Anda di halaman 1dari 25

KEEFEKTIFAN PENGINJILAN PEMUDA VIA VIRTUAL DI MASA

PANDEMI COVID-19 OLEH GEREJA JKI MARANATHA JUBILEE

SKRIPSI

OLEH:

Nama : David Samuel Kolano Lontoh

NIM : 02-200014

Prodi : Teologi

Diajukan Kepada

Sekolah Tinggi Teologi “SUNERGEO” – Banten

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SUNERGEO (STTS)

BANTEN

2022
PENGESAHAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI
“SUNERGEO”

Setelah memeriksa dan meneliti secara seksama serta mengetahui seluruh proses
penelitian cara penyusunan Skripsi yang dilakukan oleh DAVID SAMUEL
KOLANO LONTOH yang berjudul KEEFEKTIFAN PENGINJILAN PEMUDA
VIA VIRTUAL DI MASA PANDEMI COVID-19 OLEH GEREJA JKI
MARANATHA JUBILEE, maka dengan ini dinyatakan bahwa Skripsi ini telah
diterima dan disahkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapat gelar
SARJANA TEOLOGI dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO” –
BANTEN.

Banten, Januari 2022

Ketua Sekolah Tinggi Teologi “Sunergeo” – Banten

(Nama lengkap)

ii
PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing telah menerima hasil penelitian yang berjudul KEEFEKTIFAN


PENGINJILAN PEMUDA VIA VIRTUAL DI MASA PANDEMI COVID-19 OLEH
GEREJA JKI MARANATHA JUBILEE, telah dipersiapkan dan diserahkan oleh DAVID
SAMUEL KOLANO LONTOH untuk memenuhi persyaratan guna mendapat gelar
SARJANA TEOLOGI dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO” –
BANTEN.

Banten, Januari 2022

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, karena penyertaan dan perlindunganNya
yang telah menuntun penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul
“Keefektifan Penginjilan Pemuda Via Virtual di Masa Pandemi COVID-19 Oleh Gereja
Maranatha Jubilee”. Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi tuntutan tugas akhir STT
Sunargeo Banten sebaga calon Sarjana S1 Teologi.di STT Sunergeo Banten. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keefektifan penginjilan pemuda via virtual
yang dilakukan oleh Gereja JKI Maranatha Jubilee selama pandemic Covid-19. Efektif yang
dimaksud disini adalah efektif menurut Alkitab, yaitu penginjian yang menghasilkan buah
dari Tuhan sendiri. Dimana sebanyak mungkin jiwa bisa mendengar pemberitaan Injl dan
diselamatkan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini tentunya peneliti menyadari bahwa banyak doa,
bimbingan, dan dukungan yang peneliti dapatkan dari berbagai pihak sehingga membantu
kelancaran penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang hadir dan terlibat dalam prosesnya, yaitu:

1. Dr. Albert Loo, M. Th, M. Pd.K, D. Th, Ph.D, selaku rektor STT Sunergeo Banten.
2. Dosen pembimbing skripsi.
3. Seluruh bapak dan ibu dosen STT Sunergeo Banten.
4. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan proposal skripsi ini

Salatiga, 20 Februari 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

PENGESAHAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO”....................II

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...........................................................................III

KATA PENGANTAR............................................................................................................IV

BAB I..........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH......................................................................................1


1.2 PERUMUSAN MASALAH................................................................................................3
1.3 PERTANYAAN PENELITIAN............................................................................................3
1.4 TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................................3
1.5 KEGUNAAN PENELITIAN...............................................................................................3
1.6 HIPOTESIS.....................................................................................................................4
1.7 DEFINISI ISTILAH..........................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................5

2.1 PENGINJILAN.................................................................................................................5
2.1.1. Pengertian Penginjilan..............................................................................................5
2.1.2. Penginjilan dalam Alkitab.........................................................................................5
2.1.3. Penginjilan yang efektif.............................................................................................7
2.2 KOMUNIKASI VIRTUAL.................................................................................................7

BAB III.....................................................................................................................................10

METODE PENELITIAN.......................................................................................................10

3.1 METODE PENELITIAN..................................................................................................10


3.2 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.............................................................................10
3.3 RUANG LINGKUP PENELITIAN....................................................................................10
3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA...................................................................................10
3.5 TEKNIK ANALISIS DATA.............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

v
PENGESAHAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO”....................13

