𝑡)]
12 𝑤

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 9

1
=[ ⋅ 150 ⋅ 123 + (44 − 33,377)2 ⋅ 150 ⋅ 12]
12

1
+[ ⋅ 35 ⋅ (50 − 12)3 + (19 − 33,377)2 ⋅ 35 ⋅ (50 − 12)]
12

= 224.762,8 + 434.951,7

= 659.678,5 cm4

- Inersia pelat dari balok induk (Is)

1 1
𝐼𝑠 = ⋅ 𝐿 ⋅ 𝑡3 = ⋅ 600 ⋅ 123 = 86.400𝑐𝑚4
12 12

𝐼𝑏 659.678,5
𝛼3 = = = 7,64
𝐼𝑠 86.400

 Balok Anak (25 cm/45 cm)

Berikut ini adalah gambar potongan pelat dan balok anak, yaitu :

be
12
45

25
1 1
y1  = 2 ⋅ (ℎ − 𝑡) = 2 ⋅ (45𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) = 16,5 cm
1 1
y2  = ℎ − 2 𝑡 = 45𝑐𝑚 − 2 ⋅ (12𝑐𝑚) = 39 cm

- Lebar efektif balok anak


1 1
be = 4 𝐿 = 4 ⋅ 600𝑐𝑚 = 150 cm

be = bw + Ln = 25 cm + (600 cm – 25 cm) = 600 cm

be = bw + b1 + b2 = 25 + (8 × 12 cm) + (8 × 12 cm) = 217 cm

Dari hasil perhitungan digunakan nilai be terkecil yaitu 150 cm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 10

- Inersia balok anak

[(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) ⋅ 𝑦2 ] + [((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 ) ⋅ 𝑦1 ]
𝑦=
(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) + ((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 )

[(150𝑐𝑚 ⋅ 12𝑐𝑚) ⋅ 39𝑐𝑚] + [((45𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) ⋅ 25𝑐𝑚) ⋅ 16,5𝑐𝑚]


=
(150𝑐𝑚 ⋅ 12𝑐𝑚) + ((45𝑐𝑚 − 12𝑐𝑚) ⋅ 25𝑐𝑚)

𝑦 = 32,93 𝑐𝑚

Sehingga inersia dari balok induk adalah :

1
𝐼𝑏 = [12 ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡 3 + (𝑦2 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡]

1
+[ ⋅ 𝑏 ⋅ (ℎ − 𝑡)3 + (𝑦1 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ (ℎ − 𝑡)]
12 𝑤
1
= [12 ⋅ 150 ⋅ 123 + (39 − 32,93)2 ⋅ 150 ⋅ 12]

1
+ [12 ⋅ 25 ⋅ (45 − 12)3 + (16,5 − 32,93)2 ⋅ 25 ⋅ (45 − 12)]

= 111.609,2 + 271.252,4

= 382.861,6 cm4

- Inersia pelat dari balok induk (Is)

1 1
𝐼𝑠 = ⋅ 𝐿 ⋅ 𝑡3 = ⋅ 600 ⋅ 123 = 86.400 cm4
12 12

𝐼𝑏 382.861,6
𝛼4 = = = 4.43
𝐼𝑠 86.400

- sehingga harga αm

𝛼1 + 𝛼2 + 𝛼3 + 𝛼4
=
4

11,72 + 11,72 + 7,64 + 4,43


=
4

= 8,88 ≥ 2 (OK)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 11

 Menghitung Tebal Pelat Lantai 1

Untuk αm ≥ 2,0 maka ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang dari :

𝑓𝑦
ℓ𝑛 ⋅ (0,8 + 1400)
ℎ=
36 + 9𝛽

dan tidak boleh kurang dari 90 mm

dimana :

1 1 1 1
ℓ𝑛 = 𝐿𝑦 − (2 ⋅ 𝑏𝑤 + 2 ⋅ 𝑏𝑤 ) = 600 – (2 ⋅ 35 + 2 ⋅ 35) = 565 cm

1 1 1 1
𝑆𝑛 = 𝐿𝑋 − (2 ⋅ 𝑏𝑤 + 2 ⋅ 𝑏𝑤 ) = 300 – (2 ⋅ 25 + 2 ⋅ 25) = 275 cm

ℓ𝑛 565
β= = = 2,055
𝑆𝑛 280

maka :

𝑓𝑦
ℓ𝑛 ⋅ (0,8 + 1400)
ℎ=
36 + 9𝛽

320
565 ⋅ (0,8 + 1400)
= 10,665
36 + 9 ⋅ 2,055

Dan pelat tidak perlu lebih tebal dari

𝑓𝑦 320
ℓ𝑛 ⋅ (0,8 + 1400) 575 ⋅ (0,8 + 1400)
ℎ= =
36 36

= 16,14 cm ≅ 16 cm

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh tebal pelat lantai rencana yang

dipakai yaitu, t = 12 cm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 12

2. Pelat Atap

Tebal pelat atap yang direncanakan 100 mm = 10 cm. Dengan cara yang

sama seperti pada perhitungan pelat lantai, dengan dimensi balok sebagai

berikut :

- Balok induk 35/50

- Balok anak 25/45

300 300
BALOK I, 1a
35 x 50
BALOK ANAK

BALOK II
25 x 45

35 x 50

600

BALOK I, 1b
35 x 50

300 300
Catatan : (SKALA 1 : 100) daerah yang diarsir adalah daerah yang ditinjau

dalam perhitungan.

 Balok Induk I, a 35 cm/50 cm

Berikut ini adalah gambar potongan pelat dan balok induk I, yaitu :

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 13

be

10
50

35

1 1
y1  = 2 ⋅ (ℎ − 𝑡) = 2 ⋅ (50𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) = 20 cm

1 1
y2  = ℎ − 2 𝑡 = 50𝑐𝑚 − 2 ⋅ (10𝑐𝑚) = 45 cm

- Lebar efektif balok induk

1 1
𝑏𝑒 = 𝐿 = × 300 = 75 𝑐𝑚
4 4

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝐿𝑛 = 35 𝑐𝑚 + (300 𝑐𝑚 − 35 𝑐𝑚) = 300 𝑐𝑚

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝑏1 + 𝑏2 = 35 + (8 × 10 𝑐𝑚) + (8 × 10 𝑐𝑚) = 195 𝑐𝑚

Dari hasil perhitungan digunakan nilai be terkecil yaitu 75 cm

- Inersia balok induk

[(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) ⋅ 𝑦2 ] + [((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 ) ⋅ 𝑦1 ]
𝑦=
(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) + ((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 )

[(75𝑐𝑚 ⋅ 10𝑐𝑚) ⋅ 45𝑐𝑚] + [((50𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚) ⋅ 20𝑐𝑚]


=
(75𝑐𝑚 ⋅ 10𝑐𝑚) + ((50𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚)

𝑦 = 28,72 𝑐𝑚

Sehingga inersia dari balok induk adalah :

1
𝐼𝑏 = [ ⋅ 𝑏 ⋅ 𝑡 3 + (𝑦2 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡]
12 𝑒

1
+[ ⋅ 𝑏 ⋅ (ℎ − 𝑡)3 + (𝑦1 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ (ℎ − 𝑡)]
12 𝑤

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 14

1
=[ ⋅ 75 ⋅ 103 + (45 − 28,72)2 ⋅ 75 ⋅ 10]
12

1
+[ ⋅ 35 ⋅ (50 − 10)3 + (20 − 28,72)2 ⋅ 35 ⋅ (50 − 10)]
12

= 205.006,0844 + 293.143,1404

= 498.149,2248

Inersia pelat dari balok induk (Is)


1 1
𝐼𝑠 = 12 ⋅ 𝐿 ⋅ 𝑡 3 = 12 ⋅ 300 ⋅ 103 = 25.000 𝑐𝑚4

𝐼𝑏 498.149,2248
𝛼1 = = = 19,93
𝐼𝑠 25.000

 Balok Induk I, b (35 cm/50 cm)

NB : Balok Induk I, b Nilai untuk

𝐼𝑏 498.149,2248
𝛼1 = 𝛼2 = = = 19,93
𝐼𝑠 25.000

 Balok Induk II, 35 cm/50 cm

Berikut ini adalah gambar potongan pelat dan balok induk II, yaitu :

be
10
50

35

1 1
y1  = 2 ⋅ (ℎ − 𝑡) = 2 ⋅ (50𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) = 20 cm

1 1
y2  = ℎ − 2 𝑡 = 50𝑐𝑚 − 2 ⋅ (10𝑐𝑚) = 45 cm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 15

- Lebar efektif balok induk

1 1
𝑏𝑒 = 𝐿 = × 600 = 150 𝑐𝑚
4 4

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝐿𝑛 = 35 𝑐𝑚 + (300 𝑐𝑚 − 35 𝑐𝑚) = 300 𝑐𝑚

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝑏1 + 𝑏2 = 35 + (8 × 10 𝑐𝑚) + (8 × 10 𝑐𝑚) = 195 𝑐𝑚

Dari hasil perhitungan digunakan nilai be terkecil yaitu 150 cm

- Inersia balok induk

[(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) ⋅ 𝑦2 ] + [((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 ) ⋅ 𝑦1 ]
𝑦 =
(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) + ((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 )

[(150𝑐𝑚 ⋅ 10𝑐𝑚) ⋅ 45𝑐𝑚] + [((50𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚) ⋅ 20𝑐𝑚]


=
(150𝑐𝑚 ⋅ 10𝑐𝑚) + ((50𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) ⋅ 35𝑐𝑚)

𝑦 = 32,93

Sehingga inersia dari balok induk adalah :

1
𝐼𝑏 = [ ⋅ 𝑏 ⋅ 𝑡 3 + (𝑦2 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡]
12 𝑒

1
+[ ⋅ 𝑏 ⋅ (ℎ − 𝑡)3 + (𝑦1 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ (ℎ − 𝑡)]
12 𝑤

1
=[ ⋅ 150 ⋅ 103 + (45 − 32,93)2 ⋅ 150 ⋅ 10]
12

1
+[ ⋅ 35 ⋅ (50 − 10)3 + (20 − 32,93)2 ⋅ 35 ⋅ (50 − 10)]
12

= 230.989,9 + 420.763

= 651.752,9

- Inersia pelat dari balok induk (Is)


1 1
𝐼𝑠 = 12 ⋅ 𝐿 ⋅ 𝑡 3 = 12 ⋅ 600 ⋅ 103 = 50.000 𝑐𝑚4

𝐼𝑏 651.752,9
𝛼3 = = = 13
𝐼𝑠 50.000

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 16

 Balok Anak 25 cm/40 cm

Berikut ini adalah gambar potongan pelat dan balok induk II, yaitu :

be

10
45

25
1 1
y1  = 2 ⋅ (ℎ − 𝑡) = 2 ⋅ (45𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) = 17,5 cm

1 1
y2  = ℎ − 2 𝑡 = 40𝑐𝑚 − 2 ⋅ (10𝑐𝑚) = 40 cm

- Lebar efektif balok induk

1 1
𝑏𝑒 = 𝐿 = × 600 = 150 𝑐𝑚
4 4

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝐿𝑛 = 25 𝑐𝑚 + (300 𝑐𝑚 − 25 𝑐𝑚) = 300 𝑐𝑚

𝑏𝑒 = 𝑏𝑤 + 𝑏1 + 𝑏2 = 25 + (8 × 10 𝑐𝑚) + (8 × 10 𝑐𝑚) = 185 𝑐𝑚

Dari hasil perhitungan digunakan nilai be terkecil yaitu 150 cm

- Inersia balok induk

[(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) ⋅ 𝑦2 ] + [((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 ) ⋅ 𝑦1 ]
𝑦=
(𝑏𝑒 ⋅ 𝑡) + ((ℎ − 𝑡) ⋅ 𝑏𝑤 )

[(150𝑐𝑚 ⋅ 10𝑐𝑚) ⋅ 40𝑐𝑚] + [((45𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) ⋅ 25𝑐𝑚) ⋅ 17,5𝑐𝑚]


=
(150𝑐𝑚 ⋅ 10𝑐𝑚) + ((45𝑐𝑚 − 10𝑐𝑚) ⋅ 25𝑐𝑚)

𝑦 = 31,71

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 17

Sehingga inersia dari balok induk adalah :

1
𝐼𝑏 = [ ⋅ 𝑏 ⋅ 𝑡 3 + (𝑦2 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑒 ⋅ 𝑡]
12 𝑒

1
+[ ⋅ 𝑏 ⋅ (ℎ − 𝑡)3 + (𝑦1 − 𝑦)2 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ (ℎ − 𝑡)]
12 𝑤

1
=[ ⋅ 150 ⋅ 103 + (40 − 31,71)2 ⋅ 150 ⋅ 10]
12

1
+[ ⋅ 25 ⋅ (45 − 10)3 + (17,5 − 31,71)2 ⋅ 25 ⋅ (45 − 10)]
12

= 115.573,061 + 266.019,593

= 381.592,6535

- Inersia pelat dari balok induk (Is)


1 1
𝐼𝑠 = 12 ⋅ 𝐿 ⋅ 𝑡 3 = 12 ⋅ 600 ⋅ 103 = 50.000 𝑐𝑚4

𝐼𝑏 381.592,6535
𝛼4 = = = 7.632
𝐼𝑠 50.000

sehingga harga αm

𝛼1 + 𝛼2 + 𝛼3 + 𝛼4
=
4
19,93 + 19,93 + 13 + 7.632
=
4

= 15.13 ≥ 2 (OK)

 Menghitung Tebal Pelat Atap

Untuk αm ≥ 2.0 maka ketebalan pelat minimum tidak boleh kurang dari :

𝑓𝑦
ℓ𝑛 ⋅ (0.8 + 1400)
ℎ=
36 + 9𝛽

dan tidak boleh kurang dari 90 mm

dimana :

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 18

1 1 1 1
ℓ𝑛 = 𝐿𝑦 − (2 ⋅ 𝑏𝑤 + 2 ⋅ 𝑏𝑤 ) = 600 – (2 ⋅ 35 + 2 ⋅ 35) = 565 cm

1 1 1 1
𝑆𝑛 = 𝐿𝑋 − (2 ⋅ 𝑏𝑤 + 2 ⋅ 𝑏𝑤 ) = 300 – (2 ⋅ 25 + 2 ⋅ 25) = 275 cm

ℓ𝑛 565
β= = = 2,055
𝑆𝑛 275

maka :

𝑓𝑦
ℓ𝑛 ⋅ (0,8 + 1400)
ℎ=
36 + 9𝛽

320
565 ⋅ (0,8 + 1400)
= 10,665 ≅ 𝟏𝟏 𝒄𝒎
36 + 9 ⋅ 2,055

Dan pelat tidak perlu lebih tebal dari

𝑓𝑦 320
ℓ𝑛 ⋅ (0,8 + 1400) 575 ⋅ (0,8 + 1400)
ℎ= =
36 36

= 16,14 cm ≅ 16 cm

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh tebal pelat lantai rencana yang

dipakai yaitu, t = 10 cm.

CATATAN : Karena t rencana lebih kecil dari t hitung maka di gunakan t

hitung, yaitu : 11 cm. Berikut gambar pelat Hitung :

be
11
45

25

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 19

A B C
6

600
Naik

600
4

600
3
600

Naik
600

1
300 300 300 300

Gambar Denah Lantai 2, (Skala 1 : 100)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Benton Ultimit 20

400
400
200
600 600
A B C

Gambar Potongan, (Skala 1 : 100)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 21

BAB II
PERENCANAAN PELAT

2.1 Pembebanan Pelat Lantai

Beban-beban yang bekeja pada pelat berdasarkan pada Peraturan Pembebanan

Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983(PPIUG-1983). Adapun ketentuan dari pelat

lantai adalah sebagai berikut ini :

 Tebal pelat lantai, t = 12 cm =120 mm

 Tebal spesi, t = 3 cm = 30 mm

 Tebal tegel, t = 2 cm = 20 mm

 Diameter tulangan utama ϕ d = 10 mm

 Tebal selimut beton untuk beton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca

atau berhubungan dengan tanah sesuai SNI 2847-2019 pasal 7.7.1 selimut beton

untuk penulangan harus sesuai dengan tabel 20.6.1.3.1 slab dinding, balok usuk

seperti batang tulangan D-36 dan yang lebih kecil, digunakan selimut beton (p) =

20 mm

 Gamma beton, γb = 2.400 Kg/m3

 Gamma spesi γs = 2.100 Kg/m3

 Beban mati (WD), ditinjau per meter lebar pias

- Berat sendiri pelat (0,12 × 2.400 Kg/m3) = 288 Kg/m2

- Berat spesi (0,03 × 2.100 Kg/m3) = 63 Kg/m2

- Berat tegel, t = 2 cm (0,02 × 2.400 Kg/m3) = 48 Kg/m2

- Berat plafond = 11 Kg/m2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 22

- Berat penggantung = 7 Kg/m2

- Instalasi MEP = 4 Kg/m2

Total beban mati (WD) = 421 Kg/m2

 Beban hidup (WL)

Beban untuk lantai gedung hotel

- Ruang Tidur = 144 Kg/m2

- Kamar Mandi = 192 Kg/m2

- Koridor = 479 Kg/m2

- Gudang = 96 Kg/m2

Beban hidup (WL) yang digunakan = 479 Kg/m2

 Beban ultimate (WU)

WU = 1.2 ⋅ 𝑞𝐷 + 1.6 ⋅ 𝑞𝐿

= (1,2 ⋅ 421) + (1,6 ⋅ 479)

= 1271,6 Kg/m2

= 12,716 KN/m2

 Tinggi efektif (untuk arah sumbu-x dan sumbu-y)

- Tinggi efektif (d) dalam arah-x


1
dx = ℎ − 𝑝 − 2 ⋅ 𝜑𝐷

1
= 120 − 20 − ⋅ 10
2

= 95 mm

- Tinggi efektif (d) dalam arah-y

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 23

1
dy = ℎ − 𝑝 − 𝜑𝐷 − 2 ⋅ 𝜑𝐷

1
= 120 − 20 − 10 − 2 ⋅ 10

= 85 mm

85
95
120
20

2.2 Pembebanan Pelat Atap

Beban-beban yang bekeja pada pelat berdasarkan pada Peraturan Pembebanan

Indonesia Untuk Gedung Tahun 1983.

Adapun ketentuan dari pelat atap adalah :

 Tebal pelat atap, t = 10 cm = 100 mm

 Tebal spesi, t = 3 cm = 30 mm

 Diameter tulangan utama Ø = 10 mm

 Tebal selimut beton untuk beton yang langsung berhubungan dengan tanah atau

cuaca sesuai SNI 2847-2019 pasal 7.7.1 selimut beton untuk penulangan harus

sesuai dengan tabel 20.6.1.3.1, Batang D16, Kawat 13 atau D13 dan yang lebih

kecil, menggunakan ketebalan selimut beton sebesar p = 40 mm

 Gamma beton, γb = 2.400 Kg/m3

 Gamma air γa = 1.000 Kg/m3

 Beban mati (WD), ditinjau per meter lebar pias

- Berat sendiri pelat (0,10 × 2.400 Kg/m3) = 240 Kg/m2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 24

- Berat spesi (0,03 × 2.100 Kg/m3) = 63 Kg/m2

- Berat plafond = 11 Kg/m2

- Instalasi MEP = 4 Kg/m2

- Berat penggantung = 7 Kg/m2

Total beban mati (WD) = 325 Kg/m2

 Beban hidup (WL)

- Untuk atap, beban hidupnya = 96 Kg/m2

- Berat air hujan (40 – 0,8 α), α = 0˚ = 4 Kg/m2

Total beban hidup (WL) = 100 Kg/m2

 Beban ultimate (WU)

WU = 1,2 ⋅ 𝑞𝐷 + 1,6 ⋅ 𝑞𝐿

= (1,2 ⋅ 325) + (1,6 ⋅ 100)

= 550 Kg/m2

= 5,50 KN/m2

 Tinggi efektif (untuk arah sumbu-x dan sumbu-y)

- Tinggi efektif (d) dalam arah-x


1
dx = ℎ − 𝑝 − 2 ⋅ 𝜑𝐷

1
= 100 − 30 − 2 ⋅ 10

= 65 mm

- Tinggi efektif (d) dalam arah-y


1
dy = ℎ − 𝑝 − 𝜑𝐷 − 2 ⋅ 𝜑𝐷

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 25

1
= 100 − 30 − 10 − 2 ⋅ 10

= 55 mm

55
65
100
30

2.3 Perhitungan Penulangan

Dalam pehitungan untuk menentukan dimensi penulangan, sebelumnya harus

dihitung momen-momen yang ditimbulkan akibat lentur yang bekerja selebar 1 meter

lebar pias pada arah x dan arah y sesuai dengan tipe penyaluran beban pada pelat

berdasarkan metode amplop.

𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥

√𝑓′𝑐 √25
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,00391
4. 𝑓𝑦 4 . 320

1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,00438
𝑓𝑦 320

Digunakan ρmin terbesar yaitu ρmin = 0,00438

0,85 . 𝑓′𝑐 600


𝜌𝑏 = . 𝛽.
𝑓𝑦 600. 𝑓𝑦

0,85 . 25 600
𝜌𝑏 = . 0,85. = 0,03681
320 600.320

𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75 . 𝜌𝑏 = 0,075 . 0,03681 = 0,02761

jadi besarnya ρ adalah

𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑥

0,00438 < 𝜌 < 0,0276

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 26

Jika ρ lebih kecil dari ρ min maka yang digunakan adalah ρmin. Momen-momen

tersebut dihitung menurut momen lapangan (ml) dan momen tumpuan (mt), masing-

masing pada arah x dan arah y. Momen jepit tak terduga (mjt) dianggap sama dengan

setengah momen lapangan.

2.4 Perhitungan Penulangan Pelat

- Pelat Atap Tipe A (Pelat 1 arah)

600

A
300
ly
𝑙𝑦 = 6 m ; 𝑙𝑥 = 3 m  =3
lx

ly
Karena nilai > 2 , maka pelat di atas termasuk pelat 1 arah. Penulangan yang
lx

digunakan adalah dalam arah Lx sebagai arah yang lebih kecil, karena Lx memikul

beban yang lebih besar.