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING............................................................................14

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN......................................................................15

PUBLIKASI KARYA ILMIAH............................................................................................15

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME............................................................16

V I T A......................................................................................................................................18

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Coronavirus adalah salah satu kelompok virus yang menyerang hewan dan manusia.
Virus ini menyebabkan gangguan pada saluran nafas manusia sehingga menyebabkan batuk
pilek hingga kematian. Jenis dari virus ini yang dikatakan berbahaya antara lain MERS,
SARS, dan yang terbaru adalah COVID-191. Pada bulan Desember tahun 2019, kasus Covid-
19 pertama kalinya teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok2. Virus ini tersebar begitu cepat
sehingga menyebabkan terjadinya pandemi global dan Indonesia menjadi salah satu negara
yang terdampak.

Kasus pertama Covid-19 di Indonesia terjadi di bulan Februari 2020 pada dua orang
WNI yang sebelumnya memiliki kontak erat dengan WN Jepang 3. Karena kenaikan jumlah
kasus yang pesat, pada 10 April 2020 Indonesia harus menjalankan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19
(Nurhanisah, 2020). Tidak berhenti pada PSBB, pemerintah juga kemudian menerapkan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimulai pada tanggal 3 Juli
2020. Pembatasan kegiatan ini meliputi 16 aturan antara lain, perkantoran non esensial harus
100% Work From Home, kegiatan belajar-mengajar harus sepenuhnya daring, penutupan
fasilitas publik, tempat ibadah ditutup sementara, dan kegiatan yang menimbulkan kerumunan
ditutup sementara4. Peraturan PPKM tidak jauh berbeda dengan peraturan PSBB hanya saja
jauh lebih ketat. Hal ini membuat aktifitas masyarakat menjadi sangat terbatas.

1
WHO, “Pertanyaan dan Jawaban terkait Coronavirus”.
2
CNN, “Setahun Lalu Pasien Pertama Covid-19 Ditemukan di Wuhan”. 4 Desember, 2020,
https://hot.liputan6.com/read/4546205/cara-penulisan-footnote-dan-contohnya-lengkap-format-gaya-dan-aturan.
3
Portal Informasi Indonesia, “Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan Panik”, 2 Maret, 2020,
https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/kasus-covid-19-pertama-masyarakat-jangan-panik
4
Wiryono, Singgih. “Aturan Lengkap PSBB Jakarta, Mal Tutup Pukul 19.00 hingga Ojol Boleh Angkut
Penumpang”, 11 Januari, 2021, https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/11/06460841/aturan-lengkap-
psbb-jakarta-mal-tutup-pukul-1900-hingga-ojol-boleh-angkut?page=all.

1
Keterbatasan ini turut dirasakan oleh Jemaat di JKI Maranatha Jubilee Semarang,
dimana kegiatan penginjilan tidak dapat dilakukan secara tatap muka. Sehingga, jemaat
sempat kesulitan untuk bertemu dengan orang baru dan kesulitan melakukan follow up orang-
orang yang sedang diinjili. Namun, seperti yang dikatakan dalam Matius 28 : 18b-20 yang
berbunyi “…Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman” Kondisi apapun tidak akan menghalangi orang-orang untuk mendengar berita
suka cita. Karena Yesus sendiri telah memperlengkapi murid-murid-Nya dengan kuasa dan
penyertaan hingga akhir zaman untuk memberitakan Injil. Oleh karena itu, jemaat terus
beriman bahwa Tuhan pasti akan membukakan jalan bagi penginjilan di masa pandemi lewat
apapun.

Seperti yang tertulis dalam kitab Ibrani 11:1 yang bunyinya “Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita haapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” , kuasa
Tuhan nyata dalam jemaat JKI Maranatha Jubilee ketika mereka terus beriman. Tuhan
memberikan gagasan kepada peneliti untuk melakukan penginjilan virtual. Kemudian, peneliti
digerakkan Tuhan untuk membuat suatu komunitas pemuda JKI Maranatha Jubilee se-
Indonesia untuk bersatu bersama-sama mengelolah suatu wadah penginjilan yang bernama
Jubilee Campus Ministry (JCM).

Jubilee Campus Ministry sendiri pertama kali melaksanakan penginjilan via Zoom
tanggal 4 Juli 2020. Melalui penginjilan virtual ini, peneliti bersama tim JCM di seluruh
Indonesia mengajak orang – orang baru untuk mendengarkan berita Injil melalui tema-tema
yang berasal dari Alkitab. Hingga saat ini, penginjilan virtual terus dilakukan karena pandemi
belum selesai. Dengan adanya penginjilan virtual ini, peneliti tergerak untuk membuat
penelitian mengenai keefektifan peninjilan via daring oleh pemuda JKI Maranatha Jubilee.

2
1.2 Perumusan Masalah

Pembahasan skripsi ini dibatasi pada permasalahan-permasalahan yang dirumuskan


sebagai berikut:

1. Bagaimana proses berjalannya penginjilan pemuda via virtual yang dilakukan oleh
Gereja JKI Maranatha Jubilee selama pandemic Covid-19 berlangsung?
2. Bagaimana gambaran keefektifan penginjilan pemuda via virtual yang dilakukan
oleh Gereja JKI Maranatha Jubilee selama pandemi Covid-19 berlangsung?

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai


“Bagaimana keefektifan penginjilan pemuda via virtual di masa pandemi Covid-19 oleh
Gereja JKI Maranatha Jubilee?”

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana proses berjalannya penginjilan pemuda via


virtual yang dilakukan oleh Gereja JKI Maranatha Jubilee selama pandemi
Covid-19
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran keefektifan penginjilan pemuda via
virtual yang dilakukan oleh Gereja JKI Maranatha Jubilee selama pandemic
Covid-19

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut:

Manfaat Teoritis

1. Memberikan informasi dan wawasan mengenai keefektifan penginjilan virtual di masa


pandemi.

3
Manfaat Praktis

1. Menguatkan iman kepercayaan para pengikut Kristus terhadap kuasa Roh Kudus
dalam setiap rintangan yang ada. Dalam kasus ini, rintangan yang dimaksud adalah
melakukan penginjilan ketika pandemi Coivd-19 sedang melanda.

1.6 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah penginjilan via virtual yang dilakukan oleh pemuda di
Gereja JKI Maranatha Jubilee dikatakan efektif karena penginjilan ini didasari oleh wahyu
Tuhan kepada penulis. Perlu diperhatikan bahwa segala sesuatu yang di firmankan Tuhan
pasti tidak akan kembali sia-sia dan dibuat-Nya berhasil (Yesaya 55:11).

1.7 Definisi Istilah

Berikut adalah penjelasan mengenai istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian
ini:

1. Penginjilan, adalah aktifitas memberitakan kabar keselamatan melalui Yesus Kristus


yang didorong oleh kuasa Roh Kudus.
2. Komunikasi virtual artinya cara saling bertukar informasi melalui media dunia maya.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penginjilan

2.1.1. Pengertian Penginjilan


Dasar kata dari “penginjilan” adalah “Injil”. Injil sendiri adalah kata serapan dari
bahasa Arab yaitu ‫إنجيل‬ ʾInǧīl, yang juga diturunkan dari bahasa Yunani
ευαγγέλιον (euangelion) yang berarti “Kabar Baik”. Kemudian imbuhan “peng-” dan “-an”
memeberikan makna kata kerja. Sehingga secara harafiah, “Penginjilan” berarti aktifitas
memberitakan kabar baik.

Injil merupakan berita dan bukan nasihat sehingga berita ini membutuhkan tanggapan
dari pendengar5. Dan tanggapan dari pemberitaan Injil yang Tuhan inginkan adalah iman.
Karena, melalui Iman kita dibenarkan (Roma 3:22), dijadikan anak Allah (Galatia 3:26),
dibangkitkan bersama Kristus (Efesus 3:17), mewarisi janji-janji (Ibrani 6;12), dan dipelihara
Allah (1 Petrus 1:5). Iman sendiri ada karena seseorang mendengar firman Kristus (Roma
10:17) dan firman Kristus adalah perkataan yang berasal dari pada Allah sendiri melalui
orang-orang yang Ia utus. Dalam arti harafiah, firman Kristus adalah firman yang diurapi. Jika
seseorang tidak menanggapi pemberitaan Injil dengan iman, maka ia tidak akan mendapatkan
keselamatan.