Beban ultimate (WU)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 27

WU = 1,2 ⋅ 𝑞𝐷 + 1,6 ⋅ 𝑞𝐿

= (1,2 ⋅ 325) + (1,6 ⋅ 100)

= 550 Kg/m2

= 5,50 KN/m2

Beban ultimate (qu) pada lantai = 5,50 kN/m2

Digunakan tulangan Ø10

- Tinggi Efektif (d)


1 1
d = ℎ − 𝑝 − 2 ⋅ 𝜑𝐷 = 100 − 30 − 2 ⋅ 10 = 65 mm

- Momen Lapangan
1 1
MU = 8 ⋅ 𝑊𝑈 ⋅ 𝐿𝑥 2 = 8 ⋅ 5,50 ⋅ 32 = 6,1875 KNm

- Momen Tumpuan
1 1
MU = 24 ⋅ 𝑊𝑈 ⋅ 𝐿𝑥 2 = 24 ⋅ 5,50 ⋅ 32 = 2,0625 KNm

- Penulangan Lapangan Arah-X

𝑀𝑢 = 𝑀 . 𝐿𝑥 = 6,1875 𝐾𝑁. 𝑚 = 6.187.500 𝑁. 𝑚𝑚

𝑀𝑢 6.187.500
𝑀𝑛 = = = 7.734.375 𝑁. 𝑚𝑚
𝜑 0,8

𝑀𝑛 7.734.375
𝑅𝑛 = = = 1,83062 𝑀𝑃𝑎
𝑏 . 𝑑2 1000 . 652

𝑓𝑦 320
𝑚= = = 15.0588
0,85 . 𝑓′𝑐 0,85 . 25

1 2 ⋅ 𝑅𝑛 ⋅ 𝑚
𝜌= ⋅ (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 28

1 2 ⋅ 1,83062 ⋅ 15.0588
𝜌= ⋅ (1 − √1 − )
15.0588 320

𝜌 = 0.00599 < ρmin

Berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 9.6.1.3 Luas tulangan yang

disediakan paling tidak sepertiga lebih besar dari yang disyaratkan dalam analisis,

sehingga :

4 4
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 . = 0.00599 . = 0.007987 < (𝜌𝑚𝑎𝑥𝑚𝑖𝑛 )
3 3

Jadi yang digunakan adalah ρperlu = ρmin = 0.007987

As = 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 ⋅ 𝑏 ⋅ 𝑑

= 0.00799 ⋅ 1000 ⋅ 65

= 519,214 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm

𝐴𝑠 519,214
𝑛= = = 10.3253
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝑑 . 𝜋. 10
4
n ≈ 10 buah
1000
𝑆= = 100 ≅ 125 mm
10

Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 10 – 125 mm

- Penulangan Tumpuan Arah-X

𝑀𝑢 = 𝑀 . 𝐿𝑥 = 2,0625 𝐾𝑁. 𝑚 = 2.062.500 𝑁. 𝑚𝑚

𝑀𝑢 2.062.500
𝑀𝑛 = = = 2.578.125 𝑁. 𝑚𝑚
𝜑 0,8

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 29

𝑀𝑛 2.578.125
𝑅𝑛 = 2
= = 0.0061 𝑀𝑃𝑎
𝑏 .𝑑 1000 . 652

𝑓𝑦 320
𝑚= = = 15.0588
0,85 . 𝑓′𝑐 0,85 . 25

1 2 ⋅ 𝑅𝑛 ⋅ 𝑚
𝜌= ⋅ (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 ⋅ 0.0061 ⋅ 15.0588
𝜌= ⋅ (1 − √1 − )
15.0588 320

𝜌 = 0,0000019 < 𝜌𝑚𝑖𝑛

Berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 9.6.1.3 Luas tulangan yang disediakan

paling tidak sepertiga lebih besar dari yang disyaratkan dalam analisis, sehingga :

4 4
𝜌𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 . = 0,0000019 . = 2.54289 > 𝜌𝑚𝑖𝑛
3 3

Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0,00438

As = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0,00438 ⋅ 1000 ⋅ 65

= 284.375 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm

𝐴𝑠 284,375
𝑛= = = 3.977 ≈ 𝟒 𝒃𝒖𝒂𝒉
1 1
. 𝜋. 𝑑 2 . 𝜋. 102
4 4
1000
𝑆= = 250 𝑚𝑚
4

Jadi untuk tulangan tumpuan dipasang ϕ 10 – 250 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 30

Perhitungan Tulangan Bagi / Tulangan Susut untuk pelat 1 arah


Berdasarkan SNI 2847-2019 Tabel 24.4.3.2 Tulangan susut harus paling

sedikit memiliki rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton 0,0020

dan tidak kurang dari 0,0014 untuk pelat yang menggunakan batang tulangan ulir

mutu < 420.

Asb = 0,0020 × b × h

= 0,0020 × 1000 × 100

= 200 mm2

Jumlah tulangan :

𝐴𝑠 200
𝑛= = = 2,55 ≈ 𝟒 𝒃𝒖𝒂𝒉 (𝑃𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛)
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝑑 4 . 𝜋. 10
1000
𝑆= = 250 𝑚𝑚
4

Jadi untuk tulangan susut/ bagi dipasang ϕ 10 – 250 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 31

2.5 Perhitungan Penulangan Pelat

- Pelat Lantai 1 Tipe B (Pelat 2 arah)

600

300
`

ly
𝑙𝑦 = 6 m ; 𝑙𝑥 = 3 m  =2
lx
ly
Karena nilai > 2,5 .Maka pelat di atas termasuk pelat 2 arah. Beban ultimate (qu)
lx

pada lantai = 12,716 KN/m2

Digunakan tulangan Ø = 10

- Tinggi Efektif (d)

Tinggi efektif (untuk arah sumbu-x dan sumbu-y)

Tinggi efektif (d) dalam arah-x


1
dx = ℎ − 𝑝 − 2 ⋅ 𝜑𝐷

1
= 120 − 20 − 2 ⋅ 10

= 95 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 32

TInggi efektif (d) dalam arah-y


1
dy = ℎ − 𝑝 − 𝜑𝐷 − 2 ⋅ 𝜑𝐷

1
= 120 − 20 − 10 − 2 ⋅ 10

= 85 mm

- Momen Lapangan

ly
Dalam table CUR PBI 1971, Nilai = 2 adalah sebagai berikut
lx

TABEL CUR PBI 1971


untuk nilai 2,0
Mlx 41
Mly 12
Mtx 83
Mty 57

x1 = 100 dan x2 = 37, yang di ambil dari table 13.3.1 “Momen didalam pelat persegi

yang menumpu pada ke empat tepinya akibat beban terbagi rata”.

𝑀𝐿𝑋 = 0,001 . 𝑊𝑢 . 𝐿𝑥 2 . 𝑥1 = 0,001 . 1271,6 . 32 . 41 = 4.692204 𝐾𝑁. 𝑚

𝑀𝐿𝑌 = 0,001 . 𝑊𝑢 . 𝐿𝑥 2 . 𝑥2 = 0,001 . 12,76 . 32 . 12 = 1.373328 𝐾𝑁. 𝑚

- Momen Tumpuan

𝑀𝐿𝑋 = −0,001 . 𝑊𝑢 . 𝐿𝑥 2 . 𝑥1 = 0,001 . 12,76 . 32 .83 = −9.498852 𝐾𝑁. 𝑚

𝑀𝐿𝑌 = −0,001 . 𝑊𝑢 . 𝐿𝑥 2 . 𝑥2 = 0,001 . 12,76 . 32 . 57 = −6.523308 𝐾𝑁. 𝑚

- Penulangan Lapangan Arah-X

𝑀𝑢 = 𝑀 𝑙𝑥 = 4.692204 𝐾𝑁. 𝑚 = 4.692.204 𝑁. 𝑚𝑚

𝑀𝑢 4.692.204
𝑀𝑛 = = = 5.865.255 𝑁. 𝑚𝑚
∅ 0,8

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 33

𝑀𝑛 5.865.255
𝑅𝑛 = 2
= = 0.65 𝑀𝑃𝑎
𝑏. 𝑑 1000. 952

𝑓𝑦 320
𝑚= = = 15,06
0,85. 𝑓′𝑐 0,85 . 25

1 2. 𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌= . (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 . 0.65 . 15,06
𝜌= . (1 − √1 − ) = 0.002063
15,06 320

𝜌 = 0.002063 < 𝜌min

Berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 9.6.1.3 Luas tulangan yang

disediakan paling tidak sepertiga lebih besar dari yang disyaratkan dalam analisis,

sehingga :

4 4
𝜌𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 . = 0.002063 . = 0.00275 < 𝜌𝑚𝑖𝑛
3 3

Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.004375

As = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0.004375 . 1000 . 95

= 415.625 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm

𝐴𝑠 415.625
𝑛= = = 5.2898 ≈ 𝟔 𝒃𝒖𝒂𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝑑 . 𝜋. 10
4
1000
𝑆= = 166.667 𝑚𝑚−→≈ 150 mm (memudahkan pengerjaan)
6

Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 10 – 150 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 34

- Penulangan Lapangan Arah-Y

Mu = M ty = 1.373328 KN.m = 1.373.328N.mm

𝑀𝑢 1.373.328
𝑀𝑛 = = = 1.716.660 𝑁. 𝑚𝑚
∅ 0,8

𝑀𝑛 1.716.660
𝑅𝑛 = = = 0.19 𝑀𝑃𝑎
𝑏. 𝑑 2 1000. 852

𝑓𝑦 320
𝑚= = = 15,06
0,85. 𝑓′𝑐 0,85.25

1 2. 𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌= . (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 . 0.19 . 15,06
𝜌= . (1 − √1 − ) = 0.000597
15.06 320

𝜌 = 0.000597 < 𝜌min

Berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 9.6.1.3 Luas tulangan yang disediakan

paling tidak sepertiga lebih besar dari yang disyaratkan dalam analisis, sehingga :

4 4
𝜌𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 . = 0.000597 . = 0.000796 < 𝜌𝑚𝑖𝑛
3 3

Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.004375

As = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0.004375 . 1000 . 85

= 371.875 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm

𝐴𝑠 371.875
𝑛= = = 4.7 ≈ 𝟓 𝒃𝒖𝒂𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝑑 . 𝜋. 10
4

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 35

1000
𝑆= = 200 𝑚𝑚−→≈ 200 mm (memudahkan pengerjaan)
5

Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 10 – 200 mm

- Penulangan Tumpuan Arah-X

𝑀𝑢 = 𝑀 𝑙𝑥 = 9.498852 𝐾𝑁. 𝑚 = 9.498.852 𝑁. 𝑚𝑚

𝑀𝑢 9.498.852
𝑀𝑛 = = = 11.873.565 𝑁. 𝑚𝑚
∅ 0,8

𝑀𝑛 11.873.565
𝑅𝑛 = 2
= = 1.3156 𝑀𝑃𝑎
𝑏. 𝑑 1000. 952

𝑓𝑦 320
𝑚= = = 15,06
0,85. 𝑓′𝑐 0,85 . 25

1 2. 𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌= . (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 . 1,3156 . 15,06
𝜌= . (1 − √1 − ) = 0.004247
15,06 320

𝜌 = 0.004247 < 𝜌min

Berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 9.6.1.3 Luas tulangan yang

disediakan paling tidak sepertiga lebih besar dari yang disyaratkan dalam analisis,

sehingga :

4 4
𝜌𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 . = 0.004247 . = 0.005663 < 𝜌𝑚𝑖𝑛
3 3

Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.004375

As = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0.004375 . 1000 . 95 = 415.625 mm2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 36

Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm

𝐴𝑠 415.625
𝑛= = = 5.2898 ≈ 𝟔 𝒃𝒖𝒂𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝑑 . 𝜋. 10
4
1000
𝑆= = 166.667 𝑚𝑚−→≈ 150 mm (memudahkan pengerjaan)
6

Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 10 – 150 mm

- Penulangan Tumpuan Arah-Y

Mu = M ty = 6.523308KN.m = 6.523.308 N.mm

𝑀𝑢 6.523.308
𝑀𝑛 = = = 8.154.135 𝑁. 𝑚𝑚
∅ 0,8

𝑀𝑛 8.154.135
𝑅𝑛 = 2
= = 1.1286 𝑀𝑃𝑎
𝑏. 𝑑 1000. 852

𝑓𝑦 320
𝑚= = = 15,06
0,85. 𝑓′𝑐 0,85.25

1 2. 𝑅𝑛 . 𝑚
𝜌= . (1 − √1 − )
𝑚 𝑓𝑦

1 2 . 1,1286 . 15,06
𝜌= . (1 − √1 − ) = 0.00363
15.06 320

𝜌 = 0.00363 < 𝜌min

Berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 9.6.1.3Luas tulangan yang

disediakan paling tidak sepertiga lebih besar dari yang disyaratkan dalam analisis,

sehingga :

4 4
𝜌𝑃𝑒𝑟𝑙𝑢 = 𝜌𝐴𝑛𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑠 . = 0.00363 . = 0.00483 > 𝜌𝑚𝑖𝑛
3 3

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 37

Jadi yang digunakan adalah ρmin = 0.00483

As = 𝜌𝑚𝑖𝑛 . 𝑏 . 𝑑

= 0.00483 . 1000 . 85 = 410.9312 mm2

Direncanakan menggunakan tulangan dengan ϕ 10 mm

𝐴𝑠 410.9312
𝑛= = = 5.23 ≈ 𝟔 𝒃𝒖𝒂𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝑑 . 𝜋. 10
4
1000
𝑆= = 166.667 𝑚𝑚−→≈ 150 mm (memudahkan pengerjaan)
6

Jadi untuk tulangan lapangan dipasang ϕ 10 – 150 mm

- Perhitungan Tulangan Bagi / Tulangan Susut untuk pelat 2 arah

Berdasarkan SNI 2847-2019 Tabel 24.4.3.2 Tulangan susut harus paling

sedikit memiliki rasio luas tulangan terhadap luas bruto penampang beton 0,0020

dan tidak kurang dari 0,0014 untuk pelat yang menggunakan batang tulangan ulir

mutu < 420.

Asb = 0,0020 × b × h

= 0,0020 × 1000 × 120

= 240 mm2

Jumlah tulangan :

𝐴𝑠 240
𝑛= = = 3,05 ≈ 𝟒 𝐛𝐮𝐚𝐡
1 1
. 𝜋. 𝑑 2 . 𝜋. 102
4 4
1000
𝑆= = 250 𝑚𝑚−→≈ 250 mm (memudahkan pengerjaan)
4

Jadi untuk tulangan susut/ bagi dipasang ϕ 10 – 250 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 38

2.6 Perataan Beban Pelat

A. Beban Trapesium

h L - 2h h

qek O

A B
F1 F2 F2 F1
Rav F Rbv
L

1
F1 = ⋅ ℎ2
2

1 1
F2 = 2 ⋅ (𝐿 − 2ℎ) ⋅ ℎ = 2 ⋅ 𝐿 ⋅ ℎ − ℎ2

F = 2 ⋅ (𝐹1 + 𝐹2 )

1 1
= 2 ⋅ (2 ⋅ ℎ2 + 2 ⋅ 𝐿 ⋅ ℎ − ℎ2 )

= ℎ2 + 𝐿 ⋅ ℎ − 2 ⋅ ℎ2

= ℎ ⋅ (𝐿 − ℎ)

1
RA =2⋅𝐹

1
= 2 ⋅ (𝐿 ⋅ ℎ − ℎ2 )

1 1
= 2 ⋅ 𝐿 ⋅ ℎ − 2 ⋅ ℎ2

Momen maksimum di titik O akibat beban trapesium:

1 1 2 1
Mo = 𝑅𝐴 ⋅ 2 𝐿 − 𝐹1 ⋅ (2 𝐿 − 3 ℎ) − 𝐹2 ⋅ (4 ⋅ (𝐿 − 2ℎ))

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 39

1 1 1 1 1 2
= ((2 𝐿 ⋅ ℎ − 2 ⋅ ℎ2 ) ⋅ 2 𝐿) − (2 ⋅ ℎ2 ⋅ (2 𝐿 − 3 ⋅ ℎ))

1 1
− ( 𝐿 ⋅ ℎ − ℎ 2 ) ⋅ ( ⋅ (𝐿 − 2 ⋅ ℎ ))
2 4

1 1 1 1 1 1 1 1
= 4 𝐿2 ⋅ ℎ − 4 𝐿 ⋅ ℎ2 − 4 𝐿 ⋅ ℎ2 + 3 ℎ3 − 8 𝐿2 ⋅ ℎ + 4 𝐿 ⋅ ℎ2 + 4 𝐿 ⋅ ℎ2 − 2 ℎ3

1 1
= 8 𝐿2 ⋅ ℎ − 6 ℎ3

Momen maksimum akibat beban merata


1
Mmax = ⋅ 𝑞𝑒𝑘 ⋅ 𝐿2
8

Mmax = Mo
1 1 1
⋅ 𝑞𝑒𝑘 ⋅ 𝐿2 = 8 𝐿2 ⋅ ℎ − 6 ℎ3
8

1 1
( 𝐿2 ⋅ℎ− ℎ3 )
8 6
qek =[ ]⋅8
𝐿2

4 ℎ 2
= (1 − 3 ⋅ (𝐿) ) ⋅ ℎ

qek perataan = 𝑞𝑒𝑘 ⋅ 𝑊𝑢𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡

4 ℎ 2
Jadi qek perataan = [(1 − 3 ⋅ (𝐿) ) ⋅ ℎ] ⋅ 𝑊𝑢𝑒𝑘

B. Beban Segitiga

- Tipe I

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 40

A B
F

1
RA = ( 𝐿. ℎ) = 𝐹
2
1
= 2 𝐿. ℎ

Momen maksimum
1
M yang terjadi = 𝑅𝐴 ⋅ 2 𝐿
1 1
= 2 𝐿. ℎ ⋅ 2 𝐿
1
= 4 𝐿ℎ
1
Mmax = 2 ⋅ 𝑞𝑒𝑘 ⋅ 𝐿2

Mmax = M yang terjadi


1 1
⋅ 𝑞𝑒𝑘 ⋅ 𝐿2 = 4 𝐿2 ℎ
2
1
qek = 2ℎ
1
qek perataan = . ℎ ⋅ 𝑊𝑢𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡
2

- Tipe II

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 41

O
A B
F1 F F2
Rav Rbv
L

1 1 1
F1 = F2 = ⋅ ( 𝐿 ⋅ ℎ) = 𝐿 ⋅ ℎ
2 2 4

F = F1 + F2

1
= 2 ⋅ (4 𝐿 ⋅ ℎ)

1
= 2𝐿 ⋅ℎ

1
RAV = RBV = F
2

1 1
= 2 ⋅ (2 𝐿 ⋅ ℎ)

1
= 4𝐿 ⋅ℎ

Momen maksimum yang terjadi akibat beban segitiga di titik O

1 1 1
MO = 𝑅𝐴 ⋅ 2 𝐿 − 𝐹1 ⋅ 3 ⋅ (2 𝐿)

1 1 1 1
= 4𝐿 ⋅ ℎ ⋅ 2𝐿 − 4𝐿 ⋅ ℎ ⋅ 6𝐿

1 1
= 8 𝐿2 ⋅ ℎ − 24 𝐿2 ⋅ ℎ

1
= 12 𝐿2 ⋅ ℎ

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 42

2.7 Spektruk Respon Desain Gempa (Denpasar)

Menggunakan Link Spektruk Desain Gempa http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/ .

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 43

Kombinasi Pembebanan yang di gunakan Sesuai dengan SNI 2847:2019, yaitu : WU = 𝟏. 𝟐 ⋅ 𝒒𝑫 + 𝟏. 𝟔 ⋅ 𝒒𝑳

Pemodelan SAP 2000 (3D Arah x)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 44

Pemodelan SAP 2000 (3D Arah y)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 45

(Pelat Lantai Arah x)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 46

(Pelat Lantai Arah y)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 47

(Pelat Atap Arah x)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 48

(Pelat Atap Arah y)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 49

BAB III
PERHITUNGAN BALOK ANAK

3.1. Perhitungan Beban Tangga

Menurut PPIUG 1983 Tabel 3.3 “beban hidup pada lantai, yaitu : Berat

sendiri tangga adalah 300 Kg/m2

Data perencanaan

Kuat tekan beton (f’c) : 25 MPa

Kuat leleh baja tulangan longitudinal (fy) : 320 Mpa

Kuat leleh baja sengkang (fy) : 240 Mpa

Beban mati pelat lantai : 421Kg/m2

Beban hidup pelat lantai : 479 Kg/m2

Beban ultimate pelat lantai : 1271,6 Kg/m2

Beban mati pelat atap : 325 Kg/m2

Beban hidup pelat atap : 100 Kg/m2

Beban ultimate pelat atap : 550 Kg/m2

Beban pelat tangga : 300 Kg/m2

3.2 Perhitungan Balok Lantai Arah y

Balok Anak Lantai (A ke B)

Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SAP 2000 bahwa balok

anak dengan ukuran (25 x 35)cm bisa di gunakan.

Dimensi balok Anak = 25/35

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 50

be

12
35

y2=17,5
y1=11,5

25

3.2.1 Beban Yang Bekerja Pada Balok Induk B Arah Y

Gambar SAP 2000 ( Stripe B-y)


1,5

6 6 6 6 6

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 51

3.2.2 Data Beban

Analisis menggunakan Program SAP 2000, untuk input beban merata permeter

panjang dengan pembebanan trapesium dan segitiga dengan asumsi semua

perletakan adalah sendi, sebagai berikut :


1,5

B
6
Distance :0 (1.50/6.00) (6.00 1.50)/6.00 1

Load :0 h’ h’ 0

Untuk,

- pelat : h’ = tebal plat x γbeton x tinggi trapesium

- beban tambahan : h’ = beban/m2 x tinggi trapesium

- beban hidup : h’ = beban/m2 x tinggi trapezium

a. Beban Mati

- Berat sendiri pelat

2h’ = 2 × (0,12 × 2.400 × 1,50) = 864 Kg/m’

- Beban tambahan

Berat spesi(0,03 × 2.100) × 1,50 = 94,50 Kg/m’

Berat plafond (11 × 1,50) = 16,50 Kg/m’

Berat penggantung (7 × 1,50) = 10,50 Kg/m’

Total Beban Tambahan = 243 Kg/m’

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 52

b. Beban Hidup

Beban Hidup Lantai = 479 kg/m2

2h’ =2 x (479 x 1,50) = 1.437 kg/m’

3.2.3 Haasil Analisa SAP 2000 Pada Balok Anak (A ke B)

a. Akibat Beban Mati (Super Dead)

Bidang Momen (Moment 3-3), Balok B ke C

Bidang Gaya Lintang/Geser (Shear 2-2), Balok B ke C

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 53

b. Akibat Beban Hidup (LIVE)

Bidang Momen (Moment 3-3), Balok B ke C

Bidang Gaya Lintang/Geser (Shear 2-2), Balok B ke C

c. Gaya-gaya dalam Ultimit

a) Momen Maksimum Pada Tumpuan

Akibat beban mati (MD) = 11,9503 KN.m

Akibat beban hidup (ML) = 11,9503 KN.m

MU = 1,2𝑀𝐷 + 1,6𝑀𝐿

= 1,2 ⋅ (11,9503 ) + 1,6 ⋅ (11,9503 )

= 36,23 KN.m

b) Momen Maksimum Pada Lapangan

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 54

Akibat beban mati (MD) = 7,1098 KN.m

Akibat beban hidup (ML) = 8,2313 KN.m

MU = 1.2𝑀𝐷 + 1.6𝑀𝐿

= 1,2 ⋅ (7,1098 ) + 1,6 ⋅ (8,2313)

= 21,7 KN m

c) Gaya Lintang Maksimum Pada Tumpuan

Akibat beban mati (VD) = 10,463 KN.m

Akibat beban hidup (VL) = 11,952 KN.m

VU = 1.2𝑉𝐷 + 1.6𝑉𝐿

= 1,2 ⋅ (10,463 ) + 1,6 ⋅ (11,952)

= 31,68 KN.m

d) Gaya Lintang Maksimum Pada Lapangan

Akibat beban mati (MD) = 0,157 KN.m

Akibat beban hidup (ML) = 0,090 KN.,

VU = 1.2𝑉𝐷 + 1.6𝑉𝐿

= 1,2⋅(0,157) + 1,6⋅(0,090)

= 0,342 KN.m

3.3 Perhitungan Penulangan Balok Anak Lantai (Arah B ke C)

 Dimensi balok : 25/35

 Penutup beton (p) : 40 mm

 Diameter tulangan utama : D13 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 55

 Diameter tulangan sengkang : ϕ 10 mm

 Kuat leleh baja longitudinal (fy l) : 320 MPa

 Kuat leleh baja transversal (fy v) : 240 Mpa

- Tinggi efektif
1
d' = p + ϕ sengkang + 2 ⋅ 𝜑𝑡𝑢𝑙. 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎

1
= 40 + 10 + 2 . 13 = 56,5 mm

d = h – d' = 350 – 56,5 = 293,5 mm

- Rasio tulangan minimum, seimbang dan maksimum

√𝑓′𝑐 √20
𝜌
4 ⋅ 𝑓𝑦 4 ⋅ 320𝑚𝑖𝑛

1.4 1,4
𝜌
𝑓𝑦 320𝑚𝑖𝑛

Digunakan ρmin terbesar yaitu ρmin = 0,0044

0,85 . 𝑓′𝑐 600


𝜌𝑏 = .𝛽 .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦

0,85 . 25 600
𝜌𝑏 = . 0,85 . = 0,0368
320 600 + 320

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 56

ρmax = 0,75 ⋅ 𝜌𝑏 = 0,75 ⋅ 0,0368 = 0,0276

jadi besarnya ρ adalah

𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠

0,0044 < ρ < 0,0276

Jika ρ lebih kecil dari ρ min maka yang digunakan adalah ρmin

3.4 Penulangan Lentur Pada Tumpuan

𝑀𝑢 = 36.233.160 N. mm

𝑀𝑢 36.233.160
𝑀𝑛 = = = 40.259.066,67 N. mm
0,9 0,9

- Desain tulangan dicoba dengan tulangan rangkap

Sesungguhnya cukup menggunakan tulangan tarik saja, tetapi tulangan

tekan tetap dipasang untuk antisipasi terjadinya momen terbalik yang

diasumsikan bekerja setengah dari momen tarik akibat beban gempa rencana.