2.1.2. Penginjilan dalam Alkitab


Dalam Alkitab sendiri, kata Injil pertama kali muncul dalam Matius 4 : 23.
Dalam tulisan tersebut, dijelaskan bahwa Yesus berkeliling di seluruh Galilea sambil
mengajar, memberitakan Injil Kerjaan Allah dan menyembuhkan orang-orang.
Namun, Alkitab secara gamblang mengatakan bahwa permulaan Injil adalah ketika
Yohanes Pembaptis muncul dan memberitakan “Bertobatlah dan berilah dirimu
dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu” (Markus 1:1-8) yang merupakan
penggenapan dari nubuatan di Yesaya 40:3. Jadi, berita Injil sebenarnya sudah
dilakukan oleh Yohanes Pembaptis pada Matius 3.

Sebagai tanda orang menerima berita Injil adalah mereka bertobat, memberi
diri dibaptis air dan dibaptis Roh Kudus (Markus 1:5,8, Kisah Para Rasul 2:38)

5
Matt Chandler dan Jared C. Wilson, The Explicit Gospel (Injil yangJjelas)(Illinois: Crossway, 2012), hlm.84

5
sehingga mereka menjadi manusia yang baru atau manusia yang dilahirkan kembali
(Yohanes 3:1-7, 2 Korintus 5:17). Dari firman tersebut, bisa disimpulkan bahwa isi
dari “Kabar Baik” yang dimaksud adalah berita tentang pertobatan, pengampunan
dosa dan menerima karunia Roh Kudus.

Aktifitas pemberitaan Injil dilakukan oleh orang-orang yang terlebih dahulu


menerima Injil, sudah dilahirkan kembali, dan sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus
Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Para pemberita Injil adalah orang-orang yang
diperlengkapi dengan kuasa dan diutus oleh Tuhan sendiri seperti yang tertulis dalam
Matius 28:16-20 dan Roma 10:15. Kuasa inilah yang membuat seseorang dapat
bersaksi mengenai Tuhan yang mengubah kehidupannya secara nyata (Kisah Para
Rasul 1:8) Seorang pemberita Injil yang diutus Tuhan disertai oleh tanda-tanda yaitu;
mengusir setan, berbicara dengan bahasa baru, tidak akan mendapat celaka dari racun,
dan menyembuhkan orang sakit (Markus 16:17-18).

Jika pemberitaan Injil dilakukan oleh orang-orang yang sebenarnya tidak


pernah menerima Injil yang sejati, maka pemeberitaan Injil tersebut tidak akan
membawa orang kepada keselamatan. Karena tanpa karunia Roh, seseorang tidak
mungkin mengenal Allah dengan benar (1 Korintus 1:21).

Pemberitaan Injil merujuk pada arti yang spesifik mengenai pertobatan,


pengampunan dosa dan menerima karunia Roh Kudus. Dan pada kenyataannya, Rasul
Paulus mengatakan bahwa ada Injil yang lain yang juga diberitakan oleh orang-orang
yang sebenarnya tidak mengenal Allah.(2 Korintus 11:4, Galatia 1:6). Dalam Alkitab
tercatat bahwa Paulus berbicara mengenai Injil yang lain ini kepada dua jemaat yaitu
jemaat Korintus dan jemaat Galatia. Dan hal ini juga pasti terjadi pada jemaat –jemaat
Tuhan masa kini dimanna Injil yang sejati diserongkan oleh orang-orang yang tidak di
urapi oleh Roh Kudus karena dasarnya bukanlah iman kepada ketuhanan Yesus
Kristus.

Pemberitaan Injil yang sejati adalah pemberitaan yang memiliki kuasa untuk
menyelamatkan manusia dari perhambaan dosa berdasarkan pada iman percaya seperti
yang tertulis di Roma 1:16. Injil yang sejati tidak membawa manusia hanya menjadi
lebih baik dalam menaati hukum Taurat (Galatia 3:5) melainkan membuat manusia
dikembalikan pada hubungannya yang semula dengan Allah (Galatia 3:27). Bahkan,
ada pengajaran yang terlalu meromantisasi kasih Allah, dan tidak memperhatikan

6
kekudusan dan kekerasan Allah yang berdaulat. Sehingga, orang-orang berpikir bahwa
mereka dapat terus berbuat dosa dan masuk kedalam Kerajaan Allah asalkan “percaya
saja” kepada Yesus. Hal ini disinggung keras oleh Yakobus pada kedua belas suku di
perantuan (Yakobus 2:14-26).