Asumsikan perbandingan penulangan tekan dan penulangan tarik (δ) ≥ 0,5 dan

tulangan tekan telah leleh (fs’ = fy).

𝐴𝑠′
𝛿= ≥ 0,5
𝐴𝑠1

ambil nilai minimum yaitu δ = 0,5 artinya luas tulangan tekan setengah dari luas

tulangan tarik.

- Kesetimbangan gaya-gaya dalam

∑H = 0

∑M = 0

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 57

∑H = Gaya tekan + gaya tarik = 0

0 = (Cc + Cs) – Ts

Ts = Cc + Cs

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (As’. fs’), As’ = 0,5 As1 ; fs’ = fy

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (0,5 . As1 . fy)

(0,5) As1. fy = (0,85) . (f’c) . a . b , masukkan nilai sebenarnya

(0,5) As1. (320) = (0,85).(25) . a . (250)

0,5⋅𝐴𝑠1 ⋅320
a = = 0,03As1………….....…………….(1)
0,85⋅25⋅250

∑M = Mn – Mnt = 0 (tinjau terhadap Ts)

𝑀𝑛 = 40.259.066,67 N. mm
𝑎
40.259.066,67 = 𝐶𝑠 ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + 𝐶𝑐 ⋅ (𝑑 − 2 )

𝑎
40.259.066,67 = (𝐴𝑠′ ⋅ 𝑓𝑠′) ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + (0.85 ⋅ 𝑓′𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏) ⋅ (𝑑 − 2 )

40.259.066,67 = (0,5𝐴𝑠1 ⋅ 320) ⋅ (293,5 − 56,5) + (0,85 ⋅ 25 ⋅ 𝑎 ⋅ 250) ⋅


𝑎
(293,5 − 2 )

𝑎
40.259.066,67 = 37.920𝐴𝑠1 + (5312,5 ⋅ 𝑎) ⋅ (299,5 − 2 )

40.259.066,67 = 37.920𝐴𝑠1 + 1.559.219 ⋅ 𝑎 − 2656,25 𝑎2……………..(2)

- Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2)

37.920𝐴𝑠1 + 1.559.219 ⋅ (0,03𝐴𝑠1 ) − 2656,25 . (0,03𝐴𝑠1 )2 = 40.259.066,67

37.920𝐴𝑠1 + 46.960𝐴𝑠1 − 2,4094 𝐴𝑠1 2 = 440.259.066,67

440.259.066,67 − 84.880 𝐴𝑠1 + 2,3625𝐴𝑠1 2 =0

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 58

Diselesaikan dengan persamaan rumus abc

As1 = 480,87 mm2

As1 = 34747,64606mm2

Perhitungan lainnya, menggunakan program Ms,Excel.

As1 = 480,87 mm2

digunakan As1 = 480,87 mm2, maka dapat dicari nilai As’

𝐴𝑠 480,87
𝜌1 = = = 0,0066
𝑏. 𝑑 250 . 293,5

𝜌analisis = 0,0066

Luas tulangan tarik As1 dapat digunakan.

As’ = 0,5 As

= 0,5 (480,87 ) = 240,43 mm2

𝐴𝑠′ 240,43
𝜌1 = = = 0,0033
𝑏. 𝑑 250 . 293,5

- Tulangan Terpasang

Tulangan pada daerah tarik

𝐴𝑠1 480,87
𝑛 = = = 3,6 −→ 4 𝒃𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝐷13 . 𝜋. 13
4

𝐴𝑠1 = 531,143 𝑚𝑚2

Tulangan pada daerah tekan

𝐴𝑠′ 240,43
𝑛 = = = 1,8−→ 𝟐 𝒃𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝐷13 . 𝜋. 13
4

𝐴𝑠 ′ = 256,57 𝑚𝑚2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 59

- Perhitungan Titik Berat Gaya

ΣM =0

Cc + Cs = Ts

0,85. f’c. a. b + As’ . fs = As. fy

0,85. f’c. β1. c. b + As’. fs = As. fy


𝑐−𝑑′
0,85. f’c. β1. c. b + As’. ∙ 0,003. 𝐸𝑠 = As. fy
𝑐

0,85. f’c. β1. c2. b + As’. (𝑐 − 𝑑 ′ ). 600 = As. fy. c

0,85. f’c. β1. c2. b + 600. As’. c - 600. As’.d’ = As. fy. c

0,85. f’c. β1. b. c2 + (600. As’-As. fy) c - 600. As’.d’ =0

Perhitungan lainya menggunakan bantuan program MS.EXCEL.

A = 4515.625

B = -10622.85714

C = -9002871.429

c1 = 45,8

c2 = -43,49

𝛼 = 38,97

Besaran yang diketahui, diinput untuk mendapatkan nilai c.

digunakan nilai c = 45,8 mm.

- Kontrol Tulangan Tekan dengan Gambar Regangan

Menurut SNI 2847 : 2019 pasal 22.2.2.1 Regangan maksimum untuk serat tekan

terjauh pada beton adalah 0,003.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 60

Asumsi awal : tulangan tarik dan tulangan tekan belum (balance) !

0,003⋅(𝑐−𝑑′)
Jika nilai c > d’, maka 𝜀𝑠 = , apabila nilai c < d’, maka 𝜀𝑠 =
𝑐

0,003⋅(𝑑′−𝑐)
.
𝑐

0,003 ⋅ (56,5 − 45,8)


𝜀𝑠 = = 0,0007
(45,8)

𝑓𝑦 320
𝜀𝑦 = = = 0,0016
𝐸𝑠 200.000

𝜀𝑠 < 𝜀𝑦 , tulangan tekan belum leleh (Asumsi Benar)

𝑓𝑠′ = 𝜀𝑠 . 𝐸𝑠

𝑓𝑠′ = 0,0007 × 200.00 = 139,5 𝑀𝑃𝑎

- Konfigurasi Tulangan Tarik

Konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Tulangan lentur = 4 × 13

= 152 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 61

Sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2019, pasal R25.6.2.1 Spasi bersih sebesar
1
1 3 kali dari ukuran nominal maksimum dari agregat kasar, tetapi tidak kurang

dari 25 mm, harus dapat di buktikan dengan mencukupi.

𝑏 − 152 250 − 152


𝑠= = = 32,6 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 4−1

- Konfigurasi Tulangan Tekan

Konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Tulangan lentur = 2 × 13

= 126 mm

𝑏 − 126 250 − 126


𝑠= = = 124 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 2−1

- Konfigurasi Tulangan

Berikut konfigurasi pemasangan tulangan pada daerah Tarik dan tekan untuk

bagian tumpuan:

2 D 13

Ø10
350

4 D 13
40

250

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 62

- Konfigurasi Tulangan

𝑎 = 0,85 . c

= 0,85 . (45,8)

= 38,93 mm

𝑑 = 293,5 mm

d' = 56,5 mm

As1 = 480,87 mm2

As’ = 240,43 mm2

fs’ = 139,5 MPa


𝑎
Mnt = 0,85 ⋅ 𝑓′𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏. (𝑑 − 2 ) + 𝐴𝑠′ ⋅ 𝑓𝑠′ ⋅ (𝑑 − 𝑑′)

38,93
= (0,85 . 25 . 38,9 . 250 . (293,5 − ) + 240,43 . 139,5 . (293,5 −
2

56,5))

= 65.503.071,2 𝑁. 𝑚𝑚 > 𝑀𝑛 = 40.259.066,67 𝑁. 𝑚𝑚 − −> 𝑶𝑲

Tulangan terpasang memenuhi kekuatan menahan gaya luar.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 63

3.5 Penulangan Geser Pada Tumpuan

Data:

Tulangan Utama = D13 mm

Tulangan sengkang = ϕ 10 mm

Gaya geser maksimum = 31.678.800 N.mm

b = 250 mm

d = 293,5 mm

fc' = 25 MPa

fy = 240 MPa

- Menentukan Gaya Geser Nominal

𝑉𝑢 31.678.800
𝑉𝑛 = = = 42.238.400 𝑁. 𝑚𝑚−→ 42.238,4 𝐾𝑁
0,75 0,75

- Menentukan kekuatan nominal geser yang diberikan beton Vc

Berdasarkan SNI 2847-2019 pasal 22.5.5.1 untuk komponen struktur tanpa gaya

aksial.

𝑉𝐶 = 0,17 ⋅ 𝜆 ⋅ √𝑓′𝑐 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑

𝑉𝐶 = 0,17 ⋅ 0,85 ⋅ √25 ⋅ 250 ⋅ 293,5 = 53.013,44 𝑁−→ 53,01 𝐾𝑁

Berdasarkan SNI 2847-2019 Tabel 21.2.1 dijelaskan bahwa faktor reduksi (ϕ)

untuk geser diambil sebesar 0,75

𝜙 𝑉𝐶 = 0,75 × 53,01 = 39,76 𝐾𝑁

1 1
𝜑𝑉𝐶 = . 39,8 = 19,8 𝐾𝑁
2 2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 64

Perhitungan mengacu/berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 22.5

mengenai kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan geser.

Vs = Vn - Vc

= 42.238,4 – 53,01

= 42.185,4 KN

0,33. √𝑓𝑐′ . 𝑏𝑤 . 𝑑 = 0,33. √ 25 .250 .293,5 = 121.068,75 𝐾𝑁

𝑉𝑠 < 0,33 . √𝑓𝑐′ . 𝑏 . 𝑏𝑤

1
𝐴𝑣 = 2 . . 𝜋 . 𝑑2
4

1
=2. . 𝜋 . 102 = 157,14 𝑚𝑚2
4

𝐴𝑣 . 𝑓𝑦 . 𝑑
𝑆𝑚𝑖𝑛 =
𝑉𝑠

157,14 . 240 . 293,5


= = 262,4 𝑚𝑚
42.185,4

d (dimana d adalah tinggi dari balok atau h = 350 mm)

1 1
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 = . 𝑑 = .350 = 175 𝑚𝑚
2 2

175 ≈ 150 mm (memudahkan pengerjaan), Jadi digunakan ϕ10 – 150 sebagai

tulangan transversal.

3.6 Penulangan Lentur Pada Lapangan

Tulangan Utama (Lentur) = D13 mm

Tulangan sengkang = ϕ 10 mm

Gaya geser maksimum = 21.701.840 N.mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 65

b = 250 mm

h = 350 mm

d = 293,5 mm

d’ = 56,5 mm

fc' = 25 MPa

Tulangan ulama, fy = 320 MPa

Tulangan sengkang, fy = 240 MPa

𝑀𝑢 = 21.701.840 N. mm

𝑀𝑢 21.701.840
𝑀𝑛 = = = 24.113.155,56 N. mm
0,9 0,9

- Desain tulangan dicoba dengan tulangan rangkap

Sesungguhnya cukup menggunakan tulangan tarik saja, tetapi tulangan

tekan tetap dipasang untuk antisipasi terjadinya momen terbalik yang

diasumsikan bekerja setengah dari momen tarik akibat beban gempa rencana.

Asumsikan perbandingan penulangan tekan dan penulangan tarik (δ) ≥ 0,5 dan

tulangan tekan telah leleh (fs’ = fy).

𝐴𝑠′
𝛿= ≥ 0,5
𝐴𝑠1

ambil nilai minimum yaitu δ = 0,5 artinya luas tulangan tekan setengah dari luas

tulangan tarik.

- Kesetimbangan gaya-gaya dalam

∑H = 0

∑M = 0

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 66

∑H = Gaya tekan + gaya tarik = 0

1 = (Cc + Cs) – Ts

Ts = Cc + Cs

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (As’. fs’), As’ = 0,5 As1 ; fs’ = fy

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (0,5 . As1 . fy)

(0,5) As1. fy = (0,85) . (f’c) . a . b , masukkan nilai sebenarnya

(0,5) As1. (320) = (0,85).(25) . a . (250)

0,5⋅𝐴𝑠1 ⋅320
a = = 0,03As1………….....…………….(1)
0,85⋅25⋅250

∑M = Mn – Mnt = 0 (tinjau terhadap Ts)

𝑀𝑛 = 24.113.155,56 N. mm
𝑎
24.113.155,56 = 𝐶𝑠 ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + 𝐶𝑐 ⋅ (𝑑 − 2 )

𝑎
24.113.155,56 = (𝐴𝑠′ ⋅ 𝑓𝑠′) ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + (0.85 ⋅ 𝑓′𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏) ⋅ (𝑑 − 2 )

24.113.155,56 = (0,5𝐴𝑠1 ⋅ 320) ⋅ (293,5 − 56,5) + (0,85 ⋅ 25 ⋅ 𝑎 ⋅


𝑎
250) ⋅ (293,5 − 2 )

24.113.155,56 = 37.920 𝐴𝑠1 + 5.312,55 ⋅ 𝑎 − 293,5 𝑎2

24.113.155,56 = 37.920 𝐴𝑠1 + 1.559.218,75 ⋅ 𝑎 − 2.656,25 𝑎2 ……..(2)

- Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2)

37.920 𝐴𝑠1 + 1.559.218,75𝐴𝑠1 − 2.656,25 𝐴𝑠1 2 = 24.113.155,56

37.920 𝐴𝑠1 + 1.559.218,75 ⋅ (0,03𝐴𝑠1 ) − 2.656,25 . (0,03𝐴𝑠1 )2 = 24.113.155,56

24.113.155,56 − 1.597.138,75 𝐴𝑠1 + 78,75 𝐴𝑠1 2 =0

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 67

Diselesaikan dengan persamaan rumus abc, dan menggunakan bantuan ms.excel

a. -2.409411765

b. 84880

c. 84880

As1 = 286,4 mm2

As1 = 34942,1 mm2

Perhitungan lainnya, menggunakan program Ms,Excel.

As1 = 286,4 mm2

digunakan As1 = 286,4 mm2, maka dapat dicari nilai As’

𝐴𝑠 286,4
𝜌1 = = = 0.0021875
𝑏. 𝑑 250 . 293,5

𝜌analisis = 0.0021875

Luas tulangan tarik As1 dapat digunakan.

As’ = 0,5 As

= 0,5 (286,4) = 160,51 mm2

𝐴𝑠′ 160,51
𝜌′ = = = 0.0021875
𝑏. 𝑑 250 . 293,5

- Tulangan Terpasang

Tulangan pada daerah tarik

𝐴𝑠1 286,4
𝑛 = = = 2,41−→ 𝟑 𝒃𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝐷13 4 . 𝜋. 13

𝐴𝑠1 = 398,36 𝑚𝑚2

Tulangan pada daerah tekan

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 68

𝐴𝑠′ 160,51
𝑛 = = = 1,208−→ 𝟐 𝒃𝒉
1 2 1 2
4 . 𝜋. 𝐷13 4 . 𝜋. 13

𝐴𝑠 ′ = 265,57 𝑚𝑚2

- Perhitungan Titik Berat Gaya

Pada momen lapangan, jarang terjadi momen terbalik, sehingga tulangan tekan

diabaikan pada perhitungan titik berat gaya dan momen nominal terpasang, dan

beton diasumsikan bekerja optimal.

ΣM =0

C =T

Cc = Ts

0,85. f’c. β1. c. beff = As1. fy

𝐴𝑠1 × 𝑓𝑦
𝑐=
𝛽1 × 0,85 × 𝑓 ′ 𝑐 × 𝑏𝑒𝑓𝑓

398,36 × 320
𝑐=
0,85 × 0,85 × 25 × 1.500

𝑐 = 4,7 𝑚𝑚

- Kontrol Tulangan Tekan dengan Gambar Regangan

Menurut SNI 2847 : 2019 pasal 22.2.2.1 Regangan maksimum untuk serat tekan

terjauh pada beton adalah 0,003.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 69

Asumsi awal, tulangan tarik telah mengalami leleh dan tulangan tekan telah

mengalami leleh !

0,003⋅(𝑐−𝑑′)
Jika nilai c > d’, maka 𝜀𝑠 = , apabila nilai c < d’, maka 𝜀𝑠 =
𝑐

0,003⋅(𝑑′−𝑐)
.
𝑐

0,003 ⋅ (56,5 − 4,7)


𝜀𝑠 = = 0,33
(4,7)

𝑓𝑦 320
𝜀𝑦 = = = 0,0016
𝐸𝑠 200.000

𝜀𝑠 > 𝜀𝑦 , tulangan tekan telah leleh (Asumsi benar)

𝑓𝑠′ = 𝑓𝑦

𝑓𝑠 ′ = 320 𝑀𝑃𝑎

- Konfigurasi Tulangan Tarik

Konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 70

Tulangan lentur =3 × 13

= 139 mm

Sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2019, pasal R25.6.2.1 Spasi bersih sebesar
1
1 3 kali dari ukuran nominal maksimum dari agregat kasar, tetapi tidak kurang

dari 25 mm, harus dapat di buktikan dengan mencukupi.

𝑏 − 139 250 − 139


𝑠= = = 55,5 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 3−1

- Konfigurasi Tulangan Tekan

Konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Tulangan lentur = 2 × 13

= 126 mm

𝑏 − 126 250 − 126


𝑠= = = 124 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 2−1

- Konfigurasi Tulangan

Berikut konfigurasi pemasangan tulangan pada daerah Tarik dan tekan untuk

bagian tumpuan:

be = 1500
120

2 D 13

Ø10
350

4 D 13
40

250

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 71

- Konfigurasi Tulangan

𝑎 = 0,85 . c

= 0,85 . 4,7

= 3,995 mm

𝑑 = 293,5 mm

d' = 56,5 mm

As1 = 286,4 mm2

As’ = 160,5 mm2

fs’ = 320 MPa


𝑎
Mnt = 0,85 ⋅ 𝑓 ′ 𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏𝑒𝑓𝑓 . (𝑑 − 2 )

3,995
= (0,85 . 25 . 3,995 . 1500 . (293,5 − ))
2

= 37.158.805,7 𝑁. 𝑚𝑚 > 𝑀𝑛 = 24.113.155,56 𝑁. 𝑚𝑚 − −> 𝑶𝑲

Tulangan terpasang memenuhi kekuatan menahan gaya luar.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 72

3.7 Penulangan Geser Pada Tumpuan

Data:

Tulangan sengkang = ϕ 10 mm

Gaya geser maksimum = 342.000 N.mm  0,342 KN.m

b = 250 mm

d = 293,5 mm

fc' = 25 MPa

fy = 240 MPa

- Menentukan Gaya Geser Nominal yang di berikan beton Vc

𝑉𝑢 342.000
𝑉𝑛 = = = 456.000 𝑁. 𝑚𝑚−→ 𝟎, 𝟒𝟔𝟓 𝑲𝑵
0,75 0,75

- Menentukan kekuatan nominal geser yang diberikan beton Vc

Berdasarkan SNI 2847-2019 pasal 22.5.5.1 untuk komponen struktur tanpa gaya

aksial.

𝑉𝐶 = 0,17 ⋅ 𝜆 ⋅ √𝑓′𝑐 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑

𝑉𝐶 = 0,17 ⋅ 0,85 ⋅ √25 ⋅ 250 ⋅ 293,5 = 53013,4375 𝑁−→ 53,01 𝐾𝑁

Berdasarkan SNI 2847-2019 Tabel 21.2.1 dijelaskan bahwa faktor reduksi (ϕ)

untuk geser diambil sebesar 0,75

𝜙 𝑉𝐶 = 0,75 × 53,01 = 39.76 𝐾𝑁

1 1
𝜑𝑉𝐶 = . 39.76 = 𝟏𝟗. 𝟗 𝑲𝑵
2 2

Perhitungan mengacu/berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 22.5

mengenai kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan geser.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 73

1
Karena Vu < 2 𝜑𝑉𝐶 , maka tidak diperlukan tulangan geser, tetapi karena factor

keamanan maka akan di gunakan tulangan geser minimum /(Smaks).

d (dimana d adalah tinggi dari balok atau h = 350 mm)

1 1
𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 = . 𝑑 = .350 = 175 𝑚𝑚
2 2

0,38 ≈ 250 mm (memudahkan pengerjaan), Jadi digunakan ϕ10 – 175 sebagai

tulangan transversal.

Catatan : perhitungan lainnya di lakukan dengan bantuan Microsoft Exel yang

dapat dilihat pada lampiran.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 74

BAB IV
PERHITUNGAN BEBAN HORIZONTAL

Karena dalam perhitungan beban horizontal pada portal, hanya akan ditinjau satu

buah portal saja, yaitu portal as balok B arah y. Dalam analisis ini, sloof tidak

diperhitungkan dan taraf penjepitan lateral pada sloof.

4.1. Perhitungan Beban Horizontal

Beban horizontal yang paling banyak berperan adalah beban gempa. Gaya Gempa

(F) bekerja pada join paling luar. Masing-masing membebani atap dan lantai.

1 2 3 4 5 6

B B B B B B
Fe 2

400
Fe 1

600 600 600 600 600 400


200

Gambar, Distribusi beban pada masing masing tingkat


(Skala 1 : 100)
A. Pembebanan Untuk Lantai

Pada lantai, beban yang ditahan adalah setengah dari beban lantai dari portal

yang besebelahan serta setengah beban diatas lantai dan setengan dibawah.

Dapat dilihat pada gambar berikut :

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 75

1 2 3 4 5 6
150

375
600

1. Beban Mati

- Pelat lantai = 0,12×30×3.75×2.400 kg/m3 = 32.400 Kg

- Spesi 3 cm = 0,03×30×3.75×2.100 kg/m3 = 7.088 Kg

- Tegel 2 cm = 30×3.75×4 kg/m2 = 450 Kg

- Balok portal = 0,30×0,50×30×2.400 kg/m3 = 10.800 Kg

- ½ kolom ke atas = 0,4×0,45×2×2.400 kg/m3 = 5.184 Kg

- ½ kolom ke bawah = 0,4×0,45×1,5×2.400 kg/m3 = 3.888 Kg

- Plafond = 30 × 3.75 × 11 kg/m2 = 1.320 Kg

- Penggantung = 30 × 3.75× 7 kg/m2 = 840 Kg

- ½ dinding atas = 30 × 2 × 120 kg/m2 = 7.200 Kg

- Balok anak = 0,25×0,35×30×2.400 kg/m3 = 6.300 Kg

- Balok induk = 0,30 × 0,5 × 4 × 2.400 kg/m3 = 8.640 Kg

Jadi total beban mati (WD) = 84.110 Kg

2. Beban Hidup

Beban hidup pada lantai = 479 Kg/m2

Faktor reduksi = 0,75 (penggunaan gedung sebagai hotel)

WL = 30 × 3.75 × 479 × 0,75 = 40.415,6 Kg

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 76

Beban total lantai (Wt lantai) :

= 84.110 + 40.415,6 = 124.525,6 Kg

= 124.525,6 Kg = 1.245,26 KN

B. Pembebanan Untuk Atap

Pada atap, beban yang ditahan adalah setengah dari beban atap dari portal yang

besebelahan serta setengah dibawah atap. Dapat dilihat pada gambar berikut :

1 2 3 4 5 6
175

388
600

1. Beban Mati

- Pelat atao = 0,10×30×3,88×2.400 kg/m3 = 27.936 Kg

- Spesi 3 cm = 0,03×30×3,88×2.100 kg/m3 = 7.333 Kg

- Balok portal = 0,30×0,45×30×2.400 kg/m3 = 9.720 Kg

- ½ kolom ke bawah = 0,4×0,45×2×2.400 kg/m3 = 5.184 Kg

- Plafond = 30 × 3.75 × 11 kg/m2 = 1.320 Kg

- Penggantung = 30 × 3.75× 7 kg/m2 = 840 Kg

- ½ dinding bawah = 30 × 2 × 120 kg/m2 = 7.200 Kg

- Balok anak = 0,25×0,35×30×2.400 kg/m3 = 6.300 Kg

- Balok induk = 0,30 × 0,45 × 4 × 2.400 kg/m3 = 8.776 Kg

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 77

Jadi total beban mati (WD) = 73.609 Kg

2. Beban Hidup

Beban hidup pada lantai = 479 Kg/m2

Faktor reduksi = 0,75 (penggunaan gedung sebagai hotel)

WL = 30 × 388 × 100 × 0,75 = 8.730 Kg

Beban total lantai (Wt lantai) :

= 73.609 + 8.340 = 81.949 Kg

= 81.949 Kg = 819,49 KN

C. Gaya Gempa

Link Spektruk Desain Gempa (Kota Denpasar) http://rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021/ .

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 78

Asumsi bahwa bangunan berada di wilayah denpasar. Berdasarkan SNI 03-

1726-2019, Denpasar dikategorikan sebagai wilayah gempa 5, kondisi tanah

sedang.

H1 = 400 cm

H2 = 400 cm

W1 =124.525,6 Kg

W2 = 81.949 Kg

Menghitung Koefisien situs Fa dan Fv

a. Lokasi di Denpasar

Ss = 0.9594 g

S1 = 0.3951 g

b. Tanah Sedang

Dalam SNI 1726 : 2019, tabel 6 tentang koefisien Fa dan

Berdasarkan tabel 6 dan tabel 7 SNI 1726:2019 dengan mengetahui nilai

Ss dan S1 pada Tanah Sedang diperoleh nilai Fa=1,116 dan Fv= 1,905

melalui interpolasi. Spektrum Respon Percepatan


2
SDS = × (𝑆𝑠 × 𝐹𝑎)
3

2
= 3 × (0,959 × 1,116)

= 0,714 g
2
SD1 = 3 × (𝑆1 × 𝐹𝑣 )

2
= 3 × (0,359 × 1,905 )

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 79

= 0,502 g

- Menentukan Kategori Desain Seismik

Berdasarkan tabel 3, tabel 8, dan tabel 9 SNI 1726:2019 diperoleh:

SDS = 0,714 => Kategori Resiko II (Tabel 2)

Kategori Desain Seismik D (Tabel 9)

SD1 = 0,502 => Kategori Resiko II (Tabel 2)

Kategori Desain Seismik D (Tabel 9)

- Menentukan R, Cd, dan Ω0

Berdasarkan tabel 12 SNI 1726:2019 diperoleh nilai R, Cd, dan Ω0 dengan

mengetahui bahwa struktur rangka beton bertulang pemikul momen

khusus yaitu:

R=8

Cd = 5,5

Ω0 = 3

- Waktu Getar (T)

Berdasarkan persamaan (37) SNI 1726:2019 yaitu

Untuk 𝑇 ≤ 12 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 :

Ta = 0,1 x N

= 0,1 x 2

= 0,2

T max = 3,5 x SD1 / SDS

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 80

0,502
= 3,5 = 2,46
0,714

Kontrol:

T = 0,2 ≤ Tmax = 2,46 ................. OK

- Koefisien Respon Seismik

Berdasarkan tabel 4 tentang factor keutamaan gempa dalam SNI

1726:2019 diperoleh Ie = 1,0


𝑆 0,714
CS1 = 𝑅𝐷𝑆 = 8⁄ = 0,0892
⁄𝐼𝑒 1,0

𝑆 0,502
CS2 = 𝑇×𝐷1
𝑅 = = 0,3135
⁄𝐼𝑒 0,2×8⁄1,0

CS3 = 0,044 x SDS x Ie

= 0,044 x 0,714 x 1,0

= 0,0314

Syarat CS1 > 0,01 ......................... OK

- Gaya Geser Seismik (V)

Menurut SNI 1726 : 2019 , pasal 7.8.1 gaya geser dasar seismic yang di

tetapkan harus sesuai dengan persamaan : V = Cs . W

W1 =124.525,6 Kg

W2 = 81.949 Kg

V = Cs x ΣVvt
= 0,0892 . (124.525,6 + 81.949)
= 18.417,5 kg
Gaya Gempa Tiap Tingkat

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Stru ktur Beton Iltimit 81

T= 0,2  k = 1 (konstruksi jepit-jepit)

Maka rumus yang berlaku :


𝑘
𝑖 𝑊𝑡 𝑖 × (ℎ𝑡 𝑖 )
𝐹𝑒 = ×𝑉
∑(𝑊𝑡 𝑖 × (ℎ𝑡 𝑖 )𝑘 )

81.949 × 800
𝐹𝑒 2 = × 18.417,5
(81.949 × 800) + (124.525,6 × 400)

= 10.465,8 𝐾𝑔

124.525,6 × 800
𝐹𝑒 1 = × 18.417,5
(81.949 × 800) + (124.525,6 × 400)

= 15.903,3 𝐾𝑔

Nilai Fe 1 dan Fe 2 dikerjakan pada joint masing-masing tingkat sebagai

beban horizontal akibat gempa.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 82

BAB V
PENULANGAN BALOK PORTAL

Pada perhitungan balok portal hanya akan diberikan salah satu contoh

perhitungan, sisanya akan ditabelkan, dihitung dengan aplikasi Microsoft Excel.

Beban-beban yang bekerja pada balok portal (momen dan gaya geser) diperoleh

dari hasil perhitungan program SAP2000. Beban yang digunakan adalah beban

yang paling kritis yang bekerja pada balok atap dan lantai yang akan ditinjau. Dalam

perhitungan ini diambil contoh balok induk A

5.1. Perhitungan Penulangan Balok

Data perencanaan :

- Dimensi balok : 30 / 50

- Penutup beton (p) : 40 mm

- Diameter tulangan utama : D19 mm

- Diameter tulangan sengkang : ϕ 10 mm

- Kuat leleh baja longitudinal (fy l) : 320 MPa

- Kuat leleh baja transversal (fy v) : 240 Mpa

- Kuat tekan beton (f’c) : 25 MPa

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 83

Gaya yang bekerja akibat beban Mati

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 84

Gaya Yang Bekerja Akibat Beban Hidup

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 85

- Momen Maksimum Pada Tumpuan

Akibat beban mati (MD) = 45,5714 KN.m

Akibat beban hidup (M L) = 50,9780 KN.m

MU = 1,2𝑀𝐷 + 1,6𝑀𝐿

= 1,2 ⋅ (45,5714 ) + 1,6 ⋅ (50,9780)

= 163,3 KN.m 136.250.480 N.mm

- Momen Maksimum Pada Lapangan

Akibat beban mati (MD) = 23.9551 KN.m

Akibat beban hidup (ML) = 27.0618 KN.m

MU = 1.2𝑀𝐷 + 1.6𝑀𝐿

= 1,2 ⋅ (23.9551 ) + 1,6 ⋅ (27.0618)

= 72.045 KN.m  72.045.000 N.mm

- Gaya Lintang Maksimum Pada Tumpuan

Akibat beban mati (VD) = 41.028 KN.m

Akibat beban hidup (VL) = 46.075 KN.m

VU = 1.2𝑉𝐷 + 1.6𝑉𝐿

= 1,2 ⋅ (41.028 ) + 1,6 ⋅ (46.075)

= 122,9536 KN.m  122.953.600 N.mm

- Gaya Lintang Maksimum Pada Lapangan

Akibat beban mati (MD) = 1.131 KN.m

Akibat beban hidup (ML) = 1.664 KN.m

VU = 1.2𝑉𝐷 + 1.6𝑉𝐿

= 1,2⋅(1.131)+1,6⋅(1.664)

= 4.0196 KN.m  4.019.600 N.mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 86

- Tinggi efektif
1
d' = p + ϕ sengkang + ⋅ 𝜑𝑡𝑢𝑙. 𝑢𝑡𝑎𝑚𝑎
2

1
= 40 + 10 + ⋅ 19 = 59,5 mm
2

d = h – d' = 500 – 59,5 = 440,5 mm

- Rasio tulangan minimum, seimbang dan maksimum

√𝑓 ′ 𝑐 √25
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0.0039
4 . 𝑓𝑦 4 . 320

1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0.0044
𝑓𝑦 320

Digunakan ρmin terbesar yaitu ρmin = 0,0044

0,85 . 𝑓′𝑐 600


𝜌𝑏 = .𝛽 .
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦

0,85 . 25 600
𝜌𝑏 = . 0,85 . = 0,0368
320 600 + 320

ρmax = 0,75 ⋅ 𝜌𝑏 = 0,75 ⋅ 0,0368 = 0,0276

jadi besarnya ρ adalah

𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌 < 𝜌𝑚𝑎𝑘𝑠

0,0044 < ρ < 0,0276

Jika ρ lebih kecil dari ρ min maka yang digunakan adalah ρ min

5.2. Penulangan Lentur Pada Tumpuan (Balok A)

𝑀𝑢 = 136.250.480 N. mm

𝑀𝑢 136.250.480
𝑀𝑛 = = = 151.389.422,22 N. mm
0,9 0,9

- Desain tulangan dicoba dengan tulangan rangkap

Sesungguhnya cukup menggunakan tulangan tarik saja, tetapi tulangan

tekan tetap dipasang untuk antisipasi terjadinya momen terbalik yang

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 87

diasumsikan bekerja setengah dari momen tarik akibat beban gempa

rencana. Asumsikan perbandingan penulangan tekan dan penulangan tarik

(δ) ≥ 0,5 dan tulangan tekan telah leleh (fs’ = fy).


𝐴𝑠′
δ= ≥ 0,5 , ambil nilai minimum yaitu δ = 0,5 artinya luas tulangan
𝐴𝑠1

tekan setengah dari luas tulangan tarik.

- Kesetimbangan gaya-gaya dalam

∑H = 0

∑M = 0

∑H = Gaya tekan + gaya tarik = 0

0 0 = (Cc + Cs) – Ts

Ts = Cc + Cs

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (As’. fs’), As’ = 0,5 As1 ; fs’ = fy

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (0,5 . As1 . fy)

(0,5) As1 . fy = (0,85) . (f’c) . a . b , masukkan nilai sebenarnya

(0,5) As1 . (320) = (0,85).(25) . a . (300)

0,5⋅𝐴𝑠1 ⋅320
a = = 0,025As1…….....…………….(1)
0,85⋅25⋅300

∑M = Mn – Mnt = 0 (tinjau terhadap Ts)

𝑀𝑛 = 151.389.422,22 N. mm
𝑎
151.389.422,22 = 𝐶𝑠 ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + 𝐶𝑐 ⋅ (𝑑 − )
2

𝑎
151.389.422,22 = (𝐴𝑠′ ⋅ 𝑓𝑠′) ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + (0.85 ⋅ 𝑓′𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏) ⋅ (𝑑 − )
2

151.389.422,22 = (0,5𝐴𝑠1 ⋅ 320) ⋅ (440,5 − 59,5) + (0,85 ⋅ 25 ⋅ 𝑎 ⋅


𝑎
300) ⋅ (440,5 − )
2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 88

𝑎
151.389.422,22 = 60.960𝐴𝑠1 + (63.375 ⋅ 𝑎) ⋅ (440,5 − )
2

151.389.422,22 = 60.960𝐴𝑠1 + 2.808.187,5 . 𝑎 − 3.187,5𝑎2 …..(2)

- Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2)

60.960 𝐴𝑠1 + 2.808.187,5 ⋅ (0,025𝐴𝑠1 ) − 3.187,5 . (0,025𝐴𝑠1 )2 = 51.389.422

60.960 𝐴𝑠1 + 70.480 𝐴𝑠1 − 2,0078 𝐴𝑠1 2 = 151.389.422,22

151.389.422,22 − 131.440𝐴𝑠1 + 2,0078 𝐴𝑠1 2 =0

Diselesaikan dengan persamaan rumus abc

As1 = 1.172,7866 mm2

As1 = 64.290,495 mm2

digunakan As1 = 1.172,7866 mm2, maka dapat dicari nilai As’

𝐴𝑠 1.172,7866
𝜌1 = = = 0,0089
𝑏. 𝑑 300 . 440,5

𝜌analisis = 0,0089

Luas tulangan tarik As1 dapat digunakan.

As’ = 0,5 As

= 0,5 (1.172,7866) = 586,39 mm2

𝐴𝑠′ 586,39
𝜌′ = = = 0,00352
𝑏. 𝑑 300 . 440,5

- Tulangan terpasang

Tulangan pada daerah tarik

𝐴𝑠1 1.172,7866
𝑛 = = = 4.134−→ 𝟓 𝒃𝒉
1 1
. 𝜋. 𝐷192 . 𝜋. 192
4 4

𝐴𝑠1 = 1418,214286 𝑚𝑚 2

Tulangan pada daerah tekan

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 89

𝐴𝑠′ 586,39
𝑛 = = = 2.067−→ 𝟑 𝒃𝒉
1 1
. 𝜋. 𝐷192 . 𝜋. 192
4 4

𝐴𝑠 ′ = 850.93 𝑚𝑚 2

- Perhitungan Titik Berat Gaya

ΣM =0

Cc + Cs = Ts

0,85. f’c. a. b + As’ . fs = As. fy

0,85. f’c. β1. c. b + As’. fs = As. fy


𝑐−𝑑′
0,85. f’c. β1. c. b + As’. ∙ 0,003. 𝐸𝑠 = As. fy
𝑐

0,85. f’c. β1. c2 . b + As’. (𝑐 − 𝑑′ ). 600 = As. fy. c

0,85. f’c. β1. c2 . b + 600. As’. c - 600. As’.d’ = As. fy. c

0,85. f’c. β1. b. c2 + (600. As’-As. fy) c - 600. As’.d’ = 0

Perhitungan lainnya menggunakan bantuan program ms.excel.

A = 5.418,75

B = 56728,57143

C = -30.378.150

c1 = 69.8223

c2 = -80,29

𝛼 = 59.34894687

digunakan nilai c = 669.8223

- Kontrol tulangan tekan apakah leleh atau belum dengan

regangan tulangan tekan.

Menurut SNI 2847 : 2019 pasal 22.2.2.1 Regangan maksimum untuk

serat tekan terjauh pada beton adalah 0,003.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 90

Asumsi awal, tulangan tarik belum leleh, tulangan tekan belum leleh.

0,003⋅(𝑐−𝑑′)
Jika nilai c > d’, maka𝜀𝑠 = , apabila nilai c < d’, maka𝜀𝑠 =
𝑐

0,003⋅(𝑑′−𝑐)
.
𝑐

0,003 ⋅ (669.8223 − 59,5)


𝜀𝑠 = = 0,00044351
(669.8223)

𝑓𝑦 320
𝜀𝑦 = = = 0,0016
𝐸𝑠 200.000

𝜀𝑠 < 𝜀𝑦 , tulangan tekan belum leleh (Asumsi benar)

𝑓𝑠′ = 𝜀𝑠 . 𝐸𝑠

𝑓𝑠′ = 0,00044351 × 200.000 MPa

𝑓𝑠′ = 88,70196355 MPa

- Konfigurasi Tulangan

Konfigurasi Tulangan Tarik

Dicoba konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Tulangan lentur = 5 × 19

= 195 mm

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 91

Sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2019, pasal R25.6.2.1 Spasi bersih


1
sebesar 1 kali dari ukuran nominal maksimum dari agregat kasar,
3

tetapi tidak kurang dari 25 mm, harus dapat di buktikan dengan

mencukupi.

𝑏 − 195 300 − 195


𝑠= = = 26,25 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 5−1

- Konfigurasi Tulangan Tekan

Dicoba konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Tulangan lentur = 3 × 19

= 157 mm

𝑏 − 157 300 − 157


𝑠= = = 71,5 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 3−1

- Konfigurasi Tulangan

Berikut konfigurasi pemasangan tulangan pada daerah Tarik dan tekan

untuk bagian tumpuan:

3 D19
500

Ø10

5 D19

300

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 92

- Momen nominal aktual

𝑎 = 0,85 . c

= 0,85 . 669,8223

= 569,349 mm

𝛼 = 59.34894687 (digunakan)

𝑑 = 440,5 mm

d' = 59,5 mm

As1 = 1.418,214286 mm2

As’ = 850.93 mm2

Fs’ = 88,7 MPa


𝑎
Mnt = 0,85 ⋅ 𝑓′𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏. (𝑑 − ) + 𝐴𝑠′ ⋅ 𝑓𝑠′ ⋅ (𝑑 − 𝑑′)
2

59,348
= 0,85 ⋅ 25 ⋅ 59,3448 ⋅ 300. (440,5 − )+
2

850,93 .88,7 ⋅ (440,5 − 59,5)

= 184.193.159,9𝑁. 𝑚𝑚 > 𝑀𝑛 = 151.389.422,2 𝑁. 𝑚𝑚−> 𝑶𝑲

Tulangan terpasang memenuhi kekuatan menahan gaya luar.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 93

5.3. Penulangan Geser Tumpuan (Balok A)

Data Perencanaan :

Tulangan sengkang = ϕ 10 mm

Gaya geser maksimum = 122.953.600 N.mm

b = 300 mm

d = 440,5 mm

fc' = 25 MPa

fy = 240 MPa

- Menentukan Gaya Geser Nominal

𝑉𝑢 = 122.953.600 N. mm−→ 122.953,6 KN. m

𝑉𝑢 122.953,6
𝑉𝑛 = = = 163.938,1333 𝐾𝑁
0,75 0,75

- Menentukan kekuatan nominal geser yang diberikan beton Vc

Berdasarkan SNI 2847-2019 pasal 22.5.5.1 untuk komponen struktur tanpa

gaya aksial.

VC = 0,17 ⋅ 𝜆 ⋅ √𝑓′𝑐 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑

= 0,17 ⋅ 0,85 ⋅ √25 ⋅ 300 ⋅ 440,5

= 95.478,375 N  95,478375 KN

Berdasarkan SNI 2847-2019 Tabel 21.2.1 dijelaskan bahwa faktor reduksi

(ϕ) untuk geser diambil sebesar 0,75.

𝜙 𝑉𝐶 = 0,75 × 95.478,375 = 71.608,78 𝑁−→ 71,61 𝐾𝑁

1 1
𝜑𝑉𝐶 = . 71.608,78 = 35.804,39 𝑁−→ 35,8 𝐾𝑁
2 2

Perhitungan mengacu/berdasarkan peraturan SNI 2847-2019 pasal 22.5

mengenai kuat geser yang disumbangkan oleh tulangan geser.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 94

1
 Untuk kondisi VU < 𝜑𝑉𝐶 , tidak diperlukan tulangan geser. Akan tetapi,
2

untuk faktor keamanan, tetap dipasang tulangan geser minimum.


1
 Untuk kondisi 𝜑𝑉𝐶 < VU < ϕ VC, dipasang tulangan geser minimum
2

𝐴𝑣⋅𝑓𝑦
sesuai pasal 11.4.6.3 persamaan 11-13 dengan jarak S = .
0,062√𝑓𝑐′⋅𝑏𝑤

 Untuk kondisi VU ≥ ϕ VC , harus dipasang tulangan geser. VS = 𝑉𝑛 − 𝑉𝑐,

𝐴𝑣⋅𝑓𝑦⋅𝑑
dengan jarak S =
𝑉𝑠

 Jarak tulangan geser yang dipasang tegak lurus terhadap sumbu aksial

𝑑
komponen struktur tidak boleh melebihi jika Vs < 0,33 ⋅ √𝑓𝑐′ ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑.
2

 Jika nilai Vs > 0,33 ⋅ √𝑓𝑐′ ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑

Dari hasil perhitungan didapat kondisi VU > 𝜑𝑉𝐶 sehingga harus dipasang

tulangan geser.

Vs = 𝑉𝑛 − 𝑉𝑐

= 163.938,1333 − 95,478375 = 163.842,655 𝐾𝑁

0,33 ⋅ √𝑓𝑐′ ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑 = 0,33 ⋅ √25 ⋅ 300 . 440,5 = 218.047,5 𝑁−→ 218,05𝐾𝑁

Vs < 0,33 ⋅ √𝑓𝑐′ ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑

1 1
𝐴𝑣 = 2 . . 𝜋 . 𝑑2 = 2 . . 𝜋 . 102 = 157,14 𝑚𝑚 2
4 4

𝐴𝑣 . 𝑓𝑦 . 𝑑
𝑆𝑚𝑖𝑛 =
𝑉𝑠

157,14 . 240 . 440,5


= = 101.3969339 𝑚𝑚
163.842,65

= 101 mm ≈ 150 mm (memudahkan pengerjaan)

Smaks = ½ d (dimana d adalah tinggi dari balok.)

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 95

= 0,5 . 500

= 250 mm

Jadi digunakan ϕ10 – 150 sebagai tulangan transversal.

5.4. Penulangan Lentur Pada Lapangan

𝑀𝑢 = 72.045.000 N. mm

𝑀𝑢 72.045.000
𝑀𝑛 = = = 80.050.000 N. mm
0,9 0,9

𝑏 = 300 𝑚𝑚

ℎ = 500 𝑚𝑚

𝐷 = 13 𝑚𝑚

∅ = 10 𝑚𝑚

𝑑′ = 56,5 𝑚𝑚

𝑑 = 443,5 𝑚𝑚

- Desain tulangan dicoba dengan tulangan rangkap

Sesungguhnya cukup menggunakan tulangan tarik saja, tetapi tulangan tekan

tetap dipasang untuk antisipasi terjadinya momen terbalik yang diasumsikan

bekerja setengah dari momen tarik akibat beban gempa rencana. Asumsikan

perbandingan penulangan tekan dan penulangan tarik (δ) ≥ 0,5 dan tulangan

tekan telah leleh (fs’ = fy).