2.1.3. Penginjilan yang efektif


Menurut amanat agung di Markus 16:15-16, Injil harus diberitakan kepada
segala makhluk. Kemudian Yesus berkata “Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” dari kedua ayat tersebut
kita dapat melihat bahwa Yesus mau agar supaya murid-muridnya memberitakan Injil
kepada sebanyak mungkin orang dan dalam pemberitaan tersebut, akan ada orang
yang menerima dan menolak.

Pemberitaan Injil yang efektif bukanlah penginjilan yang menghasilkan respon


baik dari orang-orang. Dalam pemberitaan Injil Yesus pun, ia menerima penolakan
dari orang-orang Yahudi terutama oleh para pemuka agama dan ahli-ahli Taurat
(Matius 20:18). Bahkan, penolakan akan berita Injil sudah dinubuatkan oleh nabi
Yesaya (Yesaya 13:14-15, 6:9-20). Bagi yang menerima berita Injil, hidup mereka
menghasilkan buah pertobatan (Matius 13:8,23) sehingga mereka menjadi anak-anak
Allah (Yohanes 1:12-13).

Injil yang efektif adalah ketika Injil disampaikan dengan apa adanya dan Injil
tersebut menerangi hati orang. Bagi orang yang diselamatkan, pemberitaan Injil adalah
kekuatan yang menyelamatkan (Roma 1:16) sedangkan bagi orang yang ditentukan
binasa, pemberita Injil adalah sesuatu yang berbau busuk dan tidak menyenangkan (2
Korintus 2:16).

2.2 Komunikasi Virtual


Menurut KBBI, “Komunikasi” didefinisikan sebagai pengiriman dan
penerimaan informasi antara dua orang atau lebih dengan tujuan isi pesan dimengerti
oleh penerima pesan6. “Virtual” menurut KBBI berarti tampil atau hadir dengan
menggunakan perangkat lunak seperti komputer, misalnya di internet7. Dari kedua
definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komuniksi virtual berarti proses pertukaran
informasi melalui perangkat lunak.

6
KBBI online, diakses pada 2 Februari 2022 dari https://kbbi.web.id/komunikasi.
7
KBBI Kemendikbud, diakses pada 2 Februari 2022 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/virtual

7
Komunikasi virtual dilakukan dengan cara mengirimkan pesan melalui media
perantara yang nantinya akan menampilkan representasi informasi tersebut kepada
penerima pesan. Media perantara yang dimaksud adalah gawai beserta aplikasi
penyedia layanan komunikasi virtual yang diakses melalui jaringan internet. Media
perantara ini dikembangkan oleh manusia sehingga, komunikasi virtual yang terjadi
terasa semakin nyata8 dan menghasilkan semakin banyak jenis komunikasi virtual.

Jenis-jenis komunikasi virtual yang ada saat ini adalah: electronic mail atau
surat elektronik; website yang merupakan halaman-halaman situs dengan informasi
berbentuk teks, gambar, suara dan sebagainya kemudian; media sosial yaitu fitur
derbasis website yang mewadahi suatu komunitas sosial berinteraksi. Kini, jenis
komunikasi virtual terbaru yang merepresentasikan informasi semakin nyata adalah
Metaverse yaitu dunia virtual berbasis jaringan yang dikemas dalam bentuk 3D.

2.2.1 Komunikasi virtual di masa pandemi COVID-19

Kemunculan COVID-19 mengakibatkan sebagian besar interaksi tatap muka


dibatasi. Interaksi sosial banyak dialihkan pada komunikasi virtual demi menghambat
penyebaran COVID-19. Orang-orang beralih pada komunikasi dengan pola CMC
(Computer Mediated Communication)9. Dalam pola komunikasi ini, interaksi
dimungkinkan terjadi walaupun orang-orang yang terlibat tidak ada pada tempat yang
sama meskipun ungkapan ekspresi dan emosi tidak sepenuhnya ditangkap oleh orang
lain. Pola ini kini menjadi budaya akibat adanya pandemi.

Sebenarnya, budaya komunikasi ini telah dilakukan oleh para digital natives bahkan
sebelum pandemi. Digital natives sendiri adalah sebutan untuk orang-orang yang lahir setelah
tahun 1980 ketika munculnya teknologi sosial online.Karena lahir pada masa seperti itu,
biasanya generasi ini memiliki kecenderungan lebih memilih bertemu secara online dari pada
offline. Kini, para digital immigrants yaitu generasi yang tumbuh tanpa teknologi-teknologi
sosial online harus juga menyesuaikan diri agar supaya dapat terus bekerja dan produktif 10.
Arus keadaan saat ini membuat semua generasi harus belajar menggunakan aplikasi yang
menyediakan layanan video conference untuk terus terhubung.