𝐴𝑠′
δ= ≥ 0.5 , ambil nilai minimum yaitu δ = 0,5 artinya luas tulangan
𝐴𝑠1

tekan setengah dari luas tulangan tarik.

- Kesetimbangan gaya-gaya dalam

∑H =0

∑M =0

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 96

∑H = Gaya tekan + gaya tarik = 0

1 1 = (Cc + Cs) – Ts

Ts = Cc + Cs

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (As’. fs’), As’ = 0,5 As1 ; fs’ = fy

As1 . fy = (0,85 . (f’c) . a . b) + (0,5 . As1 . fy)

(0,5) As1 . fy = (0,85) . (f’c) . a . b , masukkan nilai sebenarnya

(0,5) As1 . (320) = (0,85).(25) . a . (300)

0,5⋅𝐴𝑠1 ⋅320
a = = 0,025As1…….....…………….(1)
0,85⋅25⋅300

∑M = Mn – Mnt = 0 (tinjau terhadap Ts)

𝑀𝑛 = 80.050.000 N. mm
𝑎
80.050.000 = 𝐶𝑠 ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + 𝐶𝑐 ⋅ (𝑑 − )
2

𝑎
80.050.000 = (𝐴𝑠′ ⋅ 𝑓𝑠′) ⋅ (𝑑 − 𝑑′) + (0.85 ⋅ 𝑓′𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏) ⋅ (𝑑 − )
2

80.050.000 = (0,5𝐴𝑠1 ⋅ 320) ⋅ (443,5 − 56,5) + (0,85 ⋅ 25 ⋅ 𝑎 ⋅ 300) ⋅


𝑎
(443,5 − )
2

𝑎
80.050.000 = 61.920𝐴𝑠1 + (6.375 ⋅ 𝑎) ⋅ (443,5 − )
2

80.050.000 = 61.920𝐴𝑠1 + 2.827.312,5 . 𝑎 − 3.187,5𝑎2 …..(2)

- Substitusi persamaan (1) ke persamaan (2)

61.920 𝐴𝑠1 + 2.827.312,5 ⋅ (0,025𝐴𝑠1 ) − 3.187,5 . (0,025𝐴𝑠1 )2 = 80.050.000

61.920𝐴𝑠1 + 70.960 𝐴𝑠1 − 2,0078 𝐴𝑠1 2 = 80.050.000

80.050.000 − 132.88𝑠1 + 2,0078 𝐴𝑠1 2 =0

Diselesaikan dengan persamaan rumus abc

As1 = 608,009 mm2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 97

As1 = 65.572,45965mm2

Perhitungan lainnya, menggunakan program Ms,Excel.

Digunakan As1 = 608,009 mm2, maka dapat dicari nilai As’

𝐴𝑠 608,009
𝜌1 = = = 0.0046
𝑏. 𝑑 300 . 443,5

𝜌analisis = 0.0046

Luas tulangan tarik As1 dapat digunakan.

As’ = 0,5 As

= 0,5 (608,009) = 304,005 mm2

𝐴𝑠′ 304,005
𝜌′ = = = 0.00228489
𝑏. 𝑑 300 . 443,5

- Tulangan Terpasang

Tulangan pada daerah tarik

𝐴𝑠1 608,009
𝑛 = = = 4.6−→ 𝟓 𝒃𝒉
1 1
. 𝜋. 𝐷13 2 . 𝜋. 132
4 4

𝐴𝑠1 = 663,93 𝑚𝑚 2

Tulangan pada daerah tekan

𝐴𝑠′ 304,005
𝑛 = = = 2.3−→ 3 𝒃𝒉
1 1
. 𝜋. 𝐷13 2 . 𝜋. 132
4 4

𝐴𝑠 ′ = 398,357 𝑚𝑚 2

- Perhitungan Titik Berat Gaya

Pada momen lapangan, jarang terjadi momen terbalik, sehingga tulangan

tekan diabaikan pada perhitungan titik berat gaya dan momen nominal

terpasang, dan beton diasumsikan bekerja optimal.

ΣM =0

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 98

C =T

Cc = Ts

0,85. f’c. β1. c. beff = As1. fy

𝐴𝑠1 × 𝑓𝑦
𝑐=
𝛽1 × 0,85 × 𝑓 ′ 𝑐 × 𝑏𝑒𝑓𝑓

608,009 × 320
𝑐= = 7,84 𝑚𝑚
0,85 × 0,85 × 25 × 1.500

- Kontrol tulangan tekan apakah leleh atau belum dengan regangan

tulangan tekan

Menurut SNI 2847 : 2019 pasal 22.2.2.1 Regangan maksimum untuk serat

tekan terjauh pada beton adalah 0,003.

Asumsi awal, tulangan tarik telah leleh, tulangan tekan telah leleh.

0,003⋅(𝑐−𝑑′)
Jika nilai c > d’, maka𝜀𝑠 = , apabila nilai c < d’, maka𝜀𝑠 =
𝑐

0,003⋅(𝑑′−𝑐)
.
𝑐

0,003 ⋅ (56,5 − 7,84 )


𝜀𝑠 = = 0.0197633
(7,84)

𝑓𝑦 320
𝜀𝑦 = = = 0,0016
𝐸𝑠 200.000

𝜀𝑠 > 𝜀𝑦 , tulangan tekan telah leleh (Asumsi awal benar) 𝑓𝑠′ = 𝑓𝑦

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 99

𝑓𝑠′ = 320 MPa

- Konfigurasi Tulangan

Konfigurasi Tulangan Tarik

Dicoba konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Tulangan lentur = 5 × 13

= 165 mm

Sesuai dengan ketentuan SNI 2847-2019, pasal R25.6.2.1 Spasi bersih


1
sebesar 1 kali dari ukuran nominal maksimum dari agregat kasar, tetapi
3

tidak kurang dari 25 mm, harus dapat di buktikan dengan mencukupi.

𝑏 − 165 300 − 165


𝑠= = = 33,75 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 5−1

Konfigurasi Tulangan Tekan

Dicoba konfigurasi sebagai berikut :

Tebal decking = 2 × 40

Tulangan sengkang = 2 × 10

Tulangan lentur = 3 × 13

= 139 mm

𝑏 − 139 300 − 139


𝑠= = = 80,5 𝑚𝑚 > 25 𝑚𝑚−→ 𝑶𝑲
𝑛−1 3−1

- Konfigurasi Tulangan

Berikut konfigurasi pemasangan tulangan pada daerah Tarik dan tekan untuk

bagian tumpuan:

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 100

beff = 1500

120
3 D19
40

500
Ø10

5 D19

300

- Momen nominal aktual

𝑎 = 0,85 . c

= 0,85 . (7,84) = 6,664 mm

𝑑 = 443,5 mm

d' = 56,5 mm

As1 = 608,009 mm2

As’ = 304,005 mm2

𝑎
Mnt = 0,85 ⋅ 𝑓′𝑐 ⋅ 𝑎 ⋅ 𝑏𝑒𝑓𝑓 . (𝑑 − )
2

6,664
= (0,85 . 25 . 6,664 . 1500 . (443,5 − ))
2

= 93.516.695,21 𝑁. 𝑚𝑚 > 𝑀𝑛 = 80.050.000 𝑁. 𝑚𝑚 −> 𝑶𝑲

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 101

Tulangan terpasang memenuhi kekuatan menahan gaya luar.

5.5. Penulangan Geser Lapangan

Data:

Tulangan sengkang = ϕ 10 mm

Gaya geser maksimum = 5.359.466,7 N  5,359 KN

b = 300 mm

d = 443,5 mm

fc' = 25 MPa

fy = 240 MPa

- Menentukan Gaya Geser Nominal

𝑉𝑢 4.019.600
𝑉𝑛 = = = 5.359.466,7 𝑁. 𝑚𝑚−→ 5.359,5 𝐾𝑁
0,75 0,75

- Menentukan kekuatan nominal geser yang diberikan beton Vc

Berdasarkan SNI 2847-2019 pasal 22.5.5.1 untuk komponen struktur tanpa

gaya aksial.

VC = 0,17 ⋅ 𝜆 ⋅ √𝑓′𝑐 ⋅ 𝑏𝑤 ⋅ 𝑑

= 0,17 ⋅ 0,85 ⋅ √25 ⋅ 300 ⋅ 443,5

= 96.128,625 N  96.128625 KN

Berdasarkan SNI 2847-2019 Tabel 21.2.1 dijelaskan bahwa faktor reduksi

(ϕ) untuk geser diambil sebesar 0,75

ϕ VC = 0,75 × 96,128625 KN

= 72.09646875 KN
1
𝜑𝑉𝐶 = 36.05 KN
2

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 102

1
Karena Vu < 𝜑𝑉𝐶 , maka tidak diperlukan tulangan geser, tetapi karena
2

factor keamanan maka akan di gunakan tulangan geser minimum /(Smaks).

Smaks = ½ d (dimana d adalah tinggi dari balok.)

= 0,5 . 500

= 250 mm (untuk mempermudah pengerjaan).

Jadi digunakan ϕ10 – 250 sebagai tulangan transversal.

Catatan:

Perhitungan balok memanjang lainnya akan dilakukan dengan bantuan

program Microsoft Excel yang dapat dilihat pada Lampiran.

Perencanaan Struktur Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 103

BAB VI
PENULANGAN KOLOM PORTAL

Pada perhitungan penulangan kolom akan diberikan contoh perhitungan kolom

dengan beban aksial terbesar dan dengan tinjauan momen terbesar pada lantai 1 dan 2.

Dari kombinasi pembebanan yang dicoba, didapatkan pada kolom K 19.

6.1. Data-data Perhitungan

 Portal merupakan portal dengan pergoyangan (tanpa pengaku terhadap beban

lateral). Digunakan SNI 2847-2013 Pasal 10.10.5 sebagai dasar pembesaran

momen.

 Dimensi kolom = 50 x 50 mm

 Tinggi kolom lantai I = 4 m (as – as)

 Dimensi balok portal = 30/50

 Tebal selimut beton (d’) = 40 mm

 Mutu Beton (fc') = 25 MPa

 Direncanakan :

 Tulangan longitudinal D 19 mm (fy l = 320 MPa)

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 104

 Tulangan transversal Ø 10 mm (fy v = 240 MPa)

 Beban yang diperlukan

Pu
Pu (Max) Ms Mns
Kolom (Tetap)
(N) (N.mm) (N.mm)
(N)
K 13 20295 19457618 2430900 1935908900
K 14 93591 18819932 505400 1881993200
K 15 365767 20358152 786900 2021065300
K 16 184281 19370147 72400 1933967800
K 17 410110 17893589 14900 1770383700
K 18 176494 16772752 6300 1677420500
K 19 410116 13169432 14700 1298010100
K 20 176494 12050282 6300 1202205000
K 21 365750 10766979 785900 1062046000
K 22 184290 9900209 73200 987077000
K 23 202988 5252647 2433500 520035200
K 24 93585 4671641 506300 465719500

Keterangan:

 Pu (tetap) : Beban aksial tetap terfaktor maksimum didapat dari hasil

kombinasi beban 1,2D.

 Pu (max) : Beban aksial terfaktor maksimum didapat dari hasil kombinasi

beban 1,2D + 1,6L.

 Mns (gravitasi) : Momen terfaktor akibat beban gravitasi dari hasil

kombinasi beban 1,2D + 1,6L.

 Ms(gempa) : Momen terfaktor akibat beban gempa dari hasil kombinasi

beban gempa

 Gaya geser maksimum : 11894 N

Modulus elastisitas beton (EC), menurut SNI 1729 : 2020 pasal 12. Tentang

gaya aksial bahwa. EC = 0,043. 𝑊𝑐 1,5 . √𝑓𝑐

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 105

EC = 0,043.24001,5 . √𝑓𝑐

= 0,043.24001,5 . √25

= 25278,7 MPa

6.2. Perhitungan Penulangan

 Menentukan nilai βd

𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑘𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑒𝑟𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚


𝛽𝑑 =
𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

1,2𝐷
=
1,2𝐷 + 1,6𝐿

410116
= = 0,031
13169432

 Menghitung Inersia Penampang


1
Ig kolom K1 & K2 = 12 ⋅ 500 ⋅ 5003 = 5.208.333.333 mm4

1
Ig balok Induk 1 = 12 ⋅ 300 . 5003 = 3.125.000.000 mm4

1
Ig balok Anak = 12 ⋅ 250 ⋅ 3503 = 893.229.166,7 mm4

1
Ig kolom K3 = 12 ⋅ 500 ⋅ 5003 = 5.208.330.000 mm4

1
Ig balok Induk II = 12 ⋅ 300 ⋅ 4503 = 2.278.125.000 mm4

Catatan : kolom K 19 adalah kolom dengan ukuran (K3 = 500 mm/500 mm,

dengan menggunakan Balok Induk I)

 Menentukan Nilai Kekakuan

Berdasarkan SNI 2847-2019 tabel 6.6.3.1.1 nilai besaran penampang (I)

dikalian dengan faktor reduksi, sebagai berikut :

 Inersia balok = 0,35 Ig

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 106

 Inersia kolom = 0,7 Ig

Dan nilai momen inersia tersebut harus dibagi dengan (1+β d)

EC Ik I = EC Ik II

𝐸𝐶 ⋅ 0,7 ⋅ 𝐼𝑔𝑘
=
1 + 𝛽𝑑

25278,7 ⋅ 0,7. (5.208.333.333)


=
1 + 0,031

= 8.9378 × 1013 N.mm2 = 8.9378 KN.m2

𝐸𝐶 ⋅ 0,35 ⋅ 𝐼𝑔𝑏
𝐸. 𝐼𝑏 =
1 + 𝛽𝑑

25278,7 ⋅ 0,35 ⋅ (3.125.000.000)


=
1 + 0,031

= 2.7103 × 1013 N.mm2 = 2.7103 KN.m2

𝐸𝐶 ⋅ 0,35 ⋅ 𝐼𝑔𝑏
𝐸. 𝐼𝑏 =
1 + 𝛽𝑑

25278,7 ⋅ 0,35 ⋅ (893.229.166,7)


=
1 + 0,031

= 7.7468 × 1012 N.mm2 = 7.747 KN.m2

 Menentukan Nilai Faktor Panjang Efektif (k) kolom K19 (K3)

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 107

𝐸𝐼𝑘𝐼𝐼 8.9378
ψ𝐴 = 4 = 4
𝐸𝐼𝑏 𝐸𝐼𝑏 𝐸𝐼𝑏 𝐸𝐼𝑏 2.7103 2.7103 7.747 7.747
6 + 3 + 6 + 3 + 3 + 6 + 6
6

ψ𝐴 = 1.57

𝐸𝐼𝑘𝐼𝐼 1 𝐸𝐼 2 8.9378 8.9378


× 𝑘𝐼𝐼 ×
ψ𝐵 = 4 4 = 4 4
𝐸𝐼𝑏 𝐸𝐼𝑏 𝐸𝐼𝑏 𝐸𝐼𝑏 2.7103 2.7103 7.747 7.747
+ + + + + +
6 3 6 3 6 3 6 6

ψ𝐵 = 3.15

𝜓A + 𝜓𝐵 1.57 + 3.15
ψ𝑚 = = = 2.4
2 2
20 − 𝜓𝑚 20 -2.4
𝑘= √1 + 𝜓𝑚 = √1 + 2.4 = 1,1
20 20

Dalam SNI 2847-2019 tabel 11.5.3.2 -Faktor Panjang Efektif k, diperoleh :

k =1,6 > 1,0 . . . . . . OK!

Berdasarkan SNI 03-2847-2013 untuk komponen struktur tekan yang tidak

tahan terhadap goyangan samping, maka apabila :


𝑘⋅𝐿𝑢
< 22 Kolom Pendek
𝑟

𝑘⋅𝐿𝑢
> 22 Kolom Langsing
𝑟

Nilai LU menurut SNI 2847-2013 pasal 10.10.1.1 merupakan jarak bersih

antara pelat lantai, balok, atau komponen lain yang mampu memberikan

tumpuan lateral dalam arah yang ditinjau. Sedangkan Radius Girasi (r)

menurut SNI 2847-2013 pasal 10.10.1.2 diambil sama dengan 0.3 kali

dimensi total dalam arah stabilitas yang ditinjau, untuk komponen struktur

tekan persegi, sehingga :

1
LU = 4 – [(2 ⋅ ℎ𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘 )]

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 108

1
= 4 – 2 ⋅ (0,50)

= 3,75 m

r = 0,3 × hkolom

= 0,3 × 0,50

= 0,15 m

𝑘 ⋅ 𝐿𝑢 1.62 ⋅ 3,75
=
𝑟 0,15

= 41 > 22  Kolom Langsing

 Menentukan Faktor Pembesaran Momen

Berdasarkan SNI 2847-2013 Pasal 10.10.7, momen-momen ujung

komponen struktur tekan harus diambil sebesar.

M = 𝑀𝑛𝑠 + 𝛿𝑆 ⋅ 𝑀𝑠

Dimana :

Mns = momen terbesar terfaktor akibat beban gravitasi

Ms = momen terbesar terfaktor akibat beban gempa

𝛿𝑆 = factor pembesaran momen

1
𝛿𝑆 = ≥ 1
∑𝑃𝑢
1 − 0,75 ⋅ ∑𝑃𝑐

Dimana :

∑Pc = Jumlah seluruh kapasitas tekan kolom – kolom bergoyang pada suatu

tingkat.

∑Pu = Jumlah seluruh beban gravitasi terfaktor yang bekerja pada satu

tingkat.

Sehingga :

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 109

𝜋 2 . 𝐸𝑙𝑘 𝜋 2 . 8.9378
𝑃𝑐 = = = 23083 𝐾𝑁, (𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑬𝒙𝒄𝒆𝒍)
(𝑘. 𝐿𝑢)2 (1,62 . 3,83)2

∑Pc = 6 . Pc = 6. (23083 ) = 138500 KN

 Lantai 1:

∑Pu = K13 + K15 + K17 + K19 + K21 + 23

∑Pu = 19457.618 + 20358.152+ 17893.589+ 13169.432+ 10766.979 +

5252.647

∑Pu = 86898.417 KN (𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑬𝒙𝒄𝒆𝒍)

1
𝛿𝑆 = ≥ 1
∑𝑃𝑢
1 − 0,75 ⋅ ∑𝑃𝑐

1
𝛿𝑆 = ≥ 1
86898.417
1 − 0,75 ⋅ 86898.417

𝛿𝑆 = 6 (𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑬𝒙𝒄𝒆𝒍)

 Lantai 2:

∑Pu = K14 + K16 + K18 + K20 + K22 + K24

∑Pu = 18819.932 + 19370.147 + 16772.752 + 12050.282+ 9900.209 +

4671.641

∑Pu = 81584.963 KN (𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑬𝒙𝒄𝒆𝒍)

1
𝛿𝑆 = ≥ 1
∑𝑃𝑢
1 − 0,75 ⋅ ∑𝑃𝑐

1
𝛿𝑆 = ≥ 1
81584.963
1 − 0,75 ⋅ 81584.963

𝛿𝑆 = 4.66 (𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑬𝒙𝒄𝒆𝒍)

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 110

 Menentukan momen akibat pembesaran momen pada kolom yang

ditinjau

 Kolom K19

Mu = 1298010100 + (6 × 14700)

= 1.298.100.044 N.mm

= 1.298 KN.m

 Kolom K20

Mu = 1202205000 + (4 × 6300)

= 1.202234359 N.mm

= 1.202 KN.m

6.3. Perhitungan Penulangan Kolom

Penulangan kolom direncanakan dengan 4 sisi dengan tulangan D19.

Untuk tebal selimut beton (d’), disesuaikan dengan peraturan SNI 2947-2013

pasal 7.7.1 (C) mengenai selimut beton untuk beton yang tidak berhubungan

dengan cuaca atau berhubungan dengan tanah adalah sebesar 40 mm. Pada

penulangan kolom digunakan nilai Mu yang terbesar dari keseluruhan kolom,

sehingga digunakan kolom K19 sebagai perhitungan penulangan kolom karena

memiliki nilai Mu yang paling besar dari keseluruhan kolom pada portal 2-2.

 Kolom K19

Mu = 1.298.100.044 Nmm

Pu = 13.169.432 N

𝑀𝑢 1.298.100.044
et = = = 98.6
𝑃𝑢 13.169.432

et min= 15 + 0,03 h

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 111

= 15 + 0,03 × 500

= 30 mm et > et min........................... OK!

Ag = 500 × 500 mm2 = 250.000 mm2

Penulangan kolom direncanakan dengan 4 sisi dengan tulangan D19, dan

ditentukan dengan menggunakan hasil analisis SAP fy = 320 MPa

𝑃𝑢
y = > 0.1 digunakan faktor reduksi, 𝜑 = 0,65
𝜑⋅𝐴𝑔𝑟⋅0,85⋅𝑓𝑐′

13.169.432
= > 0,1
0,65 ⋅ 250000 ⋅ 0,85 ⋅ 25

= 3,8 > 0,1

𝑃𝑢 𝑒𝑡
x = ⋅
𝜑⋅𝐴𝑔𝑟⋅0,85⋅𝑓𝑐′ ℎ

13.169.432 98,6
= ×
0,65 ⋅ 250000 ⋅ 0,85 ⋅ 25 500

= 0,75

Dari nilai x dan y hasil perhitungan, kemudian diplot ke dalam diagram

interaksi kolom untuk penulangan 4 sisi untuk mendapatkan prosentase

tulangan. Dalam hal ini, prosentase diperoleh dengan bantuan aplikasi

SAP2000, r = 0,0149 dan β = 0,85 untuk fc' = 25 MPa, sehingga :

ρ =r×β

= 0,0149 × 0,8=

= 0,012665

As total = 𝜌 ⋅ 𝐴𝑔𝑟

= 0,012665 × 250000

= 3166.25 mm2

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 112

Jumlah tulangan :

3166.25
n = 192
= 11,16 ≈ 12 bh
(𝜋⋅ 4 )

500-(2x40)−(2x10)−(3x19)
S =
2

= 171,5 mm > 25 mm ………..Jarak Tulangan OK…!!

dipasang tulangan 12 batang D19 dengan jarak as ke as tulangan 127 mm

500
127
500

Konfigurasi tulangan pada semua sisi kolom K19

6.4. Penulangan Geser Kolom

Perhitungan geser pada kolom berdasarkan pada SNI 2847-2019 pasal 22.5

untuk komponen struktur tanpa gaya aksial.

Tulangan sengkang = ϕ 10 mm

Gaya geser maksimum = 3094 N

b = 500 mm

d = 500 mm – 40 mm = 460 mm

fc' = 25 MPa

fy = 240 MPa

Sehingga :

VU = 3094 N

Perencanaan Struktu Hotel


Perencanaan Struktur Beton Ultimit 113

1 1
VC = 6 ⋅ √𝑓′𝑐 ⋅ 𝑏 ⋅ 𝑑 = 6 ⋅ √25 ⋅ 500 ⋅ 460 = 191.666,6 N

Berdasarkan SNI 2847-2019 Tabel 21.2.1 dijelaskan bahwa faktor reduksi (ϕ)

untuk geser diambil sebesar 0,75

ϕ VC = 0,75 × 191.666,6 N = 143749,95 N


1
𝜑𝑉𝐶 = 71874,975 N
2

1
Vu < 𝜑𝑉𝐶 . Maka tidak diperlukan tulangan geser, tetapi karena factor
2

keamanan maka akan di gunakan tulangan geser minimum /(Smaks).

Smaks = ½ d (dimana d adalah tinggi dari balok.)

= 0,5 . 460

= 230 mm = 200 mm (untuk mempermudah pengerjaan).

Jadi digunakan ϕ10 – 200 sebagai tulangan transversal.

Catatan:

Perhitungan balok memanjang lainnya akan dilakukan dengan bantuan program

Microsoft Excel yang dapat dilihat pada Lampiran.

Perencanaan Struktu Hotel


Nama : Henri Meta kondamay
NIM : 1805222010042
Semester : VII
Konsentrasi : Struktur

Berikut Adalah Perhitungan Lanjutan Yang Dikerjakan Dengan Bantuan Program EXCEL

BAB I ESTIMASI DIMENSI


PERHITUNGAN PELAT LANTAI
BALOK I, 1a (35 cm x 50 cm) BALOK I, 1B (35 cm x 50 cm)
bE= 75 bE= 75
t= 12 t= 12
h= 50 h= 50
L= 300 L= 300
y1= 19 y1= 19
y2= 44 y2= 44
bw= 35 bw= 35
Mencari Titik Berat Mencari Titik Berat
y= 29.0896861 y= 29.08969
Inersia Balok Induk Inersia Balok Induk
Ib= 210885.7146 + 295439.6815 = 506325.4 Ib= 210885.7 + 295439.7 = 506325.4
Inersia pelat dari Balok Induk Inersia pelat dari Balok Induk
Is= 43200 Is= 43200
α1= 11.72049528 α3= 11.7205
Balok II (35 cm x 50 cm) BALOK ANAK (25 cm x 45 cm)
bE= 150 bE= 150
t= 12 t= 12
h= 50 h= 45
L= 600 L= 600
y1= 19 y1= 16.5
y2= 44 y2= 39
bw= 35 bw= 25
Mencari Titik Berat Mencari Titik Berat
y= 33.37699681 y= 31.92857
Inersia Balok Induk Inersia Balok Induk
Ib= 224726.7544 + 434951.7227 = 659678.48 Ib= 111609.2 + 271252.4 = 382861.6
Inersia pelat dari Balok Induk Inersia pelat dari Balok Induk
Is= 86400 Is= 86400
α3= 7.635167559 α4= 4.431269
𝛼 total 8.87685668
Menghitung Tebal Pelat
Data :
Ly= 600 cm
Lx= 300 cm
ln= 565
Sn= 275
β= 2.054545455
fy= 320
h= 10.66495066
tidak perlu lebih dari:
h= 16.14285714
PERHITUNGAN PELAT ATAP
BALOK I, 1a (35 cm x 50 cm) BALOK Ib (35 cm x 50 cm)
bE= 75 bE= 75
t= 10 t= 10
h= 50 h= 50
L= 300 L= 300
y1= 20 y1= 20
y2= 45 y2= 45
bw= 35 bw= 35

Mencari Titik Berat Mencari Titik Berat


y= 28.72093023 y= 28.72093

Inersia Balok Induk Inersia Balok Induk


Ib= 205006.0844 + 293143.1404 = 498149.22 Ib= 205006.1 + 293143.1 = 498149.2

Inersia pelat dari Balok Induk Inersia pelat dari Balok Induk
Is= 25000 Is= 25000

α1= 19.92596899 α3= 19.92597


BALOK II (35 cm x 50 cm) BALOK ANAK
bE= 150 bE= 150
t= 10 t= 10
h= 50 h= 45
L= 600 L= 600
y1= 20 y1= 17.5
y2= 45 y2= 40
bw= 35 bw= 25

Mencari Titik Berat Mencari Titik Berat


y= 32.93103448 y= 31.71053

Inersia Balok Induk Inersia Balok Induk


Ib= 230989.893 + 420762.9806 = 651752.87 Ib= 115573.1 + 266019.6 = 381592.7

Inersia pelat dari Balok Induk Inersia pelat dari Balok Induk
Is= 50000 Is= 50000

α3= 13.03505747 α4= 7.631853


𝛼 total 15.12971213
Menghitung Tebal Pelat
Ly= 600 cm
Lx= 300 cm
ln= 565
Sn= 275
β= 2.054545455
fy= 320
h= 10.66495066
tidak perlu lebih dari:
h= 16.14285714
PEMBEBANAN PELAT ATAP
DATA : SATUAN
TEBAL PLAT ATAP (t) 0.1 (M) 100 MM
TEBAL SPESI 0.03 (M) 30 MM
DIAMETER TULANGAN UTAMA 0.01 (M) 10 MM
TEBAL SELIMUT BETON (p) 0.03 (M) 30 MM
GAMMA SPESI 2100 (KG/M3)
GAMMA BETON 2400 (KG/M3)
GAMMA AIR 1000 (KG/M3)
BEBAN MATI (TOT) (QD) 325 (KG/M2)
BERAT SENDIRI PLAT 240 (KG/M2)
BERAT SPESI 63 (KG/M2)
MEP 4 (KG/M2)
BERAT PLAFOND 11 (KG/M2)
BERAT PENGGANTUNG 7 (KG/M2)
BEBAN HIDUP (QL) 100 (KG/M2)
BEBAN ULTIMATE (Qult) 550 (KG/M2)
TINGGI EFEKTIF (d) ARAH X 0.065 (M) 65 MM
TINGGI EFEKTIF (d) ARAH Y 0.055 (M) 55 MM

PERHITUNGAN PENULANGAN
PELAT ATAP TIPE A (KONSOL) pelat 1 arah
syarat : P min < P < P max
fc' 25 MPa
fy 320 MPa
P min 1 0.004 0.004375
P min 2 0.004
Pb 0.037
Pmax 0.028
Ly 6 (M) 600 cm
Lx 3 (M) 300 cm
Ly/Lx 2
Qult 550 (KG/M2) 5.5 KN/m
d 0.065 (M) 65 mm
MU(LAPANGAN) 618.8 (KGM) 6.1875 kNm
MU(TUMPUAN) 206.3 (KGM) 2.0625 kNm
syarat : P min < P < P max TIDAK OK

PENULANGAN LAPANGAN ARAH X (TULANGAN D 10 mm)


Mu 6.188 kNm 6187500 Nmm
Mn 7.734 kNm 7734375 Nmm
Rn 1.831 Mpa
m 15.06
P(anal) 0.006
P(perlu) 0.008 GUNAKAN P PERLU
P min 2 0.004
As 5E-04 M2 519.2141 mm
n 10.33 mm 10
S 100 125 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 125 mm
PENULANGAN TUMPUAN ARAH X ( TULANGAN D 10 mm)
Mu 2.063 kNm 20625 Nmm
Mn 2.578 kNm 25781.25 Nmm
Rn 0.006 Mpa
m 15.06
P(anal) 2E-05
P(perlu) 3E-05 GUNAKAN PMIN
P min 2 0.004
As 3E-04 M2 284.375 mm
n 5.655 6
S 142.9 125 mm
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 125 mm

PERHITUNGAN TULANGAN SUSUT (TULANGAN D 10 mm)


Rasio luas tulangan 0.002
Asb 2E-04 M2 200
n 3.977 4
S 250 mm
JADI DIGUNAKAN TULANGAN SUSUT/BAGI D10- 250 mm

PERHITUNGAN PENULANGAN
PELAT ATAP TIPE B pelat 2 arah
syarat : P min < P < P max
fc' 25 MPa
fy 320 MPa
P min 1 0.004
P min 2 0.004
Pb 0.037
Pmax 0.028
Ly 6 (M) 600 cm
Lx 3 (M) 300 cm
Ly/Lx 2
Qult TABEL CUR PBI 1971 550 (KG/M2)
d untuk nilai 2,0 0.065 (M) 65 MM
MU(LAPANGAN) Lx Mlx 41 203 (KGM) 2.0295 kNm
MU(LAPANGAN) Ly Mly 12 59.4 (KGM) 0.594 kNm
MU(TUMPUAN) Lx Mtx 83 410.9 (KGM) 4.1085 kNm
MU(TUMPUAN) Ly Mty 57 282.2 (KGM) 2.8215 kNm

syarat : P min < P < P max TIDAK OK

PENULANGAN LAPANGAN ARAH X (TULANGAN D 10mm)


Mu 2.03 kNm 2029500 Nmm
Mn 2.537 kNm 2536875 Nmm
Rn 0.6 Mpa
m 15.06
P(anal) 0.002
P(perlu) 0.003 GUNAKAN PMIN
P min 2 0.004
As 284.4 MM2
n 5.655 M 6
S 142.9 125 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 125 mm

PENULANGAN LAPANGAN ARAH Y (TULANGAN D 10 mm)


Mu 0.594 kNm 594000 Nmm
Mn 0.743 kNm 742500 Nmm
Rn 0.176 Mpa
m 15.06
P(anal) 6E-04
P(perlu) 7E-04 GUNAKAN PMIN
P min 2 0.004
As 240.6 MM2
n 4.785 M 5
S 166.7 150 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 150 mm

PENULANGAN TUMPUAN ARAH X (TULANGAN D 10 mm)


Mu 4.109 kNm 4108500 Nmm
Mn 5.136 kNm 5135625 Nmm
Rn 1.216 Mpa
m 15.06
P(anal) 0.004
P(perlu) 0.005 GUNAKAN P PERLU
P min 2 0.004
As 284.4 MM2
n 5.655 M 6
S 142.9 125 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 125 mm

PENULANGAN TUMPUAN ARAH Y (TULANGAN D 10 mm)


Mu 2.822 kNm 2821500 Nmm
Mn 3.527 kNm 3526875 Nmm
Rn 1.166 Mpa
m 15.06
P(anal) 0.004
P(perlu) 0.005 GUNAKAN P PERLU
P min 2 0.004
As 240.6 MM2
n 4.785 M 5
S 166.7 150 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 150 mm
TABEL HASIL PERHITUNGAN PENULANGAN PELAT ATAP
fy 320 MPa t 100 mm
fc' 25 MPa p 30 mm

DIMENSI Qult Mlx Mly Mtx Mty


TIPE Ly/Lx
Ly (cm) Lx (cm) (Kg/m²) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
A (PELAT 1 ARAH) 600 300 550 2 6.1875 - 2.0625 -
B (PELAT 2 ARAH) 600 300 550 2 2.0295 0.594 4.1085 2.8215

TABEL PERHITUNGAN TUMPUAN ARAH X

Mn dx Rn As n n dipasang S Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) m rmin r rmax rperlu Ø (mm) -
Mu (kNm) (kNm) (mm) dy (mm) (Mpa) (mm²) (batang) (batang) (mm) (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 2.0625 2.5781 65 55 0.006102 15.059 0.0044 1.9E-05 0.0276 2.5E-05 284.375 5.65518 6 142.857 10 - 125
B (PELAT 2 ARAH) 10 4.1085 5.1356 65 55 1.215533 15.059 0.0044 0.00391 0.0276 0.00522 284.375 5.65518 6 142.857 10 - 125

TABEL PERHITUNGAN TUMPUAN ARAH Y

Mn dx Rn As n n dipasang Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) m rmin r rmax rperlu S (mm) Ø (mm) -
Mu (kNm) (kNm) (mm) dy (mm) (Mpa) (mm²) (batang) (batang) (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 - - 65 55 - - - - - - - - - - - - -
B (PELAT 2 ARAH) 10 2.8215 3.5269 65 55 1.165909 15.059 0.0044 0.00375 0.0276 0.005 240.625 4.78516 5 166.667 10 - 150

TABEL PERHITUNGAN LAPANGAN ARAH X

Mn dx Rn As n n dipasang Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) m rmin r rmax rperlu S (mm) Ø (mm) -
Mu (kNm) (kNm) (mm) dy (mm) (Mpa) (mm²) (batang) (batang) (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 6.1875 7.7344 65 55 1.830621 15.059 0.0044 0.00599 0.0276 0.00799 519.214 10.3253 10 100 10 - 125
B (PELAT 2 ARAH) 10 2.0295 2.5369 65 55 0.600444 15.059 0.0044 0.0019 0.0276 0.00254 284.375 5.65518 6 142.857 10 - 125

TABEL PERHITUNGAN LAPANGAN ARAH Y

Mn dx Rn As n n dipasang Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) m rmin r rmax rperlu S (mm) Ø (mm) -
Mu (kNm) (kNm) (mm) dy (mm) (Mpa) (mm²) (batang) (batang) (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 - - 65 55 - - - - - - - - - - - - -
B (PELAT 2 ARAH) 10 0.594 0.7425 65 55 0.17574 15.059 0.0044 0.00055 0.0276 0.00074 240.625 4.78516 5 166.667 10 - 150
PEMBEBANAN PELAT LANTAI
DATA : SATUAN
TEBAL PLAT LANTAI (t) 0.12 (M) 120 MM
TEBAL SPESI 0.03 (M) 30 MM
TEBAL TEGEL 0.02 (M) 20 MM
DIAMETER TULANGAN UTAMA 0.01 (M) 10 MM
TEBAL SELIMUT BETON (p) 0.02 (M) 20 MM
GAMMA BETON 2400 (KG/M3)
GAMMA SPESI 2100 (KG/M3)
BEBAN MATI (TOT) (QD) 421 (KG/M2)
BERAT SENDIRI PLAT 288 (KG/M2)
BERAT SPESI 63 (KG/M2)
BERAT TEGEL 48 (KG/M2)
BERAT PLAFOND 11 (KG/M2)
BERAT PENGGANTUNG 7 (KG/M2)
INSTALASI MEP 4 (KG/M2)
BEBAN HIDUP (QL) 479 (KG/M2)
RUANG TIDUR 144 (KG/M2)
KAMAR MANDI 192 (KG/M2)
KORIDOR 479 (KG/M2)
GUDANG 96 (KG/M2)
BEBAN ULTIMATE (Qult) 1271.6 (KG/M2)
TINGGI EFEKTIF (d) ARAH X 0.095 (M) 95 MM
TINGGI EFEKTIF (d) ARAH Y 0.085 (M) 85 MM

PERHITUNGAN PENULANGAN
PELAT LANTAI TIPE A (KONSOL) pelat 1 arah
syarat : P min < P < P max
fc' 25 MPa
fy 320 MPa
P min 1 0.003906 0.004375
P min 2 0.004375 0.004375
Pb 0.036812
Pmax 0.027609
Ly 6 (M) 600 cm
Lx 3 (M) 300 cm
Ly/Lx 2
Qult 1271.6 (KG/M2)
d 0.095 (M) 95 mm
MU(LAPANGAN) 1430.55 (KGM) 14.3055 kNm
MU(TUMPUAN) 476.85 (KGM) 4.7685 kNm
syarat : P min < P < P max TIDAK OK

PENULANGAN LAPANGAN ARAH X (TULANGAN D 10 mm)


Mu 14.3055 kNm 14305500 Nmm
Mn 17.88188 kNm 17881875 Nmm
Rn 1.981371 Mpa
m 15.05882
P(anal) 0.006511
P(perlu) 0.008681 GUNAKAN P PERLU
P min 2 0.004375
As 0.000416 M2 415.625 mm
n 5.289773 mm 6
S 166.6667 150 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 150 mm
PENULANGAN TUMPUAN ARAH X ( TULANGAN D 10 mm)
Mu 4.7685 kNm 47685 Nmm
Mn 5.960625 kNm 59606.25 Nmm
Rn 0.006605 Mpa
m 15.05882
P(anal) 2.06E-05
P(perlu) 2.75E-05 GUNAKAN PMIN
P min 2 0.004375
As 0.000416 M2 415.625 mm
n 5.289773 6
S 166.6667 150 mm
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 150 mm

PERHITUNGAN TULANGAN SUSUT (TULANGAN D 10 mm)


Rasio luas tulangan 0.002
Asb 0.00024 M2 240 mm
n 3.054545 4
S 250 mm
JADI DIGUNAKAN TULANGAN SUSUT/BAGI D10 - 250 mm

PERHITUNGAN PENULANGAN
PELAT ATAP TIPE B pelat 2 arah
syarat : P min < P < P max
fc' 25 MPa
fy 320 MPa
P min 1 0.003906
P min 2 0.004375
Pb 0.036812
Pmax 0.027609
Ly 5 (M) 500 cm
Lx 3 (M) 300 cm
Ly/Lx 1.666667
Qult TABEL CUR PBI 1971 1271.6 (KG/M2)
d untuk nilai 2,0 0.095 (M) 95 MM
MU(LAPANGAN) Lx Mlx 41 469.2204 (KGM) 4.692204 kNm
MU(LAPANGAN) Ly Mly 12 137.3328 (KGM) 1.373328 kNm
MU(TUMPUAN) Lx Mtx 83 949.8852 (KGM) 9.498852 kNm
MU(TUMPUAN) Ly Mty 57 652.3308 (KGM) 6.523308 kNm

syarat : P min < P < P max TIDAK OK

PENULANGAN LAPANGAN ARAH X (TULANGAN D 10 mm)


Mu 4.692204 kNm 4692204 Nmm
Mn 5.865255 kNm 5865255 Nmm
Rn 0.64989 Mpa
m 15.05882
P(anal) 0.002063
P(perlu) 0.002751 GUNAKAN PMIN
P min 2 0.004375
As 415.625 MM2
n 5.289773 M 6
S 166.6667 150 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 150 mm
PENULANGAN LAPANGAN ARAH Y (TULANGAN D 10 mm)
Mu 1.373328 kNm 1373328 Nmm
Mn 1.71666 kNm 1716660 Nmm
Rn 0.190212 Mpa
m 15.05882
P(anal) 0.000597
P(perlu) 0.000796 GUNAKAN PMIN
P min 2 0.004375
As 371.875 MM2
n 4.732955 M 5
S 200 200 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 200 mm

PENULANGAN TUMPUAN ARAH X (TULANGAN D 10 mm)


Mu 9.498852 kNm 9498852 Nmm
Mn 11.87357 kNm 11873565 Nmm
Rn 1.31563 Mpa
m 15.05882
P(anal) 0.004247
P(perlu) 0.005663 GUNAKAN P PERLU
P min 2 0.004375
As 415.625 MM2
n 5.289773 M 6
S 166.6667 150 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 150 mm

PENULANGAN TUMPUAN ARAH Y (TULANGAN D 10 mm)


Mu 6.523308 kNm 6523308 Nmm
Mn 8.154135 kNm 8154135 Nmm
Rn 1.1286 Mpa
m 15.05882
P(anal) 0.003626
P(perlu) 0.004834 GUNAKAN P PERLU
P min 2 0.004375
As 410.9312 MM2
n 5.230033 M 5
S 200 200 MM
JADI DIGUNAKAN TULANGAN D10 - 200 mm
TABEL HASIL PERHITUNGAN PENULANGAN PELAT LANTAI
fy 320 Mpa t 120 mm
fc' 25 Mpa p 20 mm

DIMENSI Qult Mly Mtx Mty


TIPE Ly/Lx Mlx (kNm)
Ly (cm) Lx (cm) (Kg/m²) (kNm) (kNm) (kNm)
A (PELAT 1 ARAH) 600 300 1271.6 2 14.3055 - 4.7685 -
B (PELAT 2 ARAH) 500 300 1271.6 1.666667 4.692204 1.373328 9.498852 6.523308

TABEL PERHITUNGAN TUMPUAN ARAH X

Rn n S Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) dx (mm) m rmin r rmax rperlu As (mm²) n (batang) Ø (mm) -
Mu (kNm) Mn (kNm) dy (mm) (Mpa) dipasang (mm) (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 4.7685 5.960625 95 85 0.006605 15.05882 0.004375 2.06425E-05 0.027609 2.75233E-05 415.625 5.289773 6 166.67 10 - 150
B (PELAT 2 ARAH) 10 9.498852 11.87357 95 85 1.31563 15.05882 0.004375 0.004247164 0.027609 0.005662885 415.625 5.289773 6 166.67 10 - 150

TABEL PERHITUNGAN TUMPUAN ARAH Y

Rn n Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) dx (mm) m rmin r rmax rperlu As (mm²) n (batang) S (mm) Ø (mm) -
Mu (kNm) Mn (kNm) dy (mm) (Mpa) dipasang (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 - - 95 85 - - - - - - - - - - - - -
B (PELAT 2 ARAH) 10 6.523308 8.154135 95 85 1.1286 15.05882 0.004375 0.003625863 0.027609 0.004834484 410.9312 5.230033 5 200 10 - 200

TABEL PERHITUNGAN LAPANGAN ARAH X

Rn n Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) dx (mm) m rmin r rmax rperlu As (mm²) n (batang) S (mm) Ø (mm) -
Mu (kNm) Mn (kNm) dy (mm) (Mpa) dipasang (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 14.3055 5.865255 95 85 1.981371 15.05882 0.004375 15.05882353 0.027609 0.006510978 415.625 5.289773 6 166.67 10 - 150
B (PELAT 2 ARAH) 10 4.692204 5.865255 95 85 0.64989 15.05882 0.004375 0.002062949 0.027609 0.002750598 415.625 5.289773 6 166.67 10 - 150

TABEL PERHITUNGAN LAPANGAN ARAH Y

Rn n Jarak
TIPE Ø Rencana (mm) dx (mm) m rmin r rmax rperlu As (mm²) n (batang) S (mm) Ø (mm) -
Mu (kNm) Mn (kNm) dy (mm) (Mpa) dipasang (mm)
A (PELAT 1 ARAH) 10 - - 95 85 - - - - - - - - - - - - -
B (PELAT 2 ARAH) 10 1.373328 1.71666 95 85 0.190212 15.05882 0.004375 0.000597096 0.027609 0.000796128 371.875 4.732955 5 200 10 - 200
BAB III PERHITUNGAN BALOK ANAK

Perhitungan Tumpuan Pada Lantai B-C


Mutu beton 25 Mpa
Mutu Tulangan 320 Mpa
Mutu Sengkang 240 Mpa
D Tul. Utama 13 mm
Ø sengkang 10 mm
Decking beton 40 mm
B 250 mm
H 350 mm
d' 56.5 mm
d 293.5 mm

ρmin 1 0.00390625
ρmin 2 0.004375
terpakai 0.004375

ρb 0.03681216
ρ max 0.02761

Penulangan Tumpuan
Mu 36233160 N.mm
Mn 40259066.67 N.mm
As' = 0.5 As1

a 0.030117647 As1 ........ (1)


ΣM = 0
40259067 = 37920 As1 + 5312.5 a . 293.5 - a/ 2
40259067 = 37920 As1 + 1559219 a - 2656.25 a^2

subtitusi pers. 1
40259067 = 37920 As1 + 46960 As1 - 2.409412 As1 ^2
a -2.40941176 -2.40941
b 84880 84880
c -40259066.7

Tarik
As1 480.8695604 mm2 penting di cek karena kalo lebih kecil dari ρmin,
As1 34747.64606 mm2 jumlah tulangan minimum tidak terpenuhi
digunakan 480.8695604 mm2 Kalo lebih besar dari ρmax, beton akan hancur
ρ 0.006553589
ρ dapat digunakan As1 = 480.8696 mm2
Tekan
As' 240.4347802 mm2
ρ' 0.003276794

TULANGAN TERPASANG
Tarik
n 3.62139529 buah = 4 buah
As1 t 531.1428571 mm2

Tekan
n 1.810697645 buah = 2 buah
As' t 265.5714286 mm2

PERHITUNGAN TITIK BERAT


ΣM = 0
A= 4515.625
B= -10622.8571
C= -9002871.43
WAJIB CEK, SOALNYA KALAU c > d',
c1 45.84276438 GARIS BERAT DI LOKASI BERBEDA
c2 -43.4902977 DAN MEMPENGARUHI RUMUS REGANGAN
c dipakai 45.84276438 Rumus regangan di Ms.Word berubah menjadi
a 38.96634972 (d' - c)/c .--> (c - d')/c

KONTROL TULANGAN TEKAN


Asumsi Tulangan Tarik Leleh, Tulangan Tekan Leleh
εs 0.000697421
εy 0.0016
Tulangan Tekan Belum Leleh
fs 139.4842013

KONTROL JARAK TULANGAN


Tarik
s 32.66666667 mm > 25 mm OK!