8
Al-Fariz, Ibnu M.” Efektivitas Penggunaan Media Sosial Instagram Akun @paribasasunda dalam Upaya
Melestarikan Budaya Sunda” Skripsi Sarjana, Universitas Komputer Indonesia, 2018, hlm 27.
9
Putri, Firtri A., “Budaya Komunikasi Virtual Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Pembelajaran Daring
di UIN Walisongo Semarang”,Jurnal Komunika Islamika: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Kajian Islami, (2020):
254.
10
Putri, loc.cit.

8
Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, ada 196,71 juta orang di
Indonesia yang menggunakan Internet. Hal ini berarti ada sekitar 73,7% orang di Indonesia
yang sudah menggunakan Internet11. Angka ini pastinya akan terus meningkat mengingat
pentingnya penggunaan internet pada masa ini. Berikut adalah media komunikasi virtual yang
sering digunakan dalam pembelajaran maupun pertemuan formal-non-formal saat ini :

 Zoom
Zoom adalah aplikasi penyedia layanan video conference yang berpusat di San
Jose, California. Aplikasi ini menyediakan layanan panggilan video real time,
panggilan audio, panggilan konferensi, berbagi layar, dan penjadwalan meeting dan
semuanya dapat di rekam. Namun, partisipan zoom gratis terbatas dan jika ingin
ditingkatkan harus melalui pembelian.12
 Google Meet

Google meet memiliki fungsi yang sama dengan aplikasi zoom perbedaannya
terletak pada jumlah peserta dimana Google meet tidak memiliki kapasitas sebesar
zoom, dan google meet masih menggunakan halaman web. Namun kelebihannya
adalah semua fitur google meet dapat diakses secara gratis.13

Melalui berbagai aplikasi serupa, banyak orang dapat berinteraksi secara real time
tanpa harus berada di tempat yang sama. Oleh karena itu, perubahan budaya komunikasi
sosial selama masa pandemi tidak semuanya berakibat buruk. Justru, ada banyak kemajuan
yang dapat kita rasakan.

11
https://apjii.or.id/survei2019x, diakses pada hari Jumat, 25 Februari 2021, pukul 11.00 WIB
12
Rita Komalasari, Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi di Masa Pandemi Covid-19, Jurnal
TEMATIK, 2020, Vol 7, No 1, hlm 40
13
https://www.brilio.net/gadget/17-perbandingan-fitur-google-meet-dan-zoom-mana-yang-lebih-baik-
210929v.html#:~:text=Salah%20satu%20perbedaan%20yang%20paling,batas%20maksimal%20hingga
%20500%20peserta. diakses pada hari Jumat, 25 Februari 2022 pukul 11.13.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Menurut Stake (2005), studi kasus adalah metode yang digunakan untuk
mengungkapkan keunikan karakteristik dari objek yang diteliti. Penelitian ini
dilakukan untuk mengungkap keefektifan penginjilan pemuda via virtual oleh pemuda
JKI Maranatha Jubilee ketika masa pandemi. Sehingga, keadaan ini dapat dibilang
khusus dan unik. Sehingga, metode kualitatif dengan pendekatn studi kasus adalah
metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini adalah di Kota Salatiga dan Kota Semarang. Penelitian ini
dimulai pada tanggal 15 Januari 2022.

3.3 Ruang Lingkup Penelitian


Bahasan penelitian ini terbatas pada penginjilan pemuda via virtual yang
dilakukan oleh Gereja JKI Maranatha Jubilee.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Observasi
dilakukan terhadap proses berjalannya penginjilan virtual yang dilakukan oleh pemuda
JKI Maranatha Jubilee. Wawancara dilakukan terhadap 1 orang anggota JCM yang
mengikuti penginjilan virtual pertama kali hingga saat ini, dan 2 orang yang menerima
Injil melalui penginjilan virtual. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi
mengenai pengalaman pribadi yang dirasakan oleh ketiga informan selama mengikuti
penginjilan virtual.