Tekan
s 124 mm > 25 mm OK!

KAPASITAS TERPASANG
Mnt = 65503071 N.mm > 40259067 N.mm OK!

Penulangan Geser Tumpuan


Vu 31678800 N 31679 KN
Vn 42238400 42238 KN
Vc 53013.4375 N 53.01 KN
ØVc 39760.07813 N 39.76 KN
1/2 Ø Vc 19880.03906 N 19.88 KN

Vs 42185386.56 N 42185 KN < 121068.8


Av 157.1428571 mm2
Smin 0.262392827 m 262.4
Smin 175 mm penting di cek untuk
digunakan 262.3928274 mm ≈ 150 mm kemudahan pengerjaan
digunakan Ø10 - 150
Momen dan geser untuk lantai BALOK ANAK
1. Penulangan Balok Portal A-B 2. Penulangan Balok Portal B-C
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 11.9203 KN.m Akibat Beban Mati = 11.9503 KN.m
Akibat Beban Hidup = 13.5105 KN.m Akibat Beban Hidup = 13.683 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 35.9 KN.m = 35921160 N.mm = 36.23 KN.m = 36233160 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 7.722 KN.m Akibat Beban Mati = 7.1098 KN.m
Akibat Beban Hidup = 8.7552 KN.m Akibat Beban Hidup = 8.2313 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 23.3 KN.m = 23274720 N.mm = 21.7 KN.m = 21701840 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 10.672 KN.m Akibat Beban Mati = 10.463 KN.m
Akibat Beban Hidup = 12.129 KN.m Akibat Beban Hidup = 11.952 KN.m
Vu 1.2 VD + 1.6 VL Vu 1.2 VD + 1.6 VL
= 32.2 KN.m = 32212800 N.mm = 31.68 KN.m = 31678800 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 0.085 KN.m Akibat Beban Mati = 0.157 KN.m
Akibat Beban Hidup = 0.119 KN.m Akibat Beban Hidup = 0.096 KN.m
Vu 1.2 VD + 1.6 VL Vu 1.2 VD + 1.6 VL
= 0.29 KN.m = 292400 N.mm = 0.342 KN.m = 342000 N.mm

Penulangan Balok Anak Lantai Tumpuan

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Tum Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis n (Tekan)
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (bh) 2
(mm ) (mm )2
(mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
A-B 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 35921160 39912400.00 0.5 0.0044 0.0276 0.0065 476.67 238.336 3.59 4 1.79 2 531.14 265.57 45.843 38.97 139.48 65503071.17 OK 152 32.6667 OK 126 124 OK
B-C 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 36233160 40259066.67 0.5 0.0044 0.0276 0.0066 480.87 240.435 3.62 4 1.81 2 531.14 265.57 45.843 38.97 139.48 65503071.17 OK 152 32.6667 OK 126 124 OK

Penulangan Balok Anak Lantai Lapangan

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa
B Efektif Pelat 1500 mm

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Lap Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis n (Tekan)
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
A-B 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 23274720 25860800.00 0.5 0.0044 0.0276 0.0042 321.02 153.678 2.42 3 1.16 2 398.36 265.57 4.7049 4.00 320.00 37158805.70 OK 139 55.5 OK 126 124 OK
B-C 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 21701840 24113155.56 0.5 0.0044 0.0276 0.0039 321.02 143.207 2.42 3 1.08 2 398.36 265.57 4.7049 4.00 320.00 37158805.70 OK 139 55.5 OK 126 124 OK
Perhitungan Lapangan Pada Lantai B-C
Mutu beton 25 Mpa
Mutu Tulangan 320 Mpa
Mutu Sengkang 240 Mpa
D Tul. Utama 13 mm
Ø sengkang 10 mm
Decking beton 40 mm
Lebar Efektif Sayap 1500 mm Cek BAB I Estimasi Dimensi
B 250 mm
H 350 mm
d' 56.5 mm
d 293.5 mm

ρmin 1 0.00390625
ρmin 2 0.004375
terpakai 0.004375

ρb 0.03681216
ρ max 0.02761

Penulangan Lapangan Pada penulangan Lapangan,


lebar efektif plat ikut diperhitungkan
Mu 21701840 N.mm
Mn 24113155.6 N.mm
As' = 0.5 As1

a 0.03011765 As1 ........ (1)


ΣM = 0
24113156 = 37920 As1 + 5312.5 a . 293.5 - a/ 2
24113156 = 37920 As1 + 1559219 a - 2656.25 a^2

subtitusi pers. 1
24113156 = 37920 As1 + 46960 As1 - 2.40941 As1 ^2
a -2.4094118
b 84880
c -24113156

Tarik
As1 286.413838 mm2 penting di cek karena kalo lebih kecil dari ρmin,
As1 34942.1018 mm2 jumlah tulangan minimum tidak terpenuhi
digunakan 286.413838 mm2 Kalo lebih besar dari ρmax, beton akan hancur
ρ 0.00390343
ρ min dipakai As1 = 321.016 mm2
Tekan
As' 160.507813 mm2
ρ' 0.0021875

TULANGAN TERPASANG
Tarik
n 2.4175464 buah = 3 buah
As1 t 398.357143 mm2

Tekan
n 1.2087732 buah = 2 buah
As' t 265.571429 mm2

PERHITUNGAN TITIK BERAT

c dipakai 4.70493327
a 3.99919328
WAJIB CEK, SOALNYA KALAU c > d',
GARIS BERAT DI LOKASI BERBEDA
DAN MEMPENGARUHI RUMUS REGANGAN
Rumus regangan di Ms.Word berubah menjadi
(d' - c)/c .--> (c - d')/c

KONTROL TULANGAN TEKAN


Asumsi Tulangan Tarik Leleh, Tulangan Tekan Leleh
εs 0.0330260
εy 0.0016 Pada tumpuan, tulangan tekan diabaikan ,
Tulangan Tekan Leleh karena memperkecil posisi titik berat
fs 320 namun, dalam pemasangan tetap dipasang

KONTROL JARAK TULANGAN


Tarik
s 55.5 mm > 25 mm OK!

Tekan
s 124 mm > 25 mm OK!

KAPASITAS TERPASANG
Mnt = 37158806 N.mm > 24113156 N.mm OK!

Penulangan Geser Lapangan


Vu 342000 N 342 KN Liat di bentang 1/4L tempat
Vn 456000 456 KN Vu Tumpuan paling besar
Vc 53013.4375 N 53 KN
ØVc 39760.0781 N 39.8 KN
1/2 Ø Vc 19880.0391 N 19.9 KN

Vs 402986.563 N 403 KN < 121069 KN


Av 157.142857 mm2
Smin 27.4677716 mm
Smin 175 mm penting di cek untuk
digunakan 27.4677716 mm ≈ 175 mm kemudahan pengerjaan
digunakan Ø10 - 175
Momen dan geser untuk Atap BALOK ANAK
1. Penulangan Balok Portal A-B 2. Penulangan Balok Portal B-C
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 13.4856 KN.m Akibat Beban Mati = 13.6376 KN.m
Akibat Beban Hidup = 4.0351 KN.m Akibat Beban Hidup = 4.227 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 22.6 KN.m = 22638880 N.mm = 23.13 KN.m = 23128320 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 9.2222 KN.m Akibat Beban Mati = 9.1219 KN.m
Akibat Beban Hidup = 2.8374 KN.m Akibat Beban Hidup = 2.7673 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 15.6 KN.m = 15606480 N.mm = 15.37 KN.m = 15373960 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 11.926 KN.m Akibat Beban Mati = 11.934 KN.m
Akibat Beban Hidup = 3.651 KN.m Akibat Beban Hidup = 3.686 KN.m
Vu 1.2 VD + 1.6 VL Vu 1.2 VD + 1.6 VL
= 20.2 KN.m = 20152800 N.mm = 20.22 KN.m = 20218400 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 0.09 KN.m Akibat Beban Mati = 0.335 KN.m
Akibat Beban Hidup = 0.01 KN.m Akibat Beban Hidup = 0.08 KN.m
Vu 1.2 VD + 1.6 VL Vu 1.2 VD + 1.6 VL
= 0.12 KN.m = 124000 N.mm = 0.53 KN.m = 530000 N.mm

Penulangan Balok Anak Atap Tumpuan

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Tum Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis n (Tekan)
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
A-B 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 22638880 25154311.11 0.5 0.0044 0.0276 0.0041 321.02 149.444 2.42 3 1.13 2 398.36 265.57 41.262 35.07 221.59 65364900.01 OK 139 55.5 OK 126 124 OK
B-C 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 23128320 25698133.33 0.5 0.0044 0.0276 0.0042 321.02 152.703 2.42 3 1.15 2 398.36 265.57 41.262 35.07 221.59 65364900.01 OK 139 55.5 OK 126 124 OK

Penulangan Balok Anak Atap Lapangan

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa
B Efektif Pelat 1500 mm

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Lap Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis n (Tekan)
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
A-B 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 15606480 17340533.33 0.5 0.0044 0.0276 0.0028 321.02 102.747 2.42 3 0.77 2 398.36 265.57 4.7049 4.00 320.00 37158805.70 OK 139 55.5 OK 126 124 OK
B-C 250 x 350 D 13 Ø 10 40 56.5 293.5 15373960 17082177.78 0.5 0.0044 0.0276 0.0028 321.02 101.207 2.42 3 0.76 2 398.36 265.57 4.7049 4.00 320.00 37158805.70 OK 139 55.5 OK 126 124 OK
Balok Induk Lantai A
Mutu beton 25 Mpa
Mutu Tulangan 320 Mpa
Mutu Sengkang 240 Mpa
D Tul. Utama 19 mm
Ø sengkang 10 mm
Decking beton 40 mm

B 300 mm
H 500 mm
d' 59.5 mm
d 440.5 mm

ρmin 1 0.0039063
ρmin 2 0.004375
terpakai 0.004375

ρb 0.0368122
ρ max 0.02761

Penulangan Tumpuan

Mu 136250480 N.mm
Mn 151389422 N.mm
As' = 0.5 As1

a 0.025098 As1 ........ (1)


ΣM = 0
151389422 = 60960 As1 + 6375 a . 440.5 - a/ 2
151389422 = 60960 As1 + 2808187.5 a - 3187.5 a^2

subtitusi pers. 1
151389422 = 60960 As1 + 70480 As1 - 2.007843 As1 ^2

a -2.007843 -2.007843137
b 131440 131440
c -1.51E+08

Tarik
As1 1172.7866 mm2 penting di cek karena kalo lebih kecil dari ρmin,
As1 64290.495 mm2 jumlah tulangan minimum tidak terpenuhi
digunakan 1172.7866 mm2 Kalo lebih besar dari ρmax, beton akan hancur
ρ 0.0088747
ρ dapat digunakan As1 = 1172.787 mm2
Tekan
As' 586.39328 mm2
ρ' 0.0044373

TULANGAN TERPASANG
Tarik
n 4.1347298 buah = 5 buah
As1 t 1418.2143 mm2

Tekan
n 2.0673649 buah = 3 buah
As' t 850.92857 mm2

PERHITUNGAN TITIK BERAT

ΣM = 0
A= 5418.75
B= 56728.571
C= -30378150
WAJIB CEK, SOALNYA KALAU c > d',
c1 69.82229 GARIS BERAT DI LOKASI BERBEDA
c2 -80.29123 DAN MEMPENGARUHI RUMUS REGANGAN
c dipakai 69.82229 Rumus regangan di Ms.Word berubah menjadi
a 59.348947 (d' - c)/c .--> (c - d')/c

KONTROL TULANGAN TEKAN

Asumsi Tulangan Tarik Leleh, Tulangan Tekan Leleh


εs 0.0004435
εy 0.0016
Tulangan Tekan Belum Leleh
fs 88.701964

KONTROL JARAK TULANGAN


Tarik
s 26.25 mm > 25 mm OK!

Tekan
s 71.5 mm > 25 mm OK!

KAPASITAS TERPASANG
Mnt = 184193159.9 N.mm > 151389422.2 N.mm OK!

Penulangan Geser Tumpuan


Vu 122953600 N 122954 KN
Vn 163938133 163938 KN
Vc 95478.375 N 95.478 KN
ØVc 71608.781 N 71.609 KN
1/2 Ø Vc 35804.391 N 35.804 KN

Vs 163842655 N 163843 KN < 218047.5

Av 157.14286 mm2
Smin 0.1013969 mm
Smin 250 mm
digunakan 101.39693 mm ≈ 150 mm penting di cek untuk
kemudahan pengerjaan
digunakan Ø10 - 150
BAB V PENULANGAN BALOK PORTAL

Gaya Dalam Ultimit


1. Penulangan Balok Portal A 2. Penulangan Balok Portal B 3. Penulangan Balok Portal C
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 45.5714 KN.m Akibat Beban Mati = 54.7726 KN.m Akibat Beban Mati = 48.371 KN.m
Akibat Beban Hidup = 50.978 KN.m Akibat Beban Hidup = 62.7262 KN.m Akibat Beban Hidup = 56.1066 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 136.3 KN.m = 136250480 N.mm = 166.09 KN.m = 1.7E+08 N.mm = 147.82 KN.m = 1E+08 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 23.9551 KN.m Akibat Beban Mati = 28.375 KN.m Akibat Beban Mati = 24.6 KN.m
Akibat Beban Hidup = 27.0618 KN.m Akibat Beban Hidup = 32.3422 KN.m Akibat Beban Hidup = 28.5632 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 72.05 KN.m = 72045000 N.mm = 85.798 KN.m = 8.6E+07 N.mm = 75.221 KN.m = 8E+07 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 41.028 KN.m Akibat Beban Mati = 50.101 KN.m Akibat Beban Mati = 47.377 KN.m
Akibat Beban Hidup = 46.075 KN.m Akibat Beban Hidup = 57.36 KN.m Akibat Beban Hidup = 52.789 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 123 KN.m = 122953600 N.mm = 151.9 KN.m = 1.5E+08 N.mm = 141.31 KN.m = 1E+08 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 1.131 KN.m Akibat Beban Mati = 2.099 KN.m Akibat Beban Mati = 0.645 KN.m
Akibat Beban Hidup = 1.664 KN.m Akibat Beban Hidup = 2.42 KN.m Akibat Beban Hidup = 0.282 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 4.02 KN.m = 4019600 N.mm = 6.3908 KN.m = 6390800 N.mm = 1.2252 KN.m = 1E+06 N.mm

Penulangan Balok Induk Lantai Tumpuan (Y)

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Tum Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
A 300 x 500 D 19 Ø 10 40 59.5 440.5 136250480 151389422.22 0.5 0.0044 0.0276 0.0089 1172.79 586.393 4.13 5 2.07 3 1418.21 850.93 69.8 59.35 88.70 184193159.86 OK 195 26.25 OK 157 71.5 OK
B 300 x 500 D 20 Ø 10 40 60 440 166089040 184543377.78 0.5 0.0044 0.0276 0.0109 1438.24 719.118 4.58 5 2.29 3 1571.43 942.86 73.6 62.52 110.59 202540410.39 OK 200 25 OK 160 70 OK
C 300 x 500 D 19 Ø 10 40 59.5 440.5 147815760 164239733.33 0.5 0.0044 0.0276 0.0096 1274.35 637.174 4.49 5 2.25 3 1418.21 850.93 69.8 59.35 88.70 184193159.86 OK 195 26.25 OK 157 71.5 OK

Penulangan Balok Induk Lantai Lapangan (Y)

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa
B Efektif Pelat 1500 mm

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Lap Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
A 300 x 500 D 13 Ø 10 40 56.5 443.5 72045000 80050000.00 0.5 0.0044 0.0276 0.0046 608.01 304.005 4.58 5 2.29 3 663.93 398.36 7.84 6.67 320.00 93516695.21 OK 165 34 OK 139 81 OK
B 300 x 500 D 16 Ø 10 40 58 442 85797520 95330577.78 0.5 0.0044 0.0276 0.0055 729.41 364.705 3.63 4 1.81 2 804.57 402.29 9.5 8.08 320.00 112758784.85 OK 164 45 OK 132 168 OK
C 300 x 500 D 13 Ø 10 40 56.5 443.5 75221120 83579022.22 0.5 0.0044 0.0276 0.0048 635.08 317.538 4.78 5 2.39 3 663.93 398.36 7.84 6.67 320.00 93516695.21 OK 165 34 OK 139 81 OK
Gaya Dalam Ultimit
1. Penulangan Balok Portal 2. Penulangan Balok Portal 3. Penulangan Balok Portal
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 39.042 KN.m Akibat Beban Mati = 64.8848 KN.m Akibat Beban Mati = 68.9954 KN.m
Akibat Beban Hidup = 42.9684 KN.m Akibat Beban Hidup = 73.0161 KN.m Akibat Beban Hidup = 78.6145 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 115.6 KN.m = 115599840 N.mm = 194.69 KN.m = 1.9E+08 N.mm = 208.58 KN.m = 2E+08 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 25.3306 KN.m Akibat Beban Mati = 42.6036 KN.m Akibat Beban Mati = 40.6454 KN.m
Akibat Beban Hidup = 29.7912 KN.m Akibat Beban Hidup = 49.4758 KN.m Akibat Beban Hidup = 47.0249 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 78.06 KN.m = 78062640 N.mm = 130.29 KN.m = 1.3E+08 N.mm = 124.01 KN.m = 1E+08 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 32.042 KN.m Akibat Beban Mati = 57.156 KN.m Akibat Beban Mati = 57.008 KN.m
Akibat Beban Hidup = 36.959 KN.m Akibat Beban Hidup = 65.054 KN.m Akibat Beban Hidup = 64.974 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 97.58 KN.m = 97584800 N.mm = 172.67 KN.m = 1.7E+08 N.mm = 172.37 KN.m = 2E+08 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 4.42 KN.m Akibat Beban Mati = 10.395 KN.m Akibat Beban Mati = 9.402 KN.m
Akibat Beban Hidup = 5.512 KN.m Akibat Beban Hidup = 11.827 KN.m Akibat Beban Hidup = 10.3 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 14.12 KN.m = 14123200 N.mm = 31.397 KN.m = 3.1E+07 N.mm = 27.762 KN.m = 3E+07 N.mm
4. Penulangan Balok Portal 5. Penulangan Balok Portal 6. Penulangan Balok Portal
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 68.9961 KN.m Akibat Beban Mati = 39.0582 KN.m Akibat Beban Mati = 39.0582 KN.m
Akibat Beban Hidup = 78.8803 KN.m Akibat Beban Hidup = 43.9535 KN.m Akibat Beban Hidup = 43.9535 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 209 KN.m = 209003800 N.mm = 117.2 KN.m = 1.2E+08 N.mm = 117.2 KN.m = 1E+08 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 40.6457 KN.m Akibat Beban Mati = 25.3299 KN.m Akibat Beban Mati = 25.3299 KN.m
Akibat Beban Hidup = 47.0381 KN.m Akibat Beban Hidup = 28.8323 KN.m Akibat Beban Hidup = 29.8323 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 124 KN.m = 124035800 N.mm = 76.528 KN.m = 7.7E+07 N.mm = 78.128 KN.m = 8E+07 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 57.009 KN.m Akibat Beban Mati = 32.046 KN.m Akibat Beban Mati = 32.046 KN.m
Akibat Beban Hidup = 65.118 KN.m Akibat Beban Hidup = 38.23 KN.m Akibat Beban Hidup = 37.23 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 172.6 KN.m = 172599600 N.mm = 99.623 KN.m = 1E+08 N.mm = 98.023 KN.m = 1E+08 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 9.402 KN.m Akibat Beban Mati = 4.42 KN.m Akibat Beban Mati = 4.42 KN.m
Akibat Beban Hidup = 10.241 KN.m Akibat Beban Hidup = 5.156 KN.m Akibat Beban Hidup = 5.156 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 27.67 KN.m = 27668000 N.mm = 13.554 KN.m = 1.4E+07 N.mm = 13.554 KN.m = 1E+07 N.mm

Penulangan Balok Induk Lantai Tumpuan (X)

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa
B Efektif Pelat 750 mm

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Tum Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
1 300 x 500 D 16 Ø 10 40 58 442 115599840 128444266.67 0.5 0.0044 0.0276 0.0074 986.67 493.337 4.91 5 2.45 3 1005.71 603.43 23.8 20.19 320.00 138998859.81 OK 180 30 OK 148 76 OK
2 300 x 500 D 25 Ø 10 40 62.5 437.5 194687520 216319466.67 0.5 0.0044 0.0276 0.0130 1709.11 854.556 3.48 4 1.74 2 1964.29 982.14 46.4 39.44 208.19 262604641.86 OK 200 33 OK 150 150 OK
3 300 x 500 D 25 Ø 10 40 62.5 437.5 208577680 231752977.78 0.5 0.0044 0.0276 0.0140 1834.71 917.353 3.74 4 1.87 2 1964.29 982.14 46.4 39.44 208.19 262604641.86 OK 200 33 OK 150 150 OK
4 300 x 500 D 25 Ø 10 40 62.5 437.5 209003800 232226444.44 0.5 0.0044 0.0276 0.0140 1838.57 919.283 3.74 4 1.87 2 1964.29 982.14 46.4 39.44 208.19 262604641.86 OK 200 33 OK 150 150 OK
5 300 x 500 D 16 Ø 10 40 58 442 117195440 130217155.56 0.5 0.0044 0.0276 0.0075 1000.51 500.254 4.97 5 2.49 3 1005.71 603.43 23.8 20.19 320.00 138998859.81 OK 180 30 OK 148 76 OK
6 300 x 500 D 16 Ø 10 40 58 442 117195440 130217155.56 0.5 0.0044 0.0276 0.0075 1000.51 500.254 4.97 5 2.49 3 1005.71 603.43 23.8 20.19 320.00 138998859.81 OK 180 30 OK 148 76 OK

Penulangan Balok Induk Lantai Lapangan (X)