10
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Teknik ini
dipilih peneliti karena sesuai dengan tujuan dari penelitian yaitu menjelaskan
gambaran keefektifan penginjilan pemuda via virtual oleh Gereja JKI Maranatha
Jubilee. Peneliti awalnya memperoleh data berupa hasil observasi dan wawancara
mengenai pengijilan. Kemudian, data dianalisis dan dijabarkan sebagaimana adanya
dengan dasar yang sesuai dengan makna penginjilan menurut Firman Tuhan di
Alkitab.

Dari analisis dan penjabaran data tersebut, peneliti memperoleh gambaran


yang jelas dan cermat mengenai bagaimana proses penginjilan pemuda via virtual
terjadi dan bagaimana keefektifan pengjinjilan pemuda via virtual yang dilakukan oleh
Gereja JKI Maranatha Jubilee.

11
12
DAFTAR PUSTAKA
Al-Fariz, M,Ibnu. Efektivitas Penggunaan Media Sosial Instagram Akun @paribasasunda
dalam Upaya Melestarikan Budaya Sunda, Skripsi Sarjana, Universitas Komputer
Indonesia, 2018, hlm 27

Alkitab. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia, 1988.

Chandler, Matt dan Wilson, Jared C The Explicit Gospel (Injil yangJjelas)(Illinois: Crossway,
2012), hlm.84

CNN Indonesia,(4 Desember 2020) “Setahun lalu pasien pertama COVID-19 ditemukan di
Wuhan”. Diakses pada tanggal 25 Feb. 2022, dari
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20201204124554-113-577951/setahun-
lalu-pasien-pertama-covid-19-ditemukan-di-wuhan

KBBI Kemendikbud, diakses pada 2 Februari 2022 dari


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/virtual

KBBI online, diakses pada 2 Februari 2022 dari https://kbbi.web.id/komunikasi.

Komalasari, Rita. “Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi di Masa Pandemi Covid-
19”, Jurnal TEMATIK, 7 No 1 (2020) 40

Portal Informasi Indonesia ,(2 Maret 2020) “Kasus Covid-19 Pertama, Masyarakat Jangan
Panik”, Diakses pada 25 Feb. 2022 dari https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-
dalam-angka/ekonomi/kasus-covid-19-pertama-masyarakat-jangan-panik

Putri, Firtri A., “Budaya Komunikasi Virtual Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus
Pembelajaran Daring di UIN Walisongo Semarang”,Jurnal Komunika Islamika:
Jurnal Ilmu Komunikasi dan Kajian Islami, (2020): 254.

Rahman, Arif. (29 Sept. 2021) “Google Meet mempunyai batas maksimal hingga 250 peserta,
sedangkan Zoom mencapai batas maksimal hingga 500 peserta”. Diakses pada
tanggal 25 Feb. 2021 dari https://www.brilio.net/gadget/17-perbandingan-fitur-
google-meet-dan-zoom-mana-yang-lebih-baik-210929v.html#:~:text=Salah%20satu
%20perbedaan%20yang%20paling,batas%20maksimal%20hingga
%20500%20peserta. diakses pada hari Jumat, 25 Februari 2022 pukul 11.13

Wiryono, Singgih.(11 Januari 2021 ) “Aturan Lengkap PSBB Jakarta, Mal Tutup Pukul 19.00
hingga Ojol Boleh Angkut Penumpang”, diakses pada 20 Feb.2022 dari
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/11/06460841/aturan-lengkap-psbb-
jakarta-mal-tutup-pukul-1900-hingga-ojol-boleh-angkut?page=all.

World Health Organization. “Pertanyaan dan jawaban terkait Coronavirus”.WHO.int.,


Diakses pada tanggal 25 Feb. 2022, dari https://www.who.int/indonesia/news/novel-
coronavirus/qa/qa-for-public

13
PENGESAHAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO”

Setelah memeriksa dan meneliti secara seksama serta mengetahui seluruh proses penelitian

cara penyusunan Skripsi yang dilakukan oleh DAVID SAMUEL KOLANO LONTOH yang

berjudul KEEFEKTIFAN PENGINJILAN PEMUDA VIA VIRTUAL OLEH JEMAAT

JKI MARANATHA JUBILEE , maka dengan ini dinyatakan bahwa Skripsi ini telah

diterima dan disahkan sebagai bagian dari persyaratan untuk mendapat gelar SARJANA

TEOLOGI dari SEKOLAH TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO” – BANTEN.

Banten, Januari 2022

Ketua Sekolah Tinggi Teologi “Sunergeo” – Banten

(Dr. Albert Loho, M. Th, M. Pd.K, D. Th, Ph.D)

14
PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing telah menerima hasil penelitian yang berjudul KEEFEKTIFAN

PENGINJILAN PEMUDA VIA VIRTUAL OLEH JEMAAT JKI MARANATHA

JUBILEE, telah dipersiapkan dan diserahkan oleh DAVID SAMUEL KOLANO LONTOH

untuk memenuhi persyaratan guna mendapat gelar SARJANA TEOLOGI dari SEKOLAH

TINGGI TEOLOGI “SUNERGEO” – BANTEN.

Banten, Februari 2022

Dosen Pembimbing I

(Dr. Adi Bambang Wiwoho, M. Th)

Dosen Pembimbing II

15
(Dr. Yulius Jeffri, M. Th)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa STT “Sunergeo” Banten

Nama : David Samuel Kolano Lontoh

NIM : 02-200014

Prodi : Teologia – S1

Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada


Perpustakaan STT “Sunergeo” Banten karya ilmiah saya yang berjudul: “Keefektifan
Penginjilan Pemuda via Virtual oleh Jemaat JKI Maranatha Jubilee”

Beserta lampiran dan perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya
memberikan kepada Perpustakaan STT “Sunergeo” Banten, hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola di dalam pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya melalui jaringan internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Salatiga

Pada tanggal : Februari 2022

Yang menyatakan,

(David Samuel Kolano Lontoh)

16
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : David Samuel Kolano Lontoh

NIM : 02-200014

Program : Teologia

Prodi : Teologia-S1

Adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi “Sunergeo” Banten, menyatakan bahwa


karya tulis ilmiah dengan judul: “Keefektifan Penginjilan Pemuda via Virtual oleh Jemaat JKI
Maranatha Jubilee” adalah benar-benar karya saya sendiri. Karya tulis ilmiah ini bukan hasil
dari penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan.

Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan saya siap menanggung
resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ilmiah ini.

Salatiga, Februari 2022

Penulis

17
LEMBAR ABSENSI KONSULTASI

Nama Mahasiswa : David Samuel Kolano Lontoh

Tempat/ Tgl. Lahir : Semarang / 6 Oktober 1995

Judul Skripsi : “Keefektifan Penginjilan Pemuda via Virtual oleh Jemaat JKI
Maranatha Jubilee”

Strata/NIM : S1 / 02-200014

Paraf
No
Tanggal Materi Karya Ilmiah Petunjuk / Saran Pembimbing
.
I / II
1. Jumat, 14 Januari Pengarahan dan bimbingan
2022 umum skripsi STT
Sunergeo Banten

2. Senin, 24 Januari Pengarahan proposal


2022 skripsi

3. Senin, 31 Januari
2022

4. Sabtu, 12 Februari Proposal skripsi


2022

5. Kamis, 24 Februari Format penulisan footnote


2022

Banten, ____ Februari 2022

Ketua/Rektor STT Sunergeo Pamulang – Banten

(Dr. Albert Loho, M. Th, M. Pd.K, D. Th, Ph. D)

18
VITA

Penulis lahir di Kota Semarang, Jawa Tengah pada 6 Oktober 1995. Kedua
orang tua penulis adalah hamba Tuhan yang melayani sebagai Gembala di Gereja Marantha
Jubilee. Ayah bernama Darwin Egan Lontoh dan Ibu bernama Silviana Margita Kusuma
Dewi, dan keduanya pada saat ini merupakan mahasiswa STT Sunergeo. Penulis adalah anak
sulung dari 5 bersaudara. Penulis merupakan lulusan SMA N 5 Semarang dan merupakan
Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro, yang lulus tahun 2018.

Penulis saat ini masih aktif sebagai Atlit Tinju, sudah mulai berlatih tinju sejak SMP
tapi baru serius untuk berkarir sejak Kuliah di Undip. Prestasi tinju memenangi berbagai
kejuaraan Provinsi dan sekarang masih berjuang untuk juara di Nasional. Penulis juga
merupakan pelayan Tuhan yang terpanggil sejak bertobat dan dilahirkan kembali. Sekarang
mengikuti Kuliah di STT Sunergeo agar diperlengkapi dan pelayanan penulis bisa
dikembangkan secara lebih lagi.

19

Anda mungkin juga menyukai