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa
B Efektif Pelat 750 mm

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Lap Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
1 300 x 500 D 16 Ø 10 40 58 442 78062640 86736266.67 0.5 0.0044 0.0276 0.0050 662.98 331.488 3.30 4 1.65 2 804.57 402.29 19 16.15 320.00 111718986.85 OK 164 45 OK 132 168 OK
2 300 x 500 D 19 Ø 10 40 59.5 440.5 130285600 144761777.78 0.5 0.0044 0.0276 0.0085 1120.53 560.266 3.95 4 1.98 2 1134.57 567.29 26.8 22.78 320.00 155793827.37 OK 176 41 OK 138 162 OK
3 300 x 500 D 19 Ø 10 40 59.5 440.5 124014320 137793688.89 0.5 0.0044 0.0276 0.0081 1065.69 532.844 3.76 4 1.88 2 1134.57 567.29 26.8 22.78 320.00 155793827.37 OK 176 41 OK 138 162 OK
4 300 x 500 D 19 Ø 10 40 59.5 440.5 124035800 137817555.56 0.5 0.0044 0.0276 0.0081 1065.88 532.938 3.76 4 1.88 2 1134.57 567.29 26.8 22.78 320.00 155793827.37 OK 176 41 OK 138 162 OK
5 300 x 500 D 16 Ø 10 40 58 442 76527560 85030622.22 0.5 0.0044 0.0276 0.0049 649.81 324.903 3.23 4 1.62 2 804.57 402.29 19 16.15 320.00 111718986.85 OK 164 45 OK 132 168 OK
6 300 x 500 D 16 Ø 10 40 58 442 78127560 86808400.00 0.5 0.0044 0.0276 0.0050 663.53 331.766 3.30 4 1.65 2 804.57 402.29 19 16.15 320.00 111718986.85 OK 164 45 OK 132 168 OK
Balok Induk Lantai A
Mutu beton 25 Mpa
Mutu Tulangan 320 Mpa
Mutu Sengkang 240 Mpa
D Tul. Utama 13 mm
Ø sengkang 10 mm
Decking beton 40 mm
Lebar Efektif Sayap 1500 mm Cek BAB I Estimasi Dimensi

B 300 mm
H 500 mm
d' 56.5 mm
d 443.5 mm

ρmin 1 0.003906
ρmin 2 0.004375
terpakai 0.004375

ρb 0.036812
ρ max 0.02761

Penulangan Lapangan Pada penulangan Lapangan,


lebar efektif plat ikut diperhitungkan
Mu 72045000 N.mm 72.045 KN.m
Mn 80050000 N.mm 80.05 KN.m
As' = 0.5 As1

a 0.025098 As1 ........ (1)


ΣM = 0
80050000 = 61920 As1 + 6375 a . 443.5 - a/ 2
80050000 = 61920 As1 + 2827313 a - 3187.5 a^2

subtitusi pers. 1
80050000 = 61920 As1 + 70960 As1 - 2.007843 As1 ^2

a -2.00784
b 132880
c -8E+07

Tarik
As1 608.0091 mm2 penting di cek karena kalo lebih kecil dari ρmin,
As1 65572.46 mm2 jumlah tulangan minimum tidak terpenuhi
digunakan 608.0091 mm2 Kalo lebih besar dari ρmax, beton akan hancur
ρ 0.00457
ρ dapat digunakan As1 = 608.0091 mm2
Tekan
As' 304.0046 mm2
ρ' 0.002285

TULANGAN TERPASANG
Tarik
n 4.578874 buah = 5 buah
As1 t 663.9286 mm2

Tekan
n 2.289437 buah = 3 buah
As' t 398.3571 mm2

PERHITUNGAN TITIK BERAT

c dipakai 7.841555
a 6.665322
WAJIB CEK, SOALNYA KALAU c > d',
GARIS BERAT DI LOKASI BERBEDA
DAN MEMPENGARUHI RUMUS REGANGAN
Rumus regangan di Ms.Word berubah menjadi
(d' - c)/c .--> (c - d')/c

KONTROL TULANGAN TEKAN

Asumsi Tulangan Tarik Leleh, Tulangan Tekan Leleh


εs 0.0197633
εy 0.0016 Pada tumpuan, tulangan tekan diabaikan ,
Tulangan Tekan Leleh karena memperkecil posisi titik berat
fs 320 namun, dalam pemasangan tetap dipasang

KONTROL JARAK TULANGAN


Tarik
s 26.25 mm > 25 mm OK!

Tekan
s 71.5 mm > 25 mm OK!

KAPASITAS TERPASANG
Mnt = 93516695 N.mm > 80050000 N.mm OK!

Penulangan Geser Lapangan


Vu 4019600 N 4020 KN Liat di bentang 1/4L tempat
Vn 5359467 N 5359 KN Vu Tumpuan paling besar
Vc 96128.63 N 96.13 KN
ØVc 72096.47 N 72.1 KN
1/2 Ø Vc 36048.23 N 36.05 KN

Vs 5263338 N 5263 KN < 219532.5

Av 157.1429 mm2
Smin 3.177886 mm
Smin 250 mm
digunakan 3.177886 mm ≈ 250 mm penting di cek untuk
kemudahan pengerjaan
digunakan Ø10 - 250
Gaya Gaya Dalam Ultimit Pada Balok Portal ATAP
1. Penulangan Balok Portal A 2. Penulangan Balok Portal B 3. Penulangan Balok Portal C
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 34.3437 KN.m Akibat Beban Mati = 44.4471 KN.m Akibat Beban Mati = 35.0801 KN.m
Akibat Beban Hidup = 12.6656 KN.m Akibat Beban Hidup = 11.4726 KN.m Akibat Beban Hidup = 14.7477 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 61.5 KN.m = 61477400 N.mm = 71.69 KN.m = #### N.mm = 65.692 KN.m= 7E+07 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 19.0674 KN.m Akibat Beban Mati = 24.5682 KN.m Akibat Beban Mati = 18.5312 KN.m
Akibat Beban Hidup = 8.5304 KN.m Akibat Beban Hidup = 7.1908 KN.m Akibat Beban Hidup = 7.7432 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 36.5 KN.m = 36529520 N.mm = 40.99 KN.m = #### N.mm = 34.627 KN.m= 3E+07 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 32.077 KN.m Akibat Beban Mati = 40.288 KN.m Akibat Beban Mati = 32.275 KN.m
Akibat Beban Hidup = 13.212 KN.m Akibat Beban Hidup = 11.424 KN.m Akibat Beban Hidup = 13.44 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 59.6 KN.m = 59631600 N.mm = 66.62 KN.m = #### N.mm = 60.234 KN.m= 6E+07 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 0.258 KN.m Akibat Beban Mati = 0.8 KN.m Akibat Beban Mati = 0.171 KN.m
Akibat Beban Hidup = 0.669 KN.m Akibat Beban Hidup = 0.585 KN.m Akibat Beban Hidup = 0.461 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 1.38 KN.m = 1380000 N.mm = 1.896 KN.m = #### N.mm = 0.9428 KN.m= 942800 N.mm

Penulangan Balok Induk Atap Tumpuan (Y)

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Tum Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
B-16 250 x 450 D 16 Ø 8 40 56 394 61477400 68308222.22 0.5 0.0044 0.0276 0.0060 590.40 295.202 2.94 3 1.47 2 603.43 402.29 49.627 42.18 77.06 94044536.88 OK 144 53 OK 128 122 OK
D-16 250 x 450 D 16 Ø 8 40 56 394 71692680 79658533.33 0.5 0.0044 0.0276 0.0070 689.94 344.969 3.43 4 1.72 2 804.57 402.29 56.522 48.04 5.54 95184304.27 OK 160 30 OK 128 122 OK
F-16 250 x 450 D 16 Ø 8 40 56 394 65692440 72991600.00 0.5 0.0044 0.0276 0.0064 631.42 315.711 3.14 4 1.57 2 804.57 402.29 56.522 48.04 5.54 95184304.27 OK 160 30 OK 128 122 OK

Penulangan Balok Induk Atap Lapangan (Y)

Mutu Beton 25 Mpa


Mutu Tulangan 320 Mpa
B Efektif Pelat 1500 mm

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Lap Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
B-16 250 x 450 D 13 Ø 8 40 54.5 395.5 36529520 40588355.56 0.5 0.0044 0.0276 0.0035 432.58 173.448 3.26 4 1.31 2 531.14 265.57 6.2732 5.33 320.00 66768289.51 OK 148 34 OK 122 128 OK
D-16 250 x 450 D 13 Ø 8 40 54.5 395.5 40987120 45541244.44 0.5 0.0044 0.0276 0.0039 432.58 194.785 3.26 4 1.47 2 531.14 265.57 6.2732 5.33 320.00 66768289.51 OK 148 34 OK 122 128 OK
F-16 250 x 450 D 13 Ø 8 40 54.5 395.5 34626560 38473955.56 0.5 0.0044 0.0276 0.0033 432.58 164.351 3.26 4 1.24 2 531.14 265.57 6.2732 5.33 320.00 66768289.51 OK 148 34 OK 122 128 OK
Gaya Dalam Ultimit
1. Penulangan Balok Portal 2. Penulangan Balok Portal 3. Penulangan Balok Portal
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 33.5036 KN.m Akibat Beban Mati = 57.6224 KN.m Akibat Beban Mati = 54.6214 KN.m
Akibat Beban Hidup = 12.5543 KN.m Akibat Beban Hidup = 21.3001 KN.m Akibat Beban Hidup = 21.3639 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 60.3 KN.m = 60291200 N.mm = 103.2 KN.m = 103227040 N.mm = 99.728 KN.m= 99727920 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 19.7611 KN.m Akibat Beban Mati = 34.9322 KN.m Akibat Beban Mati = 34.3684 KN.m
Akibat Beban Hidup = 4.3387 KN.m Akibat Beban Hidup = 8.0916 KN.m Akibat Beban Hidup = 8.0657 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 30.7 KN.m = 30655240 N.mm = 54.87 KN.m = 54865200 N.mm = 54.147 KN.m= 54147200 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 26.784 KN.m Akibat Beban Mati = 46.473 KN.m Akibat Beban Mati = 44.598 KN.m
Akibat Beban Hidup = 8.032 KN.m Akibat Beban Hidup = 14.236 KN.m Akibat Beban Hidup = 14.108 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 45 KN.m = 44992000 N.mm = 78.55 KN.m = 78545200 N.mm = 76.09 KN.m= 76090400 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 4.467 KN.m Akibat Beban Mati = 10.602 KN.m Akibat Beban Mati = 10.297 KN.m
Akibat Beban Hidup = 1.058 KN.m Akibat Beban Hidup = 2.857 KN.m Akibat Beban Hidup = 8.0657 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 7.05 KN.m = 7053200 N.mm = 17.29 KN.m = 17293600 N.mm = 25.262 KN.m= 25261520 N.mm
4. Penulangan Balok Portal 5. Penulangan Balok Portal 6. Penulangan Balok Portal
---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan ---> Momen Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 54.6197 KN.m Akibat Beban Mati = 33.4942 KN.m Akibat Beban Mati = 33.4942 KN.m
Akibat Beban Hidup = 21.2067 KN.m Akibat Beban Hidup = 11.4423 KN.m Akibat Beban Hidup = 11.4423 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 99.5 KN.m = 99474360 N.mm = 58.5 KN.m = 58500720 N.mm = 58.501 KN.m= 58500720 N.mm
---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan ---> Momen Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 34.3081 KN.m Akibat Beban Mati = 19.7613 KN.m Akibat Beban Mati = 19.7613 KN.m
Akibat Beban Hidup = 8.1637 KN.m Akibat Beban Hidup = 4.4197 KN.m Akibat Beban Hidup = 4.4197 KN.m
MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML MU = 1.2 MD + 1.6 ML
= 54.2 KN.m = 54231640 N.mm = 30.79 KN.m = 30785080 N.mm = 30.785 KN.m= 30785080 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan ---> Geser Maksimum Pada Tumpuan
Akibat Beban Mati = 44.597 KN.m Akibat Beban Mati = 26.78 KN.m Akibat Beban Mati = 26.78 KN.m
Akibat Beban Hidup = 14.063 KN.m Akibat Beban Hidup = 7.622 KN.m Akibat Beban Hidup = 7.622 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 76 KN.m = 76017200 N.mm = 44.33 KN.m = 44331200 N.mm = 44.331 KN.m= 44331200 N.mm
---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan ---> Geser Maksimum Pada Lapangan
Akibat Beban Mati = 10.29 KN.m Akibat Beban Mati = 4.47 KN.m Akibat Beban Mati = 4.47 KN.m
Akibat Beban Hidup = 2.302 KN.m Akibat Beban Hidup = 4.4197 KN.m Akibat Beban Hidup = 1.385 KN.m
VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL VU = 1.2 VD + 1.6 VL
= 16 KN.m = 16031200 N.mm = 12.44 KN.m = 12435520 N.mm = 7.58 KN.m= 7580000 N.mm
Penulangan Balok Induk Atap Tumpuan (X)
Mutu Beton 25 Mpa
Mutu Tulangan 320 Mpa

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Tum Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
1 250 x 450 D 21 Ø 10 40 60.5 389.5 99474360 ########### 0.5 0.0044 0.0276 0.0101 981.64 490.818 2.83 3 1.42 2 1039.50 693.00 65.996 56.10 49.97 119109594.39 OK 163 43.5 OK 142 108 OK
2 250 x 450 D 21 Ø 10 40 60.5 389.5 1.03E+08 ########### 0.5 0.0044 0.0276 0.0105 1019.49 509.747 2.94 3 1.47 2 1039.50 693.00 65.996 56.10 49.97 119109594.39 OK 163 43.5 OK 142 108 OK
3 250 x 450 D 21 Ø 10 40 60.5 389.5 99727920 ########### 0.5 0.0044 0.0276 0.0101 984.19 492.096 2.84 3 1.42 2 1039.50 693.00 65.996 56.10 49.97 119109594.39 OK 163 43.5 OK 142 108 OK
4 250 x 450 D 21 Ø 10 40 60.5 389.5 99474360 ########### 0.5 0.0044 0.0276 0.0101 981.64 490.818 2.83 3 1.42 2 1039.50 693.00 65.996 56.10 49.97 119109594.39 OK 163 43.5 OK 142 108 OK
5 250 x 450 D 16 Ø 10 40 58 392 58500720 65000800.00 0.5 0.0044 0.0276 0.0058 566.23 283.115 2.82 3 1.41 2 603.43 402.29 50.591 43.00 87.88 96446989.12 OK 148 51 OK 132 118 OK
6 250 x 450 D 16 Ø 10 40 58 392 58500720 65000800.00 0.5 0.0044 0.0276 0.0058 566.23 283.115 2.82 3 1.41 2 603.43 402.29 50.591 43.00 87.88 96446989.12 OK 148 51 OK 132 118 OK

Penulangan Balok Induk Atap Lapangan (X)


Mutu Beton 25 Mpa
Mutu Tulangan 320 Mpa
B Efektif Pelat 750 mm

Dimensi Dia. Tul rencana P d' d Mu Lap Mn %As' As1 (Tarik) As' (Tekan) n n tps n n tps As1 t As' t c a fs Mnt Jarak tulangan (Tarik) Jarak tulangan (Tekan)
Balok ρ min ρ max ρ analis
(mm) Utama Sengkang (mm) (mm) (mm) (Nmm) (Nmm) (As1) (mm2) (mm2) (Tarik) (bh) (Tekan) (bh) (mm2) (mm2) (mm) (mm) Mpa (Nmm) Lebar Jarak tul (mm) Lebar Jarak tul (mm)
1 250 x 450 D 16 Ø 10 40 58 392 30655240 34061377.78 0.5 0.0044 0.0276 0.0030 428.75 147.517 2.13 3 0.73 2 603.43 402.29 14.254 12.12 320.00 74524307.24 OK 148 51 OK 132 118 OK
2 250 x 450 D 16 Ø 10 40 58 392 54865200 60961333.33 0.5 0.0044 0.0276 0.0054 530.65 265.323 2.64 3 1.32 2 603.43 402.29 14.254 12.12 320.00 74524307.24 OK 148 51 OK 132 118 OK
3 250 x 450 D 16 Ø 10 40 58 392 54147200 60163555.56 0.5 0.0044 0.0276 0.0053 523.62 261.812 2.60 3 1.30 2 603.43 402.29 14.254 12.12 320.00 74524307.24 OK 148 51 OK 132 118 OK
4 250 x 450 D 16 Ø 10 40 58 392 54231640 60257377.78 0.5 0.0044 0.0276 0.0054 524.45 262.225 2.61 3 1.30 2 603.43 402.29 14.254 12.12 320.00 74524307.24 OK 148 51 OK 132 118 OK
6 250 x 450 D 13 Ø 10 40 56.5 393.5 30785080 34205644.44 0.5 0.0044 0.0276 0.0030 430.39 147.222 3.24 4 1.11 2 531.14 265.57 12.546 10.66 320.00 65975207.58 OK 152 32.6667 OK 126 124 OK
6 250 x 450 D 16 Ø 10 40 58 392 30785080 34205644.44 0.5 0.0044 0.0276 0.0030 428.75 148.146 2.13 3 0.74 2 603.43 402.29 14.254 12.12 320.00 74524307.24 OK 148 51 OK 132 118 OK
Ket: Ganti data PERHITUNGAN BAB VI KOLOM
kontrol
KONVERSI
Data : p b h Satuan p arah y p arah x b h Satuan
Dimensi kolom 4000 500 500 mm 4 0.5 0.5 m
Dimensi balok portal 6000 300 500 6 6 0.3 0.5
Dimensi balok pemotong 6000 250 350 mm 6 6 0.25 0.35 m
tebal selimut beton (d') 40 mm 0.04 m
tulangan rencana
longitudinal 19 fy 320 MPa
transversal 10 fy 240 MPa
Beban Kolom
K 13 20295 K 13 19457618 N Lante 1 20.295 19457.618 kN
K 14 93591 K 14 18819932 N Lante 2 93.591 18819.932 kN
Efek dari faktor beban K 15 365767 K 15 20358152 N Lante 1 365.767 20358.152 kN
1,2 D (Ambil dari SAP, K 16 184281 K 16 19370147 N Lante 2 184.281 19370.147 kN
Run SAPnya > Tekan F8 K 17 410110 Efek dari faktor K 17 17893589 N Lante 1 410.11 17893.589 kN
Pilih combo 1,2D + 1,2 SD beban 1,2D+1,6L.
K 18 176494 K 18 16772752 N Lante 2 176.494 16772.752 kN
dan piih bagian Axial Lakukan cara yang
K 19 410116 K 19 13169432 N Lante 1 410.116 13169.432 kN
Force > Cek setiap Gaya sama seperti
K 20 176494 K 20 12050282 N Lante 2 176.494 12050.282 kN
yang dihasilkan dari tiap sebelahnya
kolom portal masing - K 21 365750 K 21 10766979 N Lante 1 365.75 10766.979 kN
masing K 22 184290 K 22 9900209 N Lante 2 184.29 9900.209 kN
K 23 202988 K 23 5252647 N Lante 1 202.988 5252.647 kN
K 24 93585 K 24 4671641 N Lante 2 93.585 4671.641 kN
K 13 1935908900 K 13 2430900 Nmm 1950782773 1.9359089 0.0024309 kNm
K 14 1881993200 K 14 505400 Nmm 1884348427 1.8819932 0.0005054 kNm
K 15 2021065300 Untuk Mns diambil K 15 786900 Nmm 2025880081 2.0210653 0.0007869 kNm
K 16 1933967800 dari Faktor Beban K 16 72400 Nmm 1934305193 1.9339678 0.0000724 kNm
K 17 1770383700 1,2D + 1,6L. Setelah K 17 14900 Nmm 1770474868 1.7703837 0.0000149 kNm
Untuk Ms diambil dari menekan tombol F8
K 18 1677420500 K 18 6300 Nmm 1677449859 1.6774205 0.0000063 kNm
combo GEMPA X, pilih combonya >
K 19 1298010100 K 19 14700 Nmm 1298100044 1.2980101 0.0000147 kNm
lakukan cara yang sama pilih bagian moment
K 20 1202205000 K 20 6300 Nmm 1202234359 1.202205 0.0000063 kNm
seperti Mns 3-3 untuk portal
K 21 1062046000 arah x dan moment K 21 785900 Nmm 1066854662 1.062046 0.0007859 kNm
K 22 987077000 2-2 untuk portal K 22 73200 Nmm 987418121.1 0.987077 0.0000732 kNm
K 23 520035200 arah Y K 23 2433500 Nmm 534924981.6 0.5200352 0.0024335 kNm
K 24 465719500 K 24 506300 Nmm 468078921.2 0.4657195 0.0005063 kNm
2021065300 lante 1 max 2433500
1933967800 lante 2 max 506300
nilai max dari semua comb Vu (Mak) 3094 N 3.094 kN
Fc 25 BJ beton 2400 kg/m3
Ec 25278.73415 Mpa Mpa
perhitungan penulangan Lantai 1 ϕA 1.5737046
Bdns 0.02014505 BENER Lantai 2 ϕB 3.1474093
menentukan nilai Beta d k 1.1 dari nomogram
Beta d 0.03114151 digunakan ϕm 2.3605569
Menghitung Inersia Penampang untuk k 1.6168156
Ig Kolom 5208333333 guarantee by sumekar mm4 Lu 3.825
Ig Balok por 3125000000 cicing sumekar mm4 Tipe Kolom
Ig Balok pot 893229166.7 AKIBAT Bdns 41.22879891 KOLOM LANGSING
Menentukan Nilai Kekakuan
Inersia Balok 0.35 g
SNI 2847 ; 2019
Inersia Kolom 0.7 g
EI K 8.9379E+13 Nmm2 89378.66497 kNm2
EI b por 2.7103E+13 Nmm2 27102.63159 kNm2
EI b pot 7.7468E+12 Nmm2 7746.835529 kNm2

Menentukan Nilai Faktor Panjang Efektif (k) Kolom 152


Pembesaran Momen
Jumlah kolom pada portal 6
Lantai 1 Pc 23083.37256 kN Lantai 2 Pc 23083.373 kN
ΣPc 138500.2353 kN ΣPc 138500.24 kN
ΣPu 86898.417 kN ΣPu 81584.963 kN
ϩs 6.118669257 ϩs 4.6601248
Mu 1298100044 Nmm Mu 1.202E+09 Nmm
1.298100044 kNm 1.2022344 kNm
PENULANGAN KOLOM
Lantai 1 Pu 13169432 N Lantai 2 Pu 12050282 N
Mu 1298100044 Nmm Mu 1.202E+09 Nmm
e 98.56917477 e 99.768151
emin 30 …… OK emin 25.5 …… OK
Agr 250000 mm2 Agr 250000 mm2
Rencana tulangan 4 sisi tulangan D 19
Lantai 1 y 3.813772163 > 0.1 Lantai 2 y 3.489674425 > 0.1
x 0.75184075 x 0.696316733
r 0.0149 r 0.01
β 0.85 untuk fc 25 MPa β 0.85 untuk fc 25 MPa
ρ 0.012665 ρ 0.0085
Astotal 3166.25 mm2 Astotal 2125 mm2
S 171.5 > 25 mm S 362 > 25 mm
kontrol jarak tulangan OK kontrol jarak tulangan OK
jumlah 11.16280534 >>> 12 buah 7.491815664 >>> 8 buah
tulangan jumlah tulangan
Dipasang tulangan 12 D-19
As 3403.714286 mm2
Jarak (S) 171.5 mm
Penlgn geser Vu 3094 N
Vc 191666.6667 N
фVc 143750 N
1/2фVc 71875 N
Kontrol : Tidak Perlu tulangan geser, hanya tulangan praktis
perlu tulangan geser
Vs 187541.3333 < 342863.7565
Kontrol : OK
As 78.57142857 mm2
Av 157.1428571
S 92.505322 mm
Jarak max tulangan geser
Bila : 187541.3333 < 383333.3333
kontrol : jarak max d/2 atau 500mm
d/2 230 Dipasang Tulangan geser D10 - 200

Anda mungkin juga menyukai